SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
TEKNOLOGI PRODUK PERIKANAN 
TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS PAMULANG 2014 
Present by : 
OJI LUTHPIANSYAH FAZRIN 
2011090014 
RICKA WAHYUNI 
2011090012
Pengertian Industri Perikanan 
Kegiatan yang dilakukan oleh manusia yang berhubungan dengan 
pengolahan dan pemanfaatan sumberdaya hayati perairan yang 
tidak terbatas mencakup amfibi, ikan, dan beberapa macam 
avertebrata. 
Di Indonesia, menurut UU RI no. 9/1985 dan UU RI no. 31/2004, kegiatan 
yang termasuk dalam perikanan dimulai dari praproduksi, produksi, 
pengolahan sampai dengan pemasaran, yang dilaksanakan dalam 
suatu sistem bisnis perikanan. Dengan demikian, perikanan dapat 
dianggap merupakan usaha agribisnis
INDUSTRI PERIKANAN 
Industri perikanan, bisa juga disebut dengan industri penangkapan 
ikan adalah industri atau aktivitas menangkap, membudi dayakan, 
memproses, mengawetkan, menyimpan, mendistribusikan, dan 
memasarkan produk ikan. 
FAO mendefinisikan bahwa pemancing rekreasi, nelayan tradisional, 
dan penangkapan ikan komersial. Baik secara langsung maupun tidak 
langsung dapat dikatakan sebagai kegiatan industri perikanan atau 
penangkapan ikan, mulai dari penangkapan/budidaya hingga
Macam – macam sektor industri 
perikanan 
Sektor 
Komersial 
Sektor 
Tradisional 
Sektor 
Rekreasi
Sektor komersial yaitu usaha 
perikanan tangkap dan budi daya 
yang dilakukan oleh perusahaan 
atau individu untuk dijual secara 
mentah maupun hasil olahannya. 
Sektor tradisional yaitu 
perusahaan atau individu yang 
menangkap atau memelihara ikan 
dengan cara dan metode 
tradisional yang hasilnya 
diserahkan ke kebudayaan 
masyarakat setempat 
Sektor rekreasi yaitu perusahaan 
atau individu yang menyediakan 
fasilitas penangkapan ikan (alat dan 
tempat) dengan hasil yang tidak 
dijual
Pra Pemprosesan 
( Penanganan dan Penyimpanan ) 
 memindahkan ikan dari alat penangkapan ikan ke kapal 
 mengumpulkan ikan hasil tangkapan 
 melakukan sortasi dan grading 
 mengeluarkan darah ikan, mengeluarkan isi perut, lalu mencucinya 
 mendinginkannya 
 menyimpannya dalam kondisi dingin 
 mengeluarkannya ketika kapal sampai di pantai atau pelabuhan 
 Jumlah dan urutan pemrosesan bervariasi tergantung spesies ikan yang 
ditangkap, tipe alat penangkap ikan yang digunakan, seberapa besar kapal 
penangkap ikan, berapa lama kapal berada di laut, dan kebutuhan pasar
Jenis Alat Tangkap (fishing gear) 
Dalam hubungannya dengan penangkapan ikan di kapal, jenis alat tangkap 
digolongkan ke dalam : 
 a. Alat tangkap pasif, contohnya : panang, bubu, bagan (apung dan tetap), gill 
net, rawai 
alat tangkap ini bersifat menunggu ikan dan tidak terlalu banyak 
berinteraksi dengan ikan, jadi kerusakan ikan cenderung minim. 
 b. Alat tangkap aktif, contohnya : jaring arad (beach seine), jaring trawl, 
jaring lingkar (payang), dan alat tangkap bergerak lainnya. 
Alat tangkap ini sifatnya aktif memburu dan menangkap ikan, dalam hal 
ini yang perlu diperhatikan adalah pengaruhnya terhadap kondisi ikan.
Jenis Kapal Penangkap Ikan 
 Kapal penagkap ikan ada beberapa jenis yaitu perahu layar, perahu 
motor, kapal motor. Dan semua kapal penangkap ikan itu sudah pasti 
di lengkapi dengan alat tangkap ikan. Jenis kapal berpengaruh 
terhadap luas / volume, ruang gerak, peralatan dan lamanya beroperasi 
kapal penangkap tersebut. Kapal motor misalnya peralatannya lebih 
moderen sehingga alat kapalnya pun cenderung berkualitas baik.
Jenis ikan / hasil perikanan/ hasil tangkapan ikan 
Dari segi penanganan hasil tangkapan dapat digolongkan ke dalam : 
 a. Ikan yang kandungan lemaknya rendah (lean fish) 
 b. Ikan yang kandungan lemaknya tinggi (gemuk-fatty fish) 
yang kandungan lemaknya tinggi umumnya sulit mengalami kerusakan/ 
perubahan fisik, kimiawi, dan mikrobiologis. Disamping itu ikan juga 
dibedakan atas dagingnya yaitu daging putih dan merah. Kalau daging 
