SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
Konsep Kebijakan Publik
ENDANG WIRJATMI
Akuntabilitas Publik
Sektor Publik (Public Sektor)
Barang Publik (Public Goods)
Opini Publik (Public Opinion)
Kepentingan Publik (Public Interest)
PUBLIK
KEBIJAKAN PUBLIK SEBAGAI KONSEP
(1)
Transportasi, Pendidikan, Siaran, toilet Publik, dsb.
KEBIJAKAN PUBLIK SEBAGAI KONSEP (2)
 Ide Kebijakan Publik mengandung anggapan ada satu ruang (domain) dalam
kehidupan yang bukan private atau murni milik individual, tetapi milik
bersama atau umum.
 Publik terkait dengan kegiatan manusia yang perlu diatur atau diintervensi.
 Sehingga menimbulkan konflik kepentingan ada kekuasaan Publik dan
Private (Habermans, 1989). Cara memaksimalkan kepentingan individu dan
sekaligus mempromosikan “Kepentingan Publik” dengan menggunakan
kekuatan pasar.
MENINGKAT
KAN PASAR
KEPENTING
AN INDIVIDU
KEBIJAKAN PUBLIK SEBAGAI KONSEP (3)
 Adam Smith (1776), James Mill, Torrens, Mc. Culloch dalam Habermans:
gagasan tentang publik sebagai ruang yang bebas dari intervensi aktivitas
ekonomi dan bisnis. Batas yang jelas antara:
 Sementara Eropa kontonental menanggap ruang publik sebagai ruang yang
mencakup dunia perdagangan dan bisnis. Dan ruang dianggap jauh lebih
luas.
 Dalam pandangan ini Bidang-bidang ruang private meliputi hampir semua
bidang kehidupan social:Pendidikan, Kesehatan, Kesejahteraan, perumahan,
perencanaan kota, dsb. Hal ini secara keseluruhan diatur dengan intervensi
regulasi Negara.
PUBLIK BISNIS
KEBIJAKAN PUBLIK SEBAGAI KONSEP (4)
 Sekalipun Kaynesian berpendapat lebih banyak menjadi masllahn ketimbang
memecahkan masalah, sebab sesungguhnya ada “infisible hand”
Sesudah Perang dunia ke II, “gagasan
pengambilan kebijakan dilandaskan keyakinan
bahwa peran Negara adalah mengelola
(memanaj) ruang “publik”berikut problema-
problemanya dan menangani aspek-aspek
kehidupan social dan ekonomi yang tak mampu
lagi ditangani oleh kekuatan pasar.
Menjadi kuci
masuk
perkembangan
proses kebijakan
dan pengambilan
keputusan publik
yang sekarang
lebih dikenal.
KEBIJAKAN PUBLIK SEBAGAI KONSEP (5)
Hayek & Friedman menggunakan
publik untuk mengungkapkan
“Kepentingan Publik”
Woodrow Wilson, merumuskan “Birokrasi
sebagai pembela Kepentingan Publik”
KARAKTERISTIK BARANG
PUBLIC GOODS PRIVATE GOODS
 NON EXCLUSIVE  EXCLUSIVE
 NON DIVISIBLE  DIVISIBLE
 NON RIVALNESS  RIVALNESS
KONSEP BARANG LAYANAN
SAVAS (1987):
1. Barang yang digunakan untuk memenuhi kepentingan
individu dan bersifat privat (privat goods)
2. Barang yang dikonsumsi bersama-sama, dan bila
menggunakan barang tersebut harus membayar (toll goods)
3. Barang yang digunakan/dikonsumsi bersama/ kolektif secara
terus menerus dan sulit diukur penggunaannya secara
individu dan penyediaannya tidak dapat dilakukan melalui
pasar,sehingga dibayar melalui pajak (collective goods)
4. Barang yang memunyai karateristik penggunanya tidak mau
membayar, dan digunakan secara bersama serta kepemilikan
dimiliki secara umum. Tidak ada yag au menyediakan barang
tersebut(common pool goods).
"demokrasi" dan "warga“ diharapkan menjadi lebih umum dan "kebanggaan" dalam perilaku
pemerintahan dibandingkan "pasar" dan "kompetisi" dan "pelanggan“.
Semangat masyarakat dalam pelayanan publik sangat kuat, bahkan melebihi pegawai
pemerintah. Warga juga ingin dianggap sebagai pelayan publik, dan dapat berkontribusi.
Namun kemampuan mereka terbatas, karena dibatasinya peran kewarganegaraan.
Denhard menekankan bahwa pemerintah tidak boleh menjalankan Negara seperti bisnis,
sehrusnya menjlankan Negara seperti demokrasi, baik para pejabat politik maupun pejabat
pemerintah.
Mereka harus belajar keterampilan baru dalam pengembangan dan implementasi kebijakan,
mau mengakui dan menerima kompleksitas tantangan yang mereka hadapi.
ADMINISTRASI PUBLIK DALAM
PRAKTIK
Berawal dari adanya beragam persepsi mengenai “public administration”.
Administrasi publik (public administration) dipersepsikan sebagai
 “administration of public”, menunjukkan peranan pemerintah sebagai agen /aktor
tunggal (regulator) dalam mengambil setiap tindakan/kebijakan bagi kepentingan
masyarakat.
 “administration for public” bermakna fungsi pemerintah sebagai penyedia layanan
publik (services provider).
 “administration by public” bermakna lebih berorientasi pada pemberdayaan
masyarakat yang bertujuan pada terciptanya kemandirian dan kemampuan
masyarakat.
PENTINGNYA BIROKRASI
Eisenstaadt (1965), Albrow (1970), Etzioni & Halevy (1985), Blau &
Meyer (1987), Dowding (1995), dan Frederickson (1999): Sejak
masyarakat modern mengalami diferensiasi sosial dalam
kehidupan bermasyarakat, peningkatan moneterisasi ekonomi,
munculnya ekonomi kapitalis, perkembangan rasionalitas dan
kompleksitas persoalan dalam masyarakat, serta adanya
