Si pi, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi, isu sosial dan etika dalam si, universitas mercu buana, 2017
1. 1
SISTEM INFORMASI DAN PENGENDALIAN INTERNAL (SI-PI)
ISU SOSIAL DAN ETIKA DALAM SISTEM INFORMASI
Dosen :
Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA
Oleh :
YOHANES AGUNG NUGROHO
55516120049
FAKULTAS MAGISTER AKUNTANSI
UNIVERSITAS MERCU BUANA MERUYA
JAKARTA
2017
2. 2
A. MEMAHAMI MASALAH ETIKA DAN SOSIAL YANG BERKAITAN DENGAN SISTEM
Permasalahan etika dalam sistem informasi telah memberikan desakan baru dengan semakin maraknya
penggunaan internet dan perdagang elektronik. Internet dan teknologi perusahaan digital membuat semakin
mudah dari sebelumnya untuk menyusun, menggabungkan, dan mendistribusikan informasi, memberikan
perhatian baru tentang penggunaan informasi pelanggan yang tepat, perlindungan privasi pribadi, dan
perlindungan hak kekayaan intelektual. Orang-orang yang ahli dalam bidang teknologi informasi (orang yan
mempunyai kemampuan khusus) dapat menyalahgunakan sistem informasi dengan mengganti rekaman telpon,
mengalihkan uang, dan sabotase.
Permasalahan etika yang mendesak lain yang disebabkan sistem informasi adalah menciptakan akuntabilitas
atas konsekuensi sistem informasi, menetapkan standar dan kualitas sistem pengamanan yang melindungi
keamanan individu dan masyarakat yang melindungi nilai dari institusi penting bagi kualitas kehidupan
masyarakat.
Model Pemikiran tentang Isu Etika, Sosial dan Politik
Isu etika, sosial, dan politis sangat terkait satu sama lainnya. Dilema etika yang dihadapi oleh seorang
manajer sistem informasi biasanya timbul dalam perdebatan sosial dan politik, pengenalan teknologi informasi
yang baru memiliki dampak yang seperti gelombang, menimbulkan isu etika, sosial, dan politis baru yang harus
ditangani ditingkat individu, sosial dan politis. Isu ini memiliki lima dimensi moral yaitu hak dan kewajiban
informasi, hak dan kewajiban kepemilikan, kualitas sistem, kualitas hidup,akuntabilitas dan pengendalian.
Lima Dimensi Moral di Era Informasi
- Hak dan kewajiban informasi. Hak informasi apa yang dimiliki individu dan organisasi? Apa yang dapat
dilindungi hak tersebut? Apakah kewajiban individu dan organisasi yang berkaitan dengan informasi ini?
- Kepemilikan hak dan kewajiban. Bagaimana hak kekayaan intelektual pribadi tradisional dilindungi dalam
sebuah masyarakat digital dimana melacak dan menghitung hak kepemilikan sulit dilakukan dan mengabaikan
hak2 pribadi menjadi sangat mudah?
- Akuntanbilitas dan pengendalian. Siapa yang dapat dan akan dituntut akuntabilitas dan tanggung jawabnya
atas bahaya-bahaya yang terjadi dari informasi individu dan kolektif serta hak-hak pribadi.
- Kualitas system. Standar kualitas system dan data apakah yang harus dipenuhi untuk melindungi hak pribadi
dan keamanan masyarakat?
3. 3
- Kualitas hidup. Nilai apa yang harus dilindungi dalam sebuah masyarakat yang didasarkan pengetahuan
teknologi? Instituti mana yang harus dilindungi dari kejahatan? Nilai dan praktik budaya mana yang harus
didukung oleh teknologi informasi yang baru?
Tren Utama dari Teknologi yang Mengedepankan Isu Etika
Isu etika telah lama ada sebelum teknologi informasi ada. Meski demikian teknologi informasi telah
meningkatkanperhatian etika, mempersulit tatanan sosial yang ada, dan membuat beberapa undang-undang
menjai usang atau bahkan timpang. Sistem dan teknologi informasi juga menciptakan kesempatan baru bagi
perilaku kriminal dan kejahatan.
Kecepatan perhitungan yang menjadi dua kali lebih cepat setiap 18 bulan telah membuat sebagian organisasi
dapat menggunakan sistem informasi pada proses produksi intinya. Akibat dari ketergantungan pada sistem dan
rentannya kita terkena pengaruh dari kesalahan sistem dan kualitas data yang buruk menjadi meningkat, selain
itu sistem informasi dapat meningkatkan produktivitas dan memungkinkan meningkatkan penyalahgunaan.
Kemajuan teknik analis data untuk mengelompokkan data dengan jumlah besar merupakan teknologi lain yang
menjadi perhatian etika karena badan pemerintah dan perusahaan dengan mudah mampu menemukan informasi
pribadi individu dengan lebih terperinci.
