Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
PMO Level Sekolah Penerapan Model Pembelajaran
1. Project Management Office (PMO)
Level Sekolah
SDN Lemahmulya III Korwilcambidik
Majalaya Kabupaten Karawang
Provinsi Jawa Barat
2. Selama ini peserta didik bersifat pasif dalam
kegiatan pembelajaran dan cenderung
mendengarkan, merangkum tugas, dan
menghafalkan rumus tanpa mengetahui konsep.
Padahal Pengembangan diri, kreativitas dan
bakat perlu dikembangkan pada diri peserta didik
untuk menjadikan mereka individu yang kreatif
melalui pembelajaran yang berpusat pada
peserta didik.
3. Model pembelajaran Project Based
Learning sangat dianjurkan untuk diterapkan
dalam Implementasi Kurikulum Merdeka agar
peserta didik memiliki pengalaman yang lebih
berharga dan dapat bersifat kritis dalam
kegiatan pembelajaran.
Dalam model pembelajaran ini guru berperan
sebagai fasilitator dan mengevaluasi hasil
produk atau penemuan peserta didik yang
ditampilkan melalui proyek yang telah
dikerjakan.
4. Menurut Goodman dan Stivers (2010), Project Based
Learning merupakan pendekatan pembelajaran yang
dibangun untuk memberikan tantangan kepada peserta
didik terkait kehidupan sehari-hari untuk dipecahkan
secara kelompok.
Project Based Learning merupakan model pembelajaran
yang berpusat kepada peserta didik dengan
menggunakan project sebagai media pembelajarannya.
Model pembelajaran berbasis project tidak hanya
berfokus pada hasil akhir, tetapi juga menekankan pada
proses untuk memecahkan masalah dan akhirnya
menghasilkan sebuah produk. Penerapan model
pembelajaran ini diharapkan mampu membuat peserta
didik memiliki pengalaman berharga.
5. 1. Meningkatkan kemampuan peserta didik
dalam memecahkan masalah berbasis project;
2. Memperoleh pengetahuan dan keterampilan
baru dalam pembelajaran;
3. Membuat peserta didik lebih aktif dalam
memecahkan masalah project yang kompleks
dengan hasil produk nyata;
4. Mengembangkan dan meningkatkan
keterampilan peserta didik dalam mengelola
bahan atau alat untuk menyelesaikan tugas, dan
meningkatkan kolaborasi antar peserta didik.
6. Prinsip-prinsip Model Pembelajaran Project Based Learning
1. Berawal dari Sebuah Masalah atau Pertanyaan
Pembelajaran berbasis project bersumber dari sebuah
pertanyaan ataupun masalah. Permasalahan yang harus
dipecahkan harus disesuaikan dengan tingkat kesulitan peserta
didik. Jangan sampai memberikan tantangan untuk anak kelas 3
SMP kepada anak kelas 1 SMP.
2. Otentik dan Relevan
Proyek yang dikerjakan oleh peserta didik harus mencakup
pertanyaan-pertanyaan dalam dunia nyata dan relevan dengan
pengalaman peserta didik. Dengan demikian, peserta didik
dapat menghubungkan pengetahuan yang telah diperoleh saat
pembelajaran dengan kegunaannya di dunia nyata.
7. 3. Kebebasan Memilih
Model pembelajaran berbasis project memberikan
kebebasan bagi peserta didik untuk menyelesaikan
suatu permasalahan atau project. Misalnya,
kebebasan bagi peserta didik untuk menentukan
produk yang akan dihasilkan, strategi pemecahan
masalah, serta bagaimana cara untuk menghasilkan
produk tersebut.
4. Self-reflection
Selama proses pengerjaan project, peserta didik
diharapkan mampu merefleksikan pengalaman yang
diperoleh selama proses pengerjaan project.
Kemudian, peserta didik dapat menyimpulkan berbagai
macam pelajaran dan pengalaman berharga yang bisa
diperoleh selama proses pengerjaan project.
8. 5 Feedback
Model pembelajaran berbasis project
mengajarkan peserta didik untuk mampu
memberi dan menerima masukan selama
proses pengerjaan project. Dengan begitu,
mereka tidak hanya belajar dari guru, tetapi juga
belajar dari teman sebaya.
6. Presentasi
Di akhir proses pembelajaran, peserta didik
dituntut untuk mampu mempresentasikan
produk atau penemuannya di depan umum.
9. 1.Langkah-langkah Pembelajaran Project Based
Learning
Terdapat beberapa langkah yang perlu diterapkan
dalam model pembelajaran berbasis project, yaitu
sebagai berikut :
1. Menentukan Pertanyaan Dasar
Penerapan model pembelajaran ini dimulai dengan
memberikan pertanyaan esensial yang mengandung
permasalahan untuk dipecahkan dan menghasilkan
sebuah produk atau penemuan melalui investigasi
yang mendalam.
