3. A. Apakah yang dimaksud dengan
Pembelajaran Kelas Rangkap (PKR)?
• PKR adalah satu bentuk pembelajaran yang
mempersyaratkan seorang guru mengajar
dalam satu ruang kelas atau lebih, dalam saat
yang sama, dan menghadapi dua atau lebih
tingkat kelas yang berbeda.
4. B. Mengapa PKR diperlukan ?
• 1. Alasan Geografis
• 2. Alasan Demografis
• 3. Kurang Guru
• 4. Terbatasnya Ruang Kelas
• 5. Adanya Guru yang Tidak Hadir
• 6. Alasan lainnya
a. Menghadapi murid yang tingkat kemampuan dan
kemajuan belajar yang berbeda.
b. Perbedaan kemampuan dan kemajuan belajar
diantara murid pada tingkat kelas yang sama.
5. C. Apa tujuan, fungsi, dan manfaat PKR ?
• Tujuan, fungsi, dan manfaat PKR dapat dikaji dari
berbagai aspek berikut :
• 1. Quantity dan Equity
• PKR memungkinkan kita untuk memenuhi asas
quantity (jumlah) dan equity (pemerataan), yaitu
dengan mengoptimallkan sumber daya yang ada.
• 2. Ekonomis
• 3. Pedagogis
• 4. Keamanan
6. D. Prinsip apakah yang
mendasari PKR ?
• Prinsip – prinsip secara umum, yaitu :
- Perbedaan kemampuan individual murid yang
harus diperhatikan guru
- Membangkitkan motivasi belajar murid
- Belajar hanya terjadi jika murid aktif sehingga
guru harus berusaha mengaktifkan murid.
7. Prinsip – prinsip khususnya, yaitu :
- Keserempakan Kegiatan Pembelajaran
• Kegiatan yang secara serempak atau bersamaan
harus bermutu dan bermakna, artinya kegiatan
tersebut mempunyai tujuan yang sesuai dengan
tuntutan kurikulum/kebutuhan murid dan
dikelola secara benar.
- Kadar Tinggi Waktu Keaktifan Akademik (WKA)
- Kontak Psikologis Guru dan Murid yang
Berkelanjutan
- Dalam PKR, Terjadi Pemanfaatan Sumber Secara
Efisien
8. Gambaran PKR yang Ideal dan Praktik yang
Terjadi di Lapangan
• Bagaimanakah praktik mengajar kelas rangkap saat
ini ?
• Praktik PKR di lapangan masih banyak yang
menyimpang dari gambaran PKR yang ideal.
Pembelajaran lebih banyak berlangsung secara bergilir
sehingga banyak waktu yang terbuang. Pemanfaatan
sumber belum maksimal, supervisi guru terhadap
belajar murid masih kurang. Sebagai akibat dari
semuanya ini kadar WKA (Waktu Keaktifan Akademik)
menjadi rendah, pembelajaran membosankan, dan
tentu saja hasil belajar tidak sesuai dengan harapan.
9. Gambaran PKR yang ideal (yang diinginkan)
• PKR yang ideal, yang secara terencana
menerapkan prinsip –prinsip PKR akan
menyebabkan belajar menjadi kreatif
memanfaatkan sumber belajar, murid aktif, iklim
kelas ceria, menyenangkan sehingga muncul kerja
sama dan persaingan yang sehat antar murid.
Pembelajaran yang seperti ini jelas meningkatkan
kadar WKA sehingga hasil belajar juga meningkat.
• Guru PKR yang ideal harus mampu berperan
sebagai administrator, perancang kurikulum,
pembawa pembaruan , dan penasihat, di
samping profesional serta kreatif.
10. Model Pengelolaan dan Pembelajaran Kelas Rangkap
• Prinsip dan Model Pengelolaan PKR
• Ciri-ciri utama PKR, yaitu:
• 1. Seorang guru
• 2. Menghadapi dua kelas atau lebih
• 3. Satu kelas dengan dua atau beberapa kelompok
siswa yang berbeda kemampuan.
• 4. Untuk membimbing belajar dalam satu mata
pelajaran atau lebih.
• 5. Beberapa topik yang berbeda dalam satu mata
pelajaran.
• 6. Dalam satu atau lebih dari satu ruangan.
