SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
Download to read offline
BAB II. Filsafat Pancasila
Dion Teguh Pratomo,SH.MH
1. Pengertian dan Pembidangan Filsafat
• Ungkapan masyarakat bahwa filsafat merupakan bidang ilmu yang
membingungkan, aneh, rumit, sulit dipahami atau kerjaan bagi orang
yang kurang kerjaan.
• Pendapat tersebut tidak lah benar karena selama kita hidup secara
sadar dan menggunakan pikiran maka kita tidak dapat terhindar dari
kegiatan filsafat atau senantiasa berfilsafat.
• Materialisme : mengagungkan materi dalam hidupnya
• Hedonisme : kenikmatan dan kesenangan dalam hidup
• Liberalisme : kepedulian besar terhadap kebebasan individu
• Sekularisme : memisahkan kehidupan negara dan agama
• Rasionalisme : mengutamakan akal atau rasio.
Lanjutan …
• Filsafat merupakan terjemahan dari istilah philosophia, yang
berasal dari bahasa Yunani yang berarti cinta akan kebijaksanaan
(philo artinya cinta dan sophia berarti kebijaksanaan)
• Dalam bahasa lain filsafat dikenal dengan sebutan Philosophy
(inggris), philosophie (Belanda), falsafah (Arab) sedangkan
orangnya disebut filsuf/filosof/philosophus yang artinya cinya
pecinta kebijasanaan
• Menurut sejarah, Socrateslah yang pertama – tama menyebut diri
sebagai Philosophus yakni sebagai protes terhadap kaum pelajar
yang menamakan diri mereka sophist (bijaksana).
• Sebagai bentuk protes terhadap kesombongan mereka Socrates
lebih memilih menyebut diri sebagai philosophus (pecinta
kebijaksanaan).
Lanjutan ….
• Arti dari pecinta kebijaksanaan adalah untuk menunjuk
kepada seseorang yang ingin mencari dan memiliki
pengetahuan yang luhur atau bijaksana (sophos).
• dalam cakrawala lain sophia diartikan lebih luas lagi dari
kebijaksanaan diantaranya : kerajinan, kebenaran pertama,
pengetahuan yang luas, kebajikan intelektual, pertimbangan
yang sehat, kecerdikan dalam memutuskan hal – hal praktis.
• Langkah awal dalam berfilsafat selalu berawal dari keheranan
yang dimiliki manusia. Keheranan itu senantiasa bersifat
intelektual dan kerohanian. Dikatakan filsafat manakala telah
ada upaya untuk mencari jawaban atas pertanyaan –
pertanyaan keheranan dan menyelami rahasianya.
Lanjutan …
• Keheranan pada permulaan filsafat berbentuk rasa ingin tahu
yang diikuti dengan pertanyaan. Rasa ingin tahu inilah yang akan
menuntun manusia sampai pada pengetahuan.
• Pengetahuan adalah suatu hasil dari proses tindakan manusia
dengan melibatkan seluruh keyakinan yang berupa kesadaran
dalam menghadapi objek yang ingin dikenal.
• Kegiatan berfilsafat ialah merenung. Tetapi merenung bukanlah
melamun, juga bukan berfikir secara kebetulan yang bersifat
untung – untungan. Perenungan kefilsafatan ialah percobaan
untuk menyusun suatu sistem pengetahuan yang rasional, yang
memadai untuk memahami dunia tempat kita hidup, maupun
untuk memahami diri kita sendiri.
Lanjutan …
• Dari beberapa pernyataan atau uraian sebelumnya dapat
disimpulkan bahwa manusia awalnya memiliki perasaan
keheranan atau kekaguman;
• Kekaguman atau keheranan yang timbul melahirkan perenungan
atau melakukan filsafat;
• Dalam cabang ilmu filsafat terdapat 3 cabang yakni ontologi,
epistemologi dan aksiologi;
• Ontologi filsafat dapat berupa metafisika umum dan metafisika
khusus
• Sedangkan epistemologi dapat berupa logika, metodologi dan
filsafat ilmu.
• Aksiologi dapat berupa etika (filsafat tingkah laku) dan estetika
(filsafat keindahan).
2. Manfaat Filsafat
Merasakan hidup
yang lebih sadar
sebagai manusia
Tidak menjadikan
kita tenggelam
dalam
kejasmanian saja
(kurang berpikir)
Menyebabkan
kita lebih cerdas
dan tangkas
Melatih kita
berpandangan
luas (tidak picik)
3. Pancasila sebagai suatu Sistem Filsafat
• Filsafat pancasila merupakan hasil perenungan sedalam –
dalamnya tentang hakikat isi jiwa bangsa indonesia.
• Pancasila sebagai sistem filsafat artinya merupakan lima sila
peradaban yang saling memberikan keseimbangan dalam suatu
kesatuan yang utuh dan harmonis.
• Ketuhanan yang maha esa adalah ketuhanan yang berkemanusiaan
yang adil dan beradab, berpesatuan indonesia, berkerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/
perwakilan, dan berkeadilan sosial.
• Kemanusiaan yang adil dan beradab adalah kemanusiaan yang
berketuhanan yang Maha Esa, berpersatuan indonesia,
berkerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/ perwakilan, dan berkeadilan sosial.
Lanjutan …
• Persatuan indonesia adalah persatuan yang ber-ketuhanan yang maha
esa, berkemanusiaan yang adil dan beradab, berkerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/
perwakilan, dan berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia.
• Kerakyatan yang dipimpin oleh himat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan adalah kerakyatan yang ber-ketuhanan
yang maha esa, berkemanusiaan yang adil dan beradab, berpresatuan
indonesia dan berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia.
• Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia adalah keadilan yang ber-
ketuhanan yang maha esa, berkemanusiaan yang adil dan beradab,
berpersatuan indonesia dan berkerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan.
4. Landasan Ontologi Filsafat Pancasila
Sila Kesatu : Tuhan Sebagai Causa Prima
Sila Kedua : Negara ada adalah sebagai lembaga
kemanusiaan
Sila Ketiga : negara indonesia ada karena
sebagai akibat adanya orang – orang indonesia
yang bersatu
Sila ke empat : kerakyatan ada apabila ada
totalitas individu dalam negara yang bersatu
Sila kelima : keadilan adalah sebagai tujuan
dalam hidup bersama
5. Landasan Epistemologi Filsafat Pancasila
Sumber
Pengetahuan
Kebenaran
Pengetahuan
Susunan/
sistem
pengetahuan
Lanjutan …
• Sumber pengetahuan Pancasila : ada pada diri bangsa indonesia
