SlideShare a Scribd company logo
1 of 43
Lingkungan
Administrasi Publik
Oleh: Prof. Dr. Azhar Kasim, MPA
Lingkungan Administrasi Publik
 Lingkungan Eksternal:
a) Sistem Politik, Peranan Pemerintah
b) Kebudayaan Masyarakat
c) Sosial Ekonomi, mod. Digital Economy
d) Dll.
 Lingkungan Internal:
a) Budaya Organisasi
b) Motivasi
c) Dll.
Lingkungan Administrasi Publik
 Sistem Politik:
1 Sistem Politik Tradisional:
 Monolitik: top- down
 Tidak ada pemisahaan urusan negara
dan urusan pribadi pejabatnya
2 Sistem Politik Demokratis:
 Kekuasaan ditangan rakyat
 Checks and Balances
Lingkungan Administrasi Publik
3. Sistem Politik Negara yang Sedang
Berkembang:
 Secara formal (resmi) sebagai sistem
politik yang demokratis
 Prakteknya masih banyak pengaruh
sistem lama yang tradisional
Peranan Pemerintah
Period Nomad
ic Age
Mercan
tilism
Liberal
ism
Instituti
onalism
Neo-
liberalis
m
Leader n/a n/a Adam
Smith
J.M.
Keynes
F.
Hayek
Govet.
size
No to
small
Big Small Big Small
Market Succes
s
Failure Succes
s
Failure Succes
s
Perubahan dari neo-liberalism ke
new institutionalism
Period Neo-
liberalism
New
Institutionalism
Leaders F. Hayek Wlliamson
(1975);
Fukuyama
(2004); Paul
Krugman(2009)
Governme
nt
size/role
Small/policy
level
Bigger/ More
govt. regulation
and control
Perkembangan Ilmu Administrasi
Publik
 Sehubungan dengan sifat ilmu administrasi
publik yang sangat kontekstual, maka
sejarah perkembangan administrasi publik
dan termasuk administrasi kepegawaian
negeri (civil service) di suatu negara
sangat besar pengaruhnya terhadap
perkembangan ilmu administrasi publik
dinegara yang bersangkutan.
Prinsip-prinsip klasik Adm. Publik (Old Public
Administration) Pada Periode Liberalisme
(Wilson ,1887; Fayol .1916; dan Weber ,1922)
 Diorganisasikan secara hierarchical
 Sistem dan prosedur berdasarkan prinsip
one-best-way (terpengaruh oleh Scientific
Management)
 Administrasi publik sebagai penyelenggara
semua pelayanan publik yang telah
ditetapkan oleh kebijakan publik
 Pegawai negeri bertindak berdasarkan
kepentingan publik (public interest)
Periode Institutionalisme (1)
(Lord John Maynard Keynes, 1935)
 Peranan pemerintah sangat besar untuk
mengendalikan kecenderungan gonjang
ganjing siklus mekanisme pasar
 Pemerintah melakukan berbagai program
untuk mengurangi kesenjangan sosial dan
ekonomi
Periode Institutionalisme (2)
(Lord John Maynard Keynes, 1935)
 Birokrasi di berbagai jenjang pemerintahan
menjadi besar dan mencakup hampir
semua bidang kehidupan, misalnya, Pada
masa Presiden Franklin D. Roosevelt ada
program the New Deal (1933-1938) di
Amerika Serikat
 Pada akhir tahun 1970an mulai dikenal m.k
Analisis Kebijakan; Analisis Biaya
Transaksi; Evaluasi Program dan Proyek
Publik
Tantangan Semenjak Tahun 1985
 Kemajuan teknologi khususnya ICT dan
transportasi telah menimbulkan gejala
globalisasi di hampir semua bidang
kehidupan
 Bangsa yang menguasai pengetahuan
termasuk teknologi dapat meningkatkan
produktivitas nasional dan pada gilirannya
akan dapat meningkatkan daya saing
nasional dalam era globalisasi
Tantangan Semenjak Tahun 1985
 Administrasi publik yang klasik yang sangat
mengandalkan mekanisme birokrasi dalam
pelayanan publik dianggap sudah tidak sesuai
lagi dengan kebutuhan masyarakat modern
karena kurang efisien, kaku dan terlalu
lamban
 Muncul paradigma baru yang mengandalkan
pada mekanisme pasar dan persaingan dalam
penyelenggaraan pelayanan publik. Muncul
pemikiran tentang reinventing government,
post-bureaucratic paradigm, dan new public
management
Pemerintah yang
Demokratis
 Berdasarkan prinsip of the people, by
the people, and for the people
 Dalam masyarakat modern prinsip ini
tidak dapat diterapkan secara
langsung karena besarnya fungsi dan
tugas pemerintahan
 Khususnya prinsip by the people
tidak dapat dilaksanakan langsung
oleh rakyat, tetapi dilakukan oleh
instansi/birokrasi pemerintahan
Peranan Birokrasi
Pemerintahan
 Penyelenggaraan pelayanan publik
pada umumnya dilakukan oleh
birokrasi yang dijalankan oleh
pegawai negeri (civil service)
 Rekrutmen pegawai negeri tidak
melalui pemilihan oleh rakyat dan
tidak ditunjuk berdasarkan loyalitas
politik, tetapi diseleksi berdasarkan
kriteria menurut sistem merit.
Pelayanan Publik dan
Demokrasi
 Bagaimana caranya agar pelayanan publik
dapat sejalan dengan prinsip-prinsip dasar
demokrasi?
 Apa jaminannya agar perilaku pegawai
negeri (birokrat) tetap sejalan dengan
tugas pemerintahan?
 Bagaimana caranya agar tidak terjadi
penyalahgunaan wewenang dan korupsi?
Diperlukan adanya upaya sbb:
 Desentralisasi Pemerintahan/
Otonomi Daerah
 Merit System
 Rule of Law
 Pertanggung jawaban Publik
 Kepemimpinan yang kuat, punya visi
yang jelas ttg. Pemerintah yang
Bersih
Dichotomy: Politics -
Administration
 Representative Democracy (Legislatif,
Partai Politik, Elected Officials dan Political
Appointees) berperan mengawasi
adminsitrasi publik dalam
penyelenggaraan pelayanan publik
 Mengakui kebutuhan terhadap
administrasi publik dengan pegawai negeri
yang permanen (career civil servants),
termasuk spesialisasi (professional) yang
dilindungi dari campur tangan politik
Partisipasi Pegawai
Negeri
 Belakangan disadari bahwa
partisipasi pegawai negeri (birokrat)
dalam pembuatan keputusan
kebijakan dapat bermanfaat karena:
dapat membuat keputusan yang
lebih baik, serta moril yang lebih
tinggi, self actualization yang lebih
besar, komitmen yang lebih tinggi
Membatasi Kebebasan Pegawai
Negeri demi Kepentingan Publik
 Loyalitas terhadap pemerintahan
 Membatasi keterlibatan dalam
kegiatan partai politik
 Melarang keterlibatan dalam mogok
kerja
 Membatasi keterlibatan dalam NGO
dan organisasi privat (swasta) untuk
mencegah konflik kepentingan
Desentralisasi Pemerintahan
 Local government is local self-
administration—means participation
of the citizens running their
community
 Representation through a council
which is part of the administration.
This is not a Parliament
Desentralisasi Pemerintahan
 Pada hakekatnya desentralisasi
merupakan otonomisasi suatu
masyarakat yang berada dalam
suatu wilayah tertentu. Masyarakat
yang memperoleh otonomi menjelma
menjadi daerah otonom. Adalah
mutlak penyelenggaraan
pemerintahan daerah sebagai sub
sistem dari pemerintahan nasional.
(B. Hossein, 2001)
Desentralisasi Pemerintahan
 Demokratisasi dan Otonomi Daerah dapat
meningkatkan pelayanan publik dan
pemerintah yang bersih sebab hal ini
membawa konsekuensi perlunya
partisipasi aktif masyarakat dalam setiap
tahap pemerintahan daerah
 Dalam kenyataan partisipasi aktif
masyarakat ini belum menjadi kenyataan,
nilai demokrasi belum membudaya, nilai