• 7. Pada jam pelajaran yang bersamaan.
11. • Proses pembelajaran yang baik adalah proses
pembelajaran yang efektif yang menurut
Karweit (1987) ditandai oleh 3 hal sebagai
berikut:
• 1.Sebagian terbesar dari waktu yang tersedia
benar-benar digunakan untuk belajar siswa
• 2.Kualitas pembelajaran guru sangat memadai
• 3. Sebagian terbesar atau seluruh siswa
terlibat secara aktif dalam kegiatan belajar
12. Model-model PKR :
• 1.Model Utama : PKR Murni : PKR 221
2 kelas, 2 mata pelajaran, 1 ruangan
• 2. Model Alternatif : PKR Modifikasi : PKR 222
2 kelas, 2 mata pelajaran, 2 ruangan
• 3.Model PKR 333
3 kelas, 3 mata pelajaran, 3 ruangan
13. Prinsip Didaktik - Metodik dan
Prosedur Dasar PKR
1. Bagaimana Mengawali dan Mengakhiri Pelajaran?
a. Mengawali pelajaran
1) Menarik perhatian siswa
- Memperlihatkan benda, alat, dan gambar yang berhubungan
dengan materi
- Memberikan aba-aba perhatian dan ucapan salam pembuka
- Membunyikan sesuatu, misalnya peluit
2) Menimbulkan motivasi (ekstrinsik/instrumental dan intrinksik)
- Kehangatan dan semangat (warmth and enthuasiasm)
- Rasa penasaran / ingin tahu siswa (curiosity)
- Ide yang bertentangan (conflicting/ controversial ideas)
- Minat siswa
14. Lanjutan
• 3) Memberikan acuan belajar
• - Tujuan dan batas-batas tugas
• - Langkah-langkah yang akan ditempuh
• - Masalah pokok sebagai pusat perhatian
• - Pertanyaan pemicu belajar
• 4) Membuat kaitan atau jalinan konseptual
• - Penyampaian pertanyaan apersepsi
• - Perangkuman materi pelajaran yang lalu
dengan maksud memetakan yang telah dipelajari
siswa
15. Mengakhiri Pelajaran
• 1) Meninjau Kembali
• 2) Mengadakan evaluasi penguasaan siswa
• - Mendemonstrasikan keterampilan siswa
• - Menerapkan ide baru pada situasi lain
• - Mengemukakan pendapat sendiri
• - Mengerjakan soal-soal tertulis
• 3) Memberikan tindak lanjut.
• - Memberi pekerjaan rumah
• - Merancang sesuatu
• - Mengomunikasikan sesuatu
16. 2. Bagaimana Mendorong Belajar Aktif dan
Membiasakan Belajar Mandiri
• Alasan :
• a. Individu yang berinisiatif dalam belajar dapat
belajar lebih baik dari pada yang tergantung pada guru.
• b. Lebih sesuai dengan perkembangan mental
individu
• c. Perkembangan baru dalam berbagai aspek
pendidikan menempatkan siswa sebagai pembelajar
yang aktif.
• - Membimbing diskusi kelompok kecil
• - Mengajar kelompok kecil dan perseorangan
• - Mengadakan variasi
17. Lanjutan
• Variasi artinya keanekaragaman. Variasi dibagi menjadi
tiga jenis, yaitu:
• Variasi gaya mengajar
• Variasi media dan sumber
• Variasi pola interaksi dan kegiatan
Pola Interaksi perseorangan (Pola INPERS)
Pola Interaksi Pasangan (Pola INPAS)
Pola Interaksi Kelompok Kecil (Pola INKK)
Pola Interaksi Kelompok Besar atau kelas tunggal (Pola
INKB)
Pola Interaksi Klasikal atau kelas banyak (Pola INKLAS)
18. 3. Bagaimana Mengelola Kelas PKR dengan Baik?
• a. Menciptakan dan memelihara situasi kelas yang optimal
• Untuk dapat menciptakan situasi kelas yang optimal, seyogyanya
terampil dalam:
• - Peka terhadap hal-hal yang mengganggu jalannya interaksi
belajar mengajar
• - Memeratakan perhatian terhadap semua kelompok baik secara
visual maupun verbal
• - Memberikan tugas pada siswa dengan jelas
• - Memberi teguran dengan arif dan bijaksana bila terjadi perilaku
menyimpang dari siswa
• - Memberikan penguatan verbal, gestural, kegiatan, kedekatan,
dan token sesuai dengan keperluan dan situasi secara wajar.
