Makalah ini membahas tentang pemahaman terhadap media pembelajaran, sumber belajar, dan alat peraga. Media pembelajaran dijelaskan sebagai alat yang digunakan untuk menyampaikan pesan pendidikan dari guru ke siswa. Sumber belajar mencakup segala daya yang dapat digunakan untuk proses pengajaran, sementara alat peraga berfungsi untuk memperjelas konsep pelajaran.
1. Tugas modul
MEMAHAMI: MEDIA PEMBELAJARAN,
SUMBER BELAJAR DAN ALAT PERAGA
Oleh:
-Puji Lesatari
-Dewi Sukmawati
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
SULTAN QAIMUDDIN KENDARI
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirah ALLAH
SWT,atas limpahan rahmat, karunia dan hidayahnya serta nikmat
yang telah di berikan kepada kami sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “MEMAHAMI, MEDIA
PEMBELAJARAN, BAHAN AJAR DAN ALAT PERAGA”
Salawat dan taslim kami haturkan kepada junjungan Nabi
besar Muhammadsallawlahu alaihi wasallam,keluarga,sahabat dan
para ummatnya hingga akhir zaman.
Kami menyadari sepenuhnya, meskipun telah mengupayakan
semaksimal mungkin untuk menyempurnakan kualitas yang di
sajikan, namun masih banyak kekurangan-kekurangan dan masih
jauh dari kesempurnaan.oleh sebab itu penulis senantiasa memohon
ridho ALLAH TA’ALA, serta sangat mengharapkan bimbingan,
kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan
makalah ini.
Akhir kata, kami berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.
Kendari,15 september 2014
Penyusun
2. STANDAR KOPETENSI
1. Mengerti yang di magsud dengan media pembelajaran
2. Mengerti yang dimagsud dengan bahan ajar
3. Mengerti yang di nagsud alat peraga
STANDAR KOPETENSI DASAR
1. Mengetahui apa yang di magsud dengan media pembelajaran
2. Mengetahui dan dapat memberikan contoh bahan ajar
3. Mengetahui dan dapat memberikan contoh alat peraga
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.............................................................
KATA PENGANTAR ...........................................................
STANDAR KOPETENSI......................................................
DAFTAR ISI .........................................................................
BAB I PENDAHULUAN ................................................
A. Latar Belakang.....................................................
B. Tujuan...................................................................
BABII PEMBAHASAN ...................................................
A. Pengertian Media Pembelajaran...................................
B. Pengertian Bahan Ajar ................................................
C. Pengertian Alat Peraga................................................
BAB III PENUTUP............................................................
A. Simpulan...............................................................
B. Saran....................................................................
DAFTAR PUSTAKA
3. BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Media pembelajaran merupakan salah satu komponen
pembelajaran yang mempunyai peranan penting dalam Kegiatan
Belajar Mengajar.Pemanfaatan media seharusnya merupakan bagian
yang harus mendapat perhatian guru / fasilitator dalam setiap
kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu guru / fasilitator perlu
mempelajari bagaimana menetapkan media pembelajaran agar dapat
mengefektifkan pencapaian tujuan pembelajaran dalam proses
belajar mengajar.
Pada kenyataannya media pembelajaran masih sering
terabaikan dengan berbagai alasan, antara lain: terbatasnya waktu
untuk membuat persiapan mengajar, sulit mencari media yang tepat,
tidak tersedianya biaya, dan lain-lain. Hal ini sebenarnya tidak perlu
terjadi jika setiap guru / fasilitator telah mempunyai pengetahuan
dan ketrampilan mengenai media pembelajaran.
Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada
diri tiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena
adanya interaksi antara seseorang dengan lingkungannya. Oleh
karena itu belajar dapat terjadi kapan saja dan dimana saja. Salah
satu pertanda bahwa seseorang itu telah belajar adalah adanya
perubahan tingkah laku pada diri orang itu yang mungkin
disebabkan oleh terjadinya perubahan pada tingkat pengetrahuan,
ketrampilan, atau sikapnya.
