SlideShare a Scribd company logo
1 of 51
Download to read offline
Pengendalian dan Sistem Informasi Akuntansi
Mendeskripsikan ancaman-ancaman atas SIA dan mendiskusikan alasan mengapa ancaman-
ancaman tersebut berkembang.
Menjelaskan konsep dasar pengendalian seperti yang diaplikasikan dalam organisasi bisnis.
Mendeskripsikan elemen-elemen utama dalam tingkungan pengendalian di organisasi bisnis.
Mendeskripsikan kebijakan dan prosedur pengendalian yang umum dipergunakan dalam bisnis
organisasi.
Mengevaluasi sistem pengendalian internal akuntansi, mengidentifikasi kekurangannya, serta
menyarankan modifikasi untuk mengatasi kekurangan tersebut.
Melaksanakan analisis biaya-manfaat untuk ancaman, exposure (pajanan/dampak), risiko, dan
pengendalian tertentu.
Masyarakat telah semakin tergantung pada sistem informasi akuntansi, yang juga telah berkembang
semakin kompleks untuk memenuhi peningkatan kebutuhan atas informasi.
Sejalan dengan peningkatan kompleksitas sistem dan ketergantungan pada sistem tersebut,
perusahaan menghadapi peningkatan risiko atas sistem mereka yang sedang dikembangkan dan
dinegosiasikan.
Empat jenis ancaman yang dihadapi perusahaan, seperti yang diringkas dalam Tabel dibawah ini.
Ancaman-1 atas SIA: Kehancuran karena Bencana
Alam dan Politik
Posted on September 9, 2013 by darmansyah
Salah satu ancaman yang dihadapi perusahaan
adalah kehancuran karena bencana alam dan politik, seperti kebakaran, panas yang berlebihan,
banjir, gempa bumi, badai angin, dan perang.
Bencana yang tidak bisa diprediksi dapat secara
keseluruhan menghancurkan sistem informasi dan menyebabkan kejatuhan sebuah perusahaan.
Ketika terjadi sebuah bencana, banyak perusahaan yang terkena pengaruhnya pada saat yang
bersamaan. Contohnya, banjir di Chicago menghancurkan atau merusak 400 pusat pemrosesan data.
Contoh-contoh bencana jenis ini adalah sebagai berikut:
 Dua serangan teroris pada World Trade Center di kota New York dan serangan Gedung
Federal di Oklahoma, menghancurkan atau mengganggu sistem di gedung¬-gedung tersebut.
 Pada tahun 1993, hujan deras menyebabkan Sungai Mississippi dan Missouri meluap dan
membanjiri delapan negara bagian. Banyak organisasi kehilangan sistem komputer mereka,
termasuk kota Des Moines, Iowa, yang komputer¬-komputernya terendam di dalam air
setinggi 8 kaki.
 Gempa bumi di Los Angeles menghancurkan banyak sekali sistem; menyebabkan sistem
lainnya rusak karena jatuhnya puing-puing, air dari sistem penyemprot air (sprinkler systern),
dan debu; serta mengganggu jalur komunikasi. Perusahaan¬-perusahaan di San Fransisco
menderita nasib yang hampir sama beberapa tahun sebelumnya.
 Defense Science Board telah memprediksi bahwa pada tahun 2005 serangan pada sistem
informasi oleh negara-negara asing, agen mata-mata, dan teroris, akan tersebar luas.
Posted in EDP-Audit, IS-Audit, IT Infrastructured Management andService, Pengendalian dan Sistem Informasi
Akuntansi, Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Manajemen | Leave a reply
Ancaman-2 atas SIA: Kesalahan pada software dan
tidak berfungsinya peralatan
Posted on September 9, 2013 by darmansyah
Ancaman kedua bagi perusahaan adalah kesalahan pada software dan tidak berfungsinya peralatan,
seperti kegagalan hardware, kesalahan atau terdapat kerusakan pada software, kegagalan sistem
operasi (operating system-OS), gangguan dan fluktuasi listrik, serta kesalahan pengiriman data yang
tidak terdeteksi.
Contoh-contoh jenis ancaman ini adalah sebagai berikut:
 Kerusakan pada sistem akuntansi perpajakan yang baru merupakan penyebab kegagalan
Kalifornia mengumpulkan pajak perusahaan sebesar 5.535 juta.
 Di Bank of New York, field yang dipergunakan untuk menghitung jumlah transaksi terlalu
kecil untuk menangani volume transaksi pada hari yang sibuk. Kesalahan pada sistem
mematikan sistem dan membuat bank tersebut mengalami kerugian sebesar $23 juta ketika
mencoba untuk menutup bukunya. Bank tersebut akhirnya harus meminjam uang dalam satu
malam dengan biaya yang tinggi.
Posted in EDP-Audit, IS-Audit, IT Infrastructured Management andService, Pengendalian dan Sistem Informasi
Akuntansi, Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Manajemen | Leave a reply
Ancaman-3 atas SIA: Tindakan tidak sengaja
Posted on September 9, 2013 by darmansyah
Ancaman ketiga bagi perusahaan adalah tindakan yang tidak disengaja, seperti kesalahan atau
penghapusan karena ketidaktahuan atau karena kecelakaan semata. Hal ini biasanya terjadi karena
kesalahan manusia, kegagalan untuk mengikuti prosedur yang telah ditetapkan, dan personil yang
tidak diawasi atau dilatih dengan baik.
Para pemakai sering kali kehilangan atau salah
meletakkan data, dan secara tidak sengaja menghapus atau mengubah file, data serta program. Para
operator komputer dan pemakai dapat memasukkan input yang salah atau tidak andal, menggunakan
versi program yang salah, menggunakan file data yang salah, atau meletakkan file di tempat yang
salah.
Analis dan programmer sistem membuat kesalahan pada logika sistem, mengembangkan sistem yang
tidak memenuhi kebutuhan perusahaan, atau mengembangkan sistem yang tidak mampu menangani
tugas yang diberikan.
Contoh-contoh tentang ancaman ini adalah sebagai berikut:
 Staf administrasi bagian entri data di Giant Food Inc., salah memasukkan data dividen kuartal
sebesar $2,50 sebagai ganti dari $0,25. Sebagai hasilnya, perusahaan membayar lebih dari $10
juta atas kelebihan jumlah dividen tersebut.
 Seorang programmer bank salah menghitung bunga per bulan dengan menggunakan satuan 31
hari. Selama 5 bulan sebelum kesalahan tersebut ditemukan, lebih dari $100.000 kelebihan
bunga dibayarkan melalui tabungan.
Posted in EDP-Audit, IS-Audit, IT Infrastructured Management andService, Pengendalian dan Sistem Informasi
Akuntansi, Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Manajemen | Leave a reply
Ancaman-4 atas SIA: Tindakan sengaja (kejahatan
komputer)
Posted on September 9, 2013 by darmansyah
Ancaman keempat yang dihadapi perusahaan adalah tindakan disengaja, yang biasanya disebut
sebagai kejahatan komputer. Ancaman ini berbentuk sabotase, yang tujuannya adalah
menghancurkan sistem atau beberapa komponennya.
Penipuan komputer adalah jenis kejahatan komputer
lainnya, dengan tujuan untuk mencuri benda berharga seperti uang, data, atau waktu/pelayanan
komputer. Penipuan ini juga dapat melibatkan pencurian, yaitu pencurian atau ketidaklayakan
penggunaan atas aset oleh pegawai, disertai dengan pemalsuan catatan untuk menyembunyikan
pencurian tersebut.
Contoh-contoh ancaman jenis ini adalah sebagai berikut:
 Sebagai seorang penggemar teknologi, John Draper menemukan bahwa tawaran hadiah
sebagai pelapor di perusahaan sereal Cap’n Crunch menduplikasi frekuensi jalur komunikasi
WATS. Dia menggunakan penemuannya tersebut untuk menipu perusahaan telepori, dengan
cara melakukan berbagai panggilan telepon tanpa bayar.
 Seorang manajer SIA di kantor koran di Florida bekerja untuk perusahaan pesaing setelah dia
dipecat dari tempatnya bekerja tersebut. Pada waktu yang tidak lama, pihak pertama yang
mempekerjakan dirinya tersebut menyadari bahwa para reporternya secara konstan telah
direbut informasi beritanya. Perusahaan koran tersebut akhirnya mengetahui bahwa manajer
SIA tersebut masih memiliki akun dan password aktif, serta masih secara teratur melihat-lihat
file-file komputer di perusahaan tersebut untuk mendapatkan informasi mengenai cerita
esklusif.
Posted in EDP-Audit, IS-Audit, IT Infrastructured Management andService, Pengendalian dan Sistem Informasi
Akuntansi, Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Manajemen | Leave a reply
Mengapa Ancaman-ancaman SIA Meningkat?
Posted on September 9, 2013 by darmansyah
Sebagai akibat dari masalah-masalah tersebut diatas, pengendalian keamanan dan integritas sistem
komputer menjadi isu yang penting. Kebanyakan manajer S1A menunjukkan bahwa risiko
pengendalian telah meningkat dalam tahun-tahun belakangan ini.
Contohnya, penelitian telah menunjukkan bahwa
lebih dari 60 persen organisasi telah mengalami kegagalan besar dalam pengendalian di tahun-tahun
belakangan ini. Beberapa alasan atas peningkatan masalah keamanan adalah sebagai berikut:
 Peningkatan jumlah sistem klien/server (client/server system) memiliki arti bahwa informasi
tersedia bagi para pekerja yang tidak baik. Komputer dan server tersedia di mana-mana
terdapat PC di sebagian besar desktop, dan komputer laptop tersedia di tempat umum. Chevron
Texaco, contohnya, memiliki lebih dari 35.000 PC.
 Oleh karena LAN dan sistem klien/server mendistribusikan data ke banyak pemakai, mereka
lebih sulit dikendalikan daripada sistem komputer utama yang terpusat. Di Chevron Texaco,
informasi didistribusikan di antara sistem dan ribuan pegawai yang bekerja di tempat lokal dan
jarak jauh, seperti juga secara nasional dan internasional.
 WAN memberikan pelanggan dan pemasok akses ke sistem dan data mereka satu sama lain,
yang menimbulkan kekhawatiran dalam hal kerahasiaan. Contohnya, Wal-Mart mengizinkan
beberapa vendor tertentu untuk mengakses informasi khusus di komputernya, sebagai salah
satu persyaratan dalam persekutuan mereka. Bayangkan potensi masalah kerahasiaan apabila
vendor-vendor tersebut juga membentuk persekutuan dengan para pesaing Wal-Mart, seperti
Kmart dan Target.
Posted in EDP-Audit, IS-Audit, IT Infrastructured Management andService, Pengendalian dan Sistem Informasi
Akuntansi, Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Manajemen | Leave a reply
Alasan Organisasi tidak secara memadai melindungi
data mereka
Posted on September 9, 2013 by darmansyah
2
Sayangnya, banyak organisasi yang tidak secara memadai melindungi data mereka karena satu atau
beberapa alasan berikut ini:
 Masalah pengendalian komputer sering kali diremehkan dan dianggap minor. Perusahaan
melihat hilangnya informasi yang penting, sebagai ancaman yang tidak mungkin terjadi.
Contohnya, kurang dari 25 persen dari 1.250 partisipan dalam penelitian Ernts & Young
berpikir bahwa keamanan komputer adalah isu yang sangat penting. Gambaran tersebut
menurun dari angka sekitar 35 persen, berdasarkan survei tahun sebelumnya.
 Implikasi-implikasi pengendalian untuk berpindah dari sistem komputer yang tersentralisasi
dan terpusat dari masa lampau, ke sistem jaringan atau sistem berdasarkan Internet, tidak
benar-benar dipahami.
 Banyak perusahaan yang tidak menyadari bahwa keamanan data adalah hal yang penting
untuk kelangsungan hidup perusahaan mereka. Informasi adalah sumber daya strategis, dan
perlindungan atas informasi harus merupakan persyaratan strategis. Contohnya,-suatu
perusahaan kehilangan jutaan dolar selama periode beberapa tahun, karena perusahaan tidak
melindungi transmisi datanya. Salah satu pesaing menyadap saluran teleponnya dan
mendapatkan faks yang berisi desain produk baru yang dikirim ke pabrik di luar negeri.
 Tekanan atas produktivitas dan biaya membuat pihak manajemen melepas ukuran¬-ukuran
pengendalian yang memakan waktu.
Posted in EDP-Audit, IS-Audit, IT Infrastructured Management andService, Pengendalian dan Sistem Informasi
Akuntansi, Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Manajemen | 2 Replies
Ancaman-ancaman Keamanan Informasi Juga Dapat
Dibayar Mahal di Pengadilan
Posted on September 9, 2013 by darmansyah
Banyak CIO yang memperkuat dirinya dari hal-hal yang dapat merupakan banjir tuntutan
pertanggung¬jawaban, akibat pelanggaran keamanan informasi. Apabila hal ini terjadi, perusahaan
bukan hanya membayar kerusakan apa pun yang diderita dari pelanggaran tersebut, tetapi perusahaan
juga dianggap bertanggung jawab atas kerusakan yang diderita pelanggan.
Contohnya, pada bulan Agustus 2001, setelah
melawan Code Red Worm, Qwest berhadapan dengan perlawanan lain, yaitu melawan kantor jaksa
penuntut umum. Setelah virus tersebut membuat beberapa pelanggan Qwest mendapat gangguan
jangkauan DSL selama 10 hari, 15 hingga 20 pelanggan mengadu ke jaksa penuntut umum.
Walaupun Qwest bersikeras bahwa perusahaan tidak bertanggung jawab atas serangan yang
dilakukan oleh orang lain, jaksa pen untut umum meminta perusahaan tersebut untuk mengganti rugi
para pelanggannya. Dalam waktu singkat para hakim dan juri akan diputuskan, apabila perusahaan
secara hukum dianggap bertanggung jawab atas keamanan yang tidak memadai.
Walaupun tidak ada tuntutan hukum sebelumnya,
para pejabat perusahaan dapat secara individual bertanggung jawab atas pelanggaran keamanan.
Dalam usaha untuk melindungi infra¬struktur teknologi informasi Amerika, pemerintah mulai
membuat peraturan yang diharapkan dapat mengurangi bahaya tuntutan tertentu. Akan tetapi,
perusahaan akan tetap harus meningkatkan keamanan dan tetap siaga apabila mereka ingin
menghindari pengabulan tuntutan.
Sarah D. Scalet dalam sebuah artikel di CIO, menawarkan tips-tips berikut ini untuk menghindari
pengabulan tuntutan:
 “Buat dan implementasikan kebijakan keamanan dalam perusahaan.” Kembangkan kebijakan
yang jelas mengenai cara bagaimana perusahaan menjaga data, dan pastikanbahwa kebijakan
tersebut didokumentasikan dengan baik.
 “Lakukan audit keamanan.” Pastikan bahwa perusahaan telah mengikuti kebijakan keamanan
informasinya dengan cara mempekerjakan pihak ketiga untuk meng¬ujinya. Mempekerjakan
pihak ketiga dan pihak yang objektif untuk meninjau keamanan informasi perusahaan, dapat
membantu memperbaiki hal yang selama ini dicari oleh perusahaan, yaitu untuk tetap jauh dari
potensi risiko keamanan.
 “Mempertimbangkan keamanan dalam kontrak.” Ketika melakukan outsourcing, perusahaan
harus memastikan bahwa perusahaan lain telah memiliki dan mengikuti prosedur keamanan
yang memadai.
 “Jangan membuat janji yang tidak dapat Anda tepati.” Perusahaan seharusnya jangan pernah
menjanjikan keamanan yang tidak pernah gagal, selain dari ukuran-ukuran keamanan yang
wajar. Membuat janji besar dapat menyeret Anda ke risiko tuntutan pelanggaran kontrak.
“Perhatikan peraturan-peraturan yang mempengaruhi industri perusahaan Anda. “Beberapa
negara kadang kala memiliki peraturan mengenai perlindungan atas informasi pelanggan.
Pastikan bahwa perusahaan mengetahui peraturan di negara¬-negara tempat perusahaan
menjalankan bisnisnya.
 Pertimbangkan untuk membeli asuransi e-commerce. “Asuransi maya melindungi dari risiko
on-line yang tidak dilindungi oleh asuransi dasar bisnis. Asuransi maya meliputi kejadian
seperti serangan yang menyebabkan pengingkaran pelayanan, kode-kode salah yang
menyesatkan, dan isi web yang tidak layak. “Perhatikan hal-hal yang dilaksanakan oleh
perusahaan yang hampir sama dengan perusahaan Anda. “Tetaplah mencari tahu apa yang
dilaksanakan perusahaan lain agar Anda dapat membuktikan bahwa Anda melakukan usaha
sebanyak dengan yang dilakukan orang ¬lain, dalam hal keamanan.
Sumber: Sarah D. Scalet.”See You in court”, CIO (1 November 2001): 62-70.
Posted in EDP-Audit, IS-Audit, IT Infrastructured Management andService, Pengendalian dan Sistem Informasi
Akuntansi, Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Manajemen | Leave a reply
Mengapa Pengendalian dan Keamanan Komputer
Penting(1).
Posted on September 9, 2013 by darmansyah
Untungnya, perusahaan-perusahaan kini menyadari masalah-masalah tersebut dan mengambil
langkah positif untuk meningkatkan pengendalian dan keamanan komputer.
Contohnya, mereka menjadi proaktif dalam pendekatan mereka. Mereka kini menyediakan pegawai
tetap untuk menangani masalah pengendalian dan keamanan, serta mendidik para pegawai mereka
mengenai ukuran-ukuran pengendalian.
Banyak perusahaan yang membuat dan menerapkan
kebijakan keamanan informasi secara formal. Mereka membuat pengendalian sebagai bagian dari
proses pengembangan aplikasi, dan memindahkan data yang sensitif keluar dari sistem klien/server
yang tidak aman ke lingkungan yang lebih aman, seperti komputer utama (mainframe).
Sebagai seorang akuntan, Anda harus memahami bagaimana cara melindungi system-sistem dari
ancaman-ancaman yang mereka hadapi. Anda juga harus memiliki pemahaman yang baik mengenai
teknologi informasi, dan kemampuan serta risiko¬-risikonya. Pengetahuan ini dapat membantu Anda
untuk menggunakan teknologi informasi dalam rangka mencapai tujuan pengendalian perusahaan.
Posted in EDP-Audit, IS-Audit, IT Infrastructured Management andService, Pengendalian dan Sistem Informasi
Akuntansi, Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Manajemen | Leave a reply
Mengapa Pengendalian dan Keamanan Komputer
Penting(2).
Posted on September 9, 2013 by darmansyah
Mencapai keamanan dan pengendalian yang memadai atas sumber daya informasi suatu organisasi
seharusnya merupakan prioritas utama manajemen puncak. Walaupun tujuan pengendalian internal
tetap sama apa pun metode pemrosesan datanya, SIA yang berdasarkan komputer membutuhkan
kebijakan dan prosedur pengendalian internal yang berbeda.
Contohnya, walaupun pemrosesan secara komputer
mengurangi potensi kesalahan administrasi, proses ini dapat meningkatkan risiko adanya akses ke
file atau perubahan file data, yang tidak memiliki otorisasi. Sebagai tambahan, memisahkan fungsi
otorisasi, pencatatan, dan penjagaan aset dalam SIA harus dicapai dalam cara yang berbeda, karena
program computer bias jadi bertanggungjawab atas satu atau lebih atas fungsi-fungsi tersebut.
Untungnya, komputer juga memberikan kesempatan bagi organisasi untuk meningkatkan
pengendalian internalnya.
Membantu manajemen dalam mengendalikan organisasi bisnisnya adalah tujuan utama SIA. Akuntan
dapat membantu mencapai tujuan ini dengan cara mendesain sistem pengendalian yang efektif dan
melaksanakan audit (atau peninjauan) atas sistem pengendalian yang telah ada, untuk memastikan
keefektivitasan mereka.
Posted in EDP-Audit, IS-Audit, IT Infrastructured Management andService, Pengendalian dan Sistem Informasi
Akuntansi, Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Manajemen | Leave a reply
Mengapa Pengendalian dan Keamanan Komputer
Penting(3).
Posted on September 9, 2013 by darmansyah
Potensi adanya kejadian atau kegiatan yang tidak diharapkan yang dapat membahayakan baik SIA
maupun organisasi, disebut sebagai ancaman (threat). Potensi kerugian dalam bentuk uang yang
terjadi apabila sebuah ancaman benar-benar terjadi, disebut sebagai pajanan/dampak (exposure)
ancaman, sedangkan kemungkinan terjadinya ancaman disebut sebagai risiko yang berhubungan
dengan ancaman.
Pihak manajemen berharap akuntan dapat menjadi
konsultan pengendalian. Dengan kata lain, akuntan harus (1) mengambil pendekatan proaktif untuk
menghilangkan ancaman terhadap sistem, dan (2) mendeteksi, memperbaiki, dan memuiihkan
perusahaan dari ancaman apabila suatu ancaman terjadi.
Merupakan hal yang penting untuk diketahui bahwa lebih mudah mengembangkan pengendalian
pada tahap awal desain, daripada menambahkannya setelah terjadi suatu ancaman. Berdasarkan
alasan ini, akuntan dan para ahli pengendalian lainnya harus menjadi anggota yang lebih penting
dalam tim yang mengembangkan atau mengubah sistem informasi.
Posted in EDP-Audit, IS-Audit, IT Infrastructured Management andService, Pengendalian dan Sistem Informasi
Akuntansi, Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Manajemen | Leave a reply
Tinjauan Menyeluruh Konsep-konsep Pengendalian
Posted on September 9, 2013 by darmansyah
Pengendalian internal (internal control) adalah rencana organisasi dan metode bisnis yang
dipergunakan untuk menjaga aset, memberikan informasi yang akurat dan andal, mendorong dan
memperbaiki efisiensi jalannya organisasi, serta mendorong kesesuaian dengan kebijakan yang telah
ditetapkan.
Tujuan-tujuan pengendalian internal ini kadangkala
bertentangan satu sama lain.
Contohnya, banyak orang menekankan pada perekayasaan proses bisnis yang radikal agar mereka
bisa mendapat inforniasi yang lebih baik dan cepat, serta untuk memperbaiki efisiensi operasional.
Pihak lainnya menolak perubahan tersebut karena perubahan mengganggu penjagaan atas aset
perusahaan dan membutuhkan perubahan yang signifikan dalam kebijakan manajerial.
Posted in EDP-Audit, IS-Audit, IT Infrastructured Management andService, Pengendalian dan Sistem Informasi
Akuntansi, Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Manajemen | Leave a reply
Apakah struktur Pengendalian Internal itu ?
Posted on September 9, 2013 by darmansyah
Struktur pengendalian internal (internal control structure) terdiri dari kebijakan dan prosedur yang
dibuat untuk memberikan tingkat jaminan yang wajar atas pencapaian tujuan tertentu organisasi.
Sistem tersebut hanya menyediakan jaminan yang wajar, karena pihak yang memberikan jaminan
penuh akan sulit untuk melaksanakan tahap desain dan biayanya mahal, hingga akan menjadi
penghalang bagi perusahaan.
Pengendalian internal melaksanakan tiga fungsi
penting, yaitu :
 Pengendalian untuk pencegahan (preventive control)
 Pengendalian untuk pemeriksaan (detective control)
 Pengendalian korektif (corrective control)
Posted in EDP-Audit, IS-Audit, IT Infrastructured Management andService, Pengendalian dan Sistem Informasi
Akuntansi, Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Manajemen | Leave a reply
Pengendalian untuk pencegahan (Preventive Control)
Posted on September 9, 2013 by darmansyah
Pengendalian untuk
pencegahan (preventive control) mencegah timbulnya suatu masalah sebelum mereka muncul.
Mempekerjakan personil akuntansi yang berkualifikasi tinggi, pemisahan tugas pegawai yang
memadai, dan secara efektif mengendalikan akses fisik atas aset, fasilitas dan informasi, merupakan
pengendalian pencegahan yang efektif.
Posted in EDP-Audit, IS-Audit, IT Infrastructured Management andService, Pengendalian dan Sistem Informasi
Akuntansi, Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Manajemen | Leave a reply
Pengendalian untuk pemeriksaan (Detective Control)
Posted on September 9, 2013 by darmansyah
Pengendalian untuk pemeriksaan (detective control) dibutuhkan mntuk mengungkap masalah begitu
masalah tersebut muncul.
Contoh dari
pengendalian untuk pemeriksaan adalah pemeriksaan salinan atas perhitungan, mernpersiapkan
rekonsiliasi bank dan neraca saldo setiap bulan.
Posted in EDP-Audit, IS-Audit, IT Infrastructured Management andService, Pengendalian dan Sistem Informasi
Akuntansi, Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Manajemen | Leave a reply
Pengendalian korektif (Corrective Control)
Posted on September 9, 2013 by darmansyah
Pengendalian korektif
(corrective control) memecahkan masalah yang ditemukan oleh pengendalian untuk pemeriksaan.
Pengendalian ini mencakup prosedur yang dilaksanakan untuk mengidentifikasi penyebab masalah,
memperbaiki kesalahan atau kesulitan yang ditimbulkan, dan mengubah sistem agar masalah di masa
mendatang dapat diminimalisasikan atau dihilangkan.
Contoh dari pengendalian ini termasuk pemeliharaan kopi cadangan (backup copies) atas transaksi
dan file utama, dan mengikuti prosedur untuk memperbaiki kesalahan memasukkan data, seperti juga
kesalahan dalam menyerahkan kembali transaksi untuk proses lebih lanjut.
Posted in EDP-Audit, IS-Audit, IT Infrastructured Management andService, Pengendalian dan Sistem Informasi
Akuntansi, Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Manajemen | Leave a reply
Mencegah penyuapan atas para pejabat luar negeri
untuk mendapatkan bisnis.
Posted on September 9, 2013 by darmansyah
Pada tahun 1977, gelombang keterkejutan berkumandang di seluruh profesi akuntansi ketika
Congress memasukkan bahasa dari standar AICPA ke dalam Foreign Corrupt Practices Act.
Tujuan utama dari undang-undang ini
adalah mencegah penyuapan atas para pejabat luar negeri untuk mendapatkan bisnis. Akan tetapi,
pengaruh yang signifikan dari undang-undang ini membutuhkan kerja sama untuk memelihara sistem
pengendalian internal akuntansi yang baik.
Tidak perlu dikatakan bahwa syarat ini telah menimbulkan rasa tertarik yang besar di antara pihak
manajemen, akuntan, dan auditor untuk mendesain dan mengevaluasi sistem pengendalian internal.
Posted in EDP-Audit, IS-Audit, IT Infrastructured Management andService, Pengendalian dan Sistem Informasi
Akuntansi, Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Manajemen | Leave a reply
Penelitian Oleh Committee of Sponsoring
Organizations (COSO).
Posted on September 9, 2013 by darmansyah
Committee of Sponsoring
Organizations (COSO) adalah kelompok sektor swasta yang terdiri dari American Accounting
Association (AAA), AICPA, Institute of Internal Auditors, Institute of Management Accountants,
dan Financial Executives Institute. Pada tahun 1992, COSO mengeluarkan hasil penelitian untuk
mengembangkan definisi pengendalian internal dan memberikan petunjuk untuk mengevaluasi
sistem pengendalian internal. Laporan tersebut telah diterima secara luas sebagai ketentuan dalam
pengendalian internal.
Penelitian tersebut memakan waktu 3 tahun dan melibatkan 10 ribu jam penelitian, diskusi, analisis,
dan proses penilaian. Penelitian ini melibatkan ribuan orang, termasuk para anggota dari kelima
organisasi dalam COSO, para direktur dan dewan direksi perusahaan, pembuat undang-undang
