SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
MANAJEMEN PEMBUATAN
PUPUK ORGANIK PADAT DI
SEMINARI ST. YOHANES
PAULUS II DESA BATU
CERMIN KECAMATAN
KOMODO KABUPATEN
MANGGARAI BARAT
LATAR BELAKANG
Bertambahanya jumlah penduduk tanpa kesadaran
pengelolaan limbah yang baik, membuat volume
limbah semakin menumpuk sehingga berdampak
buruk bagi lingkungan hidup manusia.
Salah satu solusi mengatasi persoalan tersebut
ialah dengan pengelolaan limbah, salah satu
diantaranya adalah mengubah beberapa jenis
limbah menjadi pupuk organik,
Pengunaan pupuk organic merupakan salah satu
cara untuk mengembalikan kesuburan tanah dan
hasil tanaman akan lebih sehat dikonsumsi karena
berasal dari bahan-bahan alami.
Pupuk organik dapat berupa padat dan cairan yang
digunakan dengan takaran yang berbeda-beda
tergantung jenis komoditasnya.
LATAR BELAKANG
Seminari Santo Yohanes Paulus II
mengembangkan pupuk organik padat
dengan cara pembuatan dan
pengaplikasian yang berbeda dengan
cara umum yang dilakukan.
Hal ini terlihat dari bahan dasar
pembuatan pupuk organik padat, cara
pembuatan dan sudah tentu
mikroorganisme yang ada dalam pupuk
tersebut.
Dengan demikian: “Manajemen
Pembuatan Pupuk Organik Padat di
Seminari StYohanes Paulus II, Desa
Batu Cermin, Kecamatan Komodo,
Kabupaten Manggarai Barat” dipelajari.
TUJUAN & MANFAAT PKL
• Memahami manajemen dan teknik produksi pupuk
organik padat di Seminari St Yohanes Paulus II.
Tujuan PKL
• Sebagai media pembelajaran secara teknis di lapangan
tentang cara pembuatan pupuk organik padat.
• Sebagai sumber informasi bagi penulis maupun pihak
yang berkepentingan atau bagi yang membutuhkan
tentang manajemen pembuatan pupuk organik padat.
• Sebagai bahan pembelajaran untuk meningkatkan ilmu
pengetahuan ketika memasuki dunia kerja atau bekerja
secara mandiri.
Manfaat PKL
METODE PELAKSANAAN PKL
• PKL bertempat di Seminari St Yohanes Paulus II, Desa Batu
Cermin, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat selama 2
(dua) bulan, yaitu dari Maret sampai Mei 2019.
Tempat dan Waktu
• Partisipasi aktif yaitu terlibat secara aktif dalam kegiatan-kegiatan
yang berhubungan dengan aspek teknis dan manajemen.
• Wawancara yaitu menanyakan kepada pembimbing lapang untuk
rencana kegiatan yang dilaksanakan
• Diskusi yaitu proses komunikasi dua arah atau lebih secara
berkelompok yang diatur atau spontan dipandu oleh narasumber
• Studi Pustaka yaitu mempelajari pustaka terkait
Metode Pelaksanaan PKL
Jadwal Kegiatan: disajikan pada Tabel 1 dalam
laporan lengkap.
Manajemen Pembuatan Pupuk Organik
Padat
Pembuatan Pupuk Organik Padat
• Pembuatan MOL
• Produksi Pupuk Organik Padat
HASIL &
PEMBAHASAN
MANAJEMEN PEMBUATAN PUPUK
ORGANIK PADAT
Minimal ada lima (5) fungsi manajemen yang diperlukan
diterapkan agar suatu usaha dapat berjalan dengan baik
untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien, yaitu:
Perencanaan
Pengorganisasian
Pelaksanaan
Pengawasan
Evaluasi
PERENCANAAN
Perencanan Pembuatan Pupuk Organik, Meliputi:
• Penentuan Lokasi Produksi
• Penentuan Skala Produksi
• Persiapan Bahan Baku
• Sumber daya manusia & Modal Usaha
Lokasi Produksi: pada lingkungan dengan kisaran suhu:
• 29-30 oC yang kondisif bagi proses inkubasi mikroba
• 50 – 60 oC untuk perkembangbiakan mikroba dan fermentasi
Skala Produksi: ditentukan/disesuaikan berdasarkan:
• Permintaan pasar dan kebutuhan penggunaan sendiri dalam periode
tertentu.
BAHAN BAKU PRODUKSI
No Jenis Perencanaan Target Satuan
1 Kebutuhan hijauan 12 karung 12 karung
2 Larutan Lokal 5 liter 5 liter
3 Kotoran ternak 2 karung 2 karung
4
Batang pisang yang
digiling
6 karung 6 karung
5 Tenaga kerja 12 orang 12 orang
6
Produksi pupuk organik
padat
500 kg 500 kg
TENAGA KERJA & MODAL
USAHA.
• Anggota seminari dari kelompok Siswa Seminari
sebagai bentuk praktikum di bawah bimbingan
pimpinan seminari dan juga Mahasiswa PKL.
• Pengupahan tenaga kerja tidak berlaku karena
merupakan bentuk pengabdian dan pembelajaran
baik bagi Siswa Seminari maupun Mahasiswa PKL.
Tenaga Kerja:
• Hanya untuk biaya operasional mesin pencacah
bahan baku, sedangkan, bahan baku masih dapat
diperoleh dari lingkungan sekitar tanpa butuh biaya
karena volume produksi terbatas (kecil).
Modal Usaha:
PENGORGANISASIAN
Memiliki Struktrur
organisasi yang jelas
sehingga mudah dalam
mengontrol seetiap bidang
atau tugas yang telah
diberi kepercayaan
(disajikan pada Gambar
1).
Tugas dalam proses
produksi pupuk organik
padat dilakukan oleh
siswa dan penggunaan
hasil produksi
dilaksanakan oleh pihak
manajemen seminari. Gambar 1. Struktur Organisasi Kelompok
Seminari Menengah Cabang Ketentang
PELAKSANAAN
Dilaksanakan sesuai volume produksi, waktu
kerja setiap tahapan produksi, komposisi bahan
