SlideShare a Scribd company logo
1 of 28
Laporan Kasus
Anestesiologi dan Terapi Intensif
Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro
Seorang Anak Perempuan Usia 2 Tahun dengan Multiple Karies Gigi,
TOF Pulmonary Atresia, dan PDA 3 mm
Disusun oleh:
XXXXXXXXXX
NIM
Dosen Pembimbing:
dr. XXX
An. NNZ/2 tahun/Elang 1/Kelas 2/jam 06.00
• Diagnosis :
- Multiple karies gigi
- PJB sianotik: TOF-Pulmonary atresia, PDA 3mm
• Tatalaksana : Multiple Ekstraksi Gigi
• Operator : drg. M. Reza Pahlevi, SpBM
• Anestesi : dr. Dina Paramita, Sp.An, KAO (DPJP OK)
IDENTITAS PASIEN
ANAMNESIS
A :
Alergi disangkal
M :
Infus D51/2NS 120/5ml/jam
Injeksi ampisilin 125 mg/8 jam (H1)
Per oral:Propanolol 2mg/12jam
P: Asma (-), kejang (-), Penyakit Jantung (+) PJB Sianotik, rutin kontrol, Riw. Sedasi/Op (+)
CTEV usia 3 bulan, post op kembai ke ruangan, kateterisasi jantung November 2022 di RSDK
E :
Demam (-), sesak napas (-), pilek (-), batuk (-) Sejak lahir tampak kebiruan, kemudian dibawa
ke SpA, dikatakan anak dicurigai TOF dan disarankan untuk rujuk RSDK. berat badan sulit
naik, menetek terputus (+), berkeringat saat menetek (-)
Keadaan Umum: Tampak aktif
• Kesadaran : composmentis
• HR : 140 x/menit, reguler, cukup
• RR : 22 x/menit
• T : afebris
• SpO2 : 53%/67% room air
90%/82% room air
• BB : 6.59 kg
• TB : 66 cm
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan SpO2
Status Internus
• Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
• Mulut : Mallampati sulit dinilai, mukosa oral sianotik (+)
• Leher : Deviasi trakea (-), benjolan (-), leher kaku (-)
• Paru : SD vesikuler (+/+), Rh (-/-) Wh (-/-)
• Cor : BJ 1-2 Normal, II melemah, bising (+) ejeksi sitolik III/IV ICS 2 parasternal
sinistra
• Abdomen : Supel, BU (+) normal
• Ext : Edema (-/-), akral hangat (+/+), CRT kurang dari 2 detik, sianosis +/+ +/+
PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan 18 Desember 2022 Satuan Keterangan
Hematologi
Hemoglobin 18.0 g/dL
Hematokrit 67.3 %
Leukosit 8.1 10^3 / mL
Trombosit 95 10^3 / mL
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan 18 Desember 2022 Satuan Keterangan
Kimia Klinik
Calcium 2.47 mmol/L
Natrium 137 mmol/L
Kalium 5.2 mmol/L
Chlorida 112 mmol/L
Magnesium 1.05 mmol/L
Glukosa sewaktu 81 mg/dL
Kreatinin 0.42 mg/dL
Ureum 14 mg/dL
PEMERIKSAAN STUDI KOAGULASI
Studi Koagulasi Hasil Nlai Normal
PPT/k 14.9/10.4 9,4 - 11,3
PTTK /K 36.6/25.6 23,4 – 36,8
PEMERIKSAAN IMUNOLOGI
HBsAg : Negatif
Swab antigen : Negatif
PEMERIKSAAN FOTO THORAKS
Pemeriksaan Foto Thoraks (22/12/2022)
KESAN :
Konfigurasi jantung suspek RV
Right-sided aorta
Gambaran oligemia
PEMERIKSAAN ECHOCARDIOGRAPHY
Pemeriksaan Echocardiography (22/12/2022)
KESAN :
Atrial situs solitus
AV konkordan, VA atresia pulmonal
Drainase vena pulmonalis normal
Ruang jantung balans
Tidak ada aliran dari RV ke MPA
IAS intak VSD Subaortic besar, Left to Right shunt
Overriding aorta 50%
Morfologi katup AV normal
RPA LPA confluenceKolateral (+) Arcus Aorta kanan, CoA (-)
Kontraktilitas miokard
PEMERIKSAAN TTE
Pemeriksaan TTE 25/7/22 dari RS Harapan kita
KESAN :
- Situs solitus
- AV concordance, VA pulmonary Atresia
- All PV to LA.
- ASD (-), PDA (-)
- Good LV function EF 79% (teicholz)
- RV function TAPSE 2:03 cm.
- VSD subaortic dengan overiding Aorta kurang lebih 50%, R-L shunt
- Pulmonary Atresia.
- PA terisi dari PDA dengan stent tidak patent, RPA 3.5 mm, LPA 3.5 mm, Mc Goon ratio
0,7
- Right Aorta Arch, Coarctatio(+). PDA kecil di arkus kiri aborted.
DAFTAR MASALAH
Diagnosa : Multiple karies gigi, PJB sianotik TOF-Pulmonary
Atresia, PDA 3mm
Anestesi : GA Epidural ASA III
• Problem Aktual :
- Pediatri
- PJB sianotik
• Problem potensial :
- Intubasi sulit
- Perdarahan
PERSIAPAN ANESTESI
Monitor TTV
Mesin Anestesi
STATICS
Infus set
Set general anestesi
IC resiko tinggi pembiusan
Konsul PICU
TINJAUAN PUSTAKA
Tetralogi Fallot (ToF)  malformasi jantung bawaan sianotik yang paling umum dan ditandai
dengan empat ciri utama: defek septum ventrikel (VSD); right ventricle outflow tract
obstruction (RVOT); overriding aorta; dan hipertrofi RV (RVH).
• Di dunia  memiliki perkiraan prevalensi di seluruh dunia 4 kasus per
10.000 kelahiran hidup
• Data Indonesia  terdapat 8 penyakit jantung kongenital tiap 1000
kelahiran  15% merupakan TOF
• Bagi banyak pasien PJK yang lahir di negara maju, TOF sering didiagnosis
dalam rahim pada USG prenatal  di Indonesia sering tidak terdeteksi
hingga manifestasi klinis muncul