19. Lanjutan
• Mengendalikan kondisi belajar yang optimal
- Mengubah perilaku menyimpang dapat
dilakukan dengan cara:
- Mengajarkan dan memberi contoh perilaku
yang diinginkan
- Memberi hukuman yang benar dan wajar
terhadap perilaku yang menyimpang
20. Aneka Model Interaksi Kelas Rangkap
dalam PKR
• A. Proses Belajar Arahan Sendiri (PBAS)
Langkah-langkah
• - Penyeleksian
• - Pemahaman
• - Penguatan Ingatan
• - Penjabaran Lanjutan
• - Pengintegrasian
• - Pemantauan
21. B. Proses Belajar Melalui Kerja Sama (PBMKS)
• a. Olah- Pikir Sejoli (OPS)
• b. Olah- Pikir Berebut (OPB)
• c. Konsultasi Intra Kelompok (KIK)
• d. Tutorial Teman Sebaya (TTS)
• e. Tutorial Lintas Kelas (TLK)
• f. Diskusi Meja Bundar (DMB)
• g. Tugas Diskusi Resitasi (TDR)
• h. Aktivitas Tugas Tertutup (ATTu), dan
Aktivitas Tugas Terbuka (ATTa)
22. Saran Penggunaan
• Peran guru dalam model ini adalah sebagai
narasumber dan manager kelas. Misi utama model ini
adalah keterampilan berpikir kognitif dan komunikasi
secara tertulis.
• Bagaimana memelihara suasana belajar?
• 1. Memelihara disiplin kelas untuk memungkinkan
setiap siswa selalu berada dalam tugas belajarnya dan
tidak mengganggu siswa lainnya.
• 2. Menciptakan dan memelihara suasana kelas yang
menarik
• 3. Selalu sadar dan merasa terikat oleh tujuan
belajar yang telah dirumuskan dengan tepat
23. Pengorganisasian Kelas
• Penataan Ruang Kelas
• A. Penataan Ruang
1. Penataan Fisik Kelas
• a. Daerah pajangan
• b. Kemudahan Bergerak
• c. Sinar
• d. Panas dan ventilasi
• e. Papan tulis
• f. Bangku dan kursi
• g. Meja guru
• h. Sudut aktivitas
2. Pengaturan Denah Ruang Kelas
3. Mengatur Pajangan
24. Pengorganisasian Murid
• A. Kelompok Belajar
1. Bagaimana Cara Membentuk Kelompok Belajar?
• a. Kelompok belajar berdasarkan persamaan kemampuan
• b. Kelompok berdasarkan kemampuan yang berbeda
• c. Pengelompokan sosial
2. Bagaimana Merencanakan Kegiatan Kelompok Belajar?
• Ada lima aspek dalam perencanaan yang harus diperhatikan
(Cohen, 1986), yaitu:
• a. Menentukan bagaimana cara murid bekerja sama
• b. Menentukan program pelatihan bagi pengembangan
keterampilan bekerja sama
• c. Memberikan tugas yang dapat dihasilkan oleh kelompok
• d. Meletakkan dasar-dasar kerja secara teliti
• e. Memutuskan bagaimana belajar bersama akan dievaluasi
25. Bagaimana Cara Meningkatkan Keterampilan
Belajar Kelompok?
• Morris (Cohen, 1986) memberikan ilustrasi tentang jenis
keterampilan yang diperlukan sebagai panduan agar semua
murid aktif berpartisipasi. Oleh karena itu, murid harus
diberikan penjelasan seperti berikut:
• a. Semua murid diharuskan mengemukakan gagasan
• b. Semua murid diberikan kesempatan untuk berbicara
• c. Murid memperhatikan dan dapat menangkap gagasan
atau pendapat orang lain
• d. Menanyakan pada murid lainnya apakah mempunyai
gagasan
• e. Berikan alasan untuk setiap gagasan, dan diskusikan
apabila ada gagasan yang berbeda
• f. Mendorong murid-murid untuk bertanya
26. Bagaimana memaksimalkan pemanfaatan sumber belajar yang
ada agar para murid dapat belajar mandiri?
