SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
ACB
ARTI PENTING PENGENDALIANPOLA SEBARAN
PERILAKU YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERUBAHAN LINGKUNGAN
Penolakan terhadap
tanaman:
𝑠2 < 𝑥
Preferensi jelas
pada titik tertentu:
𝑠2 > 𝑥
Acak dalam memilih
tanaman:
𝑠2 = 𝑥
INDEKS DISPERSI
SERAGAM MENGELOMPOKACAK ATAU RANDOM
Ukuran acak: Independen-tipe distribusi Ukuran kelompok
DIKONFIRMASI OLEH
BINOMIAL
NEGATIF
INDEKS
MORISITA
VARIANS :
MEAN
ID =
s2
x
n − 1 k =
x2
s2 − x
Iδ = n
xi xi − 1
N N − 1
Kelompok Telur
Waktu Penyampelan
52 HST 55 HST 58 HST
Total 528 570 632
Kepadatan per tanaman 2,51 2,71 3,01
Kepadatan per daun 0,20 0,22 0,25
% Oviposisi di tanaman 70,48% 72,38% 73,81%
% Oviposisi di daun 89,74% 89,74% 89,74%
Jumlah tanaman diamati 210 ─ ─
Jumlah daun diamati 13 ─ ─
Area Kebun
Jumlah
Kelompok
Telur
Kepadatan
(Σ kelompok
telur/tanaman)
Z-Test Two Sample for Means
Nilai Z-Hitung Nilai Z-Critical
Pinggir 381 2,72 -1,672tn 1,645
Tengah 251 3,59 1,672tn 1,645
Total 632 3,0 - -
Keterangan: tn = tidak berbeda nyata pada Uji-Z dua sisi (α = 0,05). Jumlah kelompok telur pada
area pinggir kebun adalah kumulatif dari 2 petak sampel pinggir kebun.
 Terjadi peningkatan
kepadatan
kelompok telur
 Pinggir-dalam lahan
dengan kepadatan
tertinggi
0.000
0.200
0.400
0.600
0.800
1.000
1.200
1.400
1.600
PINGGIR DALAM TENGAH KEBUN PINGGIR LUAR
52 HST
55 HST
58 HST
PINGGIR ANTARA TENGAH
52 HST 40.7% 45.6% 13.7%
55 HST 40.0% 46.1% 13.9%
58 HST 36.6% 46.4% 16.9%
0.0%
10.0%
20.0%
30.0%
40.0%
50.0%
%KelompokTelur
52 HST
55 HST
58 HST
 Penurunan
oviposisi pada
strata pinggir diikuti
dengan
peningkatan pada
strata tengah
 Semakin ke
tengah,
peningkatan
semakin tinggi
 Penurunan oviposisi
pada daun bawah dan
atas diikuti dengan
peningkatan oviposisi
pada daun tengah
 Peningkatan oviposisi
lebih sering terjadi di
daun-daun tengah
0.0% 10.0% 20.0% 30.0% 40.0% 50.0%
DAUN BAWAH
DAUN TENGAH
DAUN ATAS
DAUN BAWAH DAUN TENGAH DAUN ATAS
58 HST 36.2% 54.7% 9.0%
55 HST 40.0% 52.1% 7.9%
52 HST 41.9% 49.8% 8.3%
58 HST
55 HST
52 HST
0.0% 3.0% 6.0% 9.0% 12.0%
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
DaunbawahDauntengahDaunatas
% KELOMPOK TELUR
9%
54,7%
36,2%
Bagian
Kebun
ID
Pola
sebaran
Nilai-k
Pola
Sebaran
Indeks
Morisita
Pola
Sebaran
Nilai χ2 (α =0,05)
db
hitung Sig.
Pinggir 1.384 Kelompok 0.575 Kelompok 2.830 Kelompok 223.61* P<0.05 92
Tengah 1.710 Kelompok 0.417 Kelompok 3.571 Kelompok 202.47* P<0.05 59
Kebun 1.558 Kelompok 0.397 Kelompok 3.598 Kelompok 433,87* P<0.05 154
Keterangan: ID = Index of Dispersion (𝑠2
𝑥
) ; Nilai-k = nilai distribusi binomial negatif atau ICF (Index of
Cluster Frequency); Nilai 𝜒2 = Nilai Distribusi Chi-Square (db; α =0,05). Tanda * = berbeda
nyata, tn = tidak berbeda nyata dengan nilai 𝜒2 tabel (db;α =0,05).
Jenis
Sebaran
Waktu
(HST)
ID
Pola
sebaran
Nilai-k
Pola
Sebaran
Indeks
Morisita
Pola
Sebaran
Nilai χ2
(α =0,05)
db
hitung Sig.
Vertikal
52 13.51 Kelompok 3.25 Kelompok 1.31 Kelompok 162.13* P<0.05 12
55 14.60 Kelompok 3.22 Kelompok 1.31 Kelompok 175.24* P<0.05 12
58 15.53 Kelompok 3.35 Kelompok 1.30 Kelompok 186.38* P<0.05 12
Horisontal
52 3.68 Kelompok 0.94 Kelompok 2.07 Kelompok 363.35* P<0.05 147
55 3.85 Kelompok 0.95 Kelompok 2.05 Kelompok 424.67* P<0.05 151
58 3.89 Kelompok 1.04 Kelompok 1.96 Kelompok 433.87* P<0.05 154
x
• Kelompok telur ACB ditemukan pada 73,81%
dari tanaman dan 89,74% dari daun yang
diamati
• Sebagian besar kelompok telur diletakkan pada
daun-daun tengah, yaitu daun ke-5 sampai daun
ke-9 sekitar 54,7%.
• Ada kecenderungan peningkatan peletakkan
kelompok telur ACB ke tengah lahan, tanaman
tengah dan pada daun-daun tengah.
• Pola sebaran: mengelompok dan terdapat
kecenderungan mengikuti distribusi Poison
TERIMA KASIH
• Pendahuluan
• Pola Sebaran Hama
• Indeks Dispersi
• Hasil dan Pembahasan
• Hasil Umum
• Distribusi dalam Strata Lahan
• Distribusi dalam Strata Tanaman
• Distribusi dalam Level Daun
• Pola Distribusi dalam Lahan
• Pola Distribusi Vertikal dan Horisontal
• Kesimpulan

