Quis1 minggu2,ade nurzen,prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma,si & pi, universitas mercu buana, 2017
1. JAWABAN QUIS 1
SI & PI
Penyusun :
ADE NURZEN
DOSEN PENGAMPU
Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA
JAWABAN FORUM 1 MINGGU KE 2
PENGENDALIAN INTERN DALAM SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
1. PENGERTIAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN
Sistem informasi akuntansi sebagai sistem yang terbuka tidak bisa dijamin sebagai suatu
sistem yangbebas dari kesalahan maupun kecurangan. Pengendalian intern yang baik
merupakan cara bagisuatu sistem untuk melindungi diri dari tindakan-tindakan yang
merugikan. Dalam arti sempit, pengendalian internhanya dibatasi pada kegiatan pengecekan,
penjumlahan, baik penjumlahan mendatar maupun penjumlahan menurun.
Pengendalian intern secara luas, diantaranya ;
a. Batasan pengendalian intern, sebagai suatu sistem pengendalian yang meliputi struktur
organisasi beserta semua metode dan ukuran yang diterapkan dalam perusahaan, dengan tujuan
untuk :
1. mengamankan aktiva perusahaan
2. mengecek kecermatan dan ketelitian data akuntansi
3. meningkatkan efisiensi
4. mendorong agar kebijakan manajemen dipatuhi oleh segenap jajaran organisasi
Ringkasnya bahwa pengendalian intern tidak hanya meliputii pekerjaan pengecekan tetapi juga
meliputi semua sistem kerja yang terjadi dalam perusahaan dalam upaya mencapai tujuan
perusahaan.
Dari definisi pengendalian intern yang dikemukakan tersebut diatas dapat ditemukan beberapa
konsep dasar berikut :
Pengendalian intern merupakan suatu proses untuk mencapai tujuan tertentu, atau
merupakan suatu rangkaian tindakan yang menjadi bagian yang tidak terpisahkan
Pengendalian intern bukan hanya terdiri dari pedoman, kebijakan, formulir, namun
dijalankan oleh orang dari setiap jenjang organisasi, yang mencakup dewan komisaris,
manajemen dan personil lain.
Pengendalian intern diharapkan mampu memberikan keyakinan memadai, bukan
keyakinan mutlak bagi manajemen dan dewan komisaris entitas. Keterbatasan yang
2. melekat dalam semua sistem pengendalian intern dan pertimbangan manfaat serta
pengorbanan dalam pencapaian tujuan pengendalian, menyebabkan pengendalian intern
tidak dapat memberikan keyakinan mutlak.
Pengendalian intern ditujukan untuk mencapai tujuan yang saling berkaitan yaitu
pelaporan keuangan, kepatuhan dan operasi.
Sistem pengendaliaan intern meliputi struktur organisasi, metode, dan ukuran yang
diorganisasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan kehandalan data
akuntansi, mendorong efisiensi untuk dipatuhinya kebijakan manajemen. Sistem pengendalian
intern merupakan kebijakan, praktik, dan prosedur yang digunakan organisasi untuk mencapai
empat tujuan utama :
1. Untuk menjaga aktiva perusahaan
2. Untuk memastikan akurasi dan dapat diandalkan catatan dan informasi akuntansi
3. Untuk mempromosikan efisiensi operasi perusahaan
4. Untuk mengukur kesesuaian kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan oleh
manajemen.
Berangkat dari tujuan diatas, maka sistem pengendalian intern dapat dikelompokkan menjadi dua
bagian, yaitu :
a) Pengendalian intern akuntansi (internal accounting control)
Pengendalian intern akuntansi meliputi persetujuan, pemisahan antara fungsi operasi,
penyimpanan dan pencatatan serta pengawasan fisik atas kekayaan.
b) Pengendalian intern administrasi (internal administratife control)
Pengendalian intern administrasi meliputi peningkatan efisiensi usaha, dan mendorong
dipatuhinya kebijakan pimpinan, misalnya analisis statistik, studi waktu dan gerak, program
pelatihan, dan pengendalian mutu kegiatan perusahaan .
2. KARAKTERISTIK SISTEM PENGENDALIAN INTERN
Kehandalan sistem pengendalian intern harus dilandasi dengan karakteristik dari sistem tersebut
yaitu :
Adanya pendelegasian wewenang kepada petugas tertentu untuk menyetujui transaksi
dan penetapan tugas, pengecekan kepada petugas yang lain untuk mengetahui bahwa
transaksi telah disetujui oleh petugas yang berwenang.
Adanya penyelenggaraan akuntansi sedemikian rupa sehingga mudah di cek.
Adanya pendelegasian secara fisik yang tepat, termasuk penjagaan berganda terhadap
aktiva yang dimiliki.
Adanya perifikasi secara periodik terhadap eksistensi aktiva yang dicatat.
Memiliki pegawai yang cakap, mempunyai kemampuan dan latihan yang cukup, sesuai
dengan tingkat pertanggungjawabannya.
Adanya pemisahan fungsi penyimpanan aktiva dari fungsi pencatatan, dan dari
pelaksanaan transaksi yang bersangkutan.
3. PENGENDALIAN INTERN DALAM SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
PEMBELIAN
Unsur-unsur pengendalian intern dalam siklus pembelian dirancang untuk mencapai tujuan
pokok pengendalian akuntansi, yaitu menjaga kekayaan (persediaan) dan kewajiban perusahaan,
menjamin ketelitian dan keandalan data akuntansi (utang, kas, persediaan). Untuk merancang
3. unsur-unsur pengendalian akuntansi yang diterapkan dalam siklus pembelian, terdapat tiga unsur
pokok yaitu :
a. Organisasi
1. Fungsi pembelian terpisah dari fungsi penerimaan barang.
2. Fungsi pembelian harus terpisah dengan fungsi akuntansi.
3. Fungsi penerimaan barang harus terpisah dengan fungsi penyimpanan barang.
4. Transaksi pembelian harus dilaksanakan oleh fungsi gudang, fungsi pembelian,
penerimaan barang, pencatat utang, dan fungsi akuntansi yang lain.
5. Transaksi retur pembelian harus dilaksanakan oleh fungsi pembelian, penerimaan barang,
pencatat utang, fungsi akuntansi yang lain.
b. Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan
1. Surat permintaan pembelian otorisasi oleh fungsi gudang untuk barang digudang, atau
oleh kepala fungsi yang bersangkutan untuk barang yang langsung dipakai.
2. Surat order pembelian diotorisasi oleh fungsi pembelian atau pejabat yang lebih tinggi.
3. Laporan penerimaan barang diotorisasi oleh fungsi penerimaan barang.
4. Bukti kas keluar oleh kepala fungsi pencatatan utang atau pejabat yang lebih tinggi.
5. Memo debit untuk retur pembelian diotorisasi oleh fungsi pembelian.
6. Laporan pengiriman barang untuk retur pembelian diotorisasi oleh fungsi pengiriman
barang.
7. Pencatatan terjadinya utang didasarkan atas bukti kas keluar yang didukung dengan surat
order pembelian, laporan penerimaan barang, dan faktur dari pemasok.
8. Pencatatan berkurangnya utang karena retur pembelian didasarkan memo debit yang
didukung dengan laporan pengiriman barang.
9. Pengurangan utang di dalam arsip bukti kas keluar yang belum dibayar dan pencatatan di
dalam register bukti kas keluar diotorisasi oleh fungsi pencatat utang.
10. Pencatatan di dalam jurnal umum diotorisasi oleh fungsi pencatat jurnal.
c. Praktik yang sehat ;
1. Surat permintaan pembelian bernomor urut tercetak dan pemakaiannya
dipertanggungjawabkan oleh fungsi gudang.
2. Surat order pembelian bernomor urut tercetak dan pemakaiannya dipertanggungjawabkan
oleh fungsi pembelian.
3. Laporan penerimaan barang bernomor urut tercetak dan pemakaiannya
dipertanggungjawabkan oleh fungsi penerimaan barang.
4. Memo debit untuk retur pembelian bernomor urut tercetak dan pemakaiannya
dipertanggungjawabkan oleh fungsi pembelian.
5. Laporan penerimaan barang bernomor urut tercetak dan pemakaiannya
dipertanggungjawabkan oleh fungsi pengiriman barang.
6. Pemasok dipilih berdasarkan jawaban penawaran harga bersaing dari berbagai pemasok.
7. Barang hanya diperiksa dan diterima oleh fungsi penerimaan barang jika fungsi ini telah
menerima tembusan surat order pembelian dari fungsi pembelian.
8. Fungsi penerimaan barang melakukan pemeriksaan barang yang diterima dari pemasok
dengan cara menghitung dan menginspeksi barang tersebut dan membandingkannya
dengan tembusan surat order pembelian.
