SlideShare a Scribd company logo
1 of 26
LATAR BELAKANG
Tanaman Kakao salah satu komoditas perkebunan
yang memiliki peranan penting dalam meningkatkan
pendapatan dan kesejahteraan petani di Indonesia,
juga sebagai salah satu komuditas perkebunan
yang memberikan sumbangan devisa yang besar
bagi negara.
• Data Ditjenbun (2010) menunjukkan bahwa selama satu decade
terakhir, luas areal tanam kakao perkebunan rakyat meningkat
hampir 100%, tetapi produksi yang dihasilkan tidak lebih dari
30%.
• Hal ini berarti produktifitas kakao yang di usahakan perkebunan
rakyat mengalami penurunan.
• Salah satu faktor penyebabnya adalah serangan hama dan
penyebab penyakit.
LATAR BELAKANG
Atas dasar tersebut, penting bagi penulis untuk mempelajari manajemen
pemeliharaan tanaman kakao melalui pemangkasan, pemupukan, panen sering,
sanitasi.
Metode P3S tersebut selain untuk menangani dan mengendalikan hama dan
penyebab penyakit tanaman juga mampu memperbaiki petumbuhan dan
produksi tanaman kakao (Heliawaty & Nurlina, 2009; Direktorat Jendral
Perkebunan, 2016).
Salah satu solusi tepat terhadap masalah tersebut adalah teknologi P3S, yaitu
manajemen pemeliharaan melalui pemangkasan, pemupukan, panen sering dan
sanitasi, seperti yang diterapkan di Pusat Pembelajaran Kakao atau Cocoa
Learning Center (CLC) Nagekeo.
TUJUAN PKL
• Meningkatkan kemampuan teknis dan
manajerial dalam bidang pertanian.
• Meningkatkan kemampuan
mahasiswa dalam berwirausaha
Tujuan
umum
• Mempelajari teknik pemeliharaan
melalui pemangkasan,
pemupukan,panen sering, dan sanitasi
(P3S), pada tanaman kakao di Pusat
Pembelajaran Kakao (CLC) Nagekeo.
Tujuan
khusus
MANFAAT PKL
Manfaat umum
• Bahan dan media pembelajaran secara teknis di
lapangan tentang pemeliharaan P3S
(pemangkasan, pemupukan, panen sering, dan
sanitasi) pada tanaman kakao
Manfaat Khusus
• Sumber informasi bagi penulis maupun pihak
yang berkepentingan atau membutuhkan
informasi tentang pemeliharaan tanaman kakao
dengan metode P3S (Pemangkasan,
pemupukan, panen sering, dan sanitas) pada
tanaman kakao.
METODOLOGI PKL
Tempat dan waktu
• Kurang lebih 3 bulan di Pusat Pembelajaran Kakao
(CLC), Kota Sodho, Desa Wolokisa, Kecamatan
Mauponggo, Kabupaten Nagekeo
Jenis dan Metode Pengumpulan Data
• Data Primer: dikumpulkan melalui diskusi atau
wawancara dan observasi. Hasil wawancara dan hasil
observasi atau catatan lapangan di rekap dalam ‘‘
Buku Merah” yang telah di sediakan sebagai panduan
dalam melakukan kegiatan PKL ini.
• Data Sekunder: diperoleh melalui dokumentasi dan
studi pustaka.
HASIL DAN
PEMBAHASAN
PEMANGKASAN
PEMUPUKAN
PANEN SERING
SANITASI
PEMANGKASAN TANAMAN
KAKAO
Di Pusat Pembelajaran Kakao Nagekeo (CLC) pemangkasan yang di
lakukan pada tanaman kakao ada tiga cara pemangkasan yaitu:
pemangkas bentuk, pemangkasan pemeliharaan dan pemangkasan
produksi.
Pemangkasan menggunakan gunting pangkas dan parang.
Dari ketiga bentuk pemangkasan di atas kegiatannya berbeda-beda
yaitu:
•Pemangkasan Bentuk bertujuan untuk membentuk kerangka dasar dari tanaman kakao
sehingga tanaman tumbuh dengan baik.
•Pemangkasan Pemeliharaan bertujuan untuk memelihara dan mempertahankan kerangka
tanaman kakao yang telah dibentuk pada pemangkasan bentuk.
•Pemangkasan Produksi bertujuan untuk meningkatkan kemampuan tanaman kakao untuk
membentuk bunga dan buah.
PEMANGKASAN BENTUK
 Dilakukan dengan cara mengurangi cabang primer yang semula
berjumlah empat atau lebih menjadi hanya 3 (tiga) cabang saja.
 Dilakukan pada tanaman kakao muda telah membentuk cabang
primer atau telah membentuk jorget, umur sekitar 1 – 2 tahun
setelah tanam.
 Cabang primer yang ditinggalkan yang tumbuhnya sehat dan kuat,
arah pertumbuhannya merata dan mengarah ke atas.
 Prinsipnya pemangkasan dengan pendekatan pohon per pohon
(individual). Artinya penentuan cabang primer yang akan dipangkas
dan cabang primer yang ditinggalkan, disesuaikan dengan kondisi
pertumbuhan masing-masing tanaman yang pada kenyataannya
sangat beragam di lapangan.
 Waktu pelaksanaan juga beragam, tergantung pada kecepatan
pertumbuhan masing-masing tanaman.
PEMANGKASAN
PEMELIHARAAN
 Bertujuan untuk memelihara tanaman kakao agar
tanaman tumbuh dengan baik selain itu juga untuk
mengatur tinggi tanaman kakao.
 Pemangkasan dilakukan pada cabang-cabang
sekunder yang tumbuh pada jarak 30 – 60 cm dari titik
percabangan (jorget)
 Cabang-cabang sekunder berikutnya diatur agar
letaknya tidak saling berdekatan. Pembuangan
sebagian cabang sekunder dilakukan secara bertahap
sesuai kecepatan pertumbuhan cabang-cabang
tersebut.
 Jarak antara cabang-cabang sekunder dianjurkan
antara 15 – 25 cm dan diupayakan agar letak cabang
sekunder yang tinggal diatur secara selang seling (zig
zag)
 Pemangkasan cabang sekunder dilakukan dengan
PEMANGKASAN PRODUKSI
 Dilakukan pada tanaman yang telah berproduksi,
umur tanaman kira-kira 3 tahun ke atas untuk
meningkatkan kemampuan tanaman untuk
membentuk bunga dan buah
 Obyek pemangkasan dari pemangkasan produksi
adalah daun, namun demikian dalam
pelaksanaannya dilakukan terhadap cabang-
cabang atau ranting-ranting tempat daun kakao
