SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
Pengukuran Kerja
oleh :
Ida Lumintu, S.T., M.T., Ph.D.
Latar Belakang Pentingnya
Pengukuran Kerja
 Manajemen operasional yang efektif membutuhkan
standar yang dapat membantu perusahaan untuk
menentukan:
1. Proporsi dari setiap barang yang diproduksi (biaya
pekerja).
2. Kebutuhan staf (berapa banyak orang dibutuhkan
untuk memproduksi barang yang dibutuhkan).
3. Perkiraan biaya dan waktu sebelum produksi
dilaksanakan (untuk membantu mengambil
baragam keputusan, dari perkiraan biaya hingga
ke keputusan untuk membuat sendiri atau
membeli).
Latar Belakang Pentingnya
Pengukuran Kerja (lanjutan)
4. Jumlah kru dan keseimbangan pekerjaan (siapa
mengerjakan apa dalam satu aktivitas kelompok
atau pada satu lini produksi).
5. Tingkat produksi yang diharapkan (sehingga baik
manajer dan pekerja tahu apa saja yang
termasuk dalam satu hari kerja normal).
6. Dasar perencanaan insentif pekerja (apa yang
menjadi acuan untuk memberikan insentif yang
tepat).
7. Efisiensi karyawan dan pengawasan (sebuah
standar diperlukan untuk mengetahui apa yang
digunakan dalam penentuan efisiensi).
Definisi Pengukuran Kerja
 Adalah penetapan waktu yang
diperkirakan diperlukan untuk
melaksanakan sebuah pekerjaan.
 Adalah tindakan pengukuran yang
dilakukan terhadap berbagai
aktivitas dalam rantai nilai yang
ada pada suatu perusahaan.
 Dalam pengukuran kerja, efisien atau tidaknya proses
operasi dalam perusahaan biasanya didasarkan atas
lama waktu untuk membuat suatu produk atau
melaksanakan suatu pelayanan (jasa).
 Jumlah waktu yang harus digunakan untuk melaksanakan
kegiatan tertentu dibawah kondisi kerja normal disebut
standar pekerja (labor standards).
 Hasil pengukuran tersebut kemudian digunakan sebagai
umpan balik yang akan memberikan informasi tentang
prestasi pelaksanaan suatu rencana dan titik dimana
perusahaan memerlukan penyesuaian-penyesuaian atas
Metode Pengukuran Kerja Dalam
Manajemen Operasional
 Manajer operasional yang dapat menetapkan standar
pekerja yang benar yaitu adalah yang secara tepat dapat
menentukan rata-rata waktu yang dibutuhkan seorang
karyawan untuk melaksanakan aktivitas tertentu dalam
kondisi kerja normal.
 Penetapan standar pekerja dapat menggunakan empat cara
yaitu:
 Pengalaman Masa Lalu (Historical Experience)
 Studi Waktu (Time Study)
 Standar Waktu Yang Telah Ditentukan (Predetermined
Time Study)
 Pengambilan Sampel Kerja (Work Sampling)
1. Pengalaman Masa Lalu
(Historical Experience)
 Standar pekerja dapat diestimasi berdasarkan apa
yang telah terjadi di masa lalu, yaitu berapa jam kerja
yang dibutuhkan untuk melaksanakan suatu
pekerjaan. 
 Kelebihan metode ini adalah karena relatif mudah
dan murah didapatkan.
 Kelemahan metode ini adalah tidak obyektif dan tidak
dapat diketahui keakuratannya, apakah kecepatan
kerjanya layak atau tidak, dan apakah kejadian yang
tidak biasa sudah diperhitungkan atau belum.
 Data pengalaman masa lalu diperoleh dari kartu
waktu pekerja atau dari data produksi.
2. Studi Waktu dan Gerakan
(Time and Motion Study)
 Studi waktu menunjukkan ukuran kerja, yang menetapkan
waktu baku untuk sebuah tugas serta cara yang tepat untuk
melakukan pekerjaan tersebut, dengan memperhatikan
faktor kelelahan pekerja dan kelambatan yang tidak dapat
dihindarkan.
 Analisis studi dan gerakan waktu dapat dilakukan melalui
beberapa cara:
 menggunakan stopwatch,
 pengolahan data dengan menggunakan komputerisasi,
 data standar,
 dasar mengenai data gerakan,
 pengambilan contoh kerja,

