SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN KAPASITAS DAN KAPASITAS DISAIN EFEKTIF
Kapasitas (capacity) adalah hasil produksi (throughtphut), atau jumlah
unit yang dapat ditahan, diterima, disimpan, atau diproduksi oleh sebuah
fasilitas dalam suatu periode waktu tertentu. Kapasitas mempengaruhi
sebagian besar biaya tetap. Kapasitas juga menentukan apakah permintaan
dapat dipenuhi, atau apakah fasilitas yang ada akan berlebih. Jika fasilitas
terlalu besar, sebagian fasilitas akan mengenggur dan akan terdapat biaya
tambahan yang dibebankan pada produk yang ada atau pelanggan. Jika
fasilitas terlalu kecil, pelanggan bahkan pasar keseluruhan akan hilang. Oleh
karena itu, penetapan ukuran fasilitas sangat menentukan tujuan pencapaian
tingkat utilitas tinggi dan tingkat pengembalian investasi tinggi
Kapasitas adalah kemampuan pembatas dari unit produksi untuk
berproduksi dalam waktu tertentu, dan biasanya dinyatakan dalam bentuk
keluaran (output) per satuan waktu. Pengertian kapasitas ini harus dilihat dari
tiga perspektif agar lebih jelas, yaitu:
 Kapasitas Desain: Menunjukkan output maksimum pada kondisi
ideal dimana tidak ada produk yang rusak atau cacat, hanya untuk
perawatan yang rutin.
 Kapasitas Efektif: Menunjukkan output maksimum pada tingkat
operasi tertentu. Pada umumnya kapasitas efektif lebih rendah dari
pada kapasitas desain. Kapasitas efektif sering kali lebih rendah
daripada kapasitas desain karena fasilitas yang ada mungkin telah
didesain untuk versi produk sebelumnya atau bauran produk yang
berbeda daripada yang sekarang sedang diproduksi.
 Kapasitas Aktual: Menunjukkan output nyata yang dapat dihasilkan
oleh fasilitas produksi. Kapasitas aktual sedapat mungkin harus
diusahakan sama dengan kapasitas efektif.
Perencanaan kapasitas dapat dilihat dari tiga horizon waktu :
 Kapasitas jangka panjang (lebih dari 1 tahun) merupakan sebuah
fungsi penambahan fasilitas dan peralatan yang memilki lead time
panjang.
 Kapasitas jangka menengah (3 hingga 18 bulan) Hal ini
merupakan tugas perencanaan keseluruhan. Dapat berupa
ditambahkan peralatan, karyawan dan jumlah shift, dapat pula
dilakukan subkontrak, dan dapat juga menggunakan persediaan.
 Kapasitas jangka pendek (biasanya hingga 3 bulan) perhatian
utama terletak pada penjadwalan tugas, penjadwalan karyawan
dan pengalokasian mesin. Sangat sulit untuk mengubah kapasitas
jangka pendek, sehingga biasanya digunakan kapasitas yang
sudah ada.
Jenis Perencanaan Menurut Horizon Waktu
Mengubah Kapasitas Menggunakan Kapasitas
Perencanaan Jangka
Panjang
Menambah fasilitas
Menambah peralatan yang
memiliki lead time panjang
*
Perencanaan Jangka
menengah
Subkontrak
Menambah peralatan
Menambah shift
Menambah karyawan
Menambah atau
menggunakan persediaan
Perencanaan Jangka
Pendek
* Penjadwalan tugas
Penjadwalan karyawan
Penjadwalan mesin
* Terdapat pilihan yang sangat terbatas
Dalam kaitannya dengan definisi di atas maka perencanaan kapasitas
berusaha untuk mengintegrasikan faktor – faktor produksi untuk meminimasi
ongkos fasilitas produksi. Dengan kata lain, keputusan – keputusan yang
menyangkut kapasitas produksi harus mempertimbangkan faktor – faktor
ekonomis fasilitas produksi tersebut, termasuk di dalamnya efisiensi dan
utilisasinya.
Dua pengukuran kinerja sistem biasanya bermanfaat yaitu Utilisasi
dan Efisiensi. Utilisasi adalah persentase kapasitas desain yang sesungguhnya
telah dicapai. Efisiensi adalah persentasi kapasitas efektif yang sesungguhnya
telah dicapai. Bagaimana fasilitas digunakan dan dikelola akan menentukan
sulit tidaknya mencapai 100% efisiensi. Manajer operasi cenderung
dievaluasi pada tingkat efisiensinya.
Kunci peningkatan efisiensi sering terdapat dalam perbaikan
permasalahan kualitas dan dalam penjadwalan, pelatihan, dan pemeliharaan
yang efektif. Utilisasi dapat dihitung sebagai berikut :
Output Aktual
Efisiensi = ----------------------------
Kapasitas efektif
Output Aktual
Utilitas = ------------------------------
Kapasitas desain
B. KAPASITAS DAN STRATEGI
Keuntungan secara terus-menerus didapatkan dari pembentukkan
keunggulan bersaing, bukan hanya dari tingkat pengembalian keuangan yang
baik pada proses tertentu. Keputusan kapasitas harus dipadukan ke dalam
misi dan strategi organisasi. Investasi tidak dibuat sebagai pengeluaran
tersendiri, tetapi sebagai bagian dari rencana yang terpadu yang dapat
menempatkan perusahaan dalam posisi yang menguntungkan. Pertanyaan
yang harus ditanyakan adalah “Apakah investasi ini pada akhirnya akan
memikat pelanggan?” dan “Keunggulan bersaing apakah yang didapatkan
(seperti fleksibilitas proses, kecepatan pengantaran, peningkatan kualitas dan
lainnya)?”
Kesepuluh keputusan MO begitu juga elemen organisasi lain terpengaruh
oleh adanya perubahan kapasitas. Perubahan kapasitas akan berdampak pada
penjualan dan arus kas, begitu juga kualitas, rantai pasokan (suply chain),
sumber daya manusia, dan pemeliharaan.
C. PERTIMBANGAN KAPASITAS
Keuntungan secara terus menerus diperoleh dari pembentukan
keunggulan bersaing,bukan hanya dari tingkat pengembalian keuangan yang
baik pada proses tertentu. Keputusan kapasitas haruslah dipadukan kedalam
misi dan strategi organisasi. Investasi tidak dibuat sebagai pengeluaran
tersendiri, tetapi sebagai bagian dari rencana terpadu yang dapat
menempatkan perusahaan dalam posisi menguntungkan. Pertimbangan strategi
sebagai tambahan integrasi yang ketat antara strategi dan investasi, terdapat
empat hal yang harus dipertimbangkan, yaitu :
a. Peramalan demand yang akurat,
Peramalan yang akurat adalah puncak dari peramalan kapasitas.
Apapun jenis produk barunya, prospeknya dan life cycle produk
yang sudah ada harus ditentukan. Manajemen harus mengetahui
produk yang akan ditambah dan produk yang akan dikurangi,
sebagaimana volume yang diinginkan.
b. Memahami peningkatan teknologi dan kapasitas
Jumlah alternatif padasaat awal mungkin besar, tetapi begitu
volume produksi ditentukan, keputusan teknologi juga ditentukan
oleh analisis biaya, sumber daya yang digunakan, kualitas dan
kehandalan. Review seperti ini biasanya mengurangi alternatif
teknologi yang ada menjadi lebih sedikit. Teknologi dapat
menentukan kenaikan kapasitas. Manajer operasi memegang
tanggung jawab atas teknologi dan peningkatan kapasitas.
c. Menemukan level operasi optimum (volume)
Menentukan teknologi dan kapasitas seringkali menentukan
ukuran optimal fasilitas, Kebanyakan bisnis memiliki ukuran
optimal, paling tidak ditemukannya satu model bisnis baru.
d. Dibuat untuk perubahan
Dalam dunia yang cepat berubah, perubahan tidak dapat
dihindarkan. Oleh karena itu, manajer operasi membuat
fleksibilitas dalam peralatan dan fasilitas. Mereka mengevaluasi
sensitivitas keputusan dengan menguji beberapa proyeksi
pendapatan pada kedua sisi bagian atas maupun bagian bawah
resiko. Bangunan dan peralatan dapat didesain untuk
mengakomodasi perubahan produk, bauran produk, dan proses di
masa yang akan datang.
Alih – alih mengelola kapasitas secara strategis, manajer dapat
mengelola permintaan secara taktis.
D. MENGELOLA PERMINTAAN
Walaupun terdapat peramalan yang baik dan fasilitas yang dibangun