yang bewarna merah relatif lebih mudah tegik (lancip), sehingga 
penanganan ikan harus lebih teliti.
Metode Pengawetan Ikan 
Ikan adalah bahan pangan yang mudah rusak sehingga 
membutuhkan penanganan dan pengawetan yang sesuai jika ingin usia 
simpan yang lama dengan mempertahankan kualitas dan kandungan 
nutrisinya. Cara termudah untuk mempertahankan kualitas ikan adalah 
membiarkannya hidup hingga siap untuk dimasak dan dimakan 
(perdagangan ikan hidup)
Pengendalian temperatur menggunakan es, pendinginan, atau 
pembekuan 
Pendinginan Ringan (cooling) suhu antara 6-15 C 
Pendinginan sedang (shilling) jika di gunakan suhu antara 0-6 C atau di 
sebut refrigerasi 
Pendiginan Berat (deep Shilling), di gunakan suhu antara titik beku 
sampai 0'C titik beku ikan rata2 adalah -1 
Pembekuan jika di gunakan suhu d bawah titik beku 
Pembekuan Berat, jika di gunakan suhu yang sangat rendah (nitrogen 
cair, karbon dioksida cair) = koriogenik
• Alat2 msin pendingin/pembeku 
Evaporator (ruang yag akan d dinginkan) 
kondesor (melepaskan panas) 
Twngki penyimpan bahan pendingin (hsil pengembunan kondensor) 
kompresor (memberi tekanan) 
Klep exkpansi (bahan pendingin, cairan=kabut) 
• bahan Pendingin 
Pendinginan Homogen 
Media Garam (NaCl) mempunyai titik beku di bawah 0' C/ menghambat mikroba,rasa asin. 
pendinginan dengan udara dingin/ ikan telah d diginkan terlebih dahulu (air blast cooler) 
Pendinginan Heterogen 
pendinginan ikan menggunakan air dingin dan es (singgungan dapat merata) 
pendinginan ikan dengan menyemprotkan cairan pendingin 
Pembekuan Ikan 
air membek pada suhu 0'C tapi ukuran kristal akan mengembang pada -5'C
 Kendali fisik aktivitas mikroba dengan irradiasi ionisasi 
Iradiasi efektif dapat mengurangi atau menghilangkan patogen, pembusukan menyebabkan mikroorganisme, 
serangga dan parasit. Manfaat utama dari penerapan produk perikanan dalam pengurangan kerugian pasca 
panen dan Peningkatan kualitas higienis produk perikanan. Iradiasi pada dosis yang tepat dan kondisi sanitasi 
dapat menambah langkah-langkah dan praktek manufaktur yang baik untuk menyediakan produk yang aman 
dan sehat
 Pengendalian aktivitas air di dalam produk dengan pengasapan, pengeringan dan penggaraman 
Pengasapan panas 
Pengasapan panas dengan mengunakan suhu pengasapan yang cukup tinggi, yaitu 80-90oC. Karena suhunya 
tinggi, waktu pengasapan pun lebih pendek, yaitu 3-8 jam dan bahkan ada yang hanya 2 jam. Melalui suhu yang 
tinggi, daging ikan menjadi masak dan perlu diolah terlebih dahulu sebelum disantap. 
Suhu pengasapan yang tinggi mengakibatkan enzim menjadi tidak aktif sehingga dapat mencegah kebusukan. 
Proses pengawetan tersebut juga dikarenakan karena asap. Jika suhu yang digunakan 30-50oC maka disebut 
pangasapan panas dengan suhu rendah dan jika suhu 50-90oC, maka disebut pangasapan panas pada suhu tingg 
Pengasapan Dingin 
pengasapan pada suhu rendah, yaitu tidak lebih tinggi dari suhu 33oC (sekitar 15-33oC). Waktu pengasapannya 
dapat mencapai 4-6 minggu. Penggunaan suhu rendah dimaksudkan agar daging ikan tidak menjadi masak atau 
protein didalamnya tidak terkoagulasi. 
Jenis pengasapan Temperetur Waktu Daya awet 
Pengasapan dingin 40-50°C 1-2 minggu 2-3 minggu sampai bulan 
Pengasapan panas 70-100°C Beberapa jam Beberapa hari
Penggaraman/pengasinan dan pengeringan 
a) Penggaraman Kering (Dry Salting) 
Garam yang digunakan pada proses penggaraman umumnya berjumlah 10 % - 35 % dari berat ikan yang 
digarami. Pada waktu ikan bersentuhan dengan kulit / daging ikan (yang basah/berair), 
b) Penggaraman Basah (Wet Salting) 
Penggaraman basah menggunakan larutan garam 30 - 35 % (dalam 1liter air terdapat 30 – 35 gram garam) 
c) Kench Salting 
Ikan dicampur dengan garam dan dibiarkan diataslantai atau geladak kapal, larutan air yang terbentuk dibiarkan 
mengalir dan terbuang.
OPTIMASI INDUSTRI PERIKANAN

