SlideShare a Scribd company logo
1 of 56
INFEKSI JANTUNG
Oleh :
Nitta Erlinda
RUMAH SAKIT JANTUNG
HARAPAN KITA
2022
Portfolio
Pengalaman Bekerja
1. Perawat Anak: RS Jantung Harapan Kita
(2004-2007)
2. Perawat IW Anak : RS Jantung Harapan
kita (2007-sekarang)
Riwayat Pendidikan:
1. DIII Keperawatan : Univ Muhamadiyah
Magelang (2003)
2. Sarjana Keperawatan : StiKes
Pertamedika (2019)
3. Program Ners : StiKes Pertamedika (2020)
Perkenalkan……
Nitta Erlinda
Pokok
bahasan Pericarditis
Myocarditis
Endocarditis
Lapisan dinding jantung
Lapisan-lapisan yang melingkupi jantung :
• Pericardium - lapisan terluar yang melingkupi keseluruhan jantung.
• Dinding jantung yang terdiri 3 lapisan :
• Epicardium
• Myocardium : lapisan tebal yang dibentuk oleh serat otot jantung
• Endocardium
Pericarditis
Myocarditis
Endocarditis
Pericarditis
• Perikarditis adalah
peradangan perikardium(
parietal, viseral) atau
keduanya.
• Eksudat dalam rongga
perikardium dapat
membatasi gerak jantung
(menyebabkan jantung
immobile) yang akan
mengurangi kemampuan
memompanya dan kadang
menyebabkan tamponade.
Etiologi Perikarditis
1. penyakit idiopatik (beningna),
2. infeksi non spesifik
3. virus, bakteri, jamur , TBC, penyakit kolagen,
4. artritis reumatoid, sistemic lupus eritromatosus,
5. neoplasma seperti tumor metastasis,
6. trauma, radiasi, uremia,
7. infark miokard akut,
8. sindrom paska perikardiotomi.
Patofisiologi
etiologi
Respon
inflamasi
Masuknya netrofil
dan mediator
inflamasi
Perubahan
permebilitas
vaskular
perikardium
Inflamasi
perikardium
dan edema
Gerak jantung
menjadi terbatas
dan nyeri saat
bernapas
Kontraktilitas
jantung menurun,
cardiac output
turun, suara
jantung lemah
Gejala klinik
Trias klasik
1. Sakit dada sub sternal/para sternal , kadang
menjalar ke bahu, lebih ringan bila duduk.
2. Pemeriksaan klinik ditemukan perikardial
friction rub (spt goresan), lebih keras pada
akhir ekspirasi
3. Perubahan ECG yang khas : ST Elevasi di
semua lead.
Pericarditis
Infeksi
Non Infeksi
• perikarditis reaktif pasca
MCI
• penyakit autoimun
• Hipotiroidisme
• invasi maligna
• demam rematik
Chronic
pericarditis
Purulent
pericarditis
Viral Percarditis
2015 ESC guidelines
Non
Infeksi
Viral
Percarditis
• Disebabkan
oleh virus
• Penyebab
perikarditis
infeksi paling
sering
Purulent
pericarditis
• Disebut juga
perikarditis
bakterial
akut
• Terjadi
akibat
penyebaran
hematogen
bakteri
Chronic
pericarditis
• Perikarditis
tuberkulosis
• Perikarditis
jamur
• Nyeri dada
tumpul
Pericarditis akibat infeksi
Perikarditis dapat dibagi menjadi
• “perikarditis akut”(acute pericarditis) jika berlangsung
kurang dari 4-6 minggu,
• “perikarditis terus-menerus” (incessant pericarditis)
jika berlangsung lebih dari 4-6 minggu tetapi kurang
dari 3 bulan, atau
• “perikarditis kronis”(chronic pericarditis) jika
berlangsung lebih dari dari 3 bulan.
• "Perikarditis berulang“(Recurrent pericarditis) adalah
istilah yang digunakan untuk menunjukkan episode
yang terjadi setelah interval bebas gejala 4-6 minggu di
antara episode.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Foto rontgen tampak normal bila efusi
perikard sedikit. Tampak bayangan jantung
membesar bila efusi perikard banyak.
2. EKG memperlihatkan segmen ST elevasi
disemua lead , voltase QRS rendah.
3. Pemeriksaan Echo: didapati cairan di
pericard M-mode dua dimensi sangat baik
untuk memastikan adanya efusi dan
banyaknya cairan .
PENGOBATAN
1. Pemberian kortikosteroid 2 minggu
2. Bedrest 2 minggu
3. Perikardiotomi : bila ada efusi
kronik dan masif
4. Tangani sesuai penyebab

