Berikut ringkasan dari dokumen tersebut dalam 3 kalimat:
Outbound merupakan metode pembelajaran yang menggunakan alam sebagai media untuk mengembangkan diri dan kelompok. Sejarah outbound dimulai pada tahun 1941 di Inggris untuk membangun karakter dan kerja sama tim. Outbound training bertujuan meningkatkan pemahaman, pengetahuan, dan keterampilan peserta melalui tantangan dan kerja sama di alam terbuka.
1. 1
Tugas Makalah : Media Pembelajaran
“ MENGENAL OUTBOUND “
SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN
Disusun Oleh :
Masnaeni
Novi Dwi Lestari
Norma Yunita
JURUSAN TARBIYAH/PGMI
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SULTAN QAIMUDDIN KENDARI
2014
2. 2
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini sesuai waktu yang ditentukan. Shalawat dan salam kepada baginda
Rasulullah Muhammad SAW yang telah menuntun manusia dari jalan kesesatan
menuju jalan kebenaran.
Adapun judul makalah ini adalah “Outbound Sebagai Media
Pembelajaran”. Penulis menyusun makalah ini guna menyelesaikan salah satu
tugas mata kuliah Media Pembelajaran, semoga dengan adanya makalah ini
menjadi salah satu penambahan wawasan keilmuan kita.
Karena keterbatasan kemampuan dari penulis, sudah barang tentu makalah
ini masih terdapat kekurangan. Untuk itu kritik dan saran dari berbagai pihak
sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah kami.
Akhirnya kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikannya
makalah ini, kami ucapkan terimakasih.
Kendari, 2014
Penulis
3. 3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................. 2
DAFTAR ISI........................................................................................................... 3
BAB I ...................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN................................................................................................... 4
A. Latar belakang.............................................................................................. 4
B. Rumusan masalah......................................................................................... 4
C. Tujuan........................................................................................................... 4
BAB II..................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN ..................................................................................................... 5
A. Pengertian dan Hakikat Outbound ............................................................... 5
B. Sejarah Outbound......................................................................................... 6
C. Outbound Sebagai Media Pembelajaran ...................................................... 8
Hakikat Outbound Training sebagai Media Pembelajaran ...................... 8
Metode dalam Outbound Training ........................................................... 9
D. Tujuan dan Manfaat Outbound .................................................................. 11
BAB III.................................................................................................................. 14
PENUTUP............................................................................................................. 14
A. Kesimpulan................................................................................................. 14
B. Saran........................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................15
4. 4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Proses pembelajaran merupakan suatu konsep yang sangat kompleks
dalam kaitanya dengan bagaimana menjadikan suatu kegiatan pembelajaran yang
terjadi menjadi lebih efektif, efisien dan juga menciptakan suasana pembelajaran
yang kondusif dalam artian menyenangkan. Proses ini melibatkan berbagai unsur
yang termasuk dalam satu lingkungan belajar, baik guru, siswa, media, dan unsur
lain yang menunjang terjadinya interaksi belajar. Pembelajaran yang terjadi atau
sering terjadi selama ini adalah bahwa pembelajaran diartikan oleh sebagian besar
unsur belajar selama ini, baik itu guru maupun siswa adalah pembelajaran
konvensional yang hanya memfokuskan pada komunikasi verbalistik, sentralisasi
guru, pembelajaran yang otoriter dalam artin gurulah yang berhak menentukan
apa yang akan dipelajari oleh siswa dan faham-fham yang tidak memberikan
ruang kreatifitas baik bagi siswa maupun guru dalam mengembangkan
pembelajaran yang inovatif dan kreatif.
Selama 1 dasawarsa terakhir ini kegiatan outbound sangat diminati oleh
banyak orang termasuk lembaga pendidikan menjadikan outbound sebagai metode
atau media dalam pembelajaran. Tidak dapat dipungkiri bahwa kegiatan
pembelajaran selama ini terlalu banyak di ruangan dan peserta didik terkesan
dituntut berfikir keras. Untuk itu, kegiatan outbound sangatlah cocok dijadikan
sebagai salah satu media pembelajaran yang efektif dan menyenangkan untuk
mengembangkan pembelajaran yang ada di kelas.
