1. Mobilitas Penduduk dan Teori Mobilitas
Presentase XI Demografi
Disusun
Oleh Kelompok 4
1. Amelia Suhandri / 14045015
2. AL Giffari Tamala / 14045059
3. Tiara Hayani / 14045011
4. Beni Setiawan / 14045037
FAKULTAS ILMU SOSIAL ( FIS )
UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2015
4. MOBILITAS PENDUDUK
PERMANEN (MIGRASI)
MOBILITAS PENDUDUK
NON PERMANEN
ULANG
ALIK
BERMUSIM
MOBILITAS PENDUDUK
HORIZONTAL
MOBILITAS PENDUDUK
VERTIKAL
MACAM-
MACAMNYA
FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI
BENTUK-
BENTUKNYA
PENDORONG
PENARIK
PENGHAMBAT
TRADISIONAL
PRA-MODERN
MODERN
CANGGIH
DAMPAKNYA
M
O
B
I
L
I
T
A
S
P
E
N
D
U
D
U
K
6. Mobilitas penduduk vertikal
mula-mula bekerja menjadi buruh tani
sekarang bekerja menjadi pedagang.Mobilitas penduduk vertikal sering disebut
dengan perubahan status sosial, atau
perpindahan dari cara-cara hidup tradisional
ke cara-cara hidup yang lebih modern.
Contohnya adalah perubahan status
pekerjaan Seseorang
7. Mobilitas penduduk horizontal
Mobilitas penduduk horizontal atau sering pula
disebut dengan mobilitas penduduk geografis adalah
gerak (movement) penduduk yang melintas batas
wilayah menuju ke wilayah yang lain dalam periode
waktu tertentu (Mantra 1984, 4).
Batas wilayah umumnya dipergunakan batas
administrasi misalnya : propinsi, kabupaten,
kecamatan, kelurahan atau pedukuhan.
8. Mobilitas Penduduk Permanen
(Migrasi)
Migrasi Adalah
perpindahan
penduduk dari
satu wilayah ke
wilayah lain
dengan maksud
untuk menetap di
daerah tujuan.
Migrasi
Internasional, merupakan
perpindahan penduduk
melintasi batas negara atau
antar negara dengan tujuan
menetap. Migrasi
internasioanal meliputi :
imigrasi, emigrasi,
Remigrasi /repatriasi,
Migrasi Internal, merupakan
gerakan perpindahan
penduduk dari suatu
tempat ketempat lain
melintasi wilayah
provinsi atau kabupaten
dalam wilayah negara.
Migrasi nasional
meliputi : Transmigrasi,
Urbanisasi, Ruralisasi,
Sirkulasi,
9. MOBILITAS PENDUDUK NON
PERMANEN
(mobilitas sirkuler)
tempat kerjanya.
Mobilitas sirkuler ialah gerakan penduduk
dari satu tempat ke tempat lain dengan
tidak ada niat untuk menetap di daerah
tujuan yang bersifat tidak tetap/sementara.
Perpindahan penduduk sementara karena
mendeka
10. Mobilitas ulang alik
Mobilitas ulang alik atau mobilitas harian, yaitu
penduduk yang karena pekerjaanya harus
melakukan perjalanan dari tempat tinggal nya ke
tempat kerjanya di daerah lain. Pagi berangkat
dan sore atau malam hari pulang.
11. Mobilitas bermusim
Mobilitas bermusim, yaitu penduduk yang
pekerjaan atau keperluannya untuk sementara
waktu menetap disuatu daerah dan dalam jangka
waktu tertentu untuk kembali ke tempat
tinggalnya
13. Mobilitas pra-modern
Mobilitas pra-modern, yang merupakan transisi dari
mobilitas tradisional menuju mobilitas modern.
Dalam hal ini penduduk mulai melakukan mobilitas
dengan tujuan yang lebih luas bukan hanya sekedar
untuk cukup pangan, misalnya kesenangan dan
kenyamanan
14. Mobilitas modern
Mobilitas Modern merupakan pergerakan atau
perubahan masyarakat yang cukup maju dan serba
canggih, dimana perkembangan teknologi dan
Transportasi sangat pesat.
15. Mobilitas canggih
Mobilitas canggih atau super-modern, dimana mobilitas
dilakukan telah melampaui pengertian berwiraswasta
secara wajar yang dapat dimasukkan dalam kategori
berfoya-foya dengan konsumsi yang berlebihan.
