Modul ini membahas pengembangan modul pembelajaran mata kuliah Keamanan Website dan Basis Data berbasis metode kasus di Program Studi Teknik Komputer Universitas Negeri Makassar. Tujuannya adalah menghasilkan modul yang memenuhi kriteria praktis, valid, dan efektif untuk meningkatkan pembelajaran mahasiswa. Modul akan dikembangkan menggunakan model 4D dan diuji kelayakannya kepada ahli materi, ahli media, serta mahasiswa.
1. Dinda Hummayra Abubakar
(1829040008)
PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MATA KULIAH KEAMANAN
WEBSITE DAN BASIS DATA BERBASIS CASE METHOD PADA PROGRAM STUDI TEKNIK KOMPUTER
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
PROPOSAL PENELITIAN
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2. Latar Belakang
Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional menjelaskan bahwa pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujud
kan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat bangsa dan negara.
Perguruan tinggi merupakan institusi pendidikan yang
diharapkan dapat menghasilkan lulusan dengan kemampuan
akademis pada bidang keilmuan yang ditekuni. Sebab itu
perguruan tinggi harus senantiasa mengikuti perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang dengan
pesat, guna melakukan penyegaran dan pembaharuan
terutama terhadap motivasi, sikap dan hasil dari proses
pembelajaran yang berlangsung di dalamnya.
Seorang pengajar dalam hal ini dosen harus memiliki
kompetensi dalam mendesain aktivitas dan
kemampuan berpikir seperti apa yang harus dikuasai
mahasiswa. Guna mendukung proses pencapaian
tujuan belajar, seorang dosen harus memiliki bahan
ajar dan media untuk menyampaikan bahan ajar
tersebut dengan metode yang efektif.
Metode kasus atau case method dapat digunakan
dalam pembelajaran aktif dan efektif. Metode ini
memanfaatkan situasi atau kasus tertentu yang dapat
memberikan mahasiswa pembelajaran bermakna dan
bermanfaat. Dosen dapat memberikan sebuah masalah
tentang tema atau konsep yang akan akan dipelajari.
Setelah itu, mahasiswa dapat berdiskusi untuk
melakukan analisis, sintesis, dan evaluasi berdasarkan
kasus atau masalah yang sedang dipelajari.
3. Mata kuliah Keamanan Website dan Basis Data merupakan salah satu mata kuliah yang
terdapat dalam program studi S1 Teknik Komputer. Berdasarkan pengalaman beberapa
mahasiswa yang program mata kuliah ini bahwa penyampaian materinya masih menggun
akan bahan ajar berupa power point yang dimana kurangnya aktifitas peserta didik dalam
belajar mandiri tanpa adanya modul atau bahan ajar. Bahan ajar adalah segala bentuk
bahan atau materi yang disusun secara sistematis yang digunakan untuk membantu
pendidik dan peserta didik dalam proses belajar (Magdalena et al., 2020)
4. Rumusan Masalah
Bagaimana hasil pengembangan modul pembelajaran
mata kuliah Keamanan Website dan Basis Data yang
memenuhi kriteria praktis?
Bagaimana hasil pengembangan modul pembelajaran
mata kuliah Keamanan Website dan Basis Data yang
memenuhi kriteria praktis?
1
2
3
Bagaimana hasil pengembangan modul pembelajaran
mata kuliah Keamanan Website dan Basis Data yang
memenuhi kriteria valid?
5. TUJUAN PENELITIAN
Untuk menghasilkan modul pembelajaran mata kuliah Keamanan Website
dan Basis Data Jurusan Teknik Infomtika dan Komputer yang memenuhi
kriteria praktis.
Untuk menghasilkan modul pembelajaran mata kuliah Keamanan Website
dan Basis Data Jurusan Teknik Infomtika dan Komputer yang memenuhi
kriteria valid.
Untuk menghasilkan modul pembelajaran mata kuliah Keamanan Website
dan Basis Data Jurusan Teknik Infomtika dan Komputer yang memenuhi
kriteria efektif.
1
2
3
6. Spesifikasi Produk Pengembangan
Modul pembelajaran
yang disusun secara
sistematis untuk di
gunakan dosen dan
mahasiswa dalam
kegiatan pembelajaran
baik dalam bentuk
hardcopy maupun soft
copy;
Modul pembelajaran
ditulis dan dirancang
untuk kepentingan
peserta didik, sehingga
struktur modul didasark
an pada kebutuhan pes
erta didik atau mahasis
wa dan kompetensi akh
ir yang ingin dicapai
Modul
mencantumkan dan
menjelaskan tujuan
pembelajaran
Menyajikan umpan
balik sebagai
mekanisme untuk
mengumpulkan
umpan balik dari
peserta didik untuk
menilai dirinya sendiri
(self assessment).