2. Studi Waktu dan Gerakan
(Time and Motion Study)
 Standar waktu dari hasil studi waktu digunakan untuk:
 menentukan tenaga kerja dan peralatan yang
dibutuhkan;
 membantu dalam pengembangan metode kerja yang
efektif;
 mengatur pekerja dalam melakukan pekerjaannya;
 membantu dalam membandingkan performansi kerja
dari suatu rencana yang sudah ditetapkan dengan
beban kerja dan sumberdaya yang digunakan; dan
 melaksanakan pengukuran produktivitas secara
total.
2. Studi Waktu dan Gerakan
(Time and Motion Study)
 Studi waktu diperkenalkan pertama kali untuk tujuan
penyelesaian kerja.
 Standar waktu dari hasil studi waktu dapat
mendorong sistem pengaturan upah atau insentif
menjadi dibuat berdasarkan “a fair day’s pay for a fair
day’s work”.
 Standar waktu dapat digunakan untuk mengestimasi
keluaran kerja.
 Standar waktu dapat membuat jadwal perencanaan
kerja menjadi lebih akurat.
2. Studi Waktu dan Gerakan
(Time and Motion Study)
 Merupakan pencatatan waktu sebuah sampel kinerja
pekerja dan menggunakannya sebagai dasar untuk
menetapkan waktu standar.
 Seorang pekerja yang terlatih dan berpengalaman
dapat menerapkan standar dengan delapan langkah
berikut :
 Definisikan pekerjaan yang akan diamati (setelah
analisis metode dilakukan).
 Bagi pekerjaan menjadi elemen yang tepat
(bagian dari pekerjaan yang sering membutuhkan
tidak lebih dari beberapa detik).
3. Standar Waktu Yang Telah Ditentukan
(Predetermined Time Study)
 Suatu pembagian pekerjaan manual menjadi elemen dasar kecil
yang waktunya telah ditetapkan dan dapat diterima secara luas.
 Caranya dengan menjumlahkan faktor waktu bagi setiap
elemen dasar dari pekerjaan.
 Cara ini membutuhkan biaya yang besar.
 Metode yang paling umum adalah metode pengukuran waktu
(MTM = Methods Time Measurement).
 Standar waktu yang telah ditetapkan merupakan perkembangan
dari gerakan dasar yang disebut sebagai Therblig yang
ditemukan oleh Frank Gilbreth, yang mencakup aktifitas seperti
memilih, mengambil, mengarahkan, merakit, menjangkau,
memegang, beristirahat, meneliti.
3. Standar Waktu Yang Telah Ditentukan
(Predetermined Time Study)
 Standar waktu yang telah ditetapkan memiliki beberapa
kelebihan dibandingkan dengan studi waktu yaitu:
 dapat dibuat di laboratorium sehingga prosedur ini tidak
mengganggu aktifitas sesungguhnya,
 karena standar dapat ditentukan sebelum pekerjaan benar-
benar dilakukan maka dapat digunakan untuk membuat
rencana,
 tidak ada pemeringkatan kinerja yang dibutuhkan,
 serikat pekerja cenderung menerima metode ini sebagai
cara yang wajar untuk menetapkan standar,
 standar waktu yang telah ditentukan biasanya efektif pada
perusahaan yang melakukan sejumlah besar penelitian
pada tugas yang sama.
4. Pengambilan Kerja (Work Sampling)
 Metode ini dikembangkan di Inggris oleh L. Tipper pada
tahun 1930.
 Pengambilan sampel kerja memperkirakan persentase
waktu yang dihabiskan oleh seorang pekerja pada
beragam pekerjaan.
 Hasilnya digunakan untuk menentukan bagaimana
karyawan mengalokasikan waktu mereka di antara
aktivitas yang beragam.
 Hal ini akan mendorong adanya perubahan karyawan,
penugasan ulang, perkiraan biaya aktivitas dan
kelonggaran keterlambatan bagi standar pekerja. 
4. Pengambilan Kerja (Work Sampling)
 Apabila pengambilan sampel ini untuk
menetapkan kelonggaran
keterlambatan, maka sering disebut
penelitian rasio keterlambatan (ratio
delay study).
4. Pengambilan Kerja (Work Sampling)
 Prosedur dalam metode ini ada lima langkah sebagai
berikut:
1. Mengambil sampel awal untuk mendapatkan sebuah
perkiraan nilai parameter seperti persentase waktu sibuk
seorang pekerja,
2. Hitung ukuran sampel yang dibutuhkan,
3. Buat jadwal pengamatan pada waktu yang layak. Konsep
angka acak digunakan untuk menapatkan pengamatan
yang benar-benar acak,
4. Lakukan pengamatan dan catat aktivitas pekerja,
5. Tentukan bagaimana pekerja menghabiskan waktu
mereka biasanya dalam persentase.
4. Pengambilan Kerja (Work Sampling)
 Fokus pada pengambilan sampel kerja
adalah untuk menentukan bagaimana para
pekerja mengalokasikan waktu mereka di
antara beragam aktivitas yang dilakukannya.
 Hal ini dapat dicapai dengan menetapkan
persentase waktu yang dihabiskan oleh
seorang pekerja pada aktifitas yang ada pada
sejumlah waktu tertentu.
 Seorang analis hanya mencatat aktivitas
yang dilakukan secara acak.

