SlideShare a Scribd company logo
1 of 47
DR. YOGI ANDREW TARUK PADANG
DR. ANDI YUNIAR FIRMANSYAH
DR. DANIEL SUSILO LAWRENCE
DR. A. NOVITA DEWI ARYANTI SYAFNI
Pulmonary Embolism dan Antiphospholipid
syndrome : Case Report
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 68 tahun
Keluhan Utama : Sesak Napas
• Sesak napas dirasakan sejak 2 hari terakhir
dirasakan secara tiba-tiba, Riwayat penyakit
lain sebelumnya tidak ada.
• Kesadaran Compos Mentis (GCS E4V5M6)
dengan Tekanan Darah 120/70 mmHg,
Frekuensi Nadi 127 kali per menit, saturasi
oksigen 89% tanpa modalitas, suhu tubuh
36.00 C, dari pemeriksaan fisik dalam batas
normal.
Sidhi Laksono, et al. Sanus Medical Journal. Pulmonary Embolism with antiphospolipid antibody syndrome : a
case report..2021; 9-13
Pulmonary Embolism dan Antiphospholipid
syndrome : Case Report
HB 14.2 mg/dL
WBC 10.500
Ureum 46 mg/dl
Creatinin 1.0 mg/dl
Hs Trop T 269 ng/L
D-dimer 10.71 mg/L
Anti–B2-glycoprotein
IgM
Positif (+)
Lupus anticoagulant (1) 58.1 sec (control 37.10
sec)
Lupus anticoagulant (2) 38.80 sec (control
34.20 sec)
Sidhi Laksono, et al. Sanus Medical Journal. Pulmonary Embolism with antiphospolipid antibody syndrome : a
case report..2021; 9-13
ELECTROCARDIOGRAPHY
Sidhi Laksono, et al. Sanus Medical Journal. Pulmonary Embolism with antiphospolipid antibody syndrome : a case report..2021; 9-13
• Ejection Fraction 75%
• Hipokinetik Anteroseptal
• LV D shape
• RV dilatation
• Mild Mitral Regurgitation
• mPAP 43 mmHg
• Mild impaired RV function
ECHOCARDIOGRAFI
Sidhi Laksono, et al. Sanus Medical Journal. Pulmonary Embolism with antiphospolipid antibody syndrome : a case report..2021; 9-13
• Normal coronary artery (total calcium score : 0)
• Thrombus on bilateral pulmonary arterial which decrease 90% of arterial lumen.
CT SCAN CORONARY ANGIOGRAPHY
dhi Laksono, et al. Sanus Medical Journal. Pulmonary Embolism with antiphospolipid antibody syndrome : a case report..2021; 9-13
PERITONEAL DIALISIS
Pasien didiagnosa dengan Pulmonary
Embolism (PE) + Antiphospholipid
syndrome (APS)
dhi Laksono, et al. Sanus Medical Journal. Pulmonary Embolism with antiphospolipid antibody syndrome : a case report..2021; 9-13
•Pasien diberikan O2 via NRM 15 Lpm
•Bisoprolol 5 mg/24 jam, Enoxparin 0.6 ml/12 jam dan SAPT untuk 10
hari
Setelah pemberian tatalaksana diatas, dilakukan :
- D-Dimer kontrol : 3,32 mg/L
- Pulmonary angiography : no significant improvement with bilateral
pulmonary arterial thrombus still decreased 90% of arterial lumen
- Echocardiografi kontrol : Global normokinetik, LVEF 77%, mPAP
30 mmHg, good RV function, normal cardiac chambers
•Pasien kemudian dilanjutkan pemberian Enoxparin 0.6
ml/12 jam dan diperbolehkan pulang dan kontrol rutin di
rawat jalan.
Sidhi Laksono, et al. Sanus Medical Journal. Pulmonary Embolism with antiphospolipid antibody syndrome : a case report..2021; 9-13
SINDROM ANTIFOSFOLIPID ANTIBODI TERMASUK KE DALAM
GOLONGAN PENYAKIT AUTOIMUN YANG BERSIFAT SISTEMIK
(ORGAN NONSPESIFIK), DENGAN KARAKTERISTIK ADANYA
TROMBOSIS VASKULAR (ARTERIAL ATAU VENA) DAN/ATAU
MORBIDITAS KEHAMILAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN
TINGGINYA TITER ANTIBODI TERHADAP SUATU PLASMA
PROTEIN YANG BERIKATAN DENGAN FOSFOLIPID ANION
(ANTIBODI ANTIFOSFOLIPID-APL)
Sindrom antifosfolipid antibodi, pertama kali
dilaporkan oleh Hughes, Harris dan Gharavi pada
tahun 1986, dikenal juga sebagai sindrom Hughes.
Sindrom antifosfolipid antibodi ini merupakan
penyakit autoimun trombofilia yang didapat,
