2. Anggota kelompok
- Hikmah Izdihar
(9)
- Iqlima Siti Nur Fadilah
(11)
- M Agha Nufail Fadilah
(15)
- M Valen Saputra
(21)
- Siti Hanira Rahim
(31)
3. Materi
Kualitas Penduduk dan
Indeks Pembangunan
Manusia
A C
B
Faktor Dinamika dan
Proyeksi
Kependudukan
Mobilitas Penduduk
dan Tenaga Kerja
Sumber Data
Kependudukan
D F
E
Bonus Demografi dan
Dampaknya Terhadap
Pembangunan
Permasalahan Yang
Diakibatkan Dinamika
Kependudukan
Pengolahan dan
Analisis Data
Kependudukan
G
4. A. Faktor Dinamika dan Proyeksi
Kependudukan
Dinamika penduduk adalah kondisi di saat struktur
penduduk, jumlah dan persebarannya mengalami
perubahan akibat terjadinya proses demograf yaitu
kelahiran, kematian, perpindahan. Dinamika
penduduk juga merupakan perubahan keadaan
penduduk.
5. A. Faktor Dinamika dan Proyeksi
Kependudukan
Dinamika penduduk atau perubahan jumlah penduduk
dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu
kelahiran (natalitas),
kematian (mortalitas),
migrasi (perpindahan).
6. Faktor Kelahiran
Besar kecilnya jumlah kelahiran dalam suatu
penduduk tergantung pada beberapa faktor misalnya:
struktur umur, tingkat pendidikan, umur pada waktu
kawin pertama, banyaknya perkawinan, status
pekerjaan wanita, penggunaan alat kontrasepsi dan
pendapatan/kekayaan.
7. Faktor Kematian
Kematian merupakan parameter demografi yang
berfungsi mengurangi jumlah penduduk. Tinggi
rendahnya tingkat kematian penduduk disuatu daerah
mencerminkan kondisi kesehatan penduduk disuatu
daerah.
8. Faktor Kematian
Faktor-faktor yang mempengaruhi kematian dibagi
menjadi dua yaitu:
1. Faktor langsung (faktor dari dalam) terdiri dari
umur, jenis kelamin, penyakit, kecelakaan, kekerasan,
dan bunuh diri.
2. Faktor tidak langsung (faktor dari luar) terdiri dari
tekanan psikis dan batin, kedudukan dalam
perkawinan, kedudukan sosial-ekonomi, dan yang
terakhir tingkat pendidikan.
9. Faktor Migrasi
Berikut beberapa faktor penyebab
terjadinya imigrasi:
Kurangnya lapangan pekerjaan
Kepadatan penduduk
Sumber daya alam kurang
Perbedaan pendapat dan politik
Hubungan sosial yang tidak baik
10. B. Mobilitas Penduduk dan Tenaga Kerja
Tenaga Kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan
pekerjaan untuk menghasilkan barang atau jasa guna
memenuhi kebutuhannya sendiri ataupun masyarakat.
Berdasarkan bentuk mobilitasnya, tenaga kerja terbagi
menjadi dua tipe berikut.
Stayers, yakni tenaga kerja yang bekerja di lokasi yang
sama dengan tempat tinggalnya.
Movers, yakni tenaga kerja yang lokasi bekerjanya
berbeda dengan lokasi tempat tinggalnya.
11. B. Mobilitas Penduduk dan Tenaga Kerja
Mobilitas telah menjadi penyebab serta penerima dampak
dari perubahan dalam struktur ekonomi dan sosial suatu
daerah. Proses pembangunan tidak akan terjadi tanpa
adanya mobilitas penduduk dan tenaga kerja. Secara garis
besar, mobilitas penduduk dibagi menjadi 2, yaitu mobilitas
vertikal dan mobilitas horizontal.
