1. Guru mengatasi rendahnya prestasi belajar siswa dengan merancang pembelajaran berbasis masalah dan proyek menggunakan pendekatan saintifik serta mengembangkan tujuan pembelajaran ke tingkat berpikir tinggi.
1. Best Practices
Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice)
Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Peserta didik Dalam Pembelajaran
Disusun oleh
Doni Permana, S.Pd.
Nomor Peserta PPG : 201502645086
PROGRAM PROFESI GURU DALAM JABATAN
ANGKATAN I GELOMBANG II
TEKNIK MESIN – FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
TAHUN 2022
2. LK 3.1 Menyusun Best Practices
Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice)
Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Peserta didik Dalam Pembelajaran
Lokasi SMK NEGERI 1 BATAM
Lingkup Pendidikan SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
Tujuan yang ingin dicapai AKSI 1
Terlaksananya Pembelajaran yang efektif dan tersusunnya
Perangkat Pembelajaran yang mengakomodasi model
pembelajaran problem based learning dan Berorientasi pada
Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi (HOTs) agar pembelajaran
pada KD 3.13 dan 4.13 bisa dilaksanakan dengan efektif dan
hasil belajar meningkat.
AKSI 2
Terlaksananya Pembelajaran yang efektif yang dapat
meningkatkan minat dan motivasi belajar peserta didik melalui
penyusunan perangkat pembelajaran dengan model
pembelajaran Project based learning yang Berorientasi pada
Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi (HOTs) pada KD 3.20 dan
4.20.
Penulis DONI PERMANA, S.Pd
Tanggal PPL 1 AKSI 1 Hari Senin, 12 Desember 2022
PPL 1 AKSI 2 Hari Rabu, 18 Januari 2023
Situasi:
Kondisi yang menjadi latar belakang
masalah, mengapa praktik ini
penting untuk dibagikan, apa yang
menjadi peran dan tanggung jawab
anda dalam praktik ini.
Aksi 1
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah
1. Rendahnya hasil belajar peserta didik kelas XII Teknik
Pemesinan SMK Negeri 1 Batam Semester Ganjil Tahun
Pelajaran 2022/ 2023 pada KD. 3.13 dan 4.13
2. Ketuntasan pada ranah kognitif masih 65 % belum
mencapai 75% atau nilai rata-rata klasikal masih dibawah
nilai kriteria ketuntasan minimal yang ditetapkan
3. Peserta didik kurang semangat dan kurang aktif
mengikuti pembelajaran terlihat dari sebagian peserta
didik yang mudah menyerah saat mengalami kesulitan
belajar, peserta didik tidak berinisiatif mencari hal-hal
yang berhubungan dengan pembelajaran secara mandiri
4. Peserta didik kurang percaya diri dalam
mempresentasikan tugas di depan kelas karena tidak
sepenuhnya menguasai materi.
5. Guru belum menggunakan referensi Model Pembelajaran
yang sesuai, model pembelajaran masih menjadikan guru
sebagai pusat belajar, belum berbasis scientific approach
: belum ada langkah mengamati, mengklasifikasi,
mengukur, meramalkan, menjelaskan, dan
menyimpulkan.
6. Tujuan pembelajaran belum masuk ke ranah HOTs untuk
kognitif yaitu masih di ranah C2.
3. Praktek pembelajaran ini sangat penting dibagikan karena:
1. Banyak guru yang mengalami permasalahan yang sama
dengan permasalahan yang penulis hadapi.
2. Praktek pembelajaran ini bisa memotivasi guru yang lain
dalam hal mendesain pembelajaran yang kreatif dan
inovatif.
3. Praktek pembelajaran ini bisa menjadi referensi dan
inspirasi guru lain bagaimana cara mengatasi
permasalahan pembelajaran.
Adapun peran dan tanggung jawab penulis dalam praktek ini
adalah :
Sebagai guru yang bertanggung jawab dalam mendesaian
pembelajaran yang kreatif, inovatif, menantang dan
menyenangkan dengan menggunakan model dan metode yang
tepat sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara efektif
dan bisa meningkatkan prestasi belajar peserta didik pada mata
pelajaran Teknik Pemesinan NC/ CNC & CAM.