sendiri
• Susunan Pengetahuan Pancasila ; Pancasila tersusun secara
hierarkis dan berbentuk piramida.
• Kebenaran pengetahuan Pancasila:
1. Pancasila mengakui kebenaran wahyu yang bersifat mutlak
sebagai tingkat kebenaran tertinggi;
2. Pancasila mengakui kebenaran rasio yang bersumber pada akal;
3. Pancasila mengakui kebenaran empiris yang bersumber pada
indera;
4. Pancasila mengakui kebenaran Intuisi yang bersumber dari
pengetahuan atau hati manusia
6. Landasan Aksiologi Filsafat Pancasila
Ide Manusia
Kehendak/keinginan
Kegiatan
menimbang
Pengambilan
Keputusan
Nilai
Nilai Material
(nilai kenikmatan)
Nilai Vital
(Nilai yang berguna bagi
kegiatan manusia)
Nilai Kerohanian
7. Makna nilai – nilai setiap sila Pancasila
1. Ketuhanan yang Maha Esa
• Bangsa Indonesia dijiwai oleh nilai – nilai Ketuhanan
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
• Bangsa indonesia menjunjung tinggi harkat dan martabat
manusia;
• Bangsa indonesia menjunjung tinggi cara – cara peradaban
3. Persatuan Indonesia
• Bangsa indonesia mengutamakan Bhineka Tunggal Ika;
• Bangsa indonesia menjunjung tinggi nasionalisme indonesia
Lanjutan …
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan/ perwakilan
• Kerakyatan;
• Kedaulatan rakyat;
• Demokrasi indonesia.
5. Keadilan Sosial
• Adil terhadap Tuhan;
• Adil terhadap diri sendiri dan orang lain;
• Adil terhadap masyarakat;
• Adil terhadap bangsa dan negara
8. Pancasila sebagai Dasar Negara RI
Pancasila sebagai dasar Negara
Pancasila sebagai hukum dasar negara
indonesia yang secara objektif
merupakan suatu pandangan hidup,
kesadaran, cita – cita hukum dan cita –
cita moral yang meliputi suasana
kejiwaan serta watak bangsa Indonesia
9. Pancasila sebagai Ideologi Bangsa dan Negara Indonesia
• Secara etimologis, istilah ideologi berasal dari kata idea yang
berarti gagasan, konsep, pengertian dasar, cita – cita, pemikiran.
Dan Logos yang berarti ilmu.
• Adapun yang dimaksud dengan idea adalah cita – cita yang hendak
dicapai dan bersifat tetap, sehingga cita – cita yang bersifat tetap
itu sekaligus merupakan dasar atau pandangan.
• Ideologi merupakan sistem ajaran tentang makna kehidupan
tentang nilai – nilai dasar dan tentang bagaimana manusia harus
hidup dan bertindak.
• Kekuatan ideologi terletak pada pegangannya terhadap hati dan
akal kita. Ideologi menuntut agar orang mengesampingkan
penilainnya sendiri dan bertindak sesuai dengan ajarannya.
Lanjutan …
• Adapun keyakinan (geloof)-nya bangsa indonesia adalah
Pancasila. Pada pancasila terkandung keyakinan bangsa
indonesia untuk menjadi bangsa dan negara yang kuat.
• Pancasila diangkat dari nilai – nilai asli masyarakat Indonesia
yang terdapat pada adat istiadat, kebudayaan, agama atau
kepercayaan yang terkandung pada pandangan hidup bangsa
indonesia sebelum indonesia merdeka.
• Pancasila adalah ideologi terbuka yang memiliki ciri bahwa nilai
– nilai dan cita citanya tidak dapat dipaksakan dari luar,
melainkan diambil dari harta kekayaan rohani, moral dan budaya
masyarakat indonesia dan pancasila memiliki ciri khas sebagai
keyakinan ideologis yang merupakan kesepakatan masyarakat
indonesia.
10. Pancasila sebagai sendi keserasian hukum
dan sebagai sumber dari segala sumber hukum
• Sila pertama, menunjukkan hubungan yang harmonis antara
ciptaan dengan penciptanya. Pancasila telah memberikan suara
kepada jiwa bangsa indonesia untuk menghormati hubungan
yang harmonis antara pencipta dengan Ciptaan-Nya itu.
• Sila kedua, menunjukkan hubungan antara manusia adil beradab.
Kemanusiaan yang adil terletak pada titik dimana kebebasan
orang lain tidak terganggu . Sementara kemanusiaan yang
beradab terletak pada setiap ketidaksamaan sebagai akibat dari
aktualisasi potensi kebebasan yang haruse memberikan
keuntungan/manfaat yang sebesar – besarnya bagi mereka yang
kurang beruntung.
Lanjutan …
• Sila ketiga, menunjukkan hukum Bhinneka Tunggal Ika dan hukum
nasionalisme bagi bangsa indonesia. Hukum Bhinneka Tunggal Ika
telah mengajarkan untuk mencintai orang – orang indonesia, tidak
perduli ras, etnis, suku, agama, sama dengan mencintai dirinya
sendiri.
• Sila keempat, menunjukkan hubungan hukum kekuasaan antara
segenap rakyat indonesia dengan orang – orang indonesia yang
mewakili rakyatnya, dimana kekuasaan yang dimiliki orang – orang
yang mewakili rakyat indonesia memang digunakan untuk
menumbuhkembangkan bangsa dan negara indonesia secara
demokratis.
• Sila kelima, menunjukkan bahwa keadilan yang dicita-citakan dan
dihadirkan oleh hukum hendaknya dapat diakses oleh seluruh
lapisan masyarakat indonesia tanpa terkecuali.
Lanjutan …
• Dari uraian tersebut maka dapat ditarik benang filosofisnya bahwa
hakikat hukum menurut pancasila adalah hukum yang
berketuhanan, yang berkemanusiaan, yang mengutamakan
persatuan dan kejayaan indonesia, yang demokratis dan tentunya
yang berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia.
• Pancasila adalah sumber dari segala sumber hukum negara.
Penempatan ini adalah sesuai dengan pembukaan UUD 1945 yang
mana menempatkan Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara
sekaligus dasar filosofis bangsa dan negara.
• Sedangkan UUD 1945 yang memuat hukum dasar negara
ditempatkan sebagai sumber hukum bagi pembentukan Peraturan
Perundang – undangan dibawah UUD.
SELESAI
Soal Latihan …
1. Jelaskan pengertian Filsafat !
2. Uraikan Manfaat Filsafat !
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Pancasila
sebagai suatu sistem filsafat !
4. Jelaskan apa yang menjadi landasan ontologi,
epistemologi dan aksiologi dari filsafat pancasila !
5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Pancasila
sebagai sumber dari segala sumber hukum !