patrimonial, dan elite politics masih
dominan
Jenjang Partisipasi
No. Jenjang Mekanisme
1 Citizen Control Referandum,
Pemilihan Langsung
2 Delegation Organisasi Masyarakat
yang dikendalikan warga
3 Partnership Public-Private Partnership
(Pem dan Masy.)
4 Consultation Public Meetings
5 Information Citizen’s Charter, e-Gov.
6 Manipulation Elite Politics
Classical Social Democracy
(the old left)
 Tingginya keterlibatan negara dalam
kehidupan politik dan ekonomi
 Dominasi negara terhadap civil
society (masyarakat madani)
 Kolektivisme
 Manajemen permintaan Keynesian,
plus korporatisme
 Peranan pasar yang dibatasi:
ekonomi sosial atau campuran
Neo-liberlisme (the new right)
 Peran pemerintah yang minimal
 Civil society yang otonom
 Fundamentalisme pasar
 Otoritarisme moral: plus individualisme
yang kuat
 Menerima fakta ketidakadilan
 Nasionalisme tradisional
 Welfare state sebagai jaringan pengaman
sosial
 Rendah kesadaran terhadap lingkungan
hidup
Third Way Values
 Keadilan (equality)
 Perlindungan terhadap mereka yang
lemah
 Kebebasan sebagai otonomi
 Tidak ada hak tanpa tanggung jawab
 Tidak ada otoritas tanpa demokarsi
 Pluralisme kosmopolitan
 Konservatisme filosofis
Kritik Terhadap
The Third Way
 Diam terhadap ketidakadilan
distribusi kekayaan dan kekuasaan
 Lebih merupakan rasionalisasi
kompromi politik antar golongan kiri
dan golongan kanan dimana pihak
kiri bergerak lebih dekat ke kanan
New Public Management
(Holmes & Shand, 1995)
 Menselaraskan wewenang dan tanggung
jawab dalam rangka peningkatan kinerja
 Lebih menekankan akuntabilitas dan
transparansi dengan mensyaratkan
pelaporan hasil dan biaya pencapaiannya
 Sistem budgeting dan manajemen untuk
mendukung dan mendorong perubahan
tersebut
New Public Management
(Lihat: OECD, 1996)
 Bermaksud mengembangkan budaya yang
berorientasi kinerja (performance-oriented
culture) di sektor publik
 Desentralisasi keputusan alokasi sumber
daya dan pelaksanaan pelayanan publik
 Lebih fokus pada hasil (efisiensi,
efektifitas dan kualitas pelayanan) dan
sistem manajemen yang lebih fleksible
 Memperkuat kapasitas strategik di pusat
untuk menuntun perubahan manajemen
publik
Prinsip-prinsip Adm. Publik yang
klasik
 Diorganisasikan secara hierachical
 Sistem dan prosedur berdasarkan
one best way
 Administrasi publik sebagai
penyelenggara semua pelayanan
publik yang sudah ditetapkan dalam
kebijakan publik
 Pegawai negeri yang netral dan tidak
berpolitik
Tantangan thd Institusionalisme
 Administrasi publik pada era
institusionalisme (Keynesian) sangat
mengandalkan mekanisme birokrasi
dan sentralisasi dalam pelayanan
publik dianggap sudah tidak sesuai
lagi dengan kebutuhan masyarakat
modern karena tidak efisien, kaku
dan lamban
Munculnya Neo-Liberalisme
 Muncul paradigma baru pada era neo
liberalisme yang mengandalkan pada
mekanisme pasar dan persaingan dalam
penyelenggaraan pelayanan publik, baik
persaingan pasar, quasi persaingan atau
benchmarking. Struktur organisasi
pemerintahan lebih desentralisasi. Tugas
Pemerintah lebih banyak pada tataran
kebijakan (regulatory) dari pada terlibat
langsung dalam penyelenggaraan
pelayanan (service delivery)
Munculnya Neo-Liberalisme
 Penerapan prinsip good governance
ke dalam birokrasi pemerintahan,
misalnya mendorong partisipasi
masyarakat, rule of law, tranparansi,
dan pertanggung jawaban publik
Kegagalan Neo-liberalism
1. Kesenjangan sosial semakin besar
2. Munculnya bubble economy
3. Terjadi krisis keuangan global, yang dipicu
oleh kegagalan subprime mortgage yang
menyebabkan kebankrutan lembaga
keuangan seperti Lehman Brothers,
Fannie Mae, dan Freddie Mac, serta krisis
perusahaan asuransi yang terbesar AIG di
Amerika Serikat
Post NPM (1)
1. Mengurangi fragmentasi instansi
pemerintahan dengan integrasi struktural
2. Menyisipkan resentralisasi dan re-regulasi
3. Inisiatif pendekatan pemerintahan yang
menyeluruh (whole of government
initiatives)
4. Menghilangkan ambiguitas peranan dan
menciptakan hubungan peranan yang
jelas
Post NPM (2)
5. Public-Private Partnerships
6. Meningkatkan sentralisasi administrasi
pemerintahan, koordinasi dan
pengembangan kapasitas
7. Memperkuat kapasitas politik dan
administrasi pemerintah pusat
8. Lebih memperhatikan aspek lingkungan,
sejarah dan budaya adminitrasi publik
Post NPM (3)
9. Pembangunan harus merupakan proses
perubahan yang dinamis, sistemik, dan
berkesinambungan dalam suatu siklus good
governance
10. Menciptakan dynamic governance agar tetap
releva n dengan perubahan kebutuhan
masyarakat di lingkungan yang berubah.
Selanjutnya dynamic governance akan
mendorong terciptanya dynamic capabilities
dalam organisasi publik
New Institutionalism
(Williamson, 1975; Fukuyama, 2004; Klein, 2009)
1. Sebagai reaksi terhadap kegagalan neo-
liberalism muncul pendekatan inter
disiplin termasuk ekonomi, politik dan
administrasi publik yang menginginkan
koreksi terhadap dampak yang
ditimbulkan oleh neo-liberalism
2. Dalam bidang administrasi publik muncul
paradigma Post-NPM
New Public Service
Trend sekarang adalah New
Public Service yang lebih
menekankan pada koalisi
antara pemerintah, swasta
dan masyarakat
The New Public Service
 Serve, rather than steer;
 The public interest is the aim, not the by
product;
 Think strategically, act democratically;
 Serve citizens, not customers;
 Accountability isn’t simple;
 Value people, not just productivity;
 Value citizenship and public service above
entrepreneurship
The New Public Service
In a democratic society, a concern for
democratic values should be paramount
in the way we think about systems of
governance. Values such as efficiency
and productivity should not be lost, but
should be placed in the larger context of
democracy, community and public
interest.
Upaya penciptaan Pemerintah
yang Bersih
 Adanya sistem ‘rule of law’
 Adanya upaya yang konsisten
membangun hukum agar tercipta
integritas pemerintah, seperti UU Hukum
Pidana, UU Anti Korupsi, UU pengawasan
Administrasi Negara, dsb.
 Adanya sistem pemisahan kekuasaan,
pelaporan hadiah yang diterima, dan
sistem financial disclosure system (mis.
Pembuktian terbalik dalam perpajakan)
Upaya Pemberantasan Korupsi
 Harmonisasi peraturan perundang-undangan
 Prioritas pada instansi pemerintah yang utama
seperti lembaga peradilan, aparatur penegak
hukum, instansi yang mengatur perekonomian,
pemberian izin
 Membangun integritas dan disiplin diri pejabat
penting
 Adanya mekanisme yang komprehensif yang
mencakup investigasi, pendidikan dan upaya
preventif
 Membangun etika profesional dan meningkatkan
kualitas pelayanan publik
 Mengusut kasus korupsi termasuk yang
menyangkut pejabat tinggi