More Related Content

What's hot

Seminar anatomi tumbuhan buah mentimun
Seminar anatomi tumbuhan buah mentimunSeminar anatomi tumbuhan buah mentimun
Seminar anatomi tumbuhan buah mentimunindah rahayu
 
Uji normalitas dan homogenitas non parametrik (Estrela Muaja - UNIMA)
Uji normalitas dan homogenitas non parametrik (Estrela Muaja - UNIMA)Uji normalitas dan homogenitas non parametrik (Estrela Muaja - UNIMA)
Uji normalitas dan homogenitas non parametrik (Estrela Muaja - UNIMA)Estrela Bellia Muaja
 
Penyakit pada Tanaman Lidah Buaya dan Sirih
Penyakit pada Tanaman Lidah Buaya dan SirihPenyakit pada Tanaman Lidah Buaya dan Sirih
Penyakit pada Tanaman Lidah Buaya dan SirihFadllika Larasati
 
Buku panduan Kader TB Paru
Buku panduan Kader TB ParuBuku panduan Kader TB Paru
Buku panduan Kader TB Paruhanglaho
 
Kelompok 1 (miastenia gravis)
Kelompok 1 (miastenia gravis)Kelompok 1 (miastenia gravis)
Kelompok 1 (miastenia gravis)Yuni Wulandari
 
Diagnosis Laboratorium: Hama
Diagnosis Laboratorium: HamaDiagnosis Laboratorium: Hama
Diagnosis Laboratorium: HamaNurma Fauzaniar
 
Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 6 sub classis asteriidae
Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 6 sub classis asteriidaeLaporan praktikum botani tumbuhan tinggi 6 sub classis asteriidae
Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 6 sub classis asteriidaeMaedy Ripani
 
Life table manusia
Life table manusiaLife table manusia
Life table manusiaErvi Afifah
 
SERANGGA VEKTOR PENYAKIT TANAMAN
SERANGGA VEKTOR PENYAKIT TANAMANSERANGGA VEKTOR PENYAKIT TANAMAN
SERANGGA VEKTOR PENYAKIT TANAMANJosua Sitorus
 