demokratisasi dan modernisasi sosial-ekonomi, memungkinkan
timbulnya masalah administratif yang semakin kompleks, dan
dalam konteks itu pula kemudian muncul birokrasi sebagai
tanggapan terhadap kebutuhan jaman.
Kata lain: suatu struktur birokrasi muncul karena adanya fungsi-fungsi
yang harus ditangani, yaitu fungsi teknis-administratif untuk
mengkoordinasikan berbagai unsur yang makin lama makin kompleks
dalam proses penyelenggaraan negara
PENTINGNYA BIROKRASI
JADI semakin kompleks persoalan dalam masyarakat
peran birokrasi dapat dikatakan semakin penting (BUKAN
DOMINAN)
BIROKRASI ADA UNTUK MELAYANI KEBUTUHAN MASYARAKAT
MODERN. Hal itu dipertegas oleh pandangan kaum Pluralis, yang
menyatakan bahwa birokrasi sebagai salah satu elemen negara
yang merupakan bagian terdepan, yang menjalankan fungsi
pelayanan masyarakat yang dibebankan oleh negara melalui
kebijakan-kebijakan yang ditetapkan dan kegiatan-kegiatan yang
dilakukannya. Kaum Pluralis adalah para cendekiawan yang lahir
hampir bersamaan dengan gelombang pencerahan (aufklarung)
yang melanda daratan Eropa. Mereka itu antara lain : Marthin
Luther, John Locke, Montesquieau, dan Jean Jacques Rousseau
(dalam Hariandja, 2003)
Diskusi Kelompok
 Bentuk Kelompok terdiri dari 3 – 4 mahasiswa.
 Masing-masing kelompok diskusikan perbedaan
antara sektor publik dan sektor swasta
PERBEDAAN SEKTOR PUBLIK DENGAN SEKTOR
NON PROFIT (1)
SEKTOR PUBLIK
 Kompleks dan mengembang
tugas-tugas mendua (ambigu)
 Banyak Prolem dalam implementasi
Keputusan
 Memanfaatkan lebih banyak orang
dengan motivasi yang beragam
 Lebih banyak memperhatikan usaha
mempertahankan peluang dan
kapasitas
SEKTOR NON PROFIT
 Tidak Megejar Keuntungan
 Cendenrung menjadi
organisasi Pelayan
 Ada batasan yang lebih besar
dalam dan strategi yang
mereka susun
 Tergantung kepada kien
untuk mendapat sumberdaya
finansialnya
PERBEDAAN SEKTOR PUBLIK DENGAN SEKTOR
NON PROFIT(2)
SEKTOR PUBLIK
 Lebih banyak memperhatikan
kompensasi dan kegagalan pasar
 Banyak aktfitas yang mengandung
signifikansi simbolik
 Lebih ketat menjaga standar
komitmen dan legalitas
 Berpeluang besar untuk merespon
isu-isu keadilan dan kejujuran
(fairness)
SEKTOR NON PROFIT
 Lebih didominasi oleh
kelompok professional
 Akuntabilitasnya berbeda
dengan akuntabilitas
organisasi prifat
 Manajemen puncak tidak
punya tanggung jawab dan
imbalan yang sama
PERBEDAAN SEKTOR PUBLIK DENGAN SEKTOR
NON PROFIT(3)
SEKTOR PUBLIK
 Beroperasi demi kepentingan
publik
 Mempertahankan level
dukungan publik, miniman di
ayas level yang dibutuhkan
oleh industry swasta
SEKTOR NON PROFIT
 Organisasi Sektor Publik
bertnggung jawab kepada
elektorat dan proses politik.
 Tradisi kontrol manajemen
kurang.
KEBIJAKAN PUBLIK
Kebijakan bukan merupakan istilah yang pasti (Heclo; 1972)
Makna modern “kebijakan” seperangkat aksi atau rencana yang mengandung tujuan
politik yang berbeda dengan makna “administration” (Wilson 1887)
Hogwood dan Gunn (1984) menyebut 10penggunaan istilah kebijakan dalam
pengertian modern, yaitu sebagai:
label untuk
sebuah
bidang
aktivitas,
ekspresi
tujuan
umum atau
aktivitas
Negara
yang
diharap kan
Proposal
spesifik
Keputusan
pemerin tah
Otorisasi
formal
Sebuah
program
Output,ha
sil
(outcome)
Teori dan
model
Sebagai
proses
Karakteristik Ilmu Kebijakan
Multi-disiplin
Pemecahan
masalah
normatif
Ilmu kebijakan memiliki tiga karakteristik
yang berbeda yang membedakannya
dari disiplin lain, (Harold Lasswell) yaitu:
KEBIJAKAN PUBLIK
 Kata “kebijakan” (policy) umumnya dipakai untuk menunjukan
pilihan terpenting yang diambil baik dlam kehidupan
organisasi private … ”Kebijakan” bebas dari konotasi yang
dicakup dalam kata politis (political) yang sering kali diyakini
mengandung makna “Keberpihakan” dalam “korupsi” (laswell
1951b:5)
Defining Public Policy
“a set of inter-related decisions taken
by a political actor or group of actors
concerning the selection of goals
and the means of achieving them
within a specified situation where
those decisions should, in principle,
be within the power of those actors
to achieve” (Jenkins, 1978))
Conceptualizing Public Policy
“Policy” is a special kind of response, the
ordering element of which is an explicit
statement of intent regarding future actions.
The policy response concept denotes what the
agencies do in responding to environmental and
structural stimuli. This concept is subdivided into policy
statements, policy actions, and policy results
Conceptualizing Public Policy
a policy statement is the intent of the government to
do something about some issue
a policy action is what an agency does to accomplish
the goals identified in the statement
a policy result is what happens in the environment (or,
less importantly, in the structure) following the agency’s
efforts to achieve the goal identified in the statements.