B. Rumusan masalah
1. Apa Pengertian dan Hakikat Outbound?
2. Bagaimana Sejarah Outbound sebagai Media Pembejaran?
3. Apakah Outbound termasuk Media Pembelajaran?
4. Apa Tujun dan Manfaat Outbound sebagai Media Pembelajaran?
C. Tujuan
1. Agar kita dapat mengetahui pengertian dan hakikat Outbound.
2. Agar kita dapat mengetahui sejarah Outbound sebagai Media Pembejaran.
3. Agar kita dapat mengetahui pengertian Outbound Trining.
4. Agar kita dapat mengetahui tujun dan manfaat Outbound sebagai Media
Pembelajaran
5. 5
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN DAN HAKIKAT OUTBOUND
Banyak mungkin orang yang pernah mendengar kata “ OUTBOUND”
namun tidak cukup banyak yang memahami makna tentang outbound itu sendiri,
kata outbound berasal dari pandanan dua suku kata dalam bahasa Inggris yaitu
Out dan bounderes yang berarti keluar dan batas sehingga dalam pengertian yang
sesungguhnya outbound itu ialah keluar dari semua rutinitas sehari-hari agar dapat
melihat diri kita dan team dari prespektif yang berbeda sehingga diharapkan
bernilai positif dalam meningkatkan kinerja dan efektifitas kerja perorangan
maupun kelompok dan terjadi kolaborasi yang solid dalam kerja team building
dalam suatu wadah organisasi.
Outbound yang biasa dikenal dengan istilah outward bound training sudah sering
digunakan sebagai sebuah pelatihan yang ditujukan untuk membangun tim kerja
dan karakter (team work and cha me racter building). Para praktisi yang terjun
langsung dan menggeluti pelatihan yakini bahwa outward bound training sangat
efektif untuk meningkatkan kerja sama dan membangun karakter individu.
Outbound adalah suatu metode pembelajaran yang dirancang untuk
pengembangan diri dan kelompok, melalui pembentukan keterbukaan,
toleransi, kebersamaan, kepekaan terhadap rasa kebutuhan dan harapan
kelompok / orang lain, dengan memanfaatkan alam sebagai media atau sarana
belajar. (Sundari 2014)1
Pro kontra mengenai outward bound training cukup sulit untuk
dipertemukan tanpa adanya bukti yang komprehensif mengenai keefektifan
outward bound training itu sendiri secara empiris dalam pembelajaran.
Outward bound merupakan salah satu bentuk adventure therapy, yaitu
suatu bentuk treatment psikologis yang difokuskan pada bagaimana menempatkan
peserta dalam suatu aktivitas yang menantang perilaku-perilaku yang tidak efektif
dan merubahnya menjadi perilaku yang lebih efektif.
Outbound biasanya dikemas dengan berbagai macam media alam,
misalnya gunung, laut, sungai, hutan, ataupun pantai, tempat di mana kita bisa
keluar dari rutinitas keseharian kita. Lokasinya menuntut kita keluar dari comfort
1
Sundari,DyahSiti.“OutboundManagementTraining.” Outbound,2014: 7-9.
6. 6
zone, alias mengharuskan kita untuk menghadapi tantangan-tantangan yang
ekstrim. Kita akan dihadapkan pada kegiatan yang mengejutkan.
Outbound adalah suatu metode pembelajaran yang dirancang untuk
pengembangan diri dan kelompok, melalui pembentukan keterbukaan, toleransi,
kebersamaan, kepekaan terhadap rasa kebutuhan dan harapan kelompok / orang
lain, dengan memanfaatkan alam sebagai media atau sarana belajar.
