Teks tersebut membahas tentang budidaya tanaman kelapa, mulai dari sejarah, klasifikasi botani, sistem perakaran, batang, akar, dan produk-produk kelapa. Ditekankan pula analisis SWOT komoditas kelapa.
2. KELAPA (Cocos nucifera L)
Socio‐tropical crops
Tanaman tropis yang semua bagian tanaman
Tanaman tropis yang semua bagian tanaman
dapat memberikan manfaat ekonomi dan
sosial bagi masyarakat
The tree of life karena tanaman ini telah
menjadi sumber kehidupan bagi berjuta‐juta
j p g j j
manusia di muka bumi ini
3. SEJARAH PERKEMBANGAN
SEJARAH PERKEMBANGAN
• Asal usul kelapa terdapat beberapa pendapat :
‐ Dari Amerika selatan karena di wilayah ini banyak ditemui tanaman
yang mirip dengan kelapa
‐ Dari daerah Pasifik karena ditemui fosil kelapa dari jaman Pleioceane di
daerah New Zealand
• Daerah Minahasa sejak 1880 telah menghasilkan kopra yang diekspor ke
Eropa. Hasil tersebut berasal dari perkebunan rakyat, dan bertambah luas
semenjak ditemukan cara membuat mentega (margarine) dengan bahan
baku minyak tumbuh tumbuhan.
baku minyak tumbuh‐tumbuhan
• Di pasar dunia, kelapa terutama diperdagangkan dalam bentuk kopra,
minyak kelapa dan bungkil kelapa.
• Perdagangan kelapa dalam bentuk olahan seperti ini pernah mengalami
masa jaya pada dasa warsa tahun 1960‐an.
j d d h
• Saat itu, dengan hanya mengandalkan produk olahan kelapa berupa kopra,
minyak kelapa dan bungkil kelapa, jumlah nilai ekspor produk‐produk
p p
tersebut mencapai sekitar 10 % dari nilai ekspor Indonesia.
4. • setelah tahun 1960‐an teknologi perminyakan nabati dunia
mengalami kemajuan yang sangat pesat, Amerika Senkat dengan
semangat menggebu t
t b terus mengembangkan t k l i pengolahan
b k teknologi l h
minyak domestiknya (minyak kedele, minyak kapas, minyak kapas,
minyak canola, minyak bunga matahari, minyak jagung, minyak
rapeseed, sfflower, dan lain‐lain, sehingga menjadi beragam
p , ff , , gg j g
penggunaannya,
• Afrika dan Asia mulai dikembangkan tanaman penghasil minyak
nabati yang lain yaitu kelapa sawit, bersamaan dengan
ditiadakannya permasalahan d l pengolahan awal minyak sawit.
diti d k l h dalam l h l i k it
• Tersedianya teknologi pengolahan yang mampu membuat jenis
minyak nabati yang mengisi pasar dunia saat ini mempunyai sifat
saling dapat menggantikan telah menyebabkan kelapa tidak lagi
menggantikan, telah
mampu mempertahankan kedudukannya sebagai. penentu harga
tetapi hanya sebagai pengikut harga yang ditentukan oleh pasar
minyak nabati dunia.
• Itulah sebabnya saat ini harga minyak kelapa, kopra dan bungkil
kelapa praktis tidak mengalami kenaikan yang berarti.
5. Analisis SWOT komoditi kelapa
Analisis SWOT komoditi kelapa
Kekuatan komoditi kelapa
• kelapa masih memiliki kekuatan sebagai komoditi perdagangan
karena komoditi ini sudah lama dikenal,
k k di i i i d h l dik l
• penggunaannya sangat luas,
• beberapa produk kelapa memiliki sifat yang khas,
• memiliki potensi hasil yang dapat ditingkatkan melalui pemuliaan,
dan sebagainya.
Kelemahan
K l h
• masih belum terkoleksinya plasma nutfah dengan baik,
• usaha pemuliaan menghendaki waktu yang lama,
• sebagian pertanaman kelapa masih dikelola rakyat kecil yang belum
mampu menerapkan teknologi yang maju,
• produk olahan khususnya minyak memiliki kandungan asam lemak
jenuh yang kurang disukai.
jenuh yang kurang disukai
6. Ancaman
• Ketatnya saingan dari beberapa minyak nabati lain seperti
Ketatnya saingan dari beberapa minyak nabati lain seperti
kelapa sawit, tanaman Cuphea sp. (tanaman semusim yang
menghasilkan asam laurat seperti kelapa)
• Adanya kampanye negara maju khususnya Amerika tentang
Adanya kampanye negara maju khususnya Amerika tentang
dampak pemakaian minyak kelapa terhadap kesehatan dan
perusakan lingkungan.
