SlideShare a Scribd company logo
1 of 36
1
PENGERTIAN ANALISIS KORELASI
Analisis Korelasi
•Suatu teknik statistika yang
digunakan untuk mengukur
keeratan hubungan atau korelasi
antara dua variabel.
2
HUBUNGAN POSITIF DAN NEGATIF
3
Hubungan Produksi dan
Harga M
inyak G
oreng
(Korelasi Positif)
0
100
200
300
400
500
600
700
637 740 722 781 849 881
Harga M
inyak G
oreng
Hubungan Inflasi dan Suku
Bunga (Korelasi N
egatif)
0
5
10
15
20
25
30
35
2,01 9,35 12,55 10,33
Inflasi
Gambar pertama menunjukkan hubungan
antara variabel inflasi dan suku bunga.Apabila
dilihat pada gambar saat inflasi rendah, maka
suku bunga tinggi dan pada saat inflasi tinggi,
suku bunga rendah. Gambar tersebut
menunjukkan adanya hubungan antara inflasi
dan suku bunga yang bersifat negatif.
Gambar kedua memperlihatkan hubungan
yang positif antara variabel produksi dan harga
minyak goreng yaitu apabila harga meningkat,
maka produksi juga meningkat.
RUMUS KOEFISIEN KORELASI
4
Rumus di atas adalah rumus koefiseien regresi, di mana:
r : Nilai koefisien korelasi
ΣX : Jumlah pengamatan variabel X
ΣY : Jumlah pengamatan variabel Y
ΣXY : Jumlah hasil perkalian variabel X dan Y
(ΣX2) : Jumlah kuadrat dari pengamatan variabel X
(ΣX)2 : Jumlah kuadrat dari jumlah pengamatan variabel X
(ΣY2) : Jumlah kuadrat dari pengamatan variabel Y
(ΣY)2 : Jumlah kuadrat dari jumlah pengamatan variabel Y
n : Jumlah pasangan pengamatan Y dan X
    
       
2 2
2 2
n XY X Y
r
n X X n Y Y


   
 
   
  
   
HUBUNGAN KUAT DAN LEMAHNYA SUATU KORELASI
5
0,0 0,5 1,0
Skalar
Korelasinegatif Korelasipositif
Korelasinegatif
sempurna
Korelasi negatif
sedang
Korelasinegatif
kuat
Korelasinegatif
lemah
Korelasipositif
lemah
Korelasipositif
kuat
Korelasipositif
sedang
Korelasipositif
sempurna
Tidakada
Korelasi
-0,5
-1,0
CONTOH REGRESI LINIER
6
Tahun Produksi (juta ton) Harga (US $ per ton)
1997 4,54 271
1998 4,53 319
1999 5,03 411
2000 6,05 348
2001 6,09 287
2002 6,14 330
2003 6,37 383
2004 7,40 384
2005 7,22 472
2006 7,81 610
2007 8,49 640
Hubungan jumlah produksi dan harga minyak
CONTOH REGRESI LINIER
Hubungan jumlah produksi dan harga minyak
Rumus koefisien
korelasi
7
    
       
2 2
2 2
n XY X Y
r
n X X n Y Y


   
 
   
  
   
n Y X Y2 XY X2
1 4,54 271 20,61 1230,34 73441
2 4,53 319 20,52 1445,07 101761
3 5,03 411 25,30 2067,33 168921
4 6,05 348 36,60 2105,40 121104
5 6,09 287 37,09 1747,83 82369
6 6,14 330 37,70 2026,20 108900
7 6,37 383 40,58 2439,71 146689
8 7,40 384 54,76 2841,60 147456
9 7,22 472 52,13 3407,84 222784
10 7,81 610 61,00 4764,10 372100
11 8,49 640 72,08 5433,60 409600
12
PENGERTIAN KOEFISIEN DETERMINASI
 Koefisien determinasi
Bagian dari keragaman total variabel tak bebas Y (variabel yang
dipengaruhi atau dependent) yang dapat diterangkan atau diperhitungkan
oleh keragaman variabel bebas X (variabel yang mempengaruhi atau
independent).
 Koefisien determinasi r2
8
    
       
2
2
2 2
2 2
n XY X Y
r
n X X n Y Y


   
 
   
  
   
RUMUS UJI t UNTUK UJI KORELASI
2
2
1
r n
t
r



di mana:
t : Nilai t-hitung
r : Nilai koefisien korelasi
n : Jumlah data pengamatan
9
2
-
n
r
-
1
r
t 2

 atau
CONTOH UJI t UNTUK UJI KORELASI SOAL A
10
Ujilah apakah (a) nilai r = - 0,412 pada hubungan antara suku bunga dan investasi
dan (b) r = 0,86 pada hubungan antara harga minyak dan produksi kelapa sawit
sama dengan nol pada taraf nyata 5%?
1. Perumusan hipotesis:
hipotesis yang diuji adalah koefisien korelasi sama dengan nol. Korelasi dalam populasi
dilambangkan dengan sedang pada sampel r.
H0 : r = 0
H1 : r ¹ 0
2. Taraf nyata 5% untuk uji dua arah (a/2=0,05/2=0,025) dengan derajat bebas (df) = n-k =
9 - 2 = 7. Nilai taraf nyata a/2= 0,025 dan df =7 adalah = 2,36. Ingat bahwa n adalah
jumlah data pengamatan yaitu = 9, sedangkan k adalah jumlah variabel yaitu Y dan X,
jadi k=2.
3. Menentukan nilai uji t
21
,
1
2
-
9
(,041)
-
1
0,41
-
2
-
n
r
-
1
r
t 2
2




CONTOH UJI t UNTUK UJI KORELASI
11
4. Menentukan daerah keputusan dengan nilai kritis 2,36
Daerah menolak Ho Daerah menolak Ho
–2,36 t = –1,21 2,36
Daerah tidak menolak Ho
5. Menentukan keputusan. Nilai t-hitung ternyata terletak pada daerah tidak
menolak H0. Ini menunjukkan bahwa tidak terdapat cukup bukti untuk menolak
H0, sehingga dapat disimpulkan bahwa korelasi dalam populasi sama dengan nol,
hubungan antara tingkat suku bunga dengan investasi lemah dan tidak nyata.
12
1.Perumusan hipotesis:
hipotesis yang diuji adalah koefisien korelasi sama dengan nol. Korelasi dalam
populasi dilambangkan dengansedang pada sampel r.
H0 : r = 0
H1 : r 0
2.Taraf nyata 5% untuk uji dua arah (a/2=0,05/2=0,025) dengan derajat bebas (df)
= n-k = 12 - 2 = 10. Nilai taraf nyata a/2=0,025 dan df =10 adalah = 2,23.
3. Menentukan nilai uji t
33
,
5
2
-
12
(0,86)
-
1
0,86
2
-
n
r
-
1
r
t 2
2