Penggunaan peralatan sesuai jenis pekerjaan
dan keselamatan tenaga kerja.
Pembuatan pupuk organik padat dilakukan
dalam 1 hari.
Produksi bahan aktif (mikroorganisme pengurai)
menggunakan waktu 1 bulan.
PENGAWASAN
• Memantau kinerja secara rutin
atau setiap hari untuk menjamin
pencapaian tujuan sesuai
dengan rencana yang ditetapkan
• Melakukan tindakan korektif
yang diperlukan untuk
memperbaiki kesalahan-
kesalahan yang ada.
Dilakukan oleh Romo dan
Frater, dengan:
KEGIATAN PRODUKSI PUPUK
ORGANIK PADAT
Aktifitas produksi pupuk organik padat selama PKL, disajikan pada
Tabel 3.No Jenis Kegiatan Pelaksanaan Keterangan
1 Persiapan tempat atau lokasi Sabtu 06 April 2019
2 Persiapan Alat dan bahan Hari Sabtu
3 Pencincangan hijauan Hari Sabtu Hijauan di cincang dan batang
pisang digiling
4 Penghancuran kotoran sapi Hari Sabtu Menghancurkan menggunakan
balok dan pacul agar kotoran sapi
hancur
5 Pencampuran bahan Hari Sabtu Hijauan, batang pisang dan
kotoran sapi dicampur menjadi
satu dan memberikan EM-4
sedikit demi sedikit lalu dibolak
balik sampai merata
6 Pengemasan Hari Sabtu Masukan bahan yang
dicampurkan tadi kedalam karung
sampai padat dan memberikan
bambu dibagian tengah karung
lalu diikat
7 Penyimpanan Hari Sabtu Pupuk organik padat yang sudah
dikemas disimpan pada tempat
yang suhunya berkisar antara 30-
500C
8 Pemanenan 1 Bulan Pupuk organik padat disimpan
selama 3 bulan baru melakukan
PRODUKSI PUPUK
ORGANIK PADATMeliputi dua aspek penting, yaitu:
1) Bahan Baku dan Peralatan
2) Proses Produksi
BAHAN BAKU PRODUKSI
No Nama Bahan Volume Fungsi
1 Beras 2kg Sebagai bahan tambahan untuk
pembuatan mikroorganisme
2 Air 5 liter Sebagai pelarut
3 Gula merah 2 sendok Sebagai pelarut untuk
berkembangnya mikroorganisme
4 Pisang masak 1 sisir Sebagai makanan mikroorganisme
5 Pupuk
kandang
2 karung
(100kg)
Sebagai bahan baku dalam
pembuatan Pupuk Organik Padat
6 Hijauan 12 karung
(600kg)
Pensuplay unsur Natrium (N)
7 Batang pisang 6 karung
(300kg)
Pensuplay unsur Kalium (K)
8 Air 1 Jergen (5Liter) Sebagai pelarut
9 Larutan lokal Sumber energi bagi mikroorganisme
Untuk produksi 500 kg pupuk organik padat membutuhkan bahan baku
seperti Tabel Berikut Ini:
BAHAN BAKU & PERALATAN
No Nama Bahan Volume Fungsi
1 Parang 2 buah Sebagai pemotong bambu
2 Sendok 1 buah Sebagai pengerok untuk
mengambil gula merah
3 Bambu 3 batang Sebagai tempat untuk
menyimpan nasi yang sudah
ditanak
4 Skop 2 buah Sebagai alat untuk
mencangkul tanah
5 Periuk 1 buah Sebagai tempat menanak nasi
Peralatan yang digunakan dalam produksi pupuk
organik:
PRODUKSI PUPUK ORGANIK
PADAT
Dipisahkan
dalam dua
tahap, yaitu:
• Pembuatan
Mikroorganisme
Lokal
• Produksi pupuk
organik padat
PEMBUATAN MIKOORGANISME LOKAL
(MOL)
1
2
3
4
5
6
PRODUKSI
PUPUK
ORGANIK
PADAT
Persiapan
alat dan
bahan
Pencampuran
bahan
•3 bagian hijauan
: 1 bagian pupuk
kandang : 2
bagian batang
pisang.
Pemberian
larutan lokal +
air
•250 ml MOL F2
dicampur dengan
air sebanyak 10
liter
Proses
Fermentasi
•Fermentasi
dilakukan dengan
memasukkan
bahan yang sudah
tercampur kedalam
karung lalu diikat
mulut karung itu
dan berlangsung
selama 1 bulan
Pemanenan
POP
FOTO KEGIATAN PRODUKSI PUPUK
ORGANIK
Persiapan Hijauan Penghancuran Kotoran
sapi
Penggilingan Batang
Pisang
Pencampuran Larutan
Lokal dan air
Pencampuran Bahan Pemasukan Bahan
Untuk Difermentasi
Pengemasan POP POP Sudah Jadi
PRODUK PUPUK ORGANIK
PADAT
Kriteria dari pupuk organik padat yang matang:
• Berwarna kehitaman, bertekstur halus, tidak berbau,
suhu antara 30-400C, kadar air bahan sekitar 14-20%,
tidak tampak bentuk bahan baku seperti daun atau
batang pisang atau kotoran ternak.
Aplikasi pupuk organik padat pada tanaman:
• Dilakukan dengan cara menaburkan pada permukaan
tanah sebelum penanaman ataupun setelah tanaman
tumbuh dengan dosis yang ditentukan sesuai dengan
panjang bedengan.
• Prinsip dasar dari teknik aplikasi pada tanaman adalah
pencampuran pupuk organik padat dengan tanah untuk
memudahkan penyerapan unsur hara oleh tanaman.
Kandungan Unsur Hara:
• Mengandung unsur hara makro N, P, K
PENUTUP
• Penerapan manajemen pembuatan pupuk organik padat
sudah dilakukan dengan baik dan benar.
• Produksi pupuk organik padat dari hasil kegiatan PKL 500
kg.
• Teknik dalam pembuatan pupuk organik padat sangat
mudah untuk dilakukan dengan alat yang mudah digunakan
dan bahan yang mudah untuk didapat dan digunakan.
Kesimpulan
• Perlu penambahan bahan lain seperti EM-4 untuk
mempercepat proses fermentasi dan menambah kandungan
unsur hara.
• Perlu penelitian tentang kandungan mikroba dalam larutan
lokal agar efektifitas dan efisiensi proses produksi lebih baik
lagi, terutama dalam hal waktu produksi.
Saran
TERIMA
KASIH

