SlideShare a Scribd company logo
1 of 35
Download to read offline
BUDIDAYA TANAMAN KELAPA 
BUDIDAYA TANAMAN KELAPA
     (
     (Cocos nucifera L)
                f     )


                          Dr Ir HARIYADI, MS
                          Dr Ir HARIYADI MS
    DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA
                   FAKULTAS PERTANIAN – IPB 
                                       2008
KELAPA (Cocos nucifera L)
           Socio‐tropical crops
Tanaman tropis yang semua bagian tanaman 
Tanaman tropis yang semua bagian tanaman
 dapat memberikan manfaat ekonomi dan 
          sosial bagi masyarakat

 The tree of life  karena tanaman ini telah 
menjadi sumber kehidupan bagi berjuta‐juta 
   j                    p     g     j     j
         manusia di muka bumi ini
SEJARAH PERKEMBANGAN
          SEJARAH PERKEMBANGAN
•   Asal usul kelapa terdapat beberapa pendapat :
    ‐ Dari Amerika selatan karena di wilayah ini banyak ditemui tanaman        
       yang mirip dengan kelapa
    ‐ Dari daerah Pasifik karena ditemui fosil kelapa dari jaman Pleioceane di 
       daerah New Zealand
•   Daerah Minahasa sejak 1880 telah menghasilkan kopra yang diekspor ke 
    Eropa. Hasil tersebut berasal dari perkebunan rakyat, dan bertambah luas 
    semenjak ditemukan cara membuat mentega (margarine) dengan bahan 
    baku minyak tumbuh tumbuhan. 
    baku minyak tumbuh‐tumbuhan
•   Di pasar dunia, kelapa terutama diperdagangkan dalam bentuk kopra, 
    minyak kelapa dan bungkil kelapa. 
•   Perdagangan kelapa dalam bentuk olahan seperti ini pernah mengalami 
    masa jaya pada dasa warsa tahun 1960‐an. 
           j      d d             h
•   Saat itu, dengan hanya mengandalkan produk olahan kelapa berupa kopra, 
    minyak kelapa dan bungkil kelapa, jumlah nilai ekspor produk‐produk 
                     p                           p
    tersebut mencapai sekitar 10 % dari nilai ekspor Indonesia. 
• setelah tahun 1960‐an teknologi perminyakan nabati dunia
  mengalami kemajuan yang sangat pesat, Amerika Senkat dengan
  semangat menggebu t
           t         b terus mengembangkan t k l i pengolahan
                                        b k teknologi         l h
  minyak domestiknya (minyak kedele, minyak kapas, minyak kapas, 
  minyak canola, minyak bunga matahari, minyak jagung, minyak
  rapeseed, sfflower, dan lain‐lain, sehingga menjadi beragam
     p     , ff      ,             ,      gg      j       g
  penggunaannya, 
• Afrika dan Asia mulai dikembangkan tanaman penghasil minyak
  nabati yang lain yaitu kelapa sawit, bersamaan dengan
  ditiadakannya permasalahan d l pengolahan awal minyak sawit.
  diti d k                l h dalam           l h      l i k      it
• Tersedianya teknologi pengolahan yang mampu membuat jenis
  minyak nabati yang mengisi pasar dunia saat ini mempunyai sifat
  saling dapat menggantikan telah menyebabkan kelapa tidak lagi
               menggantikan, telah
  mampu mempertahankan kedudukannya sebagai. penentu harga
  tetapi hanya sebagai pengikut harga yang ditentukan oleh pasar
  minyak nabati dunia. 
• Itulah sebabnya saat ini harga minyak kelapa, kopra dan bungkil
  kelapa praktis tidak mengalami kenaikan yang berarti.
Analisis SWOT komoditi kelapa
    Analisis SWOT komoditi kelapa
Kekuatan komoditi kelapa 
• kelapa masih memiliki kekuatan sebagai komoditi perdagangan 
   karena komoditi ini sudah lama dikenal, 
   k      k    di i i i d h l     dik l
• penggunaannya sangat luas, 
• beberapa produk kelapa memiliki sifat yang khas, 
• memiliki potensi hasil yang dapat ditingkatkan melalui pemuliaan, 
   dan sebagainya.

Kelemahan 
K l    h
• masih belum terkoleksinya plasma nutfah dengan baik,
• usaha pemuliaan menghendaki waktu yang lama, 
• sebagian pertanaman kelapa masih dikelola rakyat kecil yang belum 
   mampu menerapkan teknologi yang maju, 
• produk olahan khususnya minyak memiliki kandungan asam lemak 
   jenuh yang kurang disukai. 
   jenuh yang kurang disukai
Ancaman 
• Ketatnya saingan dari beberapa minyak nabati lain seperti
  Ketatnya saingan dari beberapa minyak nabati lain seperti 
  kelapa sawit, tanaman Cuphea sp. (tanaman semusim yang 
  menghasilkan asam laurat seperti kelapa) 
• Adanya kampanye negara maju khususnya Amerika tentang
  Adanya kampanye  negara maju khususnya Amerika  tentang 
  dampak pemakaian minyak kelapa terhadap kesehatan dan 
  perusakan lingkungan.

Peluang
• Dapat dikembangkan produk‐produk olahan baru baik dari 
  daging buahnya (parutan kelapa kering, tepung santan awet)
  daging buahnya (parutan kelapa kering tepung santan awet)
• Pemanfaatan limbahnya (nata de coco serat, sabut dan 
  arang),
• Perluasan tanaman yang masih memungkinkan, 
• Dapat ditingkatkannya pendapatan pengelola dengan 
  teknologi budidaya pemanfaatan lahan di antara kelapa
  (tanaman sela, peternakan)
Produk  produk lain dari kelapa
    Produk – produk lain dari kelapa
•   Desiccated coconut (low fat)
                       (       )
•   Santan awet
•   Virgin oil
•   Coco shake
•   Semi virgin oil
•   Bungkil kelapa
•   Arang tempurung (arang aktif)
•   Tempurung untuk ketel uap
    T               kk l
•   Minuman air kelapa (nata de coco)
KLASIFIKASI DAN  BOTANI
•   Spesies Cocos nucifera, 
•   Genus Cocos 
•   Famili Palmae, satu – satunya dari genus Cocos
•   Ordo Palmales 

Jenis kelapa : genjah, dalam dan hibrida

Berdasar tipe tajuk :
‐ Spericle
‐ Semi spericle
  Semi spericle
‐ Drooping
‐ Erect 
Akar 
• Kelapa tidak memiliki akar tunggang tetapi akar serabutnya
  Kelapa tidak memiliki akar tunggang, tetapi akar serabutnya 
  lebat sekali, mencapai 4.000‐7.000 helai pada pohon yang 
  telah dewasa. 
• Jumlah perakaran tergantung pada pertumbuhan tanaman 
  dan kesuburan tanah. Sebagian akar serabut tumbuh 
  mendatar dekat permukaan tanah, dapat mencapai 10 ‐ 15 m
  mendatar dekat permukaan tanah dapat mencapai 10 ‐ 15 m
• Akar tumbuh ke dalam sampai 3 ‐ 5 m, tetapi tidak mampu 
  menembus lapisan yang keras. Jika ujung akar sampai pada 
  permukaan air, bagian ujung akan berhenti memanjang. 
• Akar primer berukuran tebal rata‐rata 1 cm. Dari akar primer 
  keluar cabang‐cabang yang berdiameter lebih kecil yang 
  keluar cabang cabang yang berdiameter lebih kecil yang
  disebut akar sekunder. Sudut yang dibentuk terhadap ujung 
  akar primer biasanya lancip mendekati 90o. 
• Akar‐akar primer bercabang‐cabang terus sampai tingkat yang 
  keempat (kuarter), 
Sistem perakaran kelapa
Sistem perakaran kelapa
Akar 
• Akar tertier keluar dari akar sekunder dengan diameter lebih
  Akar tertier keluar dari akar sekunder dengan diameter lebih 
  kecil dan berwarna lebih cerah. 
• Pada bagian ujungnya tidak terdapat akar rambut. Fungsi akar 
          g      j g y              p                    g
  rambut digantikan oleh bagian akar yang berdinding lunak 
  seperti gelembung‐gelembung yang keluar pada permukaan 
  akar yang terletak di belakang tudung akar (calyptra). Bagian 
  akar yang terletak di belakang tudung akar (calyptra) Bagian
  ini berwarna muda panjangnya rata‐rata 5 cm, dan berfungsi 
  menyerap air dan unsur‐unsur hara yang dibutuhkan 
  tanaman. Dari permukaan akar tumbuh juga bagian‐bagian 
                        k       k     b h       b      b
  berwarna putih yang berfungsi mengatur pernafasan akar 
  (p
  (pneumatophora).
              p     )
• Dari bagian pangkal batang yang berada di atas permukaan 
  tanah sering muncul akar tambahan (adventif roots) yang 
  berfungsi sebagai akar pernafasan, jika akar ini masuk ke 
  berf ngsi sebagai akar pernafasan jika akar ini mas k ke
  dalam tanah, akan berfungsi sebagai akar biasa. 
BATANG