tumbuh.
 Pemotongan cabang besar (diameter lebih dari
2,5 cm) perlu dihindari kecuali cabang tersebut
rusak akibat serangan hama dan penyakit atau
rusak karena penyebab fisik seperti patah karena
angin.
PEMANGKASAN PRODUKSI
 Pemangkasan produksi dilaksanakan dengan
membuang cabang-cabang atau ranting-ranting
sebagai, yang meliputi:
 Tunas air dan cabang balik, cabang gantung,
cabang cacing, cabang-cabang yang terlalu rapat
atau sangat berdekatan satu sama lain serta cabang
yang tumbuhnya tidak teratur, cabang-cabang yang
saling tindih baik di dalam individu tanaman itu
sendiri maupun dengan cabang dari tanaman lain
disekitarnya, cabang-cabang rusak baik karena
serangan hama dan penyakit maupun karena
penyebab lainnya, dan puncak tajuk yang
diperkirakan akan menyebabkan ketinggian tajuk
dapat melebihi 4 m atau yang menyebabkan tajuk
tanaman berbentuk payung ganda.
PEMANGKASAN PRODUKSI
PEMANGKASAN PRODUKSI
PEMUPUKAN PADA TANAMAN
KAKAO
Kegiatan pemupukan di
Pusat Pembelajaran
Kakao Nagekeo (CLC) 2
cara, yaitu melalui tanah
dan melalui daun.
• larikan
• piringan penuh
• piringan setengah penuh,
dan
• tugal
Aplilasi pupuk
diberikan dalam:
PEMUPUKAN PADA TANAMAN
KAKAO
Jenis pupuk yang digunakan, yaitu
pupuk organik cair yang dibuat dari
air kelapa, air cucian beras, daun
mimba, isi dalam batang pisang.
• Untuk satu drum pupuk organic cair (500
liter) membutuhkan 250 liter air kelapa muda
(sekitar 100 butir kelapa), 250 liter air cucian
beras, 1 karung daun mimba (karung
berukuran 50 kg), isi dalam batang pisang
sebanyak 2 batang, serta sejenis tanaman
kaktus untuk mempercepat fermentasi.
PEMUPUKAN LEWAT
TANAH
Pemupukan pada tanah dilakukan cara
disiramkan pada pada larikan, piringan,dan
tugal, menggunakan ember dengan ukuran 2
liter pupur per ember (15 liter )
• Larikan dibuat diantara barisan tanaman dengan lebar
dengan lebar larikan 25-50 cm dan dalamnya 10 – 20 cm
(Denah lihat gambar)
• Piringan penuh dibuat melingkari tanaman dengan jarak
dari pohon 75 cm
• Piringan setengah penuh yang melingkari setengah
tanaman
• Tugal dibuat beberapa titik dekat dengan pohon kakao
yang mau dipupuk dengan dalam 20 cm, lebar 10-15 cm
DENAH LARIKAN PEMUPUKAN & RORAK SANITASI
PIRINGAN
PENUH,
SETENGAH
PENUH &
TUGAL
dalam
pemupukan
tanaman
kakao
Larikan Piringan Penuh
Setengah
piringan
Tugal
PEMUPUKAN LEWAT DAUN
• Pemupukan lewat daun dilakukan
dengan cara penyemprotan
menggunakan sprayer punggung
(kapasitas 15 liter).
• Untuk kebun contoh yang ada di
lokasi PKL membutuhkan 10
tangki sekali pemupukan,
dengan ukuran 2 liter pupuk
organic per tangki (15 liter) atau
konsentrasi sekitar 133 ml/liter
air.
• Penyemprotan dilakukan dari bawah
ke atas, diarahkan pada daun-daun
bagian dalam tanaman kakao.
PANEN SERING BUAH
KAKAO
 Dilakukan pada buah yang masak seminggu atau
maksimal dua minggu sekali secara serentak dan teratur,
akan memutuskan siklus hidup PBK pada tahap larva.
 Buah yang rusak akibat serangan hama dan penyakit
harus dihilangkan dari pohon pada setiap panen dan
ditutup plastik bersama kulit buah panen.
 Pada umumnya petani sudah memanen buah kakao jika
tingkat kematangannya sekurang-kurangnya sudah B.
 Pada Pusat Pembelajaran Kakao Nagekeo (CLC)
Pemetikan buah pada umumnya dilakukan di pagi hari.
Buah-buah dikumpulkan di suatu tempat menunggu untuk
dipecahkan.
 Peralatan untuk memanen buah kakao adalah penjolok,
gunting, parang, ember, karung
 Buah kakao dipanen dengan cara memotong pada
bagian pangkal buah dengan menggunakan
penjolok/gunting kakao yang tajam tanpa merusak
bantalan buah dan kulit pada batang.
Panen Kakao yang baik serta alat dan bahan
SANITASI
 Kegiatan sanitasi meliputi kegiatan pembersihan
gulma didalam kebun dan sekitar kebun,
membersihkan sisa-sisa hasil pemangkasan dan
kulit buah kakao hasil panen, dan buah-buah ang
rusak atau terserang hama penyakit.
 Di pusat pembelajaran kakao nagakeo kegiatan
sanitasi yang penting adalah melakukan
pembenaman kulit buah dalam lobang rorak
dengan kedalaman sekitar 40 cm dari permukaan
tanah dan ukuran lubang rorak 60 cm x 1 meter.
 Pada kebun contoh Pusat Pembelajaran Kakao
(CLC) setiap satu pohon kakao memeiliki satu
lubang rorak.
Sanitasi bagian tanaman sisa-sisa pemangkasan dan pembersian gulma
Letak Rorak (R) dalam Kebun kakao
PENUTUP
 Kegiatan Pemeliharaan tanaman kakao di CLC
Nagekeo mengikuti prinsip-prinsip dasar dalam
teknologi P3S, baik dari segi cara, penggunaan alat,
waktu, dan pemanfaatan bahan organic lokal sebagai
pupuk dan pestisida.
 Pelaksanaan P3S dilakukan berdasarkan apa yang
telah ditetapkan dalam perencanaan, diorganisasikan
dengan baik, dilaksanakan sesuai perencanaan, serta
diawasi oleh ketua dan Pembina CLC, dan dievaluasi
secara bersama antara pimpinan dan anggota CLC
selama 2 kali setahun.
 Teknologi yang diterapkan di CLC Nagekeo sudah
berjalan dengan baik sehingga perlu dipertahankan
dan ditingkatkan, terutama informasi tentang pupuk
dan pestisida organic serta pengadaan alat pemecah
buah kakao.
Manajemen Pemeliharaan Tanaman Kakao Melalui Pemangkasan Pemupukan Panen Sering dan Sanitasi (P3S)

