Makalah ini membahas Model Pertemuan Kelas sebagai salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan guru untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dan hasil belajar yang lebih baik. Model ini terdiri atas 6 tahapan dan berfokus pada pembentukan iklim kelas yang kondusif untuk diskusi masalah-masalah perilaku dan pencapaian tujuan pembelajaran. Model ini diharapkan dapat mengembangkan tanggung jawab sosial
1. CLASSROOM MEETING MODEL
MAKALAH
Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Model Pembelajaran
Dosen: Dr. Dedi Kuswandi, M.Pd
Oleh:
DANANG ARDIYANTO
130121809598
DEKA DYAH UTAMI
130121809599
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
PASCASARJANA TEKNOLOGI PEMBELAJARAN
2014
2. Makalah Classroom Meeting Model by Danang Ardiyanto & Deka Dyah Utami Page 2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kegiatan belajar mengajar merupakan satu proses dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Mengajar adalah usaha guru untuk menciptakan kondisi atau mengatur lingkungan sedemikian rupa sehingga terjadi interaksi antar siswa, guru dan lingkungannya. Dalam proses belajar mengajar, seorang guru tidak pernah sama dalam menyampaikan materi pelajaran.
Model pertemuan kelas merupakan landasan yang sangat penting untuk diterapkan sehingga siswa dapat memahami pelajaran yang diajarkan. Proses belajar mengajar seperti ini menyebabkan siswa lebih termotivasi untuk belajar lebih aktif dalam kelas dan akan mendapatkan hasil belajar yang lebih baik. Hal ini sering kita jumpai pada saat guru sedang menjelaskan pelajaran, dalam mata pelajaran tertentu apabila ada siswa yang tidak memperhatikan pelajaran yang sedang diajarkan, bahkan ada sebahagian siswa yang menghafal pelajaran lain pada saat pelajaran sedang berlangsung. Dan juga dapat dilihat siswa berdasarkan catatan yang diberikan oleh guru tanpa menambah pengetahuan dari berbagai sumber lain.
Dengan proses pembelajaran seperti ini siswa terlihat kurang mempunyai motivasi untuk belajar. Harapan kita dengan menggunakan model pertemuan kelas dalam proses belajar mengajar, siswa lebih termotivasi untuk belajar lebih aktif dalam kelas dan akan mendapatkan hasil belajar yang lebih baik. Untuk itu kami akan membahas model pertemuan kelas ini lebih lanjut.
3. Makalah Classroom Meeting Model by Danang Ardiyanto & Deka Dyah Utami Page 3
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Apa asumsi dasar dari model Classroom Meeting?
2. Bagaimana sintaks dari Model Classroom Meeting?
3. Bagaimana support system, prinsip reaksi, sistem sosial, dampak pembelajaran dan dampak pengiring dan aplikasi Model Classroom Meeting?
4. Apa kelebihan dan kekurangan dari Model Classroom Meeting?
C. Tujuan Model Classroom Meeting
1. Untuk memenuhi tanggung jawab/komitmen dalam perubahan behavior
2. Untuk memenuhi kebutuhan emosional seseorang terkait harga diri, cinta dan pengakuan.
4. Makalah Classroom Meeting Model by Danang Ardiyanto & Deka Dyah Utami Page 4
BAB II
PEMBAHASAN
1. Asumsi Dasar:
Glasser dalam Joyce dan Weil (1956:205) dimulai dari pemikiranya bahwa pada umumnya masalah-masalah yang dialami manusia merupakan kegagalan dari fungsi social dalam rangka pemenuhan kebutuhan dasar untuk memperoleh rasa dicintai dan dihargai. Kedua kebutuhan ini berakar pada hubungan antar manusia sesuai dengan norma kehidupan kelompok di dalam kelas, rasa cinta saling memperhatikan satu sama lainnya. Diyakini apabila di sekolah telah terjadi kegagalan, bukan karena penampilan profil akademis tetapi di dalam memperkuat hubungan yang penuh kehangatan, konstruktif dalam mencapai keberhasilan. Rasa dicintai dan mencintai bagi sebagian besar manusia akan melahirkan rasa memiliki harga diri.
Asumsi yang kedua, berdasarkan konsep terapi dalam perubahan tingkah laku. Metode yang bersifat tradisional sering bersifat realistis sebagai akibat dari tidak fungsionalnya perilaku. Gresser berusaha untuk memperbaiki penampilan dan memenuhi kebutuhan dengan cara membantu orang lain mengenai apa yang nyata, apa yang bertanggung jawab dan apa yang benar. Tujuan dari terapi ini adalah meningkatkan kemampuan untuk memenuhi komitmen pada perubahan tingkah laku. Cara ini juga untuk memenuhi kebutuhan emosional orang lain untuk merasa berharga, dicinta dan memiliki identitas.
Pertemuan kelas adalah teknik yang digunakan untuk membantu siswa dari hari ke hari tentang prosedur dan disiplin mengenai kesempatan untuk saling memecahkan masalah siswa.