More Related Content

What's hot

Pergeseran paradigma pelayanan publik
Pergeseran paradigma pelayanan publikPergeseran paradigma pelayanan publik
Pergeseran paradigma pelayanan publikradit_bekti
 
Teori Tindakan Komunikatif dan Public Sphere Jurgen Habermas
Teori Tindakan Komunikatif dan Public Sphere Jurgen HabermasTeori Tindakan Komunikatif dan Public Sphere Jurgen Habermas
Teori Tindakan Komunikatif dan Public Sphere Jurgen HabermasAngga Prawadika Aji
 
Administrasi Negara &Public Policy
Administrasi Negara &Public Policy Administrasi Negara &Public Policy
Administrasi Negara &Public Policy Kasmiah Ali
 
RESUME SOSIALOGI HUKUM (PROF.Dr. H. ZAINUDIN ALI,M.A)
RESUME SOSIALOGI HUKUM (PROF.Dr.  H. ZAINUDIN ALI,M.A)RESUME SOSIALOGI HUKUM (PROF.Dr.  H. ZAINUDIN ALI,M.A)
RESUME SOSIALOGI HUKUM (PROF.Dr. H. ZAINUDIN ALI,M.A)BaraWisnu
 
Sistem Politik Indonesia: Sebuah Pengantar
Sistem Politik Indonesia: Sebuah Pengantar Sistem Politik Indonesia: Sebuah Pengantar
Sistem Politik Indonesia: Sebuah Pengantar Tri Widodo W. UTOMO
 
Pembahasan Unsur Negara dan Fungsi Negara
Pembahasan Unsur Negara dan Fungsi Negara Pembahasan Unsur Negara dan Fungsi Negara
Pembahasan Unsur Negara dan Fungsi Negara SMA Negeri 1 Pemalang
 
Public Policy dan Administrasi Negara
Public Policy dan Administrasi NegaraPublic Policy dan Administrasi Negara
Public Policy dan Administrasi NegaraKasmiah Ali
 
Tm 19 teori-teori tentang politik indonesia orde baru
Tm 19 teori-teori tentang politik indonesia orde baruTm 19 teori-teori tentang politik indonesia orde baru
Tm 19 teori-teori tentang politik indonesia orde baruBagus Aji
 
Tm 15 perspektif-perspektif tentang orde baru
Tm 15 perspektif-perspektif tentang orde baruTm 15 perspektif-perspektif tentang orde baru
Tm 15 perspektif-perspektif tentang orde baruBagus Aji
 
Ideologi ideologi politik
Ideologi ideologi politikIdeologi ideologi politik
Ideologi ideologi politikdinnianggra
 
Tm 17 militer dalam sistem politik indonesia
Tm 17 militer dalam sistem politik indonesiaTm 17 militer dalam sistem politik indonesia
Tm 17 militer dalam sistem politik indonesiaBagus Aji
 
Kesejahteraan adalah kondisi
Kesejahteraan adalah kondisiKesejahteraan adalah kondisi
Kesejahteraan adalah kondisijanroi
 
Media pembelajaran lintas budaya
Media pembelajaran lintas budayaMedia pembelajaran lintas budaya
Media pembelajaran lintas budayaipto
 

What's hot (19)

Pergeseran paradigma pelayanan publik
Pergeseran paradigma pelayanan publikPergeseran paradigma pelayanan publik
Pergeseran paradigma pelayanan publik
 
Teori kebijakan sosial
Teori kebijakan sosialTeori kebijakan sosial
Teori kebijakan sosial
 
Ideologi politik
Ideologi politikIdeologi politik
Ideologi politik
 
Teori Tindakan Komunikatif dan Public Sphere Jurgen Habermas
Teori Tindakan Komunikatif dan Public Sphere Jurgen HabermasTeori Tindakan Komunikatif dan Public Sphere Jurgen Habermas
Teori Tindakan Komunikatif dan Public Sphere Jurgen Habermas
 