More Related Content

What's hot

Manajemen Operasional I Produktifitas
Manajemen Operasional I ProduktifitasManajemen Operasional I Produktifitas
Manajemen Operasional I Produktifitas
Lilia Pascariani
 
Manajemen Operasi - Pemeliharaan
Manajemen Operasi - PemeliharaanManajemen Operasi - Pemeliharaan
Manajemen Operasi - Pemeliharaan
Resty Wahyu Pertiwi
 
Pertemuan ke 2 . lokasi pabrik
Pertemuan ke  2 . lokasi pabrikPertemuan ke  2 . lokasi pabrik
Pertemuan ke 2 . lokasi pabrik
Zall Zallibeng N
 
Strategi Proses Manajemen Operasional
Strategi Proses Manajemen OperasionalStrategi Proses Manajemen Operasional
Strategi Proses Manajemen Operasional
IkkaW
 
Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...
Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...
Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...
padlah1984
 
Contoh soal Teori antrian khusus Poisson
Contoh soal Teori antrian khusus PoissonContoh soal Teori antrian khusus Poisson
Contoh soal Teori antrian khusus Poisson
Lilies DLiestyowati
 

What's hot (20)

Manajemen Operasional I Produktifitas
Manajemen Operasional I ProduktifitasManajemen Operasional I Produktifitas
Manajemen Operasional I Produktifitas
 
PENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN DENGAN METODE HUNGARIAN
PENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN DENGAN METODE HUNGARIANPENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN DENGAN METODE HUNGARIAN
PENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN DENGAN METODE HUNGARIAN
 
Manajemen Operasi - Pemeliharaan
Manajemen Operasi - PemeliharaanManajemen Operasi - Pemeliharaan
Manajemen Operasi - Pemeliharaan
 
Pertemuan ke 2 . lokasi pabrik
Pertemuan ke  2 . lokasi pabrikPertemuan ke  2 . lokasi pabrik
Pertemuan ke 2 . lokasi pabrik
 
Manajemen rantai pasokan
Manajemen rantai pasokanManajemen rantai pasokan
Manajemen rantai pasokan
 
Proses Strategi
Proses StrategiProses Strategi
Proses Strategi
 
Jenis-Jenis Integrasi Perusahaan
Jenis-Jenis Integrasi PerusahaanJenis-Jenis Integrasi Perusahaan
Jenis-Jenis Integrasi Perusahaan
 
Just in time (jit)
Just in time (jit)Just in time (jit)
Just in time (jit)
 
4. pengukuran waktu baku
4. pengukuran waktu baku4. pengukuran waktu baku
4. pengukuran waktu baku
 
Strategi Proses Manajemen Operasional
Strategi Proses Manajemen OperasionalStrategi Proses Manajemen Operasional
Strategi Proses Manajemen Operasional
 
Operasi dan produktivitas
Operasi dan produktivitas Operasi dan produktivitas
Operasi dan produktivitas
 
Manajemen keuangan part 3 of 5
Manajemen keuangan part 3 of 5Manajemen keuangan part 3 of 5
Manajemen keuangan part 3 of 5
 
Permasalahan Perusahaan Samsung
Permasalahan Perusahaan SamsungPermasalahan Perusahaan Samsung
Permasalahan Perusahaan Samsung
 
Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...
Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...
Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...
 