Aksi 2
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah :
1. Motivasi belajar siswa masih rendah yang terlihat dari
gejala peserta didik tidak mampu memecahkan masalah
tertentu terkait materi yang sudah dipelajari, peserta didik
tidak berpartisipasi aktif dalam kegiatan kelompok saat
pembelajaran, peserta didik menunjukan sikap kurang
peduli dengan tugas yang diberikan dalam pembelajaran,
masih ada peserta didik yang membuat tugas dengan
cara copy paste dari internet tanpa di olah lagi.
2. Pembelajaran belum menggunakan referensi Model
Pembelajaran yang cocok dengan ranah psikomotor,
model pembelajaran masih menjadikan guru sebagai
pusat belajar dimana guru mendemonstrasikan langkah-
langkah / sebuah prosedur dan siswa menyaksikan saja
lalu siswa diuji, belum berbasis scientific approach :
belum ada langkah mengamati, mengklasifikasi,
mengukur, meramalkan, menjelaskan, dan menyimpulkan
.
3. Penilaian yang dilakukan belum sesuai dengan Indikator
pencapaian Tujuan (IPK). Untuk menguji keterampilan
masih menggunakan intrument yang sebenarnya
cocoknya untuk pengetahuan.
4. Tujuan pembelajaran belum masuk ke ranah HOTS
untuk psikomotor yaitu masih di ranah P1.
Praktek pembelajaran ini sangat penting dibagikan karena:
1. Banyak guru yang mengalami permasalahan yang sama
dengan permasalahan yang penulis hadapi.
4. 2. Praktek pembelajaran ini bisa memotivasi guru yang lain
dalam hal mendesain pembelajaran yang kreatif dan
inovatif.
3. Praktek pembelajaran ini bisa menjadi referensi dan
inspirasi guru lain bagaimana cara mengatasi
permasalahan pembelajaran.
Adapun peran dan tanggung jawab penulis dalam praktek ini
adalah :
Sebagai guru yang bertanggung jawab dalam mendesaian
pembelajaran yang kreatif, inovatif, menantang dan
menyenangkan dengan menggunakan model dan metode yang
tepat sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara efektif
dan bisa meningkatkan prestasi belajar peserta didik pada mata
pelajaran Teknik Pemesinan NC/ CNC & CAM
Tantangan :
Apa saja yang menjadi tantangan
untuk mencapai tujuan tersebut?
Siapa saja yang terlibat,
Aksi 1
Tantangan yang penulis dapatkan dan hadapi dalam
perencanaan dan pelaksanaan aksi ini adalah :
1. Penulis harus dapat melakukan penyusunan perangkat
pembelajaran yang mengakomodasi model pembelajaran
problem based learning dan berorientasi pada
keterampilan berpikir tingkat tinggi (HOTs).
2. Penulis harus dapat melakukan Penyusunan lembar kerja
peserta didik (LKPD) yang berbasis scientific approach.
3. Penulis harus dapat melakukan penyusunan rencana
Penilaian yang baik dan sesuai Indikator pencapaian
Tujuan (IPK)
4. Penulis harus dapat mengembangkan Tujuan
pembelajaran ke ranah HOTs
5. Penulis harus dapat menyiapkan Media pembelajaran
yang inovatif, yang mengarahkan pembelajaran sesuai
dengan sitak Problem Based learning
6. Penulis harus dapat merencanakan Penggunaan
Pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran harus
dikelola dengan benar dan di jabarkan secara detail
dalam perangkat pembelajaran.
Aksi 2
Tantangan yang penulis dapatkan dan hadapi dalam
perencanaan dan pelaksanaan aksi ini adalah :
1. Penulis harus dapat menyusun perangkat pembelajaran
yang mengakomodasi model pembelajaran Project based
learning dan Berorientasi pada Keterampilan Berpikir
Tingkat Tinggi (HOTs) agar pembelajaran bisa
dilaksanakan dengan efektif.
2. Penulis harus dapat menyusun lembar kerja peserta didik
5. (LKPD) yang berbasis scientific approach dengan sintak
mengamati, mengklasifikasi, mengukur, meramalkan,
menjelaskan, dan menyimpulkan.
3. Penulis harus dapat menyusun rencana Penilaian yang
baik dan sesuai Indikator pencapaian Tujuan (IPK)
4. Penulis harus dapat mengembangkan Tujuan
pembelajaran ke ranah HOTs untuk kognitif psikomotor
ke ranah P3.