Pentingnya sumber belajar dalam kegiatan pembelajaran
tidak bisa dipunggkiri lagi. salah satu alternatif pemecahan
permasalahan dalam masalah pendidikan adalah dengan
mendayagunakan sumber-sumber belajar. Akan tetapi, sumber-
sumber belajar yang ada di lembaga pendidikan belum digunakan
secara maksimal. Padahal, sumber belajar tersebut akan berdaya
guna jika sudah dikelola dan difungsikansecara maksimal.
Proses pembelajaran dengan menggunakan bantuan alat
peraga tidak selamanya dapat membuahkan hasil yang sesuai dengan
yang diharapkan. Bahkan tidak tertutup kemungkinan digunakannya
alat peraga justru bukannya membantu memperjelas konsep, akan
tetapi sebaliknya misalnya membuat siswa menjadi bingung.
Dalam memilih alat peraga secara tepat terdapat lima hal
yang harus di perhatikan oleh guru yakni:tujuan, materi pelajaran,
strategi belajar mengajar, kondisi dan siswa yang belajar serta perlu
waspada, sehingga tidak memakai media mengajar yang tidak begitu
kecil, sehingga anak sulit melihat dan menjadi ribut. Serta gambar
yang terlalu asing pada perasaan anak, umpanya gambar tertentu
4. dari luar negeri yang kurang cocok di Indonesia. Perasaan aneh atau
lucu tidak menguntungkan dalam proses belajar mengajar ini.
Karena itu guru sebaiknya memakai alat peraga yang tepat dan
bermutu sebagai alat Bantu mengajar.
Supaya sumber belajar dapat mempengaruhi proses belajar
dengan efektif dan efisien, perlu ada yang mengatur. Yang bertugas
mengatur adalah instruction. Tujuannya dalam hal ini ialah
mengusahakan agar terjadi interaksi antara siswa dengan sumber
belajar yang relevan dengan tujuan instruksional yang akan dicapai.
Agar alat dapat berfungsi dengan efektif dalam menunjang proses
belajar perlu dikembangkan dengan memperhatikan tujuan
instruksional yang akan dicapai. Kecuali itu, penggunaannya dalam
program intruksional harus direncanakan secara sistematis seksama
melalui serangkaian kegiatan yang disebut pengembangan
instruksional.
B. TUJUAN
1. Dapat memahami apa yang dimaksut media pembelajaran.
2. Memehami pengertian dan hakekat sumber belajar.
3. Dapat memahami pengertian alat peraga.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN MEDIA PEMBELAJARAN
Kata media merupakan bentuk jamak dari ‘Medium’, yang
secara harfiah berarti perantara atau pengantar.Beberapa ahli
memberikan definisi tentang media pembelajaran.Schramm (1977)
mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah teknologi
pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan
pembelajaran. Secara khusus, kata tersebut dapat diartikan sebagai
alat komunikasi yang digunakan untuk membawa informasi dari
satu sumber kepada penerima. Dikaitkan dengan pembelajaran,
media dimaknai sebagai alat komunikasi yang digunakan dalam
proses pembelajaran untuk membawa informasi berupa materi ajar
dari pengajar kepada peserta didik sehingga peserta didik menjadi
lebih tertarik untuk mengikuti kegiatan pembelajaran.
Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak
dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau
pengantar. Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat
merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian
5. siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi
(Sadiman,2002:6).
Latuheru(1988:14), menyatakan bahwa media pembelajaran
adalah bahan, alat, atau teknik yang digunakan dalam kegiatan
belajar mengajar dengan maksud agar proses interaksi komunikasi
edukasi antara guru dan siswa dapat berlangsung secara tepat guna
dan berdaya guna.
Berdasarkan definisi tersebut, media pembelajaran memiliki
manfaat yang besar dalam memudahkan siswa mempelajari materi
pelajaran.Media pembelajaran yang digunakan harus dapat menarik
perhatian siswa pada kegiatan belajar mengajar dan lebih
merangsang kegiatan belajar siswa.