(legislator), pemerintah, pengacara, konsultan, auditor, dan para akademisi.
Laporan tersebut menjelaskan tanggung jawab pegawai untuk menjalankan dengan layak
pengendalian, serta mendeskripsikan peran auditor eksternal dalam menilai pengendalian.
Posted in EDP-Audit, IS-Audit, IT Infrastructured Management andService, Pengendalian dan Sistem Informasi
Akuntansi, Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Manajemen | Leave a reply
Bagaimana COSO menjamin tujuan Pengendalian
dapat tercapai.
Posted on September 9, 2013 by darmansyah
Penelitian COSO mendefinisikan pengendalian internal sebagai proses yang diimplementasikan oleh
dewan komisaris, pihak manajemen, dan mereka yang berada di bawah arahan keduanya, untuk
memberikan jaminan yang wajar bahwa tujuan pengendalian dicapai dengan pertimbangan hal-hal
berikut:
1. Efektivitas dan efisiensi operasional organisasi
2. Keandalan pelaporan keuangan
3. Kesesuaian dengan hukum dan peraturan yang berlaku
Posted in EDP-Audit, IS-Audit, IT Infrastructured Management andService, Pengendalian dan Sistem Informasi
Akuntansi, Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Manajemen | Leave a reply
Pengendalian Internal menurut COSO.
Posted on September 9, 2013 by darmansyah
Berdasarkan COSO, pengendalian internal adalah proses karena hal tersebut menembus kegiatan
operasional organisasi dan merupakan bagian integral-dari kegiatan manajemen dasar.
Pengendalian
internal memberikan jaminan yang wajar, bukan yang absolut, karena kemungkinan kesalahan
manusia, kolusi, dan penolakan manajemen atas pengendalian, membuat proses ini menjadi tidak
sempurna.
COSO menyajikan langkah yang signifikan atas definisi pengendalian internal yang dahulu terbatas
pada pengendalian akuntansi, menjadi pengendalian yang menangani tujuan yang luas dari para
dewan komisaris dan pihak manajemen.
Posted in EDP-Audit, IS-Audit, IT Infrastructured Management andService, Pengendalian dan Sistem Informasi
Akuntansi, Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Manajemen | Leave a reply
5(lima) Komponen Pengendalian Internal menurut
COSO.
Posted on September 9, 2013 by darmansyah
COSO menyajikan langkah yang signifikan atas definisi pengendalian internal yang dahulu terbatas
pada pengendalian akuntansi, menjadi pengendalian yang menangani tujuan yang luas dari para
dewan komisaris dan pihak manajemen.
COSO menentukan 5(lima)
komponen Pengendalian Internal yang saling berhubungan, kelima komponen itu adalah:
 Lingkungan pengendalian
 Aktivitas pengendalian
 Penilaian risiko
 Informasi dan komunikasi
 Pengawasan
Posted in EDP-Audit, IS-Audit, IT Infrastructured Management andService, Pengendalian dan Sistem Informasi
Akuntansi, Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Manajemen | Leave a reply
Lingkungan Pengendalian sebagai Komponen
Pengendalian Internal menurut COSO.
Posted on September 9, 2013 by darmansyah
Lingkungan pengendalian : Inti dari bisnis apa pun adalah orang-orangnya-ciri perorangan, termasuk
integritas, nilai-nilai etika, dan kompetensi-serta lingkungan tempat beroperasi.
Mereka adalah mesin yang mengemudikan organisasi
dan dasar tempat segala hal terletak.
Posted in EDP-Audit, IS-Audit, IT Infrastructured Management andService, Pengendalian dan Sistem Informasi
Akuntansi, Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Manajemen | Leave a reply
Aktivitas Pengendalian sebagai Komponen
Pengendalian Internal menurut COSO.
Posted on September 9, 2013 by darmansyah
Kebijakan dan prosedur pengendalian harus dibuat dan
dilaksanakan untuk membantu memastikan bahwa tindakan yang diidentifikasi oleh pihak
manajemen untuk mengatasi risiko pencapaian tujuan organisasi, secara efektif dijalankan.
Posted in EDP-Audit, IS-Audit, IT Infrastructured Management andService, Pengendalian dan Sistem Informasi
Akuntansi, Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Manajemen | Leave a reply
Penilaian Risiko sebagai Komponen Pengendalian
Internal menurut COSO.
Posted on September 9, 2013 by darmansyah
Organisasi harus sadar akan dan berurusan dengan risiko yang dihadapinya. Organisasi harus
menempatkan tujuan, yang terintegrasi dengan penjualan, produksi, pemasaran, keuangan, dan
kegiatan lainnya, agar organisasi beroperasi secara harmonis.
Organisasi juga harus membuat
mekanisme untuk meng-identifikasi, menganalisis, dan mengelola risiko yang terkait.
Posted in EDP-Audit, IS-Audit, IT Infrastructured Management andService, Pengendalian dan Sistem Informasi
Akuntansi, Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Manajemen | Leave a reply
Informasi dan Komunikasi sebagai Komponen
Pengendalian Internal menurut COSO.
Posted on September 9, 2013 by darmansyah
Di sekitar aktivitas pengendalian terdapat
sistem informasi dan komunikasi. Mereka memungkinkan orang-orang dalam organisasi untuk
mendapat dan bertukar informasi yang dibutuhkan untuk melaksanakan, mengelola, dan
mengendalikan operasinya.
Posted in EDP-Audit, IS-Audit, IT Infrastructured Management andService, Pengendalian dan Sistem Informasi
Akuntansi, Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Manajemen | Leave a reply
Pengawasan sebagai Komponen Pengendalian Internal
menurut COSO.
Posted on September 9, 2013 by darmansyah
Seluruh proses harus diawasi, dan perubahan
dilakukan sesuai dengan kebutuhan. Melalui cara ini, sistem dapat beraksi secara dinamis, berubah
sesuai tuntutan keadaan.
Posted in EDP-Audit, IS-Audit, IT Infrastructured Management andService, Pengendalian dan Sistem Informasi
Akuntansi, Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Manajemen | Leave a reply
Ringkasan 5(lima) Komponen Pengendalian Internal
menurut COSO.
Posted on September 9, 2013 by darmansyah
Kelima komponen Pengendalian Internal menurut COSO diringkas dalam Tabel dibawah ini:
Posted in EDP-Audit, IS-Audit, Pengendalian dan Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Akuntansi, Sistem
Informasi Manajemen, Uncategorized | Leave a reply
3(tiga) Dimensi yang menguntungkan untuk menangani
isu Pengendalian Menurut COBIT.
Posted on September 9, 2013 by darmansyah
Kerangka tersebut menangani isu pengendalian
berdasarkan tiga poin atau dimensi yang menguntungkan, yaitu:
1. Tujuan Bisnis. Untuk memenuhi tujuan bisnis, informasi harus sesuai dengan kriteria yang
disebut COBIT sebagai persyaratan bisnis atas informasi. Kriteria tersebut dibagi ke dalam
kategori terpisah tetapi saling melengkapi, yang mencerminkan tujuan-tujuan COSO, yatiu:
efektivitas (relevan, berkaitan, dan tepat waktu), efisiensi, kerahasiaan, integritas,
ketersediaan, kesesuaian dengan persyaratan hukum, dan keandalan.
2. Sumber daya-sumber daya TI, yang termasuk didalamnya adalah orang, sistem aplikasi,
teknologi, fasilitas, dan data.
3. Proses TI, yang dipecah ke dalam empat bidang, yaitu: perencanaan dan organisasi, proses
perolehan (acqusition) dan implementasi, pengiriman dan pendukung, serta pengawasan.
Posted in EDP-Audit, IS-Audit, IT Infrastructured Management andService, Pengendalian dan Sistem Informasi
Akuntansi, Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Manajemen | Leave a reply
Manfaat Konsolidasi dari 36 sumber yang berbeda
kedalam satu kerangka oleh COBIT.
Posted on September 9, 2013 by darmansyah
COBIT, yang mengkonsolidasikan standar dari 36 sumber berbeda ke dalam satu kerangka, memiliki
dampak yang besar atas profesi sistem informasi.
COBIT membantu para manajer untuk mempelajari
bagaimana menyeimbangkan risiko dan pengendalian investasi dalam lingkungan sistem informasi.
COBIT memberikan kepastian yang lebih besar bahwa pengendalian TI dan keamanannya yang
disediakan oleh pihak ketiga termasuk memadai.
COBIT memandu para auditor pada saat mereka memverifikasi pendapat mereka, dan saat mereka
memberikan saran pada pihak manajemen dalam hal pengendalian internal.
Posted in EDP-Audit, IS-Audit, IT Infrastructured Management andService, Pengendalian dan Sistem Informasi
Akuntansi, Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Manajemen | Leave a reply
LINGKUNGAN PENGENDALIAN menurut COSO
Posted on September 9, 2013 by darmansyah
Lingkungan pengendalian menurut COSO terdiri
dari faktor-faktor berikut ini:
1. Komitmen atas integritas dan nilai-nilai etika
2. Filosofi pihak manajemen dan gaya beroperasi
3. Struktur organisasional
4. Badan audit dewan komisaris
5. Metode untuk memberikan otoritas dan tanggung jawab
6. Kebijakan dan praktik-praktik dalam sumber daya manusia
7. Pengaruh-pengaruhreksternal
Posted in EDP-Audit, IS-Audit, IT Infrastructured Management andService, Pengendalian dan Sistem Informasi
Akuntansi, Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Manajemen | Leave a reply
Komitmen atas Integritas dan Nilai-nilai Etika dalam
Lingkungan Pengendalian menurut COSO
Posted on September 9, 2013 by darmansyah
Merupakan hal yang penting bagi pihak manajemen untuk menciptakan struktur organisasional yang
menekankan pada integritas dan nilai-nilai etika. Perusahaan dapat mengesahkan integritas sebagai
prinsip dasar beroperasi, dengan cara secara aktif mengajarkan dan mempraktikkannya.
Contohnya, manajemen puncak harus memperjelas
bahwa laporan yang jujur lebih penting daripada Iaporan yang sesuai keinginan pihak manajemen.
Pihak manajemen harus tidak berasumsi bahwa setiap orang menerima kejujuran. Mereka harus
secara konsisten menghargai dan mendorong kejujuran, serta memberikan suatu sebutan untuk
perilaku yang jujur dan tidak jujur. Apabila perusahaan hanya menghukum atau menghargai
kejujuran tanpa memberikan sebutan atas perilakunya atau menjelaskan prinsipnya, atau apabila
standar kejujuran tidak konsisten, maka para pegawai akan cenderung tidak konsisten perilaku
moralnya.
Pihak manajemen harus mengembangkan kebijakan yang tertulis dengan jelas, yang secara eksplisit
mendeskripsikan perilaku yang jujur dan tidak jujur. Kebijakan-kebijakan ini harus secara khusus
mencakup isu-isu yang tidak pasti atau tidak jelas, seperti konflik kepentingan dan penerimaan
hadiah.
Contohnya, sebagian besar agen pembelian akan setuju bahwa menerima suap sebesar $5.000 dari
pemasok adalah hal yang tidak jujur, tetapi liburan akhir minggu di pondok berburu tidak dijabarkan
dengan jelas. Penyebab utama ketidakjujuran berasal dari perasionalisasian situasi-situasi ini;
bukanlah hal yang aneh apabila kriteria kesesuaian (expediency), menggantikan kriteria benar atau
salah.
Seluruh tindakan yang tidak jujur harus secara menyeluruh diinvestigasi, dan mereka yang dianggap
bersalah harus dibebastugaskan. Pegawai yang tidak jujur harus dituntut untuk membuat pegawai
mengetahui bahwa perilaku semacam ini tidak akan diperbolehkan.
Posted in EDP-Audit, IS-Audit, IT Infrastructured Management andService, Pengendalian dan Sistem Informasi
Akuntansi, Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Manajemen | Leave a reply
Filosofi Pihak Manajemen dan Gaya Beroperasi dalam
Lingkungan Pengendalian menurut COSO
Posted on September 9, 2013 by darmansyah
Semakin bertanggung jawab filosofi pihak manajemen dan gaya beroperasi mereka; semakin besar
kemungkinannya para pegawai akan berperilaku secara bertanggung jawab dalam usaha untuk
mencapai tujuan organisasi.
Apabila pihak manajemen menunjukkan sedikit
perhatian atas pengendalian internal, maka para pcgawai akan menjadi kurang rajin dan efektif dalam
mencapai tujuan pengendalian tertentu.
Contohnya, Maria Pilier menemukan bahwa garis otoritas dan tanggung jawab di Springer’s tidak
ditetapkan dengan jelas, dan dia curiga bahwa pihak manajemen mungkin terlibat dalam rekayasa
akuntansi untuk memperlihatkan kinerja perusahaan sebaik mungin.
Sementara itu, Jason Scott menemukan bukti adanya praktik pengendalian internal yang tidak
memadai dalam fungsi pembelian dan utang usaha. Mungkin sekali bahwa kedua kondisi ini saling
berhubungan yaitu bahwa sikap pihak manajemen yang tidak ketat memberikan kontribusi pada
ketidakberadaan praktik pengendalian internal yang baik di bagian pembelian.
Filosofi pihak manajemen dan gaya beroperasi
dapat dinilai-dengan cara menjawab pertanyaan seperti berikut ini:
 Apakah pihak manajemen mengambil risiko yang tidak sepantasnya untuk mencapai tujuan
perusahaaan, atau apakah pihak manajemen menilai potensi risiko dan penghargaan sebelum
bertindak?
 Apakah pihak manajemen mencoba untuk memanipulasi ukuran-ukuran kinerja seperti
pemasukan bersih, agar kinerjanya dapat dilihat dalam pandangan yang lebih baik?
 Apakah pihak manajemen menekan para pegawai untuk mencapai hasil apa pun metode yang
dipergunakan, atau apakah pihak manajemen menuntut perilaku yang beretika? Dengan kata
lain, apakah pihak manajemen yakin bahwa hasil dapat membenarkan cara?
Posted in EDP-Audit, IS-Audit, IT Infrastructured Management andService, Pengendalian dan Sistem Informasi
Akuntansi, Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Manajemen | Leave a reply
Struktur Organisasional dalam Lingkungan
Pengendalian menurut COSO
Posted on September 9, 2013 by darmansyah
Struktur organisasional perusahaan menetapkan garis otoritas dan tanggung jawab, serta
menyediakan kerangka umum untuk perencanaan, pengarahan, dan pengendalian operasinya. Aspek-
aspek penting struktur organisasi termasuk sentralisasi atau desentralisasi otoritas, penetapan
tanggung jawab untuk tugas-tugas tertentu, cara alokasi tanggung jawab mempengaruhi permintaan
informasi pihak manajemen, dan organisasi fungsi sistem informasi dan akuntansi.
Struktur organisasi yang sangat kompleks dan tidak
jelas dapat menunjukkan masalah yang lebih serius. ESM, sebuah perusahaan sekuritas yang
berhubungan dengan sekuritas pemerintah, menggunakan struktur organisasi berlapis-lapis untuk
menyembunyikan penipuan sebesar $300 juta. Para pejabat perusahaan menyalurkan uang ke diri
mereka sendiri, dan menyembunyikannya dengan melaporkan piutang usaha fiktif dari perusahaan
terkait, dalam laporan keuangan mereka.
Di dalam dunia bisnis saat ini, perubahan yang drastis terjadi dalam praktik di bidang manajemen,
dan di dalam pengorganisasian perusahaan. Struktur organisasi hierarkis, dengan banyak lapisan
pihak manajemen yang akan mengawasi dan mengendalikan pekerjaan mereka yang di bawah, mulai
menghilang.
Struktur tersebut digantikan dengan organisasi datar (flat organization) yang memiliki tim yang dapat
bekerja sendiri dan terdiri dari para pegawai yang dulunya ditugaskan ke berbagai departemen yang
berbeda dan terpisah.
Para anggota tim diberdayakan untuk membuat keputusan tanpa mencari berlapis-lapis persetujuan
untuk menyelesaikan pekerjaan mereka. Penekanannya adalah pada perbaikan berkelanjutan, bukan
pada peninjauan periodik dan karakteristik penilaian dari evaluasi sebelumnya.
Perubahan-perubahan ini memiliki dampak yang besar atas struktur organisasi perusahaan, sifat, serta
jenis pengendalian yang dipergunakan.
Posted in EDP-Audit, IS-Audit, IT Infrastructured Management andService, Pengendalian dan Sistem Informasi
Akuntansi, Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Manajemen | Leave a reply
Komite Audit Dewan Komisaris (Board of Director)
dalam Lingkungan Pengendalian menurut COSO
Posted on September 9, 2013 by darmansyah
Seluruh perusahaan yang terdaftar di New York
Stock Exchange harus memiliki komite audit (audit committee) yang secara keseluruhan terdiri dari
para komisaris (non-pegawai) dari luar perusahaan.
Komite audit bertanggung jawab untuk mengawasi struktur pengendalian internal perusahaan, proses
pelaporan keuangannya, dan kepatuhannya terhadap hukum, peraturan, dan standar yang terkait.
Komite tersebut bekerja dekat dengan auditor eksternal dan internal perusahaan.
Salah satu tanggung jawab komite ini adalah
menyediakan peninjauan independen, atas nama pemegang saham perusahaan; terhadap tindakan
para manajer perusahaan. Peninjauan ini berfungsi untuk memeriksa integritas manajemen dan
meningkatkan kepercayaan publik yang berinvestasi, atas kesesuaian pelaporan keuangan.
Posted in EDP-Audit, IS-Audit, IT Infrastructured Management andService, Pengendalian dan Sistem Informasi
Akuntansi, Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Manajemen | Leave a reply
Metode Memberikan Otoritas dan Tanggung Jawab
dalam Lingkungan Pengendalian menurut COSO
Posted on September 9, 2013 by darmansyah
Pihak manajemen harus memberikan tanggung jawab untuk tujuan bisnis tertentu ke departemen dan
individu yang terkait, serta kemudian membuat mereka bertanggung jawab untuk mencapai tujuan
tersebut.
Otoritas dan tanggung jawab dapat diberikan
melalui deksripsi pekerjaan secara formal, pelatihan pegawai, dan rencana operasional, jadwal, dan
anggaran. Salah satu hal yang sangat penting adalah peraturan yang menangani masalah seperti
standar etika berperilaku, praktik bisnis yang dapat dibenarkan, peraturan persyaratan, dan konflik
kepentingan.
Buku pedoman kebijakan dan prosedur (policy and procedures manual) adalah alat yang penting
untuk memberikan otoritas dan tanggung jawab. Buku pedoman tersebut menjelaskan tentang
kebijakan manajemen sehubungan dengan penanganan setiap transaksi.
Sebagai tambahan, buku pedoman tersebut mendokumentasikan sistem dan prosedur yang
dipergunakan untuk memproses berbagai transaksi. Termasuk didalamnya adalah daftar akun
organisasi, dan kopi contoh berbagai formulir serta dokumen. Buku pedoman tersebut membantu
dalam memberikan referensi bagi para pegawai, dan alat yang berguna dalam rnelatih pegawai baru.
Posted in EDP-Audit, IS-Audit, IT Infrastructured Management andService, Pengendalian dan Sistem Informasi
Akuntansi, Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Manajemen | Leave a reply
Kebijakan dan Praktik-praktik dalam Sumber Daya
Manusia dalam Lingkungan Pengendalian menurut
COSO
Posted on September 9, 2013 by darmansyah
Kebijakan dan praktik-praktik mengenai pengontrakkan, pelatihan, pengevaluasian, pemberian
kompensasi, dan promosi pegawai mempengaruhi kemampuan organisasi untuk meminimalkan
ancaman, risiko, dan pajanan/dampak. Para pegawai harus dipekerjakan dan dipromosikan
berdasarkan seberapa baik mereka memenuhi persyaratan pekerjaan mereka. Data riwyavat hidup,
surat referensi, dan pemeriksaan atas latar belakang, merupakan cara-cara yang penting nntuk
mengevaluasi kualifikasi para pelamar pekerjaan.
Program pelatihan harus membuat pegawai baru
mengetahui dengan baik tanggung jawab mereka, dan juga kebijakan serta prosedur organiasi.
Terakhir, kebijakan yang berhubungan dengan kondisi bekerja, pemberian kompensasi, insentif
bekerja, dan kemajuan karir dapat merupakan dorongan yang kuat dalam mendorong pelayanan yang
efisien dan kesetiaan.
Pentingnya pemcriksaan menyeluruh atas latar belakang seseorang digarisbawahi dengan adanya
kasus Philip Crosby Associates (PCA), sebuah firma konsultan dan pelatihan. PCA melaksanakan
penyelidikan yang mendalam untuk memilih direktur keuangan. Perusahaan tersebut akhirnya
rnempekerjakan John Nelson, seorang penyandang gelar MBA dan CPA yang mendapat referensi
bagus dari perusahaan sebelumnya. Pada kenyataannya, gelar CPA dan referensi tersebut palsu.
Nelson sebenarnya bernama Robert W. Liszewski, yang belum lama ini dihukum selama 18 bulan
atas pencurian sebesar $400.000 dari bank di Indiana. Ketika PCA menemukan fakta ini, Lisrewski
telah mencuri $960.000 dengan menggunakan transfer elektronik ke perusahaan fiktif, yang
didukung oleh pemalsuan tanda tangan atas beberapa kontrak dan dokumen otorisasi.
Kebijakan pengendalian tambahan dibutuhkan bagi
para pegawai yang memiliki akses ke kas atau properti lainnya. Mereka harus diminta untuk
mengambil libur tahunan, dan selama waktu tersebut, fungsi pekerjaan mereka harus dilaksanakan
oleh anggota staf lainnya.
Banyak penipuan pegawai yang ditemukan ketika pelaku tiba-tiba terhalang oleh sakit atau
kecelakaan yang memaksa mereka mengambil cuti. Rotasi tugas secara periodik di antara para
pegawai utama dapat mencapai hasil yang sama. Tentu saja, keberadaan kebijakan semacam ini
menghalangi penipuan dan meningkatkan pengendalian internal.
Terakhir, jaminan asuransi ikatan kesetiaan para pegawai utama, melindungi perusahaan dari
kerugian yang ditimbulkan oleh tindakan penipuan yang disengaja oleh para pegawai yang diikat
tersebut.
Posted in EDP-Audit, IS-Audit, IT Infrastructured Management andService, Pengendalian dan Sistem Informasi
Akuntansi, Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Manajemen | Leave a reply
Pengaruh-pengaruh Eksternal dalam Lingkungan
Pengendalian menurut COSO
Posted on September 9, 2013 by darmansyah
Pengaruh-pengaruh eksternal yang mempengaruhi
lingkungan pengendalian adalah termasuk persyaratan yang dibebankan oleh bursa efek, oleh
Financial Accounting Standards Board (FASB), dan oleh Securities and Exchange Commission
(SEC).
Termasuk dalam pengaruh eksternal juga persyaratan peraturan lembaga, seperti bank, sarana umum
(utility), dan perusahaan asuransi. Termasuk dalam contoh adalah ketentuan pengendalian internal
oleh Foreign Corrupt Practices Act yang dibuat oleh SEC, dan audit lembaga keuangan yang dibuat
oleh Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC).
Posted in EDP-Audit, IS-Audit, IT Infrastructured Management andService, Pengendalian dan Sistem Informasi
Akuntansi, Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Manajemen | Leave a reply
AKTIVITAS-AKTIVITAS PENGENDALIAN menurut
COSO.
Posted on September 9, 2013 by darmansyah
Komponen kedua dari model pengendalian internal COSO adalah kegiatan-kegiatan pengendalian,
yang merupakan kebijakan dan peraturan yang menyediakan jaminan yang wajar bahwa tujun
pengendalian pihak manajemen, dicapai.
Secara umum, prosedur-prosedur pengendalian
termasuk dalam satu dari lima kategori berikut ini:
1. Otorisasi transaksi dan kegiatan yang memadai
2. Pemisahan tugas
3. Desain dan penggunaan dokumen serta catatan yang memadai
4. Penjagaan aset dan catatan yang memadai
5. Pemeriksaan independen atas kinerja
Posted in EDP-Audit, IS-Audit, IT Infrastructured Management andService, Pengendalian dan Sistem Informasi
Akuntansi, Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Manajemen | Leave a reply
Otorisasi Transaksi dan Kegiatan yang Memadai dalam
Aktivitas-aktivitas Pengendalian menurut COSO
Posted on September 9, 2013 by darmansyah
Para pegawai melaksanakan tugas dan membuat keputusan yang mempengaruhi asset perusahaan.
Oleh karena pihak manajemen kekurangan waktu dan sumber dava untuk melakukan supervisi setiap
aktivitas dan keputusan, mereka membuat kebijakan untuk diikuti oleh para pegawai, dan kemudian
memberdayakan mereka untuk melaksanakannya.
Pemberdayaan ini, yang disebut sebagai otorisasi
(authorization), adalah bagian penting dari pengendalian dan prosedur organisasi.
Posted in EDP-Audit, IS-Audit, IT Infrastructured Management andService, Pengendalian dan Sistem Informasi
Akuntansi, Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Manajemen | Leave a reply
Pemisahan Tugas dalam Aktivitas-aktivitas
Pengendalian menurut COSO
Posted on September 9, 2013 by darmansyah
Pengendalian internal yang baik mensyaratkan bahwa tidak ada pegawai yang diberi tanggung jawab
terlalu banyak.
Seorang pegawai seharusnya tidak berada dalam posisi untuk melakukan penipuan dan
menyembunyikan penipuan atau kesalahan yang tidak disengaja. pernisahan tugas yang efektif
dicapai ketika fungsi-fungsi berikut ini dipisahkan:
 Otorisasi-menyetujui transaksi dan keputusan
 Pencatatan-menpersiapkan dokumen sumber; memelihara catatan jurnaI; buku besar, dan file
lainnya; mempersiapkan rekonsiliasi; serta mempersiapkan laporan kinerja.
 Penyimpanan-menangani kas, memelihara tempat penyimpanan persediaan, menerima cek
yang masuk dari pelanggan, menulis cek atas rekening bank organisasi
Apabila dua dari ketiga fungsi tersebut merupakan
tanggung jawab satu orang, maka akan muncul masalah.
Contohnya, bendahara kota Fairfax, Virginia, sebelumnya dihukum atas pencurian sebesar $600.000
dari kekayaan kota. Ketika penduduk menggunakan uang tunai untuk membayar pajak mereka,
bendahara tersebut akan menyimpannya.
Dia mencatat penerimaan pajak dalam catatan pajak bangunan, tetapi tidak melaporkannya ke
kontroler kota. Kemudian, dia akan membuat jurnal penyesuaian untuk menyesuaikan catatannya
dengan catatan kontroler. Ketika bendahara tersebut menerima uang tunai untuk membayar biaya
lisensi usaha atau biaya pengadilan, dia mencatat transaksi-transaksi ini ke daftar penerimaan kas dan
menyimpan uang tersebut setiap harinya dia mencuri sebagian uang tersebut dan menyembunyikan
perbedaan selisih dalam penyimpanan di bank dengan menggunakan cek lain-lain yang diterima
melalui surat dan yang tidak akan terlacak ketika cek tersebut tidak dicatat.
Oleh karena bendahara tersebut bertanggungjawab atas penyinipanan tanda terima tunai dan
pencatatan atas tanda terima tersebut, dia dapat mencuri tanda terima dan memalsukan akun, untuk
menutupi kesalahan.
Posted in EDP-Audit, IS-Audit, IT Infrastructured Management andService, Pengendalian dan Sistem Informasi
