Dokumen tersebut membahas tentang jumlah penduduk, transmigrasi, urbanisasi, sensus, dan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk yang cepat di Indonesia serta permasalahan terkait kependudukan. Dokumen ini juga menjelaskan definisi dan tujuan dari konsep-konsep tersebut beserta contohnya.
1. Nama : Moh. Reza Syah Valevi
Kelas : VIII E
1. Jumlah Penduduk
jumlah penduduk adalah bertambahnya jumlah penduduk pada suatu tempat
sedangkan pertumbuhan penduduk adalah jumlah penduduk yang dipengaruhi oleh
kematian, kelahiran, dan migrasi penduduk. Dunia yang kita tempati ini memiliki 195
Negara dengan jumlah penduduk (populasi) sebanyak 7.256.490.011 jiwa (menurut
CIA World Factbook Tahun 2015). Republik Rakyat China menempati urutan
pertama dan merupakan Negara yang memiliki Populasi atau Jumlah Penduduk
terbanyak di Dunia dengan jumlah penduduknya sekitar 1,36 milliar jiwa atau
tepatnya adalah 1.367.485.388 jiwa. Angka tersebut merupakan 18,8% dari
keseluruhan Jumlah Penduduk Dunia ini. Berada di Urutan kedua adalah India yang
memiliki jumlah penduduk sebanyak 1.251.695.584 jiwa atau sekitar 17,2% dari
seluruhan Jumlah Penduduk di Dunia ini. Sedangkan Negara kita Republik Indonesia
menduduki urutan keempat dengan Jumlah Penduduk-nya 255.993.674 jiwa (sekitar
255 Juta jiwa) atau sekitar 3,5% dari keseluruhan Jumlah Penduduk Dunia.
2. Transmigrasi
Transmigrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu wilayah yang padat
penduduknya ke area wilayah pulau lain yang penduduknya masih sedikit atau belum
ada penduduknya sama sekali. Transmigrasi di Indonesia biasanya diatur dan didanai
oleh pemerintah kepada warga yang umumnya golongan menengah ke bawah.
Sesampainya di tempat transmigrasi para transmigran akan diberikan sebidang tanah,
rumah sederhana dan perangkat lain untuk penunjang hidup di lokasi tempat tinggal
yang baru.
B. Tujuan Diadakan Transmigrasi
1. Untuk meratakan persebaran penduduk di seluruh wilayah nusantara
2. Untuk pertahanan dan keamanan / hankam lokal nasional
3. untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat dengan memberikan kesempatan
merubah nasib.
C. Jenis-jenis / Macam-macam Transmigrasi
1. Transmigrasi Umum adalah program transmigrasi yang disponsori dan dibaiayai
secara keseluruhan oleh pihak pemerintah melalui depnakertrans (departemen
tenaga kerja dan transmigrasi).
2. Transmigrasi Spontan / Swakarsa adalah perpindahan penduduk dari daerah padat
ke pulau baru sepi penduduk yang didorong oleh keinginan diri sendiri namun
masih mendapatkan bimbingan serta fasilitas penunjang dari pemerintah.
2. 3. Transmigrasi Bedol Desa adalah transmigrasi yang dilakukan secara masal dan
kolektif terhadap satu atau beberapa desa beserta aparatur desanya pindah ke pulau
yang jarang penduduk. Biasanya transmigrasi bedol desa terjadi karena bencana
alam yang merusak desa tempat asalnya.
3. Urbanisasi
Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota. Urbanisasi adalah
masalah yang cukup serius bagi kita semua. Persebaran penduduk yang tidak merata
antara desa dengan kota akan menimbulkan berbagai permasalahan kehidupan sosial
kemasyarakatan. Jumlah peningkatan penduduk kota yang signifikan tanpa didukung
dan diimbangi dengan jumlah lapangan pekerjaan, fasilitas umum, aparat penegak
hukum, perumahan, penyediaan pangan, dan lain sebagainya tentu adalah suatu
masalah yang harus segera dicarikan jalan keluarnya. Berbeda dengan perspektif ilmu
kependudukan, definisi urbanisasi berarti persentase penduduk yang tinggal di daerah
perkotaan. Perpindahan manusia dari desa ke kota hanya salah satu penyebab
urbanisasi. Perpindahan itu sendiri dikategorikan 2 macam, yakni migrasi penduduk
dan mobilitas penduduk. Migrasi penduduk adalah perpindahan penduduk dari desa
ke kota yang bertujuan untuk tinggal menetap di kota, sedangkan Mobilitas Penduduk
berarti perpindahan penduduk yang hanya bersifat sementara saja atau tidak menetap.