More Related Content

What's hot

Pengantar Ilmu Ekonomi
Pengantar Ilmu EkonomiPengantar Ilmu Ekonomi
Pengantar Ilmu EkonomiMuhamad Yogi
 
sistem pertanian tropika (karakteristik ekosistem tropika)
sistem pertanian tropika (karakteristik ekosistem tropika)sistem pertanian tropika (karakteristik ekosistem tropika)
sistem pertanian tropika (karakteristik ekosistem tropika)Riva Anggraeni
 
Klasifikasi Usahatani
Klasifikasi UsahataniKlasifikasi Usahatani
Klasifikasi UsahataniJoel mabes
 
Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanaman
Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanamanPertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanaman
Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanamanAndary Aindåapryl
 
Ppt peran argoindustri dalam pembangunan ekonomi
Ppt peran argoindustri dalam pembangunan ekonomi Ppt peran argoindustri dalam pembangunan ekonomi
Ppt peran argoindustri dalam pembangunan ekonomi Putri Suwarno
 
Pengembangan teknologi dalam mendukung diversifikasi pertanian
Pengembangan teknologi dalam mendukung diversifikasi pertanianPengembangan teknologi dalam mendukung diversifikasi pertanian
Pengembangan teknologi dalam mendukung diversifikasi pertanianMuhammad Saddam
 
Agrobisnis&agroindustri.ppt -bahan kuliah pip 6--------
Agrobisnis&agroindustri.ppt -bahan kuliah  pip  6--------Agrobisnis&agroindustri.ppt -bahan kuliah  pip  6--------
Agrobisnis&agroindustri.ppt -bahan kuliah pip 6--------Imo Priyanto
 
Teori Produksi - Pengantar Ekonomi Mikro
Teori Produksi - Pengantar Ekonomi MikroTeori Produksi - Pengantar Ekonomi Mikro
Teori Produksi - Pengantar Ekonomi MikroM Abdul Aziz
 
Pembangunan pertanian indonesia
Pembangunan pertanian indonesiaPembangunan pertanian indonesia
Pembangunan pertanian indonesiaIrmaSetia Gsb
 
Potensi & Prospek Sektor Agribisnis
Potensi & Prospek Sektor AgribisnisPotensi & Prospek Sektor Agribisnis
Potensi & Prospek Sektor AgribisnisDennisaDianita
 
Faktor produksi pertanian - Pengantar Ilmu Pertanian
Faktor produksi pertanian - Pengantar Ilmu PertanianFaktor produksi pertanian - Pengantar Ilmu Pertanian
Faktor produksi pertanian - Pengantar Ilmu PertanianN Naomi
 
Week 10 peranan sektor pertanian yusinadia sekar sari 11140023 5 vma
Week 10 peranan sektor pertanian yusinadia sekar sari 11140023 5 vmaWeek 10 peranan sektor pertanian yusinadia sekar sari 11140023 5 vma
Week 10 peranan sektor pertanian yusinadia sekar sari 11140023 5 vmaYusinadia Sekar Sari
 
Bab 4 PENGEMBANGAN TEKNOLOGI DALAM MENDUKUNG DISVERSIFIKASI PERTANIAN
Bab 4 PENGEMBANGAN TEKNOLOGI DALAM MENDUKUNG DISVERSIFIKASI PERTANIANBab 4 PENGEMBANGAN TEKNOLOGI DALAM MENDUKUNG DISVERSIFIKASI PERTANIAN
Bab 4 PENGEMBANGAN TEKNOLOGI DALAM MENDUKUNG DISVERSIFIKASI PERTANIANNanda Saragih
 
Laporan kadar air benih (autosaved)
Laporan kadar air benih (autosaved)Laporan kadar air benih (autosaved)
Laporan kadar air benih (autosaved)Mohammad Muttaqien
 
EKONOMI SUMBER DAYA MANUSIA
EKONOMI SUMBER DAYA MANUSIAEKONOMI SUMBER DAYA MANUSIA
EKONOMI SUMBER DAYA MANUSIAroni09071995
 
Permintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregatPermintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregatRizki Prisandi
 
Bahan Kuliah Pertanian Terpadu Bab 3 Prinsip Dasar Pertanian Terpadu
Bahan Kuliah Pertanian Terpadu Bab 3 Prinsip Dasar Pertanian TerpaduBahan Kuliah Pertanian Terpadu Bab 3 Prinsip Dasar Pertanian Terpadu
Bahan Kuliah Pertanian Terpadu Bab 3 Prinsip Dasar Pertanian TerpaduPurwandaru Widyasunu
 
Makalah unsur hara
Makalah unsur haraMakalah unsur hara
Makalah unsur haraf' yagami
 

What's hot (20)

Pengantar Ilmu Ekonomi
Pengantar Ilmu EkonomiPengantar Ilmu Ekonomi
Pengantar Ilmu Ekonomi
 
sistem pertanian tropika (karakteristik ekosistem tropika)
sistem pertanian tropika (karakteristik ekosistem tropika)sistem pertanian tropika (karakteristik ekosistem tropika)
sistem pertanian tropika (karakteristik ekosistem tropika)
 
Klasifikasi Usahatani
Klasifikasi UsahataniKlasifikasi Usahatani
Klasifikasi Usahatani
 
Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanaman
Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanamanPertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanaman
Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanaman
 
Ppt peran argoindustri dalam pembangunan ekonomi
Ppt peran argoindustri dalam pembangunan ekonomi Ppt peran argoindustri dalam pembangunan ekonomi
Ppt peran argoindustri dalam pembangunan ekonomi
 
Pengembangan teknologi dalam mendukung diversifikasi pertanian
Pengembangan teknologi dalam mendukung diversifikasi pertanianPengembangan teknologi dalam mendukung diversifikasi pertanian
Pengembangan teknologi dalam mendukung diversifikasi pertanian
 