Satu hal yang perlu diingat bahwa peranan media tidak akan
terlihat apabila penggunaannya tidak sejalan dengan isi dan tujuan
pembelajaran yang telah dirumuskan. Secanggih apa pun media
tersebut, tidak dapat dikatakan menunjang pembelajaran apabila
keberadaannya menyimpang dari isi dan tujuan pembelajarannya.
Kata media merupakan bentuk jamak dari Medium yang
secara harfiah tengah, pengantar, atau perantara.Dalam bahasa Arab
media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim pesan
dari pengirim pesan (Azhar Arsyad, 2002:3). Sedangkan dalam
kepustakaan asing yang ada sementra para ahli menggunakan istilah
Audio Visual Aids (AVA), untuk pengertian yang sama. Banyak
pula para ahli menggunakan istilah Teaching Material atau
Instruksional Material yang artinya identik dengan pengertian
keperagaan yang berasl dari kata “raga” artinya suatu benda yang
dapat diraba, dilihat, didengar, dan diamanati melalui panca indera
kita (Hamalik , 1994:11).
Media pembelajaran secara umum adalah alat bantu proses
belajar mengajar. Segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk
merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau
ketrampilan pebelajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses
belajar. Batasan ini cukup luas dan mendalam mencakup pengertian
sumber, lingkungan, manusia dan metode yang dimanfaatkan untuk
tujuan pembelajaran / pelatihan.
Pengertian Media Pembelajaran menurut para ahli
pendidikan diantaranya:
1. Menurut AECT (Assosiation for Educational Communication and
Technology). Media merupakan segala bentuk dan saluran yang
digunakan dalam proses penyampaian informasi (Azhar Arsyad,
2002:3)
6. 2. Menurut NEA ( National Educational Assosiation). Media adalah
bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun audio visual
serta peralatannya. Media hendaknya dapat dimanipulasi, dapat
dilihat, didengar, dan di baca (Arif Sadiman , 2003:6 )
3. Menurut P. Ely dan Vernon S. Gerlach. Media memiliki dua
pengertian yaitu arti luas dan sempit. Menurut arti luas yaitu
kegiatan yang dapat menciptakan kondisi, sehingga
memungkinkan peserta didik dapat memperoleh pengetahuan,
ketrampilan, dan sikap yang baru. Dan menurut arti sempit media
berwujud grafik, foto, alat mekanik dan elektronik yang
digunakan untuk menangkap, memproses, serta menyampaikan
informasi. (Ahmad Rohani , 1997:2-3)
4. Menurut Asnawir dan Basyiruddin dalam bukunya
mendefinisikan media adalah suatu yang bersifat menyalurkan
pesan dan dapat merangsang pikiran dan kemauan audiens
(siswa) sehingga dapat mendorong terjadinya proses pendidikan
(Asnawir, Basyiruddin, 2002:11)
5. Zakiah Darajat mengutip Rostiyah dkk. media pendidikan
merupakan alat, metode, dan tehnik yang digunakan dalam
rangka meningkatkan efektifitas komunikasi dan interaksi
edukatif antara guru dan siswa dalam proses pendidikan dan
pengajaran di sekolah ( Zakiah Darajat, 1992:80)
6. Muhaimin dalam bukunya mendefisinikan media pembelajaran
agama adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan pendidikan agama dari pengirim atau guru
kepada penerima pesan (siswa) dan dapat merangsang perasaan,
perhatian, dan minat serta perhatian siswa sehingga terjadi proses
belajar mengajar pendidikan agama ( Muhaimin , 1992:9)
Dari beberapa definisi diatas dapat kita simpulkan bahwa
media pembelajaran merupakan wadah dari pesan yang oleh sumber
atau penyalurnya ingin diteruskan kepada sasaran yaitu penerima
pesan tersebut. Bahwa materi yang ingin di sampaikan adalah pesan
pembelajarannya serta tujuan yang ingin dicapai adalah terjadinya
proses belajar mengajar.