ditandai dengan adanya autoantibodi yang
membentuk fosfolipid dan protein pengikat
fosfolipid.
Secara umum telah dilaporkan bahwa presentasi klinis terbanyak
dari sindrom antifosfolipid antibodi itu adalah trombosis vena
dalam, terjadi pada 29-55% pasien dalam 6 tahun. Pada pasien-
pasien tersebut, sedikitnya 50% mengalami emboli paru.
Manifestasi klinis dari sindrom antifosfolipid antibodi, terutama
terjadi pada usia rata-rata 31 tahun. Penyakit ini dapat ditemukan
pada anak-anak ataupun usia lanjut.
Michelle Remiao, et al. Rev Assoc Med Bras. Update on antiphospolipid antibody syndrome.2017;63 (11) :994–999.
Secara alamiah/fisiologis, aPL yang dibentuk oleh
tubuh adalah B2-glikoprotein I (B2GPI). B2GPI akan
berikatan dengan fosfolipid yang bermuatan negatif dan
menghambat aktivitas kontak kaskade koagulasi dan
konversi protrombin-trombin. B2GPI berfungsi sebagai
antikoagulan plasma natural, sehingga adanya antibodi
terhadap protein ini dapat merangsang terjadinya
thrombosis.
Davik garcia, et al. The New England Journal Of Medicine. Diagnosis and
management of the antiphospolipid syndrome.2018; 378 (21) : 2010–2021.
Michelle Remiao, et al. Rev Assoc Med Bras. Update on antiphospolipid antibody syndrome.2017;63 (11) :994–9
5 Kelompok Sindrom
Antifosfolipid Antibodi
Sindrom antifosfolipid
antibodi yang tidak
berkaitan dengan
penyakit reumatik
Sindrorn antifosfolipid
antibodi yang
berkaitan dengan
penyakit
reumatik/autoimun
Catastrophic APS
(CAPS)
aPL antibodi (tanpa
gejala)/pre-
probable APS
Sindrom antifosfolipid
antibodi seronegatif
Sindrom antifosfolipid antibodi yang
tidak berkaitan dengan penyakit
reumatik
Manifestasi klinis yang khas dengan
atau tanpa adanya hasil test positif
untuk serologi aPL, namun tidak disebut
sebagai definite APS.
Manifestasi klinisnya meliputi: livedo
retikularis, chorea, trombositopenia,
abortus, dan lesi pada katup jantung.
eresa Pinto, et al. Acta Reumatol Port. Cutaneous Manifestations of antiphospolipid syndrome.2013; 38 :10–18.
Sindrom antifosfolipid antibodi yang
berkaitan dengan penyakit reumatik
Penyakit jaringan ikat yang banyak disertai sindrom
antifosfolipid antibodi adalah lupus eritematosus
sistemik (LES/lupus) dan artritis reumatoid.
Tromboemboli kardiak dapat terjadi pada pasien
lupus akibat vegetasi dari Libman-Sacks verukosa,
yang juga diduga bertanggungjawab sebagai
penyebab stenosis valvular, insufisiensi, dan
dekompensasi jantung. Lesi pada katup mitral dan
aorta
Catastrophic APS (CAPS)
Penderita sindrom antifosfolipid dapat mengalami
trombosis yang luas dengan gagal organ multipel. CAPS,
adalah suatu sindrom yang mengenai sistem multiorgan
sebagai manifestasi klinis dari sindrom antifosfolipid
antibody.
Sindrom ini memiliki onset yang akut dan ditemukan
keterlibatan sedikitnya 3 sistem organ tubuh yang
berbeda dalam hitungan hari atau minggu.
Gambaran klinis berkaitan dengan adanya iskernik organ
dan jaringan, termasuk gagal ginjal akibat renal
thrombotic micro-angiopathy, acute respiratory failure
akibat dari adult respiratory distress syndrome, injuri
serebral akibat dari mikrotrombi dan mikroinfark, dan
gagal jantung akibat dari mikrotrombi.
aPL antibodi (tanpa
gejala)/pre-probable APS
Pasien dapat ditemukan dengan aPL positif
meski tanpa gejala klinis trombosis yang jelas
atau manifestasi klinis yang lain
Pasien dengan infeksi, keganasan, dan aPL
terinduksi obat, kejadian trombosis lebih jarang
ditemukan.
Sindrom antifosfolipid
antibodi seronegatif