9. Terdapat pengecekan, syarat pembelian, dan ketelitian perkalian di dalam faktur dari
pemasok sebelum faktur tersebut diproses untuk dibayar.
4. 10. Catatan yang berfungsi sebagai buku pembantu utang secara periodik direkonsiliasi
dengan rekening control utang di dalam buku besar.
11. Pembayaran faktur dilakukan sesuai dengan syarat pembayaran guna mencegah
kehilangan kesempatan untuk memperoleh potongan tunai.
12. Bukti kas keluar beserta dokumen pendukungnya dicap “lunas” oleh fungsi pengeluaran
kas setelah cek dikirimkan kepada pemasok.
4. PENGENDALIAN AKUNTANSI
Pengendalian akuntansi mempunyai tujuan umum yaitu untuk mengendalikan harta perusahaan.
Ada dua kategori pengendalian akuntansi, yaitu :
1. Pengendalian secara umum :
Pengendalian akuntansi secara umum untuk keamanan harta perusahaan digolongkan menjadi :
a. Pengendalian organisasi, dapat terjadi apabila ada pemisahan tugas (segregation of duties) dan
pemisahan tanggungjawab (segregation of responsibility) yang tegas.
b. Pengendalian dokumentasi; dokumentasi dapat mencatat tentang deskripsi, penjelasan, bagan
air, daftar-daftar, cetakan hasil komputer, dan contoh-contoh objek dari sistem informasi.
Dokumentasi dapat dikelompokkan ke dalam dua bagian, yaitu:
1. Dokumentasi yang disimpan dibagian akuntansi yaitu dokumen dasar, dokumentasi daftar
rekening dan dokumentasi prosedur manual.
2. Dokumentasi yang ada di bagian pengolahan data yaitu dokumentasi prosedur, sistem,
program operasi, dan dokumentasi data.
c. Pengendalian perangkat keras dan perangkat lunak, dirancang dalam komputer untuk
mendeteksi kesalahan atau tidak berfungsinya dalam sistem kerja.
d. Pengendalian keamanan fisik.
Pengendalian terhadap keamanan fisik perlu dilakukan untuk menjaga keamanan perangkat
keras, perangkat lunak, dan personal dalam perusahaan.
Teknik untuk pengendalian keamanan fisik dapat berupa alat-alat penempatan fisik yang
membantu melindungi harta perusahaan, seperti ; pengawasan terhadap pengasetan fisik,
pengaturan lokasi, dan penerapan alat-alat pengamanan.
e. Pengendalian keamanan data
Menjaga integritas dan keamanan data merupakan pencegahan terhadap keamanan data yang
tersimpan diluar supaya tidak hilang, rusak, dan diakses oleh pihak yang tidak berkepentingan.
2. Pengendalian Aplikasi
Pengendalian aplikasi berhubungan dengan pengoperasian akuntansi sistem komputer. Fungsi
dari pengendalian aplikasi adalah untuk memberi jaminan yang cukup bahwa pencatatan, proses,
dan pelaporan data sudah dilakukan dengan benar sesuai prosedural.
Pengendalian aplikasi dikategorikan sebagai berikut :
Pengendalian masukan, Pengendalian ini dirancang untuk mencegah atau mendeteksi
kekeliruan dalam tahap masukan dalam pengolahan data. Pengendalian masukan
umumnya menyangkut efisiensi, persetujuan, masukan terhormat, penandaan,
pembatalan, dan lain-lain dalam proses komputer.
Pengendalian pemrosesan, Pengendalian ini mencakup mekanisme, standarisasi, dan lain-
lain.
5. Pengendalian keluaran, Pengendalian keluaran dirancang untuk memeriksa masukan
dan pemrosesan sehingga berpengaruh terhadap keluaran secara absah dan
pendistribusian keluaran secara memadai. Pengendalian ini mencakup rekonsiliasi,
penyajian umur, suspensi berkas, suspensi account, audit periodik, laporan
ketidaksesuaian dan lipstream resubmission.
5. PENGENDALIAN ADMINISTRASI
pengendalian ini bertujuan mengefisiensikan operasi kegiatan dan mendorong ditaatinya
kebijaksanaan manajemen yang telah ditetapkan. Manajemen yang baik dapat menghindari
perusahaan dari penyelewengan dan kesalahan, sehingga mampu mewujudkan tujuan dan
mendukung pengendalian akuntansi perusahaan.
SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN
1. PENGERTIAN SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN
Sistem pengendalian manajemen dikategorikan sebagai bagian dari pengetahuan
perilaku terapan (applied behavioral science). Pada dasarnya, sistem ini berisi tuntutan
kepada kita mengenai cara menjalankan dan mengendalikan perusahaan / organisasi yang
“dianggap baik” berdasarkan asumsi-asumsi tertentu. Dalam hal ini “dianggap baik”
berarti mampu mengejawantahkan / menerjemahkan antara lain :
b. Tolok ukur kinerja yang mencerminkan perusahaan / organisasi berjalan secara efisien,
efektif, dan produktif.
c. Kebijakan dalam menentukan tolok ukur di atas.
d. Apreasiasi kepada sumber daya yang dimiliki perusahaan organisasi.
Masing-masing perusahaan memiliki kompleksitas berbeda dalam pengendalian
manajemen, makin besar skala perusahaan akan semakin kompleks.
Pengendalian manajemen bersifat menyeluruh dan terpadu, artinya lebih mengarah ke berbagai
upaya yang dilakukan manajemen agar tujuan organisasi terpenuhi. Jadi sitem pengendalian
manajemen dapat diterapkan pada berbagai bentuk organisasi, sebab hakikatnya setiap organisasi
mempunyai komponen sama, yaitu :
a. W = Work (Pekerjaan)
b. E = Employe (Tenaga Kerja)
c. R = Relationship (Hubungan)
d. E = Environment (Lingkungan)
Sistem pengendalian manajemen dapat dikatakan sebagai pengetahuan “teoritis-
praktis.” Karena itu dalam SPM akan lebih mudah mencernanya kalau dalam
mempelajarinya senantiasa membayangkan dan mengakitkannya dengan perilaku
manusia dalam kehidupan organisasi / perusahaan.
Beberapa definisi sistem pengendalian manajemen : Edy Sukarno menyatakan :
“Sistem pengendalian manajemen adalah suatu sistem terintegrasi antara proses,
strategi, pemrograman, penganggaran, akuntansi, pertanggungjawaban, yang
6. hakikatnya untuk membantu orang dalam menjalankan organisasi atau
perusahaan agar hasilnya optimal.”
Sedangkan Anthony and Govindarajan dalam bukunya Management Control
System mengungkapkan :
“Management control is the process by which managers influence other members
of the organization to implement the organization’s strategies.”
Sistem pengendalian manajemen mempunyai beberapa ciri penting, yaitu :
a. Sistem pengendalian manajemen digunakan untuk mengendalikan seluruh organisasi,
termasuk pengendalian terhadap seluruh sumber daya (resources) yang digunakan,
baik manusia, alat-alat dan teknologi, maupun hasil yang diperoleh organisasi,
sehingga proses pencapaian tujuan organisasi dapat berjalan lancar.
b. Pengendalian manajemen bertolak dari strategi dan teknik evaluasi yang berintegrasi
dan menyeluruh, serta kurang bersifat perhitungan yang pasti dalam mengevaluasi
sesuatu.
c. Pengendalian manajemen lebih berorientasi pada manusia, karena pengendalian
manajemen lebih ditujukan untuk membantu manager mencapai strategi organisasi
dan bukan untuk memperbaiki detail catatan.
Oleh sebab itu dalam pengendalian manajemen, peranan pertimbangan-
pertimbangan psikologis lebih dominan. Berdasarkan ciri-ciri tersebut di atas, dapat
diketahui bahwa tugas terpenting dari manajemen melalui pengendalian manajemen
adalah beusaha mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien.
Agar tugas tersebut dapat dijalankan dengan baik, pada tahap pertama manajer
harus memutuskan, apa yang akan dicapai oleh organisasi dan cara untuk mencapainya,
lewat keputusan ini akan diketahui seperangkat tujuan organisasi dan strategi menjadi
sejumlah kebijakan-kebijakan yagn dapat menuntut arah, maupun program-program
kegiatan untuk tercapainya tujuan tersebut. Setelah keputusan-keputusan tersebut dibuat,
maka pengendalian manajemen mulai bertugas untuk memastikan bahwa kehendak
manajemen telah dilaksanakan oleh seluruh organisasi.
1. PENGERTIAN SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN
a. Fungsi Pengendalian Manajemen
Pengendalian manajemen merupakan usaha yang tersistematis dari perusahaan
untuk mencapai tujuannya dengan cara membandingkan prestasi kerja dengan
rencana dan membuat tindakan yang tepat untuk mengoreksi perbedaan yang penting.