More Related Content

What's hot

SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)
SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)
SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)Tri Widodo W. UTOMO
 
Monitoring dan Evaluasi Kebijakan Publik
Monitoring dan Evaluasi Kebijakan Publik Monitoring dan Evaluasi Kebijakan Publik
Monitoring dan Evaluasi Kebijakan Publik Dadang Solihin
 
Pemahaman Perkembangan & Paradigma Administrasi Negara.pptx
Pemahaman Perkembangan & Paradigma Administrasi Negara.pptxPemahaman Perkembangan & Paradigma Administrasi Negara.pptx
Pemahaman Perkembangan & Paradigma Administrasi Negara.pptxRutiana Dwi Wahyunengseh
 
Organisasi & Manajemen Pemerintahan
Organisasi & Manajemen PemerintahanOrganisasi & Manajemen Pemerintahan
Organisasi & Manajemen PemerintahanTri Widodo W. UTOMO
 
Dinamika Politik dan Kebijakan dalam Praktek Pemerintahan
Dinamika Politik dan Kebijakan dalam Praktek PemerintahanDinamika Politik dan Kebijakan dalam Praktek Pemerintahan
Dinamika Politik dan Kebijakan dalam Praktek PemerintahanDadang Solihin
 
Organisasi dan Kelembagaan
Organisasi dan KelembagaanOrganisasi dan Kelembagaan
Organisasi dan Kelembagaanhenny ferniza
 
Bab. 6. teori postmodern
Bab. 6. teori postmodernBab. 6. teori postmodern
Bab. 6. teori postmodernEver Dethan
 
AKTOR DALAM GOOD GOVERNANCE SERTA PERANNYA
AKTOR DALAM GOOD GOVERNANCE SERTA PERANNYAAKTOR DALAM GOOD GOVERNANCE SERTA PERANNYA
AKTOR DALAM GOOD GOVERNANCE SERTA PERANNYAFajar Dolly
 
Pengawasan Pelaksanaan Pembangunan Daerah oleh DPRD
Pengawasan Pelaksanaan Pembangunan Daerah oleh DPRDPengawasan Pelaksanaan Pembangunan Daerah oleh DPRD
Pengawasan Pelaksanaan Pembangunan Daerah oleh DPRDDadang Solihin
 
Etika Administrasi Publik
Etika Administrasi PublikEtika Administrasi Publik
Etika Administrasi PublikSiti Sahati
 
