SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
Download to read offline
Soal Jawab BIOMOL Dr. Yermia S. Mokosuli, SSi, MSi
Tugas Biologi Molekuler Yermia S. Mokosuli
SOAL LATIHAN hal 30 - 31
1. DNA bersifat asam, basa atau netral ? jelaskan
Jawab :
Deoxyribonukleic acid (DNA)atau asam deoksiribonuklat merupakan polinulkelotida yang
berarti tersusun atas unit-unit dasar yang disebut nukleotida. Satu nukleotida DNA terdiri
atas : gugus fosfat, gula deoksiribosa dan satu jenis basa nitrogen. Struktur nukleotida
adalah sebagai berikut :
Ujung fosfat dari nukleotida bersifat negatif sehingga bersifat asam akan tetapi nukleotida
DNA juga mengandung unsur basa yaitu basa nitogen (salah satu dari Adenin, Timin,
Sitosin dan Guanin). Dengan adanya bagian asam dan basa maka molekul DNA dapat
saling menetralkan.
2. Apa unit dasar kromosom?
Jawab :
Kata Kromosom berasal dari bahasa Yunani Krom (warna) dan soma (tubuh). Kromosom
hanya nampak pada saat pembelahan sel dan akan nampak sangat jelas pada fase
metafase. Kromosom terdapat di nukleus dan mengandung pembawa informasi genetik
suatu species yaitu DNA. DNA yang terdapat dalam kromosom terlilit pada protein yang
disebut protein histon. Jadi dapat disimpulkan bahwa unit dasar kromosom adalah DNA
sementara DNA tersusun atas deretan gen-gen. Unit dasar penyusun gen adalah
nukleotida.
Soal Jawab BIOMOL Dr. Yermia S. Mokosuli, SSi, MSi
Tugas Biologi Molekuler Yermia S. Mokosuli
3. Sebutkan komponen penyusun nukleotida!
Jawab :
Satu nukleotida DNA terdiri atas : gugus fosfat, gula deoksiribosa dan satu jenis basa
nitrogen. Struktur nukleotida adalah sebagai berikut :
Karena basa nitrogen terdiri atas purin : guanin (G) dan adenin (A) dan pirimidin : sitosin
(C) dan timin (T) maka nukleotida penyusun DNA terdapat 4 jenis berdasarkan jenis basa
nitrogen yaitu:
- Nukleotida Adenin
- Nukleotida timin
- Nukleotida sitosin
- Nukleotida guanin
Soal Jawab BIOMOL Dr. Yermia S. Mokosuli, SSi, MSi
Tugas Biologi Molekuler Yermia S. Mokosuli
4. Jelaskan struktur DNA double helix
Jawab :
Berdasarkan hasil penelitian Franklin Gosling dan M.H.F. Wilkins tahun 1952 pada DNA
dengan menggunakan sinar X maka J. D. Watson dan F.H.C. Crick pada tahun 1953
mengemukkan model struktur molekul DNA double helix ( beruntai ganda) dimana
tersusun atas :
a. Gula dan gugus fosfat sebagai induk tangga
b. Basa nitrogen dengan pasangannya sebagai anak tangga.
5. Mengapa struktur DNA double helix antipararel? Jelaskan
Jawab :
Struktur DNA bersifat antipararel memungkinkan masing-masing untai pada DNA dapat
menjadi templete dalam proses replikasi DNA. Hal ini DNA parental dan DNA anakan hasil
replikasi bersifat sama sehingga informasi genetik terkonservasi dari generasi ke generasi.
Arah polinukleotida DNA dapat berdasarkan pada ikatan fosfodiester antar nukleotida
(diester : 2 ikatan antara gugus –OH yang bereaksi dengan gugus fosfat yang bersifat
asam). Pada punggung gula fosfat DNA, gugus fosfat terhubung dengan atom carbon 3’ dari
molekul gula deoksiribosa dan selanjutnya pada atom carbon 5’. Dua ujung dari rantai
polinukleotida berbeda. Pada ujung yang satu yang tidak berikatan dengan nukleotida
adalah ujung 5’ (gugus fosfat (-OPO3-) dimana bagian ujung ini sering disebut ujung 5’.
Pada ujung yang lain yang juga tidak berikatan dengan nukleotida juga disebut ujung 3’
(mengandung gugus hidroksil -OH). Pada DNA arah replikasi adalah 5’ → 3’, dimana pada
DNA doble helix tsb ujung 5’ akan berikatan dengan ujung 3’ pada untai berikutnya. Hal
inilah yang menyebabkan DNA doble helix disebut bersifat antipararel.
Soal Jawab BIOMOL Dr. Yermia S. Mokosuli, SSi, MSi
Tugas Biologi Molekuler Yermia S. Mokosuli
6. DNA bermuatan positif atau negatif? Mengapa
Jawab :
DNA memiliki bagian punggung fosfat yang bermuatan negatif yang memungkinkan
terjadi pengikatan antara nukleotida pada saat replikasi DNA pada lagging strand yang
bersifat diskontinu.
7. Deskripsikan tentang nukleosom dan solenoid
Jawab
Nukleosom adalah kompleks protein histon. Nukleosom adalah unit dasar dari kromatin.
Nukleosom yang membentuk lipatan melingkar disebut solenoid. Solenoid berhubungan
dengan bentuk lipatan atau supercoil DNA pada kromatin. Struktur solenoid akan
membentuk struktur spiral dan selanjutnya melekat pada protein scaffold membentuk
struktur kromosom yang terlihat pada mitosis dan meiosis.
The fundamental unit of organization in the chromatin of eukaryotic cells is the nucleosome,
which consists of histones and a 200 bp segment of DNA. A core protein particle containing
eight histones (two copies each of histones H2A, H2B, H3, and H4) is encircled by a
Soal Jawab BIOMOL Dr. Yermia S. Mokosuli, SSi, MSi
Tugas Biologi Molekuler Yermia S. Mokosuli
segment of DNA (about 146 bp) in the form of a left-handed solenoidal supercoil.
Nucleosomes are organized into 30 nm fibers, and the fibers are extensively folded to
provide the 10,000-fold compaction required to fit a typical eukaryotic chromosome into a
cell nucleus. The higher-order folding involves attachment to a nuclear scaffold that
contains histone H1, topoisomerase II, and SMC proteins. (Nelson dan Cox, 2005).
8. Apa perbedaan fungsi protein histon dan non histon
Jawab :
Kromosom eukariotik terdiri atas komponen DNA dan protein yang dikenal sebagai
protein histon dan non histon. Protein histon berperan secara struktural pada kromosom
sedangkan protein non histon berperan dalam meregulasi ekspresi gen.
Protein histon mengemas DNA menjadi bentuk nukleosom sedangkan protein non histon
protein dalam bentuk benang-benang yang menstabilkan kromatin. Histon bersifat basa
sehingga dapat menetralkan DNA.
Soal Jawab BIOMOL Dr. Yermia S. Mokosuli, SSi, MSi
Tugas Biologi Molekuler Yermia S. Mokosuli
SOAL LATIHAN hal 39-40
1. Bagaimana hubungan antara pemindahan informasi genetik dari sel ke sel dengan
replikasi?
Jawab :
Pemindahan informasi genetik atau transmisi informasi genetik dari sel ke sel
berlangsung pada salah satu tahap dalam siklus sel yang disebut tahap sintesis. Pada tahap
ini terjadi replikasi DNA secara semikonservatif dimana DNA replikan akan sama persis
dengan DNA parental sehingga sel hasil pembelahan akan mewarisi informasi genetik atau
DNA yang sama dengan sel sebelumnya atau sel parental. Pada sel prokariot yang
pembelahan selnya terjadi secara langsung tanpa melalui siklus sel akan tetapi proses
replikasi DNA tetap berlangsung sama.
Gambar Siklus Sel pada eukariotik.
Penjelasan tahapan dalam siklus sel :
Fase M adalah periode dimana sel-sel mempersiapkan diri untuk sitokenesis. Fase M (fase
mitosis atau mitosis). Selama mitosis kromosom berpasangan dan kemudian membelah pada
pembelahan sel. Kejadian pada tahap ini membawa pada tahap/tahap dalam pembelahan sel
yaitu profase, metafase, anafase dan telofase.
Fase G1 , proses yang terjadi dalam siklus sel mengikuti sitokenesis. Selama fase ini sel-sel
ditentukan apakah akan tetap bertahan dan melangsungkan siklus atau mengahiri diferensiasi.
Tahap inilah yang banyak dikaji dalam hubungan dengan apoptosis. Jika tidak terjadi
diferensiasi lagi setelah sitokenesis maka disebut fase G0. fase G0 ini dapat diinduksi lagi
setelah beberapa waktu tidak berdiferensiasi dengan stimulus spesifik untuk memasuki kembali
siklus sel pada fase G1. selama G1 sel akan memulai sintesis semua komponen seluler yang
dibutuhkan untuk menghasilkan kembali 2 sel indetik. Sebagai akibatnya ukuran sel mulai
bertambah selama G1.
Fase S, fase dalam siklus sel dimana DNA direplikasi. Fase ini merupakan fase sintesis DNA.
Protein tertentu di sintesis dalam fase S, seperti histon.
Fase G2, dicapai setelah replikasi DNA komplete. Selama G2 kromosom mulai berkondensasi,
nukleus mulai tidak tampak dan mikrotubul terorganisir pada bagian pusat memulai polimerisasi
tubulin untuk menghasilkan spindel pole.
Soal Jawab BIOMOL Dr. Yermia S. Mokosuli, SSi, MSi
Tugas Biologi Molekuler Yermia S. Mokosuli
2. Replikasi DNA memerlukan banyak enzim dan protein. Sebutkan 5 enzim yang
terlibat dalam replikasi DNA dan jelaskan masing-masing perannya.
Jawab :
a. Girase : bertugas melepatkan lilitan DNA
b. Primase : mengkatalisis sintesis RNA primer pada DNA untai tunggal yang digunakan
oleh DNA polimerase memulai fragmen Okazaki pada lagging strand.
c. DNA polimerase : berperan dalam pemanjangan nukleotida DNA. DNA polimerase
berperan menggabungkan deoksiribonukleosida trifosfat dNTP. DNA polimerase terdiri
atas DNA polimerase I, II dan III.
d. Helicase : berfungsi dalam membuka untai DNA doble helix untuk proses replikasi.
Helikase membuka untai DNA double helix menjadi untai tunggal
e. DNA ligase : berperan dalam menyambung fragmen DNA, nampak jelas pada
pemanjangan rantai DNA yang bersifat diskontinu.
f. Topoisomerase : berperan dalam membentuk topologi DNA
3. Bagaimana mekanisme dasar replikasi DNA pada bakteri ?
Jawab :
Pada bakteri replikasi dimulai pada tempat awal replikasi yang disebut ORI (origin of
replication). Proses replikasi dimulai dengan pembentukan garpu replikasi yang dalam
pembentukannya melibatkan berbagai jenis enzim. Enzim girase bertugas melepaskan
lilitan DNA, helikase berperan memisahkan untai DNA menjadi untai tunggal pada daerah
ORI sehingga akan terbentuk garfu replikasi. Dua untai DNA yang sudah terpisah
distabilkan oleh Single binding protein (SSB) agar tidak mudah patah atau terurai
sehingga dapat menjadi templete DNA baru. Proses replikasi DNA membutuhkan DNA
polimerase III yakni enzim yang menggabungkan bahan pembentuk DNA
(deoksiribonukleosida trifosfat) menjadi DNA baru.
Secara Ringkas replikasi DNA adalah :
Replikasi DNA terjadi pada bentuk Y dari untai DNA yang disebut garpu replikasi.