Pengendalian biaya yang efektif akan tergantung pada komunikasi yang baik
antara informasi akuntansi dengan manajemen. Dengan membuat laporan prestasi
kerja, controller memberikan saran kepada berbagai tingkat manajemen mengenai
tindakan perbaikan yang diperlukan dalam suatu kegiatan. Laporan bisa berbentuk
pernyataan langsung ataupun tertulis dari kontroller kepada tingkat manajemen
perusahaan yang berisikan laporan penyimpangan dari rencana yang telah ditentukan,
sesuai dengan prinsip manajemen berdasarkan penyimpangan. Laporan ini selain
laporan penyimpangan rencana (jika ada) juga memberikan laporan prestasi kerja
yang telah dicapai oleh para pekerja.
b. Sistem Pengendalian Manajemen Mempunyai Unsur-Unsur :
1) Detektor
2) Selektor
7. 3) Efektor
4) Komunikator
Unsur-unsur ini satu sama lain saling berhubungan dan membentuk suatu
proses kerja. Proses yang terjadi berawal ketika detektor mencari informasi tentang
aktivitas. Detektor ini dapat berupa sistem informasi baik formal maupun informasi,
yang menyediakan informasi kepada pimpinan mengenai apa yang terjadi di dalam
suatu aktivitas.
Setelah informasi diperoleh, aktivitas yang terekam didalamnya dibandingkan
dengan standar atau patokan berupa kriteria mengenai apa yang seharusnya
dilaksanakan dan seberapa jauh perlunya pembenaran.
Proses perbaikan dilaksanakan oleh efektif, sehingga penyimpanan-
penyimpanan diubah agar kegiatan kembali mengikuti kriteria yang telah ditetapkan.
Begitulah proses pengendalian manajemen, dinamis dan berkelanjutan.
c. Proses Pengendalian Manajemen
Proses pengendalian manajemen yang baik sebenarnya formal, namun sifat
pengendalian informal masih banyak terjadi. Pengendalian manajemen formal
merupakan tahap-tahap yang saling berkaitan satu sama lain, terdiri dari proses :
1) Pemrograman (Programming)
Dalam tahap ini perusahaan menentukan program-program yang akan
dilaksanakan dan memperkirakan sumber daya yang akan alokasikan untuk setiap
program yang telah ditentukan.
2) Penganggaran (Budgeting)
Pada tahap penganggaran ini program direncanakan secara terinci, dinyatakan
dalam satu moneter untuk suatu periode tertentu, biasanya satu tahun. Anggaran
ini berdasarkan pada kumpulan anggaran-anggaran dari pusat
pertanggungjawaban.
3) Operasi dan Akuntansi (Operating and Accounting)
Pada tahap ini dilaksanakan pencatatan mengenai berbagai sumber daya yang
digunakan dan penerimaan-penerimaan yang dihasilkan. Catatan dan biaya-biaya
tersebut digolongkan sesuai dengan program yang telah ditetapkan dan pusat-
pusat tanggungjawabnya. Penggolongan yang sesuai program dipakai sebagai
dasar untuk pemrograman di masa yang akan datang, sedangkan penggolongan
yang sesuai dengan pusat tanggung jawab digunakan untuk mengukur kinerja para
manajer.
4) Laporan dan Analisis (Reporting and Analysis)
Tahap ini paling penting karena menutup suatu siklus dari proses pengendalian
manajemen agar data untuk proses pertanggungjawaban akuntansi dapat
dikumpulkan.
Analisis laporan manajemen antara lain dapat berupa :
1) Perlu tidaknya strategi perusahaan diperiksa kembali.
2) Perlu tidaknya dilakukan penghapusan, penambahan, atau pengubahan program di
tahun yang akan datang.
3) Dari analisis penyimpangan dapat disimpulkan perlunya diadakan perubahan
anggaran, apabila sudah tidak realistis.
8. 4) Dari laporan-laporan dapat diambil kesimpulan perlu adanya perbaikan-perbaikan
untuk masalah yang tidak dapat diantisipasi.
B. PENGERTIAN, PEMBAGIAN, FUNGSI DAN UNSUR-UNSUR PENGENDALIAN
INTERN.
1. PENGERTIAN PENGENDALIAN INTERN
Kebutuhan terhadap struktur pengendalian intern sangat dirasakan pada suatu
keadaan dimana pimpinan karena keterbatasannya tidak sanggup lagi secara langsung
mengendalikan segala kegiatan yang terjadi dalam perusahaan. Keadaan seperti ini
biasanya disebabkan karena ruang lingkup perusahaan sebagai suatu kesatuan ekonomi
sudah meluas sedemikian rupa sehingga struktur organisasi perusahaan menjadi
kompleks dan melebar ke segala arah.
Pengendalian intern merupakan suatu istilah yang semakin banyak digunakan
dalam berbagai variasi kepentingan. Dalam perkembangannya pengendalian intern
mempunyai beberapa pengertian, diantaranya menurut Bambang Hartadi (1990 : 121)
membedakan pengertian pengendalian intern dalam arti sempit dan luas sebagai berikut :
“Dalam arti sempit, istilah pengendalian intern sama dengan pengertian internal
check yang merupakan prosedur-prosedur mekanis untuk memeriksa ketelitian
data-data administrasi yang didalamnya sudah termasuk prosedur-prosedur
akuntansi dan operasional.”
Sedangkan dalam arti luas
“Pengendalian intern dapat dipandang sebagai sistem sosial yang mempunyai
wawasan atau makna khusus yang berada dalam organisasi perusahaan. Sistem
tersebut terdiri dair kebijakan, teknik, prosedur, alat-alat fisik, dokumentasi, orang-
orang yang berinteraksi satu sama lain diarahkan untuk :
1. Melindungi harta
2. Menjamin terhadap terjadinya hutang yang tidak layak
3. Menjamin ketelitian dan dapat dipercayainya data akuntansi
4. Dapat diperolehnya operasi yang efisien
5. Menjamin ditaatinya kebijakan perusahaan.
Pengendalian intern di atas sesuai dengan pengertian yang dimuat dalam
“Statement on Auditing Procedure” dengan definisi sebagai berikut :
“Sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi, semua metode dan
ketentuan-ketentuan yang terkoordinasi yang dianut dalam perusahaan untuk melindungi
harta kekayaan, memeriksa ketelitian dan seberapa jauh data akuntansi dapat dipercaya,
meningkatkan efisiensi usaha dan mendorong ditaatinya kebijakan perusahaan yang telah
ditetapkan.”
Menurut Wilson dan Campbell (1991 : 123) pengendalian intern dalam arti yang
luas meliputi pengendalian yang bersifat akuntansi adalah :
“Pengendalian akuntansi (accounting control) mencakup rencana organisasi dan
semua metode dan prosedur yang terutama mencakup pengamanan harta
perusahaan serta keterandalan (eliability) dari catatan-catatan keuangan. Pada
umumnya ia meliputi pengendalian seperti misalnya sistem kewenangan dan
persetujuan, pemisahan tugas-tugas yang berhubungan dengan pembukuan dan
laporan-laporan akuntansi dari tugas-tugas yang berhubungan dengan asuransi atau
9. perlindungan / pemeliharaan harga, pengamanan fisik dari harga dan pemeriksaan
intern.
Wilson dan Compbell (1991 : 124), yang bersifat administratif adalah :
“Pengendalian administratif (administrative control) terdiri dari rencana organisasi
dan semua metode dan prosedur yang terutama berhubungan dengan efisiensi
operasi dan ketaatan pada kebijaksanaan manajemen dan biasanya hanya
berhubungan secara tidak langsung dengan catatan finansial. Pada umumnya ia
meliputi pengendalian-pengendalian seperti misalnya analisa statistik, time and
motion studies, laporan pelaksanaan, program latihan pegawai dan pengendalian
kualitas.”
Dengan demikian pengendalian intern adalah semua cara yang diambil untuk
memastikan pimpinan dalam menempuh jalannya operasi perusahaan di mana segala
sesuatunya harus berjalan sebagaimana mestinya dan harus disesuaikan dengan ketentuan
serta kebijaksanaan yang telah ditetapkan pimpinan, oleh karena itu menjadi tanggung
jawab pimpinanlah untuk mengadakan suatu sistem pengendalian intern yang baik.
2. PEMBAGIAN PENGENDALIAN INTERN
Apabila kita memperhatikan secara seksama pengertian dari pengendalian intern
yang dikemukakan di atas, maka akan terlihat bahwa pengendalian intern disini dibagi
atas 2 bagian, yakni :
a. Suatu pengendalian yang berhubungan langsung dengan maslaah pengamanan harta
perusahaan dan dapat diandalkannya catatan-catatan keuangan. Yang termasuk dalam
pengendalian ini adalah :
1) Sistem pemberian wewenang, yaitu mencakup apakah transaksi-transaksi telah
sesuai dengan persetujuan atau wewenang yang telah ditetapkan, baik yang
bersifat umum maupun yang bersifat khusus.