Treatment / Management
Acute pericarditis treatment begins by addressing the
underlying cause.
 Patients with uremic pericarditis should undergo more
frequent dialysis,
 patients with malignancy and tuberculosis should receive
therapy directed at the primary disease process.
 For tuberculosis, standard therapy is with quadruple
antibiotics (rifampicin, isoniazid, pyrazinamide and
ethambutol) for at least 2 months followed by isoniazid and
rifampicin for a total of 6 months, with or without
adjunctive high-dose prednisolone as discussed above.
MYOCARDITIS
•Peradangan pada miokardium atau
otot jantung
Insiden sebenarnya tidak diketahui
(1-5% kasus infeksi virus mempunyai
dampak pada miokardium)
Myocarditis
Miokarditis menyebabkan
otot jantung menebal dan
membengkak
Causes of Myocarditis
• Infection
– Viral
– Bacterial, rickettsial, spirochetal
– Protozoal, Metazoal
– Fungal
• Toxic
– anthracyclines, catecholamines, Interleukin-2, alpha 2
interferon
• Hypersensitivity
– anticonvulsants, antibiotics, and antipsychotics, have
been implicated in hypersensitivity myocarditis.
Mandell, Douglas, and Bennett’s
principles and practice of
infectious diseases / [edited by]
Gerald L. Mandell,John E.
Bennett, Raphael Dolin.—7th
Etiologi
Sebagian besar
disebabkan oleh
infeksi virus,
Pathophysiology
 Several mechanisms of myocardial damage
(1) Direct injury of myocytes by the
infectious agent
(2) Myocyte injury caused by a toxin such as that
from Corynebacterium diphtheriae
(3) Myocyte injury as a result of infection-
induced immune reaction or autoimmunity.
Patofisiologi
Virus /
mikroorganism
e
Respon
imun
Kerusakan
miosit
Sitokin
Oksigen
radikal
bebas
Sel T >
makrofag
dan sel B
Clinical Findings
1. Symptoms and Signs
1. Patients(59%) frequently present days to weeks after an
acute febrile illness, particularly a flu-like syndrome
2. Myocarditis is most commonly asymptomatic, with no
evidence of left ventricular dysfunction
3. fever, malaise, fatigue, arthralgias, myalgias, and
skin rash.
4. Cardiac symptoms may result from systolic or diastolic
left ventricular dysfunction or from tachyarrhythmias or
bradyarrhythmias (dyspnea, fatigue, decreased exercise
tolerance, palpitations )
Clinical Findings
 Physical Examination
1. Tachycardia, hypotension, fever.
2. Bradycardia is seen rarely, and a narrow pulse
pressure is occasionally detected
3. Murmurs of mitral or tricuspid regurgitation are
common, S3 and S4 gallops may also be heard.
4. Distended neck veins, wheezes,
gallops, and peripheral edema may be detected
Diagnostic Studies
Electrocardiography
1. The most common abnormality is sinus
tachycardia.
2. may show ventricular arrhythmias or
heart block
Diagnostic count…..
 Chest radiograph
1. Mild to moderate cardiomegaly from
dilatation of the LV or RV cavity
2. The cardiac silhouette may also be globular
when a pericardial effusion is present
3. Venous congestion and pulmonary edema
may be seen in more severe cases
Diagnostic count…
1. Echocardiography didapatkan:
1. Left ventricular systolic dysfunction,regional
wall motion abnormalities, global hypokinesis
2. LV may be normal in size or minimally
enlarged
3. Mitral or tricuspid regurgitation
4. Mural thrombi in 15% of cases
Diagnostic count…
 Endomyocardial biopsy
gold standard for the diagnosis of
myocarditis
 MRI
 Kateterisasi
Other tests
 elevated erythrocyte sedimentation rate
(ESR) , mild to moderate leukocytosis
CPK-MB , Cardiac troponin-I
 Other laboratory analyses that may be
useful include a Mono-spot test, Epstein-
Barr virus titers, hepatitis serology, and
urine and serum for cytomegalovirus
(CMV).
Treatment
• majority of patients have a self-limited disease
• management of LV dysfunction similar to other forms of
congestive heart failure
• ? exercise may intensify inflammatory response
• consider anticoagulation to prevent thromboemboli
• consider temporary pacer for complete AV block
Dua teori utama meramalkan peran langsung reseptor angiotensin-converting
enzyme 2 (ACE2) dan respons hiperimun. SARS-CoV-2 mengikat ACE2 melalui protein
dan memasuki berbagai sel, termasuk sel epitel dan makrofag. Reseptor yang
mengikat SARS-CoV-2 juga diekspresikan dalam miokardium, dan model murine
menunjukkan bahwa virus dapat mengatur aktivitas ACE2, dan secara tidak langsung
menyebabkan peradangan miokard.
Endokarditis
Infektif (Infective
Endocarditis)
Instalasi Pendidikan dan Pelatihan– RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita
•Faktor predisposisi
1. Penyakit Jantung Bawaan
2. Penyakit Jantung Rematik
3. Katub Jantung Prostetik
4. Penyakit Jantung Sklerotik
5. Prolaps Katub Mitral
6. Post Operasi Jantung
7. Kardiomiopati
Instalasi Pendidikan dan Pelatihan– RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita
• Faktor Pencetus
1. Ekstrasi gigi atau tindakan lain
pada gigi dan mulut
2. Kateterisasi saluran kemih
3. Tindakan obstretrik Ginekologik
dan
4. Radang saluran pernapasan.
5. Operasi jantung
Etiologi
Etiologi
Patofisiologi
Bakteremia
Melekatnya
mikroorganisme ke
endokardium dan
permukaan katup
Pertumbuhan dan
multiplikasi
bakteri
Vegetasi karena
adanya fibrin –
platelet
Kalsifikasi oleh
fibrin
thrombosis
Destruksi katup
- embolisasi
Gejala tergantung katu
p yang
terkena
Gagal
jantung
Organisme dalam vegetasi :
• Dilindungi dari antibodi dan sel
radang
• Metabolik inaktif, laju relplikasi
rendah, resisten terhadap banyak
antibiotik
• Penyembuhan lambat
• Emboli timbul saat vegetasi pecah
sehingga dapat meyebabkan infark
Manifestasi klinis
• Onset lambat (>2minggu)
• Gejala biasanya tidak spesifik
• Demam ringan
• Menggigil, kadang keringat malam
• Fatigue, anorexia, kelemahan, nyeri otot,
nyeri sendi, malaise
• Nyeri punggung bawah
Sub
Akut
• Onset cepat (gejala timbul dalam hitungan
jam – hari)
• Biasanya disebabkan oleh S.aureus atau
enterococcus sp
• Demam tinggi (400C)
• Pasien sangat sakit
• Kemungkinan komplikasi ekstravaskular
besar
Akut
Diagnosis
Kriteria Duke
Kriteria mayor Kriteria minor
Kultur darah positif yang
persisten
(spesifik)
Adanya bukti kerusakan
endokardium
Adanya faktor
predisposisi
Demam
≥380C
Adanya gangguan vaskular / emboli
Timbulnya kondisi immunologik :
glomerulonefritis, Nodus Osler,
Rose spot, faktor rematoid
Kultur darah yang tidak sesuai
dengan
kriteria spesifik
Kultur darah spesifik :
• Mikroorganisme typical penyebab atau
• Lebih dari satu kultur darah positif dengan selang
waktu pengambilan 12 jam, atau
• Tiga hasil kultur darah positif dari 3 atau 4
pengambilan selang 1 jam
Kerusakan endokardium
• Echocardiography membuktikan adanya vegetasi
pada katup atau struktur pendukungnya, atau
• Adanya turbulensi aliran darah akibat kerusakan
katup atau defek septum), atau