• Presentasi postnatal pasien  tergantung pada tingkat obstruksi RVOT
Angka kematian dan komplikasi tinggi  tatalaksana tepat diperlukan
Wilson R, Ross O, Griksaitis MJ. Tetralogy of Fallot. BJA Educ. 2019 Nov;19(11):362-369.
Mulai akhir minggi ke-3 intrauterin  trunkus arteriosus
terbagi menjadi aorta dan a. pulmonalis
Kesalahan dalam pembagian trunkus dapat berakibat
letak aorta yang abnormal (overriding), timbulnya
infundibulum yang berlebihan pada jalan keluar ventrikel
kanan (RVOT), dan gagalnya partisipasi trunkus dalam
penutupan foramen interventrikel
Terjadilah gambaran 4 manifestasi klinis akibat gagalnya
perkembangan trunkus
Patofisiologi ToF
Wilson R, Ross O, Griksaitis MJ. Tetralogy of Fallot. BJA Educ. 2019 Nov;19(11):362-369.
Defek Septum Ventrikel
• Kondisi ini  biasanya merupakan cacat
nonprestriktif  dalam artian tidak ada halangan
untuk melintasi VSD
• Sering terletak defek pada daerah perimembran
dan otot septum ventrikel
Overriding Aorta
• Kondisi ini menggambarkan hubungan
ventrikuloarterial
• Di ToF, aorta masih muncul dari ventrikel kiri,
dengan hanya sebagian berasal dari ventrikel
kanan.
Right Ventricle Outflow Obst
• RVOT yang menyebabkan terjadinya RVH
Hipertrofi RV
• Hipertrofi RV  akibat dari RVOTO karena
peningkatan tekanan RV perlu dihasilkan untuk
mempertahankan aliran darah paru.
• Kondisi ini juga mengubah ukuran rongga RV dan
massa otot, yang merupakan masalah penting
setelah perbaikan ToF.
Wilson R, Ross O, Griksaitis MJ. Tetralogy of Fallot. BJA Educ. 2019 Nov;19(11):362-369.
Cyanotic Spell
Penyebab cyanotic spell:
1. Rangsangan simpatik
2. Menahan nafas atau manuver Valsava
3. Menangis, menyusu, dan buang air besar
4. Vasodilatasi dan penurunan SVR (misalnya mandi air panas)
5. Hipoksia
6. Hiperkarbia
7. Asidosis
• Anak dengan ToF dapat mengalami suatu periode kemunduran
akut  disebut sebagai cyanotic spell
• Merupakan desaturasi akut dan perburukan klinis pada pasien
dengan ToF yang tidak dikoreksi
• Ada penurunan akut aliran darah paru yang disebabkan oleh
peningkatan tiba-tiba shunt kanan-ke-kiri sekunder akibat spasme
atau perubahan infundibular.
• Utamanya dipicu oleh peningkatan simpatis  meningkatkan HR
dan CO yang meningkatkan venous return  justru darah yang
kaya akan karbondioksida melewati shunt-kanan-ke-kiri
• Darah kaya CO2 akan dipompa ke seluruh peredaran darah melalui
aorta  anak akan hiperpneu
Hayes-Lattin M, Salmi D. Educational Case: Tetralogy of Fallot and a Review of the Most Common Forms of Congenital Heart Disease. Acad Pathol. 2020
Terapi Cyanotic Spells
Sebagian besar serangan hipersianotik akut sembuh sendiri, berlangsung rata-rata 15-30 menit
 jika parah, tujuan pengobatan adalah untuk mendukung pernapasan, dan sirkulasi.
Terapi cyanotic spells:
Remove any precipitant if known
Try to calm the child and provide comfort
Knee-to-chest flexion position
High-flow oxygen (may only improve saturations once the shunt fraction is reduced, but it helps to lower the PVR)
Titrated sedation and analgesia (morphine, fentanyl, and ketamine)
Fluid bolus to improve RV filling
Increase the SVR to reduce the right-to-left shunt with α-agonists (phenylephrine and noradrenaline) or vasopressin
Avoid primarily beta-agonist sympathomimetics (e.g. dopamine and adrenaline) as these substances can worsen the
infundibular spasms. However, adrenaline should be used in profound collapse if ventricular function is poor and coronary
artery perfusion at risk (e.g. profound hypotension)
Intubation, artificial ventilation, and use of neuromuscular blocking agents if no improvement or profound hypoxia
Reduce Paco2 to decrease PVR.
Consider esmolol or other β-blockers for persistent infundibular spasm and to slow down the HR to improve the diastolic
filling time (expert use only)
If all fails, urgent surgical intervention for either palliative or complete repair
Twite MD, Ing RJ. Tetralogy of Fallot: perioperative anesthetic management of children and adults. Semin Cardiothorac Vasc Anesth. 2012 Jun;16(2):97-105
Manajemen Pre-Operatif
Obat Premedikasi
• Anak-anak berusia 2 tahun atau lebih
dapat mengambil manfaat dari
premedikasi sebelum dipindahkan ke
ruang operasi.
• Premedikasi ansiolitik tipikal yang
digunakan untuk anak-anak adalah sirup
midazolam oral 0,5 mg/kg, yang harus
diberikan 20 menit sebelum
dipindahkan ke ruang operasi jantung.
• Di ruang operasi, monitor standar harus
diterapkan sebelum induksi anestesi.
