SlideShare a Scribd company logo
1 of 3
Nama : Randy Prasetyo
NIM : 125030100111183
Kelas : H

Resume Buku Teori-teori Ekonomi Politik (james Coperasp dan Levine)

Pendekatan Berbasis Negara dalam Ekonomi Politik
Dalam bab 8 ini, di bahas mengenai pendekatan – pendekatan dalam ekonomi politik
yang di pusatkan pada ide tentang negara yang berperan aktif dimana negara memiliki agenda
– agenda yang tidak dapat direduksi menjadi kebutuhan – kebutuhan yang ada di dalam
wilayah pribadi (perekonomian). Para pemikir berfokus pada hubungan antara negara dengan
perekonomian atau otonomi negara. Dan hal ini yang menjadi pembeda dengan pendekatan
neoklasik lainnya. Istilah otonomi negara sendiri merujuk pada kemampuan negara untuk
mendefinisikan dan menjalankan agenda yang tidak didefinisikan semata – mata oleh
kepentingan pribadi dari individu – individu dalam masyarakat.
Definisi dari pendekatan yang berpusat pada negara dalam ekonomi politik di sini
adalah pendekatan yang memandang bahwa wilayah politik adalah wilayah negara atau
memandang bahwa agenda dari wilayah pribadi. Dalam pendekatan ini sering kali di gunakan
kata “masyarakat” (society) untuk menyebut dunia kepentingan pribadi, baik yang berbentuk
kepentingan pribadi, baik yang berbentuk individu maupun golongan. Ini membuktikan
bahwa pendekatan ini masih menganut ide pendekatan klasik yang masih membedakan antara
negara dengan masyarakat sipil.
Otonomi Negara
Ide tentang otonomi negara merujuk pada kemampuan negara unruk bertindak secara
independen dari faktor – faktor sosial (terutama faktor – faktor ekonomi). Ini tidak berarti
bahwa otonomi negara membuat masyarakat menjadi tidak relevan, melainkan berarti bahwa
pola dari faktor – faktor sosial tidaklah dapat sepenuhnya mengandalikan tindakan – tindakan
yang di ambil negara. Otonomi sendiri memiliki 3 konsekuensi, yaitu :
1. Bahwa negara yang dikatakan bebas akan mampu “menang dalam melawan” tekanan –
tekanan dari masyarakat sipil. Idenya adalah para pemimpin negara memiliki tujuan
sendiri yang berbeda dengan masyarakat.
2. Tindakan negara di pandang sebagai tidak di pengaruhi oleh satu kelompok manapun
atau koalisi antar kelompok manapun. Yang dimaksud bukanlah bahwa negara akan
menentang kepentingan – kepentingan ekonomi dalam masyarakat, karena pandangan
semacam itu tidak pernah di jelaskan oleh para pemikir dari aliran ini.
3. Negara dianggap mampu menolak atau menahan tekanan dari luar, dan konsep seperti
ini sangat banyak di anut oleh para pemikir tentang masalah pengambilan kebijakan.
Pandangan tentang otonomi negara seperti ini memiliki hubungan erat dengan literatur
“ negara kuat versus negara lemah”. Negara kuat adalah negara yang mampu menolak
tekanan dan menghasilkan inisiatif kebijakan publik sendiri, sementara negara lemah
adalah negara yang “tunduk” pada tekanan dari kepentingan – kepentingan ekomomi.
Pendekatan – Pendekatan Berbasis Masyarakat
Pendekatan Utilitarian
Dalam buku On the Autonomy of the Democratic State (Eric Nordlinger, 1981),
berusaha untuk menerapkan pendekatan utilitariian pada negar – negara yang bertindak
menurut agenda mereka sendiri. Istilah “negara” menurut Nordlinger merujuk pada semua
individu yang memegang jabatan dimana jabatan ini memberikan kewenangan kepada