• Adanya regurgitasi valvular yang baru (bukan hanya
perubahan murmur)
Kriteria Mayor dari Duke
Definite
endocarditis
(Pasti)
• 2 kriteria mayor
• 1 kriteria mayor dan 3 kriteria minor
• 5 kriteria minor
• Temuan histologis
• Pewarnaan Gram atau kultur positif dari otopsi/pembedahan
Possible
endocarditis
(Mungkin)
• 1 kriteria mayor dan > 1 kriteria minor
• 3 kriteria minor
Rejected
endocarditis
(Bukan/ditolak)
• Perbaikan gejala kurang dari 4 hari pemberian antibiotik
• Adanya diagnosis alternatif
• Tidak adanya bukti IE pada pembedahan atau otopsi (setelah pemberian
antibiotik ≤4 hari)
• Tidak memenuhi kriteria definitf atau possible
Klasifikasi dignosis
Instalasi Pendidikan dan Pelatihan– RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita
• Pemeriksaan Penunjang
1. Laboratorium : Kultur darah, marker Infeksi, urin
2. Echo : Vegetasi, regurgitasi baru
3. Chest X- Ray : Pembesaran Jantung dan Emboli ?
Instalasi Pendidikan dan Pelatihan– RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita
Tatalaksana
1.AB :Gram positif 4 – 6 minggu
Gram Negatif 2 minggu
2. Th/ sesuai komplikasi
3. Operasi----Kapan????
Instalasi Pendidikan dan Pelatihan– RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita
Tatalaksana….. Kapan Operasi ?
komplikasi
• Arrhythmias such as atrial fibrillation
• Blood clots or an infected clot that travels other
organs, causing infection and severe damage
• Brain abscess
• Brain or nervous system changes
• Congestive heart failure
• Glomerulonephritis
• Jaundice
• Severe heart valve damage
• Stroke
Asuhan Keperawatan
• A. Pengkajian
• B. Analisa data
• C. Masalah
• D. Renpra
• E. Implementasi
• F. Evaluasi
Diagnosa I. Nyeri akut sehubungan dengan peradangan
miokardium atau perikardium, efek sistemik dari infeksi, dan
iskemi jaringan.(miokardium).
• Ditandai dengan :
– · Nyeri dada yang menjalar ke leher atau punggung.
– · Nyeri sendi (joint pain)
– · Nyeri bertambah saat inspirasi dalam, melakukan aktifitas, dan
merubah posisi.
– · Demam atau kedinginan.
• Kriteria evaluasi :
– · Klien dapat mengidentifikasi cara-cara untuk mencegah nyeri.
– · Klien dapat mengontrol dan melaporkan nyeri yang timbul
– · Klien dapat mendemostrasikan tehnik relaksasi dan berbagai aktivitas
yang diindikasikan untuk keadaan individual.
• Tindakan keperawatan
• Independen:
• Kaji respon aktifitas pasien. Catat
adanya/timbulnya dan perubahan keluhan
seperti kelemahan, kelelahan dan sesak
napas saat beraktifitas.
• Monitor denyut atau irama jantung /nada,
takanan darah dan jumlah pernapasan,
sebelum/sesudah dan selama aktifitas
sesuai kebutuhan.
• Pertahankan bedrest selama periode
demam dan sesuai indikasi. Rencanakan
perawatan dengan pengaturan
istirahat/periode tidur.
• Rasional
• Miokarditis menyebabkan imflamasi dan
memungkinkan gangguan pada sel-sel
otot yang dapat mengakibatkan CHF.
• Penurunan pengisian jantung/kardiak
output akan menyebabkan cairan
terkumpul pada rongga perikardial (bila
ada perikarditis) yang pada akhirnya
endokarditis dapat menimbulkan
gangguan fungsi katub dan kecendrungan
penurunan kardiak output.Membantu
menggambarkan tingkat dekompensasi
jantung dan paru. Penurunan tekanan
darah, takikardi, dan takipnea adalah
indikasi gangguan aktifitas jantung.
• Kendalikan perubahan infeksi selama fase
akut pada erikarditis/endokarditis.
Catatan: Demam meningkatkan
kebutuhan dan kosumsi oksigen,
karenanya meningkatkan kerja jantung
dan mengurangi kemampuan
beraktifitas.Memelihara keseimbangan
kebutuhan aktifitas jantung,
meningkatkan proses penyembuhan dan
kemampuan koping emosional.
• Kaji kemampuan pasien dengan
program latihan berkala sesegera
mungkin untuk turun dari tempat
tidur.
• Catat respon gejala vital dan
peningkatan kemampuan
beraktifitas.
• Evaluasi respon emosional
terhadap situasi/pemberian
support.
• Kolaborasi: Berikan terapi oksigen
sesuai indikasi.
• Kecemasan akan timbul karena
infeksi dan kardiak respon
(psikologik). Tingkat kekhawatiran
dan kebutuhan pasien akan
koping emosional yang baik
ditimbulkan oleh kemungkinan
sakit yang mengancam
kehidupan.
• Dukungan dan support
dibutuhkan untuk menghadapi
kemungkinan frustasi karena
hospitalisasi yang
lama/periodepenyembuhan
• Peningkatan kemapuan
oksigenisasi pada miokarditis
mengimbangi peningkatan
komsumsi oksigen. Dapat terlihat
pada aktifitas.
• Tindakan keperawatan
• Independen:
Observasi adanya nyeri dada , catat waktu ,
faktor - faktor penyulit / pencetus, catat
tanda - tanda nonverbal dari rasa tidak
nyaman seperti kelemahan, ketegangan
otot dan menangis.
• Pelihara atau ciptakan lingkungan yang
tenang dan tindakan yang menyenangkan
seperti perubahan posisi, beri kompres
dingin atau hangat, dukungan mental, dan
sebagainya.
• Kolaboratif: Berikan obat - obatan sesuai
indikasi: Nonsteroid, seperti: ndometachin
(indosin), ASA (aspirin). Antipiretik,
seperti: ASA / Asetaminophen (Tylenol) ,
Steroid. Berikan oksigen sesuai indikasi.
• Rasional
• Lokasi nyeri perikarditis pada bagian
substernal menjalar ke leher dan
punggung. Tetapi berbeda dengan nyeri
iskemi miokardial /infark. Nyeri tersebut
akan bertambah pada saat inpirasi dalam,
perubahan posisi, dan berkurang pada
saat duduk/bersandar ke depan.
• Catatan: Nyeri dada ini ada atau tidaknya
pada endokarditis/miokarditis tergantung
adanya iskemi.
• Tindakan - tindakan tersebut dapat
mengurangi ketidaknyamanan fisik dan
emosional pasien.
• Dapat mencegah timbulnya nyeri atau
mengurangi respon inflamasi. Untuk
mengurangi demam dan memberikan rasa
nyaman. Berikan untuk gejala lebih lanjut.
Memaksimalkan kemampuan pemakaian
oksigen untuk mengurangi
ketidaknyamanan sehubungan dengan
iskemia.
Diagnosa II. Keterbatasan aktifitas sehubungan dengan
implamasi dan degenerasi sel-sel otot miokarditis, restriksi
pengisian jantung (kardiak output)
• Ditandai dengan :
• · Keluhan kelemahan/kelelahan/sesak saat
beraktifitas
• · Perubahan tanda-tanda vital saat aktifitas
• · Tanda-tanda CHF .
• Kriteria evaluasi:
• · Peningkatan kemampuan aktifitas.
• · Pengurangan tanda-tanda fisiologik yang tidak
sesuai
• · Mengungkapkan pentingnya aktifitas yang terbatas
Kepustakaan
• Mandell, Douglas, and Bennett’s principles and practice of infectious
diseases / [edited by] Gerald L. Mandell,John E. Bennett, Raphael
Dolin.—7th ed.
• Clinical microbiology procedures handbook—3rd ed. update (2010) /
editor in chief, Lynne S. Garcia
• Liesman RM, Pritt BS, Maleszewski JJ, Patel R. 2017. Laboratory
diagnosis of infective endocarditis. J Clin Microbiol 55:2599 –2608.
• Medical microbiology and infection at a glance / Stephen H. Gillespie,
• Kathleen B. Bamford. – 4th ed. 2012
• Beberapa sumber dari internet untuk keperluan gambar
Terima
Kasih…….