Pertemuan ke 8 - paradigma & teori kebijakan sosial
Pertemuan ke 8 - paradigma & teori kebijakan sosialPertemuan ke 8 - paradigma & teori kebijakan sosial
Pertemuan ke 8 - paradigma & teori kebijakan sosial
 
Administrasi Negara &Public Policy
Administrasi Negara &Public Policy Administrasi Negara &Public Policy
Administrasi Negara &Public Policy
 
Masyarakat sipil
Masyarakat sipilMasyarakat sipil
Masyarakat sipil
 
RESUME SOSIALOGI HUKUM (PROF.Dr. H. ZAINUDIN ALI,M.A)
RESUME SOSIALOGI HUKUM (PROF.Dr.  H. ZAINUDIN ALI,M.A)RESUME SOSIALOGI HUKUM (PROF.Dr.  H. ZAINUDIN ALI,M.A)
RESUME SOSIALOGI HUKUM (PROF.Dr. H. ZAINUDIN ALI,M.A)
 
Sistem Politik Indonesia: Sebuah Pengantar
Sistem Politik Indonesia: Sebuah Pengantar Sistem Politik Indonesia: Sebuah Pengantar
Sistem Politik Indonesia: Sebuah Pengantar
 
Pembahasan Unsur Negara dan Fungsi Negara
Pembahasan Unsur Negara dan Fungsi Negara Pembahasan Unsur Negara dan Fungsi Negara
Pembahasan Unsur Negara dan Fungsi Negara
 
Public Policy dan Administrasi Negara
Public Policy dan Administrasi NegaraPublic Policy dan Administrasi Negara
Public Policy dan Administrasi Negara
 
Tm 19 teori-teori tentang politik indonesia orde baru
Tm 19 teori-teori tentang politik indonesia orde baruTm 19 teori-teori tentang politik indonesia orde baru
Tm 19 teori-teori tentang politik indonesia orde baru
 
Prologue
ProloguePrologue
Prologue
 
Tm 15 perspektif-perspektif tentang orde baru
Tm 15 perspektif-perspektif tentang orde baruTm 15 perspektif-perspektif tentang orde baru
Tm 15 perspektif-perspektif tentang orde baru
 
Ideologi ideologi politik
Ideologi ideologi politikIdeologi ideologi politik
Ideologi ideologi politik
 
Tm 17 militer dalam sistem politik indonesia
Tm 17 militer dalam sistem politik indonesiaTm 17 militer dalam sistem politik indonesia
Tm 17 militer dalam sistem politik indonesia
 
Kesejahteraan adalah kondisi
Kesejahteraan adalah kondisiKesejahteraan adalah kondisi
Kesejahteraan adalah kondisi
 
Politik ppt
Politik pptPolitik ppt
Politik ppt
 
Media pembelajaran lintas budaya
Media pembelajaran lintas budayaMedia pembelajaran lintas budaya
Media pembelajaran lintas budaya
 

Similar to KEBIJAKAN PUBLIK

Administrasi_Publik_STIA_MADANI.pptx
Administrasi_Publik_STIA_MADANI.pptxAdministrasi_Publik_STIA_MADANI.pptx
Administrasi_Publik_STIA_MADANI.pptxfaisalhasan48
 
pertemuan 2.pptx
pertemuan 2.pptxpertemuan 2.pptx
pertemuan 2.pptxMAP551
 
Pemahaman Perkembangan & Paradigma Administrasi Negara.pptx
Pemahaman Perkembangan & Paradigma Administrasi Negara.pptxPemahaman Perkembangan & Paradigma Administrasi Negara.pptx
Pemahaman Perkembangan & Paradigma Administrasi Negara.pptxRutiana Dwi Wahyunengseh
 
Sejarah perkembangan administrasi publik di indonesia
Sejarah perkembangan administrasi publik di indonesiaSejarah perkembangan administrasi publik di indonesia
Sejarah perkembangan administrasi publik di indonesiataufin
 
Inovasi Sebagai Keniscayaan Baru Dalam Ilmu dan Praktek Administrasi Publik ...
Inovasi Sebagai Keniscayaan Baru Dalam Ilmu dan Praktek  Administrasi Publik ...Inovasi Sebagai Keniscayaan Baru Dalam Ilmu dan Praktek  Administrasi Publik ...
Inovasi Sebagai Keniscayaan Baru Dalam Ilmu dan Praktek Administrasi Publik ...Tri Widodo W. UTOMO
 
Prinsip Administrasi Publik
Prinsip Administrasi PublikPrinsip Administrasi Publik
Prinsip Administrasi Publik93220872
 
Sejarah new public service
Sejarah new public serviceSejarah new public service
Sejarah new public servicePutra Manurung
 
Resume buku james caporaso dan levine Bab 8
Resume buku james caporaso dan levine Bab 8Resume buku james caporaso dan levine Bab 8
Resume buku james caporaso dan levine Bab 8Enchink Qw
 
Tm 3. paradigma dalam studi administrasi negara
Tm 3. paradigma dalam studi administrasi negaraTm 3. paradigma dalam studi administrasi negara
Tm 3. paradigma dalam studi administrasi negaraTatiJaningsih
 
Tugas final sejarah politik
Tugas final sejarah politikTugas final sejarah politik
Tugas final sejarah politikLa Mone
 