CONTOH UJI T UNTUK UJI KORELASI SOAL B
RUMUS KOEFISIEN DETERMINASI
13
4. Menentukan daerah keputusan dengan nilai kritis 2,23
Daerah menolak Ho
Daerah tidak menolak Ho
Daerah menolak Ho
–2,23 t= 5,33
2,23
5. Menentukan keputusan. Nilai t-hitung berada di daerah menolak H0, yang berarti
bahwa H0 di tolak dan menerima H1. Ini menunjukkan bahwa koefisien korelasi
pada populasi tidak sama dengan nol, dan ini membuktikan bahwa terdapat
hubungan yang kuat dan nyata antara harga minyak dan produksi kelapa sawit.
MENGGUNAKAN MS EXCEL UNTUK MENCARI KORELASI
14
MENGGUNAKAN MS EXCEL UNTUK MENCARI KORELASI
15
RUMUS PERSAMAAN REGRESI
 Persamaan regresi
Suatu persamaan matematika yang mendefinisikan
hubungan antara dua variabel.
16
SCATTER DIAGRAM UNTUK MEMBANTU
MENARIK GARIS REGRESI
17
Hubungan Inflasi dan Suku Bunga
0
5
10
15
20
25
30
35
2,01 9,35 12,55 10,33
Inflasi
Scatter diagram untuk hubungan antara inflasi dan suku bunga dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar A
SCATTER DIAGRAM UNTUK MEMBANTU
MENARIK GARIS REGRESI
18
Scatter diagram untuk hubungan antara inflasi dan suku bunga dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar B
HubunganInflasi dan Suku Bunga
0
5
10
15
20
25
30
35
2,01 9,35 12,55 10,33
Inflasi
a
b
d
c
CONTOH SELISIH ANTARA DUGAAN DAN AKTUAL LEBIH KECIL
19
Gambar A: selisih antara dugaan dan aktual lebih kecil
e1
Y1
e2
Y2 e3
Y3
Y4
e4 Y5
e5
Yn
en
Hubungan Inflasi dan Suku Bunga
0
10
20
30
40
2.01 9.35 12.55 10.33
Inflasi
Suku
Bunga
e1
Y1
e2
Y2 e3
Y3
Y4
e4
Yn
en
CONTOH SELISIH ANTARA DUGAAN DAN AKTUAL LEBIH BESAR
20
e3
Y3
Hubungan Inflasi dan Suku Bunga
0
5
10
15
20
25
30
35
2.01 9.35 12.55 10.33
Inflasi
Suku
Bunga
e1
Y1
Y2e2
Y4e4
e5
Y5
Ynen
GAMBAR PERSAMAAN REGRESI
21
-b
+b
X
Y
a
X
Gambar A: = a + b X Gambar B: = a - b X
Ŷ Ŷ
RUMUS MENCARI KOEFISIEN a DAN b
22
 
  


 2
2
)
X
(
)
X
(
n
)
X
)(
X
(
)
XY
n
a
b
)
X
(
b
n
)
Y
(
b

 

Y : Nilai variabel bebas Y
a : Intersep yaitu titik potong garis dengan sumbu Y
b : Slope atau kemiringan garis yaitu perubahan rata-rata pada untuk setiap unit
perubahan pada variabel X
X : Nilai variabel bebas X
n : Jumlah sampel
Ŷ
CONTOH HUBUNGAN ANTARA PRODUKSI DENGAN
HARGA MINYAK KELAPA SAWIT
23
= a + b X
Yi X = 2,8631 + 0,0086 X e=Y-
4,54 271 = 2,8631 + 0,0086 x 271 5.1853 -0.6453
4,53 319 = 2,8631 + 0,0086 x 319 5.5966 -1.0666
5,03 411 = 2,8631 + 0,0086 x 411 6.3850 -1.3550
6,05 348 = 2,8631 + 0,0086 x 348 5.8451 0.2049
6,09 287 = 2,8631 + 0,0086 x 287 5.3224 0.7676
6,14 330 = 2,8631 + 0,0086 x 330 5.6909 0.4491
6,37 383 = 2,8631 + 0,0086 x 383 6.1450 0.2250
7,40 384 = 2,8631 + 0,0086 x 384 6.1536 1.2464
7,22 472 = 2,8631 + 0,0086 x 472 6.9077 0.3123
7,81 610 = 2,8631 + 0,0086 x 610 8.0902 -0.2802
8,49 640 = 2,8631 + 0,0086 x 640 8.3473 0.1427
Ŷ
Ŷ
Ŷ
Ŷ
Ŷ
Ŷ
Ŷ
Ŷ
Ŷ
Ŷ
Ŷ
Ŷ Ŷ Ŷ
Ŷ
CONTOH HUBUNGAN ANTARA PRODUKSI DENGAN
HARGA MINYAK KELAPA SAWIT
24
Persamaan = 2,8631 + 0,0086 X.
0
2
4
6
8
10
271 287 319 330 348 383 384 411 472 610 640
Harga Minyak
Produksi
Y Y'
Ŷ
Gambar A: Koordinat antara Y danŶ
CONTOH HUBUNGAN ANTARA PRODUKSI DENGAN HARGA
MINYAK KELAPA SAWIT
25
0
2
4
6
8
10
271 287 319 330 348 383 384 411 472 610 640
Harga
Produksi
Y = Y'
Persamaan = 2,8631 + 0,0086 X.
Gambar B: Koordinat antara Y dan , dimana Y =
Ŷ
Ŷ Ŷ
DEFINISI STANDAR ERROR
 Standar error atau kesalahan baku Pendugaan
Suatu ukuran yang mengukur ketidakakuratan
pencaran atau persebaran nilai-nilai pengamatan (Y)
terhadap garis regresinya (Ŷ).
26
Ŷ
RUMUS STANDAR ERROR
27
2
2
2
2