7. Manfaat Penelitian
Teoritis
Penelitian ini
diharapkan
mampu
menambah
pengetahuan
dalam
pengembangan
modul
pembelajaran
mata kuliah
Keamanan Web
site dan Basis
Data Jurusan
Teknik
Informatika dan
Komputer
1. Bagi dosen
- Dapat membantu
guru dalam menyedia
kan materi pembelaja
ran untuk menunjang
pembelajaran.
- Dapat dijadikan seba
gai masukan alternatif
pembelajaran
Keamanan Website d
an Basis Data untuk
meningkatkan motiva
si belajar siswa
2. Bagi mahasiswa
- Mahasiswa dapat melakukan
pembelajaran Keamanan
Website dan Basis Data secara
mandiri dengan bantuan modul.
- Mahasiswa dapat mempelajari
materi berulang kali serta dapat
dilakukan di luar kelas.
- Mahasiswa memiliki motivasi
belajar yang lebih baik.
- Mahasiswa memiliki bahan
belajar yang murah dan mudah
diakses.
3. Bagi kampus
- Diharapkan dapat
meningkatkan kualitas
dan mutu pembelajaran
Keamanan Website dan
Basis Data di Jurusan
yang bersangkutan.
- Diharapkan dapat
menjadi salah satu
alternatif pembelajaran
yang dapat
dimanfaatkan Jurusan
dalam proses
pembelajaran.
Praktis
8. KAJIAN TEORI
A. Penelitian Perkembangan
Metode penelitian dan pengembangan atau dalam bahasa inggrisnya Research and Development
adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji
keefektifan produk tersebut (Sugiyono, 2015). Penelitian dan Pengembangan atau Research and
Development (R&D) adalah strategi atau metode penelitian yang cukup ampuh untuk memperbaiki
praktik yaitu dengan penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D)
adalah rangkaian proses atau langkah-langkah dalam rangka mengembangkan suatu produk baru
atau menyempurnakan produk yang telah ada agar dapat dipertanggungjawabkan.
Dalam penelitian pengembangan (R&D) terdapat berbagai macam
model pengembangan antara lain: model pengembangan
Borg & Gall, model pengembangan Sadiman, model pengembangan
ADDIE, model pengembangan Sugiyono, model pengembangan
Dick and Carey, model pengembangan 4D, model pengembangan
Pustekom Depdiknas, dll.
9. KAJIAN TEORI
(Setyosari, 2013) menyebut bahwa penelitian dan pengembangan tidak berbeda jauh
dengan penelitian-penelitian yang selama ini dilakukan. Pengembangan berbeda
dengan penelitian pendidikan karena tujuan pengembangan adalah menghasilkan
produk berdasarkan temuan-temuan dari serangkaian uji coba. Sebaliknya, penelitian
pendidikan tidak dimaksudkan untuk menghasilkan suatu produk atau desain, tetapi
menemukan pengetahuan baru melalui penelitian dasar atau untuk menjawab
permasalahan-permasalahan praktis di lapangan melalui penelitian terapan.
Karakteristik Penelitian dan Pengembangan
10. B. Modul Pembelajaran
Sifat Modul
Defenisi Modul
Tujuan Penulisan Modul
Karakteristik Modul
Elemen Mutu Modul Pembelajaran
Langkah-langkah Penyusunan
Modul
Bahasa dalam Penulisan Modul
Tujuan Pengajaran Modul
11. Modul merupakan salah satu bentuk bahan ajar dalam
pembelajaran yang dapat berfungsi sama dengan
pengajar/pelatih pada pembelajaran tatap muka. Oleh karena
itu, penulisan modul perlu didasarkan pada prinsip-prinsip belajar
dan bagaimaa pengajar/pelatih mengajar dan peserta didik
meneria pelajaran. Berikut ini dijelaskan prinsip-prinsip penulisan
modul atas dadar prinsip belajar.