• Kelapa hanya mempunyai satu titik tumbuh yang disebut 
  umbut (bud) yang bertekstur lunak dan kaya akan gula. 
• Batang kelapa tumbuhnya selalu mengarah ke atas dan tidak 
  bercabang. Pada beberapa kasus jika umbut ini terbelah maka 
  dapat muncul pucuk sehingga batang bercabang. 
  dapat muncul pucuk sehingga batang bercabang.
• Pohon kelapa tidak memiliki kambium, sehingga tidak 
  memiliki pertumbuhan sekunder. Luka‐luka yang terjadi pada 
  batang tidak dapat pulih kembali karena pohon tidak 
  b       id k d       lih k b li k         h    id k
  membentuk kalus {callus).
• Kelapa dalam perlu waktu 3 ‐ 4 tahun untuk dapat
  Kelapa dalam perlu waktu 3  4 tahun untuk dapat 
  menampilkan batangnya di atas tanah, sedang genjah sekitar 
  2 tahun. 
BATANG
• Menurut Child (1994), selama 5 ‐ 10 tahun pertama pertama 
                   (     ),                  p        p
  setelah tanam kecepatan pertumbuhan batang mencapai 
  rata‐rata 1,5 meter per tahun, pada umur sekitar 25 tahun 
  menjadi hanya 0,5 meter per tahun, dan susut menjadi 10 ‐
  menjadi hanya 0 5 meter per tahun dan susut menjadi 10
  15 tahun cm per tahun pada umur 40 tahun.
• Jika terjadi tekanan pertumbuhan (misalnya iklim yang 
  kering), hal ini akan berbekas pada batang yang ditandai dari 
  jarak bekas daun dan batang yang mempunyai ”pinggan”. 
  Demikian pula, bekas tataran atau luka di batang tidak dapat 
  Demikian pula bekas tataran atau luka di batang tidak dapat
  diperbaiki atau regenerasi karena pembentukan sel‐sel baru 
  tidak terjadi jika batang telah terbentuk
• Variasi morfologi Batang :
       a. Normal dengan bagian bawah membesar
       b. Pendek dan kecil, tanpa pembesaran bagian bawah
       b P d k d k il t                 b      b i b       h
       c. Pendek dan besar, dgn pembesaran bagian bawah
DAUN
• Pada biji yang baru tumbuh mula mula terbentuk 4 6
  Pada biji yang baru tumbuh, mula‐mula terbentuk 4 ‐ 6 
  helai daun yang tersusun satu membalut yang lain, 
  sehingga merupakan selubung dan runcing sebelah 
  ujungnya. 
  ujungnya
• Kelapa termasuk golongan tumbuhan berdaun lengkap 
  karena mempunyai pelepah, tangkai, dan helaian daun
• Pelepah daun melekat di batang dan meninggalkan 
  bekas bila daun tersebut gugur.
• Jika dilihat dari susunan anak daun maka kelapa
  Jika dilihat dari susunan anak daun, maka kelapa 
  termasuk tumbuhan berdaun majemuk menyirip 
  (pinnatus) dengan anak daun berbentuk pita. 
• Kelapa dewasa mempunyai 30 40 daun pada tajuknya
                               30‐40 daun pada tajuknya. 
  Secara umum setiap daun mempunyai panjang 5 ‐ 7 
  meter dengan 200 ‐ 300 anak daun. 
• Panjang anak daun bervariasi antara 90 ‐ 135 cm. 
                kd      b
DAUN
• Pada satu tahun diproduksi 12 ‐ 18 daun tergantung pada
  Pada satu tahun diproduksi 12 ‐ 18 daun tergantung pada 
  tipe kelapa dan kondisi pertumbuhannya. 
• Produksi daun pertahun berkorelasi positif dengan produksi 
  buah karena umumnya setiap daun pada tanaman dewasa 
  buah karena umumnya setiap daun pada tanaman dewasa
  mempunyai satu tandan atau manggar. 
• Masa hidup daun mulai dari muncul hingga tua, atau mati 
  adalah 2,5 ‐ 3 tahun, sedangkan daun muncul di tajuk setiap 
  adalah 2 5 3 tahun sedangkan daun muncul di tajuk setiap
  3 atau 4 minggu. 
• Diperlukan waktu sekitar 30 bulan untuk diferensiasi 
  primordia sebelum daun muncul. 
  primordia sebelum daun muncul
• Variasi  morfologi Daun :
       a. Daun normal, letak berseberangan
       b. Berseberangan, tapi tiap lembaran tidak terpisah ada 
           waktu daun membuka
       c. Pelepah daun dengan warna kuning,
              p             g              g,
       d. Pelepah daun dengan warna hijau
       e.  Pelepah daun dengan warna coklat
Fase pertumbuhan daun
        Fase pertumbuhan daun
• Fase Juvenile (muda), sekitar 2 tahun. Ukuran daun <
  Fase Juvenile (muda), sekitar 2 tahun. Ukuran daun < 
  10 cm
            g      (p p j g         p ),
• Fase Elongation (perpanjangan cepat), sekitar 8 
  bulan.  Ukuran dari sampai beberapa meter.  Daun 
  yang belum terbuka disebut “cabbage”
• Fase Adult (dewasa).  Pada fase ini sampai daun mati 
  sekitar 24 – 30 bulan.
PHYLLOTAXY (SUSUNAN) DAUN

• Duduk daun melingkar batang dengan pangkal daun 
                    g         g     g p g
  mengumpul pada batang. 
• Arah susunan daun dapat ke kiri atau ke kanan
• Susunan daun pada batang ini mengikuti rumus 2/5, yaitu 
  dalam dua lingkaran atau spiral yang terbentuk jika titik duduk 
  daun dihubungkan secara berurutan akan ditemui 5 daun 
               g
  sehingga daun pertama kira‐kira berada di atas daun keenam.
• Sudut antara daun yang satu dengan daun berikutnya sekitar 
  144 o
  144 
PHYLLOTAXY (SUSUNAN) DAUN