Pengukuran waktu kerja tidak langsung
Pengukuran waktu kerja tidak langsungPengukuran waktu kerja tidak langsung
Pengukuran waktu kerja tidak langsung
 
Pp 2 penentuan lokasi pabrik
Pp 2 penentuan lokasi pabrikPp 2 penentuan lokasi pabrik
Pp 2 penentuan lokasi pabrik
 
Contoh soal Teori antrian khusus Poisson
Contoh soal Teori antrian khusus PoissonContoh soal Teori antrian khusus Poisson
Contoh soal Teori antrian khusus Poisson
 
4. metode transportasi
4. metode transportasi4. metode transportasi
4. metode transportasi
 
Analisa kurva IS-LM
Analisa kurva IS-LMAnalisa kurva IS-LM
Analisa kurva IS-LM
 
Contoh soal perancangan dan pengukuran kerja
Contoh soal perancangan dan pengukuran kerjaContoh soal perancangan dan pengukuran kerja
Contoh soal perancangan dan pengukuran kerja
 

Viewers also liked

Work Study: Method Study & Work Measurement
Work Study: Method Study & Work MeasurementWork Study: Method Study & Work Measurement
Work Study: Method Study & Work Measurement
Harinadh Karimikonda
 
Pengukuran waktu kerja secara langsung
Pengukuran waktu kerja secara langsungPengukuran waktu kerja secara langsung
Pengukuran waktu kerja secara langsung
Ichbal Nandi
 
CORE Discipline 5: Use Metrics to Drive Business Success; By R. Rama Kresandi...
CORE Discipline 5: Use Metrics to Drive Business Success; By R. Rama Kresandi...CORE Discipline 5: Use Metrics to Drive Business Success; By R. Rama Kresandi...
CORE Discipline 5: Use Metrics to Drive Business Success; By R. Rama Kresandi...
simatupangindrawan
 
Bab 6 - Mengelola Perusahaan Bisnis
Bab 6 - Mengelola Perusahaan BisnisBab 6 - Mengelola Perusahaan Bisnis
Bab 6 - Mengelola Perusahaan Bisnis
msahuleka
 
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-sd-ver-3-3-2013
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-sd-ver-3-3-2013Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-sd-ver-3-3-2013
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-sd-ver-3-3-2013
Misdar Scout
 
Kuliah statistika ii pertemuan 1 konsep dasar statistika
Kuliah statistika ii pertemuan 1 konsep dasar statistikaKuliah statistika ii pertemuan 1 konsep dasar statistika
Kuliah statistika ii pertemuan 1 konsep dasar statistika
ahmad fauzan
 

Viewers also liked (20)

Pengukuran kerja tidak langsung
Pengukuran kerja tidak langsungPengukuran kerja tidak langsung
Pengukuran kerja tidak langsung
 
Mengelola kualitas 1
Mengelola kualitas 1Mengelola kualitas 1
Mengelola kualitas 1
 
4 mean dispersi_10102015
4 mean dispersi_101020154 mean dispersi_10102015
4 mean dispersi_10102015
 
Pengukuran waktu kerja
Pengukuran  waktu kerjaPengukuran  waktu kerja
Pengukuran waktu kerja
 
Work Study: Method Study & Work Measurement
Work Study: Method Study & Work MeasurementWork Study: Method Study & Work Measurement
Work Study: Method Study & Work Measurement
 
Work Study
Work StudyWork Study
Work Study
 
Pengukuran kerja
Pengukuran kerjaPengukuran kerja
Pengukuran kerja
 
Pengukuran waktu kerja secara langsung
Pengukuran waktu kerja secara langsungPengukuran waktu kerja secara langsung
Pengukuran waktu kerja secara langsung
 
Tugas Kelompok Man Logistik - Inventory - Syamsir Abduh
Tugas Kelompok Man Logistik - Inventory - Syamsir AbduhTugas Kelompok Man Logistik - Inventory - Syamsir Abduh
Tugas Kelompok Man Logistik - Inventory - Syamsir Abduh
 
CORE Discipline 5: Use Metrics to Drive Business Success; By R. Rama Kresandi...
CORE Discipline 5: Use Metrics to Drive Business Success; By R. Rama Kresandi...CORE Discipline 5: Use Metrics to Drive Business Success; By R. Rama Kresandi...
CORE Discipline 5: Use Metrics to Drive Business Success; By R. Rama Kresandi...
 
pengukuran debit aliran bab iii
pengukuran debit aliran bab iiipengukuran debit aliran bab iii
pengukuran debit aliran bab iii
 
Bab 6 - Mengelola Perusahaan Bisnis
Bab 6 - Mengelola Perusahaan BisnisBab 6 - Mengelola Perusahaan Bisnis
Bab 6 - Mengelola Perusahaan Bisnis
 
BAB 1 Besaran, Sistem Satuan, Dimensi besaran
BAB 1 Besaran, Sistem Satuan, Dimensi besaranBAB 1 Besaran, Sistem Satuan, Dimensi besaran
BAB 1 Besaran, Sistem Satuan, Dimensi besaran
 
1 pendahuluan stat_101012015
1 pendahuluan stat_1010120151 pendahuluan stat_101012015
1 pendahuluan stat_101012015
 
MEDICAL CHECK UP, MENGAPA HARUS?
MEDICAL CHECK UP, MENGAPA HARUS?MEDICAL CHECK UP, MENGAPA HARUS?
MEDICAL CHECK UP, MENGAPA HARUS?
 