5. Makalah Classroom Meeting Model by Danang Ardiyanto & Deka Dyah Utami Page 5
2. Sintakmatik:
Model pertemuan (diskusi) kelas terdiri atas enam tahap, yaitu:
(1) menciptakan iklim (suasana) yang kondusif,
(2) menyampaikan permasalahan diskusi,
(3) membuat penilaian pribadi,
(4) mengidentifikasi alternatif tindakan solusi
(5) membuat komitmen, dan
(6) merencanakan tindak lanjut tindakan.
Model pembelajaran ini dalam pelaksanaannya menurut Joyce dan Weil (1986) memiliki sintakmatik dengan enam tahap kegiatan pembelajaran, yaitu sebagai berikut di bawah ini. Tahap Pertama : Membangun iklim keterlibatan 1. Mendorong peserta didik untuk berpartisipasi, dan berbicara; 2. Berbagai pendapat tanpa saling menyalahkan atau menilai. Tahap Kedua : Menyajikan masalah untuk didiskusikan 1. Peserta didik dan guru membawa isu atau masalah; 2. Memaparkan masalah secara utuh; 3. Mengidentifikasi akibat yang mungkin timbul; 4. Mengidentifikasi norma sosial. Tahap Ketiga : Membuat keputusan nilai personal 1. Mengidentifikasi nilai yang ada di balik masalah prilakudan norma sosial; 2. Peserta didik membuat kajian personal tentang norma yang harus diikuti.
6. Makalah Classroom Meeting Model by Danang Ardiyanto & Deka Dyah Utami Page 6
Tahap Keempat : Mengidentifikasi pilihan tindakan 1. Peserta didik mendiskusikan berbagai pilihan atau alterbatif prilaku; 2. Peserta didik bersepakat tentang pilihan yang ditentukannya itu. Tahap Kelima : Membuat komentar Peserta didik membuat komentar atau tanggapan secara umum tentang prilaku pilihan Tahap Keenam : Tindak lanjut prilaku
Peserta didik menguji efektifitas dari komitmen dan prilaku baru itu, setelah periode tertentu.Untuk kepentingan praktis pembelajaran di kelas, model ini dapat diadaptasi dalam bentuk kerangka operasional pembelajaran sebagai berikut Model Pertemuan Kelas LANGKAH POKOK KEGIATAN GURU KEGIATAN PESERTA DIDIK Menciptakan Suasana Menyajikan masalah Membuat keputusan nilai personal Mengidentifikasi pilihan tindakan Memberi komentar Menetapkan tindak lanjut - Ciptakan situasi yang kondusif - Pancing munculnya masalah - Paparkan konteks masalah - Identifikasi nilai di balik masalah - Pancing munculnya alternatif tindakan - Pancing komentar peserta didik - Kaji komitmen peserta didik pada prilaku baru - Melibatkan diri dalam situasi - Kemukakan masalah - Paparkan konteks masalah - Buat keputusan nilai terkait masalah - Pilih alternatif tindakan terbaik - Beri komentar umum - Tunjukkan komitmen terhadap prilaku
7. Makalah Classroom Meeting Model by Danang Ardiyanto & Deka Dyah Utami Page 7
Menyimak tabel tersebut, tergambar secara jelas bagaimana kegiatan guru dan kegiataan peserta didik dalam proses pembelajaran. Serta terlihat juga urutan pencapaian suatu pemahaman sebuah nilai dari perilaku untuk disepakati dan dilakukan dalam kehidupan sosial di kelasnya melalui pembelajaran yang dilakukan. Serta belajar bagaimana melakukan dan mentaati komitmen yang telah disepakati tersebut. Menurut Mujibul Hassan dalam jurnalnya Classroom Meeting Model a Way Solving Social problem, jenis-jenis dari Classrom Meeting Model adalah : 1. Diskusi Problem Solving 2. Diskusi Open ended 3. Mirip diskusi open ended namun langsung terkait pada apa yang sedang dipelajari dalam kelas. 3. Sistem Sosial: Model pembelajaran ini diorganisasikan secara terstruktur sedang, kepemimpinan dan tanggung jawab untuk membimbing interaksi terletak di tangan guru. Meskipun tanggung jawab ada pada guru, tetapi keputusan moral terletak pada diri peserta didik. Lingkungan sosial dalam kelas harus kondusif dan menyenangkan untuk dilakukan diskusi. Walaupun demikian diharapkan pula peserta didik dapat mengambil inisiatif dalam memilih topik diskusi setelah mengalami beberapa aktivitas. 4. Prinsip Reaksi: Adapun prinsip yang perlu dipegang dalam pelaksanaan model pembelajaran ini ialah : 1) Melibatkan peserta didik dengan menumbuhkan suasana yang hangat, personal, menarik, dan hubungan yang peka dengan peserta didik;
8. Makalah Classroom Meeting Model by Danang Ardiyanto & Deka Dyah Utami Page 8
2) Guru harus mendorong siswa untuk bersikap bertanggung-jawab terhadap tingkah laku mereka sendiri dan teman-temannya; 3) Kelompok yang ada dalam kelas dipilih dan diikuti sesuai perilaku alternatif. 5. Sistem Pendukung Yang diperlukan untuk melaksanakan model ini ialah guru yang memiliki kepribadian yang hangat dan terampil dalam mengelola hubungan interpersonal dan diskusi kelompok. Ia juga harus mampu untuk menciptakan iklim kelas yang terbuka dan tidak bersifat defensif atau selalu bertahan diri, dan pada saat bersamaan ia mampu membimbing kelompok menuju penilaian prilaku dan komitmen. 6. Dampak Instruksional Dan Dampak Pengiring Model pertemuan kelas ini dikembangkan dengan maksud untuk mengembangkan kepedulian sosial dalam kelompok, disiplin diri dan komitmen prilaku. Pertemuan dilakukan oleh guru dan peserta didik dalam suasana yang menyenangkan dan tidak terbatas, tidak terikat dengan berbagai diskusi masalah- masalah perilaku, masalah pribadi dan akademik atau berbagai isu kurikulum.