Faktor Pre-Operatif yang Diperhatikan
Hal yang dapat meningkatkan risiko spell:
• puasa pra operasi yang berkepanjangan 
sebabkan dehidrasi yang menyebabkan
penurunan preload RV;
• lonjakan katekolamin endogen pada anak
yang tidak kooperatif selama induksi masker
anestesi menyebabkan kejang RVOT
• agen inhalasi pada induksi, sevofluran,
menyebabkan penurunan SVR, dan pada
tingkat tinggi langsung depresi miokard
• ventilasi yang tidak memadai menyebabkan
hipoksia dan hiperkarbia dan peningkatan
PVR
Evaluasi pra operasi harus mencakup riwayat dan pemeriksaan fisik, ekokardiogram transthoracic
baru-baru ini, CXR, EKG, dan analisis laboratorium kimia darah, hitung darah lengkap, dan studi
koagulasi.
Twite MD, Ing RJ. Tetralogy of Fallot: perioperative anesthetic management of children and adults. Semin
Cardiothorac Vasc Anesth. 2012 Jun;16(2):97-105
Manajemen Pre-Operatif
Twite MD, Ing RJ. Tetralogy of Fallot: perioperative anesthetic management of children and adults. Semin
Cardiothorac Vasc Anesth. 2012 Jun;16(2):97-105
Manajemen Intraoperatif
Agen Anestesi
• Ketamine adalah agen anestesi yang
direkomendasikan pada pasien dengan TOF
• Beberapa penelitian melaporkan bahwa
ketamin tidak mengubah HR, TD, atau shunt
intrakardiak pada penyakit jantung bawaan
sianotik baik sebelum perbaikan bedah atau
setelah perbaikan bedah.
• Induksi gas dengan agen volatil adalah
rejimen induksi anestesi lain yang dapat
diterima pada pasien TOF.
Terapi Spell Intraoperatif
• Pasang kateter intravena perifer (IV) dengan
cepat.
• Tingkatkan kandungan oksigen inspirasi
hingga 100%
• Berikan fenilefrin, 5 hingga 10 μg/kg IV, untuk
meningkatkan tekanan darah sistemik
• Berikan bolus cairan IV 20 mL/kg untuk
mendukung tekanan darah dan meningkatkan
preload RV
• Tingkatkan kedalaman anestesi dengan
meningkatkan agen inhalasi untuk meredakan
spasme infundibular.
• Berikan esmolol 50 μg/kg IV untuk membantu
meredakan spasme infundibular
Twite MD, Ing RJ. Tetralogy of Fallot: perioperative anesthetic management of children and adults. Semin
Cardiothorac Vasc Anesth. 2012 Jun;16(2):97-105
Manajemen Post-Operatif
Manajemen post-operatif pada pasien ToF bergantung pada usia anak, durasi
bypass kardiopulmoner, jenis perbaikan ToF, dan komorbiditas terkait
Melakukan perbaikan pada bayi dan neonatus tidak mempersingkat masa
rawat PICU, dan pasien sering mengalami masalah yang menantang
Komplikasi bedah jantung umum (misalnya perdarahan dan respon
inflamasi sistemik) ditemui dan ditangani secara konvensional.
Komplikasi utama yang terjadi  aritmia khususnya takikardia ektopik dan
efusi pleura
Twite MD, Ing RJ. Tetralogy of Fallot: perioperative anesthetic management of children and adults. Semin
Cardiothorac Vasc Anesth. 2012 Jun;16(2):97-105
ToF dan Odontektomi
Preoperatif Intraoperatif Postoperatif
• Pasien dengan penyakit jantung
bawaan memiliki tingkat
kebersihan mulut yang buruk 
kebersihan mulut harus
diperhatikan preoperatif
• Penting untuk
mempertimbangkan pasien
dengan penyakit jantung
sianotik dianggap memiliki risiko
endokarditis infektif 
antibiotik profilaksis
• Manajemen anestesi pasien
dengan TOF yang tidak dikoreksi
harus mencegah memburuknya
shunt kanan-kiri.
• Teknik anestesi harus mencegah
dehidrasi, menghindari
penurunan resistensi pembuluh
darah sistemik dan menghindari
peningkatan resistensi
pembuluh darah paru
• Opioid dan benzodiazepin
seperti fentanyl dan midazolam
memberikan sedasi dan
amnesia dengan stabilitas
hemodinamik yang sangat baik.
• Manajemen post-operatif
yang tidak sesuai akan
mengakibatkan sudden
deterioration dan kematian
pasien
• Tujuan utama fase ini 
pertahankan dukungan
pasien sampai
hemodinamik stabil dan
pulih dari gangguan operasi
dan  agar manfaat operasi
dapat diterapkan.
Cahyono, ID. General Anesthesia Technique in Tetralogy of Fallot Patient Undergo Tooth
Extraction Surgery. Jurnal Anestesiologi Ind. 2019 Jan 1;11(1)
Insidens Kematian Pasien ToF
Pasca Operasi
• Sebagian besar disebabkan oleh
karena penyakit jantung bawain itu
sendiri, diikuti oleh penyakit sistem
sirkulasi
• Sebagian besar kematian setelah
operasi pada pasien TOF secara
langsung atau tidak langsung terkait
dengan TOF dan dilaporkan sebagai
kematian mendadak, aritmia, dan
gagal jantung kongestif.
Smith CA. Long-term Outcomes of Tetralogy of Fallot: A Study From the Pediatric
Cardiac Care Consortium. JAMA Cardiol. 2019 Jan 1;4(1):34-41.
TERIMA KASIH
Mohon arahan dan bimbingannya Dokter