Apabila dalam satu dan hal lain media tidak dapat
menjalankan sebagaimana fungsinya sebagai penyalur pesan yang
diharapkan, maka media tersebut tidak efektif dalam arti tidak
mampu mengkomunikasikan isi pesan yang diinginkan dan
disampaikan oleh sumber kepada sasaran yang ingin dicapai.
B. PENGERTIAN SUMBER BELAJAR
Pengajaran merupakan suatu proses sistemik yang meliputi
banyak komponen. Salah satu komponen itu adalah sumber belajar.
Dalam pengertian yang sederhana, sumber belajar (learning
7. resources) adalah guru dan bahan-bahan pelajaran baik buku-buku
bacaan atau semacamnya. Pengertian sumber belajar sesungguhnya
tidak sesempit ini. Akan tetapi segala daya yang dapat dipergunakan
untuk kepentingan proses pengajaran baik secara langsung maupun
tidak langsung, diluar peserta didik (lingkungan) yang melengkapi
diri mereka pada saat pengajaran berlangsung disebut sebagai
sumber belajar.
Sumber belajar menurut Yusufhadi Miarso adalah segala
sesuatu yang meliputi pesan, orang, bahan, alat, teknik, dan
lingkungan, baik secara tersendiri maupun terkombinasikan dapat
memungkinkan terjadinya belajar
Sedangkan Edgar Dale berpendapat bahwa, yang disebut
sumber belajar adalah pengalaman. Pengalaman itui diklasifikasikan
menurut jenjang tertentu, berbentuk kerucut pengalaman (cone of
experience). Perjenjangan jenis-jenis pengalaman tersebut disusun
dari yang kongkret sampai yang abstrak.
Bahwa pengalaman yang konkret perlu untuk setiap tingkat
di atasnya. Setiap ide atau teori betapa pun abstraknya berasal dari
alam konkret. Sebaliknya terlampau banyak pengalaman langsung
mungkin dapat menghambat ketercapaian pengertiaan yang lebih
abstrak. Karena itu, kedua-duanya (yang konkret dan yang abstrak)
harus berjalan. Tidak selalu yang abstrak itu lebih sulit dari yang
konkret. Malah yang konkret bisa mengacaukan yang abstrak.
Peta/bagan sering lebih mudah daripada mengamati realitas sendiri.
Makin tinggi kearah puncak kerucut semakin abstrak, tetapi tidak
selalu tambah /lebih sulit.
Sumber belajar merupakan suatu unsur yang memiliki
peranan penting dalam menentukan proses belajar agar
pembelajaran menjadi efektif dan efisien dalam usaha pencapaian
tujuan instruksional jika melibatkan komponen proses belajar secara
terencana, sebab sumber belajar merupakan komponen penting dan
sangat besar manfaatnya.
Sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat
dimanfaatkan oleh siswa untuk mempelajari bahan dan pengalaman
belajar siswa dengan tujuan yang hendak dicapai.Dalam pengajaran
tradisional guru sering hanya menetapkan buku teks sebagai sumber
belajar, itupun biasanya terbatas hanya dari salah satu buku tertentu
saja. Dalam proses pembelajaran yang dianggap modern maka
sumber belajar tidak hanya buku saja, tetapi guru sebaiknya
memanfaatkan sumber lain selain buku wajib, misalnya film,
majalah, laboratorium, perpustakaan dan lain sebagainya.
Sumber belajar menurut AECT (Suratno 2008), meliputi
semua sumber yang dapat digunakan oleh pelajar baik secara
terpisah maupun dalam bentuk gabungan, biasanya dalam situasi
8. informasi, untuk memberikan fasilitas belajar, sumber itu meliputi
pesan, orang,bahan, peralatan,teknik dan tata tempat.
Sudjana (Suratno 2008), menuliskan bahwa pengertian
sumber belajar bisa diartikan secara sempit dan secara luas.
Pengertian secara sempit diarahkan pada bahan-bahan cetak,
sedangkan secara luas tidak lain adalah daya yang bisa dimanfaatkan
guna kepentingan proses belajar mengajar, baik secara langsung
maupun secara tidak langsung.