Untuk mendapatkan suatu niat untuk hijrah atau pergi ke kota dari desa, seseorang
biasanya harus mendapatkan pengaruh yang kuat dalam bentuk ajakan, informasi
media massa, impian pribadi, terdesak kebutuhan ekonomi, dan lain sebagainya.
Pengaruh-pengaruh tersebut bisa dalam bentuk sesuatu yang mendorong, memaksa
atau faktor pendorong seseorang untuk urbanisasi, maupun dalam bentuk yang
menarik perhatian atau faktor penarik. Di bawah ini adalah beberapa atau sebagian
contoh yang pada dasarnya dapat menggerakkan seseorang untuk melakukan
urbanisasi perpindahan dari pedesaaan ke perkotaan.
Faktor penarik
1. Kehidupan kota yang lebih modern
2. Sarana dan prasarana kota lebih lengkap
3. Banyak lapangan pekerjaan di kota
4. Pendidikan sekolah dan perguruan tinggi lebih baik dan berkualitas
Faktor pendorong
1. Lahan pertanian semakin sempit
2. Merasa tidak cocok dengan budaya tempat asalnya
3. 3. Menganggur karena tidak banyak lapangan pekerjaan di desa
4. Terbatasnya sarana dan prasarana di desa
5. Diusir dari desa asal
6. Memiliki impian kuat menjadi orang kaya
Keuntungan urbanisasi
1. Memoderenisasikan warga desa
2. Menambah pengetahuan warga desa
3. Menjalin kerja sama yang baik antarwarga suatu daerah
4. Mengimbangi masyarakat kota dengan masyarakat desa
Akibat urbanisasi
1. Terbentuknya suburb tempat-tempat pemukiman baru dipinggiran kota
2. Makin meningkatnya tuna karya (orang-orang yang tidak mempunyai pekerjaan tetap)
3. Masalah perumahan yg sempit dan tidak memenuhi persyaratan kesehatan
4. Lingkungan hidup tidak sehat, timbulkan kerawanan sosial dan kriminal
4. Sensus
Sensus merupakan penghitungan jumlah penduduk, ekonomi, dan sebagainya yang dilakukan
oleh pemerintah dalam jangka waktu tertentu, dilakukan secara serentak, dan bersifat
menyeluruh dalam suatu batas negara untuk kepentingan demografi negara yang
bersangkutan. Sensus penduduk adalah kegiatan yang dilakukan dengan mengambil data-data
penduduk disuatu wilayah berdasarkan jumlah penduduk laki-laki, jumlah penduduk
perempuan, jenis kelamin, ratio, dan kepadatan penduduk.
Sensus penduduk merupakan
suatu konsep georafi sosial
yang jika dilihat dari sejarah
aktivitasnya, “sensus
penduduk” merupakan salah
satu kegiatan statistik tertua
dan terluas yang dilakukan
oleh pemerintah di seluruh duia yang dahlunya lebih berorientasi untuk taksiran kekuatan
militer dan perpajakan. Sensus juga dikembangkan untuk mengumpulkan informasi mengenai
perumahan, sektor manufaktur, pertanian industri pertambangan, dan dunia bisnis.
Berikut adalah metode sensus Penduduk yaitu :
4. 1. Sensus Penduduk dengan Metode Householder. Pada metode Householder, pengisian
daftar pertanyaan tentang data kependudukan diserahkan kepada penduduk atau
responden, sehingga penduduk diberi daftar pertanyaan untuk diisi dan akan diambil
kembali beberapa waktu kemudian. Metode semacam ini hanya dapat dilakukan pada
daerah yang tingkat pendidikan penduduknya relatif tinggi, karena mereka mampu
memahami dan menjawab setiap pertanyaan yang diserahkan kepada mereka.