More Related Content

What's hot

Filsafat Pendidikan Pancasila
Filsafat Pendidikan Pancasila Filsafat Pendidikan Pancasila
Filsafat Pendidikan Pancasila Yamanto Isa
 
Hukum acara peradilan agama
Hukum acara peradilan agamaHukum acara peradilan agama
Hukum acara peradilan agamaAlalan Tanala
 
Perlindungan dan penegakan ham
Perlindungan dan penegakan hamPerlindungan dan penegakan ham
Perlindungan dan penegakan hamTriany Syafrilia
 
Pancasila Sebagai Dasar Negara
Pancasila Sebagai Dasar NegaraPancasila Sebagai Dasar Negara
Pancasila Sebagai Dasar NegaraChatherinGurusinga
 
PENGANTAR ILMU HUKUM PERTEMUAN 1
PENGANTAR ILMU HUKUM PERTEMUAN 1PENGANTAR ILMU HUKUM PERTEMUAN 1
PENGANTAR ILMU HUKUM PERTEMUAN 1dina susiani
 
B. DINAMIKA NILAI-NILAI PANCASILA SESUAI DENGAN PERKEMBANGAN ZAMAN.pptx
B. DINAMIKA NILAI-NILAI PANCASILA SESUAI DENGAN PERKEMBANGAN ZAMAN.pptxB. DINAMIKA NILAI-NILAI PANCASILA SESUAI DENGAN PERKEMBANGAN ZAMAN.pptx
B. DINAMIKA NILAI-NILAI PANCASILA SESUAI DENGAN PERKEMBANGAN ZAMAN.pptxguruppkn11
 
Asas dan sistem hukum
Asas dan sistem hukumAsas dan sistem hukum
Asas dan sistem hukumNakano
 
Hukum pidana khusus - Hukum formil tindak pidana terorisme dan mengenal BNPT ...
Hukum pidana khusus - Hukum formil tindak pidana terorisme dan mengenal BNPT ...Hukum pidana khusus - Hukum formil tindak pidana terorisme dan mengenal BNPT ...
Hukum pidana khusus - Hukum formil tindak pidana terorisme dan mengenal BNPT ...Idik Saeful Bahri
 
Bab 4 pancasila sebagai sistem filsafat
Bab 4 pancasila sebagai sistem filsafatBab 4 pancasila sebagai sistem filsafat
Bab 4 pancasila sebagai sistem filsafattri harto7
 
SOCIOLOGICAL JURISPRUDENCE
SOCIOLOGICAL JURISPRUDENCESOCIOLOGICAL JURISPRUDENCE
SOCIOLOGICAL JURISPRUDENCEDian Oktavia
 
Pancasila sebagai dasar negara
Pancasila sebagai dasar negaraPancasila sebagai dasar negara
Pancasila sebagai dasar negaratatak santosa
 
UU 19 tahun 2016 - Revisi UU ITE
UU 19 tahun 2016 - Revisi UU ITEUU 19 tahun 2016 - Revisi UU ITE
UU 19 tahun 2016 - Revisi UU ITEICT Watch
 
Resensi pengantar antropologi hukum
Resensi pengantar antropologi hukumResensi pengantar antropologi hukum
Resensi pengantar antropologi hukumYanels Garsione
 
B. (PART 1) HAKIKAT POKOK PIKIRAN PEMBUKAAN UUD 1945
B. (PART 1) HAKIKAT POKOK PIKIRAN PEMBUKAAN UUD 1945B. (PART 1) HAKIKAT POKOK PIKIRAN PEMBUKAAN UUD 1945
B. (PART 1) HAKIKAT POKOK PIKIRAN PEMBUKAAN UUD 1945guruppkn11
 
C. PERWUJUDAN NILAI-NLAI PANCASILA DALAM BERBAGAI KEHIDUPAN.pptx
C. PERWUJUDAN NILAI-NLAI PANCASILA DALAM BERBAGAI KEHIDUPAN.pptxC. PERWUJUDAN NILAI-NLAI PANCASILA DALAM BERBAGAI KEHIDUPAN.pptx
C. PERWUJUDAN NILAI-NLAI PANCASILA DALAM BERBAGAI KEHIDUPAN.pptxguruppkn11
 