Agrobisnis&agroindustri.ppt -bahan kuliah pip 6--------
Agrobisnis&agroindustri.ppt -bahan kuliah  pip  6--------Agrobisnis&agroindustri.ppt -bahan kuliah  pip  6--------
Agrobisnis&agroindustri.ppt -bahan kuliah pip 6--------
 
Teori Produksi - Pengantar Ekonomi Mikro
Teori Produksi - Pengantar Ekonomi MikroTeori Produksi - Pengantar Ekonomi Mikro
Teori Produksi - Pengantar Ekonomi Mikro
 
Pembangunan pertanian indonesia
Pembangunan pertanian indonesiaPembangunan pertanian indonesia
Pembangunan pertanian indonesia
 
Potensi & Prospek Sektor Agribisnis
Potensi & Prospek Sektor AgribisnisPotensi & Prospek Sektor Agribisnis
Potensi & Prospek Sektor Agribisnis
 
8 peranan sektor pertanian
8 peranan sektor pertanian8 peranan sektor pertanian
8 peranan sektor pertanian
 
Faktor produksi pertanian - Pengantar Ilmu Pertanian
Faktor produksi pertanian - Pengantar Ilmu PertanianFaktor produksi pertanian - Pengantar Ilmu Pertanian
Faktor produksi pertanian - Pengantar Ilmu Pertanian
 
Week 10 peranan sektor pertanian yusinadia sekar sari 11140023 5 vma
Week 10 peranan sektor pertanian yusinadia sekar sari 11140023 5 vmaWeek 10 peranan sektor pertanian yusinadia sekar sari 11140023 5 vma
Week 10 peranan sektor pertanian yusinadia sekar sari 11140023 5 vma
 
Bab 4 PENGEMBANGAN TEKNOLOGI DALAM MENDUKUNG DISVERSIFIKASI PERTANIAN
Bab 4 PENGEMBANGAN TEKNOLOGI DALAM MENDUKUNG DISVERSIFIKASI PERTANIANBab 4 PENGEMBANGAN TEKNOLOGI DALAM MENDUKUNG DISVERSIFIKASI PERTANIAN
Bab 4 PENGEMBANGAN TEKNOLOGI DALAM MENDUKUNG DISVERSIFIKASI PERTANIAN
 
Ilmu Usahatani
Ilmu UsahataniIlmu Usahatani
Ilmu Usahatani
 
Laporan kadar air benih (autosaved)
Laporan kadar air benih (autosaved)Laporan kadar air benih (autosaved)
Laporan kadar air benih (autosaved)
 
EKONOMI SUMBER DAYA MANUSIA
EKONOMI SUMBER DAYA MANUSIAEKONOMI SUMBER DAYA MANUSIA
EKONOMI SUMBER DAYA MANUSIA
 
Permintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregatPermintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregat
 
Bahan Kuliah Pertanian Terpadu Bab 3 Prinsip Dasar Pertanian Terpadu
Bahan Kuliah Pertanian Terpadu Bab 3 Prinsip Dasar Pertanian TerpaduBahan Kuliah Pertanian Terpadu Bab 3 Prinsip Dasar Pertanian Terpadu
Bahan Kuliah Pertanian Terpadu Bab 3 Prinsip Dasar Pertanian Terpadu
 
Makalah unsur hara
Makalah unsur haraMakalah unsur hara
Makalah unsur hara
 

Similar to MANAJEMEN PEMBUATAN PUPUK ORGANIK PADAT

Pembuatan PPk Org [Autosaved].pptx
Pembuatan PPk Org [Autosaved].pptxPembuatan PPk Org [Autosaved].pptx
Pembuatan PPk Org [Autosaved].pptxdaniel muttaqin
 
PEMBUATAN PUPUK ORGANIK Ok..pptx
PEMBUATAN PUPUK ORGANIK Ok..pptxPEMBUATAN PUPUK ORGANIK Ok..pptx
PEMBUATAN PUPUK ORGANIK Ok..pptxsaint arrow
 
Laporan Praktek Pembuatan Pupuk Organik Padat
Laporan Praktek Pembuatan Pupuk Organik PadatLaporan Praktek Pembuatan Pupuk Organik Padat
Laporan Praktek Pembuatan Pupuk Organik Padatssuser5a65de
 
pptp5kompos-230312094017-73d1353b.pdf
pptp5kompos-230312094017-73d1353b.pdfpptp5kompos-230312094017-73d1353b.pdf
pptp5kompos-230312094017-73d1353b.pdfNurAsmiRhodiyah
 
Teknis pembuatan pupuk organik padat
Teknis pembuatan  pupuk organik padatTeknis pembuatan  pupuk organik padat
Teknis pembuatan pupuk organik padatpandirambo900
 
MANFAAT DAN CARA PEMBUATAN MOL REBUNG BAMBU
MANFAAT DAN CARA PEMBUATAN MOL REBUNG BAMBUMANFAAT DAN CARA PEMBUATAN MOL REBUNG BAMBU
MANFAAT DAN CARA PEMBUATAN MOL REBUNG BAMBUtani57
 
Pembuatan pembenah tanah
Pembuatan pembenah tanahPembuatan pembenah tanah
Pembuatan pembenah tanah'Eka Mardiana
 
Presentasi Pupuk Cair Organik 2022.pptx
Presentasi Pupuk Cair Organik 2022.pptxPresentasi Pupuk Cair Organik 2022.pptx
Presentasi Pupuk Cair Organik 2022.pptxferdiriansyah4
 
ppt pupuk organik diperta.ppt
ppt pupuk organik diperta.pptppt pupuk organik diperta.ppt
ppt pupuk organik diperta.pptbppcandisidoarjo
 
MIKROORGANISME LOKAL.docx
MIKROORGANISME LOKAL.docxMIKROORGANISME LOKAL.docx
MIKROORGANISME LOKAL.docxSuhuriJamil
 
Pedoman teknis pengembangan unit pengolah pupuk organik (uppo) 2014
Pedoman teknis pengembangan unit pengolah pupuk organik (uppo) 2014Pedoman teknis pengembangan unit pengolah pupuk organik (uppo) 2014
Pedoman teknis pengembangan unit pengolah pupuk organik (uppo) 2014Dpc Pkb Aceh Tamiang
 
