SlideShare a Scribd company logo
1 of 26
PERENCANAAN
AUDIT DAN
PROSEDUR ANALITIS
Perencanaan Audit dan
Prosedur Analitis
 Perencanaan
Standar auditing yang berlaku umum pertama untuk pekerjaan lapangan mengharuskan perencanaan yang
memadai.
Ada tiga alasan utama mengapa auditor harus merencanakan penugasan dengan tepat :
1. Untuk memungkinkan auditor mendapatkan bukti yang tepat yangmencukupi pada situasi yang dihadapi
2. Untuk membantu menjaga biaya audit tetap wajar
3. Untuk menghindarkan kesalahpahaman dengan klient
Dua istilah risiko yaitu risiko audit yang dapat diterima (acceptable audit risk) dan risiko inheren (inherent risk).
Kedua risiko jenis risiko ini sangat mempengaruhi pelaksaan dan biaya audit. Kebanyakan perencanaan awal
audit berkaitan dengan perolehan informasi untuk membantu auditor menilai risiko tersebut.
Risiko audit yang dapat diterima (acceptable audit risk) adalah ukuran seberapa besar audit bersedia menerima
bahwa laporan akan salah saji secara material setelah audit diselesaikan dan pendapat wajar tanpa
pengecualian telah dikeluarkan. Apabila auditor memutuskan untuk memilih risiko audit yang dapat diterima yang
lebih rendah, ini berarti auditor menginginkan kpastian yang lebih besar bahwa laporan keuangan tidak
mengandung salah saji secara material.
Risiko inheren adalah ukuran penilaian auditor atas kemungkinan adanya salah saji yang material dalam suatu
saldo akun sebelum mempertimbangkan keefektifan pengendalian internal.
Penilaian risiko audit yang dapat diterima inheren adalah bagian yang penting dari perencanaan audit, karena
hal itu membantu menentukan jumlah bukti yang harus dikumpulkan dan staf yang dibuutuhkan untuk
penugasan itu.
Dua faktor utama yang mempengaruhi risiko audit yang dapat diterima adalah pemakai laporan keuangan yang
mungkin dan dimaksudnya menggunakan laporan tersebut. Auditor mungkin akan mengumpulkan lebih banyak
bukti audit apabila laporan keuangan digunakan secara ekstensi, seperti yang sering terjadi pada perusahaan
terbuka, yang memiliki utang yang besar, dan perusahaan yang akan dijual dalam waktu dekat.
Risiko bisnis klien adalah risiko bahwa klien akan gagal memenuhi tujuannya. Dalam tahun-
tahun terakhir ini, beberapa faktor telah meningkatkan arti penting dari pemahaman atas
bisnis dan indutri klient :
• Teknologi informasi yang menghubungkan perusahaan klien dengan pelanggan dan
pemasok utama
• Klien telah memperluas operasinya secara global, yang sering kali melalui joint venture
atau aliansi strategis.
• Teknologi informasi mempengaruhi proses internal klien, yang meningkatkan mutu dan
ketepatan waktu informasi akuntansi
• Semakin pentingnya modal manusia dan aktiva tidak berwujud lainnya telah
meningkatkan kerumitan akuntansi serta pentingnya penilaiandan estimasi manajemen.
• Auditor membutuhkan pemahaman yang lebih baik atas bisnis dan industri klien untuk
memberikan jasa bernilai tambah kepada klien.
Terdapat tiga alasan utama untuk mendapatkan pemahaman yang baik tentang
industri klien dan lingkungan eksternal adalah:
1. Risiko yang berkaitan dengan industri tertentu dapat mempengaruhi
penilaian auditor atas risiko bisnis klien dan risiko audit yang dapat diterima
bahkan dapat mempengaruhi auditor dalam menerima penugasan pada
industri yang lebih berisiko, seperti industri simpan pinjam dan asuransi
kesehatan.
2. Risiko inheren tertentu sudah umum bagi semua klien dalam industri
tertentu. Familiaritas dengan risiko-risiko tersebut akan membantu auditor
dalam menilai relevansinya bagi klien yang bersangkutan.
3. Banyak industri memiliki persyaratan akuntansi yang unik yang harus
dipahami auditor untuk mengevaluasi apakah laporan keuangan klien telah
sesuai dengan prinsip-prinsp akuntansi yang berlaku umum.
Industri dan Lingkungan Eksternal
Operasi dan Proses Bisnis
Auditor harus memahami faktor-faktor seperti sumber utama pendapatan, pelanggan dan