Akuntansi, Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Manajemen | Leave a reply
Ilustrasi Pemisahan Tugas dalam Aktivitas-aktivitas
Pengendalian menurut COSO
Posted on September 9, 2013 by darmansyah
Posted in EDP-Audit, IS-Audit, IT Infrastructured Management andService, Pengendalian dan Sistem Informasi
Akuntansi, Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Manajemen | Leave a reply
Contoh Kasus Tidak adanya Pemisahan Tugas(1)
Posted on September 9, 2013 by darmansyah
Direktur fasilitas umum di Newport Beach, Kalifornia, yang bertanggung jawab untuk mengotorisasi
transaksi dan memiliki fungsi penyimpanan kas, dituntut atas pencurian sebesar $1,2 juta.
Dia memalsukan faktur atau dokumen hak untuk melewati tanah milik seseorang (easement
document) dengan mengotorisasi pembayaran ke pemilik fiktif atau as1i. Para pejabat bagian
keuangan memberikan cek untuk dikirim ke para pemilik properti tersebut.
Dia memalsukan tanda tangan, mengesahkan cek untuk dirinya sendiri, dan menyimpannya ke dalam
rekening miliknya sendiri. Oleh karena dia diberikan wewenang penyimpanan cek secara fisik untuk
transaksi-transaksi yang berada dalam otorisasinya, maka dia dapat mengotorisasi transaksi fiktif dan
mencuri pembayaran.
Posted in EDP-Audit, IS-Audit, IT Infrastructured Management andService, Pengendalian dan Sistem Informasi
Akuntansi, Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Manajemen | Leave a reply
Contoh Kasus Tidak adanya Pemisahan Tugas(2)
Posted on September 9, 2013 by darmansyah
Direktur bagian penggajian Los Angeles Didgers, yang bertanggung jawab baik atas fungsi otorisasi
maupun pencatan, diputuskan bersalah atas pencurian sebesar $330.000 dari tim tersebut.
Dia mengkredit para pegawai untuk jam-jam mereka tidak bekerja, dan kemudian menerima
pengembalian sebesar 50 persen dari kompensasi ekstra mereka. Dia juga menambahkan nama fiktif
dalam sistem penggajian Dodgers, dan menguangkan cek pembayarannya.
Penipuan ini ditemukan saat direktur bagian penggajian tersebut jatuh sakit dan digantikan oleh
pegawai lainnya. Oleh karena penipu tersebut bertanggung jawab untuk mengotorisasi
pengontrakkan pegawai dan pencatatan jam kerja pegawai, dia tidak perlu mempersiapkan atau
menangani cek pembayaran sesungguhnya. Bendahara klub tersebut hanya akan mengirim cek-cek
tersebut ke alamat yang disebutkan oleh direktur bagian penggajian.
Posted in EDP-Audit, IS-Audit, IT Infrastructured Management andService, Pengendalian dan Sistem Informasi
Akuntansi, Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Manajemen | Leave a reply
Pemisahan Tugas dalam Sistem Informasi berbasis
Komputer
Posted on September 9, 2013 by darmansyah
Di dalam sistem informasi yang modern, komputer sering kali dapat diprogram untuk melaksanakan
satu atau lebih funsgi-fungsi yang telah disebutkan sebelumnya intinya, mengganti pegawai.
Prinsip pemisahan tugas tetaplah sama; satu-satunya
perbedaan adalah komputer, bukan manusia, yang melaksanakan fungsi tersebut. Contohnya, banyak
pompa bensin yang sekarang dilengkapi dengan pompa yang memungkinkan pelanggan
memasukkan kartu kredit untuk membayar bensin yang dibelinya.
Di dalam kasus semacam ini, fungsi penyimpanan “kas” dan pencatatan dilaksanakan oleh komputer.
Sebagai tambahan atas perbaikan pengendalian internal, mesin-mesin ini benar-benar memperbaiki
proses pelayanan pada pelanggan dengan cara meningkatkan kenyamanan dan menghilangkan
antrian untuk membayar bensin.
Posted in EDP-Audit, IS-Audit, IT Infrastructured Management andService, Pengendalian dan Sistem Informasi
Akuntansi, Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Manajemen | Leave a reply
Kolusi menyulitkan manfaat Pemisahan Tugas.
Posted on September 9, 2013 by darmansyah
Di dalam sebuah sistem yang memasukkan pemisahan tugas secara efektif, mcrupakan hal yang sulit
bagi seorang pegawai untuk melakukan pencurian.
Mendeteksi penipuan yang melibatkan dua atau lebih pegawai yang berkolusi untuk melanggar
pengendalian, merupakan ha1 yang lebih sulit.
Contohnya, dua orang wanita yang dipekerjakan
oleh sebuah perusahaan kartu kredit, berkolusi untuk mencuri dana. Salah seorang dari mereka
diberikan otorisasi untuk membuat rekening atas kartu kredit, sementara lainnya memiliki otorisasi
untuk menghapns rekening tak tertagih dengan jumlah kurang dari S1.000.
Wanita pertama membuat rekening baru untuk mereka berdua dengan menggunakan data fiktif.
Ketika jumlah yang belum dibayar mendekati batas $ 1.000, wanita yang bekerja di ba gian
penagihan akan menghapusnya. Wanita pertama kemudian akan membuat dua kartu baru lagi, dan
proses selanjutnya akan berulang. Kedua wanita tersebut tertangkap ketika salah satu bekas pacar
mereka membalas dendam; dia menelepon perusahaan kartu kredit dan mengungkapkan skema
penipuan tersebut.
Posted in EDP-Audit, IS-Audit, IT Infrastructured Management andService, Pengendalian dan Sistem Informasi
Akuntansi, Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Manajemen | Leave a reply
Desain dan Penggunaan Dokumen serta Catatan yang
Memadai dalam Aktivitas-aktivitas Pengendalian
menurut COSO
Posted on September 9, 2013 by darmansyah
Desain dan penggunaan catatan yang memadai membantu untuk memastikan pencatatan yang akurat
dan lengkap atas seluruh data traksaksi yang berkaitan. Bentuk dan isinya harus dijaga agar tetap
sesederhana mungkin untuk mendukung pencatatan yang efisien, meminimalkan kesalahan
pencatatan, dan memfasilitasi peninjauan serta verifikasi.
Dokumen-dokumen yang mengawali sebuah transaksi harus
memiliki ruang untuk otorisasi. Dokumen-dokumen yang dipergunakan untuk memindahkan aset ke
orang lain, harus memiliki ruang untuk tanda tangan pihak penerima aset.
Dalam rangka mengurangi kesempatan penggunaan dokumen untuk penipuan, dokumen harus
diberikan nomor urut yang telah dicetak lebih dahulu, agar setiap dokumen dapat
dipertanggungjawabkan.
Jejak audit yang baik memfasilitasi pelacakan ke setiap transaksi melalui sistem, perbaikan
kesalahan, dan verifikasi output sistem.
Posted in EDP-Audit, IS-Audit, IT Infrastructured Management andService, Pengendalian dan Sistem Informasi
Akuntansi, Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Manajemen | Leave a reply
Penjagaan Aset dan Pencatatan yang Memadai dalam
Aktivitas-aktivitas Pengendalian menurut COSO
Posted on September 9, 2013 by darmansyah
Ketika orang berpikir tentang penjagaan aset, mereka sering kali berpikir tentang kas dan aset fisik,
seperti persediaan dan perlengkapan. Akan tetapi, di masa sekarang ini, salah satu aset terpenting
perusahaan adalah informasi. Oleh sebab itu, harus diambil langkah-¬langkah untuk menjaga baik
aset berupa informasi maupun fisik.
Prosedur-prosedur berikut ini menjaga aset pencurian, penggunaan tanpa otorisasi, dan vandalisme:
 Mensupervisi dan memisahkan tugas secara efektif.
 Memelihara catatan aset, termasuk informasi, secara akurat
 Membatasi akses secara fisik ke aset (mesin kas, lemari besi, kotak uang, dan akses terbatas ke
safe deposit box kas, sekuritas, dan aset dalam bentuk surat-surat berharga. Area penyimpanan
yang terlarang, dipergunakan untuk melindungi persediaan. Contohnya, lebih dari $1 juta
dicuri dari Perini Corp. karena pengendalian yang buruk. Cek-cek kosong disimpan dalam
ruang penyimpanan yang tidak dikunci. Pegawai hanya perlu mengambil cek, membuat
pembayaran untuk vendor fiktif, dan memasukkannya ke dalam mesin penandatangan cek
yang juga tidak diletakkan dalam ruangan terkunci, kemudian menguangkan cek tersebut).
 Melindungi catatan dan dokumen (area penyimpanan tahan api, kabinet file yang terkunci, dan
lokasi pendukung di luar kantor, merupakan cara yang efektif untuk melindungi catatan dan
dokumen. Akses ke cek kosong serta dokumen harus dibatasi hanya untuk personil yang
memiliki otorisasi. Di Inglewood, Kalifornia, seorang pembersih kantor dituntut karena
mencuri 34 cek kosong ketika membersihkan kantor bagian keuangan kota. Dia memalsukan
tanda tangan para pejabat kota di cek-cek tersebut, dan menguangkannya dalam jumlah yang
berkisar antara $50.000 hingga $470.000).
 Mengendalikan lingkungan (Perlengkapan komputer yang sensitif harus diletakkan dalam
ruangan yang memiliki alat pendingin dan perlindungan dari api, yang memadai. Ruangan
tersebut harus ditinggikan dan diperkuat untuk menghindari banjir dan kejatuhan benda
lainnya).
 Pembatasan akses ke ruang komputer, file komputer, dan informasi
Posted in EDP-Audit, IS-Audit, IT Infrastructured Management andService, Pengendalian dan Sistem Informasi
Akuntansi, Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Manajemen | Leave a reply
Pemeriksaan Independen atas Kinerja dalam Aktivitas-
aktivitas Pengendalian menurut COSO
Posted on September 9, 2013 by darmansyah
Pemeriksaan internal untuk memastikan bahwa seluruh transaksi diproses secara akurat adalah
elemen pengendalian lainnya yang penting.
Pemeriksaan ini harus independen, karena pemeriksaan umumnya akan lebih efektif apabila
dilaksanakan oleh orang lain yang tidak bertanggung jawab atas jalannya operasi yang diperiksa.
Berbagai jenis pemeriksaan independen diuraikan dibawah ini:
 Rekonsiliasi dua rangkaian catatan yang dipelihara secara terpisah
 Perbandingan jumlah aktual dengan yang dicatat
 Pembukuan berpasangan
 Jumlah total batch
 Peninjauan Independen
Posted in EDP-Audit, IS-Audit, IT Infrastructured Management andService, Pengendalian dan Sistem Informasi
Akuntansi, Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Manajemen | Leave a reply
Rekonsiliasi dua rangkaian catatan yang dipelihara
secara terpisah dalam Pemeriksaan Independen atas
Kinerja
Posted on September 9, 2013 by darmansyah
Salah satu cara untuk memeriksa keakuratan dan kelengkapan catatan adalah rnerekonsiliasi catatan
tersebut dengan catatan lainnya yang seharusnya memiliki saldo yang sama.
Contohnya, rekonsiliasi bank memverifikasi bahwa akun
pemeriksa telah sesuai dengan laporan bank. Contoh Iainnya adalah membandingkan jumlah total
dalam buku pembantu piutang usaha dengan total akun piutang usaha dalam buku besar.
Posted in EDP-Audit, IS-Audit, IT Infrastructured Management andService, Pengendalian dan Sistem Informasi
Akuntansi, Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Manajemen | Leave a reply
Perbandingan jumlah aktual dengan yang dicatat
dalam Pemeriksaan Independen atas Kinerja
Posted on September 9, 2013 by darmansyah
Kas dalam laci mesin kas pada akhir pergantian staf administrasi, harus sama jumlahnya dengan
jumlah yang dicatat dalam pita mesin kas.
Seluruh persediaan harus dihitung paling tidak per
tahun, dan hasilnya dibandingkan dengan catatan persediaan. Barang-barang yang berharga, seperti
perhiasan atau pakaian bulu binatang, harus lebih sering dihitung.
Posted in EDP-Audit, IS-Audit, IT Infrastructured Management andService, Pengendalian dan Sistem Informasi
Akuntansi, Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Manajemen | Leave a reply
Pembukuan berpasangan dalam Pemeriksaan
Independen atas Kinerja
Posted on September 9, 2013 by darmansyah
Pepatah yang menyatakan bahwa debit harus sama dengan
kredit memberikan kesempatan besar untuk pemeriksaan internal.
Contobnya, debit dalam akun penggajian mungkin dialokasikan ke berbagai persediaan dan/atau
akun beban, oieh dcpartemen akuntansi biaya. Kredit dialokasikan kebeberapa akun kewajiban untuk
utang upah dan gaji.
Sebagai kesimpulan dari kedua operasi yang
kompleks ini, perbandingan jumlah total debit dengan jumlah total kredit merupakan pemeriksaan
yang memadai atas keakuratan kedua proses tersebut. Perbedaan selisih apa pun menunjukkan
adanya satu atau lebih kesalahan.
Posted in EDP-Audit, IS-Audit, IT Infrastructured Management andService, Pengendalian dan Sistem Informasi
Akuntansi, Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Manajemen | Leave a reply
Jumlah total batch dalam Pemeriksaan Independen
atas Kinerja
Posted on September 9, 2013 by darmansyah
Di dalam aplikasi pemrosesan secara batch,
dokumen sumber digabungkan dalam kelompok dan jumlah total batch (yang juga disebut sebagai
jumlah total kontrol), dan secara manual dihitung sebelum data sumber dimasukkan ke dalam sistem.
Sementara data diproses, jumlah total kontrol harus dihasilkan dalam tiap langkah pemrosesan.
Seorang pegawai yang tidak terlibat untuk mempersiapkan jumlah total batch asli tersebut, harus
membandingkan kedua jumlah total batch.
Apabila tidak dilakukan, seseorang yang menghasilkan jumlah total asli dan merekonsiliasi dua
rangkaian jumlah total tersebut, dapat dengan mudah menyembunyikan kesalahan atau transaksi
yang curang. Selisih antara kedua jumlah total batch menunjukkan kesalahan dalam langkah
pemrosesan sebelumnya.
Contohnya meliputi catatan yang hilang, catatan yang tidak diotorisasi ditambahkan ke dalam batch,
atau kesalahan transkripsi atau pemrosesan data.
Sebab keberadaan selisih harus diidentifikasi, dan kesalahan harus diperbaiki sebelum transaksi
diproses lebih jauh. Membatasi ukuran Eatch (seperti 50 catatan saja) akan mengurangi waktu yang
dibutuhkan untmk menemukan penyebab setiap selisih tersebut.
Terdapat lima jumlah total batch yang dipergunakan dalam sistem komputer, yaitu:
1. Jumlah total keuangan (financial total) adalah jumlah dalam field nilai uang, seperti jumlah
total penjualan atau penerimaan tunai.
2. Jumlah total lain-lain (hash total) adalah jumlah field yang biasanya tidak ditambahkan, seperti
jumlah nomor rekening pelanggan atau nomor identifikasi pegawai.
3. Jumlah catatan (record count) adalah jumlah dokumen yang diproses.
4. Jumlah baris (line record) adalah jumlah baris data yang dimasukkan. Contohnya, jumlah baris
adalah lima apabila pesanan penjualan memperlihatkan penjualan lima produk berbeda ke
seorang pelanggan.
5. Uji kesesuaian baris dan kolom (cross footing balance test). Banyak lembar kerja yang
memiliki jumlah total baris dan kolom. Uji ini akan membandingkan jumlah total dari setiap
jumlah dalam baris, dengan jurnlah total dari setiap jumlah dalam kolom, untuk memeriksa
apakah jumlah mereka sama.
Posted in EDP-Audit, IS-Audit, IT Infrastructured Management andService, Pengendalian dan Sistem Informasi
Akuntansi, Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Manajemen | Leave a reply
Ilustrasi Penggunaan Jumlah Total batch
Posted on September 9, 2013 by darmansyah
Usaha rumahan milik Sarah Robinson di Springville, Utah, akan dipergunakan untuk
mengilustrasikan penggunaan jurnlah total batch dalam rangka mencegah kesalahan pencatatan dan
akuntansi.
1. Ketika Sarah menerima cek lewat surat, dia mempersiapkan daftar ta nda terima yang
memperlihatkan nama pelanggan dan jumlah yang diterima, menghitung jumlah total batch
(jumlah total uang dari seluruh cek), menuliskannya ke dalam daftar tanda terima, dan
mempersiapkan slip penyimpanan.
2. Setelah dia menyimpan cek-cek tersebut, Sarah membandingkan kopi slip penyimpanan yang
telah divalidasi bank, dengan jumlah total batch miliknya dalam daftar tanda terima.
3. Berdasarkan kopi dari daftar tanda terima Sarah, akuntan yang disewa Sarah akan
memasukkan kredit ke rekening pelanggan terkait, dan memperbarui setiap saldo rekening
pelanggan. Akuntan tersebut menghitung jumlah total saldo dalam file piutang usaha,
menetapkan perbedaan antara jumlah total yang lama dan baru dalam file, serta memverifikasi
bahwa perbedaan tersebut sesuai dengan jumlah total batch Sarah. Perbandingan ini berlaku
sebagai pemeriksaan independen atas keakuratan memasukkan tanda terima ke dalam rekening
pelanggan.
4. Akuntan Sarah kemudian mempersiapkan ikhtisar ayat jurnal dan mema¬sukkannya ke buku
besar, serta sekali lagi memverifikasi bahwa jumlah entri sama dengan jumlah total batch
Sarah.
Posted in EDP-Audit, IS-Audit, IT Infrastructured Management andService, Pengendalian dan Sistem Informasi
Akuntansi, Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Manajemen | Leave a reply
Keakuratan setiap langkah pemrosesan dapat dideteksi
dengan Jumlah Total Batch.
Posted on September 9, 2013 by darmansyah
Jumlah total batch menyediakan pemeriksaan independen atas keakuratan setiap langkah
pemrosesan. Apabila sebuah selisih ditemukan, perbedaan antara jumlah total batch sering kali
memberikan petunjuk tentang letak terjadinya kesalahan.
Contohnya, apabila perbedaan tersebut sama dengan jumlah suatu transaksi, maka transaksi tersebut
mungkin yang terlewat. Apabila perbedaan tersebut jumlahnya kelipatan dari jumlah suatu transaksi,
maka transaksi tersebut telah salah didebit, sementara seharusnya dikredit (ditambahkan, bukan
dikurangi).
Apabila selisih melibatkan angka
bukan nol, mungkin terdapat kesalahan transkripsi (transcription error), yang memasukkan sebuah
angka dengan tidak benar, dalam suatu langkah pemrosesan (contoh memasukkan angka 94 sebagai
ganti 54, menyebabkan kesalahan sebesar 50). Apabila selisih tersebut dapat dibagi dengan angka 9,
maka penyebabnya adalah kesalahan perubahan (transposition change), yaitu dua angka yang terletak
berdekatan tertukar (contoh 46 sebagai ganti 64).
Posted in EDP-Audit, IS-Audit, IT Infrastructured Management andService, Pengendalian dan Sistem Informasi
Akuntansi, Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Manajemen | Leave a reply
Contoh Kesalahan yang dapat timbul tanpa Jumlah
Total Batch
Posted on September 9, 2013 by darmansyah
Kesalahan yang sederhana dapat memiliki dampak keuangan yang besar.
Contohnya, kesalahan perubahan hampir
membebani U.S. Treasury sebesar $14 juta. Seorang staf administrasi di Federal Reserve Bank of
Philadelphia mengubah dua angka ketika menghitung bunga obligasi pemerintah berjangka waktu 5
tahun, yang baru diterbitkan. Operator komputer salah memasukkan tingkat bunga menjadi sebesar
8,67 persen, bukan 6,87 persen.
Untungnya, seorang investor mendeteksi kesalahan tersebut ketika dia menerima surat
pemberitahuan jumlah yang dibayar. Pihak bank kemudian dapat memperbaiki kesalahan sebelum
cek dikeluarkan dan dikirim.
Bank tersebut segera mengimplementasikan prosedur pengendalian baru untuk memastikan bahwa
masalah tersebut tidak akan terjadi lagi.
Posted in EDP-Audit, IS-Audit, IT Infrastructured Management andService, Pengendalian dan Sistem Informasi
Akuntansi, Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Manajemen | Leave a reply
Peninjauan Independen dalam Pemeriksaan
Independen atas Kinerja
Posted on September 9, 2013 by darmansyah
Setelah seseorang memproses sebuah transaksi, orang kedua kadang kala meninjau pekerjaan orang
pertama. Orang kedua memeriksa keberadaan tanda tangan otorisasi yang memadai, meninjau
dokumen pendukung, dan memeriksa keakuratan bagian data yang penting, seperti harga, jumlah,
dan pemberian kredit.
Posted in EDP-Audit, IS-Audit, IT Infrastructured Management andService, Pengendalian dan Sistem Informasi
Akuntansi, Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Manajemen | Leave a reply
Penilaian Resiko menurut COSO
Posted on September 9, 2013 by darmansyah
Komponen ketiga dari model pengendalian internal COSO adalah penilaian risiko. Akuntan
memainkan peran yang penting dalam membantu manajemen mengontrol bisnis dengan mendesain
sistem pengendalian yang efektif, dan mengevaluasi sistem yang ada untuk memastikan bahwa
sistem tersebut berjalan dengan efektif.
Akuntan dapat mengevaluasi sistem pengendalian internal dengan menggunakan strategi manajemen
risiko yang ditampilkan pada Gambar dibawah ini.
Langkah-langkah utama dari strategi tersebut adalah sebagai berikut:
 Identifikasi Ancaman
 Perkirakan Risiko
 Perkirakan Pajanan/dampak (Exposure)
 Identifikasi Pengendalian
 Perkirakan Biaya dan Manfaat
 Menetapkan Efektivitas Biaya-Manfaat (Cost-Benefit Effectiveness)
Posted in EDP-Audit, IS-Audit, IT Infrastructured Management andService, Pengendalian dan Sistem Informasi
Akuntansi, Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Manajemen | Leave a reply
Identifikasi Ancaman dalam Penilaian Resiko menurut
COSO
Posted on September 9, 2013 by darmansyah
Identifikasi Ancaman
Perusahaan rnenghadapi jenis-jenis ancaman berikut ini:
 Strategis (contoh: melakukan hal yang salah)
 Operasional (contoh: melakukan hal yang benar, tetapi dengan cara yang salah)
 Keuangan (contoh: adanya kerugian sumber daya keuangan, pemborosan, pencurian atau
pembuatan kewajiban yang tidak tepat)
 Informasi (contoh: menerima informasi yang salah atau tidak relevan, sistem yang tidak andal,
dan laporan yang tidak benar atau menyesatkan)
Contohnya, banyak organisasi yang menerapkan
sistem pertukaran data elektronik (electronic data interchange-EDI) yang menyediakan komunikasi
instan dan tidak menggunakan dokumen kertas. Sistem EDI membuat mereka dapat menciptakan
dokumen clektronik, mentransfernya melalui jaringan kerja internal atau melalui Internet, ke
komputer pelanggan atau pemasok mereka, dan sebaliknya juga menerima respons elektronik.
Perusahaan yang menerapkan sistem EDI barus mengidentifikasi ancaman-ancaman yang akan
dihadapi olch sistem tersebut, yaitu:
1. Pemilihan teknologi yang tidak sesuai. Perusahaan mungkin pindah ke EDI sebelum
pelanggan dan pemasok mereka siap. Perusahaan juga dapat memilih untuk menggunakan EDI
ketika ada sarana komunikasi yang lebih efektif dengan pelanggan dan pemasok secara
elektronik.
2. Akses sistem yang tidak diotorisasi. Hackers (perusak program komputer) dapat menerobos
sistem dan mencuri data atau menyabot sistem.
3. Penyadapan transmisi data. Hacker dapat menyadap transmisi data dan mengkopi transmisi,
mengacaukannya, atau menghalanginya untuk sampai ke tempat tujuan.
4. Hilangnya integritas data. Kesalahan mungkin masuk ke data karena kesalahan yang
ditimbulkan oleh software atau pegawai, masukan yang salah, transmisi yang gagal, dan lain-
lain.
5. Transaksi yang tidak lengkap. Komputer penerima mungkin tidak menerima paket data yang
lengkap dari komputer pengirim.
6. Kegagalan sistem. Masalah software dan hardware, pemadaman listrik, sabotase, kesalahan
pegawai, atau faktor-faktor lainnya, dapat menyebabkan sistem EDI gagal atau tidak dapat
diakses pada waktu tertentu.
7. Sistem yang tidak kompatibel. Beberapa perusahaan dapat mengalami kesulitan berinteraksi
dengan sistem yang lain karena sistem komputer yang tidak kompatibel.
Posted in EDP-Audit, IS-Audit, IT Infrastructured Management andService, Pengendalian dan Sistem Informasi
Akuntansi, Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Manajemen | Leave a reply
Perkirakan Resiko dalam Penilaian Resiko menurut
COSO
Posted on September 9, 2013 by darmansyah
Perkirakan Risiko.
Beberapa ancaman menunjukkan risiko yang lebih
besar karena probabilitas kemunculannya lebih besar.
Misalnya: perusahaan lebih mungkin menjadi korban penipuan komputer daripada serangan teroris,
dan pegawai lebih mungkin melakukan kesalahan yang tidak disengaja daripada melakukan tindakan
penipuan secara sengaja.
Posted in EDP-Audit, IS-Audit, IT Infrastructured Management andService, Pengendalian dan Sistem Informasi
Akuntansi, Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Manajemen | Leave a reply
Perkirakan Pajanan/dampak (Exposure) dalam
Penilaian Resiko menurut COSO
Posted on September 9, 2013 by darmansyah
Perkirakan Pajanan/dampak (Exposure).
Risiko gempa bumi mungkin kecil, tetapi
pajanan/dampaknya dapat sangat besar; gempa dapat menghancurkan perusahaan dan menyebabkan
kebangkrutan.
Pajanan/dampak dari penipuan biasanya tidak
sebesar itu, karena kebanyakan penipuan tidak mengancam keberadaan perusahaan. Pajanan/dampak
dari kesalahan yang tidak disengaja memiliki jangkauan pengaruh yang luas, tergantung bentuk
kesalahan dan berapa lama terjadinya.
Risiko dan pajanan/dampak harus diperhitungkan bersama-sama, karena apabila salah satu
meningkat, maka baik materialitas ancaman maupun kebutuhan untuk melindunginya, akan
meningkat.
Posted in EDP-Audit, IS-Audit, IT Infrastructured Management andService, Pengendalian dan Sistem Informasi
Akuntansi, Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Manajemen | Leave a reply
Identifikasi Pengendalian dalam Penilaian Resiko
menurut COSO
Posted on September 9, 2013 by darmansyah
Identifikasi Pengendalian.
Manajemen harus mengidentifikasi salah satu atau beberapa pengendalian yang akan melindungi
perusahaan dari setiap ancaman.
Dalam mengevaluasi keuntungan prosedur
pengendalian internal tertentu, manajemen perlu mempertimbangkan keefektifan dan waktunya.
Apabila semua faktor yang lainnya sama, maka pengendalian untuk pencegahan akan lebih baik
daripada pengendalian untuk pemeriksaan. Akan tetapi, apabila pengendalian untuk pencegahan
gagal, maka pengendalian untuk pemeriksaan penting untuk menemukan masalah, da n pengendalian
korektif membantu mengatasi masalah tersebut.
Jadi, pengendalian untuk pencegahan, untuk
pemeriksaan, dan korektif saling melengkapi, dan sistem pengendalian internal yang baik perlu
menggunakan ketiga-tiganya.
http://darmansyah.weblog.esaunggul.ac.id/category/sistem-informasi-akuntansi/pengendalian-dan-
sistem-informasi-akuntansi/