More Related Content

Similar to PPT NITTA.pptx

Lapsus Interna Dwi Akbarina Yahya.pdf
Lapsus Interna Dwi Akbarina Yahya.pdfLapsus Interna Dwi Akbarina Yahya.pdf
Lapsus Interna Dwi Akbarina Yahya.pdfDwiAkbarinaYahya
 
Asuhan Keperawatan Pada Pericardiocentesis.docx
Asuhan Keperawatan Pada Pericardiocentesis.docxAsuhan Keperawatan Pada Pericardiocentesis.docx
Asuhan Keperawatan Pada Pericardiocentesis.docxSetianaalirusi28
 
Asuhan keperawatan kegawatan ima
Asuhan keperawatan kegawatan imaAsuhan keperawatan kegawatan ima
Asuhan keperawatan kegawatan imawenylisyanti
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN (PERIKARDITIS, MIOKARDITIS ...
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN  (PERIKARDITIS, MIOKARDITIS ...ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN  (PERIKARDITIS, MIOKARDITIS ...
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN (PERIKARDITIS, MIOKARDITIS ...pjj_kemenkes
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN (PERIKARDITIS, MIOKARDITIS ...
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN  (PERIKARDITIS, MIOKARDITIS ...ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN  (PERIKARDITIS, MIOKARDITIS ...
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN (PERIKARDITIS, MIOKARDITIS ...pjj_kemenkes
 
STROKE1.pptx
STROKE1.pptxSTROKE1.pptx
STROKE1.pptxcasn20211
 
Askep-infeksi-inflamasi-jantung
 Askep-infeksi-inflamasi-jantung Askep-infeksi-inflamasi-jantung
Askep-infeksi-inflamasi-jantungRizky Jannah
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GAGAL JANTUNG.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GAGAL JANTUNG. ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GAGAL JANTUNG.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GAGAL JANTUNG. pjj_kemenkes
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GAGAL JANTUNG.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GAGAL JANTUNG. ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GAGAL JANTUNG.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GAGAL JANTUNG. pjj_kemenkes
 
Skenario B blok 12 tahun 2013 (Decompensatio cordis)
Skenario B blok 12 tahun 2013 (Decompensatio cordis)Skenario B blok 12 tahun 2013 (Decompensatio cordis)
Skenario B blok 12 tahun 2013 (Decompensatio cordis)Amanda Putri Utami
 
stenosis aorta dan mitral
stenosis aorta dan mitralstenosis aorta dan mitral
stenosis aorta dan mitralSri Nala
 
Makalah peridarditis
Makalah peridarditisMakalah peridarditis
Makalah peridarditisWarnet Raha
 

Similar to PPT NITTA.pptx (20)