2) Sistem pencatatan (akuntansi) yang berkenaan dengan apakah transaksi-transaksi
yang dilakukan telah dicatat sedemikian rupa, sehingga :
a) Memungkinkan dibuat ikhtisar-ikhtisar keuangan yang sesuai dengan prinsip-
prinsip akuntansi yang lazim atau kriteria lain yang sesuai dengan tujuan
ikhtisar tersebut.
b) Menekankan pertanggungjawaban atas harta perusahaan.
3) Pemisahan fungsi antara tugas-tugas opersional terutama yang berhubungan
dengan tugas-tugas pencatatan, pengawasan physic atas harta perusahaan.
4) Sistem pencocokan antara jumlah aktiva / harta perusahaan yang tercatat dalam
catatan perusahaan dengan aktiva / harta perusahaan yang ada secara periodik
atau pada waktu tertentu dan tindakan-tindakan sewajarnya yang dilakukan jika
terjadi perbedaan.
b. Suatu pengendalian yang berhubungan langsung dengan masalah pencapaian tujuan,
yaitu masalah efisiensi usaha, efektivitas, kehematan dalam bidang operasional dan
ketaatan terhadap kebijakan serta prosedur yang telah ditetapkan, pada umumnya
tidak berhubungan langsung dengan catatan keuangan, termasuk dalam pengendalian
ini seperti :
1) Prosedur kerja
2) Analisa statistik
3) Pelatihan, mutasi dan rotasi pegawai
4) Rencana cuti dan lain sebagainya.
10. 3. FUNGSI PENGENDALIAN INTERN
Fungsi pengendalian intern adalah :
a. Mencegah terjadinya penyimpangan, kelalaian dan kelemahan sehingga tidak terjadi
kerugian yang diinginkan.
b. Memperbaiki kesalahan dan penyelewengan agar pelaksanaan pekerjaan tidak
mengalami hambatan dan peborosan-pemborosan.
c. Mempertebal rasa tanggung jawab terhadap pegawai yang diserahi tugas dan
wewenang dalam pelaksanaan pekerjaan.
d. Mendidik para pegawai untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan prosedur yang
telah ditetapkan.
Pelaksanaan pengendalian intern dalam suatu perusahaan diharapkan dapat mampu
mengetahui dan mencegah kemungkinan terjadinya penyimpangan. Meskipun pada
akhirnya tujuan yang diinginkan dapat tercapai dengan baik tetapi hendaknya akibat
sampingan yang mungkin timbul dan dapat merugikan perusahaan dapat ditekan sekecil
mungkin dan bila mana mungkin dihilangkan.
4. UNSUR-UNSUR PENGENDALIAN INTERN
a. Struktur Organisasi
Struktur organisasi yang tepat bagi suatu perusahaan belum tentu baik bagi
perusahaan yang lain. Perbedaan struktur organisasi di antara berbagai hal seperti
jenis, luas perusahaan, banyaknya cabang-cabang dan lain-lain.
Suatu dasar yang berguna dalam menyusun struktur organisasi perusahaan
adalah pertimbangan bahwa organisasi itu harus fleksibel dalam arti memungkinkan
adanya penyusunan-penyusunan tanpa harus adanya perubahan total. Selain itu
organisasi yang disusun harus dapat menunjukkan garis-garis wewenang dan
tanggung jawab yang jelas, dalam arti jangan sampai terjadi adanya overlap fungsi
masing-masing bagian. Untuk dapat memenuhi syarat bagi adanya suatu pengawasan
yang baik, hendaknya struktur organisasi dapat memisahkan fungsi-fungsi
operasional, penyimpanan dan pencatatan. Pemsiahan fungsi-fungsi ini diharapkan
dapat mencegah timbulnya kecurangan-kecurangan dalam perusahaan.
Contoh-contoh sederhana pemisahan fungsi dalam perusahaan dan adanya
penetapan garis wewenang dan tanggung jawab yang jelas adalah sebagai berikut :
1) Seorang kasir yang menerima dan menyimpan uang tidak boleh mengurus
administrasi dalam piutang.
2) Kepala gudang yang bertanggung jawab di gudang tidak boleh mengurus
administrasi persediaan.
3) Jika ada pegawai yang upahnya harian maka harus ada seorang yang khusus
dipisahkan antara yang mencatat absensi, yang membuat daftar gaji, dan
membayarnya.
Selanjutnya, tugas-tugas hendaknya dibagi-bagikan antara beberapa pegawai
sehingga tidak ada seorangpun yang mengerjakan suatu transaksi dari permulaan
sampai akhir. Pada transaksi-transaksi yang penting harus diikutsertakan sedikitnya
dua orang dan hasil pekerjaan mereka dipergunakna untuk saling mengecek.
b. Sistem wewenang dan prosedur pembukuan
11. Untuk dapat mengatasi transaksi-transaksi di dalam perusahaan yang berkenaan
dengan data-data finansial yang menyangkut perusahaan, harta, utang, modal dan
hasil usaha dlaam suatu periode akuntansi perlu dibuatkan suatu pedoman sistem dan
prosedur akuntansi yang didalamnya tercakup klasifikasi rekening. Agar tujuan-
tujuan yang hendak dicapai oleh manajer dapat dilaksanakan dengan tepat, maka
perlu penyusunan formulir-formulir dan pencatatan-pencatatan yang baik dan tepat.
Adapun syarat-syarat pencatatan atau pembukuan yang baik demi
terlaksananya pengawasan intern haruslah memenuhi hal-hal seperti di bawah ini :
1) Pembukuan itu harus secara organitoris terpisah dari tanggung jawab penjagaan.
2) Pembukuan itu harus rencanakan sedemikian rupa sehingga terbentuk dan
terpelihara adanya catatan-catatan yanglengkap dan tetap mengenai tanggung
jawab dan hasil-hasilnya.
3) Pembukuan tersebut harus selalu menyertai setiap transaksi-transaksi yang terjadi.
4) Pembagian tanggung jawab pembukuan harus mencakup tanggung jawab yang
sepenuhnya tentang penyelenggaraanya.
c. Praktek-praktek yang sehat
Yang dimaksud praktek-praktek yang sehat adalah setiap pegawai dalam
perusahaan melaksanakan tugasnya sesuai dengan prosedur yang ditetapkan. Praktek
yang sehat ini harus berlaku untuk ke seluruh prosedur yang ada, sehingga pekejaan
suatu bagian akna langsung dicek oleh bagian lainnya. Pekerjaan pengecekkan seperti
ini dapat terjadi bila struktur organisasi dan prosedur yang disusun itu sudah
memisahkan tugas-tugas dan wewenang-wewenang sehingga tidak ada satu bagian
pun dalam perusahaan yang mengerjakan suatu transaksi dari awal sampai akhir.
d. Pegawai yang cakap
Tingkat kecakapan pegawai dari suatu perusahaan akan sangat mempengaruhi
sukses tidaknya suatu sistem pengendalian intern. Apabila sudah disusun struktur
organisasi yang tepat, prosedur yang baik, tetapi tingkat kecakapan tidak memenuhi
syarat yang diminta, bisa diharapkan bahwa sistem pengawasan intern juga tidak akan
berhasil dengan baik.
Untuk mendapatkan pegawai yang cukup cakap harus dimulai sejak
penerimaan pegawai baru yaitu melalui tes-tes dan seleksi agar dapat ditentukan
apakah yang bersangkutan memenuhi kriteria yang diinginkan.
Dalam proses penilaian pengendalian intern yang berhubungan dengan
karyawan, beberapa hal yang diperlukan antara lain :
1) Apakah karyawan tersebut mempunyai pengalaman dan latar belakang pendidikan
yang cukup dalam menangani tugasnya.
2) Apakah mereka diawasi secara cukup untuk menjamin pekerjaannya dilakukan
sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
3) Apakah karyawan yang menangani / menyimpan dana atau surat berharga cukup
terjaminkan.