Laporan Praktikum Pengukuran luas daun
Laporan Praktikum Pengukuran luas daunLaporan Praktikum Pengukuran luas daun
Laporan Praktikum Pengukuran luas daunSandi Purnama Jaya
 
Teknik Analisis Variansi 2 Variabel
Teknik Analisis Variansi 2 VariabelTeknik Analisis Variansi 2 Variabel
Teknik Analisis Variansi 2 VariabelThrone Rush Indo
 

What's hot (20)

virus pada pepaya, jagung, kakao
virus pada pepaya, jagung, kakaovirus pada pepaya, jagung, kakao
virus pada pepaya, jagung, kakao
 
Seminar anatomi tumbuhan buah mentimun
Seminar anatomi tumbuhan buah mentimunSeminar anatomi tumbuhan buah mentimun
Seminar anatomi tumbuhan buah mentimun
 
Tabel f-0-05
Tabel f-0-05Tabel f-0-05
Tabel f-0-05
 
Uji normalitas dan homogenitas non parametrik (Estrela Muaja - UNIMA)
Uji normalitas dan homogenitas non parametrik (Estrela Muaja - UNIMA)Uji normalitas dan homogenitas non parametrik (Estrela Muaja - UNIMA)
Uji normalitas dan homogenitas non parametrik (Estrela Muaja - UNIMA)
 
Tabel tukey-hsd bnj
Tabel tukey-hsd bnjTabel tukey-hsd bnj
Tabel tukey-hsd bnj
 
Penyakit pada Tanaman Lidah Buaya dan Sirih
Penyakit pada Tanaman Lidah Buaya dan SirihPenyakit pada Tanaman Lidah Buaya dan Sirih
Penyakit pada Tanaman Lidah Buaya dan Sirih
 
Buku panduan Kader TB Paru
Buku panduan Kader TB ParuBuku panduan Kader TB Paru
Buku panduan Kader TB Paru
 
JERUK NIPIS
JERUK NIPISJERUK NIPIS
JERUK NIPIS
 
Pdf.pdf
Pdf.pdfPdf.pdf
Pdf.pdf
 
Alat peraga
Alat peragaAlat peraga
Alat peraga
 
Rambutan
RambutanRambutan
Rambutan
 
Kelompok 1 (miastenia gravis)
Kelompok 1 (miastenia gravis)Kelompok 1 (miastenia gravis)
Kelompok 1 (miastenia gravis)
 
Diagnosis Laboratorium: Hama
Diagnosis Laboratorium: HamaDiagnosis Laboratorium: Hama
Diagnosis Laboratorium: Hama
 
Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 6 sub classis asteriidae
Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 6 sub classis asteriidaeLaporan praktikum botani tumbuhan tinggi 6 sub classis asteriidae
Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 6 sub classis asteriidae
 
Life table manusia
Life table manusiaLife table manusia
Life table manusia
 
Ordo thysanoptera
Ordo thysanopteraOrdo thysanoptera
Ordo thysanoptera
 
SERANGGA VEKTOR PENYAKIT TANAMAN
SERANGGA VEKTOR PENYAKIT TANAMANSERANGGA VEKTOR PENYAKIT TANAMAN
SERANGGA VEKTOR PENYAKIT TANAMAN
 
Laporan Praktikum Pengukuran luas daun
Laporan Praktikum Pengukuran luas daunLaporan Praktikum Pengukuran luas daun
Laporan Praktikum Pengukuran luas daun
 
Hpkebun3
Hpkebun3Hpkebun3
Hpkebun3
 
Teknik Analisis Variansi 2 Variabel
Teknik Analisis Variansi 2 VariabelTeknik Analisis Variansi 2 Variabel
Teknik Analisis Variansi 2 Variabel
 

More from Yos F. da-Lopes

Kesesuaian Rumput Raja (Panicum maximum Jacq.) dan Alang-Alang (Imperata cyli...
Kesesuaian Rumput Raja (Panicum maximum Jacq.) dan Alang-Alang (Imperata cyli...Kesesuaian Rumput Raja (Panicum maximum Jacq.) dan Alang-Alang (Imperata cyli...
Kesesuaian Rumput Raja (Panicum maximum Jacq.) dan Alang-Alang (Imperata cyli...Yos F. da-Lopes
 