5. Penulis harus dapat menyiapkan Media pembelajaran
yang inovatif, yang mengarahkan pembelajaran sesuai
dengan sitak Project Based learning
6. Penggunaan Pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran
harus dikelola dengan benar dan di jabarkan secara detail
dalam perangkat pembelajaran.
Yang terlibat dalam kegiatan ini adalah :
1. Penulis, Sebagai guru yang bertanggung jawab dalam
mendesaian pembelajaran yang kreatif, inovatif,
menantang dan menyenangkan dengan menggunakan
model dan metode yang tepat sehingga tujuan
pembelajaran dapat tercapai secara efektif dan bisa
meningkatkan prestasi belajar peserta didik pada mata
pelajaran Teknik Pemesinan NC/ CNC & CAM.
2. Peserta didik Kelas XII Teknik Pemesinan SMK Negeri 1
Batam Tahun Pelajaran 2022/2023 sebagai sumber data.
3. Kepala SMK Negeri 1 Batam, Bapak Deden Suryana,
M.Pd sebagai observer.
4. Teman Sejawat sebagai observer, bapak/ ibu guru di
Teknik Pemesinan SMK Negeri 1 Batam.
Nispidayeni M,M.Pd.T
H. Zulfahmi N, M.Pd.T
Yulfaniwati, S.Pd
Imam Muhamat Saputro, M.Pd.T
Dedi Suhendar, S.Pd
Ilson Putra , S.Pd
Josmandi, S.Pd
Armansyah, S.Pd
Sridayu, S.Pd
Rezki Mulia, S.Pd
5. Pengawas SMK Negeri 1 Batam sebagai observer, Bapak
Suradi, MT
6. Orang tua peserta didik Sebagai Observer
Aksi :
Langkah-langkah apa yang
dilakukan untuk menghadapi
tantangan tersebut/ strategi apa
yang digunakan/ bagaimana
prosesnya, siapa saja yang terlibat /
Apa saja sumber daya atau materi
Aksi 1
1. Penulis merancang pembelajaran melalui penyusunan
perangkat pembelajaran yang mengakomodasi model
pembelajaran problem based learning dan berorientasi
pada keterampilan berpikir tingkat tinggi (HOTs) yang
terdiri atas, RPP, Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yang
berbasis scientific approach, rencana Penilaian yang baik
6. yang diperlukan untuk
melaksanakan strategi ini
dan sesuai Indikator pencapaian Tujuan (IPK), media
pembelajaran yang inovatif.
2. Menggunakan model pembelajaran yang inovatif, dalam
hal ini penulis menggunakan pendekatan saintifik dengan
model pembelajaran Problem Basd Learning yang terdiri
dari 5 sintak yaitu:
a. Mengidentifikasi peserta didik pada masalah.
b. Mengorganisasi peserta didik.
c. Membingbing penyelidikan individu maupun kelompok.
d. Mengembangkandan menyajikan hasik karya.
e. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan
masalah.
3. Melaksanakan langkah pembukaan pembelajaran sesuai
dengan yang telah di rancang dalam RPP dengan
menekankan pada proses apersepsi dan mengaitkan
materi dengan implementasi di kehidupan nyata agar dapat
meningkatkan motivasi siswa.
4. Pada kegiatan inti, penulis memastikan semua sintak
dalam pembelajaran Problem Based Learning terpenuhi
sehingga pembelajaran yang menjadikan siswa sebagai
pusat pembelajaran betul betul tejadi.
5. Pada kegiatan penutup, semua langkah juga penulis
pastikan terpenuhi agar pembelajaran betul betul
bermakna dan peserta didik juga makin termotivasi untuk
pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
6. Berkaitan dengan penilaian : penulis harus melakukan
penilaian secara keseluruhan baik dari ranah kognitif,
afektif dan psikomotorik, yang dituangkan dalam instrumen
yang lengkap mulai dari kisi kisi soal, indikator
ketercapaian, dan rubrik penilaian.
7. Dalam pengelolaan kelas, penulis mendesain ruang kelas
dengan baik, mulai dari kebersihan, kerapian, keindahan,
serta posisi tempat duduk, sehingga peserta didik dapat
merasa nyaman dan termotivasi untuk belajar.