More Related Content

What's hot

What's hot (19)

Pengolahan ikan
Pengolahan ikanPengolahan ikan
Pengolahan ikan
 
Laporan praktikum penggaraman ikan
Laporan praktikum penggaraman ikanLaporan praktikum penggaraman ikan
Laporan praktikum penggaraman ikan
 
Penanganan panen dan pasca panen air payau
Penanganan panen dan pasca panen air payauPenanganan panen dan pasca panen air payau
Penanganan panen dan pasca panen air payau
 
pengawetan ikan
pengawetan ikanpengawetan ikan
pengawetan ikan
 
Makalah pengawetan ikan dengan metode penggaraman
Makalah pengawetan ikan dengan metode penggaramanMakalah pengawetan ikan dengan metode penggaraman
Makalah pengawetan ikan dengan metode penggaraman
 
Makalah prakarya
Makalah prakaryaMakalah prakarya
Makalah prakarya
 
Pembuatan ikan asin
Pembuatan ikan asinPembuatan ikan asin
Pembuatan ikan asin
 
Pikp modul08 sub sistem pengolahan
Pikp modul08 sub sistem pengolahanPikp modul08 sub sistem pengolahan
Pikp modul08 sub sistem pengolahan
 
Penggaraman
PenggaramanPenggaraman
Penggaraman
 
Penyimpanan pangan
Penyimpanan panganPenyimpanan pangan
Penyimpanan pangan
 
Ikan hiasan
Ikan hiasanIkan hiasan
Ikan hiasan
 
Penyimpanan pangan
Penyimpanan panganPenyimpanan pangan
Penyimpanan pangan
 
Makalah pangan tentang Ikan dan Seafood
Makalah pangan tentang Ikan dan SeafoodMakalah pangan tentang Ikan dan Seafood
Makalah pangan tentang Ikan dan Seafood
 
Pemanenan dan distribusi ikan
Pemanenan dan distribusi ikanPemanenan dan distribusi ikan
Pemanenan dan distribusi ikan
 
Edukasi Knowledge Ocean's King
Edukasi Knowledge Ocean's KingEdukasi Knowledge Ocean's King
Edukasi Knowledge Ocean's King
 
Tuna proses
Tuna prosesTuna proses
Tuna proses
 
Iradiasi pangan
Iradiasi panganIradiasi pangan
Iradiasi pangan
 
Teknologi pengolahan pangan
Teknologi pengolahan panganTeknologi pengolahan pangan
Teknologi pengolahan pangan
 
Uu 2009 45
Uu 2009 45Uu 2009 45
Uu 2009 45
 

Viewers also liked

Teknologi pengembangan perikanan
Teknologi pengembangan perikananTeknologi pengembangan perikanan
Teknologi pengembangan perikananAmaryllia Puspasari
 
Ekoefisiensi industri perikanan
Ekoefisiensi industri perikananEkoefisiensi industri perikanan
Ekoefisiensi industri perikananSamin Grup
 
Teknologi produksi perikanan budidaya
Teknologi produksi perikanan budidayaTeknologi produksi perikanan budidaya
Teknologi produksi perikanan budidayaeli priyatna laidan
 
Oksidasi lemak pada wadi ikan toman
Oksidasi lemak pada wadi ikan tomanOksidasi lemak pada wadi ikan toman
Oksidasi lemak pada wadi ikan tomanBasyrowi Arby
 
Iradiasi Hewani dan Bahan Tambahan Pangan
Iradiasi Hewani dan Bahan Tambahan Pangan Iradiasi Hewani dan Bahan Tambahan Pangan
Iradiasi Hewani dan Bahan Tambahan Pangan Ernalia Rosita
 
Prinsip pengolahan ikan (mikrobiologi dan kimiawi)
Prinsip pengolahan ikan (mikrobiologi dan kimiawi)Prinsip pengolahan ikan (mikrobiologi dan kimiawi)
Prinsip pengolahan ikan (mikrobiologi dan kimiawi)Heru Pramono
 
Unit 11 kegiatan ekonomi utama
Unit 11 kegiatan ekonomi utamaUnit 11 kegiatan ekonomi utama
Unit 11 kegiatan ekonomi utamahusnuzan84
 