MEMUTAR KE KANAN   MEMUTAR KE KIRI
BUNGA
• Apabila kelapa telah mencapai tingkat umur tertentu
  (untuk kelapa jangkung berumur 4-5 tahun), infloresen/
  karangan bunga berturut-turut tumbuh keluar dari ketiak
                   berturut turut
  daun.
• Karangan bunga kelapa disebut mayang (belum
  membuka) atau manggar (telah mekar atau pecah).
• Karangan bunga di bagian luarnya diselubungi oleh kulit
  mayang disebut seludang (spatha) Panjang seludang
                             (spatha).
  berkisar antara 80 - 90 cm.
• Satu manggar mempunyai 20-40 cabang (malai).
• Satu malai biasanya mempunyai 1 - 3 bunga betina pada
  bagian pangkal dan 250 - 300 jantan
BUNGA
• Jadi satu manggar mempunyai 20 - 60 bunga
  betina dan 5000 - 12000 bunga jantan,
• Masa receptif sangat pendek antara 1 – 4 hari
                                             hari.
  Jika tidak ada penyerbukan bunga betina akan
  jatuh/lepas dari tangkaina.
• Pada kelapa dalam masa receptif terjadi 3 – 4 hari
  sebelum masa pembungaan bunga jantan selesai.
  Karena itu penyerbukan sendiri kelapa dalam sulit
  terjadi
• Beberapa serangga penyerbuk yang penting
          p        gg p y          y gp       g
  adalah Apis indica, Apis florea dan Apis dorsato.
• Bunga betina yang tidak diserbuki akan layu,
  mengering dan gugur
                   gugur.
Variasi Rangkaian Bunga (Infloresen)
Variasi Rangkaian Bunga (Infloresen)
•   Bercabang secara normal 
    Bercabang secara normal
•   Tidak bercabang (specata)
•   Tidak bercabang dengan daun sangat jarang
     id k b     b    d       d             j
•   Buah kecil dalam jumlah banyak
•   Dua atau tiga infolresen pada tiap ketiak daun
Inflorescent (mangar)
Variasi Pembungaan (Flowering)
Variasi Pembungaan (Flowering)
• Bunga jantan dan betina dalam satu rangkaian
  Bunga jantan dan betina dalam satu rangkaian 
  bunga terbuka bersama‐sama 
• Bunga jantan membuka tidak bersamaan
  Bunga jantan membuka tidak bersamaan 
  dengan bunga betina
• H
  Hanya ada bunga jantan.  
          d b      j
• Kebalikannya rangkaian bunga spicata 
  mempunyai bunga jantan hanya sedikit tapi 
  bunga betina jumlahnya banyak 
BUAH
• 3 – 4  minggu setelah inflorese membuka, bunga betina telah 
  dibuahi dan mulai tumbuh menjadi buah. 
• Dari jumlah buah yang terbentuk 1/2 ‐ 3/4 nya berangsur‐
  Dari jumlah buah yang terbentuk, 1/2  3/4 nya berangsur
  angsur rontok karena pohon tidak sanggup membesarkan 
  semua buah yang ada. 
• Dari buah yang tinggal pada umur tiga bulan masih akan 
  gugur lagi sebanyak 3 ‐ 6%. 
• Sejak bunga betina diserbuki masih diperlukan waktu 11‐12
  Sejak bunga betina diserbuki masih diperlukan waktu 11 12 
  bulan agar buah dapat dipanen
BUAH
Buah kelapa terdiri dari bagian‐bagian:
B hk l        t di i d i b i b i
1. epicarp, yaitu kulit bagian luar yang permukaannya licin, agak keras, dan 
    tebalnya + 1/7 mm;
2. mesocarp, yaitu kulit bagian tengah yang disebut sabut terdiri dari serat‐
2 mesocarp yaitu kulit bagian tengah yang disebut sabut terdiri dari serat
    serat yang keras, tebalnya 3‐5 cm
3. endocarp, yaitu bagian tempurung yang keras sekali, tebalnya 3 ‐ 6 mm, 
    bagian ini melekat pada kulit luar dari biji atau endosperm; dan
    bagian ini melekat pada kulit luar dari biji atau endosperm; dan
4. endosperm atau putih lembaga, yang tebalnya 8 ‐ 10 mm.   Di dalam buah 
    terdapat organ khusus disebut “kentos” atau haustorium

Buah tua (berdasar bobotnya)  terdiri dari: 
35% sabut, 12% tempurung, 28% endosperm dan 25% air. 

Sedangkan endosperm mengandung; 
   52% air, 34% minyak, 3% protein, 1,5% zat gula, dan 1 % abu. 

Air kelapa mengandung 2% gula, 4% zat kering dan zat abu.
Perkembangan Buah 
  (interval 26 hari)
  (i      l 26 h i)
Variasi morfologi buah
• W
  Warna :  hijau, kuning, coklat, orange (sering disebut merah)
           hij k i          kl t         ( i di b t          h)
• Bentuk : bulat, lonjong, panjang
• S b t
  Sabut : manis shg dapat dimakan waktu muda, normal
             i h d t di k           kt    d        l
• Endosperma (daging buah) : 
  ‐ lunak
    lunak, 
  ‐ jelly like (seperti lendir), 
  ‐ berbutir
    berbutir, 
  ‐ normal, 
  ‐ tidak bertempurung
    tidak bertempurung, 
  ‐ tempurung pecah dan daging buah membusuk, 
  ‐ buah kecil dan endosperma sedikit
    buah kecil dan endosperma sedikit, 
  ‐ buah besar dengan endosperma besar
VARIASI BUAH
VARIASI BUAH
       Berdasarkan :
       Berdasarkan :
       • Ukuran dan bentuk
       • Tebal tempurung
       • Tebal endosperma
       • Besar rongga endosperma
JENIS  JENIS KELAPA
        JENIS – JENIS KELAPA
• KELAPA DALAM (TALL)
  KELAPA DALAM (TALL)
• KELAPA GENJAH (DWARF)
• KELAPA HIBRIDA (HYBRID)
                 (      )
SIFAT KELAPA DALAM

• lebih jagur/kuat;
• habitus tinggi dengan 25 - 40 daun di tajuk tanaman
  dewasa,
• menyerbuk silang, sehingga dominan out breeding;
• lambat berbuah, mulai berproduksi umur 6 - 7 tahun;
• Ukuran buah besar,
• Jumlah buah sedikit – sedang
• kadar kopra lebih tinggi,
• batang berbonggol dan diameter batang lebih besar;
• lebih toleran terhadap variasi tanah dan iklim.
SIFAT KELAPA GENJAH

• cepat berbuah (3‐4 tahun); 
• habitusnya kecil sehingga jumlah populasi per hektar
  habitusnya kecil sehingga jumlah populasi per hektar 
  dapat lebih banyak; 
• menyerbuk sendiri, sehingga dominan in‐breading 
• peka terhadap keadaan lingkungan yang kurang baik, 
• kadar kopra rendah; 
• ukuran buah relatif kecil; 
• berbuah lebat / banyak
• mudah dipengaruhi fluktuasi iklim.
SIFAT KELAPA HIBRIDA

• cepat berbuah (4 – 5  tahun); 
• habitusnya sedang sehingga jumlah populasi per hektar
  habitusnya sedang sehingga jumlah populasi per hektar 
  agak banyak; 
• menyerbuk sendiri dan silang
• Agak peka terhadap keadaan lingkungan yang kurang 
  baik, 
• kadar kopra tinggi;
  kadar kopra tinggi; 
• ukuran buah relatif sedang – besar;  
• berbuah lebat / banyak
                 /     y
• Agak mudah dipengaruhi fluktuasi iklim
Keunggulan Kelapa hibrida: 

• berbuah cepat
• potensi berbuah rata‐rata mencapai 120 butir per
  potensi berbuah rata rata mencapai 120 butir per 
  pohon per tahun 
• sampai dengan umur 8 tahun produksi kopra mencapai 
  9.750 kg per hektar 
• daging buah tebal 
• k d
  kandungan minyak tinggi 
                 i k ti i
• habitus tanaman sedang (antara genjah dan jangkung) 
• relatif tahan terhadap serangan hama dan penyakit
  relatif tahan terhadap serangan hama dan penyakit 
KARAKTER KELAPA GENJAH DAN JANGKUNG
Karakter                       Genjah       Genjah        Kelapa
                                hijau        hijau       Jangkung
Freskistas (tahun)                    3,0          4,0           7,0
Lingkarbatang ( )
   g          g (cm)                50,8,         53,8
                                                     ,         66,0,
Jumlah daun di tajuk                  26            28            32
Lebar daun (m)                      1,46          1,83          2,65
Panjang tangkai daun (m)            0,91          1,19          1,31
Jumlah buah/tahun                      66         90,8            66
Kopra per buah (gram)              92,14        99,23        170,10
Mutu kopra                         Jelek         Jelek         Baik
Kadar i k
K d minyak (%)                     73,54
                                   73 54        66,13
                                                66 13         74,30
                                                              74 30
Kadar asam lemak bebas              0,02          0,07          0,20
Lingkar buah (cm)                   34,3          38,1          55,9
Tebal daging biji (cm)                0,8
                                      08           0,8
                                                   08            1,3
                                                                 13
Bobot ari/butir (gram)               255           510           680
Waktu berkecambah (hari)            49,3          60,7          95,0
Fase bunga jantan (hari ke)         8 20
                                    8-20          6 18
                                                  6-18         1 19
                                                               1-19
Fase bunga betina (hari ke)         1516        17-19          2123
Penyerbukan                      Sendiri      Sendiri        Silang
Budidaya tanaman kelapa 1

More Related Content

What's hot

25. Sistem tanam tumpang sari oleh monika andini
25. Sistem tanam tumpang sari oleh monika andini25. Sistem tanam tumpang sari oleh monika andini
25. Sistem tanam tumpang sari oleh monika andinitani57
 
PPT PENGOLAHAN TANAH.pptx
PPT PENGOLAHAN TANAH.pptxPPT PENGOLAHAN TANAH.pptx
PPT PENGOLAHAN TANAH.pptxBPPSINDANGKASIH
 
Laporan produksi tanaman jagung
Laporan produksi tanaman jagung Laporan produksi tanaman jagung
Laporan produksi tanaman jagung AGROTEKNOLOGI
 