Aksi 2
1. Penulis merancang pembelajaran melalui penyusunan
perangkat pembelajaran yang mengakomodasi model
pembelajaran Project based learning dan berorientasi
pada keterampilan berpikir tingkat tinggi (HOTs) yang
terdiri atas, RPP, Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
yang berbasis scientific approach, rencana Penilaian
yang baik dan sesuai Indikator pencapaian Tujuan (IPK),
media pembelajaran yang inovatif.
2. Menggunakan model pembelajaran yang inovatif, dalam
hal ini penulis menggunakan pendekatan saintifik dengan
model pembelajaran Project Based Learning yang terdiri
dari 6 sintak yaitu:
a. Menentukan Pertanyaan Mendasar.
b. Membuat Desain Dasar( Mengumpulkan Informasi).
7. c. Menyusun Penjadwalan.
d. Memonitoring Kemajuan Proyek.
e. Menilai Hasil.
f. Evaluasi Pengalaman.
3. Melaksanakan langkah pembukaan pembelajaran sesuai
dengan yang telah di rancang dalam RPP dengan
menekankan pada proses apersepsi dan mengaitkan
materi dengan implementasi di kehidupan nyata agar
dapat meningkatkan motivasi siswa.
4. .Pada kegiatan inti, penulis memastikan semua sintak
dalam pembelajaran Problem Based Learning terpenuhi
sehingga pembelajaran yang menjadikan siswa sebagai
pusat pembelajaran betul betul tejadi.
5. Pada kegiatan penutup, semua langkah juga penulis
pastikan terpenuhi agar pembelajaran betul betul
bermakna dan peserta didik juga makin termotivasi untuk
pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
6. Melakukan penilaian secara keseluruhan baik dari ranah
kognitif, afektif dan psikomotorik, yang dituangkan dalam
instrumen yang lengkap mulai dari kisi kisi soal, indikator
ketercapaian, dan rubrik penilaian.
7. Dalam pengelolaan kelas, penulis mendesain ruang
kelas dengan baik, mulai dari kebersihan, kerapian,
keindahan, serta posisi tempat duduk, sehingga peserta
didik dapat merasa nyaman dan termotivasi untuk
belajar.
8. Penulis menggunakan media berupa LMS (Learning
manajement system). LMS dirancang sedemikian rupa
sehingga semua langkah pembelajaran, materi, media,
LKPD, refleksi pembelajaran oleh peserta didik sudah
tersedia secara terstruktur.
Refleksi Hasil dan dampak
Bagaimana dampak dari aksi dari
Langkah-langkah yang dilakukan?
Apakah hasilnya efektif? Atau tidak
efektif? Mengapa? Bagaimana
respon orang lain terkait dengan
strategi yang dilakukan, Apa yang
menjadi faktor keberhasilan atau
ketidakberhasilan dari strategi yang
dilakukan? Apa pembelajaran dari
keseluruhan proses tersebut
Dampak dan hasil dari pelaksanaan aksi 1
1. Dampak menerapkan model Problem Based Learning
membuat peserta didik lebih termotivasi untuk belajar
dibandingkan dengan menggunakan metode
konvensional yang selama ini sering digunakan. Hal ini
terlihat keaktifan peserta didik yang meningkat dah hasil
belajar yang juga meningkat dibandingkan dengan
sebelumnya.
2. Sebelum menerapkan aksi 1,Ketuntasan pada ranah
kognitif masih 65 % belum mencapai 75% atau nilai rata-
rata klasikal masih dibawah nilai kriteria ketuntasan
minimal yang ditetapkan, dan hasil belajar siswa dalam
aksi 1 ini berhasil meningkatkan hasil belajar siswa pada
KD. 3.13 dan 4.14 dengan perolehan nilai evaluasi
sebagai berikut :
8. Grade Rentang Persentasi
A 90 - 100 81 %
B 80 - 89 7 %
C 70 - 79 11 %
D 60 - 69 0 %
E 0 - 59 0 %
Dari tabel diatas dapat dilihat 100 % siswa memperoleh
nilai diatas KKM (>70).
