SlideShare a Scribd company logo
1 of 36
Asas dan Sistem Hukum 
Oleh : 
Soemali
Asas Hukum 
• Setiap perundang-undangan yang dibuat selalu 
didasari sejumlah asas atau prinsip dasar. Kata 
asas ialah dasar atau alas (an), sedang kata 
prinsip merupakan sino-nimnya (Wojowasito, 
1972:17 dan 227) 
• Asas hukum merupakan fondasi suatu 
perundang-undangan. Bila asas tersebut 
dikesampingkan, maka bangunan undang-undang 
dan segenap peraturan pelaksananya 
akan runtuh.
Lanjut … 
• Sudikno Mertokusumo (1996:5-6), memberikan 
pandangan asas hukum sebagai berikut : 
• “… bahwa asas hukum bukan merupakan 
hukum kongkrit, melainkan merupakan pikiran 
dasar yang umum dan abstrak, atau merupakan 
latar belakang peraturan kongkrit yang terdapat 
di dalam dan di belakang, setiap sistem hukum. 
Hal ini terjelma dalam peraturan perundang-undangan 
dan putusan hakim yang merupakan 
hukum positif dan dapat diketemukan dengan 
mencari sifat-sifat atau ciri-ciri yang umum 
dalam peraturan kongkrit tersebut.
Lanjut … 
• Satjipto Rahardjo (1986:87)menyatakan asas 
hukum, bukan peraturan hukum. Namun, tidak 
ada hukum yang bisa dipahami tanpa menge-tahui 
asas-asas hukum yang ada di dalamnya. 
Karena asas hukum ini memberi makna etis 
kepada peraturan-peraturan hukum dan tata 
hukum. 
• Beliau, selanjutnya mengibaratkan asas hukum 
sebagai jantung peraturan hukum atas dasar 2 
(dua) alasan :
Lanjut … 
• 1. Asas hukum merupakan landasan yang 
paling luas bagi lahirnya sebuah peraturan 
hukum. Ini berarti penerapan peraturan-peraturan 
hukum itu bisa dikembalikan kepada 
asas hukum. 
• 2. Asas hukum karena mengandung tuntutan 
etis, maka asas hukum diibaratkan sebagai 
jembatan antara peraturan-peraturan hukum 
dengan cita-cita sosial dan pandangan etis 
masyarakatnya.
Lanjut … 
• Sudikno Mertokusumo, menyatakan bah-wa 
tak semua asas yang tertuang dalam 
peraturan atau pasal yang kongkrit. 
Alasannya, adanya rujukan pada asas 
Nullum delictum nulla poena sine praevia 
lege poenali ( Tiada suatu peristiwa dipi-dana, 
kecuali atas dasar peraturan per-undang- 
undangan pidana yang mendahu-lukannya 
), dan asas praduga tak 
bersalah (presumption of innocence).
Lanjut … 
• Sudikno Mertokusumo menyatakan 
bahwa asas hukum tak hanya 
mempengaruhi hu-kum positif, namun 
dalam banyak hal tak menutup 
kemungkinan asas hukum itu da-pat 
membentuk sistem checks and ba-lance. 
Dalam artian asas hukum itu sering 
menunjukkan pada kaidah yang berlawan-an. 
Hal itu menunjukkan adanya sifat sa-ling 
mengendalikan dan membatasi, yang 
akan menciptakan keseimbangan.
Lanjut … 
• Fuller menyatakan bahwa dengan 
merujuk pada asas-asas hukum 
digunakan dalam menilai ada tidaknya 
suatu sistem hukum. 
• Satjipto Rahardjo, menyatakan bahwa 
asas-asas hukum itu tak hanya sekadar 
persyaratan adanya suatu sistem hukum, 
melainkan merupakan pengklasifikasian 
sistem hukum yang mengandung suatu 
moralitas tertentu.
Lanjut … 
• Asas-asas hukum (principles of legality) menurut 
Fuller adalah sebagai berikut : 
• 1. Suatu sistem hukum harus mengandung per-aturan- 
peraturan yang dimaksud di sini adalah 
bahwa ia tidak boleh mengandung sekedar ke-putusan- 
keputusan yang bersifat ad hoc; 
• 2. Peraturan-peraturan yang telah dibuat itu ha-rus 
diumumkan; 
• 3. Tidak boleh ada peraturan yang berlaku surut, 
oleh karena apabila yang demikian itu tidak dito-lak, 
maka peraturan itu tidak bisa dipakai untuk
Lanjut … 
• menjadi pedoman tingkah laku; membolehkan 
pengaturan yang berlaku surut berarti merusak 
integritas peraturan yang ditujukan untuk berla-ku 
bagi waktu yang akan datang; 
• 4. Peraturan-peraturan harus disusun dalam ru-musan 
yang bisa dimengerti; 
• 5. Suatu sistem tidak boleh mengandung pera-turan- 
peraturan yang bertentangan satu sama 
lain;
Lanjut … 
• 6. Peraturan-peraturan tidak boleh mengandung 
tuntutan yang melebihi apa yang dapat dilaku-kan; 
• 7. Tidak boleh ada kebiasaan untuk sering 
mengubah peraturan, sehingga menyebabkan 
orang akan kehilangan orientasi; 
• 8. Harus ada kecocokan antara peraturan yang 
diundangkan dengan pelaksanaan sehari-hari.
Sistem Hukum 
• Istilah sistem berasal dari perkataan sys-tema, 
dalam bahasa Latin-Yunani, artinya 
keseluruhan yang terdiri bermacam-macam 
bagian. 
• Secara umum sistem didifinisikan sebagai 
sekumpulan elemen-elemen yang saling 
berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan 
tertentu di dalam lingkungan yang kom-pleks.
Lanjut … 
• Sunaryati Hartono (1991:56) memberikan 
pengertian sistem adalah sesuatu yang 
terdiri dari sejunlah unsur atau komponen 
yang selalu pengaruh mempengaruhi dan 
terkait satu sama lain oleh satu atau 
beberapa asas. Agar supaya berbagai 
unsur itu merupakan kesatuan yang 
terpadu, maka dibutuhkan organisasi.
Lanjut … 
• Unsur-unsur sistem : 
• 1. Elemen-elemen atau bagian-bagian; 
• 2. Adanya interaksi atau hubungan antara 
elemen-elemen; 
• 3. Adanya sesuatu yang mengikat elemen-elemen 
(bagian-bagian) tersebut menjadi suatu 
kesatuan; 
• 4. Terdapat tujuan bersama sebagai hasil akhir; 
• 5. Berada dalam suatu lingkungan yang 
komplek;
Lanjut … 
• Sistem hukum adalah suatu susunan atau 
tatanan yang diatur, suatu keseluruhan 
terdiri atas bagian-bagian yang berkaitan 
satu sama lain, tersusun menurut suatu 
rencana atau pola, hasil dari suatu 
pemikiran, untuk mencapai suatu tujuan 
tertentu. 
• Sistem hukum mencakup bagian-bagian 
yang dapat disebut sebagai subsistem.
Lanjut … 
• Subsistem hukum lebih tepat disebut sebagai 
inter subsistem, karena hukum mengatur 
bidang-bidang tertentu masing-masing subsis-tem 
lainnya. Intersubsisten hukum mencakup 
bagian-bagian yang saling berkaitan secara 
fungsional. Bagian-bagian itu adalah : 
• 1. Struktur Hukum 
• 2. Substansi Hukum 
• 3. Budaya Hukum
Lanjut … 
• Struktur hukum merupakan lembaga-lembaga 
hukum yang saling berkaitan dan berproses da-lam 