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-sd-ver-3-3-2013
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-sd-ver-3-3-2013Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-sd-ver-3-3-2013
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-sd-ver-3-3-2013
 
Teknik Sampling
Teknik SamplingTeknik Sampling
Teknik Sampling
 
Kuliah statistika ii pertemuan 1 konsep dasar statistika
Kuliah statistika ii pertemuan 1 konsep dasar statistikaKuliah statistika ii pertemuan 1 konsep dasar statistika
Kuliah statistika ii pertemuan 1 konsep dasar statistika
 
Tugas uas mm stie mandala
Tugas uas mm stie mandalaTugas uas mm stie mandala
Tugas uas mm stie mandala
 
Ukuran kinerja
Ukuran kinerjaUkuran kinerja
Ukuran kinerja
 

Similar to Pengukuran kerja

1603054 yogi taufik saleh psikologi industri_tugas 2_bantuk pengukuran kerja
1603054 yogi taufik saleh psikologi industri_tugas 2_bantuk pengukuran kerja1603054 yogi taufik saleh psikologi industri_tugas 2_bantuk pengukuran kerja
1603054 yogi taufik saleh psikologi industri_tugas 2_bantuk pengukuran kerja
Yogi Taufik Saleh
 
Pengukuran produktivitas kerja_karyawan_tugas kelompok_3
Pengukuran produktivitas kerja_karyawan_tugas kelompok_3Pengukuran produktivitas kerja_karyawan_tugas kelompok_3
Pengukuran produktivitas kerja_karyawan_tugas kelompok_3
skies fall
 
Makalah tugaas rangkuman manajemen sdm dan stratejik
Makalah tugaas rangkuman manajemen sdm dan stratejikMakalah tugaas rangkuman manajemen sdm dan stratejik
Makalah tugaas rangkuman manajemen sdm dan stratejik
kiki guskha
 
PENYEDERHANAAN KERJA_DORI NOVITA L_162012023
PENYEDERHANAAN KERJA_DORI NOVITA L_162012023PENYEDERHANAAN KERJA_DORI NOVITA L_162012023
PENYEDERHANAAN KERJA_DORI NOVITA L_162012023
Dorii Listypeach
 

Similar to Pengukuran kerja (20)

1603054 yogi taufik saleh psikologi industri_tugas 2_bantuk pengukuran kerja
1603054 yogi taufik saleh psikologi industri_tugas 2_bantuk pengukuran kerja1603054 yogi taufik saleh psikologi industri_tugas 2_bantuk pengukuran kerja
1603054 yogi taufik saleh psikologi industri_tugas 2_bantuk pengukuran kerja
 
Modul 1 isi ii 1
Modul 1 isi ii 1Modul 1 isi ii 1
Modul 1 isi ii 1
 
Modul 1 isi lengkap
Modul 1 isi lengkapModul 1 isi lengkap
Modul 1 isi lengkap
 
Pengukuran kerja
Pengukuran kerjaPengukuran kerja
Pengukuran kerja
 
PPT MO PERTEMUAN 8.pptx
PPT MO PERTEMUAN 8.pptxPPT MO PERTEMUAN 8.pptx
PPT MO PERTEMUAN 8.pptx
 
Kelompok 3 Mk. Manjemen operasi Modul 6 (1).pptx
Kelompok 3 Mk. Manjemen operasi Modul 6 (1).pptxKelompok 3 Mk. Manjemen operasi Modul 6 (1).pptx
Kelompok 3 Mk. Manjemen operasi Modul 6 (1).pptx
 
materi ANALISA WAKTU DAN SIMBOL GERAK.pptx
materi ANALISA WAKTU DAN SIMBOL GERAK.pptxmateri ANALISA WAKTU DAN SIMBOL GERAK.pptx
materi ANALISA WAKTU DAN SIMBOL GERAK.pptx
 
Makalah Pengantar Teknik Industri
Makalah Pengantar Teknik IndustriMakalah Pengantar Teknik Industri
Makalah Pengantar Teknik Industri
 