individu – individu itu untuk membuat dan menjalankan keputusan – keputusan yang dapat
mengikat pada sebagian atau keseluruhan dari segmen – segmen dalam masyarakat. Dari
definisi tersebut tampak 2 hal penting mengenai negara. Pertama, negara terdiri dari beberapa
individu dan yang kedua, negara adalah terpisah dari masyarakat dimana masyarakat ini
terikat untuk mematuhi keputusan – keputusan negara.
Pendekatan – Pendekatan Marxian
Masalah yang terjadi dan menimpa utilitarianisme tentang, kenapa negara tidak
bisa dipandang sebagai kumpulan dari beberapa kepentingan pribadi ketika akan membuat
konsep otonomi negara. Pandangan bahwa negara adalah bentuk dari kepentingan –
kepentingan pribadi dari para kapitalis yang berfungsi sebagai instrumen untuk mencapai
tujuan tertentu (misalnya untuk melakukan proses tawar menawar) juga ada dalam
pendekatan Marxian, tapi tidak pernah dianggap sebagi pemikiran yang final, terutama oleh
para penganut Marxisme di era modern. Masalah yang di sampaikan di atas merujuk pada
satu masalah yang sama yaitu, masyarakat sipil. Di pahami sebagai sistem hubungan pribadi
antara individu – individu yang secara hukum independen satu sama lain, akan membuat
orang yang satu bersaing dengan orang lain.
Menurut Marxian, masyarakat sipil dalam artian tertentu mendorong para pelaku
di dalamnya untuk memandang kepentingan diri mereka dan hubungan mereka satu sama lain
secara sempit. Sempi disini maksudnya terjadi karena kesadaran para individu ini dibentuk
oleh kondisi sosial mereka dan bukan individu – individu ini yang berusaha memengaruhi
atau mengubah kondisi sosial itu, seperti yang di pahami oleh teori – teori utilitarian.
Statisme
Pendekatan ini dalam ekonomi politik membalik hubungan sebab akibat yang di
sebutkan teori di atas. Dalam teori – teori berbasis masyarakat (yaitu konsep negara dalam
teori utilitarian dan teori Marxis di atas), yang menjadi faktor penyebab atau pemicu adalah
pilihan pribadi (teori utilitarian) atau kondisi material yang di hadapi individu (teori Marxis)
yang kemudian menyebabkan terbentuknya tuntutan politik secara terorganisir (seperti lewat
kelompok kepentingan dan partai) yang di sodorkan kepada negara. Negara di minta untuk
memberikan respons terhadap tuntutan – tuntutan ini, yaitu menerjemahkan sekumpulan
keinginan pribadi ini menjadi beberapa kebijakan yang koheren. Pendekatan statisme
memandangnya secara terbalik, yaitu dengan bertolak dari sebuah agenda negara yang tidak
dapat direduksi menjadi kepentingan pribadi dan kemudian meneliti bagaimana para pelaku
politik menjalin hubungan dengan konstituen – konstituen mereka.
Pendekatan Transformasional terhadap Negara
Sampai saat ini, istilah “otonomi negara” di pahami dalam dua artian.
1. otonomi negara di pahami sebagai agenda negara yang berbeda dari agenda
kepentingan pribadi dan tidak bisa ditentukan berdasarkan kepentingan – kepentingan
pribadi dari individu – individu dalam masyarakat.
2. otonomi negara sejauh ini dianggap sebagai kemampuan negara untuk melaksanakan
kemauannya sendiri.
Dengan kata lain, otonomi negara berarti adanya kemampuan untuk membuat tujuan dan
kemudian mencapai tujuan itu. Menurut pandangan ini, ada dua jenis faktor penyebab yang
terjadi, yaitu faktor penyebab yang ada dalam negara itu sendiri dan faktor penyebab yang
ada di luar negara.