Menurut (L.P.Lamury 2007),2 hakikat outbound adalah pada saat
seseorang meninggalkan kenyamanan rumah tangga/tempat kerja yang dikenal, ke
tempat asing dengan mcmpertaruhkan diri dalam berbagai resiko, maka ia telah
melakukan outbound. Pada saat seseorang mengganti cara berpikir dan cara
mengcrjakan sesuatu untuk men-dapatkan sesuatu yang baru, yang dengan
sendirinya juga bukan tanpa resiko, berarti ia juga telah ber-
outbound. Outbound bukan hanya berlangsung pada saat seseorang
mengikuti pendidikan dan pelatihan, kapan saja kita mempertaruhkan
kenyamanan dan kemapanan yang kita miliki untuk mengejar sesuatu yang baru,
dengan sendirinya mengandung resiko, maka berarti telah ber-outbound.
B. SEJARAH OUTBOUND
Proses mencari pengalaman melalui kegiatan alam terbuka sudah ada sejak
jaman Yunani kuno. Menurut (Ancok 2002), pendidikan melalui kegiatan alam
terbuka ini mulai dilakukan pada tahun 1821 saat didirikan Round Hill
School. Secara sistematik pendidikan melalui kegiatanoutbound dimulai pada
tahun 1941 di Inggris. Lembaga pendidikan outbound pertama ini dibangun
oleh Kurt Hahn, seorang pendidik berkebangsaan Jerman yang bekerjasama
dengan seorang pedagang Inggris bernama Lawrence Holt. Kedua orang ini
membangun pendidikan berdasarkan petualangan (adventured based education).
Pendidikan bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran di kalangan muda bahwa
tindakan yang dilakukan selama pendidikan membawa konsekuensi dan
menumbuhkan rasa kebersamaan dan kasih sayang pada orang lain.
Sukses dari lembaga pendidikan tersebut membuat banyak lembaga
pendidikan sejenis dibangun di berbagai negara antara lain di Inggris, Eropa,
Afrika, Asia dan Australia. Begitu pula di Indonesia, lembaga-lembaga
pendidikan manajemen telah banyak menggunakan metode outbounddalam
mengajarkan konsep manajemen.
2
L.P.Lamury. Outbound Dinamika KelompokAlamTerbuka. Jakarta:BlitbangRII,2007.
7. 7
Metode outbound juga telah digunakan untuk kepentingan terapi kejiwaan,
meningkatkan konsep diri anak nakal, pecandu narkotika, dan kesulitan di dalam
hubungan sosial dan penggunaan metode outbound saat ini juga sudah merambah
ke dalam dunia pendidikan dan pelatihan aparatur. (L.P.Lamury 2007)3
Di Indonesia, pendidikan dengan menggunakan media alam terbuka bagi
masyarakat sipil (non militer) mulai muncul tahun 1964, ketika ada sekelompok
anak muda melakukan sebuah pendidikan dengan menggunakan alam terbuka
sebagai media dan sarananya, dengan konsep ”belajar seumur hidup” bagi
anggotanya yang sebagian besar anak muda (generasi muda), dengan berpedoman
pada bagaimana mempertahankan hidup (survival), bagaimana mencapai tujuan
yang menantang (Rock Climbing, Mountanering, Rafting dll.), bagaimana
menolong orang lain (Search and Rescue) dan bagaimana menciptakan
kebersamaan (Esprit de Corps), secara disadari dan tidak disadari semua itu dalam
upaya meningkatkan kualitas mental dan fisik pelakunya dalam menghadapi dan
mempersiapkan tantangan hidup. Pendidikan semacam ini dapat diartikan belajar
di alam terbuka, belajar hidup di alam terbuka dan belajar dari alam (outdoor
education) dan belajar dari sebuah petualangan dan belajar menghadapi tantangan
dan belajar menghadapi petualangan (adventure education atau challenge
education), keduanya pendekatan pendidikan tersebut secara langsung dapat
dikatakan sebagai kegiatan di alam terbuka ”outdoor activity” yang memberi arti,
nilai dan makna bagi pelakunya.