Perubahan Komponen Kimia Pangan Akibat Pengolahan dan Pengawetan
Perubahan Komponen Kimia Pangan Akibat Pengolahan dan PengawetanPerubahan Komponen Kimia Pangan Akibat Pengolahan dan Pengawetan
Perubahan Komponen Kimia Pangan Akibat Pengolahan dan PengawetanMuhammad Eko
 
Sektor pelancongan di malaysia
Sektor pelancongan di malaysiaSektor pelancongan di malaysia
Sektor pelancongan di malaysianabila ain
 
Kuliah Ke 1 (Dasar Teknologi Hasil Perairan Diversifikasi Dan Pengembangan ...
Kuliah Ke 1 (Dasar Teknologi Hasil Perairan   Diversifikasi Dan Pengembangan ...Kuliah Ke 1 (Dasar Teknologi Hasil Perairan   Diversifikasi Dan Pengembangan ...
Kuliah Ke 1 (Dasar Teknologi Hasil Perairan Diversifikasi Dan Pengembangan ...fauzi ridwan
 
Pengajian am penggal 2
Pengajian am penggal 2Pengajian am penggal 2
Pengajian am penggal 2fazrul
 

Viewers also liked (15)

Teknologi pengembangan perikanan
Teknologi pengembangan perikananTeknologi pengembangan perikanan
Teknologi pengembangan perikanan
 
Ekoefisiensi industri perikanan
Ekoefisiensi industri perikananEkoefisiensi industri perikanan
Ekoefisiensi industri perikanan
 
Teknologi produksi perikanan budidaya
Teknologi produksi perikanan budidayaTeknologi produksi perikanan budidaya
Teknologi produksi perikanan budidaya
 
Oksidasi lemak pada wadi ikan toman
Oksidasi lemak pada wadi ikan tomanOksidasi lemak pada wadi ikan toman
Oksidasi lemak pada wadi ikan toman
 
Iradiasi Hewani dan Bahan Tambahan Pangan
Iradiasi Hewani dan Bahan Tambahan Pangan Iradiasi Hewani dan Bahan Tambahan Pangan
Iradiasi Hewani dan Bahan Tambahan Pangan
 
Prinsip pengolahan ikan (mikrobiologi dan kimiawi)
Prinsip pengolahan ikan (mikrobiologi dan kimiawi)Prinsip pengolahan ikan (mikrobiologi dan kimiawi)
Prinsip pengolahan ikan (mikrobiologi dan kimiawi)
 
Kraf
KrafKraf
Kraf
 
mengenal kraftangan tradisional
mengenal kraftangan tradisionalmengenal kraftangan tradisional
mengenal kraftangan tradisional
 
Sistem perikanan
Sistem perikananSistem perikanan
Sistem perikanan
 
Unit 11 kegiatan ekonomi utama
Unit 11 kegiatan ekonomi utamaUnit 11 kegiatan ekonomi utama
Unit 11 kegiatan ekonomi utama
 
Perubahan Komponen Kimia Pangan Akibat Pengolahan dan Pengawetan
Perubahan Komponen Kimia Pangan Akibat Pengolahan dan PengawetanPerubahan Komponen Kimia Pangan Akibat Pengolahan dan Pengawetan
Perubahan Komponen Kimia Pangan Akibat Pengolahan dan Pengawetan
 
Keamanan pangan
Keamanan panganKeamanan pangan
Keamanan pangan
 
Sektor pelancongan di malaysia
Sektor pelancongan di malaysiaSektor pelancongan di malaysia
Sektor pelancongan di malaysia
 
Kuliah Ke 1 (Dasar Teknologi Hasil Perairan Diversifikasi Dan Pengembangan ...
Kuliah Ke 1 (Dasar Teknologi Hasil Perairan   Diversifikasi Dan Pengembangan ...Kuliah Ke 1 (Dasar Teknologi Hasil Perairan   Diversifikasi Dan Pengembangan ...
Kuliah Ke 1 (Dasar Teknologi Hasil Perairan Diversifikasi Dan Pengembangan ...
 