 

n
)
Ŷ
Y
(
n
e
Syx
Di mana:
Sy.xC : Standar error variabel Y berdasarkan variabel X yang diketahui
Y : Nilai pengamatan dari Y
: Nilai dugaan dari Y
n : Jumlah sampel, derajat bebas n-2 karena terdapat dua parameter
yang akan digunakan yaitu a dan b.
Ŷ
MENGGUNAKAN MS EXCEL UNTUK MENCARI
STANDAR ERROR SY.X
28
MENGGUNAKAN MS EXCEL UNTUK MENCARI
STANDAR ERROR SY.X
29
Y
Garisregresi
Satudeviasi
standar
Nilai tengahterletak
padagarisregresi
X1 X2 X3 X
30
Beberapa asumsi penting metode kuadrat terkecil adalah sebagai berikut:
1. Nilai rata-rata dari error term atau expected value untuk setiap nilai X sama dengan nol. Asumsi ini
dinyatakan E(ei/Xi) = 0.
2. Nilai error dari Ei dan Ej atau biasa disebut dengan kovarian saling tidak berhubungan atau
berkorelasi. Asumsi ini biasa dilambangkan sebagai berikut, Cov (Ei, Ej) = 0, di mana i ¹ j.
Berdasarkan pada asumsi nomor 1, pada setiap nilai Xi akan terdapat Ei, dan untuk Xj akan
ada Ej, yang dimaksud dengan nilai kovarian = 0 adalah nilai Ei dari Xi tidak ada hubungan
dengan nilai Ej dari Xj.
.
ASUMSI METODE KUADRAT TERKECIL
31
3. Varian dari error bersifat konstan. Ingat bahwa varian dilambangkan dengan s2, sehingga
asumsi ini dilambangkan dengan Var (Ei/Ej) = E(ei – ej)2 = s2. Anda perhatikan pada gambar
di atas bahwa nilai Ei (yang dilambangkan dengan tanda titik) untuk setiap X yaitu X1, X2 dan
X3 tersebar secara konstan sebesar variannya yaitu s2. Pada gambar tersebut nilai E tersebar
1 standar deviasi di bawah garis regresi dan 1 standar deviasi di atas garis regresi. Seluruh
sebaran nilai Ei untuk Xi dan Ej untuk Xj, di mana i ¹ j terlihat sama dengan ditunjukkan kurva
yang berbentuk simetris dengan ukuran yang sama, hal inilah yang dikenal dengan varians
dari error bersifat konstan.
4. Variabel bebas X tidak berkorelasi dengan error term E, ini biasa dilambangkan dengan Cov (Ei,
Xi) = 0. Pada garis regresi Y=a + bxi + ei maka nilai Xi dan Ei tidak saling mempengaruhi,
sebab apabila saling mempengaruhi maka pengaruh masing-masing yaitu X dan E tidak
saling dapat dipisahkan. Ingat bahwa yang mempengaruhi Y selain X adalah pasti E yaitu
faktor diluar X. Oleh sebab itu varians dari E dan X saling terpisah atau tidak berkorelasi.
ASUMSI METODE KUADRAT TERKECIL
 




n
/
)
X
(
X
)
X
X
(
n
)
S
(
t
Ŷ yx 2
2
2
1
32
: Nilai dugaan dari Y untuk nilai X tertentu
t : Nilai t-tabel untuk taraf nyata tertentu
Sy.x : Standar error variabel Y berdasarkan variabel X yang diketahui
X : Nilai data pengamatan variabel bebas
X : Nilai rata-rata data pengamatan variabel bebas
n : Jumlah sampel
Ŷ
RUMUS
33
Dengan menggunakan asumsi bahwa nilai Ei bersifat normal, maka hasil dugaan a dan
b juga mengikuti distribusi normal. Sehingga nilai t = (b – B)/b, juga merupakan
variabel normal. Dalam praktiknya nilai standar deviasi populasi b sulit diketahui,
maka standar deviasi populasi biasa diduga dengan standar deviasi sampel yaitu Sb,
sehingga nilai t menjadi t = (b – B)/Sb. Selanjutnya probabilitasnya dinyatakan sebagai
berikut:
P(-ta/2  (b – B)/Sb  ta/2 ) = 1 - a
P(-ta/2. Sb  (b – B)  ta/2 . Sb) = 1 - a
Sehingga interval B adalah:
(b -ta/2. Sb  B  b + ta/2 . Sb)
sedangkan dengan cara yang sama interval A adalah:
(a -ta/2. Sa  A  a + ta/2 . Sa)
di mana Sa dan Sb adalah sebagai berikut:
Sb = Sy.x / [ X2 – (X)2/n]
Sa =  (X2.Sy.x)/ (nX2 – (X)2)
PENDUGAAN INTERVAL NILAI KOEFISIEN REGRESI A DAN B
34
Di mana:
Y adalah nilai sebenarnya,
adalah nilai regresi
e adalah error atau kesalahan
Analisis varians atau ANOVA merupakan alat atau peranti yang dapat menggambarkan
hubungan antara koefisien korelasi, koefisien determinasi dan kesalahan baku
pendugaan. Untuk mengukur kesalahan baku kita menghitung error yaitu selisih Y
dengan atau dapat dinyatakan dalam bentuk persamaan:
e = Y –
atau dalam bentuk lain yaitu
Y = + e
Ŷ
Ŷ
Ŷ
ANALISIS VARIANS ATAU ANOVA
Sumber Keragaman
(Source)
Derajat bebas (df) Sum Square (SS) Mean Square (MS)
Regresi (Regression) 1
(jumlah var bebas, X)
SSR = ( Ŷ – Y)2 MSR
=SSR/1
Kesalahan (error) n-2 SSE
= (Y – Ŷ)2
MSE
=SSE/(n-2)
Total n-1 SST
= (Y – Y)2
35
TABEL ANOVA
36
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

Bab IV Teori Perilaku Konsumen
Bab IV Teori Perilaku KonsumenBab IV Teori Perilaku Konsumen
Bab IV Teori Perilaku KonsumenAditya Panim
 
Latihan Soal Matematika Ekonomi + Pembahasan (MBTI - Institut Manajemen Telkom)
Latihan Soal Matematika Ekonomi + Pembahasan (MBTI - Institut Manajemen Telkom)Latihan Soal Matematika Ekonomi + Pembahasan (MBTI - Institut Manajemen Telkom)
Latihan Soal Matematika Ekonomi + Pembahasan (MBTI - Institut Manajemen Telkom)Yunus Thariq
 
2. model – model ekonomi
2. model – model ekonomi2. model – model ekonomi
2. model – model ekonomithohaboice
 
Analisis regresi-sederhana1
Analisis regresi-sederhana1Analisis regresi-sederhana1
Analisis regresi-sederhana1Dyni Sunendi
 
Regresi Data Panel
Regresi Data PanelRegresi Data Panel
Regresi Data PanelAbu Tholib
 