Makalah sistem ketatanegaraan
Makalah sistem ketatanegaraanMakalah sistem ketatanegaraan
Makalah sistem ketatanegaraanWarnet Raha
 

What's hot (20)

Filsafat Pendidikan Pancasila
Filsafat Pendidikan Pancasila Filsafat Pendidikan Pancasila
Filsafat Pendidikan Pancasila
 
Hukum acara peradilan agama
Hukum acara peradilan agamaHukum acara peradilan agama
Hukum acara peradilan agama
 
Perlindungan dan penegakan ham
Perlindungan dan penegakan hamPerlindungan dan penegakan ham
Perlindungan dan penegakan ham
 
Pancasila Sebagai Dasar Negara
Pancasila Sebagai Dasar NegaraPancasila Sebagai Dasar Negara
Pancasila Sebagai Dasar Negara
 
PENGANTAR ILMU HUKUM PERTEMUAN 1
PENGANTAR ILMU HUKUM PERTEMUAN 1PENGANTAR ILMU HUKUM PERTEMUAN 1
PENGANTAR ILMU HUKUM PERTEMUAN 1
 
B. DINAMIKA NILAI-NILAI PANCASILA SESUAI DENGAN PERKEMBANGAN ZAMAN.pptx
B. DINAMIKA NILAI-NILAI PANCASILA SESUAI DENGAN PERKEMBANGAN ZAMAN.pptxB. DINAMIKA NILAI-NILAI PANCASILA SESUAI DENGAN PERKEMBANGAN ZAMAN.pptx
B. DINAMIKA NILAI-NILAI PANCASILA SESUAI DENGAN PERKEMBANGAN ZAMAN.pptx
 
Asas dan sistem hukum
Asas dan sistem hukumAsas dan sistem hukum
Asas dan sistem hukum
 
Hubungan agama dan negara
Hubungan agama dan negaraHubungan agama dan negara
Hubungan agama dan negara
 
Hukum pidana khusus - Hukum formil tindak pidana terorisme dan mengenal BNPT ...
Hukum pidana khusus - Hukum formil tindak pidana terorisme dan mengenal BNPT ...Hukum pidana khusus - Hukum formil tindak pidana terorisme dan mengenal BNPT ...
Hukum pidana khusus - Hukum formil tindak pidana terorisme dan mengenal BNPT ...
 
Bab 4 pancasila sebagai sistem filsafat
Bab 4 pancasila sebagai sistem filsafatBab 4 pancasila sebagai sistem filsafat
Bab 4 pancasila sebagai sistem filsafat
 
SOCIOLOGICAL JURISPRUDENCE
SOCIOLOGICAL JURISPRUDENCESOCIOLOGICAL JURISPRUDENCE
SOCIOLOGICAL JURISPRUDENCE
 
Pancasila sebagai dasar negara
Pancasila sebagai dasar negaraPancasila sebagai dasar negara
Pancasila sebagai dasar negara
 
UU 19 tahun 2016 - Revisi UU ITE
UU 19 tahun 2016 - Revisi UU ITEUU 19 tahun 2016 - Revisi UU ITE
UU 19 tahun 2016 - Revisi UU ITE
 
Teori Hukum
Teori HukumTeori Hukum
Teori Hukum
 
perdata
perdataperdata
perdata
 
Hukum pidana
Hukum pidanaHukum pidana
Hukum pidana
 
Resensi pengantar antropologi hukum
Resensi pengantar antropologi hukumResensi pengantar antropologi hukum
Resensi pengantar antropologi hukum
 
B. (PART 1) HAKIKAT POKOK PIKIRAN PEMBUKAAN UUD 1945
B. (PART 1) HAKIKAT POKOK PIKIRAN PEMBUKAAN UUD 1945B. (PART 1) HAKIKAT POKOK PIKIRAN PEMBUKAAN UUD 1945
B. (PART 1) HAKIKAT POKOK PIKIRAN PEMBUKAAN UUD 1945
 
C. PERWUJUDAN NILAI-NLAI PANCASILA DALAM BERBAGAI KEHIDUPAN.pptx
C. PERWUJUDAN NILAI-NLAI PANCASILA DALAM BERBAGAI KEHIDUPAN.pptxC. PERWUJUDAN NILAI-NLAI PANCASILA DALAM BERBAGAI KEHIDUPAN.pptx
C. PERWUJUDAN NILAI-NLAI PANCASILA DALAM BERBAGAI KEHIDUPAN.pptx
 
Makalah sistem ketatanegaraan
Makalah sistem ketatanegaraanMakalah sistem ketatanegaraan
Makalah sistem ketatanegaraan
 

Viewers also liked (20)

Identitas Nasional
Identitas NasionalIdentitas Nasional
Identitas Nasional
 
Pengantar
Pengantar Pengantar
Pengantar
 
Bangsa dan Negara
Bangsa dan NegaraBangsa dan Negara
Bangsa dan Negara
 
Warga Negara dan Pewarganegaraan
Warga Negara dan PewarganegaraanWarga Negara dan Pewarganegaraan
Warga Negara dan Pewarganegaraan
 
Pengantar
Pengantar Pengantar
Pengantar
 
Perumusan Pancasila
Perumusan PancasilaPerumusan Pancasila
Perumusan Pancasila
 
Pancasila sebagai Sistem Nilai
Pancasila sebagai Sistem NilaiPancasila sebagai Sistem Nilai
Pancasila sebagai Sistem Nilai
 
Badan usaha dalam perekonomian
Badan usaha dalam perekonomianBadan usaha dalam perekonomian
Badan usaha dalam perekonomian
 
Pancasila Sebagai Ideologi Nasional
Pancasila Sebagai Ideologi NasionalPancasila Sebagai Ideologi Nasional
Pancasila Sebagai Ideologi Nasional
 