B.ETIKA DALAM MASYARAKAT INFORMASI
Etika adalah suatu masalah bagi manusia yang memiliki kebebasan untuk memilih.
Konsep Dasar: Responsibilitas, Akuntabilitas, dan Liabilitas
Pilihan etika adalah keputusan yang dibuat oleh setiap orang yang akan bertanggung jawab untuk setiap
konsekuesi yang timbul dari tindakannya. Responbility adalah sebuah elemen penting dari tindakan etika.
Responsibility mengandung arti bahwa anda menerima kemungkinan biaya yang akan timbul, tugas dan
kewajiban atas keputusan yang anda buat.
Akuntabilitas adalah cirri-ciri dari system dan institusi sosial: ini berarti bahwa ada mekanisme yang
menentukan siapa yang melakukan tindakan yang bertanggung jawab, siapa yang bertanggung jawab.
Liabilitas adalah cirri-ciri system politis dimana suatu badan hukum mengambil peranan yang member izin
kepada individu untuk memperbaiki kerugian yang disebabkan oleh pelaku, system, atau organisasi lain.
4. 4
Analisis Etika
Beberapa cara menganalisis ketika kita dihadapkan pada situasi yang memunculkan nilai etika, yaitu sebagai
berikut :
- Identifikasi dan jelaskan faktanya dengan jelas.
- Definisikan konflik atau dilemanya dan identifikasi nilai-nilai luhur yang terlibat.
- Identifikasi pihak-pihak yang berkepentingannya.
- Identifikasi pilihan yang dapat anda ambil dengan beralasan.
- Identifikasi potensi konsekuensi dari pilihan anda.
Prinsip-prinsip Utama Etika
Perlakukan orang lain seperti apa yang anda harapkan orang lain perlakukan anda (aturan emas-golden
rule). Jika sebuah tindakan tidak baik untuk dilakukan oleh semua orang, tindakan itu tidak baik untuk
dilakukan oleh siapapun juga (imperative kategoris Immanuel kant-immanuel kant’s categorical imperative).
Jika sebuah tindakan tidak dapat dilakukan berulang-ulang, tindakan ini tidak tepat untuk di ambil (aturan
perubahan Descartes-descartes’rule of change).
Ambil tindakan yang dapat mencapai sebuah nilai yang lebih besar atau luhur (prinsip utilitarian principle).
Ambil sebuah tindakan yang menghasilkan potensi bahaya atau biaya yang paling sedikit (prinsip menghindari
risiko-risk aversion principle).
Asumsikan bahwa sebenarnya semua objek nyata dan tidak nyata dimiliki oleh seseorang kecuali tidak ada
pernyataan khusus yang lain (disebut dengan aturan etika “tidak ada makan siang yang gratis”-etnical “ no free
lunch”rule).
Kode Etik Profesional
Beberapa kelompok manusia mengklaim diri mereka profesional, mereka memiliki kewajiban dan hak
khusus karena klaim khusus mereka atas pendidikan, kebijaksanaan, dan kehormatan. Kode perilaku profesional
disebarluaskan oleh sebuah asosiasi profesional, seperti American Medical association (AMA), American Bar
Association (ABA), Association in Information Tecnology Profesionals (AITP), dan association of Computting
Machinery (ACM). Kelompo profesional ini memiliki tanggung jawab atas sebagian aturan dari profesi mereka
dengan menentukan kualifikasi dan kopetensi yang dibutuhkan. Kode etik adalah janji profesi untuk menata diri
mereka sendiri dalam masyarakat.
5. 5
Beberapa Dilema Etika Dalam Dunia Nyata
Sistem informasi telah menciptakan dilema etika baru dimana satu kelompok memiliki kepentingan yang
berlawanan dengan lainnya. Sebagai contoh, banyak perusahaan telepon besar di Amerika Serikat menggunakan
teknologi Informasi untuk mengurangi jumlah karyawan mereka.
ETIKA DALAM MASYARAKAT INFORMASI
Etika adalah suatu masalah bagi manusia yang memiliki kebebasan untuk memilih. Etika adalah tentang pilihan
masing-masing orang.
1. Konsep Dasar: Tanggung Jawab, Akuntabilitas, dan Liabilitas
Pilihan etika adalah keputusan yang dibuat oleh setiap orang yang akan bertanggung jawab untuk setiap
konsekuensi yang timbul dari tindakannya.
Tanggung jawab (responsibility) adalah sebuah elemen penting dari tindakan etika.
Akuntabilitas (accountability) adalah ciri-ciri dari sistem dan institusi sosial: ini berarti bahwa ada
mekanisme yang menetukan siapa yang melakukan tindakan yang bertanggung jawab, siapa yang
bertanggung jawab.