sesuai dengan peramalan tersebut, dapat terjadi ketidakcocokan antara
permintaan aktual dan kapasitas yang tersedia. Ketidakcocokan ini dapat
berarti permintaan melebihi kapasitas atau kapasitas melebihi permintaan.
Perusahaan dapat memiliki beberapa pilihan:
 Permintaan melebihi kapasitas
Jika permintaan melebihi kapasitas, perusahaan dapat membatasi
permintaan dengan menaikkan harga, membuat penjadwalan
dengan lead time yang panjang, dan mengurangi bisnis dengan
keuntungan marginal. Walaupun demikian, karena fasilitas yang
tidak mencukupi ini mengurangi keuntungan di bawah yang
mungkin dapat dicapai, solusi jangka panjang biasanya dilakukan
dengan cara meningkatkan kapasitas.
 Kapasitas melebihi permintaan
Jika kapasitas melebihi permintaan, perusahaan mungkin
menginginkan untuk merangsang permintaan melalui pengurangan
harga atau pemasaran yang agresif, atau mungkin menyesuaikan
diri terhadap pasar melalui perubahan produk.
 Penyesuaian pada permintaan musiman
Sebuah pola permintaan musiman atau siklus permintaan
merupakan tantangan yang lain pada kapasitas. Dalam beberapa
kasus, manajemen merasa terbantu jika dapat menawarkan produk
dengan pola permintaan yang saling melengkapi – yaitu, produk-
produk dimana satu jenis memiliki permintaan tinggi dan jenis lain
memiliki permintaan rendah.
Contoh : Perusahaan menambahkan sebuah lini produk mobil salju
agar pada saat winter tiba penjualan terhadap produknya tetap bertahan.
Taktik untuk menyesuaikan kapasitas dengan permintaan :
1. Mengubah staf yang ada (menambah atau mengurangi jumlah
karyawan)
2. Menyesuaikan peralatan dan proses, meliputi pembelian mesin
tambahan atau menjual atau menyewakan peralatan yang ada
3. Memperbaiki metode untuk meningkatkan hasil produksi
4. Mendesain ulang produk untuk meningkatkan hasil produksi
5. Menambahkan fleksibilitas proses untuk memenuhi preferensi produk
yang berubah secara lebih baik
6. Menutup pabrik
Manajemen permintaan bertanggung jawab untuk mendistribusikan
kapasitas untuk memastikan bahwa layanan penting tidak terpengaruh, atau
setidaknya untuk meminimalkan dampak pada mereka. Untuk melakukan
tugas ini secara efisien penting bahwa manajemen kapasitas menyadari
prioritas bisnis pelanggan dan dapat bertindak sesuai. Namun, manajemen
permintaan jangka menengah hingga jangka panjang adalah tugas yang
kurang penting. Peningkatan kapasitas selalu memerlukan biaya, dan
seringkali hal ini tidak perlu. Kapasitas pemantauan benar memungkinkan
untuk mengidentifikasi kelemahan atau hambatan dalam infrastruktur TI dan
menilai apakah mungkin untuk mendistribusikan beban kerja dalam jangka
panjang dalam rangka untuk menawarkan layanan berkualitas tinggi tanpa
meningkatkan kapasitas.
E. PERENCANAAN KAPASITAS
Menentukan kebutuhan kapasitas masa depan bisa menjadi prosedur
yang rumit, yang sebagian besar didasarkan pada permintaan di masa yang
akan datang. Jika permintaan barang dan jasa dapat diramalkan dengan
tingkat ketepatan yang memadai, maka penentuan kebutuhan kapasitas dapat
langsung dilakukan.
Penentuan kapasitas biasanya membutuhkan dua tahap, yaitu :
1. Tahap pertama, permintaan masa depan diramalkan dengan model
tradisional
2. Tahap kedua, peramalan ini digunakan untuk menentukan kebutuhan
kapasitas serta peningkatkan ukuran untuk setiap penambahan
kapasitas.
Yang menarik, pertumbuhan permintaan biasanya terjadi secara
bertahap dalam unit yang kecil, dimana penambahan kapasitas biasanya
terjadi secara serentak dan dalam unit yang besar. Pertentangan ini sering
menyulitkan perluasan kapasitas.
Pendekatan Pada Perluasan Kapasitas
Sumber : Heizer, 2006
F. ANALISA TITIK IMPAS
Analisis titik impas merupakan alat penentu untuk menetapkan
kapasitas yang harus dimiliki oleh sebuah fasilitas untuk mendapatkan
keuntungan. Tujuan analisis titik impas adalah untuk menemukan sebuah
titik, dalam satuan mata uang dan unit, di mana biaya sama dengan
keuntungan. Titik inilah yang disebut sebagai titik impas. Perusahaan harus
beroperasi di atas tingkat ini untuk mencapai keuntungan.
Biaya tetap adalah biaya yang tetap ada walaupun tidak ada satu unit
pun yang diproduksi. Contohnya adalah penyusutan, pajak, utang, dan
pembayaran hipotek. Biaya variable adalah biaya yang bervariasi sesuai
dengan banyaknya unit yang diproduksi. Kontribusi adalah perbedaan antara
harga jual dan biaya variable. Fungsi pendapatan adalah fungsi yang
meningkat sesuai dengan meningkatnya harga jual setiap unit.
Asumsi. Sejumlah asumsi mendasari model dasar titik impas ini. Perhatikan
gambar berikut ini :
Biaya dan pendapatan ditunjukkan sebagai garis lurus, keduanya
digambarkan meningkat secara linier-yalni dalam proporsi langsung dengan
jumlah unit yang diproduksi. Walaupun demikian, baik biaya tetap maupun
biaya variable tidak harus selalu membentuk garis lurus. Sebagai contoh :
biaya tetap berubah di saat semakin banyak peralatan modal atau ruang
gudang yang digunakan; biaya tenaga kerja berubah sesuai dengan waktu
lembur atau pada saat pekerja terlatih yang dipekerjakan; fungsi pendapatan
dapat berubah sejalan dengan adanya factor-faktor seperti diskon penjualan.
Dua pendekatan yang digunakan dalam analisis titik impas.
1. Pendekatan grafik (seperti pada gambar diatas)
2. Pendekatan aljabar
 Kasus Produk Tunggal
Titik impas dalam dollar dihitung sebagai berikut :
Fixed cost
BEP = ---------------------
1 – (V/P)
Titik impas dalam unit :
Fixed cost
BEP = ---------------------
P – V
Keterangan :
BEP = titik impas,
V = biaya variabel,
P = harga jual.
 Kasus Multiproduk
Hampir semua perusahaan, mulai dari perusahaan manufaktur hingga
restoran (bahkan restoran cepat saji) memiliki beragam penawaran. Setiap
penawarn dapat memiliki harga jual dan biaya variable yang berbeda.
Dengan memanfaatkan analisis titik impas maka persamaan diubah untuk
mencerminkan proporsi penjualan untuk setiap produk. Hal ini dilakukan
dengan memberikan bobot pada kontribusi setiap produk pada proporsi
penjualan.
Formula analisis titik impas menjadi :
Fixed cost
BEP$ = --------------------------------------
∑[ (1 – Vi/Pi) x (Wi)]
Keterangan :
BEP$ = titik impas dalam dollar,
V = biaya variabel per unit,
P = harga per unit,
F = biaya tetap,
W = presentase setiap produk dari total penjualan dalam dollar,
i = setiap produk.
Contoh :
Informasi untuk Le Bistro, sebuah rumah makan Prancis, adalah sebagai
berikut. Biaya tetap adalah $ 3,500 per bulan
Produk Harga Biaya
Variabel
Forecast
sales (unit)
Roti isi daging $ 2.95 $ 1.25 7.000
Minuman ringan 0.80 0.30 7.000
Kentang panggang 1.55 0.47 5.000
The 0.75 0.25 5.000
Salad 2.85 1.00 3.000
Dengan beragam penawaran ini, analisis titik impas dilakukan seperti pada
kasus produk tunggal, kecuali pada perhitungan multiproduk, diberikan
pembobotan produk berdasarkan proporsinya pada total penjualan.
G. MENERAPKAN POHON KEPUTUSAN PADA KEPUTUSAN
KAPASITAS
Pengambilan keputusan merupakan unsur penting dalam manajemen
operasional. Untuk mengambil atau membuat keputusan perencanaan
kapasitas yang sukses terhadap permintaan yang tidak pasti, maka diperlukan