More Related Content

What's hot

Sistem Politik Indonesia: Sebuah Pengantar
Sistem Politik Indonesia: Sebuah Pengantar Sistem Politik Indonesia: Sebuah Pengantar
Sistem Politik Indonesia: Sebuah Pengantar Tri Widodo W. UTOMO
 
Ekonomi politik pembangunan agus suryono
Ekonomi politik pembangunan   agus suryonoEkonomi politik pembangunan   agus suryono
Ekonomi politik pembangunan agus suryonoBayu Rizky Aditya
 
Teori pilihan publik
Teori pilihan publikTeori pilihan publik
Teori pilihan publikIhsanFarhan
 
Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) Sektor Publik
Manajemen  Sumber  Daya  Manusia (MSDM) Sektor PublikManajemen  Sumber  Daya  Manusia (MSDM) Sektor Publik
Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) Sektor Publikvirmannsyah
 
Kuliah 6 teori ketergantungan
Kuliah 6 teori ketergantunganKuliah 6 teori ketergantungan
Kuliah 6 teori ketergantunganMukhrizal Effendi
 
Patologi birokrasi
Patologi birokrasiPatologi birokrasi
Patologi birokrasiFahrul Azmi
 
Sejarah new public service
Sejarah new public serviceSejarah new public service
Sejarah new public servicePutra Manurung
 
Model dan pendekatan dalam analisis kebijakan publik (public policy)
Model dan pendekatan dalam analisis kebijakan publik (public policy)Model dan pendekatan dalam analisis kebijakan publik (public policy)
Model dan pendekatan dalam analisis kebijakan publik (public policy)Raja Matridi Aeksalo
 
pembangunan modal sosial
pembangunan modal sosialpembangunan modal sosial
pembangunan modal sosialNandya Guvita
 
Public Policy dan Administrasi Negara
Public Policy dan Administrasi NegaraPublic Policy dan Administrasi Negara
Public Policy dan Administrasi NegaraKasmiah Ali
 
(Paper v) pendekatan pendekatan ilmu politik
(Paper v) pendekatan pendekatan ilmu politik(Paper v) pendekatan pendekatan ilmu politik
(Paper v) pendekatan pendekatan ilmu politikYusuf Abror
 
ekonomi politik keynesian
 ekonomi politik keynesian ekonomi politik keynesian
ekonomi politik keynesianBadrotuz Zahro
 
1 teori ekonomi politik
1   teori ekonomi politik1   teori ekonomi politik
1 teori ekonomi politikBadrotuz Zahro
 
Implementasi politik strategi nasional di bidang politik dan hukum
Implementasi politik strategi nasional di bidang politik dan hukumImplementasi politik strategi nasional di bidang politik dan hukum
Implementasi politik strategi nasional di bidang politik dan hukumnatal kristiono
 
Sistem & sistem politik menurut david easton
Sistem & sistem politik menurut david eastonSistem & sistem politik menurut david easton
Sistem & sistem politik menurut david eastondinnianggra
 

What's hot (20)

Sistem Politik Indonesia: Sebuah Pengantar
Sistem Politik Indonesia: Sebuah Pengantar Sistem Politik Indonesia: Sebuah Pengantar
Sistem Politik Indonesia: Sebuah Pengantar
 
Ekonomi politik pembangunan agus suryono
Ekonomi politik pembangunan   agus suryonoEkonomi politik pembangunan   agus suryono
Ekonomi politik pembangunan agus suryono
 
Teori pilihan publik
Teori pilihan publikTeori pilihan publik
Teori pilihan publik
 
Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) Sektor Publik
Manajemen  Sumber  Daya  Manusia (MSDM) Sektor PublikManajemen  Sumber  Daya  Manusia (MSDM) Sektor Publik
Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) Sektor Publik
 
Kuliah 6 teori ketergantungan
Kuliah 6 teori ketergantunganKuliah 6 teori ketergantungan
Kuliah 6 teori ketergantungan
 
Patologi birokrasi
Patologi birokrasiPatologi birokrasi
Patologi birokrasi
 
Sejarah new public service
Sejarah new public serviceSejarah new public service
Sejarah new public service
 