Sebagai penggiat di alam terbuka diluar sana, David Hopkins and Putman
serta para pengikutnya melihat aktivitas di alam terbuka sebagai media
pendidikan. Istilah ”outdoor activity for education” mungkin dapat dikatakan
cukup tepat untuk saat ini, karena dalam melakukan aktivitas tersebut ada tiga
formula yang saling berkaitan, diantaranya, Unsur Petualangan / Tantangan
(adventure / challenge), Unsur Alam Terbuka (outdoor), dan Unsur Pendidikan
(education) ketiga unsur tersebut jika disadari oleh pelakunya mampu memberi
nilai atau makna bagi diri (pelaku). Ketiga unsur dan makna yang didapat dari
”outdoor activity ” dapat digambarkan sebagai berikut :
Disengaja atau tidak (dirancang atau tidak dirancang) aktivitas di alam
terbuka memiliki kondisi lingkungan yang unik diantaranya lingkungan fisik
(ketinggian, kedalaman, panas dan dingin) dan lingkungan sosial (teman
seperjalanan dan masyarakat sekitar), aktivitas di alam terbuka juga identik
dengan nuansa menantang (challenge) dan mengandung unsur petualangan yang
3
L.P.Lamury. Outbound Dinamika KelompokAlamTerbuka. Jakarta:BlitbangRII,2007.
8. 8
mendorong motivasi pelaku untuk mencoba melewatinya, jika kedua unsur
tersebut disikapi dengan sadar sebagai arena untuk mencoba dan mengembangkan
kemampuan dan potensi diri, apapun hasil yang didapat akan memberi makna dan
nilai-nilai baru yang berorientasi pada diri, dalam artian berhasil melawai atau pun
gagal melewatinya makna dan nilai baru akan dirasakan oleh pelakunya. Dengan
pemahaman diatas para pelaku kegiatan di alam terbuka diharapkan tidak hanya
menyalurkan hobi atau mencari suasana yang menyenangkan atau menegangkan
saja, namun ada nilai dan makna yang didapat dari pengalaman yang dilewati
sebagai sebuah pelajaran / belajar dari pengalaman”experience learning”.
C. OUTBOUND SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN
Hakikat Outbound Training sebagai Media Pembelajaran
Outbound training berasal dari kata outbound dan training. Training
berasal dari bahasa Inggris yang berarti pelatihan. Outbound training adalah suatu
metode pembelajaran yang dirancang untuk pengembangan diri dan kelompok,
melalui pembentukan keterbukaan, toleransi, kebersamaan, kepekaan terhadap
rasa kebutuhan dan harapan kelompok / orang lain, dengan memanfaatkan alam
terbuka sebagai media atau sarana belajar. Training bertujuan mengembangkan
pemahaman, pengetahuan, dan keterampilan. Hal ini sangat senada dengan tujuan
pendidikan untuk mengembangkan potensi, sehingga training merupakan proses
pembelajaran juga. Outbound berasal dari kata out tyang berarti keluar dan bound
artinya ikatan, sehingga definisi outbound ialah keluar menuju alam bebas dan
saling punya keterikatan, baik dengan alam maupun rekan dalam satu team.
Sedangkan menurut KABOA outdoor training selaku lembag outbound training,
mendefinisikan outbound training sebagai kegiatan pelatihan sekaligus reakreasi
yang dilaksanakan dialam terbuka, yang terdiri dari serangkaian permainan
(games) dan tantangan (challange). Masing-masing permainan memiliki tujuan
tertentu. Gatut dalam tulisannya yang berjudul Outbound Management Training
menyatakan tahapan pembelajaran outbound training adalah sebagai berikut :
1. Pembentukan pengalaman
2. Perenungan pengalaman
3. Pembentukan konsep
4. Pengujian konsep
9. 9
Dari beberapan tahapan tersebut, dapat disimpulkan bahwa dalam
outbound training juga menyampaikan materi secara mendalam, dan
mengupayakan para audience juga dapat menyerap materi melalui tahapan-
tahapan tersebut. Maka proses pembelajaran dalam outbound training
menanamkan siswa belajar dengan membentuk pengalamannya sendiri sehingga
akan terjadi proses pembelajaran dimana siswa mengembangkan potensinya
sendiri seperti yang dikehendaki definisi pendidikan dalam Undang-undang
Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang Sitem Pendidikan Nasional
pasal 1 ayat 1.