More Related Content

What's hot

Soal Pengendalian internal sia
Soal Pengendalian internal siaSoal Pengendalian internal sia
Soal Pengendalian internal siaEr Erlyta
 
Sistem informasi akuntansi teknik dan dokumentasi sistem informasi
Sistem informasi akuntansi   teknik dan dokumentasi sistem informasiSistem informasi akuntansi   teknik dan dokumentasi sistem informasi
Sistem informasi akuntansi teknik dan dokumentasi sistem informasiUlmi_Kalsum
 
Sistem Pengendalian Manajemen - Bab 6 - Transfer Pricing
Sistem Pengendalian Manajemen - Bab 6 - Transfer PricingSistem Pengendalian Manajemen - Bab 6 - Transfer Pricing
Sistem Pengendalian Manajemen - Bab 6 - Transfer PricingFergieta Prahasdhika
 
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuanAkuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuanEllysa Putri
 
Akuntansi positif dan akuntansi normatif
Akuntansi positif dan akuntansi normatifAkuntansi positif dan akuntansi normatif
Akuntansi positif dan akuntansi normatifneeaem
 
(Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan test of control & substa...
(Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan   test of control & substa...(Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan   test of control & substa...
(Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan test of control & substa...Ilham Sousuke
 
Peran Sistem Informasi Manajemen Dalam Pengambilan Keputusan Organisasi
Peran Sistem Informasi Manajemen Dalam Pengambilan Keputusan OrganisasiPeran Sistem Informasi Manajemen Dalam Pengambilan Keputusan Organisasi
Peran Sistem Informasi Manajemen Dalam Pengambilan Keputusan Organisasibang_qq
 
Makalah Teori Akuntansi: Teori Positif
Makalah Teori Akuntansi: Teori PositifMakalah Teori Akuntansi: Teori Positif
Makalah Teori Akuntansi: Teori Positifghiyats dewantara
 
Analisis sumber dan penggunaan dana (1)
Analisis sumber dan penggunaan dana (1)Analisis sumber dan penggunaan dana (1)
Analisis sumber dan penggunaan dana (1)radhi abdul halim
 
Bab 2 akuntansi biaya
Bab 2 akuntansi biayaBab 2 akuntansi biaya
Bab 2 akuntansi biayaNugroho Adi
 
Makalah Bab 4 -pusat pertanggungjawab;pusat pendapatan dan beban
Makalah Bab 4 -pusat pertanggungjawab;pusat pendapatan dan bebanMakalah Bab 4 -pusat pertanggungjawab;pusat pendapatan dan beban
Makalah Bab 4 -pusat pertanggungjawab;pusat pendapatan dan bebanFox Broadcasting
 
Pengukuran kinerja
Pengukuran kinerjaPengukuran kinerja
Pengukuran kinerjaUlfa Defrana
 
Pengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja Subsidi
Pengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja SubsidiPengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja Subsidi
Pengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja SubsidiMuhammad Rafi Kambara
 
Standar akuntansi keuangan sektor publik
Standar akuntansi keuangan sektor publikStandar akuntansi keuangan sektor publik
Standar akuntansi keuangan sektor publikJunianto Junianto
 

What's hot (20)

Soal Pengendalian internal sia
Soal Pengendalian internal siaSoal Pengendalian internal sia
Soal Pengendalian internal sia
 
Sistem informasi akuntansi teknik dan dokumentasi sistem informasi
Sistem informasi akuntansi   teknik dan dokumentasi sistem informasiSistem informasi akuntansi   teknik dan dokumentasi sistem informasi
Sistem informasi akuntansi teknik dan dokumentasi sistem informasi
 
Sistem Pengendalian Manajemen - Bab 6 - Transfer Pricing
Sistem Pengendalian Manajemen - Bab 6 - Transfer PricingSistem Pengendalian Manajemen - Bab 6 - Transfer Pricing
Sistem Pengendalian Manajemen - Bab 6 - Transfer Pricing
 
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuanAkuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
 
Akuntansi positif dan akuntansi normatif
Akuntansi positif dan akuntansi normatifAkuntansi positif dan akuntansi normatif
Akuntansi positif dan akuntansi normatif
 
(Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan test of control & substa...
(Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan   test of control & substa...(Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan   test of control & substa...
(Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan test of control & substa...
 
Audit - Internal Control
Audit - Internal ControlAudit - Internal Control
Audit - Internal Control
 
Peran Sistem Informasi Manajemen Dalam Pengambilan Keputusan Organisasi
Peran Sistem Informasi Manajemen Dalam Pengambilan Keputusan OrganisasiPeran Sistem Informasi Manajemen Dalam Pengambilan Keputusan Organisasi
Peran Sistem Informasi Manajemen Dalam Pengambilan Keputusan Organisasi
 
Makalah Teori Akuntansi: Teori Positif
Makalah Teori Akuntansi: Teori PositifMakalah Teori Akuntansi: Teori Positif
Makalah Teori Akuntansi: Teori Positif
 
Analisis sumber dan penggunaan dana (1)
Analisis sumber dan penggunaan dana (1)Analisis sumber dan penggunaan dana (1)
Analisis sumber dan penggunaan dana (1)
 
Bab 2 akuntansi biaya
Bab 2 akuntansi biayaBab 2 akuntansi biaya
Bab 2 akuntansi biaya
 
Makalah Bab 4 -pusat pertanggungjawab;pusat pendapatan dan beban
Makalah Bab 4 -pusat pertanggungjawab;pusat pendapatan dan bebanMakalah Bab 4 -pusat pertanggungjawab;pusat pendapatan dan beban
Makalah Bab 4 -pusat pertanggungjawab;pusat pendapatan dan beban
 
Tugas uas akpri individu donny
Tugas uas akpri individu donnyTugas uas akpri individu donny
Tugas uas akpri individu donny
 
Kertas kerja audit
Kertas kerja auditKertas kerja audit
Kertas kerja audit
 
SIA - Siklus Konversi
SIA - Siklus KonversiSIA - Siklus Konversi
SIA - Siklus Konversi
 
Standard Auditing
Standard AuditingStandard Auditing
Standard Auditing
 
Teori Akuntansi: Pendapatan
Teori Akuntansi: PendapatanTeori Akuntansi: Pendapatan
Teori Akuntansi: Pendapatan
 
Pengukuran kinerja
Pengukuran kinerjaPengukuran kinerja
Pengukuran kinerja
 
Pengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja Subsidi
Pengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja SubsidiPengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja Subsidi
Pengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja Subsidi
 
Standar akuntansi keuangan sektor publik
Standar akuntansi keuangan sektor publikStandar akuntansi keuangan sektor publik
Standar akuntansi keuangan sektor publik
 

Similar to Pengendalian dan sistem informasi akuntansi

Si & pi, wawan pryono, hapzi ali, siklus proses bisnis review atas proses bis...
Si & pi, wawan pryono, hapzi ali, siklus proses bisnis review atas proses bis...Si & pi, wawan pryono, hapzi ali, siklus proses bisnis review atas proses bis...
Si & pi, wawan pryono, hapzi ali, siklus proses bisnis review atas proses bis...Wawan P
 
12. SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Siklus Proses Bisnis Review Atas Proses...
12. SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Siklus Proses Bisnis Review Atas Proses...12. SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Siklus Proses Bisnis Review Atas Proses...
12. SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Siklus Proses Bisnis Review Atas Proses...Sandy Setiawan
 
SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Siklus Proses Bisnis Review Atas Proses Bis...
SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Siklus Proses Bisnis Review Atas Proses Bis...SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Siklus Proses Bisnis Review Atas Proses Bis...
SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Siklus Proses Bisnis Review Atas Proses Bis...Sandy Setiawan
 
Panusunan Sirait 16105006_ Jurnal_kkm
Panusunan Sirait 16105006_ Jurnal_kkmPanusunan Sirait 16105006_ Jurnal_kkm
Panusunan Sirait 16105006_ Jurnal_kkmPanusunanSirait
 
Sistem informasi managemen after uts
Sistem informasi managemen after utsSistem informasi managemen after uts
Sistem informasi managemen after utszulfikar_27
 
Sistem informasi managemen (after uts)
Sistem informasi managemen (after uts)Sistem informasi managemen (after uts)
Sistem informasi managemen (after uts)Muhamad Zidni
 
Si pi, siti maesaroh, hapzi ali, konsep dasar pengendalian internal, universi...
Si pi, siti maesaroh, hapzi ali, konsep dasar pengendalian internal, universi...Si pi, siti maesaroh, hapzi ali, konsep dasar pengendalian internal, universi...
Si pi, siti maesaroh, hapzi ali, konsep dasar pengendalian internal, universi...Siti Maesaroh
 
SI-PI, Siti Maesaroh, Hapzi Ali, Konsep Dasar Pengendalian Internal 09, Unive...
SI-PI, Siti Maesaroh, Hapzi Ali, Konsep Dasar Pengendalian Internal 09, Unive...SI-PI, Siti Maesaroh, Hapzi Ali, Konsep Dasar Pengendalian Internal 09, Unive...
SI-PI, Siti Maesaroh, Hapzi Ali, Konsep Dasar Pengendalian Internal 09, Unive...Siti Maesaroh
 
09 SI-PI, Siti Maesaroh, Hapzi Ali, Konsep Dasar Pengendalian Internal, Unive...
09 SI-PI, Siti Maesaroh, Hapzi Ali, Konsep Dasar Pengendalian Internal, Unive...09 SI-PI, Siti Maesaroh, Hapzi Ali, Konsep Dasar Pengendalian Internal, Unive...
09 SI-PI, Siti Maesaroh, Hapzi Ali, Konsep Dasar Pengendalian Internal, Unive...Siti Maesaroh
 
SI-PI,Ranti Pusriana,Hapzi Ali,Konsep Dasar pengendalian Internal,Universitas...
SI-PI,Ranti Pusriana,Hapzi Ali,Konsep Dasar pengendalian Internal,Universitas...SI-PI,Ranti Pusriana,Hapzi Ali,Konsep Dasar pengendalian Internal,Universitas...
SI-PI,Ranti Pusriana,Hapzi Ali,Konsep Dasar pengendalian Internal,Universitas...Ranti Pusriana
 
Sipi, iis dewi herawati, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre m sc, mm, mca, prose...
Sipi, iis dewi herawati, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre m sc, mm, mca, prose...Sipi, iis dewi herawati, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre m sc, mm, mca, prose...
Sipi, iis dewi herawati, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre m sc, mm, mca, prose...IISDEWI
 
sistem informasi manajemen #2
sistem informasi manajemen #2sistem informasi manajemen #2
sistem informasi manajemen #2DianWijayanti13
 
Sipi, irena fatya, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre m sc, mm, mca, proses bisn...
Sipi, irena fatya, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre m sc, mm, mca, proses bisn...Sipi, irena fatya, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre m sc, mm, mca, proses bisn...
Sipi, irena fatya, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre m sc, mm, mca, proses bisn...irenafatya
 
1, si & pi, Ridho f widiatmoko (55518110002), Hapzi ali, ancaman terhadap sis...
1, si & pi, Ridho f widiatmoko (55518110002), Hapzi ali, ancaman terhadap sis...1, si & pi, Ridho f widiatmoko (55518110002), Hapzi ali, ancaman terhadap sis...
1, si & pi, Ridho f widiatmoko (55518110002), Hapzi ali, ancaman terhadap sis...Ridho F. Widiatmoko
 
Si pi, hutria angelina mamentu, hapzi ali, siklus proses bisnis, universitas ...
Si pi, hutria angelina mamentu, hapzi ali, siklus proses bisnis, universitas ...Si pi, hutria angelina mamentu, hapzi ali, siklus proses bisnis, universitas ...
Si pi, hutria angelina mamentu, hapzi ali, siklus proses bisnis, universitas ...Hutria Angelina Mamentu
 
Sim sesudah uts
Sim sesudah utsSim sesudah uts
Sim sesudah utsgita038
 
Sim setelah uts (sifa fauziah)
Sim setelah uts (sifa fauziah)Sim setelah uts (sifa fauziah)
Sim setelah uts (sifa fauziah)siffauziah_
 
Helen Alida Abilio - Sistem Keamanan
Helen Alida Abilio - Sistem KeamananHelen Alida Abilio - Sistem Keamanan
Helen Alida Abilio - Sistem Keamananbelajarkomputer
 
Sim,nia kurniawati,hapzi ali,keamanan sistem informasi
Sim,nia kurniawati,hapzi ali,keamanan sistem informasiSim,nia kurniawati,hapzi ali,keamanan sistem informasi
Sim,nia kurniawati,hapzi ali,keamanan sistem informasiNia Kurniawati
 

Similar to Pengendalian dan sistem informasi akuntansi (20)

Si & pi, wawan pryono, hapzi ali, siklus proses bisnis review atas proses bis...
Si & pi, wawan pryono, hapzi ali, siklus proses bisnis review atas proses bis...Si & pi, wawan pryono, hapzi ali, siklus proses bisnis review atas proses bis...
Si & pi, wawan pryono, hapzi ali, siklus proses bisnis review atas proses bis...
 
12. SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Siklus Proses Bisnis Review Atas Proses...
12. SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Siklus Proses Bisnis Review Atas Proses...12. SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Siklus Proses Bisnis Review Atas Proses...
12. SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Siklus Proses Bisnis Review Atas Proses...
 
SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Siklus Proses Bisnis Review Atas Proses Bis...
SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Siklus Proses Bisnis Review Atas Proses Bis...SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Siklus Proses Bisnis Review Atas Proses Bis...
SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Siklus Proses Bisnis Review Atas Proses Bis...
 
Panusunan Sirait 16105006_ Jurnal_kkm
Panusunan Sirait 16105006_ Jurnal_kkmPanusunan Sirait 16105006_ Jurnal_kkm
Panusunan Sirait 16105006_ Jurnal_kkm
 
Sistem informasi managemen after uts
Sistem informasi managemen after utsSistem informasi managemen after uts
Sistem informasi managemen after uts
 
Sistem informasi managemen (after uts)
Sistem informasi managemen (after uts)Sistem informasi managemen (after uts)
Sistem informasi managemen (after uts)
 
Si pi, siti maesaroh, hapzi ali, konsep dasar pengendalian internal, universi...
Si pi, siti maesaroh, hapzi ali, konsep dasar pengendalian internal, universi...Si pi, siti maesaroh, hapzi ali, konsep dasar pengendalian internal, universi...
Si pi, siti maesaroh, hapzi ali, konsep dasar pengendalian internal, universi...
 
SI-PI, Siti Maesaroh, Hapzi Ali, Konsep Dasar Pengendalian Internal 09, Unive...
SI-PI, Siti Maesaroh, Hapzi Ali, Konsep Dasar Pengendalian Internal 09, Unive...SI-PI, Siti Maesaroh, Hapzi Ali, Konsep Dasar Pengendalian Internal 09, Unive...
SI-PI, Siti Maesaroh, Hapzi Ali, Konsep Dasar Pengendalian Internal 09, Unive...
 
09 SI-PI, Siti Maesaroh, Hapzi Ali, Konsep Dasar Pengendalian Internal, Unive...
09 SI-PI, Siti Maesaroh, Hapzi Ali, Konsep Dasar Pengendalian Internal, Unive...09 SI-PI, Siti Maesaroh, Hapzi Ali, Konsep Dasar Pengendalian Internal, Unive...
09 SI-PI, Siti Maesaroh, Hapzi Ali, Konsep Dasar Pengendalian Internal, Unive...
 
SI-PI,Ranti Pusriana,Hapzi Ali,Konsep Dasar pengendalian Internal,Universitas...
SI-PI,Ranti Pusriana,Hapzi Ali,Konsep Dasar pengendalian Internal,Universitas...SI-PI,Ranti Pusriana,Hapzi Ali,Konsep Dasar pengendalian Internal,Universitas...
SI-PI,Ranti Pusriana,Hapzi Ali,Konsep Dasar pengendalian Internal,Universitas...
 
Sipi, iis dewi herawati, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre m sc, mm, mca, prose...
Sipi, iis dewi herawati, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre m sc, mm, mca, prose...Sipi, iis dewi herawati, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre m sc, mm, mca, prose...
Sipi, iis dewi herawati, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre m sc, mm, mca, prose...
 
sistem informasi manajemen #2
sistem informasi manajemen #2sistem informasi manajemen #2
sistem informasi manajemen #2
 
Sipi, irena fatya, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre m sc, mm, mca, proses bisn...
Sipi, irena fatya, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre m sc, mm, mca, proses bisn...Sipi, irena fatya, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre m sc, mm, mca, proses bisn...
Sipi, irena fatya, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre m sc, mm, mca, proses bisn...
 
1, si & pi, Ridho f widiatmoko (55518110002), Hapzi ali, ancaman terhadap sis...
1, si & pi, Ridho f widiatmoko (55518110002), Hapzi ali, ancaman terhadap sis...1, si & pi, Ridho f widiatmoko (55518110002), Hapzi ali, ancaman terhadap sis...
1, si & pi, Ridho f widiatmoko (55518110002), Hapzi ali, ancaman terhadap sis...
 
Si pi, hutria angelina mamentu, hapzi ali, siklus proses bisnis, universitas ...
Si pi, hutria angelina mamentu, hapzi ali, siklus proses bisnis, universitas ...Si pi, hutria angelina mamentu, hapzi ali, siklus proses bisnis, universitas ...
Si pi, hutria angelina mamentu, hapzi ali, siklus proses bisnis, universitas ...
 
Sim sesudah uts
Sim sesudah utsSim sesudah uts
Sim sesudah uts
 
Sim setelah uts (sifa fauziah)
Sim setelah uts (sifa fauziah)Sim setelah uts (sifa fauziah)
Sim setelah uts (sifa fauziah)
 
It komdat 10 keamanan sistem
It komdat 10 keamanan sistemIt komdat 10 keamanan sistem
It komdat 10 keamanan sistem
 
Helen Alida Abilio - Sistem Keamanan
Helen Alida Abilio - Sistem KeamananHelen Alida Abilio - Sistem Keamanan
Helen Alida Abilio - Sistem Keamanan
 
Sim,nia kurniawati,hapzi ali,keamanan sistem informasi
Sim,nia kurniawati,hapzi ali,keamanan sistem informasiSim,nia kurniawati,hapzi ali,keamanan sistem informasi
Sim,nia kurniawati,hapzi ali,keamanan sistem informasi
 

More from ADE NURZEN

Ade Nurzen Tugas Keewirausahaan Dan Etika Bisnis
Ade Nurzen Tugas Keewirausahaan Dan Etika BisnisAde Nurzen Tugas Keewirausahaan Dan Etika Bisnis
Ade Nurzen Tugas Keewirausahaan Dan Etika BisnisADE NURZEN
 
Jawaban tugas uas dosen hafzi ali.cma pdf
Jawaban tugas uas dosen hafzi  ali.cma pdfJawaban tugas uas dosen hafzi  ali.cma pdf
Jawaban tugas uas dosen hafzi ali.cma pdfADE NURZEN
 
KETERKAITAN ANTARA COSO DENGAN ICOFR
KETERKAITAN ANTARA COSO DENGAN ICOFRKETERKAITAN ANTARA COSO DENGAN ICOFR
KETERKAITAN ANTARA COSO DENGAN ICOFRADE NURZEN
 
Jawaban forum tentang i co fr
Jawaban forum tentang i co frJawaban forum tentang i co fr
Jawaban forum tentang i co frADE NURZEN
 
Elemen struktur pengendalian intern versi coso
Elemen struktur pengendalian intern versi cosoElemen struktur pengendalian intern versi coso
Elemen struktur pengendalian intern versi cosoADE NURZEN
 
Kerangka kerja konseptual akuntansi keuangan
Kerangka kerja konseptual akuntansi keuanganKerangka kerja konseptual akuntansi keuangan
Kerangka kerja konseptual akuntansi keuanganADE NURZEN
 
Jawaban kuis audit
Jawaban kuis auditJawaban kuis audit
Jawaban kuis auditADE NURZEN
 
Pemahaman mengenai entitas dan lingkungannya
Pemahaman mengenai entitas dan lingkungannyaPemahaman mengenai entitas dan lingkungannya
Pemahaman mengenai entitas dan lingkungannyaADE NURZEN
 
Tugas uts si&pi dosen hafzi ali
Tugas uts si&pi dosen hafzi aliTugas uts si&pi dosen hafzi ali
Tugas uts si&pi dosen hafzi aliADE NURZEN
 
Jawaban kuis audit ade nurzen.universitas mercubuana,2017pdf
Jawaban kuis audit ade nurzen.universitas mercubuana,2017pdfJawaban kuis audit ade nurzen.universitas mercubuana,2017pdf
Jawaban kuis audit ade nurzen.universitas mercubuana,2017pdfADE NURZEN
 
Cover skripsi ade
Cover skripsi adeCover skripsi ade
Cover skripsi adeADE NURZEN
 
Bab i bab v ade sidang ok
Bab i   bab v ade sidang okBab i   bab v ade sidang ok
Bab i bab v ade sidang okADE NURZEN
 
Skripsi presentasi
Skripsi presentasiSkripsi presentasi
Skripsi presentasiADE NURZEN
 
Audit berbasis risiko quiz 3
Audit berbasis risiko quiz 3Audit berbasis risiko quiz 3
Audit berbasis risiko quiz 3ADE NURZEN
 
Pengaruh sistem informasi bagi organisasi bisnis
Pengaruh sistem informasi bagi organisasi bisnisPengaruh sistem informasi bagi organisasi bisnis
Pengaruh sistem informasi bagi organisasi bisnisADE NURZEN
 
Quiz si & pi minggu 4 55026 (dosen hapzi, prof. dr. mm)
Quiz si & pi minggu 4   55026 (dosen hapzi, prof. dr. mm)Quiz si & pi minggu 4   55026 (dosen hapzi, prof. dr. mm)
Quiz si & pi minggu 4 55026 (dosen hapzi, prof. dr. mm)ADE NURZEN
 
Quis1 minggu2,ade nurzen,prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma,si & pi, univer...
Quis1 minggu2,ade nurzen,prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma,si & pi, univer...Quis1 minggu2,ade nurzen,prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma,si & pi, univer...
Quis1 minggu2,ade nurzen,prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma,si & pi, univer...ADE NURZEN
 

More from ADE NURZEN (18)

Ade Nurzen Tugas Keewirausahaan Dan Etika Bisnis
Ade Nurzen Tugas Keewirausahaan Dan Etika BisnisAde Nurzen Tugas Keewirausahaan Dan Etika Bisnis
Ade Nurzen Tugas Keewirausahaan Dan Etika Bisnis
 
Jawaban tugas uas dosen hafzi ali.cma pdf
Jawaban tugas uas dosen hafzi  ali.cma pdfJawaban tugas uas dosen hafzi  ali.cma pdf
Jawaban tugas uas dosen hafzi ali.cma pdf
 
KETERKAITAN ANTARA COSO DENGAN ICOFR
KETERKAITAN ANTARA COSO DENGAN ICOFRKETERKAITAN ANTARA COSO DENGAN ICOFR
KETERKAITAN ANTARA COSO DENGAN ICOFR
 
Jawaban forum tentang i co fr
Jawaban forum tentang i co frJawaban forum tentang i co fr
Jawaban forum tentang i co fr
 
Elemen struktur pengendalian intern versi coso
Elemen struktur pengendalian intern versi cosoElemen struktur pengendalian intern versi coso
Elemen struktur pengendalian intern versi coso
 
Kerangka kerja konseptual akuntansi keuangan
Kerangka kerja konseptual akuntansi keuanganKerangka kerja konseptual akuntansi keuangan
Kerangka kerja konseptual akuntansi keuangan
 
Jawaban kuis audit
Jawaban kuis auditJawaban kuis audit
Jawaban kuis audit
 
Pemahaman mengenai entitas dan lingkungannya
Pemahaman mengenai entitas dan lingkungannyaPemahaman mengenai entitas dan lingkungannya
Pemahaman mengenai entitas dan lingkungannya
 
Tugas uts si&pi dosen hafzi ali
Tugas uts si&pi dosen hafzi aliTugas uts si&pi dosen hafzi ali
Tugas uts si&pi dosen hafzi ali
 
Jawaban kuis audit ade nurzen.universitas mercubuana,2017pdf
Jawaban kuis audit ade nurzen.universitas mercubuana,2017pdfJawaban kuis audit ade nurzen.universitas mercubuana,2017pdf
Jawaban kuis audit ade nurzen.universitas mercubuana,2017pdf
 
Jurnal ade
Jurnal adeJurnal ade
Jurnal ade
 
Cover skripsi ade
Cover skripsi adeCover skripsi ade
Cover skripsi ade
 
Bab i bab v ade sidang ok
Bab i   bab v ade sidang okBab i   bab v ade sidang ok
Bab i bab v ade sidang ok
 
Skripsi presentasi
Skripsi presentasiSkripsi presentasi
Skripsi presentasi
 
Audit berbasis risiko quiz 3
Audit berbasis risiko quiz 3Audit berbasis risiko quiz 3
Audit berbasis risiko quiz 3
 
Pengaruh sistem informasi bagi organisasi bisnis
Pengaruh sistem informasi bagi organisasi bisnisPengaruh sistem informasi bagi organisasi bisnis
Pengaruh sistem informasi bagi organisasi bisnis
 
Quiz si & pi minggu 4 55026 (dosen hapzi, prof. dr. mm)
Quiz si & pi minggu 4   55026 (dosen hapzi, prof. dr. mm)Quiz si & pi minggu 4   55026 (dosen hapzi, prof. dr. mm)
Quiz si & pi minggu 4 55026 (dosen hapzi, prof. dr. mm)
 
Quis1 minggu2,ade nurzen,prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma,si & pi, univer...
Quis1 minggu2,ade nurzen,prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma,si & pi, univer...Quis1 minggu2,ade nurzen,prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma,si & pi, univer...
Quis1 minggu2,ade nurzen,prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma,si & pi, univer...
 

Recently uploaded

PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 

Recently uploaded (20)

PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 

Pengendalian dan sistem informasi akuntansi

  • 1. Pengendalian dan Sistem Informasi Akuntansi Mendeskripsikan ancaman-ancaman atas SIA dan mendiskusikan alasan mengapa ancaman- ancaman tersebut berkembang. Menjelaskan konsep dasar pengendalian seperti yang diaplikasikan dalam organisasi bisnis. Mendeskripsikan elemen-elemen utama dalam tingkungan pengendalian di organisasi bisnis. Mendeskripsikan kebijakan dan prosedur pengendalian yang umum dipergunakan dalam bisnis organisasi. Mengevaluasi sistem pengendalian internal akuntansi, mengidentifikasi kekurangannya, serta menyarankan modifikasi untuk mengatasi kekurangan tersebut. Melaksanakan analisis biaya-manfaat untuk ancaman, exposure (pajanan/dampak), risiko, dan pengendalian tertentu. Masyarakat telah semakin tergantung pada sistem informasi akuntansi, yang juga telah berkembang semakin kompleks untuk memenuhi peningkatan kebutuhan atas informasi. Sejalan dengan peningkatan kompleksitas sistem dan ketergantungan pada sistem tersebut, perusahaan menghadapi peningkatan risiko atas sistem mereka yang sedang dikembangkan dan dinegosiasikan. Empat jenis ancaman yang dihadapi perusahaan, seperti yang diringkas dalam Tabel dibawah ini.
  • 2. Ancaman-1 atas SIA: Kehancuran karena Bencana Alam dan Politik Posted on September 9, 2013 by darmansyah Salah satu ancaman yang dihadapi perusahaan adalah kehancuran karena bencana alam dan politik, seperti kebakaran, panas yang berlebihan, banjir, gempa bumi, badai angin, dan perang. Bencana yang tidak bisa diprediksi dapat secara keseluruhan menghancurkan sistem informasi dan menyebabkan kejatuhan sebuah perusahaan. Ketika terjadi sebuah bencana, banyak perusahaan yang terkena pengaruhnya pada saat yang bersamaan. Contohnya, banjir di Chicago menghancurkan atau merusak 400 pusat pemrosesan data. Contoh-contoh bencana jenis ini adalah sebagai berikut:
  • 3.  Dua serangan teroris pada World Trade Center di kota New York dan serangan Gedung Federal di Oklahoma, menghancurkan atau mengganggu sistem di gedung¬-gedung tersebut.  Pada tahun 1993, hujan deras menyebabkan Sungai Mississippi dan Missouri meluap dan membanjiri delapan negara bagian. Banyak organisasi kehilangan sistem komputer mereka, termasuk kota Des Moines, Iowa, yang komputer¬-komputernya terendam di dalam air setinggi 8 kaki.  Gempa bumi di Los Angeles menghancurkan banyak sekali sistem; menyebabkan sistem lainnya rusak karena jatuhnya puing-puing, air dari sistem penyemprot air (sprinkler systern), dan debu; serta mengganggu jalur komunikasi. Perusahaan¬-perusahaan di San Fransisco menderita nasib yang hampir sama beberapa tahun sebelumnya.  Defense Science Board telah memprediksi bahwa pada tahun 2005 serangan pada sistem informasi oleh negara-negara asing, agen mata-mata, dan teroris, akan tersebar luas. Posted in EDP-Audit, IS-Audit, IT Infrastructured Management andService, Pengendalian dan Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Manajemen | Leave a reply Ancaman-2 atas SIA: Kesalahan pada software dan tidak berfungsinya peralatan Posted on September 9, 2013 by darmansyah Ancaman kedua bagi perusahaan adalah kesalahan pada software dan tidak berfungsinya peralatan, seperti kegagalan hardware, kesalahan atau terdapat kerusakan pada software, kegagalan sistem operasi (operating system-OS), gangguan dan fluktuasi listrik, serta kesalahan pengiriman data yang tidak terdeteksi. Contoh-contoh jenis ancaman ini adalah sebagai berikut:
  • 4.  Kerusakan pada sistem akuntansi perpajakan yang baru merupakan penyebab kegagalan Kalifornia mengumpulkan pajak perusahaan sebesar 5.535 juta.  Di Bank of New York, field yang dipergunakan untuk menghitung jumlah transaksi terlalu kecil untuk menangani volume transaksi pada hari yang sibuk. Kesalahan pada sistem mematikan sistem dan membuat bank tersebut mengalami kerugian sebesar $23 juta ketika mencoba untuk menutup bukunya. Bank tersebut akhirnya harus meminjam uang dalam satu malam dengan biaya yang tinggi. Posted in EDP-Audit, IS-Audit, IT Infrastructured Management andService, Pengendalian dan Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Manajemen | Leave a reply Ancaman-3 atas SIA: Tindakan tidak sengaja Posted on September 9, 2013 by darmansyah Ancaman ketiga bagi perusahaan adalah tindakan yang tidak disengaja, seperti kesalahan atau penghapusan karena ketidaktahuan atau karena kecelakaan semata. Hal ini biasanya terjadi karena kesalahan manusia, kegagalan untuk mengikuti prosedur yang telah ditetapkan, dan personil yang tidak diawasi atau dilatih dengan baik. Para pemakai sering kali kehilangan atau salah meletakkan data, dan secara tidak sengaja menghapus atau mengubah file, data serta program. Para operator komputer dan pemakai dapat memasukkan input yang salah atau tidak andal, menggunakan versi program yang salah, menggunakan file data yang salah, atau meletakkan file di tempat yang salah. Analis dan programmer sistem membuat kesalahan pada logika sistem, mengembangkan sistem yang tidak memenuhi kebutuhan perusahaan, atau mengembangkan sistem yang tidak mampu menangani tugas yang diberikan. Contoh-contoh tentang ancaman ini adalah sebagai berikut:
  • 5.  Staf administrasi bagian entri data di Giant Food Inc., salah memasukkan data dividen kuartal sebesar $2,50 sebagai ganti dari $0,25. Sebagai hasilnya, perusahaan membayar lebih dari $10 juta atas kelebihan jumlah dividen tersebut.  Seorang programmer bank salah menghitung bunga per bulan dengan menggunakan satuan 31 hari. Selama 5 bulan sebelum kesalahan tersebut ditemukan, lebih dari $100.000 kelebihan bunga dibayarkan melalui tabungan. Posted in EDP-Audit, IS-Audit, IT Infrastructured Management andService, Pengendalian dan Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Manajemen | Leave a reply Ancaman-4 atas SIA: Tindakan sengaja (kejahatan komputer) Posted on September 9, 2013 by darmansyah Ancaman keempat yang dihadapi perusahaan adalah tindakan disengaja, yang biasanya disebut sebagai kejahatan komputer. Ancaman ini berbentuk sabotase, yang tujuannya adalah menghancurkan sistem atau beberapa komponennya. Penipuan komputer adalah jenis kejahatan komputer lainnya, dengan tujuan untuk mencuri benda berharga seperti uang, data, atau waktu/pelayanan komputer. Penipuan ini juga dapat melibatkan pencurian, yaitu pencurian atau ketidaklayakan penggunaan atas aset oleh pegawai, disertai dengan pemalsuan catatan untuk menyembunyikan pencurian tersebut. Contoh-contoh ancaman jenis ini adalah sebagai berikut:  Sebagai seorang penggemar teknologi, John Draper menemukan bahwa tawaran hadiah sebagai pelapor di perusahaan sereal Cap’n Crunch menduplikasi frekuensi jalur komunikasi WATS. Dia menggunakan penemuannya tersebut untuk menipu perusahaan telepori, dengan cara melakukan berbagai panggilan telepon tanpa bayar.  Seorang manajer SIA di kantor koran di Florida bekerja untuk perusahaan pesaing setelah dia dipecat dari tempatnya bekerja tersebut. Pada waktu yang tidak lama, pihak pertama yang mempekerjakan dirinya tersebut menyadari bahwa para reporternya secara konstan telah direbut informasi beritanya. Perusahaan koran tersebut akhirnya mengetahui bahwa manajer SIA tersebut masih memiliki akun dan password aktif, serta masih secara teratur melihat-lihat
  • 6. file-file komputer di perusahaan tersebut untuk mendapatkan informasi mengenai cerita esklusif. Posted in EDP-Audit, IS-Audit, IT Infrastructured Management andService, Pengendalian dan Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Manajemen | Leave a reply Mengapa Ancaman-ancaman SIA Meningkat? Posted on September 9, 2013 by darmansyah Sebagai akibat dari masalah-masalah tersebut diatas, pengendalian keamanan dan integritas sistem komputer menjadi isu yang penting. Kebanyakan manajer S1A menunjukkan bahwa risiko pengendalian telah meningkat dalam tahun-tahun belakangan ini. Contohnya, penelitian telah menunjukkan bahwa lebih dari 60 persen organisasi telah mengalami kegagalan besar dalam pengendalian di tahun-tahun belakangan ini. Beberapa alasan atas peningkatan masalah keamanan adalah sebagai berikut:  Peningkatan jumlah sistem klien/server (client/server system) memiliki arti bahwa informasi tersedia bagi para pekerja yang tidak baik. Komputer dan server tersedia di mana-mana terdapat PC di sebagian besar desktop, dan komputer laptop tersedia di tempat umum. Chevron
  • 7. Texaco, contohnya, memiliki lebih dari 35.000 PC.  Oleh karena LAN dan sistem klien/server mendistribusikan data ke banyak pemakai, mereka lebih sulit dikendalikan daripada sistem komputer utama yang terpusat. Di Chevron Texaco, informasi didistribusikan di antara sistem dan ribuan pegawai yang bekerja di tempat lokal dan jarak jauh, seperti juga secara nasional dan internasional.  WAN memberikan pelanggan dan pemasok akses ke sistem dan data mereka satu sama lain, yang menimbulkan kekhawatiran dalam hal kerahasiaan. Contohnya, Wal-Mart mengizinkan beberapa vendor tertentu untuk mengakses informasi khusus di komputernya, sebagai salah satu persyaratan dalam persekutuan mereka. Bayangkan potensi masalah kerahasiaan apabila vendor-vendor tersebut juga membentuk persekutuan dengan para pesaing Wal-Mart, seperti Kmart dan Target. Posted in EDP-Audit, IS-Audit, IT Infrastructured Management andService, Pengendalian dan Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Manajemen | Leave a reply Alasan Organisasi tidak secara memadai melindungi data mereka Posted on September 9, 2013 by darmansyah 2
  • 8. Sayangnya, banyak organisasi yang tidak secara memadai melindungi data mereka karena satu atau beberapa alasan berikut ini:  Masalah pengendalian komputer sering kali diremehkan dan dianggap minor. Perusahaan melihat hilangnya informasi yang penting, sebagai ancaman yang tidak mungkin terjadi. Contohnya, kurang dari 25 persen dari 1.250 partisipan dalam penelitian Ernts & Young berpikir bahwa keamanan komputer adalah isu yang sangat penting. Gambaran tersebut menurun dari angka sekitar 35 persen, berdasarkan survei tahun sebelumnya.  Implikasi-implikasi pengendalian untuk berpindah dari sistem komputer yang tersentralisasi dan terpusat dari masa lampau, ke sistem jaringan atau sistem berdasarkan Internet, tidak benar-benar dipahami.  Banyak perusahaan yang tidak menyadari bahwa keamanan data adalah hal yang penting untuk kelangsungan hidup perusahaan mereka. Informasi adalah sumber daya strategis, dan perlindungan atas informasi harus merupakan persyaratan strategis. Contohnya,-suatu perusahaan kehilangan jutaan dolar selama periode beberapa tahun, karena perusahaan tidak melindungi transmisi datanya. Salah satu pesaing menyadap saluran teleponnya dan
  • 9. mendapatkan faks yang berisi desain produk baru yang dikirim ke pabrik di luar negeri.  Tekanan atas produktivitas dan biaya membuat pihak manajemen melepas ukuran¬-ukuran pengendalian yang memakan waktu. Posted in EDP-Audit, IS-Audit, IT Infrastructured Management andService, Pengendalian dan Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Manajemen | 2 Replies Ancaman-ancaman Keamanan Informasi Juga Dapat Dibayar Mahal di Pengadilan Posted on September 9, 2013 by darmansyah Banyak CIO yang memperkuat dirinya dari hal-hal yang dapat merupakan banjir tuntutan pertanggung¬jawaban, akibat pelanggaran keamanan informasi. Apabila hal ini terjadi, perusahaan bukan hanya membayar kerusakan apa pun yang diderita dari pelanggaran tersebut, tetapi perusahaan juga dianggap bertanggung jawab atas kerusakan yang diderita pelanggan. Contohnya, pada bulan Agustus 2001, setelah melawan Code Red Worm, Qwest berhadapan dengan perlawanan lain, yaitu melawan kantor jaksa penuntut umum. Setelah virus tersebut membuat beberapa pelanggan Qwest mendapat gangguan jangkauan DSL selama 10 hari, 15 hingga 20 pelanggan mengadu ke jaksa penuntut umum. Walaupun Qwest bersikeras bahwa perusahaan tidak bertanggung jawab atas serangan yang dilakukan oleh orang lain, jaksa pen untut umum meminta perusahaan tersebut untuk mengganti rugi para pelanggannya. Dalam waktu singkat para hakim dan juri akan diputuskan, apabila perusahaan secara hukum dianggap bertanggung jawab atas keamanan yang tidak memadai.
  • 10. Walaupun tidak ada tuntutan hukum sebelumnya, para pejabat perusahaan dapat secara individual bertanggung jawab atas pelanggaran keamanan. Dalam usaha untuk melindungi infra¬struktur teknologi informasi Amerika, pemerintah mulai membuat peraturan yang diharapkan dapat mengurangi bahaya tuntutan tertentu. Akan tetapi, perusahaan akan tetap harus meningkatkan keamanan dan tetap siaga apabila mereka ingin menghindari pengabulan tuntutan. Sarah D. Scalet dalam sebuah artikel di CIO, menawarkan tips-tips berikut ini untuk menghindari pengabulan tuntutan:  “Buat dan implementasikan kebijakan keamanan dalam perusahaan.” Kembangkan kebijakan yang jelas mengenai cara bagaimana perusahaan menjaga data, dan pastikanbahwa kebijakan tersebut didokumentasikan dengan baik.  “Lakukan audit keamanan.” Pastikan bahwa perusahaan telah mengikuti kebijakan keamanan informasinya dengan cara mempekerjakan pihak ketiga untuk meng¬ujinya. Mempekerjakan pihak ketiga dan pihak yang objektif untuk meninjau keamanan informasi perusahaan, dapat membantu memperbaiki hal yang selama ini dicari oleh perusahaan, yaitu untuk tetap jauh dari potensi risiko keamanan.  “Mempertimbangkan keamanan dalam kontrak.” Ketika melakukan outsourcing, perusahaan harus memastikan bahwa perusahaan lain telah memiliki dan mengikuti prosedur keamanan yang memadai.  “Jangan membuat janji yang tidak dapat Anda tepati.” Perusahaan seharusnya jangan pernah menjanjikan keamanan yang tidak pernah gagal, selain dari ukuran-ukuran keamanan yang wajar. Membuat janji besar dapat menyeret Anda ke risiko tuntutan pelanggaran kontrak. “Perhatikan peraturan-peraturan yang mempengaruhi industri perusahaan Anda. “Beberapa negara kadang kala memiliki peraturan mengenai perlindungan atas informasi pelanggan. Pastikan bahwa perusahaan mengetahui peraturan di negara¬-negara tempat perusahaan menjalankan bisnisnya.  Pertimbangkan untuk membeli asuransi e-commerce. “Asuransi maya melindungi dari risiko on-line yang tidak dilindungi oleh asuransi dasar bisnis. Asuransi maya meliputi kejadian seperti serangan yang menyebabkan pengingkaran pelayanan, kode-kode salah yang menyesatkan, dan isi web yang tidak layak. “Perhatikan hal-hal yang dilaksanakan oleh perusahaan yang hampir sama dengan perusahaan Anda. “Tetaplah mencari tahu apa yang
  • 11. dilaksanakan perusahaan lain agar Anda dapat membuktikan bahwa Anda melakukan usaha sebanyak dengan yang dilakukan orang ¬lain, dalam hal keamanan. Sumber: Sarah D. Scalet.”See You in court”, CIO (1 November 2001): 62-70. Posted in EDP-Audit, IS-Audit, IT Infrastructured Management andService, Pengendalian dan Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Manajemen | Leave a reply Mengapa Pengendalian dan Keamanan Komputer Penting(1). Posted on September 9, 2013 by darmansyah Untungnya, perusahaan-perusahaan kini menyadari masalah-masalah tersebut dan mengambil langkah positif untuk meningkatkan pengendalian dan keamanan komputer. Contohnya, mereka menjadi proaktif dalam pendekatan mereka. Mereka kini menyediakan pegawai tetap untuk menangani masalah pengendalian dan keamanan, serta mendidik para pegawai mereka mengenai ukuran-ukuran pengendalian. Banyak perusahaan yang membuat dan menerapkan kebijakan keamanan informasi secara formal. Mereka membuat pengendalian sebagai bagian dari proses pengembangan aplikasi, dan memindahkan data yang sensitif keluar dari sistem klien/server yang tidak aman ke lingkungan yang lebih aman, seperti komputer utama (mainframe). Sebagai seorang akuntan, Anda harus memahami bagaimana cara melindungi system-sistem dari ancaman-ancaman yang mereka hadapi. Anda juga harus memiliki pemahaman yang baik mengenai teknologi informasi, dan kemampuan serta risiko¬-risikonya. Pengetahuan ini dapat membantu Anda untuk menggunakan teknologi informasi dalam rangka mencapai tujuan pengendalian perusahaan. Posted in EDP-Audit, IS-Audit, IT Infrastructured Management andService, Pengendalian dan Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Manajemen | Leave a reply Mengapa Pengendalian dan Keamanan Komputer Penting(2). Posted on September 9, 2013 by darmansyah Mencapai keamanan dan pengendalian yang memadai atas sumber daya informasi suatu organisasi seharusnya merupakan prioritas utama manajemen puncak. Walaupun tujuan pengendalian internal
  • 12. tetap sama apa pun metode pemrosesan datanya, SIA yang berdasarkan komputer membutuhkan kebijakan dan prosedur pengendalian internal yang berbeda. Contohnya, walaupun pemrosesan secara komputer mengurangi potensi kesalahan administrasi, proses ini dapat meningkatkan risiko adanya akses ke file atau perubahan file data, yang tidak memiliki otorisasi. Sebagai tambahan, memisahkan fungsi otorisasi, pencatatan, dan penjagaan aset dalam SIA harus dicapai dalam cara yang berbeda, karena program computer bias jadi bertanggungjawab atas satu atau lebih atas fungsi-fungsi tersebut. Untungnya, komputer juga memberikan kesempatan bagi organisasi untuk meningkatkan pengendalian internalnya. Membantu manajemen dalam mengendalikan organisasi bisnisnya adalah tujuan utama SIA. Akuntan dapat membantu mencapai tujuan ini dengan cara mendesain sistem pengendalian yang efektif dan melaksanakan audit (atau peninjauan) atas sistem pengendalian yang telah ada, untuk memastikan keefektivitasan mereka. Posted in EDP-Audit, IS-Audit, IT Infrastructured Management andService, Pengendalian dan Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Manajemen | Leave a reply Mengapa Pengendalian dan Keamanan Komputer Penting(3). Posted on September 9, 2013 by darmansyah Potensi adanya kejadian atau kegiatan yang tidak diharapkan yang dapat membahayakan baik SIA maupun organisasi, disebut sebagai ancaman (threat). Potensi kerugian dalam bentuk uang yang terjadi apabila sebuah ancaman benar-benar terjadi, disebut sebagai pajanan/dampak (exposure) ancaman, sedangkan kemungkinan terjadinya ancaman disebut sebagai risiko yang berhubungan dengan ancaman.
  • 13. Pihak manajemen berharap akuntan dapat menjadi konsultan pengendalian. Dengan kata lain, akuntan harus (1) mengambil pendekatan proaktif untuk menghilangkan ancaman terhadap sistem, dan (2) mendeteksi, memperbaiki, dan memuiihkan perusahaan dari ancaman apabila suatu ancaman terjadi. Merupakan hal yang penting untuk diketahui bahwa lebih mudah mengembangkan pengendalian pada tahap awal desain, daripada menambahkannya setelah terjadi suatu ancaman. Berdasarkan alasan ini, akuntan dan para ahli pengendalian lainnya harus menjadi anggota yang lebih penting dalam tim yang mengembangkan atau mengubah sistem informasi. Posted in EDP-Audit, IS-Audit, IT Infrastructured Management andService, Pengendalian dan Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Manajemen | Leave a reply Tinjauan Menyeluruh Konsep-konsep Pengendalian Posted on September 9, 2013 by darmansyah Pengendalian internal (internal control) adalah rencana organisasi dan metode bisnis yang dipergunakan untuk menjaga aset, memberikan informasi yang akurat dan andal, mendorong dan memperbaiki efisiensi jalannya organisasi, serta mendorong kesesuaian dengan kebijakan yang telah ditetapkan. Tujuan-tujuan pengendalian internal ini kadangkala bertentangan satu sama lain. Contohnya, banyak orang menekankan pada perekayasaan proses bisnis yang radikal agar mereka bisa mendapat inforniasi yang lebih baik dan cepat, serta untuk memperbaiki efisiensi operasional.
  • 14. Pihak lainnya menolak perubahan tersebut karena perubahan mengganggu penjagaan atas aset perusahaan dan membutuhkan perubahan yang signifikan dalam kebijakan manajerial. Posted in EDP-Audit, IS-Audit, IT Infrastructured Management andService, Pengendalian dan Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Manajemen | Leave a reply Apakah struktur Pengendalian Internal itu ? Posted on September 9, 2013 by darmansyah Struktur pengendalian internal (internal control structure) terdiri dari kebijakan dan prosedur yang dibuat untuk memberikan tingkat jaminan yang wajar atas pencapaian tujuan tertentu organisasi. Sistem tersebut hanya menyediakan jaminan yang wajar, karena pihak yang memberikan jaminan penuh akan sulit untuk melaksanakan tahap desain dan biayanya mahal, hingga akan menjadi penghalang bagi perusahaan. Pengendalian internal melaksanakan tiga fungsi penting, yaitu :  Pengendalian untuk pencegahan (preventive control)  Pengendalian untuk pemeriksaan (detective control)  Pengendalian korektif (corrective control) Posted in EDP-Audit, IS-Audit, IT Infrastructured Management andService, Pengendalian dan Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Manajemen | Leave a reply Pengendalian untuk pencegahan (Preventive Control) Posted on September 9, 2013 by darmansyah Pengendalian untuk pencegahan (preventive control) mencegah timbulnya suatu masalah sebelum mereka muncul.
  • 15. Mempekerjakan personil akuntansi yang berkualifikasi tinggi, pemisahan tugas pegawai yang memadai, dan secara efektif mengendalikan akses fisik atas aset, fasilitas dan informasi, merupakan pengendalian pencegahan yang efektif. Posted in EDP-Audit, IS-Audit, IT Infrastructured Management andService, Pengendalian dan Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Manajemen | Leave a reply Pengendalian untuk pemeriksaan (Detective Control) Posted on September 9, 2013 by darmansyah Pengendalian untuk pemeriksaan (detective control) dibutuhkan mntuk mengungkap masalah begitu masalah tersebut muncul. Contoh dari pengendalian untuk pemeriksaan adalah pemeriksaan salinan atas perhitungan, mernpersiapkan rekonsiliasi bank dan neraca saldo setiap bulan. Posted in EDP-Audit, IS-Audit, IT Infrastructured Management andService, Pengendalian dan Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Manajemen | Leave a reply Pengendalian korektif (Corrective Control) Posted on September 9, 2013 by darmansyah Pengendalian korektif (corrective control) memecahkan masalah yang ditemukan oleh pengendalian untuk pemeriksaan. Pengendalian ini mencakup prosedur yang dilaksanakan untuk mengidentifikasi penyebab masalah, memperbaiki kesalahan atau kesulitan yang ditimbulkan, dan mengubah sistem agar masalah di masa mendatang dapat diminimalisasikan atau dihilangkan. Contoh dari pengendalian ini termasuk pemeliharaan kopi cadangan (backup copies) atas transaksi dan file utama, dan mengikuti prosedur untuk memperbaiki kesalahan memasukkan data, seperti juga kesalahan dalam menyerahkan kembali transaksi untuk proses lebih lanjut.
  • 16. Posted in EDP-Audit, IS-Audit, IT Infrastructured Management andService, Pengendalian dan Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Manajemen | Leave a reply Mencegah penyuapan atas para pejabat luar negeri untuk mendapatkan bisnis. Posted on September 9, 2013 by darmansyah Pada tahun 1977, gelombang keterkejutan berkumandang di seluruh profesi akuntansi ketika Congress memasukkan bahasa dari standar AICPA ke dalam Foreign Corrupt Practices Act. Tujuan utama dari undang-undang ini adalah mencegah penyuapan atas para pejabat luar negeri untuk mendapatkan bisnis. Akan tetapi, pengaruh yang signifikan dari undang-undang ini membutuhkan kerja sama untuk memelihara sistem pengendalian internal akuntansi yang baik. Tidak perlu dikatakan bahwa syarat ini telah menimbulkan rasa tertarik yang besar di antara pihak manajemen, akuntan, dan auditor untuk mendesain dan mengevaluasi sistem pengendalian internal. Posted in EDP-Audit, IS-Audit, IT Infrastructured Management andService, Pengendalian dan Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Manajemen | Leave a reply Penelitian Oleh Committee of Sponsoring Organizations (COSO). Posted on September 9, 2013 by darmansyah Committee of Sponsoring Organizations (COSO) adalah kelompok sektor swasta yang terdiri dari American Accounting Association (AAA), AICPA, Institute of Internal Auditors, Institute of Management Accountants, dan Financial Executives Institute. Pada tahun 1992, COSO mengeluarkan hasil penelitian untuk mengembangkan definisi pengendalian internal dan memberikan petunjuk untuk mengevaluasi sistem pengendalian internal. Laporan tersebut telah diterima secara luas sebagai ketentuan dalam pengendalian internal.