• Lembar Kerja Murid merupakan sarana untuk
mengaktifkan murid-murid untuk belajar
secara mandiri atau kelompok. LKM
merupakan panduan untuk melakukan
sesuatu kegiatan yang berkaitan dengan mata
pelajaran yang diberikan, misalnya melakukan
pengamatan, percobaan, demonstrasi dan
simulasi.
27. 1. Bagaimana Memanfaatkan Pusat
Sumber Belajar?
• Pusat Sumber belajar (PSB) adalah suatu cara yang baik
untuk memantapkan dan memperkaya belajar murid-
murid.
a. Mengembangkan keterampilan atau konsep
• - Kecermatan
• - Penerapan konsep
b. Menempatkan semua lembar kerja, permainan, dan
hasil karya lainnya di suatu tempat dimana murid lain
dapat belajar dengan cara belajar mandiri
c. Mengembangkan beberapa bentuk penyimpanan
28. 2. Tutor Sebagai Organisator Kelas
• Beberapa kelemahan :
• a. Efesiensi waktu sangat rendah
• b. Materi yang diberikan sangat sedikit
• Bagaimana langkah-langkah dalam merencanakan
pemanfaatan tutor ?
• a. Menetapkan tujuan yang ingin dicapai
• b. Menetapkan siapa yang akan ikut dalam tutorial
• c. Menetapkan tempat dimana tutorial dilaksanakan
• d. Penjadwalan tutorial
• e. Menentukan materi mana yang diberikan dalam
tutorial
29. 3. Bagaimana cara memilih dan
mempersiapkan tutor?
• a. Tutor sebaya
• b. Tutor kakak
• c. Tutor dari masyarakat
• d. Penjaga sekolah sebagai tutor
30. Disiplin kelas
• A. Apa yang dimaksud dengan ARK?
• Aturan Rutin Kelas (ARK) adalah aturan-aturan dan
prosedur yang dirumuskan oleh guru serta dimengerti
oleh murid, untuk mengatur kegiatan dan perilaku
sehari-hari.
• ARK terdiri dari 2 jenis, yaitu ARK untuk murid-murid
dan ARK untuk guru.
1. ARK bagaimana yang harus anda persiapkan bagi
anda sendiri?
a. Papan tulis harus sudah bersih sebelum pelajaran
dimulai
b. Alat tulis
c. Sumber bahan
d. Tutor
31. 2. Apa yang dimaksud dengan “kegiatan siap”
atau stand by activities?
• Kegiatan siap adalah suatu kegiatan yang
sudah dipersiapkan guru jauh sebelumnya.
• a. Pembelajaran secara klasikal
• b. Pembelajaran individu
• c. Pembelajaran dalam kelompok
32. Lingkungan sebagai sumber belajar
• Sekolah dan rekan sejawat guru sebagai sumber
A. Kerja sama
• Kerja sama merupakan usaha untuk meningkatkan dan
memperluas sumber belajar. Kerja sama diarahkan kepada :
• 1. Kerja sama antar guru dan kepala sekolah
• 2. Kerja sama sekolah diarahkan untuk membangun
pusat sumber belajar (PSB)
• 3. Kerja sama dengan orang tua dan masyarakat
diarahkan untuk menciptakan iklim dimana sekolah adalah
milik bersama.
• 4. Kerja sama dengan penilik, kepala cabang dinas (KCD)
pendidikan, dan komite sekolah setempat sebagai pembina.