pohon keputusan. Jadi, pohon keputusan dikembangkan untuk membantu
para manajer membuat serangkaian yang melibatkan peristiwa ketidakpastian.
Pohon keputusan (decision tree) merupakan sebuah tampilan grafis
proses keputusan yang mengindikasikan alternatif keputusan yang ada,
kondisi alami dan peluangnya, serta imbalan bagi setiap kombinasi alternatif
keputusan dan kondisi alami.
Kriteria yang paling sering digunakan untuk menganalisis pohon
keputusan adalah EMV (Expected Monetary Value). EMV adalah nilai uang
yang diperkirakan. Satu langkah awal analisis ini adalah menggambarkan
pohon keputusan dan menetapkan konsekuensi finansial dari semua hasil
untuk masalah tertentu.
Menganalisis masalah menggunakan pohon keputusan mencakup lima
langkah, yaitu:
1. Mendefinisikan masalah
2. Menggambar pohon keputusan
3. Menentukan peluang bagi kondisi alami
4. Memperkirakan imbalan bagi setiap kombinasi alternatif keputusan dan
kondisi alami yang mungkin
5. Menyelesaikan masalah dengan menghitung EMV bagi setiap titik kondisi
alami. Hal ini dilakukan dengan mengerjakannya dari belakang ke depan
(backward), yaitu memulai dari sisi kanan pohon terus menuju ke titik
keputusan di sebelah kirinya.
Contoh Kasus
Southern Hospital Supplies, sebuah perusahaan pembuat baju seragam
rumah sakit sedang mempertimbangkan untuk menambah kapasitasnya.
Pendekatan: Alternatif utama yang tersedia adalah tidak melakukan apa-
apa, membangun sebuah pabrik kecil, sebuah pabrik ukuran sedang, atau
sebuah pabrik ukuran besar. Fasilitas baru ini akan memproduksi baju
seragam jenis baru, dan saat ini kemampuan pasar atau kemampuan
potensial produk belum diketahui. Jika sebuah pabrik besar dibangun dan
terdapat pasar yang menguntungkan, diperkirakan akan memperoleh laba
sebesar $100.000 , sedangkan saat pasar tidak menguntungkan akan
menghasilkan kerugian sebesar $90.000. Jika dibangun sebuah pabrik
ukuran sedang akan menghasilkan laba $60.000 dengan kondisi pasar yang
menguntungkan, sedangkan pada kondisi pasar yang tidak menguntungkan
akan menghasilkan kerugian $10.000. Di sisi lain, sebuah pabrik kecil
akan menghasilkan laba $40.000 pada kondisi pasar yang menguntungkan
dan hanya merugi sebesar $5.000 saat pasar tidak menguntungkan. Tentu
saja selalu ada pilihan untuk tidak melakukan apa pun.
Penelitian pasar terkini mengindikasikan terdapat kemungkinan sebesar
0,4 bahwa pasar menguntungkan, yang berarti juga terdapat kemungkinan
sebesar 0,6 bahwa pasar tidak menguntungkan. Dengan informasi ini,
dapat dipilih alternatif yang akan menghasilkan nilai uang yang
diperkirakan (expected monetary value, EMV) yang maksimal.
Solusi: Buatlah pohon keputusan dan hitunglah EMV untuk setiap cabang.
• EMV (pabrik besar) = (0,4)($100.000) + (0,6)(-$90.000) = -$14.000
• EMV (pabrik sedang) = (0,4)($60.000) + (0,6)(-$10.000) = $18.000
• EMV (pabrik kecil) = (0,4)($40.000) + (0,6)(-$5.000) = $13.000
• EMV (tidak melakukan apa-apa) = $0
Berdasarkan kriteria EMV, Southern harus membangun pabrik berukuran
sedang.
Jika Southern membuat banyak keputusan seperti ini, maka menentukan
EMV untuk setiap cabang dan memilih EMV tertinggi merupakan kriteria
keputusan yang baik.
H. MENERAPKAN ANALISIS INVESTASI TERHADAP INVESTASI
YANG DIPACU STRATEGI
Manajer operasi merupakan pihak yang bertanggung jawab untuk
return on investment (EOI). Dimana manajer harus memilih dari beragam
pilihan keuangan juga alternatif kapasitas dan proses yang tersedia.
P = F
(1 + i ) n
Analisisnya harus menunjukkan investasi modal, biaya variable, dan arus
uang, begitu juga net present value.
Net Present Value
Net Present Value adalah cara menentukan nilai yang terpotong dari
penerimaan kas di masa depan.
Rumus Present Value
P: present value
F: future value
i : tingkat suku bunga
N : jumlah tahun
Selain menghitung secara manual bisa juga kita melihat table yang sudah
di sediakan.
 Menentukan Net Present value dari penerimaan masa depan dengan nilai
yang setara
Investasi yang menghasilkan sedretan nilai uang yang sama dan seragam
untuk menetapkan nilai sekarang dari sejumlah uang di masa depan yang
dinamakan sebuah anuitas
Rumus :
S : nilai sekarang dari serangkaian penerimaan tahunan yang seragam
R : penerimaan yang di terima dengan jumlah yang sama setiap tahun
anuitas
S= RX
X : sebuah faktor yang terdapat dalam table atau dapat di hitung dengan
rumus 1/(1+i)n
Contoh soal:
Medical Clinic berniat untuk berinvestasi pada sebuah peralatan kesehatan
baru yang canggih . Alat ini akan menghasilkan pendapatan $ 7000 per
tahun selama 5 tahun.
Berapakah present value arus uang ini? Asumsikan tingkat suku bunga 6
% ?
R= $7000 (4,212)= $29.484
Metode net Present Value merupakan satu metode terbaik untuk berbagai
alternative presentasi. Cukup dengan menghitung present value darisemua
arus uang untuk setiap alternative investasi. Saat harus memilih pilihalah
net present value yang tertinggi karena lebih baik untuk di investasikan
daripada investasi yang memiliki net present value rendah.
 Menentukan Net Present Value Dari Penerimaan Masa depan dengan
nilai yang berbeda
Contoh soal :
Investasi A
Arus Uang
Investasi B
Arus Uang
Tahun Nilai
Sekarang
pada 8%
$ 10000
9000
8000
7000
$ 9000
9000
9000
9000
1
2
3
4
0,926
0,857
0,794
0,735
Perhitungan :
Tahun Nilai Sekarang Investasi
A
Nilai Sekarang
Investasi B
1
2
3
4
(0,926)($10.000)=$9260
(0,857)($9000) = 7713
(0,794)($8000) = 6352
(0,735)($7000) = 5146
(0,926)($9000 )
=$8834
(0,857)($9000) =
7713
(0,794)($9000) =
7146
(0,735)($9000) =
6615
Total
Dikurangi
investasi awal
$ 28
470
- 25 000
$ 29
808
-26 000
Net Present Value $ 3470 $
3808
Kriteria Net Present Value menunjukkan investasi B lebih menarik di
bandingkan investasi A karena investasi B memiliki present value lebih
tinggi.
Walaupun Net Present Value merupakan salah satu pendekatan terbaik
tetapi ada beberapa kelemahan yaitu :
1. Investasi dengan net present value yang sama mungkn memiliki proyeksi
dan nilai sisa yang sangat berbeda
2. Investasi dengan net present value yang sama mungkin memiliki mungkin
memiliki arus uang yang berbeda yang dapat membuat perbedaan yang
sangat berarti dalam kemampuan perusahaan membayar tagihan.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Perencanaan kapasitas berusaha untuk mengintegrasikan faktor – faktor
produksi untuk meminimasi ongkos fasilitas produksi. Dengan kata lain,
keputusan – keputusan yang menyangkut kapasitas produksi harus
mempertimbangkan faktor – faktor ekonomis fasilitas prosduksi tersebut,
termasuknya di dalamnya efisiensi dan utilisasinya.
B. Saran
Perencanaan kapasitas digunakan pada setiap perusahaan, tetapi
perencanaan kapasitas yang digunakan harus disesuaikan dengan jenis
produk yang diproduksi. Perencanaan kapasitas tergantung pada keputusan
manajer di setiap perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Hadi, Musthofa.2008.http://markbiz.files.wordpress.com/2008/06/3-perencanaan
kapasitas.pdf [07 Oktober 2012].
Handoko, Hani.1995.Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi.
Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.
Heizer, Jay dan Barry Render. 2009. Manajemen Operasi. Jakarta: Salemba 4.