Metode dalam Outbound Training
Metode yang dipergunakan dalam pelatihan outbound adalah metode
belajar dari pengalaman (Experiential Learning Cycle) dan belajar sambil
bekerja (Learning by doing). Konsep outbound dikondisikan dalam suatu
tantangan yang menarik dengan kegiatan alam terbuka sebagai media belajar.
Tantangan fisik dan mental didesain secara khusus untuk memberikan
pengalaman belajar tanpa melampaui kapasitas fisik seseorang.
Melalui kegiatan refleksi peserta dapat memetik makna dari proses
pembelajaran, mengarah pada pelaksanaan fungsi manajemen dan manfaat
permainan bagi pengembangan kerjasama tim dan pengembangan diri untuk
menghadapi tantangan berikutnya.
Menurut ada berbagai alasan mengapa metode outbound dipakai sebagai
suatu metode belajar, antara lain sebagai berikut :
1. Metode outbound adalah sebuah simulasi kehidupan komplek
menjadi sederhana.
Manusia pada dasarnya dapat memahami kehidupan ini dari alam
semesta. Alam semesta adalah sumber kearifan, dan tempat belajar bagi
semua orang. Manusia dapat membaca makna kehidupan yang ada di alam
semesta ini sebagai media belajar. Bagaimana burung terbang bersama,
bagaimana lebah dan semut berbagi tugas, telah memberikan banyak inspirasi
bagi pakar manajemen. Banyak teori manajemen yang berkembang dari
pengamatan terhadap perilaku binatang di alam semesta.
10. 10
Salah satu contohnya adalah, bagaimana outbound juga
mengembangkan kinerja semut sebagai media belajar dari alam yaitu : peduli,
kerjasama, positif dan antusias, komunikatif, inisiatif, disiplin dan bertanggung
jawab, rendah hati, komitmen, kreatif dan inovatif, juga produktif.
Disamping itu pemahaman tentang alam dengan segala makna yang
terkandung di dalamnya sangat membantu manusia dalam merumuskan
perilaku-perilaku positif yang bisa ditirunya. Simulasi penyederhaan akan
memudahkan seseorang untuk mengambil makna dari kegiatan yang
dilakukannya.
2. Metode ini menggunakan pendekatan belajar orang dewasa
(andragogi) melalui belajar berdasarkan pengalaman (experiential
learning cycle)
Metode outbound menggunakan cara yang memberikan sebuah
pengalaman langsung kepada peserta pelatihan. Suatu kehidupan organisasi
disimulasikan melalui sebuah permainan yang secara langsung dirasakan oleh
setiap peserta latihan. Peserta langsung merasakan sukses dan gagal di dalam
pelaksanaan sebuah tugas. Kalau terjadi kesuksesan peserta segera tahu
perilaku apa yang membuat mereka tim kerja yang sukses. Sebaliknya apabila
tim kerja gagal dalam melaksanakan tugas, maka segera semua peserta
mengetahui secara langsung perilaku mana yang menyebabkan kegagalan.
Metode ini akan sangat memudahkan pemahaman terhadap sesuatu
perilaku manajemen dalam suatu pemecahan masalah organisasi. Seseorang
dapat belajar dari pengalaman nyata yang pernah dihadapi. Proses ini berjalan
sejak seseorang mulai berpikir, kemudian bertindak. Sejak dari keadaan yang
abstrak sampai pada suatu keadaan yang nyata, atau sebaliknya. Siklus tersebut
akan memberikan pengayaan bagi seseorang sehingga seseorang dapat menarik
pelajaran dari apa yang sudah dikerjakan.
3. Metode ini penuh dengan kegembiraan karena dilakukan dengan
permainan.