33. B. Membangun iklim kerja sama
• 1. Mengumpulkan data statistik dan
sumber informasi
• 2. Melakukan negosiasi (perundingan)
• 3. Memberikan peranan nyata
• 4. Melaporkan kedaan sekolah
• 5. Memberikan tanda penghargaan
34. C. Melakukan kerja sama dengan sekolah dan
rekan sejawat guru
1. Cara memanfaatkan rekan sejawat guru dari satu
sekolah sebagai sumber belajar
• Langkah yang dapat dilakukan :
• a. Kemukakan masalah yang dihadapi
• b. Menentukan alternatif pemecahan permasalahan
2. Memilih alternatif yang paling tepat dengan
mempertimbangkan kebutuhan, waktu, jadwal, dan
bahan yang tersedia
3. Cara memanfaatkan rekan sejawat guru dari sekolah
lain
4. Cara memanfaatkan teman guru dalam KKG
35. Lanjutan
• Sekolah dan lingkungan sebagai sumber belajar
• a. Menciptakan lingkungan sekolah sebagai
sumber belajar
• b. Melengkapi sekolah dengan sumber belajar
• c. Cara mengembangkan program kebun,
kolam, dan peternakan sekolah
• d. Mengembangkan pusat sumber belajar (PSB)
36. Lingkungan sebagai sumber belajar
a. Memanfaatkan pusat sumber belajar
b. Lingkungan sekitar sebagai sumber belajar
• 1. Cara mengidentifikasi lingkungan sebagai sumber belajar
• a. Sumber tersebut mudah dijangkau (kemudahan)
• b. Tidak memerlukan biaya tinggi (kemurahan)
• c. Tempat cukup aman untuk digunakan sebagai sumber
belajar (keamanan)
• d. Berkaitan dengan materi yang diajarkan disekolah
(kesesuaian)
2. Memanfaatkan sumber tersebut untuk kepentingan belajar
murid-murid
3. Masyarakat sebagai sumber
37. Penyusunan Rencana Pembelajaran
Kelas Rangkap (Rpkr)
• Analisis Struktur Kurikulum SD dan Prosedur Dasar
Pengembangan Pembelajaran Kelas Rangkap
• A. Karakteristik kurikulum KTSP
1. Kelompok Mata Pelajaran
• a. Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia
• b. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan
kepribadian
• c. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan
tekhnologi
• d. Kelompok mata pelajaran estetika
• e. Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan
kesehatan
38. B. Prinsip pengembangan kurikulum
• 1. Berpusat pada potensi, perkembanagan,
kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan
lingkungannya
• 2. Beragam dan terpadu
• 3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu
pengetahuan, tekhnlologi, dan seni
• 4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan
• 5. Menyeluruh dan berkesinambungan
• 6. Belajar sepanjang hayat
• 7. Seimbang antara kepentingan nasional dan
kepentingan daerah
39. C. Prinsip pelaksanaan kurikulum
• 1. Pelaksanaan kurikulum didasarkan pada potensi,
perkembangan dan kondisi peserta didik untuk
menguasai kompetensi yang berguna bagi dirinya.
• 2. Kurikulum dilaksanakan dengan menegakkan pilar
belajar
• 3. Pelaksanaan kurikulum memungkinkan peserta
didik mendapat pelayanan yang bersifat perbaikan,
pengayaan dan percepatan sesuai dengan potensi,
tahap perkembangan, dan kondisi peserta didik dengan
tetap memperhatikan keterpaduan pengembangan
pribadi peserta didik yang berdimensi ketuhanan,
keindividuan, kesosialan, dan moral.
40. Lanjutan
• 4. Kurikulum dilaksanakan dalam suasana
hubungan peserta didik dan pendidik yang saling
menerima dan menghargai, akrab, terbuka, dan
hangat, dengan prinsip tut wuri handayani, ing
madia mangun karsa dan ing ngarsa sung tulada.
• 5. Kurikulum dilaksanakan dengan
menggunakan pendekatan multistrategi dan
multimedia, sumber belajar dan tekhnologi yang
memadai dan memanfaatkan lingkungan sekitar
sebagai sumber belajar dengan prinsip alam
takambang jadi guru.
41. Lanjutan
• 6. Kurikulum dilaksanakan dengan
mendayagunakan kondisi alam, sosial dan budaya
serta kekayaan daerah untuk keberhasilan
pendidikan dengan muatan seluruh bahan kajian
secara optimal.
• 7. Kurikulum yang mencakup seluruh
komponen kompetensi mata pelajaran, muatan
lokal dan pengembangan diri diselenggarakan
dalam keseimbangan, keterkaitan, dan
kesinambungan yang cocok dan memadai
antarkelas dan jenis serta jenjang pendidikan.
42. D. Struktur kurikulum SD/MI
1. Memuat 8 mata pelajaran, muatan lokal, dan
pengembangan diri sendiri.