1. pengertian statistik, statistika, statistik deskriptif dan statistik infer...
1. pengertian statistik, statistika, statistik deskriptif dan statistik infer...1. pengertian statistik, statistika, statistik deskriptif dan statistik infer...
1. pengertian statistik, statistika, statistik deskriptif dan statistik infer...Ria Defti Nurharinda
 
struktur pasar persaingan sempurna monopoli monopolistik
struktur pasar persaingan sempurna monopoli monopolistikstruktur pasar persaingan sempurna monopoli monopolistik
struktur pasar persaingan sempurna monopoli monopolistikmas karebet
 
Bab 5 estimasi fungsi permintaan & elastisitas
Bab 5   estimasi fungsi permintaan & elastisitasBab 5   estimasi fungsi permintaan & elastisitas
Bab 5 estimasi fungsi permintaan & elastisitasTossan Ihsan
 
Kewirausahaan - Bisnis Minuman
Kewirausahaan - Bisnis Minuman Kewirausahaan - Bisnis Minuman
Kewirausahaan - Bisnis Minuman Christine Destyara
 
uji hipotesis beda dua rata - rata
uji hipotesis beda dua rata - ratauji hipotesis beda dua rata - rata
uji hipotesis beda dua rata - rataRatih Ramadhani
 
Analisis Permintaan Untuk Pengambilan Keputusan
Analisis Permintaan Untuk Pengambilan KeputusanAnalisis Permintaan Untuk Pengambilan Keputusan
Analisis Permintaan Untuk Pengambilan KeputusanGhea Savitri
 
statistik ekonomi
statistik  ekonomistatistik  ekonomi
statistik ekonomiQory235
 
Contoh analisis uji beda nonparamaetrik wilcoxon
Contoh analisis uji beda nonparamaetrik wilcoxonContoh analisis uji beda nonparamaetrik wilcoxon
Contoh analisis uji beda nonparamaetrik wilcoxonEDI RIADI
 
Analisis regresi-sederhana
Analisis regresi-sederhanaAnalisis regresi-sederhana
Analisis regresi-sederhanaAchmad Alphianto
 
Kewirausahaan ppt
Kewirausahaan pptKewirausahaan ppt
Kewirausahaan pptNasria Ika
 

What's hot (20)

Bab IV Teori Perilaku Konsumen
Bab IV Teori Perilaku KonsumenBab IV Teori Perilaku Konsumen
Bab IV Teori Perilaku Konsumen
 
Latihan Soal Matematika Ekonomi + Pembahasan (MBTI - Institut Manajemen Telkom)
Latihan Soal Matematika Ekonomi + Pembahasan (MBTI - Institut Manajemen Telkom)Latihan Soal Matematika Ekonomi + Pembahasan (MBTI - Institut Manajemen Telkom)
Latihan Soal Matematika Ekonomi + Pembahasan (MBTI - Institut Manajemen Telkom)
 
Teori perilaku konsumen2
Teori perilaku konsumen2Teori perilaku konsumen2
Teori perilaku konsumen2
 
2. model – model ekonomi
2. model – model ekonomi2. model – model ekonomi
2. model – model ekonomi
 
Uji Asumsi Klasik
Uji Asumsi KlasikUji Asumsi Klasik
Uji Asumsi Klasik
 
Analisis regresi-sederhana1
Analisis regresi-sederhana1Analisis regresi-sederhana1
Analisis regresi-sederhana1
 
Regresi Data Panel
Regresi Data PanelRegresi Data Panel
Regresi Data Panel
 
contoh soal program linear
contoh soal program linearcontoh soal program linear
contoh soal program linear
 
1. pengertian statistik, statistika, statistik deskriptif dan statistik infer...
1. pengertian statistik, statistika, statistik deskriptif dan statistik infer...1. pengertian statistik, statistika, statistik deskriptif dan statistik infer...
1. pengertian statistik, statistika, statistik deskriptif dan statistik infer...
 
struktur pasar persaingan sempurna monopoli monopolistik
struktur pasar persaingan sempurna monopoli monopolistikstruktur pasar persaingan sempurna monopoli monopolistik
struktur pasar persaingan sempurna monopoli monopolistik
 
Bab 5 estimasi fungsi permintaan & elastisitas
Bab 5   estimasi fungsi permintaan & elastisitasBab 5   estimasi fungsi permintaan & elastisitas
Bab 5 estimasi fungsi permintaan & elastisitas
 
Kewirausahaan - Bisnis Minuman
Kewirausahaan - Bisnis Minuman Kewirausahaan - Bisnis Minuman
Kewirausahaan - Bisnis Minuman
 
uji hipotesis beda dua rata - rata
uji hipotesis beda dua rata - ratauji hipotesis beda dua rata - rata
uji hipotesis beda dua rata - rata
 
Metode modi
Metode modiMetode modi
Metode modi
 
Analisis Permintaan Untuk Pengambilan Keputusan
Analisis Permintaan Untuk Pengambilan KeputusanAnalisis Permintaan Untuk Pengambilan Keputusan
Analisis Permintaan Untuk Pengambilan Keputusan
 
statistik ekonomi
statistik  ekonomistatistik  ekonomi
statistik ekonomi
 
Contoh analisis uji beda nonparamaetrik wilcoxon
Contoh analisis uji beda nonparamaetrik wilcoxonContoh analisis uji beda nonparamaetrik wilcoxon
Contoh analisis uji beda nonparamaetrik wilcoxon
 
Analisis regresi-sederhana
Analisis regresi-sederhanaAnalisis regresi-sederhana
Analisis regresi-sederhana
 
Perekonomian 2 sektor
Perekonomian 2 sektorPerekonomian 2 sektor
Perekonomian 2 sektor
 
Kewirausahaan ppt
Kewirausahaan pptKewirausahaan ppt
Kewirausahaan ppt
 

Similar to regresi.ppt

Ppt ekonometrika analisis regresi berganda
Ppt ekonometrika analisis regresi bergandaPpt ekonometrika analisis regresi berganda
Ppt ekonometrika analisis regresi bergandaSOFIATUL JANNAH
 
analisis_regresi_sederhana_dan_berganda.pdf
analisis_regresi_sederhana_dan_berganda.pdfanalisis_regresi_sederhana_dan_berganda.pdf
analisis_regresi_sederhana_dan_berganda.pdfHamjaAbdulHalik
 
Kasus analisis regresi dan kolerasi linier
Kasus analisis regresi dan kolerasi linierKasus analisis regresi dan kolerasi linier
Kasus analisis regresi dan kolerasi linierIU Mb
 
Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
Analisis Regresi dan Korelasi.pptAnalisis Regresi dan Korelasi.ppt
Analisis Regresi dan Korelasi.pptBambangismeOurTeam
 
Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
Analisis Regresi dan Korelasi.pptAnalisis Regresi dan Korelasi.ppt
Analisis Regresi dan Korelasi.pptssusera89b03
 
Analisis korelasi-sederhana
Analisis korelasi-sederhanaAnalisis korelasi-sederhana
Analisis korelasi-sederhanaMitha Viani
 
3 regresi and-korelasi_berganda.ppt
3 regresi and-korelasi_berganda.ppt3 regresi and-korelasi_berganda.ppt
3 regresi and-korelasi_berganda.pptaliff_aimann
 
Pertemuan-12-Analisis-Regresi-Korelasi.pptx
Pertemuan-12-Analisis-Regresi-Korelasi.pptxPertemuan-12-Analisis-Regresi-Korelasi.pptx
Pertemuan-12-Analisis-Regresi-Korelasi.pptxRidwanMusa4
 
Pertemuan-12-Analisis-Regresi-Korelasi.pptx
Pertemuan-12-Analisis-Regresi-Korelasi.pptxPertemuan-12-Analisis-Regresi-Korelasi.pptx
Pertemuan-12-Analisis-Regresi-Korelasi.pptxRidwanMusa4
 
Materi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
Materi Analisis Regresi dan Korelasi.pptMateri Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
Materi Analisis Regresi dan Korelasi.pptAbdulRozak821135
 
Teknik Analisis Korelasi Untuk Pembelajaran
Teknik Analisis Korelasi Untuk PembelajaranTeknik Analisis Korelasi Untuk Pembelajaran
Teknik Analisis Korelasi Untuk Pembelajaranardian881
 
PERTEMUAN 3 (11) - KORELASI3 & REGRESI.pdf
PERTEMUAN 3 (11) - KORELASI3 & REGRESI.pdfPERTEMUAN 3 (11) - KORELASI3 & REGRESI.pdf
PERTEMUAN 3 (11) - KORELASI3 & REGRESI.pdftitamitandha
 
010 statistika-analisis-korelasi
010 statistika-analisis-korelasi010 statistika-analisis-korelasi
010 statistika-analisis-korelasiMizayanti Mizayanti
 
Analisis_regresi_dan_korelasi.pptx
Analisis_regresi_dan_korelasi.pptxAnalisis_regresi_dan_korelasi.pptx
Analisis_regresi_dan_korelasi.pptxPawitraRML1
 

Similar to regresi.ppt (20)

Bab 15 regresi
Bab 15 regresiBab 15 regresi
Bab 15 regresi
 
Ppt ekonometrika analisis regresi berganda
Ppt ekonometrika analisis regresi bergandaPpt ekonometrika analisis regresi berganda
Ppt ekonometrika analisis regresi berganda
 
analisis_regresi_sederhana_dan_berganda.pdf
analisis_regresi_sederhana_dan_berganda.pdfanalisis_regresi_sederhana_dan_berganda.pdf
analisis_regresi_sederhana_dan_berganda.pdf
 
Kasus analisis regresi dan kolerasi linier
Kasus analisis regresi dan kolerasi linierKasus analisis regresi dan kolerasi linier
Kasus analisis regresi dan kolerasi linier
 
Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
Analisis Regresi dan Korelasi.pptAnalisis Regresi dan Korelasi.ppt
Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
 
Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
Analisis Regresi dan Korelasi.pptAnalisis Regresi dan Korelasi.ppt
Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
 
Analisis korelasi-sederhana
Analisis korelasi-sederhanaAnalisis korelasi-sederhana
Analisis korelasi-sederhana
 
3 regresi and-korelasi_berganda.ppt
3 regresi and-korelasi_berganda.ppt3 regresi and-korelasi_berganda.ppt
3 regresi and-korelasi_berganda.ppt
 
Pertemuan-12-Analisis-Regresi-Korelasi.pptx
Pertemuan-12-Analisis-Regresi-Korelasi.pptxPertemuan-12-Analisis-Regresi-Korelasi.pptx
Pertemuan-12-Analisis-Regresi-Korelasi.pptx
 
Pertemuan-12-Analisis-Regresi-Korelasi.pptx
Pertemuan-12-Analisis-Regresi-Korelasi.pptxPertemuan-12-Analisis-Regresi-Korelasi.pptx
Pertemuan-12-Analisis-Regresi-Korelasi.pptx
 
Materi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
Materi Analisis Regresi dan Korelasi.pptMateri Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
Materi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
 
Teknik Analisis Korelasi Untuk Pembelajaran
Teknik Analisis Korelasi Untuk PembelajaranTeknik Analisis Korelasi Untuk Pembelajaran
Teknik Analisis Korelasi Untuk Pembelajaran
 
Modul statistika-ii-part-2
Modul statistika-ii-part-2Modul statistika-ii-part-2
Modul statistika-ii-part-2
 
PERTEMUAN 3 (11) - KORELASI3 & REGRESI.pdf
PERTEMUAN 3 (11) - KORELASI3 & REGRESI.pdfPERTEMUAN 3 (11) - KORELASI3 & REGRESI.pdf
PERTEMUAN 3 (11) - KORELASI3 & REGRESI.pdf
 
analisis korelasi.ppt
analisis korelasi.pptanalisis korelasi.ppt
analisis korelasi.ppt
 
010 statistika-analisis-korelasi
010 statistika-analisis-korelasi010 statistika-analisis-korelasi
010 statistika-analisis-korelasi
 
Analisis_regresi_dan_korelasi.pptx
Analisis_regresi_dan_korelasi.pptxAnalisis_regresi_dan_korelasi.pptx
Analisis_regresi_dan_korelasi.pptx
 
Regresi.
Regresi.Regresi.
Regresi.
 
Regresi.
Regresi.Regresi.
Regresi.
 
Regresi.
Regresi.Regresi.
Regresi.
 