DNA polimerase mengkatalisis reaksi polimerasi mulai dari arah 5’ ke 3’, pengkopian strand
DNA tempelete dengan sangat akurat. Dua strand DNA Double helix bergerak antipararel,
sintesis DNA dengan arah 5’ ke 3’ berlangsung kontinu hanya strand pada garfu replikasi
(leading strand). Pada lagging strand, sintesis di mulai pada RNA primer yang bersifat
semikontinu. Replikasi DNA membutuhkan banyak kerja enzim/protein. Termasuk didalamnya
: 1) DNA polimerase dan DNA primase yang mengkatalisis polimerasi nukleosida trifosfat.
2)DNA helikase dan protein single strand DNA-binding (SSB) yang berperan membuka helix
DNA sehingga dapat dikopi. 3) DNA ligase, enzim yang mendegradasu DNA primer dan
menyambungkan sintesis langging strand DNA dan 4). DNA topoisomerase yang berperan
membentuk relive lilitan helikal DNA. Kebanyakan protein ini bekerja sama satu dengan
lainnya pada garfu replikasi membentuk mesin replikasi yang efesien.
Pada bakteri misalnya pada E. coli. memiliki DNA sirkuler yang disebut Plasmid hanya
memiliki satu titik awal replikasi (ORI). Pada proses replikasi ini untai induk akan
memisah pada bagian ORI membentuk bubble replication dengan 2 garpu replikasi.
4. Deskripsikan tentang fragmen okazaki!
Jawab :
Pada satu strand, strand yang baru disintesis dengan arah 5’ → 3’ dan strand ini disebut leading
strand. Pada strand yang lain, fragmen kecil DNA disintesis dengan arah 5’ → 3’, sintesis
Soal Jawab BIOMOL Dr. Yermia S. Mokosuli, SSi, MSi
Tugas Biologi Molekuler Yermia S. Mokosuli
fragmen kecil ini berlangsung secara diskontinu pada arah 5’ → 3’, strand ini disebut langging
strand.
Bagaimana lagging strand disintesis ?
Sintesis diskontinu (panah biru) ditemukan oleh Dr. Reiji Okazaki. Fragmen DNA kecil
pada langging strand ini kemudian disebut fragmen okasaki.
5. Apa rasionalnya bahwa replikasi pada sel eukariotik diawali pada banyak ori.
Jawab :
Origins of replication (ORI) disebut juga Autonomously Replicating Sequences (ARS) atau
replicators. Pada eukariotik memiliki banyak gen yang direplikasi sehingga membutuhkan
banyak daerah ORI. Ukuran kromosom eukariotik lebih besar dibandingkan dengan ukuran
kromosom prokariotik.
Pada eukariotik mengandung beberapa ribu replikon masing-masing berukuran 50.000 –
300.000 bp. Setiap pusat replikon adalah ORI, tempat sintesis DNA di mulai.
Soal Jawab BIOMOL Dr. Yermia S. Mokosuli, SSi, MSi
Tugas Biologi Molekuler Yermia S. Mokosuli
6. Jelaskan mengapa pada replikasi DNA semikonservatif pita ‘3-5’ yang dicetak
bersifat diskontinu?
Jawab :
Karena struktur molekul DNA bersifat antipararel dengan arah replikasi 5’ → 3’, setiap
strand atau untai DNA berfungsi sebagai templete dalam proses replikasi DNA.
Dengan sifat diskontinu ini maka memungkinkan proses repair atau perbaikan DNA jika
terjadi kesalahan pasangan basa (mismatch pairing)
7. DNA ligase sangat esensial dalam proses replikasi DNA, namun ligase tidak
diperlukan dalam proses transkripsi RNA, mengapa?
Jawab :
Dalam proses transkripsi atau penyalinan informasi genetik dari DNA ke mRNA untuk
ditranslasi menjadi protein, yang disalin hanyalah fragmen DNA tertentu yang membawa
informasi sifat tertentu atau dikenal dengan istilah gen. Fragmen tersebut dapat terdiri
dari beberapa ratus nukleotida yang adalah bagian dari DNA sebagai genom (kumpulan
gen-gen). Dalam proses transkripsi tidak berlangsung proses penyambungan fragmen
DNA ataupun RNA sehingga ligase yang berperan sebagai “lem biologi” tidak diperlukan.
Tujuan transkripsi adalah menyalin informasi genetik dari DNA ke dalam bentuk mRNA
untuk dibawah ke luar dari inti sel, untuk diterjemahkan menjadi bentuk protein. Jadi RNA
bersifat “bilingual” yaitu mengetahui bahasa DNA (Transkripsi) dan dapat membahasakan
informasi genetik dari DNA menjadi bentuk protein.
8. Mengapa replikasi pada sel eukariot waktunya lebih lama dibanding prokariot? Bukti-
bukti apa yang mendukung ?
Jawab :
Genom eukariot lebih besar dibandingkan dengan prokariot. Replikasi pada eukariot sangat
cepat yaitu 1000 nukleotida tidap detik (Albert, 2002).
Pada eukarioti memiliki banyak segmen noncoding yang disebut intron sedangkan pada
prokariot hanya sedikit.
Soal Jawab BIOMOL Dr. Yermia S. Mokosuli, SSi, MSi
Tugas Biologi Molekuler Yermia S. Mokosuli
SOAL LATIHAN hal 53-54
1. DNA atau gen berekspresi dengan cara mensintesis protein, mengapa? Jelaskan
Jawab :
Melalui tahapan dogma genetik atau ekspresi genetik. DNA akan melakukan proses
replikasi untuk menghasilkan untai DNA baru yang sama persis dengan DNA asalnya.
Informasi genetik yang dibawah oleh gen-gen yang tersusun dalam molekul DNA sebagai
genom, akan ditranskripsi yaitu disalin dari sekuens DNA tersebut (gen) ke dalam bentuk
mRNA. Selanjutnya informasi genetik tersebut akan ditranslasi (diterjemahkan) menjadi
bentuk protein.
Gambar dogma genetik
Informasi genetik dari suatu gen diterjemahkan dalam bentuk protein karena sebagian
besar massa sel adalah protein. Protein dapat berfungsi struktural yaitu komponen
penyusun sel dan juga fungsional yaitu berupa enzim, hormon dan protein fungsional lain.
2. Bagaimana cara DNA melaksanakan fungsinya sebagai penyampai informasi
genetik pada keturunannya?
Jawab :
DNA melakukan proses replikasi pada salah satu tahap dalam siklus sel dimana DNA
replikan sama persis dengan DNA parental. Masing-masing untai DNA dapat berfungsi
sebagai templete (replikasi semikonservatif) sehingga informasi genetik dari generasi ke
generasi dapat dikonservasi.
3. Bagaimana hubungan antara DNA dan RNA?
Jawab :
DNA bersifat autokatalitik yaitu dapat melakukan replikasi dan juga bersifat heterokataliti
yaitu dapat membuat molekul asam nukleat lainnya yaitu RNA. RNA adalah hasil
transkripsi informasi genetik dari DNA sehingga RNA membawa informasi genetik dari
DNA untuk ditranslasikan atau diterjemakan di ribosom melalui proses sintesis protein.
Soal Jawab BIOMOL Dr. Yermia S. Mokosuli, SSi, MSi
Tugas Biologi Molekuler Yermia S. Mokosuli
4. Jelaskan perbedaan antara struktur antara DNA dan RNA
Jawab :
Karakteristik DNA RNA
Struktur molekul Terdiri atas untai ganda
(double helix)
Terdiri atas untai tunggal
(singgle helix)
Molekul gula penyusun Deoksiribosa Ribosa
Basa nitrogen Purin : Adenin dan Guanin
sedangkan pirimidin :
Sitosin dan Timin
Purin : Adenin dan Guanin
sedangkan pirimidin :
Sitosin dan Urasil
Fungsi Biologis Pembawa informasi
genetik, direplikasi satu
kali pada fase sintesis
dalam siklus Sel.
Tidak akan meninggalkan
inti sel
Membawa informasi
segmen/fragmen DNA
tertentu (gen), untuk
ditranslasi menjadi protein.
Disintesis di inti sel tetapi
berfungsi di sitosol.
Soal Jawab BIOMOL Dr. Yermia S. Mokosuli, SSi, MSi
Tugas Biologi Molekuler Yermia S. Mokosuli
5. Bandingkan ribosom yang dimiliki organisme prokariotik dengan eukariotik!
Jawab :
Perbandingan ribosom prokariotik dan eukariotik :
Soal Jawab BIOMOL Dr. Yermia S. Mokosuli, SSi, MSi
Tugas Biologi Molekuler Yermia S. Mokosuli
6. Semua jenis RNA disintesis oleh DNA sebagai cetakannya. Apakah yang
membedakan dalam sintesis ketiga macam RNA tersebut?
Jawab :
- mRNA adalah molekul pembawa informasi genetik dari DNA, memiliki molekul yang
lebih besar dari 2 jenis RNA lainnya. mRNA membawa informasi genetik dalam bentuk
kodon triplet yang akan ditranslasi menjadi protein. Pada proses translasi mRNA
berfungsi sebagai templete sintesis protein.
- tRNA adalah molekul RNA kecil tersusun atas 70-90 nukleotida. Membentuk struktur
seperti daun semanggi karena adanya beberapa basa yang saling berpasangan. tRNA
berfungsi sebagai adaptor antara asam amino dan kodon yang terdapat pada mRNA
selama proses translasi.
- rRNA adalah komponen penting pembentuk ribosom. rRNA dihasilkan oleh gen khusus
(daerah pengatur nukleolus) pada kromatin. Fungsi ribosom adalah tempat
melekatnya mRNA dalam proses sintesis protein.
7. Bagaimana rasionalnya bahwa kode genetik tersusun dari tiga nukleotida dan
bukannya 1,2 atau 4?
Jawab :
Kode genetik dalam bentuk triplet untuk tujuan efesiensi dalam mengkode asam amino
yang berjumlah 20 jenis. Karena basa ada 4 buah maka probabilitas asam amino yang bisa
dikode jika kodon dalam bentuk 2 nukleotida (duplet) adalah 42 = 16 sedangkan asam
amino ada 20 jadi masih ada asam amino yang tidak terkode.
Apabila dalam bentuk 3 nukleotida (triplet) berarti 43 = 64. Kelihatan terlalu banyak
dibandingkan jumlah asam amino yang hanya 20 tetapi ternyata pada kenyataannya
dalam sintesis protein beberapa kodon bisa mengkode asam amino yang sama. Penelitian
menunjukkan bahwa kode genetik berbentuk triplet ternyata sama pada semua makluk
hidup.
Apabila dalam bentuk 4 nukleotida 44=265 maka terlalu banyak dibandingkan jumlah
asam amino yang hanya 20 jenis.
Gambar Kode genetik dalam bentuk triplet
DNA hanya membutuhkan 4 basa (A, G, C, T) untuk mengkode jutaan sifat genetik pada
jutaan species di bumi.
Soal Jawab BIOMOL Dr. Yermia S. Mokosuli, SSi, MSi
Tugas Biologi Molekuler Yermia S. Mokosuli
DAFTAR PUSTAKA
Alberts B, Johnson A, Lewis J, Raff M, Keith R dan Walter P. 2003. Molecular Biology of The Cell
4th Garland Science USA.
Bansal M. 2003. DNA Structure : Revisiting The Watson – Crick Double Helix. Current science,
vol. 85, no. 11, 10 december 2003
Knight, J. 2002. All genomes great and small. Nature. 417, pg 374.
http://biology.kenyon.edu/courses/biol63/watson_06.pdf
Lodish, Berk, Zipursky, Matsudaira, Baltimore, Darnell. 2000. Mollecular Cell Biology. W.H.
Freeman Company USA
Mokosuli YS, Ngangi J, Tanor MN. 2009. Intisari Biokimia. FMIPA Universitas Negeri Manado/
Nelson DL, Cox MM.2005. Lehninger Principles of Biochemistry 4th
edition. W.H. Freeman and
Company. New York.
Widiawati T, Anggraito YU. 2010. Buku ajar bibologi molekuler. Jurusan Biologi FMIPA
Universitas Negeri Semarang.