Pengukuran produktivitas kerja_karyawan_tugas kelompok_3
Pengukuran produktivitas kerja_karyawan_tugas kelompok_3Pengukuran produktivitas kerja_karyawan_tugas kelompok_3
Pengukuran produktivitas kerja_karyawan_tugas kelompok_3
 
Pengukuran Waktu Kerja Dengan Metode Pengukuran Langsung
Pengukuran Waktu Kerja Dengan Metode Pengukuran LangsungPengukuran Waktu Kerja Dengan Metode Pengukuran Langsung
Pengukuran Waktu Kerja Dengan Metode Pengukuran Langsung
 
Sumber Daya Manusia
Sumber Daya ManusiaSumber Daya Manusia
Sumber Daya Manusia
 
Desain Sistem Kerja.pptx
Desain Sistem Kerja.pptxDesain Sistem Kerja.pptx
Desain Sistem Kerja.pptx
 
1296721uuuf8o8.ppt
1296721uuuf8o8.ppt1296721uuuf8o8.ppt
1296721uuuf8o8.ppt
 
Analisis pekerjaan
Analisis pekerjaanAnalisis pekerjaan
Analisis pekerjaan
 
2013 2-01166-ti bab2001
2013 2-01166-ti bab20012013 2-01166-ti bab2001
2013 2-01166-ti bab2001
 
rangkuman mk msdm
rangkuman mk msdmrangkuman mk msdm
rangkuman mk msdm
 
Makalah tugaas pak ade (rangkuman)
Makalah tugaas pak ade (rangkuman)Makalah tugaas pak ade (rangkuman)
Makalah tugaas pak ade (rangkuman)
 
Bab 10 06211640000034 06211640000075_06211740000048
Bab 10 06211640000034 06211640000075_06211740000048Bab 10 06211640000034 06211640000075_06211740000048
Bab 10 06211640000034 06211640000075_06211740000048
 
Makalah tugaas rangkuman manajemen sdm dan stratejik
Makalah tugaas rangkuman manajemen sdm dan stratejikMakalah tugaas rangkuman manajemen sdm dan stratejik
Makalah tugaas rangkuman manajemen sdm dan stratejik
 
PENYEDERHANAAN KERJA_DORI NOVITA L_162012023
PENYEDERHANAAN KERJA_DORI NOVITA L_162012023PENYEDERHANAAN KERJA_DORI NOVITA L_162012023
PENYEDERHANAAN KERJA_DORI NOVITA L_162012023
 

More from ahmad fauzan (8)

Materi 4 programasi linier dan solusi metode simpleks
Materi 4 programasi linier dan solusi metode simpleksMateri 4 programasi linier dan solusi metode simpleks
Materi 4 programasi linier dan solusi metode simpleks
 
Materi 2 programasi linier dan solusi grafik
Materi 2 programasi linier dan solusi grafikMateri 2 programasi linier dan solusi grafik
Materi 2 programasi linier dan solusi grafik
 
Mteri 1 pendahuluan mm mandala
Mteri 1 pendahuluan mm mandalaMteri 1 pendahuluan mm mandala
Mteri 1 pendahuluan mm mandala
 
Tqm in educational institutions example
Tqm in educational institutions exampleTqm in educational institutions example
Tqm in educational institutions example
 
Dimensi kualitas produk dan jasa
Dimensi kualitas produk dan jasaDimensi kualitas produk dan jasa
Dimensi kualitas produk dan jasa
 
Evaluasi kualitas jasa
Evaluasi kualitas jasaEvaluasi kualitas jasa
Evaluasi kualitas jasa
 
Untkj2012
Untkj2012Untkj2012
Untkj2012
 
Kuliah statistika ii pertemuan 2 korelasi
Kuliah statistika ii pertemuan 2 korelasiKuliah statistika ii pertemuan 2 korelasi
Kuliah statistika ii pertemuan 2 korelasi
 

Recently uploaded

KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
DewiUmbar
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
furqanridha
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
luqmanhakimkhairudin
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
MaskuratulMunawaroh
 

Recently uploaded (20)

KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas pptsistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