Pengajian am penggal 2
Pengajian am penggal 2Pengajian am penggal 2
Pengajian am penggal 2
 

Similar to OPTIMASI INDUSTRI PERIKANAN

Modul 2_ Penanganan Ikan Pasca Panen-5e8c3a4609be3.pdf
Modul 2_ Penanganan Ikan Pasca Panen-5e8c3a4609be3.pdfModul 2_ Penanganan Ikan Pasca Panen-5e8c3a4609be3.pdf
Modul 2_ Penanganan Ikan Pasca Panen-5e8c3a4609be3.pdfQoriHarfiyah
 
Cara Pengolahan Ikan (Prakarya)
Cara Pengolahan Ikan (Prakarya)Cara Pengolahan Ikan (Prakarya)
Cara Pengolahan Ikan (Prakarya)ttanitaaprilia
 
mata-kuliah-penanganan-hasil-perikanan.ppt
mata-kuliah-penanganan-hasil-perikanan.pptmata-kuliah-penanganan-hasil-perikanan.ppt
mata-kuliah-penanganan-hasil-perikanan.pptmuhammadsahir5
 
Pengolahan ikan
Pengolahan ikanPengolahan ikan
Pengolahan ikanAguss Aja
 
Pertemuan 1 - Jenis-jenis bahan pendingin ikan segar pdf.pdf
Pertemuan 1 - Jenis-jenis bahan pendingin ikan segar pdf.pdfPertemuan 1 - Jenis-jenis bahan pendingin ikan segar pdf.pdf
Pertemuan 1 - Jenis-jenis bahan pendingin ikan segar pdf.pdftriwuland025
 
pengondisian ikan
pengondisian ikan pengondisian ikan
pengondisian ikan Kiki Amelia
 
Buduidaya ikan nila & mujair
Buduidaya ikan nila & mujairBuduidaya ikan nila & mujair
Buduidaya ikan nila & mujairSyara Hanjaya
 
Budidaya pertanian terhadap susunan bahan pangan
 Budidaya pertanian terhadap susunan bahan pangan Budidaya pertanian terhadap susunan bahan pangan
Budidaya pertanian terhadap susunan bahan panganSyartiwidya Syariful
 
KULIIAH-7-PENANGANAN-PASCA-PANEN-KOMODITI-PERTANIAN1.ppt
KULIIAH-7-PENANGANAN-PASCA-PANEN-KOMODITI-PERTANIAN1.pptKULIIAH-7-PENANGANAN-PASCA-PANEN-KOMODITI-PERTANIAN1.ppt
KULIIAH-7-PENANGANAN-PASCA-PANEN-KOMODITI-PERTANIAN1.pptAtikaYahdiyaniIkhsan
 
KULIIAH-7-PENANGANAN-PASCA-PANEN-KOMODITI-PERTANIAN1.ppt
KULIIAH-7-PENANGANAN-PASCA-PANEN-KOMODITI-PERTANIAN1.pptKULIIAH-7-PENANGANAN-PASCA-PANEN-KOMODITI-PERTANIAN1.ppt
KULIIAH-7-PENANGANAN-PASCA-PANEN-KOMODITI-PERTANIAN1.pptssuser018360
 
KULIIAH-7-PENANGANAN-PASCA-PANEN-KOMODITI-PERTANIAN1.ppt
KULIIAH-7-PENANGANAN-PASCA-PANEN-KOMODITI-PERTANIAN1.pptKULIIAH-7-PENANGANAN-PASCA-PANEN-KOMODITI-PERTANIAN1.ppt
KULIIAH-7-PENANGANAN-PASCA-PANEN-KOMODITI-PERTANIAN1.pptWitmanS1
 
Boiler untuk pengalengan ika1
Boiler untuk pengalengan ika1Boiler untuk pengalengan ika1
Boiler untuk pengalengan ika1wahyuIDM
 
Powerpoint-Ikan-Dan-Hasil-Olahannya.pptx
Powerpoint-Ikan-Dan-Hasil-Olahannya.pptxPowerpoint-Ikan-Dan-Hasil-Olahannya.pptx
Powerpoint-Ikan-Dan-Hasil-Olahannya.pptxavita12
 
DAF 1313 T1 SEJARAH.pptx
DAF 1313 T1 SEJARAH.pptxDAF 1313 T1 SEJARAH.pptx
DAF 1313 T1 SEJARAH.pptxCikgusurii
 
BUDIDAYA IKAN AIR TAWAR.pptx
BUDIDAYA IKAN AIR TAWAR.pptxBUDIDAYA IKAN AIR TAWAR.pptx
BUDIDAYA IKAN AIR TAWAR.pptxRekieRDz
 
DAF 1313 T1 SEJARAH.pptx
DAF 1313 T1 SEJARAH.pptxDAF 1313 T1 SEJARAH.pptx
DAF 1313 T1 SEJARAH.pptxCikgusurii
 

Similar to OPTIMASI INDUSTRI PERIKANAN (20)

Modul 2_ Penanganan Ikan Pasca Panen-5e8c3a4609be3.pdf
Modul 2_ Penanganan Ikan Pasca Panen-5e8c3a4609be3.pdfModul 2_ Penanganan Ikan Pasca Panen-5e8c3a4609be3.pdf
Modul 2_ Penanganan Ikan Pasca Panen-5e8c3a4609be3.pdf
 
