SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
Download to read offline
Teori Tindakan Komunikatif
dan Public Sphere Jurgen Habermas
Angga Prawadika Aji, S.I.P., M.A.
Pengajar Mata Kuliah Filsafat Komunikasi
angga.prawadika@fisip.unair.ac.id
Pertama kali dijelaskan oleh Jurgen Habermas dalam karyanya the
Theory of Communicative Action.
Pada intinya, Habermas menawarkan prinsip bahwa aksi komunikasi
dan pengertian yang dilakukan manusia memiliki struktur linguistik.
Struktur linguistik tentang komunikasi ini dapat digunakan untuk
memahami terbentuknya masyarakat.
Communicative Action : bentuk tindakan kooperatif yang dilakukan
individu-individu berdasarkan proses deliberatif dan argumentatif.
Tiga Fokus Communicative Action Theory
Untuk mengembangkan konsep rasionalitas yang tidak
lagi terikat/terjebak pada premis-premis teori sosial
yang bersifat individualis.
Untuk membangun sebuah konsep tentang ‘masyarakat’
yang terdiri dari integrasi dua paradigma : paradigma
sistem yang bersifat mekanis dan lifeworld/dunia nyata.
Membangun teori kritis mengenai modernitas yang
berupaya untuk menganalisis problem-problem yang
dialami masyarakat kontemporer.
Communicative action dimungkinkan karena
kemampuan manusia untuk bersikap rasional.
Rasionalitas diterangkan sebagai kapasitas yang
inheren dalam bahasa, khususnya dalam argumentasi.
Struktur pernyataan argumentatif :
Tidak ada adanya coercion (pemaksaan)
Bersama-sama mencari pemahaman (mutual search
for understanding)
Kekuatan mengikat dari argumen yang lebih baik
Ketiganya adalah syarat rasionalitas intersubjektif
dimana proses komunikasi dapat terjadi
Rasionalitas komunikatif berbeda
dengan rasionalitas instrumental,
normatif, dan dramaturgis karena
memiliki 3 dimensi. Subyektif,
obyektif, dan intersubyektif/sosial
Artinya rasionalitas komunikatif
bersifat self-reflective dan terbuka
untuk dialog dimana setiap
partisipan dapat belajar dari yang
lain dengan melakukan refleksi atas
premis dan latar belakang.
Rasionalitas komunikatif menyatakan bahwa
rasionalitas menusia adalah hasil penting (necessary
outcome) dari komunikasi yang berhasil.
Communicative action adalah
tindakan yang didasarkan pada proses
deliberatif, dimana dua atau lebih
individu berinteraksi dan melakukan
berkoordinasi tindakan berdasar atas
intepretasi situasi yang sama-sama
telah disetujui.
Tindakan komunikatif berbeda dengan
bentuk tindakan lain, seperti misalnya
tindakan instrumental (yang
merupakan pure goal oriented action
dan bersifat ekonomis) karena
mamasukkan unsur bahasa sebagai
pertimbangan.
Public Sphere
Pertama kali dikemukakan oleh Jurgen Habermas dalam
the Structural Transformation of Public Sphere
Public sphere melingkupi beragam makna yang merujuk
pada konsep spasial, situs sosial, atau arena dimana
makna diartikulasikan, didistribusikan, dan
dinegosiasikan.
Analisis Habermas bersifat historis.
Di Eropa abad ke 18, akibat munculnya arena komersial
dimana berita dan produk dengan bebas dipertukarkan dan
didiskusikan, muncul otoritas lain yang lain di seluruh Eropa.
Situasi ini didukung dengan meningkatnya tingkat literasi,
akses pada literatur, dan jurnalisme kritis.