Model Pertemuan Kelas Kemandirian dan Penguasaan diri Keterbukaan dan Keutuhan Pencapaian Tujuan dan Evaluasi Satu dengan yang lain memelihara pertumbuhan akademik
9. Makalah Classroom Meeting Model by Danang Ardiyanto & Deka Dyah Utami Page 9
Berdasarkan gambar tersebut, model pertemuan kelas akan berdampak instruksional (garis lurus), yakni mencapai tujuan dan evaluasi serta membentuk kemandirian dan pengarahan diri dan hasil belajar yang dicapai langsung dengan cara mengarahkan para siswa pada tujuan yang diharapkan. Sedangkan dalam pembelajaran tersebut akan dicapai juga dampak pengiring (garis putus-putus), yakni peserta didik akan menyadari dan menampakkan sikap keterbukaan dan mendahulukan keutuhan kelas.
7. Kelebihan dan Kekurangan Model pembelajaran Pertemuan Kelas: A. Kelebihan a. Dapat mengetahui karakteristik masing-masing siswa. b. Dapat membuat siswa senang karena bisa berkumpul dengan teman-teman yang belum dan yang sudah mereka kenal. c. Siswa dapat menanyakan secara langsung jika ada yang tidak dimengerti kepada guru. d. Dapat memecahkan masalah secara langsung B. Kekurangan a. Membutuhkan tenaga yang lebih banyak. b. Terkadang ada ketidak cocokan antara siswa dan guru. c. Terkadang terjadi perselisihan antara siswa dengan siswa d. Tidak ada guru maka proses belajar dan mengajar tidak bisa terlaksana. e. Harus menentukan waktu dan tempat untuk proses belajar mengajar
10. Makalah Classroom Meeting Model by Danang Ardiyanto & Deka Dyah Utami Page 10
8. Aplikasi:
Penerapan model pertemuan kelas adalah:
1. Untuk mengarahkan diskusi kelas yang lebih pada setiap tingkatan
sekolah.
2. Untuk melibatkan pengorganisasian kegiatan pembelajaran sehari-hari.
3. Untuk berbagi pendapat satu sama lain.
4. Untuk menerima perasaan dan emosi siswa.
5. Untuk mengembangkan perilaku tanggung jawab.
6. Untuk mengembangkan kepemimpinan yang baik.
7. Untuk mengembangkan kemampuan memecahkan masalah sosial
8. Untuk mendorong siswa untuk mengekspresikan perasaan mereka
secara terbuka dan jujur.
9. Untuk membantu dalam membingkai kurikulum
10. Untuk membuat diskusi akademik yang lebih kreatif, inovatif dan penelitian yang
baik.
BAB III
KESIMPULAN
Salah satu aspek yang menarik dari model ini adalah memberikan banyak kemungkinan yang dikembangkan dalam model pertemuan kelas. Dimana peran siswa aktif dan terampil berkomunikasi dalam mengemukakan pendapatnya sendiri dan peran guru dalam diskusi kelas adalah membangkitkan minat siswa, mengendalikan, mencatat diskusi dan mendengarkan ide-ide siswa, menggunakan, merespon jawaban, siswa merespon ide dan pendapat siswa, mengemukakan pendapat dan mengakiri pertemuan.
11. Makalah Classroom Meeting Model by Danang Ardiyanto & Deka Dyah Utami Page 11
DAFTAR PUSTAKA
Siddiqui, Mujibul Hasan (2013). Excellence of Teaching: Classroom Meeting Model
a Way of Solving Social Problem. Indiana Journal of Applied Research vol.
3(5). New Delhi.
Bruce Joyce dan Marsya Weil.2000.Model of Teaching Boston London,
Toronto,Tokyo,Singapure Hall Inc.