SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
THE PUBLIC SPHERE :
AN ENCYCLOPEDIA ARTICLE
Muhammad Agus Widiyanto
Natalia Heni Primawati
PUBLIC SPHERE
Diperkenalkan dan dipopulerkan oleh Habermas pada tahun 1962.
Seluruh realitas kehidupan sosial yang memungkinkan
masyarakat untuk bertukar pikiran, berdiskusi serta
membangun opini publik secara bersama
Konsepsi ruang publik atau public sphere dapat dikatakan
merupakan penciptaan ruang sosial di antara negara (state)
dan masyarakat (civil society), di dalamnya setiap warga negara dapat
terlibat dalam pertukaran pikiran dan berdiskusi bersama
untuk membicarakan urusan publik tanpa harus berada dalam kontrol
dan intervensi negara maupun kekuatan ekonomi
PUBLIC SPHERE
 Public Sphere = Opini
Publik
 Realita kehidupan sosial
 Ruang umum di mana
warga negara dapat
bertemu untuk
membahas masalah-
masalah penting politik.
Bebas dari Pengaruh :
- Pasar Setempat.
- Negara.
- Keluarga.
Public Sphere = Opini Public
Keadaan kritis demokrasi dapat diukur dengan
mengambil denyut nadi kehidupan ruang publik
Politik.
KONDISI RUANG PUBLIK
TRANSFORMASI STRUKTURAL RUANG PUBLIK
Habermas melacak kemunculan secara bersamaan
dari kapitalisme konsumen, pluralisme liberal, dan
rasionalisme ilmiah yang menciptakan prakondisi
untuk kemunculan suatu kelas menengah borjuis dan
karena itu munculnya ruang publik borjuis.
Dari definisi “ruang dari orang-orang yang secara privat
bersama-sama sebagai suatu publik”, ruang publik borjuis
permulaan ini seperti yang digambarkan oleh Habermas
adalah bersifat literer, lain daripada politik.
Dilembagakan di kedai-kedai kopi di London, salon-salon di
Prancis, masyarakat eksklusif di Jerman, dan pada
umumnya, di unit keluarga patriarkal, ruang-ruang publik
yang bersifat literer ini dikatakan telah memberikan tempat
latihan bagi “pertentangan politik yang liar dan belum
pernah terjadi sebelumnya: publik dari orang-orang itu
menggunakan penalarannya”.
Puncak dari ruang-ruang publik literer inilah yang menurut
catatan Habermas merupakan ruang publik pada
pertengahan abad kedelapan belas.
TRANSFORMASI STRUKTURAL RUANG PUBLIK
TRANSFORMASI STRUKTURAL RUANG PUBLIK
Ruang Publik tidak hanya
diasosiasikan pada keberadaan
ruang sosial secara fisik, namun
juga menyangkut institusi sosial
beserta saluran komunikasi
yang memungkinkan publik
untuk dapat menyalurkan opini
atau pendapatnya secara bebas
tanpa tekanan dari negara.
MEDIA DAN RUANG PUBLIK
Media Massa sebagai ruang
publik re-feudalised
(bangsawan-bangsawan era
baru) media massa dan
hubungan kekuatannya
terhadap:
Kepemilikan dan penguasa
industri media
Pendapatan iklan.
Hubungan Masyarakat dan
’Spin Cultured’
(propaganda budaya).
RUANG PUBLIK IDEAL
 Konsepsi Habermas mengenai ruang publik ideal
didasarkan pada sebuah gagasan liberal yang asli
mengenai kebebasan sebagai bebas dari koersi
(paksaan).
 Ruang publik ideal memerlukan suatu pemisahan
yang jelas antara ranah privat dan ranah publik.
 Ruang publik ideal tergantung pada suatu
pemisahan yang tajam antara masyarakat madani
(civil society) dan negara (the state).
RUANG PUBLIC DAN RUANG PRIBADI
Adalah arena diskursif—yang bebas dari campur tangan
pemerintah dan pasar—di mana semua warga terlibat secara
adil dalam perdebatan rasional mengenai kebaikan bersama
dalam rangka mencapai konsensus dan tindakan yang
demokratis.
Struktur dan tujuan dari ruang publik ini “melindungi terhadap
kondisi-kondisi ekonomi dan sosial yang bagaimana pun yang
memberi setiap orang peluang yang sama untuk memenuhi
kriteria untuk ambil bagian”. Karena itu, baik ruang publik
borjuis maupun konsepsi Habermas mengenai ruang publik