Dari beberapa pendapat yang telah dikemukakan di atas
dapat ditarik
kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan sumber belajar adalah
segala sesuatu yang
berasal dari luar diri seseorang yang dapat memungkinkan terjadinya
proses belajar.
Sumber belajar dapat dirancang secara khusus untuk
digunakan bagi kepentingan pembelajaran (learning resources by
design) tetapi sumber belajar dapat juga sebagai sesuatu yang
tinggal dimanfaatkan karena sudah tersedia di lingkungan (learning
resources by utilization).
Jenis-Jenis Sumber Belajar
Jika sumber belajar diklasifikasikan menurut jenis sumber
belajarnya, maka akan tersusun sebagai berikut:
1. Pesan (massage)
Pesan adalah informasi pelajaran yang akan disampaikan
yang dapat berupa ide, fakta, ajaran, nilai, dan data. Dalam sistem
persekolahan, pesan ini berupa seluruh mata pelajaran yang akan
disampaikan pada peserta didik.
Pesan merupakan sumber belajar yang meliputi pesan formal
yaitu pesan yang dikeluarkan oleh lembaga resmi, seperti
pemerintah tau pesan yang disampaikan guru dalam situasi
pembelajaran. Pesan- pesan ini selain disampaikan secara lisan
juga dibuat dalam bentuk dokumen misalnya silabus, peraturan
pemerintah, kurikulum. Pesan nonformal yaitu pesan yang ada
dilingkungan masyarakat luas yang dapat digunakan sebagai
bahan pembelajaran misalnya cerita rakyat, legenda, prasati,
kitab-kitab kuno dan peninggalan sejarah lainnya.
2. Manusia (people)
Orang adalah manusia yang berperan sebagai penyimpan,
dan penyaji pesan. Orang pada dasarnya dapat berperan sebagai
sumber belajar, namun secara umum dapat dibagi dua kelompok.
9. Pertama, kelompok orang yang didesain khusus sebagai sumber
belajar utama yang dididik secara profesional untuk mengajar
esperti Guru, instruktur, widyaswara. Kelompok yang kedua
adalah orang yang memiliki profesi selain tenaga yang berada di
lingkungan pendidikan dan profesinya tidak terbatas. Misalnya
politis, tenaga nkesehatan ,pertanian , arsitek, psikolog, lawyer,
politis penguasa dan lain-lain.
3. Bahan (Matterialis)
Bahan adalah perangkat lunak yang mengandung pesan-
pesan pembelajaran yang biasanya disajikan melalui peralatan
tertentu ataupun dirinya sendiri. Bahan merupakan suatu format
yang di gunaka untuk menyimpan pesan pembelajaran, seperti
buku paket, buku teks, modul, program_vidio, filem, OHT ( over
head transparency), program slide alat peraga dan sebagainya (
biasa disebut softwarwe ).
4. Alat ( device )
Alat yang dimaksud disini adalah benda-benda yang
berbentuk fisik sering juga disebut perangkat keras ( hardware ).
Alat ini berfungsi untuk menyajikan bahan-bahan pada butir 3
diatas. Di dalam mencagkup multimedia projector, slide
projector, OHP, film, tape recorder, opaqe projector, dan
sebagainya.
5. Teknik
Teknik adalah prosedur atau langkah-langkah tertentu yang
disiapkan dalam menggunakan bahan, alat, lingkungan dan orang
untuk menyampaikan pesan.Teknik ini digunakan di gunakan
orang dalam memberikan pembelajaran guna tercapai tujuan
pembelajaran. Di dalam mencangkup ceramah,
permainan/simulasi, tanya jawab, sosiodrama, dan sebagainya.
6. Latar atau lingkungan
Latar atau lingkungan yang berada di dalam sekolahmaupun
lingkunga yang berada di luar ssekolah, baik yang sengaja
dirancang maupun yang tidak secara khusus disiapkan untuk
pembelajaran. Termasuk di dalamnya adalah pengatura ruanga,
pencahayaan, ruang kelas, perpustakaan, laboratorium, tempat
wworkshop,halaman sekolah, kebun sekolah, lapangan sekolah,
dan sebagainya.
