1. KEWIRAUSAHAAN TUGAS MINGGU 14
ANGGI REGITA CAHYANI 43218110205
Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, CMA, MM, MPM
Forum :
IMPLEMENTASI PERMODALAN, BREAK EVENT POINT (BEP) DAN NPV
A. Implementasi Break Event Point (BEP)
Kasus : Ada seorang pengusaha baru yang mendirikan bisnis pabrik kaos. Setiap bulan produksi
pabrik tersebut 50 kaos. Sedangkan harga per buah Rp 50.000. Untuk biaya variabel per kaos rata-
rata Rp 30.000 dan rata-rata biaya tetap tahunan Rp 2.000.000.
Pertanyaan : berapa jumlah sepatu yang harus diproduksi dan harga per kaos agar mencapai BEP?
Penyelesaian :
1. Pertama-tama hitung terlebih dahulu jumlah kaos yang harus diproduksi supaya mencapai titik
impas atau BEP.
BEP unit produk = FC / (P-VC)
= 2.000.000 / (50.000 – 30.000) = 100 buah kaos
BEP unit rupiah = FC / (1 – (VC/P))
= 2.000.000 / (1 – (30.000/50.000) = Rp 5.000.000
Maka pabrik tersebut harus memperoleh keuntungan (omset) sebesar Rp 5.000.000 untuk mencapai
BEP.
Untuk membuktikan apakah hitungan tersebut benar adalah dengan mengalikan unit BEP x harga
jual per unit.
BEP = 100 x Rp 50.000 = Rp 5.000.000
B. Implementasi Net Present Value (NPV)
Kriteria keputusan pada metode Net present value (NPV) , yaitu :
- Jika NPV bertanda positif, maka investasi akan menguntungkan /feasible
- Jika NPV bertanda negatif, maka investasi tidak akan menguntungkan /unfesible
Contoh kasus :
Dana investasi : Rp 35,000,000,- (dialokasikan selama 2 tahun)
Tahun persiapan Rp 20,000,000,-
Tahun pertama Rp 15,000,000,-
Kegiatan pabrik dimulai setelah tahun kedua dari pengembangan kontruksi
Jumlah biaya operasi dan pemeliharaan berdasarkan rekapitulasi dari berbagai biaya pada tahun
kedua sebesar Rp 5,000,000,- /tahun dan untuk tahun-tahun berikutnya seperti pada tabel 1.
Benefit dari kegiatan industri ini adalah jumlah produksi dari pengolahan hasil-hasil pertanian,
Kegiatan produksi dimulai pada tahun kedua dengan jumlah penghasilan Rp 10,000,000,- sedangkan
pada tahun-tahun berikutnya seperti pada tabel 1, Berdasarkan data diatas, apakah rencana
pembukaan industri yang mengolah hasil pertanian tersebut layak untuk dikembangkan bila dilihat
dari segi NPV denga diskon factor sebesar 18%?
Cara Penyelesaian :
Untuk menghitung nialai NPV proyek tersebut digunakan rumus sebagai berikut:
NPV= I (1+i)-n
NPV= 11.115.000
Nilai NPV adalah 11.115.000 dengan nilai NPV ini adalah lebih dari satu, maka gagasan usaha proyek
tersebut layak untuk diusahakan
2. Quiz :
1. Sistem Permodalan Equity Crowdfunding
Salah satu sumber pendanaan paling umum bagi perusahaan yang ingin mengembangkan usahanya
adalah dalam bentuk pinjaman, baik pinjaman melalui bank atau pinjaman dari pihak lainnya.
Namun sumber pendanaan berupa pinjaman belum tentu cocok untuk jenis usaha startup dan UKM,
karena pada umumnya usaha semacam itu memiliki arus kas atau pendapatan terbatas untuk dapat
menanggung kewajiban pembayaran pokok pinjaman dan bunga dalam waktu dekat. Selain itu,
umumnya perusahaan startup dan UKM tidak memiliki aset yang cukup untuk dijadikan agunan.