hubungan timbal balik. Lembaga hukum an-tara 
lain kepolisian, kejaksaan, pengadilan, ad-vokat, 
komisi pemberantas korupsi, lembaga 
pemasyarakatan dan lainnya. 
• Substansi hukum adalah kaidah-kaidah hukum 
dan sikap tindak hukum yang teratur maupun 
yang unik.
Lanjut … 
• Budaya hukum mencakup pengertian 
yang diberikan pada hukum oleh masya-rakat, 
bidang-bidang tata hukum inter sub-sistem 
hukum, pengertian dasar, nilai-nilai 
yang berpasangan.
Asas Perlindungan Konsumen 
• Perlindungan konsumen berasaskan 
manfaat, keadilan, keseimbangan, 
keamanan, dan keselamatan konsumen 
serta kepastian hukum (Pasal 2). 
• Perlindungan konsumen diselenggarakan 
sebagai usaha bersama berdasarkan 5 
(lima) asas, yaitu 
• 1. Asas manfaat 
• 2. Asas keadilan
Lanjut … 
3. Asas Keseimbangan 
4. Asas Keamanan 
5. Asas Kepastian Hukum
Lanjut … 
• Gustav Radbruch menyebut keadilan, 
kemanfaatan dan kepastian hukum 
sebagai tiga dasar hukum atau tiga nilai 
hukum, yang dipersamakan dengan asas 
hukum. 
• Friedman menyebutkan bahwa In terms of 
law, justice will be judged as law trends 
people and how is distributes its benefits 
and cost. Beliau juga menyatakan Every 
function of law, general or specific, is 
allocation.
Lanjut … 
• Keadilan, kemanfaatan, dan kepastian 
hukum sebagai asas hukum menjadi 
rujukan pertama baik dalam perundang-undangan 
maupun dalam berbagai 
aktifitas perlindungan konsumen. 
• Keadilan, kemanfaatan, dan kepastian 
hukum sebagai tujuan hukum. 
• Ketiga asas ini, asas yang prioritas 
pertama jatuh pada keadilan, baru 
kemanfaatan, dan terakhir kepastian 
hukum
Lanjut … 
• Asas manfaat dimaksudkan untuk menga-manatkan 
bahwa segala upaya dalam me-nyelenggarakan 
perlindungan konsumen 
harus memberikan manfaat sebesar-besarnya 
bagi kepentingan konsumen dan 
pelaku usaha secara keseluruhan. 
• Asas keadilan dimaksudkan agar partisi-pasi 
seluruh rakyat dapat diwujudkan se-cara 
maksimal dan memberikan kesem-patan 
kepada konsumen dan pelaku usa-ha 
untuk memperoleh haknya dan
Lanjut … 
• Asas keseimbangan dimaksudkan untuk 
memberikan keseimbangan antara 
kepentingan konsumen, pelaku usaha, 
dan pemerintah dalam arti materiil dan 
spiritual. 
• Asas keamanan dan keselamatan 
konsumen dimaksudkan untuk 
memberikan jaminan atas keamanan dan 
keselamatan kepada konsumen dalam 
penggunaan, pemakaian dan 
pemanfaatan barang dan/atau jasa yang
Lanjut … 
• Asas kepastian hukum dimaksudkan agar 
pelaku usaha maupun konsumen menaati 
hukum dan memperoleh keadilan dalam 
menyelenggarakan perlindungan konsu-men 
serta negara menjamin kepastian 
hukum. 
• Kelima asas bila diperhatikan substansi-nya 
dibagi dalam 3 (tiga) asas, yaitu asas 
kemanfaatan, keadilan dan kepastian 
hukum.
Tujuan Perlindungan Konsumen 
• 1. meningkatkan kesadaran, kemampuan, 
dan kemandirian konsumen untuk melin-dungi 
diri; 
• 2. mengangkat harkat dan martabat kon-sumen 
dengan cara menghindarkannya 
dari akses negatif pemakaian barang 
dan/atau jasa; 
• 3. meningkatkan pemberdayaan konsu-men 
dalammemilih, menentukan, dan me-nuntut 
hak-haknya sebagai konsumen;
Lanjut … 
• 4. menciptakan sistem perlindungan kon-sumen 
yang mengandung unsur 
kepastian hukum dan keterbukaan 
informasi serta akses untuk mendapatkan 
informasi; 
• 5. menumbuhkan kesadaran pelaku 
usaha mengenai pentingnya perlindungan 
konsu-men sehingga tumbuh sikap yang 
jujur dan bertanggung jawab dalam 
berusaha;
Lanjut … 
• 6. meningkatkan kualitas barang dan/atau 
jasa yang menjamin kelangsungan usaha 
pelaku usaha barang dan/atau jasa, kese-hatan, 
kenyamanan, keamanan, dan 
kese-lamatan konsumen. 
• Tujuan tersebut dapat tercapai apabila 
kesadaran hukum dan ketaatan hukum 
dan efektifitas perundang-undangan dapat 
dilaksanakan.
Sistem Hukum 
Perlindungan Konsumen 
• Sistem Hukum Nasional 
• 1.Sistem Hukum Perdata (Civil Law 
System) 
• 2. Sistem Hukum Pidana(Criminal Justice 
System) 
• 3.Sistem Hukum Tata Negara 
(Administrative Law)
Lanjut … 
• Sistem Hukum Perdata 
• 1. Sistem Hukum keluarga 
• 2. Sistem Hukum Benda 
• 3. Sistem Hukum Perikatan 
• Sistem Hukum Perikatan 
• 1. Perikatan karena Perjanjian 
• 2. Perikatan karena Undang-Undang
Lanjut … 
• Perikatan karena Perjanjian 
• 1. Keabsahan Perjanjian 
• 2. Pemenuhan Perjanjian 
• 3.Pelaksanaan Perjanjian 
• Keabsahan Perjanjian 
• 1. Tipu 
• 2. Ancaman 
• 3.Penyalahgunaan Keadaan
Lanjut … 
• Pemenuhan Perjanjian 
• 1. Wanprestasi 
• 2. Perbuatan Melanggar Hukum 
• 3. Force Mayeure 
• Pelaksanaan Perjanjian 
• 1. Perbuatan Melanggar Hukum 
• 2. Force Mayeure 
• Perikatan karena Undang-Undang 
• 1. Perbuatan Melanggar Hukum
Lanjut … 
• Sebelum ada UU Perlindungan Konsumen 
• - Perlindungan konsumen tidak dilihat 
sebagai sebuah sistem. 
• - Norma-norma hukum masih tersebar 
dalamberbagai istrumen hukum pokok. 
• - Norma-norma hukum yang tersebar 
memerlukan penafsiran. 
• - Norma-norma hukum berupa norma 
hukum sektoral.
Lanjut … 
• Berlakunya UU 8 Tahun 1999 
• - Menempatkan perlindungan konsumen 
ke dalam koridor sistem hukum perlin-dungan 
konsumen. 
• - Undang-undang Perlindungan Konsu-men 
menjadi landasan hukum yang kuat 
bagi pemerintah, LPKSM, dalam pember-dayaan 
konsumen melalui pembinaan dan 
pendidikan konsumen.
Lanjut … 
• - Undang-undang Perlindungan Kon-sumen 
merupakan payung yang meng-integrasikan 
dan memperkuat penegakan 
hukum di bidang perlindungan konsumen. 
• Undang-undang Perlindungan Konsumen 
merupakan peraturan khusus terhadap 
peraturan perundang-undang yang sebe-lumnya 
telah ada.
Lanjut … 
• Pasal 64 menyatakan bahwa segala ke-tentuan 
perauturan perundang-undangan 
yang bertujuan melindungi konsumen 
yang telah ada pada saat undang-undang 
ini diundangkan dinyatakan tetap berlaku 
sepanjang tidak diatur secara khusus 
dan-/atau tidak bertentangan dengan 
keten-tuan dalam undang-undang ini. 
• Alhamdulillah, semoga dipahami dengan 
ikhlas. Amin