  • 17. Penelitian tersebut memakan waktu 3 tahun dan melibatkan 10 ribu jam penelitian, diskusi, analisis, dan proses penilaian. Penelitian ini melibatkan ribuan orang, termasuk para anggota dari kelima organisasi dalam COSO, para direktur dan dewan direksi perusahaan, pembuat undang-undang (legislator), pemerintah, pengacara, konsultan, auditor, dan para akademisi. Laporan tersebut menjelaskan tanggung jawab pegawai untuk menjalankan dengan layak pengendalian, serta mendeskripsikan peran auditor eksternal dalam menilai pengendalian. Posted in EDP-Audit, IS-Audit, IT Infrastructured Management andService, Pengendalian dan Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Manajemen | Leave a reply Bagaimana COSO menjamin tujuan Pengendalian dapat tercapai. Posted on September 9, 2013 by darmansyah Penelitian COSO mendefinisikan pengendalian internal sebagai proses yang diimplementasikan oleh dewan komisaris, pihak manajemen, dan mereka yang berada di bawah arahan keduanya, untuk memberikan jaminan yang wajar bahwa tujuan pengendalian dicapai dengan pertimbangan hal-hal berikut: 1. Efektivitas dan efisiensi operasional organisasi 2. Keandalan pelaporan keuangan 3. Kesesuaian dengan hukum dan peraturan yang berlaku Posted in EDP-Audit, IS-Audit, IT Infrastructured Management andService, Pengendalian dan Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Manajemen | Leave a reply Pengendalian Internal menurut COSO. Posted on September 9, 2013 by darmansyah Berdasarkan COSO, pengendalian internal adalah proses karena hal tersebut menembus kegiatan operasional organisasi dan merupakan bagian integral-dari kegiatan manajemen dasar.
  • 18. Pengendalian internal memberikan jaminan yang wajar, bukan yang absolut, karena kemungkinan kesalahan manusia, kolusi, dan penolakan manajemen atas pengendalian, membuat proses ini menjadi tidak sempurna. COSO menyajikan langkah yang signifikan atas definisi pengendalian internal yang dahulu terbatas pada pengendalian akuntansi, menjadi pengendalian yang menangani tujuan yang luas dari para dewan komisaris dan pihak manajemen. Posted in EDP-Audit, IS-Audit, IT Infrastructured Management andService, Pengendalian dan Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Manajemen | Leave a reply 5(lima) Komponen Pengendalian Internal menurut COSO. Posted on September 9, 2013 by darmansyah COSO menyajikan langkah yang signifikan atas definisi pengendalian internal yang dahulu terbatas pada pengendalian akuntansi, menjadi pengendalian yang menangani tujuan yang luas dari para dewan komisaris dan pihak manajemen. COSO menentukan 5(lima) komponen Pengendalian Internal yang saling berhubungan, kelima komponen itu adalah:  Lingkungan pengendalian  Aktivitas pengendalian
  • 19.  Penilaian risiko  Informasi dan komunikasi  Pengawasan Posted in EDP-Audit, IS-Audit, IT Infrastructured Management andService, Pengendalian dan Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Manajemen | Leave a reply Lingkungan Pengendalian sebagai Komponen Pengendalian Internal menurut COSO. Posted on September 9, 2013 by darmansyah Lingkungan pengendalian : Inti dari bisnis apa pun adalah orang-orangnya-ciri perorangan, termasuk integritas, nilai-nilai etika, dan kompetensi-serta lingkungan tempat beroperasi. Mereka adalah mesin yang mengemudikan organisasi dan dasar tempat segala hal terletak. Posted in EDP-Audit, IS-Audit, IT Infrastructured Management andService, Pengendalian dan Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Manajemen | Leave a reply Aktivitas Pengendalian sebagai Komponen Pengendalian Internal menurut COSO. Posted on September 9, 2013 by darmansyah
  • 20. Kebijakan dan prosedur pengendalian harus dibuat dan dilaksanakan untuk membantu memastikan bahwa tindakan yang diidentifikasi oleh pihak manajemen untuk mengatasi risiko pencapaian tujuan organisasi, secara efektif dijalankan. Posted in EDP-Audit, IS-Audit, IT Infrastructured Management andService, Pengendalian dan Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Manajemen | Leave a reply Penilaian Risiko sebagai Komponen Pengendalian Internal menurut COSO. Posted on September 9, 2013 by darmansyah Organisasi harus sadar akan dan berurusan dengan risiko yang dihadapinya. Organisasi harus menempatkan tujuan, yang terintegrasi dengan penjualan, produksi, pemasaran, keuangan, dan kegiatan lainnya, agar organisasi beroperasi secara harmonis. Organisasi juga harus membuat mekanisme untuk meng-identifikasi, menganalisis, dan mengelola risiko yang terkait. Posted in EDP-Audit, IS-Audit, IT Infrastructured Management andService, Pengendalian dan Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Manajemen | Leave a reply
  • 21. Informasi dan Komunikasi sebagai Komponen Pengendalian Internal menurut COSO. Posted on September 9, 2013 by darmansyah Di sekitar aktivitas pengendalian terdapat sistem informasi dan komunikasi. Mereka memungkinkan orang-orang dalam organisasi untuk mendapat dan bertukar informasi yang dibutuhkan untuk melaksanakan, mengelola, dan mengendalikan operasinya. Posted in EDP-Audit, IS-Audit, IT Infrastructured Management andService, Pengendalian dan Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Manajemen | Leave a reply Pengawasan sebagai Komponen Pengendalian Internal menurut COSO. Posted on September 9, 2013 by darmansyah Seluruh proses harus diawasi, dan perubahan dilakukan sesuai dengan kebutuhan. Melalui cara ini, sistem dapat beraksi secara dinamis, berubah sesuai tuntutan keadaan. Posted in EDP-Audit, IS-Audit, IT Infrastructured Management andService, Pengendalian dan Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Manajemen | Leave a reply Ringkasan 5(lima) Komponen Pengendalian Internal menurut COSO.
  • 22. Posted on September 9, 2013 by darmansyah Kelima komponen Pengendalian Internal menurut COSO diringkas dalam Tabel dibawah ini:
  • 23.
  • 24. Posted in EDP-Audit, IS-Audit, Pengendalian dan Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Manajemen, Uncategorized | Leave a reply 3(tiga) Dimensi yang menguntungkan untuk menangani isu Pengendalian Menurut COBIT. Posted on September 9, 2013 by darmansyah Kerangka tersebut menangani isu pengendalian berdasarkan tiga poin atau dimensi yang menguntungkan, yaitu: 1. Tujuan Bisnis. Untuk memenuhi tujuan bisnis, informasi harus sesuai dengan kriteria yang disebut COBIT sebagai persyaratan bisnis atas informasi. Kriteria tersebut dibagi ke dalam kategori terpisah tetapi saling melengkapi, yang mencerminkan tujuan-tujuan COSO, yatiu: efektivitas (relevan, berkaitan, dan tepat waktu), efisiensi, kerahasiaan, integritas, ketersediaan, kesesuaian dengan persyaratan hukum, dan keandalan. 2. Sumber daya-sumber daya TI, yang termasuk didalamnya adalah orang, sistem aplikasi, teknologi, fasilitas, dan data. 3. Proses TI, yang dipecah ke dalam empat bidang, yaitu: perencanaan dan organisasi, proses perolehan (acqusition) dan implementasi, pengiriman dan pendukung, serta pengawasan. Posted in EDP-Audit, IS-Audit, IT Infrastructured Management andService, Pengendalian dan Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Manajemen | Leave a reply Manfaat Konsolidasi dari 36 sumber yang berbeda kedalam satu kerangka oleh COBIT. Posted on September 9, 2013 by darmansyah COBIT, yang mengkonsolidasikan standar dari 36 sumber berbeda ke dalam satu kerangka, memiliki dampak yang besar atas profesi sistem informasi.
  • 25. COBIT membantu para manajer untuk mempelajari bagaimana menyeimbangkan risiko dan pengendalian investasi dalam lingkungan sistem informasi. COBIT memberikan kepastian yang lebih besar bahwa pengendalian TI dan keamanannya yang disediakan oleh pihak ketiga termasuk memadai. COBIT memandu para auditor pada saat mereka memverifikasi pendapat mereka, dan saat mereka memberikan saran pada pihak manajemen dalam hal pengendalian internal. Posted in EDP-Audit, IS-Audit, IT Infrastructured Management andService, Pengendalian dan Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Manajemen | Leave a reply LINGKUNGAN PENGENDALIAN menurut COSO Posted on September 9, 2013 by darmansyah Lingkungan pengendalian menurut COSO terdiri dari faktor-faktor berikut ini: 1. Komitmen atas integritas dan nilai-nilai etika 2. Filosofi pihak manajemen dan gaya beroperasi 3. Struktur organisasional 4. Badan audit dewan komisaris 5. Metode untuk memberikan otoritas dan tanggung jawab 6. Kebijakan dan praktik-praktik dalam sumber daya manusia 7. Pengaruh-pengaruhreksternal Posted in EDP-Audit, IS-Audit, IT Infrastructured Management andService, Pengendalian dan Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Manajemen | Leave a reply Komitmen atas Integritas dan Nilai-nilai Etika dalam Lingkungan Pengendalian menurut COSO Posted on September 9, 2013 by darmansyah
  • 26. Merupakan hal yang penting bagi pihak manajemen untuk menciptakan struktur organisasional yang menekankan pada integritas dan nilai-nilai etika. Perusahaan dapat mengesahkan integritas sebagai prinsip dasar beroperasi, dengan cara secara aktif mengajarkan dan mempraktikkannya. Contohnya, manajemen puncak harus memperjelas bahwa laporan yang jujur lebih penting daripada Iaporan yang sesuai keinginan pihak manajemen. Pihak manajemen harus tidak berasumsi bahwa setiap orang menerima kejujuran. Mereka harus secara konsisten menghargai dan mendorong kejujuran, serta memberikan suatu sebutan untuk perilaku yang jujur dan tidak jujur. Apabila perusahaan hanya menghukum atau menghargai kejujuran tanpa memberikan sebutan atas perilakunya atau menjelaskan prinsipnya, atau apabila standar kejujuran tidak konsisten, maka para pegawai akan cenderung tidak konsisten perilaku moralnya. Pihak manajemen harus mengembangkan kebijakan yang tertulis dengan jelas, yang secara eksplisit mendeskripsikan perilaku yang jujur dan tidak jujur. Kebijakan-kebijakan ini harus secara khusus mencakup isu-isu yang tidak pasti atau tidak jelas, seperti konflik kepentingan dan penerimaan hadiah. Contohnya, sebagian besar agen pembelian akan setuju bahwa menerima suap sebesar $5.000 dari pemasok adalah hal yang tidak jujur, tetapi liburan akhir minggu di pondok berburu tidak dijabarkan dengan jelas. Penyebab utama ketidakjujuran berasal dari perasionalisasian situasi-situasi ini; bukanlah hal yang aneh apabila kriteria kesesuaian (expediency), menggantikan kriteria benar atau salah. Seluruh tindakan yang tidak jujur harus secara menyeluruh diinvestigasi, dan mereka yang dianggap bersalah harus dibebastugaskan. Pegawai yang tidak jujur harus dituntut untuk membuat pegawai mengetahui bahwa perilaku semacam ini tidak akan diperbolehkan. Posted in EDP-Audit, IS-Audit, IT Infrastructured Management andService, Pengendalian dan Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Manajemen | Leave a reply Filosofi Pihak Manajemen dan Gaya Beroperasi dalam Lingkungan Pengendalian menurut COSO Posted on September 9, 2013 by darmansyah Semakin bertanggung jawab filosofi pihak manajemen dan gaya beroperasi mereka; semakin besar kemungkinannya para pegawai akan berperilaku secara bertanggung jawab dalam usaha untuk mencapai tujuan organisasi.
  • 27. Apabila pihak manajemen menunjukkan sedikit perhatian atas pengendalian internal, maka para pcgawai akan menjadi kurang rajin dan efektif dalam mencapai tujuan pengendalian tertentu. Contohnya, Maria Pilier menemukan bahwa garis otoritas dan tanggung jawab di Springer’s tidak ditetapkan dengan jelas, dan dia curiga bahwa pihak manajemen mungkin terlibat dalam rekayasa akuntansi untuk memperlihatkan kinerja perusahaan sebaik mungin. Sementara itu, Jason Scott menemukan bukti adanya praktik pengendalian internal yang tidak memadai dalam fungsi pembelian dan utang usaha. Mungkin sekali bahwa kedua kondisi ini saling berhubungan yaitu bahwa sikap pihak manajemen yang tidak ketat memberikan kontribusi pada ketidakberadaan praktik pengendalian internal yang baik di bagian pembelian. Filosofi pihak manajemen dan gaya beroperasi dapat dinilai-dengan cara menjawab pertanyaan seperti berikut ini:  Apakah pihak manajemen mengambil risiko yang tidak sepantasnya untuk mencapai tujuan perusahaaan, atau apakah pihak manajemen menilai potensi risiko dan penghargaan sebelum bertindak?  Apakah pihak manajemen mencoba untuk memanipulasi ukuran-ukuran kinerja seperti pemasukan bersih, agar kinerjanya dapat dilihat dalam pandangan yang lebih baik?  Apakah pihak manajemen menekan para pegawai untuk mencapai hasil apa pun metode yang dipergunakan, atau apakah pihak manajemen menuntut perilaku yang beretika? Dengan kata lain, apakah pihak manajemen yakin bahwa hasil dapat membenarkan cara? Posted in EDP-Audit, IS-Audit, IT Infrastructured Management andService, Pengendalian dan Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Manajemen | Leave a reply
  • 28. Struktur Organisasional dalam Lingkungan Pengendalian menurut COSO Posted on September 9, 2013 by darmansyah Struktur organisasional perusahaan menetapkan garis otoritas dan tanggung jawab, serta menyediakan kerangka umum untuk perencanaan, pengarahan, dan pengendalian operasinya. Aspek- aspek penting struktur organisasi termasuk sentralisasi atau desentralisasi otoritas, penetapan tanggung jawab untuk tugas-tugas tertentu, cara alokasi tanggung jawab mempengaruhi permintaan informasi pihak manajemen, dan organisasi fungsi sistem informasi dan akuntansi. Struktur organisasi yang sangat kompleks dan tidak jelas dapat menunjukkan masalah yang lebih serius. ESM, sebuah perusahaan sekuritas yang berhubungan dengan sekuritas pemerintah, menggunakan struktur organisasi berlapis-lapis untuk menyembunyikan penipuan sebesar $300 juta. Para pejabat perusahaan menyalurkan uang ke diri mereka sendiri, dan menyembunyikannya dengan melaporkan piutang usaha fiktif dari perusahaan terkait, dalam laporan keuangan mereka. Di dalam dunia bisnis saat ini, perubahan yang drastis terjadi dalam praktik di bidang manajemen, dan di dalam pengorganisasian perusahaan. Struktur organisasi hierarkis, dengan banyak lapisan pihak manajemen yang akan mengawasi dan mengendalikan pekerjaan mereka yang di bawah, mulai menghilang. Struktur tersebut digantikan dengan organisasi datar (flat organization) yang memiliki tim yang dapat bekerja sendiri dan terdiri dari para pegawai yang dulunya ditugaskan ke berbagai departemen yang berbeda dan terpisah. Para anggota tim diberdayakan untuk membuat keputusan tanpa mencari berlapis-lapis persetujuan untuk menyelesaikan pekerjaan mereka. Penekanannya adalah pada perbaikan berkelanjutan, bukan pada peninjauan periodik dan karakteristik penilaian dari evaluasi sebelumnya. Perubahan-perubahan ini memiliki dampak yang besar atas struktur organisasi perusahaan, sifat, serta jenis pengendalian yang dipergunakan. Posted in EDP-Audit, IS-Audit, IT Infrastructured Management andService, Pengendalian dan Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Manajemen | Leave a reply
  • 29. Komite Audit Dewan Komisaris (Board of Director) dalam Lingkungan Pengendalian menurut COSO Posted on September 9, 2013 by darmansyah Seluruh perusahaan yang terdaftar di New York Stock Exchange harus memiliki komite audit (audit committee) yang secara keseluruhan terdiri dari para komisaris (non-pegawai) dari luar perusahaan. Komite audit bertanggung jawab untuk mengawasi struktur pengendalian internal perusahaan, proses pelaporan keuangannya, dan kepatuhannya terhadap hukum, peraturan, dan standar yang terkait. Komite tersebut bekerja dekat dengan auditor eksternal dan internal perusahaan. Salah satu tanggung jawab komite ini adalah menyediakan peninjauan independen, atas nama pemegang saham perusahaan; terhadap tindakan para manajer perusahaan. Peninjauan ini berfungsi untuk memeriksa integritas manajemen dan meningkatkan kepercayaan publik yang berinvestasi, atas kesesuaian pelaporan keuangan. Posted in EDP-Audit, IS-Audit, IT Infrastructured Management andService, Pengendalian dan Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Manajemen | Leave a reply Metode Memberikan Otoritas dan Tanggung Jawab dalam Lingkungan Pengendalian menurut COSO Posted on September 9, 2013 by darmansyah Pihak manajemen harus memberikan tanggung jawab untuk tujuan bisnis tertentu ke departemen dan individu yang terkait, serta kemudian membuat mereka bertanggung jawab untuk mencapai tujuan tersebut.
  • 30. Otoritas dan tanggung jawab dapat diberikan melalui deksripsi pekerjaan secara formal, pelatihan pegawai, dan rencana operasional, jadwal, dan anggaran. Salah satu hal yang sangat penting adalah peraturan yang menangani masalah seperti standar etika berperilaku, praktik bisnis yang dapat dibenarkan, peraturan persyaratan, dan konflik kepentingan. Buku pedoman kebijakan dan prosedur (policy and procedures manual) adalah alat yang penting untuk memberikan otoritas dan tanggung jawab. Buku pedoman tersebut menjelaskan tentang kebijakan manajemen sehubungan dengan penanganan setiap transaksi. Sebagai tambahan, buku pedoman tersebut mendokumentasikan sistem dan prosedur yang dipergunakan untuk memproses berbagai transaksi. Termasuk didalamnya adalah daftar akun organisasi, dan kopi contoh berbagai formulir serta dokumen. Buku pedoman tersebut membantu dalam memberikan referensi bagi para pegawai, dan alat yang berguna dalam rnelatih pegawai baru. Posted in EDP-Audit, IS-Audit, IT Infrastructured Management andService, Pengendalian dan Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Manajemen | Leave a reply Kebijakan dan Praktik-praktik dalam Sumber Daya Manusia dalam Lingkungan Pengendalian menurut COSO Posted on September 9, 2013 by darmansyah Kebijakan dan praktik-praktik mengenai pengontrakkan, pelatihan, pengevaluasian, pemberian kompensasi, dan promosi pegawai mempengaruhi kemampuan organisasi untuk meminimalkan ancaman, risiko, dan pajanan/dampak. Para pegawai harus dipekerjakan dan dipromosikan berdasarkan seberapa baik mereka memenuhi persyaratan pekerjaan mereka. Data riwyavat hidup, surat referensi, dan pemeriksaan atas latar belakang, merupakan cara-cara yang penting nntuk mengevaluasi kualifikasi para pelamar pekerjaan.
  • 31. Program pelatihan harus membuat pegawai baru mengetahui dengan baik tanggung jawab mereka, dan juga kebijakan serta prosedur organiasi. Terakhir, kebijakan yang berhubungan dengan kondisi bekerja, pemberian kompensasi, insentif bekerja, dan kemajuan karir dapat merupakan dorongan yang kuat dalam mendorong pelayanan yang efisien dan kesetiaan. Pentingnya pemcriksaan menyeluruh atas latar belakang seseorang digarisbawahi dengan adanya kasus Philip Crosby Associates (PCA), sebuah firma konsultan dan pelatihan. PCA melaksanakan penyelidikan yang mendalam untuk memilih direktur keuangan. Perusahaan tersebut akhirnya rnempekerjakan John Nelson, seorang penyandang gelar MBA dan CPA yang mendapat referensi bagus dari perusahaan sebelumnya. Pada kenyataannya, gelar CPA dan referensi tersebut palsu. Nelson sebenarnya bernama Robert W. Liszewski, yang belum lama ini dihukum selama 18 bulan atas pencurian sebesar $400.000 dari bank di Indiana. Ketika PCA menemukan fakta ini, Lisrewski telah mencuri $960.000 dengan menggunakan transfer elektronik ke perusahaan fiktif, yang didukung oleh pemalsuan tanda tangan atas beberapa kontrak dan dokumen otorisasi. Kebijakan pengendalian tambahan dibutuhkan bagi para pegawai yang memiliki akses ke kas atau properti lainnya. Mereka harus diminta untuk mengambil libur tahunan, dan selama waktu tersebut, fungsi pekerjaan mereka harus dilaksanakan oleh anggota staf lainnya. Banyak penipuan pegawai yang ditemukan ketika pelaku tiba-tiba terhalang oleh sakit atau kecelakaan yang memaksa mereka mengambil cuti. Rotasi tugas secara periodik di antara para pegawai utama dapat mencapai hasil yang sama. Tentu saja, keberadaan kebijakan semacam ini menghalangi penipuan dan meningkatkan pengendalian internal.
  • 32. Terakhir, jaminan asuransi ikatan kesetiaan para pegawai utama, melindungi perusahaan dari kerugian yang ditimbulkan oleh tindakan penipuan yang disengaja oleh para pegawai yang diikat tersebut. Posted in EDP-Audit, IS-Audit, IT Infrastructured Management andService, Pengendalian dan Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Manajemen | Leave a reply Pengaruh-pengaruh Eksternal dalam Lingkungan Pengendalian menurut COSO Posted on September 9, 2013 by darmansyah Pengaruh-pengaruh eksternal yang mempengaruhi lingkungan pengendalian adalah termasuk persyaratan yang dibebankan oleh bursa efek, oleh Financial Accounting Standards Board (FASB), dan oleh Securities and Exchange Commission (SEC). Termasuk dalam pengaruh eksternal juga persyaratan peraturan lembaga, seperti bank, sarana umum (utility), dan perusahaan asuransi. Termasuk dalam contoh adalah ketentuan pengendalian internal oleh Foreign Corrupt Practices Act yang dibuat oleh SEC, dan audit lembaga keuangan yang dibuat oleh Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC). Posted in EDP-Audit, IS-Audit, IT Infrastructured Management andService, Pengendalian dan Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Manajemen | Leave a reply AKTIVITAS-AKTIVITAS PENGENDALIAN menurut COSO. Posted on September 9, 2013 by darmansyah Komponen kedua dari model pengendalian internal COSO adalah kegiatan-kegiatan pengendalian, yang merupakan kebijakan dan peraturan yang menyediakan jaminan yang wajar bahwa tujun pengendalian pihak manajemen, dicapai.
  • 33. Secara umum, prosedur-prosedur pengendalian termasuk dalam satu dari lima kategori berikut ini: 1. Otorisasi transaksi dan kegiatan yang memadai 2. Pemisahan tugas 3. Desain dan penggunaan dokumen serta catatan yang memadai 4. Penjagaan aset dan catatan yang memadai 5. Pemeriksaan independen atas kinerja Posted in EDP-Audit, IS-Audit, IT Infrastructured Management andService, Pengendalian dan Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Manajemen | Leave a reply Otorisasi Transaksi dan Kegiatan yang Memadai dalam Aktivitas-aktivitas Pengendalian menurut COSO Posted on September 9, 2013 by darmansyah Para pegawai melaksanakan tugas dan membuat keputusan yang mempengaruhi asset perusahaan. Oleh karena pihak manajemen kekurangan waktu dan sumber dava untuk melakukan supervisi setiap aktivitas dan keputusan, mereka membuat kebijakan untuk diikuti oleh para pegawai, dan kemudian memberdayakan mereka untuk melaksanakannya.
  • 34. Pemberdayaan ini, yang disebut sebagai otorisasi (authorization), adalah bagian penting dari pengendalian dan prosedur organisasi. Posted in EDP-Audit, IS-Audit, IT Infrastructured Management andService, Pengendalian dan Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Manajemen | Leave a reply Pemisahan Tugas dalam Aktivitas-aktivitas Pengendalian menurut COSO Posted on September 9, 2013 by darmansyah Pengendalian internal yang baik mensyaratkan bahwa tidak ada pegawai yang diberi tanggung jawab terlalu banyak. Seorang pegawai seharusnya tidak berada dalam posisi untuk melakukan penipuan dan menyembunyikan penipuan atau kesalahan yang tidak disengaja. pernisahan tugas yang efektif dicapai ketika fungsi-fungsi berikut ini dipisahkan:  Otorisasi-menyetujui transaksi dan keputusan  Pencatatan-menpersiapkan dokumen sumber; memelihara catatan jurnaI; buku besar, dan file lainnya; mempersiapkan rekonsiliasi; serta mempersiapkan laporan kinerja.  Penyimpanan-menangani kas, memelihara tempat penyimpanan persediaan, menerima cek yang masuk dari pelanggan, menulis cek atas rekening bank organisasi Apabila dua dari ketiga fungsi tersebut merupakan tanggung jawab satu orang, maka akan muncul masalah. Contohnya, bendahara kota Fairfax, Virginia, sebelumnya dihukum atas pencurian sebesar $600.000 dari kekayaan kota. Ketika penduduk menggunakan uang tunai untuk membayar pajak mereka, bendahara tersebut akan menyimpannya.
  • 35. Dia mencatat penerimaan pajak dalam catatan pajak bangunan, tetapi tidak melaporkannya ke kontroler kota. Kemudian, dia akan membuat jurnal penyesuaian untuk menyesuaikan catatannya dengan catatan kontroler. Ketika bendahara tersebut menerima uang tunai untuk membayar biaya lisensi usaha atau biaya pengadilan, dia mencatat transaksi-transaksi ini ke daftar penerimaan kas dan menyimpan uang tersebut setiap harinya dia mencuri sebagian uang tersebut dan menyembunyikan perbedaan selisih dalam penyimpanan di bank dengan menggunakan cek lain-lain yang diterima melalui surat dan yang tidak akan terlacak ketika cek tersebut tidak dicatat. Oleh karena bendahara tersebut bertanggungjawab atas penyinipanan tanda terima tunai dan pencatatan atas tanda terima tersebut, dia dapat mencuri tanda terima dan memalsukan akun, untuk menutupi kesalahan. Posted in EDP-Audit, IS-Audit, IT Infrastructured Management andService, Pengendalian dan Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Manajemen | Leave a reply Ilustrasi Pemisahan Tugas dalam Aktivitas-aktivitas Pengendalian menurut COSO Posted on September 9, 2013 by darmansyah Posted in EDP-Audit, IS-Audit, IT Infrastructured Management andService, Pengendalian dan Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Manajemen | Leave a reply Contoh Kasus Tidak adanya Pemisahan Tugas(1) Posted on September 9, 2013 by darmansyah