Domain ini dengan perlahan menggantikan ruang publik
dimana kekuasaan penguasa hanya ditunjukkan pada
masyarakat, menuju otoritas negara yang dimonitor secara
publik lewat wacana masyarakat yang kritis dan tercerahkan.
Syarat munculnya public sphere menurut Habermas :
Pengabaian status
Berfokus pda kepentingan bersama (sebelumnya
otoritas gereja dan negara yang memiliki hak untuk
mengintepretasi)
Inklusivitas
Teori public Sphere telah direvisi sendiri oleh Habermas
dan banyak dikritik, tapi tetap bernilai penting untuk
menjelaskan deliberasi, demokrasi, dll.
Rangkaia
n Aturan
Tujuan Aturan
1 Memastikan argumen
bersifat logis dan koheren
1. Tidak ada pembicara yang boleh menyangkal dirinya sendiri
2. Satu argumen atas sebuah objek harus bisa diaplikasikan ke
objek lain yang punya karakteristik sama
3. Pembicara yang berbeda tidak boleh menggunakan ekspresi yang
sama atas makna yang berbeda
2 Memastikan debat adalah
sebuah prosedur untuk mencari
kebenaran
1. Pembicara hanya boleh menyatakan apa yang ia percayai
2. Pembicara yang berselisih atas norma atau proposisi yang tidak
ada dalam diskusi harus menyatakan alasan
3
Memastikan bahwa
persetujuan akhir didasarkan
atas argumen terbaik
1. Siapapun boleh berpartisipasi dalam diskusi
2. Siapapun boleh bertanya atas semua argumen
3. Siapapun boleh mengekspresikan opini, keinginan,atau
kebutuhannya.
Syarat Munculnya Argumen Rasional Menurut
Habermas
Discourse Ethics
Jenis argumen yang mencoba menetapkan
kebenaran normatif / etis dengan melihat
praanggapan wacana (presuppositions of discourse).
“ Civilization began the first time an angry person
cast a word instead of a rock. “ – Sigmund Freud
Akuntabilitas adalah kunci.
Akuntabilitas terbagi menjadi 3 : keragamaan ide,
keterlibatan proses pembuatan kebijakan, dan
penekananan tanggung jawab pada individu.
Keberadaban adalah kesopanan kolektif (collective
politeness), dengan mempertimbangkan konsekuensi
demokratis dari perilaku yang tidak sopan.
Ketidakberadaban didefinisikan sebagai ‘sekelompok
perilaku yang mengancam demokrasi, mengabaikan
kebebasan personal pihak lain, dan melakukan stereotipe
atas kelompok sosial lain (Papacharissi, 2004: 267).
Kesopanan didefinisikan sebagai bentuk perilaku individu
dalam konteks facesaving (Fraser, 1990). Kesopanan
dilihat sebagai upaya untuk menjaga face atau gambaran
tentang diri pribadi sesuai dengan atribut sosial yang
diterima. Sebuah komentar dikatakan mengandung
ekspresi ketidaksopanan apabila mengandung ekspresi
yang mengganggu proses penyelamatan face.
KEBERADABAN (CIVILITY) DAN KESOPANAN (POLITENESS)
DALAM DISKUSI
Ekspresi Tidak Beradab
Kategori
komentar mengandung ancaman verbal
terhadap demokrasi
Komentar berisi stereotipe
Komentar berisi ancaman atas hak-hak
pihak lain, termasuk di dalamnya
kebebasan personal dan kebebasan bicara
Ekspresi Tidak Sopan
Kategori
Mengandung name calling
Menuduh pihak lain berbohong
Menggunakan hiperbola
Vulgaritas
Memberikan sinyal yang tidak kooperatif
Mengandung sarkasme
Merendahkan pihak lain (aspersion)
Yang termasuk perilaku tidak sopan lain
tapi tidak tercantum di atas
Terima Kasih