yang ideal dilandasi pengorganisasian tujuan dari liberalisme
yang murni—perlindungan dan pengajuan kebebasan yang
negatif.
Dengan penekanan pada
perlindungan kebebasan
individual terhadap paksaan
mengenai ruang publik yang
ideal sebagai sandarannya,
tidak mengherankan bila ia
merasa bahwa gangguan
yang meluas dari negara
(the state) ke dalam
kehidupan privat individu-
individu sebagai semacam
bencana terhadap
perwujudan dari ideal
demokratis ini.
RUANG PUBLIC DAN RUANG PRIBADI
PERAN MEDIA MASSA
Habermas curiga terhadap peran
media massa, sejauh ini
merupakan lembaga yang dapat
digunakan dengan maksud untuk
mengendalikan opini publik dan
kebijakan pemerintah yang sah”.
KRITIK TERHADAP MEDIA MASA
Bagaimanapun juga media massa pada level praktik adalah bagian
dari institusi bisnis, yang menjadikan profit sebagai orientasi utama.
Sehingga logika seberapa besar margin antara pengeluaran modal
dan keuntungan yang diperoleh menjadi kerangka kerja mendasar
yang sudah terinternalisasi dalam institusi pengelola media massa.
Ini menjadikan media massa tak ubahnya semata komoditas
industri. Sehinggi sebuah entitas komoditas, akan selalu ada
kekuatan tertentu yang mendominasi media massa, entah itu
pengusaha kapitalis atau elit politik yang berada dalam struktur
penguasa.
Media massa diyakini bukan sekadar medium pengantar informasi
antar elemen sosial dalam suatu masyarakat, melainkan juga
berfungsi sebagai instrumen penundukan dan pemaksaan
konsensus oleh sekelompok orang yang secara ekonomis dan politik
dominan.
MEDIA BARU SEBAGAI ALTERNATIF
RUANG PUBLIK
 Semakin besarnya partisipasi masyarakat dalam berkomunikasi
di media sosial, tentunya dapat membentuk kepekaan publik
(sense of public). Sehingga masyarakat dapat mengawasi
ketimpangan dan penyelewengan yang menjadi perilaku buruk
penyelenggaraan negara dan pelayanan publik.
 Sikap kritis warga yang dibangun di ruang publik alternatif
(dalam hal ini media sosial), diharapkan dapat mendorong
partisipasi untuk bersama-sama membangun civil society.
Dimana sistem sosial dan peradaban dibangun berdasarkan
prinsip moral yang menjamin keseimbangan antara kebebasan
individu dengan kestabilan kolektif.
CATATAN 1
Ruang publik tidak boleh disamakan dengan
"masyarakat" yaitu individu-individu yang
berkumpul. Konsepnya diarahkan bukan di
lembaga itu, tetapi dalam bentuk konkret melalui
partisipasi masyarakat. Ditandai hanya sebagai
kerumunan (catatan oleh Peter Hohendahl).
CATATAN 2
Negara dan ruang publik tidak tumpang tindih.
Habermas menunjuk bahwa ruang sebagai
publik yang kuno dipahami sebagai pribadi, yaitu
pembuatan opini di luar pemerintah.
CATATAN 3
Prinsip ruang publik dapat dibedakan dari lembaga
yang dibuktikan dalam sejarah sosial. Habermas
membagi model norma dan cara perilaku dengan
fungsi opini publik meliputi:
a) Aksesibilitas Umum.
b) Penghapusan semua hak istimewa.
c) Penemuan norma-norma umum dan legitimasi
rasional.
CATATAN 4
Ekspresi mewakili digunakan dalam arti
khusus yaitu untuk "Hadir pada dirinya
sendiri ". Pada abad pertengahan terkait
dengan raja, bangsawan, Tuan feodal
yang menciptakan ruang publik melalui
kehadiran mereka.
CATATAN 5
Habermas menganggap prinsip di belakang
ruang publik adalah kaum borjuis, bukan
berdasarkan sejarah.
CATATAN 6
Orang harus membedakan antara konsep
Habermas "membuat proses publik” "Publizität”
dan "ruang publik " (Öffentlichkeit).
Istilah Publizität menggambarkan tingkat efek
publik yang dihasilkan oleh tindakan publik.
Dengan demikian, situasi bisa muncul di mana
satu bentuk pembuatan opini publik
dipertahankan.
Substansi ruang publik mempunyai pergeseran.
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