More Related Content

Similar to TOF_ANESTESI

LAPSUS sindrom nefrotik ANNISA RIZKA.pptx
LAPSUS sindrom nefrotik ANNISA RIZKA.pptxLAPSUS sindrom nefrotik ANNISA RIZKA.pptx
LAPSUS sindrom nefrotik ANNISA RIZKA.pptxAnnisaRizkaFauziah
 
335020321 laporan-kasus-anestesi
335020321 laporan-kasus-anestesi335020321 laporan-kasus-anestesi
335020321 laporan-kasus-anestesifitri handayani
 
APS tugas Yogi.pptx
APS tugas Yogi.pptxAPS tugas Yogi.pptx
APS tugas Yogi.pptxdwiakbarina
 
PPT LAPORAN KASUS TERAPI INTENSIF PADA STROKE.pptx
PPT LAPORAN KASUS TERAPI INTENSIF PADA STROKE.pptxPPT LAPORAN KASUS TERAPI INTENSIF PADA STROKE.pptx
PPT LAPORAN KASUS TERAPI INTENSIF PADA STROKE.pptxWildaKurniawati2
 
slide perdarahan scba.pptx
slide perdarahan scba.pptxslide perdarahan scba.pptx
slide perdarahan scba.pptxSarahShadiqa
 
Penyakit jantung rematik
Penyakit jantung rematikPenyakit jantung rematik
Penyakit jantung rematikReza Oktarama
 
COD Tn MN Miki.ppt
COD Tn MN Miki.pptCOD Tn MN Miki.ppt
COD Tn MN Miki.pptssusere14e57
 
11 151 sindrom_hellp
11 151 sindrom_hellp11 151 sindrom_hellp
11 151 sindrom_hellpchiko02
 
Gagal nafas-final
Gagal nafas-final Gagal nafas-final
Gagal nafas-final Zaenal Arif
 
237100501 case-bedah
237100501 case-bedah237100501 case-bedah
237100501 case-bedahhomeworkping3
 
Ginjal dan hipertensi
Ginjal dan hipertensiGinjal dan hipertensi
Ginjal dan hipertensiHelmon Chan
 
Cbl tatalaksana pneumonia in the elderly
Cbl tatalaksana pneumonia in the elderlyCbl tatalaksana pneumonia in the elderly
Cbl tatalaksana pneumonia in the elderlyDevina Ciayadi
 
Deep Vein Thrombosis S1.pptx
Deep Vein Thrombosis S1.pptxDeep Vein Thrombosis S1.pptx
Deep Vein Thrombosis S1.pptxbuatvideointan
 
Manajemen Perioperatif Pada Efusi Pleura
Manajemen Perioperatif Pada Efusi PleuraManajemen Perioperatif Pada Efusi Pleura
Manajemen Perioperatif Pada Efusi PleuraDimasZabirurrohmanPu
 

Similar to TOF_ANESTESI (20)

