SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
KELOMPOK 3
Anggota Kelompok:
1. Hanum Larasati (7211415026)
2. Dwi Oktaviani (7211415042)
3. Rina Limiati (7211415159)
4. Jadyi Laksono (7211415164)
Menyelesaikan Pengujian Dalam
Siklus Penjualan Dan Penagihan:
Piutang Usaha
Auditing and Assurance Services: An Integrated Approach. 15th edition
Alvin A. Arens, Randal J. Elder, Mark S. Beasley
Metodologi Untuk Merancang Pengujian
atas Rincian Saldo
Delapan tujuan audit yang berkaitan dengan saldo:
a. Detail Tie-in
b. Keberadaan
c. Kelengkapan
d. Keakuratan
e. Klasifikasi
f. Pisah batas
g. Nilai realisasi
h. Hak
Metodologi Untuk Merancang Pengujian atas Rincian Saldo
Mengidentifikasi Risiko Bisnis Klien yang
Mempengaruhi Piutang Usaha
Menetapkan Materialitas Kinerja dan Menilai Risiko
Inheren untuk Piutang Usaha
Menilai Risiko Pengendalian untuk Siklus Penjualan dan
Penagihan
Merancang dan Melaksanakan Pengujian Pengendalian
dan Pengujian Substantif atas Transaksi Untuk Siklus
Penjualan dan Penagihan
Merancang dan Melaksanakan Prosedur Analitis untuk
Piutang Usaha
Merancang pengujian atas Rincian Saldo Piutang
Usaha untuk Memenuhi Tujuan Audit yang Berkaitan
dengan Saldo
Tahap I
Tahap I
Tahap I
Tahap II
Tahap III
• Prosedur Audit
• Ukuran Sampel
• Unsur yang dipilih
• Waktu
Tahap
III
Metodologi Untuk Merancang Pengujian atas
Rincian Saldo
Mengidentifikasi Risiko Bisnis Klien yang Mempengaruhi Piutang Usaha
(Tahap I)
Pemahaman mengenai industri dan lingkungan eksternal klien serta
mengevaluasi tujuan manajemen dan proses bisnis.
Menetapkan Salah Saji yang Dapat Ditoleransi dan Menilai Risiko
Inheren (Tahap I)
Auditor mempertimbangkan materialitas laporan keuangan secara
keseluruhan, kemudian mengalokasikan jumlah pertimbangan pendahuluan ke
setiap akun neraca yang signifikan, termasuk piutang usaha.
Menilai Risiko Pengendalian untuk Siklus Penjualan dan Penagihan
(Tahap I)
Auditor harus memperhatikan tiga aspek pengendalian internal:
1. Pengendalian yang mencegah atau mendeteksi penggelapan.
2. Pengendalian terhadap pisah batas.
3. Pengendalian yang terkait dengan penyisihan piuang tak tertagih.
Metodologi Untuk Merancang Pengujian atas
Rincian Saldo
Merancang dan Melaksanakan Pengujian Pengendalian dan
Pengujian Substantif atas Transaksi (Tahap II)
Hasil pengujian pengendalian menentukan penilaian risiko
pengendalian untuk penjualan dan penerimaan kas harus direvisi.
Hasil pengujian substantif atas transaksi untuk menentukan sejauh
mana risiko deteksi yang direncanakan akan dipenuhi
Merancang dan Melaksanakan Prosedur Analitis (Tahap III)
Prosedur analitis dilakukan selama tiga tahap audit: perencanaan,
ketika melaksanakan pengujian yang terinci, dan sebagai bagian dari
penyelesaian audit. Auditor melaksanakan prosedur analitis untuk
siklus penjualan dan penagihan secara keseluruhan, bukan hanya
piutang usaha.
Metodologi Untuk Merancang Pengujian atas
Rincian Saldo
Merancang dan Melaksanakan pengujian atas Rincian Saldo
Piutang Usaha (Tahap III)
Tugas menghubungkan faktor yang direncanakan sangatlah kompleks
karena pengukuran faktor bersifat tidak jelas. Bukti audit yang
direncanakan adalah kebalikan dari risiko deteksi yang
direncanakan. Setelah memutuskan bukti yang direncanakan bagi
tujuan tertentu adalah tinggi, sedang, rendah, kemudian auditor
harus memutuskan prosedur audit yang sesuai, ukuran sampel, item
yang dipilih, dan penetapan waktu.
Merancang Pengujian atas Rincian Saldo
• Pengujian piutang usaha & piutang tak
tertagih didasarkan pada aged trial
balance.
• Auditor harus menelusuri sampel setiap
saldo ke dokumen pendukung.
1. Piutang Usaha
Ditambahkan dengan
Benar dan Sama
dengan File Induk
serta Buku Besar
Umum
• Konfirmasi saldo pelanggan.
• Jika pelanggan tidak merespon konfirmasi,
auditor memeriksa dokumen pendukung.
2. Piutang Usaha
yang Dicatat Memang
Ada
• Mengandalkan pada sifat menyeimbangkan
sendiri file induk piutang usaha.
3. Piutang Usaha
yang Ada Telah
Dicantumkan
Merancang Pengujian atas Rincian Saldo
• Dengan melakukan konfirmasi akun dari
neraca saldo.
• Auditor memeriksa dokumen pendukung
menyangkut pengiriman dan penerimaan
kas.
4. Piutang Usaha
Sudah Akurat
• Dengan melakukan review aged trial
balance untuk piutang yang material.
5. Piutang Usaha
Diklasifikasikan
dengan Benar
• Untuk melakukan verifikasi apakah
transaksi yang mendekati akhir
periode akuntansi telah dicatat pada
periode yang tepat.
6. Pisah Batas
Piutang Usaha Sudah
Benar
Merancang Pengujian atas Rincian Saldo
• Nilai realisasi piutang usaha sama
dengan piutang usaha dikurangi
penyisihan piutang tak tertagih.
7. Piutang Usaha
Dinyatakan pada Nilai
Realisasi
• Auditor dapat mereview notulen
rapat, membahasnya dengan klien,
mengkonfirmasi dengan bank, dan
memeriksa kontrak hutang.
8. Klien Memiliki Hak
Atas Piutang Usaha
• Untuk mengevaluasi apakah penyajian
dan pengungkapan telah memadai,
auditor harus memahami prinsip
akuntansi yang diterima secara umum
serta persyaratan penyajian dan
pengungkapan.
9. Penyajian dan
Pengungkapan Piutang
Usaha
Konfirmasi Piutang Usaha
Konfirmasi piutang usaha merupakan formulir yang
menyajikan jumlah kewajiban debitur pada tanggal
tertentu dan disertai dengan rinciannya.
Tujuan dari konfirmasi piutang usaha yaitu memenuhi
tujuan eksistensi, keakuratan, serta pisah batas.
Persyaratan Standar Auditing
Standar auditing mengharuskan konfirmasi piutang usaha
dalam situasi yang normal. Ada tiga pengecualian terhadap
keharusan menggunakan konfirmasi:
a. Piutang usaha tidak material.
b. Auditor mempertimbangkan konfirmasi bukti yang tidak
efektif karena tingkat responnya kemungkinan tidak akan
memadai atau tidak dapat diandalkan.
c. Gabungan tingkat risiko inheren dan risiko pengendalian
rendah dan bukti substantif lainnya dapat diakumulasi
untuk menyediakan bukti yang mencukupi.
Jenis-Jenis Konfirmasi
Konfirmasi Positif, meminta pihak penerima untuk mengkonfirmasi
secara langsung apakah saldo yang dinyatakan pada permintaan
konfirmasi itu benar atau salah.
Formulir Konfirmasi yang Kosong, jenis konfirmasi positif yang
tidak menyatakan jumlah pada konfirmasi tetapi meminta
penerimanya untuk mengisi saldo atau melengkapi informasi lainnya.
Konfirmasi Faktur, jenis konfirmasi positif lainnya dimana setiap
faktur akan dikonfirmasi, dan bukan saldo piutang usaha pelanggan
secara keseluruhan.
Konfirmasi Negatif, ditujukan kepada debitur tetapi hanya akan
meminta respon jika debitur tidak setuju dengan jumlah yang
dinyatakan.
Penetapan Waktu
Bukti yang paling dapat diandalkan dari konfirmasi baru
akan diperoleh jika konfirmasi itu dikirim sedekat
mungkin dengan tanggal neraca.
Keputusan Sampling
a. Ukuran sampel
Faktor utama yang mempengaruhi ukuran sampel:
1. Materialitas kinerja
2. Risiko inheren
3. Risiko pengendalian
4. Risiko deteksi yang dicapai dari pengujian substantif
lainnya
5. Jenis konfirmasi
b. Pemilihan item untuk pengujian
Diperlukan beberapa jenis stratifikasi pada sebagian
besar konfirmasi.
Verifikasi Alamat dan Penyelenggaraan
Pengendalian
Auditor harus melaksanakan prosedur untuk untuk
memverifikasi alamat atau alamat email yang digunakan
untuk konfirmasi.
Menindaklanjuti Non-respon
Jika sebanyak 3 konfirmasi yang dikirim ke pelanggan
tidak ada satupun yang dikembalikan, maka perlu
dilakukan tindak lanjut dengan prosedur alternatif.
• Penerimaan Kas Selanjutnya
• Salian Faktur Penjualan
• Dokumen Pengiriman
• Korespondensi dengan klien
Analisis Perbedaan dalam Konfirmasi
Pembayaran
Telah
Dilakukan
Barang Belum
Diterima
Barang Telah
Dikembalikan
Kesalahan
Klerikal dan
Jumlah yang
Diperdebatkan
Menarik Kesimpulan
Jika semua perbedaan telah diselesaikan, termasuk yang
ditemukan dalam melakukan prosedur alternatif, auditor
harus mengevaluasi ulang pengendalian internal. Setiap
salah saji klien harus dianalisis untuk menentukan apakah
hal tersebut konsisten atau tidak konsisten dengan
tingkat risiko pengendalian yang dinilai pada awal audit.
Mengembangkan Pengujian Program audit
yang terinci
Auditor menyiapkan kertas kerja perencanaan bukti
sebagai alat bantu untuk memutuskan luas pengujian
atas rincian saldo yang direncanakan. Sumber setiap
baris sbb:
a. Materialitas kinerja.
b. Risiko audit yang dapat diterima.
c. Risiko inheren.
d. Risiko pengendalian.
e. Hasil pengujian subtantif atas transaksi.
f. Prosedur analitis.
g. Risiko deteksi yang direncanakan dan bukti audit
yang direncanakan.
Any Questions?

More Related Content

What's hot

Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)Fajar Sandy
 
Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7
Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7
Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7Manik Ryad
 
Prosedur audit kas dan setara kas
Prosedur audit kas dan setara kasProsedur audit kas dan setara kas
Prosedur audit kas dan setara kasahmad rasyidin
 
Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan
Kerangka Konseptual Akuntansi PemerintahanKerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan
Kerangka Konseptual Akuntansi PemerintahanSujatmiko Wibowo
 
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses audit
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses auditKonsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses audit
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses auditDian Rahmah
 
Dasar Akuntansi & Kerangka Konseptual
Dasar Akuntansi & Kerangka KonseptualDasar Akuntansi & Kerangka Konseptual
Dasar Akuntansi & Kerangka KonseptualFair Nurfachrizi
 
Bab 18 PEMERIKSAAN EKUITAS
Bab 18 PEMERIKSAAN EKUITASBab 18 PEMERIKSAAN EKUITAS
Bab 18 PEMERIKSAAN EKUITASAndiErwinGhozali
 
Pembentukan persekutuan AKUNTANSI KEUANGAN LANJUT 1
Pembentukan persekutuan AKUNTANSI KEUANGAN LANJUT 1Pembentukan persekutuan AKUNTANSI KEUANGAN LANJUT 1
Pembentukan persekutuan AKUNTANSI KEUANGAN LANJUT 1Falanni Firyal Fawwaz
 
Audit Siklus Penggajian dan Personalia
Audit Siklus Penggajian dan PersonaliaAudit Siklus Penggajian dan Personalia
Audit Siklus Penggajian dan PersonaliaNony Saraswati Gendis
 
Penerimaan perikatan dan perencanaan audit
Penerimaan perikatan dan perencanaan auditPenerimaan perikatan dan perencanaan audit
Penerimaan perikatan dan perencanaan auditCecylia Preketeg
 
KERANGKA KONSEPTUAL FASB
KERANGKA KONSEPTUAL FASBKERANGKA KONSEPTUAL FASB
KERANGKA KONSEPTUAL FASBmas ijup
 
Ringkasan teori akuntansi Suwardjono
Ringkasan teori akuntansi SuwardjonoRingkasan teori akuntansi Suwardjono
Ringkasan teori akuntansi Suwardjonoxyrces
 
Teori Akuntansi Pendapatan
Teori Akuntansi PendapatanTeori Akuntansi Pendapatan
Teori Akuntansi PendapatanRachma Novriesya
 

What's hot (20)

Bab 8 materialitas dan risiko audit
Bab 8 materialitas dan risiko auditBab 8 materialitas dan risiko audit
Bab 8 materialitas dan risiko audit
 
Subsequent events
Subsequent eventsSubsequent events
Subsequent events
 
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
 
Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7
Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7
Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7
 
Prosedur audit kas dan setara kas
Prosedur audit kas dan setara kasProsedur audit kas dan setara kas
Prosedur audit kas dan setara kas
 
Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan
Kerangka Konseptual Akuntansi PemerintahanKerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan
Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan
 
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses audit
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses auditKonsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses audit
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses audit
 
Kerangka konseptual akuntansi sektor publik
Kerangka konseptual akuntansi sektor publikKerangka konseptual akuntansi sektor publik
Kerangka konseptual akuntansi sektor publik
 
Revenue Bagian 1
Revenue Bagian 1Revenue Bagian 1
Revenue Bagian 1
 
Dasar Akuntansi & Kerangka Konseptual
Dasar Akuntansi & Kerangka KonseptualDasar Akuntansi & Kerangka Konseptual
Dasar Akuntansi & Kerangka Konseptual
 
Bab 18 PEMERIKSAAN EKUITAS
Bab 18 PEMERIKSAAN EKUITASBab 18 PEMERIKSAAN EKUITAS
Bab 18 PEMERIKSAAN EKUITAS
 
Pembentukan persekutuan AKUNTANSI KEUANGAN LANJUT 1
Pembentukan persekutuan AKUNTANSI KEUANGAN LANJUT 1Pembentukan persekutuan AKUNTANSI KEUANGAN LANJUT 1
Pembentukan persekutuan AKUNTANSI KEUANGAN LANJUT 1
 
Auditing 1
Auditing 1Auditing 1
Auditing 1
 
Strategi audit
Strategi auditStrategi audit
Strategi audit
 
Audit Siklus Penggajian dan Personalia
Audit Siklus Penggajian dan PersonaliaAudit Siklus Penggajian dan Personalia
Audit Siklus Penggajian dan Personalia
 
Penerimaan perikatan dan perencanaan audit
Penerimaan perikatan dan perencanaan auditPenerimaan perikatan dan perencanaan audit
Penerimaan perikatan dan perencanaan audit
 
KERANGKA KONSEPTUAL FASB
KERANGKA KONSEPTUAL FASBKERANGKA KONSEPTUAL FASB
KERANGKA KONSEPTUAL FASB
 
Ringkasan teori akuntansi Suwardjono
Ringkasan teori akuntansi SuwardjonoRingkasan teori akuntansi Suwardjono
Ringkasan teori akuntansi Suwardjono
 
Akuntansi investasi23
Akuntansi investasi23Akuntansi investasi23
Akuntansi investasi23
 
Teori Akuntansi Pendapatan
Teori Akuntansi PendapatanTeori Akuntansi Pendapatan
Teori Akuntansi Pendapatan
 

Similar to Merancang pengujian atas rincian saldo ppt

(Pert 4) bab 15 penyelesaian siklus penjualan dan penagihan
(Pert 4) bab 15 penyelesaian siklus penjualan dan penagihan(Pert 4) bab 15 penyelesaian siklus penjualan dan penagihan
(Pert 4) bab 15 penyelesaian siklus penjualan dan penagihanIlham Sousuke
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN PIUTANG USAHA.pdf
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN PIUTANG USAHA.pdfMENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN PIUTANG USAHA.pdf
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN PIUTANG USAHA.pdfGideonGimsonTamba
 
tanggung jawab dan tujuan audit
tanggung jawab dan tujuan audittanggung jawab dan tujuan audit
tanggung jawab dan tujuan auditIndah Dwi Lestari
 
THE OVERALL AUDIT PLAN and AUDIT PROGRAM.pptx
THE OVERALL AUDIT PLAN and AUDIT PROGRAM.pptxTHE OVERALL AUDIT PLAN and AUDIT PROGRAM.pptx
THE OVERALL AUDIT PLAN and AUDIT PROGRAM.pptxAisyahAyuSaputri
 
Makalah audit laporan keuangan dan tanggung jawab auditor
Makalah audit laporan keuangan dan tanggung jawab auditorMakalah audit laporan keuangan dan tanggung jawab auditor
Makalah audit laporan keuangan dan tanggung jawab auditorrizal hadi
 
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 2
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 2Kuliah 2 3 siklus pendapatan 2
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 2Rose Meea
 
Sifat siklus pengeluaran
Sifat siklus pengeluaranSifat siklus pengeluaran
Sifat siklus pengeluarandesiiantarii
 
AKUNTANSI PENDAPATAN.pptx
AKUNTANSI PENDAPATAN.pptxAKUNTANSI PENDAPATAN.pptx
AKUNTANSI PENDAPATAN.pptxIndahAyuwardani
 
Makalahauditterhadapsikluspendapatanpengujiansubstantifterhadapsaldopiutangus...
Makalahauditterhadapsikluspendapatanpengujiansubstantifterhadapsaldopiutangus...Makalahauditterhadapsikluspendapatanpengujiansubstantifterhadapsaldopiutangus...
Makalahauditterhadapsikluspendapatanpengujiansubstantifterhadapsaldopiutangus...Zaina Rizka
 
Sifat siklus investasi dan pembiayaan
Sifat siklus investasi dan pembiayaanSifat siklus investasi dan pembiayaan
Sifat siklus investasi dan pembiayaanRahmah Yuni Sakinah
 
(Pert 2) bab 7 bukti audit
(Pert 2) bab 7 bukti audit(Pert 2) bab 7 bukti audit
(Pert 2) bab 7 bukti auditIlham Sousuke
 
SUMMARY CH-9 AUDITOR'S RESPONSE TO ASSESSED RISK ( ISA 330, ISA 300)
SUMMARY CH-9  AUDITOR'S RESPONSE TO ASSESSED RISK ( ISA 330, ISA 300)SUMMARY CH-9  AUDITOR'S RESPONSE TO ASSESSED RISK ( ISA 330, ISA 300)
SUMMARY CH-9 AUDITOR'S RESPONSE TO ASSESSED RISK ( ISA 330, ISA 300)marchaaddina
 
Tugas auditing no.3
Tugas auditing no.3Tugas auditing no.3
Tugas auditing no.3Sophia Ririn
 
Menyelesaikan pengujian dalam siklus akuisisi dan pembayaran
Menyelesaikan pengujian dalam siklus akuisisi dan pembayaranMenyelesaikan pengujian dalam siklus akuisisi dan pembayaran
Menyelesaikan pengujian dalam siklus akuisisi dan pembayaranRudiah Purnami
 
Pengauditan siklus pendapatan
Pengauditan siklus pendapatanPengauditan siklus pendapatan
Pengauditan siklus pendapatanDina Nurmariyani
 
(Pert 3) bab 24 penyelesaian audit
(Pert 3) bab 24 penyelesaian audit(Pert 3) bab 24 penyelesaian audit
(Pert 3) bab 24 penyelesaian auditIlham Sousuke
 

Similar to Merancang pengujian atas rincian saldo ppt (20)

(Pert 4) bab 15 penyelesaian siklus penjualan dan penagihan
(Pert 4) bab 15 penyelesaian siklus penjualan dan penagihan(Pert 4) bab 15 penyelesaian siklus penjualan dan penagihan
(Pert 4) bab 15 penyelesaian siklus penjualan dan penagihan
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN PIUTANG USAHA.pdf
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN PIUTANG USAHA.pdfMENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN PIUTANG USAHA.pdf
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN PIUTANG USAHA.pdf
 
tanggung jawab dan tujuan audit
tanggung jawab dan tujuan audittanggung jawab dan tujuan audit
tanggung jawab dan tujuan audit
 
THE OVERALL AUDIT PLAN and AUDIT PROGRAM.pptx
THE OVERALL AUDIT PLAN and AUDIT PROGRAM.pptxTHE OVERALL AUDIT PLAN and AUDIT PROGRAM.pptx
THE OVERALL AUDIT PLAN and AUDIT PROGRAM.pptx
 
tugas.ppt
tugas.ppttugas.ppt
tugas.ppt
 
Makalah audit laporan keuangan dan tanggung jawab auditor
Makalah audit laporan keuangan dan tanggung jawab auditorMakalah audit laporan keuangan dan tanggung jawab auditor
Makalah audit laporan keuangan dan tanggung jawab auditor
 
Ppt kelompok 5
Ppt kelompok 5Ppt kelompok 5
Ppt kelompok 5
 
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 2
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 2Kuliah 2 3 siklus pendapatan 2
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 2
 
Sifat siklus pengeluaran
Sifat siklus pengeluaranSifat siklus pengeluaran
Sifat siklus pengeluaran
 
AKUNTANSI PENDAPATAN.pptx
AKUNTANSI PENDAPATAN.pptxAKUNTANSI PENDAPATAN.pptx
AKUNTANSI PENDAPATAN.pptx
 
Laporan Status.pptx
Laporan Status.pptxLaporan Status.pptx
Laporan Status.pptx
 
Makalahauditterhadapsikluspendapatanpengujiansubstantifterhadapsaldopiutangus...
Makalahauditterhadapsikluspendapatanpengujiansubstantifterhadapsaldopiutangus...Makalahauditterhadapsikluspendapatanpengujiansubstantifterhadapsaldopiutangus...
Makalahauditterhadapsikluspendapatanpengujiansubstantifterhadapsaldopiutangus...
 
Sifat siklus investasi dan pembiayaan
Sifat siklus investasi dan pembiayaanSifat siklus investasi dan pembiayaan
Sifat siklus investasi dan pembiayaan
 
(Pert 2) bab 7 bukti audit
(Pert 2) bab 7 bukti audit(Pert 2) bab 7 bukti audit
(Pert 2) bab 7 bukti audit
 
Present bab 13 auditing
Present bab 13 auditingPresent bab 13 auditing
Present bab 13 auditing
 
SUMMARY CH-9 AUDITOR'S RESPONSE TO ASSESSED RISK ( ISA 330, ISA 300)
SUMMARY CH-9  AUDITOR'S RESPONSE TO ASSESSED RISK ( ISA 330, ISA 300)SUMMARY CH-9  AUDITOR'S RESPONSE TO ASSESSED RISK ( ISA 330, ISA 300)
SUMMARY CH-9 AUDITOR'S RESPONSE TO ASSESSED RISK ( ISA 330, ISA 300)
 
Tugas auditing no.3
Tugas auditing no.3Tugas auditing no.3
Tugas auditing no.3
 
Menyelesaikan pengujian dalam siklus akuisisi dan pembayaran
Menyelesaikan pengujian dalam siklus akuisisi dan pembayaranMenyelesaikan pengujian dalam siklus akuisisi dan pembayaran
Menyelesaikan pengujian dalam siklus akuisisi dan pembayaran
 
Pengauditan siklus pendapatan
Pengauditan siklus pendapatanPengauditan siklus pendapatan
Pengauditan siklus pendapatan
 
(Pert 3) bab 24 penyelesaian audit
(Pert 3) bab 24 penyelesaian audit(Pert 3) bab 24 penyelesaian audit
(Pert 3) bab 24 penyelesaian audit
 

Recently uploaded

K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5SubhiMunir3
 
Nilai saat ini dalam studi kelayakan.ppt
Nilai saat ini dalam studi kelayakan.pptNilai saat ini dalam studi kelayakan.ppt
Nilai saat ini dalam studi kelayakan.pptlangkahgontay88
 
5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...
5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...
5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...BagaimanaCaraMenggug
 
Kemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdf
Kemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdfKemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdf
Kemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdfsoftraxindo
 
Presentasi Akad Wadiah#';/'..';'[]//'../
Presentasi Akad Wadiah#';/'..';'[]//'../Presentasi Akad Wadiah#';/'..';'[]//'../
Presentasi Akad Wadiah#';/'..';'[]//'../stfatimah131
 
Penentuan Harga Faktor Produksi Ekonomi Mikro
Penentuan Harga Faktor Produksi Ekonomi MikroPenentuan Harga Faktor Produksi Ekonomi Mikro
Penentuan Harga Faktor Produksi Ekonomi Mikrokhei4
 
Asam karboksilat dan esternya serta senyawa .pptx
Asam karboksilat dan esternya serta senyawa .pptxAsam karboksilat dan esternya serta senyawa .pptx
Asam karboksilat dan esternya serta senyawa .pptxRizkiMuhammad58
 
Sosialisasi Pelaporan Proyeksi Target dan Realiasi Capaian Output TA 2024
Sosialisasi Pelaporan Proyeksi Target dan Realiasi Capaian Output TA 2024Sosialisasi Pelaporan Proyeksi Target dan Realiasi Capaian Output TA 2024
Sosialisasi Pelaporan Proyeksi Target dan Realiasi Capaian Output TA 202420NurKhusnaFahrani
 
analisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaat
analisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaat
analisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatlangkahgontay88
 
Sosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptx
Sosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptxSosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptx
Sosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptxgulieglue
 
509777263-PPT-Monetarisme-Versus-Ekonomika-Keynesian.pptx
509777263-PPT-Monetarisme-Versus-Ekonomika-Keynesian.pptx509777263-PPT-Monetarisme-Versus-Ekonomika-Keynesian.pptx
509777263-PPT-Monetarisme-Versus-Ekonomika-Keynesian.pptxdokumentasiutnd
 
Konsep Dasar One Way Anova dalam Ilmu Statistik.pptx
Konsep Dasar One Way Anova dalam Ilmu Statistik.pptxKonsep Dasar One Way Anova dalam Ilmu Statistik.pptx
Konsep Dasar One Way Anova dalam Ilmu Statistik.pptxULFAHASNAAZIZAH
 

Recently uploaded (20)

Klinik Obat Aborsi Di Palembang Wa 0822/2310/9953 Klinik Aborsi Di Palembang
Klinik Obat Aborsi Di Palembang Wa 0822/2310/9953  Klinik Aborsi Di PalembangKlinik Obat Aborsi Di Palembang Wa 0822/2310/9953  Klinik Aborsi Di Palembang
Klinik Obat Aborsi Di Palembang Wa 0822/2310/9953 Klinik Aborsi Di Palembang
 
Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...
Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...
Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...
 
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
 
Nilai saat ini dalam studi kelayakan.ppt
Nilai saat ini dalam studi kelayakan.pptNilai saat ini dalam studi kelayakan.ppt
Nilai saat ini dalam studi kelayakan.ppt
 
5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...
5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...
5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...
 
Jual Obat Aborsi Sorong, Wa : 0822/2310/9953 Apotik Jual Obat Cytotec Di Sorong
Jual Obat Aborsi Sorong, Wa : 0822/2310/9953 Apotik Jual Obat Cytotec Di SorongJual Obat Aborsi Sorong, Wa : 0822/2310/9953 Apotik Jual Obat Cytotec Di Sorong
Jual Obat Aborsi Sorong, Wa : 0822/2310/9953 Apotik Jual Obat Cytotec Di Sorong
 
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptxTEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
 
Kemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdf
Kemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdfKemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdf
Kemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdf
 
Presentasi Akad Wadiah#';/'..';'[]//'../
Presentasi Akad Wadiah#';/'..';'[]//'../Presentasi Akad Wadiah#';/'..';'[]//'../
Presentasi Akad Wadiah#';/'..';'[]//'../
 
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptxMODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
 
Penentuan Harga Faktor Produksi Ekonomi Mikro
Penentuan Harga Faktor Produksi Ekonomi MikroPenentuan Harga Faktor Produksi Ekonomi Mikro
Penentuan Harga Faktor Produksi Ekonomi Mikro
 
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptxPEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
 
Asam karboksilat dan esternya serta senyawa .pptx
Asam karboksilat dan esternya serta senyawa .pptxAsam karboksilat dan esternya serta senyawa .pptx
Asam karboksilat dan esternya serta senyawa .pptx
 
Sosialisasi Pelaporan Proyeksi Target dan Realiasi Capaian Output TA 2024
Sosialisasi Pelaporan Proyeksi Target dan Realiasi Capaian Output TA 2024Sosialisasi Pelaporan Proyeksi Target dan Realiasi Capaian Output TA 2024
Sosialisasi Pelaporan Proyeksi Target dan Realiasi Capaian Output TA 2024
 
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptxMETODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
 
analisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaat
analisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaat
analisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaat
 
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptxMODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
 
Sosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptx
Sosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptxSosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptx
Sosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptx
 
509777263-PPT-Monetarisme-Versus-Ekonomika-Keynesian.pptx
509777263-PPT-Monetarisme-Versus-Ekonomika-Keynesian.pptx509777263-PPT-Monetarisme-Versus-Ekonomika-Keynesian.pptx
509777263-PPT-Monetarisme-Versus-Ekonomika-Keynesian.pptx
 
Konsep Dasar One Way Anova dalam Ilmu Statistik.pptx
Konsep Dasar One Way Anova dalam Ilmu Statistik.pptxKonsep Dasar One Way Anova dalam Ilmu Statistik.pptx
Konsep Dasar One Way Anova dalam Ilmu Statistik.pptx
 

Merancang pengujian atas rincian saldo ppt

  • 1. KELOMPOK 3 Anggota Kelompok: 1. Hanum Larasati (7211415026) 2. Dwi Oktaviani (7211415042) 3. Rina Limiati (7211415159) 4. Jadyi Laksono (7211415164)
  • 2. Menyelesaikan Pengujian Dalam Siklus Penjualan Dan Penagihan: Piutang Usaha Auditing and Assurance Services: An Integrated Approach. 15th edition Alvin A. Arens, Randal J. Elder, Mark S. Beasley
  • 3. Metodologi Untuk Merancang Pengujian atas Rincian Saldo Delapan tujuan audit yang berkaitan dengan saldo: a. Detail Tie-in b. Keberadaan c. Kelengkapan d. Keakuratan e. Klasifikasi f. Pisah batas g. Nilai realisasi h. Hak
  • 4. Metodologi Untuk Merancang Pengujian atas Rincian Saldo Mengidentifikasi Risiko Bisnis Klien yang Mempengaruhi Piutang Usaha Menetapkan Materialitas Kinerja dan Menilai Risiko Inheren untuk Piutang Usaha Menilai Risiko Pengendalian untuk Siklus Penjualan dan Penagihan Merancang dan Melaksanakan Pengujian Pengendalian dan Pengujian Substantif atas Transaksi Untuk Siklus Penjualan dan Penagihan Merancang dan Melaksanakan Prosedur Analitis untuk Piutang Usaha Merancang pengujian atas Rincian Saldo Piutang Usaha untuk Memenuhi Tujuan Audit yang Berkaitan dengan Saldo Tahap I Tahap I Tahap I Tahap II Tahap III • Prosedur Audit • Ukuran Sampel • Unsur yang dipilih • Waktu Tahap III
  • 5. Metodologi Untuk Merancang Pengujian atas Rincian Saldo Mengidentifikasi Risiko Bisnis Klien yang Mempengaruhi Piutang Usaha (Tahap I) Pemahaman mengenai industri dan lingkungan eksternal klien serta mengevaluasi tujuan manajemen dan proses bisnis. Menetapkan Salah Saji yang Dapat Ditoleransi dan Menilai Risiko Inheren (Tahap I) Auditor mempertimbangkan materialitas laporan keuangan secara keseluruhan, kemudian mengalokasikan jumlah pertimbangan pendahuluan ke setiap akun neraca yang signifikan, termasuk piutang usaha. Menilai Risiko Pengendalian untuk Siklus Penjualan dan Penagihan (Tahap I) Auditor harus memperhatikan tiga aspek pengendalian internal: 1. Pengendalian yang mencegah atau mendeteksi penggelapan. 2. Pengendalian terhadap pisah batas. 3. Pengendalian yang terkait dengan penyisihan piuang tak tertagih.
  • 6. Metodologi Untuk Merancang Pengujian atas Rincian Saldo Merancang dan Melaksanakan Pengujian Pengendalian dan Pengujian Substantif atas Transaksi (Tahap II) Hasil pengujian pengendalian menentukan penilaian risiko pengendalian untuk penjualan dan penerimaan kas harus direvisi. Hasil pengujian substantif atas transaksi untuk menentukan sejauh mana risiko deteksi yang direncanakan akan dipenuhi Merancang dan Melaksanakan Prosedur Analitis (Tahap III) Prosedur analitis dilakukan selama tiga tahap audit: perencanaan, ketika melaksanakan pengujian yang terinci, dan sebagai bagian dari penyelesaian audit. Auditor melaksanakan prosedur analitis untuk siklus penjualan dan penagihan secara keseluruhan, bukan hanya piutang usaha.
  • 7. Metodologi Untuk Merancang Pengujian atas Rincian Saldo Merancang dan Melaksanakan pengujian atas Rincian Saldo Piutang Usaha (Tahap III) Tugas menghubungkan faktor yang direncanakan sangatlah kompleks karena pengukuran faktor bersifat tidak jelas. Bukti audit yang direncanakan adalah kebalikan dari risiko deteksi yang direncanakan. Setelah memutuskan bukti yang direncanakan bagi tujuan tertentu adalah tinggi, sedang, rendah, kemudian auditor harus memutuskan prosedur audit yang sesuai, ukuran sampel, item yang dipilih, dan penetapan waktu.
  • 8. Merancang Pengujian atas Rincian Saldo • Pengujian piutang usaha & piutang tak tertagih didasarkan pada aged trial balance. • Auditor harus menelusuri sampel setiap saldo ke dokumen pendukung. 1. Piutang Usaha Ditambahkan dengan Benar dan Sama dengan File Induk serta Buku Besar Umum • Konfirmasi saldo pelanggan. • Jika pelanggan tidak merespon konfirmasi, auditor memeriksa dokumen pendukung. 2. Piutang Usaha yang Dicatat Memang Ada • Mengandalkan pada sifat menyeimbangkan sendiri file induk piutang usaha. 3. Piutang Usaha yang Ada Telah Dicantumkan
  • 9. Merancang Pengujian atas Rincian Saldo • Dengan melakukan konfirmasi akun dari neraca saldo. • Auditor memeriksa dokumen pendukung menyangkut pengiriman dan penerimaan kas. 4. Piutang Usaha Sudah Akurat • Dengan melakukan review aged trial balance untuk piutang yang material. 5. Piutang Usaha Diklasifikasikan dengan Benar • Untuk melakukan verifikasi apakah transaksi yang mendekati akhir periode akuntansi telah dicatat pada periode yang tepat. 6. Pisah Batas Piutang Usaha Sudah Benar
  • 10. Merancang Pengujian atas Rincian Saldo • Nilai realisasi piutang usaha sama dengan piutang usaha dikurangi penyisihan piutang tak tertagih. 7. Piutang Usaha Dinyatakan pada Nilai Realisasi • Auditor dapat mereview notulen rapat, membahasnya dengan klien, mengkonfirmasi dengan bank, dan memeriksa kontrak hutang. 8. Klien Memiliki Hak Atas Piutang Usaha • Untuk mengevaluasi apakah penyajian dan pengungkapan telah memadai, auditor harus memahami prinsip akuntansi yang diterima secara umum serta persyaratan penyajian dan pengungkapan. 9. Penyajian dan Pengungkapan Piutang Usaha
  • 11. Konfirmasi Piutang Usaha Konfirmasi piutang usaha merupakan formulir yang menyajikan jumlah kewajiban debitur pada tanggal tertentu dan disertai dengan rinciannya. Tujuan dari konfirmasi piutang usaha yaitu memenuhi tujuan eksistensi, keakuratan, serta pisah batas.
  • 12. Persyaratan Standar Auditing Standar auditing mengharuskan konfirmasi piutang usaha dalam situasi yang normal. Ada tiga pengecualian terhadap keharusan menggunakan konfirmasi: a. Piutang usaha tidak material. b. Auditor mempertimbangkan konfirmasi bukti yang tidak efektif karena tingkat responnya kemungkinan tidak akan memadai atau tidak dapat diandalkan. c. Gabungan tingkat risiko inheren dan risiko pengendalian rendah dan bukti substantif lainnya dapat diakumulasi untuk menyediakan bukti yang mencukupi.
  • 13. Jenis-Jenis Konfirmasi Konfirmasi Positif, meminta pihak penerima untuk mengkonfirmasi secara langsung apakah saldo yang dinyatakan pada permintaan konfirmasi itu benar atau salah. Formulir Konfirmasi yang Kosong, jenis konfirmasi positif yang tidak menyatakan jumlah pada konfirmasi tetapi meminta penerimanya untuk mengisi saldo atau melengkapi informasi lainnya. Konfirmasi Faktur, jenis konfirmasi positif lainnya dimana setiap faktur akan dikonfirmasi, dan bukan saldo piutang usaha pelanggan secara keseluruhan. Konfirmasi Negatif, ditujukan kepada debitur tetapi hanya akan meminta respon jika debitur tidak setuju dengan jumlah yang dinyatakan.
  • 14. Penetapan Waktu Bukti yang paling dapat diandalkan dari konfirmasi baru akan diperoleh jika konfirmasi itu dikirim sedekat mungkin dengan tanggal neraca.
  • 15. Keputusan Sampling a. Ukuran sampel Faktor utama yang mempengaruhi ukuran sampel: 1. Materialitas kinerja 2. Risiko inheren 3. Risiko pengendalian 4. Risiko deteksi yang dicapai dari pengujian substantif lainnya 5. Jenis konfirmasi b. Pemilihan item untuk pengujian Diperlukan beberapa jenis stratifikasi pada sebagian besar konfirmasi.
  • 16. Verifikasi Alamat dan Penyelenggaraan Pengendalian Auditor harus melaksanakan prosedur untuk untuk memverifikasi alamat atau alamat email yang digunakan untuk konfirmasi.
  • 17. Menindaklanjuti Non-respon Jika sebanyak 3 konfirmasi yang dikirim ke pelanggan tidak ada satupun yang dikembalikan, maka perlu dilakukan tindak lanjut dengan prosedur alternatif. • Penerimaan Kas Selanjutnya • Salian Faktur Penjualan • Dokumen Pengiriman • Korespondensi dengan klien
  • 18. Analisis Perbedaan dalam Konfirmasi Pembayaran Telah Dilakukan Barang Belum Diterima Barang Telah Dikembalikan Kesalahan Klerikal dan Jumlah yang Diperdebatkan
  • 19. Menarik Kesimpulan Jika semua perbedaan telah diselesaikan, termasuk yang ditemukan dalam melakukan prosedur alternatif, auditor harus mengevaluasi ulang pengendalian internal. Setiap salah saji klien harus dianalisis untuk menentukan apakah hal tersebut konsisten atau tidak konsisten dengan tingkat risiko pengendalian yang dinilai pada awal audit.
  • 20. Mengembangkan Pengujian Program audit yang terinci Auditor menyiapkan kertas kerja perencanaan bukti sebagai alat bantu untuk memutuskan luas pengujian atas rincian saldo yang direncanakan. Sumber setiap baris sbb: a. Materialitas kinerja. b. Risiko audit yang dapat diterima. c. Risiko inheren. d. Risiko pengendalian. e. Hasil pengujian subtantif atas transaksi. f. Prosedur analitis. g. Risiko deteksi yang direncanakan dan bukti audit yang direncanakan.