More Related Content

What's hot

PPT Kel 2 sejarah perkembangan hukum internasional
PPT Kel 2 sejarah perkembangan hukum internasionalPPT Kel 2 sejarah perkembangan hukum internasional
PPT Kel 2 sejarah perkembangan hukum internasionaldayurikaperdana19
 
hubungan hukum pidana dengan ilmu lain
hubungan hukum pidana dengan ilmu lainhubungan hukum pidana dengan ilmu lain
hubungan hukum pidana dengan ilmu lainRatri nia
 
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi
Hukum Acara Mahkamah KonstitusiHukum Acara Mahkamah Konstitusi
Hukum Acara Mahkamah KonstitusiKardoman Tumangger
 
PPT MATERI KULIAH HUKUM ACARA PIDANA
PPT MATERI KULIAH HUKUM ACARA PIDANAPPT MATERI KULIAH HUKUM ACARA PIDANA
PPT MATERI KULIAH HUKUM ACARA PIDANADian Oktavia
 
Sistem hukum
Sistem hukumSistem hukum
Sistem hukumdimahana
 
Hukum perdata internasional - Sejarah perkembangan hukum perdata internasiona...
Hukum perdata internasional - Sejarah perkembangan hukum perdata internasiona...Hukum perdata internasional - Sejarah perkembangan hukum perdata internasiona...
Hukum perdata internasional - Sejarah perkembangan hukum perdata internasiona...Idik Saeful Bahri
 
Hukum dan politik agraria kolonial
Hukum dan politik agraria kolonialHukum dan politik agraria kolonial
Hukum dan politik agraria kolonialindra wijaya
 
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...Idik Saeful Bahri
 
Pengertian, perbedaan dan persamaan han dan htn
Pengertian, perbedaan dan persamaan han dan htnPengertian, perbedaan dan persamaan han dan htn
Pengertian, perbedaan dan persamaan han dan htnDella Mega Alfionita
 
Sumber hukum administrasi negara
Sumber hukum administrasi negaraSumber hukum administrasi negara
Sumber hukum administrasi negaraNakano
 
Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...
Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...
Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...Idik Saeful Bahri
 