IDENTIFIKASI GULMA
IDENTIFIKASI GULMAIDENTIFIKASI GULMA
IDENTIFIKASI GULMANovia Dwi
 
teknis budidaya tanaman kopi dan komoditas kopi
teknis budidaya tanaman kopi dan komoditas kopiteknis budidaya tanaman kopi dan komoditas kopi
teknis budidaya tanaman kopi dan komoditas kopiNurulia Dimitha
 
TEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
TEKNIK PERSILANGA,N BUATANTEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
TEKNIK PERSILANGA,N BUATANRepository Ipb
 
Ppt lahan kering kel.2
Ppt lahan kering kel.2Ppt lahan kering kel.2
Ppt lahan kering kel.2Astrijyt
 
Peranan Naungan Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman
Peranan Naungan Terhadap Pertumbuhan dan Produksi TanamanPeranan Naungan Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman
Peranan Naungan Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanamanita wahyu
 
Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkok
 Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkok Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkok
Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkokFebrina Tentaka
 
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMANLAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMANdyahpuspita73
 
Pengantar sistem pertanaman dody
Pengantar sistem pertanaman dodyPengantar sistem pertanaman dody
Pengantar sistem pertanaman dodyAndrew Hutabarat
 
Struktur dan Tipe Perkecambahan Benih
Struktur dan Tipe Perkecambahan BenihStruktur dan Tipe Perkecambahan Benih
Struktur dan Tipe Perkecambahan BenihNur Haida
 
Persentasi tanaman karet
Persentasi tanaman karetPersentasi tanaman karet
Persentasi tanaman karetHerry Mulyadie
 
KEBIJAKAN PERLINDUNGAN TANAMAN
KEBIJAKAN PERLINDUNGAN TANAMAN KEBIJAKAN PERLINDUNGAN TANAMAN
KEBIJAKAN PERLINDUNGAN TANAMAN Repository Ipb
 
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...Moh Masnur
 

What's hot (20)

Tanaman tomat
Tanaman tomatTanaman tomat
Tanaman tomat
 
25. Sistem tanam tumpang sari oleh monika andini
25. Sistem tanam tumpang sari oleh monika andini25. Sistem tanam tumpang sari oleh monika andini
25. Sistem tanam tumpang sari oleh monika andini
 
PPT PENGOLAHAN TANAH.pptx
PPT PENGOLAHAN TANAH.pptxPPT PENGOLAHAN TANAH.pptx
PPT PENGOLAHAN TANAH.pptx
 
Laporan produksi tanaman jagung
Laporan produksi tanaman jagung Laporan produksi tanaman jagung
Laporan produksi tanaman jagung
 
IDENTIFIKASI GULMA
IDENTIFIKASI GULMAIDENTIFIKASI GULMA
IDENTIFIKASI GULMA
 
teknis budidaya tanaman kopi dan komoditas kopi
teknis budidaya tanaman kopi dan komoditas kopiteknis budidaya tanaman kopi dan komoditas kopi
teknis budidaya tanaman kopi dan komoditas kopi
 
Pupuk dan pemupukan
Pupuk dan pemupukanPupuk dan pemupukan
Pupuk dan pemupukan
 
Budidaya Tanaman Tebu
Budidaya Tanaman Tebu Budidaya Tanaman Tebu
Budidaya Tanaman Tebu
 
Kultur teknis
Kultur teknisKultur teknis
Kultur teknis
 
TEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
TEKNIK PERSILANGA,N BUATANTEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
TEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
 
Ppt lahan kering kel.2
Ppt lahan kering kel.2Ppt lahan kering kel.2
Ppt lahan kering kel.2
 
Peranan Naungan Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman
Peranan Naungan Terhadap Pertumbuhan dan Produksi TanamanPeranan Naungan Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman
Peranan Naungan Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman
 
Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkok
 Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkok Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkok
Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkok
 
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMANLAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
 
Pengantar sistem pertanaman dody
Pengantar sistem pertanaman dodyPengantar sistem pertanaman dody
Pengantar sistem pertanaman dody
 
Tanaman pangan
Tanaman panganTanaman pangan
Tanaman pangan
 
Struktur dan Tipe Perkecambahan Benih
Struktur dan Tipe Perkecambahan BenihStruktur dan Tipe Perkecambahan Benih
Struktur dan Tipe Perkecambahan Benih
 
Persentasi tanaman karet
Persentasi tanaman karetPersentasi tanaman karet
Persentasi tanaman karet
 
KEBIJAKAN PERLINDUNGAN TANAMAN
KEBIJAKAN PERLINDUNGAN TANAMAN KEBIJAKAN PERLINDUNGAN TANAMAN
KEBIJAKAN PERLINDUNGAN TANAMAN
 
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
 

Viewers also liked

Ciri ciri pohon kelapa
Ciri ciri pohon kelapaCiri ciri pohon kelapa
Ciri ciri pohon kelapaapep nusanet
 
Ppt pohon kelapa
Ppt pohon kelapaPpt pohon kelapa
Ppt pohon kelaparatna ainun
 
Pohon Produksi Pohon Kelapa
Pohon Produksi Pohon KelapaPohon Produksi Pohon Kelapa
Pohon Produksi Pohon KelapaRizki Basuki
 
Pemuliaan tanaman biologi bunga &teknik persilangan buatan pada tanaman kela...
Pemuliaan tanaman  biologi bunga &teknik persilangan buatan pada tanaman kela...Pemuliaan tanaman  biologi bunga &teknik persilangan buatan pada tanaman kela...
Pemuliaan tanaman biologi bunga &teknik persilangan buatan pada tanaman kela...edhie noegroho
 
KTI "Pohon Kelapa Serbaguna"
KTI "Pohon Kelapa Serbaguna"KTI "Pohon Kelapa Serbaguna"
KTI "Pohon Kelapa Serbaguna"Laksmi_Perwira
 
Hasil Observasi Tanaman Kelapa (Bhs. Indonesia)
Hasil Observasi Tanaman Kelapa (Bhs. Indonesia)Hasil Observasi Tanaman Kelapa (Bhs. Indonesia)
Hasil Observasi Tanaman Kelapa (Bhs. Indonesia)Andri_Ferdians
 
01 ketahanan pangan dan teknologi produktivitas
01 ketahanan  pangan  dan teknologi  produktivitas01 ketahanan  pangan  dan teknologi  produktivitas
01 ketahanan pangan dan teknologi produktivitasIr. Zakaria, M.M
 
Market Analysis Getah Damar atau Gum Rosin
Market Analysis Getah Damar atau Gum RosinMarket Analysis Getah Damar atau Gum Rosin
Market Analysis Getah Damar atau Gum RosinLena Layla
 
Keseimbangan ekosistem
Keseimbangan ekosistemKeseimbangan ekosistem
Keseimbangan ekosistemhardi12005211
 
Pengaruh komposisi kompos organik terhadap pertumbuhan tanaman kedelai di ta...
Pengaruh komposisi kompos organik terhadap pertumbuhan tanaman kedelai  di ta...Pengaruh komposisi kompos organik terhadap pertumbuhan tanaman kedelai  di ta...
Pengaruh komposisi kompos organik terhadap pertumbuhan tanaman kedelai di ta...Dody Perdana
 
Makalah pemuliaan tanaman
Makalah pemuliaan tanamanMakalah pemuliaan tanaman
Makalah pemuliaan tanamanedhie noegroho
 
Opt perkebunan siti subandiyah
Opt perkebunan siti subandiyahOpt perkebunan siti subandiyah
Opt perkebunan siti subandiyahSuryati Purba
 

Viewers also liked (20)

Ciri ciri pohon kelapa
Ciri ciri pohon kelapaCiri ciri pohon kelapa
Ciri ciri pohon kelapa
 
Ppt pohon kelapa
Ppt pohon kelapaPpt pohon kelapa
Ppt pohon kelapa
 
Pohon Produksi Pohon Kelapa
Pohon Produksi Pohon KelapaPohon Produksi Pohon Kelapa
Pohon Produksi Pohon Kelapa
 
Komoditas Kelapa di indonesia
Komoditas Kelapa di indonesiaKomoditas Kelapa di indonesia
Komoditas Kelapa di indonesia
 
Pemuliaan tanaman biologi bunga &teknik persilangan buatan pada tanaman kela...
Pemuliaan tanaman  biologi bunga &teknik persilangan buatan pada tanaman kela...Pemuliaan tanaman  biologi bunga &teknik persilangan buatan pada tanaman kela...
Pemuliaan tanaman biologi bunga &teknik persilangan buatan pada tanaman kela...
 