Peranan opinion leader dalam proses komunikasi
Peranan opinion leader dalam proses komunikasiPeranan opinion leader dalam proses komunikasi
Peranan opinion leader dalam proses komunikasiMuchlis Soleiman
 
Teori Paradigma Naratif
Teori Paradigma NaratifTeori Paradigma Naratif
Teori Paradigma Naratifmankoma2012
 
Teori Semiotika Media
Teori Semiotika MediaTeori Semiotika Media
Teori Semiotika Mediamankoma2012
 
Tindakan komunikasi
Tindakan komunikasiTindakan komunikasi
Tindakan komunikasiLauna Usni
 
Metode Penelitian Sosial
Metode Penelitian SosialMetode Penelitian Sosial
Metode Penelitian SosialFlavia Solution
 
manajemen makna terkoordinasi
manajemen makna terkoordinasimanajemen makna terkoordinasi
manajemen makna terkoordinasiDestya Purnawita
 
Two Step Flow Communication Theory
Two Step Flow Communication TheoryTwo Step Flow Communication Theory
Two Step Flow Communication Theorymankoma2012
 
Teori agenda setting
Teori agenda setting Teori agenda setting
Teori agenda setting mankoma2013
 
Teori sudut pandang (standpoint theory)
Teori sudut pandang (standpoint theory)Teori sudut pandang (standpoint theory)
Teori sudut pandang (standpoint theory)Seprina Ode
 
The Spiral of Silence Theory
The Spiral of Silence Theory The Spiral of Silence Theory
The Spiral of Silence Theory Faiz Sujudi
 
Diri dan pesan (teori interaksi simbolik)
Diri dan pesan (teori interaksi simbolik)Diri dan pesan (teori interaksi simbolik)
Diri dan pesan (teori interaksi simbolik)Tami Amalia
 
Model komunikasi massa
Model komunikasi massaModel komunikasi massa
Model komunikasi massaSari Gultom
 
Coordinated Management of Meaning Theory
Coordinated Management of Meaning TheoryCoordinated Management of Meaning Theory
Coordinated Management of Meaning Theorymankoma2013
 
Realitas media dan konstruksi sosial media massa
Realitas media dan konstruksi sosial media massaRealitas media dan konstruksi sosial media massa
Realitas media dan konstruksi sosial media massaiwayan suta
 
Teori Media Ekologi
Teori Media EkologiTeori Media Ekologi
Teori Media Ekologimankoma2013
 

What's hot (20)

Teori Komunikasi "Interaksi Simbolik"
Teori Komunikasi "Interaksi Simbolik"Teori Komunikasi "Interaksi Simbolik"
Teori Komunikasi "Interaksi Simbolik"
 
Peranan opinion leader dalam proses komunikasi
Peranan opinion leader dalam proses komunikasiPeranan opinion leader dalam proses komunikasi
Peranan opinion leader dalam proses komunikasi
 
Teori Paradigma Naratif
Teori Paradigma NaratifTeori Paradigma Naratif
Teori Paradigma Naratif
 
Teori Semiotika Media
Teori Semiotika MediaTeori Semiotika Media
Teori Semiotika Media
 
Tindakan komunikasi
Tindakan komunikasiTindakan komunikasi
Tindakan komunikasi
 
Metode Penelitian Sosial
Metode Penelitian SosialMetode Penelitian Sosial
Metode Penelitian Sosial
 
manajemen makna terkoordinasi
manajemen makna terkoordinasimanajemen makna terkoordinasi
manajemen makna terkoordinasi
 
Two Step Flow Communication Theory
Two Step Flow Communication TheoryTwo Step Flow Communication Theory
Two Step Flow Communication Theory
 