Pegawai yang cukup cakap untuk suatu pekerjaan bukan berarti pegawai yang
tingkat pendidikannya paling tinggi, sehingga gajinya juga besar, tetapi mungkin
dengan pendidikan menengah sudah cukup. Hal-hal ini seperti perlu dipertimbangkan
agar dapat diperoleh pegawai yang cukup cakap tetapi juga ekonomis.
e. Pengawasan tambahan
12. Untuk menjamin pengawasan intern dengan baik selain terpenuhinya keempat
unsur di atas, diperlukan beberapa pengawasan tambahan yang terdiri :
1) Laporan
Unsur laporan juga hal yang penting dalam pelaksanaan pengawasan intern yang
baik. Laporan ini diserahkan kepada atasan dengan maksud agar atasan dapat
mengetahui hasil kegiatan perusahaan. Agar tercapainya pengawasan intern yang
memuaskan sangat diperlukan ketelitian baik dalam penyelenggaraan maupun
dalam penentuan apa yang harus dilaporkan maka harus diperhatikan faktor-
faktor yang dibutuhkan dalam menyusun laporan, yaitu :
a) Tepat waktunya, laporan akan hilang nilainya apabila laporan tidak dilaporkan
pada waktunya atau terlambat melaporkannya.
b) Ketelitian, dalam menyusun laporan sangat diperlukan, karena kesalahan dalam
membuat laporan akan membuat kerugian dan tidak berguna lagi bagi
perusahaan.
c) Berguna, kebanyakan laporan dimaksudkan untuk memperlihatkan hasil salah
satu fase dalam proses yang dipimpin oleh seorang pegawai. Oleh karena itu
agar laporan tersebut dapat dimanfaatkan dengan baik, maka laporan harus
dipisahkan jawabnya yaitu segala sesuatu kegiatan transaksi atau kejadian
yang ada.
d) Jelas, laporan-laporan harus memberikan gambaran yang lengkap dan jelas
tentang apa-apa yang telah berlangsung. Laporan yang dibuat tentunya setelah
berlangsungnya pekerjaan maka laporan harus tepat pada waktunya, teliti,
lengkap dan tidak memihak.
2) Standar atau budget
Standar atau budget merupakan alat untuk mengukur realisasi. Dengan adanya
standar atau budget maka laporan-laporan itu bisa disusun dengan
membandingkan antara realisasi dengan standar atau budgetnya, sehingga dapat
diketahui penyimpangan-penyimpangan yang terjadi.
3) Staf audit intern
Staf audit intern merupakan bagian atau pegawai dalam perusahaan yang tugasnya
melakukan pemeriksaan terhadap pelaksanaan prosedur-prosedur yang telah
ditetapkan. Pemeriksaan ini dapat dipergunakan untuk mengetahui apakah
pelaksanana kerja itu sesuai atau menyimpang dari yang sudah ditetapkan.
Prosedur-prosedur yang telah disusun dengan tujuan untuk mengadakan suatu
sistem pengendalian intern, maka dapat mengetahui apakah ketetapan yang sudah
ada tersebut dipatuhi atau tidak.
C. PENGENDALIAN INTERN KAS
Menurut Bambang Hartadi, “yang dimaksud kas adalah : “Alat pembayaran yang
siap dan bebas dipergunakan untuk membiayai kegiatan umum perusahaa.”
Menurut Wilson dan Campbell (1991 : 343), menyebutkan tujuan pengelolaan /
manajemen kas adalah :
1. Penyediaan kas yang cukup untuk operasi jangka pendek dan jangka panjang.
2. Penggunaan dana perusahaan secara efektif pada setiap waktu.
13. 3. Penetapan tanggung jawab untuk penerimaan kas dan pemberian perlindungan yang cukup
sampai dana disimpan.
4. Penyelenggaraan pengendalian untuk menjamin bahwa pembayaran-pembayaran hanya
dilakukan untuk tujuan yang sah.
5. Penyelenggaraan catatan-catatan kas yang cukup.
Telah diketahui bahwa sumber penerimaan kas untuk berbagai jenis industri atau
perdagangan yang khas adalah :
a. Penagihan piutang
b. Penjualan kontan
c. Penerimaan royalty
d. Sewa dividen
e. Dividen
Sedangkan pengeluaran kas dalam perusahaan industri atau perdagangan biasanya
terdiri dari :
1. Gaji tetap
2. Gaji perjam
3. Bahan baku
4. Pajak
5. Biaya perjalanan
6. Biaya operasi yang lain
7. Bunga
8. Pembelian peralatan
1. PENGENDALIAN INTERN ATAS PENERIMAAN KAS
Dalam organisasi perusahaan pada umumnya dijumpai banyak jenis transaksi kas
yang biasa atau rutin.
Beberaepa sumber yang khas adalah :
a. Penerimaan melalui pos
b. Penjualan kontan
c. Penjualan kredit
Dengan tidak mempersoalkan sumber kasnya, basis untuk pencegahan kesalahan
atau kecurangan adalah prinsip pengendalian intern. Sistem tersebut meliputi pemisahan
fungsi antara pengurusan fisik uang dengan penyelenggaraan pembukuannya. Sistem ini
mengharuskan pekerjaan seseorang pegawai dengan pegawai lain dapat saling
melengkapi.
Sistem pengendalian intern penerimaan kas, adalah :
a. Semua penerimaan kas melalui pos harus dicatat sebelum ditransfer kepada kasir.
b. Semua penerimaan harus disetor sepenuhnya setiap hari.
c. Fungsi penerimaan kas dan pengeluaran kas harus dipisahkan sama sekali.
d. Penanganan fisik kas harus dipisahkan seluruhnya dari penyelenggaraan pembukuan
dan kasir tidak berwenang atau berhak terhadap pembukuan.
e. Para agen dan wakil lapangan diharuskan memberikan kwitansi tanda terima, tentunya
dengan meninggalkan tembusan untuk arsip.
f. Semua pegawai yang menangani kas atau pembukuan kas diharuskan mengambil cuti,
orang lain harus menggantikannya selama cuti. Juga, pada waktu yang tidak
14. diberitahu, para pegawai harus dipisahkan ke tugas lain untuk mendeteksi atau
mencegah terjadinya kolusi atau persekongkolan.
Untuk mengetahui cara penggelapan atau kecurangan terhadap kas di dalam
perusahaan maka perlu diketahui beberapa cara atau pedoman yang lazim digunakan
dalam penyalahgunaan dana perusahaan, yaitu meliputi :
a. Penerimaan perpos
1) Lapping yaitu menyelewengkan kas dengan cara melaporkan penerimaan lebih
lambat dari pada saat penerimaannya, perkiraan debitur yang bersangkutan baru
akan dikredit setelah diterima pembayaran dari debitur lain.
2) Menggunakan dana untuk sementara waktu, tanpa memalsukan catatan /
pembukuan atau hanya dengan tidak mencatat uang yang diterima.
3) Dengan mencantumkan angka penjumlahan buku kas yang lebih besar / lebih kecil
daripada jumlah yang sebenarnya.
4) Dengan terlalu tinggi membukukan potongan harga dan potongan-potongan
lainnya.
5) Dengan menghapuskan piutang yang tidak tertagih dan mengantongi uang hasil
penagihan piutang.
6) Dengan menahan berbagai jenis pendapatan lain-lain.
b. Penjualan over-the counter
1) Dengan tidak melaporkan semua penjualan, sebaliknya mengantongi uangnya.
2) Dengan secara salah menjumlahkan lembaran penjualan dan mengantongi uang
sebesar selisihnya.
3) Dengan membukukan pengeluaran palsu
4) Denngan meregistrasikan jumlah penjualan yang lebih kecil dari pada jumlah yang
sebenarnya.
5) Dengan mengantongi kelebihan kas
c. Penagihan oleh para tenaga penjual
1) Menguangkan cek “kontak.”
2) Tidak melaporkan adanya penjualan.
3) Dengan terlalu tinggi melaporkan jumlah trade-ins (tukar tambah).
Selain pemisahan tugas, cara lain yang dapat dilaksanakan untuk menghalangi
terjadinya penyimpangan / penyelewenangan, salah satunya adalah dengan melakukan
pemeriksaan mendadak oleh uditor intern atau oleh akuntan publik.
1. PENGENDALIAN INTERN PENGELUARAN KAS
Ada dua aspek pengendalian yaitu :
a. Penentuan waktu pembayaran
b. Sistem pengendalian intern
Kegunaan adanya pengendalian yang teliti terhadap waktu pembayaran adalah
untuk menjamin agar rekening-rekening dibayarkan pada saat telah jatuh tempo, dengan
cara demikian, maka kas dapat dihemat untuk investasi sementara.
Beberapa prinsip pengendalian intern pengeluaran kas :
a. Kecuali untuk transaksi kas kecil, semua pembayaran harus dilakukan dengan cek.
b. Semua cek harus diberi nomor lebih dahulu
c. Tanggung jawab untuk penerimaan kas harus dipisahkan dari tanggung jawab untuk
pengeluaran kas
15. d. Pencatatan kas harus terpisahkan sama sekali dari tugas melakukan pembayaran
e. Faktur yang telah disetujui untuk pembayaran dan semua dokumen pendukung yang
diperlukan harus menjadi prasyarat untuk melakukan pembayaran.
f. Setelah pembayaran dilakukan, semua dokumen pendukung harus diberi tanda “telah
dibayar” agar tidak bisa dipergunakan untuk kedua kalinya.
Di dalam pengeluaran kas terdapat juga penyalahgunaan dana atau kecurangan.