Endokarditas & isk
Endokarditas & iskEndokarditas & isk
Endokarditas & isk
 
123456900 case
123456900 case123456900 case
123456900 case
 
Lapsus Interna Dwi Akbarina Yahya.pdf
Lapsus Interna Dwi Akbarina Yahya.pdfLapsus Interna Dwi Akbarina Yahya.pdf
Lapsus Interna Dwi Akbarina Yahya.pdf
 
Asuhan Keperawatan Pada Pericardiocentesis.docx
Asuhan Keperawatan Pada Pericardiocentesis.docxAsuhan Keperawatan Pada Pericardiocentesis.docx
Asuhan Keperawatan Pada Pericardiocentesis.docx
 
Endokarditis AKPER PEMKAB MUNA
Endokarditis AKPER PEMKAB MUNA Endokarditis AKPER PEMKAB MUNA
Endokarditis AKPER PEMKAB MUNA
 
Asuhan keperawatan kegawatan ima
Asuhan keperawatan kegawatan imaAsuhan keperawatan kegawatan ima
Asuhan keperawatan kegawatan ima
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN (PERIKARDITIS, MIOKARDITIS ...
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN  (PERIKARDITIS, MIOKARDITIS ...ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN  (PERIKARDITIS, MIOKARDITIS ...
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN (PERIKARDITIS, MIOKARDITIS ...
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN (PERIKARDITIS, MIOKARDITIS ...
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN  (PERIKARDITIS, MIOKARDITIS ...ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN  (PERIKARDITIS, MIOKARDITIS ...
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN (PERIKARDITIS, MIOKARDITIS ...
 
STROKE1.pptx
STROKE1.pptxSTROKE1.pptx
STROKE1.pptx
 
Perikarditis
PerikarditisPerikarditis
Perikarditis
 
Perikarditis
PerikarditisPerikarditis
Perikarditis
 
Askep-infeksi-inflamasi-jantung
 Askep-infeksi-inflamasi-jantung Askep-infeksi-inflamasi-jantung
Askep-infeksi-inflamasi-jantung
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GAGAL JANTUNG.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GAGAL JANTUNG. ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GAGAL JANTUNG.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GAGAL JANTUNG.
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GAGAL JANTUNG.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GAGAL JANTUNG. ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GAGAL JANTUNG.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GAGAL JANTUNG.
 
Skenario B blok 12 tahun 2013 (Decompensatio cordis)
Skenario B blok 12 tahun 2013 (Decompensatio cordis)Skenario B blok 12 tahun 2013 (Decompensatio cordis)
Skenario B blok 12 tahun 2013 (Decompensatio cordis)
 
stenosis aorta dan mitral
stenosis aorta dan mitralstenosis aorta dan mitral
stenosis aorta dan mitral
 
Miokarditis AKPER PEMKAB MUNA
Miokarditis AKPER PEMKAB MUNA Miokarditis AKPER PEMKAB MUNA
Miokarditis AKPER PEMKAB MUNA
 
Makalah peridarditis
Makalah peridarditisMakalah peridarditis
Makalah peridarditis
 
Makalah peridarditis
Makalah peridarditisMakalah peridarditis
Makalah peridarditis
 
Makalah peridarditis
Makalah peridarditisMakalah peridarditis
Makalah peridarditis
 

Recently uploaded

PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfMeboix
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufalmahdaly02
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatSyarifahNurulMaulida1
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxfania35
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptDwiBhaktiPertiwi1
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfhurufd86
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diriandi861789
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTriNurmiyati
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxrachmatpawelloi
 
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptx
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptxANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptx
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptxCahyaRizal1
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxpuspapameswari
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasmufida16
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar KepHaslianiBaharuddin
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensissuser1cc42a
 

Recently uploaded (20)

PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
 
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptx
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptxANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptx
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptx
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 