Model dan pendekatan dalam analisis kebijakan publik (public policy)
Model dan pendekatan dalam analisis kebijakan publik (public policy)Model dan pendekatan dalam analisis kebijakan publik (public policy)
Model dan pendekatan dalam analisis kebijakan publik (public policy)
 
6 dimensi dalam administrasi publik pdf
6 dimensi dalam administrasi publik pdf6 dimensi dalam administrasi publik pdf
6 dimensi dalam administrasi publik pdf
 
pembangunan modal sosial
pembangunan modal sosialpembangunan modal sosial
pembangunan modal sosial
 
Public Policy dan Administrasi Negara
Public Policy dan Administrasi NegaraPublic Policy dan Administrasi Negara
Public Policy dan Administrasi Negara
 
Partai politik
Partai politikPartai politik
Partai politik
 
Bab 4 civil society
Bab 4 civil societyBab 4 civil society
Bab 4 civil society
 
(Paper v) pendekatan pendekatan ilmu politik
(Paper v) pendekatan pendekatan ilmu politik(Paper v) pendekatan pendekatan ilmu politik
(Paper v) pendekatan pendekatan ilmu politik
 
ekonomi politik keynesian
 ekonomi politik keynesian ekonomi politik keynesian
ekonomi politik keynesian
 
Kebijakan publik
Kebijakan publikKebijakan publik
Kebijakan publik
 
1 teori ekonomi politik
1   teori ekonomi politik1   teori ekonomi politik
1 teori ekonomi politik
 
Administrasi Pembangunan
Administrasi PembangunanAdministrasi Pembangunan
Administrasi Pembangunan
 
Implementasi politik strategi nasional di bidang politik dan hukum
Implementasi politik strategi nasional di bidang politik dan hukumImplementasi politik strategi nasional di bidang politik dan hukum
Implementasi politik strategi nasional di bidang politik dan hukum
 
Sistem & sistem politik menurut david easton
Sistem & sistem politik menurut david eastonSistem & sistem politik menurut david easton
Sistem & sistem politik menurut david easton
 

Similar to Resume buku james caporaso dan levine Bab 8

Makalah demokrasi di indonesia
Makalah demokrasi di indonesiaMakalah demokrasi di indonesia
Makalah demokrasi di indonesiaWarnet Raha
 
PPT-UEU-Konsep-Dasar-PKN-Pertemuan-7.ppt
PPT-UEU-Konsep-Dasar-PKN-Pertemuan-7.pptPPT-UEU-Konsep-Dasar-PKN-Pertemuan-7.ppt
PPT-UEU-Konsep-Dasar-PKN-Pertemuan-7.pptKorsisGorontalo
 
Kesejahteraan adalah kondisi
Kesejahteraan adalah kondisiKesejahteraan adalah kondisi
Kesejahteraan adalah kondisiJan Purba
 
1. Sistem dan Dinamika Demokrasi.doc
1. Sistem dan Dinamika Demokrasi.doc1. Sistem dan Dinamika Demokrasi.doc
1. Sistem dan Dinamika Demokrasi.docnabilakpum
 
4 teori-pers dki jkt
4 teori-pers dki jkt4 teori-pers dki jkt
4 teori-pers dki jktindera_sari
 
Kesejahteraan adalah kondisi
Kesejahteraan adalah kondisiKesejahteraan adalah kondisi
Kesejahteraan adalah kondisijanroi
 
Tugas final sejarah politik
Tugas final sejarah politikTugas final sejarah politik
Tugas final sejarah politikLa Mone
 
Masyarakat Madani (Materi 3).ppt
Masyarakat Madani (Materi 3).pptMasyarakat Madani (Materi 3).ppt
Masyarakat Madani (Materi 3).pptChandraSetyawan10
 
88838080 ideologi-liberalisme
88838080 ideologi-liberalisme88838080 ideologi-liberalisme
88838080 ideologi-liberalismeMuhammad Junaidi
 

Similar to Resume buku james caporaso dan levine Bab 8 (20)

Makalah dasar dasar politik
Makalah dasar dasar politikMakalah dasar dasar politik
Makalah dasar dasar politik
 