Pengantar hukum
Pengantar hukumPengantar hukum
Pengantar hukum
 
Hukum perjanjian
Hukum perjanjianHukum perjanjian
Hukum perjanjian
 
HAKI
HAKIHAKI
HAKI
 
CSR
CSRCSR
CSR
 
Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan
Pancasila sebagai Paradigma PembangunanPancasila sebagai Paradigma Pembangunan
Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan
 
Kisi kisi Soal UTS Hukum Bisnis
Kisi kisi Soal UTS Hukum BisnisKisi kisi Soal UTS Hukum Bisnis
Kisi kisi Soal UTS Hukum Bisnis
 
Annisa riana haras
Annisa riana harasAnnisa riana haras
Annisa riana haras
 
Maharani syafi'i
Maharani syafi'iMaharani syafi'i
Maharani syafi'i
 
Kisi - kisi soal UTS Pendidikan Pancasila
Kisi - kisi soal UTS Pendidikan PancasilaKisi - kisi soal UTS Pendidikan Pancasila
Kisi - kisi soal UTS Pendidikan Pancasila
 
Desyawanti Tawape
Desyawanti Tawape Desyawanti Tawape
Desyawanti Tawape
 
Luthfiani azzahra
Luthfiani azzahraLuthfiani azzahra
Luthfiani azzahra
 

Similar to PancasilaFilsafat

Materi 9-10. .Pancasila Sebagai Sistem Filsafat.ppt
Materi 9-10. .Pancasila Sebagai Sistem Filsafat.pptMateri 9-10. .Pancasila Sebagai Sistem Filsafat.ppt
Materi 9-10. .Pancasila Sebagai Sistem Filsafat.pptRasyAlam
 
Pancasila sebagai ideologi
Pancasila sebagai ideologiPancasila sebagai ideologi
Pancasila sebagai ideologiNita Kurniasih
 
Pancasila sebagai ideologi
Pancasila sebagai ideologiPancasila sebagai ideologi
Pancasila sebagai ideologidea merisa
 
Nilai nilai dan filsafat pancasila
Nilai nilai dan filsafat pancasilaNilai nilai dan filsafat pancasila
Nilai nilai dan filsafat pancasilaPuputPutriWulan
 
Pancasila dalam gaya hidup remaja ppt
Pancasila dalam gaya hidup remaja pptPancasila dalam gaya hidup remaja ppt
Pancasila dalam gaya hidup remaja pptEkaRadianti
 
Makalah pancasila sebagai sistem filsafat
Makalah pancasila sebagai sistem filsafatMakalah pancasila sebagai sistem filsafat
Makalah pancasila sebagai sistem filsafatMujid Rical
 
Fp filsafat pancasila kelompok
Fp filsafat pancasila kelompokFp filsafat pancasila kelompok
Fp filsafat pancasila kelompokPia Rohdina
 
Hakikat fungsi dan kedudukan pancasila
Hakikat fungsi dan kedudukan pancasilaHakikat fungsi dan kedudukan pancasila
Hakikat fungsi dan kedudukan pancasilaAgus S. Hidayat, S.Pd
 
Pancasila sebagai sistem filsafat dan ideologi nasional
Pancasila sebagai sistem filsafat dan ideologi nasionalPancasila sebagai sistem filsafat dan ideologi nasional
Pancasila sebagai sistem filsafat dan ideologi nasionalLucky Maharani Safitri
 
Pancasila Sebagai Sistem Filsafat
Pancasila Sebagai Sistem Filsafat Pancasila Sebagai Sistem Filsafat
Pancasila Sebagai Sistem Filsafat lyraismail
 
Tary lincah
Tary lincahTary lincah
Tary lincahlestarri
 
Pancasila sebagai Sistem Filsafat
Pancasila sebagai Sistem FilsafatPancasila sebagai Sistem Filsafat
Pancasila sebagai Sistem FilsafatSita Nurhalimah
 
Makalah pancasila sebagai filsafat
Makalah pancasila sebagai filsafatMakalah pancasila sebagai filsafat
Makalah pancasila sebagai filsafatDea_tita
 

Similar to PancasilaFilsafat (20)

Filsafat Pancasila
Filsafat PancasilaFilsafat Pancasila
Filsafat Pancasila
 
Materi 9-10. .Pancasila Sebagai Sistem Filsafat.ppt
Materi 9-10. .Pancasila Sebagai Sistem Filsafat.pptMateri 9-10. .Pancasila Sebagai Sistem Filsafat.ppt
Materi 9-10. .Pancasila Sebagai Sistem Filsafat.ppt
 
Bab pancasila
Bab pancasilaBab pancasila
Bab pancasila
 
Pancasila sebagai ideologi
Pancasila sebagai ideologiPancasila sebagai ideologi
Pancasila sebagai ideologi
 
Filsafat.pptx
Filsafat.pptxFilsafat.pptx
Filsafat.pptx
 
Pancasila
PancasilaPancasila
Pancasila
 
Filsafat Pancasila
Filsafat PancasilaFilsafat Pancasila
Filsafat Pancasila
 
Pancasila sebagai ideologi
Pancasila sebagai ideologiPancasila sebagai ideologi
Pancasila sebagai ideologi
 
Nilai nilai dan filsafat pancasila
Nilai nilai dan filsafat pancasilaNilai nilai dan filsafat pancasila
Nilai nilai dan filsafat pancasila
 
Pancasila dalam gaya hidup remaja ppt
Pancasila dalam gaya hidup remaja pptPancasila dalam gaya hidup remaja ppt
Pancasila dalam gaya hidup remaja ppt
 
Makalah pancasila sebagai sistem filsafat
Makalah pancasila sebagai sistem filsafatMakalah pancasila sebagai sistem filsafat
Makalah pancasila sebagai sistem filsafat
 
Fp filsafat pancasila kelompok
Fp filsafat pancasila kelompokFp filsafat pancasila kelompok
Fp filsafat pancasila kelompok
 