PPT NITTA.pptx

  • 1. INFEKSI JANTUNG Oleh : Nitta Erlinda RUMAH SAKIT JANTUNG HARAPAN KITA 2022
  • 2. Portfolio Pengalaman Bekerja 1. Perawat Anak: RS Jantung Harapan Kita (2004-2007) 2. Perawat IW Anak : RS Jantung Harapan kita (2007-sekarang) Riwayat Pendidikan: 1. DIII Keperawatan : Univ Muhamadiyah Magelang (2003) 2. Sarjana Keperawatan : StiKes Pertamedika (2019) 3. Program Ners : StiKes Pertamedika (2020) Perkenalkan…… Nitta Erlinda
  • 3.
  • 5. Lapisan dinding jantung Lapisan-lapisan yang melingkupi jantung : • Pericardium - lapisan terluar yang melingkupi keseluruhan jantung. • Dinding jantung yang terdiri 3 lapisan : • Epicardium • Myocardium : lapisan tebal yang dibentuk oleh serat otot jantung • Endocardium
  • 7. Pericarditis • Perikarditis adalah peradangan perikardium( parietal, viseral) atau keduanya. • Eksudat dalam rongga perikardium dapat membatasi gerak jantung (menyebabkan jantung immobile) yang akan mengurangi kemampuan memompanya dan kadang menyebabkan tamponade.
  • 8. Etiologi Perikarditis 1. penyakit idiopatik (beningna), 2. infeksi non spesifik 3. virus, bakteri, jamur , TBC, penyakit kolagen, 4. artritis reumatoid, sistemic lupus eritromatosus, 5. neoplasma seperti tumor metastasis, 6. trauma, radiasi, uremia, 7. infark miokard akut, 8. sindrom paska perikardiotomi.
  • 9. Patofisiologi etiologi Respon inflamasi Masuknya netrofil dan mediator inflamasi Perubahan permebilitas vaskular perikardium Inflamasi perikardium dan edema Gerak jantung menjadi terbatas dan nyeri saat bernapas Kontraktilitas jantung menurun, cardiac output turun, suara jantung lemah
  • 10. Gejala klinik Trias klasik 1. Sakit dada sub sternal/para sternal , kadang menjalar ke bahu, lebih ringan bila duduk. 2. Pemeriksaan klinik ditemukan perikardial friction rub (spt goresan), lebih keras pada akhir ekspirasi 3. Perubahan ECG yang khas : ST Elevasi di semua lead.
  • 11. Pericarditis Infeksi Non Infeksi • perikarditis reaktif pasca MCI • penyakit autoimun • Hipotiroidisme • invasi maligna • demam rematik Chronic pericarditis Purulent pericarditis Viral Percarditis 2015 ESC guidelines
  • 13. Viral Percarditis • Disebabkan oleh virus • Penyebab perikarditis infeksi paling sering Purulent pericarditis • Disebut juga perikarditis bakterial akut • Terjadi akibat penyebaran hematogen bakteri Chronic pericarditis • Perikarditis tuberkulosis • Perikarditis jamur • Nyeri dada tumpul Pericarditis akibat infeksi
  • 14.
  • 15. Perikarditis dapat dibagi menjadi • “perikarditis akut”(acute pericarditis) jika berlangsung kurang dari 4-6 minggu, • “perikarditis terus-menerus” (incessant pericarditis) jika berlangsung lebih dari 4-6 minggu tetapi kurang dari 3 bulan, atau • “perikarditis kronis”(chronic pericarditis) jika berlangsung lebih dari dari 3 bulan. • "Perikarditis berulang“(Recurrent pericarditis) adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan episode yang terjadi setelah interval bebas gejala 4-6 minggu di antara episode.
  • 16. PEMERIKSAAN PENUNJANG 1. Foto rontgen tampak normal bila efusi perikard sedikit. Tampak bayangan jantung membesar bila efusi perikard banyak. 2. EKG memperlihatkan segmen ST elevasi disemua lead , voltase QRS rendah. 3. Pemeriksaan Echo: didapati cairan di pericard M-mode dua dimensi sangat baik untuk memastikan adanya efusi dan banyaknya cairan .
  • 17. PENGOBATAN 1. Pemberian kortikosteroid 2 minggu 2. Bedrest 2 minggu 3. Perikardiotomi : bila ada efusi kronik dan masif 4. Tangani sesuai penyebab 
  • 18. Treatment / Management Acute pericarditis treatment begins by addressing the underlying cause.  Patients with uremic pericarditis should undergo more frequent dialysis,  patients with malignancy and tuberculosis should receive therapy directed at the primary disease process.  For tuberculosis, standard therapy is with quadruple antibiotics (rifampicin, isoniazid, pyrazinamide and ethambutol) for at least 2 months followed by isoniazid and rifampicin for a total of 6 months, with or without adjunctive high-dose prednisolone as discussed above.
  • 19. MYOCARDITIS •Peradangan pada miokardium atau otot jantung Insiden sebenarnya tidak diketahui (1-5% kasus infeksi virus mempunyai dampak pada miokardium)
  • 21. Causes of Myocarditis • Infection – Viral – Bacterial, rickettsial, spirochetal – Protozoal, Metazoal – Fungal • Toxic – anthracyclines, catecholamines, Interleukin-2, alpha 2 interferon • Hypersensitivity – anticonvulsants, antibiotics, and antipsychotics, have been implicated in hypersensitivity myocarditis.
  • 22. Mandell, Douglas, and Bennett’s principles and practice of infectious diseases / [edited by] Gerald L. Mandell,John E. Bennett, Raphael Dolin.—7th Etiologi Sebagian besar disebabkan oleh infeksi virus,
  • 23. Pathophysiology  Several mechanisms of myocardial damage (1) Direct injury of myocytes by the infectious agent (2) Myocyte injury caused by a toxin such as that from Corynebacterium diphtheriae (3) Myocyte injury as a result of infection- induced immune reaction or autoimmunity.
  • 25.
  • 26. Clinical Findings 1. Symptoms and Signs 1. Patients(59%) frequently present days to weeks after an acute febrile illness, particularly a flu-like syndrome 2. Myocarditis is most commonly asymptomatic, with no evidence of left ventricular dysfunction 3. fever, malaise, fatigue, arthralgias, myalgias, and skin rash. 4. Cardiac symptoms may result from systolic or diastolic left ventricular dysfunction or from tachyarrhythmias or bradyarrhythmias (dyspnea, fatigue, decreased exercise tolerance, palpitations )