Peluang
• Dapat dikembangkan produk‐produk olahan baru baik dari
daging buahnya (parutan kelapa kering, tepung santan awet)
daging buahnya (parutan kelapa kering tepung santan awet)
• Pemanfaatan limbahnya (nata de coco serat, sabut dan
arang),
• Perluasan tanaman yang masih memungkinkan,
• Dapat ditingkatkannya pendapatan pengelola dengan
teknologi budidaya pemanfaatan lahan di antara kelapa
(tanaman sela, peternakan)
7. Produk produk lain dari kelapa
Produk – produk lain dari kelapa
• Desiccated coconut (low fat)
( )
• Santan awet
• Virgin oil
• Coco shake
• Semi virgin oil
• Bungkil kelapa
• Arang tempurung (arang aktif)
• Tempurung untuk ketel uap
T kk l
• Minuman air kelapa (nata de coco)
8. KLASIFIKASI DAN BOTANI
• Spesies Cocos nucifera,
• Genus Cocos
• Famili Palmae, satu – satunya dari genus Cocos
• Ordo Palmales
Jenis kelapa : genjah, dalam dan hibrida
Berdasar tipe tajuk :
‐ Spericle
‐ Semi spericle
Semi spericle
‐ Drooping
‐ Erect
9. Akar
• Kelapa tidak memiliki akar tunggang tetapi akar serabutnya
Kelapa tidak memiliki akar tunggang, tetapi akar serabutnya
lebat sekali, mencapai 4.000‐7.000 helai pada pohon yang
telah dewasa.
• Jumlah perakaran tergantung pada pertumbuhan tanaman
dan kesuburan tanah. Sebagian akar serabut tumbuh
mendatar dekat permukaan tanah, dapat mencapai 10 ‐ 15 m
mendatar dekat permukaan tanah dapat mencapai 10 ‐ 15 m
• Akar tumbuh ke dalam sampai 3 ‐ 5 m, tetapi tidak mampu
menembus lapisan yang keras. Jika ujung akar sampai pada
permukaan air, bagian ujung akan berhenti memanjang.
• Akar primer berukuran tebal rata‐rata 1 cm. Dari akar primer
keluar cabang‐cabang yang berdiameter lebih kecil yang
keluar cabang cabang yang berdiameter lebih kecil yang
disebut akar sekunder. Sudut yang dibentuk terhadap ujung
akar primer biasanya lancip mendekati 90o.
• Akar‐akar primer bercabang‐cabang terus sampai tingkat yang
keempat (kuarter),
11. Akar
• Akar tertier keluar dari akar sekunder dengan diameter lebih
Akar tertier keluar dari akar sekunder dengan diameter lebih
kecil dan berwarna lebih cerah.
• Pada bagian ujungnya tidak terdapat akar rambut. Fungsi akar
g j g y p g
rambut digantikan oleh bagian akar yang berdinding lunak
seperti gelembung‐gelembung yang keluar pada permukaan
akar yang terletak di belakang tudung akar (calyptra). Bagian
akar yang terletak di belakang tudung akar (calyptra) Bagian
ini berwarna muda panjangnya rata‐rata 5 cm, dan berfungsi
menyerap air dan unsur‐unsur hara yang dibutuhkan
tanaman. Dari permukaan akar tumbuh juga bagian‐bagian
k k b h b b
berwarna putih yang berfungsi mengatur pernafasan akar
(p
(pneumatophora).
p )
• Dari bagian pangkal batang yang berada di atas permukaan
tanah sering muncul akar tambahan (adventif roots) yang
berfungsi sebagai akar pernafasan, jika akar ini masuk ke
berf ngsi sebagai akar pernafasan jika akar ini mas k ke
dalam tanah, akan berfungsi sebagai akar biasa.
12. BATANG
• Kelapa hanya mempunyai satu titik tumbuh yang disebut
umbut (bud) yang bertekstur lunak dan kaya akan gula.
• Batang kelapa tumbuhnya selalu mengarah ke atas dan tidak
bercabang. Pada beberapa kasus jika umbut ini terbelah maka
dapat muncul pucuk sehingga batang bercabang.
dapat muncul pucuk sehingga batang bercabang.
• Pohon kelapa tidak memiliki kambium, sehingga tidak
memiliki pertumbuhan sekunder. Luka‐luka yang terjadi pada
batang tidak dapat pulih kembali karena pohon tidak
b id k d lih k b li k h id k
membentuk kalus {callus).