Sebagian pasien ini mengalami kejadian trombosis
arteri atau vena idiopatik dan pada pemeriksaan
pertama untuk aPL hasilnya negatif. Pemeriksaan pada
beberapa bulan berikutnya baru memberikan hasil
positif.
Terdapat gambaran klinis sindroma antifosfolipid
antibodi, tanpa adanya aPL, lupus antikoagulan,b2-GPI,
antifosfolipid subtipe antibodi, atau sebagian pasien
ditemukan aPL pada pemeriksaan laboratorium.
Michelle Remiao, et al. Rev Assoc Med Bras. Update on
antiphospolipid antibody syndrome.2017;63 (11) :994–999.
Mohan B. Agarwal. Eastern Journal Of Medicine 14.
antiphospolipid syndrome.2009 :51–56.
Sindrom Trombosis pada
antibody antifosfolipid
Sindrom Tipe 1
• Trombosis vena dalam dengan atau tanpa emboli paru
Sindrom Tipe 2
• Trombosis arteri koroner
• Trombosis arteri perifer
• Trombosis aorta
• Trombosis arteri karotis
Sindrom Tipe 3
•Trombosis arteri retina
•Trombosis vena retina
•Trombosis serebrovaskular
•Transient cerebral ischemic attacks
Sindrom Tipe 4
•Sindrom tipe campuran dari tipe I, II dan Ill
Sindrom Tipe 5
•Trombosis vaskular plasenta
•Fetal wastage (sering pada trimester I, dapat
terjadi pada trimester 2 dan 3)
•Trombositopeni maternal
Sindrom Tipe 6
•Antibodi antifosfolipid tanpa manifestasi klinis
• IgG, IgM dan IgA antibodi
antikardiolipin
• IgG, IgM dan IgA anti B2-
Glikoprotein I
• Test lupus antikoagulan
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
TATALAKSANA
Heparin & Warfarin
Antiplatelet : Aspirin,
Clopidogrel, Dipiridamol
Hidroksiklorokuin
Sindrom Tipe 1
• Heparin unfractionated/low molecular weight heparin
jangka pendek diikuti pemberian jangka panjang heparin
subkutan
• Clopidogrel jangka panjang
Sindrom Tipe 2
• Heparin unfractionated/low molecular weight heparin
jangka pendek diikuti pemberian jangka panjang heparin
subkutan
• Clopidogrel jangka panjang
Sindrom Tipe 3
• Serebrovaskular: Clopidogrel dengan heparin
subkutan jangka panjang
• Retinal: Clopidogrel, bila gagal, ditambahkan
heparin sub kutan jangka panjang
Sindrom Tipe 4
• Terapi tergantung jenis trombosis
Sindrom Tipe 5
• Aspirin 81 mg/hari sebelum konsepsi,
diikuti heparin 5000 unit setiap 12 jam
segera setelah konsepsi
Sindrom Tipe 6
• Tidak ada indikasi yang jelas untuk
pemberian terapi antitrombotik
Terapi antitrombotik tidak boleh
dihentikan sebelum hasil
pemeriksaan ulang antibodi
antikardiolipin menjadi negatif
dalam waktu 4-6 bulan.
Ghazemba, A; Saadoun, D. Biomedicines. Management of Antiphospholipid Syndrome. 2020; 8 : 5.
Direkomendasikan pemberian
antikoagulan warfarin dengan target INR
antara 2-3 pada penderita dengan
trombosis vena dalam atau emboli paru
yang pertama kali terjadi. Warfarin
diberikan selama minimal 6 bulan.
Kejadian Trombosis
Pertama
Direkomendasikan pemberian warfarin
seumur hidup dengan target INR 2-3. Bila
terjadi trombosis berulang selama terapi
warfarin dengan target INR 2-3,
direkomendasikan untuk menaikkan
target INR menjadi 3,l- 4 dan /atau
dengan penambahan aspirin dosis
rendah.
Kejadian Trombosis
Berulang
Terapi profilaksis diberikan pada penderita asimptomatik
dengan aPL tanpa riwayat trombosis. lnsidensi terjadinya
trombosis pada keadaan ini berkisar antara 10-75% pada titer
antibody yang sangat tinggi.
Terapi Profilaksis
Aspirin 81 mg/hari
pada penderita
asimptomatikyang
tidak hamil
Kombinasi aspirin
dan
hidroksiklorokuin (5
6,5 mg/ kg/hari)
Wendy Lim, et al. Journal Of American Medical Association. Management of antiphospolipid antibody syndrome.2006; Vol 295