12. Mobilitas Vertikal
Mobilitas vertikal adalah semua gerakan penduduk dalam
usaha perubahan status sosial. Contohnya adalah anak
seorang buruh tani tani ingin menjadi pengusaha sukses,
maka ia belajar keras agar dapat beasiswa belajar ke luar
negeri. Sepulangnya nanti bekerja si sektor bisnis, akhirnya
bisa jadi pengusaha sukses
13. Mobilitas Horizontal
Mobilitas horizontal adalah perpindahan penduduk dari
suatu daerah ke daerah lain, atau perpindahan penduduk
melintas batas wilayah tertentu dalam periode waktu
tertentu. Mobilitas horizontal dibagi menjadi 2 yaitu migrasi
(mobilitas penduduk yang bertujuan untuk menetap di
daerah baru), dan mobilitas sirkuler (mobilitas sementara)
14. C. Kualitas Penduduk dan Indeks
Pembangunan Manusia
Indeks Pembangunan Manusia atau IPM adalah
pengukuran pencapaian hasil pembangunan dari
daerah atau wilayah. Semakin tinggi nilai IPM suatu
negara atau daerah, menunjukkan pencapaian
pembangunan manusianya semakin baik. Kualitas
penduduk dibagi menjadi 4 macam yaitu:
Kualitas penduduk berdasarkan pendidikan
Kualitas penduduk berdasarkan kesehatan
Kualitas penduduk berdasarkan mata pencaharian
Kualitas penduduk berdasarkan pendapatan
perkapita
15. Mobilitas penduduk (migrasi) dibedakan menjadi dua jenis
sebagai berikut:
a. Migrasi antar negara : Migrasi antar negara adalah
perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara lain.
Sebab-sebab terjadinya migrasi sebagai berikut.
1. Alasan ekonomi, (kekeringan, kelaparan)
2. Alasan politis, (pergolakan politik)
3. Alasan agama, (tidak dapat menjalankan agama dengan
bebas)
4. Alasan lain (bencana alam, mencari pekerjaan)
b. Migrasi dalam negeri/imigrasi nasional adalah
perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain di
wilayah negara itu. Contohnya: perpindahan penduduk antar
provinsi
Jenis-Jenis Mobilitas Penduduk
16. Kualitas Penduduk Berdasarkan Pendidikan
Menurut pendidikannya, penduduk dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu penduduk yang
buta huruf dan yang melek huruf. Penduduk yang
melek huruf dapat dikelompokkan menjadi
kelompok tidak sekolah, tidak tamat Sekolah
Dasar, tamat Sekolah Menengah Pertama, tamat
Sekolah Menengah Atas, tamat
akademi/perguruan tinggi dengan berbagi
jenjangnya.
18. Kualitas Penduduk Berdasarkan
Kesehatan
Penduduk suatu negara dikatakan berkualitas tinggi
apabila tingkat kesehatannya tinggi. Sebaliknya,
apabila tingkat kesehatannya rendah, kualitas
penduduknya dinilai rendah. Indonesia tergolong
negara dengan tingkat kesehatan rendah, hal itu
disebabkan oleh faktor makanan, lingkungan,
fasilitas kesehatan, dan ketersediaan tenaga medis
(perawatan dan dokter).
19. Kualitas Penduduk Berdasarkan
Kesehatan
No. Negara Jumlah Kematian Ibu
(per 100.000 kelahiran)
1. Singapura 3
2 Malaysia 5
3 Thailand 8 – 10
4 Vietnam 50
5 Indonesia 359
Tabel Kematian Ibu Hamil / Melahirkan
20. Kualitas Penduduk Berdasarkan Mata
Pencaharian
Negara kita adalah negara agraris, di mana
sebagian besar penduduk Indonesia bekerja di
bidang pertanian. Jumlah petani di Indonesia pada
tahun 2013 sebanyak 31,70 juta orang, terbesar di
subsektor tanaman pangan 20,40 juta orang dan
paling sedikit di subsektor perikanan kegiatan
penangkapan ikan yaitu 0,93 juta orang. Jumlah
rumah tangga petani gurem tahun 2013 sebanyak
14,25 juta rumah tangga atau sebesar 55,33% dari
rumah tangga petani pengguna lahan. Kondisi ini
mengalami penurunan sebanyak 4,77 juta rumah
tangga atau turun 25,07% dibandingkan tahun
2003.