2. Sensus Penduduk dengan Metode Canvaser. Pada metode Canvaser, pengisian daftar
pertanyaan tentang data kependudukan dilakukan oleh petugas sensus dengan cara
mendatangi dan mewawancarai penduduk atau responden secara langsung. Petugas
sensus mengajukan pertanyaan-pertanyaan sesuai daftar dan penduduk yang didatangi
menjawab secara lisan sesuai dengan keadaan atau kondisi yang sebenarnya.
Berdasarkan status tempat tinggal penduduknya, sensus dapat dibedakan menjadi sensus de
facto dan sensus de jure. Berikut ini perbedaan sensus penduduk antara metode sensus de
facto dan metode sensus de jure.
1. Sensus De Facto. Pada metode De Facto, pencatatan dilakukan oleh petugas pada
setiap orang yang ada di daerah tersebut pada saat sensus diadakan. Metode sensus ini
tidak membedakan antara penduduk asli yang menetap ataupun penduduk yang hanya
tinggal sementara waktu.
2. Sensus De Jure. Pada metode De Jure, pencatatan penduduk dilakukan oleh petugas
hanya untuk penduduk yang secara resmi tercatat dan tinggal sebagai penduduk di
daerah tersebut pada saat dilakukannya sensus, sehingga dapat dibedakan antara
penduduk asli yang menetap dan penduduk yang hanya tinggal untuk sementara
waktu atau yang belum terdaftar sebagai penduduk setempat. Dengan menggunakan
sensus de jure, penduduk yang belum secara resmi tercatat sebagai penduduk di
daerah tersebut tidak disertakan dalam penghitungan.
Manfaat sensus dengan mengumpulkan data-data sensus kependudukan seringkali digunakan
sebagai landasan alokasi atau pembagian wilayah administratif. Data sensus juga digunakan
secara luas oleh pemerintah di berbagai negara untuk mengadakan perencanaan dan
pelaksanaan berbagai fungsi pemerintah.
5. Faktor-faktor yang menyebabkan jumlah penduduk sangat pesat
Seiring waktu berjalan,di Indonesia pertumbuhan penduduk sangat pesat sekali akibatnya
pemertintah kewalahan mengatasinya. Akibatnya Indonesia mengalami ledakan
5. penduduk,tetapi yang hanya mengalami pertumbuhan penduduk sangat pesat berada di
pulau Jawa,sedangkan di pulau Sumatera,Kalimantan,Sulawesi dan Papua pertumbuhan
penduduk sangatlah rendah. Penyebab utama ledakan penduduk di pulau Jawa ialah
transmigrasi dari luar daerah ke daerah Jawa,sehingga menurunya penduduk di pulau-
pulau lain selain pulau Jawa. Apa itu pertumbuhan penduduk? Pertumbuhan penduduk
adalah pertumbuhan penduduk yang dipengaruhi oleh kelahiran, kematian, imigrasi dan
emigrasi. Banyak faktor utama penyebab ledakan penduduk iyalah kelahiran (pronalitas).
Pandangan masyarakat yang tidak logis menyebabkan perutmbuhan penduduk semakin
meningkat,penyebabnya:
a. 1.Kawin usia muda
b. Pandangan “banyak anak banyak rezeki”
c. Anak menjadi harapan bagi orang tua sebagai pencari nafkah
d. Anak merupakan penentu status sosial
e. Anak merupakan penerus keturunan terutama anak laki-laki.
f. Program KB (Keluarga berencana) tidak berjalan sesuai rencana
selain dari faktor kelahiran,ada faktor lain yang menyebabkan pertumbuhan penduduk
sangat cepat,yaitu sedikitnya jumlah kematian daripada jumlah kelahiran
Lebih banyak jumlah kelahiran dari pada jumlah kematian,akibat dari:
1. Meningkatnya kesadaran penduduk akan pentingnya kesehatan
2. Fasilitas kesehatan yang memadai
3. Meningkatnya keadaan gizi penduduk
4. banyaknya tenaga medis seperti dokter, dan bidan
Faktor faktor tersebut yang mengurangi jumlah kematian,akibatnya penduduk semakin
banya. Jadi faktor kesehatan sangat berpengaruh dalam pertumbuhan penduduk
Berikut merupakan ciri-ciri kependudukan di Indonesia:
1. Jumlah penduduk yang besar
2. Pertumbuhan penduduk yang cepat
3. Penyebaran yang tidak merata
4. Struktur umur penduduk yang muda
5. Tingkat sosial ekonomi yang rendah.
Upaya pemerintah dalam menangani pertumbuhan penduduk di indonesia sudah cukup
banyak yaitu program KB (Keluarga berencana). Tujuan dari Program KB ini
meningkatkan kesejahteraan ibu, anak dalam rangka mewujudkan keluarga kecil yang
bahagia, sejahtera yang menjadi dasar terwujudnya masyarakat yang sejahtera dengan
6. mengendalikan kelahiran, sekaligus dalam rangka menjamin terkendalinya pertambahan
penduduk di Indonesia.
Pelaksanaan Program Keluarga Berencana di Indonesia berpijak pada dua landasan :
• Prinsip kepentingan nasional
• Prinsip sukarela, demokrasi dan menghormati hak azazi manusia.
Karena berpijak pada prinsip sukarela maka usaha yang dilakukan merangsang minat
masyarakat terhadap pelaksana Keluarga Berencana. Adapun usaha-usaha yang dilakukan
antara lain melalui pendidikan, penyuluhan dan pendekatan medis. Kegiatan penerangan
dan penyuluhan ditujukan pada masyarakat umum agar setiap anggota masyarakat
memiliki pengertian dan rasa tanggung jawab akan terciptanya keluarga sejahtera dengan
menerima norma keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera.
Tujuan Khusus Dari KB :
• Penurunan fertilitas melalui pengaturan kelahiran dengan pemakaian alat kontrasespi
• Penurunan angka kematian ibu hamil dan melahirkan
• Penurunan angka kematian bayi
• Penanganan masalah kesehatan reproduksi
• Pemenuhan hak-hak reproduksi
6. permasalahan penduduk
permasalahan kependudukan di indonesia salah satu yang harus dihadapi di setiap
negara,bukan tidak mungkin angka kelahiran di setiap tahunnya akan terus meningkat,dan
pemerintah pun akan kesulitan untuk mensejahterakan rakyat karena dari tahun ke tahun
jumlah penduduk indonesia terus meningkat dan anggaran untuk membantu masyarakat
menengah kebawah juga ikut meningkat.kebutuhan pokok semakin lama semakin menipis
dan lowongan pekerjaan yang terbatas.
Adapun masalah-masalah kependudukan yang dialami oleh Indonesia antara lain:
A. Demografis
1. Besarnya Jumlah Penduduk (Over Population) Telah disebutkan sebelumnya di awal
bahwa jumlah penduduk Indonesia berada di urutan ke empat terbesar di dunia setelah
berturut-turut China, India, Amerika Serikat dan keempat adalah Indonesia. Jumlah penduduk
Indonesia dari hasil Sensus 2010 mencapai angka 237.641.326 (www.bps.go.id). Dari tahun
7. ke tahun jumlah penduduk Indonesia semakin bertambah. Dari sensus tahun 1971-2010,
jumlah penduduk Indonesia semakin bertambah.Dari data yang saya ambil dari Kabupaten
Kepulaun Selayar akan mewakili jumlah penduduk Indonesia, di bawah ini dapat dilihat
bagaimana jumlah penduduk di Kepualuan Kepulauan Selayar dari tahun ke tahun semakin
bertambah. Hal ini tentunya memberikan berbagai dampak baik postif dan negatif. Sebelum
membahas tentang masalah kependudukan, ada baiknya kita mengetahui dampak positifnya
lebih dahulu antara lain sebagai penyediaan tenaga kerja dalam masalah sumber daya alam,
mempertahankan keutuhan negara dari ancaman yang berasal dari bangsa lain, dsb. Akan
tetapi permasalahan kependudukan terkait dengan jumlah penduduk yang besar menjadi
sebuah masalah yang tidak dapat dihindarkan. Indonesia memiliki berbagai potensi terjadinya
konfik. Benturan antara berbagai kepentingan dengan berbagai organisasi masa lainnya
membuat masalah besarnya populasi menjadi hambatan. Selain itu yang terpenting terkait
dengan permasalahan penyediaan sumber daya alam dan berbagai kebutuhan penting lainnya.