Kegiatan outbound banyak sekali menggunakan aktivitas yang mirip
dengan permainan. Metode ini didasarkan pada kenyataan bahwa permainan
pada dasarnya disukai oleh semua orang. Menurut Eric Berne (Ancok 2002)
4dikatakan bahwa dalam diri setiap orang dewasa ada komponen kehidupan
sebagai orang tua, sebagai orang dewasa dan sebagai anak.
Komponen diri sebagai orang tua diwujudkan dalam perilaku
menasehati orang lain. Komponen pribadi sebagai orang dewasa ditunjukkan
di saat seseorang berdialog dengan akal sehat dengan orang lain. Sedangkan
4 Ancok, Djamaluddin. OBManagement Training. Yogyakarta:UII-Press,2002
11. 11
komponen pribadi sebagai anak-anak terlihat dari perilaku minta perhatian,
kasih sayang, dan perilaku bermain seperti anak-anak.
Aktivitas pelatihan yang berupa permainan berkecenderungan untuk
disukai oleh banyak orang. Penyelenggaraan outbound dapat merangsang
emosi dan kegembiraan pada diri peserta pelatihan. Bagi kebanyakan orang,
belajar akan sangat efektif jika dilakukan dalam suasana menyenangkan.
D. TUJUAN DAN MANFAAT OUTBOUND
Tujuan Outbound dalam pembelajaran, yaitu;
1. Menumbuhkan dan menciptakan suasana saling mendorong
2. Mendukung dan memberi motivasi sebuah kelompok
3. Mengembangkan kemampuan apresiasi dan kreatifitas serta penghargaan
dalam sebuah perbedaan.
4. Memupuk jiwa kepemimpinan, kemandirian, keberanian, percaya diri,
tanggung Jawa dan rasa empati.
5. Sedangkan Fungsi Outbound, yaitu;
6. Melatih ketahanan mental dan pengendalian diri
7. Melatih semangat kompetisi yang sehat
8. Melatih melihat kelemahan orang lain bukan sebagai kendala
9. Meningkatkan kemampuan mengambil keputusan dan dalam situasi sulit
secara cepat dam akurat
10. Membangun rasa percaya diri
Kegiatan outbound bermanfaat untuk meningkatkan keberanian dalam
bertindak maupun berpendapat. Kegiatan outbound membentuk pola pikir yang
kreatif serta meningkatkan kecerdasan emosional dan spiritual dalam berinteraksi.
Kegiatan ini akan menambah pengalaman hidup seseorang menuju sebuah
pendewasaan diri. Pengalaman yang didapatkan selama aktifitas outbound ini
biasanya merupakan pengalaman baru buat sebagian besar anak-anak. Sehingga
pengalaman ini akan terekam dan tinggal di pikiran peserta didik dalam rentang
waktu yang lama dan berdampak positif secara psikologis diantaranya sebagai
berikut :
1. Menumbuhkan rasa percaya diri
2. Meningkatkan pemahaman tentang konsep diri
3. Meningkatkan harga diri
4. Meningkatkan kemampuan beradaptasi dengan linhgkungan baru
5. Meningkatkan keberanian untuk menguji kemampuan diri
12. 12
6. Memberikan sensasi poitif saat mencoba hal baru
7. Merningkatkan perasaan yang lebih sehat
Manfaat sosiologis pelaksanaan outbound selalu melibatkan beberapa
orang atau kelompok. Secara sosiologi ini akan berdampak poitif terhadap
perkembangan anak didik antara lain sebagai berikut :
1. Mengembangkan sikap peduli terhadap orang lain
2. Mengembangkan kemampuan komunikasi
3. Mengembangkan rasa memiliki
4. Mengembangkan kemampuan untuk memberi umpan balik positif
5. Mengembangkan kemampuan untuk membangun persahabatan
6. Mengembangkan kemampuan untuk mengendalikan diri
Kegiatan outbound juga dapat memberikan manfaat edukasional yaitu sebagai
berikut :
1. Mengembngkan pengetahuan tentang pendidikan outdoor