Pendekatan Dalam Ilmu Politik
Pendekatan Dalam Ilmu PolitikPendekatan Dalam Ilmu Politik
Pendekatan Dalam Ilmu PolitikMuhamad Yogi
 
BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]
BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]
BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]Siti Sahati
 
Konsep Dasar Administrasi Pemerintah Daerah
Konsep Dasar Administrasi Pemerintah DaerahKonsep Dasar Administrasi Pemerintah Daerah
Konsep Dasar Administrasi Pemerintah DaerahSiti Sahati
 
Evolusi Perbandingan Administrasi Negara
Evolusi Perbandingan Administrasi NegaraEvolusi Perbandingan Administrasi Negara
Evolusi Perbandingan Administrasi NegaraSiti Sahati
 

What's hot (20)

SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)
SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)
SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)
 
Monitoring dan Evaluasi Kebijakan Publik
Monitoring dan Evaluasi Kebijakan Publik Monitoring dan Evaluasi Kebijakan Publik
Monitoring dan Evaluasi Kebijakan Publik
 
Materi Kebijakan publik
Materi Kebijakan publikMateri Kebijakan publik
Materi Kebijakan publik
 
Pemahaman Perkembangan & Paradigma Administrasi Negara.pptx
Pemahaman Perkembangan & Paradigma Administrasi Negara.pptxPemahaman Perkembangan & Paradigma Administrasi Negara.pptx
Pemahaman Perkembangan & Paradigma Administrasi Negara.pptx
 
Materi Sistem Politik Indonesia
Materi Sistem Politik IndonesiaMateri Sistem Politik Indonesia
Materi Sistem Politik Indonesia
 
Organisasi & Manajemen Pemerintahan
Organisasi & Manajemen PemerintahanOrganisasi & Manajemen Pemerintahan
Organisasi & Manajemen Pemerintahan
 
Dinamika Politik dan Kebijakan dalam Praktek Pemerintahan
Dinamika Politik dan Kebijakan dalam Praktek PemerintahanDinamika Politik dan Kebijakan dalam Praktek Pemerintahan
Dinamika Politik dan Kebijakan dalam Praktek Pemerintahan
 
Organisasi dan Kelembagaan
Organisasi dan KelembagaanOrganisasi dan Kelembagaan
Organisasi dan Kelembagaan
 
Bab. 6. teori postmodern
Bab. 6. teori postmodernBab. 6. teori postmodern
Bab. 6. teori postmodern
 
Analisis kebijakan publik
Analisis kebijakan publikAnalisis kebijakan publik
Analisis kebijakan publik
 
6 dimensi dalam administrasi publik pdf
6 dimensi dalam administrasi publik pdf6 dimensi dalam administrasi publik pdf
6 dimensi dalam administrasi publik pdf
 
AKTOR DALAM GOOD GOVERNANCE SERTA PERANNYA
AKTOR DALAM GOOD GOVERNANCE SERTA PERANNYAAKTOR DALAM GOOD GOVERNANCE SERTA PERANNYA
AKTOR DALAM GOOD GOVERNANCE SERTA PERANNYA
 
Pengawasan Pelaksanaan Pembangunan Daerah oleh DPRD
Pengawasan Pelaksanaan Pembangunan Daerah oleh DPRDPengawasan Pelaksanaan Pembangunan Daerah oleh DPRD
Pengawasan Pelaksanaan Pembangunan Daerah oleh DPRD
 
Politik dan kebijakan publik
Politik dan kebijakan publikPolitik dan kebijakan publik
Politik dan kebijakan publik
 
Etika Administrasi Publik
Etika Administrasi PublikEtika Administrasi Publik
Etika Administrasi Publik
 
Pendekatan Dalam Ilmu Politik
Pendekatan Dalam Ilmu PolitikPendekatan Dalam Ilmu Politik
Pendekatan Dalam Ilmu Politik
 
Kelembagaan
KelembagaanKelembagaan
Kelembagaan
 
BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]
BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]
BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]
 
Konsep Dasar Administrasi Pemerintah Daerah
Konsep Dasar Administrasi Pemerintah DaerahKonsep Dasar Administrasi Pemerintah Daerah
Konsep Dasar Administrasi Pemerintah Daerah
 
Evolusi Perbandingan Administrasi Negara
Evolusi Perbandingan Administrasi NegaraEvolusi Perbandingan Administrasi Negara
Evolusi Perbandingan Administrasi Negara
 

Similar to Lingkungan administrasi publik

Nasrun public policy-revised
Nasrun public policy-revisedNasrun public policy-revised
Nasrun public policy-revisedNasrun Annahar
 
FASE DALAM ADMINISTRASI PUBLIK
FASE DALAM ADMINISTRASI PUBLIKFASE DALAM ADMINISTRASI PUBLIK
FASE DALAM ADMINISTRASI PUBLIKMasayu Juwita
 
Administrasi_Publik_STIA_MADANI.pptx
Administrasi_Publik_STIA_MADANI.pptxAdministrasi_Publik_STIA_MADANI.pptx
Administrasi_Publik_STIA_MADANI.pptxfaisalhasan48
 
Reading Report Public Management And Administration
Reading Report Public Management And AdministrationReading Report Public Management And Administration
Reading Report Public Management And Administrationfathir fajar sidiq
 
The recovery of civism in public administration, power point
The recovery of civism in public administration, power pointThe recovery of civism in public administration, power point
The recovery of civism in public administration, power pointTimbul Manurung
 
KONSEPSI GG.pdf
KONSEPSI GG.pdfKONSEPSI GG.pdf
KONSEPSI GG.pdfulfabinada
 
Pkn bu evi presentasi!!
Pkn bu evi presentasi!!Pkn bu evi presentasi!!
Pkn bu evi presentasi!!jesslynJC
 
Be & gg, Asep Muhamad Perdiana, Hapzi Ali, Board of Director,Board Committes,...
Be & gg, Asep Muhamad Perdiana, Hapzi Ali, Board of Director,Board Committes,...Be & gg, Asep Muhamad Perdiana, Hapzi Ali, Board of Director,Board Committes,...
Be & gg, Asep Muhamad Perdiana, Hapzi Ali, Board of Director,Board Committes,...Asep Muhamad Ferdiana
 