10. 2. Membuat Desain Project
Dalam sebuah project tentu terdapat perencanaan yang
dilakukan secara kolaboratif antara guru dan peserta didik.
Sebuah perencanaan dapat berupa aturan main, pemilihan
aktivitas yang mendukung dalam menjawab pertanyaan yang
esesial dengan mengintegrasikannya ke berbagai subjek yang
mendukung, serta mengetahui alat dan bahan yang dapat
dimanfaatkan untuk membantu menyelesaikan proyek.
3. Menyusun Jadwal
Guru dan peserta didik dapat berkolaborasi untuk menyusun
jadwal kegiatan dalam menyelesaikan masalah project. Aktivitas
yang dapat dilakukan yaitu membuat waktu penyelesaian
project, mengarahkan peserta didik untuk membuat cara baru,
dan lain-lain.
11. 4. Memonitor Kemajuan Project
Guru memiliki tanggung jawab untuk memantau kinerja peserta
didik selama proses pengerjaan project. Pemantauan dapat
dilakukan dengan guru menjadi mentor untuk peserta didik pada
setiap proses.
5. Penilaian Hasil Project
Untuk mengukur ketercapaian standar kompetensi, guru dapat
melakukan penilaian dari project yang telah dikerjakan peserta
didik. Dengan begitu, guru juga dapat melakukan evaluasi
terhadap kemajuan belajar masing-masing peserta didik. Melalui
penilaian, guru juga dapat memberi umpan balik mengenai tingkat
pemahaman yang telah dicapai peserta didik serta guru dapat
menyusun strategi pembelajaran selanjutnya.
12. 6. Mengevaluasi Pengalaman
Pada tahap akhir proses pembelajaran, guru
dan peserta didik dapat melakukan refleksi
terhadap penemuan atau hasil project. Proses
refleksi dapat dilakukan secara individu maupun
kelompok. Pada tahap ini, peserta didik juga
dapat mengungkapkan perasaan dan
pengalamannya selama proses pengerjaan
project.
13. 1.Kelebihan dan Kekurangan Model
Pembelajaran Project Based Learning
Kelebihan Model Pembelajaran Project Based
Learning
Terdapat beberapa kelebihan dalam menerapkan
model pembelajaran berbasis project, yaitu sebagai
berikut :
1. Meningkatkan pemahaman dan kemampuan peserta
didik dalam memecahkan masalah kompleks;
2. Meningkatkan motivasi belajar dan mendorong
kemampuan peserta didik untuk melakukan pekerjaan
penting sehingga dapat berpikir lebih kritis.
14. 3. Meningkatkan kolaborasi dengan guru ataupun
antar teman kelompok;
4. Mendorong peserta didik untuk mengembangkan
dan mempraktikkan keterampilan berkomunikasi.;
5. Meningkatkan keterampilan peserta didik dalam
mengelola sumber belajar.
6. Membuat suasana belajar menjadi lebih
menyenangkan, sehingga guru dan peserta didik
dapat menikmati proses pembelajaran.
15. Kekurangan Model Pembelajaran Project Based
Learning
Tidak menutup kemungkinan bahwa penerapan model
pembelajaran berbasis project memiliki kekurangan.
Berikut adalah beberapa kekurangan dari model
pembelajaran berbasis project :
1. Pengerjaan project membutuhkan waktu yang relatif
lama;
2. Ada kemungkinan terdapat anggota kelompok yang
tidak aktif selama proses pengerjaan project;
3. Terdapat banyak pihak yang sudah nyaman dengan
pembelajaran konvensional, terutama bagi pihak-pihak
16. 4. Banyak orang tua peserta didik yang merasa
dirugikan karena penambahan biaya untuk
pengerjaan project;
5. Apabila topik yang diberikan pada masing-
masing kelompok berbeda, dikhawatirkan peserta
didik tidak dapat memahami topik secara
keseluruhan.
6. Kelompok yang memiliki kelemahan dalam
percobaan dan pengumpulan informasi akan
mengalami kesulitan.
17. Meskipun begitu, kelemahan dalam project based
learning dapat diatasi dengan memperhatikan
beberapa tips berikut.
1. Membatasi waktu pengerjaan project;
2. Guru dapat memfasilitasi dan membimbing peserta
didik ketika menghadapi masalah;
3. Meminimalisir biaya pengeluaran dengan
perencanaan yang mendetail;
4. peralatan sederhana yang mudah ditemui di
lingkungan sekitar.