Politik Hukum - Pertemuan Pertama - 1. politik hukum suatu pengantar
Politik Hukum - Pertemuan Pertama - 1. politik hukum suatu pengantarPolitik Hukum - Pertemuan Pertama - 1. politik hukum suatu pengantar
Politik Hukum - Pertemuan Pertama - 1. politik hukum suatu pengantarUiversitas Muhammadiyah Maluku Utara
 
Pertemuan 7 unsur unsur tindak pidana
Pertemuan 7 unsur unsur tindak pidanaPertemuan 7 unsur unsur tindak pidana
Pertemuan 7 unsur unsur tindak pidanayudikrismen1
 

What's hot (20)

PPT Kel 2 sejarah perkembangan hukum internasional
PPT Kel 2 sejarah perkembangan hukum internasionalPPT Kel 2 sejarah perkembangan hukum internasional
PPT Kel 2 sejarah perkembangan hukum internasional
 
hubungan hukum pidana dengan ilmu lain
hubungan hukum pidana dengan ilmu lainhubungan hukum pidana dengan ilmu lain
hubungan hukum pidana dengan ilmu lain
 
Asas Asas Hukum Pidana
Asas Asas Hukum PidanaAsas Asas Hukum Pidana
Asas Asas Hukum Pidana
 
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi
Hukum Acara Mahkamah KonstitusiHukum Acara Mahkamah Konstitusi
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi
 
PPT MATERI KULIAH HUKUM ACARA PIDANA
PPT MATERI KULIAH HUKUM ACARA PIDANAPPT MATERI KULIAH HUKUM ACARA PIDANA
PPT MATERI KULIAH HUKUM ACARA PIDANA
 
hukum Adat
hukum Adathukum Adat
hukum Adat
 
Sistem hukum
Sistem hukumSistem hukum
Sistem hukum
 
Hukum perdata internasional - Sejarah perkembangan hukum perdata internasiona...
Hukum perdata internasional - Sejarah perkembangan hukum perdata internasiona...Hukum perdata internasional - Sejarah perkembangan hukum perdata internasiona...
Hukum perdata internasional - Sejarah perkembangan hukum perdata internasiona...
 
Hukum dan politik agraria kolonial
Hukum dan politik agraria kolonialHukum dan politik agraria kolonial
Hukum dan politik agraria kolonial
 
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...
 
Pengertian, perbedaan dan persamaan han dan htn
Pengertian, perbedaan dan persamaan han dan htnPengertian, perbedaan dan persamaan han dan htn
Pengertian, perbedaan dan persamaan han dan htn
 
Kriminologi
KriminologiKriminologi
Kriminologi
 
Sumber hukum administrasi negara
Sumber hukum administrasi negaraSumber hukum administrasi negara
Sumber hukum administrasi negara
 
Hukum perdata
Hukum perdataHukum perdata
Hukum perdata
 
Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...
Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...
Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...
 
sumber sumber hukum
 sumber sumber hukum sumber sumber hukum
sumber sumber hukum
 
Politik Hukum - Pertemuan Pertama - 1. politik hukum suatu pengantar
Politik Hukum - Pertemuan Pertama - 1. politik hukum suatu pengantarPolitik Hukum - Pertemuan Pertama - 1. politik hukum suatu pengantar
Politik Hukum - Pertemuan Pertama - 1. politik hukum suatu pengantar
 
Penologi
PenologiPenologi
Penologi
 
Hukum agraria
Hukum agraria   Hukum agraria
Hukum agraria
 
Pertemuan 7 unsur unsur tindak pidana
Pertemuan 7 unsur unsur tindak pidanaPertemuan 7 unsur unsur tindak pidana
Pertemuan 7 unsur unsur tindak pidana
 

Similar to Asas dan sistem hukum

09 sistem dan klasifikasi hukum
09 sistem dan klasifikasi hukum09 sistem dan klasifikasi hukum
09 sistem dan klasifikasi hukummudanp.com
 
Asas-asas Pembentukan Peraturan Perundangan.pptx
Asas-asas Pembentukan Peraturan Perundangan.pptxAsas-asas Pembentukan Peraturan Perundangan.pptx
Asas-asas Pembentukan Peraturan Perundangan.pptxBenedetaML
 
SOSIOLOGI HUKUM MENGENAI SUBSTANSI HUKUM
SOSIOLOGI HUKUM MENGENAI SUBSTANSI HUKUMSOSIOLOGI HUKUM MENGENAI SUBSTANSI HUKUM
SOSIOLOGI HUKUM MENGENAI SUBSTANSI HUKUMUnivers
 
Pembentukan per uu (nindya)
Pembentukan per uu (nindya)Pembentukan per uu (nindya)
Pembentukan per uu (nindya)Nandya Guvita
 
05 definisi,tujuan,fungsi,pokok2hukum
05 definisi,tujuan,fungsi,pokok2hukum05 definisi,tujuan,fungsi,pokok2hukum
05 definisi,tujuan,fungsi,pokok2hukummudanp.com
 
2. POLITIK DAN SISTEM HUKUM-KONFIGURASI POLITIK HUKUM-OK.pptx
2. POLITIK DAN SISTEM HUKUM-KONFIGURASI POLITIK HUKUM-OK.pptx2. POLITIK DAN SISTEM HUKUM-KONFIGURASI POLITIK HUKUM-OK.pptx
2. POLITIK DAN SISTEM HUKUM-KONFIGURASI POLITIK HUKUM-OK.pptxNadnosWolfrider
 
07 asas asas hukum
07 asas asas hukum07 asas asas hukum
07 asas asas hukummudanp.com
 
SIstem Hukum Indonesia
SIstem Hukum IndonesiaSIstem Hukum Indonesia
SIstem Hukum Indonesiafeggyernes
 
Perlindungan dan penegakan ham
Perlindungan dan penegakan hamPerlindungan dan penegakan ham
Perlindungan dan penegakan hamrayhanf
 