2. Substansi mata pelajaran IPA dan IPS pada SD/MI
merupakan “IPA Terpadu” dan “IPS Terpadu”
3. Pembelajaran pada kelas rendah menggunakan
pendekatan tematik, dan pembelajaran kelas tinggi
menggunakan pendekatan mata pelajaran.
4. jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran
dialokasikan sebagaimana tertera dalam struktur
kurikulum.
5. Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 35 menit.
6. Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran adalah 34-38
minggu.
43. Perumusan Indikator, Penataan Pengalaman Belajar,
dan kegiatan Pembelajaran Kelas Rangkap
• A. Pengemasan pengalaman belajar dalam PKR
• Untuk dapat menggapai proses belajar yang efektif dan
bermakna dalam situasi pembelajaran merangkap kelas
seorang guru perlu melakukan perencanaan yang baik.
Dalam perencanaan ini tercakup serangkaian kegiatan
sebagai berikut :
1. Menggunakan standar isi untuk mengembangkan
indikator dan pengalaman belajar
2. Merumuskan indikator atas dasar analisisi muatan
kompetensi dasar
3. Merumuskan pengalaman belajar sesuai indikator yang
dirumuskan
4. Merumuskan kegiatan pembelajaran kelas rangkap
5. Memilih sumber dan media belajar untuk mendukung
pembelajaran kelas rangkap
44. Lanjutan
• Secara teoritis ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam
menetapkan topik pembelajaran, khususnya dalam pembelajaran
kelas rangkap.
• Berorientasi pada tujuan artinya bahwa topik yang dipilih harus
bertolak dari tujuan dan tearah pada tujuan
• 1. Disesuaikan dengan karakteristik siswa artinya bahwa
penetapan topik yang terpadu atau terpisah selalu mengingat dan
memperhatikan keadaan siswa
• 2. Disesuaikan dengan kemampuan pengelolaan guru artinya
guru perlu menyadari kemampuannya dalam mengelola PKR
dengan topik yang telah dipilihnya.
• 3. Layak sarana pendukung artinya guru memanfaatkan sarana
pendukung belajar yang tersedia dan atau dapat diadakan.
• 4. Tidak bersifat dipaksakan artinya guru tidak memaksakan diri
karena dorongan atau desakan pihak luar hanya karena sekedar
untuk turut ramai-ramai
45. B. Cara memilih substansi belajar
• Untuk dapat melakukan pemilihan materi yang
memadai perlu memperhatikan syarat-syarat
sebagai berikut :
• 1. Mendukung ketercapaian kompetensi dasar
dan indikator
• 2. Berkaitan erat dengan materi sebelumnya
• 3. Didukung oleh sarana dan sumber belajar
yang tersedia atau dapat disediakan.
• 4. Sesuai dengan perkembangan mental murid
• 5. Menjadi dasar bagi studi lebih lanjut
46. C. Cara menyusun rancangan kegiatan belajar
• Dalam menyusun rancangan kegiatan belajar guru perlu menetapkan
langkah-langkah sebagai berikut :
• 1. Orientasi dan pendahuluan
• Guru menetapkan tujuan, langkah dan materi
• 2. Pengembangan
• Guru menjelaskan konsep atau keterampilan, mendemonstrasikan
model atau langkah dan mengecek pengertian siswa
• 3. Latihan terstruktur
• Guru memandu kegiatan kelompok siswa, dan memberikan balikan
kepada siswa, dan siswa memberikan tanggapan
• 4. Latihan terbimbing
• Siswa berlatih memahami konsep baru atau keterampilan, guru
memantaunya dan selanjutnya siswa berlatih lebih lanjut di luar kelas.
• 5. Latihan bebas dan mandiri
• Guru memeriksa dan membetulkan hasil latihan di luar kelas dan
siswa melanjutkan latihan mandiri.
47. Cara memilih sumber dan media belajar
• Secara sederhana media belajar mencakup bahan dan
alat audio seperti kaset audio dan siaran radio, bahan dan
alat visual seperti TV, gambar, dan diagram, benda tiruan
dan benda sesungguhnya.