Liabilitas (liability) adalah ciri dari sistem politis dimana suatu badan hukum mengambil peranan yang
memberi izin kepada individu untuk memperbaiki kerugian yang disebabkan oleh pelaku,sistem atau
organisasi lain.
2. Analisis Etika
Ketika dihadapkan pada situasi yng tampaknya memunculkan isu etika, dalam menganalisis masalah.
Terdapat lima langkah berikut untuk mengatasinya, antara lain:
- Identifikasi dan jelaskan faktanya dengan jelas.
- Didefinisikan konflik atau dilemanya dan identifikasi nilai-nilai luhur yang terlibat.
- Identifikasi pihak-pihak yang berkepentingannya.
- Identifikasi pilihan yang dapat anda ambil denagn beralasan.
- Identifikasi potensi konsekuensi dari pilihan anda.
6. 6
3. Prinsip Etika Kandidat
Perlakuan orang lain seperti apa yang anda harapkan dari orang lain (Golden Rule).
Jika sebuah tindakan tidak baik untuk dilakukan oleh semua orang, tindakan itu tidak baik untuk dilakukan
oleh siapapun juga.
Jika sebuah tindakan tidak tepat dilakukan berulang-ulang, tindakan ini tidak tepat diambil.
- Ambil tindakan yang dapat mencapai sebuah nilai yang lebih besar atau luhur.
- Ambil sebuah tindakan yang menghasilkan potensi bahaya atau biaya yang paling sedikit.
- Asumsikan bahwa sebenarnya semua objek nyata dan tidak nyata dimiliki oleh seseorang kecuali jika ada
pernyataan khusus yang lain (disebut dengan aturan etika “tidak ada makan siang gratis”–ethical “no free
lunch” rule).
4. Kode Etik Profesi
Setiap sekolompok orang ingin mengaku sebagai profesional, mereka mengambil hak khusus dan kewajiban
karena klaim khusus mereka untuk pengetahuan, kebijaksanaan, dan rasa hormat. Kode etik profesional yang
diumumkan oleh asosiasi profesional, seperti Asosiasi Medis Amerika (AMA), American Bar Association
(ABA), Asosiasi Profesi Teknologi Informasi (AITP), dan Association for Computing Machinery (ACM).
Kelompok-kelompok profesional mengambil tanggung jawab untuk pengaturan parsial profesi mereka
dengan menentukan kualifikasi masuk dan kompetensi. Kode etik adalah janji-janji oleh profesi untuk
mengatur diri mereka sendiri untuk kepentingan umum masyarakat. Sebagai contoh, menghindari merugikan
orang lain, menghormati hak milik (termasuk kekayaan intelektual), dan menghormati privasi antara General
Moral Imperatif dari ACM Kode Etik dan Perilaku Profesional.
5. Dilema Etika
Sistem informasi telah menciptakan dilema etika baru di mana satu set kepentingan diadu lain. Sebagai
contoh, banyak dari telepon besar perusahaan di Amerika Serikat menggunakan teknologi informasi untuk
mengurangi ukuran tenaga kerja mereka. Perangkat lunak pengenalan suara mengurangi kebutuhan operator
manusia dengan memungkinkan komputer untuk mengenali respon pelanggan untuk serangkaian pertanyaan
komputerisasi.
7. 7
C. DIMENSI MORAL DALAM SISTEM INFORMASI
Hak Informasi: Privasi dan Kebebasan Di Era Internet
Privasi adalah klaim individu untuk dibiarkan sendiri, bebas dari pengawasan atau intervensi dari individu
atau organisasi lain, termasuk Negara. Klaim atas privasi juga terdapat dalam dunia kerja, contoh ; jutaan
karyawan menjadi subyek pengawasan elektronik dan bentuk teknologi tinggi lainnya. Teknologi dan sistem
informasi membahayakan klaim individu atas privasi dengan membuat invasi terhadap privasi menjadi murah,
menguntungkan, dan efisien.
Intruksi Eropa Mengenai Perlindungan Data
Di Eropa, perlindungan terhadap privasi lebih ketat dari pada di Amerika Serikat. Negara-negara di Eropa tidak
mengizinkan perusahaan untuk menggunakan informasi pribadi milik seseorang tanpa sepengetahuan orang
tersebut. Pada tanggal 25 Oktober1998, komisi instruksi Eropa mengenai perlindungan data ( European
Commissions Directive on Data Protection) mulai diberlakukan, memperluas pemberlakuan perlindungan
privasi ke seluruh Negara-negara Eropa.