Ketika Hukum di negeriku dikali NOL
Ketika Hukum di negeriku dikali NOLKetika Hukum di negeriku dikali NOL
Ketika Hukum di negeriku dikali NOLatuulll
 
Ketika Hukum di Negeriku dikali NOL
Ketika Hukum di Negeriku dikali NOLKetika Hukum di Negeriku dikali NOL
Ketika Hukum di Negeriku dikali NOLatuulll
 
Hbl, ahmad syauqi ramadhandy, hapzi ali, aspek hukum bentuk bisnis usaha, uni...
Hbl, ahmad syauqi ramadhandy, hapzi ali, aspek hukum bentuk bisnis usaha, uni...Hbl, ahmad syauqi ramadhandy, hapzi ali, aspek hukum bentuk bisnis usaha, uni...
Hbl, ahmad syauqi ramadhandy, hapzi ali, aspek hukum bentuk bisnis usaha, uni...AS_Ramadhandy
 

Similar to Asas dan sistem hukum (20)

09 sistem dan klasifikasi hukum
09 sistem dan klasifikasi hukum09 sistem dan klasifikasi hukum
09 sistem dan klasifikasi hukum
 
Asas-asas Pembentukan Peraturan Perundangan.pptx
Asas-asas Pembentukan Peraturan Perundangan.pptxAsas-asas Pembentukan Peraturan Perundangan.pptx
Asas-asas Pembentukan Peraturan Perundangan.pptx
 
SOSIOLOGI HUKUM MENGENAI SUBSTANSI HUKUM
SOSIOLOGI HUKUM MENGENAI SUBSTANSI HUKUMSOSIOLOGI HUKUM MENGENAI SUBSTANSI HUKUM
SOSIOLOGI HUKUM MENGENAI SUBSTANSI HUKUM
 
Pembentukan per uu (nindya)
Pembentukan per uu (nindya)Pembentukan per uu (nindya)
Pembentukan per uu (nindya)
 
Penemuan Hukumm
Penemuan HukummPenemuan Hukumm
Penemuan Hukumm
 
05 definisi,tujuan,fungsi,pokok2hukum
05 definisi,tujuan,fungsi,pokok2hukum05 definisi,tujuan,fungsi,pokok2hukum
05 definisi,tujuan,fungsi,pokok2hukum
 
SISTEM HUMUN INDONESIA
SISTEM HUMUN INDONESIASISTEM HUMUN INDONESIA
SISTEM HUMUN INDONESIA
 
57161539 keabsahan-nilai-etis-keadilan
57161539 keabsahan-nilai-etis-keadilan57161539 keabsahan-nilai-etis-keadilan
57161539 keabsahan-nilai-etis-keadilan
 
Hukum dan peradilan
Hukum dan peradilanHukum dan peradilan
Hukum dan peradilan
 
2. POLITIK DAN SISTEM HUKUM-KONFIGURASI POLITIK HUKUM-OK.pptx
2. POLITIK DAN SISTEM HUKUM-KONFIGURASI POLITIK HUKUM-OK.pptx2. POLITIK DAN SISTEM HUKUM-KONFIGURASI POLITIK HUKUM-OK.pptx
2. POLITIK DAN SISTEM HUKUM-KONFIGURASI POLITIK HUKUM-OK.pptx
 
K elompok 7 pkn
K elompok 7 pknK elompok 7 pkn
K elompok 7 pkn
 
K elompok 7 pkn
K elompok 7 pknK elompok 7 pkn
K elompok 7 pkn
 
07 asas asas hukum
07 asas asas hukum07 asas asas hukum
07 asas asas hukum
 
SIstem Hukum Indonesia
SIstem Hukum IndonesiaSIstem Hukum Indonesia
SIstem Hukum Indonesia
 
SISTEM HUKUM INDONESIA.pptx
SISTEM HUKUM INDONESIA.pptxSISTEM HUKUM INDONESIA.pptx
SISTEM HUKUM INDONESIA.pptx
 
Perlindungan dan penegakan ham
Perlindungan dan penegakan hamPerlindungan dan penegakan ham
Perlindungan dan penegakan ham
 
Nur Sania Dasopang
Nur Sania DasopangNur Sania Dasopang
Nur Sania Dasopang
 
Ketika Hukum di negeriku dikali NOL
Ketika Hukum di negeriku dikali NOLKetika Hukum di negeriku dikali NOL
Ketika Hukum di negeriku dikali NOL
 
Ketika Hukum di Negeriku dikali NOL
Ketika Hukum di Negeriku dikali NOLKetika Hukum di Negeriku dikali NOL
Ketika Hukum di Negeriku dikali NOL
 
Hbl, ahmad syauqi ramadhandy, hapzi ali, aspek hukum bentuk bisnis usaha, uni...
Hbl, ahmad syauqi ramadhandy, hapzi ali, aspek hukum bentuk bisnis usaha, uni...Hbl, ahmad syauqi ramadhandy, hapzi ali, aspek hukum bentuk bisnis usaha, uni...
Hbl, ahmad syauqi ramadhandy, hapzi ali, aspek hukum bentuk bisnis usaha, uni...
 