Adanya tekanan penduduk terhadap daya dukung lingkungan menjadi masalah yang sangat
rumit. Kepentingan untuk membangun tempat tinggal dan ruang gerak sangatlah penting
namun di sisi lain terdapat kepentingan yang terkait dengan permasalah lingkungan seperti
halnya sebagai daerah aliran sungai, daerah resapan air, pertanian, penyediaan sumber daya
alam, dll. Kedua hal tersebut tidak dapat dipisahkan dan keduanya perlu mendapatkan
perhatian yang sama demi keseimbangan alam. Selain itu, masalah yang muncul terkait
dengan jumlah penduduk yang besar adalah dalam penyedian lapangan pekerjaan. Kebutuhan
akan bahan pokok menuntut orang untuk berkerja dan encari nafkah. Namun, penyedia
lapangan kerja sangatlah minim. Yang menjadi masalah adalah penduduk lebih senang untuk
menggantungkan diri terhadap pekerjaan dan cenderung mencari pekerjaan daripada
membuka lapangan pekerjaan. Hal ini menyebabkan masalah baru yaitu pengangguran.
Apabila jumlah pengangguran ini tinggi, maka rasio ketergantungan tinggi sehingga negara
memiliki tanggungan yang besar untuk penduduknya yang dapat menghambat pembangunan
dan menyebabkan tingkat kemiskinan menjadi tinggi. Jumlah penduduk yang besar memiliki
andil dalam berbagai permasalahan lingkungan dan aspek lainnya. Jumlah penduduk yang
besar tentunya membutuhkan ruang yang lebih luas dan juga kebutuhan yang lebih banyak
namun lahan dan juga wilayah Indonesia tidaklah bertambah. Oleh karena itu, perencaan
yang matang sangatlah diperlukan guna penentuan kebijakan terkait dengan besarnya jumlah
penduduk Indonesia.
8. 2. Tingginya Tingkat Pertumbuhan Penduduk Terkait dengan jumlah penduduk yang
tinggi tentunya terdapat faktor yang mempengaruhinya. Salah satunya adalah tingkat atau laju
pertumbuhan penduduk. Besarnya laju pertumbuhan penduduk membuat pertambahan jumlah
penduduk semakin meningkat. Semakin besar persentase kenaikannya maka semakin besar
jumlah penduduknya. Kenaikan ini tentunya membawa dampak bagi kependudukan
Indonesia. Dalam penentuan kebijakan semakin banyak yang perlu dipertimbangkan baik
dalam hal penyediaan berbagai sarana dan prasarana, fasilitas-fasilitas umum dan yang
terpenting adalah kebijakan dalam rangka mengurangi laju pertumbuhan yang ada di
Indonesia. Dari situlah muncul program KBdan kini ditangani oleh BKKBN. jika melihat
grafik di atas, dari tahun ke tahun tingkat pertumbuhan penduduk Indonesia semakin
menurun. Pertambahan yang terjadi tidak terlalu tinggi daripada tahun sebelumnya. Namun,
alangkah lebih baik apabila persentase pertumbuhannya semakin menurun hingga mencapai
angka dibawah 1%. Dalam penggelompokkan negara-negara, negara-negara maju selalu
memiliki angka pertumbuhan penduduk di bawah 1% atau bahkan 0%. Melihat dari jumlah
penduduk Indonesia yang tinggi, penekanan agar laju pertumbuhan penduduk dapat menurun
merupakan langkah yang baik guna menjaga kualitas sumber daya manusia Indonesia.
Apabila tingginya tingkat pertumbuhan penduduk terus dibiarkan maka akan terjadi berbagai
masalah baik masalah pengangguran, tingkat kualitas sumber daya manusia yang menurun,
kejahatan, lapangan pekerjaan dll yang memberikan dampak negatif bagi kelangsungan umat
manusia Indonesia khususnya. Oleh karena itu, usaha untuk menekan laju pertumbuhan
sangatlah penting. Program-program yang ditawarkan pemerintah harus didukung oleh
masyarakat seperti halnya KB, penggunaan alat kontrasepsi, penundaan usia perkawinan, dll
sehingga penurunan laju pertumbuhan penduduk diharapkan menurun.