Diktat php tpl
Diktat php tplDiktat php tpl
Diktat php tpl
 
Cara Pengolahan Ikan (Prakarya)
Cara Pengolahan Ikan (Prakarya)Cara Pengolahan Ikan (Prakarya)
Cara Pengolahan Ikan (Prakarya)
 
Sistem pngolahan perikanan
Sistem pngolahan perikananSistem pngolahan perikanan
Sistem pngolahan perikanan
 
Mmpi5203 m1
Mmpi5203 m1Mmpi5203 m1
Mmpi5203 m1
 
mata-kuliah-penanganan-hasil-perikanan.ppt
mata-kuliah-penanganan-hasil-perikanan.pptmata-kuliah-penanganan-hasil-perikanan.ppt
mata-kuliah-penanganan-hasil-perikanan.ppt
 
Pengolahan ikan
Pengolahan ikanPengolahan ikan
Pengolahan ikan
 
Pertemuan 1 - Jenis-jenis bahan pendingin ikan segar pdf.pdf
Pertemuan 1 - Jenis-jenis bahan pendingin ikan segar pdf.pdfPertemuan 1 - Jenis-jenis bahan pendingin ikan segar pdf.pdf
Pertemuan 1 - Jenis-jenis bahan pendingin ikan segar pdf.pdf
 
pengondisian ikan
pengondisian ikan pengondisian ikan
pengondisian ikan
 
Buduidaya ikan nila & mujair
Buduidaya ikan nila & mujairBuduidaya ikan nila & mujair
Buduidaya ikan nila & mujair
 
Budidaya pertanian terhadap susunan bahan pangan
 Budidaya pertanian terhadap susunan bahan pangan Budidaya pertanian terhadap susunan bahan pangan
Budidaya pertanian terhadap susunan bahan pangan
 
KULIIAH-7-PENANGANAN-PASCA-PANEN-KOMODITI-PERTANIAN1.ppt
KULIIAH-7-PENANGANAN-PASCA-PANEN-KOMODITI-PERTANIAN1.pptKULIIAH-7-PENANGANAN-PASCA-PANEN-KOMODITI-PERTANIAN1.ppt
KULIIAH-7-PENANGANAN-PASCA-PANEN-KOMODITI-PERTANIAN1.ppt
 
KULIIAH-7-PENANGANAN-PASCA-PANEN-KOMODITI-PERTANIAN1.ppt
KULIIAH-7-PENANGANAN-PASCA-PANEN-KOMODITI-PERTANIAN1.pptKULIIAH-7-PENANGANAN-PASCA-PANEN-KOMODITI-PERTANIAN1.ppt
KULIIAH-7-PENANGANAN-PASCA-PANEN-KOMODITI-PERTANIAN1.ppt
 
KULIIAH-7-PENANGANAN-PASCA-PANEN-KOMODITI-PERTANIAN1.ppt
KULIIAH-7-PENANGANAN-PASCA-PANEN-KOMODITI-PERTANIAN1.pptKULIIAH-7-PENANGANAN-PASCA-PANEN-KOMODITI-PERTANIAN1.ppt
KULIIAH-7-PENANGANAN-PASCA-PANEN-KOMODITI-PERTANIAN1.ppt
 
Boiler untuk pengalengan ika1
Boiler untuk pengalengan ika1Boiler untuk pengalengan ika1
Boiler untuk pengalengan ika1
 
Powerpoint-Ikan-Dan-Hasil-Olahannya.pptx
Powerpoint-Ikan-Dan-Hasil-Olahannya.pptxPowerpoint-Ikan-Dan-Hasil-Olahannya.pptx
Powerpoint-Ikan-Dan-Hasil-Olahannya.pptx
 
DAF 1313 T1 SEJARAH.pptx
DAF 1313 T1 SEJARAH.pptxDAF 1313 T1 SEJARAH.pptx
DAF 1313 T1 SEJARAH.pptx
 
BUDIDAYA IKAN AIR TAWAR.pptx
BUDIDAYA IKAN AIR TAWAR.pptxBUDIDAYA IKAN AIR TAWAR.pptx
BUDIDAYA IKAN AIR TAWAR.pptx
 
DAF 1313 T1 SEJARAH.pptx
DAF 1313 T1 SEJARAH.pptxDAF 1313 T1 SEJARAH.pptx
DAF 1313 T1 SEJARAH.pptx
 
Clostridium
ClostridiumClostridium
Clostridium
 

Recently uploaded

SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...AdekKhazelia
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusiastvitania08
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxISKANDARSYAPARI
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikSavitriIndrasari1
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3smwk57khb29
 

Recently uploaded (18)

SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusia
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
 