Beberapa cara umum untuk melakukan kecurangan adalah sebagai berikut :
a. Menyiapkan bukti voucher palsu atau mengajukan voucher untuk mendapatkan
pembayaran dua kali.
b. Kiting atau pinjaman tanpa mendapat persetujuan dengan cara tidak mencatat
pembayaran, tetapi mencatat penyetoran dalam hal melakukan transfer bank.
c. Mencantumkan jumlah total yang tidak benar dalam buku kas
d. Menaikkan jumlah cek setelah ditandatangani
e. Mencantumkan potongan harga dengan jumlah yang lebih rendah dari pada yang
sebenarnya.
f. Menguangkan cek gaji / upah atau dividen yang belum ditagih oleh yang berhak.
g. Mengubah bukti / voucher pengeluaran kas kecil.
h. Memalsukan cek dan memusnahkannya pada saat telah diterima dari bank
menggantikannya dengan cek lain yang dibatalkan atau dengan nota pembebanan.
Sumber :
http://www.ilmu-ekonomi.com/2012/03/pengendalian-intern-dalam-sistem.html , , (8 September
2017 jam 19:00WIB)
https://oriza8.wordpress.com/artikel/pendidikan/pengendalian-intern-dalam-sistem-informasi-
akuntansi/ , (8 September 2017 jam 19:00WIB)
https://lintongnababan.wordpress.com/2008/08/28/sistem-pengendalian-manajemen/ , (8
September 2017 jam 19:00WIB)
16. JAWABAN QUIS 1 MINGGU KE 2
Pengertian Sistem dan Contohnya
Sistem adalah sekelompok komponen dan elemen yang digabungkan menjadi satu untuk
mencapai tujuan tertentu. Sistem berasal dari bahasa Latin (systēma) dan bahasa Yunani
(sustēma) adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama
untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi untuk mencapai suatu tujuan. Istilah ini
sering dipergunakan untuk menggambarkan suatu set entitas yang berinteraksi, di mana suatu
model matematika seringkali bisa dibuat.
Sistem juga merupakan kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan yang berada dalam
suatu wilayah serta memiliki item-item penggerak, contoh umum misalnya seperti negara.
Negara merupakan suatu kumpulan dari beberapa elemen kesatuan lain seperti provinsi yang
saling berhubungan sehingga membentuk suatu negara dimana yang berperan sebagai
penggeraknya yaitu rakyat yang berada dinegara tersebut.
Ada banyak pendapat tentang pengertian dan definisi sistem yang dijelaskan oleh beberapa ahli.
Berikut pengertian dan definisi sistem menurut beberapa ahli:
Jogianto (2005:2), Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk
mencapai suatu tujuan tertentu. Sistem ini menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan
kesatuan yang nyata, seperti tempat, benda dan orang-orang yang betul-betul ada dan terjadi.
Indrajit (2001:2), Sistem adalah kumpulan-kumpulan dari komponen-komponen yang
memiliki unsur keterkaitan antara satu dengan lainnya.
Lani Sidharta (1995:9), Sistem adalah himpunan dari bagian-bagian yang saling
berhubungan, yang secara bersama mencapai tujuan-tujuan yang sama.
17. Murdick, R. G (1991:27), Sistem adalah seperangkat elemen yang membentuk kumpulan
atau prosedur-prosedur atau bagan-bagan pengolahan yang mencari suatu tujuan bagian atau
tujuan bersama dengan mengoperasikan data dan/atau barang pada waktu rujukan tertentu
untuk menghasilkan informasi dan/atau energi dan/atau barang.
Davis, G. B (1991:45), Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang beroperai
bersama-sama untuk menyelesaikan suatu sasaran.
Contoh Sistem informasi dalam kehidupan sehari hari :
Sistem layanan/informasi akademis yang memungkinkan mahasiswa memperoleh data
akademis dan mendaftar mata kuliah yang diambil pada tiap semester. Dengan adanya
layanan sistem informasi ini, sangat memudahkan mahasiswa dalam setiap
kepentingannya, ketika mengisi KRS kita tidak harus berangkat ke kampus hanya untuk
mengisi KRS saja. Kita sudah bisa mengakses lewat internet sehingga bisa di akses
dimana saja sekalipun kita sedang berada di luar kota. Semua informasi bisa kita
dapatkan disini, mulai dari rekap nilai kita dalam setiap semester, kemudian pendaftaran-
pendaftaran seperti KKN, wisuda,
dll.
Sistem pemesanan tiket secara online, misalnya pemesanan tiket kereta atau pesawat.
Melalui sistem informasi ini kita tidak harus lagi cape antri di loket untuk membeli tiket,
kita cukup buka internet kemudian melakukan transaksi untuk pembelian atau pemesanan
tiket yang kita perlukan, sehingga menghemat waktu juga hemat tenaga dan
18. meminimalisir kemungkinan kehabisan tiket.
Sistem SMS Banking dan Internet Banking, SMS Banking adalah layanan informasi
perbankan yang dapat diakses langsung melalui telepon Selular/handphone dengan
menggunakan media SMS (short message service). SMS Banking merupakan layanan
yang disediakan Bank menggunakan sarana SMS untuk melakukan transaksi keuangan
dan permintaan informasi keuangan , misalnya cek saldo, mutasi rekening,pembayaran
(kartu kredit), dan pembelian (pulsa isi ulang). Biasanya kita harus ke Bank atau ATM
untuk meregistrasi sistem ini. Kemudian Internet Banking, yaitu transaksi keuangan yang
dapat dilakukan hanya dengan komputer dengan memanfaatkan koneksi internet.
Transaksi yang dapat dilakukan sama halnya dengan SMS Banking. Biasanya
diSmartphone sudah tersedia aplikasi layanan
19. tsb.
Video Call, dengan sistem ini komunikasi kita dengan kerabat, teman, atau siapa saja
menjadi lebih mudah baik itu yang di luar negeri sekalipun, kita dapat melakukan Video
Call dengan menggunakan aplikasi seperti SKYPE, IM Messengger, Smartphone, dll
dengan koneksi internet atau pulsa.
Contoh Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Real di Instansi / Perusahaan:
Dimisalkan : PT Samsung Electronics Indonesia (SEIN)
PT Samsung Electronics Indonesia (SEIN) mempunyai sebuah portal yang bisa diakses oleh para
karyawan SEIN yang berada di seluruh indonesia, yang dinamanakan Samsung Electronics
20. Enterprise Portal atau biasa disebut SEEP. seluruh karyawan mempunyai akses untuk mendapat
data-data yang dibutuhkan di portal ini. akses tersebut berupa email resmi dari PT SEIN yang
dapat dipakai untuk log in ke dalam portal untuk memperoleh atau memberikan informasi
terbaru mengenai data perusahaan.
Sistem yang digunakan oleh PT Samsung Electronics Indonesia ini adalah Global Digital
Logistic System (GDLS) yang digunakan untuk mengendalikan invertori milik perusahaan.
Fungsi dari sistem GLDC :
Mendapat informasi mengenai persediaan barang yang tersedia.
Mengetahui pengiriman barang dari pusat ke cabang atau sebaliknya
membuat jadwal - jadwal pengiriman barang meliputi tujuan, rute perjalanan, dan
no.Truk yang digunakan
Mengetahui nilai barang yang telah dikirim / diterima termasuk biaya tambahan lainnya.
Mengetahui adanya pengembalian barang yang dikarenakan tidak laku atau barang rusak.
Beberapa fungsi dan tujuan dari Subsistem GLDC :
Stock
Digunakan untuk mengetahui status penerimaan barang dan perhitungan fisik persediaan barang
di gudang.
Delivery
Digunakan Untuk membuat jadwal pengiriman barang, mengalokasikan truk yang digunakan,
mengetahui status pengiriman, mengetahui pengiriman barang yang tertunda atau terlambat dan
konfirmasi pengiriman.
Cost
Digunakan untuk me-manage berbagai faktor pengiriman yang terdiri dari biaya-biaya lain,
tujuan pengiriman, kondisi barang, tarif dan untuk mengetahui apabila terjadi kekeliruan dalam
pengiriman.
Return
Digunakan untuk mengetahui tentang adanya pengembalian barang yang rusak atau tidak laku.
KARAKTERISTIK SISTEM
Karakteristik sistem adalah sistem yang mempunyai komponen-komponen, batas sistem,
lingkungan sistem, penghubung, masukan, keluaran, pengolah dan sasaran. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada gambar 2.2 dibawah ini yang merupakan karakteristik sistem.
21. Gambar 2.2 Karakteristik Sistem
Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa karakteristik sistem dapat dibagi menjadi 8 bagian,
yaitu :
1. Komponen
Elemen-elemen yang lebih kecil yang disebut sub sistem, misalkan sistem komputer terdiri dari
sub sistem perangkat keras, perangkat lunak dan manusia.