More Related Content

What's hot

Laporan Praktikum Apus Darah@Laboratorium Biologi UNNES
Laporan Praktikum Apus Darah@Laboratorium Biologi UNNESLaporan Praktikum Apus Darah@Laboratorium Biologi UNNES
Laporan Praktikum Apus Darah@Laboratorium Biologi UNNESdewisetiyana52
 
Kel 3 perbedaan transkripsi dan translasi pada prokariot dan eukariot
Kel 3 perbedaan transkripsi dan translasi pada prokariot dan eukariotKel 3 perbedaan transkripsi dan translasi pada prokariot dan eukariot
Kel 3 perbedaan transkripsi dan translasi pada prokariot dan eukariotSumayyah Nida Azizah
 
Laporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi Tanaman
Laporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi TanamanLaporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi Tanaman
Laporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi Tanamanshafirasalsa11
 
Transkripsi, translasi dan replikasi
Transkripsi, translasi dan replikasiTranskripsi, translasi dan replikasi
Transkripsi, translasi dan replikasiAfifi Rahmadetiassani
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Isolasi Mikroba
Laporan Mikrobiologi -  Teknik Isolasi MikrobaLaporan Mikrobiologi -  Teknik Isolasi Mikroba
Laporan Mikrobiologi - Teknik Isolasi MikrobaRukmana Suharta
 
Reaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi AnionReaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi AnionDokter Tekno
 
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGILAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGIEDIS BLOG
 
Table Perbedaan antara Tanaman C3, C4 dan CAM
Table Perbedaan antara Tanaman C3, C4 dan CAMTable Perbedaan antara Tanaman C3, C4 dan CAM
Table Perbedaan antara Tanaman C3, C4 dan CAMRafiBio87
 
laporan praktikum viskositas
laporan praktikum viskositaslaporan praktikum viskositas
laporan praktikum viskositaswd_amaliah
 
Praktikum ketiga kelompok 4
Praktikum ketiga kelompok 4Praktikum ketiga kelompok 4
Praktikum ketiga kelompok 4Monalisa Pirade
 
Metabolisme protein (5)
Metabolisme protein (5)Metabolisme protein (5)
Metabolisme protein (5)adeputra93
 
laporan praktikum identifikasi senyawa organik
laporan praktikum identifikasi senyawa organiklaporan praktikum identifikasi senyawa organik
laporan praktikum identifikasi senyawa organikwd_amaliah
 

What's hot (20)

Laporan Praktikum Apus Darah@Laboratorium Biologi UNNES
Laporan Praktikum Apus Darah@Laboratorium Biologi UNNESLaporan Praktikum Apus Darah@Laboratorium Biologi UNNES
Laporan Praktikum Apus Darah@Laboratorium Biologi UNNES
 
Komunikasi sel
Komunikasi selKomunikasi sel
Komunikasi sel
 
Kel 3 perbedaan transkripsi dan translasi pada prokariot dan eukariot
Kel 3 perbedaan transkripsi dan translasi pada prokariot dan eukariotKel 3 perbedaan transkripsi dan translasi pada prokariot dan eukariot
Kel 3 perbedaan transkripsi dan translasi pada prokariot dan eukariot
 
Laporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi Tanaman
Laporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi TanamanLaporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi Tanaman
Laporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi Tanaman
 
Transkripsi, translasi dan replikasi
Transkripsi, translasi dan replikasiTranskripsi, translasi dan replikasi
Transkripsi, translasi dan replikasi
 
Laporan praktikum reagen
Laporan praktikum reagenLaporan praktikum reagen
Laporan praktikum reagen
 
Vitamin
VitaminVitamin
Vitamin
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Isolasi Mikroba
Laporan Mikrobiologi -  Teknik Isolasi MikrobaLaporan Mikrobiologi -  Teknik Isolasi Mikroba
Laporan Mikrobiologi - Teknik Isolasi Mikroba
 
Reaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi AnionReaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi Anion
 
Uji Biuret
Uji BiuretUji Biuret
Uji Biuret
 
Asam nukleat
Asam nukleatAsam nukleat
Asam nukleat
 
Protein
ProteinProtein
Protein
 
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGILAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
 
Table Perbedaan antara Tanaman C3, C4 dan CAM
Table Perbedaan antara Tanaman C3, C4 dan CAMTable Perbedaan antara Tanaman C3, C4 dan CAM
Table Perbedaan antara Tanaman C3, C4 dan CAM
 
laporan praktikum viskositas
laporan praktikum viskositaslaporan praktikum viskositas
laporan praktikum viskositas
 
Praktikum ketiga kelompok 4
Praktikum ketiga kelompok 4Praktikum ketiga kelompok 4
Praktikum ketiga kelompok 4
 
Metabolisme protein (5)
Metabolisme protein (5)Metabolisme protein (5)
Metabolisme protein (5)
 
Enzim
EnzimEnzim
Enzim
 
4. Morfologi Bunga
4. Morfologi Bunga4. Morfologi Bunga
4. Morfologi Bunga
 
laporan praktikum identifikasi senyawa organik
laporan praktikum identifikasi senyawa organiklaporan praktikum identifikasi senyawa organik
laporan praktikum identifikasi senyawa organik
 

Similar to Tanya Jawab Biologi Molekuler

Makalah_sentral_dogma_-Fitria_Dela-.pdf.pdf
Makalah_sentral_dogma_-Fitria_Dela-.pdf.pdfMakalah_sentral_dogma_-Fitria_Dela-.pdf.pdf
Makalah_sentral_dogma_-Fitria_Dela-.pdf.pdfAgathaHaselvin
 
PERTEMUAN 3 DAN 4 BIOTEKNOLOGI.pdf
PERTEMUAN 3 DAN 4 BIOTEKNOLOGI.pdfPERTEMUAN 3 DAN 4 BIOTEKNOLOGI.pdf
PERTEMUAN 3 DAN 4 BIOTEKNOLOGI.pdfRinceLuluBale
 
PERTEMUAN 3 DAN 4 BIOTEKNOLOGI.pdf
PERTEMUAN 3 DAN 4 BIOTEKNOLOGI.pdfPERTEMUAN 3 DAN 4 BIOTEKNOLOGI.pdf
PERTEMUAN 3 DAN 4 BIOTEKNOLOGI.pdfRinceLuluBale
 
Modul 3-strukturdan-fungsi-dna-dan-rna1
Modul 3-strukturdan-fungsi-dna-dan-rna1Modul 3-strukturdan-fungsi-dna-dan-rna1
Modul 3-strukturdan-fungsi-dna-dan-rna1HasniAgung
 
modul-3-strukturdan-fungsi-dna-dan-rna1.pdf
modul-3-strukturdan-fungsi-dna-dan-rna1.pdfmodul-3-strukturdan-fungsi-dna-dan-rna1.pdf
modul-3-strukturdan-fungsi-dna-dan-rna1.pdfAgathaHaselvin
 
Ppt genetika pengaturan ekspresi gen dan perkembangan gen
Ppt genetika pengaturan ekspresi gen dan perkembangan genPpt genetika pengaturan ekspresi gen dan perkembangan gen
Ppt genetika pengaturan ekspresi gen dan perkembangan genDesirinnawatiSinaga
 
Pola pola hereditas materi-kelas_12_biologi
Pola pola hereditas materi-kelas_12_biologiPola pola hereditas materi-kelas_12_biologi
Pola pola hereditas materi-kelas_12_biologimassonie44
 
PEMBAGIAN KROMOSOM DAN HUBUNGAN KROMOSOM DAN GEN-Mutia Taradita-4201141009-P...
PEMBAGIAN KROMOSOM DAN HUBUNGAN KROMOSOM  DAN GEN-Mutia Taradita-4201141009-P...PEMBAGIAN KROMOSOM DAN HUBUNGAN KROMOSOM  DAN GEN-Mutia Taradita-4201141009-P...
PEMBAGIAN KROMOSOM DAN HUBUNGAN KROMOSOM DAN GEN-Mutia Taradita-4201141009-P...IndahRizkaApriliani
 
Sari pustaka siklus sel
Sari pustaka siklus selSari pustaka siklus sel
Sari pustaka siklus selLindawatiPurba
 
Topik 3 genetika
Topik 3 genetikaTopik 3 genetika
Topik 3 genetikaListy L
 
Genetika kedokteran
Genetika kedokteranGenetika kedokteran
Genetika kedokteranFachrur Rozi
 
Rekayasa genetika hewan
Rekayasa genetika hewanRekayasa genetika hewan
Rekayasa genetika hewanWinda Zufri
 
Rekayasa genetika hewan
Rekayasa genetika hewanRekayasa genetika hewan
Rekayasa genetika hewanWinda Zufri
 

Similar to Tanya Jawab Biologi Molekuler (20)

Makalah_sentral_dogma_-Fitria_Dela-.pdf.pdf
Makalah_sentral_dogma_-Fitria_Dela-.pdf.pdfMakalah_sentral_dogma_-Fitria_Dela-.pdf.pdf
Makalah_sentral_dogma_-Fitria_Dela-.pdf.pdf
 
PERTEMUAN 3 DAN 4 BIOTEKNOLOGI.pdf
PERTEMUAN 3 DAN 4 BIOTEKNOLOGI.pdfPERTEMUAN 3 DAN 4 BIOTEKNOLOGI.pdf
PERTEMUAN 3 DAN 4 BIOTEKNOLOGI.pdf
 