3. Persebaran Penduduk Tidak Merata Kepadatan penduduk adalah jumlah penduduk
disuatu wilayah dibandingkan dengan luas wilayahnya yang dihitung jiwa per km kuadrat.
Berdasarkan sensus penduduk dan survey penduduk, persebaran penduduk Indonesia antar
provinsi yang satu dengan provinsi yang lain tidak merata. Di Indonesia sendiri terjadi
konsentrasi kepadatan penduduk yang berpusat di Pulau Jawa. Hampir lebih dari 50% jumlah
penduduk Indonesia mendiami Jawa. Hal ini menjadi masalah apabila pusat pemerintahan,
informasi, trasportasi, ekonomi, dan berbagai fasilitas hanya berada di satu wilayah.
Penduduk akan berusaha untuk melakukan migrasi dan akhirnya akan berdampak pada
permasalahan pemerataan pembangunan. Faktor faktor yang menyebabkan terjadinya
persebaran penduduk:
9. 1. Kesuburan tanah, daerah atau wilayah yang ditempati banyak penduduk, karena dapat
dijadikan sebagai lahan bercocok tanam dan sebaliknya.
2. Iklim, wilayah yang beriklim terlalu panas, terlalu dingin, dan terlalu basah biasanya
tidak disenangi sebagai tempat tinggal
3. Topografi atau bentuk permukaan tanah pada umumnya masyarakat banyak bertempat
tinggal di daerah datar
4. Sumber air
5. Perhubangan atau transportasi
6. Fasilitas dan juga pusat-pusat ekonomi, pemerintahan, dll.
Jumlah penduduk Indonesia menempati urutan keempat terbesar di dunia.Tingkat
pertumbuhan penduduknya juga tinggi. Sebenarnya jumlah pendudukyang besar bukanlah
suatu masalah, sebab apabila semua penduduknya memiliki
kualitas SDM yang baik maka justru akan memberikan kontribusi kepada negara.
Masalah kependudukan di Indonesia adalah sebagai berikut:
1. Masalah Penduduk yang Bersifat Kuantitatif
a. Jumlah Penduduk Besar Penduduk dalam suatu negara menjadi faktor terpenting dalam
pelaksanaan pembangunan karena menjadi subjek dan objek pembangunan.
Manfaat jumlah penduduk yang besar:
1) Penyediaan tenaga kerja dalam masalah sumber daya alam.
2) Mempertahankan keutuhan negara dari ancaman yang berasal dari bangsa lain.
Selain manfaat yang diperoleh, ternyata negara Indonesia yang berpenduduk besar, yaitu
nomor 4 di dunia menghadapi masalah yang cukup rumit yaitu:
1) Pemerintah harus dapat menjamin terpenuhinya kebutuhan hidupnya.
Dengan kemampuan pemerintah yang masih terbatas masalah ini sulit diatasi
sehingga berakibat seperti masih banyaknya penduduk kekurangan gizi
makanan,timbulnya pemukiman kumuh.
10. 2) Penyediaan lapangan kerja, sarana dan prasarana kesehatan dan
pendidikan serta fasilitas sosial lainnya. Dengan kemampuan dana yang
terbatas masalah ini cukup sulit diatasi, oleh karena itu pemerintah
menggalakkan peran serta sektor swasta untuk mengatasi masalah ini.
b.Pertumbuhan Penduduk Cepat
Secara nasional pertumbuhan penduduk Indonesia masih relatif cepat, walaupun ada
kecenderungan menurun. Antara tahun 1961 – 1971 pertumbuhan penduduk sebesar 2,1 %
pertahun, tahun 1971 – 1980 sebesar 2,32% pertahun, tahun
1980 – 1990 sebesar 1,98% pertahun, dan periode 1990 – 2000 sebesar 1,6%
pertahun. Keluarga berencana merupakan suatu usaha untuk membatasi jumlah anak dalam
keluarga, demi kesejahteraan keluarga. Dalam program ini setiap keluarga dianjurkan
mempunyai dua atau tiga anak saja atau merupakan keluarga kecil.Dengan terbentuknya
keluarga kecil diharapkan semua kebutuhan hidup anggota keluarga dapat terpenuhi sehingga
terbentuklah keluarga sejahtera.