More Related Content

What's hot

Manajemen Operasional 2 - Perencanaan Kapasitas
Manajemen Operasional 2 - Perencanaan KapasitasManajemen Operasional 2 - Perencanaan Kapasitas
Manajemen Operasional 2 - Perencanaan Kapasitasharis fadilah
 
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi TerlengkapBab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi TerlengkapAditya Panim
 
Perencanaan Kapasitas
Perencanaan KapasitasPerencanaan Kapasitas
Perencanaan KapasitasSurya Mysunny
 
Manajemen Operasi Strategi Proses
Manajemen Operasi Strategi ProsesManajemen Operasi Strategi Proses
Manajemen Operasi Strategi ProsesWinda nawangasari
 
Operasi dan produktivitas
Operasi dan produktivitas Operasi dan produktivitas
Operasi dan produktivitas Eni Cahyani
 
Sistem Informasi Produksi
Sistem Informasi ProduksiSistem Informasi Produksi
Sistem Informasi ProduksiLuthfi Nk
 
Manajemen persediaan
Manajemen persediaanManajemen persediaan
Manajemen persediaanIsmha Mhanyun
 
Peramalan - Forecasting - Manajemen Operasional
Peramalan -  Forecasting - Manajemen OperasionalPeramalan -  Forecasting - Manajemen Operasional
Peramalan - Forecasting - Manajemen OperasionalFalanni Firyal Fawwaz
 
Penaksiran dan Peramalan Biaya
Penaksiran dan Peramalan BiayaPenaksiran dan Peramalan Biaya
Penaksiran dan Peramalan Biayasischayank
 
Manajemen Operasi - Pemeliharaan
Manajemen Operasi - PemeliharaanManajemen Operasi - Pemeliharaan
Manajemen Operasi - PemeliharaanResty Wahyu Pertiwi
 
Studi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT Garam
Studi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT GaramStudi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT Garam
Studi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT Garamsiti nurlaeli
 
MO I Materi Strategi Layout
MO I Materi Strategi LayoutMO I Materi Strategi Layout
MO I Materi Strategi LayoutLilia Pascariani
 

What's hot (20)

Manajemen Operasional 2 - Perencanaan Kapasitas
Manajemen Operasional 2 - Perencanaan KapasitasManajemen Operasional 2 - Perencanaan Kapasitas
Manajemen Operasional 2 - Perencanaan Kapasitas
 
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi TerlengkapBab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
 
Perencanaan Kapasitas
Perencanaan KapasitasPerencanaan Kapasitas
Perencanaan Kapasitas
 
Manajemen Operasi Strategi Proses
Manajemen Operasi Strategi ProsesManajemen Operasi Strategi Proses
Manajemen Operasi Strategi Proses
 
Process layout
Process layoutProcess layout
Process layout
 
Operasi dan produktivitas
Operasi dan produktivitas Operasi dan produktivitas
Operasi dan produktivitas
 
Manajemen operasional.1
Manajemen operasional.1Manajemen operasional.1
Manajemen operasional.1
 
Sistem Informasi Produksi
Sistem Informasi ProduksiSistem Informasi Produksi
Sistem Informasi Produksi
 
Analisis pohon kepputusan
Analisis pohon kepputusanAnalisis pohon kepputusan
Analisis pohon kepputusan
 
Manajemen persediaan
Manajemen persediaanManajemen persediaan
Manajemen persediaan
 
Peramalan - Forecasting - Manajemen Operasional
Peramalan -  Forecasting - Manajemen OperasionalPeramalan -  Forecasting - Manajemen Operasional
Peramalan - Forecasting - Manajemen Operasional
 
tipe strategi layout
tipe strategi layouttipe strategi layout
tipe strategi layout
 
Tata Letak (Layout)
Tata Letak (Layout)Tata Letak (Layout)
Tata Letak (Layout)
 
Strategi pemasaran ppt
Strategi pemasaran pptStrategi pemasaran ppt
Strategi pemasaran ppt
 
Penaksiran dan Peramalan Biaya
Penaksiran dan Peramalan BiayaPenaksiran dan Peramalan Biaya
Penaksiran dan Peramalan Biaya
 
Manajemen Operasi - Pemeliharaan
Manajemen Operasi - PemeliharaanManajemen Operasi - Pemeliharaan
Manajemen Operasi - Pemeliharaan
 
Studi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT Garam
Studi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT GaramStudi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT Garam
Studi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT Garam
 
Bahan lengkap
Bahan lengkapBahan lengkap
Bahan lengkap
 
MO I Materi Strategi Layout
MO I Materi Strategi LayoutMO I Materi Strategi Layout
MO I Materi Strategi Layout
 
Proses Strategi
Proses StrategiProses Strategi
Proses Strategi
 

Similar to Perencanaan kapasitas lengkap

Rps 6 managing capacity and facilities kelompok 6 manajemen operasi rmk ppt
Rps 6   managing capacity and facilities  kelompok 6 manajemen operasi rmk pptRps 6   managing capacity and facilities  kelompok 6 manajemen operasi rmk ppt
Rps 6 managing capacity and facilities kelompok 6 manajemen operasi rmk pptyumaaditya
 
Chapter 8 Aspek Manajemen Operasional dan Teknologi
Chapter 8 Aspek Manajemen Operasional dan TeknologiChapter 8 Aspek Manajemen Operasional dan Teknologi
Chapter 8 Aspek Manajemen Operasional dan TeknologiDiah Febriani Sutomo
 
Strategi operasi ( 2 )
Strategi operasi ( 2 )Strategi operasi ( 2 )
Strategi operasi ( 2 )nurulllah
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1sijopy
 
Presentation inventory
Presentation  inventoryPresentation  inventory
Presentation inventorySubawa Prakoso
 
Pengelolaan_permintaan_dan_perencanaan_produksi.ppt
Pengelolaan_permintaan_dan_perencanaan_produksi.pptPengelolaan_permintaan_dan_perencanaan_produksi.ppt
Pengelolaan_permintaan_dan_perencanaan_produksi.pptElJeremi
 
Pengelolaan_permintaan_dan_perencanaan_produksi.ppt
Pengelolaan_permintaan_dan_perencanaan_produksi.pptPengelolaan_permintaan_dan_perencanaan_produksi.ppt
Pengelolaan_permintaan_dan_perencanaan_produksi.pptElJeremi
 
Pengelolaan_permintaan_dan_perencanaan_produksi.ppt
Pengelolaan_permintaan_dan_perencanaan_produksi.pptPengelolaan_permintaan_dan_perencanaan_produksi.ppt
Pengelolaan_permintaan_dan_perencanaan_produksi.pptElJeremi
 
1 PPT just in time Strategy PPT download
1 PPT just in time Strategy PPT download1 PPT just in time Strategy PPT download
1 PPT just in time Strategy PPT downloadtriindriani8
 
justintimejit-160411082403.pdf
justintimejit-160411082403.pdfjustintimejit-160411082403.pdf
justintimejit-160411082403.pdfBaharBahar11
 
2. Strategi Supply Chain.pptx
2. Strategi Supply Chain.pptx2. Strategi Supply Chain.pptx
2. Strategi Supply Chain.pptxRyanPriadi
 
Bisnis internasional _14__yulia_ayu_priscilla__prof._dr._hapzi_ali__ir__cma__...
Bisnis internasional _14__yulia_ayu_priscilla__prof._dr._hapzi_ali__ir__cma__...Bisnis internasional _14__yulia_ayu_priscilla__prof._dr._hapzi_ali__ir__cma__...
Bisnis internasional _14__yulia_ayu_priscilla__prof._dr._hapzi_ali__ir__cma__...yuliayupr
 
Sistem pengendalian manajemen
Sistem pengendalian manajemenSistem pengendalian manajemen
Sistem pengendalian manajemenqatrunnada aisy
 
AMB Kelompok 5.ppt
AMB Kelompok 5.pptAMB Kelompok 5.ppt
AMB Kelompok 5.pptSuspaRahayu1
 

Similar to Perencanaan kapasitas lengkap (20)

Managemen Operasi 1
Managemen Operasi 1Managemen Operasi 1
Managemen Operasi 1
 
Rps 6 managing capacity and facilities kelompok 6 manajemen operasi rmk ppt
Rps 6   managing capacity and facilities  kelompok 6 manajemen operasi rmk pptRps 6   managing capacity and facilities  kelompok 6 manajemen operasi rmk ppt
Rps 6 managing capacity and facilities kelompok 6 manajemen operasi rmk ppt
 
Mop kep fasilitas
Mop kep fasilitasMop kep fasilitas
Mop kep fasilitas
 
Keputusan fasilitas
Keputusan fasilitasKeputusan fasilitas
Keputusan fasilitas
 
Perencanaan Kapasitas
Perencanaan KapasitasPerencanaan Kapasitas
Perencanaan Kapasitas
 
Chapter 8 Aspek Manajemen Operasional dan Teknologi
Chapter 8 Aspek Manajemen Operasional dan TeknologiChapter 8 Aspek Manajemen Operasional dan Teknologi
Chapter 8 Aspek Manajemen Operasional dan Teknologi
 