PERTEMUAN 3 DAN 4 BIOTEKNOLOGI.pdf
PERTEMUAN 3 DAN 4 BIOTEKNOLOGI.pdfPERTEMUAN 3 DAN 4 BIOTEKNOLOGI.pdf
PERTEMUAN 3 DAN 4 BIOTEKNOLOGI.pdf
 
Modul 3-strukturdan-fungsi-dna-dan-rna1
Modul 3-strukturdan-fungsi-dna-dan-rna1Modul 3-strukturdan-fungsi-dna-dan-rna1
Modul 3-strukturdan-fungsi-dna-dan-rna1
 
modul-3-strukturdan-fungsi-dna-dan-rna1.pdf
modul-3-strukturdan-fungsi-dna-dan-rna1.pdfmodul-3-strukturdan-fungsi-dna-dan-rna1.pdf
modul-3-strukturdan-fungsi-dna-dan-rna1.pdf
 
Ppt genetika pengaturan ekspresi gen dan perkembangan gen
Ppt genetika pengaturan ekspresi gen dan perkembangan genPpt genetika pengaturan ekspresi gen dan perkembangan gen
Ppt genetika pengaturan ekspresi gen dan perkembangan gen
 
PPT GENETIKA DNA REKOMBINAN.ppt
PPT GENETIKA DNA REKOMBINAN.pptPPT GENETIKA DNA REKOMBINAN.ppt
PPT GENETIKA DNA REKOMBINAN.ppt
 
Pola pola hereditas materi-kelas_12_biologi
Pola pola hereditas materi-kelas_12_biologiPola pola hereditas materi-kelas_12_biologi
Pola pola hereditas materi-kelas_12_biologi
 
PEMBAGIAN KROMOSOM DAN HUBUNGAN KROMOSOM DAN GEN-Mutia Taradita-4201141009-P...
PEMBAGIAN KROMOSOM DAN HUBUNGAN KROMOSOM  DAN GEN-Mutia Taradita-4201141009-P...PEMBAGIAN KROMOSOM DAN HUBUNGAN KROMOSOM  DAN GEN-Mutia Taradita-4201141009-P...
PEMBAGIAN KROMOSOM DAN HUBUNGAN KROMOSOM DAN GEN-Mutia Taradita-4201141009-P...
 
Sari pustaka siklus sel
Sari pustaka siklus selSari pustaka siklus sel
Sari pustaka siklus sel
 
Topik 3 genetika
Topik 3 genetikaTopik 3 genetika
Topik 3 genetika
 
Dna replication
Dna replicationDna replication
Dna replication
 
Makalah pbl blok 3
Makalah pbl blok 3Makalah pbl blok 3
Makalah pbl blok 3
 
PT 1&2.pptx
PT 1&2.pptxPT 1&2.pptx
PT 1&2.pptx
 
Bahan Genetik.pptx
Bahan Genetik.pptxBahan Genetik.pptx
Bahan Genetik.pptx
 
Nukleus
NukleusNukleus
Nukleus
 
DNA, Gen dan Kromosom
DNA, Gen dan KromosomDNA, Gen dan Kromosom
DNA, Gen dan Kromosom
 
Genetika kedokteran
Genetika kedokteranGenetika kedokteran
Genetika kedokteran
 
Rekayasa genetika hewan
Rekayasa genetika hewanRekayasa genetika hewan
Rekayasa genetika hewan
 
Rekayasa genetika hewan
Rekayasa genetika hewanRekayasa genetika hewan
Rekayasa genetika hewan
 

More from dewisetiyana52

Struktur dan Fungsi Jaringan Hewan
Struktur dan Fungsi Jaringan HewanStruktur dan Fungsi Jaringan Hewan
Struktur dan Fungsi Jaringan Hewandewisetiyana52
 
Human genetics concepts and applications
Human genetics concepts and applicationsHuman genetics concepts and applications
Human genetics concepts and applicationsdewisetiyana52
 
Organ Sistem Pendengaran
Organ Sistem PendengaranOrgan Sistem Pendengaran
Organ Sistem Pendengarandewisetiyana52
 
Echinodermata presentation
Echinodermata presentationEchinodermata presentation
Echinodermata presentationdewisetiyana52
 
Penyakit Gigi dan Mulut
Penyakit Gigi dan MulutPenyakit Gigi dan Mulut
Penyakit Gigi dan Mulutdewisetiyana52
 
Stadium Kanker Payudara
Stadium Kanker PayudaraStadium Kanker Payudara
Stadium Kanker Payudaradewisetiyana52
 
Nutritional Status, Lifestyle, and Risk Behaviors for Eating Disorders in Nut...
Nutritional Status, Lifestyle, and Risk Behaviors for Eating Disorders in Nut...Nutritional Status, Lifestyle, and Risk Behaviors for Eating Disorders in Nut...
Nutritional Status, Lifestyle, and Risk Behaviors for Eating Disorders in Nut...dewisetiyana52
 
Drug interactions between oral contraceptives and antibiotics
Drug interactions between oral contraceptives and antibioticsDrug interactions between oral contraceptives and antibiotics
Drug interactions between oral contraceptives and antibioticsdewisetiyana52
 
Ensemble strategies for a medical diagnostic decision support system: A breas...
Ensemble strategies for a medical diagnostic decision support system: A breas...Ensemble strategies for a medical diagnostic decision support system: A breas...
Ensemble strategies for a medical diagnostic decision support system: A breas...dewisetiyana52
 
Genetic testing of breast and ovarian cancer patients: clinical characteristi...
Genetic testing of breast and ovarian cancer patients: clinical characteristi...Genetic testing of breast and ovarian cancer patients: clinical characteristi...
Genetic testing of breast and ovarian cancer patients: clinical characteristi...dewisetiyana52
 
Sistem Muskuloskeletal full
Sistem Muskuloskeletal fullSistem Muskuloskeletal full
Sistem Muskuloskeletal fulldewisetiyana52
 
Gene Expression Patterns_in_Ovarian_Carcinomas
Gene Expression Patterns_in_Ovarian_CarcinomasGene Expression Patterns_in_Ovarian_Carcinomas
Gene Expression Patterns_in_Ovarian_Carcinomasdewisetiyana52
 
Jurnal pentingnya Kecerdasan Sosial
Jurnal pentingnya Kecerdasan SosialJurnal pentingnya Kecerdasan Sosial
Jurnal pentingnya Kecerdasan Sosialdewisetiyana52
 
Identifikasi Gen mer A melalui metode komputasi Repaired
Identifikasi Gen mer A melalui metode komputasi RepairedIdentifikasi Gen mer A melalui metode komputasi Repaired
Identifikasi Gen mer A melalui metode komputasi Repaireddewisetiyana52
 

More from dewisetiyana52 (20)

Struktur dan Fungsi Jaringan Hewan
Struktur dan Fungsi Jaringan HewanStruktur dan Fungsi Jaringan Hewan
Struktur dan Fungsi Jaringan Hewan
 
Anatomi Urinaria
Anatomi UrinariaAnatomi Urinaria
Anatomi Urinaria
 
Human genetics concepts and applications
Human genetics concepts and applicationsHuman genetics concepts and applications
Human genetics concepts and applications
 
Anatomi Tumbuhan
Anatomi TumbuhanAnatomi Tumbuhan
Anatomi Tumbuhan
 
Organ Sistem Pendengaran
Organ Sistem PendengaranOrgan Sistem Pendengaran
Organ Sistem Pendengaran
 
Ocean life
Ocean lifeOcean life
Ocean life
 
Kelenjar
KelenjarKelenjar
Kelenjar
 
Echinodermata presentation
Echinodermata presentationEchinodermata presentation
Echinodermata presentation
 
Penyakit Gigi dan Mulut
Penyakit Gigi dan MulutPenyakit Gigi dan Mulut
Penyakit Gigi dan Mulut
 
Oral Medicine
Oral MedicineOral Medicine
Oral Medicine
 
Stadium Kanker Payudara
Stadium Kanker PayudaraStadium Kanker Payudara
Stadium Kanker Payudara
 
Nutritional Status, Lifestyle, and Risk Behaviors for Eating Disorders in Nut...
Nutritional Status, Lifestyle, and Risk Behaviors for Eating Disorders in Nut...Nutritional Status, Lifestyle, and Risk Behaviors for Eating Disorders in Nut...
Nutritional Status, Lifestyle, and Risk Behaviors for Eating Disorders in Nut...
 