Dua tujuan pokok Program Keluarga Berencana yaitu:
a. Menurunkan angka kelahiran agar pertambahan penduduk tidak melebihi kemampuan
peningkatan produksi.
b. Meningkatkan kesehatan ibu dan anak untuk mencapai keluarga sejahtera
c. Persebaran Penduduk Tidak Merata Persebaran penduduk di Indonesia tidak merata baik
persebaran antarpulau, provinsi, kabupaten maupun antara perkotaan dan pedesaan. Pulau
Jawa dan Madura yang luasnya hanya ±7% dari seluruh wilayah daratan Indonesia, dihuni
lebih kurang 60% penduduk Indonesia Perkembangan kepadatan di Pulau Jawa dan Madura
tergolong tinggi, yaitu tahun 1980 sebesar 690 jiwa tiap-tiap kilometer persegi, tahun 1990
menjadi 814 jiwa dan tahun 1998 menjadi 938 jiwa per kilo meter persegi Akibat dari tidak
meratanya penduduk, yaitu luas lahan pertanian di Jawa semakin sempit. Lahan bagi petani
sebagian dijadikan permukiman dan industri. Sebaliknya banyak lahan di luar Jawa belum
dimanfaatkan secara optimal karena kurangnya sumber daya manusia. Sebagian besar tanah
di luar Jawa dibiarkan begitu saja tanpa ada kegiatan pertanian. Keadaan demikian tentunya
11. sangat tidak menguntungkan dalam melaksanakan pembangunan wilayah dan bagi
peningkatan pertahanan keamanan negara.
Faktor-faktor yang menyebabkan tingginya tingkat migrasi ke pulau Jawa, antara lain karena
pulau Jawa:
• Sebagai pusat pemerintahan.
• Sebagian besar tanahnya merupakan tanah vulkanis yang subur.
• Merupakan pusat kegiatan ekonomi dan industri sehingga banyak tersedia lapangan kerja.
• Tersedia berbagai jenjang dan jenis pendidikan.
• Memiliki sarana komunikasi yang baik dan lancar Persebaran penduduk antara kota dan
desa juga mengalami ketidakseimbangan. Perpindahan penduduk dari desa ke kota di
Indonesia terus mengalami peningkatan dari waktu ke waktu. Urbanisasi yang terus terjadi
menyebabkan terjadinya pemusatan penduduk di kota yang luas wilayahnya
terbatas. Pemusatan penduduk di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Medan dan kota-
kota besar lainnya dapat menimbulkan dampak buruk terhadap lingkungan
hidup seperti:
• Munculnya permukiman liar.
• Sungai-sungai tercemar karena dijadikan tempat pembuangan sampah baik oleh masyarakat
maupun dari pabrik-pabrik industri.
• Terjadinya pencemaran udara dari asap kendaraan dan industri.
• Timbulnya berbagai masalah sosial seperti perampokan, pelacuran, dan lain-lain. Oleh
karena dampak yang dirasakan cukup besar maka perlu ada upaya untuk meratakan
penyebaran penduduk di tiap-tiap daerah.
Upaya-upaya tersebut adalah:
• Pemerataan pembangunan.
• Penciptaan lapangan kerja di daerah-daerah yang jarang penduduknya dan daerah pedesaan.
• Pemberian penyuluhan terhadap masyarakat tentang pengelolaan
lingkungan alamnya. Selain di Jawa ketimpangan persebaran penduduk terjadi di Irian Jaya
dan Kalimantan. Luas wilayah Irian Jaya 21,99% dari luas Indonesia, tetapi jumlah
penduduknya hanya 0,92% dari seluruh penduduk Indonesia. Pulau Kalimantan luasnya
28,11% dari luas Indonesia, tetapi jumlah penduduknya hanya 5% dari jumlah penduduk
Indonesia. Untuk mengatasi persebaran penduduk yang tidak merata dilaksanakan program
transmigarasi. Tujuan pelaksanaan transmigrasi yaitu:
– Meratakan persebaran penduduk di Indonesia.