More from Nakano

Makalah hak asasi manusia
Makalah hak asasi manusiaMakalah hak asasi manusia
Makalah hak asasi manusiaNakano
 
kesimpulan penggugat
kesimpulan penggugatkesimpulan penggugat
kesimpulan penggugatNakano
 
bukti surat
bukti suratbukti surat
bukti suratNakano
 
duplik
duplikduplik
duplikNakano
 
repliek
repliekrepliek
repliekNakano
 
eksepsi jawaban
eksepsi jawabaneksepsi jawaban
eksepsi jawabanNakano
 
surat gugatan
surat gugatansurat gugatan
surat gugatanNakano
 
surat kuasa tergugat
surat kuasa tergugatsurat kuasa tergugat
surat kuasa tergugatNakano
 
Surat Kuasa
Surat KuasaSurat Kuasa
Surat KuasaNakano
 
penciptaan alam semesta menurut alkitab
penciptaan alam semesta menurut alkitabpenciptaan alam semesta menurut alkitab
penciptaan alam semesta menurut alkitabNakano
 
Jenis-jenis perkawinan
Jenis-jenis perkawinanJenis-jenis perkawinan
Jenis-jenis perkawinanNakano
 
Hukum lingkungan PPT
Hukum lingkungan PPTHukum lingkungan PPT
Hukum lingkungan PPTNakano
 
Hukum pidana dalam yurisprudensi
Hukum pidana dalam yurisprudensiHukum pidana dalam yurisprudensi
Hukum pidana dalam yurisprudensiNakano
 
Hukum pidana anak
Hukum pidana anakHukum pidana anak
Hukum pidana anakNakano
 
Hukum hak tanggungan
Hukum hak tanggunganHukum hak tanggungan
Hukum hak tanggunganNakano
 
Hukum hak tanggungan
Hukum hak tanggunganHukum hak tanggungan
Hukum hak tanggunganNakano
 
Gugatan linkungan (class action)
Gugatan linkungan (class action)Gugatan linkungan (class action)
Gugatan linkungan (class action)Nakano
 
Asas Hukum Pidana
Asas Hukum PidanaAsas Hukum Pidana
Asas Hukum PidanaNakano
 

More from Nakano (18)

Makalah hak asasi manusia
Makalah hak asasi manusiaMakalah hak asasi manusia
Makalah hak asasi manusia
 
kesimpulan penggugat
kesimpulan penggugatkesimpulan penggugat
kesimpulan penggugat
 
bukti surat
bukti suratbukti surat
bukti surat
 
duplik
duplikduplik
duplik
 
repliek
repliekrepliek
repliek
 
eksepsi jawaban
eksepsi jawabaneksepsi jawaban
eksepsi jawaban
 
surat gugatan
surat gugatansurat gugatan
surat gugatan
 
surat kuasa tergugat
surat kuasa tergugatsurat kuasa tergugat
surat kuasa tergugat
 
Surat Kuasa
Surat KuasaSurat Kuasa
Surat Kuasa
 
penciptaan alam semesta menurut alkitab
penciptaan alam semesta menurut alkitabpenciptaan alam semesta menurut alkitab
penciptaan alam semesta menurut alkitab
 
Jenis-jenis perkawinan
Jenis-jenis perkawinanJenis-jenis perkawinan
Jenis-jenis perkawinan
 
Hukum lingkungan PPT
Hukum lingkungan PPTHukum lingkungan PPT
Hukum lingkungan PPT
 
Hukum pidana dalam yurisprudensi
Hukum pidana dalam yurisprudensiHukum pidana dalam yurisprudensi
Hukum pidana dalam yurisprudensi
 
Hukum pidana anak
Hukum pidana anakHukum pidana anak
Hukum pidana anak
 
Hukum hak tanggungan
Hukum hak tanggunganHukum hak tanggungan
Hukum hak tanggungan
 
Hukum hak tanggungan
Hukum hak tanggunganHukum hak tanggungan
Hukum hak tanggungan
 
Gugatan linkungan (class action)
Gugatan linkungan (class action)Gugatan linkungan (class action)
Gugatan linkungan (class action)
 
