Dokumen tersebut membahas tentang budidaya ikan air tawar di Kabupaten Belitung. Ia menjelaskan definisi pembudidayaan ikan dan jenis ikan yang dibudidayakan secara tradisional di sana seperti lele, nila, dan patin. Dokumen ini juga menjelaskan langkah-langkah budidaya ikan mulai dari persiapan lahan, wadah budidaya, pemilihan bibit, pemberian pakan, hingga panen hasil budid
2. Definisi Ikan dan Pembudidayaan Ikan
Pembudidayaan Ikan : Pembudidayaan ikan adalah kegiatan untuk
memelihara, membesarkan, dan/atau membiakkan ikan serta
memanen hasilnya dalam lingkungan yang terkontrol, termasuk
kegiatan yang menggunakan kapal untuk memuat, mengangkut,
menyimpan, mendinginkan, menangani, mengolah, dan/atau
mengawetkannya.
Ikan adalah segala jenis organisme yang seluruh atau sebagian dari
siklus hidupnya berada di lingkungan perairan.
UU Nomer 45 Tahun 2009 Tentang Perikanan
3. Kondisi Perikanan Budidaya Kab.
Belitung
Budidaya ikan Air Tawar:
Bersifat tradisional
Sebagai mata pencaharian sampingan
Dilakukan dalam wadah kolam beton, kolam tanah, kolam terpal. KJA/KJT
Menggunakan Pakan tambahan/alternatif diusahakan sendiri dengan mencari
pakan yang murah dan dapat diperoleh di sekitar lingkungan
Komoditas: Lele, Nila, Patin.
4. Langkah langkah budidaya ikan air tawar
Sungai
Danau/Kolong
Sumur
Persiapan
Lokasi/
sumber
air
Wadah
Budidaya
Jenis
Kolam
Bak
KJA/KJT
Nila
Patin
Lele
Gurame
5. A. Pemilihan Lokasi
Adapun persyaratan lahan budidaya ikan adalah sebagai berikut.
1. Faktor Teknis
Lahan harus dekat dengan sumber air, tetapi bukan daerah banjir.
Air berkualitas baik dan tidak tercemar limbah.
Ketersediaan air kontinyu atau dapat mengairi kolam sepanjang tahun.
6. 2. Faktor Sosial
Lingkungan hidup dan kelestarian alam dapat di jaga.
Sumber daya alam sekitar dapat digunakan.
Penduduk disekitar lokasi dapat dijadikan tenaga kerja.
Berdampak positif bagi masyarakat sekitar
Keamanan lokasi dapat dijaga.
3. Faktor Ekonomi
Lokasinya dekat dengan daerah pemasaran.
Sarana produksi mudah diperoleh dangan harga murah.
Di lokasi ada prasarana jalan yang baik dan angkutan yang memadai.
Sarana penghubung seperti telepon lancar.
7. BUDIDAYA IKAN = KUANTITAS & KUALITAS
PERAIRAN
DEBIT AIR
1. FISIKA
(suhu,turbidity,warna)
2. KIMIA
(O2, CO2,NH3,
ALKALINITAS)
3. BIOLOGI
(KELIMPAHAN PLANKTON)
8. WADAH BUDIDAYA
Wadah budidaya ikan adalah suatu sarana untuk menahan dan menampung air sebagai
media untuk hidup dan berkembang biak ikan. Bentuk dan jenis wadah budidaya yang
dapat digunakan untuk budidaya ikan sangat tergantung dari kondisi sumber daya alam
yang ada dan teknologi yang digunakan serta segmen budidaya yang akan dilaksanakan.
• Menambah Peluang Baru Budidaya di
Lahan yang Terbatas
• Teknik Praktis namun Memiliki Tingkat
Keberhasilan Tinggi
• Cocok untuk Kawasan atau Daerah yang
Kritis Air
• Keuntungan Teknis dan Finansial
• Kualitas Produk lebih Diminati
9. K O L A M
Kolam : wadah budidaya ikan yang lokasinya berada di daratan atau di
atas tanah.
a. Berdasarkan bentuknya kolam terbagi menjadi
kolam persegi dan kolam bundar/bulat
Kolam Bulat Kolam persegi
10. K O L A M
b. Bila dilihat dari bahan pembuatnya kolam terdiri dari kolam tanah, Kolam
Terpal dan kolam semen atau beton.
Kolam
Tanah
Kolam
Terpal
Kolam semen
11. K O L A M
c. Berdasarkan debit air yang masuk, kolam terdiri dari kolam air tenang dan
kolam air deras.
Kolam Air
Tenang
Kolam Air deras
12. PERSIAPAN BUDIDAYA
Penebaran Benih
CIRI BENIH BERKUALITAS :
1. Bibit Berasal Dari UPR/Balai yg bersertifikat
2. Gerakannya Lincah
3. Fisik Harus Sempurna
4. Ukuran Bibit Harus Seragam
5. Bibit Dalam Kondisi Sehat
6. Perhatikan Riwayat Induknya
WAKTU TEBAR - Sore menjelang malam
AKLIMATISASI - Proses Adaptasi/Penyesuaian
PADAT TEBAR - perhatikan luasan kolam/kapasitas kolam
Contoh untuk ikan lele
benih ukuran 8 – 12 cm padat penebaran 50 ekor /m2
Benih ukuran 5 – 8 cm padat penebaran 60 – 75 ekor /m2
13. Pakan Ikan
Pakan merupakan komponen biaya terbesar dalam budidaya. Ada banyak sekali merk
dan ragam pakan di pasaran. Pakan yang baik adalah pakan yang menawarkan Food
Convertion Ratio (FCR) lebih kecil dari satu. FCR adalah rasio jumlah pakan
berbanding pertumbuhan daging. Semakin kecil nilai FCR, semakin baik kualitas
pakan.
Pakan utama
Pakan harus banyak mengandung protein hewani. Secara umum kandungan nutrisi yang
dibutuhkan adalah protein (minimal 30%), lemak (4-16%), karbohidrat (15-20%), vitamin
dan mineral
Pakan tambahan
Selain pakan utama, bisa dipertimbangkan juga untuk memberi pakan tambahan.
Pemberian pakan tambahan sangat menolong menghemat biaya pengeluaran pakan yang
menguras kantong.
14. Panen Ikan
Panen dilaksanakan pada akhir siklus produksi
Secara umum panen dilaksanakan dalam kurun waktu ± 3 bulan untuk lele dan ± 6 bulan untuk Nila
Ikan sudah mencapai ukuran konsumsi
Untuk pasaran lokal ukuran ikan lele konsumsi adalah ukuran 6-8 ekor/Kg, untuk ikan nila 2-3 ekor/Kg
Panen Parsial : Dilakukan grading/sortir untuk ikan yang telah mencapi ukuran konsumsi
Melaksanakan grading/sortir untuk memilih ikan yang sudah sesuai ukuran