More from Ryan904514

application letter
application letterapplication letter
application letterRyan904514
 
RPP Abad 21.pptx
RPP Abad 21.pptxRPP Abad 21.pptx
RPP Abad 21.pptxRyan904514
 
ppt-bahasa-inggris-kelas-xi-procedure-text.pdf
ppt-bahasa-inggris-kelas-xi-procedure-text.pdfppt-bahasa-inggris-kelas-xi-procedure-text.pdf
ppt-bahasa-inggris-kelas-xi-procedure-text.pdfRyan904514
 
Jaringan-Komputer.pptx
Jaringan-Komputer.pptxJaringan-Komputer.pptx
Jaringan-Komputer.pptxRyan904514
 
Conditional_sentences_dicky.ppt
Conditional_sentences_dicky.pptConditional_sentences_dicky.ppt
Conditional_sentences_dicky.pptRyan904514
 
3. formal letter (11 wajib).pptx
3. formal letter (11 wajib).pptx3. formal letter (11 wajib).pptx
3. formal letter (11 wajib).pptxRyan904514
 

More from Ryan904514 (6)

application letter
application letterapplication letter
application letter
 
RPP Abad 21.pptx
RPP Abad 21.pptxRPP Abad 21.pptx
RPP Abad 21.pptx
 
ppt-bahasa-inggris-kelas-xi-procedure-text.pdf
ppt-bahasa-inggris-kelas-xi-procedure-text.pdfppt-bahasa-inggris-kelas-xi-procedure-text.pdf
ppt-bahasa-inggris-kelas-xi-procedure-text.pdf
 
Jaringan-Komputer.pptx
Jaringan-Komputer.pptxJaringan-Komputer.pptx
Jaringan-Komputer.pptx
 
Conditional_sentences_dicky.ppt
Conditional_sentences_dicky.pptConditional_sentences_dicky.ppt
Conditional_sentences_dicky.ppt
 
3. formal letter (11 wajib).pptx
3. formal letter (11 wajib).pptx3. formal letter (11 wajib).pptx
3. formal letter (11 wajib).pptx
 

Recently uploaded

PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxSaefAhmad
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 

Recently uploaded (20)

PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 

regresi.ppt

  • 1. 1
  • 2. PENGERTIAN ANALISIS KORELASI Analisis Korelasi •Suatu teknik statistika yang digunakan untuk mengukur keeratan hubungan atau korelasi antara dua variabel. 2
  • 3. HUBUNGAN POSITIF DAN NEGATIF 3 Hubungan Produksi dan Harga M inyak G oreng (Korelasi Positif) 0 100 200 300 400 500 600 700 637 740 722 781 849 881 Harga M inyak G oreng Hubungan Inflasi dan Suku Bunga (Korelasi N egatif) 0 5 10 15 20 25 30 35 2,01 9,35 12,55 10,33 Inflasi Gambar pertama menunjukkan hubungan antara variabel inflasi dan suku bunga.Apabila dilihat pada gambar saat inflasi rendah, maka suku bunga tinggi dan pada saat inflasi tinggi, suku bunga rendah. Gambar tersebut menunjukkan adanya hubungan antara inflasi dan suku bunga yang bersifat negatif. Gambar kedua memperlihatkan hubungan yang positif antara variabel produksi dan harga minyak goreng yaitu apabila harga meningkat, maka produksi juga meningkat.
  • 4. RUMUS KOEFISIEN KORELASI 4 Rumus di atas adalah rumus koefiseien regresi, di mana: r : Nilai koefisien korelasi ΣX : Jumlah pengamatan variabel X ΣY : Jumlah pengamatan variabel Y ΣXY : Jumlah hasil perkalian variabel X dan Y (ΣX2) : Jumlah kuadrat dari pengamatan variabel X (ΣX)2 : Jumlah kuadrat dari jumlah pengamatan variabel X (ΣY2) : Jumlah kuadrat dari pengamatan variabel Y (ΣY)2 : Jumlah kuadrat dari jumlah pengamatan variabel Y n : Jumlah pasangan pengamatan Y dan X              2 2 2 2 n XY X Y r n X X n Y Y                   
  • 5. HUBUNGAN KUAT DAN LEMAHNYA SUATU KORELASI 5 0,0 0,5 1,0 Skalar Korelasinegatif Korelasipositif Korelasinegatif sempurna Korelasi negatif sedang Korelasinegatif kuat Korelasinegatif lemah Korelasipositif lemah Korelasipositif kuat Korelasipositif sedang Korelasipositif sempurna Tidakada Korelasi -0,5 -1,0
  • 6. CONTOH REGRESI LINIER 6 Tahun Produksi (juta ton) Harga (US $ per ton) 1997 4,54 271 1998 4,53 319 1999 5,03 411 2000 6,05 348 2001 6,09 287 2002 6,14 330 2003 6,37 383 2004 7,40 384 2005 7,22 472 2006 7,81 610 2007 8,49 640 Hubungan jumlah produksi dan harga minyak
  • 7. CONTOH REGRESI LINIER Hubungan jumlah produksi dan harga minyak Rumus koefisien korelasi 7              2 2 2 2 n XY X Y r n X X n Y Y                    n Y X Y2 XY X2 1 4,54 271 20,61 1230,34 73441 2 4,53 319 20,52 1445,07 101761 3 5,03 411 25,30 2067,33 168921 4 6,05 348 36,60 2105,40 121104 5 6,09 287 37,09 1747,83 82369 6 6,14 330 37,70 2026,20 108900 7 6,37 383 40,58 2439,71 146689 8 7,40 384 54,76 2841,60 147456 9 7,22 472 52,13 3407,84 222784 10 7,81 610 61,00 4764,10 372100 11 8,49 640 72,08 5433,60 409600 12
  • 8. PENGERTIAN KOEFISIEN DETERMINASI  Koefisien determinasi Bagian dari keragaman total variabel tak bebas Y (variabel yang dipengaruhi atau dependent) yang dapat diterangkan atau diperhitungkan oleh keragaman variabel bebas X (variabel yang mempengaruhi atau independent).  Koefisien determinasi r2 8              2 2 2 2 2 2 n XY X Y r n X X n Y Y                   
  • 9. RUMUS UJI t UNTUK UJI KORELASI 2 2 1 r n t r    di mana: t : Nilai t-hitung r : Nilai koefisien korelasi n : Jumlah data pengamatan 9 2 - n r - 1 r t 2   atau
  • 10. CONTOH UJI t UNTUK UJI KORELASI SOAL A 10 Ujilah apakah (a) nilai r = - 0,412 pada hubungan antara suku bunga dan investasi dan (b) r = 0,86 pada hubungan antara harga minyak dan produksi kelapa sawit sama dengan nol pada taraf nyata 5%? 1. Perumusan hipotesis: hipotesis yang diuji adalah koefisien korelasi sama dengan nol. Korelasi dalam populasi dilambangkan dengan sedang pada sampel r. H0 : r = 0 H1 : r ¹ 0 2. Taraf nyata 5% untuk uji dua arah (a/2=0,05/2=0,025) dengan derajat bebas (df) = n-k = 9 - 2 = 7. Nilai taraf nyata a/2= 0,025 dan df =7 adalah = 2,36. Ingat bahwa n adalah jumlah data pengamatan yaitu = 9, sedangkan k adalah jumlah variabel yaitu Y dan X, jadi k=2. 3. Menentukan nilai uji t 21 , 1 2 - 9 (,041) - 1 0,41 - 2 - n r - 1 r t 2 2    
  • 11. CONTOH UJI t UNTUK UJI KORELASI 11 4. Menentukan daerah keputusan dengan nilai kritis 2,36 Daerah menolak Ho Daerah menolak Ho –2,36 t = –1,21 2,36 Daerah tidak menolak Ho 5. Menentukan keputusan. Nilai t-hitung ternyata terletak pada daerah tidak menolak H0. Ini menunjukkan bahwa tidak terdapat cukup bukti untuk menolak H0, sehingga dapat disimpulkan bahwa korelasi dalam populasi sama dengan nol, hubungan antara tingkat suku bunga dengan investasi lemah dan tidak nyata.
  • 12. 12 1.Perumusan hipotesis: hipotesis yang diuji adalah koefisien korelasi sama dengan nol. Korelasi dalam populasi dilambangkan dengansedang pada sampel r. H0 : r = 0 H1 : r 0 2.Taraf nyata 5% untuk uji dua arah (a/2=0,05/2=0,025) dengan derajat bebas (df) = n-k = 12 - 2 = 10. Nilai taraf nyata a/2=0,025 dan df =10 adalah = 2,23. 3. Menentukan nilai uji t 33 , 5 2 - 12 (0,86) - 1 0,86 2 - n r - 1 r t 2 2    CONTOH UJI T UNTUK UJI KORELASI SOAL B
  • 13. RUMUS KOEFISIEN DETERMINASI 13 4. Menentukan daerah keputusan dengan nilai kritis 2,23 Daerah menolak Ho Daerah tidak menolak Ho Daerah menolak Ho –2,23 t= 5,33 2,23 5. Menentukan keputusan. Nilai t-hitung berada di daerah menolak H0, yang berarti bahwa H0 di tolak dan menerima H1. Ini menunjukkan bahwa koefisien korelasi pada populasi tidak sama dengan nol, dan ini membuktikan bahwa terdapat hubungan yang kuat dan nyata antara harga minyak dan produksi kelapa sawit.
  • 14. MENGGUNAKAN MS EXCEL UNTUK MENCARI KORELASI 14
  • 15. MENGGUNAKAN MS EXCEL UNTUK MENCARI KORELASI 15
  • 16. RUMUS PERSAMAAN REGRESI  Persamaan regresi Suatu persamaan matematika yang mendefinisikan hubungan antara dua variabel. 16
  • 17. SCATTER DIAGRAM UNTUK MEMBANTU MENARIK GARIS REGRESI 17 Hubungan Inflasi dan Suku Bunga 0 5 10 15 20 25 30 35 2,01 9,35 12,55 10,33 Inflasi Scatter diagram untuk hubungan antara inflasi dan suku bunga dapat digambarkan sebagai berikut: Gambar A
  • 18. SCATTER DIAGRAM UNTUK MEMBANTU MENARIK GARIS REGRESI 18 Scatter diagram untuk hubungan antara inflasi dan suku bunga dapat digambarkan sebagai berikut: Gambar B HubunganInflasi dan Suku Bunga 0 5 10 15 20 25 30 35 2,01 9,35 12,55 10,33 Inflasi a b d c
  • 19. CONTOH SELISIH ANTARA DUGAAN DAN AKTUAL LEBIH KECIL 19 Gambar A: selisih antara dugaan dan aktual lebih kecil e1 Y1 e2 Y2 e3 Y3 Y4 e4 Y5 e5 Yn en Hubungan Inflasi dan Suku Bunga 0 10 20 30 40 2.01 9.35 12.55 10.33 Inflasi Suku Bunga e1 Y1 e2 Y2 e3 Y3 Y4 e4 Yn en