Drug interactions between oral contraceptives and antibiotics
Drug interactions between oral contraceptives and antibioticsDrug interactions between oral contraceptives and antibiotics
Drug interactions between oral contraceptives and antibiotics
 
Ensemble strategies for a medical diagnostic decision support system: A breas...
Ensemble strategies for a medical diagnostic decision support system: A breas...Ensemble strategies for a medical diagnostic decision support system: A breas...
Ensemble strategies for a medical diagnostic decision support system: A breas...
 
Genetic testing of breast and ovarian cancer patients: clinical characteristi...
Genetic testing of breast and ovarian cancer patients: clinical characteristi...Genetic testing of breast and ovarian cancer patients: clinical characteristi...
Genetic testing of breast and ovarian cancer patients: clinical characteristi...
 
PROSES KEHAMILAN
PROSES KEHAMILANPROSES KEHAMILAN
PROSES KEHAMILAN
 
Sistem Muskuloskeletal full
Sistem Muskuloskeletal fullSistem Muskuloskeletal full
Sistem Muskuloskeletal full
 
Gene Expression Patterns_in_Ovarian_Carcinomas
Gene Expression Patterns_in_Ovarian_CarcinomasGene Expression Patterns_in_Ovarian_Carcinomas
Gene Expression Patterns_in_Ovarian_Carcinomas
 
Jurnal pentingnya Kecerdasan Sosial
Jurnal pentingnya Kecerdasan SosialJurnal pentingnya Kecerdasan Sosial
Jurnal pentingnya Kecerdasan Sosial
 
Identifikasi Gen mer A melalui metode komputasi Repaired
Identifikasi Gen mer A melalui metode komputasi RepairedIdentifikasi Gen mer A melalui metode komputasi Repaired
Identifikasi Gen mer A melalui metode komputasi Repaired
 

Recently uploaded

Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxMateri Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxshafiraramadhani9
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.aechacha366
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxMateri Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 