Hakikat fungsi dan kedudukan pancasila
Hakikat fungsi dan kedudukan pancasilaHakikat fungsi dan kedudukan pancasila
Hakikat fungsi dan kedudukan pancasila
 
Pancasila sebagai sistem filsafat dan ideologi nasional
Pancasila sebagai sistem filsafat dan ideologi nasionalPancasila sebagai sistem filsafat dan ideologi nasional
Pancasila sebagai sistem filsafat dan ideologi nasional
 
Tugas ideologi
Tugas ideologiTugas ideologi
Tugas ideologi
 
FILSAFAT PANCASILA
FILSAFAT PANCASILAFILSAFAT PANCASILA
FILSAFAT PANCASILA
 
Pancasila Sebagai Sistem Filsafat
Pancasila Sebagai Sistem Filsafat Pancasila Sebagai Sistem Filsafat
Pancasila Sebagai Sistem Filsafat
 
Tary lincah
Tary lincahTary lincah
Tary lincah
 
Pancasila sebagai Sistem Filsafat
Pancasila sebagai Sistem FilsafatPancasila sebagai Sistem Filsafat
Pancasila sebagai Sistem Filsafat
 
Makalah pancasila sebagai filsafat
Makalah pancasila sebagai filsafatMakalah pancasila sebagai filsafat
Makalah pancasila sebagai filsafat
 

More from dionteguhpratomo

More from dionteguhpratomo (13)

Hak Asasi Manusia (Human Rights)
Hak Asasi Manusia (Human Rights)Hak Asasi Manusia (Human Rights)
Hak Asasi Manusia (Human Rights)
 
Negara Hukum Indonesia
Negara Hukum IndonesiaNegara Hukum Indonesia
Negara Hukum Indonesia
 
DEMOKRASI dan DEMOKRASI INDONESIA
DEMOKRASI dan DEMOKRASI INDONESIADEMOKRASI dan DEMOKRASI INDONESIA
DEMOKRASI dan DEMOKRASI INDONESIA
 
Alternatif penyelesaian sengketa
Alternatif penyelesaian sengketaAlternatif penyelesaian sengketa
Alternatif penyelesaian sengketa
 
Kerjasama ekonomi internasional
Kerjasama ekonomi internasionalKerjasama ekonomi internasional
Kerjasama ekonomi internasional
 
KEPAILITAN atau PAILIT
KEPAILITAN atau PAILITKEPAILITAN atau PAILIT
KEPAILITAN atau PAILIT
 
Perlindungan konsumen
Perlindungan konsumenPerlindungan konsumen
Perlindungan konsumen
 
Asuransi
AsuransiAsuransi
Asuransi
 
Waralaba (FRANCHISE)
Waralaba (FRANCHISE)Waralaba (FRANCHISE)
Waralaba (FRANCHISE)
 
Kartu plastik
Kartu plastikKartu plastik
Kartu plastik
 
World Trade Organisation (WTO)
World Trade Organisation (WTO)World Trade Organisation (WTO)
World Trade Organisation (WTO)
 
Konstitusi
KonstitusiKonstitusi
Konstitusi
 
Muhammad Triyadi Adam
Muhammad Triyadi AdamMuhammad Triyadi Adam
Muhammad Triyadi Adam
 

Recently uploaded

materi penkum kec. mowewe mengenai jaga desa
materi penkum kec. mowewe mengenai jaga desamateri penkum kec. mowewe mengenai jaga desa
materi penkum kec. mowewe mengenai jaga desassuser274be0
 
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptpembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptJhonatanMuram
 
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxKelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxbinsar17
 
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptxSistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptxFucekBoy5
 
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxPengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxEkoPriadi3
 
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptxKel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptxFeniannisa
 
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaLuqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaIndra Wardhana
 
file power point Hukum acara PERDATA.pdf
file power point Hukum acara PERDATA.pdffile power point Hukum acara PERDATA.pdf
file power point Hukum acara PERDATA.pdfAgungIstri3
 
MAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptx
MAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptxMAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptx
MAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptxadesofyanelabqory
 
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptxYudisHaqqiPrasetya
 

Recently uploaded (10)

materi penkum kec. mowewe mengenai jaga desa
materi penkum kec. mowewe mengenai jaga desamateri penkum kec. mowewe mengenai jaga desa
materi penkum kec. mowewe mengenai jaga desa
 
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptpembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
 
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxKelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
 
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptxSistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
 
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxPengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
 
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptxKel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
 
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaLuqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
 
file power point Hukum acara PERDATA.pdf
file power point Hukum acara PERDATA.pdffile power point Hukum acara PERDATA.pdf
file power point Hukum acara PERDATA.pdf
 
MAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptx
MAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptxMAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptx
MAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptx
 