More Related Content

What's hot

TEORI-TEORI PUBLIC RELATIONS.pptx
TEORI-TEORI PUBLIC RELATIONS.pptxTEORI-TEORI PUBLIC RELATIONS.pptx
TEORI-TEORI PUBLIC RELATIONS.pptxRicardoSalim6
 
Dramatism Theory
Dramatism TheoryDramatism Theory
Dramatism Theorymankoma2012
 
Relational dialectics theory
Relational dialectics theoryRelational dialectics theory
Relational dialectics theoryRonzzy Kevin
 
Teori Pelanggaran harapan
Teori Pelanggaran harapanTeori Pelanggaran harapan
Teori Pelanggaran harapanTeddy Ayomi
 
Teori pelanggaran harapan (presentasi Dirman)
Teori pelanggaran harapan (presentasi Dirman)Teori pelanggaran harapan (presentasi Dirman)
Teori pelanggaran harapan (presentasi Dirman)Dirman Immangk
 
Teori komunikasi kelompok
Teori komunikasi kelompokTeori komunikasi kelompok
Teori komunikasi kelompokKentos2069
 
Opinion leader (pemimpin opini)
Opinion leader (pemimpin opini)Opinion leader (pemimpin opini)
Opinion leader (pemimpin opini)Rezka Judittya
 
Peranan opinion leader dalam proses komunikasi
Peranan opinion leader dalam proses komunikasiPeranan opinion leader dalam proses komunikasi
Peranan opinion leader dalam proses komunikasiMuchlis Soleiman
 
Expectancy Violations Theory
 Expectancy Violations Theory  Expectancy Violations Theory
Expectancy Violations Theory mankoma2012
 
Computer Mediated Communication Theory
Computer Mediated Communication TheoryComputer Mediated Communication Theory
Computer Mediated Communication Theorymankoma2012
 
TEORI KELOMPOK & ORGANISASI
TEORI KELOMPOK & ORGANISASITEORI KELOMPOK & ORGANISASI
TEORI KELOMPOK & ORGANISASIJhosua Korwa
 
Teori Penstrukturan Adaptif
Teori Penstrukturan AdaptifTeori Penstrukturan Adaptif
Teori Penstrukturan AdaptifLisa Ramadhanty
 
Model komunikasi massa
Model komunikasi massaModel komunikasi massa
Model komunikasi massaSari Gultom
 
Teori Bonafide
Teori BonafideTeori Bonafide
Teori BonafideHafiza .h
 
Teori Penetrasi Sosial
Teori Penetrasi SosialTeori Penetrasi Sosial
Teori Penetrasi Sosialmankoma2012
 
Cultivation theory
Cultivation theoryCultivation theory
Cultivation theorymankoma2013
 
Muted Group Theory
Muted Group TheoryMuted Group Theory
Muted Group Theorymankoma2012
 
Teori Dramaturgi
Teori DramaturgiTeori Dramaturgi
Teori Dramaturgimankoma2013
 

What's hot (20)

TEORI-TEORI PUBLIC RELATIONS.pptx
TEORI-TEORI PUBLIC RELATIONS.pptxTEORI-TEORI PUBLIC RELATIONS.pptx
TEORI-TEORI PUBLIC RELATIONS.pptx
 
Dramatism Theory
Dramatism TheoryDramatism Theory
Dramatism Theory
 
Relational dialectics theory
Relational dialectics theoryRelational dialectics theory
Relational dialectics theory
 
Teori Pelanggaran harapan
Teori Pelanggaran harapanTeori Pelanggaran harapan
Teori Pelanggaran harapan
 
Teori pelanggaran harapan (presentasi Dirman)
Teori pelanggaran harapan (presentasi Dirman)Teori pelanggaran harapan (presentasi Dirman)
Teori pelanggaran harapan (presentasi Dirman)
 
Teori komunikasi kelompok
Teori komunikasi kelompokTeori komunikasi kelompok
Teori komunikasi kelompok
 
Opinion leader (pemimpin opini)
Opinion leader (pemimpin opini)Opinion leader (pemimpin opini)
Opinion leader (pemimpin opini)
 
