Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Biosisntesis elambiokimia
1. BIOKIMIA
TENTANG
BIOSINTESIS PROTEIN
OLEH :
ELMA SUSANTI
09010166
JURUSAN ; PENDIDIKAN BIOLOGI
SESI ; E
Dosen Pembimbing : DIANA SUSANTI. S.Pd
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI
SUMATERA BARAT
PADANG
2011
2. KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat allah yang maha esa yang telah memberikan kesempatan
kepada saya (penulis) untuk dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik pada bidang
study BIOKIMIA dengan judul BIOSINTESIS PROTEIN
Makalah ini disusun dan dibuat untuk kebutuhan belajar dan sebagai nilai tugas
yang akan diduskusian didepan kelas. Dalam pembuatan makalah ini saya mengucapkan
terima kasih kepada pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini seperti
kepada :
1. Orang tua penulis
2. Teman- teman
3. Dosen pembimbing
Harapan penulis, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua,
serta segala bimbingan dan bantuan yang telah diberikan dapat menjadi amal ibadah dan
mendapat balasan dari ALLAH SWT.
Penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun, sehingga
makalah ini dapat lebih bermanfaat, amien.
Padang, 25 juni 2011
3. BAB I
PEMBAHASAN
Sintesa Protein
1. Pengertian
Sintesa protein adalah penyusunan amino pada rantai polipeptida. Dalam proses tersebut
melibatkan DNA (Timin (T),Adenine(A),SitosiN(C),Guanin(G) dan RNA (Urasil
(U),Adenin(A),Sitosin(C),Guanin(G) . DNA berfungsi sebagai bahan genetic untuk sel
baik prokariot maupun eukariot, karena prokariot tidak memiliki system internal, DNA
tidak terpisahkan dari inti sel lainnya. Pada Eukariot DNA terletak di inti dipisahkan dari
sitoplasma oleh selubung inti. Proses sintesis protein terbagi atas transkripsi dan translasi.
Seperti kita ketahui DNA sebagai media untuk proses transkripsi suatu gen berada di
kromosom dan terikat oleh protein histon. Saat menjelang proses transkripsi berjalan,
biasanya didahului signal dari luar akan kebutuhan suatu protein atau molekul lain yang
dibutuhkan untuk proses pertumbuhan, perkembangan, metabolisme, dan fungsi lain di
tingkat sel maupun jaringan.
Kemudian RNA polymerase II akan mendatangi daerah regulator element dari gen
yang akan ditranskripsi. Kemudian RNA polymerase ini akan menempel (binding) di
daerah promoter spesifik dari gene yang akan disintesis proteinnya, daerah promoter ini
merupakan daerah consesus sequences, pada urutan -10 dan -35 dari titik inisiasi (+1)
yang mengandung urutan TATA-Box sebagai basal promoter. Setelah itu, polimerase ini
akan membuka titik inisiasi (kodon ATG) dari gene tersebut dan mengkopi semua
informasi secara utuh baik daerah exon maupun intron, dalam bentuk molekul immature
mRNA (messenger RNA).
Kemudian immature mRNA ini diolah pada proses splicing dengan menggunakan
smallnuclearRNA (snRNA) complex yang akan memotong hanya daerah intron, dan
semua exon akan disambungkan menjadi satu urutan gen utuh tanpa non-coding area dan
disebut sebagai mature mRNA. Pada tahap berikutnya, mRNA ini diproses lebih lanjut
pada proses translasi di dalam ribosom, dalam tiga tahapan pokok yaitu inisiasi sebagai
4. mengawali sintesis polipeptida dari kodon AUG yang ditranslasi sebagai asam amino
methionine.
2. REPLIKASI DNA
Sebelum sel membelah, DNA harus direplikasi dalam fase S dari siklus sel.
Proses replikasi melibatkan enzim polymerase. Proses ini melibatkan pembukaan utas
ganda DNA, sehingga memungkinkan terjadinya perpasangan basa untuk membentuk
utas baru. Pembentukan utas komplementer terjadi melalui perpasangan basa antara A
dengan T dan G dengan C. Dalam replikasi DNA, setiap utas DNA lama berperan
sebagai cetakan untuk membentuk DNA baru.