KTI "Pohon Kelapa Serbaguna"
KTI "Pohon Kelapa Serbaguna"KTI "Pohon Kelapa Serbaguna"
KTI "Pohon Kelapa Serbaguna"
 
Hasil Observasi Tanaman Kelapa (Bhs. Indonesia)
Hasil Observasi Tanaman Kelapa (Bhs. Indonesia)Hasil Observasi Tanaman Kelapa (Bhs. Indonesia)
Hasil Observasi Tanaman Kelapa (Bhs. Indonesia)
 
01 ketahanan pangan dan teknologi produktivitas
01 ketahanan  pangan  dan teknologi  produktivitas01 ketahanan  pangan  dan teknologi  produktivitas
01 ketahanan pangan dan teknologi produktivitas
 
Market Analysis Getah Damar atau Gum Rosin
Market Analysis Getah Damar atau Gum RosinMarket Analysis Getah Damar atau Gum Rosin
Market Analysis Getah Damar atau Gum Rosin
 
Kayu damar (Konstruksi Kayu)
Kayu damar (Konstruksi Kayu)Kayu damar (Konstruksi Kayu)
Kayu damar (Konstruksi Kayu)
 
Keseimbangan ekosistem
Keseimbangan ekosistemKeseimbangan ekosistem
Keseimbangan ekosistem
 
Jenis kopi mentah dunia
Jenis kopi mentah duniaJenis kopi mentah dunia
Jenis kopi mentah dunia
 
Pengaruh komposisi kompos organik terhadap pertumbuhan tanaman kedelai di ta...
Pengaruh komposisi kompos organik terhadap pertumbuhan tanaman kedelai  di ta...Pengaruh komposisi kompos organik terhadap pertumbuhan tanaman kedelai  di ta...
Pengaruh komposisi kompos organik terhadap pertumbuhan tanaman kedelai di ta...
 
Makalah pemuliaan tanaman
Makalah pemuliaan tanamanMakalah pemuliaan tanaman
Makalah pemuliaan tanaman
 
08 e00057
08 e0005708 e00057
08 e00057
 
Spektrofluorumeter
SpektrofluorumeterSpektrofluorumeter
Spektrofluorumeter
 
Opt perkebunan siti subandiyah
Opt perkebunan siti subandiyahOpt perkebunan siti subandiyah
Opt perkebunan siti subandiyah
 
Presentasi
PresentasiPresentasi
Presentasi
 
2 klasifikasi pati
2 klasifikasi pati2 klasifikasi pati
2 klasifikasi pati
 
Makalah perkebunan kelapa sawit
Makalah perkebunan kelapa sawitMakalah perkebunan kelapa sawit
Makalah perkebunan kelapa sawit
 

Similar to Budidaya tanaman kelapa 1

Profil kelapa sawit final
Profil kelapa sawit finalProfil kelapa sawit final
Profil kelapa sawit finalnawriz87
 
laporan sawit
laporan sawitlaporan sawit
laporan sawitfandi72
 
Makalah peran mulsa pada kelapa sawit
Makalah peran mulsa pada kelapa sawitMakalah peran mulsa pada kelapa sawit
Makalah peran mulsa pada kelapa sawitfajareriawan
 
Tugas tanaman industri
Tugas tanaman industriTugas tanaman industri
Tugas tanaman industriAsep Red Cliff
 
3 draft proposal
3 draft proposal3 draft proposal
3 draft proposalSeno Waluyo
 
Unsur iklm dalam kelapa sawit
Unsur iklm dalam kelapa sawitUnsur iklm dalam kelapa sawit
Unsur iklm dalam kelapa sawitWidi Wellan
 
Unsur iklm dalam kelapa sawit
Unsur iklm dalam kelapa sawitUnsur iklm dalam kelapa sawit
Unsur iklm dalam kelapa sawitWidi Wellan
 
Makalah perkebunan kelapa sawit
Makalah perkebunan kelapa sawitMakalah perkebunan kelapa sawit
Makalah perkebunan kelapa sawitWarnet Raha
 
UBKPU BUDIDAYA TEBU 2012-Kuliah 4 2012
UBKPU BUDIDAYA TEBU 2012-Kuliah 4 2012UBKPU BUDIDAYA TEBU 2012-Kuliah 4 2012
UBKPU BUDIDAYA TEBU 2012-Kuliah 4 2012Sri Hartatik
 
Tanaman penghasil bioenergi
Tanaman penghasil bioenergiTanaman penghasil bioenergi
Tanaman penghasil bioenergiYunia Instalani
 
budidaya alpukat edited.pptx.pdf
budidaya alpukat edited.pptx.pdfbudidaya alpukat edited.pptx.pdf
budidaya alpukat edited.pptx.pdfdaniel muttaqin
 
Bioindustri hadia atu ba bimbing pemanfaatan minyak sterculia foetida linn se...
Bioindustri hadia atu ba bimbing pemanfaatan minyak sterculia foetida linn se...Bioindustri hadia atu ba bimbing pemanfaatan minyak sterculia foetida linn se...
Bioindustri hadia atu ba bimbing pemanfaatan minyak sterculia foetida linn se...Zino Almeida
 
Proposal Kerjasama Penanaman Kayu Jabon PT. Global Media Nusantara
Proposal Kerjasama Penanaman Kayu Jabon PT. Global Media NusantaraProposal Kerjasama Penanaman Kayu Jabon PT. Global Media Nusantara
Proposal Kerjasama Penanaman Kayu Jabon PT. Global Media Nusantaraanom monalope
 
Makalah individu bi (autosaved)
Makalah individu bi (autosaved)Makalah individu bi (autosaved)
Makalah individu bi (autosaved)Ahmad Rifai
 
Budidaya cokelat kakao
Budidaya cokelat kakaoBudidaya cokelat kakao
Budidaya cokelat kakaohenrihenri6
 

Similar to Budidaya tanaman kelapa 1 (20)

Profil kelapa sawit final
Profil kelapa sawit finalProfil kelapa sawit final
Profil kelapa sawit final
 
laporan sawit
laporan sawitlaporan sawit
laporan sawit
 
Makalah perkebunan kelapa sawit
Makalah perkebunan kelapa sawitMakalah perkebunan kelapa sawit
Makalah perkebunan kelapa sawit
 
Makalah peran mulsa pada kelapa sawit
Makalah peran mulsa pada kelapa sawitMakalah peran mulsa pada kelapa sawit
Makalah peran mulsa pada kelapa sawit
 
Tugas tanaman industri
Tugas tanaman industriTugas tanaman industri
Tugas tanaman industri
 
3 draft proposal
3 draft proposal3 draft proposal
3 draft proposal
 
Unsur iklm dalam kelapa sawit
Unsur iklm dalam kelapa sawitUnsur iklm dalam kelapa sawit
Unsur iklm dalam kelapa sawit
 
Unsur iklm dalam kelapa sawit
Unsur iklm dalam kelapa sawitUnsur iklm dalam kelapa sawit
Unsur iklm dalam kelapa sawit
 
Bananas
BananasBananas
Bananas
 
Makalah perkebunan kelapa sawit
Makalah perkebunan kelapa sawitMakalah perkebunan kelapa sawit
Makalah perkebunan kelapa sawit
 
UBKPU BUDIDAYA TEBU 2012-Kuliah 4 2012
UBKPU BUDIDAYA TEBU 2012-Kuliah 4 2012UBKPU BUDIDAYA TEBU 2012-Kuliah 4 2012
UBKPU BUDIDAYA TEBU 2012-Kuliah 4 2012
 
Tanaman penghasil bioenergi
Tanaman penghasil bioenergiTanaman penghasil bioenergi
Tanaman penghasil bioenergi
 
budidaya alpukat edited.pptx.pdf
budidaya alpukat edited.pptx.pdfbudidaya alpukat edited.pptx.pdf
budidaya alpukat edited.pptx.pdf
 
Bioindustri hadia atu ba bimbing pemanfaatan minyak sterculia foetida linn se...
Bioindustri hadia atu ba bimbing pemanfaatan minyak sterculia foetida linn se...Bioindustri hadia atu ba bimbing pemanfaatan minyak sterculia foetida linn se...
Bioindustri hadia atu ba bimbing pemanfaatan minyak sterculia foetida linn se...
 
Ppt Ubi Ungu.pptx
Ppt Ubi Ungu.pptxPpt Ubi Ungu.pptx
Ppt Ubi Ungu.pptx
 
Proposal Kerjasama Penanaman Kayu Jabon PT. Global Media Nusantara
Proposal Kerjasama Penanaman Kayu Jabon PT. Global Media NusantaraProposal Kerjasama Penanaman Kayu Jabon PT. Global Media Nusantara
Proposal Kerjasama Penanaman Kayu Jabon PT. Global Media Nusantara
 
Makalah individu bi (autosaved)
Makalah individu bi (autosaved)Makalah individu bi (autosaved)
Makalah individu bi (autosaved)
 
PKL_Report body
PKL_Report bodyPKL_Report body
PKL_Report body
 
Fild stadi tanaman cacao
Fild stadi tanaman cacaoFild stadi tanaman cacao
Fild stadi tanaman cacao
 
Budidaya cokelat kakao
Budidaya cokelat kakaoBudidaya cokelat kakao
Budidaya cokelat kakao
 

More from Indri Eljawiiy

Etnobotani bahan pangan
Etnobotani bahan panganEtnobotani bahan pangan
Etnobotani bahan panganIndri Eljawiiy
 
173.devi karmilia a.characterization of bee pollen from ranca bungur, bogor
173.devi karmilia a.characterization of bee pollen from ranca bungur, bogor173.devi karmilia a.characterization of bee pollen from ranca bungur, bogor
173.devi karmilia a.characterization of bee pollen from ranca bungur, bogorIndri Eljawiiy
 
Radiasi surya dan pertumbuhan tanaman
Radiasi surya dan pertumbuhan tanamanRadiasi surya dan pertumbuhan tanaman
Radiasi surya dan pertumbuhan tanamanIndri Eljawiiy
 

More from Indri Eljawiiy (6)

Etnobotani bahan pangan
Etnobotani bahan panganEtnobotani bahan pangan
Etnobotani bahan pangan
 
Tumbuhan aromatik
Tumbuhan aromatikTumbuhan aromatik
Tumbuhan aromatik
 
Pestisida nabati
Pestisida nabatiPestisida nabati
Pestisida nabati
 
173.devi karmilia a.characterization of bee pollen from ranca bungur, bogor
173.devi karmilia a.characterization of bee pollen from ranca bungur, bogor173.devi karmilia a.characterization of bee pollen from ranca bungur, bogor
173.devi karmilia a.characterization of bee pollen from ranca bungur, bogor
 
Kamus korea
Kamus koreaKamus korea
Kamus korea
 
Radiasi surya dan pertumbuhan tanaman
Radiasi surya dan pertumbuhan tanamanRadiasi surya dan pertumbuhan tanaman
Radiasi surya dan pertumbuhan tanaman
 

Recently uploaded

Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxssuser0239c1
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPCMBANDUNGANKabSemar
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxMateri Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxshafiraramadhani9
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptAcemediadotkoM1
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 

Recently uploaded (20)

Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxMateri Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 

Budidaya tanaman kelapa 1

  • 1. BUDIDAYA TANAMAN KELAPA  BUDIDAYA TANAMAN KELAPA ( (Cocos nucifera L) f ) Dr Ir HARIYADI, MS Dr Ir HARIYADI MS DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN – IPB  2008
  • 2. KELAPA (Cocos nucifera L) Socio‐tropical crops Tanaman tropis yang semua bagian tanaman  Tanaman tropis yang semua bagian tanaman dapat memberikan manfaat ekonomi dan  sosial bagi masyarakat The tree of life  karena tanaman ini telah  menjadi sumber kehidupan bagi berjuta‐juta  j p g j j manusia di muka bumi ini
  • 3. SEJARAH PERKEMBANGAN SEJARAH PERKEMBANGAN • Asal usul kelapa terdapat beberapa pendapat : ‐ Dari Amerika selatan karena di wilayah ini banyak ditemui tanaman         yang mirip dengan kelapa ‐ Dari daerah Pasifik karena ditemui fosil kelapa dari jaman Pleioceane di  daerah New Zealand • Daerah Minahasa sejak 1880 telah menghasilkan kopra yang diekspor ke  Eropa. Hasil tersebut berasal dari perkebunan rakyat, dan bertambah luas  semenjak ditemukan cara membuat mentega (margarine) dengan bahan  baku minyak tumbuh tumbuhan.  baku minyak tumbuh‐tumbuhan • Di pasar dunia, kelapa terutama diperdagangkan dalam bentuk kopra,  minyak kelapa dan bungkil kelapa.  • Perdagangan kelapa dalam bentuk olahan seperti ini pernah mengalami  masa jaya pada dasa warsa tahun 1960‐an.  j d d h • Saat itu, dengan hanya mengandalkan produk olahan kelapa berupa kopra,  minyak kelapa dan bungkil kelapa, jumlah nilai ekspor produk‐produk  p p tersebut mencapai sekitar 10 % dari nilai ekspor Indonesia. 
  • 4. • setelah tahun 1960‐an teknologi perminyakan nabati dunia mengalami kemajuan yang sangat pesat, Amerika Senkat dengan semangat menggebu t t b terus mengembangkan t k l i pengolahan b k teknologi l h minyak domestiknya (minyak kedele, minyak kapas, minyak kapas,  minyak canola, minyak bunga matahari, minyak jagung, minyak rapeseed, sfflower, dan lain‐lain, sehingga menjadi beragam p , ff , , gg j g penggunaannya,  • Afrika dan Asia mulai dikembangkan tanaman penghasil minyak nabati yang lain yaitu kelapa sawit, bersamaan dengan ditiadakannya permasalahan d l pengolahan awal minyak sawit. diti d k l h dalam l h l i k it • Tersedianya teknologi pengolahan yang mampu membuat jenis minyak nabati yang mengisi pasar dunia saat ini mempunyai sifat saling dapat menggantikan telah menyebabkan kelapa tidak lagi menggantikan, telah mampu mempertahankan kedudukannya sebagai. penentu harga tetapi hanya sebagai pengikut harga yang ditentukan oleh pasar minyak nabati dunia.  • Itulah sebabnya saat ini harga minyak kelapa, kopra dan bungkil kelapa praktis tidak mengalami kenaikan yang berarti.
  • 5. Analisis SWOT komoditi kelapa Analisis SWOT komoditi kelapa Kekuatan komoditi kelapa  • kelapa masih memiliki kekuatan sebagai komoditi perdagangan  karena komoditi ini sudah lama dikenal,  k k di i i i d h l dik l • penggunaannya sangat luas,  • beberapa produk kelapa memiliki sifat yang khas,  • memiliki potensi hasil yang dapat ditingkatkan melalui pemuliaan,  dan sebagainya. Kelemahan  K l h • masih belum terkoleksinya plasma nutfah dengan baik, • usaha pemuliaan menghendaki waktu yang lama,  • sebagian pertanaman kelapa masih dikelola rakyat kecil yang belum  mampu menerapkan teknologi yang maju,  • produk olahan khususnya minyak memiliki kandungan asam lemak  jenuh yang kurang disukai.  jenuh yang kurang disukai
  • 6. Ancaman  • Ketatnya saingan dari beberapa minyak nabati lain seperti Ketatnya saingan dari beberapa minyak nabati lain seperti  kelapa sawit, tanaman Cuphea sp. (tanaman semusim yang  menghasilkan asam laurat seperti kelapa)  • Adanya kampanye negara maju khususnya Amerika tentang Adanya kampanye  negara maju khususnya Amerika  tentang  dampak pemakaian minyak kelapa terhadap kesehatan dan  perusakan lingkungan. Peluang • Dapat dikembangkan produk‐produk olahan baru baik dari  daging buahnya (parutan kelapa kering, tepung santan awet) daging buahnya (parutan kelapa kering tepung santan awet) • Pemanfaatan limbahnya (nata de coco serat, sabut dan  arang), • Perluasan tanaman yang masih memungkinkan,  • Dapat ditingkatkannya pendapatan pengelola dengan  teknologi budidaya pemanfaatan lahan di antara kelapa (tanaman sela, peternakan)
  • 7. Produk  produk lain dari kelapa Produk – produk lain dari kelapa • Desiccated coconut (low fat) ( ) • Santan awet • Virgin oil • Coco shake • Semi virgin oil • Bungkil kelapa • Arang tempurung (arang aktif) • Tempurung untuk ketel uap T kk l • Minuman air kelapa (nata de coco)
  • 8. KLASIFIKASI DAN  BOTANI • Spesies Cocos nucifera,  • Genus Cocos  • Famili Palmae, satu – satunya dari genus Cocos • Ordo Palmales  Jenis kelapa : genjah, dalam dan hibrida Berdasar tipe tajuk : ‐ Spericle ‐ Semi spericle Semi spericle ‐ Drooping ‐ Erect 
  • 9. Akar  • Kelapa tidak memiliki akar tunggang tetapi akar serabutnya Kelapa tidak memiliki akar tunggang, tetapi akar serabutnya  lebat sekali, mencapai 4.000‐7.000 helai pada pohon yang  telah dewasa.  • Jumlah perakaran tergantung pada pertumbuhan tanaman  dan kesuburan tanah. Sebagian akar serabut tumbuh  mendatar dekat permukaan tanah, dapat mencapai 10 ‐ 15 m mendatar dekat permukaan tanah dapat mencapai 10 ‐ 15 m • Akar tumbuh ke dalam sampai 3 ‐ 5 m, tetapi tidak mampu  menembus lapisan yang keras. Jika ujung akar sampai pada  permukaan air, bagian ujung akan berhenti memanjang.  • Akar primer berukuran tebal rata‐rata 1 cm. Dari akar primer  keluar cabang‐cabang yang berdiameter lebih kecil yang  keluar cabang cabang yang berdiameter lebih kecil yang disebut akar sekunder. Sudut yang dibentuk terhadap ujung  akar primer biasanya lancip mendekati 90o.  • Akar‐akar primer bercabang‐cabang terus sampai tingkat yang  keempat (kuarter), 
  • 11. Akar  • Akar tertier keluar dari akar sekunder dengan diameter lebih Akar tertier keluar dari akar sekunder dengan diameter lebih  kecil dan berwarna lebih cerah.  • Pada bagian ujungnya tidak terdapat akar rambut. Fungsi akar  g j g y p g rambut digantikan oleh bagian akar yang berdinding lunak  seperti gelembung‐gelembung yang keluar pada permukaan  akar yang terletak di belakang tudung akar (calyptra). Bagian  akar yang terletak di belakang tudung akar (calyptra) Bagian ini berwarna muda panjangnya rata‐rata 5 cm, dan berfungsi  menyerap air dan unsur‐unsur hara yang dibutuhkan  tanaman. Dari permukaan akar tumbuh juga bagian‐bagian  k k b h b b berwarna putih yang berfungsi mengatur pernafasan akar  (p (pneumatophora). p ) • Dari bagian pangkal batang yang berada di atas permukaan  tanah sering muncul akar tambahan (adventif roots) yang  berfungsi sebagai akar pernafasan, jika akar ini masuk ke  berf ngsi sebagai akar pernafasan jika akar ini mas k ke dalam tanah, akan berfungsi sebagai akar biasa. 
  • 12. BATANG • Kelapa hanya mempunyai satu titik tumbuh yang disebut  umbut (bud) yang bertekstur lunak dan kaya akan gula.  • Batang kelapa tumbuhnya selalu mengarah ke atas dan tidak  bercabang. Pada beberapa kasus jika umbut ini terbelah maka  dapat muncul pucuk sehingga batang bercabang.  dapat muncul pucuk sehingga batang bercabang. • Pohon kelapa tidak memiliki kambium, sehingga tidak  memiliki pertumbuhan sekunder. Luka‐luka yang terjadi pada  batang tidak dapat pulih kembali karena pohon tidak  b id k d lih k b li k h id k membentuk kalus {callus). • Kelapa dalam perlu waktu 3 ‐ 4 tahun untuk dapat Kelapa dalam perlu waktu 3  4 tahun untuk dapat  menampilkan batangnya di atas tanah, sedang genjah sekitar  2 tahun. 
  • 13. BATANG • Menurut Child (1994), selama 5 ‐ 10 tahun pertama pertama  ( ), p p setelah tanam kecepatan pertumbuhan batang mencapai  rata‐rata 1,5 meter per tahun, pada umur sekitar 25 tahun  menjadi hanya 0,5 meter per tahun, dan susut menjadi 10 ‐ menjadi hanya 0 5 meter per tahun dan susut menjadi 10 15 tahun cm per tahun pada umur 40 tahun. • Jika terjadi tekanan pertumbuhan (misalnya iklim yang  kering), hal ini akan berbekas pada batang yang ditandai dari  jarak bekas daun dan batang yang mempunyai ”pinggan”.  Demikian pula, bekas tataran atau luka di batang tidak dapat  Demikian pula bekas tataran atau luka di batang tidak dapat diperbaiki atau regenerasi karena pembentukan sel‐sel baru  tidak terjadi jika batang telah terbentuk • Variasi morfologi Batang : a. Normal dengan bagian bawah membesar b. Pendek dan kecil, tanpa pembesaran bagian bawah b P d k d k il t b b i b h c. Pendek dan besar, dgn pembesaran bagian bawah
  • 14. DAUN • Pada biji yang baru tumbuh mula mula terbentuk 4 6 Pada biji yang baru tumbuh, mula‐mula terbentuk 4 ‐ 6  helai daun yang tersusun satu membalut yang lain,  sehingga merupakan selubung dan runcing sebelah  ujungnya.  ujungnya • Kelapa termasuk golongan tumbuhan berdaun lengkap  karena mempunyai pelepah, tangkai, dan helaian daun • Pelepah daun melekat di batang dan meninggalkan  bekas bila daun tersebut gugur. • Jika dilihat dari susunan anak daun maka kelapa Jika dilihat dari susunan anak daun, maka kelapa  termasuk tumbuhan berdaun majemuk menyirip  (pinnatus) dengan anak daun berbentuk pita.  • Kelapa dewasa mempunyai 30 40 daun pada tajuknya 30‐40 daun pada tajuknya.  Secara umum setiap daun mempunyai panjang 5 ‐ 7  meter dengan 200 ‐ 300 anak daun.  • Panjang anak daun bervariasi antara 90 ‐ 135 cm.  kd b