Strategi operasi ( 2 )
Strategi operasi ( 2 )Strategi operasi ( 2 )
Strategi operasi ( 2 )
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Presentation inventory
Presentation  inventoryPresentation  inventory
Presentation inventory
 
Pengelolaan_permintaan_dan_perencanaan_produksi.ppt
Pengelolaan_permintaan_dan_perencanaan_produksi.pptPengelolaan_permintaan_dan_perencanaan_produksi.ppt
Pengelolaan_permintaan_dan_perencanaan_produksi.ppt
 
Pengelolaan_permintaan_dan_perencanaan_produksi.ppt
Pengelolaan_permintaan_dan_perencanaan_produksi.pptPengelolaan_permintaan_dan_perencanaan_produksi.ppt
Pengelolaan_permintaan_dan_perencanaan_produksi.ppt
 
Pengelolaan_permintaan_dan_perencanaan_produksi.ppt
Pengelolaan_permintaan_dan_perencanaan_produksi.pptPengelolaan_permintaan_dan_perencanaan_produksi.ppt
Pengelolaan_permintaan_dan_perencanaan_produksi.ppt
 
1 PPT just in time Strategy PPT download
1 PPT just in time Strategy PPT download1 PPT just in time Strategy PPT download
1 PPT just in time Strategy PPT download
 
Just in time (jit)
Just in time (jit)Just in time (jit)
Just in time (jit)
 
justintimejit-160411082403.pdf
justintimejit-160411082403.pdfjustintimejit-160411082403.pdf
justintimejit-160411082403.pdf
 
2. Strategi Supply Chain.pptx
2. Strategi Supply Chain.pptx2. Strategi Supply Chain.pptx
2. Strategi Supply Chain.pptx
 
Bisnis internasional _14__yulia_ayu_priscilla__prof._dr._hapzi_ali__ir__cma__...
Bisnis internasional _14__yulia_ayu_priscilla__prof._dr._hapzi_ali__ir__cma__...Bisnis internasional _14__yulia_ayu_priscilla__prof._dr._hapzi_ali__ir__cma__...
Bisnis internasional _14__yulia_ayu_priscilla__prof._dr._hapzi_ali__ir__cma__...
 
Sistem pengendalian manajemen
Sistem pengendalian manajemenSistem pengendalian manajemen
Sistem pengendalian manajemen
 
AMB Kelompok 5.ppt
AMB Kelompok 5.pptAMB Kelompok 5.ppt
AMB Kelompok 5.ppt
 
Bab. 14 Manajemen Persediaan
Bab. 14 Manajemen PersediaanBab. 14 Manajemen Persediaan
Bab. 14 Manajemen Persediaan
 

More from Yesica Adicondro

Konsep Balanced Score Card
Konsep Balanced Score Card Konsep Balanced Score Card
Konsep Balanced Score Card Yesica Adicondro
 
Makalah kelompok Analisis Taksi Bakri
Makalah kelompok Analisis Taksi BakriMakalah kelompok Analisis Taksi Bakri
Makalah kelompok Analisis Taksi BakriYesica Adicondro
 
Makalah kelompok Analisis Taksi Bakri
Makalah kelompok Analisis Taksi BakriMakalah kelompok Analisis Taksi Bakri
Makalah kelompok Analisis Taksi BakriYesica Adicondro
 
Makalah Analisis PT Kereta API Indonesia
Makalah Analisis PT Kereta API Indonesia Makalah Analisis PT Kereta API Indonesia
Makalah Analisis PT Kereta API Indonesia Yesica Adicondro
 
Makalah Analisis PT Kereta API Indonesia
Makalah Analisis PT Kereta API Indonesia Makalah Analisis PT Kereta API Indonesia
Makalah Analisis PT Kereta API Indonesia Yesica Adicondro
 
Makalah kelompok 3 gudang garam
Makalah kelompok 3 gudang garamMakalah kelompok 3 gudang garam
Makalah kelompok 3 gudang garamYesica Adicondro
 
Makalah Perusahaan Gudang Garam
Makalah Perusahaan Gudang GaramMakalah Perusahaan Gudang Garam
Makalah Perusahaan Gudang GaramYesica Adicondro
 
Makalah kelompok 2 garuda citilink PPT
Makalah kelompok 2 garuda citilink PPTMakalah kelompok 2 garuda citilink PPT
Makalah kelompok 2 garuda citilink PPTYesica Adicondro
 
Makalah kelompok 2 garuda citilink
Makalah kelompok 2 garuda citilinkMakalah kelompok 2 garuda citilink
Makalah kelompok 2 garuda citilinkYesica Adicondro
 
Makalah kinerja operasi Indonesia PPT
Makalah kinerja operasi Indonesia PPT Makalah kinerja operasi Indonesia PPT
Makalah kinerja operasi Indonesia PPT Yesica Adicondro
 
Makalah kinerja operasi Indonesia
Makalah kinerja operasi IndonesiaMakalah kinerja operasi Indonesia
Makalah kinerja operasi IndonesiaYesica Adicondro
 
Business process reengineering PPT
Business process reengineering PPTBusiness process reengineering PPT
Business process reengineering PPTYesica Adicondro
 
Business process reengineering Makalah
Business process reengineering Makalah Business process reengineering Makalah
Business process reengineering Makalah Yesica Adicondro
 
Makalah Balanced Scorecard
Makalah Balanced Scorecard Makalah Balanced Scorecard
Makalah Balanced Scorecard Yesica Adicondro
 
Analisis Manajemen strategik PT garuda citilink
Analisis Manajemen strategik PT garuda citilinkAnalisis Manajemen strategik PT garuda citilink
Analisis Manajemen strategik PT garuda citilinkYesica Adicondro
 
Analisis PT Japra Indonesia
Analisis PT Japra IndonesiaAnalisis PT Japra Indonesia
Analisis PT Japra IndonesiaYesica Adicondro
 

More from Yesica Adicondro (20)

Konsep Balanced Score Card
Konsep Balanced Score Card Konsep Balanced Score Card
Konsep Balanced Score Card
 
Makalah kelompok Analisis Taksi Bakri
Makalah kelompok Analisis Taksi BakriMakalah kelompok Analisis Taksi Bakri
Makalah kelompok Analisis Taksi Bakri
 
Makalah kelompok Analisis Taksi Bakri
Makalah kelompok Analisis Taksi BakriMakalah kelompok Analisis Taksi Bakri
Makalah kelompok Analisis Taksi Bakri
 
Makalah Analisis PT Kereta API Indonesia
Makalah Analisis PT Kereta API Indonesia Makalah Analisis PT Kereta API Indonesia
Makalah Analisis PT Kereta API Indonesia
 
Makalah Analisis PT Kereta API Indonesia
Makalah Analisis PT Kereta API Indonesia Makalah Analisis PT Kereta API Indonesia
Makalah Analisis PT Kereta API Indonesia
 
Makalah kelompok 3 gudang garam
Makalah kelompok 3 gudang garamMakalah kelompok 3 gudang garam
Makalah kelompok 3 gudang garam
 
Makalah Perusahaan Gudang Garam
Makalah Perusahaan Gudang GaramMakalah Perusahaan Gudang Garam
Makalah Perusahaan Gudang Garam
 
Makalah kelompok 2 garuda citilink PPT
Makalah kelompok 2 garuda citilink PPTMakalah kelompok 2 garuda citilink PPT
Makalah kelompok 2 garuda citilink PPT
 
Makalah kelompok 2 garuda citilink
Makalah kelompok 2 garuda citilinkMakalah kelompok 2 garuda citilink
Makalah kelompok 2 garuda citilink
 
Dmfi leaflet indonesian
Dmfi leaflet indonesianDmfi leaflet indonesian
Dmfi leaflet indonesian
 
Dmfi booklet indonesian
Dmfi booklet indonesian Dmfi booklet indonesian
Dmfi booklet indonesian
 
Makalah kinerja operasi Indonesia PPT
Makalah kinerja operasi Indonesia PPT Makalah kinerja operasi Indonesia PPT
Makalah kinerja operasi Indonesia PPT
 
Makalah kinerja operasi Indonesia
Makalah kinerja operasi IndonesiaMakalah kinerja operasi Indonesia
Makalah kinerja operasi Indonesia
 
Business process reengineering PPT
Business process reengineering PPTBusiness process reengineering PPT
Business process reengineering PPT
 
Business process reengineering Makalah
Business process reengineering Makalah Business process reengineering Makalah
Business process reengineering Makalah
 
PPT Balanced Scorecard
PPT Balanced Scorecard PPT Balanced Scorecard
PPT Balanced Scorecard
 
Makalah Balanced Scorecard
Makalah Balanced Scorecard Makalah Balanced Scorecard
Makalah Balanced Scorecard
 