Peranan opinion leader dalam proses komunikasi
Peranan opinion leader dalam proses komunikasiPeranan opinion leader dalam proses komunikasi
Peranan opinion leader dalam proses komunikasi
 
Expectancy Violations Theory
 Expectancy Violations Theory  Expectancy Violations Theory
Expectancy Violations Theory
 
Computer Mediated Communication Theory
Computer Mediated Communication TheoryComputer Mediated Communication Theory
Computer Mediated Communication Theory
 
TEORI KELOMPOK & ORGANISASI
TEORI KELOMPOK & ORGANISASITEORI KELOMPOK & ORGANISASI
TEORI KELOMPOK & ORGANISASI
 
Teori Penstrukturan Adaptif
Teori Penstrukturan AdaptifTeori Penstrukturan Adaptif
Teori Penstrukturan Adaptif
 
Model komunikasi massa
Model komunikasi massaModel komunikasi massa
Model komunikasi massa
 
Teori Bonafide
Teori BonafideTeori Bonafide
Teori Bonafide
 
Teori Penetrasi Sosial
Teori Penetrasi SosialTeori Penetrasi Sosial
Teori Penetrasi Sosial
 
Cultivation theory
Cultivation theoryCultivation theory
Cultivation theory
 
Muted Group Theory
Muted Group TheoryMuted Group Theory
Muted Group Theory
 
Materi Sosiologi Komunikasi
Materi Sosiologi KomunikasiMateri Sosiologi Komunikasi
Materi Sosiologi Komunikasi
 
Komunikasi satu tahap
Komunikasi satu tahapKomunikasi satu tahap
Komunikasi satu tahap
 
Teori Dramaturgi
Teori DramaturgiTeori Dramaturgi
Teori Dramaturgi
 

Similar to Teori Tindakan Komunikatif dan Public Sphere Jurgen Habermas

teori nalar kritis.ppt
teori nalar kritis.pptteori nalar kritis.ppt
teori nalar kritis.ppthendriunduh1
 
Tindakan komunikasi
Tindakan komunikasiTindakan komunikasi
Tindakan komunikasiLauna Usni
 
Asumsi dasar teori kritis habermas
Asumsi dasar teori kritis habermasAsumsi dasar teori kritis habermas
Asumsi dasar teori kritis habermasdindadimana
 
Kritik Ideologi dan Kritik Ilmu pengetahuan_Teori Kritis.pptx
Kritik Ideologi dan Kritik Ilmu pengetahuan_Teori Kritis.pptxKritik Ideologi dan Kritik Ilmu pengetahuan_Teori Kritis.pptx
Kritik Ideologi dan Kritik Ilmu pengetahuan_Teori Kritis.pptxSosiologiFISIPUWKS
 
Book report kontek budaya
Book report kontek budayaBook report kontek budaya
Book report kontek budayairursururi
 
PPT Paradigma dan teori sosial.ppt
PPT Paradigma dan teori sosial.pptPPT Paradigma dan teori sosial.ppt
PPT Paradigma dan teori sosial.pptFajarSKMMKes
 
Sosiologi komunikasi & teori.pdf
Sosiologi komunikasi & teori.pdfSosiologi komunikasi & teori.pdf
Sosiologi komunikasi & teori.pdfHaffianBimo
 
Jurgen Habermas Serta Pemikirannya tentang Ranah Publik
Jurgen Habermas Serta Pemikirannya tentang Ranah PublikJurgen Habermas Serta Pemikirannya tentang Ranah Publik
Jurgen Habermas Serta Pemikirannya tentang Ranah PublikSatrio Arismunandar
 
KAJIAN FILOSOFIS ATAS TEORI DISKURSUS JÜRGEN HABERMAS
KAJIAN FILOSOFIS ATAS TEORI DISKURSUS  JÜRGEN HABERMASKAJIAN FILOSOFIS ATAS TEORI DISKURSUS  JÜRGEN HABERMAS
KAJIAN FILOSOFIS ATAS TEORI DISKURSUS JÜRGEN HABERMASDavid Jones
 