Demokrasi, pembangunan dan perpajakan sesi 1
Demokrasi, pembangunan dan perpajakan sesi 1Demokrasi, pembangunan dan perpajakan sesi 1
Demokrasi, pembangunan dan perpajakan sesi 1Lili Fajri Dailimi
 
dokumen.tips_pendekatan-pian.ppt
dokumen.tips_pendekatan-pian.pptdokumen.tips_pendekatan-pian.ppt
dokumen.tips_pendekatan-pian.pptArdifaSamawy
 
Budaya politik lokal di era otonomi daerah
Budaya politik lokal di era otonomi daerahBudaya politik lokal di era otonomi daerah
Budaya politik lokal di era otonomi daerahFathor Rahman
 
Resume birokrasi indonesia
Resume birokrasi indonesiaResume birokrasi indonesia
Resume birokrasi indonesiaYasirecin Yasir
 
Public-Policy-Revised.ppt
Public-Policy-Revised.pptPublic-Policy-Revised.ppt
Public-Policy-Revised.pptNadiaEunike1
 
Public-Policy-Revised (2).ppt
Public-Policy-Revised (2).pptPublic-Policy-Revised (2).ppt
Public-Policy-Revised (2).pptAmirHamzah90196
 
Teori tata pemerintahan
Teori tata pemerintahanTeori tata pemerintahan
Teori tata pemerintahanEver Dethan
 
Penguatan Partisipasi Masyarakat Adat Dalam Penyelenggaraan Otonomi Daerah di...
Penguatan Partisipasi Masyarakat Adat Dalam Penyelenggaraan Otonomi Daerah di...Penguatan Partisipasi Masyarakat Adat Dalam Penyelenggaraan Otonomi Daerah di...
Penguatan Partisipasi Masyarakat Adat Dalam Penyelenggaraan Otonomi Daerah di...Tri Widodo W. UTOMO
 

Similar to Lingkungan administrasi publik (20)

Nasrun public policy-revised
Nasrun public policy-revisedNasrun public policy-revised
Nasrun public policy-revised
 
FASE DALAM ADMINISTRASI PUBLIK
FASE DALAM ADMINISTRASI PUBLIKFASE DALAM ADMINISTRASI PUBLIK
FASE DALAM ADMINISTRASI PUBLIK
 
Good clean governance-libre
Good clean governance-libreGood clean governance-libre
Good clean governance-libre
 
Administrasi_Publik_STIA_MADANI.pptx
Administrasi_Publik_STIA_MADANI.pptxAdministrasi_Publik_STIA_MADANI.pptx
Administrasi_Publik_STIA_MADANI.pptx
 
Reading Report Public Management And Administration
Reading Report Public Management And AdministrationReading Report Public Management And Administration
Reading Report Public Management And Administration
 
Rekonstruksi kultural birokrasi
Rekonstruksi kultural birokrasiRekonstruksi kultural birokrasi
Rekonstruksi kultural birokrasi
 
The recovery of civism in public administration, power point
The recovery of civism in public administration, power pointThe recovery of civism in public administration, power point
The recovery of civism in public administration, power point
 
KONSEPSI GG.pdf
KONSEPSI GG.pdfKONSEPSI GG.pdf
KONSEPSI GG.pdf
 
Sari
SariSari
Sari
 
Pkn bu evi presentasi!!
Pkn bu evi presentasi!!Pkn bu evi presentasi!!
Pkn bu evi presentasi!!
 
Be & gg, Asep Muhamad Perdiana, Hapzi Ali, Board of Director,Board Committes,...
Be & gg, Asep Muhamad Perdiana, Hapzi Ali, Board of Director,Board Committes,...Be & gg, Asep Muhamad Perdiana, Hapzi Ali, Board of Director,Board Committes,...
Be & gg, Asep Muhamad Perdiana, Hapzi Ali, Board of Director,Board Committes,...
 
Demokrasi, pembangunan dan perpajakan sesi 1
Demokrasi, pembangunan dan perpajakan sesi 1Demokrasi, pembangunan dan perpajakan sesi 1
Demokrasi, pembangunan dan perpajakan sesi 1
 
dokumen.tips_pendekatan-pian.ppt
dokumen.tips_pendekatan-pian.pptdokumen.tips_pendekatan-pian.ppt
dokumen.tips_pendekatan-pian.ppt
 
Budaya politik lokal di era otonomi daerah
Budaya politik lokal di era otonomi daerahBudaya politik lokal di era otonomi daerah
Budaya politik lokal di era otonomi daerah
 
Resume birokrasi indonesia
Resume birokrasi indonesiaResume birokrasi indonesia
Resume birokrasi indonesia
 
Public-Policy-Revised.ppt
Public-Policy-Revised.pptPublic-Policy-Revised.ppt
Public-Policy-Revised.ppt
 
Public-Policy-Revised (2).ppt
Public-Policy-Revised (2).pptPublic-Policy-Revised (2).ppt
Public-Policy-Revised (2).ppt
 
Public-Policy-Revised.ppt
Public-Policy-Revised.pptPublic-Policy-Revised.ppt
Public-Policy-Revised.ppt
 
Teori tata pemerintahan
Teori tata pemerintahanTeori tata pemerintahan
Teori tata pemerintahan
 
Penguatan Partisipasi Masyarakat Adat Dalam Penyelenggaraan Otonomi Daerah di...
Penguatan Partisipasi Masyarakat Adat Dalam Penyelenggaraan Otonomi Daerah di...Penguatan Partisipasi Masyarakat Adat Dalam Penyelenggaraan Otonomi Daerah di...
Penguatan Partisipasi Masyarakat Adat Dalam Penyelenggaraan Otonomi Daerah di...
 