Manajemen Pembuatan Pupuk Organik Padat
Manajemen Pembuatan Pupuk Organik Padat Manajemen Pembuatan Pupuk Organik Padat
Manajemen Pembuatan Pupuk Organik Padat Yos F. da-Lopes
 
Manajemen Panen dan Pasca Panen Tanaman Kakao Di Pusat Pembelajaran Kakao (Cl...
Manajemen Panen dan Pasca Panen Tanaman Kakao Di Pusat Pembelajaran Kakao (Cl...Manajemen Panen dan Pasca Panen Tanaman Kakao Di Pusat Pembelajaran Kakao (Cl...
Manajemen Panen dan Pasca Panen Tanaman Kakao Di Pusat Pembelajaran Kakao (Cl...Yos F. da-Lopes
 
Teknik Seleksi Benih dan Bibit Cengkeh (Syzygium aromaticum L) di Kebun Benih...
Teknik Seleksi Benih dan Bibit Cengkeh (Syzygium aromaticum L) di Kebun Benih...Teknik Seleksi Benih dan Bibit Cengkeh (Syzygium aromaticum L) di Kebun Benih...
Teknik Seleksi Benih dan Bibit Cengkeh (Syzygium aromaticum L) di Kebun Benih...Yos F. da-Lopes
 
Manajemen Pemeliharaan Tanaman Kakao Melalui Pemangkasan Pemupukan Panen Seri...
Manajemen Pemeliharaan Tanaman Kakao Melalui Pemangkasan Pemupukan Panen Seri...Manajemen Pemeliharaan Tanaman Kakao Melalui Pemangkasan Pemupukan Panen Seri...
Manajemen Pemeliharaan Tanaman Kakao Melalui Pemangkasan Pemupukan Panen Seri...Yos F. da-Lopes
 
Tipe tipe ekosistem dan kerawanannya
Tipe tipe ekosistem dan kerawanannyaTipe tipe ekosistem dan kerawanannya
Tipe tipe ekosistem dan kerawanannyaYos F. da-Lopes
 
Usaha usaha pelestarian lingkungan hidup
Usaha usaha pelestarian lingkungan hidupUsaha usaha pelestarian lingkungan hidup
Usaha usaha pelestarian lingkungan hidupYos F. da-Lopes
 
Pencemaran dan perubahan lingkungan
Pencemaran dan perubahan lingkunganPencemaran dan perubahan lingkungan
Pencemaran dan perubahan lingkunganYos F. da-Lopes
 
Parameter pencemaran dan perubahan lingkungan akibat pencemaran
Parameter pencemaran dan perubahan lingkungan akibat pencemaranParameter pencemaran dan perubahan lingkungan akibat pencemaran
Parameter pencemaran dan perubahan lingkungan akibat pencemaranYos F. da-Lopes
 
Konsep bioindikator dan contoh bioindokator (ppt)
Konsep bioindikator dan contoh bioindokator (ppt)Konsep bioindikator dan contoh bioindokator (ppt)
Konsep bioindikator dan contoh bioindokator (ppt)Yos F. da-Lopes
 

More from Yos F. da-Lopes (10)

Kesesuaian Rumput Raja (Panicum maximum Jacq.) dan Alang-Alang (Imperata cyli...
Kesesuaian Rumput Raja (Panicum maximum Jacq.) dan Alang-Alang (Imperata cyli...Kesesuaian Rumput Raja (Panicum maximum Jacq.) dan Alang-Alang (Imperata cyli...
Kesesuaian Rumput Raja (Panicum maximum Jacq.) dan Alang-Alang (Imperata cyli...
 
Manajemen Pembuatan Pupuk Organik Padat
Manajemen Pembuatan Pupuk Organik Padat Manajemen Pembuatan Pupuk Organik Padat
Manajemen Pembuatan Pupuk Organik Padat
 
Manajemen Panen dan Pasca Panen Tanaman Kakao Di Pusat Pembelajaran Kakao (Cl...
Manajemen Panen dan Pasca Panen Tanaman Kakao Di Pusat Pembelajaran Kakao (Cl...Manajemen Panen dan Pasca Panen Tanaman Kakao Di Pusat Pembelajaran Kakao (Cl...
Manajemen Panen dan Pasca Panen Tanaman Kakao Di Pusat Pembelajaran Kakao (Cl...
 