KAEDAH PERTANIAN SECARA 'NATURAL FARMING'
KAEDAH PERTANIAN SECARA 'NATURAL FARMING'KAEDAH PERTANIAN SECARA 'NATURAL FARMING'
KAEDAH PERTANIAN SECARA 'NATURAL FARMING'Ayda.N Mazlan
 
Laporan Praktikum Kesuburan Tanah
Laporan Praktikum Kesuburan TanahLaporan Praktikum Kesuburan Tanah
Laporan Praktikum Kesuburan Tanahedhie noegroho
 
1. Mengubah Sisa Makanan Jadi Pupuk Organik
1. Mengubah Sisa Makanan Jadi Pupuk Organik1. Mengubah Sisa Makanan Jadi Pupuk Organik
1. Mengubah Sisa Makanan Jadi Pupuk OrganikMasyarakat Produktif
 

Similar to MANAJEMEN PEMBUATAN PUPUK ORGANIK PADAT (20)

DECOMPOSER.pptx
DECOMPOSER.pptxDECOMPOSER.pptx
DECOMPOSER.pptx
 
Laporan kompos
Laporan komposLaporan kompos
Laporan kompos
 
Pembuatan PPk Org [Autosaved].pptx
Pembuatan PPk Org [Autosaved].pptxPembuatan PPk Org [Autosaved].pptx
Pembuatan PPk Org [Autosaved].pptx
 
PEMBUATAN PUPUK ORGANIK Ok..pptx
PEMBUATAN PUPUK ORGANIK Ok..pptxPEMBUATAN PUPUK ORGANIK Ok..pptx
PEMBUATAN PUPUK ORGANIK Ok..pptx
 
Laporan Praktek Pembuatan Pupuk Organik Padat
Laporan Praktek Pembuatan Pupuk Organik PadatLaporan Praktek Pembuatan Pupuk Organik Padat
Laporan Praktek Pembuatan Pupuk Organik Padat
 
Laporan 6
Laporan 6Laporan 6
Laporan 6
 
PPT P5 Kompos.pptx
PPT P5 Kompos.pptxPPT P5 Kompos.pptx
PPT P5 Kompos.pptx
 
pptp5kompos-230312094017-73d1353b.pdf
pptp5kompos-230312094017-73d1353b.pdfpptp5kompos-230312094017-73d1353b.pdf
pptp5kompos-230312094017-73d1353b.pdf
 
Teknis pembuatan pupuk organik padat
Teknis pembuatan  pupuk organik padatTeknis pembuatan  pupuk organik padat
Teknis pembuatan pupuk organik padat
 
MANFAAT DAN CARA PEMBUATAN MOL REBUNG BAMBU
MANFAAT DAN CARA PEMBUATAN MOL REBUNG BAMBUMANFAAT DAN CARA PEMBUATAN MOL REBUNG BAMBU
MANFAAT DAN CARA PEMBUATAN MOL REBUNG BAMBU
 
Pembuatan pembenah tanah
Pembuatan pembenah tanahPembuatan pembenah tanah
Pembuatan pembenah tanah
 
Presentasi Pupuk Cair Organik 2022.pptx
Presentasi Pupuk Cair Organik 2022.pptxPresentasi Pupuk Cair Organik 2022.pptx
Presentasi Pupuk Cair Organik 2022.pptx
 
ppt pupuk organik diperta.ppt
ppt pupuk organik diperta.pptppt pupuk organik diperta.ppt
ppt pupuk organik diperta.ppt
 
Profil Teknologi Incon
Profil Teknologi InconProfil Teknologi Incon
Profil Teknologi Incon
 
MIKROORGANISME LOKAL.docx
MIKROORGANISME LOKAL.docxMIKROORGANISME LOKAL.docx
MIKROORGANISME LOKAL.docx
 
Pedoman teknis pengembangan unit pengolah pupuk organik (uppo) 2014
Pedoman teknis pengembangan unit pengolah pupuk organik (uppo) 2014Pedoman teknis pengembangan unit pengolah pupuk organik (uppo) 2014
Pedoman teknis pengembangan unit pengolah pupuk organik (uppo) 2014
 
KAEDAH PERTANIAN SECARA 'NATURAL FARMING'
KAEDAH PERTANIAN SECARA 'NATURAL FARMING'KAEDAH PERTANIAN SECARA 'NATURAL FARMING'
KAEDAH PERTANIAN SECARA 'NATURAL FARMING'
 
Laporan Praktikum Kesuburan Tanah
Laporan Praktikum Kesuburan TanahLaporan Praktikum Kesuburan Tanah
Laporan Praktikum Kesuburan Tanah
 
Bokasi edit
Bokasi editBokasi edit
Bokasi edit
 
1. Mengubah Sisa Makanan Jadi Pupuk Organik
1. Mengubah Sisa Makanan Jadi Pupuk Organik1. Mengubah Sisa Makanan Jadi Pupuk Organik
1. Mengubah Sisa Makanan Jadi Pupuk Organik
 

More from Yos F. da-Lopes

Kesesuaian Rumput Raja (Panicum maximum Jacq.) dan Alang-Alang (Imperata cyli...
Kesesuaian Rumput Raja (Panicum maximum Jacq.) dan Alang-Alang (Imperata cyli...Kesesuaian Rumput Raja (Panicum maximum Jacq.) dan Alang-Alang (Imperata cyli...
Kesesuaian Rumput Raja (Panicum maximum Jacq.) dan Alang-Alang (Imperata cyli...Yos F. da-Lopes
 
Manajemen Panen dan Pasca Panen Tanaman Kakao Di Pusat Pembelajaran Kakao (Cl...
Manajemen Panen dan Pasca Panen Tanaman Kakao Di Pusat Pembelajaran Kakao (Cl...Manajemen Panen dan Pasca Panen Tanaman Kakao Di Pusat Pembelajaran Kakao (Cl...
Manajemen Panen dan Pasca Panen Tanaman Kakao Di Pusat Pembelajaran Kakao (Cl...Yos F. da-Lopes
 