Tanya Jawab Biologi Molekuler

  • 1. Soal Jawab BIOMOL Dr. Yermia S. Mokosuli, SSi, MSi Tugas Biologi Molekuler Yermia S. Mokosuli SOAL LATIHAN hal 30 - 31 1. DNA bersifat asam, basa atau netral ? jelaskan Jawab : Deoxyribonukleic acid (DNA)atau asam deoksiribonuklat merupakan polinulkelotida yang berarti tersusun atas unit-unit dasar yang disebut nukleotida. Satu nukleotida DNA terdiri atas : gugus fosfat, gula deoksiribosa dan satu jenis basa nitrogen. Struktur nukleotida adalah sebagai berikut : Ujung fosfat dari nukleotida bersifat negatif sehingga bersifat asam akan tetapi nukleotida DNA juga mengandung unsur basa yaitu basa nitogen (salah satu dari Adenin, Timin, Sitosin dan Guanin). Dengan adanya bagian asam dan basa maka molekul DNA dapat saling menetralkan. 2. Apa unit dasar kromosom? Jawab : Kata Kromosom berasal dari bahasa Yunani Krom (warna) dan soma (tubuh). Kromosom hanya nampak pada saat pembelahan sel dan akan nampak sangat jelas pada fase metafase. Kromosom terdapat di nukleus dan mengandung pembawa informasi genetik suatu species yaitu DNA. DNA yang terdapat dalam kromosom terlilit pada protein yang disebut protein histon. Jadi dapat disimpulkan bahwa unit dasar kromosom adalah DNA sementara DNA tersusun atas deretan gen-gen. Unit dasar penyusun gen adalah nukleotida.
  • 2. Soal Jawab BIOMOL Dr. Yermia S. Mokosuli, SSi, MSi Tugas Biologi Molekuler Yermia S. Mokosuli 3. Sebutkan komponen penyusun nukleotida! Jawab : Satu nukleotida DNA terdiri atas : gugus fosfat, gula deoksiribosa dan satu jenis basa nitrogen. Struktur nukleotida adalah sebagai berikut : Karena basa nitrogen terdiri atas purin : guanin (G) dan adenin (A) dan pirimidin : sitosin (C) dan timin (T) maka nukleotida penyusun DNA terdapat 4 jenis berdasarkan jenis basa nitrogen yaitu: - Nukleotida Adenin - Nukleotida timin - Nukleotida sitosin - Nukleotida guanin
  • 3. Soal Jawab BIOMOL Dr. Yermia S. Mokosuli, SSi, MSi Tugas Biologi Molekuler Yermia S. Mokosuli 4. Jelaskan struktur DNA double helix Jawab : Berdasarkan hasil penelitian Franklin Gosling dan M.H.F. Wilkins tahun 1952 pada DNA dengan menggunakan sinar X maka J. D. Watson dan F.H.C. Crick pada tahun 1953 mengemukkan model struktur molekul DNA double helix ( beruntai ganda) dimana tersusun atas : a. Gula dan gugus fosfat sebagai induk tangga b. Basa nitrogen dengan pasangannya sebagai anak tangga. 5. Mengapa struktur DNA double helix antipararel? Jelaskan Jawab : Struktur DNA bersifat antipararel memungkinkan masing-masing untai pada DNA dapat menjadi templete dalam proses replikasi DNA. Hal ini DNA parental dan DNA anakan hasil replikasi bersifat sama sehingga informasi genetik terkonservasi dari generasi ke generasi. Arah polinukleotida DNA dapat berdasarkan pada ikatan fosfodiester antar nukleotida (diester : 2 ikatan antara gugus –OH yang bereaksi dengan gugus fosfat yang bersifat asam). Pada punggung gula fosfat DNA, gugus fosfat terhubung dengan atom carbon 3’ dari molekul gula deoksiribosa dan selanjutnya pada atom carbon 5’. Dua ujung dari rantai polinukleotida berbeda. Pada ujung yang satu yang tidak berikatan dengan nukleotida adalah ujung 5’ (gugus fosfat (-OPO3-) dimana bagian ujung ini sering disebut ujung 5’. Pada ujung yang lain yang juga tidak berikatan dengan nukleotida juga disebut ujung 3’ (mengandung gugus hidroksil -OH). Pada DNA arah replikasi adalah 5’ → 3’, dimana pada DNA doble helix tsb ujung 5’ akan berikatan dengan ujung 3’ pada untai berikutnya. Hal inilah yang menyebabkan DNA doble helix disebut bersifat antipararel.
  • 4. Soal Jawab BIOMOL Dr. Yermia S. Mokosuli, SSi, MSi Tugas Biologi Molekuler Yermia S. Mokosuli 6. DNA bermuatan positif atau negatif? Mengapa Jawab : DNA memiliki bagian punggung fosfat yang bermuatan negatif yang memungkinkan terjadi pengikatan antara nukleotida pada saat replikasi DNA pada lagging strand yang bersifat diskontinu. 7. Deskripsikan tentang nukleosom dan solenoid Jawab Nukleosom adalah kompleks protein histon. Nukleosom adalah unit dasar dari kromatin. Nukleosom yang membentuk lipatan melingkar disebut solenoid. Solenoid berhubungan dengan bentuk lipatan atau supercoil DNA pada kromatin. Struktur solenoid akan membentuk struktur spiral dan selanjutnya melekat pada protein scaffold membentuk struktur kromosom yang terlihat pada mitosis dan meiosis. The fundamental unit of organization in the chromatin of eukaryotic cells is the nucleosome, which consists of histones and a 200 bp segment of DNA. A core protein particle containing eight histones (two copies each of histones H2A, H2B, H3, and H4) is encircled by a
  • 5. Soal Jawab BIOMOL Dr. Yermia S. Mokosuli, SSi, MSi Tugas Biologi Molekuler Yermia S. Mokosuli segment of DNA (about 146 bp) in the form of a left-handed solenoidal supercoil. Nucleosomes are organized into 30 nm fibers, and the fibers are extensively folded to provide the 10,000-fold compaction required to fit a typical eukaryotic chromosome into a cell nucleus. The higher-order folding involves attachment to a nuclear scaffold that contains histone H1, topoisomerase II, and SMC proteins. (Nelson dan Cox, 2005). 8. Apa perbedaan fungsi protein histon dan non histon Jawab : Kromosom eukariotik terdiri atas komponen DNA dan protein yang dikenal sebagai protein histon dan non histon. Protein histon berperan secara struktural pada kromosom sedangkan protein non histon berperan dalam meregulasi ekspresi gen. Protein histon mengemas DNA menjadi bentuk nukleosom sedangkan protein non histon protein dalam bentuk benang-benang yang menstabilkan kromatin. Histon bersifat basa sehingga dapat menetralkan DNA.
  • 6. Soal Jawab BIOMOL Dr. Yermia S. Mokosuli, SSi, MSi Tugas Biologi Molekuler Yermia S. Mokosuli SOAL LATIHAN hal 39-40 1. Bagaimana hubungan antara pemindahan informasi genetik dari sel ke sel dengan replikasi? Jawab : Pemindahan informasi genetik atau transmisi informasi genetik dari sel ke sel berlangsung pada salah satu tahap dalam siklus sel yang disebut tahap sintesis. Pada tahap ini terjadi replikasi DNA secara semikonservatif dimana DNA replikan akan sama persis dengan DNA parental sehingga sel hasil pembelahan akan mewarisi informasi genetik atau DNA yang sama dengan sel sebelumnya atau sel parental. Pada sel prokariot yang pembelahan selnya terjadi secara langsung tanpa melalui siklus sel akan tetapi proses replikasi DNA tetap berlangsung sama. Gambar Siklus Sel pada eukariotik. Penjelasan tahapan dalam siklus sel : Fase M adalah periode dimana sel-sel mempersiapkan diri untuk sitokenesis. Fase M (fase mitosis atau mitosis). Selama mitosis kromosom berpasangan dan kemudian membelah pada pembelahan sel. Kejadian pada tahap ini membawa pada tahap/tahap dalam pembelahan sel yaitu profase, metafase, anafase dan telofase. Fase G1 , proses yang terjadi dalam siklus sel mengikuti sitokenesis. Selama fase ini sel-sel ditentukan apakah akan tetap bertahan dan melangsungkan siklus atau mengahiri diferensiasi. Tahap inilah yang banyak dikaji dalam hubungan dengan apoptosis. Jika tidak terjadi diferensiasi lagi setelah sitokenesis maka disebut fase G0. fase G0 ini dapat diinduksi lagi setelah beberapa waktu tidak berdiferensiasi dengan stimulus spesifik untuk memasuki kembali siklus sel pada fase G1. selama G1 sel akan memulai sintesis semua komponen seluler yang dibutuhkan untuk menghasilkan kembali 2 sel indetik. Sebagai akibatnya ukuran sel mulai bertambah selama G1. Fase S, fase dalam siklus sel dimana DNA direplikasi. Fase ini merupakan fase sintesis DNA. Protein tertentu di sintesis dalam fase S, seperti histon. Fase G2, dicapai setelah replikasi DNA komplete. Selama G2 kromosom mulai berkondensasi, nukleus mulai tidak tampak dan mikrotubul terorganisir pada bagian pusat memulai polimerisasi tubulin untuk menghasilkan spindel pole.
  • 7. Soal Jawab BIOMOL Dr. Yermia S. Mokosuli, SSi, MSi Tugas Biologi Molekuler Yermia S. Mokosuli 2. Replikasi DNA memerlukan banyak enzim dan protein. Sebutkan 5 enzim yang terlibat dalam replikasi DNA dan jelaskan masing-masing perannya. Jawab : a. Girase : bertugas melepatkan lilitan DNA b. Primase : mengkatalisis sintesis RNA primer pada DNA untai tunggal yang digunakan oleh DNA polimerase memulai fragmen Okazaki pada lagging strand. c. DNA polimerase : berperan dalam pemanjangan nukleotida DNA. DNA polimerase berperan menggabungkan deoksiribonukleosida trifosfat dNTP. DNA polimerase terdiri atas DNA polimerase I, II dan III. d. Helicase : berfungsi dalam membuka untai DNA doble helix untuk proses replikasi. Helikase membuka untai DNA double helix menjadi untai tunggal e. DNA ligase : berperan dalam menyambung fragmen DNA, nampak jelas pada pemanjangan rantai DNA yang bersifat diskontinu. f. Topoisomerase : berperan dalam membentuk topologi DNA 3. Bagaimana mekanisme dasar replikasi DNA pada bakteri ? Jawab : Pada bakteri replikasi dimulai pada tempat awal replikasi yang disebut ORI (origin of replication). Proses replikasi dimulai dengan pembentukan garpu replikasi yang dalam pembentukannya melibatkan berbagai jenis enzim. Enzim girase bertugas melepaskan lilitan DNA, helikase berperan memisahkan untai DNA menjadi untai tunggal pada daerah ORI sehingga akan terbentuk garfu replikasi. Dua untai DNA yang sudah terpisah distabilkan oleh Single binding protein (SSB) agar tidak mudah patah atau terurai sehingga dapat menjadi templete DNA baru. Proses replikasi DNA membutuhkan DNA polimerase III yakni enzim yang menggabungkan bahan pembentuk DNA (deoksiribonukleosida trifosfat) menjadi DNA baru. Secara Ringkas replikasi DNA adalah : Replikasi DNA terjadi pada bentuk Y dari untai DNA yang disebut garpu replikasi. DNA polimerase mengkatalisis reaksi polimerasi mulai dari arah 5’ ke 3’, pengkopian strand DNA tempelete dengan sangat akurat. Dua strand DNA Double helix bergerak antipararel, sintesis DNA dengan arah 5’ ke 3’ berlangsung kontinu hanya strand pada garfu replikasi (leading strand). Pada lagging strand, sintesis di mulai pada RNA primer yang bersifat semikontinu. Replikasi DNA membutuhkan banyak kerja enzim/protein. Termasuk didalamnya : 1) DNA polimerase dan DNA primase yang mengkatalisis polimerasi nukleosida trifosfat. 2)DNA helikase dan protein single strand DNA-binding (SSB) yang berperan membuka helix DNA sehingga dapat dikopi. 3) DNA ligase, enzim yang mendegradasu DNA primer dan menyambungkan sintesis langging strand DNA dan 4). DNA topoisomerase yang berperan membentuk relive lilitan helikal DNA. Kebanyakan protein ini bekerja sama satu dengan lainnya pada garfu replikasi membentuk mesin replikasi yang efesien. Pada bakteri misalnya pada E. coli. memiliki DNA sirkuler yang disebut Plasmid hanya memiliki satu titik awal replikasi (ORI). Pada proses replikasi ini untai induk akan memisah pada bagian ORI membentuk bubble replication dengan 2 garpu replikasi. 4. Deskripsikan tentang fragmen okazaki! Jawab : Pada satu strand, strand yang baru disintesis dengan arah 5’ → 3’ dan strand ini disebut leading strand. Pada strand yang lain, fragmen kecil DNA disintesis dengan arah 5’ → 3’, sintesis