pemasok kunci, sumber pembiayaan, dan informasi tentang pihak terkait yang dapat
menunjukkan area dimana risiko bisnis klien meningkat.
• Kunjungan ke pabrik dan kantor
Kunjungan ke fasilitas klien dapat membantu auditor memperoleh pemahaman yang baik
atas kegiatan klien karena kunjungan tersebut akan memberikan kesempatan untuk
mengamati kegiatan perusahaan secara langsung dan bertemu dengan karyawan kunci.
• Mengidentifikasi pihak yang berkaitan
Transaksi dengan pihak terkait sangat penting bagi auditor karena prinsip-prinsip akuntansi
yang berlaku umum mengharuskan transaksi tersebut diungkapkan dalam laporan
keuangan jika material. Pihak yang berkaitan didefinisikan dalam SAS 45 (AU 334) sebagai
perusahaan afiliasi, pemilik utama perusahaan klien atau pihak lainnya yang bersangkutan
dengan klien itu, dimana salah satu pihak dapat mempengaruhi manajemen atau kebijakan
operasi pihak itu.
Manajemen dan Tata Kelola
Tujuan dan Strategi Klien
Ukuran dan Kinerja
Menilai Risiko Bisnis Klien
Melaksanakan Prosedur Analitis
Pendahuluan
Ikhtisar Bagian dari Perencanaan
Audit
PROSEDUR ANALITIS
1. Prosedur analitis diwajibkan membantu dalam tahap
perencanaan untuk membantu menentukan sifat, luas dan
penetapan waktu prosedur audit
2. Prosedur analitis seringkali dilakukan selama tahap pengujian
audit sebagai pengujian substantif untuk mendukung saldo
akun. Pengujian ini seringkali dilakukan dalam hubungannya
dengan prosedur audit lainnya.
3. Prosedur analitis juga diwajibkan selama tahap penyelesaian
audit. Pengujian semacam ini berfungsi sebagai review akhir
atas salah saji yang material atau masalah keuangan, dan
membantu auditor mengambil pandangan objektif akhir pada
laporan keuangan yang telah diaudit.
LIMA JENIS PROSEDUR ANALITIS
Kegunaan prosedur analitis sebagai bukti audit sangat bergantung pada
auditor yang mengembangkan ekspetasi tentang berapa saldo akun atau rasio yang
harus dicatat, tanpa memperhatikan jenis prosedur analitis yang digunakan. Biasanya
auditor membandingkan saldo dan rasio klien dengan saldo dan rasio yang diharapkan
dengan menggunakan satu atau lebih jenis prosedur analitis berikut ini:
1. Data industry
2. Data periode sebelumnya yang serupa
3. Hasil yang diharapkan yang ditentukan auditor
4. Hasil yang diharapkan yang ditentukan klien
5. Hasil yang diharapkan dengan menggunakan metode nonkeuangan
CONTOH MELAKUKAN 5
JENIS PROSEDUR
ANALITIS
1. Data Industri
Manfaat dari perbandingan industry adalah membantu
memahami bisnis klien dan sebagai indikasi atas kemungkinan adanya
kegagalan keuangan, tetapi mungkin kurang membantu auditor dalam
mengidentifikasi salah saji yang potensial.
Namun, kelemahan utama penggunaan rasio industry dalam
auditing adalah perbedaan sifat informasi keuangan klien dengan
perusahaan yang membentuk total industry. Karena data industry adalah
rata-rata yang lebih luas, perbandingannya mungkin tidak berarti.
Seringkali, lini bisnis klien tidak sama seperti standar industry. Selain itu,
perusahaan yang berbeda menerapkan metode akuntansi yang juga
berbeda.
2. Membandingkan Data Klien dengan Hasil yang diharapkan yang ditentukan
Klien.
Salah satu cara termudah untuk melaksanakan pengujian ini adalah
dengan mencantumkan hasil neraca saldo tahun lalu yang telah disesuaikan ke
dalam kolom terpisah dari spreadsheet neraca saldo tahun berjalan. Auditor
dapat dengan mudah membandingkan saldo tahun berjalan dengan saldo tahun
sebelumnya untuk memutuskan, secara dini dalam audit, apakah suatu akun
harus mendapat perhatian lebih dari biasanya karena terjadi perubahan yang
signifikan dalam saldo.
CONTOH MELAKUKAN 5
JENIS PROSEDUR ANALITIS
3. Membandingkan Data Klien dengan Hasil yang Diharapkan yang
Ditentukan Auditor.
Perbandingan umum lainnya anatara data klien dengan hasil
yang diharapkan terjadi Ketika auditor menghitung saldo yang diharapkan
untuk membandingkan dengan saldo actual. Pada jenis prosedur analitis ini,