Teknik Seleksi Benih dan Bibit Cengkeh (Syzygium aromaticum L) di Kebun Benih...
Teknik Seleksi Benih dan Bibit Cengkeh (Syzygium aromaticum L) di Kebun Benih...Teknik Seleksi Benih dan Bibit Cengkeh (Syzygium aromaticum L) di Kebun Benih...
Teknik Seleksi Benih dan Bibit Cengkeh (Syzygium aromaticum L) di Kebun Benih...Yos F. da-Lopes
 
Manajemen Pemeliharaan Tanaman Kakao Melalui Pemangkasan Pemupukan Panen Seri...
Manajemen Pemeliharaan Tanaman Kakao Melalui Pemangkasan Pemupukan Panen Seri...Manajemen Pemeliharaan Tanaman Kakao Melalui Pemangkasan Pemupukan Panen Seri...
Manajemen Pemeliharaan Tanaman Kakao Melalui Pemangkasan Pemupukan Panen Seri...Yos F. da-Lopes
 
DISTRIBUSI KELOMPOK TELUR PENGGEREK JAGUNG ASIA Ostrinia furnacalis (LEPIDOPT...
DISTRIBUSI KELOMPOK TELUR PENGGEREK JAGUNG ASIA Ostrinia furnacalis (LEPIDOPT...DISTRIBUSI KELOMPOK TELUR PENGGEREK JAGUNG ASIA Ostrinia furnacalis (LEPIDOPT...
DISTRIBUSI KELOMPOK TELUR PENGGEREK JAGUNG ASIA Ostrinia furnacalis (LEPIDOPT...Yos F. da-Lopes
 
Tipe tipe ekosistem dan kerawanannya
Tipe tipe ekosistem dan kerawanannyaTipe tipe ekosistem dan kerawanannya
Tipe tipe ekosistem dan kerawanannyaYos F. da-Lopes
 
Usaha usaha pelestarian lingkungan hidup
Usaha usaha pelestarian lingkungan hidupUsaha usaha pelestarian lingkungan hidup
Usaha usaha pelestarian lingkungan hidupYos F. da-Lopes
 
Pencemaran dan perubahan lingkungan
Pencemaran dan perubahan lingkunganPencemaran dan perubahan lingkungan
Pencemaran dan perubahan lingkunganYos F. da-Lopes
 
Parameter pencemaran dan perubahan lingkungan akibat pencemaran
Parameter pencemaran dan perubahan lingkungan akibat pencemaranParameter pencemaran dan perubahan lingkungan akibat pencemaran
Parameter pencemaran dan perubahan lingkungan akibat pencemaranYos F. da-Lopes
 
Konsep bioindikator dan contoh bioindokator (ppt)
Konsep bioindikator dan contoh bioindokator (ppt)Konsep bioindikator dan contoh bioindokator (ppt)
Konsep bioindikator dan contoh bioindokator (ppt)Yos F. da-Lopes
 

More from Yos F. da-Lopes (10)

Kesesuaian Rumput Raja (Panicum maximum Jacq.) dan Alang-Alang (Imperata cyli...
Kesesuaian Rumput Raja (Panicum maximum Jacq.) dan Alang-Alang (Imperata cyli...Kesesuaian Rumput Raja (Panicum maximum Jacq.) dan Alang-Alang (Imperata cyli...
Kesesuaian Rumput Raja (Panicum maximum Jacq.) dan Alang-Alang (Imperata cyli...
 
Manajemen Panen dan Pasca Panen Tanaman Kakao Di Pusat Pembelajaran Kakao (Cl...
Manajemen Panen dan Pasca Panen Tanaman Kakao Di Pusat Pembelajaran Kakao (Cl...Manajemen Panen dan Pasca Panen Tanaman Kakao Di Pusat Pembelajaran Kakao (Cl...
Manajemen Panen dan Pasca Panen Tanaman Kakao Di Pusat Pembelajaran Kakao (Cl...
 
Teknik Seleksi Benih dan Bibit Cengkeh (Syzygium aromaticum L) di Kebun Benih...
Teknik Seleksi Benih dan Bibit Cengkeh (Syzygium aromaticum L) di Kebun Benih...Teknik Seleksi Benih dan Bibit Cengkeh (Syzygium aromaticum L) di Kebun Benih...
Teknik Seleksi Benih dan Bibit Cengkeh (Syzygium aromaticum L) di Kebun Benih...
 
Manajemen Pemeliharaan Tanaman Kakao Melalui Pemangkasan Pemupukan Panen Seri...
Manajemen Pemeliharaan Tanaman Kakao Melalui Pemangkasan Pemupukan Panen Seri...Manajemen Pemeliharaan Tanaman Kakao Melalui Pemangkasan Pemupukan Panen Seri...
Manajemen Pemeliharaan Tanaman Kakao Melalui Pemangkasan Pemupukan Panen Seri...
 
DISTRIBUSI KELOMPOK TELUR PENGGEREK JAGUNG ASIA Ostrinia furnacalis (LEPIDOPT...
DISTRIBUSI KELOMPOK TELUR PENGGEREK JAGUNG ASIA Ostrinia furnacalis (LEPIDOPT...DISTRIBUSI KELOMPOK TELUR PENGGEREK JAGUNG ASIA Ostrinia furnacalis (LEPIDOPT...
DISTRIBUSI KELOMPOK TELUR PENGGEREK JAGUNG ASIA Ostrinia furnacalis (LEPIDOPT...
 
Tipe tipe ekosistem dan kerawanannya
Tipe tipe ekosistem dan kerawanannyaTipe tipe ekosistem dan kerawanannya
Tipe tipe ekosistem dan kerawanannya
 
Usaha usaha pelestarian lingkungan hidup
Usaha usaha pelestarian lingkungan hidupUsaha usaha pelestarian lingkungan hidup
Usaha usaha pelestarian lingkungan hidup
 
Pencemaran dan perubahan lingkungan
Pencemaran dan perubahan lingkunganPencemaran dan perubahan lingkungan
Pencemaran dan perubahan lingkungan
 
Parameter pencemaran dan perubahan lingkungan akibat pencemaran
Parameter pencemaran dan perubahan lingkungan akibat pencemaranParameter pencemaran dan perubahan lingkungan akibat pencemaran
Parameter pencemaran dan perubahan lingkungan akibat pencemaran
 