LAPSUS sindrom nefrotik ANNISA RIZKA.pptx
LAPSUS sindrom nefrotik ANNISA RIZKA.pptxLAPSUS sindrom nefrotik ANNISA RIZKA.pptx
LAPSUS sindrom nefrotik ANNISA RIZKA.pptx
 
335020321 laporan-kasus-anestesi
335020321 laporan-kasus-anestesi335020321 laporan-kasus-anestesi
335020321 laporan-kasus-anestesi
 
APS tugas Yogi.pptx
APS tugas Yogi.pptxAPS tugas Yogi.pptx
APS tugas Yogi.pptx
 
PPT LAPORAN KASUS TERAPI INTENSIF PADA STROKE.pptx
PPT LAPORAN KASUS TERAPI INTENSIF PADA STROKE.pptxPPT LAPORAN KASUS TERAPI INTENSIF PADA STROKE.pptx
PPT LAPORAN KASUS TERAPI INTENSIF PADA STROKE.pptx
 
slide perdarahan scba.pptx
slide perdarahan scba.pptxslide perdarahan scba.pptx
slide perdarahan scba.pptx
 
Penyakit jantung rematik
Penyakit jantung rematikPenyakit jantung rematik
Penyakit jantung rematik
 
COD Tn MN Miki.ppt
COD Tn MN Miki.pptCOD Tn MN Miki.ppt
COD Tn MN Miki.ppt
 
11 151 sindrom_hellp
11 151 sindrom_hellp11 151 sindrom_hellp
11 151 sindrom_hellp
 
Gagal nafas-final
Gagal nafas-final Gagal nafas-final
Gagal nafas-final
 
Bahan dpm
Bahan dpmBahan dpm
Bahan dpm
 
237100501 case-bedah
237100501 case-bedah237100501 case-bedah
237100501 case-bedah
 
Ginjal dan hipertensi
Ginjal dan hipertensiGinjal dan hipertensi
Ginjal dan hipertensi
 
Cbl tatalaksana pneumonia in the elderly
Cbl tatalaksana pneumonia in the elderlyCbl tatalaksana pneumonia in the elderly
Cbl tatalaksana pneumonia in the elderly
 
bab 1 abdi ppt.pptx
bab 1 abdi ppt.pptxbab 1 abdi ppt.pptx
bab 1 abdi ppt.pptx
 
kasus sulit.ppt
kasus sulit.pptkasus sulit.ppt
kasus sulit.ppt
 
123456900 case
123456900 case123456900 case
123456900 case
 
Deep Vein Thrombosis S1.pptx
Deep Vein Thrombosis S1.pptxDeep Vein Thrombosis S1.pptx
Deep Vein Thrombosis S1.pptx
 
Case ga
Case gaCase ga
Case ga
 
Edema Anasarka.pdf
Edema Anasarka.pdfEdema Anasarka.pdf
Edema Anasarka.pdf
 
Manajemen Perioperatif Pada Efusi Pleura
Manajemen Perioperatif Pada Efusi PleuraManajemen Perioperatif Pada Efusi Pleura
Manajemen Perioperatif Pada Efusi Pleura
 

Recently uploaded

MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxmariaboisala21
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Shary Armonitha
 
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxImahMagwa
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxrikosyahputra0173
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxzidanlbs25
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfAuliaAulia63
 
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptxPENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptxheru687292
 

Recently uploaded (7)

MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
 
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
 
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptxPENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
 