Teori agenda setting
Teori agenda setting Teori agenda setting
Teori agenda setting
 
Teori sudut pandang (standpoint theory)
Teori sudut pandang (standpoint theory)Teori sudut pandang (standpoint theory)
Teori sudut pandang (standpoint theory)
 
Limited Effect Theory
Limited Effect TheoryLimited Effect Theory
Limited Effect Theory
 
The Spiral of Silence Theory
The Spiral of Silence Theory The Spiral of Silence Theory
The Spiral of Silence Theory
 
Diri dan pesan (teori interaksi simbolik)
Diri dan pesan (teori interaksi simbolik)Diri dan pesan (teori interaksi simbolik)
Diri dan pesan (teori interaksi simbolik)
 
Model komunikasi massa
Model komunikasi massaModel komunikasi massa
Model komunikasi massa
 
Coordinated Management of Meaning Theory
Coordinated Management of Meaning TheoryCoordinated Management of Meaning Theory
Coordinated Management of Meaning Theory
 
Realitas media dan konstruksi sosial media massa
Realitas media dan konstruksi sosial media massaRealitas media dan konstruksi sosial media massa
Realitas media dan konstruksi sosial media massa
 
Komunikasi kelompok
Komunikasi kelompokKomunikasi kelompok
Komunikasi kelompok
 
Teori Media Ekologi
Teori Media EkologiTeori Media Ekologi
Teori Media Ekologi
 
Teori Agenda Setting
Teori Agenda SettingTeori Agenda Setting
Teori Agenda Setting
 
Komunikasi massa
Komunikasi massaKomunikasi massa
Komunikasi massa
 

Similar to PUBLIC SPHERE

Kesejahteraan adalah kondisi
Kesejahteraan adalah kondisiKesejahteraan adalah kondisi
Kesejahteraan adalah kondisijanroi
 
Kesejahteraan adalah kondisi
Kesejahteraan adalah kondisiKesejahteraan adalah kondisi
Kesejahteraan adalah kondisiJan Purba
 
Civil society-dan-masyarakat-madani
Civil society-dan-masyarakat-madaniCivil society-dan-masyarakat-madani
Civil society-dan-masyarakat-madaniAjeng Faiza
 
karakteristik masyarakat madani
karakteristik masyarakat madanikarakteristik masyarakat madani
karakteristik masyarakat madanidian safitri
 
Demokrasi, pembangunan dan perpajakan sesi 2
Demokrasi, pembangunan dan perpajakan sesi 2Demokrasi, pembangunan dan perpajakan sesi 2
Demokrasi, pembangunan dan perpajakan sesi 2Lili Fajri Dailimi
 
2 konsep publicsphere
2 konsep publicsphere2 konsep publicsphere
2 konsep publicsphereSam Suar
 
Sejarah Pemikiran Masyarakat Madani2.docx
Sejarah Pemikiran Masyarakat Madani2.docxSejarah Pemikiran Masyarakat Madani2.docx
Sejarah Pemikiran Masyarakat Madani2.docxIzzulHaqFirmanMaulan
 
PPT ppkn Sejarah dan Perkembangan Civil Society.pptx
PPT ppkn Sejarah dan Perkembangan Civil Society.pptxPPT ppkn Sejarah dan Perkembangan Civil Society.pptx
PPT ppkn Sejarah dan Perkembangan Civil Society.pptxIreclever
 
Internet dan ruang publik virtual
Internet dan ruang publik virtualInternet dan ruang publik virtual
Internet dan ruang publik virtualKang Arul
 
Konsep dan model komunikasi massa
Konsep dan model komunikasi massaKonsep dan model komunikasi massa
Konsep dan model komunikasi massaReni Kurniati
 
Kelompok 11 masyarakat madani
Kelompok 11   masyarakat madaniKelompok 11   masyarakat madani
Kelompok 11 masyarakat madanidayurikaperdana19
 
Kelompok 1_Ekonomi Untuk Kebijakan Publik.pptx
Kelompok 1_Ekonomi Untuk Kebijakan Publik.pptxKelompok 1_Ekonomi Untuk Kebijakan Publik.pptx
Kelompok 1_Ekonomi Untuk Kebijakan Publik.pptxERROLWATTIMENA1
 