auditor membuat estimasi tentang saldo akun apa saja yang seharusnya
dengan mengubungkannya ke beberapa akun necara atau akun laporan laba
rugi lainnya, atau membuat proyeksi berdasarkan beberapa tren historis.
CONTOH MELAKUKAN 5
JENIS PROSEDUR ANALITIS
4. Membandingkan Data Klien dengan Hasil yang Diharapkan dengan
Menggunakan Data Nonkeuangan
Sebagai contoh menghitung pendapatan hotel berdasarkan
jumlah kamar dan tarifnya, pendekatan yang sama juga dapat diterapkan
untuk melakukan estimasi dalam situasi lain, seperti pendapatan uang kuliah
di universitas (rata-rata uang kuliah dikali pendaftar), penggajian pabrik (total
jam kerja dikali tarif rupiah), dan biaya bahan yang dijual (unit yang terjual
dikali biaya bahan per unit).
Namun, keperntingan utama adalah menggunakan data
nonkeuangan terletak pada keakuratan data.
CONTOH MELAKUKAN 5
JENIS PROSEDUR ANALITIS
RASIO KEUANGAN YANG
UMUM
Prosedur analitis auditor seringkali meliputi penggunaan rasio keuangan
yang umum selama tahap perencanaan dan review akhir atas laporan keuangan yang
telah diaudit. Hal ini berguna untuk memahami peristiwa terkini dan status keuangan
perusahaan serta menelaah laporan itu dari perspektif pemakai.
Analisis keuangan yang umum dapat mengidentifikasi secara efektif
bidang permasalahan yang mungkin, di mana auditor dapat melakukan analisis
tambahan dan pengujian audit, serta bidang permasalahan yang dihadapi perusahaan
diman auditor harus memastikan untuk melakukan perbandingan yang tepat.
Perbandingan yang paling penting adalah bagi perusahaan tersebut dalam tahun-
tahun terdahulu dan terhadap rata-rata industry atau perusahaan serupa untuk tahun
yang sama.
CONTOH RASIO KEUANGAN
SECARA UMUM
1. Kemampuan Membayar Utang Jangka Pendek
Perusahaan membutuhkan tingkat likuiditas yang wajar untuk
membayar utangnya Ketika jatuh tempo, dan ada 3 jenis rasio untuk mengukur
likuiditas yaitu rasio kas, rasio cepat dan rasio lancar.
Jadi dengan menelaah ketiga rasio itu akan terlihat bahwa rasio kas
mungkin berguna untuk mengevaluasi kemampuan membayar utang dengan
segera, sedangkan rasio lancar memerlukan konversi asset seperti persediaan
dan piutang usaha menjadi kas sebelum utang dapat dibayar. Perbedaan yang
paling penting antara rasio cepat dan rasio lancar ialah pencantuman persediaan
dalam asset lancar untuk rasio lancar.
CONTOH RASIO KEUANGAN
SECARA UMUM
2. Rasio Aktivitas Likuiditas
Jika sebuah perusahaan tidak memiliki kas dam item yang mirip
dengan kas yang mencukupi untuk memenuhi kewajibannya, kunci bagi
kemampuan membayar utangnya adalah waktu yang dibutuhkan perusahaan
untuk mengkonversi aktiva lancar yang kurang likuid menjadi kas. Hal ini diukur
dengan rasio aktivitas likuiditas
rasio aktivitas untuk piutang usaha dan persediaan terutama berguna
bagi auditor, yang seringkali menggunakan trend dalam rasio perputaran piutang
usaha untuk menilai kelayakan penyisihan piutang tak tertagih.
CONTOH RASIO KEUANGAN
SECARA UMUM
3. Kemampuan Untuk Memenuhi Kewajiban Jangka Panjang
Solvensi jangka Panjang perusahaan bergantung pada keberhasilan operasi dna
kemampuan yang untuk memperoleh modal guna perluasan, serta kemampuannya untuk
melakukan pembayaran pokok dan bunga. Kedua rasio ini merupakan ukuran kunci yang
digunakan oelh para kreditor dan investor untuk menilai kemampuan perusahaan membayar
utang.
CONTOH RASIO KEUANGAN
SECARA UMUM
4. Rasio Profitabilitas
Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan kas demi membayar kewajiban
perluasan dan deviden sangat bergantung pada profitabilitas. Rasio profitabiltas yang paling
umum digunakan adalah laba per saham. Auditor menghitung rasio tambahan untuk
memberikan pandangan lebih jauh tentang operasi perusahaan.
presentase laba kotor memperlihatkan bagian penjualan yang tersedia untuk
menutupi semua beban dan laba setelah dikurangi biaya produk.
TERIMAKASIH