TOF_ANESTESI

  • 1. Laporan Kasus Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Seorang Anak Perempuan Usia 2 Tahun dengan Multiple Karies Gigi, TOF Pulmonary Atresia, dan PDA 3 mm Disusun oleh: XXXXXXXXXX NIM Dosen Pembimbing: dr. XXX
  • 2. An. NNZ/2 tahun/Elang 1/Kelas 2/jam 06.00 • Diagnosis : - Multiple karies gigi - PJB sianotik: TOF-Pulmonary atresia, PDA 3mm • Tatalaksana : Multiple Ekstraksi Gigi • Operator : drg. M. Reza Pahlevi, SpBM • Anestesi : dr. Dina Paramita, Sp.An, KAO (DPJP OK) IDENTITAS PASIEN
  • 3. ANAMNESIS A : Alergi disangkal M : Infus D51/2NS 120/5ml/jam Injeksi ampisilin 125 mg/8 jam (H1) Per oral:Propanolol 2mg/12jam P: Asma (-), kejang (-), Penyakit Jantung (+) PJB Sianotik, rutin kontrol, Riw. Sedasi/Op (+) CTEV usia 3 bulan, post op kembai ke ruangan, kateterisasi jantung November 2022 di RSDK E : Demam (-), sesak napas (-), pilek (-), batuk (-) Sejak lahir tampak kebiruan, kemudian dibawa ke SpA, dikatakan anak dicurigai TOF dan disarankan untuk rujuk RSDK. berat badan sulit naik, menetek terputus (+), berkeringat saat menetek (-)
  • 4. Keadaan Umum: Tampak aktif • Kesadaran : composmentis • HR : 140 x/menit, reguler, cukup • RR : 22 x/menit • T : afebris • SpO2 : 53%/67% room air 90%/82% room air • BB : 6.59 kg • TB : 66 cm PEMERIKSAAN FISIK
  • 6. Status Internus • Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-) • Mulut : Mallampati sulit dinilai, mukosa oral sianotik (+) • Leher : Deviasi trakea (-), benjolan (-), leher kaku (-) • Paru : SD vesikuler (+/+), Rh (-/-) Wh (-/-) • Cor : BJ 1-2 Normal, II melemah, bising (+) ejeksi sitolik III/IV ICS 2 parasternal sinistra • Abdomen : Supel, BU (+) normal • Ext : Edema (-/-), akral hangat (+/+), CRT kurang dari 2 detik, sianosis +/+ +/+ PEMERIKSAAN FISIK
  • 7. PEMERIKSAAN PENUNJANG Pemeriksaan 18 Desember 2022 Satuan Keterangan Hematologi Hemoglobin 18.0 g/dL Hematokrit 67.3 % Leukosit 8.1 10^3 / mL Trombosit 95 10^3 / mL
  • 8. PEMERIKSAAN PENUNJANG Pemeriksaan 18 Desember 2022 Satuan Keterangan Kimia Klinik Calcium 2.47 mmol/L Natrium 137 mmol/L Kalium 5.2 mmol/L Chlorida 112 mmol/L Magnesium 1.05 mmol/L Glukosa sewaktu 81 mg/dL Kreatinin 0.42 mg/dL Ureum 14 mg/dL
  • 9. PEMERIKSAAN STUDI KOAGULASI Studi Koagulasi Hasil Nlai Normal PPT/k 14.9/10.4 9,4 - 11,3 PTTK /K 36.6/25.6 23,4 – 36,8 PEMERIKSAAN IMUNOLOGI HBsAg : Negatif Swab antigen : Negatif
  • 10. PEMERIKSAAN FOTO THORAKS Pemeriksaan Foto Thoraks (22/12/2022) KESAN : Konfigurasi jantung suspek RV Right-sided aorta Gambaran oligemia
  • 11. PEMERIKSAAN ECHOCARDIOGRAPHY Pemeriksaan Echocardiography (22/12/2022) KESAN : Atrial situs solitus AV konkordan, VA atresia pulmonal Drainase vena pulmonalis normal Ruang jantung balans Tidak ada aliran dari RV ke MPA IAS intak VSD Subaortic besar, Left to Right shunt Overriding aorta 50% Morfologi katup AV normal RPA LPA confluenceKolateral (+) Arcus Aorta kanan, CoA (-) Kontraktilitas miokard
  • 12. PEMERIKSAAN TTE Pemeriksaan TTE 25/7/22 dari RS Harapan kita KESAN : - Situs solitus - AV concordance, VA pulmonary Atresia - All PV to LA. - ASD (-), PDA (-) - Good LV function EF 79% (teicholz) - RV function TAPSE 2:03 cm. - VSD subaortic dengan overiding Aorta kurang lebih 50%, R-L shunt - Pulmonary Atresia. - PA terisi dari PDA dengan stent tidak patent, RPA 3.5 mm, LPA 3.5 mm, Mc Goon ratio 0,7 - Right Aorta Arch, Coarctatio(+). PDA kecil di arkus kiri aborted.
  • 13. DAFTAR MASALAH Diagnosa : Multiple karies gigi, PJB sianotik TOF-Pulmonary Atresia, PDA 3mm Anestesi : GA Epidural ASA III • Problem Aktual : - Pediatri - PJB sianotik • Problem potensial : - Intubasi sulit - Perdarahan
  • 14. PERSIAPAN ANESTESI Monitor TTV Mesin Anestesi STATICS Infus set Set general anestesi IC resiko tinggi pembiusan Konsul PICU
  • 16. Tetralogi Fallot (ToF)  malformasi jantung bawaan sianotik yang paling umum dan ditandai dengan empat ciri utama: defek septum ventrikel (VSD); right ventricle outflow tract obstruction (RVOT); overriding aorta; dan hipertrofi RV (RVH). • Di dunia  memiliki perkiraan prevalensi di seluruh dunia 4 kasus per 10.000 kelahiran hidup • Data Indonesia  terdapat 8 penyakit jantung kongenital tiap 1000 kelahiran  15% merupakan TOF • Bagi banyak pasien PJK yang lahir di negara maju, TOF sering didiagnosis dalam rahim pada USG prenatal  di Indonesia sering tidak terdeteksi hingga manifestasi klinis muncul • Presentasi postnatal pasien  tergantung pada tingkat obstruksi RVOT Angka kematian dan komplikasi tinggi  tatalaksana tepat diperlukan Wilson R, Ross O, Griksaitis MJ. Tetralogy of Fallot. BJA Educ. 2019 Nov;19(11):362-369.