  • 36. Direktur fasilitas umum di Newport Beach, Kalifornia, yang bertanggung jawab untuk mengotorisasi transaksi dan memiliki fungsi penyimpanan kas, dituntut atas pencurian sebesar $1,2 juta. Dia memalsukan faktur atau dokumen hak untuk melewati tanah milik seseorang (easement document) dengan mengotorisasi pembayaran ke pemilik fiktif atau as1i. Para pejabat bagian keuangan memberikan cek untuk dikirim ke para pemilik properti tersebut. Dia memalsukan tanda tangan, mengesahkan cek untuk dirinya sendiri, dan menyimpannya ke dalam rekening miliknya sendiri. Oleh karena dia diberikan wewenang penyimpanan cek secara fisik untuk transaksi-transaksi yang berada dalam otorisasinya, maka dia dapat mengotorisasi transaksi fiktif dan mencuri pembayaran. Posted in EDP-Audit, IS-Audit, IT Infrastructured Management andService, Pengendalian dan Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Manajemen | Leave a reply Contoh Kasus Tidak adanya Pemisahan Tugas(2) Posted on September 9, 2013 by darmansyah Direktur bagian penggajian Los Angeles Didgers, yang bertanggung jawab baik atas fungsi otorisasi maupun pencatan, diputuskan bersalah atas pencurian sebesar $330.000 dari tim tersebut. Dia mengkredit para pegawai untuk jam-jam mereka tidak bekerja, dan kemudian menerima pengembalian sebesar 50 persen dari kompensasi ekstra mereka. Dia juga menambahkan nama fiktif dalam sistem penggajian Dodgers, dan menguangkan cek pembayarannya. Penipuan ini ditemukan saat direktur bagian penggajian tersebut jatuh sakit dan digantikan oleh pegawai lainnya. Oleh karena penipu tersebut bertanggung jawab untuk mengotorisasi pengontrakkan pegawai dan pencatatan jam kerja pegawai, dia tidak perlu mempersiapkan atau menangani cek pembayaran sesungguhnya. Bendahara klub tersebut hanya akan mengirim cek-cek tersebut ke alamat yang disebutkan oleh direktur bagian penggajian. Posted in EDP-Audit, IS-Audit, IT Infrastructured Management andService, Pengendalian dan Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Manajemen | Leave a reply Pemisahan Tugas dalam Sistem Informasi berbasis Komputer Posted on September 9, 2013 by darmansyah Di dalam sistem informasi yang modern, komputer sering kali dapat diprogram untuk melaksanakan satu atau lebih funsgi-fungsi yang telah disebutkan sebelumnya intinya, mengganti pegawai.
  • 37. Prinsip pemisahan tugas tetaplah sama; satu-satunya perbedaan adalah komputer, bukan manusia, yang melaksanakan fungsi tersebut. Contohnya, banyak pompa bensin yang sekarang dilengkapi dengan pompa yang memungkinkan pelanggan memasukkan kartu kredit untuk membayar bensin yang dibelinya. Di dalam kasus semacam ini, fungsi penyimpanan “kas” dan pencatatan dilaksanakan oleh komputer. Sebagai tambahan atas perbaikan pengendalian internal, mesin-mesin ini benar-benar memperbaiki proses pelayanan pada pelanggan dengan cara meningkatkan kenyamanan dan menghilangkan antrian untuk membayar bensin. Posted in EDP-Audit, IS-Audit, IT Infrastructured Management andService, Pengendalian dan Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Manajemen | Leave a reply Kolusi menyulitkan manfaat Pemisahan Tugas. Posted on September 9, 2013 by darmansyah Di dalam sebuah sistem yang memasukkan pemisahan tugas secara efektif, mcrupakan hal yang sulit bagi seorang pegawai untuk melakukan pencurian. Mendeteksi penipuan yang melibatkan dua atau lebih pegawai yang berkolusi untuk melanggar pengendalian, merupakan ha1 yang lebih sulit. Contohnya, dua orang wanita yang dipekerjakan oleh sebuah perusahaan kartu kredit, berkolusi untuk mencuri dana. Salah seorang dari mereka diberikan otorisasi untuk membuat rekening atas kartu kredit, sementara lainnya memiliki otorisasi untuk menghapns rekening tak tertagih dengan jumlah kurang dari S1.000.
  • 38. Wanita pertama membuat rekening baru untuk mereka berdua dengan menggunakan data fiktif. Ketika jumlah yang belum dibayar mendekati batas $ 1.000, wanita yang bekerja di ba gian penagihan akan menghapusnya. Wanita pertama kemudian akan membuat dua kartu baru lagi, dan proses selanjutnya akan berulang. Kedua wanita tersebut tertangkap ketika salah satu bekas pacar mereka membalas dendam; dia menelepon perusahaan kartu kredit dan mengungkapkan skema penipuan tersebut. Posted in EDP-Audit, IS-Audit, IT Infrastructured Management andService, Pengendalian dan Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Manajemen | Leave a reply Desain dan Penggunaan Dokumen serta Catatan yang Memadai dalam Aktivitas-aktivitas Pengendalian menurut COSO Posted on September 9, 2013 by darmansyah Desain dan penggunaan catatan yang memadai membantu untuk memastikan pencatatan yang akurat dan lengkap atas seluruh data traksaksi yang berkaitan. Bentuk dan isinya harus dijaga agar tetap sesederhana mungkin untuk mendukung pencatatan yang efisien, meminimalkan kesalahan pencatatan, dan memfasilitasi peninjauan serta verifikasi. Dokumen-dokumen yang mengawali sebuah transaksi harus memiliki ruang untuk otorisasi. Dokumen-dokumen yang dipergunakan untuk memindahkan aset ke orang lain, harus memiliki ruang untuk tanda tangan pihak penerima aset. Dalam rangka mengurangi kesempatan penggunaan dokumen untuk penipuan, dokumen harus diberikan nomor urut yang telah dicetak lebih dahulu, agar setiap dokumen dapat dipertanggungjawabkan. Jejak audit yang baik memfasilitasi pelacakan ke setiap transaksi melalui sistem, perbaikan kesalahan, dan verifikasi output sistem.
  • 39. Posted in EDP-Audit, IS-Audit, IT Infrastructured Management andService, Pengendalian dan Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Manajemen | Leave a reply Penjagaan Aset dan Pencatatan yang Memadai dalam Aktivitas-aktivitas Pengendalian menurut COSO Posted on September 9, 2013 by darmansyah Ketika orang berpikir tentang penjagaan aset, mereka sering kali berpikir tentang kas dan aset fisik, seperti persediaan dan perlengkapan. Akan tetapi, di masa sekarang ini, salah satu aset terpenting perusahaan adalah informasi. Oleh sebab itu, harus diambil langkah-¬langkah untuk menjaga baik aset berupa informasi maupun fisik. Prosedur-prosedur berikut ini menjaga aset pencurian, penggunaan tanpa otorisasi, dan vandalisme:  Mensupervisi dan memisahkan tugas secara efektif.  Memelihara catatan aset, termasuk informasi, secara akurat  Membatasi akses secara fisik ke aset (mesin kas, lemari besi, kotak uang, dan akses terbatas ke safe deposit box kas, sekuritas, dan aset dalam bentuk surat-surat berharga. Area penyimpanan yang terlarang, dipergunakan untuk melindungi persediaan. Contohnya, lebih dari $1 juta dicuri dari Perini Corp. karena pengendalian yang buruk. Cek-cek kosong disimpan dalam ruang penyimpanan yang tidak dikunci. Pegawai hanya perlu mengambil cek, membuat pembayaran untuk vendor fiktif, dan memasukkannya ke dalam mesin penandatangan cek yang juga tidak diletakkan dalam ruangan terkunci, kemudian menguangkan cek tersebut).  Melindungi catatan dan dokumen (area penyimpanan tahan api, kabinet file yang terkunci, dan lokasi pendukung di luar kantor, merupakan cara yang efektif untuk melindungi catatan dan dokumen. Akses ke cek kosong serta dokumen harus dibatasi hanya untuk personil yang memiliki otorisasi. Di Inglewood, Kalifornia, seorang pembersih kantor dituntut karena mencuri 34 cek kosong ketika membersihkan kantor bagian keuangan kota. Dia memalsukan tanda tangan para pejabat kota di cek-cek tersebut, dan menguangkannya dalam jumlah yang berkisar antara $50.000 hingga $470.000).  Mengendalikan lingkungan (Perlengkapan komputer yang sensitif harus diletakkan dalam ruangan yang memiliki alat pendingin dan perlindungan dari api, yang memadai. Ruangan tersebut harus ditinggikan dan diperkuat untuk menghindari banjir dan kejatuhan benda lainnya).  Pembatasan akses ke ruang komputer, file komputer, dan informasi Posted in EDP-Audit, IS-Audit, IT Infrastructured Management andService, Pengendalian dan Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Manajemen | Leave a reply Pemeriksaan Independen atas Kinerja dalam Aktivitas- aktivitas Pengendalian menurut COSO Posted on September 9, 2013 by darmansyah
  • 40. Pemeriksaan internal untuk memastikan bahwa seluruh transaksi diproses secara akurat adalah elemen pengendalian lainnya yang penting. Pemeriksaan ini harus independen, karena pemeriksaan umumnya akan lebih efektif apabila dilaksanakan oleh orang lain yang tidak bertanggung jawab atas jalannya operasi yang diperiksa. Berbagai jenis pemeriksaan independen diuraikan dibawah ini:  Rekonsiliasi dua rangkaian catatan yang dipelihara secara terpisah  Perbandingan jumlah aktual dengan yang dicatat  Pembukuan berpasangan  Jumlah total batch  Peninjauan Independen Posted in EDP-Audit, IS-Audit, IT Infrastructured Management andService, Pengendalian dan Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Manajemen | Leave a reply Rekonsiliasi dua rangkaian catatan yang dipelihara secara terpisah dalam Pemeriksaan Independen atas Kinerja Posted on September 9, 2013 by darmansyah Salah satu cara untuk memeriksa keakuratan dan kelengkapan catatan adalah rnerekonsiliasi catatan tersebut dengan catatan lainnya yang seharusnya memiliki saldo yang sama. Contohnya, rekonsiliasi bank memverifikasi bahwa akun pemeriksa telah sesuai dengan laporan bank. Contoh Iainnya adalah membandingkan jumlah total dalam buku pembantu piutang usaha dengan total akun piutang usaha dalam buku besar. Posted in EDP-Audit, IS-Audit, IT Infrastructured Management andService, Pengendalian dan Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Manajemen | Leave a reply
  • 41. Perbandingan jumlah aktual dengan yang dicatat dalam Pemeriksaan Independen atas Kinerja Posted on September 9, 2013 by darmansyah Kas dalam laci mesin kas pada akhir pergantian staf administrasi, harus sama jumlahnya dengan jumlah yang dicatat dalam pita mesin kas. Seluruh persediaan harus dihitung paling tidak per tahun, dan hasilnya dibandingkan dengan catatan persediaan. Barang-barang yang berharga, seperti perhiasan atau pakaian bulu binatang, harus lebih sering dihitung. Posted in EDP-Audit, IS-Audit, IT Infrastructured Management andService, Pengendalian dan Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Manajemen | Leave a reply Pembukuan berpasangan dalam Pemeriksaan Independen atas Kinerja Posted on September 9, 2013 by darmansyah Pepatah yang menyatakan bahwa debit harus sama dengan kredit memberikan kesempatan besar untuk pemeriksaan internal.
  • 42. Contobnya, debit dalam akun penggajian mungkin dialokasikan ke berbagai persediaan dan/atau akun beban, oieh dcpartemen akuntansi biaya. Kredit dialokasikan kebeberapa akun kewajiban untuk utang upah dan gaji. Sebagai kesimpulan dari kedua operasi yang kompleks ini, perbandingan jumlah total debit dengan jumlah total kredit merupakan pemeriksaan yang memadai atas keakuratan kedua proses tersebut. Perbedaan selisih apa pun menunjukkan adanya satu atau lebih kesalahan. Posted in EDP-Audit, IS-Audit, IT Infrastructured Management andService, Pengendalian dan Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Manajemen | Leave a reply Jumlah total batch dalam Pemeriksaan Independen atas Kinerja Posted on September 9, 2013 by darmansyah Di dalam aplikasi pemrosesan secara batch, dokumen sumber digabungkan dalam kelompok dan jumlah total batch (yang juga disebut sebagai jumlah total kontrol), dan secara manual dihitung sebelum data sumber dimasukkan ke dalam sistem. Sementara data diproses, jumlah total kontrol harus dihasilkan dalam tiap langkah pemrosesan. Seorang pegawai yang tidak terlibat untuk mempersiapkan jumlah total batch asli tersebut, harus membandingkan kedua jumlah total batch. Apabila tidak dilakukan, seseorang yang menghasilkan jumlah total asli dan merekonsiliasi dua rangkaian jumlah total tersebut, dapat dengan mudah menyembunyikan kesalahan atau transaksi yang curang. Selisih antara kedua jumlah total batch menunjukkan kesalahan dalam langkah pemrosesan sebelumnya.
  • 43. Contohnya meliputi catatan yang hilang, catatan yang tidak diotorisasi ditambahkan ke dalam batch, atau kesalahan transkripsi atau pemrosesan data. Sebab keberadaan selisih harus diidentifikasi, dan kesalahan harus diperbaiki sebelum transaksi diproses lebih jauh. Membatasi ukuran Eatch (seperti 50 catatan saja) akan mengurangi waktu yang dibutuhkan untmk menemukan penyebab setiap selisih tersebut. Terdapat lima jumlah total batch yang dipergunakan dalam sistem komputer, yaitu: 1. Jumlah total keuangan (financial total) adalah jumlah dalam field nilai uang, seperti jumlah total penjualan atau penerimaan tunai. 2. Jumlah total lain-lain (hash total) adalah jumlah field yang biasanya tidak ditambahkan, seperti jumlah nomor rekening pelanggan atau nomor identifikasi pegawai. 3. Jumlah catatan (record count) adalah jumlah dokumen yang diproses. 4. Jumlah baris (line record) adalah jumlah baris data yang dimasukkan. Contohnya, jumlah baris adalah lima apabila pesanan penjualan memperlihatkan penjualan lima produk berbeda ke seorang pelanggan. 5. Uji kesesuaian baris dan kolom (cross footing balance test). Banyak lembar kerja yang memiliki jumlah total baris dan kolom. Uji ini akan membandingkan jumlah total dari setiap jumlah dalam baris, dengan jurnlah total dari setiap jumlah dalam kolom, untuk memeriksa apakah jumlah mereka sama. Posted in EDP-Audit, IS-Audit, IT Infrastructured Management andService, Pengendalian dan Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Manajemen | Leave a reply Ilustrasi Penggunaan Jumlah Total batch Posted on September 9, 2013 by darmansyah
  • 44. Usaha rumahan milik Sarah Robinson di Springville, Utah, akan dipergunakan untuk mengilustrasikan penggunaan jurnlah total batch dalam rangka mencegah kesalahan pencatatan dan akuntansi. 1. Ketika Sarah menerima cek lewat surat, dia mempersiapkan daftar ta nda terima yang memperlihatkan nama pelanggan dan jumlah yang diterima, menghitung jumlah total batch (jumlah total uang dari seluruh cek), menuliskannya ke dalam daftar tanda terima, dan mempersiapkan slip penyimpanan. 2. Setelah dia menyimpan cek-cek tersebut, Sarah membandingkan kopi slip penyimpanan yang telah divalidasi bank, dengan jumlah total batch miliknya dalam daftar tanda terima. 3. Berdasarkan kopi dari daftar tanda terima Sarah, akuntan yang disewa Sarah akan memasukkan kredit ke rekening pelanggan terkait, dan memperbarui setiap saldo rekening pelanggan. Akuntan tersebut menghitung jumlah total saldo dalam file piutang usaha, menetapkan perbedaan antara jumlah total yang lama dan baru dalam file, serta memverifikasi bahwa perbedaan tersebut sesuai dengan jumlah total batch Sarah. Perbandingan ini berlaku sebagai pemeriksaan independen atas keakuratan memasukkan tanda terima ke dalam rekening pelanggan. 4. Akuntan Sarah kemudian mempersiapkan ikhtisar ayat jurnal dan mema¬sukkannya ke buku besar, serta sekali lagi memverifikasi bahwa jumlah entri sama dengan jumlah total batch Sarah. Posted in EDP-Audit, IS-Audit, IT Infrastructured Management andService, Pengendalian dan Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Manajemen | Leave a reply Keakuratan setiap langkah pemrosesan dapat dideteksi dengan Jumlah Total Batch. Posted on September 9, 2013 by darmansyah Jumlah total batch menyediakan pemeriksaan independen atas keakuratan setiap langkah pemrosesan. Apabila sebuah selisih ditemukan, perbedaan antara jumlah total batch sering kali memberikan petunjuk tentang letak terjadinya kesalahan. Contohnya, apabila perbedaan tersebut sama dengan jumlah suatu transaksi, maka transaksi tersebut mungkin yang terlewat. Apabila perbedaan tersebut jumlahnya kelipatan dari jumlah suatu transaksi,
  • 45. maka transaksi tersebut telah salah didebit, sementara seharusnya dikredit (ditambahkan, bukan dikurangi). Apabila selisih melibatkan angka bukan nol, mungkin terdapat kesalahan transkripsi (transcription error), yang memasukkan sebuah angka dengan tidak benar, dalam suatu langkah pemrosesan (contoh memasukkan angka 94 sebagai ganti 54, menyebabkan kesalahan sebesar 50). Apabila selisih tersebut dapat dibagi dengan angka 9, maka penyebabnya adalah kesalahan perubahan (transposition change), yaitu dua angka yang terletak berdekatan tertukar (contoh 46 sebagai ganti 64). Posted in EDP-Audit, IS-Audit, IT Infrastructured Management andService, Pengendalian dan Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Manajemen | Leave a reply Contoh Kesalahan yang dapat timbul tanpa Jumlah Total Batch Posted on September 9, 2013 by darmansyah Kesalahan yang sederhana dapat memiliki dampak keuangan yang besar. Contohnya, kesalahan perubahan hampir membebani U.S. Treasury sebesar $14 juta. Seorang staf administrasi di Federal Reserve Bank of
  • 46. Philadelphia mengubah dua angka ketika menghitung bunga obligasi pemerintah berjangka waktu 5 tahun, yang baru diterbitkan. Operator komputer salah memasukkan tingkat bunga menjadi sebesar 8,67 persen, bukan 6,87 persen. Untungnya, seorang investor mendeteksi kesalahan tersebut ketika dia menerima surat pemberitahuan jumlah yang dibayar. Pihak bank kemudian dapat memperbaiki kesalahan sebelum cek dikeluarkan dan dikirim. Bank tersebut segera mengimplementasikan prosedur pengendalian baru untuk memastikan bahwa masalah tersebut tidak akan terjadi lagi. Posted in EDP-Audit, IS-Audit, IT Infrastructured Management andService, Pengendalian dan Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Manajemen | Leave a reply Peninjauan Independen dalam Pemeriksaan Independen atas Kinerja Posted on September 9, 2013 by darmansyah Setelah seseorang memproses sebuah transaksi, orang kedua kadang kala meninjau pekerjaan orang pertama. Orang kedua memeriksa keberadaan tanda tangan otorisasi yang memadai, meninjau dokumen pendukung, dan memeriksa keakuratan bagian data yang penting, seperti harga, jumlah, dan pemberian kredit. Posted in EDP-Audit, IS-Audit, IT Infrastructured Management andService, Pengendalian dan Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Manajemen | Leave a reply Penilaian Resiko menurut COSO Posted on September 9, 2013 by darmansyah Komponen ketiga dari model pengendalian internal COSO adalah penilaian risiko. Akuntan memainkan peran yang penting dalam membantu manajemen mengontrol bisnis dengan mendesain sistem pengendalian yang efektif, dan mengevaluasi sistem yang ada untuk memastikan bahwa sistem tersebut berjalan dengan efektif. Akuntan dapat mengevaluasi sistem pengendalian internal dengan menggunakan strategi manajemen risiko yang ditampilkan pada Gambar dibawah ini.
  • 47.
  • 48. Langkah-langkah utama dari strategi tersebut adalah sebagai berikut:  Identifikasi Ancaman  Perkirakan Risiko  Perkirakan Pajanan/dampak (Exposure)  Identifikasi Pengendalian  Perkirakan Biaya dan Manfaat  Menetapkan Efektivitas Biaya-Manfaat (Cost-Benefit Effectiveness) Posted in EDP-Audit, IS-Audit, IT Infrastructured Management andService, Pengendalian dan Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Manajemen | Leave a reply Identifikasi Ancaman dalam Penilaian Resiko menurut COSO Posted on September 9, 2013 by darmansyah Identifikasi Ancaman Perusahaan rnenghadapi jenis-jenis ancaman berikut ini:  Strategis (contoh: melakukan hal yang salah)  Operasional (contoh: melakukan hal yang benar, tetapi dengan cara yang salah)  Keuangan (contoh: adanya kerugian sumber daya keuangan, pemborosan, pencurian atau pembuatan kewajiban yang tidak tepat)  Informasi (contoh: menerima informasi yang salah atau tidak relevan, sistem yang tidak andal, dan laporan yang tidak benar atau menyesatkan) Contohnya, banyak organisasi yang menerapkan sistem pertukaran data elektronik (electronic data interchange-EDI) yang menyediakan komunikasi instan dan tidak menggunakan dokumen kertas. Sistem EDI membuat mereka dapat menciptakan dokumen clektronik, mentransfernya melalui jaringan kerja internal atau melalui Internet, ke komputer pelanggan atau pemasok mereka, dan sebaliknya juga menerima respons elektronik. Perusahaan yang menerapkan sistem EDI barus mengidentifikasi ancaman-ancaman yang akan dihadapi olch sistem tersebut, yaitu: 1. Pemilihan teknologi yang tidak sesuai. Perusahaan mungkin pindah ke EDI sebelum pelanggan dan pemasok mereka siap. Perusahaan juga dapat memilih untuk menggunakan EDI ketika ada sarana komunikasi yang lebih efektif dengan pelanggan dan pemasok secara elektronik.
  • 49. 2. Akses sistem yang tidak diotorisasi. Hackers (perusak program komputer) dapat menerobos sistem dan mencuri data atau menyabot sistem. 3. Penyadapan transmisi data. Hacker dapat menyadap transmisi data dan mengkopi transmisi, mengacaukannya, atau menghalanginya untuk sampai ke tempat tujuan. 4. Hilangnya integritas data. Kesalahan mungkin masuk ke data karena kesalahan yang ditimbulkan oleh software atau pegawai, masukan yang salah, transmisi yang gagal, dan lain- lain. 5. Transaksi yang tidak lengkap. Komputer penerima mungkin tidak menerima paket data yang lengkap dari komputer pengirim. 6. Kegagalan sistem. Masalah software dan hardware, pemadaman listrik, sabotase, kesalahan pegawai, atau faktor-faktor lainnya, dapat menyebabkan sistem EDI gagal atau tidak dapat diakses pada waktu tertentu. 7. Sistem yang tidak kompatibel. Beberapa perusahaan dapat mengalami kesulitan berinteraksi dengan sistem yang lain karena sistem komputer yang tidak kompatibel. Posted in EDP-Audit, IS-Audit, IT Infrastructured Management andService, Pengendalian dan Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Manajemen | Leave a reply Perkirakan Resiko dalam Penilaian Resiko menurut COSO Posted on September 9, 2013 by darmansyah Perkirakan Risiko. Beberapa ancaman menunjukkan risiko yang lebih besar karena probabilitas kemunculannya lebih besar. Misalnya: perusahaan lebih mungkin menjadi korban penipuan komputer daripada serangan teroris, dan pegawai lebih mungkin melakukan kesalahan yang tidak disengaja daripada melakukan tindakan penipuan secara sengaja. Posted in EDP-Audit, IS-Audit, IT Infrastructured Management andService, Pengendalian dan Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Manajemen | Leave a reply Perkirakan Pajanan/dampak (Exposure) dalam Penilaian Resiko menurut COSO Posted on September 9, 2013 by darmansyah
  • 50. Perkirakan Pajanan/dampak (Exposure). Risiko gempa bumi mungkin kecil, tetapi pajanan/dampaknya dapat sangat besar; gempa dapat menghancurkan perusahaan dan menyebabkan kebangkrutan. Pajanan/dampak dari penipuan biasanya tidak sebesar itu, karena kebanyakan penipuan tidak mengancam keberadaan perusahaan. Pajanan/dampak dari kesalahan yang tidak disengaja memiliki jangkauan pengaruh yang luas, tergantung bentuk kesalahan dan berapa lama terjadinya. Risiko dan pajanan/dampak harus diperhitungkan bersama-sama, karena apabila salah satu meningkat, maka baik materialitas ancaman maupun kebutuhan untuk melindunginya, akan meningkat. Posted in EDP-Audit, IS-Audit, IT Infrastructured Management andService, Pengendalian dan Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Manajemen | Leave a reply Identifikasi Pengendalian dalam Penilaian Resiko menurut COSO Posted on September 9, 2013 by darmansyah Identifikasi Pengendalian. Manajemen harus mengidentifikasi salah satu atau beberapa pengendalian yang akan melindungi perusahaan dari setiap ancaman.
  • 51. Dalam mengevaluasi keuntungan prosedur pengendalian internal tertentu, manajemen perlu mempertimbangkan keefektifan dan waktunya. Apabila semua faktor yang lainnya sama, maka pengendalian untuk pencegahan akan lebih baik daripada pengendalian untuk pemeriksaan. Akan tetapi, apabila pengendalian untuk pencegahan gagal, maka pengendalian untuk pemeriksaan penting untuk menemukan masalah, da n pengendalian korektif membantu mengatasi masalah tersebut. Jadi, pengendalian untuk pencegahan, untuk pemeriksaan, dan korektif saling melengkapi, dan sistem pengendalian internal yang baik perlu menggunakan ketiga-tiganya. http://darmansyah.weblog.esaunggul.ac.id/category/sistem-informasi-akuntansi/pengendalian-dan- sistem-informasi-akuntansi/