Sejarah Filsafat Komunikasi
Sejarah Filsafat KomunikasiSejarah Filsafat Komunikasi
Sejarah Filsafat KomunikasiEm Tibyan
 
kelompok-4-teori-teori-sosial keluarga.pptx
kelompok-4-teori-teori-sosial keluarga.pptxkelompok-4-teori-teori-sosial keluarga.pptx
kelompok-4-teori-teori-sosial keluarga.pptxipgm0722
 

Similar to Teori Tindakan Komunikatif dan Public Sphere Jurgen Habermas (20)

teori nalar kritis.ppt
teori nalar kritis.pptteori nalar kritis.ppt
teori nalar kritis.ppt
 
Jurgen Habermas.pptx
Jurgen Habermas.pptxJurgen Habermas.pptx
Jurgen Habermas.pptx
 
Tindakan komunikasi
Tindakan komunikasiTindakan komunikasi
Tindakan komunikasi
 
Media studies salman #10
Media studies salman #10Media studies salman #10
Media studies salman #10
 
7 Tradisi Komunikasi
7 Tradisi Komunikasi7 Tradisi Komunikasi
7 Tradisi Komunikasi
 
Asumsi dasar teori kritis habermas
Asumsi dasar teori kritis habermasAsumsi dasar teori kritis habermas
Asumsi dasar teori kritis habermas
 
TEORI TEORI SOSIAL
TEORI TEORI SOSIALTEORI TEORI SOSIAL
TEORI TEORI SOSIAL
 
Kritik Ideologi dan Kritik Ilmu pengetahuan_Teori Kritis.pptx
Kritik Ideologi dan Kritik Ilmu pengetahuan_Teori Kritis.pptxKritik Ideologi dan Kritik Ilmu pengetahuan_Teori Kritis.pptx
Kritik Ideologi dan Kritik Ilmu pengetahuan_Teori Kritis.pptx
 
Book report kontek budaya
Book report kontek budayaBook report kontek budaya
Book report kontek budaya
 
PPT Paradigma dan teori sosial.ppt
PPT Paradigma dan teori sosial.pptPPT Paradigma dan teori sosial.ppt
PPT Paradigma dan teori sosial.ppt
 
Sosiologi komunikasi & teori.pdf
Sosiologi komunikasi & teori.pdfSosiologi komunikasi & teori.pdf
Sosiologi komunikasi & teori.pdf
 
Jurgen Habermas Serta Pemikirannya tentang Ranah Publik
Jurgen Habermas Serta Pemikirannya tentang Ranah PublikJurgen Habermas Serta Pemikirannya tentang Ranah Publik
Jurgen Habermas Serta Pemikirannya tentang Ranah Publik
 
KAJIAN FILOSOFIS ATAS TEORI DISKURSUS JÜRGEN HABERMAS
KAJIAN FILOSOFIS ATAS TEORI DISKURSUS  JÜRGEN HABERMASKAJIAN FILOSOFIS ATAS TEORI DISKURSUS  JÜRGEN HABERMAS
KAJIAN FILOSOFIS ATAS TEORI DISKURSUS JÜRGEN HABERMAS
 
My presentation
My presentationMy presentation
My presentation
 
Materi Teori Sosial.pptx
Materi Teori Sosial.pptxMateri Teori Sosial.pptx
Materi Teori Sosial.pptx
 
Paradigma hukum
Paradigma hukumParadigma hukum
Paradigma hukum
 
Sejarah Filsafat Komunikasi
Sejarah Filsafat KomunikasiSejarah Filsafat Komunikasi
Sejarah Filsafat Komunikasi
 
kelompok-4-teori-teori-sosial keluarga.pptx
kelompok-4-teori-teori-sosial keluarga.pptxkelompok-4-teori-teori-sosial keluarga.pptx
kelompok-4-teori-teori-sosial keluarga.pptx
 