More Related Content

Similar to APS tugas Yogi.pptx

LAPSUS sindrom nefrotik ANNISA RIZKA.pptx
LAPSUS sindrom nefrotik ANNISA RIZKA.pptxLAPSUS sindrom nefrotik ANNISA RIZKA.pptx
LAPSUS sindrom nefrotik ANNISA RIZKA.pptxAnnisaRizkaFauziah
 
TERAPI ANTIKOAGULAN PADA PASIEN COVID 19_ WISMA ATLIT_ 26-9-2021`.pptx
TERAPI ANTIKOAGULAN PADA PASIEN COVID 19_ WISMA ATLIT_ 26-9-2021`.pptxTERAPI ANTIKOAGULAN PADA PASIEN COVID 19_ WISMA ATLIT_ 26-9-2021`.pptx
TERAPI ANTIKOAGULAN PADA PASIEN COVID 19_ WISMA ATLIT_ 26-9-2021`.pptxekoprastia
 
Leptospirosis Case Report Presentation.pptx
Leptospirosis Case Report Presentation.pptxLeptospirosis Case Report Presentation.pptx
Leptospirosis Case Report Presentation.pptxHanun15
 
Cbl tatalaksana pneumonia in the elderly
Cbl tatalaksana pneumonia in the elderlyCbl tatalaksana pneumonia in the elderly
Cbl tatalaksana pneumonia in the elderlyDevina Ciayadi
 
referat emma judul syok anafilaktik dan penanganannya
referat emma judul syok anafilaktik dan penanganannyareferat emma judul syok anafilaktik dan penanganannya
referat emma judul syok anafilaktik dan penanganannyasunallfinger1
 
ITP ( Idiopatik Trombositopenia Purpura)(1).pptx
ITP ( Idiopatik Trombositopenia Purpura)(1).pptxITP ( Idiopatik Trombositopenia Purpura)(1).pptx
ITP ( Idiopatik Trombositopenia Purpura)(1).pptxakunanimelemao69
 
11 151 sindrom_hellp
11 151 sindrom_hellp11 151 sindrom_hellp
11 151 sindrom_hellpchiko02
 
BOOKREADING SEPSIS.pptx
BOOKREADING SEPSIS.pptxBOOKREADING SEPSIS.pptx
BOOKREADING SEPSIS.pptxRyanHendri
 
Guideline Therapy for CAP (1).pptx
Guideline Therapy for CAP (1).pptxGuideline Therapy for CAP (1).pptx
Guideline Therapy for CAP (1).pptxDONNYARDIKANOVANANDA
 
PPT SLE laporan kasus ahmad fahrozi.pptx
PPT SLE laporan kasus ahmad fahrozi.pptxPPT SLE laporan kasus ahmad fahrozi.pptx
PPT SLE laporan kasus ahmad fahrozi.pptxAhmadFahrozi7
 
Ppt sle trisula
Ppt sle trisulaPpt sle trisula
Ppt sle trisulakikin3007
 
Kegawatdaruratan Neonatus.pptx
Kegawatdaruratan Neonatus.pptxKegawatdaruratan Neonatus.pptx
Kegawatdaruratan Neonatus.pptxssuser6ff545
 

Similar to APS tugas Yogi.pptx (20)

LAPSUS sindrom nefrotik ANNISA RIZKA.pptx
LAPSUS sindrom nefrotik ANNISA RIZKA.pptxLAPSUS sindrom nefrotik ANNISA RIZKA.pptx
LAPSUS sindrom nefrotik ANNISA RIZKA.pptx
 
ppcm.pdf
ppcm.pdfppcm.pdf
ppcm.pdf
 
Edema Anasarka.pdf
Edema Anasarka.pdfEdema Anasarka.pdf
Edema Anasarka.pdf
 
TERAPI ANTIKOAGULAN PADA PASIEN COVID 19_ WISMA ATLIT_ 26-9-2021`.pptx
TERAPI ANTIKOAGULAN PADA PASIEN COVID 19_ WISMA ATLIT_ 26-9-2021`.pptxTERAPI ANTIKOAGULAN PADA PASIEN COVID 19_ WISMA ATLIT_ 26-9-2021`.pptx
TERAPI ANTIKOAGULAN PADA PASIEN COVID 19_ WISMA ATLIT_ 26-9-2021`.pptx
 