More from Lili Fajri Dailimi

More from Lili Fajri Dailimi (20)

Silabus Pajak - LFD.docx
Silabus Pajak - LFD.docxSilabus Pajak - LFD.docx
Silabus Pajak - LFD.docx
 
Modul Pengantar Perpajakan - Rudi Ginting.pdf
Modul Pengantar Perpajakan - Rudi Ginting.pdfModul Pengantar Perpajakan - Rudi Ginting.pdf
Modul Pengantar Perpajakan - Rudi Ginting.pdf
 
List pertanyaan webinar tgl 17 november 2021
List pertanyaan webinar tgl 17 november 2021 List pertanyaan webinar tgl 17 november 2021
List pertanyaan webinar tgl 17 november 2021
 
Qn a uu hpp
Qn a uu hppQn a uu hpp
Qn a uu hpp
 
Pmk nomor 2 tahun 2010
Pmk nomor 2 tahun 2010Pmk nomor 2 tahun 2010
Pmk nomor 2 tahun 2010
 
Review jurnal ilmiah
Review jurnal ilmiahReview jurnal ilmiah
Review jurnal ilmiah
 
Balance Score Card Concept
Balance Score Card ConceptBalance Score Card Concept
Balance Score Card Concept
 
Session AHP (Analytic Hierarchy Process)
Session AHP (Analytic Hierarchy Process)Session AHP (Analytic Hierarchy Process)
Session AHP (Analytic Hierarchy Process)
 
Analisis Biaya dan Manfaat
Analisis Biaya dan ManfaatAnalisis Biaya dan Manfaat
Analisis Biaya dan Manfaat
 
Cost benefit analysis
Cost benefit analysis Cost benefit analysis
Cost benefit analysis
 
Kunci-kunci sukses sejak 80an-2017
Kunci-kunci sukses sejak 80an-2017Kunci-kunci sukses sejak 80an-2017
Kunci-kunci sukses sejak 80an-2017
 
Decision analysis
Decision analysis Decision analysis
Decision analysis
 
Teori organisasi s dan aplikasinya
Teori organisasi s  dan aplikasinyaTeori organisasi s  dan aplikasinya
Teori organisasi s dan aplikasinya
 
7's mc kinsey
7's mc kinsey7's mc kinsey
7's mc kinsey
 
Theory U
Theory UTheory U
Theory U
 
Pengantar paradigma dan teori ilmu adm
Pengantar paradigma dan teori ilmu admPengantar paradigma dan teori ilmu adm
Pengantar paradigma dan teori ilmu adm
 
Leadership
LeadershipLeadership
Leadership
 
Birokrasi, demokrasi dan civil service
Birokrasi, demokrasi dan civil serviceBirokrasi, demokrasi dan civil service
Birokrasi, demokrasi dan civil service
 
Sap 5- administrasidan kebijakan publik
Sap 5- administrasidan kebijakan publikSap 5- administrasidan kebijakan publik
Sap 5- administrasidan kebijakan publik
 
Desentralisasi Fiskal 12
Desentralisasi Fiskal 12Desentralisasi Fiskal 12
Desentralisasi Fiskal 12
 

Recently uploaded

Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditYOSUAGETMIRAJAGUKGUK1
 
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptxMembangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptxBudyHermawan3
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfNetraHartana
 
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdfHarisKunaifi2
 
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxAmandaJesica
 
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptMuhammadNorman9
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxBudyHermawan3
 
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAdministrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAnthonyThony5
 

Recently uploaded (8)

Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
 
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptxMembangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
 
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
 
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
 
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
 
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAdministrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
 