OPTIMASI INDUSTRI PERIKANAN

  • 1. TEKNOLOGI PRODUK PERIKANAN TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS PAMULANG 2014 Present by : OJI LUTHPIANSYAH FAZRIN 2011090014 RICKA WAHYUNI 2011090012
  • 2. Pengertian Industri Perikanan Kegiatan yang dilakukan oleh manusia yang berhubungan dengan pengolahan dan pemanfaatan sumberdaya hayati perairan yang tidak terbatas mencakup amfibi, ikan, dan beberapa macam avertebrata. Di Indonesia, menurut UU RI no. 9/1985 dan UU RI no. 31/2004, kegiatan yang termasuk dalam perikanan dimulai dari praproduksi, produksi, pengolahan sampai dengan pemasaran, yang dilaksanakan dalam suatu sistem bisnis perikanan. Dengan demikian, perikanan dapat dianggap merupakan usaha agribisnis
  • 3. INDUSTRI PERIKANAN Industri perikanan, bisa juga disebut dengan industri penangkapan ikan adalah industri atau aktivitas menangkap, membudi dayakan, memproses, mengawetkan, menyimpan, mendistribusikan, dan memasarkan produk ikan. FAO mendefinisikan bahwa pemancing rekreasi, nelayan tradisional, dan penangkapan ikan komersial. Baik secara langsung maupun tidak langsung dapat dikatakan sebagai kegiatan industri perikanan atau penangkapan ikan, mulai dari penangkapan/budidaya hingga
  • 4. Macam – macam sektor industri perikanan Sektor Komersial Sektor Tradisional Sektor Rekreasi
  • 5. Sektor komersial yaitu usaha perikanan tangkap dan budi daya yang dilakukan oleh perusahaan atau individu untuk dijual secara mentah maupun hasil olahannya. Sektor tradisional yaitu perusahaan atau individu yang menangkap atau memelihara ikan dengan cara dan metode tradisional yang hasilnya diserahkan ke kebudayaan masyarakat setempat Sektor rekreasi yaitu perusahaan atau individu yang menyediakan fasilitas penangkapan ikan (alat dan tempat) dengan hasil yang tidak dijual
  • 6. Pra Pemprosesan ( Penanganan dan Penyimpanan )  memindahkan ikan dari alat penangkapan ikan ke kapal  mengumpulkan ikan hasil tangkapan  melakukan sortasi dan grading  mengeluarkan darah ikan, mengeluarkan isi perut, lalu mencucinya  mendinginkannya  menyimpannya dalam kondisi dingin  mengeluarkannya ketika kapal sampai di pantai atau pelabuhan  Jumlah dan urutan pemrosesan bervariasi tergantung spesies ikan yang ditangkap, tipe alat penangkap ikan yang digunakan, seberapa besar kapal penangkap ikan, berapa lama kapal berada di laut, dan kebutuhan pasar
  • 7. Jenis Alat Tangkap (fishing gear) Dalam hubungannya dengan penangkapan ikan di kapal, jenis alat tangkap digolongkan ke dalam :  a. Alat tangkap pasif, contohnya : panang, bubu, bagan (apung dan tetap), gill net, rawai alat tangkap ini bersifat menunggu ikan dan tidak terlalu banyak berinteraksi dengan ikan, jadi kerusakan ikan cenderung minim.  b. Alat tangkap aktif, contohnya : jaring arad (beach seine), jaring trawl, jaring lingkar (payang), dan alat tangkap bergerak lainnya. Alat tangkap ini sifatnya aktif memburu dan menangkap ikan, dalam hal ini yang perlu diperhatikan adalah pengaruhnya terhadap kondisi ikan.
  • 8. Jenis Kapal Penangkap Ikan  Kapal penagkap ikan ada beberapa jenis yaitu perahu layar, perahu motor, kapal motor. Dan semua kapal penangkap ikan itu sudah pasti di lengkapi dengan alat tangkap ikan. Jenis kapal berpengaruh terhadap luas / volume, ruang gerak, peralatan dan lamanya beroperasi kapal penangkap tersebut. Kapal motor misalnya peralatannya lebih moderen sehingga alat kapalnya pun cenderung berkualitas baik.
  • 9. Jenis ikan / hasil perikanan/ hasil tangkapan ikan Dari segi penanganan hasil tangkapan dapat digolongkan ke dalam :  a. Ikan yang kandungan lemaknya rendah (lean fish)  b. Ikan yang kandungan lemaknya tinggi (gemuk-fatty fish) yang kandungan lemaknya tinggi umumnya sulit mengalami kerusakan/ perubahan fisik, kimiawi, dan mikrobiologis. Disamping itu ikan juga dibedakan atas dagingnya yaitu daging putih dan merah. Kalau daging yang bewarna merah relatif lebih mudah tegik (lancip), sehingga penanganan ikan harus lebih teliti.