Demokrasi, pembangunan dan perpajakan sesi 1
Demokrasi, pembangunan dan perpajakan sesi 1Demokrasi, pembangunan dan perpajakan sesi 1
Demokrasi, pembangunan dan perpajakan sesi 1Lili Fajri Dailimi
 
dokumen.tips_pendekatan-pian.ppt
dokumen.tips_pendekatan-pian.pptdokumen.tips_pendekatan-pian.ppt
dokumen.tips_pendekatan-pian.pptArdifaSamawy
 
FASE DALAM ADMINISTRASI PUBLIK
FASE DALAM ADMINISTRASI PUBLIKFASE DALAM ADMINISTRASI PUBLIK
FASE DALAM ADMINISTRASI PUBLIKMasayu Juwita
 
Resume birokrasi indonesia
Resume birokrasi indonesiaResume birokrasi indonesia
Resume birokrasi indonesiaYasirecin Yasir
 
Nasrun public policy-revised
Nasrun public policy-revisedNasrun public policy-revised
Nasrun public policy-revisedNasrun Annahar
 
TP Pertemuan ke-2.pptx
TP Pertemuan ke-2.pptxTP Pertemuan ke-2.pptx
TP Pertemuan ke-2.pptxAlqiAsaoka
 
perkembangan-administrasi-publik.ppt
perkembangan-administrasi-publik.pptperkembangan-administrasi-publik.ppt
perkembangan-administrasi-publik.pptShasyaGatot
 
Pengantar paradigma dan teori ilmu adm
Pengantar paradigma dan teori ilmu admPengantar paradigma dan teori ilmu adm
Pengantar paradigma dan teori ilmu admLili Fajri Dailimi
 

Similar to KEBIJAKAN PUBLIK (20)

Administrasi_Publik_STIA_MADANI.pptx
Administrasi_Publik_STIA_MADANI.pptxAdministrasi_Publik_STIA_MADANI.pptx
Administrasi_Publik_STIA_MADANI.pptx
 
pertemuan 2.pptx
pertemuan 2.pptxpertemuan 2.pptx
pertemuan 2.pptx
 
Pemahaman Perkembangan & Paradigma Administrasi Negara.pptx
Pemahaman Perkembangan & Paradigma Administrasi Negara.pptxPemahaman Perkembangan & Paradigma Administrasi Negara.pptx
Pemahaman Perkembangan & Paradigma Administrasi Negara.pptx
 
Sejarah perkembangan administrasi publik di indonesia
Sejarah perkembangan administrasi publik di indonesiaSejarah perkembangan administrasi publik di indonesia
Sejarah perkembangan administrasi publik di indonesia
 
Inovasi Sebagai Keniscayaan Baru Dalam Ilmu dan Praktek Administrasi Publik ...
Inovasi Sebagai Keniscayaan Baru Dalam Ilmu dan Praktek  Administrasi Publik ...Inovasi Sebagai Keniscayaan Baru Dalam Ilmu dan Praktek  Administrasi Publik ...
Inovasi Sebagai Keniscayaan Baru Dalam Ilmu dan Praktek Administrasi Publik ...
 
Prinsip Administrasi Publik
Prinsip Administrasi PublikPrinsip Administrasi Publik
Prinsip Administrasi Publik
 
Sejarah new public service
Sejarah new public serviceSejarah new public service
Sejarah new public service
 
Public sphere
Public spherePublic sphere
Public sphere
 
Resume buku james caporaso dan levine Bab 8
Resume buku james caporaso dan levine Bab 8Resume buku james caporaso dan levine Bab 8
Resume buku james caporaso dan levine Bab 8
 
Tm 3. paradigma dalam studi administrasi negara
Tm 3. paradigma dalam studi administrasi negaraTm 3. paradigma dalam studi administrasi negara
Tm 3. paradigma dalam studi administrasi negara
 
Tugas final sejarah politik
Tugas final sejarah politikTugas final sejarah politik
Tugas final sejarah politik
 
Demokrasi, pembangunan dan perpajakan sesi 1
Demokrasi, pembangunan dan perpajakan sesi 1Demokrasi, pembangunan dan perpajakan sesi 1
Demokrasi, pembangunan dan perpajakan sesi 1
 
dokumen.tips_pendekatan-pian.ppt
dokumen.tips_pendekatan-pian.pptdokumen.tips_pendekatan-pian.ppt
dokumen.tips_pendekatan-pian.ppt
 
FASE DALAM ADMINISTRASI PUBLIK
FASE DALAM ADMINISTRASI PUBLIKFASE DALAM ADMINISTRASI PUBLIK
FASE DALAM ADMINISTRASI PUBLIK
 
Resume birokrasi indonesia
Resume birokrasi indonesiaResume birokrasi indonesia
Resume birokrasi indonesia
 
Nasrun public policy-revised
Nasrun public policy-revisedNasrun public policy-revised
Nasrun public policy-revised
 
TP Pertemuan ke-2.pptx
TP Pertemuan ke-2.pptxTP Pertemuan ke-2.pptx
TP Pertemuan ke-2.pptx
 
Kebijakan Publik
Kebijakan PublikKebijakan Publik
Kebijakan Publik
 
perkembangan-administrasi-publik.ppt
perkembangan-administrasi-publik.pptperkembangan-administrasi-publik.ppt
perkembangan-administrasi-publik.ppt
 