Teknik Seleksi Benih dan Bibit Cengkeh (Syzygium aromaticum L) di Kebun Benih...
Teknik Seleksi Benih dan Bibit Cengkeh (Syzygium aromaticum L) di Kebun Benih...Teknik Seleksi Benih dan Bibit Cengkeh (Syzygium aromaticum L) di Kebun Benih...
Teknik Seleksi Benih dan Bibit Cengkeh (Syzygium aromaticum L) di Kebun Benih...
 
Manajemen Pemeliharaan Tanaman Kakao Melalui Pemangkasan Pemupukan Panen Seri...
Manajemen Pemeliharaan Tanaman Kakao Melalui Pemangkasan Pemupukan Panen Seri...Manajemen Pemeliharaan Tanaman Kakao Melalui Pemangkasan Pemupukan Panen Seri...
Manajemen Pemeliharaan Tanaman Kakao Melalui Pemangkasan Pemupukan Panen Seri...
 
Tipe tipe ekosistem dan kerawanannya
Tipe tipe ekosistem dan kerawanannyaTipe tipe ekosistem dan kerawanannya
Tipe tipe ekosistem dan kerawanannya
 
Usaha usaha pelestarian lingkungan hidup
Usaha usaha pelestarian lingkungan hidupUsaha usaha pelestarian lingkungan hidup
Usaha usaha pelestarian lingkungan hidup
 
Pencemaran dan perubahan lingkungan
Pencemaran dan perubahan lingkunganPencemaran dan perubahan lingkungan
Pencemaran dan perubahan lingkungan
 
Parameter pencemaran dan perubahan lingkungan akibat pencemaran
Parameter pencemaran dan perubahan lingkungan akibat pencemaranParameter pencemaran dan perubahan lingkungan akibat pencemaran
Parameter pencemaran dan perubahan lingkungan akibat pencemaran
 
Konsep bioindikator dan contoh bioindokator (ppt)
Konsep bioindikator dan contoh bioindokator (ppt)Konsep bioindikator dan contoh bioindokator (ppt)
Konsep bioindikator dan contoh bioindokator (ppt)
 

Recently uploaded

MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRizalAminulloh2
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxDedeRosza
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXIksanSaputra6
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxJuliBriana2
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfJarzaniIsmail
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfAkhyar33
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANwawan479953
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...pipinafindraputri1
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxsalmnor
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxriscacriswanda
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024RoseMia3
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxMOHDAZLANBINALIMoe
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYNovitaDewi98
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxIvvatulAini
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024editwebsitesubdit
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptnovibernadina
 

Recently uploaded (20)

MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 

DISTRIBUSI KELOMPOK TELUR PENGGEREK JAGUNG ASIA Ostrinia furnacalis (LEPIDOPTERA: PYRALIDAE) PADA LAHAN TANAMAN JAGUNG

  • 1.
  • 3. PERILAKU YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERUBAHAN LINGKUNGAN Penolakan terhadap tanaman: 𝑠2 < 𝑥 Preferensi jelas pada titik tertentu: 𝑠2 > 𝑥 Acak dalam memilih tanaman: 𝑠2 = 𝑥 INDEKS DISPERSI SERAGAM MENGELOMPOKACAK ATAU RANDOM
  • 4. Ukuran acak: Independen-tipe distribusi Ukuran kelompok DIKONFIRMASI OLEH BINOMIAL NEGATIF INDEKS MORISITA VARIANS : MEAN ID = s2 x n − 1 k = x2 s2 − x Iδ = n xi xi − 1 N N − 1
  • 5.
  • 6. Kelompok Telur Waktu Penyampelan 52 HST 55 HST 58 HST Total 528 570 632 Kepadatan per tanaman 2,51 2,71 3,01 Kepadatan per daun 0,20 0,22 0,25 % Oviposisi di tanaman 70,48% 72,38% 73,81% % Oviposisi di daun 89,74% 89,74% 89,74% Jumlah tanaman diamati 210 ─ ─ Jumlah daun diamati 13 ─ ─
  • 7. Area Kebun Jumlah Kelompok Telur Kepadatan (Σ kelompok telur/tanaman) Z-Test Two Sample for Means Nilai Z-Hitung Nilai Z-Critical Pinggir 381 2,72 -1,672tn 1,645 Tengah 251 3,59 1,672tn 1,645 Total 632 3,0 - - Keterangan: tn = tidak berbeda nyata pada Uji-Z dua sisi (α = 0,05). Jumlah kelompok telur pada area pinggir kebun adalah kumulatif dari 2 petak sampel pinggir kebun.
  • 8.  Terjadi peningkatan kepadatan kelompok telur  Pinggir-dalam lahan dengan kepadatan tertinggi 0.000 0.200 0.400 0.600 0.800 1.000 1.200 1.400 1.600 PINGGIR DALAM TENGAH KEBUN PINGGIR LUAR 52 HST 55 HST 58 HST
  • 9. PINGGIR ANTARA TENGAH 52 HST 40.7% 45.6% 13.7% 55 HST 40.0% 46.1% 13.9% 58 HST 36.6% 46.4% 16.9% 0.0% 10.0% 20.0% 30.0% 40.0% 50.0% %KelompokTelur 52 HST 55 HST 58 HST  Penurunan oviposisi pada strata pinggir diikuti dengan peningkatan pada strata tengah  Semakin ke tengah, peningkatan semakin tinggi
  • 10.  Penurunan oviposisi pada daun bawah dan atas diikuti dengan peningkatan oviposisi pada daun tengah  Peningkatan oviposisi lebih sering terjadi di daun-daun tengah 0.0% 10.0% 20.0% 30.0% 40.0% 50.0% DAUN BAWAH DAUN TENGAH DAUN ATAS DAUN BAWAH DAUN TENGAH DAUN ATAS 58 HST 36.2% 54.7% 9.0% 55 HST 40.0% 52.1% 7.9% 52 HST 41.9% 49.8% 8.3% 58 HST 55 HST 52 HST
  • 11. 0.0% 3.0% 6.0% 9.0% 12.0% 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 DaunbawahDauntengahDaunatas % KELOMPOK TELUR 9% 54,7% 36,2%
  • 12. Bagian Kebun ID Pola sebaran Nilai-k Pola Sebaran Indeks Morisita Pola Sebaran Nilai χ2 (α =0,05) db hitung Sig. Pinggir 1.384 Kelompok 0.575 Kelompok 2.830 Kelompok 223.61* P<0.05 92 Tengah 1.710 Kelompok 0.417 Kelompok 3.571 Kelompok 202.47* P<0.05 59 Kebun 1.558 Kelompok 0.397 Kelompok 3.598 Kelompok 433,87* P<0.05 154 Keterangan: ID = Index of Dispersion (𝑠2 𝑥 ) ; Nilai-k = nilai distribusi binomial negatif atau ICF (Index of Cluster Frequency); Nilai 𝜒2 = Nilai Distribusi Chi-Square (db; α =0,05). Tanda * = berbeda nyata, tn = tidak berbeda nyata dengan nilai 𝜒2 tabel (db;α =0,05).
  • 13. Jenis Sebaran Waktu (HST) ID Pola sebaran Nilai-k Pola Sebaran Indeks Morisita Pola Sebaran Nilai χ2 (α =0,05) db hitung Sig. Vertikal 52 13.51 Kelompok 3.25 Kelompok 1.31 Kelompok 162.13* P<0.05 12 55 14.60 Kelompok 3.22 Kelompok 1.31 Kelompok 175.24* P<0.05 12 58 15.53 Kelompok 3.35 Kelompok 1.30 Kelompok 186.38* P<0.05 12 Horisontal 52 3.68 Kelompok 0.94 Kelompok 2.07 Kelompok 363.35* P<0.05 147 55 3.85 Kelompok 0.95 Kelompok 2.05 Kelompok 424.67* P<0.05 151 58 3.89 Kelompok 1.04 Kelompok 1.96 Kelompok 433.87* P<0.05 154 x
  • 14. • Kelompok telur ACB ditemukan pada 73,81% dari tanaman dan 89,74% dari daun yang diamati • Sebagian besar kelompok telur diletakkan pada daun-daun tengah, yaitu daun ke-5 sampai daun ke-9 sekitar 54,7%.
  • 15. • Ada kecenderungan peningkatan peletakkan kelompok telur ACB ke tengah lahan, tanaman tengah dan pada daun-daun tengah. • Pola sebaran: mengelompok dan terdapat kecenderungan mengikuti distribusi Poison
  • 16.
  • 17. TERIMA KASIH • Pendahuluan • Pola Sebaran Hama • Indeks Dispersi • Hasil dan Pembahasan • Hasil Umum • Distribusi dalam Strata Lahan • Distribusi dalam Strata Tanaman • Distribusi dalam Level Daun • Pola Distribusi dalam Lahan • Pola Distribusi Vertikal dan Horisontal • Kesimpulan

Editor's Notes

  1. Penggerek Jagung Asia (Asian Corn Borer, selanjutnya disingkat ACB), Ostrinia furnacalis Guenée, dikenal sebagai serangga hama penting pada tanaman jagung di wilayah Asia. Kerusakan tanaman jagung oleh hama ini dapat mencapai 98% (Abdullah & Rauf, 2011) dengan kehilangan hasil sekitar 18–30% (Nonci et al., 1996) di Indonesian dan 20-80% di Filipina (Ceballo & Rejesus, 1983). Akibatnya, pengendalian kimia mungkin menjadi pilihan dalam taktik pengelolaan hama. Sebelum keputusan pengelolaan hama diambil, pemahaman tentang distribusi ACB dan pola sebarannya, penting dalam menjelaskan biologi dan ekologi serangga tersebut dan dalam pengembangan strategi manajemen hama yang efektif serta penentuan ukuran sampel optimal sebelum keputusan sampling diambil. Selain itu, informasi tentang perilaku penyebaran hama ini, juga diperlukan dalam pengembangan model yang dapat digunakan untuk meramalkan potensi evolusi resistensi hama ini terhadap tanaman jagung transgenik (Qureshi, et.al, 2005).
  2. Dispersi spasial merupakan salah satu karakteristik ekologis yang paling penting dari suatu spesies dan bermanfaat untuk kepentingan praktis dan teoritis (Southwood & Henderson (2000). Pola sebaran hama dapat dikategorikan menjadi seragam, random, atau bergerombol/mengelompok dan sebagian besar disebabkan oleh perilaku serangga yang berhubungan dengan perubahan lingkungan (Nasution, 2003). Pada populasi yang terdistribusi seragam, terdapat semacam penolakan individu terhadap individu lain. Populasi seperti ini dicirikan dengan selisih yang kecil antara unit-unit contoh dengan rata-ratanya, dengan kata lain varian lebih kecil dibanding meannya. Pada populasi random, keberadaan satu individu serangga tidak mempengaruhi keberadaan individu yang lainnya, baik individu itu menyingkir sehingga terbentuk pola seragam atau tertarik sehingga terbentuk pola bergerombol. Pola ini dicirikan dengan varian yang sama dengan rata-ratanya. Populasi yang bergerombol atau mengelompok tertarik pada titik-titik tertentu. Sebagian besar unit contoh hanya berisi nol atau sedikit serangga, sedangkan beberapa unit contoh berisi banyak atau varian lebih besar dari rata-ratanya.
  3. Tanaman jagung yang digunakan untuk menilai distribusi massa telur ACB adalah adalah jenis pioneer, sebanyak 3 petak/blok (70 tanaman/blok), umur 52 – 58 HST (pada akhir fase vegetatif dan awal fase generatif), jarak tanam 80 cm × 20 cm, dan beririgasi. Jumlah daun tanaman yang teramati bervariasi, berkisar dari 7 hingga 16 daun, sebagian besar berdaun 13 dengan rata-rata sekitar 12,90 ± 1,58. Tinggi tanaman jagung umumnya normal sesuai varietas, data numerik tidak terukur. Data awal jumlah massa telur ACB, diukur pada 52 HST, yaitu 528 massa telur atau dengan kepadatan 2,51 massa telur/tanaman: dihitung termasuk bekas massa telur, telur rusak/terparasit dan telur yang baru diletakkan. Jumlah akhir massa telur (pada 58 HST), yaitu mencapai 632 massa telur atau dengan kepadatan 3,01 massa telur/tanaman (Tabel 1). Sorensen et al. (1993) selama penelitiannya tentang distribusi massa telur generasi kedua penggerek jagung Eropa menemukan rata-rata 0,028 massa telur per tanaman (645 massa telur per 23400 tanaman, terdapat perbedaan nyata dalam laju oviposisi antar waktu dan lahan.
