adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
BESARAN FISIKA
1. Made by:
- Melina Justine X3/12
- Willy Setiadi X3/14
- Jane Erlinda Hadi X3/9
Kebon Dalem Senior High School
2. Adalah besaran yang sudah paten dan tidak
bisa dijabarkan lagi seperti besaran yang lain
No Besaran Satuan Lambang Satuan
1 Kuat Arus Ampere A
2 Suhu Kelvin K
3 Intensitas Cahaya Candela Cd
4 Jumlah zat Mole mol
5 Waktu Sekon s
6 Massa Kilogram Kg
7 Panjang meter m
3. Adalah besaran fisika yang dapat diturunkan
dari satu atau lebih besaran pokok
Contoh Besaran Turunan :
KLIK HERE
4. NO Besaran
Turunan
Penjabaran Satuan
1 Luas Panjang x lebar m2
2 Volume Panjang x lebar x tinggi m3
3 Massa jenis Massa : volume kg/m3
4 Kecepatan Perpindahan:waktu m/s
5 Percepatan Kecepatan:waktu m/s2
6 Gaya Massa x Percepatan
Kg. m/s2 atau N
(Newton)
7 Usaha Gaya x Perpindahan
Kg/m2s2 atau J
(Joule)
8 Daya Usaha : Waktu Kg/m2 s3 atau W
(watt)
9 Tekanan Gaya : Luas N/m2 atau Pa
(Pascal)
10 Momentum Massa x Kecepatan Kg.m/s
5. Notasi ilmiah bisa digunakan untuk
“menyederhanakan” angka yang terlalu besar
dan terlalu kecil. Selain itu notasi ilmiah juga
berguna untuk mengefisiensi tempat
Dalam notasi ilmiah dapat dinyatakan dalam
a x 10n dengan syarat ; -10 < a < 10, n =
bilangan bulat
6. Contoh :
Kecepatan kurang lebih sebesar :
C = 300.000.000 m/s
Muatan elektron kurang lebih sebesar :
E = 0, 00000000000000000016 coloumb
Pembahasan
1. C = 3 x 108
2. E = 1,6 x 10-21
7. Adalah cara menyatakan suatu besaran dengan
lambang2 tertentu
NB : Lambang dimensi dari suatu besaran
harus dinyatakan dalam bentuk perkalian
8. 1. Harus tau rumus besaran yang mau dihitung
2. Harus hapal lambang dimensinya
Contoh :
Dimensi besaran luas = p x l -> m2 -> L2
Dimensi besaran volume = p x l x t -> m3 -> L3
Dimensi besaran percepatan =
kecepatan/waktu -> m/s2 -> L.T-2
Dimensi besaran kecepatan =
perpindahan/waktu -> m/s -> L.T-1
9. 2.1 Pengukuran langsung dan tak langsung
Mengukur adalah membandingkan suatu
besaran dengan besaran sejenis yang
dijadikan acuan
Pengukuran dapat dilakukan secara
langsung dan tidak langsung
Contoh pengukuran langsung =
mengukur panjang tongkat dengan mistar
Contoh pengukuran tidak langsung =
mengukur berat dengan cara mengukur
perubahan panjang pegas pada
dinamometer
10. 2.2 Kecepatan dan Ketelitian
Pengukuran yang baik adalah pengukuran
yang ketelitian, dan ketepatan (akurasi)
Contoh kesalahan dalam pengukuran =
a. Mengamati tapi posisi mata tidak tegak
lurus terhadap angka hasil pengukuran
b. Mengukur ketebalan kertas menggunakan
jangka sorong (alat yang digunakan tidak
tepat)
Maka, hasil dari pengukuran di atas tidak
akan teliti dan tidak tepat
11. 2.3 Kesalahan dalam pengukuran
Dalam pengukuran ada 3 faktor yang
terlibat, yaitu alat ukur, benda ukur, dan orang
yang melakukan pengukuran. Hasil pengukuran
tidak mungkin benar benar tepat, meskipun
merupakan hasil yang dianggap tepat
A. Kesalahan Acak
Adalah kesalahan yang sebab dan terjadinya tidak
dapat di prediksi
Contoh:
- Kesalahan pengamat
- Pengabaian pengaruh gesekan udara
- Pengabaian massa tali dan gesekan
12. B. Kesalahan Sistematik
Sumber kesalahan sistematik ada 3 yaitu :
Kesalahan alami
Adalah kesalahan yang timbul karena
faktor alam seperti pembiasan cahaya,
pemuaian benda karena panas, dll
Kesalahan alat
Adalah kesalahan karena pengaruh
ketidak sempurnaan alat
• Kesalahan perorangan
Bergantung pada keterbatasan
jasmani misalnya pendengaran dan
penglihatan
13. 2.4 Pengukuran beberapa besaran
2.4.1 Pengukuran panjang dengan mistar
Mistar merupakan alat yang paling
sederhana untuk melakukan pengukuran. Mistar
memiliki skala pengukuran terkecil 1 mm, sesuai
dengan jarak garis terkecil yang terdapat pada
skala penggaris. Mistar memiliki tingkat
ketelitian 0,5 mm atau 0,05 cm yaitu sebesar
setengah dari skala terkecil yang dimiliki oleh
mistar tersebut
14. Jangka sorong digunakan untuk
mengukur dengan teliti sampai 0,1 mm .
Jangka sorong terdiri dari 2 bagian rahang
yaitu rahang tetap dan rahang geser. Pada
rahang tetap dibagi menjadi 10 skala, 1 skala
bernilai 1 mm, dan pada rahang geser bernilai
0,09 cm atau 0,9 mm
Skala pada rahang geser adalah skala
nonius. Jangka sorong digunakan untuk
mengukur diameter dalam, diameter luar, dan
kedalaman tabung. Selain jangka sorong yang
memiliki ketelitian 1 mm, ada juga jangka
sorong yang memiliki ketelitian 0,05 mm
2.4.2 Pengukuran panjang dengan
jangka sorong
15.
16. Ketelitian mikrometer sekrup mencapai
0,01 mm. Mikrometer sekrup terdiri dari
silinder tetap dan silinder putar. Pada silinder
tetap terdapat skala padamm. Jika silinder
diputar 360o berlawanan arah jarum jam,
maka silinder tetap akan berputar mundur 0,5
mm. Sedangkan skala putar pada silinder
putar sebanyak 50 bagian sama besar. Ini
berarti tiap bagian skala ini menggeser 0,5 /
50 x 1 mm = 0,01 mm
2.4.3 Pengukuran panjang
dengan mikrometer sekrup
17.
18. Pengukuran massa jenis benda tak beratiran
dapat dilakukan dengan cara tidak langsung yaitu
melalui pengukuran massa benda dan volumenya.
Massa benda diukur dengan neraca dan volume
benda diukur dengan gelas ukur berisi cairan.
Volume benda diukur dengan menghitung
penambahan volume tersebut setelah benda
tercelup (V2-V1). Massa jenis diitung dengan
membagi hasil pengukuran massa dengan
volume
atau
=
m
v
2.4.4 Pengukuran Massa Jenis benda
tak beraturan (Pengukuran Tak
Langsung)