  • 10. Metode Pengawetan Ikan Ikan adalah bahan pangan yang mudah rusak sehingga membutuhkan penanganan dan pengawetan yang sesuai jika ingin usia simpan yang lama dengan mempertahankan kualitas dan kandungan nutrisinya. Cara termudah untuk mempertahankan kualitas ikan adalah membiarkannya hidup hingga siap untuk dimasak dan dimakan (perdagangan ikan hidup)
  • 11. Pengendalian temperatur menggunakan es, pendinginan, atau pembekuan Pendinginan Ringan (cooling) suhu antara 6-15 C Pendinginan sedang (shilling) jika di gunakan suhu antara 0-6 C atau di sebut refrigerasi Pendiginan Berat (deep Shilling), di gunakan suhu antara titik beku sampai 0'C titik beku ikan rata2 adalah -1 Pembekuan jika di gunakan suhu d bawah titik beku Pembekuan Berat, jika di gunakan suhu yang sangat rendah (nitrogen cair, karbon dioksida cair) = koriogenik
  • 12. • Alat2 msin pendingin/pembeku Evaporator (ruang yag akan d dinginkan) kondesor (melepaskan panas) Twngki penyimpan bahan pendingin (hsil pengembunan kondensor) kompresor (memberi tekanan) Klep exkpansi (bahan pendingin, cairan=kabut) • bahan Pendingin Pendinginan Homogen Media Garam (NaCl) mempunyai titik beku di bawah 0' C/ menghambat mikroba,rasa asin. pendinginan dengan udara dingin/ ikan telah d diginkan terlebih dahulu (air blast cooler) Pendinginan Heterogen pendinginan ikan menggunakan air dingin dan es (singgungan dapat merata) pendinginan ikan dengan menyemprotkan cairan pendingin Pembekuan Ikan air membek pada suhu 0'C tapi ukuran kristal akan mengembang pada -5'C
  • 13.  Kendali fisik aktivitas mikroba dengan irradiasi ionisasi Iradiasi efektif dapat mengurangi atau menghilangkan patogen, pembusukan menyebabkan mikroorganisme, serangga dan parasit. Manfaat utama dari penerapan produk perikanan dalam pengurangan kerugian pasca panen dan Peningkatan kualitas higienis produk perikanan. Iradiasi pada dosis yang tepat dan kondisi sanitasi dapat menambah langkah-langkah dan praktek manufaktur yang baik untuk menyediakan produk yang aman dan sehat
  • 14.  Pengendalian aktivitas air di dalam produk dengan pengasapan, pengeringan dan penggaraman Pengasapan panas Pengasapan panas dengan mengunakan suhu pengasapan yang cukup tinggi, yaitu 80-90oC. Karena suhunya tinggi, waktu pengasapan pun lebih pendek, yaitu 3-8 jam dan bahkan ada yang hanya 2 jam. Melalui suhu yang tinggi, daging ikan menjadi masak dan perlu diolah terlebih dahulu sebelum disantap. Suhu pengasapan yang tinggi mengakibatkan enzim menjadi tidak aktif sehingga dapat mencegah kebusukan. Proses pengawetan tersebut juga dikarenakan karena asap. Jika suhu yang digunakan 30-50oC maka disebut pangasapan panas dengan suhu rendah dan jika suhu 50-90oC, maka disebut pangasapan panas pada suhu tingg Pengasapan Dingin pengasapan pada suhu rendah, yaitu tidak lebih tinggi dari suhu 33oC (sekitar 15-33oC). Waktu pengasapannya dapat mencapai 4-6 minggu. Penggunaan suhu rendah dimaksudkan agar daging ikan tidak menjadi masak atau protein didalamnya tidak terkoagulasi. Jenis pengasapan Temperetur Waktu Daya awet Pengasapan dingin 40-50°C 1-2 minggu 2-3 minggu sampai bulan Pengasapan panas 70-100°C Beberapa jam Beberapa hari
  • 15. Penggaraman/pengasinan dan pengeringan a) Penggaraman Kering (Dry Salting) Garam yang digunakan pada proses penggaraman umumnya berjumlah 10 % - 35 % dari berat ikan yang digarami. Pada waktu ikan bersentuhan dengan kulit / daging ikan (yang basah/berair), b) Penggaraman Basah (Wet Salting) Penggaraman basah menggunakan larutan garam 30 - 35 % (dalam 1liter air terdapat 30 – 35 gram garam) c) Kench Salting Ikan dicampur dengan garam dan dibiarkan diataslantai atau geladak kapal, larutan air yang terbentuk dibiarkan mengalir dan terbuang.