Pembahasan
PembahasanPembahasan
Pembahasan
 
Paradigma sosiologi
Paradigma sosiologiParadigma sosiologi
Paradigma sosiologi
 

Recently uploaded

Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 

Recently uploaded (20)

Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 

Teori Tindakan Komunikatif dan Public Sphere Jurgen Habermas

  • 1.
  • 2. Teori Tindakan Komunikatif dan Public Sphere Jurgen Habermas Angga Prawadika Aji, S.I.P., M.A. Pengajar Mata Kuliah Filsafat Komunikasi angga.prawadika@fisip.unair.ac.id
  • 3. Pertama kali dijelaskan oleh Jurgen Habermas dalam karyanya the Theory of Communicative Action. Pada intinya, Habermas menawarkan prinsip bahwa aksi komunikasi dan pengertian yang dilakukan manusia memiliki struktur linguistik. Struktur linguistik tentang komunikasi ini dapat digunakan untuk memahami terbentuknya masyarakat. Communicative Action : bentuk tindakan kooperatif yang dilakukan individu-individu berdasarkan proses deliberatif dan argumentatif.
  • 4. Tiga Fokus Communicative Action Theory Untuk mengembangkan konsep rasionalitas yang tidak lagi terikat/terjebak pada premis-premis teori sosial yang bersifat individualis. Untuk membangun sebuah konsep tentang ‘masyarakat’ yang terdiri dari integrasi dua paradigma : paradigma sistem yang bersifat mekanis dan lifeworld/dunia nyata. Membangun teori kritis mengenai modernitas yang berupaya untuk menganalisis problem-problem yang dialami masyarakat kontemporer.
  • 5. Communicative action dimungkinkan karena kemampuan manusia untuk bersikap rasional. Rasionalitas diterangkan sebagai kapasitas yang inheren dalam bahasa, khususnya dalam argumentasi. Struktur pernyataan argumentatif : Tidak ada adanya coercion (pemaksaan) Bersama-sama mencari pemahaman (mutual search for understanding) Kekuatan mengikat dari argumen yang lebih baik Ketiganya adalah syarat rasionalitas intersubjektif dimana proses komunikasi dapat terjadi
  • 6. Rasionalitas komunikatif berbeda dengan rasionalitas instrumental, normatif, dan dramaturgis karena memiliki 3 dimensi. Subyektif, obyektif, dan intersubyektif/sosial Artinya rasionalitas komunikatif bersifat self-reflective dan terbuka untuk dialog dimana setiap partisipan dapat belajar dari yang lain dengan melakukan refleksi atas premis dan latar belakang.
  • 7. Rasionalitas komunikatif menyatakan bahwa rasionalitas menusia adalah hasil penting (necessary outcome) dari komunikasi yang berhasil.
  • 8. Communicative action adalah tindakan yang didasarkan pada proses deliberatif, dimana dua atau lebih individu berinteraksi dan melakukan berkoordinasi tindakan berdasar atas intepretasi situasi yang sama-sama telah disetujui. Tindakan komunikatif berbeda dengan bentuk tindakan lain, seperti misalnya tindakan instrumental (yang merupakan pure goal oriented action dan bersifat ekonomis) karena mamasukkan unsur bahasa sebagai pertimbangan.
  • 10. Pertama kali dikemukakan oleh Jurgen Habermas dalam the Structural Transformation of Public Sphere Public sphere melingkupi beragam makna yang merujuk pada konsep spasial, situs sosial, atau arena dimana makna diartikulasikan, didistribusikan, dan dinegosiasikan.