C. PENGERTIAN ALAT PERAGA
Alat peraga adalah suatu alat yang dapat diserap oleh mata
dan telinga dengan tujuan membantu guru agar proses belajar
mengajar siswa lebih efektif dan efisien (Sudjana, 2002 :59 ). Alat
10. peraga merupakan salah satu komponen penentu efektivitas
belajar.Alat peraga mengubah materi ajar yang abstrak menjadi
kongkrit dan realistik. Penyediaan perangkat alat peraga merupakan
bagian dari pemenuhan kebutuhan siswa belajar, sesuai dengan tipe
siswa belajar.
Pembelajaran menggunakan alat peraga berarti
mengoptimalkan fungsi seluruh panca indra siswa untuk
meningkatkan efektivitas siswa belajar dengan cara mendengar,
melihat, meraba, dan menggunakan pikirannya secara logis dan
realistis. Pelajaran tidak sekedar menerawang pada wilayah abstrak,
melainkan sebagai proses empirik yang konkrit yang realistik serta
menjadi bagian dari hidup yang tidak mudah dilupakan.
Alat peraga dalam mengajar memegang peranan penting
sebagai alat Bantu untuk menciptakan proses belajar mengajar yang
efektif. Proses belajar mengajar ditandai dengan adanya beberapa
JEunsur antara lain tujuan, bahan, metode dan alat, serta evaluasi.
Unsur metode dan alat merupakan unsur yang tidak bisa dilepaskan
dari unsur lainnya yang berfungsi sebagai cara atau tehnik untuk
mengantarkan sebagai bahan pelajaran agar sampai tujuan. Dalam
pencapain tersebut, peranan alat Bantu atau alat peraga memegang
peranan yang penting sebab dengan adanya alat peraga ini bahan
dengan mudah dapat dipahami oleh siswa.Alat peraga sering disebut
audio visual, dari pengertian alat yang dapat diserap oleh mata dan
telinga.Alat tersebut berguna agar pelajaran yang disampaikan guru
lebih mudah dipahami oleh siswa. Dalam proses belajar mengajar
alat peraga dipergunakan dengan tujuan membantu guru agar proses
belajar siswa lebih efektif dan efisien.
Secara umum pengertian alat peraga adalah benda atau alat-
alat yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan
pembelajaran.Alat peraga adalah seperangkat benda kongkret yang
dirancang, dibuat atau disusun secara sengaja yang digunakan untuk
membantu menanamkan atau mengembangkan konsep-konsep atau
prinsip-prinsip dalam pembelajaran (Djoko Iswadji, 2003). Alat
peraga merupakan media pembelajaran yang mengandung atau
membawakan ciri-ciri dari konsep yang dipelajari (Sudjana,
2005:90). Alat peraga dalam proses pembelajaran memegang
peranan yang penting sebagai alat bantu untuk menciptakan proses
pembelajaran yang efektif. Alat bantu pembelajaran adalah
perlengkapan yang menyajikan satuan-satuan pengetahuan melalui
stimulasi pendengaran, penglihatan atau keduanya untuk membantu
pembelajaran (Kochhar, 2008:214). Russefendi (1994:132)
memberikan definisi alat peraga, yaitu alat untuk menerangkan/
mewujudkan konsep pembelajaran. Alat peraga adalah suatu alat
yang dapat diserap oleh mata dan telinga dengan tujuan membantu
11. guru agar proses belajar mengajar siswa lebih efektif dan efisien
(Sudjana, 2002:59). Menegaskan pendapat tersebut, Elly (1994)
mengatakan bahwa alat peraga merupakan media pembelajaran yang
mengandung atau membawa ciri-ciri dari konsep yang dipelajari.
Karena alat peraga merupakan bagian dari media pembelajaran,
maka fungsinya juga sama dengan media pembelajaran.