More Related Content

What's hot

Nematoda pelubang akar (Radopholus similis)
Nematoda pelubang akar (Radopholus similis)Nematoda pelubang akar (Radopholus similis)
Nematoda pelubang akar (Radopholus similis)Novayanti Simamora
 
290158421 budidaya-tanaman-hortikultura
290158421 budidaya-tanaman-hortikultura290158421 budidaya-tanaman-hortikultura
290158421 budidaya-tanaman-hortikulturaAndrew Hutabarat
 
Makalah Panen dan Pascapanen
Makalah Panen dan PascapanenMakalah Panen dan Pascapanen
Makalah Panen dan PascapanenGoogle
 
IDENTIFIKASI GULMA
IDENTIFIKASI GULMAIDENTIFIKASI GULMA
IDENTIFIKASI GULMANovia Dwi
 
Teknologi budidaya karet
Teknologi budidaya karetTeknologi budidaya karet
Teknologi budidaya karetHerry Mulyadie
 
Laporan praktikum teknologi benih acara 3
Laporan praktikum teknologi benih acara 3Laporan praktikum teknologi benih acara 3
Laporan praktikum teknologi benih acara 3Arif nor fauzi
 
Budidaya tanaman kelapa 1
Budidaya tanaman kelapa 1Budidaya tanaman kelapa 1
Budidaya tanaman kelapa 1Indri Eljawiiy
 
Budidaya tanaman kelapa serta pemanfaatan limbahnya
Budidaya tanaman kelapa serta pemanfaatan limbahnyaBudidaya tanaman kelapa serta pemanfaatan limbahnya
Budidaya tanaman kelapa serta pemanfaatan limbahnyaBima Andika
 
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...Moh Masnur
 
225366239 laporan-praktiku-uji-vigor-asli
225366239 laporan-praktiku-uji-vigor-asli225366239 laporan-praktiku-uji-vigor-asli
225366239 laporan-praktiku-uji-vigor-asliVanyWardani
 
Pengembangan Hotikultura Indonesia
Pengembangan Hotikultura IndonesiaPengembangan Hotikultura Indonesia
Pengembangan Hotikultura Indonesialodzi
 
Penyakit Pada Tanaman Kelapa Sawit dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Kelapa Sawit dan Teknik PengendaliannyaPenyakit Pada Tanaman Kelapa Sawit dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Kelapa Sawit dan Teknik PengendaliannyaAnkardiansyah Pandu Pradana
 
Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanaman
Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanamanPertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanaman
Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanamanAndary Aindåapryl
 
[PPT] power point tentang jagung. Lengkap!!
[PPT] power point tentang jagung. Lengkap!![PPT] power point tentang jagung. Lengkap!!
[PPT] power point tentang jagung. Lengkap!!pingg0501
 
Pertemuan 8 (adaptasi thdp opt)
Pertemuan 8 (adaptasi thdp opt)Pertemuan 8 (adaptasi thdp opt)
Pertemuan 8 (adaptasi thdp opt)f' yagami
 

What's hot (20)

Kultur teknis
Kultur teknisKultur teknis
Kultur teknis
 
Nematoda pelubang akar (Radopholus similis)
Nematoda pelubang akar (Radopholus similis)Nematoda pelubang akar (Radopholus similis)
Nematoda pelubang akar (Radopholus similis)
 
290158421 budidaya-tanaman-hortikultura
290158421 budidaya-tanaman-hortikultura290158421 budidaya-tanaman-hortikultura
290158421 budidaya-tanaman-hortikultura
 