Atau Proses penyalinan urutan basa-basa nukleotida purin dan pirimidin dalam
untai ganda DNA inang ke sel turunan (replikasi semikonservatif : setengah untai asli
setengah sintesis baru). Diawali dari pelepasan untai ganda oleh enzim DNA gyrase
Terbentuk garpu repliakasi (replication fork) Garpu bergerak dalam 2 arah berlawanan
sampai kedua ujung bertemu menghasilkan DNA baru Masing untai DNA induk berperan
sebagai cetakan Untai baru dijamin komplementer dengan untai lama oleh DNA
polymerase Untai baru memiliki polaritas berlawanan dengan untai induk
Model DNA Watson dan Crick menyatakan bahwa saat double heliks bereplikasi,masing-
masing dari kedua molekul anak akan mempunyai satu untai lama yang erasal dari satu
molekul induk dan satu untai yang baru. Model replikasi ini disebut model
semikonservatif. Model lainnya adalah model konservatif dimana molekul induk tetap
dan
molekul baru disintesis sejak awal. Model ketiga disebut model dispersif yaitu bahwa
keempat untai DNA, setelah replikasi double heliks, mempunyai campuran anatara DNA
baru dan DNA lama. Pengujian yang dilakukan oleh Meselson dan Stahl menunjukkan
bahwa replikasi DNA terjadi secara semikonservatif. Daerah penggandaan bergerak
sepanjang DNA induk membentuk replication fork. Pada daerah ini, kedua utas DNA
yang baru, disintesis dengan bantuan sekelompok enzim, salah satunya adalah DNA
polimerase.
5. Sintesis DNA tidaklah berjalan secara kontinu pada kedua utas cetakan. Hal ini
karena kedua utas DNA tersusun sejajar berlawanan arah atau antiparalel. Maka utas
DNA baru akan tumbuh dari 5 - 3 sedang yang lainnya dari 3- 5 pada cetakan. Sintesis
dari 3 - 5 tidak mungkin dilakukan karena tidak ada DNA polymerase untuk arah 3 - 5.
Replikasi DNA pada cetakan 3 - 5 terjadi seutas demi seutas dengan arah 5 - 3 yang
berarti replikasi berjalan meninggalkan replication fork. Utas-utas pendek tersebut
kemudian dihubungkan oleh enzim ligase
Dalam replikasi DNA terdapat utas DNA yang disintesis secara kontinu yang terjadi pada
cetakan 5 - 3. Utas DNA yang disintesis secara kontinu ini disebut utas utama atau
leading strand. Sedangkan utas DNA baru yang disintesispendek-pendekseutas-demi seutas
disebut utas lambat atau lagging strand. Utas-utas pendek atau fragmen-fragmen pendek
yang terbentuk disebut fragmen Okazaki. S intesis pada leading strand memerlukan
molekul primer pada permulaan replikasi Setelah replication f ork terbentuk, polymerase
akan bekerja secara kontinu sampai utas DNA baru selesai direplikasi. Pada sintesis
lagging strand, diperlukan enzim lain primase DNA. Setelah utas DNA terbuka untuk
melakukan replikasi, dan setelah terbuka pada lagging strand, utas harus dijaga agar tetap
terbuka. Jadi dalam proses replikasi DNA melibatkan beberapa protein baik berupa enzim
maupun n on-enzim
Aktivasi asam amin
pembentukan aminoasil tRNAProses ini adalah proses pemasangan asam amino dengan
tRNA yang tepat oleh aminoasil sintase. Proses ini juga melibatkan ATP, dimana asam
amino dengan ATP membentuk asam amino adenilat sebelum berikatan dengan tRNA.
(...intinya sih..serangan nukleofilik OH dari basa tRNA e C karbonil dari asam amino)
Maka terbentuklah aminoasil tRNA yang siap berpasangan dengan kodon mRNA.
6. BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Tahap-tahap dalam sintesis protein, secara garis besar dibagi menjadi 2, yaitu transkripsi
dan translasi. Baik transkripsi maupun translasi, masing-masing dibagi dibagi lagi
menjadi 3 tahap, yaitu inisiasi, elongasi, dan terminasi.