Analisis Manajemen strategik PT garuda citilink
Analisis Manajemen strategik PT garuda citilinkAnalisis Manajemen strategik PT garuda citilink
Analisis Manajemen strategik PT garuda citilink
 
analisis PPT PT Japfa
analisis PPT PT Japfaanalisis PPT PT Japfa
analisis PPT PT Japfa
 
Analisis PT Japra Indonesia
Analisis PT Japra IndonesiaAnalisis PT Japra Indonesia
Analisis PT Japra Indonesia
 

Recently uploaded

5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptxfitriamutia
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxTheresiaSimamora1
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelAdhiliaMegaC1
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYARirilMardiana
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptAchmadHasanHafidzi
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.pptsantikalakita
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptAchmadHasanHafidzi
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerjamonikabudiman19
 
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdfIde dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdfPerkuliahanDaring
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IAccIblock
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptAchmadHasanHafidzi
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxV5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxBayuUtaminingtyas
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAAchmadHasanHafidzi
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptximamfadilah24062003
 

Recently uploaded (16)

5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
 
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdfIde dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxV5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
 

Perencanaan kapasitas lengkap

  • 1. BAB II PEMBAHASAN A. PENGERTIAN KAPASITAS DAN KAPASITAS DISAIN EFEKTIF Kapasitas (capacity) adalah hasil produksi (throughtphut), atau jumlah unit yang dapat ditahan, diterima, disimpan, atau diproduksi oleh sebuah fasilitas dalam suatu periode waktu tertentu. Kapasitas mempengaruhi sebagian besar biaya tetap. Kapasitas juga menentukan apakah permintaan dapat dipenuhi, atau apakah fasilitas yang ada akan berlebih. Jika fasilitas terlalu besar, sebagian fasilitas akan mengenggur dan akan terdapat biaya tambahan yang dibebankan pada produk yang ada atau pelanggan. Jika fasilitas terlalu kecil, pelanggan bahkan pasar keseluruhan akan hilang. Oleh karena itu, penetapan ukuran fasilitas sangat menentukan tujuan pencapaian tingkat utilitas tinggi dan tingkat pengembalian investasi tinggi Kapasitas adalah kemampuan pembatas dari unit produksi untuk berproduksi dalam waktu tertentu, dan biasanya dinyatakan dalam bentuk keluaran (output) per satuan waktu. Pengertian kapasitas ini harus dilihat dari tiga perspektif agar lebih jelas, yaitu:  Kapasitas Desain: Menunjukkan output maksimum pada kondisi ideal dimana tidak ada produk yang rusak atau cacat, hanya untuk perawatan yang rutin.  Kapasitas Efektif: Menunjukkan output maksimum pada tingkat operasi tertentu. Pada umumnya kapasitas efektif lebih rendah dari pada kapasitas desain. Kapasitas efektif sering kali lebih rendah daripada kapasitas desain karena fasilitas yang ada mungkin telah didesain untuk versi produk sebelumnya atau bauran produk yang berbeda daripada yang sekarang sedang diproduksi.
  • 2.  Kapasitas Aktual: Menunjukkan output nyata yang dapat dihasilkan oleh fasilitas produksi. Kapasitas aktual sedapat mungkin harus diusahakan sama dengan kapasitas efektif. Perencanaan kapasitas dapat dilihat dari tiga horizon waktu :  Kapasitas jangka panjang (lebih dari 1 tahun) merupakan sebuah fungsi penambahan fasilitas dan peralatan yang memilki lead time panjang.  Kapasitas jangka menengah (3 hingga 18 bulan) Hal ini merupakan tugas perencanaan keseluruhan. Dapat berupa ditambahkan peralatan, karyawan dan jumlah shift, dapat pula dilakukan subkontrak, dan dapat juga menggunakan persediaan.  Kapasitas jangka pendek (biasanya hingga 3 bulan) perhatian utama terletak pada penjadwalan tugas, penjadwalan karyawan dan pengalokasian mesin. Sangat sulit untuk mengubah kapasitas jangka pendek, sehingga biasanya digunakan kapasitas yang sudah ada. Jenis Perencanaan Menurut Horizon Waktu Mengubah Kapasitas Menggunakan Kapasitas Perencanaan Jangka Panjang Menambah fasilitas Menambah peralatan yang memiliki lead time panjang * Perencanaan Jangka menengah Subkontrak Menambah peralatan Menambah shift Menambah karyawan Menambah atau menggunakan persediaan Perencanaan Jangka Pendek * Penjadwalan tugas Penjadwalan karyawan Penjadwalan mesin * Terdapat pilihan yang sangat terbatas
  • 3. Dalam kaitannya dengan definisi di atas maka perencanaan kapasitas berusaha untuk mengintegrasikan faktor – faktor produksi untuk meminimasi ongkos fasilitas produksi. Dengan kata lain, keputusan – keputusan yang menyangkut kapasitas produksi harus mempertimbangkan faktor – faktor ekonomis fasilitas produksi tersebut, termasuk di dalamnya efisiensi dan utilisasinya. Dua pengukuran kinerja sistem biasanya bermanfaat yaitu Utilisasi dan Efisiensi. Utilisasi adalah persentase kapasitas desain yang sesungguhnya telah dicapai. Efisiensi adalah persentasi kapasitas efektif yang sesungguhnya telah dicapai. Bagaimana fasilitas digunakan dan dikelola akan menentukan sulit tidaknya mencapai 100% efisiensi. Manajer operasi cenderung dievaluasi pada tingkat efisiensinya. Kunci peningkatan efisiensi sering terdapat dalam perbaikan permasalahan kualitas dan dalam penjadwalan, pelatihan, dan pemeliharaan yang efektif. Utilisasi dapat dihitung sebagai berikut : Output Aktual Efisiensi = ---------------------------- Kapasitas efektif Output Aktual Utilitas = ------------------------------ Kapasitas desain
  • 4. B. KAPASITAS DAN STRATEGI Keuntungan secara terus-menerus didapatkan dari pembentukkan keunggulan bersaing, bukan hanya dari tingkat pengembalian keuangan yang baik pada proses tertentu. Keputusan kapasitas harus dipadukan ke dalam misi dan strategi organisasi. Investasi tidak dibuat sebagai pengeluaran tersendiri, tetapi sebagai bagian dari rencana yang terpadu yang dapat menempatkan perusahaan dalam posisi yang menguntungkan. Pertanyaan yang harus ditanyakan adalah “Apakah investasi ini pada akhirnya akan memikat pelanggan?” dan “Keunggulan bersaing apakah yang didapatkan (seperti fleksibilitas proses, kecepatan pengantaran, peningkatan kualitas dan lainnya)?” Kesepuluh keputusan MO begitu juga elemen organisasi lain terpengaruh oleh adanya perubahan kapasitas. Perubahan kapasitas akan berdampak pada penjualan dan arus kas, begitu juga kualitas, rantai pasokan (suply chain), sumber daya manusia, dan pemeliharaan. C. PERTIMBANGAN KAPASITAS Keuntungan secara terus menerus diperoleh dari pembentukan keunggulan bersaing,bukan hanya dari tingkat pengembalian keuangan yang baik pada proses tertentu. Keputusan kapasitas haruslah dipadukan kedalam misi dan strategi organisasi. Investasi tidak dibuat sebagai pengeluaran tersendiri, tetapi sebagai bagian dari rencana terpadu yang dapat menempatkan perusahaan dalam posisi menguntungkan. Pertimbangan strategi sebagai tambahan integrasi yang ketat antara strategi dan investasi, terdapat empat hal yang harus dipertimbangkan, yaitu : a. Peramalan demand yang akurat, Peramalan yang akurat adalah puncak dari peramalan kapasitas. Apapun jenis produk barunya, prospeknya dan life cycle produk yang sudah ada harus ditentukan. Manajemen harus mengetahui