Makalah Panen dan Pascapanen
Makalah Panen dan PascapanenMakalah Panen dan Pascapanen
Makalah Panen dan Pascapanen
 
IDENTIFIKASI GULMA
IDENTIFIKASI GULMAIDENTIFIKASI GULMA
IDENTIFIKASI GULMA
 
Teknologi budidaya karet
Teknologi budidaya karetTeknologi budidaya karet
Teknologi budidaya karet
 
Backcross Padi Kelompok 6
Backcross Padi Kelompok 6Backcross Padi Kelompok 6
Backcross Padi Kelompok 6
 
Laporan praktikum teknologi benih acara 3
Laporan praktikum teknologi benih acara 3Laporan praktikum teknologi benih acara 3
Laporan praktikum teknologi benih acara 3
 
Budidaya tanaman kelapa 1
Budidaya tanaman kelapa 1Budidaya tanaman kelapa 1
Budidaya tanaman kelapa 1
 
Induksi pembungaan (7)
Induksi pembungaan (7)Induksi pembungaan (7)
Induksi pembungaan (7)
 
Budidaya tanaman kelapa serta pemanfaatan limbahnya
Budidaya tanaman kelapa serta pemanfaatan limbahnyaBudidaya tanaman kelapa serta pemanfaatan limbahnya
Budidaya tanaman kelapa serta pemanfaatan limbahnya
 
Slide 1 kapita hortikultura
Slide 1 kapita hortikulturaSlide 1 kapita hortikultura
Slide 1 kapita hortikultura
 
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
 
225366239 laporan-praktiku-uji-vigor-asli
225366239 laporan-praktiku-uji-vigor-asli225366239 laporan-praktiku-uji-vigor-asli
225366239 laporan-praktiku-uji-vigor-asli
 
Pengembangan Hotikultura Indonesia
Pengembangan Hotikultura IndonesiaPengembangan Hotikultura Indonesia
Pengembangan Hotikultura Indonesia
 
Coklat dan Kakao
 Coklat dan Kakao Coklat dan Kakao
Coklat dan Kakao
 
Penyakit Pada Tanaman Kelapa Sawit dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Kelapa Sawit dan Teknik PengendaliannyaPenyakit Pada Tanaman Kelapa Sawit dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Kelapa Sawit dan Teknik Pengendaliannya
 
Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanaman
Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanamanPertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanaman
Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanaman
 
[PPT] power point tentang jagung. Lengkap!!
[PPT] power point tentang jagung. Lengkap!![PPT] power point tentang jagung. Lengkap!!
[PPT] power point tentang jagung. Lengkap!!
 
Pertemuan 8 (adaptasi thdp opt)
Pertemuan 8 (adaptasi thdp opt)Pertemuan 8 (adaptasi thdp opt)
Pertemuan 8 (adaptasi thdp opt)
 

Similar to Manajemen Pemeliharaan Tanaman Kakao Melalui Pemangkasan Pemupukan Panen Sering dan Sanitasi (P3S)

TEKNIK PEMANGKASAN KAKAO.docx
TEKNIK PEMANGKASAN KAKAO.docxTEKNIK PEMANGKASAN KAKAO.docx
TEKNIK PEMANGKASAN KAKAO.docxanwarjuli
 
Manajemen Panen dan Pasca Panen Tanaman Kakao Di Pusat Pembelajaran Kakao (Cl...
Manajemen Panen dan Pasca Panen Tanaman Kakao Di Pusat Pembelajaran Kakao (Cl...Manajemen Panen dan Pasca Panen Tanaman Kakao Di Pusat Pembelajaran Kakao (Cl...
Manajemen Panen dan Pasca Panen Tanaman Kakao Di Pusat Pembelajaran Kakao (Cl...Yos F. da-Lopes
 
Budidaya cokelat kakao
Budidaya cokelat kakaoBudidaya cokelat kakao
Budidaya cokelat kakaohenrihenri6
 
PPT MAGANG "Manajemen penanaman tanaman eucalyptus sp"
PPT MAGANG "Manajemen penanaman tanaman eucalyptus sp"PPT MAGANG "Manajemen penanaman tanaman eucalyptus sp"
PPT MAGANG "Manajemen penanaman tanaman eucalyptus sp"Ana Puja Prihatin
 
Produksi & Penyimpanan Bibit Durian
Produksi & Penyimpanan Bibit DurianProduksi & Penyimpanan Bibit Durian
Produksi & Penyimpanan Bibit DurianEmma Femi
 
Teknik Seleksi Benih dan Bibit Cengkeh (Syzygium aromaticum L) di Kebun Benih...
Teknik Seleksi Benih dan Bibit Cengkeh (Syzygium aromaticum L) di Kebun Benih...Teknik Seleksi Benih dan Bibit Cengkeh (Syzygium aromaticum L) di Kebun Benih...
Teknik Seleksi Benih dan Bibit Cengkeh (Syzygium aromaticum L) di Kebun Benih...Yos F. da-Lopes
 
Budidaya kakao dan perhitungan analisa usaha
Budidaya kakao dan perhitungan analisa usahaBudidaya kakao dan perhitungan analisa usaha
Budidaya kakao dan perhitungan analisa usahaWarta Wirausaha
 
Laporan praktikum pembiakan vegetatif
Laporan praktikum pembiakan vegetatif Laporan praktikum pembiakan vegetatif
Laporan praktikum pembiakan vegetatif Febrina Tentaka
 
teknis budidaya tanaman kopi dan komoditas kopi
teknis budidaya tanaman kopi dan komoditas kopiteknis budidaya tanaman kopi dan komoditas kopi
teknis budidaya tanaman kopi dan komoditas kopiNurulia Dimitha
 