Asas Hukum Pidana
Asas Hukum PidanaAsas Hukum Pidana
Asas Hukum Pidana
 

Asas dan sistem hukum

  • 1. Asas dan Sistem Hukum Oleh : Soemali
  • 2. Asas Hukum • Setiap perundang-undangan yang dibuat selalu didasari sejumlah asas atau prinsip dasar. Kata asas ialah dasar atau alas (an), sedang kata prinsip merupakan sino-nimnya (Wojowasito, 1972:17 dan 227) • Asas hukum merupakan fondasi suatu perundang-undangan. Bila asas tersebut dikesampingkan, maka bangunan undang-undang dan segenap peraturan pelaksananya akan runtuh.
  • 3. Lanjut … • Sudikno Mertokusumo (1996:5-6), memberikan pandangan asas hukum sebagai berikut : • “… bahwa asas hukum bukan merupakan hukum kongkrit, melainkan merupakan pikiran dasar yang umum dan abstrak, atau merupakan latar belakang peraturan kongkrit yang terdapat di dalam dan di belakang, setiap sistem hukum. Hal ini terjelma dalam peraturan perundang-undangan dan putusan hakim yang merupakan hukum positif dan dapat diketemukan dengan mencari sifat-sifat atau ciri-ciri yang umum dalam peraturan kongkrit tersebut.
  • 4. Lanjut … • Satjipto Rahardjo (1986:87)menyatakan asas hukum, bukan peraturan hukum. Namun, tidak ada hukum yang bisa dipahami tanpa menge-tahui asas-asas hukum yang ada di dalamnya. Karena asas hukum ini memberi makna etis kepada peraturan-peraturan hukum dan tata hukum. • Beliau, selanjutnya mengibaratkan asas hukum sebagai jantung peraturan hukum atas dasar 2 (dua) alasan :
  • 5. Lanjut … • 1. Asas hukum merupakan landasan yang paling luas bagi lahirnya sebuah peraturan hukum. Ini berarti penerapan peraturan-peraturan hukum itu bisa dikembalikan kepada asas hukum. • 2. Asas hukum karena mengandung tuntutan etis, maka asas hukum diibaratkan sebagai jembatan antara peraturan-peraturan hukum dengan cita-cita sosial dan pandangan etis masyarakatnya.
  • 6. Lanjut … • Sudikno Mertokusumo, menyatakan bah-wa tak semua asas yang tertuang dalam peraturan atau pasal yang kongkrit. Alasannya, adanya rujukan pada asas Nullum delictum nulla poena sine praevia lege poenali ( Tiada suatu peristiwa dipi-dana, kecuali atas dasar peraturan per-undang- undangan pidana yang mendahu-lukannya ), dan asas praduga tak bersalah (presumption of innocence).
  • 7. Lanjut … • Sudikno Mertokusumo menyatakan bahwa asas hukum tak hanya mempengaruhi hu-kum positif, namun dalam banyak hal tak menutup kemungkinan asas hukum itu da-pat membentuk sistem checks and ba-lance. Dalam artian asas hukum itu sering menunjukkan pada kaidah yang berlawan-an. Hal itu menunjukkan adanya sifat sa-ling mengendalikan dan membatasi, yang akan menciptakan keseimbangan.
  • 8. Lanjut … • Fuller menyatakan bahwa dengan merujuk pada asas-asas hukum digunakan dalam menilai ada tidaknya suatu sistem hukum. • Satjipto Rahardjo, menyatakan bahwa asas-asas hukum itu tak hanya sekadar persyaratan adanya suatu sistem hukum, melainkan merupakan pengklasifikasian sistem hukum yang mengandung suatu moralitas tertentu.
  • 9. Lanjut … • Asas-asas hukum (principles of legality) menurut Fuller adalah sebagai berikut : • 1. Suatu sistem hukum harus mengandung per-aturan- peraturan yang dimaksud di sini adalah bahwa ia tidak boleh mengandung sekedar ke-putusan- keputusan yang bersifat ad hoc; • 2. Peraturan-peraturan yang telah dibuat itu ha-rus diumumkan; • 3. Tidak boleh ada peraturan yang berlaku surut, oleh karena apabila yang demikian itu tidak dito-lak, maka peraturan itu tidak bisa dipakai untuk
  • 10. Lanjut … • menjadi pedoman tingkah laku; membolehkan pengaturan yang berlaku surut berarti merusak integritas peraturan yang ditujukan untuk berla-ku bagi waktu yang akan datang; • 4. Peraturan-peraturan harus disusun dalam ru-musan yang bisa dimengerti; • 5. Suatu sistem tidak boleh mengandung pera-turan- peraturan yang bertentangan satu sama lain;
  • 11. Lanjut … • 6. Peraturan-peraturan tidak boleh mengandung tuntutan yang melebihi apa yang dapat dilaku-kan; • 7. Tidak boleh ada kebiasaan untuk sering mengubah peraturan, sehingga menyebabkan orang akan kehilangan orientasi; • 8. Harus ada kecocokan antara peraturan yang diundangkan dengan pelaksanaan sehari-hari.
  • 12. Sistem Hukum • Istilah sistem berasal dari perkataan sys-tema, dalam bahasa Latin-Yunani, artinya keseluruhan yang terdiri bermacam-macam bagian. • Secara umum sistem didifinisikan sebagai sekumpulan elemen-elemen yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu di dalam lingkungan yang kom-pleks.
  • 13. Lanjut … • Sunaryati Hartono (1991:56) memberikan pengertian sistem adalah sesuatu yang terdiri dari sejunlah unsur atau komponen yang selalu pengaruh mempengaruhi dan terkait satu sama lain oleh satu atau beberapa asas. Agar supaya berbagai unsur itu merupakan kesatuan yang terpadu, maka dibutuhkan organisasi.
  • 14. Lanjut … • Unsur-unsur sistem : • 1. Elemen-elemen atau bagian-bagian; • 2. Adanya interaksi atau hubungan antara elemen-elemen; • 3. Adanya sesuatu yang mengikat elemen-elemen (bagian-bagian) tersebut menjadi suatu kesatuan; • 4. Terdapat tujuan bersama sebagai hasil akhir; • 5. Berada dalam suatu lingkungan yang komplek;
  • 15. Lanjut … • Sistem hukum adalah suatu susunan atau tatanan yang diatur, suatu keseluruhan terdiri atas bagian-bagian yang berkaitan satu sama lain, tersusun menurut suatu rencana atau pola, hasil dari suatu pemikiran, untuk mencapai suatu tujuan tertentu. • Sistem hukum mencakup bagian-bagian yang dapat disebut sebagai subsistem.
  • 16. Lanjut … • Subsistem hukum lebih tepat disebut sebagai inter subsistem, karena hukum mengatur bidang-bidang tertentu masing-masing subsis-tem lainnya. Intersubsisten hukum mencakup bagian-bagian yang saling berkaitan secara fungsional. Bagian-bagian itu adalah : • 1. Struktur Hukum • 2. Substansi Hukum • 3. Budaya Hukum