Similar to PUBLIC SPHERE (20)

Media studies salman #10
Media studies salman #10Media studies salman #10
Media studies salman #10
 
Bab 4 civil society
Bab 4 civil societyBab 4 civil society
Bab 4 civil society
 
Kesejahteraan adalah kondisi
Kesejahteraan adalah kondisiKesejahteraan adalah kondisi
Kesejahteraan adalah kondisi
 
Kesejahteraan adalah kondisi
Kesejahteraan adalah kondisiKesejahteraan adalah kondisi
Kesejahteraan adalah kondisi
 
Civil society-dan-masyarakat-madani
Civil society-dan-masyarakat-madaniCivil society-dan-masyarakat-madani
Civil society-dan-masyarakat-madani
 
valen resum mas
valen resum masvalen resum mas
valen resum mas
 
Kliping
KlipingKliping
Kliping
 
karakteristik masyarakat madani
karakteristik masyarakat madanikarakteristik masyarakat madani
karakteristik masyarakat madani
 
Demokrasi, pembangunan dan perpajakan sesi 2
Demokrasi, pembangunan dan perpajakan sesi 2Demokrasi, pembangunan dan perpajakan sesi 2
Demokrasi, pembangunan dan perpajakan sesi 2
 
2 konsep publicsphere
2 konsep publicsphere2 konsep publicsphere
2 konsep publicsphere
 
Media dan Ruang Public
Media dan Ruang PublicMedia dan Ruang Public
Media dan Ruang Public
 
Sejarah Pemikiran Masyarakat Madani2.docx
Sejarah Pemikiran Masyarakat Madani2.docxSejarah Pemikiran Masyarakat Madani2.docx
Sejarah Pemikiran Masyarakat Madani2.docx
 
PPT ppkn Sejarah dan Perkembangan Civil Society.pptx
PPT ppkn Sejarah dan Perkembangan Civil Society.pptxPPT ppkn Sejarah dan Perkembangan Civil Society.pptx
PPT ppkn Sejarah dan Perkembangan Civil Society.pptx
 
Internet dan ruang publik virtual
Internet dan ruang publik virtualInternet dan ruang publik virtual
Internet dan ruang publik virtual
 
Konsep dan model komunikasi massa
Konsep dan model komunikasi massaKonsep dan model komunikasi massa
Konsep dan model komunikasi massa
 
Hegemoni media
Hegemoni mediaHegemoni media
Hegemoni media
 
Teori pers
Teori persTeori pers
Teori pers
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Kelompok 11 masyarakat madani
Kelompok 11   masyarakat madaniKelompok 11   masyarakat madani
Kelompok 11 masyarakat madani
 
Kelompok 1_Ekonomi Untuk Kebijakan Publik.pptx
Kelompok 1_Ekonomi Untuk Kebijakan Publik.pptxKelompok 1_Ekonomi Untuk Kebijakan Publik.pptx
Kelompok 1_Ekonomi Untuk Kebijakan Publik.pptx
 

More from Agus Widiyanto

Filsafat Sejarah menurut Alvin Toffler
Filsafat Sejarah menurut Alvin TofflerFilsafat Sejarah menurut Alvin Toffler
Filsafat Sejarah menurut Alvin TofflerAgus Widiyanto
 
Progresivisme & pendidikan
Progresivisme & pendidikanProgresivisme & pendidikan
Progresivisme & pendidikanAgus Widiyanto
 
Revolusi mental dalam Perspektif Pancasila
Revolusi mental dalam Perspektif PancasilaRevolusi mental dalam Perspektif Pancasila
Revolusi mental dalam Perspektif PancasilaAgus Widiyanto
 
PEMILUKADA dalam Perspektif Filosofis
PEMILUKADA dalam Perspektif FilosofisPEMILUKADA dalam Perspektif Filosofis
PEMILUKADA dalam Perspektif FilosofisAgus Widiyanto
 
Makna & Arti Sila Keempat Pancasila
Makna & Arti Sila Keempat PancasilaMakna & Arti Sila Keempat Pancasila
Makna & Arti Sila Keempat PancasilaAgus Widiyanto
 