Lingkungan administrasi publik

  • 2. Lingkungan Administrasi Publik  Lingkungan Eksternal: a) Sistem Politik, Peranan Pemerintah b) Kebudayaan Masyarakat c) Sosial Ekonomi, mod. Digital Economy d) Dll.  Lingkungan Internal: a) Budaya Organisasi b) Motivasi c) Dll.
  • 3. Lingkungan Administrasi Publik  Sistem Politik: 1 Sistem Politik Tradisional:  Monolitik: top- down  Tidak ada pemisahaan urusan negara dan urusan pribadi pejabatnya 2 Sistem Politik Demokratis:  Kekuasaan ditangan rakyat  Checks and Balances
  • 4. Lingkungan Administrasi Publik 3. Sistem Politik Negara yang Sedang Berkembang:  Secara formal (resmi) sebagai sistem politik yang demokratis  Prakteknya masih banyak pengaruh sistem lama yang tradisional
  • 5. Peranan Pemerintah Period Nomad ic Age Mercan tilism Liberal ism Instituti onalism Neo- liberalis m Leader n/a n/a Adam Smith J.M. Keynes F. Hayek Govet. size No to small Big Small Big Small Market Succes s Failure Succes s Failure Succes s
  • 6. Perubahan dari neo-liberalism ke new institutionalism Period Neo- liberalism New Institutionalism Leaders F. Hayek Wlliamson (1975); Fukuyama (2004); Paul Krugman(2009) Governme nt size/role Small/policy level Bigger/ More govt. regulation and control
  • 7. Perkembangan Ilmu Administrasi Publik  Sehubungan dengan sifat ilmu administrasi publik yang sangat kontekstual, maka sejarah perkembangan administrasi publik dan termasuk administrasi kepegawaian negeri (civil service) di suatu negara sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan ilmu administrasi publik dinegara yang bersangkutan.
  • 8. Prinsip-prinsip klasik Adm. Publik (Old Public Administration) Pada Periode Liberalisme (Wilson ,1887; Fayol .1916; dan Weber ,1922)  Diorganisasikan secara hierarchical  Sistem dan prosedur berdasarkan prinsip one-best-way (terpengaruh oleh Scientific Management)  Administrasi publik sebagai penyelenggara semua pelayanan publik yang telah ditetapkan oleh kebijakan publik  Pegawai negeri bertindak berdasarkan kepentingan publik (public interest)
  • 9. Periode Institutionalisme (1) (Lord John Maynard Keynes, 1935)  Peranan pemerintah sangat besar untuk mengendalikan kecenderungan gonjang ganjing siklus mekanisme pasar  Pemerintah melakukan berbagai program untuk mengurangi kesenjangan sosial dan ekonomi
  • 10. Periode Institutionalisme (2) (Lord John Maynard Keynes, 1935)  Birokrasi di berbagai jenjang pemerintahan menjadi besar dan mencakup hampir semua bidang kehidupan, misalnya, Pada masa Presiden Franklin D. Roosevelt ada program the New Deal (1933-1938) di Amerika Serikat  Pada akhir tahun 1970an mulai dikenal m.k Analisis Kebijakan; Analisis Biaya Transaksi; Evaluasi Program dan Proyek Publik
  • 11. Tantangan Semenjak Tahun 1985  Kemajuan teknologi khususnya ICT dan transportasi telah menimbulkan gejala globalisasi di hampir semua bidang kehidupan  Bangsa yang menguasai pengetahuan termasuk teknologi dapat meningkatkan produktivitas nasional dan pada gilirannya akan dapat meningkatkan daya saing nasional dalam era globalisasi
  • 12. Tantangan Semenjak Tahun 1985  Administrasi publik yang klasik yang sangat mengandalkan mekanisme birokrasi dalam pelayanan publik dianggap sudah tidak sesuai lagi dengan kebutuhan masyarakat modern karena kurang efisien, kaku dan terlalu lamban  Muncul paradigma baru yang mengandalkan pada mekanisme pasar dan persaingan dalam penyelenggaraan pelayanan publik. Muncul pemikiran tentang reinventing government, post-bureaucratic paradigm, dan new public management
  • 13. Pemerintah yang Demokratis  Berdasarkan prinsip of the people, by the people, and for the people  Dalam masyarakat modern prinsip ini tidak dapat diterapkan secara langsung karena besarnya fungsi dan tugas pemerintahan  Khususnya prinsip by the people tidak dapat dilaksanakan langsung oleh rakyat, tetapi dilakukan oleh instansi/birokrasi pemerintahan
  • 14. Peranan Birokrasi Pemerintahan  Penyelenggaraan pelayanan publik pada umumnya dilakukan oleh birokrasi yang dijalankan oleh pegawai negeri (civil service)  Rekrutmen pegawai negeri tidak melalui pemilihan oleh rakyat dan tidak ditunjuk berdasarkan loyalitas politik, tetapi diseleksi berdasarkan kriteria menurut sistem merit.
  • 15. Pelayanan Publik dan Demokrasi  Bagaimana caranya agar pelayanan publik dapat sejalan dengan prinsip-prinsip dasar demokrasi?  Apa jaminannya agar perilaku pegawai negeri (birokrat) tetap sejalan dengan tugas pemerintahan?  Bagaimana caranya agar tidak terjadi penyalahgunaan wewenang dan korupsi?
  • 16. Diperlukan adanya upaya sbb:  Desentralisasi Pemerintahan/ Otonomi Daerah  Merit System  Rule of Law  Pertanggung jawaban Publik  Kepemimpinan yang kuat, punya visi yang jelas ttg. Pemerintah yang Bersih
  • 17. Dichotomy: Politics - Administration  Representative Democracy (Legislatif, Partai Politik, Elected Officials dan Political Appointees) berperan mengawasi adminsitrasi publik dalam penyelenggaraan pelayanan publik  Mengakui kebutuhan terhadap administrasi publik dengan pegawai negeri yang permanen (career civil servants), termasuk spesialisasi (professional) yang dilindungi dari campur tangan politik
  • 18. Partisipasi Pegawai Negeri  Belakangan disadari bahwa partisipasi pegawai negeri (birokrat) dalam pembuatan keputusan kebijakan dapat bermanfaat karena: dapat membuat keputusan yang lebih baik, serta moril yang lebih tinggi, self actualization yang lebih besar, komitmen yang lebih tinggi
  • 19. Membatasi Kebebasan Pegawai Negeri demi Kepentingan Publik  Loyalitas terhadap pemerintahan  Membatasi keterlibatan dalam kegiatan partai politik  Melarang keterlibatan dalam mogok kerja  Membatasi keterlibatan dalam NGO dan organisasi privat (swasta) untuk mencegah konflik kepentingan
  • 20. Desentralisasi Pemerintahan  Local government is local self- administration—means participation of the citizens running their community  Representation through a council which is part of the administration. This is not a Parliament
  • 21. Desentralisasi Pemerintahan  Pada hakekatnya desentralisasi merupakan otonomisasi suatu masyarakat yang berada dalam suatu wilayah tertentu. Masyarakat yang memperoleh otonomi menjelma menjadi daerah otonom. Adalah mutlak penyelenggaraan pemerintahan daerah sebagai sub sistem dari pemerintahan nasional. (B. Hossein, 2001)
  • 22. Desentralisasi Pemerintahan  Demokratisasi dan Otonomi Daerah dapat meningkatkan pelayanan publik dan pemerintah yang bersih sebab hal ini membawa konsekuensi perlunya partisipasi aktif masyarakat dalam setiap tahap pemerintahan daerah  Dalam kenyataan partisipasi aktif masyarakat ini belum menjadi kenyataan, nilai demokrasi belum membudaya, nilai patrimonial, dan elite politics masih dominan