Dengan adanya perkembangan teknologi finansial saat ini, para pengusaha startup dan UKM dapat
menggalang dana tanpa terbebani kewajiban pembayaran bunga dan pokok investasi yaitu dengan
sistem equity crowdfunding. Dalam skema equity crowdfunding Pengusaha juga tidak berkewajiban
memberikan agunan untuk mendapatkan pendanaan. Dengan equity crowdfunding, perusahaan
penggalang dana hanya perlu menawarkan bagian saham di perusahaannya sebagai kompensasi atas
investasi yang diberikan. Dengan begitu para investor akan mendapatkan sebagian kepemilikan
perusahaan dan menerima hasil keuntungan perusahaan sesuai besaran saham yang mereka miliki.
Jika anda masih asing dengan istilah crowdfunding, crowdfunding atau penggalangan dana adalah
proses mengumpulkan sejumlah kecil uang untuk sebuah proyek atau usaha oleh sejumlah besar
orang, biasanya dilakukan melalui platform online. Crowdfunding sendiri terdiri atas tiga jenis yang
didasarkan pada bentuk imbalan yang diberikan pada pemberi dana, yaitu reward-based/donation-
based crowdfunding, equity-based crowdfunding, dan loan-based crowdfunding.
Reward-based crowdfunding adalah bentuk crowdfunding yang berbasis hadiah
atau reward. Reward-based crowdfunding akan memberikan reward kepada investor, biasanya
berupa versi pertama atau edisi terbatas dari produk atau layanan yang didanai. Reward yang
diberikan umumnya disesuaikan dengan jumlah dana yang diberikan, semakin besar dananya
semakin eksklusif reward yang didapatkan investor. Sedangkan donation-based crowdfunding adalah
bentuk crowdfunding tanpa imbalan, dan biasanya terkait dengan suatu kegiatan filantropi.
Contoh reward-based crowdfunding platform adalah kickstarter dan Indiegogo, sedangkan Kitabisa
adalah contoh donation-based crowdfunding platform.
Jenis yang kedua, loan-based crowdfunding atau crowdlending, adalah bentuk penggalangan dana
dalam bentuk utang. Loan-based crowdfunding sendiri telah berkembang dengan pesat dan telah
dimasukkan ke dalam kategori tersendiri, sehingga saat ini lebih dikenal sebagai Peer-to-Peer (P2P)
Lending atau Pinjaman P2P.
Adapun jenis yang ketiga, equity crowdfunding, merupakan bentuk crowdfunding dimana
penggalang dana akan memberikan imbalan berupa saham kepada crowd investor. Besaran saham
berbeda-beda tergantung penawaran yang diberikan oleh perusahaan penggalang dana yang
didasarkan pada valuasi dari perusahaan tersebut.
Mengapa Equity Crowdfunding?
Equity Crowdfunding cocok bagi usaha startup atau UKM yang umumnya memiliki arus kas atau
pendapatan dan aset yang terbatas. Tanpa beban kewajiban pembayaran bunga atau pokok
investasi serta kewajiban untuk memberikan agunan, penggalang dana dapat mengembangkan
3. usahanya dengan efektif. Saat usahanya memperoleh keuntungan dan membagikan dividen,
investor akan mendapatkan dividen tersebut secara proporsional sesuai porsi kepemilikan yang
dipegangnya. Demikian pula bila usaha tersebut dibeli oleh investor strategis atau berhasil melantai
di bursa saham, investor juga dapat memperoleh capital gain.
Cara ini juga menjadi solusi terbaik untuk memberikan akses dan menjembatani setiap orang yang
memiliki dana lebih dan ingin berinvestasi pada usaha berkembang, dengan startup dan UKM yang
membutuhkan dana usaha. Selama ini investasi pada startup atau usaha tahap awal biasanya hanya
dapat diakses oleh investor profesional seperti angel investor dan perusahaan modal ventura.