Masyarakat Konsumen dalam Analisa Hyperreality Jean Baudrillard
Masyarakat Konsumen dalam Analisa Hyperreality Jean BaudrillardMasyarakat Konsumen dalam Analisa Hyperreality Jean Baudrillard
Masyarakat Konsumen dalam Analisa Hyperreality Jean BaudrillardAgus Widiyanto
 
Filsafat Ketuhanan menurut Sains
Filsafat Ketuhanan menurut SainsFilsafat Ketuhanan menurut Sains
Filsafat Ketuhanan menurut SainsAgus Widiyanto
 
Filsafat Pendidian menurut Pancasila
Filsafat Pendidian menurut PancasilaFilsafat Pendidian menurut Pancasila
Filsafat Pendidian menurut PancasilaAgus Widiyanto
 
Refleksi filosofis sila kelima dalam kehidupan berbangsa & bernegara
Refleksi filosofis sila kelima dalam kehidupan berbangsa & bernegaraRefleksi filosofis sila kelima dalam kehidupan berbangsa & bernegara
Refleksi filosofis sila kelima dalam kehidupan berbangsa & bernegaraAgus Widiyanto
 
Filsafat ketuhanan menurut Sains
Filsafat ketuhanan menurut SainsFilsafat ketuhanan menurut Sains
Filsafat ketuhanan menurut SainsAgus Widiyanto
 

More from Agus Widiyanto (10)

Filsafat Sejarah menurut Alvin Toffler
Filsafat Sejarah menurut Alvin TofflerFilsafat Sejarah menurut Alvin Toffler
Filsafat Sejarah menurut Alvin Toffler
 
Progresivisme & pendidikan
Progresivisme & pendidikanProgresivisme & pendidikan
Progresivisme & pendidikan
 
Revolusi mental dalam Perspektif Pancasila
Revolusi mental dalam Perspektif PancasilaRevolusi mental dalam Perspektif Pancasila
Revolusi mental dalam Perspektif Pancasila
 
PEMILUKADA dalam Perspektif Filosofis
PEMILUKADA dalam Perspektif FilosofisPEMILUKADA dalam Perspektif Filosofis
PEMILUKADA dalam Perspektif Filosofis
 
Makna & Arti Sila Keempat Pancasila
Makna & Arti Sila Keempat PancasilaMakna & Arti Sila Keempat Pancasila
Makna & Arti Sila Keempat Pancasila
 
Masyarakat Konsumen dalam Analisa Hyperreality Jean Baudrillard
Masyarakat Konsumen dalam Analisa Hyperreality Jean BaudrillardMasyarakat Konsumen dalam Analisa Hyperreality Jean Baudrillard
Masyarakat Konsumen dalam Analisa Hyperreality Jean Baudrillard
 
Filsafat Ketuhanan menurut Sains
Filsafat Ketuhanan menurut SainsFilsafat Ketuhanan menurut Sains
Filsafat Ketuhanan menurut Sains
 
Filsafat Pendidian menurut Pancasila
Filsafat Pendidian menurut PancasilaFilsafat Pendidian menurut Pancasila
Filsafat Pendidian menurut Pancasila
 
Refleksi filosofis sila kelima dalam kehidupan berbangsa & bernegara
Refleksi filosofis sila kelima dalam kehidupan berbangsa & bernegaraRefleksi filosofis sila kelima dalam kehidupan berbangsa & bernegara
Refleksi filosofis sila kelima dalam kehidupan berbangsa & bernegara
 
Filsafat ketuhanan menurut Sains
Filsafat ketuhanan menurut SainsFilsafat ketuhanan menurut Sains
Filsafat ketuhanan menurut Sains
 