  • 23. Jenjang Partisipasi No. Jenjang Mekanisme 1 Citizen Control Referandum, Pemilihan Langsung 2 Delegation Organisasi Masyarakat yang dikendalikan warga 3 Partnership Public-Private Partnership (Pem dan Masy.) 4 Consultation Public Meetings 5 Information Citizen’s Charter, e-Gov. 6 Manipulation Elite Politics
  • 24. Classical Social Democracy (the old left)  Tingginya keterlibatan negara dalam kehidupan politik dan ekonomi  Dominasi negara terhadap civil society (masyarakat madani)  Kolektivisme  Manajemen permintaan Keynesian, plus korporatisme  Peranan pasar yang dibatasi: ekonomi sosial atau campuran
  • 25. Neo-liberlisme (the new right)  Peran pemerintah yang minimal  Civil society yang otonom  Fundamentalisme pasar  Otoritarisme moral: plus individualisme yang kuat  Menerima fakta ketidakadilan  Nasionalisme tradisional  Welfare state sebagai jaringan pengaman sosial  Rendah kesadaran terhadap lingkungan hidup
  • 26. Third Way Values  Keadilan (equality)  Perlindungan terhadap mereka yang lemah  Kebebasan sebagai otonomi  Tidak ada hak tanpa tanggung jawab  Tidak ada otoritas tanpa demokarsi  Pluralisme kosmopolitan  Konservatisme filosofis
  • 27. Kritik Terhadap The Third Way  Diam terhadap ketidakadilan distribusi kekayaan dan kekuasaan  Lebih merupakan rasionalisasi kompromi politik antar golongan kiri dan golongan kanan dimana pihak kiri bergerak lebih dekat ke kanan
  • 28. New Public Management (Holmes & Shand, 1995)  Menselaraskan wewenang dan tanggung jawab dalam rangka peningkatan kinerja  Lebih menekankan akuntabilitas dan transparansi dengan mensyaratkan pelaporan hasil dan biaya pencapaiannya  Sistem budgeting dan manajemen untuk mendukung dan mendorong perubahan tersebut
  • 29. New Public Management (Lihat: OECD, 1996)  Bermaksud mengembangkan budaya yang berorientasi kinerja (performance-oriented culture) di sektor publik  Desentralisasi keputusan alokasi sumber daya dan pelaksanaan pelayanan publik  Lebih fokus pada hasil (efisiensi, efektifitas dan kualitas pelayanan) dan sistem manajemen yang lebih fleksible  Memperkuat kapasitas strategik di pusat untuk menuntun perubahan manajemen publik
  • 30. Prinsip-prinsip Adm. Publik yang klasik  Diorganisasikan secara hierachical  Sistem dan prosedur berdasarkan one best way  Administrasi publik sebagai penyelenggara semua pelayanan publik yang sudah ditetapkan dalam kebijakan publik  Pegawai negeri yang netral dan tidak berpolitik
  • 31. Tantangan thd Institusionalisme  Administrasi publik pada era institusionalisme (Keynesian) sangat mengandalkan mekanisme birokrasi dan sentralisasi dalam pelayanan publik dianggap sudah tidak sesuai lagi dengan kebutuhan masyarakat modern karena tidak efisien, kaku dan lamban
  • 32. Munculnya Neo-Liberalisme  Muncul paradigma baru pada era neo liberalisme yang mengandalkan pada mekanisme pasar dan persaingan dalam penyelenggaraan pelayanan publik, baik persaingan pasar, quasi persaingan atau benchmarking. Struktur organisasi pemerintahan lebih desentralisasi. Tugas Pemerintah lebih banyak pada tataran kebijakan (regulatory) dari pada terlibat langsung dalam penyelenggaraan pelayanan (service delivery)
  • 33. Munculnya Neo-Liberalisme  Penerapan prinsip good governance ke dalam birokrasi pemerintahan, misalnya mendorong partisipasi masyarakat, rule of law, tranparansi, dan pertanggung jawaban publik
  • 34. Kegagalan Neo-liberalism 1. Kesenjangan sosial semakin besar 2. Munculnya bubble economy 3. Terjadi krisis keuangan global, yang dipicu oleh kegagalan subprime mortgage yang menyebabkan kebankrutan lembaga keuangan seperti Lehman Brothers, Fannie Mae, dan Freddie Mac, serta krisis perusahaan asuransi yang terbesar AIG di Amerika Serikat
  • 35. Post NPM (1) 1. Mengurangi fragmentasi instansi pemerintahan dengan integrasi struktural 2. Menyisipkan resentralisasi dan re-regulasi 3. Inisiatif pendekatan pemerintahan yang menyeluruh (whole of government initiatives) 4. Menghilangkan ambiguitas peranan dan menciptakan hubungan peranan yang jelas
  • 36. Post NPM (2) 5. Public-Private Partnerships 6. Meningkatkan sentralisasi administrasi pemerintahan, koordinasi dan pengembangan kapasitas 7. Memperkuat kapasitas politik dan administrasi pemerintah pusat 8. Lebih memperhatikan aspek lingkungan, sejarah dan budaya adminitrasi publik
  • 37. Post NPM (3) 9. Pembangunan harus merupakan proses perubahan yang dinamis, sistemik, dan berkesinambungan dalam suatu siklus good governance 10. Menciptakan dynamic governance agar tetap releva n dengan perubahan kebutuhan masyarakat di lingkungan yang berubah. Selanjutnya dynamic governance akan mendorong terciptanya dynamic capabilities dalam organisasi publik
  • 38. New Institutionalism (Williamson, 1975; Fukuyama, 2004; Klein, 2009) 1. Sebagai reaksi terhadap kegagalan neo- liberalism muncul pendekatan inter disiplin termasuk ekonomi, politik dan administrasi publik yang menginginkan koreksi terhadap dampak yang ditimbulkan oleh neo-liberalism 2. Dalam bidang administrasi publik muncul paradigma Post-NPM
  • 39. New Public Service Trend sekarang adalah New Public Service yang lebih menekankan pada koalisi antara pemerintah, swasta dan masyarakat
  • 40. The New Public Service  Serve, rather than steer;  The public interest is the aim, not the by product;  Think strategically, act democratically;  Serve citizens, not customers;  Accountability isn’t simple;  Value people, not just productivity;  Value citizenship and public service above entrepreneurship
  • 41. The New Public Service In a democratic society, a concern for democratic values should be paramount in the way we think about systems of governance. Values such as efficiency and productivity should not be lost, but should be placed in the larger context of democracy, community and public interest.
  • 42. Upaya penciptaan Pemerintah yang Bersih  Adanya sistem ‘rule of law’  Adanya upaya yang konsisten membangun hukum agar tercipta integritas pemerintah, seperti UU Hukum Pidana, UU Anti Korupsi, UU pengawasan Administrasi Negara, dsb.  Adanya sistem pemisahan kekuasaan, pelaporan hadiah yang diterima, dan sistem financial disclosure system (mis. Pembuktian terbalik dalam perpajakan)
  • 43. Upaya Pemberantasan Korupsi  Harmonisasi peraturan perundang-undangan  Prioritas pada instansi pemerintah yang utama seperti lembaga peradilan, aparatur penegak hukum, instansi yang mengatur perekonomian, pemberian izin  Membangun integritas dan disiplin diri pejabat penting  Adanya mekanisme yang komprehensif yang mencakup investigasi, pendidikan dan upaya preventif  Membangun etika profesional dan meningkatkan kualitas pelayanan publik  Mengusut kasus korupsi termasuk yang menyangkut pejabat tinggi