3. Dampak menerapkan model Poblem Based Learning dan
menggunakan media berbasis TPACK bagi guru adalah
dapat membantu guru menyampaikan materi lebih mudah
dan kegiatan pembelajaran tidak monoton.
Respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan dari
pelaksanaan aksi 1
1. Peserta didik merasa bersemangat dalam proses
pembelajaran ditandai dengan semakin antusiasnya
peserta didik dalam pembelajaran. Dan dari data hasil
refleksi pembelajaran oleh peserta didik, 100% peserta
didik menyatakan sangat senang dalam proses
pembelajaran.
2. Dari teman sejawat: Model Problem Based Learning
sangat cocok digunakan dalam proses pembelajaran
karena memacu peserta didik untuk aktif dan semua
Rekan sejawat akan menjadikan pembelajaran pada aksi
1 penulis sebagai referensi dalam menyusun rencana
pembelajaran mereka.
3. Dari Orang tua siswa, pengawas dan kepala sekolah
memberikan apresiasi kepada penulis dan menyatakan
pembelajaran aksi 1 ini sangat baik karena telah
meningkatkan nilai peserta didik.
Faktor keberhasilan dari penerapan solusi adalah
1. Persiapan yang matang dalam menyusun perangkat
pembelajaran, dimulai dari persiapan RPP, media
pembelajaran, bahan ajar, LKPD, dan instrumen penilaian
sehingga memperlancar proses belajar mengajar.
2. Peran para teman sejawat juga sangat berpengaruh dalam
memberikan masukan kepada penulis
3. Pengelolaan sarana dan prasarana yang penulis lakukan
juga mendukung proses pembelajaran.
4. Dukungan dari dosen pembingbing dan pamong dalam
penyusunan perangkat pembelajaran.
9. Dampak dan hasil dari pelaksanaan aksi 2
1. Dampak menerapkan model Project Based Learning
membuat peserta didik lebih termotivasi untuk belajar
dibandingkan dengan menggunakan metode
konvensional yang selama ini sering digunakan. Hal ini
terlihat keaktifan peserta didik yang meningkat dah hasil
belajar yang juga meningkat dibandingkan dengan
menggunakan metode konvensional.
2. Sebelum menerapkan aksi 2,Ketuntasan pada ranah
psikomotor masih 70 % belum mencapai 75% atau nilai
rata-rata klasikal masih dibawah nilai kriteria ketuntasan
minimal yang ditetapkan, dan hasil belajar siswa dalam
aksi 2 ini berhasil meningkatkan hasil belajar siswa pada
KD. 3.20 dan 4.20 dengan perolehan nilai evaluasi
seperti tabel berikut :
Grade Rentang Persentasi
A 90 - 100 88 %
B 80 - 89 8 %
C 70 - 79 4 %
D 60 - 69 0 %
E 0 - 59 0 %
Dari tabel diatas dapat dilihat 100 % siswa memperoleh
nilai diatas KKM (>70) atau dapat di simpulkan 100 %
siswa Kompeten.
3. Dampak menerapkan model Project Based Learning dan
menggunakan media berbasis TPACK bagi guru adalah
dapat membantu guru menyampaikan materi lebih mudah
dan kegiatan pembelajaran tidak monoton.
Respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan dari
pelaksanaan aksi 2
1. Peserta didik merasa bersemangat dalam proses
pembelajaran ditandai dengan semakin antusiasnya
peserta didik dalam bertanya.
2. Dari teman sejawat: Model Problem Based Learning
sangat cocok digunakan dalam proses pembelajaran
karena memacu peserta didik untuk aktif.
3. Orang tua sangat mendukung penerapan model PJBL
karena pada saat proses pembelajaran peserta didik
semakin paham tentang praktek yang dikerjakan
Faktor keberhasilan dari penerapan solusi adalah :
1. Persiapan yang matang dalam menyusun perangkat
pembelajaran, dimulai dari persiapan RPP, media
pembelajaran, bahan ajar, LKPD, dan instrumen penilaian
sehingga memperlancar proses belajar mengajar.
2. Peran para teman sejawat juga sangat berpengaruh dalam
memberikan masukan kepada penulis
3. Pengelolaan sarana dan prasarana yang penulis lakukan
juga mendukung proses pembelajaran.
4. Dukungan dari dosen pembingbing dan pamong dalam