Tentang kedelai
Tentang kedelaiTentang kedelai
Tentang kedelaiafifauliya
 
Teknis budidaya kopi
Teknis budidaya kopiTeknis budidaya kopi
Teknis budidaya kopisujononasa
 
POST HARVEST TECNOLOGY CACAO
POST HARVEST TECNOLOGY CACAO POST HARVEST TECNOLOGY CACAO
POST HARVEST TECNOLOGY CACAO Sarjan Alatas
 
Manajemen Teknologi Semangka Kotak
Manajemen Teknologi Semangka KotakManajemen Teknologi Semangka Kotak
Manajemen Teknologi Semangka KotakFitri Hamasah
 

Similar to Manajemen Pemeliharaan Tanaman Kakao Melalui Pemangkasan Pemupukan Panen Sering dan Sanitasi (P3S) (20)

TEKNIK PEMANGKASAN KAKAO.docx
TEKNIK PEMANGKASAN KAKAO.docxTEKNIK PEMANGKASAN KAKAO.docx
TEKNIK PEMANGKASAN KAKAO.docx
 
Penelitian tanaman cacao
Penelitian tanaman cacaoPenelitian tanaman cacao
Penelitian tanaman cacao
 
Penelitian tanaman cacao
Penelitian tanaman cacaoPenelitian tanaman cacao
Penelitian tanaman cacao
 
Cara stek tanaman mangga
Cara stek tanaman manggaCara stek tanaman mangga
Cara stek tanaman mangga
 
Manajemen Panen dan Pasca Panen Tanaman Kakao Di Pusat Pembelajaran Kakao (Cl...
Manajemen Panen dan Pasca Panen Tanaman Kakao Di Pusat Pembelajaran Kakao (Cl...Manajemen Panen dan Pasca Panen Tanaman Kakao Di Pusat Pembelajaran Kakao (Cl...
Manajemen Panen dan Pasca Panen Tanaman Kakao Di Pusat Pembelajaran Kakao (Cl...
 
Budidaya cokelat kakao
Budidaya cokelat kakaoBudidaya cokelat kakao
Budidaya cokelat kakao
 
PPT MAGANG "Manajemen penanaman tanaman eucalyptus sp"
PPT MAGANG "Manajemen penanaman tanaman eucalyptus sp"PPT MAGANG "Manajemen penanaman tanaman eucalyptus sp"
PPT MAGANG "Manajemen penanaman tanaman eucalyptus sp"
 
Produksi & Penyimpanan Bibit Durian
Produksi & Penyimpanan Bibit DurianProduksi & Penyimpanan Bibit Durian
Produksi & Penyimpanan Bibit Durian
 
Teknik Seleksi Benih dan Bibit Cengkeh (Syzygium aromaticum L) di Kebun Benih...
Teknik Seleksi Benih dan Bibit Cengkeh (Syzygium aromaticum L) di Kebun Benih...Teknik Seleksi Benih dan Bibit Cengkeh (Syzygium aromaticum L) di Kebun Benih...
Teknik Seleksi Benih dan Bibit Cengkeh (Syzygium aromaticum L) di Kebun Benih...
 
Budidaya kakao dan perhitungan analisa usaha
Budidaya kakao dan perhitungan analisa usahaBudidaya kakao dan perhitungan analisa usaha
Budidaya kakao dan perhitungan analisa usaha
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Laporan praktikum pembiakan vegetatif
Laporan praktikum pembiakan vegetatif Laporan praktikum pembiakan vegetatif
Laporan praktikum pembiakan vegetatif
 
laporan tentang kopi
laporan tentang kopilaporan tentang kopi
laporan tentang kopi
 
Makalah_61 Laporan praktikum benih rekalsitran
Makalah_61 Laporan praktikum benih rekalsitranMakalah_61 Laporan praktikum benih rekalsitran
Makalah_61 Laporan praktikum benih rekalsitran
 
teknis budidaya tanaman kopi dan komoditas kopi
teknis budidaya tanaman kopi dan komoditas kopiteknis budidaya tanaman kopi dan komoditas kopi
teknis budidaya tanaman kopi dan komoditas kopi
 
Tentang kedelai
Tentang kedelaiTentang kedelai
Tentang kedelai
 
Teknis budidaya kopi
Teknis budidaya kopiTeknis budidaya kopi
Teknis budidaya kopi
 
POST HARVEST TECNOLOGY CACAO
POST HARVEST TECNOLOGY CACAO POST HARVEST TECNOLOGY CACAO
POST HARVEST TECNOLOGY CACAO
 
Manajemen Teknologi Semangka Kotak
Manajemen Teknologi Semangka KotakManajemen Teknologi Semangka Kotak
Manajemen Teknologi Semangka Kotak
 
Tpt semangka
Tpt semangkaTpt semangka
Tpt semangka
 

More from Yos F. da-Lopes

Kesesuaian Rumput Raja (Panicum maximum Jacq.) dan Alang-Alang (Imperata cyli...
Kesesuaian Rumput Raja (Panicum maximum Jacq.) dan Alang-Alang (Imperata cyli...Kesesuaian Rumput Raja (Panicum maximum Jacq.) dan Alang-Alang (Imperata cyli...
Kesesuaian Rumput Raja (Panicum maximum Jacq.) dan Alang-Alang (Imperata cyli...Yos F. da-Lopes
 
Manajemen Pembuatan Pupuk Organik Padat
Manajemen Pembuatan Pupuk Organik Padat Manajemen Pembuatan Pupuk Organik Padat
Manajemen Pembuatan Pupuk Organik Padat Yos F. da-Lopes
 