  • 5. produk yang akan ditambah dan produk yang akan dikurangi, sebagaimana volume yang diinginkan. b. Memahami peningkatan teknologi dan kapasitas Jumlah alternatif padasaat awal mungkin besar, tetapi begitu volume produksi ditentukan, keputusan teknologi juga ditentukan oleh analisis biaya, sumber daya yang digunakan, kualitas dan kehandalan. Review seperti ini biasanya mengurangi alternatif teknologi yang ada menjadi lebih sedikit. Teknologi dapat menentukan kenaikan kapasitas. Manajer operasi memegang tanggung jawab atas teknologi dan peningkatan kapasitas. c. Menemukan level operasi optimum (volume) Menentukan teknologi dan kapasitas seringkali menentukan ukuran optimal fasilitas, Kebanyakan bisnis memiliki ukuran optimal, paling tidak ditemukannya satu model bisnis baru. d. Dibuat untuk perubahan Dalam dunia yang cepat berubah, perubahan tidak dapat dihindarkan. Oleh karena itu, manajer operasi membuat fleksibilitas dalam peralatan dan fasilitas. Mereka mengevaluasi sensitivitas keputusan dengan menguji beberapa proyeksi pendapatan pada kedua sisi bagian atas maupun bagian bawah resiko. Bangunan dan peralatan dapat didesain untuk mengakomodasi perubahan produk, bauran produk, dan proses di masa yang akan datang. Alih – alih mengelola kapasitas secara strategis, manajer dapat mengelola permintaan secara taktis.
  • 6. D. MENGELOLA PERMINTAAN Walaupun terdapat peramalan yang baik dan fasilitas yang dibangun sesuai dengan peramalan tersebut, dapat terjadi ketidakcocokan antara permintaan aktual dan kapasitas yang tersedia. Ketidakcocokan ini dapat berarti permintaan melebihi kapasitas atau kapasitas melebihi permintaan. Perusahaan dapat memiliki beberapa pilihan:  Permintaan melebihi kapasitas Jika permintaan melebihi kapasitas, perusahaan dapat membatasi permintaan dengan menaikkan harga, membuat penjadwalan dengan lead time yang panjang, dan mengurangi bisnis dengan keuntungan marginal. Walaupun demikian, karena fasilitas yang tidak mencukupi ini mengurangi keuntungan di bawah yang mungkin dapat dicapai, solusi jangka panjang biasanya dilakukan dengan cara meningkatkan kapasitas.  Kapasitas melebihi permintaan Jika kapasitas melebihi permintaan, perusahaan mungkin menginginkan untuk merangsang permintaan melalui pengurangan harga atau pemasaran yang agresif, atau mungkin menyesuaikan diri terhadap pasar melalui perubahan produk.  Penyesuaian pada permintaan musiman Sebuah pola permintaan musiman atau siklus permintaan merupakan tantangan yang lain pada kapasitas. Dalam beberapa kasus, manajemen merasa terbantu jika dapat menawarkan produk dengan pola permintaan yang saling melengkapi – yaitu, produk- produk dimana satu jenis memiliki permintaan tinggi dan jenis lain memiliki permintaan rendah. Contoh : Perusahaan menambahkan sebuah lini produk mobil salju agar pada saat winter tiba penjualan terhadap produknya tetap bertahan. Taktik untuk menyesuaikan kapasitas dengan permintaan :
  • 7. 1. Mengubah staf yang ada (menambah atau mengurangi jumlah karyawan) 2. Menyesuaikan peralatan dan proses, meliputi pembelian mesin tambahan atau menjual atau menyewakan peralatan yang ada 3. Memperbaiki metode untuk meningkatkan hasil produksi 4. Mendesain ulang produk untuk meningkatkan hasil produksi 5. Menambahkan fleksibilitas proses untuk memenuhi preferensi produk yang berubah secara lebih baik 6. Menutup pabrik Manajemen permintaan bertanggung jawab untuk mendistribusikan kapasitas untuk memastikan bahwa layanan penting tidak terpengaruh, atau setidaknya untuk meminimalkan dampak pada mereka. Untuk melakukan tugas ini secara efisien penting bahwa manajemen kapasitas menyadari prioritas bisnis pelanggan dan dapat bertindak sesuai. Namun, manajemen permintaan jangka menengah hingga jangka panjang adalah tugas yang kurang penting. Peningkatan kapasitas selalu memerlukan biaya, dan seringkali hal ini tidak perlu. Kapasitas pemantauan benar memungkinkan untuk mengidentifikasi kelemahan atau hambatan dalam infrastruktur TI dan menilai apakah mungkin untuk mendistribusikan beban kerja dalam jangka panjang dalam rangka untuk menawarkan layanan berkualitas tinggi tanpa meningkatkan kapasitas. E. PERENCANAAN KAPASITAS Menentukan kebutuhan kapasitas masa depan bisa menjadi prosedur yang rumit, yang sebagian besar didasarkan pada permintaan di masa yang akan datang. Jika permintaan barang dan jasa dapat diramalkan dengan tingkat ketepatan yang memadai, maka penentuan kebutuhan kapasitas dapat langsung dilakukan. Penentuan kapasitas biasanya membutuhkan dua tahap, yaitu :
  • 8. 1. Tahap pertama, permintaan masa depan diramalkan dengan model tradisional 2. Tahap kedua, peramalan ini digunakan untuk menentukan kebutuhan kapasitas serta peningkatkan ukuran untuk setiap penambahan kapasitas. Yang menarik, pertumbuhan permintaan biasanya terjadi secara bertahap dalam unit yang kecil, dimana penambahan kapasitas biasanya terjadi secara serentak dan dalam unit yang besar. Pertentangan ini sering menyulitkan perluasan kapasitas. Pendekatan Pada Perluasan Kapasitas Sumber : Heizer, 2006
  • 9. F. ANALISA TITIK IMPAS Analisis titik impas merupakan alat penentu untuk menetapkan kapasitas yang harus dimiliki oleh sebuah fasilitas untuk mendapatkan keuntungan. Tujuan analisis titik impas adalah untuk menemukan sebuah titik, dalam satuan mata uang dan unit, di mana biaya sama dengan keuntungan. Titik inilah yang disebut sebagai titik impas. Perusahaan harus beroperasi di atas tingkat ini untuk mencapai keuntungan. Biaya tetap adalah biaya yang tetap ada walaupun tidak ada satu unit pun yang diproduksi. Contohnya adalah penyusutan, pajak, utang, dan pembayaran hipotek. Biaya variable adalah biaya yang bervariasi sesuai dengan banyaknya unit yang diproduksi. Kontribusi adalah perbedaan antara harga jual dan biaya variable. Fungsi pendapatan adalah fungsi yang meningkat sesuai dengan meningkatnya harga jual setiap unit. Asumsi. Sejumlah asumsi mendasari model dasar titik impas ini. Perhatikan gambar berikut ini :
  • 10. Biaya dan pendapatan ditunjukkan sebagai garis lurus, keduanya digambarkan meningkat secara linier-yalni dalam proporsi langsung dengan jumlah unit yang diproduksi. Walaupun demikian, baik biaya tetap maupun biaya variable tidak harus selalu membentuk garis lurus. Sebagai contoh : biaya tetap berubah di saat semakin banyak peralatan modal atau ruang gudang yang digunakan; biaya tenaga kerja berubah sesuai dengan waktu lembur atau pada saat pekerja terlatih yang dipekerjakan; fungsi pendapatan dapat berubah sejalan dengan adanya factor-faktor seperti diskon penjualan. Dua pendekatan yang digunakan dalam analisis titik impas. 1. Pendekatan grafik (seperti pada gambar diatas) 2. Pendekatan aljabar  Kasus Produk Tunggal Titik impas dalam dollar dihitung sebagai berikut : Fixed cost BEP = --------------------- 1 – (V/P) Titik impas dalam unit : Fixed cost BEP = --------------------- P – V Keterangan : BEP = titik impas, V = biaya variabel, P = harga jual.  Kasus Multiproduk
  • 11. Hampir semua perusahaan, mulai dari perusahaan manufaktur hingga restoran (bahkan restoran cepat saji) memiliki beragam penawaran. Setiap penawarn dapat memiliki harga jual dan biaya variable yang berbeda. Dengan memanfaatkan analisis titik impas maka persamaan diubah untuk mencerminkan proporsi penjualan untuk setiap produk. Hal ini dilakukan dengan memberikan bobot pada kontribusi setiap produk pada proporsi penjualan. Formula analisis titik impas menjadi : Fixed cost BEP$ = -------------------------------------- ∑[ (1 – Vi/Pi) x (Wi)] Keterangan : BEP$ = titik impas dalam dollar, V = biaya variabel per unit, P = harga per unit, F = biaya tetap, W = presentase setiap produk dari total penjualan dalam dollar, i = setiap produk. Contoh : Informasi untuk Le Bistro, sebuah rumah makan Prancis, adalah sebagai berikut. Biaya tetap adalah $ 3,500 per bulan Produk Harga Biaya Variabel Forecast sales (unit) Roti isi daging $ 2.95 $ 1.25 7.000 Minuman ringan 0.80 0.30 7.000 Kentang panggang 1.55 0.47 5.000 The 0.75 0.25 5.000