Pengantar paradigma dan teori ilmu adm
Pengantar paradigma dan teori ilmu admPengantar paradigma dan teori ilmu adm
Pengantar paradigma dan teori ilmu adm
 

More from Lili Fajri Dailimi

More from Lili Fajri Dailimi (20)

Silabus Pajak - LFD.docx
Silabus Pajak - LFD.docxSilabus Pajak - LFD.docx
Silabus Pajak - LFD.docx
 
Modul Pengantar Perpajakan - Rudi Ginting.pdf
Modul Pengantar Perpajakan - Rudi Ginting.pdfModul Pengantar Perpajakan - Rudi Ginting.pdf
Modul Pengantar Perpajakan - Rudi Ginting.pdf
 
List pertanyaan webinar tgl 17 november 2021
List pertanyaan webinar tgl 17 november 2021 List pertanyaan webinar tgl 17 november 2021
List pertanyaan webinar tgl 17 november 2021
 
Qn a uu hpp
Qn a uu hppQn a uu hpp
Qn a uu hpp
 
Pmk nomor 2 tahun 2010
Pmk nomor 2 tahun 2010Pmk nomor 2 tahun 2010
Pmk nomor 2 tahun 2010
 
Review jurnal ilmiah
Review jurnal ilmiahReview jurnal ilmiah
Review jurnal ilmiah
 
Balance Score Card Concept
Balance Score Card ConceptBalance Score Card Concept
Balance Score Card Concept
 
Session AHP (Analytic Hierarchy Process)
Session AHP (Analytic Hierarchy Process)Session AHP (Analytic Hierarchy Process)
Session AHP (Analytic Hierarchy Process)
 
Analisis Biaya dan Manfaat
Analisis Biaya dan ManfaatAnalisis Biaya dan Manfaat
Analisis Biaya dan Manfaat
 
Cost benefit analysis
Cost benefit analysis Cost benefit analysis
Cost benefit analysis
 
Kunci-kunci sukses sejak 80an-2017
Kunci-kunci sukses sejak 80an-2017Kunci-kunci sukses sejak 80an-2017
Kunci-kunci sukses sejak 80an-2017
 
Decision analysis
Decision analysis Decision analysis
Decision analysis
 
Teori organisasi s dan aplikasinya
Teori organisasi s  dan aplikasinyaTeori organisasi s  dan aplikasinya
Teori organisasi s dan aplikasinya
 
7's mc kinsey
7's mc kinsey7's mc kinsey
7's mc kinsey
 
Theory U
Theory UTheory U
Theory U
 
Lingkungan administrasi publik
Lingkungan administrasi publikLingkungan administrasi publik
Lingkungan administrasi publik
 
Leadership
LeadershipLeadership
Leadership
 
Birokrasi, demokrasi dan civil service
Birokrasi, demokrasi dan civil serviceBirokrasi, demokrasi dan civil service
Birokrasi, demokrasi dan civil service
 
Sap 5- administrasidan kebijakan publik
Sap 5- administrasidan kebijakan publikSap 5- administrasidan kebijakan publik
Sap 5- administrasidan kebijakan publik
 
Desentralisasi Fiskal 12
Desentralisasi Fiskal 12Desentralisasi Fiskal 12
Desentralisasi Fiskal 12
 

Recently uploaded

PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuanganzulfikar425966
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptSalsabillaPutriAyu
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaWahyuKamilatulFauzia
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...OknaRyana1
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISHakamNiazi
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptwxmnxfm57w
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaarmanamo012
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxRito Doank
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxumusilmi2019
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IIkaAliciaSasanti
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalAthoillahEconomi
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptatiakirana1
 

Recently uploaded (19)

PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
 

KEBIJAKAN PUBLIK

  • 2. Akuntabilitas Publik Sektor Publik (Public Sektor) Barang Publik (Public Goods) Opini Publik (Public Opinion) Kepentingan Publik (Public Interest) PUBLIK KEBIJAKAN PUBLIK SEBAGAI KONSEP (1) Transportasi, Pendidikan, Siaran, toilet Publik, dsb.
  • 3. KEBIJAKAN PUBLIK SEBAGAI KONSEP (2)  Ide Kebijakan Publik mengandung anggapan ada satu ruang (domain) dalam kehidupan yang bukan private atau murni milik individual, tetapi milik bersama atau umum.  Publik terkait dengan kegiatan manusia yang perlu diatur atau diintervensi.  Sehingga menimbulkan konflik kepentingan ada kekuasaan Publik dan Private (Habermans, 1989). Cara memaksimalkan kepentingan individu dan sekaligus mempromosikan “Kepentingan Publik” dengan menggunakan kekuatan pasar. MENINGKAT KAN PASAR KEPENTING AN INDIVIDU
  • 4. KEBIJAKAN PUBLIK SEBAGAI KONSEP (3)  Adam Smith (1776), James Mill, Torrens, Mc. Culloch dalam Habermans: gagasan tentang publik sebagai ruang yang bebas dari intervensi aktivitas ekonomi dan bisnis. Batas yang jelas antara:  Sementara Eropa kontonental menanggap ruang publik sebagai ruang yang mencakup dunia perdagangan dan bisnis. Dan ruang dianggap jauh lebih luas.  Dalam pandangan ini Bidang-bidang ruang private meliputi hampir semua bidang kehidupan social:Pendidikan, Kesehatan, Kesejahteraan, perumahan, perencanaan kota, dsb. Hal ini secara keseluruhan diatur dengan intervensi regulasi Negara. PUBLIK BISNIS
  • 5. KEBIJAKAN PUBLIK SEBAGAI KONSEP (4)  Sekalipun Kaynesian berpendapat lebih banyak menjadi masllahn ketimbang memecahkan masalah, sebab sesungguhnya ada “infisible hand” Sesudah Perang dunia ke II, “gagasan pengambilan kebijakan dilandaskan keyakinan bahwa peran Negara adalah mengelola (memanaj) ruang “publik”berikut problema- problemanya dan menangani aspek-aspek kehidupan social dan ekonomi yang tak mampu lagi ditangani oleh kekuatan pasar. Menjadi kuci masuk perkembangan proses kebijakan dan pengambilan keputusan publik yang sekarang lebih dikenal.
  • 6. KEBIJAKAN PUBLIK SEBAGAI KONSEP (5) Hayek & Friedman menggunakan publik untuk mengungkapkan “Kepentingan Publik” Woodrow Wilson, merumuskan “Birokrasi sebagai pembela Kepentingan Publik”
  • 7. KARAKTERISTIK BARANG PUBLIC GOODS PRIVATE GOODS  NON EXCLUSIVE  EXCLUSIVE  NON DIVISIBLE  DIVISIBLE  NON RIVALNESS  RIVALNESS
  • 8. KONSEP BARANG LAYANAN SAVAS (1987): 1. Barang yang digunakan untuk memenuhi kepentingan individu dan bersifat privat (privat goods) 2. Barang yang dikonsumsi bersama-sama, dan bila menggunakan barang tersebut harus membayar (toll goods) 3. Barang yang digunakan/dikonsumsi bersama/ kolektif secara terus menerus dan sulit diukur penggunaannya secara individu dan penyediaannya tidak dapat dilakukan melalui pasar,sehingga dibayar melalui pajak (collective goods) 4. Barang yang memunyai karateristik penggunanya tidak mau membayar, dan digunakan secara bersama serta kepemilikan dimiliki secara umum. Tidak ada yag au menyediakan barang tersebut(common pool goods).
  • 9. "demokrasi" dan "warga“ diharapkan menjadi lebih umum dan "kebanggaan" dalam perilaku pemerintahan dibandingkan "pasar" dan "kompetisi" dan "pelanggan“. Semangat masyarakat dalam pelayanan publik sangat kuat, bahkan melebihi pegawai pemerintah. Warga juga ingin dianggap sebagai pelayan publik, dan dapat berkontribusi. Namun kemampuan mereka terbatas, karena dibatasinya peran kewarganegaraan. Denhard menekankan bahwa pemerintah tidak boleh menjalankan Negara seperti bisnis, sehrusnya menjlankan Negara seperti demokrasi, baik para pejabat politik maupun pejabat pemerintah. Mereka harus belajar keterampilan baru dalam pengembangan dan implementasi kebijakan, mau mengakui dan menerima kompleksitas tantangan yang mereka hadapi.
  • 10. ADMINISTRASI PUBLIK DALAM PRAKTIK Berawal dari adanya beragam persepsi mengenai “public administration”. Administrasi publik (public administration) dipersepsikan sebagai  “administration of public”, menunjukkan peranan pemerintah sebagai agen /aktor tunggal (regulator) dalam mengambil setiap tindakan/kebijakan bagi kepentingan masyarakat.  “administration for public” bermakna fungsi pemerintah sebagai penyedia layanan publik (services provider).  “administration by public” bermakna lebih berorientasi pada pemberdayaan masyarakat yang bertujuan pada terciptanya kemandirian dan kemampuan masyarakat.
  • 11. PENTINGNYA BIROKRASI Eisenstaadt (1965), Albrow (1970), Etzioni & Halevy (1985), Blau & Meyer (1987), Dowding (1995), dan Frederickson (1999): Sejak masyarakat modern mengalami diferensiasi sosial dalam kehidupan bermasyarakat, peningkatan moneterisasi ekonomi, munculnya ekonomi kapitalis, perkembangan rasionalitas dan kompleksitas persoalan dalam masyarakat, serta adanya demokratisasi dan modernisasi sosial-ekonomi, memungkinkan timbulnya masalah administratif yang semakin kompleks, dan dalam konteks itu pula kemudian muncul birokrasi sebagai tanggapan terhadap kebutuhan jaman. Kata lain: suatu struktur birokrasi muncul karena adanya fungsi-fungsi yang harus ditangani, yaitu fungsi teknis-administratif untuk mengkoordinasikan berbagai unsur yang makin lama makin kompleks dalam proses penyelenggaraan negara