Menurut Anderson, alat peraga sebagai media atau
perlengkapan yang digunakan untuk membantu para pengajar. Ahli
lain mengemukakan bahwa alat peraga yaitu alat bantu atau
pelengkap yang digunakan guru atau siswa dalam belajar mengajar
(Engkoswara, 1979:52). Menurut Estiningsih (1994), pengertian alat
peraga adalah media pembelajaran yang mengandung atau
membawakan ciri-ciri dari konsep yang dipelajari. Alat peraga
merupakan bagian dari media pembelajaran. Kata media sendiri
berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata
medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media
adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan
pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang
pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian siswa
sedemikian rupa sehingga proses pembelajaran terjadi (Sadiman,
2002).
Piaget (dalam Suherman, 2003: 40) berpendapat bahwa
siswa yang tahap berfikirnya masih pada tahap konkret mengalami
kesulitan untuk memahami operasi logis dan konsep pembelajaran
tanpa alat bantu dengan alat peraga. Menurut Brunner (Suherman,
2003:43) dalam proses belajar anak sebaiknya diberi kesempatan
untuk memanipulasi benda-benda (alat peraga). Penggunaan alat
peraga dalam pembelajaran oleh Brunner dijelaskan bahwa dalam
proses belajar mengajar, siswa diberi kesempatan untuk
memanipulasi benda-benda konkret/alat peraga, sehingga siswa
langsung dapat berfikir bagaimana, serta pola apa yang terdapat
dalam benda-benda yang sedang diperhatikannya.
Fungsi utama dari alat peraga adalah untuk menurunkan
keabstrakan dari konsep, agar siswa mampu menangkap arti
sebenarnya konsep tersebut.Penyampaian informasi yang hanya
melalui bahasa verbal memungkinkan terjadinya verbalisme, artinya
siswa hanya mengetahui tentang kata tanpa memahami dan mengerti
makna yang terkandung dalam kata tersebut. Selain menimbulkan
verbalisme dan kesalahan persepsi, penyampaian dengan bahasa
verbal menyebabkan semangat siswa untuk menangkap pesan akan
semakin kurang, karena siswa kurang diajak berfikir dan menghayati
pesan yang disampaikan, padahal untuk memahami sesuatu perlu
keterlibatan siswa baik fisik maupun psikis (Sanjaya, 2007:169).
12. Dengan melihat, meraba, dan memanipulasi objek atau alat peraga
maka siswa mempunyai pengalamanpengalaman dalam kehidupan
sehari-hari tentang arti dari suatu konsep.
Menurut Hamalik (1982:23), ’Media pendidikan adalah alat,
metode, dan teknik yang digunakan dalam rangka lebih
mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa
dalam proses pendidikan dan pengajaran di sekolah’. Sedangkan
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990:560) ’Media
pengajaran adalah sarana/alat bantu pembelajaran, agar siswa mudah
memahami apa yang sedang diajarkan oleh guru’. Alat peraga
pengajaran menurut Usman (1996:31) adalah’alat yang digunakan
guru ketika mengajar untuk membantu memperjelas materi pelajaran
yang disampaikannya kepada siswa dan mencegah terjadinya
verbalisme pada diri siswa’.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Dalam suatu proses belajar mengajar, ada unsur yang amat
penting yaitu media pembelajaran. Pemilihan media
pembelajaran tertentu akan mempengaruhi jenis media
pembelajaran yang sesuai, meskipun masih ada berbagai aspek
lain yang harus diperhatikan dalam memilih media.Media
mempunyai manfaat dan fungsi sebagai sarana bagi guru untuk
dapat menyampaikan materi pelajaran menjadi lebih menarik,
tidak hanya monoton, siswa tidak hanya diajak untuk berhayal
dan membayangkan saja tetapi siswa dapat melihat kenyataan
walaupun hanya melalui gambar ataupun video.
2. Kalau kita kaji secara konfrehensif semua yang ada di muka
bumi ini dapat kita jadikan sebagai sumber belajar.Sumber
belajar adalah segala sesuatu yang berasal dari luar diri
seseorang yang dapat memungkinkan terjadinya proses
belajar.Sumber belajar dapat dirancang secara khusus untuk
digunakan bagi kepentingan pembelajaran (learning resources
by design) tetapi sumber belajar dapat juga sebagai sesuatu yang
13. tinggal dimanfaatkan karena sudah tersedia di lingkungan
(learning resources by utilization).