More Related Content

Similar to Kel. 5 Pengantar Pengauditan tri.pptx

Perencanaan Audit dan Prosedur Analitis
Perencanaan Audit dan Prosedur AnalitisPerencanaan Audit dan Prosedur Analitis
Perencanaan Audit dan Prosedur AnalitisDwi Wahyu
 
Risiko Deteksi dan Perancangan Pengujian Substantif
Risiko Deteksi dan Perancangan Pengujian SubstantifRisiko Deteksi dan Perancangan Pengujian Substantif
Risiko Deteksi dan Perancangan Pengujian SubstantifDwi Wahyu
 
BAB_13_RENCANA_DAN_PROGRAM_AUDIT.pptx
BAB_13_RENCANA_DAN_PROGRAM_AUDIT.pptxBAB_13_RENCANA_DAN_PROGRAM_AUDIT.pptx
BAB_13_RENCANA_DAN_PROGRAM_AUDIT.pptxSekarMayangsari1
 
(Pert 1) bab 1 definisi audit
(Pert 1) bab 1 definisi audit(Pert 1) bab 1 definisi audit
(Pert 1) bab 1 definisi auditIlham Sousuke
 
Perencanaan Audit dan Prosedur Analitis
Perencanaan Audit dan Prosedur AnalitisPerencanaan Audit dan Prosedur Analitis
Perencanaan Audit dan Prosedur AnalitisAdelina Yusyak
 
Yenny farlina yoris, yudhi herliansyah, audit lanjutan, materialitas, resiko ...
Yenny farlina yoris, yudhi herliansyah, audit lanjutan, materialitas, resiko ...Yenny farlina yoris, yudhi herliansyah, audit lanjutan, materialitas, resiko ...
Yenny farlina yoris, yudhi herliansyah, audit lanjutan, materialitas, resiko ...yenny yoris
 
Auditing 2 :: Chapter 1 by Afly Yessie
Auditing 2 :: Chapter 1 by Afly YessieAuditing 2 :: Chapter 1 by Afly Yessie
Auditing 2 :: Chapter 1 by Afly YessieAndreas Jiman
 
Tugas auditing no.3
Tugas auditing no.3Tugas auditing no.3
Tugas auditing no.3Sophia Ririn
 
UAS AUDIT YUKI.pdf
UAS AUDIT YUKI.pdfUAS AUDIT YUKI.pdf
UAS AUDIT YUKI.pdfyuki darma
 
Tugas 4, riview pemilihan auditte dan survei pendahuluan
Tugas 4, riview pemilihan auditte dan survei pendahuluanTugas 4, riview pemilihan auditte dan survei pendahuluan
Tugas 4, riview pemilihan auditte dan survei pendahuluanYusdi Sinathrya
 
Perencanaan Audit Dan Prosedur Analitis 2
Perencanaan Audit Dan Prosedur Analitis 2Perencanaan Audit Dan Prosedur Analitis 2
Perencanaan Audit Dan Prosedur Analitis 2gueste4aa42e
 
Perencanaan Audit Dan Prosedur Analitis 2
Perencanaan Audit Dan Prosedur Analitis 2Perencanaan Audit Dan Prosedur Analitis 2
Perencanaan Audit Dan Prosedur Analitis 2gueste4aa42e
 
Analisis Laporan Keuangan (Pengantar)
Analisis Laporan Keuangan (Pengantar)Analisis Laporan Keuangan (Pengantar)
Analisis Laporan Keuangan (Pengantar)Annisa Galih Sarasati
 
Hubungan antara materialitas, risiko audit dan bukti audit
Hubungan antara  materialitas, risiko audit dan  bukti auditHubungan antara  materialitas, risiko audit dan  bukti audit
Hubungan antara materialitas, risiko audit dan bukti auditSyafdinal Ncap
 
Kerangka Konseptual Laporan Keuangan
Kerangka Konseptual Laporan KeuanganKerangka Konseptual Laporan Keuangan
Kerangka Konseptual Laporan Keuanganahmadihbal
 

Similar to Kel. 5 Pengantar Pengauditan tri.pptx (20)

audit3.docx
audit3.docxaudit3.docx
audit3.docx
 
audit3.docx
audit3.docxaudit3.docx
audit3.docx
 
Perencanaan Audit dan Prosedur Analitis
Perencanaan Audit dan Prosedur AnalitisPerencanaan Audit dan Prosedur Analitis
Perencanaan Audit dan Prosedur Analitis
 
Risiko Deteksi dan Perancangan Pengujian Substantif
Risiko Deteksi dan Perancangan Pengujian SubstantifRisiko Deteksi dan Perancangan Pengujian Substantif
Risiko Deteksi dan Perancangan Pengujian Substantif
 
BAB_13_RENCANA_DAN_PROGRAM_AUDIT.pptx
BAB_13_RENCANA_DAN_PROGRAM_AUDIT.pptxBAB_13_RENCANA_DAN_PROGRAM_AUDIT.pptx
BAB_13_RENCANA_DAN_PROGRAM_AUDIT.pptx
 
(Pert 1) bab 1 definisi audit
(Pert 1) bab 1 definisi audit(Pert 1) bab 1 definisi audit
(Pert 1) bab 1 definisi audit
 
Quiz 4 the building blocks of auditing
Quiz 4   the building blocks of auditingQuiz 4   the building blocks of auditing
Quiz 4 the building blocks of auditing
 
Perencanaan Audit dan Prosedur Analitis
Perencanaan Audit dan Prosedur AnalitisPerencanaan Audit dan Prosedur Analitis
Perencanaan Audit dan Prosedur Analitis
 
Yenny farlina yoris, yudhi herliansyah, audit lanjutan, materialitas, resiko ...
Yenny farlina yoris, yudhi herliansyah, audit lanjutan, materialitas, resiko ...Yenny farlina yoris, yudhi herliansyah, audit lanjutan, materialitas, resiko ...
Yenny farlina yoris, yudhi herliansyah, audit lanjutan, materialitas, resiko ...
 
Auditing 2 :: Chapter 1 by Afly Yessie
Auditing 2 :: Chapter 1 by Afly YessieAuditing 2 :: Chapter 1 by Afly Yessie
Auditing 2 :: Chapter 1 by Afly Yessie
 
Tugas auditing no.3
Tugas auditing no.3Tugas auditing no.3
Tugas auditing no.3
 
Bab 7 perenc audit
Bab 7 perenc auditBab 7 perenc audit
Bab 7 perenc audit
 
UAS AUDIT YUKI.pdf
UAS AUDIT YUKI.pdfUAS AUDIT YUKI.pdf
UAS AUDIT YUKI.pdf
 
Tugas 4, riview pemilihan auditte dan survei pendahuluan
Tugas 4, riview pemilihan auditte dan survei pendahuluanTugas 4, riview pemilihan auditte dan survei pendahuluan
Tugas 4, riview pemilihan auditte dan survei pendahuluan
 
Audit Report
Audit ReportAudit Report
Audit Report
 
Perencanaan Audit Dan Prosedur Analitis 2
Perencanaan Audit Dan Prosedur Analitis 2Perencanaan Audit Dan Prosedur Analitis 2
Perencanaan Audit Dan Prosedur Analitis 2
 
Perencanaan Audit Dan Prosedur Analitis 2
Perencanaan Audit Dan Prosedur Analitis 2Perencanaan Audit Dan Prosedur Analitis 2
Perencanaan Audit Dan Prosedur Analitis 2
 
Analisis Laporan Keuangan (Pengantar)
Analisis Laporan Keuangan (Pengantar)Analisis Laporan Keuangan (Pengantar)
Analisis Laporan Keuangan (Pengantar)
 
Hubungan antara materialitas, risiko audit dan bukti audit
Hubungan antara  materialitas, risiko audit dan  bukti auditHubungan antara  materialitas, risiko audit dan  bukti audit
Hubungan antara materialitas, risiko audit dan bukti audit
 
Kerangka Konseptual Laporan Keuangan
Kerangka Konseptual Laporan KeuanganKerangka Konseptual Laporan Keuangan
Kerangka Konseptual Laporan Keuangan
 

Recently uploaded

KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYARirilMardiana
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAAchmadHasanHafidzi
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IAccIblock
 
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategikmonikabudiman19
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptAchmadHasanHafidzi
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxTheresiaSimamora1
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.pptsantikalakita
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptAchmadHasanHafidzi
 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptxfitriamutia
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerjamonikabudiman19
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptAchmadHasanHafidzi
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelAdhiliaMegaC1
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfNizeAckerman
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptximamfadilah24062003
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 

Recently uploaded (16)

KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
 
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 

Kel. 5 Pengantar Pengauditan tri.pptx

  • 2.
  • 3. Perencanaan Audit dan Prosedur Analitis  Perencanaan Standar auditing yang berlaku umum pertama untuk pekerjaan lapangan mengharuskan perencanaan yang memadai. Ada tiga alasan utama mengapa auditor harus merencanakan penugasan dengan tepat : 1. Untuk memungkinkan auditor mendapatkan bukti yang tepat yangmencukupi pada situasi yang dihadapi 2. Untuk membantu menjaga biaya audit tetap wajar 3. Untuk menghindarkan kesalahpahaman dengan klient Dua istilah risiko yaitu risiko audit yang dapat diterima (acceptable audit risk) dan risiko inheren (inherent risk). Kedua risiko jenis risiko ini sangat mempengaruhi pelaksaan dan biaya audit. Kebanyakan perencanaan awal audit berkaitan dengan perolehan informasi untuk membantu auditor menilai risiko tersebut. Risiko audit yang dapat diterima (acceptable audit risk) adalah ukuran seberapa besar audit bersedia menerima bahwa laporan akan salah saji secara material setelah audit diselesaikan dan pendapat wajar tanpa pengecualian telah dikeluarkan. Apabila auditor memutuskan untuk memilih risiko audit yang dapat diterima yang lebih rendah, ini berarti auditor menginginkan kpastian yang lebih besar bahwa laporan keuangan tidak mengandung salah saji secara material.
  • 4. Risiko inheren adalah ukuran penilaian auditor atas kemungkinan adanya salah saji yang material dalam suatu saldo akun sebelum mempertimbangkan keefektifan pengendalian internal. Penilaian risiko audit yang dapat diterima inheren adalah bagian yang penting dari perencanaan audit, karena hal itu membantu menentukan jumlah bukti yang harus dikumpulkan dan staf yang dibuutuhkan untuk penugasan itu. Dua faktor utama yang mempengaruhi risiko audit yang dapat diterima adalah pemakai laporan keuangan yang mungkin dan dimaksudnya menggunakan laporan tersebut. Auditor mungkin akan mengumpulkan lebih banyak bukti audit apabila laporan keuangan digunakan secara ekstensi, seperti yang sering terjadi pada perusahaan terbuka, yang memiliki utang yang besar, dan perusahaan yang akan dijual dalam waktu dekat.
  • 5.
  • 6. Risiko bisnis klien adalah risiko bahwa klien akan gagal memenuhi tujuannya. Dalam tahun- tahun terakhir ini, beberapa faktor telah meningkatkan arti penting dari pemahaman atas bisnis dan indutri klient : • Teknologi informasi yang menghubungkan perusahaan klien dengan pelanggan dan pemasok utama • Klien telah memperluas operasinya secara global, yang sering kali melalui joint venture atau aliansi strategis. • Teknologi informasi mempengaruhi proses internal klien, yang meningkatkan mutu dan ketepatan waktu informasi akuntansi • Semakin pentingnya modal manusia dan aktiva tidak berwujud lainnya telah meningkatkan kerumitan akuntansi serta pentingnya penilaiandan estimasi manajemen. • Auditor membutuhkan pemahaman yang lebih baik atas bisnis dan industri klien untuk memberikan jasa bernilai tambah kepada klien.
  • 7. Terdapat tiga alasan utama untuk mendapatkan pemahaman yang baik tentang industri klien dan lingkungan eksternal adalah: 1. Risiko yang berkaitan dengan industri tertentu dapat mempengaruhi penilaian auditor atas risiko bisnis klien dan risiko audit yang dapat diterima bahkan dapat mempengaruhi auditor dalam menerima penugasan pada industri yang lebih berisiko, seperti industri simpan pinjam dan asuransi kesehatan. 2. Risiko inheren tertentu sudah umum bagi semua klien dalam industri tertentu. Familiaritas dengan risiko-risiko tersebut akan membantu auditor dalam menilai relevansinya bagi klien yang bersangkutan. 3. Banyak industri memiliki persyaratan akuntansi yang unik yang harus dipahami auditor untuk mengevaluasi apakah laporan keuangan klien telah sesuai dengan prinsip-prinsp akuntansi yang berlaku umum. Industri dan Lingkungan Eksternal
  • 8. Operasi dan Proses Bisnis Auditor harus memahami faktor-faktor seperti sumber utama pendapatan, pelanggan dan pemasok kunci, sumber pembiayaan, dan informasi tentang pihak terkait yang dapat menunjukkan area dimana risiko bisnis klien meningkat. • Kunjungan ke pabrik dan kantor Kunjungan ke fasilitas klien dapat membantu auditor memperoleh pemahaman yang baik atas kegiatan klien karena kunjungan tersebut akan memberikan kesempatan untuk mengamati kegiatan perusahaan secara langsung dan bertemu dengan karyawan kunci. • Mengidentifikasi pihak yang berkaitan Transaksi dengan pihak terkait sangat penting bagi auditor karena prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan transaksi tersebut diungkapkan dalam laporan keuangan jika material. Pihak yang berkaitan didefinisikan dalam SAS 45 (AU 334) sebagai perusahaan afiliasi, pemilik utama perusahaan klien atau pihak lainnya yang bersangkutan dengan klien itu, dimana salah satu pihak dapat mempengaruhi manajemen atau kebijakan operasi pihak itu.
  • 14. Ikhtisar Bagian dari Perencanaan Audit
  • 15. PROSEDUR ANALITIS 1. Prosedur analitis diwajibkan membantu dalam tahap perencanaan untuk membantu menentukan sifat, luas dan penetapan waktu prosedur audit 2. Prosedur analitis seringkali dilakukan selama tahap pengujian audit sebagai pengujian substantif untuk mendukung saldo akun. Pengujian ini seringkali dilakukan dalam hubungannya dengan prosedur audit lainnya. 3. Prosedur analitis juga diwajibkan selama tahap penyelesaian audit. Pengujian semacam ini berfungsi sebagai review akhir atas salah saji yang material atau masalah keuangan, dan membantu auditor mengambil pandangan objektif akhir pada laporan keuangan yang telah diaudit.
  • 16. LIMA JENIS PROSEDUR ANALITIS Kegunaan prosedur analitis sebagai bukti audit sangat bergantung pada auditor yang mengembangkan ekspetasi tentang berapa saldo akun atau rasio yang harus dicatat, tanpa memperhatikan jenis prosedur analitis yang digunakan. Biasanya auditor membandingkan saldo dan rasio klien dengan saldo dan rasio yang diharapkan dengan menggunakan satu atau lebih jenis prosedur analitis berikut ini: 1. Data industry 2. Data periode sebelumnya yang serupa 3. Hasil yang diharapkan yang ditentukan auditor 4. Hasil yang diharapkan yang ditentukan klien 5. Hasil yang diharapkan dengan menggunakan metode nonkeuangan
  • 17. CONTOH MELAKUKAN 5 JENIS PROSEDUR ANALITIS 1. Data Industri Manfaat dari perbandingan industry adalah membantu memahami bisnis klien dan sebagai indikasi atas kemungkinan adanya kegagalan keuangan, tetapi mungkin kurang membantu auditor dalam mengidentifikasi salah saji yang potensial. Namun, kelemahan utama penggunaan rasio industry dalam auditing adalah perbedaan sifat informasi keuangan klien dengan perusahaan yang membentuk total industry. Karena data industry adalah rata-rata yang lebih luas, perbandingannya mungkin tidak berarti. Seringkali, lini bisnis klien tidak sama seperti standar industry. Selain itu, perusahaan yang berbeda menerapkan metode akuntansi yang juga berbeda.
  • 18. 2. Membandingkan Data Klien dengan Hasil yang diharapkan yang ditentukan Klien. Salah satu cara termudah untuk melaksanakan pengujian ini adalah dengan mencantumkan hasil neraca saldo tahun lalu yang telah disesuaikan ke dalam kolom terpisah dari spreadsheet neraca saldo tahun berjalan. Auditor dapat dengan mudah membandingkan saldo tahun berjalan dengan saldo tahun sebelumnya untuk memutuskan, secara dini dalam audit, apakah suatu akun harus mendapat perhatian lebih dari biasanya karena terjadi perubahan yang signifikan dalam saldo. CONTOH MELAKUKAN 5 JENIS PROSEDUR ANALITIS
  • 19. 3. Membandingkan Data Klien dengan Hasil yang Diharapkan yang Ditentukan Auditor. Perbandingan umum lainnya anatara data klien dengan hasil yang diharapkan terjadi Ketika auditor menghitung saldo yang diharapkan untuk membandingkan dengan saldo actual. Pada jenis prosedur analitis ini, auditor membuat estimasi tentang saldo akun apa saja yang seharusnya dengan mengubungkannya ke beberapa akun necara atau akun laporan laba rugi lainnya, atau membuat proyeksi berdasarkan beberapa tren historis. CONTOH MELAKUKAN 5 JENIS PROSEDUR ANALITIS
  • 20. 4. Membandingkan Data Klien dengan Hasil yang Diharapkan dengan Menggunakan Data Nonkeuangan Sebagai contoh menghitung pendapatan hotel berdasarkan jumlah kamar dan tarifnya, pendekatan yang sama juga dapat diterapkan untuk melakukan estimasi dalam situasi lain, seperti pendapatan uang kuliah di universitas (rata-rata uang kuliah dikali pendaftar), penggajian pabrik (total jam kerja dikali tarif rupiah), dan biaya bahan yang dijual (unit yang terjual dikali biaya bahan per unit). Namun, keperntingan utama adalah menggunakan data nonkeuangan terletak pada keakuratan data. CONTOH MELAKUKAN 5 JENIS PROSEDUR ANALITIS
  • 21. RASIO KEUANGAN YANG UMUM Prosedur analitis auditor seringkali meliputi penggunaan rasio keuangan yang umum selama tahap perencanaan dan review akhir atas laporan keuangan yang telah diaudit. Hal ini berguna untuk memahami peristiwa terkini dan status keuangan perusahaan serta menelaah laporan itu dari perspektif pemakai. Analisis keuangan yang umum dapat mengidentifikasi secara efektif bidang permasalahan yang mungkin, di mana auditor dapat melakukan analisis tambahan dan pengujian audit, serta bidang permasalahan yang dihadapi perusahaan diman auditor harus memastikan untuk melakukan perbandingan yang tepat. Perbandingan yang paling penting adalah bagi perusahaan tersebut dalam tahun- tahun terdahulu dan terhadap rata-rata industry atau perusahaan serupa untuk tahun yang sama.
  • 22. CONTOH RASIO KEUANGAN SECARA UMUM 1. Kemampuan Membayar Utang Jangka Pendek Perusahaan membutuhkan tingkat likuiditas yang wajar untuk membayar utangnya Ketika jatuh tempo, dan ada 3 jenis rasio untuk mengukur likuiditas yaitu rasio kas, rasio cepat dan rasio lancar. Jadi dengan menelaah ketiga rasio itu akan terlihat bahwa rasio kas mungkin berguna untuk mengevaluasi kemampuan membayar utang dengan segera, sedangkan rasio lancar memerlukan konversi asset seperti persediaan dan piutang usaha menjadi kas sebelum utang dapat dibayar. Perbedaan yang paling penting antara rasio cepat dan rasio lancar ialah pencantuman persediaan dalam asset lancar untuk rasio lancar.
  • 23. CONTOH RASIO KEUANGAN SECARA UMUM 2. Rasio Aktivitas Likuiditas Jika sebuah perusahaan tidak memiliki kas dam item yang mirip dengan kas yang mencukupi untuk memenuhi kewajibannya, kunci bagi kemampuan membayar utangnya adalah waktu yang dibutuhkan perusahaan untuk mengkonversi aktiva lancar yang kurang likuid menjadi kas. Hal ini diukur dengan rasio aktivitas likuiditas rasio aktivitas untuk piutang usaha dan persediaan terutama berguna bagi auditor, yang seringkali menggunakan trend dalam rasio perputaran piutang usaha untuk menilai kelayakan penyisihan piutang tak tertagih.
  • 24. CONTOH RASIO KEUANGAN SECARA UMUM 3. Kemampuan Untuk Memenuhi Kewajiban Jangka Panjang Solvensi jangka Panjang perusahaan bergantung pada keberhasilan operasi dna kemampuan yang untuk memperoleh modal guna perluasan, serta kemampuannya untuk melakukan pembayaran pokok dan bunga. Kedua rasio ini merupakan ukuran kunci yang digunakan oelh para kreditor dan investor untuk menilai kemampuan perusahaan membayar utang.
  • 25. CONTOH RASIO KEUANGAN SECARA UMUM 4. Rasio Profitabilitas Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan kas demi membayar kewajiban perluasan dan deviden sangat bergantung pada profitabilitas. Rasio profitabiltas yang paling umum digunakan adalah laba per saham. Auditor menghitung rasio tambahan untuk memberikan pandangan lebih jauh tentang operasi perusahaan. presentase laba kotor memperlihatkan bagian penjualan yang tersedia untuk menutupi semua beban dan laba setelah dikurangi biaya produk.