  • 17. Mulai akhir minggi ke-3 intrauterin  trunkus arteriosus terbagi menjadi aorta dan a. pulmonalis Kesalahan dalam pembagian trunkus dapat berakibat letak aorta yang abnormal (overriding), timbulnya infundibulum yang berlebihan pada jalan keluar ventrikel kanan (RVOT), dan gagalnya partisipasi trunkus dalam penutupan foramen interventrikel Terjadilah gambaran 4 manifestasi klinis akibat gagalnya perkembangan trunkus Patofisiologi ToF Wilson R, Ross O, Griksaitis MJ. Tetralogy of Fallot. BJA Educ. 2019 Nov;19(11):362-369.
  • 18. Defek Septum Ventrikel • Kondisi ini  biasanya merupakan cacat nonprestriktif  dalam artian tidak ada halangan untuk melintasi VSD • Sering terletak defek pada daerah perimembran dan otot septum ventrikel Overriding Aorta • Kondisi ini menggambarkan hubungan ventrikuloarterial • Di ToF, aorta masih muncul dari ventrikel kiri, dengan hanya sebagian berasal dari ventrikel kanan. Right Ventricle Outflow Obst • RVOT yang menyebabkan terjadinya RVH Hipertrofi RV • Hipertrofi RV  akibat dari RVOTO karena peningkatan tekanan RV perlu dihasilkan untuk mempertahankan aliran darah paru. • Kondisi ini juga mengubah ukuran rongga RV dan massa otot, yang merupakan masalah penting setelah perbaikan ToF. Wilson R, Ross O, Griksaitis MJ. Tetralogy of Fallot. BJA Educ. 2019 Nov;19(11):362-369.
  • 19.
  • 20. Cyanotic Spell Penyebab cyanotic spell: 1. Rangsangan simpatik 2. Menahan nafas atau manuver Valsava 3. Menangis, menyusu, dan buang air besar 4. Vasodilatasi dan penurunan SVR (misalnya mandi air panas) 5. Hipoksia 6. Hiperkarbia 7. Asidosis • Anak dengan ToF dapat mengalami suatu periode kemunduran akut  disebut sebagai cyanotic spell • Merupakan desaturasi akut dan perburukan klinis pada pasien dengan ToF yang tidak dikoreksi • Ada penurunan akut aliran darah paru yang disebabkan oleh peningkatan tiba-tiba shunt kanan-ke-kiri sekunder akibat spasme atau perubahan infundibular. • Utamanya dipicu oleh peningkatan simpatis  meningkatkan HR dan CO yang meningkatkan venous return  justru darah yang kaya akan karbondioksida melewati shunt-kanan-ke-kiri • Darah kaya CO2 akan dipompa ke seluruh peredaran darah melalui aorta  anak akan hiperpneu Hayes-Lattin M, Salmi D. Educational Case: Tetralogy of Fallot and a Review of the Most Common Forms of Congenital Heart Disease. Acad Pathol. 2020
  • 21. Terapi Cyanotic Spells Sebagian besar serangan hipersianotik akut sembuh sendiri, berlangsung rata-rata 15-30 menit  jika parah, tujuan pengobatan adalah untuk mendukung pernapasan, dan sirkulasi. Terapi cyanotic spells: Remove any precipitant if known Try to calm the child and provide comfort Knee-to-chest flexion position High-flow oxygen (may only improve saturations once the shunt fraction is reduced, but it helps to lower the PVR) Titrated sedation and analgesia (morphine, fentanyl, and ketamine) Fluid bolus to improve RV filling Increase the SVR to reduce the right-to-left shunt with α-agonists (phenylephrine and noradrenaline) or vasopressin Avoid primarily beta-agonist sympathomimetics (e.g. dopamine and adrenaline) as these substances can worsen the infundibular spasms. However, adrenaline should be used in profound collapse if ventricular function is poor and coronary artery perfusion at risk (e.g. profound hypotension) Intubation, artificial ventilation, and use of neuromuscular blocking agents if no improvement or profound hypoxia Reduce Paco2 to decrease PVR. Consider esmolol or other β-blockers for persistent infundibular spasm and to slow down the HR to improve the diastolic filling time (expert use only) If all fails, urgent surgical intervention for either palliative or complete repair Twite MD, Ing RJ. Tetralogy of Fallot: perioperative anesthetic management of children and adults. Semin Cardiothorac Vasc Anesth. 2012 Jun;16(2):97-105