Pengukuran kerja

  • 1. Pengukuran Kerja oleh : Ida Lumintu, S.T., M.T., Ph.D.
  • 2. Latar Belakang Pentingnya Pengukuran Kerja  Manajemen operasional yang efektif membutuhkan standar yang dapat membantu perusahaan untuk menentukan: 1. Proporsi dari setiap barang yang diproduksi (biaya pekerja). 2. Kebutuhan staf (berapa banyak orang dibutuhkan untuk memproduksi barang yang dibutuhkan). 3. Perkiraan biaya dan waktu sebelum produksi dilaksanakan (untuk membantu mengambil baragam keputusan, dari perkiraan biaya hingga ke keputusan untuk membuat sendiri atau membeli).
  • 3. Latar Belakang Pentingnya Pengukuran Kerja (lanjutan) 4. Jumlah kru dan keseimbangan pekerjaan (siapa mengerjakan apa dalam satu aktivitas kelompok atau pada satu lini produksi). 5. Tingkat produksi yang diharapkan (sehingga baik manajer dan pekerja tahu apa saja yang termasuk dalam satu hari kerja normal). 6. Dasar perencanaan insentif pekerja (apa yang menjadi acuan untuk memberikan insentif yang tepat). 7. Efisiensi karyawan dan pengawasan (sebuah standar diperlukan untuk mengetahui apa yang digunakan dalam penentuan efisiensi).
  • 4. Definisi Pengukuran Kerja  Adalah penetapan waktu yang diperkirakan diperlukan untuk melaksanakan sebuah pekerjaan.  Adalah tindakan pengukuran yang dilakukan terhadap berbagai aktivitas dalam rantai nilai yang ada pada suatu perusahaan.
  • 5.  Dalam pengukuran kerja, efisien atau tidaknya proses operasi dalam perusahaan biasanya didasarkan atas lama waktu untuk membuat suatu produk atau melaksanakan suatu pelayanan (jasa).  Jumlah waktu yang harus digunakan untuk melaksanakan kegiatan tertentu dibawah kondisi kerja normal disebut standar pekerja (labor standards).  Hasil pengukuran tersebut kemudian digunakan sebagai umpan balik yang akan memberikan informasi tentang prestasi pelaksanaan suatu rencana dan titik dimana perusahaan memerlukan penyesuaian-penyesuaian atas
  • 6. Metode Pengukuran Kerja Dalam Manajemen Operasional  Manajer operasional yang dapat menetapkan standar pekerja yang benar yaitu adalah yang secara tepat dapat menentukan rata-rata waktu yang dibutuhkan seorang karyawan untuk melaksanakan aktivitas tertentu dalam kondisi kerja normal.  Penetapan standar pekerja dapat menggunakan empat cara yaitu:  Pengalaman Masa Lalu (Historical Experience)  Studi Waktu (Time Study)  Standar Waktu Yang Telah Ditentukan (Predetermined Time Study)  Pengambilan Sampel Kerja (Work Sampling)
  • 7. 1. Pengalaman Masa Lalu (Historical Experience)  Standar pekerja dapat diestimasi berdasarkan apa yang telah terjadi di masa lalu, yaitu berapa jam kerja yang dibutuhkan untuk melaksanakan suatu pekerjaan.   Kelebihan metode ini adalah karena relatif mudah dan murah didapatkan.  Kelemahan metode ini adalah tidak obyektif dan tidak dapat diketahui keakuratannya, apakah kecepatan kerjanya layak atau tidak, dan apakah kejadian yang tidak biasa sudah diperhitungkan atau belum.  Data pengalaman masa lalu diperoleh dari kartu waktu pekerja atau dari data produksi.
  • 8. 2. Studi Waktu dan Gerakan (Time and Motion Study)  Studi waktu menunjukkan ukuran kerja, yang menetapkan waktu baku untuk sebuah tugas serta cara yang tepat untuk melakukan pekerjaan tersebut, dengan memperhatikan faktor kelelahan pekerja dan kelambatan yang tidak dapat dihindarkan.  Analisis studi dan gerakan waktu dapat dilakukan melalui beberapa cara:  menggunakan stopwatch,  pengolahan data dengan menggunakan komputerisasi,  data standar,  dasar mengenai data gerakan,  pengambilan contoh kerja, 
  • 9. 2. Studi Waktu dan Gerakan (Time and Motion Study)  Standar waktu dari hasil studi waktu digunakan untuk:  menentukan tenaga kerja dan peralatan yang dibutuhkan;  membantu dalam pengembangan metode kerja yang efektif;  mengatur pekerja dalam melakukan pekerjaannya;  membantu dalam membandingkan performansi kerja dari suatu rencana yang sudah ditetapkan dengan beban kerja dan sumberdaya yang digunakan; dan  melaksanakan pengukuran produktivitas secara total.