  • 12. Salad 2.85 1.00 3.000 Dengan beragam penawaran ini, analisis titik impas dilakukan seperti pada kasus produk tunggal, kecuali pada perhitungan multiproduk, diberikan pembobotan produk berdasarkan proporsinya pada total penjualan. G. MENERAPKAN POHON KEPUTUSAN PADA KEPUTUSAN KAPASITAS Pengambilan keputusan merupakan unsur penting dalam manajemen operasional. Untuk mengambil atau membuat keputusan perencanaan kapasitas yang sukses terhadap permintaan yang tidak pasti, maka diperlukan pohon keputusan. Jadi, pohon keputusan dikembangkan untuk membantu para manajer membuat serangkaian yang melibatkan peristiwa ketidakpastian. Pohon keputusan (decision tree) merupakan sebuah tampilan grafis proses keputusan yang mengindikasikan alternatif keputusan yang ada, kondisi alami dan peluangnya, serta imbalan bagi setiap kombinasi alternatif keputusan dan kondisi alami. Kriteria yang paling sering digunakan untuk menganalisis pohon keputusan adalah EMV (Expected Monetary Value). EMV adalah nilai uang yang diperkirakan. Satu langkah awal analisis ini adalah menggambarkan pohon keputusan dan menetapkan konsekuensi finansial dari semua hasil untuk masalah tertentu. Menganalisis masalah menggunakan pohon keputusan mencakup lima langkah, yaitu: 1. Mendefinisikan masalah 2. Menggambar pohon keputusan 3. Menentukan peluang bagi kondisi alami 4. Memperkirakan imbalan bagi setiap kombinasi alternatif keputusan dan kondisi alami yang mungkin
  • 13. 5. Menyelesaikan masalah dengan menghitung EMV bagi setiap titik kondisi alami. Hal ini dilakukan dengan mengerjakannya dari belakang ke depan (backward), yaitu memulai dari sisi kanan pohon terus menuju ke titik keputusan di sebelah kirinya. Contoh Kasus Southern Hospital Supplies, sebuah perusahaan pembuat baju seragam rumah sakit sedang mempertimbangkan untuk menambah kapasitasnya. Pendekatan: Alternatif utama yang tersedia adalah tidak melakukan apa- apa, membangun sebuah pabrik kecil, sebuah pabrik ukuran sedang, atau sebuah pabrik ukuran besar. Fasilitas baru ini akan memproduksi baju seragam jenis baru, dan saat ini kemampuan pasar atau kemampuan potensial produk belum diketahui. Jika sebuah pabrik besar dibangun dan terdapat pasar yang menguntungkan, diperkirakan akan memperoleh laba sebesar $100.000 , sedangkan saat pasar tidak menguntungkan akan menghasilkan kerugian sebesar $90.000. Jika dibangun sebuah pabrik ukuran sedang akan menghasilkan laba $60.000 dengan kondisi pasar yang menguntungkan, sedangkan pada kondisi pasar yang tidak menguntungkan akan menghasilkan kerugian $10.000. Di sisi lain, sebuah pabrik kecil akan menghasilkan laba $40.000 pada kondisi pasar yang menguntungkan dan hanya merugi sebesar $5.000 saat pasar tidak menguntungkan. Tentu saja selalu ada pilihan untuk tidak melakukan apa pun. Penelitian pasar terkini mengindikasikan terdapat kemungkinan sebesar 0,4 bahwa pasar menguntungkan, yang berarti juga terdapat kemungkinan sebesar 0,6 bahwa pasar tidak menguntungkan. Dengan informasi ini, dapat dipilih alternatif yang akan menghasilkan nilai uang yang diperkirakan (expected monetary value, EMV) yang maksimal. Solusi: Buatlah pohon keputusan dan hitunglah EMV untuk setiap cabang.
  • 14. • EMV (pabrik besar) = (0,4)($100.000) + (0,6)(-$90.000) = -$14.000 • EMV (pabrik sedang) = (0,4)($60.000) + (0,6)(-$10.000) = $18.000 • EMV (pabrik kecil) = (0,4)($40.000) + (0,6)(-$5.000) = $13.000 • EMV (tidak melakukan apa-apa) = $0 Berdasarkan kriteria EMV, Southern harus membangun pabrik berukuran sedang. Jika Southern membuat banyak keputusan seperti ini, maka menentukan EMV untuk setiap cabang dan memilih EMV tertinggi merupakan kriteria keputusan yang baik. H. MENERAPKAN ANALISIS INVESTASI TERHADAP INVESTASI YANG DIPACU STRATEGI Manajer operasi merupakan pihak yang bertanggung jawab untuk return on investment (EOI). Dimana manajer harus memilih dari beragam pilihan keuangan juga alternatif kapasitas dan proses yang tersedia.
  • 15. P = F (1 + i ) n Analisisnya harus menunjukkan investasi modal, biaya variable, dan arus uang, begitu juga net present value. Net Present Value Net Present Value adalah cara menentukan nilai yang terpotong dari penerimaan kas di masa depan. Rumus Present Value P: present value F: future value i : tingkat suku bunga N : jumlah tahun Selain menghitung secara manual bisa juga kita melihat table yang sudah di sediakan.  Menentukan Net Present value dari penerimaan masa depan dengan nilai yang setara Investasi yang menghasilkan sedretan nilai uang yang sama dan seragam untuk menetapkan nilai sekarang dari sejumlah uang di masa depan yang dinamakan sebuah anuitas Rumus : S : nilai sekarang dari serangkaian penerimaan tahunan yang seragam R : penerimaan yang di terima dengan jumlah yang sama setiap tahun anuitas S= RX
  • 16. X : sebuah faktor yang terdapat dalam table atau dapat di hitung dengan rumus 1/(1+i)n Contoh soal: Medical Clinic berniat untuk berinvestasi pada sebuah peralatan kesehatan baru yang canggih . Alat ini akan menghasilkan pendapatan $ 7000 per tahun selama 5 tahun. Berapakah present value arus uang ini? Asumsikan tingkat suku bunga 6 % ? R= $7000 (4,212)= $29.484 Metode net Present Value merupakan satu metode terbaik untuk berbagai alternative presentasi. Cukup dengan menghitung present value darisemua arus uang untuk setiap alternative investasi. Saat harus memilih pilihalah net present value yang tertinggi karena lebih baik untuk di investasikan daripada investasi yang memiliki net present value rendah.  Menentukan Net Present Value Dari Penerimaan Masa depan dengan nilai yang berbeda Contoh soal : Investasi A Arus Uang Investasi B Arus Uang Tahun Nilai Sekarang pada 8% $ 10000 9000 8000 7000 $ 9000 9000 9000 9000 1 2 3 4 0,926 0,857 0,794 0,735 Perhitungan : Tahun Nilai Sekarang Investasi A Nilai Sekarang Investasi B
  • 17. 1 2 3 4 (0,926)($10.000)=$9260 (0,857)($9000) = 7713 (0,794)($8000) = 6352 (0,735)($7000) = 5146 (0,926)($9000 ) =$8834 (0,857)($9000) = 7713 (0,794)($9000) = 7146 (0,735)($9000) = 6615 Total Dikurangi investasi awal $ 28 470 - 25 000 $ 29 808 -26 000 Net Present Value $ 3470 $ 3808 Kriteria Net Present Value menunjukkan investasi B lebih menarik di bandingkan investasi A karena investasi B memiliki present value lebih tinggi. Walaupun Net Present Value merupakan salah satu pendekatan terbaik tetapi ada beberapa kelemahan yaitu : 1. Investasi dengan net present value yang sama mungkn memiliki proyeksi dan nilai sisa yang sangat berbeda 2. Investasi dengan net present value yang sama mungkin memiliki mungkin memiliki arus uang yang berbeda yang dapat membuat perbedaan yang sangat berarti dalam kemampuan perusahaan membayar tagihan.
  • 18. BAB III PENUTUP A. Simpulan Perencanaan kapasitas berusaha untuk mengintegrasikan faktor – faktor produksi untuk meminimasi ongkos fasilitas produksi. Dengan kata lain, keputusan – keputusan yang menyangkut kapasitas produksi harus mempertimbangkan faktor – faktor ekonomis fasilitas prosduksi tersebut, termasuknya di dalamnya efisiensi dan utilisasinya. B. Saran Perencanaan kapasitas digunakan pada setiap perusahaan, tetapi perencanaan kapasitas yang digunakan harus disesuaikan dengan jenis produk yang diproduksi. Perencanaan kapasitas tergantung pada keputusan manajer di setiap perusahaan.
  • 19. DAFTAR PUSTAKA Hadi, Musthofa.2008.http://markbiz.files.wordpress.com/2008/06/3-perencanaan kapasitas.pdf [07 Oktober 2012]. Handoko, Hani.1995.Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta. Heizer, Jay dan Barry Render. 2009. Manajemen Operasi. Jakarta: Salemba 4.