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
 

PancasilaFilsafat

  • 1. BAB II. Filsafat Pancasila Dion Teguh Pratomo,SH.MH
  • 2. 1. Pengertian dan Pembidangan Filsafat • Ungkapan masyarakat bahwa filsafat merupakan bidang ilmu yang membingungkan, aneh, rumit, sulit dipahami atau kerjaan bagi orang yang kurang kerjaan. • Pendapat tersebut tidak lah benar karena selama kita hidup secara sadar dan menggunakan pikiran maka kita tidak dapat terhindar dari kegiatan filsafat atau senantiasa berfilsafat. • Materialisme : mengagungkan materi dalam hidupnya • Hedonisme : kenikmatan dan kesenangan dalam hidup • Liberalisme : kepedulian besar terhadap kebebasan individu • Sekularisme : memisahkan kehidupan negara dan agama • Rasionalisme : mengutamakan akal atau rasio.
  • 3. Lanjutan … • Filsafat merupakan terjemahan dari istilah philosophia, yang berasal dari bahasa Yunani yang berarti cinta akan kebijaksanaan (philo artinya cinta dan sophia berarti kebijaksanaan) • Dalam bahasa lain filsafat dikenal dengan sebutan Philosophy (inggris), philosophie (Belanda), falsafah (Arab) sedangkan orangnya disebut filsuf/filosof/philosophus yang artinya cinya pecinta kebijasanaan • Menurut sejarah, Socrateslah yang pertama – tama menyebut diri sebagai Philosophus yakni sebagai protes terhadap kaum pelajar yang menamakan diri mereka sophist (bijaksana). • Sebagai bentuk protes terhadap kesombongan mereka Socrates lebih memilih menyebut diri sebagai philosophus (pecinta kebijaksanaan).
  • 4. Lanjutan …. • Arti dari pecinta kebijaksanaan adalah untuk menunjuk kepada seseorang yang ingin mencari dan memiliki pengetahuan yang luhur atau bijaksana (sophos). • dalam cakrawala lain sophia diartikan lebih luas lagi dari kebijaksanaan diantaranya : kerajinan, kebenaran pertama, pengetahuan yang luas, kebajikan intelektual, pertimbangan yang sehat, kecerdikan dalam memutuskan hal – hal praktis. • Langkah awal dalam berfilsafat selalu berawal dari keheranan yang dimiliki manusia. Keheranan itu senantiasa bersifat intelektual dan kerohanian. Dikatakan filsafat manakala telah ada upaya untuk mencari jawaban atas pertanyaan – pertanyaan keheranan dan menyelami rahasianya.
  • 5. Lanjutan … • Keheranan pada permulaan filsafat berbentuk rasa ingin tahu yang diikuti dengan pertanyaan. Rasa ingin tahu inilah yang akan menuntun manusia sampai pada pengetahuan. • Pengetahuan adalah suatu hasil dari proses tindakan manusia dengan melibatkan seluruh keyakinan yang berupa kesadaran dalam menghadapi objek yang ingin dikenal. • Kegiatan berfilsafat ialah merenung. Tetapi merenung bukanlah melamun, juga bukan berfikir secara kebetulan yang bersifat untung – untungan. Perenungan kefilsafatan ialah percobaan untuk menyusun suatu sistem pengetahuan yang rasional, yang memadai untuk memahami dunia tempat kita hidup, maupun untuk memahami diri kita sendiri.
  • 6. Lanjutan … • Dari beberapa pernyataan atau uraian sebelumnya dapat disimpulkan bahwa manusia awalnya memiliki perasaan keheranan atau kekaguman; • Kekaguman atau keheranan yang timbul melahirkan perenungan atau melakukan filsafat; • Dalam cabang ilmu filsafat terdapat 3 cabang yakni ontologi, epistemologi dan aksiologi; • Ontologi filsafat dapat berupa metafisika umum dan metafisika khusus • Sedangkan epistemologi dapat berupa logika, metodologi dan filsafat ilmu. • Aksiologi dapat berupa etika (filsafat tingkah laku) dan estetika (filsafat keindahan).
  • 7. 2. Manfaat Filsafat Merasakan hidup yang lebih sadar sebagai manusia Tidak menjadikan kita tenggelam dalam kejasmanian saja (kurang berpikir) Menyebabkan kita lebih cerdas dan tangkas Melatih kita berpandangan luas (tidak picik)
  • 8. 3. Pancasila sebagai suatu Sistem Filsafat • Filsafat pancasila merupakan hasil perenungan sedalam – dalamnya tentang hakikat isi jiwa bangsa indonesia. • Pancasila sebagai sistem filsafat artinya merupakan lima sila peradaban yang saling memberikan keseimbangan dalam suatu kesatuan yang utuh dan harmonis. • Ketuhanan yang maha esa adalah ketuhanan yang berkemanusiaan yang adil dan beradab, berpesatuan indonesia, berkerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan, dan berkeadilan sosial. • Kemanusiaan yang adil dan beradab adalah kemanusiaan yang berketuhanan yang Maha Esa, berpersatuan indonesia, berkerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan, dan berkeadilan sosial.
  • 9. Lanjutan … • Persatuan indonesia adalah persatuan yang ber-ketuhanan yang maha esa, berkemanusiaan yang adil dan beradab, berkerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan, dan berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia. • Kerakyatan yang dipimpin oleh himat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan adalah kerakyatan yang ber-ketuhanan yang maha esa, berkemanusiaan yang adil dan beradab, berpresatuan indonesia dan berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia. • Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia adalah keadilan yang ber- ketuhanan yang maha esa, berkemanusiaan yang adil dan beradab, berpersatuan indonesia dan berkerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan.
  • 10. 4. Landasan Ontologi Filsafat Pancasila Sila Kesatu : Tuhan Sebagai Causa Prima Sila Kedua : Negara ada adalah sebagai lembaga kemanusiaan Sila Ketiga : negara indonesia ada karena sebagai akibat adanya orang – orang indonesia yang bersatu Sila ke empat : kerakyatan ada apabila ada totalitas individu dalam negara yang bersatu Sila kelima : keadilan adalah sebagai tujuan dalam hidup bersama
  • 11. 5. Landasan Epistemologi Filsafat Pancasila Sumber Pengetahuan Kebenaran Pengetahuan Susunan/ sistem pengetahuan