C. Prinsip Pengembangaan Modul
12. Prinsip Pengembangan Modul
Peserta belajar perlu diberikan secara jelas hasil belajar yang menjadi
tujuan pembelajaran sehingga mereka dapat mennyiapkan harapan
dan dapat menimbang untuk diri sendiri apakah mereka telah
mencapai tujuan tersebut atau belum mencapainya pada saat
melakukan pembelajaran menggunakan modul.
Peserta belajar perlu diuji untuk daat menentukan apakah mereka telah
mencapai tujuan pembelajaran. Untuk itu, penulisan modul, tes perlu
dipadukan ke dalam pembelajaran supaya dapat memeriksa
ketercapaian tujuan pebelajaran dan memberikan umpan balik yang
sesuai.
13. Peserta didik perlu disediakan umpan balik sehingga
mereka dapat memantau proses belajar dan
mendapatkan perbaikan dilamana diperlukan.
Bahan ajar perlu diurutkan sedemikian rupa sehingga
memudahkan peserta didik untuk mempelajarinya. Urutan
bahan ajar tersebut adalah dari mudah ke sulit, dari yang
diketahui ke yang tidak diketahui, dari pengetahuan ke
penerapan.
Prinsip Pengembangan Modul
14. D. Pembelajaran
Kata istilah “pembelajaran” dalam bahasa Inggris dimaksudkan sebagai
“instruction”. Kata instruction mempunyai pengertian luas dari pada
pengajaran. Jika pengajaran ada dalam konteks guru dan murid di kelas
formal, pembelajaran atau instruction mencakup pula kegiatan proses
belajar mengajar yang tidak dihadiri guru secara fisik. Oleh karena itu
Instruction ditekankan pada proses belajar. Belajar sering diberi batasan
yang berbeda-beda tergantung sudut pandangnya.
15. Prinsip Pembelajaran
Education should be collaborative
Instruction should be student-centered
Learning should have context
Schools should be integrated with society
16. E. Keamanan Website dan Basis Data
Keamanan website dan basis data merupakan
matakuliah wajib yang ada di program studi teknik komp
uter fakultas teknik universitas negeri makassar yang
mempelajari tentang pentingnya keamanan pada website
dan basis data
17. F. Case Method
Case Method merupakan metode pembelajaran berbasis studi
kasus dan dapat digunakan dalam pembelajaran aktif. Metode ini
memanfaatkan situasi atau kasus tertentu yang dapat memberikan
siswa pembelajaran bermakna dan bermanfaat. Guru atau dalam hal
ini dosen dapat memberikan sebuah masalah tentang tema atau
konsep yang akan akan dipelajari. Setelah itu, siswa dapat
berdiskusi untuk melakukan analisa, sintesisa, dan evaluasi
berdasarkan kasus atau masalah yang sedang dipelajari.
18. KERANGKA PIKIR
Permasalahan
1. Peserta didik masih mengalami Kesulitan dalam memahami materi
2. Bahan ajar belum dikembangkan pada mata kuliah tersebut
3. Bahan ajar yang digunakan belum tersedia
4. Kelayakan bahan ajar perlu diujikan agar dapat digunakan
Perlu pengembangan modul
Desain modul pembelajaran mata kuliah Keamanan Website dan Basis Data
Validasi Ahli Materi dan Validasi Ahli Media
Revisi
Uji Coba Responden
Revisi
Produk (Modul)
Penyebaran Modul
19. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian dan
pengembangan (Research and Development).
Penelitian jenis ini akan menghasilkan sebuah
produk yang akan dirancang oleh peneliti, yaitu
Modul Pembelajaran Mata Kuliah Keamanan
Website dan Basis Data Jurusan Teknik
Informatika dan Komputer Fakultas Teknik
Universitas Negeri Makassar. Research and
Development adalah metode penelitian yang
digunakan untuk menghasilkan produk tertentu,
dan menguji keefektifan produk tersebut.
Lokasi dan Subjek Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Jurusan Teknik
Informatika dan Komputer Fakultas Teknik UNM
dengan subjek penelitian yaitu dosen dan
mahasiswa.
20. Model Pengembangan
Penelitian ini merupakan penelitan Research and Development
(R&D) yang memiliki tujuan mengetahui perkembangan dan
kelayakan Modul pada mata kuliah Keamanan Website dan
Basis Data di Prodi Teknik Komputer Fakultas Teknik
Universitas Negeri Makassar. Model pengembangan yang
dijadikan acuan dalam pengembangan ini yaitu 4-D models
(Thiagarajan,1974:5).