  • 27. Clinical Findings  Physical Examination 1. Tachycardia, hypotension, fever. 2. Bradycardia is seen rarely, and a narrow pulse pressure is occasionally detected 3. Murmurs of mitral or tricuspid regurgitation are common, S3 and S4 gallops may also be heard. 4. Distended neck veins, wheezes, gallops, and peripheral edema may be detected
  • 28. Diagnostic Studies Electrocardiography 1. The most common abnormality is sinus tachycardia. 2. may show ventricular arrhythmias or heart block
  • 29. Diagnostic count…..  Chest radiograph 1. Mild to moderate cardiomegaly from dilatation of the LV or RV cavity 2. The cardiac silhouette may also be globular when a pericardial effusion is present 3. Venous congestion and pulmonary edema may be seen in more severe cases
  • 30. Diagnostic count… 1. Echocardiography didapatkan: 1. Left ventricular systolic dysfunction,regional wall motion abnormalities, global hypokinesis 2. LV may be normal in size or minimally enlarged 3. Mitral or tricuspid regurgitation 4. Mural thrombi in 15% of cases
  • 31. Diagnostic count…  Endomyocardial biopsy gold standard for the diagnosis of myocarditis  MRI  Kateterisasi
  • 32. Other tests  elevated erythrocyte sedimentation rate (ESR) , mild to moderate leukocytosis CPK-MB , Cardiac troponin-I  Other laboratory analyses that may be useful include a Mono-spot test, Epstein- Barr virus titers, hepatitis serology, and urine and serum for cytomegalovirus (CMV).
  • 33. Treatment • majority of patients have a self-limited disease • management of LV dysfunction similar to other forms of congestive heart failure • ? exercise may intensify inflammatory response • consider anticoagulation to prevent thromboemboli • consider temporary pacer for complete AV block
  • 34. Dua teori utama meramalkan peran langsung reseptor angiotensin-converting enzyme 2 (ACE2) dan respons hiperimun. SARS-CoV-2 mengikat ACE2 melalui protein dan memasuki berbagai sel, termasuk sel epitel dan makrofag. Reseptor yang mengikat SARS-CoV-2 juga diekspresikan dalam miokardium, dan model murine menunjukkan bahwa virus dapat mengatur aktivitas ACE2, dan secara tidak langsung menyebabkan peradangan miokard.
  • 36. Instalasi Pendidikan dan Pelatihan– RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita •Faktor predisposisi 1. Penyakit Jantung Bawaan 2. Penyakit Jantung Rematik 3. Katub Jantung Prostetik 4. Penyakit Jantung Sklerotik 5. Prolaps Katub Mitral 6. Post Operasi Jantung 7. Kardiomiopati
  • 37. Instalasi Pendidikan dan Pelatihan– RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita • Faktor Pencetus 1. Ekstrasi gigi atau tindakan lain pada gigi dan mulut 2. Kateterisasi saluran kemih 3. Tindakan obstretrik Ginekologik dan 4. Radang saluran pernapasan. 5. Operasi jantung
  • 40. Patofisiologi Bakteremia Melekatnya mikroorganisme ke endokardium dan permukaan katup Pertumbuhan dan multiplikasi bakteri Vegetasi karena adanya fibrin – platelet Kalsifikasi oleh fibrin thrombosis Destruksi katup - embolisasi Gejala tergantung katu p yang terkena Gagal jantung Organisme dalam vegetasi : • Dilindungi dari antibodi dan sel radang • Metabolik inaktif, laju relplikasi rendah, resisten terhadap banyak antibiotik • Penyembuhan lambat • Emboli timbul saat vegetasi pecah sehingga dapat meyebabkan infark
  • 41. Manifestasi klinis • Onset lambat (>2minggu) • Gejala biasanya tidak spesifik • Demam ringan • Menggigil, kadang keringat malam • Fatigue, anorexia, kelemahan, nyeri otot, nyeri sendi, malaise • Nyeri punggung bawah Sub Akut • Onset cepat (gejala timbul dalam hitungan jam – hari) • Biasanya disebabkan oleh S.aureus atau enterococcus sp • Demam tinggi (400C) • Pasien sangat sakit • Kemungkinan komplikasi ekstravaskular besar Akut
  • 42. Diagnosis Kriteria Duke Kriteria mayor Kriteria minor Kultur darah positif yang persisten (spesifik) Adanya bukti kerusakan endokardium Adanya faktor predisposisi Demam ≥380C Adanya gangguan vaskular / emboli Timbulnya kondisi immunologik : glomerulonefritis, Nodus Osler, Rose spot, faktor rematoid Kultur darah yang tidak sesuai dengan kriteria spesifik
  • 43. Kultur darah spesifik : • Mikroorganisme typical penyebab atau • Lebih dari satu kultur darah positif dengan selang waktu pengambilan 12 jam, atau • Tiga hasil kultur darah positif dari 3 atau 4 pengambilan selang 1 jam Kerusakan endokardium • Echocardiography membuktikan adanya vegetasi pada katup atau struktur pendukungnya, atau • Adanya turbulensi aliran darah akibat kerusakan katup atau defek septum), atau • Adanya regurgitasi valvular yang baru (bukan hanya perubahan murmur) Kriteria Mayor dari Duke
  • 44. Definite endocarditis (Pasti) • 2 kriteria mayor • 1 kriteria mayor dan 3 kriteria minor • 5 kriteria minor • Temuan histologis • Pewarnaan Gram atau kultur positif dari otopsi/pembedahan Possible endocarditis (Mungkin) • 1 kriteria mayor dan > 1 kriteria minor • 3 kriteria minor Rejected endocarditis (Bukan/ditolak) • Perbaikan gejala kurang dari 4 hari pemberian antibiotik • Adanya diagnosis alternatif • Tidak adanya bukti IE pada pembedahan atau otopsi (setelah pemberian antibiotik ≤4 hari) • Tidak memenuhi kriteria definitf atau possible Klasifikasi dignosis
  • 45. Instalasi Pendidikan dan Pelatihan– RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita • Pemeriksaan Penunjang 1. Laboratorium : Kultur darah, marker Infeksi, urin 2. Echo : Vegetasi, regurgitasi baru 3. Chest X- Ray : Pembesaran Jantung dan Emboli ?
  • 46. Instalasi Pendidikan dan Pelatihan– RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Tatalaksana 1.AB :Gram positif 4 – 6 minggu Gram Negatif 2 minggu 2. Th/ sesuai komplikasi 3. Operasi----Kapan????