  • 8. Soal Jawab BIOMOL Dr. Yermia S. Mokosuli, SSi, MSi Tugas Biologi Molekuler Yermia S. Mokosuli fragmen kecil ini berlangsung secara diskontinu pada arah 5’ → 3’, strand ini disebut langging strand. Bagaimana lagging strand disintesis ? Sintesis diskontinu (panah biru) ditemukan oleh Dr. Reiji Okazaki. Fragmen DNA kecil pada langging strand ini kemudian disebut fragmen okasaki. 5. Apa rasionalnya bahwa replikasi pada sel eukariotik diawali pada banyak ori. Jawab : Origins of replication (ORI) disebut juga Autonomously Replicating Sequences (ARS) atau replicators. Pada eukariotik memiliki banyak gen yang direplikasi sehingga membutuhkan banyak daerah ORI. Ukuran kromosom eukariotik lebih besar dibandingkan dengan ukuran kromosom prokariotik. Pada eukariotik mengandung beberapa ribu replikon masing-masing berukuran 50.000 – 300.000 bp. Setiap pusat replikon adalah ORI, tempat sintesis DNA di mulai.
  • 9. Soal Jawab BIOMOL Dr. Yermia S. Mokosuli, SSi, MSi Tugas Biologi Molekuler Yermia S. Mokosuli 6. Jelaskan mengapa pada replikasi DNA semikonservatif pita ‘3-5’ yang dicetak bersifat diskontinu? Jawab : Karena struktur molekul DNA bersifat antipararel dengan arah replikasi 5’ → 3’, setiap strand atau untai DNA berfungsi sebagai templete dalam proses replikasi DNA. Dengan sifat diskontinu ini maka memungkinkan proses repair atau perbaikan DNA jika terjadi kesalahan pasangan basa (mismatch pairing) 7. DNA ligase sangat esensial dalam proses replikasi DNA, namun ligase tidak diperlukan dalam proses transkripsi RNA, mengapa? Jawab : Dalam proses transkripsi atau penyalinan informasi genetik dari DNA ke mRNA untuk ditranslasi menjadi protein, yang disalin hanyalah fragmen DNA tertentu yang membawa informasi sifat tertentu atau dikenal dengan istilah gen. Fragmen tersebut dapat terdiri dari beberapa ratus nukleotida yang adalah bagian dari DNA sebagai genom (kumpulan gen-gen). Dalam proses transkripsi tidak berlangsung proses penyambungan fragmen DNA ataupun RNA sehingga ligase yang berperan sebagai “lem biologi” tidak diperlukan. Tujuan transkripsi adalah menyalin informasi genetik dari DNA ke dalam bentuk mRNA untuk dibawah ke luar dari inti sel, untuk diterjemahkan menjadi bentuk protein. Jadi RNA bersifat “bilingual” yaitu mengetahui bahasa DNA (Transkripsi) dan dapat membahasakan informasi genetik dari DNA menjadi bentuk protein. 8. Mengapa replikasi pada sel eukariot waktunya lebih lama dibanding prokariot? Bukti- bukti apa yang mendukung ? Jawab : Genom eukariot lebih besar dibandingkan dengan prokariot. Replikasi pada eukariot sangat cepat yaitu 1000 nukleotida tidap detik (Albert, 2002). Pada eukarioti memiliki banyak segmen noncoding yang disebut intron sedangkan pada prokariot hanya sedikit.
  • 10. Soal Jawab BIOMOL Dr. Yermia S. Mokosuli, SSi, MSi Tugas Biologi Molekuler Yermia S. Mokosuli SOAL LATIHAN hal 53-54 1. DNA atau gen berekspresi dengan cara mensintesis protein, mengapa? Jelaskan Jawab : Melalui tahapan dogma genetik atau ekspresi genetik. DNA akan melakukan proses replikasi untuk menghasilkan untai DNA baru yang sama persis dengan DNA asalnya. Informasi genetik yang dibawah oleh gen-gen yang tersusun dalam molekul DNA sebagai genom, akan ditranskripsi yaitu disalin dari sekuens DNA tersebut (gen) ke dalam bentuk mRNA. Selanjutnya informasi genetik tersebut akan ditranslasi (diterjemahkan) menjadi bentuk protein. Gambar dogma genetik Informasi genetik dari suatu gen diterjemahkan dalam bentuk protein karena sebagian besar massa sel adalah protein. Protein dapat berfungsi struktural yaitu komponen penyusun sel dan juga fungsional yaitu berupa enzim, hormon dan protein fungsional lain. 2. Bagaimana cara DNA melaksanakan fungsinya sebagai penyampai informasi genetik pada keturunannya? Jawab : DNA melakukan proses replikasi pada salah satu tahap dalam siklus sel dimana DNA replikan sama persis dengan DNA parental. Masing-masing untai DNA dapat berfungsi sebagai templete (replikasi semikonservatif) sehingga informasi genetik dari generasi ke generasi dapat dikonservasi. 3. Bagaimana hubungan antara DNA dan RNA? Jawab : DNA bersifat autokatalitik yaitu dapat melakukan replikasi dan juga bersifat heterokataliti yaitu dapat membuat molekul asam nukleat lainnya yaitu RNA. RNA adalah hasil transkripsi informasi genetik dari DNA sehingga RNA membawa informasi genetik dari DNA untuk ditranslasikan atau diterjemakan di ribosom melalui proses sintesis protein.
  • 11. Soal Jawab BIOMOL Dr. Yermia S. Mokosuli, SSi, MSi Tugas Biologi Molekuler Yermia S. Mokosuli 4. Jelaskan perbedaan antara struktur antara DNA dan RNA Jawab : Karakteristik DNA RNA Struktur molekul Terdiri atas untai ganda (double helix) Terdiri atas untai tunggal (singgle helix) Molekul gula penyusun Deoksiribosa Ribosa Basa nitrogen Purin : Adenin dan Guanin sedangkan pirimidin : Sitosin dan Timin Purin : Adenin dan Guanin sedangkan pirimidin : Sitosin dan Urasil Fungsi Biologis Pembawa informasi genetik, direplikasi satu kali pada fase sintesis dalam siklus Sel. Tidak akan meninggalkan inti sel Membawa informasi segmen/fragmen DNA tertentu (gen), untuk ditranslasi menjadi protein. Disintesis di inti sel tetapi berfungsi di sitosol.
  • 12. Soal Jawab BIOMOL Dr. Yermia S. Mokosuli, SSi, MSi Tugas Biologi Molekuler Yermia S. Mokosuli 5. Bandingkan ribosom yang dimiliki organisme prokariotik dengan eukariotik! Jawab : Perbandingan ribosom prokariotik dan eukariotik :
  • 13. Soal Jawab BIOMOL Dr. Yermia S. Mokosuli, SSi, MSi Tugas Biologi Molekuler Yermia S. Mokosuli 6. Semua jenis RNA disintesis oleh DNA sebagai cetakannya. Apakah yang membedakan dalam sintesis ketiga macam RNA tersebut? Jawab : - mRNA adalah molekul pembawa informasi genetik dari DNA, memiliki molekul yang lebih besar dari 2 jenis RNA lainnya. mRNA membawa informasi genetik dalam bentuk kodon triplet yang akan ditranslasi menjadi protein. Pada proses translasi mRNA berfungsi sebagai templete sintesis protein. - tRNA adalah molekul RNA kecil tersusun atas 70-90 nukleotida. Membentuk struktur seperti daun semanggi karena adanya beberapa basa yang saling berpasangan. tRNA berfungsi sebagai adaptor antara asam amino dan kodon yang terdapat pada mRNA selama proses translasi. - rRNA adalah komponen penting pembentuk ribosom. rRNA dihasilkan oleh gen khusus (daerah pengatur nukleolus) pada kromatin. Fungsi ribosom adalah tempat melekatnya mRNA dalam proses sintesis protein. 7. Bagaimana rasionalnya bahwa kode genetik tersusun dari tiga nukleotida dan bukannya 1,2 atau 4? Jawab : Kode genetik dalam bentuk triplet untuk tujuan efesiensi dalam mengkode asam amino yang berjumlah 20 jenis. Karena basa ada 4 buah maka probabilitas asam amino yang bisa dikode jika kodon dalam bentuk 2 nukleotida (duplet) adalah 42 = 16 sedangkan asam amino ada 20 jadi masih ada asam amino yang tidak terkode. Apabila dalam bentuk 3 nukleotida (triplet) berarti 43 = 64. Kelihatan terlalu banyak dibandingkan jumlah asam amino yang hanya 20 tetapi ternyata pada kenyataannya dalam sintesis protein beberapa kodon bisa mengkode asam amino yang sama. Penelitian menunjukkan bahwa kode genetik berbentuk triplet ternyata sama pada semua makluk hidup. Apabila dalam bentuk 4 nukleotida 44=265 maka terlalu banyak dibandingkan jumlah asam amino yang hanya 20 jenis. Gambar Kode genetik dalam bentuk triplet DNA hanya membutuhkan 4 basa (A, G, C, T) untuk mengkode jutaan sifat genetik pada jutaan species di bumi.
  • 14. Soal Jawab BIOMOL Dr. Yermia S. Mokosuli, SSi, MSi Tugas Biologi Molekuler Yermia S. Mokosuli DAFTAR PUSTAKA Alberts B, Johnson A, Lewis J, Raff M, Keith R dan Walter P. 2003. Molecular Biology of The Cell 4th Garland Science USA. Bansal M. 2003. DNA Structure : Revisiting The Watson – Crick Double Helix. Current science, vol. 85, no. 11, 10 december 2003 Knight, J. 2002. All genomes great and small. Nature. 417, pg 374. http://biology.kenyon.edu/courses/biol63/watson_06.pdf Lodish, Berk, Zipursky, Matsudaira, Baltimore, Darnell. 2000. Mollecular Cell Biology. W.H. Freeman Company USA Mokosuli YS, Ngangi J, Tanor MN. 2009. Intisari Biokimia. FMIPA Universitas Negeri Manado/ Nelson DL, Cox MM.2005. Lehninger Principles of Biochemistry 4th edition. W.H. Freeman and Company. New York. Widiawati T, Anggraito YU. 2010. Buku ajar bibologi molekuler. Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Semarang.