Elemen-elemen yang lebih besar yang disebut supra sistem. Misalkan bila perangkat keras
adalah sistem yang memiliki sub sistem CPU, perangkat I/O dan memori, maka supra sistem
perangkat keras adalah sistem komputer.
2. Boundary (Batasan Sistem)
Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya
atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai
suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.
3. Environment (lingkungan Luar Sistem)
Lingkungan dari sistem adalah apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi
sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan
sistem tersebut. lingkungan luar yang mengutungkan merupakan energi dari sistem dan dengan
demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedang lingkungan luar yang merugikan harus
ditahan dan dikendalikan, kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.
4. Interface (Penghubung Sistem)
Penghubung merupakan media perantara antar sub sistem. Melalui penghubung ini
memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya. Output
dari satu sub sistem akan menjadi input untuk subsistem yang lainnya dengan melalui
22. penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berinteraksi dengan sub sistem yang
lainnya membentuk satu kesatuan.
5. Input (Masukan)
Masukan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa maintenance
input dan sinyal input. Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut
dapat beroperasi. Sinyal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.
6. Output (Keluaran)
Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang
berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain
atau kepada supra sistem.
7. Proses (Pengolahan Sistem)
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai
pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi
akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa
barang jadi.
8. Objective and Goal (Sasaran dan Tujuan Sistem)
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran,
maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali
masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem
dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.
peran sistem informasi manajemen dalam bisnis sangatlah penting yakni membantu segala
kegiatan bisnis, meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam bekerja, juga membatu dalam
pengambilan keputusan manajerial, dan menjaga kekompakan kerja dalam bisnis entah antara
karyawan dengan manajer maupun karyawan dengan karyawan, sehingga dapat memperkuat
posisi kompetitif perusahaan dalam pasar yang setiap saat berubah.
Alasan yang mendasar mengapa sistem informasi manajemen sangat penting dalam bisnis yakni
karena merupakan dasar bagi jalannya bisnis saat ini, mengapa penulis menyebutkan dasar dari
bisnis ?, yakni karena jika tampa sistem informasi manajemen maka perusahaan tidak akan
mampu bersaing dalam ekonomi global. Pengubahan perusahaan menjadi perusahaan digital juga
menjadi salah satu alasan yang mendasar karena dengan diubahnya perusahan tersebut menjadi
perusahaan digital maka kinerja suatu perusaan akan menjadi lebih kompetitif dan efisien dalam
menjalankan proses bisnis inti serta dalam hubungan dengan pelanggan, pemasok dan karyawan.
23. Tujuan bisnis menggunakan sistem informasi manajemen yakni untuk mencapai tujuan utama
suatu organisasi (perusahaan) seperti: keunggulan bersaing dengan perusaan lain, keunggulan
operasional, penciptaan produk baru, pelayanan yang memuaskan dan memudahkan serta
mempererat hubungan pemasok dengan pelanggan, meningkatkan proses pengambilan
keputusan, dan menjaga eksistensi serta kelangsungan hidup suatu organisasi (peusahaan) dari
hari ke hari.
SISTEM Informasi Dalam Dunia Bisnis
Konsep Dasar :
SISTEM Informasi Dalam Dunia Bisnis
( Foundations of Information Systems in Business )
1.Konsep Dasar : Sistem Informasi Dalam Dunia Bisnis (Foundations of Information Systems
in Business)
Mengapa mempelajari Sistem Informasi dan Teknologi Informasi ?
SI & TI telah menjadi komponen yang sangat penting bagi keberhasilan bisnis dan
organisasi
TI termasuk SI berbasis Internet yang dapat membantu segala jenis bisnis meningkatkan
efisiensi dan efektivitas proses bisnis, pengambilan keputusan manajerial, dan kerjasama
kelompok kerja, hingga memperkuat posisi kompetitif dalam pasar yang cepat sekali
berubah
TI & SI berbasis internet digunakan mendukung tim pengembangan produk, proses
dukungan untuk pelanggan, transaksi e-commerce, atau dalam aktifitas bisnis lainnya.
Apa yang dimaksud dengan Sistem Informasi ?
Rangkaian orang, prosedur, dan sumber daya yang mengumpulkan, mengubah, dan
menyebarkan informasi dalam suatu organisasi
Sebuah sistem yang menerima sumber daya data sebagai input dan memprosesnya ke
dalam produk informasi sebagai outputnya
Apa yang dimaksud dengan Sistem Informasi ?
Input of Data Resources Processing Data Output of Information Products
Pengawasan Kegiatan Sistem
24. Storage of Data Resources/Penyimpanan
Teknologi Informasi
Terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak, komunikasi, manajemen database, dan
teknologi pengolahan informasi lainnya yang dipergunakan dalam suatu sistem
informasi yang berbasiskan komputer
Interaksi yang dinamis dari sistem informasi berbasis komputer dengan telekomunikasi
sebagai tulang punggungnya.
Teknologi Informasi :
Teknologi Hardware komputer, termasuk mikrokomputer, server berukuran menengah,
dan sistem mainframe besar, serta alat-alat input, output dan media penyimpanan yang
mendukung
Teknologi Software komputer, termasuk software sistem operasi, pencari Web, alat
pembuat software, dan software aplikasi untuk bisnis seperti untuk manajemen
hubungan pelanggan dan manajemen rantai pasokan
Teknologi jaringan komunikasi, termasuk media telekomunikasi, prosesor, dan
software yang dibutuhkan untuk menyediakan akses kabel dan nirkabel, serta dukungan
untuk jaringan internet dan jaringan pribadi berbasis Internet, seperti Intranet dan
ekstranet
Teknologi Manajemen Sumber Daya, termasuk software sistem manajemen database
untuk mengembangkan, mengakses dan memelihara database organisasi
Kerangka Kerja Sistem Informasi bagi para
Profesional Bisnis
Lima area pengetahuan yang perlu bagi pemakai (end user) dalam rangka memahami sistim
informasi adalah:
Konsep dasar. Pemakai harus terbiasa dengan komponen dan jenis sistim informasi
yang ada. Tetapi mereka juga harus terbiasa dengan teori tentang sistem secara umum
dan teori tentang pengolahan informasi ( mesin dan manusia).
Teknologi Informasi.Pemakai perlu memahami teknologi, tepatnya, teknologi
informasi mengenai perangkat keras,perangkat lunak,telekomunikasi,database
management, dan bagaimana semua unsur-unsur ini berinteraksi dalam suatu proses
secara dinamis dalam perubahan yang terjadi dengan sangat cepat, pengembangan, dan
cara yang baru dalam melakukan bisnis
3. Aplikasi Bisnis. Bagaimana sistim informasi diimplementasi-kan dalam kegiatan bisnis
dengan permasalahan yang lebih kompleks dibandingkan yang terlihat . Pemakai yang terlatih
mempelajari kedua-duanya, baik tentang bagaimana cara menggunakan sistim informasi untuk
membantu memecahkan permasalahan yang ada dan juga untuk mulai menggunakan (aplikasi
bisnis bergerak dibidang apa??)
25. 4. Proses Pengembangan. Pemakai Sistem Informasi harus mengetahui konsep dasar tentang
pemecahan masalah dan pengembangan. Di sini kamu perlu menjadi terbiasa dengan metodologi
pendekatan sistem , daur hidup pengembangan sistem, dan membuat prototip (mengembangkan
sistem yang lama ke yang baru)
5. Mengelola tantangan. Bagaimana para manajer menggunakan sumber daya Sistem
Informasi sebagai suatu kunci untuk berhubungan dengan pemakai. Terlebih lagi, pengetahuan
tentang manajemen perlu dikuasai oleh masing-masing pemakai , karena IT menuntut pemakai
akhir dapat membuat keputusan yang mandiri dalam mendukung pencapaian sasaran perusahaan
secara keseluruhan (mengetahui target keinginan pasar)
Peran Utama/ Dasar Sistem Informasi Mendukung Berbagai strategi Untuk keunggulan
kompetitif Mendukung pengambilan Keputusan dalam bisnis Mendukung proses dan
operasi bisnis
Peran utama SI
Mendukung Operasi Bisnis . Mulai dari akuntansi sampai dengan penelusuran pesanan
pelanggan, sistim informasi menyediakan dukungan bagi manajemen dalam
operasi/kegiatan bisnis sehari-hari. Ketika tanggapan/respon yang cepat menjadi penting,
maka kemampuan Sistim Informasi untuk dapat mengumpulkan dan mengintegrasikan
informasi keberbagai fungsi bisnis menjadi kritis/penting .