2. Pengertian BEP (Break Even Point)
Berikut ini adalah beberapa pengertian BEP atau Definisi BEP (Break-even Point) menurut para ahli.
Pengertian BEP menurut Yamit (1998:62), Break Even Point atau BEP dapat diartikan
sebagai suatu keadaan dimana total pendapatan besarnya sama dengan total biaya (TR=TC).
Pengertian BEP menurut Mulyadi (1997:72), impas adalah suatu keadaan dimana suatu
usaha tidak memperoleh laba dan tidak menderita rugi, dengan kata lain suatu usaha dikatakan
impas jika jumlah pendapatan (revenue) sama dengan jumlah biaya, atau apabila laba kontribusi
hanya dapat digunakan untuk menutup biaya tetap saja.
Pengertian BEP menurut Simamora (2012:170), BEP atau titik impas adalah volume
penjualan dimana jumlah pendapatan dan jumlah bebannya sama, tidak ada laba maupun rugi
bersih.
Pengertian BEP menurut Garrison (2006:335), Break Even Point adalah tingkat penjualan
dimana laba sama dengan nol, atau total penjualan sama dengan total beban atau titik dimana
total margin kontribusi sama dengan total beban tetap.
Pengertian BEP menurut Hansen dan Mowen (1994:16), Break Even Point is where total
revenues equal total costs, the point is zero profits” atau dalam bahasa Indonesia dapat
diterjemahkan menjadi Break Even Point adalah di mana total pendapatan biaya total yang
sama, intinya adalah nol keuntungan.
Pengertian BEP menurut Harahap (2004), Break Even Point adalah suatu kondisi
perusahaan tidak memperoleh laba dan tidak menderita kerugian artinya semua biaya biaya
yang telah dikeluarkan untuk operasi produksi bisa ditutupi oleh pendapatan dari penjualan
produk.
3. Pengertian NPV (Net Present Value)
NPV (Net Present Value) adalah selisih antara pengeluaran dan pemasukan yang telah
didiskon dengan menggunakan social opportunity cost of capital sebagai diskon faktor.
Dengan kata lain merupakan arus kas yang diperkirakan pada masa yang akan datang
yang didiskontokan pada saat ini. Untuk menghitung NPV diperlukan data tentang
perkiraan biaya investasi, biaya operasional, dan pemeliharaan, serta perkiraan manfaat/
benefit dari proyek yang direncanakan.
Arus kas masuk dan keluar yang didiskonkan pada saat ini (present value (PV)) yang
dijumlahkan selama masa hidup dari proyek tersebut dihitung dengan rumus.
Dimana:
t= waktu arus kas
i= suku bunga diskonto yang digunakan
Rt= arus kas bersih (the net cash flow) dalam waktu t
Arti perhitungan NPV yaitu:
Pada tabel berikut ditunjukkan arti perhitungan NPV terhadap keputusan investasi yang
akan dilakukan.
Bila Berarti Maka
4. NPV >
0
Investasi yang dilakukan
memberikan manfaat
bagi perusahaan
Proyek bisa dijalankan
NPV <
0
Investasi yang dilakukan
akan mengakibatkan
kerugian bagi
perusahaan
Proyek ditolak
NPV =
0
Investasi yang dilakukan
tidak mengakibatkan
perusahaan untung
ataupun merugi
Kalau proyek dilaksanakan
atau tidak dilaksanakan tidak
berpengaruh pada keuangan
perusahaan. Keputusan harus
ditetapkan dengan
menggunakan kriteria lain
misalnya dampak inestasi
terhadap positioning
perusahaan.
Sumber :
https://2.bp.blogspot.com/-
IxQOsWjkADA/VdhY45KTI0I/AAAAAAAALbI/BcazDDQaVVY/s1600/21.%2BNPV.png
https://www.akseleran.com/blog/mengenal-sistem-permodalan-equity-crowdfunding/