Soal pilihan jamak
Soal pilihan jamakSoal pilihan jamak
Soal pilihan jamak
 
Leptospirosis Case Report Presentation.pptx
Leptospirosis Case Report Presentation.pptxLeptospirosis Case Report Presentation.pptx
Leptospirosis Case Report Presentation.pptx
 
Cbl tatalaksana pneumonia in the elderly
Cbl tatalaksana pneumonia in the elderlyCbl tatalaksana pneumonia in the elderly
Cbl tatalaksana pneumonia in the elderly
 
referat emma judul syok anafilaktik dan penanganannya
referat emma judul syok anafilaktik dan penanganannyareferat emma judul syok anafilaktik dan penanganannya
referat emma judul syok anafilaktik dan penanganannya
 
Makalah tentang pemeriksaan laboratorium klinik
Makalah tentang pemeriksaan laboratorium klinikMakalah tentang pemeriksaan laboratorium klinik
Makalah tentang pemeriksaan laboratorium klinik
 
PUD
PUDPUD
PUD
 
ITP ( Idiopatik Trombositopenia Purpura)(1).pptx
ITP ( Idiopatik Trombositopenia Purpura)(1).pptxITP ( Idiopatik Trombositopenia Purpura)(1).pptx
ITP ( Idiopatik Trombositopenia Purpura)(1).pptx
 
Deteksi dini PJB
Deteksi dini PJBDeteksi dini PJB
Deteksi dini PJB
 
Referat PNH
Referat PNHReferat PNH
Referat PNH
 
Syok septik pure
Syok septik pureSyok septik pure
Syok septik pure
 
11 151 sindrom_hellp
11 151 sindrom_hellp11 151 sindrom_hellp
11 151 sindrom_hellp
 
BOOKREADING SEPSIS.pptx
BOOKREADING SEPSIS.pptxBOOKREADING SEPSIS.pptx
BOOKREADING SEPSIS.pptx
 
Guideline Therapy for CAP (1).pptx
Guideline Therapy for CAP (1).pptxGuideline Therapy for CAP (1).pptx
Guideline Therapy for CAP (1).pptx
 
PPT SLE laporan kasus ahmad fahrozi.pptx
PPT SLE laporan kasus ahmad fahrozi.pptxPPT SLE laporan kasus ahmad fahrozi.pptx
PPT SLE laporan kasus ahmad fahrozi.pptx
 
Ppt sle trisula
Ppt sle trisulaPpt sle trisula
Ppt sle trisula
 
Kegawatdaruratan Neonatus.pptx
Kegawatdaruratan Neonatus.pptxKegawatdaruratan Neonatus.pptx
Kegawatdaruratan Neonatus.pptx
 

Recently uploaded

Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfHilalSunu
 
ATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptx
ATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptxATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptx
ATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptxDesiNatalia68
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diriandi861789
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufalmahdaly02
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANDianFitriyani15
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitIrfanNersMaulana
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfPPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfSeruniArdhia
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxmarodotodo
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptbambang62741
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasmufida16
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTriNurmiyati
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikassuser1cc42a
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar KepHaslianiBaharuddin
 
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdfPpt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdfAyundaHennaPelalawan
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar KeperawatanHaslianiBaharuddin
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/maGusmaliniEf
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanDevonneDillaElFachri
 

Recently uploaded (20)

Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
 
ATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptx
ATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptxATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptx
ATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptx
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfPPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
 
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdfPpt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
 