21. Kualitas Penduduk Berdasarkan
Pendapatan Perkapita
Besarnya pendapatan dapat berpengaruh terhadap
taraf hidup seseorang. Semakin tinggi pendapatan,
makin tinggi pula taraf hidupnya. Taraf hidup
seseorang dipengaruhi oleh pendapatan rata-rata
perkapita negara yang bersangkutan. Pendapatan
perkapita dipengaruhi oleh besar kecilnya
pendapatan ekonomi nasional dalam satu tahun
yang disebut GNP (gross national product) dan
perkembangan jumlah penduduk.
22. D. Bonus Demografi dan Dampaknya Terhadap
Pembangunan
Bonus demografi adalah sebuah fenomena saat penduduk
usia produktif jumlahnya sangat banyak. Indonesia
diketahui menjadi negara yang kini memiliki bonus
demografi atau ledakan penduduk. Pasalnya jumlah
penduduk usia produktif lebih tinggi dibandingkan usia non
produktif. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pada
tahun 2019 lalu, penduduk usia produktif masih
mendominasi. Persentase laki-laki dan perempuan di usia
produktif (15-64 tahun) sekitar 67,6 %. Sedangkan
penduduk usia belum produktif hanya sekitar 26-27 %.
24. E. Permasalahan Yang Diakibatkan Dinamika
Kependudukan
Kepadatan penduduk atau kekurangan penduduk akan sangat
memengaruhi pertumbuhan suatu wilayah, baik itu dari segi kesehatan,
segi ekonomi, segi pendidikan, segi pendapatan, dan lain-lain. Masalah
kependudukan di Indonesia dapat dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu:
Masalah Kualitatif
Meliputi masalah pendidikan, masalah kesehatan , mata pencaharian
pendapatan indeks pembangunan manusia.
Masalah Kuantitatif
Meliputi jumlah penduduk besar, pertumbuhan penduduk yang cepat,
persebaran penduduk tidak merata
Masalah Mobilitas Penduduk
Mobilitas yang menjadi masalah kependudukan adalah mobilitas sirkuler,
khususnya para pekerja yang pada waktu pagi pergi ke kota atau pusat
kota, sorenya kembali ke tempat tinggalnya di pingggiran kota. Hal ini
terutama
terjadi di kota-kota besar, antara lain Jakarta, Surabaya, Medan,
Makassar,
25. F. Sumber Data Kependudukan
Berdasarkan metode pencatatan yang digunakan, sensus
dilakukan dengan dua cara, yaitu sebagai berikut:
a. metode householder
pada metode ini, penduduk diberi daftar pertanyaan tetang data
kependudukan untuk diisi dan akan diambil Kembali oleh petugas
sensus. Metode semacam ini hanya dapat dilakukan pada daerah
yang tingkat Pendidikan penduduknya relative tinggi, karena
mereka mampu memahami dan menjawab setiap pertanyaan yang
diserahkan kepada mereka.
b. metode canvasser
pada metode ini, pengisian daftar tentang data kependudukan
dilakukan oleh petugas sensus dengan cara nebdatangi dan
mewawancarai penduduk secara langsung.
26. G. Pengolahan Dan Analisis Data Kependudukan
Ada 2 jenis data berdasarkan sumber perolehan data. Yang
pertama adalah data primer, dan yang kedua adalah data
sekunder.
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari
responden
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber
resmi, seperti instansi pemerintah atau bisa juga non
pemerintah/perorangan.
Untuk memperoleh data total jumlah penduduk di Indonesia, bisa
dilakukan dengan cara-cara seperti sensus penduduk, registrasi
penduduk, dan juga survei penduduk.