Makalah tentang demokrasi
Makalah tentang demokrasiMakalah tentang demokrasi
Makalah tentang demokrasi
 
Makalah demokrasi di indonesia
Makalah demokrasi di indonesiaMakalah demokrasi di indonesia
Makalah demokrasi di indonesia
 
Makalah demokrasi di indonesia
Makalah demokrasi di indonesiaMakalah demokrasi di indonesia
Makalah demokrasi di indonesia
 
Makalah demokrasi di indonesia
Makalah demokrasi di indonesiaMakalah demokrasi di indonesia
Makalah demokrasi di indonesia
 
Makalah demokrasi di indonesia
Makalah demokrasi di indonesiaMakalah demokrasi di indonesia
Makalah demokrasi di indonesia
 
Makalah demokrasi di indonesia
Makalah demokrasi di indonesiaMakalah demokrasi di indonesia
Makalah demokrasi di indonesia
 
Makalah demokrasi di indonesia
Makalah demokrasi di indonesiaMakalah demokrasi di indonesia
Makalah demokrasi di indonesia
 
Makalah demokrasi di indonesia
Makalah demokrasi di indonesiaMakalah demokrasi di indonesia
Makalah demokrasi di indonesia
 
PPT-UEU-Konsep-Dasar-PKN-Pertemuan-7.ppt
PPT-UEU-Konsep-Dasar-PKN-Pertemuan-7.pptPPT-UEU-Konsep-Dasar-PKN-Pertemuan-7.ppt
PPT-UEU-Konsep-Dasar-PKN-Pertemuan-7.ppt
 
Masyarakat sipil
Masyarakat sipilMasyarakat sipil
Masyarakat sipil
 
Kesejahteraan adalah kondisi
Kesejahteraan adalah kondisiKesejahteraan adalah kondisi
Kesejahteraan adalah kondisi
 
1. Sistem dan Dinamika Demokrasi.doc
1. Sistem dan Dinamika Demokrasi.doc1. Sistem dan Dinamika Demokrasi.doc
1. Sistem dan Dinamika Demokrasi.doc
 
4 teori-pers dki jkt
4 teori-pers dki jkt4 teori-pers dki jkt
4 teori-pers dki jkt
 
Kesejahteraan adalah kondisi
Kesejahteraan adalah kondisiKesejahteraan adalah kondisi
Kesejahteraan adalah kondisi
 
Perihal negara
Perihal negaraPerihal negara
Perihal negara
 
Sosiologi lembaga politik ekonomi
Sosiologi lembaga politik ekonomiSosiologi lembaga politik ekonomi
Sosiologi lembaga politik ekonomi
 
Tugas final sejarah politik
Tugas final sejarah politikTugas final sejarah politik
Tugas final sejarah politik
 
Masyarakat Madani (Materi 3).ppt
Masyarakat Madani (Materi 3).pptMasyarakat Madani (Materi 3).ppt
Masyarakat Madani (Materi 3).ppt
 
88838080 ideologi-liberalisme
88838080 ideologi-liberalisme88838080 ideologi-liberalisme
88838080 ideologi-liberalisme
 

More from Enchink Qw

ekonomi sektor publik
ekonomi sektor publik ekonomi sektor publik
ekonomi sektor publik Enchink Qw
 
paulo freire, i oleh saifullah arif
paulo freire, i oleh saifullah arifpaulo freire, i oleh saifullah arif
paulo freire, i oleh saifullah arifEnchink Qw
 
Klhs wajib vs sukarela
Klhs wajib vs sukarelaKlhs wajib vs sukarela
Klhs wajib vs sukarelaEnchink Qw
 
Pengembangan lingkungan terhadap Ketahanan Pangan
Pengembangan lingkungan terhadap Ketahanan PanganPengembangan lingkungan terhadap Ketahanan Pangan
Pengembangan lingkungan terhadap Ketahanan PanganEnchink Qw
 
pengembangan transportasi
pengembangan transportasipengembangan transportasi
pengembangan transportasiEnchink Qw
 
reinventing goverment
reinventing govermentreinventing goverment
reinventing govermentEnchink Qw
 