Konsep bioindikator dan contoh bioindokator (ppt)
Konsep bioindikator dan contoh bioindokator (ppt)Konsep bioindikator dan contoh bioindokator (ppt)
Konsep bioindikator dan contoh bioindokator (ppt)
 

Recently uploaded

Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 

Recently uploaded (20)

Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 

MANAJEMEN PEMBUATAN PUPUK ORGANIK PADAT

  • 1. MANAJEMEN PEMBUATAN PUPUK ORGANIK PADAT DI SEMINARI ST. YOHANES PAULUS II DESA BATU CERMIN KECAMATAN KOMODO KABUPATEN MANGGARAI BARAT
  • 2. LATAR BELAKANG Bertambahanya jumlah penduduk tanpa kesadaran pengelolaan limbah yang baik, membuat volume limbah semakin menumpuk sehingga berdampak buruk bagi lingkungan hidup manusia. Salah satu solusi mengatasi persoalan tersebut ialah dengan pengelolaan limbah, salah satu diantaranya adalah mengubah beberapa jenis limbah menjadi pupuk organik, Pengunaan pupuk organic merupakan salah satu cara untuk mengembalikan kesuburan tanah dan hasil tanaman akan lebih sehat dikonsumsi karena berasal dari bahan-bahan alami. Pupuk organik dapat berupa padat dan cairan yang digunakan dengan takaran yang berbeda-beda tergantung jenis komoditasnya.
  • 3. LATAR BELAKANG Seminari Santo Yohanes Paulus II mengembangkan pupuk organik padat dengan cara pembuatan dan pengaplikasian yang berbeda dengan cara umum yang dilakukan. Hal ini terlihat dari bahan dasar pembuatan pupuk organik padat, cara pembuatan dan sudah tentu mikroorganisme yang ada dalam pupuk tersebut. Dengan demikian: “Manajemen Pembuatan Pupuk Organik Padat di Seminari StYohanes Paulus II, Desa Batu Cermin, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat” dipelajari.
  • 4. TUJUAN & MANFAAT PKL • Memahami manajemen dan teknik produksi pupuk organik padat di Seminari St Yohanes Paulus II. Tujuan PKL • Sebagai media pembelajaran secara teknis di lapangan tentang cara pembuatan pupuk organik padat. • Sebagai sumber informasi bagi penulis maupun pihak yang berkepentingan atau bagi yang membutuhkan tentang manajemen pembuatan pupuk organik padat. • Sebagai bahan pembelajaran untuk meningkatkan ilmu pengetahuan ketika memasuki dunia kerja atau bekerja secara mandiri. Manfaat PKL
  • 5. METODE PELAKSANAAN PKL • PKL bertempat di Seminari St Yohanes Paulus II, Desa Batu Cermin, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat selama 2 (dua) bulan, yaitu dari Maret sampai Mei 2019. Tempat dan Waktu • Partisipasi aktif yaitu terlibat secara aktif dalam kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan aspek teknis dan manajemen. • Wawancara yaitu menanyakan kepada pembimbing lapang untuk rencana kegiatan yang dilaksanakan • Diskusi yaitu proses komunikasi dua arah atau lebih secara berkelompok yang diatur atau spontan dipandu oleh narasumber • Studi Pustaka yaitu mempelajari pustaka terkait Metode Pelaksanaan PKL Jadwal Kegiatan: disajikan pada Tabel 1 dalam laporan lengkap.
  • 6. Manajemen Pembuatan Pupuk Organik Padat Pembuatan Pupuk Organik Padat • Pembuatan MOL • Produksi Pupuk Organik Padat HASIL & PEMBAHASAN
  • 7. MANAJEMEN PEMBUATAN PUPUK ORGANIK PADAT Minimal ada lima (5) fungsi manajemen yang diperlukan diterapkan agar suatu usaha dapat berjalan dengan baik untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien, yaitu: Perencanaan Pengorganisasian Pelaksanaan Pengawasan Evaluasi
  • 8. PERENCANAAN Perencanan Pembuatan Pupuk Organik, Meliputi: • Penentuan Lokasi Produksi • Penentuan Skala Produksi • Persiapan Bahan Baku • Sumber daya manusia & Modal Usaha Lokasi Produksi: pada lingkungan dengan kisaran suhu: • 29-30 oC yang kondisif bagi proses inkubasi mikroba • 50 – 60 oC untuk perkembangbiakan mikroba dan fermentasi Skala Produksi: ditentukan/disesuaikan berdasarkan: • Permintaan pasar dan kebutuhan penggunaan sendiri dalam periode tertentu.
  • 9. BAHAN BAKU PRODUKSI No Jenis Perencanaan Target Satuan 1 Kebutuhan hijauan 12 karung 12 karung 2 Larutan Lokal 5 liter 5 liter 3 Kotoran ternak 2 karung 2 karung 4 Batang pisang yang digiling 6 karung 6 karung 5 Tenaga kerja 12 orang 12 orang 6 Produksi pupuk organik padat 500 kg 500 kg
  • 10. TENAGA KERJA & MODAL USAHA. • Anggota seminari dari kelompok Siswa Seminari sebagai bentuk praktikum di bawah bimbingan pimpinan seminari dan juga Mahasiswa PKL. • Pengupahan tenaga kerja tidak berlaku karena merupakan bentuk pengabdian dan pembelajaran baik bagi Siswa Seminari maupun Mahasiswa PKL. Tenaga Kerja: • Hanya untuk biaya operasional mesin pencacah bahan baku, sedangkan, bahan baku masih dapat diperoleh dari lingkungan sekitar tanpa butuh biaya karena volume produksi terbatas (kecil). Modal Usaha:
  • 11. PENGORGANISASIAN Memiliki Struktrur organisasi yang jelas sehingga mudah dalam mengontrol seetiap bidang atau tugas yang telah diberi kepercayaan (disajikan pada Gambar 1). Tugas dalam proses produksi pupuk organik padat dilakukan oleh siswa dan penggunaan hasil produksi dilaksanakan oleh pihak manajemen seminari. Gambar 1. Struktur Organisasi Kelompok Seminari Menengah Cabang Ketentang