  • 10. 2. Studi Waktu dan Gerakan (Time and Motion Study)  Studi waktu diperkenalkan pertama kali untuk tujuan penyelesaian kerja.  Standar waktu dari hasil studi waktu dapat mendorong sistem pengaturan upah atau insentif menjadi dibuat berdasarkan “a fair day’s pay for a fair day’s work”.  Standar waktu dapat digunakan untuk mengestimasi keluaran kerja.  Standar waktu dapat membuat jadwal perencanaan kerja menjadi lebih akurat.
  • 11. 2. Studi Waktu dan Gerakan (Time and Motion Study)  Merupakan pencatatan waktu sebuah sampel kinerja pekerja dan menggunakannya sebagai dasar untuk menetapkan waktu standar.  Seorang pekerja yang terlatih dan berpengalaman dapat menerapkan standar dengan delapan langkah berikut :  Definisikan pekerjaan yang akan diamati (setelah analisis metode dilakukan).  Bagi pekerjaan menjadi elemen yang tepat (bagian dari pekerjaan yang sering membutuhkan tidak lebih dari beberapa detik).
  • 12. 3. Standar Waktu Yang Telah Ditentukan (Predetermined Time Study)  Suatu pembagian pekerjaan manual menjadi elemen dasar kecil yang waktunya telah ditetapkan dan dapat diterima secara luas.  Caranya dengan menjumlahkan faktor waktu bagi setiap elemen dasar dari pekerjaan.  Cara ini membutuhkan biaya yang besar.  Metode yang paling umum adalah metode pengukuran waktu (MTM = Methods Time Measurement).  Standar waktu yang telah ditetapkan merupakan perkembangan dari gerakan dasar yang disebut sebagai Therblig yang ditemukan oleh Frank Gilbreth, yang mencakup aktifitas seperti memilih, mengambil, mengarahkan, merakit, menjangkau, memegang, beristirahat, meneliti.
  • 13. 3. Standar Waktu Yang Telah Ditentukan (Predetermined Time Study)  Standar waktu yang telah ditetapkan memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan studi waktu yaitu:  dapat dibuat di laboratorium sehingga prosedur ini tidak mengganggu aktifitas sesungguhnya,  karena standar dapat ditentukan sebelum pekerjaan benar- benar dilakukan maka dapat digunakan untuk membuat rencana,  tidak ada pemeringkatan kinerja yang dibutuhkan,  serikat pekerja cenderung menerima metode ini sebagai cara yang wajar untuk menetapkan standar,  standar waktu yang telah ditentukan biasanya efektif pada perusahaan yang melakukan sejumlah besar penelitian pada tugas yang sama.
  • 14. 4. Pengambilan Kerja (Work Sampling)  Metode ini dikembangkan di Inggris oleh L. Tipper pada tahun 1930.  Pengambilan sampel kerja memperkirakan persentase waktu yang dihabiskan oleh seorang pekerja pada beragam pekerjaan.  Hasilnya digunakan untuk menentukan bagaimana karyawan mengalokasikan waktu mereka di antara aktivitas yang beragam.  Hal ini akan mendorong adanya perubahan karyawan, penugasan ulang, perkiraan biaya aktivitas dan kelonggaran keterlambatan bagi standar pekerja. 
  • 15. 4. Pengambilan Kerja (Work Sampling)  Apabila pengambilan sampel ini untuk menetapkan kelonggaran keterlambatan, maka sering disebut penelitian rasio keterlambatan (ratio delay study).
  • 16. 4. Pengambilan Kerja (Work Sampling)  Prosedur dalam metode ini ada lima langkah sebagai berikut: 1. Mengambil sampel awal untuk mendapatkan sebuah perkiraan nilai parameter seperti persentase waktu sibuk seorang pekerja, 2. Hitung ukuran sampel yang dibutuhkan, 3. Buat jadwal pengamatan pada waktu yang layak. Konsep angka acak digunakan untuk menapatkan pengamatan yang benar-benar acak, 4. Lakukan pengamatan dan catat aktivitas pekerja, 5. Tentukan bagaimana pekerja menghabiskan waktu mereka biasanya dalam persentase.
  • 17. 4. Pengambilan Kerja (Work Sampling)  Fokus pada pengambilan sampel kerja adalah untuk menentukan bagaimana para pekerja mengalokasikan waktu mereka di antara beragam aktivitas yang dilakukannya.  Hal ini dapat dicapai dengan menetapkan persentase waktu yang dihabiskan oleh seorang pekerja pada aktifitas yang ada pada sejumlah waktu tertentu.  Seorang analis hanya mencatat aktivitas yang dilakukan secara acak.