  • 12. PENTINGNYA BIROKRASI JADI semakin kompleks persoalan dalam masyarakat peran birokrasi dapat dikatakan semakin penting (BUKAN DOMINAN) BIROKRASI ADA UNTUK MELAYANI KEBUTUHAN MASYARAKAT MODERN. Hal itu dipertegas oleh pandangan kaum Pluralis, yang menyatakan bahwa birokrasi sebagai salah satu elemen negara yang merupakan bagian terdepan, yang menjalankan fungsi pelayanan masyarakat yang dibebankan oleh negara melalui kebijakan-kebijakan yang ditetapkan dan kegiatan-kegiatan yang dilakukannya. Kaum Pluralis adalah para cendekiawan yang lahir hampir bersamaan dengan gelombang pencerahan (aufklarung) yang melanda daratan Eropa. Mereka itu antara lain : Marthin Luther, John Locke, Montesquieau, dan Jean Jacques Rousseau (dalam Hariandja, 2003)
  • 13. Diskusi Kelompok  Bentuk Kelompok terdiri dari 3 – 4 mahasiswa.  Masing-masing kelompok diskusikan perbedaan antara sektor publik dan sektor swasta
  • 14. PERBEDAAN SEKTOR PUBLIK DENGAN SEKTOR NON PROFIT (1) SEKTOR PUBLIK  Kompleks dan mengembang tugas-tugas mendua (ambigu)  Banyak Prolem dalam implementasi Keputusan  Memanfaatkan lebih banyak orang dengan motivasi yang beragam  Lebih banyak memperhatikan usaha mempertahankan peluang dan kapasitas SEKTOR NON PROFIT  Tidak Megejar Keuntungan  Cendenrung menjadi organisasi Pelayan  Ada batasan yang lebih besar dalam dan strategi yang mereka susun  Tergantung kepada kien untuk mendapat sumberdaya finansialnya
  • 15. PERBEDAAN SEKTOR PUBLIK DENGAN SEKTOR NON PROFIT(2) SEKTOR PUBLIK  Lebih banyak memperhatikan kompensasi dan kegagalan pasar  Banyak aktfitas yang mengandung signifikansi simbolik  Lebih ketat menjaga standar komitmen dan legalitas  Berpeluang besar untuk merespon isu-isu keadilan dan kejujuran (fairness) SEKTOR NON PROFIT  Lebih didominasi oleh kelompok professional  Akuntabilitasnya berbeda dengan akuntabilitas organisasi prifat  Manajemen puncak tidak punya tanggung jawab dan imbalan yang sama
  • 16. PERBEDAAN SEKTOR PUBLIK DENGAN SEKTOR NON PROFIT(3) SEKTOR PUBLIK  Beroperasi demi kepentingan publik  Mempertahankan level dukungan publik, miniman di ayas level yang dibutuhkan oleh industry swasta SEKTOR NON PROFIT  Organisasi Sektor Publik bertnggung jawab kepada elektorat dan proses politik.  Tradisi kontrol manajemen kurang.
  • 17. KEBIJAKAN PUBLIK Kebijakan bukan merupakan istilah yang pasti (Heclo; 1972) Makna modern “kebijakan” seperangkat aksi atau rencana yang mengandung tujuan politik yang berbeda dengan makna “administration” (Wilson 1887) Hogwood dan Gunn (1984) menyebut 10penggunaan istilah kebijakan dalam pengertian modern, yaitu sebagai: label untuk sebuah bidang aktivitas, ekspresi tujuan umum atau aktivitas Negara yang diharap kan Proposal spesifik Keputusan pemerin tah Otorisasi formal Sebuah program Output,ha sil (outcome) Teori dan model Sebagai proses
  • 18. Karakteristik Ilmu Kebijakan Multi-disiplin Pemecahan masalah normatif Ilmu kebijakan memiliki tiga karakteristik yang berbeda yang membedakannya dari disiplin lain, (Harold Lasswell) yaitu:
  • 19. KEBIJAKAN PUBLIK  Kata “kebijakan” (policy) umumnya dipakai untuk menunjukan pilihan terpenting yang diambil baik dlam kehidupan organisasi private … ”Kebijakan” bebas dari konotasi yang dicakup dalam kata politis (political) yang sering kali diyakini mengandung makna “Keberpihakan” dalam “korupsi” (laswell 1951b:5)
  • 20. Defining Public Policy “a set of inter-related decisions taken by a political actor or group of actors concerning the selection of goals and the means of achieving them within a specified situation where those decisions should, in principle, be within the power of those actors to achieve” (Jenkins, 1978))
  • 21. Conceptualizing Public Policy “Policy” is a special kind of response, the ordering element of which is an explicit statement of intent regarding future actions. The policy response concept denotes what the agencies do in responding to environmental and structural stimuli. This concept is subdivided into policy statements, policy actions, and policy results
  • 22. Conceptualizing Public Policy a policy statement is the intent of the government to do something about some issue a policy action is what an agency does to accomplish the goals identified in the statement a policy result is what happens in the environment (or, less importantly, in the structure) following the agency’s efforts to achieve the goal identified in the statements.

Editor's Notes

  1. Suatu keputusan yang saling terkait yang diambil oleh seorang aktor politik atau kelompok pelaku mengenai pemilihan tujuan dan cara mencapainya dalam situasi tertentu di mana keputusan harus dilakukan, pada prinsipnya berada dalam kekuasaan aktor-aktor untuk mencapai " ( Jenkins , 1978
  2. (" Kebijakan " merupakan bentuk dari respon, unsur pemesanan pemerintah yang merupakan pernyataan keinginan suatu tindakan masa depan). . (The Policy Response Concept menunjukan lembaga yang menangani kebijakan dan tentang yang dilakukan oleh lembaga dalam menanggapi rangsangan lingkungan dan struktural. konsep ini dibagi menjadi pernyataan kebijakan, tindakan kebijakan, dan hasil kebijakan.