  • 12. Lanjutan … • Sumber pengetahuan Pancasila : ada pada diri bangsa indonesia sendiri • Susunan Pengetahuan Pancasila ; Pancasila tersusun secara hierarkis dan berbentuk piramida. • Kebenaran pengetahuan Pancasila: 1. Pancasila mengakui kebenaran wahyu yang bersifat mutlak sebagai tingkat kebenaran tertinggi; 2. Pancasila mengakui kebenaran rasio yang bersumber pada akal; 3. Pancasila mengakui kebenaran empiris yang bersumber pada indera; 4. Pancasila mengakui kebenaran Intuisi yang bersumber dari pengetahuan atau hati manusia
  • 13. 6. Landasan Aksiologi Filsafat Pancasila Ide Manusia Kehendak/keinginan Kegiatan menimbang Pengambilan Keputusan Nilai Nilai Material (nilai kenikmatan) Nilai Vital (Nilai yang berguna bagi kegiatan manusia) Nilai Kerohanian
  • 14. 7. Makna nilai – nilai setiap sila Pancasila 1. Ketuhanan yang Maha Esa • Bangsa Indonesia dijiwai oleh nilai – nilai Ketuhanan 2. Kemanusiaan yang adil dan beradab • Bangsa indonesia menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia; • Bangsa indonesia menjunjung tinggi cara – cara peradaban 3. Persatuan Indonesia • Bangsa indonesia mengutamakan Bhineka Tunggal Ika; • Bangsa indonesia menjunjung tinggi nasionalisme indonesia
  • 15. Lanjutan … 4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan • Kerakyatan; • Kedaulatan rakyat; • Demokrasi indonesia. 5. Keadilan Sosial • Adil terhadap Tuhan; • Adil terhadap diri sendiri dan orang lain; • Adil terhadap masyarakat; • Adil terhadap bangsa dan negara
  • 16. 8. Pancasila sebagai Dasar Negara RI Pancasila sebagai dasar Negara Pancasila sebagai hukum dasar negara indonesia yang secara objektif merupakan suatu pandangan hidup, kesadaran, cita – cita hukum dan cita – cita moral yang meliputi suasana kejiwaan serta watak bangsa Indonesia
  • 17. 9. Pancasila sebagai Ideologi Bangsa dan Negara Indonesia • Secara etimologis, istilah ideologi berasal dari kata idea yang berarti gagasan, konsep, pengertian dasar, cita – cita, pemikiran. Dan Logos yang berarti ilmu. • Adapun yang dimaksud dengan idea adalah cita – cita yang hendak dicapai dan bersifat tetap, sehingga cita – cita yang bersifat tetap itu sekaligus merupakan dasar atau pandangan. • Ideologi merupakan sistem ajaran tentang makna kehidupan tentang nilai – nilai dasar dan tentang bagaimana manusia harus hidup dan bertindak. • Kekuatan ideologi terletak pada pegangannya terhadap hati dan akal kita. Ideologi menuntut agar orang mengesampingkan penilainnya sendiri dan bertindak sesuai dengan ajarannya.
  • 18. Lanjutan … • Adapun keyakinan (geloof)-nya bangsa indonesia adalah Pancasila. Pada pancasila terkandung keyakinan bangsa indonesia untuk menjadi bangsa dan negara yang kuat. • Pancasila diangkat dari nilai – nilai asli masyarakat Indonesia yang terdapat pada adat istiadat, kebudayaan, agama atau kepercayaan yang terkandung pada pandangan hidup bangsa indonesia sebelum indonesia merdeka. • Pancasila adalah ideologi terbuka yang memiliki ciri bahwa nilai – nilai dan cita citanya tidak dapat dipaksakan dari luar, melainkan diambil dari harta kekayaan rohani, moral dan budaya masyarakat indonesia dan pancasila memiliki ciri khas sebagai keyakinan ideologis yang merupakan kesepakatan masyarakat indonesia.
  • 19. 10. Pancasila sebagai sendi keserasian hukum dan sebagai sumber dari segala sumber hukum • Sila pertama, menunjukkan hubungan yang harmonis antara ciptaan dengan penciptanya. Pancasila telah memberikan suara kepada jiwa bangsa indonesia untuk menghormati hubungan yang harmonis antara pencipta dengan Ciptaan-Nya itu. • Sila kedua, menunjukkan hubungan antara manusia adil beradab. Kemanusiaan yang adil terletak pada titik dimana kebebasan orang lain tidak terganggu . Sementara kemanusiaan yang beradab terletak pada setiap ketidaksamaan sebagai akibat dari aktualisasi potensi kebebasan yang haruse memberikan keuntungan/manfaat yang sebesar – besarnya bagi mereka yang kurang beruntung.
  • 20. Lanjutan … • Sila ketiga, menunjukkan hukum Bhinneka Tunggal Ika dan hukum nasionalisme bagi bangsa indonesia. Hukum Bhinneka Tunggal Ika telah mengajarkan untuk mencintai orang – orang indonesia, tidak perduli ras, etnis, suku, agama, sama dengan mencintai dirinya sendiri. • Sila keempat, menunjukkan hubungan hukum kekuasaan antara segenap rakyat indonesia dengan orang – orang indonesia yang mewakili rakyatnya, dimana kekuasaan yang dimiliki orang – orang yang mewakili rakyat indonesia memang digunakan untuk menumbuhkembangkan bangsa dan negara indonesia secara demokratis. • Sila kelima, menunjukkan bahwa keadilan yang dicita-citakan dan dihadirkan oleh hukum hendaknya dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat indonesia tanpa terkecuali.
  • 21. Lanjutan … • Dari uraian tersebut maka dapat ditarik benang filosofisnya bahwa hakikat hukum menurut pancasila adalah hukum yang berketuhanan, yang berkemanusiaan, yang mengutamakan persatuan dan kejayaan indonesia, yang demokratis dan tentunya yang berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia. • Pancasila adalah sumber dari segala sumber hukum negara. Penempatan ini adalah sesuai dengan pembukaan UUD 1945 yang mana menempatkan Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara sekaligus dasar filosofis bangsa dan negara. • Sedangkan UUD 1945 yang memuat hukum dasar negara ditempatkan sebagai sumber hukum bagi pembentukan Peraturan Perundang – undangan dibawah UUD.
  • 23. Soal Latihan … 1. Jelaskan pengertian Filsafat ! 2. Uraikan Manfaat Filsafat ! 3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Pancasila sebagai suatu sistem filsafat ! 4. Jelaskan apa yang menjadi landasan ontologi, epistemologi dan aksiologi dari filsafat pancasila ! 5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum !