SlideShare a Scribd company logo
1 of 30
MANAJEMEN PANEN DAN
PASCA PANEN TANAMAN
KAKAO DI PUSAT
PEMBELAJARAN KAKAO
(CLC) NAGEKEO
LATAR BELAKANG
Kakao → salah satu komoditas andalan perkebunan yang cukup
penting bagi perekonomian nasional, khususnya sebagai penyedia
lapangan kerja, sumber pendapatan, dan devisa Negara.
Karmawati et al (2010) → Indonesia merupakan salah satu negara
penghasil kakao terbesar ketiga setelah Ivory-Coast dan Ghana, yang nilai
produksinya mencapai 1.315.800 ton/thn.
Mutu produk olahan kakao selain ditentukan oleh proses produksi dari
bahan jadi, juga ditentukan oleh proses panen dan penanganan pasca
panen.
Panen dan penanganan pasca panen penting dalam menjamin mut produk
biji kakao, maka tulisan ini dijadikan sebagai bahan Laporan Praktek Kerja
Lapang yang telah dilaksanakan selama tiga bulan di CLC Nagekeo.
TUJUAN & MANFAAT
• Meningkatkan Kemampuan Teknis dan majerial dalam panen dan
pasca panen tanaman kakao.
• Mengetahui dan mempelajari secara langsung tahapan-tahapan
panen dan penangan pasca panen kakao diPusat Pembelajaran
Kakao (CLC) Nagekeo.
Tujuan PKL
• Memperoleh pengetahuan dan Ketrampilan yang luas tentang
panen dan pasca panen kakao diPusat Pembelajaran Kakao
Nagekeo
• Sebagai Sumber Informasi Untuk Melakukan Usaha Pengelolaan
Tanaman Perkebunan Kakao Di Pusat Pembelajaran Kakao
Nagekeo
Manfaat PKL
METODOLOGI PKL
Tempat dan Waktu
• PKL dilaksanakan di kebun Pusat
Pembelajaran Kakao (CLC) Nagekeo, Desa
Wolokisa, selama 3 bulan, yaitu sejak Maret
sampai Juni 2019.
Metode Pengumpulan Data
• Praktek Langsung
• Observasi
• Wawancara
• Dokumentasi
• Studi Pustaka
HASIL &
PEMBAHASAN
 Aspek Manajemen
 Panen Kakao
 Pasca Panen Kako
Panen Sortasi
buah
Pemecaha
n
Biji basah
Sortasi Biji
basah Fermenta
si
Pengering
an
Sortasi Biji
Kering
ASPEK MANAJEMEN
Aspek Manajemen yang dipelajari di CLC
Nagekeo:
Perencanaan
Pengorganisasian
Pelaksanaan
Pengawasan
Evaluasi
ASPEK PERENCANAAN
Kegiatan perencanaan yang
dilakukan dalam pembibitan kakao di
pusat pembelajaran kakao, meliputi:
•Pemilihan lokasi
•Waktu
•Bahan baku dan saprodi
•Tenaga Kerja
•Biaya
PENGORGANISASIAN &
PELAKSANAAN
• Panen dan pasca panen tanaman kakao,
dipercayakan 1 petugas dalam
mempersiapkan alat-alat agar dalam proses
tahapan panen dan tahapan pasca panen
berjalan sesuai perencanaan.
Pengorganisasian
• Panen, sortasi buah, pemeraman buah
kakao, pemecahan buah kakao, sortasi biji
basah, fermentasi, pengeringan, sortasi biji
kering dan pengepakan dan penyimpanan.
Pelaksan kegiatan selama 1 minggu - 6 hari.
Pelaksanaan
PENGAWASAN
Pengawasan dilakukan terhadap:
Waktu panen
Pemisahan buah kakao yang baik dan rusak
Pemeraman buah kakao yang baik
Pemecahan buah kakao
Sortasi biji basah
Fermentasi dan pengeringan
Sortasi biji kering serta
Pengepakan dan penyimpanan
Pemecahan Buah
Kakao
Fermentasi Biji
Kakao
Pengeringan Biji
Kakao
EVALUASI
Evaluasi dilakukan berkaitan dengan
proses penen dan pasca panen
direkomdasikan agar setiap pekerja
lebih diperhatikan proses panen
tidak hanya memanen buah yang
baik melainkan buah yang terserang
hama dan penyakit kemudian
dibenamkan dalam tanah.
Biasanya dilakukan dalam setiap
minggu sekali.
Pembenaman
Buah kakao yang
Rusak
PANEN BUAH KAKAO
Metode panen kakao yang
diterapkan oleh CLC adalah
“PANEN SERING’ dan dilakukan
terhadap buah yang sudah
masak saja.
• Metode panen ini dilaksanakan dengan
setiap seminggu atau maksimal dua
minggu sekali secara serentak dan
teratur.
• Keuntungan lain dari “panen sering”
selain mengurangi tingkat kerusakan
buah oleh hama penggerek buah kakao
(PBK), juga tanaman akan memiliki zat
makanan yang cukup.
Pemanenan Buah
Kakao yang
Masak
PANEN BUAH KAKAO
Pada saat panen buah yang rusak akibat
serangan hama dan penyakit juga diambil
secara terpisah untuk dimusnahkan dari
pohon pada setiap panen dan ditutup
plastik bersama kulit buah panen.
Buah layak panen kurang lebih berumur 6
bulan dengan ciri-ciri tingkat kematangan
buah dapat dilihat dari perubahan warna
buah.
Pembenaman Buah
Rusak
Buah Kakao Layak
Panen (Kuning)
TINGKAT KEMATANGAN BUAH
KAKAO
Tingkat kematangan buah kakao
diklasifikasikan atas minimal 3 kelas, yaitu:
• Jika alur buah sudah berwarna kuning, maka tingkat
kematangannya diklasifikasikan C,
• Jika alur dan punggung buah berubah kuning maka
diklasifikaskan kelas B
• Bila seluruh permukaan buah sudah berwarna kuning
atau kuning tua, maka diklasifikasikan pada tingkat A
dan A+.
Pada umumnya petani melakukan panen buah
kakao pada saat tingkat kematangannya
sekurang-kurangnya memenuhi klasifikasi B.
Buah Kelas-
C
Buah Kelas-
B
Buah Kelas-
A
KELAS TINGKAT
KEMATANGAN BUAH
KAKAO
A. Tingkat Kematangan Kelas-A
B. Tingkat Kematangan Kelas-B
C. Tingkat Kematangan Kelas-C
C
B
A
CBA
ALAT PANEN
Peralatan yang
digunakan dalam
pemetikan buah kakao di
kebun CLC adalah:
• Gunting Galah
• Gunting Stek
• Ember dan karung
CARA PANEN
• Memotong bagian pangkal buah
menggunakan gunting galah atau
gunting stek yang tajam dan dilakukan
secara hati-hati sehingga tidak merusak
bantalan buah dan kulit pada batang.
• Panen buah yang tinggi menggunakan
gunting galah sedangkan untuk buah
yang dapat dijangkau pemetik dilakukan
menggunakan gunting stek
Panen dilakukan dengan cara:
Cara Panen
Buah Kakao
Cara Panen
Buah Kakao
Cara Panen Buah
Kakao Menggunakan
GuntingStek
Cara Panen Buah
Kakao Menggunakan
GuntingGalah
SORTASI BUAH &
PEMERAMAN
Sortasi Buah
• Memisahkan buah rusak, buat terserang hama
dan kotoran lain dari buah yang turut dalam
proses panen.
• Sortasi buah akan membantu kemudahan kerja
pada sortasi biji karena biji-biji kakao dari buah
yang rusak atau terserang hama dan penyakit
telah terseleksi pada saat sortasi buah.
Pemeraman Buah kakao
• Pemeraman buah kakao dilakukan selama 2-3
hari. Dalam pemeraman buah perlu diperhatikan
agar buah kakao tidak terlampau masak, menjadi
rusak atau terseran jamur.
Sortasi Buah
Pembenaman
Buah Rusak
PEMECAHAN BUAH KAKAO
Pemecahan Buah Kakao:
• Dilakukan dengan cara memukul buah
menggunakan kayu atau membenturkan
sesama buah kakao atau dengan pisau
bagi yang sudah berpengalaman.
• Pemecahan dilakukan dengan hati-hati
agar tidak merusak keping biji, kulit biji,
dan plasenta di benam ke dalam tanah
atau rorak untuk menghindari
berkembangnya bibit penyakit di daerah
sekitar tempat pengolahan atau di kebun
kakao.
Pemecahan Buah
Kakao
SORTASI BIJI KAKAO
Sortasi Biji Kakao
• Sortasi biji dilakukan dengan memisahkan
biji yang baik dari biji kakao yang rusak.
• Biji kakao yang baik akan langsung
dilakukan fermentasi
• Sebelum fermentasi, biji basah ditimbang
• Selanjutnya fermentasi menggunakan
kotak fermentasi atau karung fermentasi.
Biji Kakao Hasil
Sortasi
A. BIJI KAKAO BAIK B. BIJI KAKAO YANG RUSAK
BIJI KAKAKO HASIL SORTASO
A B
SEMINAR HASIL PKL
-
FERMENTASI BIJI KAKAO
Fermentasi Dalam Kotak
• Biji kakao basah yang telah sortasi dimasukan
kedalam kotak berukuran panjang 40 cm, lebar 50
cm dengan tinggi 40 cm, setelah itu kotak ditutup
dengan karung goni atau daun pisang.
• Pada hari 3 (setelah 48 jam) dilakukan pembalikan
agar fermentasi biji merata.
• Pada hari ke 5 biji kakao di keluarkan dari kotak
fermentasi dan siap untuk dijemur.
• Suhu tumpukan biji kakao dalam kotak fermentasi
dipertahankan sekitar 45-48°C
• Jika suhu dalam kotak terlalu rendah maka pada
alas kotak (dasar tumpukkan biji) dan permukaan
tumpukan dalam kotak dilapisi dengan daun pisang
Fermentasi Biji
Kakao
Gambar Kotak Fermentasi Biji Kakao
Kotak berukuran panjang 40 cm, lebar 50 cm dengan tinggi 40 cm
FERMENTASI BIJI KAKAO
• Karung plastik terlebih dahulu dibersihkan
• dialasi daun pisang di bagian bawahnya
• biji kakao dimasukkan ke dalam karung (satu karung
plastikdapat menampung kurang lebih 50kg biji akao
basah).
• biji kakao dimasukan,karung plastik diikat bagian
atasnya kemudian di simpan di lantai menggunakan alas
balok.
• Setelah 5 – 7 hari fermentasi, biji dikeluarkan dan
dijemur.
• Suhu dalam tumpukan biji didijaga agar berkisar antara
45-48 °C.
• Pembalikan bahan fermentai dilakukan pada hari ke 3
dan pada hari ke 6.
Fermentasi Menggunakan Karung
Plastik
Fermentasi Biji
Kakao
PENGERINGAN BIJI
KAKAO
• Proses pengeringan biji kakao di Pusat
Pembelajaran Kakao Nagekeo menggunakan
proses pengeringan alami melalui penjemuran.
• Teknik penjemuran yang digunakan adalah
dengan menebarkan biji kakao di atas terpal
plastic atau sesek bambu yang dialas dan diatap
dengan plastik UV (ultraviolet).
• Penjemuran menggunakan terpal plastik
dilakukan dengan ketebalan lapisan jemuran 5 cm
(2-3 lapisan biji) pada cuaca cerah dan panas
selama 7- 8 jam/hari.
• Selama penjemuran, hamparan biji dibalik-
balikkan setiap 1-2 jam sekali dengan tujuan
pemerataan penebaran panas.
Pengeringan
Pengeringan Biji
Kakao
PENGERINGAN BIJI
KAKAO
• Penjemuran biasa berlangsung lebih dari 10
hari tergantung cuaca.
• Penjemuran pada sesek bambu yang dilapisisi
plastik UV dilakukan dengan ketebalan
jemuran yang sama akan tetapi waktu
pengeringan lebih singkat yaitu 3-4 hari karena
alas bahan berupa plastik UV memberikan
pantulan panas yang cukup besar dari lapisan
bawah bahan.
• Di CLC Nagekeo pengukuran kadar air dengan
teknik menggengam erat-erat sejumlah biji
kakao dalam genggaman tangan kemudian
dilepaskan.
Pengeringan
Pengeringan Biji
Kakao
SORTASI BIJI KERING SERTA
PENGEMASAN & PENYIMPANAN
• Sortasi biji kering dlakukan setelah
penjemuran/pengeringan berupa kotoran daun dan
biji kakao kering yang pecah
Sortasi Biji Kering
• Pengemasan menggunakan karung goni.
• Tiap karung berkapasitas 60 kg biji cokelat kering.
• Sebelum dijual hasil kepakan disimpan dalam
gudang yang bersih,kering dan memilik ventilasi baik
dan terhindar dari bahan yang berbauh tinggi karena
biji kakao bersifat mudah menyerap bau.
• Penyimpanan digudang sebaiknya tidak melebihi 6
bulan.
Pengemasan dan penyimpanan Biji Kakao Hasil
Sortasi
KESIMPULAN & SARAN
KESIMPULAN:
• Penerapan fungsi-fungsi manajemen saat ini belum terdefinisikan
secara nyata melalui rapat atau SOP pada setiap tahapan kerja tapi
penerapan fungsi-fungsi manajemen sudah cukup nyata.
• Dalam hal panen dan pasca panen, pengelola CLC sangat menyadari
pentingnya peningkatan mutu biji kakao dan hambatan cuaca yang
cukup berarti sehingga pemikiran dan upaya pengembangan teknologi
pasca panen, khususnya pengeringan menjadi perhatian pertama saat
ini melalui interaksi dan kerja lapangan selama PKL
SARAN:
• Perlu dukungan pemerintah dan pihak pengembang kakao di Indonesia
karena kakao merupakan komoditas eksport dan sumber devisa
negara.
• Perlu menerbitkan dokumen mutu untuk setiap tahapan kerja yang
berkaitan dengan peralatan, prosedur kerja, dan kreteria standar dari
hasil pada tahapan kerja tertentu.
SEKIAN & TERIMA
KASIH
Uis Neno Nokankit Ok-Oke

More Related Content

What's hot

Budidaya tanaman kelapa serta pemanfaatan limbahnya
Budidaya tanaman kelapa serta pemanfaatan limbahnyaBudidaya tanaman kelapa serta pemanfaatan limbahnya
Budidaya tanaman kelapa serta pemanfaatan limbahnyaBima Andika
 
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...UNESA
 
Teknis perbanyakan agens hayati
Teknis perbanyakan  agens hayatiTeknis perbanyakan  agens hayati
Teknis perbanyakan agens hayatipandirambo900
 
Laporan identifikasi benih dan kecambah
Laporan identifikasi benih dan kecambahLaporan identifikasi benih dan kecambah
Laporan identifikasi benih dan kecambahTidar University
 
5 mutu buah - fase pertumbuhan buah (sas)
5 mutu buah - fase pertumbuhan buah (sas)5 mutu buah - fase pertumbuhan buah (sas)
5 mutu buah - fase pertumbuhan buah (sas)Fadly Rian Saputra
 
IDENTIFIKASI GULMA
IDENTIFIKASI GULMAIDENTIFIKASI GULMA
IDENTIFIKASI GULMANovia Dwi
 
Bahan draft perbenihan indikator panen hortikultura
Bahan draft perbenihan indikator panen hortikulturaBahan draft perbenihan indikator panen hortikultura
Bahan draft perbenihan indikator panen hortikulturaAIAT East Java
 
Manajemen pada perkebunan kelapa sawit
Manajemen pada perkebunan kelapa sawitManajemen pada perkebunan kelapa sawit
Manajemen pada perkebunan kelapa sawitYoghi Pratama
 
Penyakit pasca panen pisang
Penyakit pasca panen pisangPenyakit pasca panen pisang
Penyakit pasca panen pisangsepha20
 
Pengendalian gulma karet nurul fadli 1620242016 1
Pengendalian gulma karet nurul fadli 1620242016 1Pengendalian gulma karet nurul fadli 1620242016 1
Pengendalian gulma karet nurul fadli 1620242016 1NURUL FADLI
 
Pengemasan produk hortikultura
Pengemasan produk hortikulturaPengemasan produk hortikultura
Pengemasan produk hortikulturaAndrew Hutabarat
 
teknis budidaya tanaman kopi dan komoditas kopi
teknis budidaya tanaman kopi dan komoditas kopiteknis budidaya tanaman kopi dan komoditas kopi
teknis budidaya tanaman kopi dan komoditas kopiNurulia Dimitha
 
Makalah Panen dan Pascapanen
Makalah Panen dan PascapanenMakalah Panen dan Pascapanen
Makalah Panen dan PascapanenGoogle
 
Sistem produksi tanaman buah(5)
Sistem produksi tanaman buah(5)Sistem produksi tanaman buah(5)
Sistem produksi tanaman buah(5)Andrew Hutabarat
 
Pengambilan contoh benih (materi analisis mutu benih)
Pengambilan contoh benih (materi analisis mutu benih)Pengambilan contoh benih (materi analisis mutu benih)
Pengambilan contoh benih (materi analisis mutu benih)Issuchii Liescahyani
 

What's hot (20)

Budidaya tanaman kelapa serta pemanfaatan limbahnya
Budidaya tanaman kelapa serta pemanfaatan limbahnyaBudidaya tanaman kelapa serta pemanfaatan limbahnya
Budidaya tanaman kelapa serta pemanfaatan limbahnya
 
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
 
Perkebunan budidaya kopi
Perkebunan budidaya kopiPerkebunan budidaya kopi
Perkebunan budidaya kopi
 
Teknis perbanyakan agens hayati
Teknis perbanyakan  agens hayatiTeknis perbanyakan  agens hayati
Teknis perbanyakan agens hayati
 
Laporan identifikasi benih dan kecambah
Laporan identifikasi benih dan kecambahLaporan identifikasi benih dan kecambah
Laporan identifikasi benih dan kecambah
 
Manggis
ManggisManggis
Manggis
 
5 mutu buah - fase pertumbuhan buah (sas)
5 mutu buah - fase pertumbuhan buah (sas)5 mutu buah - fase pertumbuhan buah (sas)
5 mutu buah - fase pertumbuhan buah (sas)
 
IDENTIFIKASI GULMA
IDENTIFIKASI GULMAIDENTIFIKASI GULMA
IDENTIFIKASI GULMA
 
Coklat dan Kakao
 Coklat dan Kakao Coklat dan Kakao
Coklat dan Kakao
 
Bahan draft perbenihan indikator panen hortikultura
Bahan draft perbenihan indikator panen hortikulturaBahan draft perbenihan indikator panen hortikultura
Bahan draft perbenihan indikator panen hortikultura
 
Manajemen pada perkebunan kelapa sawit
Manajemen pada perkebunan kelapa sawitManajemen pada perkebunan kelapa sawit
Manajemen pada perkebunan kelapa sawit
 
Penyakit pasca panen pisang
Penyakit pasca panen pisangPenyakit pasca panen pisang
Penyakit pasca panen pisang
 
Pengendalian gulma karet nurul fadli 1620242016 1
Pengendalian gulma karet nurul fadli 1620242016 1Pengendalian gulma karet nurul fadli 1620242016 1
Pengendalian gulma karet nurul fadli 1620242016 1
 
Pengemasan produk hortikultura
Pengemasan produk hortikulturaPengemasan produk hortikultura
Pengemasan produk hortikultura
 
teknis budidaya tanaman kopi dan komoditas kopi
teknis budidaya tanaman kopi dan komoditas kopiteknis budidaya tanaman kopi dan komoditas kopi
teknis budidaya tanaman kopi dan komoditas kopi
 
budidaya kelapa sawit
budidaya kelapa sawitbudidaya kelapa sawit
budidaya kelapa sawit
 
Makalah Panen dan Pascapanen
Makalah Panen dan PascapanenMakalah Panen dan Pascapanen
Makalah Panen dan Pascapanen
 
Sistem produksi tanaman buah(5)
Sistem produksi tanaman buah(5)Sistem produksi tanaman buah(5)
Sistem produksi tanaman buah(5)
 
Pengambilan contoh benih (materi analisis mutu benih)
Pengambilan contoh benih (materi analisis mutu benih)Pengambilan contoh benih (materi analisis mutu benih)
Pengambilan contoh benih (materi analisis mutu benih)
 
Udara Tanah
Udara TanahUdara Tanah
Udara Tanah
 

Similar to Manajemen Panen dan Pasca Panen Tanaman Kakao Di Pusat Pembelajaran Kakao (ClC) Nagekeo

POST HARVEST TECNOLOGY CACAO
POST HARVEST TECNOLOGY CACAO POST HARVEST TECNOLOGY CACAO
POST HARVEST TECNOLOGY CACAO Sarjan Alatas
 
Manajemen Pemeliharaan Tanaman Kakao Melalui Pemangkasan Pemupukan Panen Seri...
Manajemen Pemeliharaan Tanaman Kakao Melalui Pemangkasan Pemupukan Panen Seri...Manajemen Pemeliharaan Tanaman Kakao Melalui Pemangkasan Pemupukan Panen Seri...
Manajemen Pemeliharaan Tanaman Kakao Melalui Pemangkasan Pemupukan Panen Seri...Yos F. da-Lopes
 
Teknik Seleksi Benih dan Bibit Cengkeh (Syzygium aromaticum L) di Kebun Benih...
Teknik Seleksi Benih dan Bibit Cengkeh (Syzygium aromaticum L) di Kebun Benih...Teknik Seleksi Benih dan Bibit Cengkeh (Syzygium aromaticum L) di Kebun Benih...
Teknik Seleksi Benih dan Bibit Cengkeh (Syzygium aromaticum L) di Kebun Benih...Yos F. da-Lopes
 
9 PPT MEDIA 3.11 KUE DARI ADONAN BERAGI.pptx
9 PPT MEDIA 3.11 KUE DARI ADONAN BERAGI.pptx9 PPT MEDIA 3.11 KUE DARI ADONAN BERAGI.pptx
9 PPT MEDIA 3.11 KUE DARI ADONAN BERAGI.pptxMulyani86
 
Pengolahan Kedelai: Tempe, Tahu, Kembang Tahu, & Kecap
Pengolahan Kedelai: Tempe, Tahu, Kembang Tahu, & KecapPengolahan Kedelai: Tempe, Tahu, Kembang Tahu, & Kecap
Pengolahan Kedelai: Tempe, Tahu, Kembang Tahu, & KecapDreitsohn Franklyn Purba
 
Budidaya cokelat kakao
Budidaya cokelat kakaoBudidaya cokelat kakao
Budidaya cokelat kakaohenrihenri6
 
Ppt Budidaya Jagung.pptx
Ppt Budidaya Jagung.pptxPpt Budidaya Jagung.pptx
Ppt Budidaya Jagung.pptxMuasyaroh
 
Budidaya kakao dan perhitungan analisa usaha
Budidaya kakao dan perhitungan analisa usahaBudidaya kakao dan perhitungan analisa usaha
Budidaya kakao dan perhitungan analisa usahaWarta Wirausaha
 
Tanaman penghasil bioenergi
Tanaman penghasil bioenergiTanaman penghasil bioenergi
Tanaman penghasil bioenergiYunia Instalani
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 42)
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 42)Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 42)
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 42)Bondan the Planter of Palm Oil
 
Prospek tanaman kakao di Indonesia
Prospek tanaman kakao di IndonesiaProspek tanaman kakao di Indonesia
Prospek tanaman kakao di IndonesiaEmma Femi
 
Teknologi Fermentasi pada Keju
Teknologi Fermentasi pada KejuTeknologi Fermentasi pada Keju
Teknologi Fermentasi pada KejuNuruliswati
 

Similar to Manajemen Panen dan Pasca Panen Tanaman Kakao Di Pusat Pembelajaran Kakao (ClC) Nagekeo (20)

koko
kokokoko
koko
 
POST HARVEST TECNOLOGY CACAO
POST HARVEST TECNOLOGY CACAO POST HARVEST TECNOLOGY CACAO
POST HARVEST TECNOLOGY CACAO
 
Manajemen Pemeliharaan Tanaman Kakao Melalui Pemangkasan Pemupukan Panen Seri...
Manajemen Pemeliharaan Tanaman Kakao Melalui Pemangkasan Pemupukan Panen Seri...Manajemen Pemeliharaan Tanaman Kakao Melalui Pemangkasan Pemupukan Panen Seri...
Manajemen Pemeliharaan Tanaman Kakao Melalui Pemangkasan Pemupukan Panen Seri...
 
2 BAHAN TANAMAN.pptx
2 BAHAN TANAMAN.pptx2 BAHAN TANAMAN.pptx
2 BAHAN TANAMAN.pptx
 
Teknik Seleksi Benih dan Bibit Cengkeh (Syzygium aromaticum L) di Kebun Benih...
Teknik Seleksi Benih dan Bibit Cengkeh (Syzygium aromaticum L) di Kebun Benih...Teknik Seleksi Benih dan Bibit Cengkeh (Syzygium aromaticum L) di Kebun Benih...
Teknik Seleksi Benih dan Bibit Cengkeh (Syzygium aromaticum L) di Kebun Benih...
 
9 PPT MEDIA 3.11 KUE DARI ADONAN BERAGI.pptx
9 PPT MEDIA 3.11 KUE DARI ADONAN BERAGI.pptx9 PPT MEDIA 3.11 KUE DARI ADONAN BERAGI.pptx
9 PPT MEDIA 3.11 KUE DARI ADONAN BERAGI.pptx
 
Pengolahan Kedelai: Tempe, Tahu, Kembang Tahu, & Kecap
Pengolahan Kedelai: Tempe, Tahu, Kembang Tahu, & KecapPengolahan Kedelai: Tempe, Tahu, Kembang Tahu, & Kecap
Pengolahan Kedelai: Tempe, Tahu, Kembang Tahu, & Kecap
 
ppt pembuatan tempe kedelai 5B.pptx
ppt pembuatan tempe kedelai 5B.pptxppt pembuatan tempe kedelai 5B.pptx
ppt pembuatan tempe kedelai 5B.pptx
 
Tugas pembuatan tempe
Tugas pembuatan tempeTugas pembuatan tempe
Tugas pembuatan tempe
 
Budidaya Jengkol
Budidaya JengkolBudidaya Jengkol
Budidaya Jengkol
 
Budidaya cokelat kakao
Budidaya cokelat kakaoBudidaya cokelat kakao
Budidaya cokelat kakao
 
Ppt Budidaya Jagung.pptx
Ppt Budidaya Jagung.pptxPpt Budidaya Jagung.pptx
Ppt Budidaya Jagung.pptx
 
Budidaya kakao dan perhitungan analisa usaha
Budidaya kakao dan perhitungan analisa usahaBudidaya kakao dan perhitungan analisa usaha
Budidaya kakao dan perhitungan analisa usaha
 
Tanaman penghasil bioenergi
Tanaman penghasil bioenergiTanaman penghasil bioenergi
Tanaman penghasil bioenergi
 
Makalah_61 Laporan praktikum benih rekalsitran
Makalah_61 Laporan praktikum benih rekalsitranMakalah_61 Laporan praktikum benih rekalsitran
Makalah_61 Laporan praktikum benih rekalsitran
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 42)
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 42)Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 42)
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 42)
 
Nata de legen
Nata de legenNata de legen
Nata de legen
 
Prospek tanaman kakao di Indonesia
Prospek tanaman kakao di IndonesiaProspek tanaman kakao di Indonesia
Prospek tanaman kakao di Indonesia
 
Pkm fix
Pkm fixPkm fix
Pkm fix
 
Teknologi Fermentasi pada Keju
Teknologi Fermentasi pada KejuTeknologi Fermentasi pada Keju
Teknologi Fermentasi pada Keju
 

More from Yos F. da-Lopes

Kesesuaian Rumput Raja (Panicum maximum Jacq.) dan Alang-Alang (Imperata cyli...
Kesesuaian Rumput Raja (Panicum maximum Jacq.) dan Alang-Alang (Imperata cyli...Kesesuaian Rumput Raja (Panicum maximum Jacq.) dan Alang-Alang (Imperata cyli...
Kesesuaian Rumput Raja (Panicum maximum Jacq.) dan Alang-Alang (Imperata cyli...Yos F. da-Lopes
 
Manajemen Pembuatan Pupuk Organik Padat
Manajemen Pembuatan Pupuk Organik Padat Manajemen Pembuatan Pupuk Organik Padat
Manajemen Pembuatan Pupuk Organik Padat Yos F. da-Lopes
 
DISTRIBUSI KELOMPOK TELUR PENGGEREK JAGUNG ASIA Ostrinia furnacalis (LEPIDOPT...
DISTRIBUSI KELOMPOK TELUR PENGGEREK JAGUNG ASIA Ostrinia furnacalis (LEPIDOPT...DISTRIBUSI KELOMPOK TELUR PENGGEREK JAGUNG ASIA Ostrinia furnacalis (LEPIDOPT...
DISTRIBUSI KELOMPOK TELUR PENGGEREK JAGUNG ASIA Ostrinia furnacalis (LEPIDOPT...Yos F. da-Lopes
 
Tipe tipe ekosistem dan kerawanannya
Tipe tipe ekosistem dan kerawanannyaTipe tipe ekosistem dan kerawanannya
Tipe tipe ekosistem dan kerawanannyaYos F. da-Lopes
 
Usaha usaha pelestarian lingkungan hidup
Usaha usaha pelestarian lingkungan hidupUsaha usaha pelestarian lingkungan hidup
Usaha usaha pelestarian lingkungan hidupYos F. da-Lopes
 
Pencemaran dan perubahan lingkungan
Pencemaran dan perubahan lingkunganPencemaran dan perubahan lingkungan
Pencemaran dan perubahan lingkunganYos F. da-Lopes
 
Parameter pencemaran dan perubahan lingkungan akibat pencemaran
Parameter pencemaran dan perubahan lingkungan akibat pencemaranParameter pencemaran dan perubahan lingkungan akibat pencemaran
Parameter pencemaran dan perubahan lingkungan akibat pencemaranYos F. da-Lopes
 
Konsep bioindikator dan contoh bioindokator (ppt)
Konsep bioindikator dan contoh bioindokator (ppt)Konsep bioindikator dan contoh bioindokator (ppt)
Konsep bioindikator dan contoh bioindokator (ppt)Yos F. da-Lopes
 

More from Yos F. da-Lopes (8)

Kesesuaian Rumput Raja (Panicum maximum Jacq.) dan Alang-Alang (Imperata cyli...
Kesesuaian Rumput Raja (Panicum maximum Jacq.) dan Alang-Alang (Imperata cyli...Kesesuaian Rumput Raja (Panicum maximum Jacq.) dan Alang-Alang (Imperata cyli...
Kesesuaian Rumput Raja (Panicum maximum Jacq.) dan Alang-Alang (Imperata cyli...
 
Manajemen Pembuatan Pupuk Organik Padat
Manajemen Pembuatan Pupuk Organik Padat Manajemen Pembuatan Pupuk Organik Padat
Manajemen Pembuatan Pupuk Organik Padat
 
DISTRIBUSI KELOMPOK TELUR PENGGEREK JAGUNG ASIA Ostrinia furnacalis (LEPIDOPT...
DISTRIBUSI KELOMPOK TELUR PENGGEREK JAGUNG ASIA Ostrinia furnacalis (LEPIDOPT...DISTRIBUSI KELOMPOK TELUR PENGGEREK JAGUNG ASIA Ostrinia furnacalis (LEPIDOPT...
DISTRIBUSI KELOMPOK TELUR PENGGEREK JAGUNG ASIA Ostrinia furnacalis (LEPIDOPT...
 
Tipe tipe ekosistem dan kerawanannya
Tipe tipe ekosistem dan kerawanannyaTipe tipe ekosistem dan kerawanannya
Tipe tipe ekosistem dan kerawanannya
 
Usaha usaha pelestarian lingkungan hidup
Usaha usaha pelestarian lingkungan hidupUsaha usaha pelestarian lingkungan hidup
Usaha usaha pelestarian lingkungan hidup
 
Pencemaran dan perubahan lingkungan
Pencemaran dan perubahan lingkunganPencemaran dan perubahan lingkungan
Pencemaran dan perubahan lingkungan
 
Parameter pencemaran dan perubahan lingkungan akibat pencemaran
Parameter pencemaran dan perubahan lingkungan akibat pencemaranParameter pencemaran dan perubahan lingkungan akibat pencemaran
Parameter pencemaran dan perubahan lingkungan akibat pencemaran
 
Konsep bioindikator dan contoh bioindokator (ppt)
Konsep bioindikator dan contoh bioindokator (ppt)Konsep bioindikator dan contoh bioindokator (ppt)
Konsep bioindikator dan contoh bioindokator (ppt)
 

Recently uploaded

Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 

Recently uploaded (20)

Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 

Manajemen Panen dan Pasca Panen Tanaman Kakao Di Pusat Pembelajaran Kakao (ClC) Nagekeo

  • 1. MANAJEMEN PANEN DAN PASCA PANEN TANAMAN KAKAO DI PUSAT PEMBELAJARAN KAKAO (CLC) NAGEKEO
  • 2. LATAR BELAKANG Kakao → salah satu komoditas andalan perkebunan yang cukup penting bagi perekonomian nasional, khususnya sebagai penyedia lapangan kerja, sumber pendapatan, dan devisa Negara. Karmawati et al (2010) → Indonesia merupakan salah satu negara penghasil kakao terbesar ketiga setelah Ivory-Coast dan Ghana, yang nilai produksinya mencapai 1.315.800 ton/thn. Mutu produk olahan kakao selain ditentukan oleh proses produksi dari bahan jadi, juga ditentukan oleh proses panen dan penanganan pasca panen. Panen dan penanganan pasca panen penting dalam menjamin mut produk biji kakao, maka tulisan ini dijadikan sebagai bahan Laporan Praktek Kerja Lapang yang telah dilaksanakan selama tiga bulan di CLC Nagekeo.
  • 3. TUJUAN & MANFAAT • Meningkatkan Kemampuan Teknis dan majerial dalam panen dan pasca panen tanaman kakao. • Mengetahui dan mempelajari secara langsung tahapan-tahapan panen dan penangan pasca panen kakao diPusat Pembelajaran Kakao (CLC) Nagekeo. Tujuan PKL • Memperoleh pengetahuan dan Ketrampilan yang luas tentang panen dan pasca panen kakao diPusat Pembelajaran Kakao Nagekeo • Sebagai Sumber Informasi Untuk Melakukan Usaha Pengelolaan Tanaman Perkebunan Kakao Di Pusat Pembelajaran Kakao Nagekeo Manfaat PKL
  • 4. METODOLOGI PKL Tempat dan Waktu • PKL dilaksanakan di kebun Pusat Pembelajaran Kakao (CLC) Nagekeo, Desa Wolokisa, selama 3 bulan, yaitu sejak Maret sampai Juni 2019. Metode Pengumpulan Data • Praktek Langsung • Observasi • Wawancara • Dokumentasi • Studi Pustaka
  • 5. HASIL & PEMBAHASAN  Aspek Manajemen  Panen Kakao  Pasca Panen Kako Panen Sortasi buah Pemecaha n Biji basah Sortasi Biji basah Fermenta si Pengering an Sortasi Biji Kering
  • 6. ASPEK MANAJEMEN Aspek Manajemen yang dipelajari di CLC Nagekeo: Perencanaan Pengorganisasian Pelaksanaan Pengawasan Evaluasi
  • 7. ASPEK PERENCANAAN Kegiatan perencanaan yang dilakukan dalam pembibitan kakao di pusat pembelajaran kakao, meliputi: •Pemilihan lokasi •Waktu •Bahan baku dan saprodi •Tenaga Kerja •Biaya
  • 8. PENGORGANISASIAN & PELAKSANAAN • Panen dan pasca panen tanaman kakao, dipercayakan 1 petugas dalam mempersiapkan alat-alat agar dalam proses tahapan panen dan tahapan pasca panen berjalan sesuai perencanaan. Pengorganisasian • Panen, sortasi buah, pemeraman buah kakao, pemecahan buah kakao, sortasi biji basah, fermentasi, pengeringan, sortasi biji kering dan pengepakan dan penyimpanan. Pelaksan kegiatan selama 1 minggu - 6 hari. Pelaksanaan
  • 9. PENGAWASAN Pengawasan dilakukan terhadap: Waktu panen Pemisahan buah kakao yang baik dan rusak Pemeraman buah kakao yang baik Pemecahan buah kakao Sortasi biji basah Fermentasi dan pengeringan Sortasi biji kering serta Pengepakan dan penyimpanan Pemecahan Buah Kakao Fermentasi Biji Kakao Pengeringan Biji Kakao
  • 10. EVALUASI Evaluasi dilakukan berkaitan dengan proses penen dan pasca panen direkomdasikan agar setiap pekerja lebih diperhatikan proses panen tidak hanya memanen buah yang baik melainkan buah yang terserang hama dan penyakit kemudian dibenamkan dalam tanah. Biasanya dilakukan dalam setiap minggu sekali. Pembenaman Buah kakao yang Rusak
  • 11. PANEN BUAH KAKAO Metode panen kakao yang diterapkan oleh CLC adalah “PANEN SERING’ dan dilakukan terhadap buah yang sudah masak saja. • Metode panen ini dilaksanakan dengan setiap seminggu atau maksimal dua minggu sekali secara serentak dan teratur. • Keuntungan lain dari “panen sering” selain mengurangi tingkat kerusakan buah oleh hama penggerek buah kakao (PBK), juga tanaman akan memiliki zat makanan yang cukup. Pemanenan Buah Kakao yang Masak
  • 12. PANEN BUAH KAKAO Pada saat panen buah yang rusak akibat serangan hama dan penyakit juga diambil secara terpisah untuk dimusnahkan dari pohon pada setiap panen dan ditutup plastik bersama kulit buah panen. Buah layak panen kurang lebih berumur 6 bulan dengan ciri-ciri tingkat kematangan buah dapat dilihat dari perubahan warna buah. Pembenaman Buah Rusak Buah Kakao Layak Panen (Kuning)
  • 13. TINGKAT KEMATANGAN BUAH KAKAO Tingkat kematangan buah kakao diklasifikasikan atas minimal 3 kelas, yaitu: • Jika alur buah sudah berwarna kuning, maka tingkat kematangannya diklasifikasikan C, • Jika alur dan punggung buah berubah kuning maka diklasifikaskan kelas B • Bila seluruh permukaan buah sudah berwarna kuning atau kuning tua, maka diklasifikasikan pada tingkat A dan A+. Pada umumnya petani melakukan panen buah kakao pada saat tingkat kematangannya sekurang-kurangnya memenuhi klasifikasi B. Buah Kelas- C Buah Kelas- B Buah Kelas- A
  • 14. KELAS TINGKAT KEMATANGAN BUAH KAKAO A. Tingkat Kematangan Kelas-A B. Tingkat Kematangan Kelas-B C. Tingkat Kematangan Kelas-C C B A CBA
  • 15. ALAT PANEN Peralatan yang digunakan dalam pemetikan buah kakao di kebun CLC adalah: • Gunting Galah • Gunting Stek • Ember dan karung
  • 16. CARA PANEN • Memotong bagian pangkal buah menggunakan gunting galah atau gunting stek yang tajam dan dilakukan secara hati-hati sehingga tidak merusak bantalan buah dan kulit pada batang. • Panen buah yang tinggi menggunakan gunting galah sedangkan untuk buah yang dapat dijangkau pemetik dilakukan menggunakan gunting stek Panen dilakukan dengan cara: Cara Panen Buah Kakao Cara Panen Buah Kakao
  • 17. Cara Panen Buah Kakao Menggunakan GuntingStek
  • 18. Cara Panen Buah Kakao Menggunakan GuntingGalah
  • 19. SORTASI BUAH & PEMERAMAN Sortasi Buah • Memisahkan buah rusak, buat terserang hama dan kotoran lain dari buah yang turut dalam proses panen. • Sortasi buah akan membantu kemudahan kerja pada sortasi biji karena biji-biji kakao dari buah yang rusak atau terserang hama dan penyakit telah terseleksi pada saat sortasi buah. Pemeraman Buah kakao • Pemeraman buah kakao dilakukan selama 2-3 hari. Dalam pemeraman buah perlu diperhatikan agar buah kakao tidak terlampau masak, menjadi rusak atau terseran jamur. Sortasi Buah Pembenaman Buah Rusak
  • 20. PEMECAHAN BUAH KAKAO Pemecahan Buah Kakao: • Dilakukan dengan cara memukul buah menggunakan kayu atau membenturkan sesama buah kakao atau dengan pisau bagi yang sudah berpengalaman. • Pemecahan dilakukan dengan hati-hati agar tidak merusak keping biji, kulit biji, dan plasenta di benam ke dalam tanah atau rorak untuk menghindari berkembangnya bibit penyakit di daerah sekitar tempat pengolahan atau di kebun kakao. Pemecahan Buah Kakao
  • 21. SORTASI BIJI KAKAO Sortasi Biji Kakao • Sortasi biji dilakukan dengan memisahkan biji yang baik dari biji kakao yang rusak. • Biji kakao yang baik akan langsung dilakukan fermentasi • Sebelum fermentasi, biji basah ditimbang • Selanjutnya fermentasi menggunakan kotak fermentasi atau karung fermentasi. Biji Kakao Hasil Sortasi
  • 22. A. BIJI KAKAO BAIK B. BIJI KAKAO YANG RUSAK BIJI KAKAKO HASIL SORTASO A B SEMINAR HASIL PKL -
  • 23. FERMENTASI BIJI KAKAO Fermentasi Dalam Kotak • Biji kakao basah yang telah sortasi dimasukan kedalam kotak berukuran panjang 40 cm, lebar 50 cm dengan tinggi 40 cm, setelah itu kotak ditutup dengan karung goni atau daun pisang. • Pada hari 3 (setelah 48 jam) dilakukan pembalikan agar fermentasi biji merata. • Pada hari ke 5 biji kakao di keluarkan dari kotak fermentasi dan siap untuk dijemur. • Suhu tumpukan biji kakao dalam kotak fermentasi dipertahankan sekitar 45-48°C • Jika suhu dalam kotak terlalu rendah maka pada alas kotak (dasar tumpukkan biji) dan permukaan tumpukan dalam kotak dilapisi dengan daun pisang Fermentasi Biji Kakao
  • 24. Gambar Kotak Fermentasi Biji Kakao Kotak berukuran panjang 40 cm, lebar 50 cm dengan tinggi 40 cm
  • 25. FERMENTASI BIJI KAKAO • Karung plastik terlebih dahulu dibersihkan • dialasi daun pisang di bagian bawahnya • biji kakao dimasukkan ke dalam karung (satu karung plastikdapat menampung kurang lebih 50kg biji akao basah). • biji kakao dimasukan,karung plastik diikat bagian atasnya kemudian di simpan di lantai menggunakan alas balok. • Setelah 5 – 7 hari fermentasi, biji dikeluarkan dan dijemur. • Suhu dalam tumpukan biji didijaga agar berkisar antara 45-48 °C. • Pembalikan bahan fermentai dilakukan pada hari ke 3 dan pada hari ke 6. Fermentasi Menggunakan Karung Plastik Fermentasi Biji Kakao
  • 26. PENGERINGAN BIJI KAKAO • Proses pengeringan biji kakao di Pusat Pembelajaran Kakao Nagekeo menggunakan proses pengeringan alami melalui penjemuran. • Teknik penjemuran yang digunakan adalah dengan menebarkan biji kakao di atas terpal plastic atau sesek bambu yang dialas dan diatap dengan plastik UV (ultraviolet). • Penjemuran menggunakan terpal plastik dilakukan dengan ketebalan lapisan jemuran 5 cm (2-3 lapisan biji) pada cuaca cerah dan panas selama 7- 8 jam/hari. • Selama penjemuran, hamparan biji dibalik- balikkan setiap 1-2 jam sekali dengan tujuan pemerataan penebaran panas. Pengeringan Pengeringan Biji Kakao
  • 27. PENGERINGAN BIJI KAKAO • Penjemuran biasa berlangsung lebih dari 10 hari tergantung cuaca. • Penjemuran pada sesek bambu yang dilapisisi plastik UV dilakukan dengan ketebalan jemuran yang sama akan tetapi waktu pengeringan lebih singkat yaitu 3-4 hari karena alas bahan berupa plastik UV memberikan pantulan panas yang cukup besar dari lapisan bawah bahan. • Di CLC Nagekeo pengukuran kadar air dengan teknik menggengam erat-erat sejumlah biji kakao dalam genggaman tangan kemudian dilepaskan. Pengeringan Pengeringan Biji Kakao
  • 28. SORTASI BIJI KERING SERTA PENGEMASAN & PENYIMPANAN • Sortasi biji kering dlakukan setelah penjemuran/pengeringan berupa kotoran daun dan biji kakao kering yang pecah Sortasi Biji Kering • Pengemasan menggunakan karung goni. • Tiap karung berkapasitas 60 kg biji cokelat kering. • Sebelum dijual hasil kepakan disimpan dalam gudang yang bersih,kering dan memilik ventilasi baik dan terhindar dari bahan yang berbauh tinggi karena biji kakao bersifat mudah menyerap bau. • Penyimpanan digudang sebaiknya tidak melebihi 6 bulan. Pengemasan dan penyimpanan Biji Kakao Hasil Sortasi
  • 29. KESIMPULAN & SARAN KESIMPULAN: • Penerapan fungsi-fungsi manajemen saat ini belum terdefinisikan secara nyata melalui rapat atau SOP pada setiap tahapan kerja tapi penerapan fungsi-fungsi manajemen sudah cukup nyata. • Dalam hal panen dan pasca panen, pengelola CLC sangat menyadari pentingnya peningkatan mutu biji kakao dan hambatan cuaca yang cukup berarti sehingga pemikiran dan upaya pengembangan teknologi pasca panen, khususnya pengeringan menjadi perhatian pertama saat ini melalui interaksi dan kerja lapangan selama PKL SARAN: • Perlu dukungan pemerintah dan pihak pengembang kakao di Indonesia karena kakao merupakan komoditas eksport dan sumber devisa negara. • Perlu menerbitkan dokumen mutu untuk setiap tahapan kerja yang berkaitan dengan peralatan, prosedur kerja, dan kreteria standar dari hasil pada tahapan kerja tertentu.
  • 30. SEKIAN & TERIMA KASIH Uis Neno Nokankit Ok-Oke