Desentralisasi Secara Luas dan Sempit
Desentralisasi Secara Luas dan SempitDesentralisasi Secara Luas dan Sempit
Desentralisasi Secara Luas dan SempitEnchink Qw
 
desentralisasi public service dalam era otonomi daerah
desentralisasi public service dalam era otonomi daerahdesentralisasi public service dalam era otonomi daerah
desentralisasi public service dalam era otonomi daerahEnchink Qw
 
Desentralisasi Public Service dalam Era Otonomi Daerah
Desentralisasi Public Service dalam Era Otonomi DaerahDesentralisasi Public Service dalam Era Otonomi Daerah
Desentralisasi Public Service dalam Era Otonomi DaerahEnchink Qw
 
Isu dan potret buram
Isu dan potret buramIsu dan potret buram
Isu dan potret buramEnchink Qw
 
Penerapan Prinsip Governance pada PEMILU
Penerapan Prinsip Governance pada PEMILUPenerapan Prinsip Governance pada PEMILU
Penerapan Prinsip Governance pada PEMILUEnchink Qw
 
Lingkungan organisasi
Lingkungan organisasiLingkungan organisasi
Lingkungan organisasiEnchink Qw
 
Otonomi Daerah dan Perkembangannya didaerah
Otonomi Daerah dan Perkembangannya didaerahOtonomi Daerah dan Perkembangannya didaerah
Otonomi Daerah dan Perkembangannya didaerahEnchink Qw
 
Bu shinta spi kelompok 3
Bu shinta spi kelompok 3Bu shinta spi kelompok 3
Bu shinta spi kelompok 3Enchink Qw
 

More from Enchink Qw (16)

ekonomi sektor publik
ekonomi sektor publik ekonomi sektor publik
ekonomi sektor publik
 
paulo freire, i oleh saifullah arif
paulo freire, i oleh saifullah arifpaulo freire, i oleh saifullah arif
paulo freire, i oleh saifullah arif
 
Kuliah AMDAL
Kuliah AMDALKuliah AMDAL
Kuliah AMDAL
 
Klhs wajib vs sukarela
Klhs wajib vs sukarelaKlhs wajib vs sukarela
Klhs wajib vs sukarela
 
Pengembangan lingkungan terhadap Ketahanan Pangan
Pengembangan lingkungan terhadap Ketahanan PanganPengembangan lingkungan terhadap Ketahanan Pangan
Pengembangan lingkungan terhadap Ketahanan Pangan
 
pengembangan transportasi
pengembangan transportasipengembangan transportasi
pengembangan transportasi
 
reinventing goverment
reinventing govermentreinventing goverment
reinventing goverment
 
k
kk
k
 
Desentralisasi Secara Luas dan Sempit
Desentralisasi Secara Luas dan SempitDesentralisasi Secara Luas dan Sempit
Desentralisasi Secara Luas dan Sempit
 
desentralisasi public service dalam era otonomi daerah
desentralisasi public service dalam era otonomi daerahdesentralisasi public service dalam era otonomi daerah
desentralisasi public service dalam era otonomi daerah
 
Desentralisasi Public Service dalam Era Otonomi Daerah
Desentralisasi Public Service dalam Era Otonomi DaerahDesentralisasi Public Service dalam Era Otonomi Daerah
Desentralisasi Public Service dalam Era Otonomi Daerah
 
Isu dan potret buram
Isu dan potret buramIsu dan potret buram
Isu dan potret buram
 
Penerapan Prinsip Governance pada PEMILU
Penerapan Prinsip Governance pada PEMILUPenerapan Prinsip Governance pada PEMILU
Penerapan Prinsip Governance pada PEMILU
 
Lingkungan organisasi
Lingkungan organisasiLingkungan organisasi
Lingkungan organisasi
 