APS tugas Yogi.pptx

  • 1. DR. YOGI ANDREW TARUK PADANG DR. ANDI YUNIAR FIRMANSYAH DR. DANIEL SUSILO LAWRENCE DR. A. NOVITA DEWI ARYANTI SYAFNI
  • 2. Pulmonary Embolism dan Antiphospholipid syndrome : Case Report Jenis Kelamin : Perempuan Umur : 68 tahun Keluhan Utama : Sesak Napas • Sesak napas dirasakan sejak 2 hari terakhir dirasakan secara tiba-tiba, Riwayat penyakit lain sebelumnya tidak ada. • Kesadaran Compos Mentis (GCS E4V5M6) dengan Tekanan Darah 120/70 mmHg, Frekuensi Nadi 127 kali per menit, saturasi oksigen 89% tanpa modalitas, suhu tubuh 36.00 C, dari pemeriksaan fisik dalam batas normal. Sidhi Laksono, et al. Sanus Medical Journal. Pulmonary Embolism with antiphospolipid antibody syndrome : a case report..2021; 9-13
  • 3. Pulmonary Embolism dan Antiphospholipid syndrome : Case Report HB 14.2 mg/dL WBC 10.500 Ureum 46 mg/dl Creatinin 1.0 mg/dl Hs Trop T 269 ng/L D-dimer 10.71 mg/L Anti–B2-glycoprotein IgM Positif (+) Lupus anticoagulant (1) 58.1 sec (control 37.10 sec) Lupus anticoagulant (2) 38.80 sec (control 34.20 sec) Sidhi Laksono, et al. Sanus Medical Journal. Pulmonary Embolism with antiphospolipid antibody syndrome : a case report..2021; 9-13
  • 4. ELECTROCARDIOGRAPHY Sidhi Laksono, et al. Sanus Medical Journal. Pulmonary Embolism with antiphospolipid antibody syndrome : a case report..2021; 9-13
  • 5. • Ejection Fraction 75% • Hipokinetik Anteroseptal • LV D shape • RV dilatation • Mild Mitral Regurgitation • mPAP 43 mmHg • Mild impaired RV function ECHOCARDIOGRAFI Sidhi Laksono, et al. Sanus Medical Journal. Pulmonary Embolism with antiphospolipid antibody syndrome : a case report..2021; 9-13
  • 6. • Normal coronary artery (total calcium score : 0) • Thrombus on bilateral pulmonary arterial which decrease 90% of arterial lumen. CT SCAN CORONARY ANGIOGRAPHY dhi Laksono, et al. Sanus Medical Journal. Pulmonary Embolism with antiphospolipid antibody syndrome : a case report..2021; 9-13
  • 7. PERITONEAL DIALISIS Pasien didiagnosa dengan Pulmonary Embolism (PE) + Antiphospholipid syndrome (APS) dhi Laksono, et al. Sanus Medical Journal. Pulmonary Embolism with antiphospolipid antibody syndrome : a case report..2021; 9-13
  • 8. •Pasien diberikan O2 via NRM 15 Lpm •Bisoprolol 5 mg/24 jam, Enoxparin 0.6 ml/12 jam dan SAPT untuk 10 hari Setelah pemberian tatalaksana diatas, dilakukan : - D-Dimer kontrol : 3,32 mg/L - Pulmonary angiography : no significant improvement with bilateral pulmonary arterial thrombus still decreased 90% of arterial lumen - Echocardiografi kontrol : Global normokinetik, LVEF 77%, mPAP 30 mmHg, good RV function, normal cardiac chambers •Pasien kemudian dilanjutkan pemberian Enoxparin 0.6 ml/12 jam dan diperbolehkan pulang dan kontrol rutin di rawat jalan. Sidhi Laksono, et al. Sanus Medical Journal. Pulmonary Embolism with antiphospolipid antibody syndrome : a case report..2021; 9-13
  • 9. SINDROM ANTIFOSFOLIPID ANTIBODI TERMASUK KE DALAM GOLONGAN PENYAKIT AUTOIMUN YANG BERSIFAT SISTEMIK (ORGAN NONSPESIFIK), DENGAN KARAKTERISTIK ADANYA TROMBOSIS VASKULAR (ARTERIAL ATAU VENA) DAN/ATAU MORBIDITAS KEHAMILAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGGINYA TITER ANTIBODI TERHADAP SUATU PLASMA PROTEIN YANG BERIKATAN DENGAN FOSFOLIPID ANION (ANTIBODI ANTIFOSFOLIPID-APL)
  • 10. Sindrom antifosfolipid antibodi, pertama kali dilaporkan oleh Hughes, Harris dan Gharavi pada tahun 1986, dikenal juga sebagai sindrom Hughes. Sindrom antifosfolipid antibodi ini merupakan penyakit autoimun trombofilia yang didapat, ditandai dengan adanya autoantibodi yang membentuk fosfolipid dan protein pengikat fosfolipid.