  • 15. DAUN • Pada satu tahun diproduksi 12 ‐ 18 daun tergantung pada Pada satu tahun diproduksi 12 ‐ 18 daun tergantung pada  tipe kelapa dan kondisi pertumbuhannya.  • Produksi daun pertahun berkorelasi positif dengan produksi  buah karena umumnya setiap daun pada tanaman dewasa  buah karena umumnya setiap daun pada tanaman dewasa mempunyai satu tandan atau manggar.  • Masa hidup daun mulai dari muncul hingga tua, atau mati  adalah 2,5 ‐ 3 tahun, sedangkan daun muncul di tajuk setiap  adalah 2 5 3 tahun sedangkan daun muncul di tajuk setiap 3 atau 4 minggu.  • Diperlukan waktu sekitar 30 bulan untuk diferensiasi  primordia sebelum daun muncul.  primordia sebelum daun muncul • Variasi  morfologi Daun : a. Daun normal, letak berseberangan b. Berseberangan, tapi tiap lembaran tidak terpisah ada  waktu daun membuka c. Pelepah daun dengan warna kuning, p g g, d. Pelepah daun dengan warna hijau e.  Pelepah daun dengan warna coklat
  • 16. Fase pertumbuhan daun Fase pertumbuhan daun • Fase Juvenile (muda), sekitar 2 tahun. Ukuran daun < Fase Juvenile (muda), sekitar 2 tahun. Ukuran daun <  10 cm g (p p j g p ), • Fase Elongation (perpanjangan cepat), sekitar 8  bulan.  Ukuran dari sampai beberapa meter.  Daun  yang belum terbuka disebut “cabbage” • Fase Adult (dewasa).  Pada fase ini sampai daun mati  sekitar 24 – 30 bulan.
  • 17. PHYLLOTAXY (SUSUNAN) DAUN • Duduk daun melingkar batang dengan pangkal daun  g g g p g mengumpul pada batang.  • Arah susunan daun dapat ke kiri atau ke kanan • Susunan daun pada batang ini mengikuti rumus 2/5, yaitu  dalam dua lingkaran atau spiral yang terbentuk jika titik duduk  daun dihubungkan secara berurutan akan ditemui 5 daun  g sehingga daun pertama kira‐kira berada di atas daun keenam. • Sudut antara daun yang satu dengan daun berikutnya sekitar  144 o 144 
  • 19. BUNGA • Apabila kelapa telah mencapai tingkat umur tertentu (untuk kelapa jangkung berumur 4-5 tahun), infloresen/ karangan bunga berturut-turut tumbuh keluar dari ketiak berturut turut daun. • Karangan bunga kelapa disebut mayang (belum membuka) atau manggar (telah mekar atau pecah). • Karangan bunga di bagian luarnya diselubungi oleh kulit mayang disebut seludang (spatha) Panjang seludang (spatha). berkisar antara 80 - 90 cm. • Satu manggar mempunyai 20-40 cabang (malai). • Satu malai biasanya mempunyai 1 - 3 bunga betina pada bagian pangkal dan 250 - 300 jantan
  • 20. BUNGA • Jadi satu manggar mempunyai 20 - 60 bunga betina dan 5000 - 12000 bunga jantan, • Masa receptif sangat pendek antara 1 – 4 hari hari. Jika tidak ada penyerbukan bunga betina akan jatuh/lepas dari tangkaina. • Pada kelapa dalam masa receptif terjadi 3 – 4 hari sebelum masa pembungaan bunga jantan selesai. Karena itu penyerbukan sendiri kelapa dalam sulit terjadi • Beberapa serangga penyerbuk yang penting p gg p y y gp g adalah Apis indica, Apis florea dan Apis dorsato. • Bunga betina yang tidak diserbuki akan layu, mengering dan gugur gugur.
  • 21. Variasi Rangkaian Bunga (Infloresen) Variasi Rangkaian Bunga (Infloresen) • Bercabang secara normal  Bercabang secara normal • Tidak bercabang (specata) • Tidak bercabang dengan daun sangat jarang id k b b d d j • Buah kecil dalam jumlah banyak • Dua atau tiga infolresen pada tiap ketiak daun
  • 23. Variasi Pembungaan (Flowering) Variasi Pembungaan (Flowering) • Bunga jantan dan betina dalam satu rangkaian Bunga jantan dan betina dalam satu rangkaian  bunga terbuka bersama‐sama  • Bunga jantan membuka tidak bersamaan Bunga jantan membuka tidak bersamaan  dengan bunga betina • H Hanya ada bunga jantan.   d b j • Kebalikannya rangkaian bunga spicata  mempunyai bunga jantan hanya sedikit tapi  bunga betina jumlahnya banyak 
  • 24. BUAH • 3 – 4  minggu setelah inflorese membuka, bunga betina telah  dibuahi dan mulai tumbuh menjadi buah.  • Dari jumlah buah yang terbentuk 1/2 ‐ 3/4 nya berangsur‐ Dari jumlah buah yang terbentuk, 1/2  3/4 nya berangsur angsur rontok karena pohon tidak sanggup membesarkan  semua buah yang ada.  • Dari buah yang tinggal pada umur tiga bulan masih akan  gugur lagi sebanyak 3 ‐ 6%.  • Sejak bunga betina diserbuki masih diperlukan waktu 11‐12 Sejak bunga betina diserbuki masih diperlukan waktu 11 12  bulan agar buah dapat dipanen
  • 25. BUAH Buah kelapa terdiri dari bagian‐bagian: B hk l t di i d i b i b i 1. epicarp, yaitu kulit bagian luar yang permukaannya licin, agak keras, dan  tebalnya + 1/7 mm; 2. mesocarp, yaitu kulit bagian tengah yang disebut sabut terdiri dari serat‐ 2 mesocarp yaitu kulit bagian tengah yang disebut sabut terdiri dari serat serat yang keras, tebalnya 3‐5 cm 3. endocarp, yaitu bagian tempurung yang keras sekali, tebalnya 3 ‐ 6 mm,  bagian ini melekat pada kulit luar dari biji atau endosperm; dan bagian ini melekat pada kulit luar dari biji atau endosperm; dan 4. endosperm atau putih lembaga, yang tebalnya 8 ‐ 10 mm.   Di dalam buah  terdapat organ khusus disebut “kentos” atau haustorium Buah tua (berdasar bobotnya)  terdiri dari:  35% sabut, 12% tempurung, 28% endosperm dan 25% air.  Sedangkan endosperm mengandung;  52% air, 34% minyak, 3% protein, 1,5% zat gula, dan 1 % abu.  Air kelapa mengandung 2% gula, 4% zat kering dan zat abu.
  • 27. Variasi morfologi buah • W Warna :  hijau, kuning, coklat, orange (sering disebut merah) hij k i kl t ( i di b t h) • Bentuk : bulat, lonjong, panjang • S b t Sabut : manis shg dapat dimakan waktu muda, normal i h d t di k kt d l • Endosperma (daging buah) :  ‐ lunak lunak,  ‐ jelly like (seperti lendir),  ‐ berbutir berbutir,  ‐ normal,  ‐ tidak bertempurung tidak bertempurung,  ‐ tempurung pecah dan daging buah membusuk,  ‐ buah kecil dan endosperma sedikit buah kecil dan endosperma sedikit,  ‐ buah besar dengan endosperma besar
  • 28. VARIASI BUAH VARIASI BUAH Berdasarkan : Berdasarkan : • Ukuran dan bentuk • Tebal tempurung • Tebal endosperma • Besar rongga endosperma
  • 29. JENIS  JENIS KELAPA JENIS – JENIS KELAPA • KELAPA DALAM (TALL) KELAPA DALAM (TALL) • KELAPA GENJAH (DWARF) • KELAPA HIBRIDA (HYBRID) ( )
  • 30. SIFAT KELAPA DALAM • lebih jagur/kuat; • habitus tinggi dengan 25 - 40 daun di tajuk tanaman dewasa, • menyerbuk silang, sehingga dominan out breeding; • lambat berbuah, mulai berproduksi umur 6 - 7 tahun; • Ukuran buah besar, • Jumlah buah sedikit – sedang • kadar kopra lebih tinggi, • batang berbonggol dan diameter batang lebih besar; • lebih toleran terhadap variasi tanah dan iklim.
  • 31. SIFAT KELAPA GENJAH • cepat berbuah (3‐4 tahun);  • habitusnya kecil sehingga jumlah populasi per hektar habitusnya kecil sehingga jumlah populasi per hektar  dapat lebih banyak;  • menyerbuk sendiri, sehingga dominan in‐breading  • peka terhadap keadaan lingkungan yang kurang baik,  • kadar kopra rendah;  • ukuran buah relatif kecil;  • berbuah lebat / banyak • mudah dipengaruhi fluktuasi iklim.
  • 32. SIFAT KELAPA HIBRIDA • cepat berbuah (4 – 5  tahun);  • habitusnya sedang sehingga jumlah populasi per hektar habitusnya sedang sehingga jumlah populasi per hektar  agak banyak;  • menyerbuk sendiri dan silang • Agak peka terhadap keadaan lingkungan yang kurang  baik,  • kadar kopra tinggi; kadar kopra tinggi;  • ukuran buah relatif sedang – besar;   • berbuah lebat / banyak / y • Agak mudah dipengaruhi fluktuasi iklim
  • 33. Keunggulan Kelapa hibrida:  • berbuah cepat • potensi berbuah rata‐rata mencapai 120 butir per potensi berbuah rata rata mencapai 120 butir per  pohon per tahun  • sampai dengan umur 8 tahun produksi kopra mencapai  9.750 kg per hektar  • daging buah tebal  • k d kandungan minyak tinggi  i k ti i • habitus tanaman sedang (antara genjah dan jangkung)  • relatif tahan terhadap serangan hama dan penyakit relatif tahan terhadap serangan hama dan penyakit 
  • 34. KARAKTER KELAPA GENJAH DAN JANGKUNG Karakter Genjah Genjah Kelapa hijau hijau Jangkung Freskistas (tahun) 3,0 4,0 7,0 Lingkarbatang ( ) g g (cm) 50,8, 53,8 , 66,0, Jumlah daun di tajuk 26 28 32 Lebar daun (m) 1,46 1,83 2,65 Panjang tangkai daun (m) 0,91 1,19 1,31 Jumlah buah/tahun 66 90,8 66 Kopra per buah (gram) 92,14 99,23 170,10 Mutu kopra Jelek Jelek Baik Kadar i k K d minyak (%) 73,54 73 54 66,13 66 13 74,30 74 30 Kadar asam lemak bebas 0,02 0,07 0,20 Lingkar buah (cm) 34,3 38,1 55,9 Tebal daging biji (cm) 0,8 08 0,8 08 1,3 13 Bobot ari/butir (gram) 255 510 680 Waktu berkecambah (hari) 49,3 60,7 95,0 Fase bunga jantan (hari ke) 8 20 8-20 6 18 6-18 1 19 1-19 Fase bunga betina (hari ke) 1516 17-19 2123 Penyerbukan Sendiri Sendiri Silang