  • 22. Manajemen Pre-Operatif Obat Premedikasi • Anak-anak berusia 2 tahun atau lebih dapat mengambil manfaat dari premedikasi sebelum dipindahkan ke ruang operasi. • Premedikasi ansiolitik tipikal yang digunakan untuk anak-anak adalah sirup midazolam oral 0,5 mg/kg, yang harus diberikan 20 menit sebelum dipindahkan ke ruang operasi jantung. • Di ruang operasi, monitor standar harus diterapkan sebelum induksi anestesi. Faktor Pre-Operatif yang Diperhatikan Hal yang dapat meningkatkan risiko spell: • puasa pra operasi yang berkepanjangan  sebabkan dehidrasi yang menyebabkan penurunan preload RV; • lonjakan katekolamin endogen pada anak yang tidak kooperatif selama induksi masker anestesi menyebabkan kejang RVOT • agen inhalasi pada induksi, sevofluran, menyebabkan penurunan SVR, dan pada tingkat tinggi langsung depresi miokard • ventilasi yang tidak memadai menyebabkan hipoksia dan hiperkarbia dan peningkatan PVR Evaluasi pra operasi harus mencakup riwayat dan pemeriksaan fisik, ekokardiogram transthoracic baru-baru ini, CXR, EKG, dan analisis laboratorium kimia darah, hitung darah lengkap, dan studi koagulasi. Twite MD, Ing RJ. Tetralogy of Fallot: perioperative anesthetic management of children and adults. Semin Cardiothorac Vasc Anesth. 2012 Jun;16(2):97-105
  • 23. Manajemen Pre-Operatif Twite MD, Ing RJ. Tetralogy of Fallot: perioperative anesthetic management of children and adults. Semin Cardiothorac Vasc Anesth. 2012 Jun;16(2):97-105
  • 24. Manajemen Intraoperatif Agen Anestesi • Ketamine adalah agen anestesi yang direkomendasikan pada pasien dengan TOF • Beberapa penelitian melaporkan bahwa ketamin tidak mengubah HR, TD, atau shunt intrakardiak pada penyakit jantung bawaan sianotik baik sebelum perbaikan bedah atau setelah perbaikan bedah. • Induksi gas dengan agen volatil adalah rejimen induksi anestesi lain yang dapat diterima pada pasien TOF. Terapi Spell Intraoperatif • Pasang kateter intravena perifer (IV) dengan cepat. • Tingkatkan kandungan oksigen inspirasi hingga 100% • Berikan fenilefrin, 5 hingga 10 μg/kg IV, untuk meningkatkan tekanan darah sistemik • Berikan bolus cairan IV 20 mL/kg untuk mendukung tekanan darah dan meningkatkan preload RV • Tingkatkan kedalaman anestesi dengan meningkatkan agen inhalasi untuk meredakan spasme infundibular. • Berikan esmolol 50 μg/kg IV untuk membantu meredakan spasme infundibular Twite MD, Ing RJ. Tetralogy of Fallot: perioperative anesthetic management of children and adults. Semin Cardiothorac Vasc Anesth. 2012 Jun;16(2):97-105
  • 25. Manajemen Post-Operatif Manajemen post-operatif pada pasien ToF bergantung pada usia anak, durasi bypass kardiopulmoner, jenis perbaikan ToF, dan komorbiditas terkait Melakukan perbaikan pada bayi dan neonatus tidak mempersingkat masa rawat PICU, dan pasien sering mengalami masalah yang menantang Komplikasi bedah jantung umum (misalnya perdarahan dan respon inflamasi sistemik) ditemui dan ditangani secara konvensional. Komplikasi utama yang terjadi  aritmia khususnya takikardia ektopik dan efusi pleura Twite MD, Ing RJ. Tetralogy of Fallot: perioperative anesthetic management of children and adults. Semin Cardiothorac Vasc Anesth. 2012 Jun;16(2):97-105
  • 26. ToF dan Odontektomi Preoperatif Intraoperatif Postoperatif • Pasien dengan penyakit jantung bawaan memiliki tingkat kebersihan mulut yang buruk  kebersihan mulut harus diperhatikan preoperatif • Penting untuk mempertimbangkan pasien dengan penyakit jantung sianotik dianggap memiliki risiko endokarditis infektif  antibiotik profilaksis • Manajemen anestesi pasien dengan TOF yang tidak dikoreksi harus mencegah memburuknya shunt kanan-kiri. • Teknik anestesi harus mencegah dehidrasi, menghindari penurunan resistensi pembuluh darah sistemik dan menghindari peningkatan resistensi pembuluh darah paru • Opioid dan benzodiazepin seperti fentanyl dan midazolam memberikan sedasi dan amnesia dengan stabilitas hemodinamik yang sangat baik. • Manajemen post-operatif yang tidak sesuai akan mengakibatkan sudden deterioration dan kematian pasien • Tujuan utama fase ini  pertahankan dukungan pasien sampai hemodinamik stabil dan pulih dari gangguan operasi dan  agar manfaat operasi dapat diterapkan. Cahyono, ID. General Anesthesia Technique in Tetralogy of Fallot Patient Undergo Tooth Extraction Surgery. Jurnal Anestesiologi Ind. 2019 Jan 1;11(1)
  • 27. Insidens Kematian Pasien ToF Pasca Operasi • Sebagian besar disebabkan oleh karena penyakit jantung bawain itu sendiri, diikuti oleh penyakit sistem sirkulasi • Sebagian besar kematian setelah operasi pada pasien TOF secara langsung atau tidak langsung terkait dengan TOF dan dilaporkan sebagai kematian mendadak, aritmia, dan gagal jantung kongestif. Smith CA. Long-term Outcomes of Tetralogy of Fallot: A Study From the Pediatric Cardiac Care Consortium. JAMA Cardiol. 2019 Jan 1;4(1):34-41.
  • 28. TERIMA KASIH Mohon arahan dan bimbingannya Dokter