  • 11. Analisis Habermas bersifat historis. Di Eropa abad ke 18, akibat munculnya arena komersial dimana berita dan produk dengan bebas dipertukarkan dan didiskusikan, muncul otoritas lain yang lain di seluruh Eropa. Situasi ini didukung dengan meningkatnya tingkat literasi, akses pada literatur, dan jurnalisme kritis. Domain ini dengan perlahan menggantikan ruang publik dimana kekuasaan penguasa hanya ditunjukkan pada masyarakat, menuju otoritas negara yang dimonitor secara publik lewat wacana masyarakat yang kritis dan tercerahkan.
  • 12. Syarat munculnya public sphere menurut Habermas : Pengabaian status Berfokus pda kepentingan bersama (sebelumnya otoritas gereja dan negara yang memiliki hak untuk mengintepretasi) Inklusivitas Teori public Sphere telah direvisi sendiri oleh Habermas dan banyak dikritik, tapi tetap bernilai penting untuk menjelaskan deliberasi, demokrasi, dll.
  • 13. Rangkaia n Aturan Tujuan Aturan 1 Memastikan argumen bersifat logis dan koheren 1. Tidak ada pembicara yang boleh menyangkal dirinya sendiri 2. Satu argumen atas sebuah objek harus bisa diaplikasikan ke objek lain yang punya karakteristik sama 3. Pembicara yang berbeda tidak boleh menggunakan ekspresi yang sama atas makna yang berbeda 2 Memastikan debat adalah sebuah prosedur untuk mencari kebenaran 1. Pembicara hanya boleh menyatakan apa yang ia percayai 2. Pembicara yang berselisih atas norma atau proposisi yang tidak ada dalam diskusi harus menyatakan alasan 3 Memastikan bahwa persetujuan akhir didasarkan atas argumen terbaik 1. Siapapun boleh berpartisipasi dalam diskusi 2. Siapapun boleh bertanya atas semua argumen 3. Siapapun boleh mengekspresikan opini, keinginan,atau kebutuhannya. Syarat Munculnya Argumen Rasional Menurut Habermas
  • 14. Discourse Ethics Jenis argumen yang mencoba menetapkan kebenaran normatif / etis dengan melihat praanggapan wacana (presuppositions of discourse). “ Civilization began the first time an angry person cast a word instead of a rock. “ – Sigmund Freud Akuntabilitas adalah kunci. Akuntabilitas terbagi menjadi 3 : keragamaan ide, keterlibatan proses pembuatan kebijakan, dan penekananan tanggung jawab pada individu.
  • 15. Keberadaban adalah kesopanan kolektif (collective politeness), dengan mempertimbangkan konsekuensi demokratis dari perilaku yang tidak sopan. Ketidakberadaban didefinisikan sebagai ‘sekelompok perilaku yang mengancam demokrasi, mengabaikan kebebasan personal pihak lain, dan melakukan stereotipe atas kelompok sosial lain (Papacharissi, 2004: 267). Kesopanan didefinisikan sebagai bentuk perilaku individu dalam konteks facesaving (Fraser, 1990). Kesopanan dilihat sebagai upaya untuk menjaga face atau gambaran tentang diri pribadi sesuai dengan atribut sosial yang diterima. Sebuah komentar dikatakan mengandung ekspresi ketidaksopanan apabila mengandung ekspresi yang mengganggu proses penyelamatan face. KEBERADABAN (CIVILITY) DAN KESOPANAN (POLITENESS) DALAM DISKUSI
  • 16. Ekspresi Tidak Beradab Kategori komentar mengandung ancaman verbal terhadap demokrasi Komentar berisi stereotipe Komentar berisi ancaman atas hak-hak pihak lain, termasuk di dalamnya kebebasan personal dan kebebasan bicara
  • 17. Ekspresi Tidak Sopan Kategori Mengandung name calling Menuduh pihak lain berbohong Menggunakan hiperbola Vulgaritas Memberikan sinyal yang tidak kooperatif Mengandung sarkasme Merendahkan pihak lain (aspersion) Yang termasuk perilaku tidak sopan lain tapi tidak tercantum di atas