  • 47. Instalasi Pendidikan dan Pelatihan– RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Tatalaksana….. Kapan Operasi ?
  • 48. komplikasi • Arrhythmias such as atrial fibrillation • Blood clots or an infected clot that travels other organs, causing infection and severe damage • Brain abscess • Brain or nervous system changes • Congestive heart failure • Glomerulonephritis • Jaundice • Severe heart valve damage • Stroke
  • 49. Asuhan Keperawatan • A. Pengkajian • B. Analisa data • C. Masalah • D. Renpra • E. Implementasi • F. Evaluasi
  • 50. Diagnosa I. Nyeri akut sehubungan dengan peradangan miokardium atau perikardium, efek sistemik dari infeksi, dan iskemi jaringan.(miokardium). • Ditandai dengan : – · Nyeri dada yang menjalar ke leher atau punggung. – · Nyeri sendi (joint pain) – · Nyeri bertambah saat inspirasi dalam, melakukan aktifitas, dan merubah posisi. – · Demam atau kedinginan. • Kriteria evaluasi : – · Klien dapat mengidentifikasi cara-cara untuk mencegah nyeri. – · Klien dapat mengontrol dan melaporkan nyeri yang timbul – · Klien dapat mendemostrasikan tehnik relaksasi dan berbagai aktivitas yang diindikasikan untuk keadaan individual.
  • 51. • Tindakan keperawatan • Independen: • Kaji respon aktifitas pasien. Catat adanya/timbulnya dan perubahan keluhan seperti kelemahan, kelelahan dan sesak napas saat beraktifitas. • Monitor denyut atau irama jantung /nada, takanan darah dan jumlah pernapasan, sebelum/sesudah dan selama aktifitas sesuai kebutuhan. • Pertahankan bedrest selama periode demam dan sesuai indikasi. Rencanakan perawatan dengan pengaturan istirahat/periode tidur. • Rasional • Miokarditis menyebabkan imflamasi dan memungkinkan gangguan pada sel-sel otot yang dapat mengakibatkan CHF. • Penurunan pengisian jantung/kardiak output akan menyebabkan cairan terkumpul pada rongga perikardial (bila ada perikarditis) yang pada akhirnya endokarditis dapat menimbulkan gangguan fungsi katub dan kecendrungan penurunan kardiak output.Membantu menggambarkan tingkat dekompensasi jantung dan paru. Penurunan tekanan darah, takikardi, dan takipnea adalah indikasi gangguan aktifitas jantung. • Kendalikan perubahan infeksi selama fase akut pada erikarditis/endokarditis. Catatan: Demam meningkatkan kebutuhan dan kosumsi oksigen, karenanya meningkatkan kerja jantung dan mengurangi kemampuan beraktifitas.Memelihara keseimbangan kebutuhan aktifitas jantung, meningkatkan proses penyembuhan dan kemampuan koping emosional.
  • 52. • Kaji kemampuan pasien dengan program latihan berkala sesegera mungkin untuk turun dari tempat tidur. • Catat respon gejala vital dan peningkatan kemampuan beraktifitas. • Evaluasi respon emosional terhadap situasi/pemberian support. • Kolaborasi: Berikan terapi oksigen sesuai indikasi. • Kecemasan akan timbul karena infeksi dan kardiak respon (psikologik). Tingkat kekhawatiran dan kebutuhan pasien akan koping emosional yang baik ditimbulkan oleh kemungkinan sakit yang mengancam kehidupan. • Dukungan dan support dibutuhkan untuk menghadapi kemungkinan frustasi karena hospitalisasi yang lama/periodepenyembuhan • Peningkatan kemapuan oksigenisasi pada miokarditis mengimbangi peningkatan komsumsi oksigen. Dapat terlihat pada aktifitas.
  • 53. • Tindakan keperawatan • Independen: Observasi adanya nyeri dada , catat waktu , faktor - faktor penyulit / pencetus, catat tanda - tanda nonverbal dari rasa tidak nyaman seperti kelemahan, ketegangan otot dan menangis. • Pelihara atau ciptakan lingkungan yang tenang dan tindakan yang menyenangkan seperti perubahan posisi, beri kompres dingin atau hangat, dukungan mental, dan sebagainya. • Kolaboratif: Berikan obat - obatan sesuai indikasi: Nonsteroid, seperti: ndometachin (indosin), ASA (aspirin). Antipiretik, seperti: ASA / Asetaminophen (Tylenol) , Steroid. Berikan oksigen sesuai indikasi. • Rasional • Lokasi nyeri perikarditis pada bagian substernal menjalar ke leher dan punggung. Tetapi berbeda dengan nyeri iskemi miokardial /infark. Nyeri tersebut akan bertambah pada saat inpirasi dalam, perubahan posisi, dan berkurang pada saat duduk/bersandar ke depan. • Catatan: Nyeri dada ini ada atau tidaknya pada endokarditis/miokarditis tergantung adanya iskemi. • Tindakan - tindakan tersebut dapat mengurangi ketidaknyamanan fisik dan emosional pasien. • Dapat mencegah timbulnya nyeri atau mengurangi respon inflamasi. Untuk mengurangi demam dan memberikan rasa nyaman. Berikan untuk gejala lebih lanjut. Memaksimalkan kemampuan pemakaian oksigen untuk mengurangi ketidaknyamanan sehubungan dengan iskemia.
  • 54. Diagnosa II. Keterbatasan aktifitas sehubungan dengan implamasi dan degenerasi sel-sel otot miokarditis, restriksi pengisian jantung (kardiak output) • Ditandai dengan : • · Keluhan kelemahan/kelelahan/sesak saat beraktifitas • · Perubahan tanda-tanda vital saat aktifitas • · Tanda-tanda CHF . • Kriteria evaluasi: • · Peningkatan kemampuan aktifitas. • · Pengurangan tanda-tanda fisiologik yang tidak sesuai • · Mengungkapkan pentingnya aktifitas yang terbatas
  • 55. Kepustakaan • Mandell, Douglas, and Bennett’s principles and practice of infectious diseases / [edited by] Gerald L. Mandell,John E. Bennett, Raphael Dolin.—7th ed. • Clinical microbiology procedures handbook—3rd ed. update (2010) / editor in chief, Lynne S. Garcia • Liesman RM, Pritt BS, Maleszewski JJ, Patel R. 2017. Laboratory diagnosis of infective endocarditis. J Clin Microbiol 55:2599 –2608. • Medical microbiology and infection at a glance / Stephen H. Gillespie, • Kathleen B. Bamford. – 4th ed. 2012 • Beberapa sumber dari internet untuk keperluan gambar