  • 11. Secara umum telah dilaporkan bahwa presentasi klinis terbanyak dari sindrom antifosfolipid antibodi itu adalah trombosis vena dalam, terjadi pada 29-55% pasien dalam 6 tahun. Pada pasien- pasien tersebut, sedikitnya 50% mengalami emboli paru. Manifestasi klinis dari sindrom antifosfolipid antibodi, terutama terjadi pada usia rata-rata 31 tahun. Penyakit ini dapat ditemukan pada anak-anak ataupun usia lanjut.
  • 12. Michelle Remiao, et al. Rev Assoc Med Bras. Update on antiphospolipid antibody syndrome.2017;63 (11) :994–999.
  • 13. Secara alamiah/fisiologis, aPL yang dibentuk oleh tubuh adalah B2-glikoprotein I (B2GPI). B2GPI akan berikatan dengan fosfolipid yang bermuatan negatif dan menghambat aktivitas kontak kaskade koagulasi dan konversi protrombin-trombin. B2GPI berfungsi sebagai antikoagulan plasma natural, sehingga adanya antibodi terhadap protein ini dapat merangsang terjadinya thrombosis. Davik garcia, et al. The New England Journal Of Medicine. Diagnosis and management of the antiphospolipid syndrome.2018; 378 (21) : 2010–2021.
  • 14. Michelle Remiao, et al. Rev Assoc Med Bras. Update on antiphospolipid antibody syndrome.2017;63 (11) :994–9
  • 16. Sindrom antifosfolipid antibodi yang tidak berkaitan dengan penyakit reumatik Sindrorn antifosfolipid antibodi yang berkaitan dengan penyakit reumatik/autoimun Catastrophic APS (CAPS) aPL antibodi (tanpa gejala)/pre- probable APS Sindrom antifosfolipid antibodi seronegatif
  • 17. Sindrom antifosfolipid antibodi yang tidak berkaitan dengan penyakit reumatik Manifestasi klinis yang khas dengan atau tanpa adanya hasil test positif untuk serologi aPL, namun tidak disebut sebagai definite APS. Manifestasi klinisnya meliputi: livedo retikularis, chorea, trombositopenia, abortus, dan lesi pada katup jantung.
  • 18. eresa Pinto, et al. Acta Reumatol Port. Cutaneous Manifestations of antiphospolipid syndrome.2013; 38 :10–18.
  • 19. Sindrom antifosfolipid antibodi yang berkaitan dengan penyakit reumatik Penyakit jaringan ikat yang banyak disertai sindrom antifosfolipid antibodi adalah lupus eritematosus sistemik (LES/lupus) dan artritis reumatoid. Tromboemboli kardiak dapat terjadi pada pasien lupus akibat vegetasi dari Libman-Sacks verukosa, yang juga diduga bertanggungjawab sebagai penyebab stenosis valvular, insufisiensi, dan dekompensasi jantung. Lesi pada katup mitral dan aorta
  • 20. Catastrophic APS (CAPS) Penderita sindrom antifosfolipid dapat mengalami trombosis yang luas dengan gagal organ multipel. CAPS, adalah suatu sindrom yang mengenai sistem multiorgan sebagai manifestasi klinis dari sindrom antifosfolipid antibody. Sindrom ini memiliki onset yang akut dan ditemukan keterlibatan sedikitnya 3 sistem organ tubuh yang berbeda dalam hitungan hari atau minggu. Gambaran klinis berkaitan dengan adanya iskernik organ dan jaringan, termasuk gagal ginjal akibat renal thrombotic micro-angiopathy, acute respiratory failure akibat dari adult respiratory distress syndrome, injuri serebral akibat dari mikrotrombi dan mikroinfark, dan gagal jantung akibat dari mikrotrombi.
  • 21. aPL antibodi (tanpa gejala)/pre-probable APS Pasien dapat ditemukan dengan aPL positif meski tanpa gejala klinis trombosis yang jelas atau manifestasi klinis yang lain Pasien dengan infeksi, keganasan, dan aPL terinduksi obat, kejadian trombosis lebih jarang ditemukan.