DISTRIBUSI KELOMPOK TELUR PENGGEREK JAGUNG ASIA Ostrinia furnacalis (LEPIDOPT...
DISTRIBUSI KELOMPOK TELUR PENGGEREK JAGUNG ASIA Ostrinia furnacalis (LEPIDOPT...DISTRIBUSI KELOMPOK TELUR PENGGEREK JAGUNG ASIA Ostrinia furnacalis (LEPIDOPT...
DISTRIBUSI KELOMPOK TELUR PENGGEREK JAGUNG ASIA Ostrinia furnacalis (LEPIDOPT...Yos F. da-Lopes
 
Tipe tipe ekosistem dan kerawanannya
Tipe tipe ekosistem dan kerawanannyaTipe tipe ekosistem dan kerawanannya
Tipe tipe ekosistem dan kerawanannyaYos F. da-Lopes
 
Usaha usaha pelestarian lingkungan hidup
Usaha usaha pelestarian lingkungan hidupUsaha usaha pelestarian lingkungan hidup
Usaha usaha pelestarian lingkungan hidupYos F. da-Lopes
 
Pencemaran dan perubahan lingkungan
Pencemaran dan perubahan lingkunganPencemaran dan perubahan lingkungan
Pencemaran dan perubahan lingkunganYos F. da-Lopes
 
Parameter pencemaran dan perubahan lingkungan akibat pencemaran
Parameter pencemaran dan perubahan lingkungan akibat pencemaranParameter pencemaran dan perubahan lingkungan akibat pencemaran
Parameter pencemaran dan perubahan lingkungan akibat pencemaranYos F. da-Lopes
 
Konsep bioindikator dan contoh bioindokator (ppt)
Konsep bioindikator dan contoh bioindokator (ppt)Konsep bioindikator dan contoh bioindokator (ppt)
Konsep bioindikator dan contoh bioindokator (ppt)Yos F. da-Lopes
 

More from Yos F. da-Lopes (8)

Kesesuaian Rumput Raja (Panicum maximum Jacq.) dan Alang-Alang (Imperata cyli...
Kesesuaian Rumput Raja (Panicum maximum Jacq.) dan Alang-Alang (Imperata cyli...Kesesuaian Rumput Raja (Panicum maximum Jacq.) dan Alang-Alang (Imperata cyli...
Kesesuaian Rumput Raja (Panicum maximum Jacq.) dan Alang-Alang (Imperata cyli...
 
Manajemen Pembuatan Pupuk Organik Padat
Manajemen Pembuatan Pupuk Organik Padat Manajemen Pembuatan Pupuk Organik Padat
Manajemen Pembuatan Pupuk Organik Padat
 
DISTRIBUSI KELOMPOK TELUR PENGGEREK JAGUNG ASIA Ostrinia furnacalis (LEPIDOPT...
DISTRIBUSI KELOMPOK TELUR PENGGEREK JAGUNG ASIA Ostrinia furnacalis (LEPIDOPT...DISTRIBUSI KELOMPOK TELUR PENGGEREK JAGUNG ASIA Ostrinia furnacalis (LEPIDOPT...
DISTRIBUSI KELOMPOK TELUR PENGGEREK JAGUNG ASIA Ostrinia furnacalis (LEPIDOPT...
 
Tipe tipe ekosistem dan kerawanannya
Tipe tipe ekosistem dan kerawanannyaTipe tipe ekosistem dan kerawanannya
Tipe tipe ekosistem dan kerawanannya
 
Usaha usaha pelestarian lingkungan hidup
Usaha usaha pelestarian lingkungan hidupUsaha usaha pelestarian lingkungan hidup
Usaha usaha pelestarian lingkungan hidup
 
Pencemaran dan perubahan lingkungan
Pencemaran dan perubahan lingkunganPencemaran dan perubahan lingkungan
Pencemaran dan perubahan lingkungan
 
Parameter pencemaran dan perubahan lingkungan akibat pencemaran
Parameter pencemaran dan perubahan lingkungan akibat pencemaranParameter pencemaran dan perubahan lingkungan akibat pencemaran
Parameter pencemaran dan perubahan lingkungan akibat pencemaran
 
Konsep bioindikator dan contoh bioindokator (ppt)
Konsep bioindikator dan contoh bioindokator (ppt)Konsep bioindikator dan contoh bioindokator (ppt)
Konsep bioindikator dan contoh bioindokator (ppt)
 

Recently uploaded

PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 

Recently uploaded (20)

PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 

Manajemen Pemeliharaan Tanaman Kakao Melalui Pemangkasan Pemupukan Panen Sering dan Sanitasi (P3S)