• Semua bahan dan alat tersebut digunakan untuk
membantu siswa dalam belajar. Dalam pelaksanaan PKR
terutama di SD yang kecil dan memiliki banyak kekurangan
dalam sarana belajar, pemilihan media haruslah sesuai
dengan lingkungan dan tepat guna. Layak lingkungan
artinya media yang dipakai itu tersedia di lingkungan sekitar
dengan demikian guru dan siswa dapat memanfaatkannya
dengan sebaik-baiknya sesuai dengan keadaan. Tepat guna
artinya meskipun media tersebut tidak sepenuhnya
memenuhi syarat ideal tapi masih tetap berfungsi
membantu siswa belajar.
48. Evaluasi program pembelajaran kelas rangkap
• A. Cara penilaian terhadap pelaksanaan PKR
1. Mengecek keterlaksanaan jadwal
2. Mengecek keterlaksanaan pembelajaran di kelas-kelas yang
dirangkap
3. Mencatat materi pelajaran yang tidak sempat diajarkan
4. Mencatat kegiatan yang tertunda
5. Mencatat tugas-tugas yang harus diberikan kepada murid
hari Minggu berikutnya
6. Mencatat pertanyaan siswa yang belum terjawab
7. Mencatat siswa-siswa yang belum terlibat aktif dalam
belajar
8. Mencatat hal-hal yang perlu diperbaiki dalam PKR
9. Mencatat hal-hal yang memuaskan dan mengecewakan
anda sebagai guru dalam PKR
10. Mencatat hal-hal yang perlu dibicarakan dengan guru lain
49. Keterampilan mengajar kelompok kecil dan
perseorangan dalam PKR
• Hakikat keterampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan
• A. Pengertian
• B. Rasional
• C. Variasi pengorganisasian
• D. Hal-hal yang perlu diperhatikan
1. Tidak semua topik dapat diajarkan melalui kelompok kecil dan
perseorangan
2. Dalam pembelajaran kelompok, langkah yang harus dikerjakan
guru adalah mengorganisasikan siswa, sumber, materi, ruangan,
serta waktu yang diperlukan.
3. Kegiatan kelompok kecil yang efektif harus diakhiri dengan
kulminasi (puncak kegiatan).
4. Guru perlu mengenal siswa secara pribadi hingga kondisi belajar
dapat diatur dengan cepat
5. Kegiatan dalam pembelajaran perseorangan dapat berupa bekerja
bebas dengan bahan atau petunjuk yang telah disiapkan guru.
50. Komponen keterampilan mengajar kelompok
kecil dan perorangan
• A. Keterampilan mengadakan pendekatan
secara pribadi
1. Menunjukan kehangatan dan kepekaan
terhadap kebutuhan dan prilaku siswa
2. Mendengarkan secara simpatik ide-ide yang
dikemukakan siswa
3. Memberikan respons positif terhadap buah
pikiran siswa
4. Membangun hubungan saling mempercayai
antara guru dan siswa dengan cara verbal
51. Lanjutan
• B. Keterampilan mengorganisasikan kegiatan
• C. Keterampilan membimbing dan memudahkan belajar
1. Memberikan penguatan secara tepat sehingga siswa
terdorong untuk berlajar lebih baik
2. Melakukan supervisi proses awal
3. Melakukan supervisi proses lanjut
4. Mengadakan supervisi pemaduan
• D. Keterampilan merencanakan dan melaksanakan
kegiatan pembelajaran
1. Membantu siswa menetapkan tujuan belajar
2. Merencanakan kegiatan pembelajaran
3. Bertindak atau berperan sebagai penasehat bagi siswa, jika
diperlukan.
4. Membantu siswa menilai pencapaian atau kemajuannya
52. Penerapan keterampilan belajar kelompok kecil dan
perseorangan dalam pembelajaran kelas rangkap
1. Contoh penerapan keterampilan mengajar
kelompok kecil dan perseorangan dalam PKR
2. Mengidentifikasikan kemunculan komponen-
komponen keterampilan mengajar kelompok
kecil dan perseorangan
3. Analis kekuatan dan kelemahan contoh PKR
53. Penutup
Semoga Pengabdian yang sedikit ini bermanfaat
bagi kita semua dan menjadi bekal untuk
melaksanakan tugas sebagai guru dan bagi
Generasi bangsa Indonesia