16. Faktor Pendorong ( Push )
1. Makin berkurangnya sumber daya alam.
2. Hilangnya mata pencaharian.
3. Perbedaan tingkat upah.
4. Diskriminasi yang bersifat penekanan dan penyisihan.
5. Menjauhkan diri dari masyarakat oleh karena tidak ada lagi
kesempatan mengembangkan diri, pekerjaan atau pun
perkawinan.
6. Menjauhkan diri dari daerah asal oleh karena bencana alam.
7. Fasilitas untuk memenuhi kebutuhan hidup terbatas.
8. Jarak yang tidak jauh dan mudahnya transportasi
mendorong mobilitas penduduk.
17. Faktor penarik (pull)
8. Daya tarik kota besar
Faktor penarik (pull) yang bersifat sentripetal
1. Kesempatan mendapat pekerjaan sesuai dengan latar
belakang profesinya dibandingkan di daerah asal.
2. Kesempatan memperoleh pendapatan yang lebih tinggi.
3. Kesempatan yang lebih tinggi memperoleh pendidikan atau
pelatihan sesuai dengan spesialisasi yang dikehendaki.
4. Keadaan lingkungan yang menyenangkan, seperti cuaca
perumahan, sekolah, da fasilitas umum lainnya.
5. Ketergantungan, seperti dari seorang isteri terhadap
suaminya yang tinggal di tempat yang dituju.
6. daerah tujuan mempunyai sarana pendidikan yang memadai
dan lebih lengkap
7. Informasi ajakan teman, saudara
18. Faktor Penghambat
Faktor yang terletak di antara daerah asal dan daerah
tujuan yang disebut penghalang. Misalnya: jarak, jenis
alat transport dan biaya transportasi.
19. Dampak Mobilitas Penduduk
kota. DLLDampak positif mobilitas
penduduk:
1. Meningkatkan
kesejahteraan
penduduk
2. Menambah
pengalaman hidup
dan pengetahuan
3. Membantu
kesempatan kerja
dan usaha
4. Membantu program
pemerataan
pembangunan di
daerah-daerah
Dampak negatif mobilitas
penduduk:
1. Meningkatnya angka
kriminalitas
2. Miningkatkan
gelandangan dan
pengangguran
3. Sering timbulnya
konflik antar
masyarakat
setempat
4. Gubuk-gubuk liar
yang menambah
kesemerawutan
21. Everett S Lee (1978)
Volume migrasi dalam
suatu wilayah
berkembang sesuai
dengan
keanekaragaman
daerah diwilayah
tersebut.
Dimana di wilayah asal
dan diwilayah tujuan
ada faktor positif (+),
negartif (-) dan Netral
(0).
22. Robert Norris (1972)
Menyebutkan bahwa diagram
Lee perlu ditambah
yaitudengan tiaga
komponen yaitu migrasi
kembali, kesempatan
paksam.
Kalau Lee menekankan
bahwa faktor individu
adalah faktor
terpentingdiantara 4 faktor
tersebut.
Norris berpendapat lain,
bahwa fator daerah asal
adalahfaktor yang
terpenting. Dalam gambar
yang disajikan Norris
wilayah di daerah daerah
tujuan dapat merupakan
wilayah kesempatan
antara.
23. Mabogunje (1970)
Melihat bahwa kontribusi dan migran terdahulu di
kota sangat besar dalam membantu migran baru
yang berasal dan desa atau daerah yang sama
dengan mereka, terutama pada tahap awal dan
mekanisme penyesuaian diuri di daerah tujuan Para
migran baru tidak hanya sekedar ditampung di
rumah migran lama, tetapi juga dicukupi kebutuhan
makan dan dibantu untuk mendapatkan
pekerjaansesuai dengan kemampuan dan relas
pekerjaan tertentu di suatu kota atau daerah
sering didominasi oleh migran yang berasal dan
desa atau daerah tertentu yang berasal dan desa
atau daerah tertentu pula.
24. Mitchell (1961)
menyatakan bahwa ada kekuatan yang menyebabkan orang
terikat pada daerah asal dan ada kekuatan yang mendorong
seseorang untuk meninggalkan daerah asal.