24. Metode Pengumpulan Data
Kuisioner adalah teknik pengumpulan
data yang dilakukan dengan cara
memberi seperangkat pertanyaan tertulis
kepada responden (Sugiono, 2009).
Pada penelitian ini penggunaan
kuisioner yang merupakan angket
adalah untuk menilai kesesuaian Modul
Pembelajaran Mata Kuliah Keamanan
Website dan Basis Data dengan tujuan
yang telah ditetapkan serta menentukan
kelayakan Modul.
Alat Pengumpulan Data
Terdapat tiga instrumen yang digunakan
yaitu ahli materi, ahli media dan
pengguna atau mahasiswa. Ahli materi
untuk mengetahui tingkat kelayakan
produk dilihat dari validasi isi.
Sedangkan ahli media untuk mengetahui
tingkat kelayakan produk dilihat dari
validasi konstruk.
Metode dan Alat Pengumpulan Data
28. Pengujian Instrumen
Sebuah instrumen perlu dilakukan pengujian untuk
mengetahui valid atau tidak valid instrumen tersebut.
Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan
untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Pada
penelitian ini validitas yang digunakan adalah
validitas konstruk karena apabila instrumen yang
digunakan nontes maka cukup memenuhi validitas
konstruk (construck validity).
29. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis
deskriptif kualitatif. Produk media hasil rancangan
yang kemudian diimplementasikan, produk dilakukan
uji kelayakan menurut skala likert (Sugiyono, 2014).
Uji kelayakan skala likert menggunakan empat
pilihan yaitu baik, cukup, kurang, dan sangat kurang.
Data yang diperoleh berupa gradasi skor penilaian
yaitu 4, 3, 2, 1. Setelah data diperoleh, maka
selanjutnya dilakukan konversi dari skor penilaian
yang didapat untuk diakategorikan.
30. a. Analisis Data Validitas Modul
Data validitas modul diperoleh berdasarkan hasil validasi modul yang telah
dilakukan validator. Data ini kemudian dianalisis secara kuaitatif dan kuantitatif.
Data berupa saran dan komentar dari ahli materi dan media dianalisis secara kualitatif
sedangkan data hasil penilaian dari ahli materi dan media yang diukur dengan skala
Likert empat interval dianalisis secara kuantitatif. Kriteria penskoran skala likert disajik
an pada tabel berikut.
31. a. Analisis Data Validitas Modul
Skor yang telah diperoleh berdasarkan penilaian ahli kemudian diubah ke dalam
presentase. Rumus yang digunakan sebagai berikut:
P =
Σ𝑥
Σ𝑥𝑖
× 100%
Keterangan:
P = Persentase validitas
Σ𝑥 = Jumlah keseluruhan penilaian ahli setiap aspek
Σ𝑥𝑖 = Jumlah keseluruhan nilai ideal setiap aspek
Setelah hasil persentase diketahui, peneliti kemudian mengelompokkan ke dalam
kriteria validitas produk. Berikut disajikan tabel kriteria validitas produk.
32. a. Analisis Data Validitas Modul
Tabel Kriteria Validitas Materi dan Kriteria Validitas Media
33. b. Analisis Data Kepraktisan Modul
Data kepratisan modul diperoleh berdasarkan hasil kuesioner respon peserta didik.
Data ini kemudian dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Data berupa saran dan
komentar dari peserta didik dianalisis secara kualitatif sedangkan data hasil kuesiioner
respon peserta didik yang diukur dengan menggunakan skala Likert empat interval
dianalisis secara kuantitatif.
34. b. Analisis Data Kepraktisan Modul
Untuk uji kepraktisan produk, skor yang diperoleh dari jawaban peserta didik kemudian
diubah ke dalam bentuk presentase. Rumus yang digunakan sebagai berikut:
P =
𝑇𝑆𝑒
𝑇𝑆ℎ
× 100%
Keterangan:
P = Nilai Persentase
𝑇𝑆𝑒 = Total Skor Jawaban Siswa
𝑇𝑆ℎ = Total Skor maksimal yang diharapkan
Setelah hasil diketahui, peneliti kemudian mengelompokkan ke dalam kriteria
kepraktisan produk. Tabel kriteria kepraktisan produk yang diadaptasi dari Akbar
(2013) disajikan pada tabel berikut
35. b. Analisis Data Kepraktisan Modul
Tabel Kriteria Kepraktisan Produk