  • 1.
  • 2. LATAR BELAKANG Tanaman Kakao salah satu komoditas perkebunan yang memiliki peranan penting dalam meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani di Indonesia, juga sebagai salah satu komuditas perkebunan yang memberikan sumbangan devisa yang besar bagi negara. • Data Ditjenbun (2010) menunjukkan bahwa selama satu decade terakhir, luas areal tanam kakao perkebunan rakyat meningkat hampir 100%, tetapi produksi yang dihasilkan tidak lebih dari 30%. • Hal ini berarti produktifitas kakao yang di usahakan perkebunan rakyat mengalami penurunan. • Salah satu faktor penyebabnya adalah serangan hama dan penyebab penyakit.
  • 3. LATAR BELAKANG Atas dasar tersebut, penting bagi penulis untuk mempelajari manajemen pemeliharaan tanaman kakao melalui pemangkasan, pemupukan, panen sering, sanitasi. Metode P3S tersebut selain untuk menangani dan mengendalikan hama dan penyebab penyakit tanaman juga mampu memperbaiki petumbuhan dan produksi tanaman kakao (Heliawaty & Nurlina, 2009; Direktorat Jendral Perkebunan, 2016). Salah satu solusi tepat terhadap masalah tersebut adalah teknologi P3S, yaitu manajemen pemeliharaan melalui pemangkasan, pemupukan, panen sering dan sanitasi, seperti yang diterapkan di Pusat Pembelajaran Kakao atau Cocoa Learning Center (CLC) Nagekeo.
  • 4. TUJUAN PKL • Meningkatkan kemampuan teknis dan manajerial dalam bidang pertanian. • Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam berwirausaha Tujuan umum • Mempelajari teknik pemeliharaan melalui pemangkasan, pemupukan,panen sering, dan sanitasi (P3S), pada tanaman kakao di Pusat Pembelajaran Kakao (CLC) Nagekeo. Tujuan khusus
  • 5. MANFAAT PKL Manfaat umum • Bahan dan media pembelajaran secara teknis di lapangan tentang pemeliharaan P3S (pemangkasan, pemupukan, panen sering, dan sanitasi) pada tanaman kakao Manfaat Khusus • Sumber informasi bagi penulis maupun pihak yang berkepentingan atau membutuhkan informasi tentang pemeliharaan tanaman kakao dengan metode P3S (Pemangkasan, pemupukan, panen sering, dan sanitas) pada tanaman kakao.
  • 6. METODOLOGI PKL Tempat dan waktu • Kurang lebih 3 bulan di Pusat Pembelajaran Kakao (CLC), Kota Sodho, Desa Wolokisa, Kecamatan Mauponggo, Kabupaten Nagekeo Jenis dan Metode Pengumpulan Data • Data Primer: dikumpulkan melalui diskusi atau wawancara dan observasi. Hasil wawancara dan hasil observasi atau catatan lapangan di rekap dalam ‘‘ Buku Merah” yang telah di sediakan sebagai panduan dalam melakukan kegiatan PKL ini. • Data Sekunder: diperoleh melalui dokumentasi dan studi pustaka.
  • 8. PEMANGKASAN TANAMAN KAKAO Di Pusat Pembelajaran Kakao Nagekeo (CLC) pemangkasan yang di lakukan pada tanaman kakao ada tiga cara pemangkasan yaitu: pemangkas bentuk, pemangkasan pemeliharaan dan pemangkasan produksi. Pemangkasan menggunakan gunting pangkas dan parang. Dari ketiga bentuk pemangkasan di atas kegiatannya berbeda-beda yaitu: •Pemangkasan Bentuk bertujuan untuk membentuk kerangka dasar dari tanaman kakao sehingga tanaman tumbuh dengan baik. •Pemangkasan Pemeliharaan bertujuan untuk memelihara dan mempertahankan kerangka tanaman kakao yang telah dibentuk pada pemangkasan bentuk. •Pemangkasan Produksi bertujuan untuk meningkatkan kemampuan tanaman kakao untuk membentuk bunga dan buah.
  • 9. PEMANGKASAN BENTUK  Dilakukan dengan cara mengurangi cabang primer yang semula berjumlah empat atau lebih menjadi hanya 3 (tiga) cabang saja.  Dilakukan pada tanaman kakao muda telah membentuk cabang primer atau telah membentuk jorget, umur sekitar 1 – 2 tahun setelah tanam.  Cabang primer yang ditinggalkan yang tumbuhnya sehat dan kuat, arah pertumbuhannya merata dan mengarah ke atas.  Prinsipnya pemangkasan dengan pendekatan pohon per pohon (individual). Artinya penentuan cabang primer yang akan dipangkas dan cabang primer yang ditinggalkan, disesuaikan dengan kondisi pertumbuhan masing-masing tanaman yang pada kenyataannya sangat beragam di lapangan.  Waktu pelaksanaan juga beragam, tergantung pada kecepatan pertumbuhan masing-masing tanaman.
  • 10. PEMANGKASAN PEMELIHARAAN  Bertujuan untuk memelihara tanaman kakao agar tanaman tumbuh dengan baik selain itu juga untuk mengatur tinggi tanaman kakao.  Pemangkasan dilakukan pada cabang-cabang sekunder yang tumbuh pada jarak 30 – 60 cm dari titik percabangan (jorget)  Cabang-cabang sekunder berikutnya diatur agar letaknya tidak saling berdekatan. Pembuangan sebagian cabang sekunder dilakukan secara bertahap sesuai kecepatan pertumbuhan cabang-cabang tersebut.  Jarak antara cabang-cabang sekunder dianjurkan antara 15 – 25 cm dan diupayakan agar letak cabang sekunder yang tinggal diatur secara selang seling (zig zag)  Pemangkasan cabang sekunder dilakukan dengan