• Kelapa dalam perlu waktu 3 ‐ 4 tahun untuk dapat
Kelapa dalam perlu waktu 3 4 tahun untuk dapat
menampilkan batangnya di atas tanah, sedang genjah sekitar
2 tahun.
13. BATANG
• Menurut Child (1994), selama 5 ‐ 10 tahun pertama pertama
( ), p p
setelah tanam kecepatan pertumbuhan batang mencapai
rata‐rata 1,5 meter per tahun, pada umur sekitar 25 tahun
menjadi hanya 0,5 meter per tahun, dan susut menjadi 10 ‐
menjadi hanya 0 5 meter per tahun dan susut menjadi 10
15 tahun cm per tahun pada umur 40 tahun.
• Jika terjadi tekanan pertumbuhan (misalnya iklim yang
kering), hal ini akan berbekas pada batang yang ditandai dari
jarak bekas daun dan batang yang mempunyai ”pinggan”.
Demikian pula, bekas tataran atau luka di batang tidak dapat
Demikian pula bekas tataran atau luka di batang tidak dapat
diperbaiki atau regenerasi karena pembentukan sel‐sel baru
tidak terjadi jika batang telah terbentuk
• Variasi morfologi Batang :
a. Normal dengan bagian bawah membesar
b. Pendek dan kecil, tanpa pembesaran bagian bawah
b P d k d k il t b b i b h
c. Pendek dan besar, dgn pembesaran bagian bawah
14. DAUN
• Pada biji yang baru tumbuh mula mula terbentuk 4 6
Pada biji yang baru tumbuh, mula‐mula terbentuk 4 ‐ 6
helai daun yang tersusun satu membalut yang lain,
sehingga merupakan selubung dan runcing sebelah
ujungnya.
ujungnya
• Kelapa termasuk golongan tumbuhan berdaun lengkap
karena mempunyai pelepah, tangkai, dan helaian daun
• Pelepah daun melekat di batang dan meninggalkan
bekas bila daun tersebut gugur.
• Jika dilihat dari susunan anak daun maka kelapa
Jika dilihat dari susunan anak daun, maka kelapa
termasuk tumbuhan berdaun majemuk menyirip
(pinnatus) dengan anak daun berbentuk pita.
• Kelapa dewasa mempunyai 30 40 daun pada tajuknya
30‐40 daun pada tajuknya.
Secara umum setiap daun mempunyai panjang 5 ‐ 7
meter dengan 200 ‐ 300 anak daun.
• Panjang anak daun bervariasi antara 90 ‐ 135 cm.
kd b
15. DAUN
• Pada satu tahun diproduksi 12 ‐ 18 daun tergantung pada
Pada satu tahun diproduksi 12 ‐ 18 daun tergantung pada
tipe kelapa dan kondisi pertumbuhannya.
• Produksi daun pertahun berkorelasi positif dengan produksi
buah karena umumnya setiap daun pada tanaman dewasa
buah karena umumnya setiap daun pada tanaman dewasa
mempunyai satu tandan atau manggar.
• Masa hidup daun mulai dari muncul hingga tua, atau mati
adalah 2,5 ‐ 3 tahun, sedangkan daun muncul di tajuk setiap
adalah 2 5 3 tahun sedangkan daun muncul di tajuk setiap
3 atau 4 minggu.
• Diperlukan waktu sekitar 30 bulan untuk diferensiasi
primordia sebelum daun muncul.
primordia sebelum daun muncul
• Variasi morfologi Daun :
a. Daun normal, letak berseberangan
b. Berseberangan, tapi tiap lembaran tidak terpisah ada
waktu daun membuka
c. Pelepah daun dengan warna kuning,
p g g,
d. Pelepah daun dengan warna hijau
e. Pelepah daun dengan warna coklat
16. Fase pertumbuhan daun
Fase pertumbuhan daun
• Fase Juvenile (muda), sekitar 2 tahun. Ukuran daun <
Fase Juvenile (muda), sekitar 2 tahun. Ukuran daun <
10 cm
g (p p j g p ),
• Fase Elongation (perpanjangan cepat), sekitar 8
bulan. Ukuran dari sampai beberapa meter. Daun
yang belum terbuka disebut “cabbage”
• Fase Adult (dewasa). Pada fase ini sampai daun mati
sekitar 24 – 30 bulan.
17. PHYLLOTAXY (SUSUNAN) DAUN
• Duduk daun melingkar batang dengan pangkal daun
g g g p g
mengumpul pada batang.
• Arah susunan daun dapat ke kiri atau ke kanan
• Susunan daun pada batang ini mengikuti rumus 2/5, yaitu
dalam dua lingkaran atau spiral yang terbentuk jika titik duduk
daun dihubungkan secara berurutan akan ditemui 5 daun
g
sehingga daun pertama kira‐kira berada di atas daun keenam.