2. Meningkatkan kesadaran tentang konervasi alam
3. Meningkatkan rasa tanggung jawab anak dalam kelestarian lingkungan
alam
4. Meningkatkan kesadaran dan klasifikasi nilai kehidupan
5. Mengembangkan kemampuan dalam penyelesaian masalah
6. Mengembangkan penguasaan pengetahuan
Adapun manfaat phisikal yang dapat diambil dari kegiatan outbound adalah
sebagai berikut :
1. Meningkatkan kegiatan jasmani
2. Mengembangkan keterampilan organ tubuh
3. Mengembangkan kekuatan tubuh
4. Melatih kemampuan koordinasi gerak tubuh
Adapun manfaat spiritual yang dapat diambil dari kegiatan outbound adalah
sebagai berikut :
1. Meningkatkan keinginan untuk selalu berbuat sebaik mungkin pada diri
sendiri maupun orang lain
2. Meningkatkan sikap berani, tangguh dan pantang menyrerah dalam
menghadapi setiap masalah yang ada
13. 13
3. Meningkatkan rasa syukur dan sabar dalam menyikapi setiap pencapaian
dari usaha yang telah dilakukannya
4. Selalu mempunyai kesadaran bahwa apapun kesuksesan yang didapatnya
selalu karena atas keterlibatan dan kemurahan Tuhan
14. 14
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Outbound berasal dari pandanan dua suku kata dalam bahasa Inggris yaitu Out
dan bounderes yang berarti keluar dan batas sehingga dalam pengertian yang
sesungguhnya outbound itu ialah keluar dari semua rutinitas sehari-hari.
Outbound yang biasa dikenal dengan istilah outward bound training sudah
sering digunakan sebagai sebuah pelatihan yang ditujukan untuk membangun
tim kerja dan karakter (team work and cha me racter building).
2. Menurut Ancok (2002), pendidikan melalui kegiatan alam terbuka ini mulai
dilakukan pada tahun 1821 saat didirikan Round Hill School. Secara
sistematik pendidikan melalui kegiatan outbound dimulai pada tahun 1941 di
Inggris. Lembaga pendidikan outbound pertama ini dibangun oleh Kurt
Hahn, seorang pendidik berkebangsaan Jerman yang bekerjasama dengan
seorang pedagang Inggris bernama Lawrence Holt.
3. Hakikat Outbound Training sebagai Media Pembelajaran
o Outbound training berasal dari kata outbound dan training. Training
berasal dari bahasa Inggris yang berarti pelatihan.
o Metode outbound adalah sebuah simulasi kehidupan komplek menjadi
sederhana.
o Metode ini menggunakan pendekatan belajar orang dewasa (andragogi)
melalui belajar berdasarkan pengalaman (experiential learning cycle)
o Metode ini penuh dengan kegembiraan karena dilakukan dengan
permainan.
4. Kegiatan outbound bermanfaat untuk meningkatkan keberanian dalam
bertindak maupun berpendapat. Kegiatan outbound membentuk pola pikir
yang kreatif serta meningkatkan kecerdasan emosional dan spiritual dalam
berinteraksi.
B. SARAN
Dengan demikian,pemakalah menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata
sempurna,untukmitu saya mengharapkan kritik dan sarannya dari makalah saya
ini untuk menjadi acuan saya kedepannya dan kesempurnaan hanyalah milik Sang
Pencipta.
15. 15
DAFTAR PUSTAKA
Ancok, Djamaluddin. OB Management Training. Yogyakarta:UII-Press,2002.
L.P.Lamury. Outbound Dinamika Kelompok AlamTerbuka. Jakarta:Blitbang RII, 2007.
Sundari, Dyah Siti. “Outbound Management Training.” Outbound,2014: 7-9.
http://Cempalaoutbound.blogspot.com/2011/03/hakikat-outbound.html
http://kaarief.blogspot.com/2013/02/pengembangan-diri-melalui-outbound.html