  • 20. CONTOH SELISIH ANTARA DUGAAN DAN AKTUAL LEBIH BESAR 20 e3 Y3 Hubungan Inflasi dan Suku Bunga 0 5 10 15 20 25 30 35 2.01 9.35 12.55 10.33 Inflasi Suku Bunga e1 Y1 Y2e2 Y4e4 e5 Y5 Ynen
  • 21. GAMBAR PERSAMAAN REGRESI 21 -b +b X Y a X Gambar A: = a + b X Gambar B: = a - b X Ŷ Ŷ
  • 22. RUMUS MENCARI KOEFISIEN a DAN b 22         2 2 ) X ( ) X ( n ) X )( X ( ) XY n a b ) X ( b n ) Y ( b     Y : Nilai variabel bebas Y a : Intersep yaitu titik potong garis dengan sumbu Y b : Slope atau kemiringan garis yaitu perubahan rata-rata pada untuk setiap unit perubahan pada variabel X X : Nilai variabel bebas X n : Jumlah sampel Ŷ
  • 23. CONTOH HUBUNGAN ANTARA PRODUKSI DENGAN HARGA MINYAK KELAPA SAWIT 23 = a + b X Yi X = 2,8631 + 0,0086 X e=Y- 4,54 271 = 2,8631 + 0,0086 x 271 5.1853 -0.6453 4,53 319 = 2,8631 + 0,0086 x 319 5.5966 -1.0666 5,03 411 = 2,8631 + 0,0086 x 411 6.3850 -1.3550 6,05 348 = 2,8631 + 0,0086 x 348 5.8451 0.2049 6,09 287 = 2,8631 + 0,0086 x 287 5.3224 0.7676 6,14 330 = 2,8631 + 0,0086 x 330 5.6909 0.4491 6,37 383 = 2,8631 + 0,0086 x 383 6.1450 0.2250 7,40 384 = 2,8631 + 0,0086 x 384 6.1536 1.2464 7,22 472 = 2,8631 + 0,0086 x 472 6.9077 0.3123 7,81 610 = 2,8631 + 0,0086 x 610 8.0902 -0.2802 8,49 640 = 2,8631 + 0,0086 x 640 8.3473 0.1427 Ŷ Ŷ Ŷ Ŷ Ŷ Ŷ Ŷ Ŷ Ŷ Ŷ Ŷ Ŷ Ŷ Ŷ Ŷ
  • 24. CONTOH HUBUNGAN ANTARA PRODUKSI DENGAN HARGA MINYAK KELAPA SAWIT 24 Persamaan = 2,8631 + 0,0086 X. 0 2 4 6 8 10 271 287 319 330 348 383 384 411 472 610 640 Harga Minyak Produksi Y Y' Ŷ Gambar A: Koordinat antara Y danŶ
  • 25. CONTOH HUBUNGAN ANTARA PRODUKSI DENGAN HARGA MINYAK KELAPA SAWIT 25 0 2 4 6 8 10 271 287 319 330 348 383 384 411 472 610 640 Harga Produksi Y = Y' Persamaan = 2,8631 + 0,0086 X. Gambar B: Koordinat antara Y dan , dimana Y = Ŷ Ŷ Ŷ
  • 26. DEFINISI STANDAR ERROR  Standar error atau kesalahan baku Pendugaan Suatu ukuran yang mengukur ketidakakuratan pencaran atau persebaran nilai-nilai pengamatan (Y) terhadap garis regresinya (Ŷ). 26 Ŷ
  • 27. RUMUS STANDAR ERROR 27 2 2 2 2        n ) Ŷ Y ( n e Syx Di mana: Sy.xC : Standar error variabel Y berdasarkan variabel X yang diketahui Y : Nilai pengamatan dari Y : Nilai dugaan dari Y n : Jumlah sampel, derajat bebas n-2 karena terdapat dua parameter yang akan digunakan yaitu a dan b. Ŷ
  • 28. MENGGUNAKAN MS EXCEL UNTUK MENCARI STANDAR ERROR SY.X 28
  • 29. MENGGUNAKAN MS EXCEL UNTUK MENCARI STANDAR ERROR SY.X 29
  • 30. Y Garisregresi Satudeviasi standar Nilai tengahterletak padagarisregresi X1 X2 X3 X 30 Beberapa asumsi penting metode kuadrat terkecil adalah sebagai berikut: 1. Nilai rata-rata dari error term atau expected value untuk setiap nilai X sama dengan nol. Asumsi ini dinyatakan E(ei/Xi) = 0. 2. Nilai error dari Ei dan Ej atau biasa disebut dengan kovarian saling tidak berhubungan atau berkorelasi. Asumsi ini biasa dilambangkan sebagai berikut, Cov (Ei, Ej) = 0, di mana i ¹ j. Berdasarkan pada asumsi nomor 1, pada setiap nilai Xi akan terdapat Ei, dan untuk Xj akan ada Ej, yang dimaksud dengan nilai kovarian = 0 adalah nilai Ei dari Xi tidak ada hubungan dengan nilai Ej dari Xj. . ASUMSI METODE KUADRAT TERKECIL
  • 31. 31 3. Varian dari error bersifat konstan. Ingat bahwa varian dilambangkan dengan s2, sehingga asumsi ini dilambangkan dengan Var (Ei/Ej) = E(ei – ej)2 = s2. Anda perhatikan pada gambar di atas bahwa nilai Ei (yang dilambangkan dengan tanda titik) untuk setiap X yaitu X1, X2 dan X3 tersebar secara konstan sebesar variannya yaitu s2. Pada gambar tersebut nilai E tersebar 1 standar deviasi di bawah garis regresi dan 1 standar deviasi di atas garis regresi. Seluruh sebaran nilai Ei untuk Xi dan Ej untuk Xj, di mana i ¹ j terlihat sama dengan ditunjukkan kurva yang berbentuk simetris dengan ukuran yang sama, hal inilah yang dikenal dengan varians dari error bersifat konstan. 4. Variabel bebas X tidak berkorelasi dengan error term E, ini biasa dilambangkan dengan Cov (Ei, Xi) = 0. Pada garis regresi Y=a + bxi + ei maka nilai Xi dan Ei tidak saling mempengaruhi, sebab apabila saling mempengaruhi maka pengaruh masing-masing yaitu X dan E tidak saling dapat dipisahkan. Ingat bahwa yang mempengaruhi Y selain X adalah pasti E yaitu faktor diluar X. Oleh sebab itu varians dari E dan X saling terpisah atau tidak berkorelasi. ASUMSI METODE KUADRAT TERKECIL
  • 32.       n / ) X ( X ) X X ( n ) S ( t Ŷ yx 2 2 2 1 32 : Nilai dugaan dari Y untuk nilai X tertentu t : Nilai t-tabel untuk taraf nyata tertentu Sy.x : Standar error variabel Y berdasarkan variabel X yang diketahui X : Nilai data pengamatan variabel bebas X : Nilai rata-rata data pengamatan variabel bebas n : Jumlah sampel Ŷ RUMUS
  • 33. 33 Dengan menggunakan asumsi bahwa nilai Ei bersifat normal, maka hasil dugaan a dan b juga mengikuti distribusi normal. Sehingga nilai t = (b – B)/b, juga merupakan variabel normal. Dalam praktiknya nilai standar deviasi populasi b sulit diketahui, maka standar deviasi populasi biasa diduga dengan standar deviasi sampel yaitu Sb, sehingga nilai t menjadi t = (b – B)/Sb. Selanjutnya probabilitasnya dinyatakan sebagai berikut: P(-ta/2  (b – B)/Sb  ta/2 ) = 1 - a P(-ta/2. Sb  (b – B)  ta/2 . Sb) = 1 - a Sehingga interval B adalah: (b -ta/2. Sb  B  b + ta/2 . Sb) sedangkan dengan cara yang sama interval A adalah: (a -ta/2. Sa  A  a + ta/2 . Sa) di mana Sa dan Sb adalah sebagai berikut: Sb = Sy.x / [ X2 – (X)2/n] Sa =  (X2.Sy.x)/ (nX2 – (X)2) PENDUGAAN INTERVAL NILAI KOEFISIEN REGRESI A DAN B
  • 34. 34 Di mana: Y adalah nilai sebenarnya, adalah nilai regresi e adalah error atau kesalahan Analisis varians atau ANOVA merupakan alat atau peranti yang dapat menggambarkan hubungan antara koefisien korelasi, koefisien determinasi dan kesalahan baku pendugaan. Untuk mengukur kesalahan baku kita menghitung error yaitu selisih Y dengan atau dapat dinyatakan dalam bentuk persamaan: e = Y – atau dalam bentuk lain yaitu Y = + e Ŷ Ŷ Ŷ ANALISIS VARIANS ATAU ANOVA
  • 35. Sumber Keragaman (Source) Derajat bebas (df) Sum Square (SS) Mean Square (MS) Regresi (Regression) 1 (jumlah var bebas, X) SSR = ( Ŷ – Y)2 MSR =SSR/1 Kesalahan (error) n-2 SSE = (Y – Ŷ)2 MSE =SSE/(n-2) Total n-1 SST = (Y – Y)2 35 TABEL ANOVA