• Sudut antara daun yang satu dengan daun berikutnya sekitar
144 o
144
19. BUNGA
• Apabila kelapa telah mencapai tingkat umur tertentu
(untuk kelapa jangkung berumur 4-5 tahun), infloresen/
karangan bunga berturut-turut tumbuh keluar dari ketiak
berturut turut
daun.
• Karangan bunga kelapa disebut mayang (belum
membuka) atau manggar (telah mekar atau pecah).
• Karangan bunga di bagian luarnya diselubungi oleh kulit
mayang disebut seludang (spatha) Panjang seludang
(spatha).
berkisar antara 80 - 90 cm.
• Satu manggar mempunyai 20-40 cabang (malai).
• Satu malai biasanya mempunyai 1 - 3 bunga betina pada
bagian pangkal dan 250 - 300 jantan
20. BUNGA
• Jadi satu manggar mempunyai 20 - 60 bunga
betina dan 5000 - 12000 bunga jantan,
• Masa receptif sangat pendek antara 1 – 4 hari
hari.
Jika tidak ada penyerbukan bunga betina akan
jatuh/lepas dari tangkaina.
• Pada kelapa dalam masa receptif terjadi 3 – 4 hari
sebelum masa pembungaan bunga jantan selesai.
Karena itu penyerbukan sendiri kelapa dalam sulit
terjadi
• Beberapa serangga penyerbuk yang penting
p gg p y y gp g
adalah Apis indica, Apis florea dan Apis dorsato.
• Bunga betina yang tidak diserbuki akan layu,
mengering dan gugur
gugur.
21. Variasi Rangkaian Bunga (Infloresen)
Variasi Rangkaian Bunga (Infloresen)
• Bercabang secara normal
Bercabang secara normal
• Tidak bercabang (specata)
• Tidak bercabang dengan daun sangat jarang
id k b b d d j
• Buah kecil dalam jumlah banyak
• Dua atau tiga infolresen pada tiap ketiak daun
23. Variasi Pembungaan (Flowering)
Variasi Pembungaan (Flowering)
• Bunga jantan dan betina dalam satu rangkaian
Bunga jantan dan betina dalam satu rangkaian
bunga terbuka bersama‐sama
• Bunga jantan membuka tidak bersamaan
Bunga jantan membuka tidak bersamaan
dengan bunga betina
• H
Hanya ada bunga jantan.
d b j
• Kebalikannya rangkaian bunga spicata
mempunyai bunga jantan hanya sedikit tapi
bunga betina jumlahnya banyak
24. BUAH
• 3 – 4 minggu setelah inflorese membuka, bunga betina telah
dibuahi dan mulai tumbuh menjadi buah.
• Dari jumlah buah yang terbentuk 1/2 ‐ 3/4 nya berangsur‐
Dari jumlah buah yang terbentuk, 1/2 3/4 nya berangsur
angsur rontok karena pohon tidak sanggup membesarkan
semua buah yang ada.
• Dari buah yang tinggal pada umur tiga bulan masih akan
gugur lagi sebanyak 3 ‐ 6%.
• Sejak bunga betina diserbuki masih diperlukan waktu 11‐12
Sejak bunga betina diserbuki masih diperlukan waktu 11 12
bulan agar buah dapat dipanen
25. BUAH
Buah kelapa terdiri dari bagian‐bagian:
B hk l t di i d i b i b i
1. epicarp, yaitu kulit bagian luar yang permukaannya licin, agak keras, dan
tebalnya + 1/7 mm;
2. mesocarp, yaitu kulit bagian tengah yang disebut sabut terdiri dari serat‐
2 mesocarp yaitu kulit bagian tengah yang disebut sabut terdiri dari serat
serat yang keras, tebalnya 3‐5 cm
3. endocarp, yaitu bagian tempurung yang keras sekali, tebalnya 3 ‐ 6 mm,
bagian ini melekat pada kulit luar dari biji atau endosperm; dan
bagian ini melekat pada kulit luar dari biji atau endosperm; dan
4. endosperm atau putih lembaga, yang tebalnya 8 ‐ 10 mm. Di dalam buah
terdapat organ khusus disebut “kentos” atau haustorium
Buah tua (berdasar bobotnya) terdiri dari:
35% sabut, 12% tempurung, 28% endosperm dan 25% air.
Sedangkan endosperm mengandung;
52% air, 34% minyak, 3% protein, 1,5% zat gula, dan 1 % abu.
Air kelapa mengandung 2% gula, 4% zat kering dan zat abu.
27. Variasi morfologi buah
• W
Warna : hijau, kuning, coklat, orange (sering disebut merah)
hij k i kl t ( i di b t h)
• Bentuk : bulat, lonjong, panjang
• S b t
Sabut : manis shg dapat dimakan waktu muda, normal
i h d t di k kt d l
• Endosperma (daging buah) :
‐ lunak
lunak,
‐ jelly like (seperti lendir),
‐ berbutir
berbutir,
‐ normal,
‐ tidak bertempurung
tidak bertempurung,
‐ tempurung pecah dan daging buah membusuk,
‐ buah kecil dan endosperma sedikit
buah kecil dan endosperma sedikit,
‐ buah besar dengan endosperma besar
28. VARIASI BUAH
VARIASI BUAH
Berdasarkan :
Berdasarkan :
• Ukuran dan bentuk
• Tebal tempurung
• Tebal endosperma
• Besar rongga endosperma
29. JENIS JENIS KELAPA
JENIS – JENIS KELAPA
• KELAPA DALAM (TALL)
KELAPA DALAM (TALL)
• KELAPA GENJAH (DWARF)
• KELAPA HIBRIDA (HYBRID)
( )
30. SIFAT KELAPA DALAM
• lebih jagur/kuat;
• habitus tinggi dengan 25 - 40 daun di tajuk tanaman
dewasa,
• menyerbuk silang, sehingga dominan out breeding;
• lambat berbuah, mulai berproduksi umur 6 - 7 tahun;
• Ukuran buah besar,
• Jumlah buah sedikit – sedang
• kadar kopra lebih tinggi,
• batang berbonggol dan diameter batang lebih besar;
• lebih toleran terhadap variasi tanah dan iklim.
31. SIFAT KELAPA GENJAH
• cepat berbuah (3‐4 tahun);
• habitusnya kecil sehingga jumlah populasi per hektar
habitusnya kecil sehingga jumlah populasi per hektar
dapat lebih banyak;
• menyerbuk sendiri, sehingga dominan in‐breading
• peka terhadap keadaan lingkungan yang kurang baik,
• kadar kopra rendah;
• ukuran buah relatif kecil;
• berbuah lebat / banyak
• mudah dipengaruhi fluktuasi iklim.
32. SIFAT KELAPA HIBRIDA
• cepat berbuah (4 – 5 tahun);
• habitusnya sedang sehingga jumlah populasi per hektar
habitusnya sedang sehingga jumlah populasi per hektar
agak banyak;
• menyerbuk sendiri dan silang
• Agak peka terhadap keadaan lingkungan yang kurang
baik,
• kadar kopra tinggi;
kadar kopra tinggi;
• ukuran buah relatif sedang – besar;
• berbuah lebat / banyak
/ y
• Agak mudah dipengaruhi fluktuasi iklim
33. Keunggulan Kelapa hibrida:
• berbuah cepat
• potensi berbuah rata‐rata mencapai 120 butir per
potensi berbuah rata rata mencapai 120 butir per
pohon per tahun
• sampai dengan umur 8 tahun produksi kopra mencapai
9.750 kg per hektar
• daging buah tebal
• k d
kandungan minyak tinggi
i k ti i
• habitus tanaman sedang (antara genjah dan jangkung)
• relatif tahan terhadap serangan hama dan penyakit
relatif tahan terhadap serangan hama dan penyakit
34. KARAKTER KELAPA GENJAH DAN JANGKUNG
Karakter Genjah Genjah Kelapa
hijau hijau Jangkung
Freskistas (tahun) 3,0 4,0 7,0
Lingkarbatang ( )
g g (cm) 50,8, 53,8
, 66,0,
Jumlah daun di tajuk 26 28 32
Lebar daun (m) 1,46 1,83 2,65
Panjang tangkai daun (m) 0,91 1,19 1,31
Jumlah buah/tahun 66 90,8 66
Kopra per buah (gram) 92,14 99,23 170,10
Mutu kopra Jelek Jelek Baik
Kadar i k
K d minyak (%) 73,54
73 54 66,13
66 13 74,30
74 30
Kadar asam lemak bebas 0,02 0,07 0,20
Lingkar buah (cm) 34,3 38,1 55,9
Tebal daging biji (cm) 0,8
08 0,8
08 1,3
13
Bobot ari/butir (gram) 255 510 680
Waktu berkecambah (hari) 49,3 60,7 95,0
Fase bunga jantan (hari ke) 8 20
8-20 6 18
6-18 1 19
1-19
Fase bunga betina (hari ke) 1516 17-19 2123
Penyerbukan Sendiri Sendiri Silang