Tantangan Internet terhadap Privasi
Teknologi internet menimbulkan tantangan baru atas perlindungan privasi pribadi. Karena informasi yang
dikirim melalui jaringan yang sangat luas mungkin saja melewati banyak sisten komputer yang Berbeda
sebelum informasi mencapai tujuan akhirnya. Setiap sistem ini mempunyai kemampuan untuk melakukan
pengawasan, pengambilan, dan penyimpanan komunikasi yang melewati sistem tersebut.
Sangat memungkinkan untuk merekam semua aktivitas online dari puluhan juta orang, termasuk kelompok
berita (news group) atau file online mana yang telah diakses, situs web dan halaman web mana yang telah
dikunjungi, dan barang apa saja yang telah dilihata oleh orang-orang.
Hak Kekayaan: Kekayaan Intelektual
Sistem informasi terkini telah menghadirkan tantangan yang luar biasa bagi hokum dan praktik-praktik
social yang melindungi kekayan intelektual. Kekayaan intelektual dianggap sebagai harta tak berwujud yang
diciptakan oleh seseorang ataupun organisasi.
8. 8
Rahasia Dagang
Produk karya intelektual apapun yang digunakan untuk sebuah tujuan bisnis dapat diklasifikasikan sebagai
rahasia dagang, asalkan hak itu tidak didasarkan pada informasi di domain publik. Perlindungan untuk rahasia
dagang bervariasi di setiap Negara.
Hak Cipta
Hak cipta (copyright) adalah pengakuan oleh undang-undang yang melindungi pencipta kekayaan
intelektual dari penggandaan hasil karyanya oleh pihak lain untuk tujuan apa pun selama usia hidup pencipta
ditambah 70 tahun setelah penciptanya meninggal dunia. Maksud dari undang-undang hak cipta ini adalah
mendorong kreativitas dan penciptaan dengan memastikan bahwa seseirang yang kreatif tersebut menerima
manfaat keuangan dan yang lainnya atas hasil karyanya.
Paten
Hak paten memberikan hak monopoli eksklusif kepada pemilik gagasan yang melatar belakangi suatu
penemuan selama 20 tahun.
Tantangan bagi Hak Kekayaan Intelektual
Dengan berkembangnya jaringan elektronik, termasuk internet, telah membuat perlindungan kekayaan
intelektual semakin sulit dilindungi. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh International Data Corporation
untuk business software alliance mendapati bahwa lebih dari sepertiga peranti lunak di seluruh dunia telah ditiru
atau dibajak, dan usiness alliance mealporkan bahwa kerugian pembajakan peranti lunak setiap tahunnya
mencapai $ 29 milliar.
Akuntabilitas, Liabilitas dan Pengendalian
Selama akhir pekan 15 Maret 2002, sepuluh ribu nasabah Bank of America di California, Arizona, dan Nevada
tidak dapat menggunakan cek dan pembayaran jaminan sosial mereka yang telah dimasukkan kedalam tabungan
secara elektronik . cek-cek ditolak. Penarikan diblok karena dananya tidak cukup. Karena adanya kesalahan
operasional dikomputer pusat, sejumlah transaksi deposit langsung tidak dapat diproses. Bank ini tidak dapat
melacak uang yang harus dikreditkan ke rekening nasabah, dan butuh waktu sehari untuk mengatasinya (Carr
dan Gallagher,2002).
9. 9
Kasus ini menunjukkan kesulitan yang dihadapi oleh para eksekutif informasi sistem yang harus bertanggung
jawab penuh atas kerugian yang ditimbulkan oleh sistem yang dikembangkan oleh staf mereka.
Kualitas Sistem : Kualitas Data dan Kesalahan Sistem
Ada tiga sumber prinsip kinerja sistem yang buruk adalah sebagai berikut :
- Bug dan kesalahan dari peranti lunak .
- Kegagalan fasilitas atau peranti keras yang disebabkan oleh penyebab alami atau lainnya.
- Kualitas input data yang buruk.
Kualitas Hidup : Ekuitas, Akses, dan Batasan
Biaya sosial yang negatif menghadirkan teknologi dan sistem informasi yang baru mulai meningkat
bersamaan dengan semakin majunya teknologi. komputer dan teknologi informasi mungkin dapat merusak
elemen yang berharga dari kebudayaan dan masyarakat meskipun disisi lain juga memberikan manfaat.
10. 10
Sumber :
Loudon P.Jane and Loudon C.Kenneth .(2012).Chapter 2: Global E-business and Collaboration. Loudon P.Jane
and Loudon C.Kenneth .Management Information System.Twelfth Edition. Prentice Hall
http://fikryfadhillah.blog.upi.edu/2016/12/20/rangkuman-sim-bab-4-isu-sosial-dan-etika-dalam-sistem-
informasi/
http://trysutriani.blogspot.co.id/2016/04/isu-sosial-dan-etika-dalam-sistem.html