Mendukung Pengambilan Keputusan Managerial. Sistim informasi dapat
mengkombinasikan informasi untuk membantu manager menjalankan menjalankan
bisnis dengan lebih baik, informasi yang sama dapat membantu para manajer
mengidentifikasikan kecenderungan dan untuk mengevaluasi hasil dari keputusan
sebelumnya. Sistem Informasi akan membantu para manajer membuat keputusan yang
lebih baik, lebih cepat, dan lebih bermakna.
Mendukung Keunggulan Strategis. Sistim informasi yang dirancang untuk membantu
pencapaian sasaran strategis perusahaan dapat men-ciptakan keunggulan bersaing di
pasar
Peranan sistem informasi
Meningkatkan pelayanan secara global/menyeluruh antara lain
Mampu meningkatkan persaingan bisnis secara global (melakukan pengelolaan dan pengawasan
pasar global= 1. pengawasan tingkat pelayanan dan tingkat biaya, pelayanan penyebaran
informasi dengan menggunakan global network. 2. perencanaan strategi peruahaan dan
kebijakan (mengetahui selera konsumen, peluang pasar di tempat lain. 3. pengambilan keputusan
untuk pengembangan produk dan ekspansi (dgn adanya strategi perusahaan maka akan bisa
mengembangkan produk dan mapu bersaing di pasar global dan terbetnuk kelompok kerja yang
meluas dn membentuk sistem delivery yang luas)
26. o mampu bersaing di pasar global = (terjadinya perdagangan bebas, mengetahui
peluang pasar, pemanfaatan internet.
o membentuk kelompok kerja yang luas = ( merger dengan perusahaan lain,
perusahan pusat dengan cabang)
o membentuk sistem delivery yang meluas = ( adanya perwakilan2 delibvery
disetiap cabang, dibentuk pelaksanaan transaksi melalui internet)
Melakukan perubahan ekonomi industri (menyediakan informasi dan pengetahuan berbasis
ekonomis = mengetahui daya beli masyarakat, mengetahui informasi seperti kurs valuta asing
sehingga memudahkan pengambilan keputusan dalam hal pembelian bahan baku, jumlah
produksi, tingkat keamanan suatu negara mempengaruhi daya beli masyarakat, bencana alam
juga mempengaruhi tingkat pembelian masyarakat sehingga mempengaruhi exprot kita
o meningkatkan produktivitas = ( perencanaan jadwal kerja, perencanaan jumlah
produksi, mengurangi waktu menganggur)
o meningkatkan produk dan pelayanan yang inovatif dan kreatif.= peningkatan
daya saing kita lihat dari jasa informasi, mengetahui selera masyarakat,
meningkatkan kepuasan pelanggan.
Menyediakan informasi secara global (meningkatkan komunikasi dan analisis perdagangan
dalam skala global = mempersingkat proses produk, kita melakukan analisis2 melalui SWOT
pesaing, bahan baku yang sama tapi harga yang lebih rendah akan meningkatkan penjualan ini
dapat terjadi karena proses produk dapat di persingkat
– menyediakan pelayanan selama 24 jam = internet, mobil banking, layanan hotline
Peran e-Business dalam Bisnis
P’manufakturan Dan produksi
Rekayasa Dan penelitian
Akuntansi Dan keuangan
Pemasok & Mitra bisnis lainnya
Manajemen Rantai Pasokan :
Pegadaan barang, distribusi, dan logistik
Manajemen Hubungan Pelanggan :
Pemasaran Penjualan Layanan Pelanggan
Konsumen dan pelanggan bisnis
Batasan Perusahaan IntranetsThe Internet Extranets
Perusahaan yang melakukan e-business
Internet dan teknologi serta aplikasi yang terkait membuat perubahan drastis dalam cara orang
bekerja dan mengoperasikan bisnis , dan bagaimana teknologi informasi mendu-kung kegiatan
operasi bisnis dan aktivitas kerja para pemakai .
Bisnis dengan cepat akan berubah menjadi perusahaan e-business.
27. o Internet dan jaringan serupa Internet didalam perusahaan (intranets), dan jaringan
antar peru-sahaan dan mitra dagangnya (extranets) akan menjadi infrastruktur
Teknologi Informasi yang utama dalam mendukung kegiatan operasi bisnis dari
sebagian besar perusahaan.
Perusahaan e-business bersandar pada teknologi seperti diatas karena:
o Rekayasa kembali dan revitalisasi proses bisnis internal
o Menerapkan sistem perdagangan elektronik antara perusahaan dengan para
penyalur dan pelanggan mereka.
3. Meningkatkan kerja sama antara berbagai Tim bisnis dan kelompok kerja yang ada dalam
perusahaan .
E-Business:
o Didefinisikan sebagai penggunaan Teknologi Internet kedalam jaringan kerja dan
pemberda-yaan proses bisnis, perdagangan secara elektronik, komunikasi dan
kerja sama/kolaborasi dalam perusahaan(internal) serta dengan pelanggannya,
para penyalurnya, dan stakeholders bisnis lainnya.
Mengelola (manage) Tantangan Pada Perusahaan E-Business
Proses Pengembangan Solusi Sistem Informasi
Proses Pengembangan Sistem Informasi
Siklus Pengembangan Sistim informasi secara tradisional adalah berdasarkan langkah-
langkah pendekatan sistem(sistem approach) untuk memecahkan suatu masalah:
Penyelidikan Sistem. Langkah ini dimulai dengan proses Perencanaan Sistim Informasi
yang formal, untuk membantu menyeleksi berbagai pilihan peluang yang ada. Secara
khusus hal ini berhubungan dengan biaya untuk pengembangan suatu Sistim Informasi,
langkah ini meliputi suatu Analisa Cost/Benefit sebagai bagian dari suatu studi
kelayakan.
Analisa Sistem. Langkah ini meliputi suatu rangkaian kegiatan analisa kebutuhan
informasi bagi pemakai (akhir), lingkungan organisasi, dan sistem yang sekarang
digunakan untuk menentukan kebutuhan fungsional pada sistem yang baru (akan
dirancang).
Proses Pengembangan Sistem Informasi
Disain Sistim. Pada langkah ini dirancang spesifikasi perangkat keras, perangkat lunak,
orang-orang, dan sumber daya data bagi sistem tersebut. Menentukan/merumuskan
informasi yang di-harapkan akan dihasilkan oleh Sistem yang baru nanti.
Implementasi Sistem. Pada langkah ini organisasi mengembangkan atau mengadakan
perangkat keras dan lunak yang diperlukan untuk mengimplementasikan sistem yang
dirancang tsb. Uji coba terhadap sistem dan pelatihan bagi orang-orang yang akan
28. mengoperasikan dan menggunakan sistem adalah juga bagian dari langkah ini. Akhirnya,
organisasi harus melakukan kegiatan konversi dari sistem lama kepada sistem yang
baru.
Pemeliharaan Sistem. Didalam langkah ini, manajemen melakukan suatu proses
peninjauan ulang(review) pasca implementasi, untuk memonitor, mengevaluasi, dan
melakukan modifikasi terhadap sistem yang baru tersebut jika memang dibutuhkan
Fungsi Sistem Informasi mewakili :
Area fungsional utama dari bisnis yang penting dalam keberhasilan bisnis, seperti fungsi
akuntansi, keuangan, manaj. Operasional, pemasaran, dan manajemen sumber daya
manusia
Kontributor penting dalam efisiensi operasional, produktivitas, dan moral pegawai, serta
layanan dan kepuasan pelanggan
Sumber utama informasi dan dukungan yang dibutuhkan untuk menyebarluaskan
pengambilan keputusan yang efektif oleh manajer dan praktisi bisnis
Bahan yang sangat penting dalam mengembangkan produk dan jasa yang kompentitif,
yang memberikan organisasi kelebihan strategis dalam pasar global
Peluang karier yang dinamis, memuaskan, serta menantang bagi jutaan pria dan wanita
Komponen penting dari sumber daya, infrastruktur, dan kemampuan perusahaan bisnis
yang membentuk jaringan
Sumber :
http://jagatsisteminformasi.blogspot.co.id/2013/05/pengertian-dan-definisi-sistem.html, (8
September 2017 jam 18:00WIB)
https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem, , (8 September 2017 jam 18:00WIB)
http://garudakamu.blogspot.co.id/2013/01/pengertian-definisi-dan-contoh-sistem.html, , (8
September 2017 jam 18:00WIB)
https://arifashkaf.wordpress.com/2015/10/14/pengertian-sistem-dan-contohnya-softskill/, (8
September 2017 jam 18:00WIB)
http://www.materidosen.com/2017/04/12-contoh-sistem-informasi-manajemen.html, , (8
September 2017 jam 18:00WIB)
https://dimas347.wordpress.com/2010/12/08/karakteristik-sistem/, , (8 September 2017 jam
18:00WIB)
https://riankostans.wordpress.com/sistem-informasi-dalam-dunia-bisnis/, , (8 September 2017
jam 18:00WIB)