  • 17. Lanjut … • Struktur hukum merupakan lembaga-lembaga hukum yang saling berkaitan dan berproses da-lam hubungan timbal balik. Lembaga hukum an-tara lain kepolisian, kejaksaan, pengadilan, ad-vokat, komisi pemberantas korupsi, lembaga pemasyarakatan dan lainnya. • Substansi hukum adalah kaidah-kaidah hukum dan sikap tindak hukum yang teratur maupun yang unik.
  • 18. Lanjut … • Budaya hukum mencakup pengertian yang diberikan pada hukum oleh masya-rakat, bidang-bidang tata hukum inter sub-sistem hukum, pengertian dasar, nilai-nilai yang berpasangan.
  • 19. Asas Perlindungan Konsumen • Perlindungan konsumen berasaskan manfaat, keadilan, keseimbangan, keamanan, dan keselamatan konsumen serta kepastian hukum (Pasal 2). • Perlindungan konsumen diselenggarakan sebagai usaha bersama berdasarkan 5 (lima) asas, yaitu • 1. Asas manfaat • 2. Asas keadilan
  • 20. Lanjut … 3. Asas Keseimbangan 4. Asas Keamanan 5. Asas Kepastian Hukum
  • 21. Lanjut … • Gustav Radbruch menyebut keadilan, kemanfaatan dan kepastian hukum sebagai tiga dasar hukum atau tiga nilai hukum, yang dipersamakan dengan asas hukum. • Friedman menyebutkan bahwa In terms of law, justice will be judged as law trends people and how is distributes its benefits and cost. Beliau juga menyatakan Every function of law, general or specific, is allocation.
  • 22. Lanjut … • Keadilan, kemanfaatan, dan kepastian hukum sebagai asas hukum menjadi rujukan pertama baik dalam perundang-undangan maupun dalam berbagai aktifitas perlindungan konsumen. • Keadilan, kemanfaatan, dan kepastian hukum sebagai tujuan hukum. • Ketiga asas ini, asas yang prioritas pertama jatuh pada keadilan, baru kemanfaatan, dan terakhir kepastian hukum
  • 23. Lanjut … • Asas manfaat dimaksudkan untuk menga-manatkan bahwa segala upaya dalam me-nyelenggarakan perlindungan konsumen harus memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi kepentingan konsumen dan pelaku usaha secara keseluruhan. • Asas keadilan dimaksudkan agar partisi-pasi seluruh rakyat dapat diwujudkan se-cara maksimal dan memberikan kesem-patan kepada konsumen dan pelaku usa-ha untuk memperoleh haknya dan
  • 24. Lanjut … • Asas keseimbangan dimaksudkan untuk memberikan keseimbangan antara kepentingan konsumen, pelaku usaha, dan pemerintah dalam arti materiil dan spiritual. • Asas keamanan dan keselamatan konsumen dimaksudkan untuk memberikan jaminan atas keamanan dan keselamatan kepada konsumen dalam penggunaan, pemakaian dan pemanfaatan barang dan/atau jasa yang
  • 25. Lanjut … • Asas kepastian hukum dimaksudkan agar pelaku usaha maupun konsumen menaati hukum dan memperoleh keadilan dalam menyelenggarakan perlindungan konsu-men serta negara menjamin kepastian hukum. • Kelima asas bila diperhatikan substansi-nya dibagi dalam 3 (tiga) asas, yaitu asas kemanfaatan, keadilan dan kepastian hukum.
  • 26. Tujuan Perlindungan Konsumen • 1. meningkatkan kesadaran, kemampuan, dan kemandirian konsumen untuk melin-dungi diri; • 2. mengangkat harkat dan martabat kon-sumen dengan cara menghindarkannya dari akses negatif pemakaian barang dan/atau jasa; • 3. meningkatkan pemberdayaan konsu-men dalammemilih, menentukan, dan me-nuntut hak-haknya sebagai konsumen;
  • 27. Lanjut … • 4. menciptakan sistem perlindungan kon-sumen yang mengandung unsur kepastian hukum dan keterbukaan informasi serta akses untuk mendapatkan informasi; • 5. menumbuhkan kesadaran pelaku usaha mengenai pentingnya perlindungan konsu-men sehingga tumbuh sikap yang jujur dan bertanggung jawab dalam berusaha;
  • 28. Lanjut … • 6. meningkatkan kualitas barang dan/atau jasa yang menjamin kelangsungan usaha pelaku usaha barang dan/atau jasa, kese-hatan, kenyamanan, keamanan, dan kese-lamatan konsumen. • Tujuan tersebut dapat tercapai apabila kesadaran hukum dan ketaatan hukum dan efektifitas perundang-undangan dapat dilaksanakan.
  • 29. Sistem Hukum Perlindungan Konsumen • Sistem Hukum Nasional • 1.Sistem Hukum Perdata (Civil Law System) • 2. Sistem Hukum Pidana(Criminal Justice System) • 3.Sistem Hukum Tata Negara (Administrative Law)
  • 30. Lanjut … • Sistem Hukum Perdata • 1. Sistem Hukum keluarga • 2. Sistem Hukum Benda • 3. Sistem Hukum Perikatan • Sistem Hukum Perikatan • 1. Perikatan karena Perjanjian • 2. Perikatan karena Undang-Undang
  • 31. Lanjut … • Perikatan karena Perjanjian • 1. Keabsahan Perjanjian • 2. Pemenuhan Perjanjian • 3.Pelaksanaan Perjanjian • Keabsahan Perjanjian • 1. Tipu • 2. Ancaman • 3.Penyalahgunaan Keadaan
  • 32. Lanjut … • Pemenuhan Perjanjian • 1. Wanprestasi • 2. Perbuatan Melanggar Hukum • 3. Force Mayeure • Pelaksanaan Perjanjian • 1. Perbuatan Melanggar Hukum • 2. Force Mayeure • Perikatan karena Undang-Undang • 1. Perbuatan Melanggar Hukum
  • 33. Lanjut … • Sebelum ada UU Perlindungan Konsumen • - Perlindungan konsumen tidak dilihat sebagai sebuah sistem. • - Norma-norma hukum masih tersebar dalamberbagai istrumen hukum pokok. • - Norma-norma hukum yang tersebar memerlukan penafsiran. • - Norma-norma hukum berupa norma hukum sektoral.
  • 34. Lanjut … • Berlakunya UU 8 Tahun 1999 • - Menempatkan perlindungan konsumen ke dalam koridor sistem hukum perlin-dungan konsumen. • - Undang-undang Perlindungan Konsu-men menjadi landasan hukum yang kuat bagi pemerintah, LPKSM, dalam pember-dayaan konsumen melalui pembinaan dan pendidikan konsumen.
  • 35. Lanjut … • - Undang-undang Perlindungan Kon-sumen merupakan payung yang meng-integrasikan dan memperkuat penegakan hukum di bidang perlindungan konsumen. • Undang-undang Perlindungan Konsumen merupakan peraturan khusus terhadap peraturan perundang-undang yang sebe-lumnya telah ada.
  • 36. Lanjut … • Pasal 64 menyatakan bahwa segala ke-tentuan perauturan perundang-undangan yang bertujuan melindungi konsumen yang telah ada pada saat undang-undang ini diundangkan dinyatakan tetap berlaku sepanjang tidak diatur secara khusus dan-/atau tidak bertentangan dengan keten-tuan dalam undang-undang ini. • Alhamdulillah, semoga dipahami dengan ikhlas. Amin