Otonomi Daerah dan Perkembangannya didaerah
Otonomi Daerah dan Perkembangannya didaerahOtonomi Daerah dan Perkembangannya didaerah
Otonomi Daerah dan Perkembangannya didaerah
 
Bu shinta spi kelompok 3
Bu shinta spi kelompok 3Bu shinta spi kelompok 3
Bu shinta spi kelompok 3
 

Recently uploaded

Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 

Recently uploaded (20)

Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 

Resume buku james caporaso dan levine Bab 8

  • 1. Nama : Randy Prasetyo NIM : 125030100111183 Kelas : H Resume Buku Teori-teori Ekonomi Politik (james Coperasp dan Levine) Pendekatan Berbasis Negara dalam Ekonomi Politik Dalam bab 8 ini, di bahas mengenai pendekatan – pendekatan dalam ekonomi politik yang di pusatkan pada ide tentang negara yang berperan aktif dimana negara memiliki agenda – agenda yang tidak dapat direduksi menjadi kebutuhan – kebutuhan yang ada di dalam wilayah pribadi (perekonomian). Para pemikir berfokus pada hubungan antara negara dengan perekonomian atau otonomi negara. Dan hal ini yang menjadi pembeda dengan pendekatan neoklasik lainnya. Istilah otonomi negara sendiri merujuk pada kemampuan negara untuk mendefinisikan dan menjalankan agenda yang tidak didefinisikan semata – mata oleh kepentingan pribadi dari individu – individu dalam masyarakat. Definisi dari pendekatan yang berpusat pada negara dalam ekonomi politik di sini adalah pendekatan yang memandang bahwa wilayah politik adalah wilayah negara atau memandang bahwa agenda dari wilayah pribadi. Dalam pendekatan ini sering kali di gunakan kata “masyarakat” (society) untuk menyebut dunia kepentingan pribadi, baik yang berbentuk kepentingan pribadi, baik yang berbentuk individu maupun golongan. Ini membuktikan bahwa pendekatan ini masih menganut ide pendekatan klasik yang masih membedakan antara negara dengan masyarakat sipil. Otonomi Negara Ide tentang otonomi negara merujuk pada kemampuan negara unruk bertindak secara independen dari faktor – faktor sosial (terutama faktor – faktor ekonomi). Ini tidak berarti bahwa otonomi negara membuat masyarakat menjadi tidak relevan, melainkan berarti bahwa pola dari faktor – faktor sosial tidaklah dapat sepenuhnya mengandalikan tindakan – tindakan yang di ambil negara. Otonomi sendiri memiliki 3 konsekuensi, yaitu : 1. Bahwa negara yang dikatakan bebas akan mampu “menang dalam melawan” tekanan – tekanan dari masyarakat sipil. Idenya adalah para pemimpin negara memiliki tujuan sendiri yang berbeda dengan masyarakat.
  • 2. 2. Tindakan negara di pandang sebagai tidak di pengaruhi oleh satu kelompok manapun atau koalisi antar kelompok manapun. Yang dimaksud bukanlah bahwa negara akan menentang kepentingan – kepentingan ekonomi dalam masyarakat, karena pandangan semacam itu tidak pernah di jelaskan oleh para pemikir dari aliran ini. 3. Negara dianggap mampu menolak atau menahan tekanan dari luar, dan konsep seperti ini sangat banyak di anut oleh para pemikir tentang masalah pengambilan kebijakan. Pandangan tentang otonomi negara seperti ini memiliki hubungan erat dengan literatur “ negara kuat versus negara lemah”. Negara kuat adalah negara yang mampu menolak tekanan dan menghasilkan inisiatif kebijakan publik sendiri, sementara negara lemah adalah negara yang “tunduk” pada tekanan dari kepentingan – kepentingan ekomomi. Pendekatan – Pendekatan Berbasis Masyarakat Pendekatan Utilitarian Dalam buku On the Autonomy of the Democratic State (Eric Nordlinger, 1981), berusaha untuk menerapkan pendekatan utilitariian pada negar – negara yang bertindak menurut agenda mereka sendiri. Istilah “negara” menurut Nordlinger merujuk pada semua individu yang memegang jabatan dimana jabatan ini memberikan kewenangan kepada individu – individu itu untuk membuat dan menjalankan keputusan – keputusan yang dapat mengikat pada sebagian atau keseluruhan dari segmen – segmen dalam masyarakat. Dari definisi tersebut tampak 2 hal penting mengenai negara. Pertama, negara terdiri dari beberapa individu dan yang kedua, negara adalah terpisah dari masyarakat dimana masyarakat ini terikat untuk mematuhi keputusan – keputusan negara. Pendekatan – Pendekatan Marxian Masalah yang terjadi dan menimpa utilitarianisme tentang, kenapa negara tidak bisa dipandang sebagai kumpulan dari beberapa kepentingan pribadi ketika akan membuat konsep otonomi negara. Pandangan bahwa negara adalah bentuk dari kepentingan – kepentingan pribadi dari para kapitalis yang berfungsi sebagai instrumen untuk mencapai tujuan tertentu (misalnya untuk melakukan proses tawar menawar) juga ada dalam pendekatan Marxian, tapi tidak pernah dianggap sebagi pemikiran yang final, terutama oleh para penganut Marxisme di era modern. Masalah yang di sampaikan di atas merujuk pada satu masalah yang sama yaitu, masyarakat sipil. Di pahami sebagai sistem hubungan pribadi
  • 3. antara individu – individu yang secara hukum independen satu sama lain, akan membuat orang yang satu bersaing dengan orang lain. Menurut Marxian, masyarakat sipil dalam artian tertentu mendorong para pelaku di dalamnya untuk memandang kepentingan diri mereka dan hubungan mereka satu sama lain secara sempit. Sempi disini maksudnya terjadi karena kesadaran para individu ini dibentuk oleh kondisi sosial mereka dan bukan individu – individu ini yang berusaha memengaruhi atau mengubah kondisi sosial itu, seperti yang di pahami oleh teori – teori utilitarian. Statisme Pendekatan ini dalam ekonomi politik membalik hubungan sebab akibat yang di sebutkan teori di atas. Dalam teori – teori berbasis masyarakat (yaitu konsep negara dalam teori utilitarian dan teori Marxis di atas), yang menjadi faktor penyebab atau pemicu adalah pilihan pribadi (teori utilitarian) atau kondisi material yang di hadapi individu (teori Marxis) yang kemudian menyebabkan terbentuknya tuntutan politik secara terorganisir (seperti lewat kelompok kepentingan dan partai) yang di sodorkan kepada negara. Negara di minta untuk memberikan respons terhadap tuntutan – tuntutan ini, yaitu menerjemahkan sekumpulan keinginan pribadi ini menjadi beberapa kebijakan yang koheren. Pendekatan statisme memandangnya secara terbalik, yaitu dengan bertolak dari sebuah agenda negara yang tidak dapat direduksi menjadi kepentingan pribadi dan kemudian meneliti bagaimana para pelaku politik menjalin hubungan dengan konstituen – konstituen mereka. Pendekatan Transformasional terhadap Negara Sampai saat ini, istilah “otonomi negara” di pahami dalam dua artian. 1. otonomi negara di pahami sebagai agenda negara yang berbeda dari agenda kepentingan pribadi dan tidak bisa ditentukan berdasarkan kepentingan – kepentingan pribadi dari individu – individu dalam masyarakat. 2. otonomi negara sejauh ini dianggap sebagai kemampuan negara untuk melaksanakan kemauannya sendiri. Dengan kata lain, otonomi negara berarti adanya kemampuan untuk membuat tujuan dan kemudian mencapai tujuan itu. Menurut pandangan ini, ada dua jenis faktor penyebab yang terjadi, yaitu faktor penyebab yang ada dalam negara itu sendiri dan faktor penyebab yang ada di luar negara.