  • 11. PEMANGKASAN PRODUKSI  Dilakukan pada tanaman yang telah berproduksi, umur tanaman kira-kira 3 tahun ke atas untuk meningkatkan kemampuan tanaman untuk membentuk bunga dan buah  Obyek pemangkasan dari pemangkasan produksi adalah daun, namun demikian dalam pelaksanaannya dilakukan terhadap cabang- cabang atau ranting-ranting tempat daun kakao tumbuh.  Pemotongan cabang besar (diameter lebih dari 2,5 cm) perlu dihindari kecuali cabang tersebut rusak akibat serangan hama dan penyakit atau rusak karena penyebab fisik seperti patah karena angin.
  • 12. PEMANGKASAN PRODUKSI  Pemangkasan produksi dilaksanakan dengan membuang cabang-cabang atau ranting-ranting sebagai, yang meliputi:  Tunas air dan cabang balik, cabang gantung, cabang cacing, cabang-cabang yang terlalu rapat atau sangat berdekatan satu sama lain serta cabang yang tumbuhnya tidak teratur, cabang-cabang yang saling tindih baik di dalam individu tanaman itu sendiri maupun dengan cabang dari tanaman lain disekitarnya, cabang-cabang rusak baik karena serangan hama dan penyakit maupun karena penyebab lainnya, dan puncak tajuk yang diperkirakan akan menyebabkan ketinggian tajuk dapat melebihi 4 m atau yang menyebabkan tajuk tanaman berbentuk payung ganda.
  • 15. PEMUPUKAN PADA TANAMAN KAKAO Kegiatan pemupukan di Pusat Pembelajaran Kakao Nagekeo (CLC) 2 cara, yaitu melalui tanah dan melalui daun. • larikan • piringan penuh • piringan setengah penuh, dan • tugal Aplilasi pupuk diberikan dalam:
  • 16. PEMUPUKAN PADA TANAMAN KAKAO Jenis pupuk yang digunakan, yaitu pupuk organik cair yang dibuat dari air kelapa, air cucian beras, daun mimba, isi dalam batang pisang. • Untuk satu drum pupuk organic cair (500 liter) membutuhkan 250 liter air kelapa muda (sekitar 100 butir kelapa), 250 liter air cucian beras, 1 karung daun mimba (karung berukuran 50 kg), isi dalam batang pisang sebanyak 2 batang, serta sejenis tanaman kaktus untuk mempercepat fermentasi.
  • 17. PEMUPUKAN LEWAT TANAH Pemupukan pada tanah dilakukan cara disiramkan pada pada larikan, piringan,dan tugal, menggunakan ember dengan ukuran 2 liter pupur per ember (15 liter ) • Larikan dibuat diantara barisan tanaman dengan lebar dengan lebar larikan 25-50 cm dan dalamnya 10 – 20 cm (Denah lihat gambar) • Piringan penuh dibuat melingkari tanaman dengan jarak dari pohon 75 cm • Piringan setengah penuh yang melingkari setengah tanaman • Tugal dibuat beberapa titik dekat dengan pohon kakao yang mau dipupuk dengan dalam 20 cm, lebar 10-15 cm
  • 18. DENAH LARIKAN PEMUPUKAN & RORAK SANITASI
  • 20. PEMUPUKAN LEWAT DAUN • Pemupukan lewat daun dilakukan dengan cara penyemprotan menggunakan sprayer punggung (kapasitas 15 liter). • Untuk kebun contoh yang ada di lokasi PKL membutuhkan 10 tangki sekali pemupukan, dengan ukuran 2 liter pupuk organic per tangki (15 liter) atau konsentrasi sekitar 133 ml/liter air. • Penyemprotan dilakukan dari bawah ke atas, diarahkan pada daun-daun bagian dalam tanaman kakao.
  • 21. PANEN SERING BUAH KAKAO  Dilakukan pada buah yang masak seminggu atau maksimal dua minggu sekali secara serentak dan teratur, akan memutuskan siklus hidup PBK pada tahap larva.  Buah yang rusak akibat serangan hama dan penyakit harus dihilangkan dari pohon pada setiap panen dan ditutup plastik bersama kulit buah panen.  Pada umumnya petani sudah memanen buah kakao jika tingkat kematangannya sekurang-kurangnya sudah B.  Pada Pusat Pembelajaran Kakao Nagekeo (CLC) Pemetikan buah pada umumnya dilakukan di pagi hari. Buah-buah dikumpulkan di suatu tempat menunggu untuk dipecahkan.  Peralatan untuk memanen buah kakao adalah penjolok, gunting, parang, ember, karung  Buah kakao dipanen dengan cara memotong pada bagian pangkal buah dengan menggunakan penjolok/gunting kakao yang tajam tanpa merusak bantalan buah dan kulit pada batang.
  • 22. Panen Kakao yang baik serta alat dan bahan
  • 23. SANITASI  Kegiatan sanitasi meliputi kegiatan pembersihan gulma didalam kebun dan sekitar kebun, membersihkan sisa-sisa hasil pemangkasan dan kulit buah kakao hasil panen, dan buah-buah ang rusak atau terserang hama penyakit.  Di pusat pembelajaran kakao nagakeo kegiatan sanitasi yang penting adalah melakukan pembenaman kulit buah dalam lobang rorak dengan kedalaman sekitar 40 cm dari permukaan tanah dan ukuran lubang rorak 60 cm x 1 meter.  Pada kebun contoh Pusat Pembelajaran Kakao (CLC) setiap satu pohon kakao memeiliki satu lubang rorak.
  • 24. Sanitasi bagian tanaman sisa-sisa pemangkasan dan pembersian gulma Letak Rorak (R) dalam Kebun kakao
  • 25. PENUTUP  Kegiatan Pemeliharaan tanaman kakao di CLC Nagekeo mengikuti prinsip-prinsip dasar dalam teknologi P3S, baik dari segi cara, penggunaan alat, waktu, dan pemanfaatan bahan organic lokal sebagai pupuk dan pestisida.  Pelaksanaan P3S dilakukan berdasarkan apa yang telah ditetapkan dalam perencanaan, diorganisasikan dengan baik, dilaksanakan sesuai perencanaan, serta diawasi oleh ketua dan Pembina CLC, dan dievaluasi secara bersama antara pimpinan dan anggota CLC selama 2 kali setahun.  Teknologi yang diterapkan di CLC Nagekeo sudah berjalan dengan baik sehingga perlu dipertahankan dan ditingkatkan, terutama informasi tentang pupuk dan pestisida organic serta pengadaan alat pemecah buah kakao.