PUBLIC SPHERE

  • 1. THE PUBLIC SPHERE : AN ENCYCLOPEDIA ARTICLE Muhammad Agus Widiyanto Natalia Heni Primawati
  • 2. PUBLIC SPHERE Diperkenalkan dan dipopulerkan oleh Habermas pada tahun 1962.
  • 3. Seluruh realitas kehidupan sosial yang memungkinkan masyarakat untuk bertukar pikiran, berdiskusi serta membangun opini publik secara bersama Konsepsi ruang publik atau public sphere dapat dikatakan merupakan penciptaan ruang sosial di antara negara (state) dan masyarakat (civil society), di dalamnya setiap warga negara dapat terlibat dalam pertukaran pikiran dan berdiskusi bersama untuk membicarakan urusan publik tanpa harus berada dalam kontrol dan intervensi negara maupun kekuatan ekonomi
  • 4. PUBLIC SPHERE  Public Sphere = Opini Publik  Realita kehidupan sosial  Ruang umum di mana warga negara dapat bertemu untuk membahas masalah- masalah penting politik.
  • 5. Bebas dari Pengaruh : - Pasar Setempat. - Negara. - Keluarga. Public Sphere = Opini Public Keadaan kritis demokrasi dapat diukur dengan mengambil denyut nadi kehidupan ruang publik Politik. KONDISI RUANG PUBLIK
  • 6. TRANSFORMASI STRUKTURAL RUANG PUBLIK Habermas melacak kemunculan secara bersamaan dari kapitalisme konsumen, pluralisme liberal, dan rasionalisme ilmiah yang menciptakan prakondisi untuk kemunculan suatu kelas menengah borjuis dan karena itu munculnya ruang publik borjuis.
  • 7. Dari definisi “ruang dari orang-orang yang secara privat bersama-sama sebagai suatu publik”, ruang publik borjuis permulaan ini seperti yang digambarkan oleh Habermas adalah bersifat literer, lain daripada politik. Dilembagakan di kedai-kedai kopi di London, salon-salon di Prancis, masyarakat eksklusif di Jerman, dan pada umumnya, di unit keluarga patriarkal, ruang-ruang publik yang bersifat literer ini dikatakan telah memberikan tempat latihan bagi “pertentangan politik yang liar dan belum pernah terjadi sebelumnya: publik dari orang-orang itu menggunakan penalarannya”. Puncak dari ruang-ruang publik literer inilah yang menurut catatan Habermas merupakan ruang publik pada pertengahan abad kedelapan belas. TRANSFORMASI STRUKTURAL RUANG PUBLIK
  • 8. TRANSFORMASI STRUKTURAL RUANG PUBLIK Ruang Publik tidak hanya diasosiasikan pada keberadaan ruang sosial secara fisik, namun juga menyangkut institusi sosial beserta saluran komunikasi yang memungkinkan publik untuk dapat menyalurkan opini atau pendapatnya secara bebas tanpa tekanan dari negara.
  • 9. MEDIA DAN RUANG PUBLIK Media Massa sebagai ruang publik re-feudalised (bangsawan-bangsawan era baru) media massa dan hubungan kekuatannya terhadap: Kepemilikan dan penguasa industri media Pendapatan iklan. Hubungan Masyarakat dan ’Spin Cultured’ (propaganda budaya).
  • 10. RUANG PUBLIK IDEAL  Konsepsi Habermas mengenai ruang publik ideal didasarkan pada sebuah gagasan liberal yang asli mengenai kebebasan sebagai bebas dari koersi (paksaan).  Ruang publik ideal memerlukan suatu pemisahan yang jelas antara ranah privat dan ranah publik.  Ruang publik ideal tergantung pada suatu pemisahan yang tajam antara masyarakat madani (civil society) dan negara (the state).
  • 11. RUANG PUBLIC DAN RUANG PRIBADI Adalah arena diskursif—yang bebas dari campur tangan pemerintah dan pasar—di mana semua warga terlibat secara adil dalam perdebatan rasional mengenai kebaikan bersama dalam rangka mencapai konsensus dan tindakan yang demokratis. Struktur dan tujuan dari ruang publik ini “melindungi terhadap kondisi-kondisi ekonomi dan sosial yang bagaimana pun yang memberi setiap orang peluang yang sama untuk memenuhi kriteria untuk ambil bagian”. Karena itu, baik ruang publik borjuis maupun konsepsi Habermas mengenai ruang publik yang ideal dilandasi pengorganisasian tujuan dari liberalisme yang murni—perlindungan dan pengajuan kebebasan yang negatif.