  • 22. Sindrom antifosfolipid antibodi seronegatif Sebagian pasien ini mengalami kejadian trombosis arteri atau vena idiopatik dan pada pemeriksaan pertama untuk aPL hasilnya negatif. Pemeriksaan pada beberapa bulan berikutnya baru memberikan hasil positif. Terdapat gambaran klinis sindroma antifosfolipid antibodi, tanpa adanya aPL, lupus antikoagulan,b2-GPI, antifosfolipid subtipe antibodi, atau sebagian pasien ditemukan aPL pada pemeriksaan laboratorium.
  • 23.
  • 24. Michelle Remiao, et al. Rev Assoc Med Bras. Update on antiphospolipid antibody syndrome.2017;63 (11) :994–999. Mohan B. Agarwal. Eastern Journal Of Medicine 14. antiphospolipid syndrome.2009 :51–56.
  • 26. Sindrom Tipe 1 • Trombosis vena dalam dengan atau tanpa emboli paru Sindrom Tipe 2 • Trombosis arteri koroner • Trombosis arteri perifer • Trombosis aorta • Trombosis arteri karotis
  • 27. Sindrom Tipe 3 •Trombosis arteri retina •Trombosis vena retina •Trombosis serebrovaskular •Transient cerebral ischemic attacks Sindrom Tipe 4 •Sindrom tipe campuran dari tipe I, II dan Ill
  • 28. Sindrom Tipe 5 •Trombosis vaskular plasenta •Fetal wastage (sering pada trimester I, dapat terjadi pada trimester 2 dan 3) •Trombositopeni maternal Sindrom Tipe 6 •Antibodi antifosfolipid tanpa manifestasi klinis
  • 29.
  • 30. • IgG, IgM dan IgA antibodi antikardiolipin • IgG, IgM dan IgA anti B2- Glikoprotein I • Test lupus antikoagulan PEMERIKSAAN PENUNJANG
  • 32. Heparin & Warfarin Antiplatelet : Aspirin, Clopidogrel, Dipiridamol Hidroksiklorokuin
  • 33. Sindrom Tipe 1 • Heparin unfractionated/low molecular weight heparin jangka pendek diikuti pemberian jangka panjang heparin subkutan • Clopidogrel jangka panjang Sindrom Tipe 2 • Heparin unfractionated/low molecular weight heparin jangka pendek diikuti pemberian jangka panjang heparin subkutan • Clopidogrel jangka panjang
  • 34. Sindrom Tipe 3 • Serebrovaskular: Clopidogrel dengan heparin subkutan jangka panjang • Retinal: Clopidogrel, bila gagal, ditambahkan heparin sub kutan jangka panjang Sindrom Tipe 4 • Terapi tergantung jenis trombosis
  • 35. Sindrom Tipe 5 • Aspirin 81 mg/hari sebelum konsepsi, diikuti heparin 5000 unit setiap 12 jam segera setelah konsepsi Sindrom Tipe 6 • Tidak ada indikasi yang jelas untuk pemberian terapi antitrombotik
  • 36. Terapi antitrombotik tidak boleh dihentikan sebelum hasil pemeriksaan ulang antibodi antikardiolipin menjadi negatif dalam waktu 4-6 bulan.
  • 37. Ghazemba, A; Saadoun, D. Biomedicines. Management of Antiphospholipid Syndrome. 2020; 8 : 5.
  • 38. Direkomendasikan pemberian antikoagulan warfarin dengan target INR antara 2-3 pada penderita dengan trombosis vena dalam atau emboli paru yang pertama kali terjadi. Warfarin diberikan selama minimal 6 bulan. Kejadian Trombosis Pertama
  • 39. Direkomendasikan pemberian warfarin seumur hidup dengan target INR 2-3. Bila terjadi trombosis berulang selama terapi warfarin dengan target INR 2-3, direkomendasikan untuk menaikkan target INR menjadi 3,l- 4 dan /atau dengan penambahan aspirin dosis rendah. Kejadian Trombosis Berulang
  • 40. Terapi profilaksis diberikan pada penderita asimptomatik dengan aPL tanpa riwayat trombosis. lnsidensi terjadinya trombosis pada keadaan ini berkisar antara 10-75% pada titer antibody yang sangat tinggi. Terapi Profilaksis Aspirin 81 mg/hari pada penderita asimptomatikyang tidak hamil Kombinasi aspirin dan hidroksiklorokuin (5 6,5 mg/ kg/hari)
  • 41.
  • 42.
  • 43.
  • 44.
  • 45.
  • 46.
  • 47. Wendy Lim, et al. Journal Of American Medical Association. Management of antiphospolipid antibody syndrome.2006; Vol 295