3. Alat peraga merupakan bagian dari media pembelajaran yang
diartikan sebagai semua benda (dapat berupa manusia, objek
atau benda mati) sebagai perantara di mana digunakan dalam
proses pembelajaran. Tujuan pada prinsip dasar penggunaan
media pembelajaran yakni memperjelas instrumen yang
disampaikan, dapat merangsang pikiran, perhatian, dan
kemampuan siswa, harus dapat meningkatkan efektifitas dan
kelancaran proses belajar, terutama dalam memperjelas materi
yang dipelajari, sehingga pada akhirnya mempercepat proses
perubahan tingkah laku pada siswa.Penggunaan alat peraga
sangat berguna untuk melengkapi pengertian siswa terhadap
materi yang dipelajari dan prinsipnya untuk meningkatkan
efektivitas dan kelancaran proses belajar
B. SARAN
Sebaiknya bagi seorang guru dapat menggunakan media
pembelajaran sehingga siswa lebih antusias dalam mengikuti
pelajaran yang disampaikan dan motivasi belajar menjadi lebih
meningkat.
Sumber belajar merupakan suatu unsur yang memiliki
peranan penting dalam menentukan proses belajar agar
pembelajaran menjadi efektif dan efisien dalam usaha pencapaian
tujuan instruksional jika melibatkan komponen proses belajar secara
terencana, sebab sumber belajar merupakan komponen penting dan
sangat besar manfaatnya hingga seorang guru harus memperhatiakan
sumber belajar yang akan digunakan dan dimna sumber belajar akan
diperoleh.
Pembelajaran menggunakan alat peraga berarti
mengoptimalkan fungsi seluruh panca indra siswa untuk
meningkatkan efektivitas siswa belajar dengan cara mendengar,
melihat, meraba, dan menggunakan pikirannya secara logis dan
realistis. Pelajaran tidak sekedar menerawang pada wilayah abstrak,
melainkan sebagai proses empirik yang konkrit yang realistik serta
menjadi bagian dari hidup yang tidak mudah dilupakan. Maka dari
itu guru harus memperhatiakan alat peraga yang akan digunakan.
14. DAFTAR PUSTAKA
Kuliah Gratis Net..Hakikat MediaPembelajaran.2009
http://kuliahgratis.net/hakikat-media-pembelajaran/.diakses 22
desember 2014
Haryanto..Pengertian Media Pembelajaran. 2012
http://belajarpsikologi.com/pengertian-media-
pembelajaran/.diakses22 desember 2014
Lailadwisafitri..Landasan Teoritis penggunaan media
pembelajaran.2013
http://lailadwisafitri.wordpress.com/2013/02/05/landasan-
teoritis-penggunaan-media-pembelajaran/.diakses22 desember 2014
Nur Cholist. 2011. Kendala Menggunakan media pembelajaran.
http://gurusragi.blogspot.com/2011/11/kendala-menggunakan-
media-pembelajaran.html. diakses 22 desember 2014
Herminegari.Fungsi dan menfaat media
pembelajaran.http://herminegari.wordpress.com/perkuliahan/fungsi-
dan-manfaat-media-pembelajaran/. diaksesdiakses 22 desember
2014
Aqib, Zainal.. Tulisan Tindakan Kelas. Bandung : Yrama
Widya.2008
Arikunto, Suharsimi..Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan.
Jakarta: Bumi Aksara.2003
Arikunto, Suharsimi..Prosedur Tulisan Suatu Pendekatan
Praktik. Jakarta : Bumi Aksara.2006
Catharina, Tri Anni..Psikologi Belajar. Semarang: UPT
UNNES Press.2005
Dalyono..Psikologi Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta.2005
Darsono, M..Belajar dan Pembelajaran. Semarang: IKIP
Semarang Press.2000
Engkoswara dan Rocham Natawidjaja..Alat Peraga dan
Komunikasi Pendidikan. Jakarta: PT Bunda Karya.1979