  • 12. Dengan penekanan pada perlindungan kebebasan individual terhadap paksaan mengenai ruang publik yang ideal sebagai sandarannya, tidak mengherankan bila ia merasa bahwa gangguan yang meluas dari negara (the state) ke dalam kehidupan privat individu- individu sebagai semacam bencana terhadap perwujudan dari ideal demokratis ini. RUANG PUBLIC DAN RUANG PRIBADI
  • 13. PERAN MEDIA MASSA Habermas curiga terhadap peran media massa, sejauh ini merupakan lembaga yang dapat digunakan dengan maksud untuk mengendalikan opini publik dan kebijakan pemerintah yang sah”.
  • 14. KRITIK TERHADAP MEDIA MASA Bagaimanapun juga media massa pada level praktik adalah bagian dari institusi bisnis, yang menjadikan profit sebagai orientasi utama. Sehingga logika seberapa besar margin antara pengeluaran modal dan keuntungan yang diperoleh menjadi kerangka kerja mendasar yang sudah terinternalisasi dalam institusi pengelola media massa. Ini menjadikan media massa tak ubahnya semata komoditas industri. Sehinggi sebuah entitas komoditas, akan selalu ada kekuatan tertentu yang mendominasi media massa, entah itu pengusaha kapitalis atau elit politik yang berada dalam struktur penguasa. Media massa diyakini bukan sekadar medium pengantar informasi antar elemen sosial dalam suatu masyarakat, melainkan juga berfungsi sebagai instrumen penundukan dan pemaksaan konsensus oleh sekelompok orang yang secara ekonomis dan politik dominan.
  • 15. MEDIA BARU SEBAGAI ALTERNATIF RUANG PUBLIK  Semakin besarnya partisipasi masyarakat dalam berkomunikasi di media sosial, tentunya dapat membentuk kepekaan publik (sense of public). Sehingga masyarakat dapat mengawasi ketimpangan dan penyelewengan yang menjadi perilaku buruk penyelenggaraan negara dan pelayanan publik.  Sikap kritis warga yang dibangun di ruang publik alternatif (dalam hal ini media sosial), diharapkan dapat mendorong partisipasi untuk bersama-sama membangun civil society. Dimana sistem sosial dan peradaban dibangun berdasarkan prinsip moral yang menjamin keseimbangan antara kebebasan individu dengan kestabilan kolektif.
  • 16. CATATAN 1 Ruang publik tidak boleh disamakan dengan "masyarakat" yaitu individu-individu yang berkumpul. Konsepnya diarahkan bukan di lembaga itu, tetapi dalam bentuk konkret melalui partisipasi masyarakat. Ditandai hanya sebagai kerumunan (catatan oleh Peter Hohendahl).
  • 17. CATATAN 2 Negara dan ruang publik tidak tumpang tindih. Habermas menunjuk bahwa ruang sebagai publik yang kuno dipahami sebagai pribadi, yaitu pembuatan opini di luar pemerintah.
  • 18. CATATAN 3 Prinsip ruang publik dapat dibedakan dari lembaga yang dibuktikan dalam sejarah sosial. Habermas membagi model norma dan cara perilaku dengan fungsi opini publik meliputi: a) Aksesibilitas Umum. b) Penghapusan semua hak istimewa. c) Penemuan norma-norma umum dan legitimasi rasional.
  • 19. CATATAN 4 Ekspresi mewakili digunakan dalam arti khusus yaitu untuk "Hadir pada dirinya sendiri ". Pada abad pertengahan terkait dengan raja, bangsawan, Tuan feodal yang menciptakan ruang publik melalui kehadiran mereka.
  • 20. CATATAN 5 Habermas menganggap prinsip di belakang ruang publik adalah kaum borjuis, bukan berdasarkan sejarah.
  • 21. CATATAN 6 Orang harus membedakan antara konsep Habermas "membuat proses publik” "Publizität” dan "ruang publik " (Öffentlichkeit). Istilah Publizität menggambarkan tingkat efek publik yang dihasilkan oleh tindakan publik. Dengan demikian, situasi bisa muncul di mana satu bentuk pembuatan opini publik dipertahankan. Substansi ruang publik mempunyai pergeseran.