14, wira usaha, diah asih relawanti, hapzi a li, enterpreneurship, universitas mercu buana, 2018.pdf
1. KEWIRAUSAHAAN 1
Pertemuan Ke – 14
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah “Kewirausahaan 1”
Nama : Diah Asih Relawanti
NIM : 41817110151
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM, CMA
S1 SISTEM INFORMASI
FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2018
2. PERMODALAN, BREAK EVENT POINT (BEP) DAN NET PRESENT
VALUE (NPV)
Kuis
A. Sistem Permodalan
Modal kerja adalah dana yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan
operasional perusahaan sehari-hari seperti pembelian bahan baku, pembayaran
upah buruh, membayar hutang, pembayaran lain-lain. Modal kerja merupakan
investasi dalam aset lancar (current assets).
Klasisfikasi Modal Kerja
- Modal Kerja Permanen
Modal kerja yang harus selalu ada dalam perusahaan agar dapat menjalankan
kegiatan usaha dalam rangka memenuhi kebutuhan konsumen. Modal Kerja
Permanen dibagi 2 yaitu Modal kerja primer dan modal kerja normal.
- Modal Kerja Variabel
Modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan perubahan kegiatan
ataupun keadaan lain yang mempengaruhi perusahaan. Modal Kerja Variabel
dibagi menjadi 3 yaitu Modal kerja musiman, modal kerja siklis, dan modal kerja
darurat.
Menghitung kebutuhan Modal Kerja
Untuk menentukan besarnya kebutuhan modal kerja yang dibutuhkan dalam
sebuah perusahaan.
B. Break Event Point (BEP)
BEP yaitu suatu teknik analisa untuk mempelajari hubungan antara biaya tetap,
biaya variabel, keuntungan dan volume kegiatan. Masalah break-even baru muncul
apabila suatu perusahaan di samping mempunyai biaya variabel juga mempunyai
biaya tetap.
3. Manfaat Break Event Point (BEP)
1. Menentukan posisi laba-rugi perusahaan
2. Menentukan penjualan minimal yang harus dipertahankan agar perusahaan
tidak mengalami kerugian.
3. Menentukan jumlah penjualan yang harus dicapai untuk memperoleh
keuntungan tertentu.
C. Net Present Value (NPV)
NPV berguna untuk mengukur kemampuan dan peluang sebuah perusahaan
dalam menjalankan investasinya sampai beberapa tahun yang akan datang , saat
nilai mata uang berubah dan berdampak pada cash flow perusahaan.
Langkah untuk menghitung NPV, yaitu :
1. Pertama , hitung present value (PV) dari total pengeluaran per tahun dan
present value (PV) dari total keuntungan per tahun.
2. Kedua, Jumlahkan masing-masing Present value (PV) total keuntungan dan
Presen value (PV) total pengeluaran, lalu cari selisih antara jumlah keduanya.
Note : Investasi perusahaan yang memiliki positif NPV, berarti memiliki
kemampuan secara finansial untuk melanjutkan investasi tersebut. Mengambil
keputusan dengan NPV lebih baik karena keputusan tersebut adalah
keputusan optimal bagi investasi perusahaan untuk tahun- tahun mendatang.
Referensi :
- Modul 14, KWh, Permodalan BEP dan NPV, Univ Mercu Buana. (Senin, 24 Des
2018, 10:05)
- http://sis.binus.ac.id/2016/07/29/manfaat-roi-bep-npv/ (Senin, 24 Des 2018, 10:16)
4. Forum
A. Implementasi Break Event Point (BEP)
Kasus : Ada seorang pengusaha baru yang mendirikan bisnis pabrik kaos. Setiap
bulan produksi pabrik tersebut 50 kaos. Sedangkan harga per buah Rp 50.000.
Untuk biaya variabel per kaos rata-rata Rp 30.000 dan rata-rata biaya tetap tahunan
Rp 2.000.000.
Pertanyaan : berapa jumlah sepatu yang harus diproduksi dan harga per kaos agar
mencapai BEP?
Penyelesaian :
1. Pertama-tama hitung terlebih dahulu jumlah kaos yang harus diproduksi supaya
mencapai titik impas atau BEP.
BEP unit produk = FC / (P-VC)
= 2.000.000 / (50.000 – 30.000) = 100 buah kaos
BEP unit rupiah = FC / (1 – (VC/P))
= 2.000.000 / (1 – (30.000/50.000) = Rp 5.000.000
Maka pabrik tersebut harus memperoleh keuntungan (omset) sebesar Rp 5.000.000
untuk mencapai BEP.
Untuk membuktikan apakah hitungan tersebut benar adalah dengan mengalikan unit
BEP x harga jual per unit.
BEP = 100 x Rp 50.000 = Rp 5.000.000
B. Implementasi Net Present Value (NPV)
Kriteria keputusan pada metode Net present value (NPV) , yaitu :
- Jika NPV bertanda positif, maka investasi akan menguntungkan /feasible
- Jika NPV bertanda negatif, maka investasi tidak akan menguntungkan /unfesible
Contoh kasus :
Dana investasi : Rp 35,000,000,- (dialokasikan selama 2 tahun)
5. Tahun persiapan Rp 20,000,000,-
Tahun pertama Rp 15,000,000,-
Kegiatan pabrik dimulai setelah tahun kedua dari pengembangan kontruksi
Jumlah biaya operasi dan pemeliharaan berdasarkan rekapitulasi dari berbagai
biaya pada tahun kedua sebesar Rp 5,000,000,- /tahun dan untuk tahun-tahun
berikutnya seperti pada tabel 1.
Benefit dari kegiatan industri ini adalah jumlah produksi dari pengolahan hasil-hasil
pertanian, Kegiatan produksi dimulai pada tahun kedua dengan jumlah penghasilan
Rp 10,000,000,- sedangkan pada tahun-tahun berikutnya seperti pada tabel 1,
Berdasarkan data diatas, apakah rencana pembukaan industri yang mengolah hasil
pertanian tersebut layak untuk dikembangkan bila dilihat dari segi NPV denga diskon
factor sebesar 18%?
Cara Penyelesaian :
Untuk menghitung nialai NPV proyek tersebut digunakan rumus sebagai berikut:
NPV= I (1+i)-n
NPV= 11.115.000
Nilai NPV adalah 11.115.000 dengan nilai NPV ini adalah lebih dari satu, maka
gagasan usaha proyek tersebut layak untuk diusahakan
Referensi :
- https://carasiiumi.com/cara-menghitung-bep/ ( Senin, 24 Des 2018 , 10:30)
- https://marinasuciati.wordpress.com/2011/11/11/32/ ( Senin, 24 Des 2018 , 10:05)