12. – Peningkatan taraf hidup transmigran.
– Pengolahan sumber daya alam.
– Pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Indonesia.
– Menyediakan lapangan kerja bagi transmigran.
– Meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa.
– Meningkatkan pertahanan dan kemananan wilayah Indonesia. Persebaran yang tidak merata
berpengaruh terhadap lingkungan hidup. Daerah-daerah yang padat penduduknya terjadi
exploitasi sumber alam secara berlebihan sehingga terganggulah keseimbangan alam. Sebagai
contoh adalah hutan yang terus menyusut karena ditebang untuk dijadikan lahan
pertanian maupun pemukiman. Dampak buruk dari berkurangnya luas hutan adalah:
• terjadi banjir karena peresapan air hujan oleh hutan berkurang.
• terjadi kekeringan.
• tanah sekitar hutan menjadi tandus karena erosi.
2. Masalah Penduduk yang Bersifat Kualitatif
a. Tingkat Kesehatan Penduduk yang rendah Meskipun telah mengalami perbaikan, tetapi
kualitas kesehatan penduduk Indonesia masih tergolong rendah. Indikator untuk melihat
kualitas kesehatan penduduk adalah dengan melihat:
1) Angka Kematian
2) Angka Harapan Hidup Angka kematian yang tinggi menunjukkan tingkat kesehatan
penduduk yang rendah. Angka harapan hidup yang tinggi menunjukkan tingkat
kesehatan penduduk yang baik. Kualitas kesehatan penduduk tidak dapat dilepaskan
dari pendapatan penduduk. Semakin tinggi pendapatan penduduk maka pengeluaran untuk
membeli pelayanan kesehatan semakin tinggi. Penduduk yang pendapatannya tinggi dapat
menikmati kualitas makanan yang memenuhi standar kesehatan.
b. Tingkat Pendidikan yang Rendah
Tingkat pendidikan bukanlah satu-satunya indikator untuk mengukur kualitas SDM
penduduk suatu negara. Kualitas SDM berhubungan dengan produktivitas kerja. Orang yang
tingkat pendidikannya tinggi diharapkan punya produktivitas yang tinggi. Kenyataan yang
terjadi di Indonesia adalah banyak orang berpendidikan tinggi (sarjana) tetapi menganggur.
13. Keadaan demikian tentu sangat memprihatinkan. Orang yang menganggur menjadi beban
bagi orang lain (keluarganya). Tingkat pendidikan diharapkan berbanding lurus dengan
tingkat kesejahteraan. Sehingga pembangunan dalam bidang pendidikan yang dilakukan oleh
pemerintah membawa dampak positif yang signifikan terhadap kesejahteraan penduduk.
c. Tingkat Kemakmuran yang Rendah
Meskipun tidak termasuk negara miskin, jumlah penduduk Indonesia yang hidup di bawah
garis kemiskinan cukup besar. Sebanyak 37,5 juta penduduk Indonesia hidup di bawah garis
kemiskinan menurut standard yang ditetapkan PBB. Kemakmuran berbanding lurus dengan
kualitas SDM. Semakin tinggi kualitas SDM penduduk, semakin tinggi pula tingkat
kemakmurannya. Banyak negara yang miskin sumber daya alam tetapi tingkat kemakmuran
penduduknya tinggi. Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya sumber daya alam.
Refrensi
http://www.organisasi.org/1970/01/pengertian-macam-jenis-tujuan-transmigrasi-
penduduk-mobilitas-dari-suatu-daerah-padat-ke-pulau-sedikit-penghuni-geografi.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Urbanisasi
http://seputarpengertian.blogspot.co.id/2015/09/pengertian-dan-metode-sensus-
penduduk.html
http://fajarfalah.blogspot.co.id/2011/10/faktor-atau-penyebab-pertumbuhan.html
https://intansaf.wordpress.com/2013/09/26/permasalahan-kependudukan-di-indonesia/