  • 12. PELAKSANAAN Dilaksanakan sesuai volume produksi, waktu kerja setiap tahapan produksi, komposisi bahan Penggunaan peralatan sesuai jenis pekerjaan dan keselamatan tenaga kerja. Pembuatan pupuk organik padat dilakukan dalam 1 hari. Produksi bahan aktif (mikroorganisme pengurai) menggunakan waktu 1 bulan.
  • 13. PENGAWASAN • Memantau kinerja secara rutin atau setiap hari untuk menjamin pencapaian tujuan sesuai dengan rencana yang ditetapkan • Melakukan tindakan korektif yang diperlukan untuk memperbaiki kesalahan- kesalahan yang ada. Dilakukan oleh Romo dan Frater, dengan:
  • 14. KEGIATAN PRODUKSI PUPUK ORGANIK PADAT Aktifitas produksi pupuk organik padat selama PKL, disajikan pada Tabel 3.No Jenis Kegiatan Pelaksanaan Keterangan 1 Persiapan tempat atau lokasi Sabtu 06 April 2019 2 Persiapan Alat dan bahan Hari Sabtu 3 Pencincangan hijauan Hari Sabtu Hijauan di cincang dan batang pisang digiling 4 Penghancuran kotoran sapi Hari Sabtu Menghancurkan menggunakan balok dan pacul agar kotoran sapi hancur 5 Pencampuran bahan Hari Sabtu Hijauan, batang pisang dan kotoran sapi dicampur menjadi satu dan memberikan EM-4 sedikit demi sedikit lalu dibolak balik sampai merata 6 Pengemasan Hari Sabtu Masukan bahan yang dicampurkan tadi kedalam karung sampai padat dan memberikan bambu dibagian tengah karung lalu diikat 7 Penyimpanan Hari Sabtu Pupuk organik padat yang sudah dikemas disimpan pada tempat yang suhunya berkisar antara 30- 500C 8 Pemanenan 1 Bulan Pupuk organik padat disimpan selama 3 bulan baru melakukan
  • 15. PRODUKSI PUPUK ORGANIK PADATMeliputi dua aspek penting, yaitu: 1) Bahan Baku dan Peralatan 2) Proses Produksi
  • 16. BAHAN BAKU PRODUKSI No Nama Bahan Volume Fungsi 1 Beras 2kg Sebagai bahan tambahan untuk pembuatan mikroorganisme 2 Air 5 liter Sebagai pelarut 3 Gula merah 2 sendok Sebagai pelarut untuk berkembangnya mikroorganisme 4 Pisang masak 1 sisir Sebagai makanan mikroorganisme 5 Pupuk kandang 2 karung (100kg) Sebagai bahan baku dalam pembuatan Pupuk Organik Padat 6 Hijauan 12 karung (600kg) Pensuplay unsur Natrium (N) 7 Batang pisang 6 karung (300kg) Pensuplay unsur Kalium (K) 8 Air 1 Jergen (5Liter) Sebagai pelarut 9 Larutan lokal Sumber energi bagi mikroorganisme Untuk produksi 500 kg pupuk organik padat membutuhkan bahan baku seperti Tabel Berikut Ini:
  • 17. BAHAN BAKU & PERALATAN No Nama Bahan Volume Fungsi 1 Parang 2 buah Sebagai pemotong bambu 2 Sendok 1 buah Sebagai pengerok untuk mengambil gula merah 3 Bambu 3 batang Sebagai tempat untuk menyimpan nasi yang sudah ditanak 4 Skop 2 buah Sebagai alat untuk mencangkul tanah 5 Periuk 1 buah Sebagai tempat menanak nasi Peralatan yang digunakan dalam produksi pupuk organik:
  • 18. PRODUKSI PUPUK ORGANIK PADAT Dipisahkan dalam dua tahap, yaitu: • Pembuatan Mikroorganisme Lokal • Produksi pupuk organik padat
  • 20. PRODUKSI PUPUK ORGANIK PADAT Persiapan alat dan bahan Pencampuran bahan •3 bagian hijauan : 1 bagian pupuk kandang : 2 bagian batang pisang. Pemberian larutan lokal + air •250 ml MOL F2 dicampur dengan air sebanyak 10 liter Proses Fermentasi •Fermentasi dilakukan dengan memasukkan bahan yang sudah tercampur kedalam karung lalu diikat mulut karung itu dan berlangsung selama 1 bulan Pemanenan POP
  • 21. FOTO KEGIATAN PRODUKSI PUPUK ORGANIK Persiapan Hijauan Penghancuran Kotoran sapi Penggilingan Batang Pisang Pencampuran Larutan Lokal dan air Pencampuran Bahan Pemasukan Bahan Untuk Difermentasi Pengemasan POP POP Sudah Jadi
  • 22. PRODUK PUPUK ORGANIK PADAT Kriteria dari pupuk organik padat yang matang: • Berwarna kehitaman, bertekstur halus, tidak berbau, suhu antara 30-400C, kadar air bahan sekitar 14-20%, tidak tampak bentuk bahan baku seperti daun atau batang pisang atau kotoran ternak. Aplikasi pupuk organik padat pada tanaman: • Dilakukan dengan cara menaburkan pada permukaan tanah sebelum penanaman ataupun setelah tanaman tumbuh dengan dosis yang ditentukan sesuai dengan panjang bedengan. • Prinsip dasar dari teknik aplikasi pada tanaman adalah pencampuran pupuk organik padat dengan tanah untuk memudahkan penyerapan unsur hara oleh tanaman. Kandungan Unsur Hara: • Mengandung unsur hara makro N, P, K
  • 23. PENUTUP • Penerapan manajemen pembuatan pupuk organik padat sudah dilakukan dengan baik dan benar. • Produksi pupuk organik padat dari hasil kegiatan PKL 500 kg. • Teknik dalam pembuatan pupuk organik padat sangat mudah untuk dilakukan dengan alat yang mudah digunakan dan bahan yang mudah untuk didapat dan digunakan. Kesimpulan • Perlu penambahan bahan lain seperti EM-4 untuk mempercepat proses fermentasi dan menambah kandungan unsur hara. • Perlu penelitian tentang kandungan mikroba dalam larutan lokal agar efektifitas dan efisiensi proses produksi lebih baik lagi, terutama dalam hal waktu produksi. Saran