  4. Tabel 2 menggambarkan bahwa pola distribusi mengelompok massa telur pada kebun jagung pada 52 – 58 HST. Sesuai nilai-k dan nilai indeks Morisita, derajat pengelompokkan pada bagian tengah kebun lebih tinggi daripada yang di bagian pinggir. Pola sebaran yang sama dilaporkan oleh Lee (1988) dan menyebutkan bahwa distribusi massa telur yang berkelompok sepertinya disebabkan karena perbedaan ketertarikan terhadap tanaman. Despins & Roberts (1986) dalam penelitiannya tentang oviposisi penggerek jagung Eropa di Virginia Barat melaporkan bahwa pola distribusi massa telur dalam-lahan cenderung menuju distribusi acak sesuai rasio varians/mean, metode Taylor dan koefisien dispersi Green. Perbedaan pola distribusi ini, menurut Lee (1988) selain karena perbedaan dalam ketertarikan terhadap tanaman, juga terkait dengan perbedaan iklim dan vegetasi alami antar wilayah. Shelton et al. (1986) dan menunjukkan bahwa distribusi massa telur penggerek jagung Eropa pada lahan jagung manis pada dasarnya acak. Sorensen et.al (1993) juga melaporkan massa telur yang tampak terdistribusi secara random dalam lahan jagung tetapi dengan tingkat insidensi yang rendah, dan relatif seragam diantara area sampling dalam lahan individual.
  5. Tabel 2 menggambarkan bahwa pola distribusi mengelompok massa telur pada kebun jagung pada 52 – 58 HST. Sesuai nilai-k dan nilai indeks Morisita, derajat pengelompokkan pada bagian tengah kebun lebih tinggi daripada yang di bagian pinggir. Pola sebaran yang sama dilaporkan oleh Lee (1988) dan menyebutkan bahwa distribusi massa telur yang berkelompok sepertinya disebabkan karena perbedaan ketertarikan terhadap tanaman. Despins & Roberts (1986) dalam penelitiannya tentang oviposisi penggerek jagung Eropa di Virginia Barat melaporkan bahwa pola distribusi massa telur dalam-lahan cenderung menuju distribusi acak sesuai rasio varians/mean, metode Taylor dan koefisien dispersi Green. Perbedaan pola distribusi ini, menurut Lee (1988) selain karena perbedaan dalam ketertarikan terhadap tanaman, juga terkait dengan perbedaan iklim dan vegetasi alami antar wilayah. Shelton et al. (1986) dan menunjukkan bahwa distribusi massa telur penggerek jagung Eropa pada lahan jagung manis pada dasarnya acak. Sorensen et.al (1993) juga melaporkan massa telur yang tampak terdistribusi secara random dalam lahan jagung tetapi dengan tingkat insidensi yang rendah, dan relatif seragam diantara area sampling dalam lahan individual.
  6. Tabel 2 menggambarkan bahwa pola distribusi mengelompok massa telur pada kebun jagung pada 52 – 58 HST. Sesuai nilai-k dan nilai indeks Morisita, derajat pengelompokkan pada bagian tengah kebun lebih tinggi daripada yang di bagian pinggir. Pola sebaran yang sama dilaporkan oleh Lee (1988) dan menyebutkan bahwa distribusi massa telur yang berkelompok sepertinya disebabkan karena perbedaan ketertarikan terhadap tanaman. Despins & Roberts (1986) dalam penelitiannya tentang oviposisi penggerek jagung Eropa di Virginia Barat melaporkan bahwa pola distribusi massa telur dalam-lahan cenderung menuju distribusi acak sesuai rasio varians/mean, metode Taylor dan koefisien dispersi Green. Perbedaan pola distribusi ini, menurut Lee (1988) selain karena perbedaan dalam ketertarikan terhadap tanaman, juga terkait dengan perbedaan iklim dan vegetasi alami antar wilayah. Shelton et al. (1986) dan menunjukkan bahwa distribusi massa telur penggerek jagung Eropa pada lahan jagung manis pada dasarnya acak. Sorensen et.al (1993) juga melaporkan massa telur yang tampak terdistribusi secara random dalam lahan jagung tetapi dengan tingkat insidensi yang rendah, dan relatif seragam diantara area sampling dalam lahan individual.