Bisnis internasional _14__yulia_ayu_priscilla__prof._dr._hapzi_ali__ir__cma__mm__mpm__operasi global dan manajemen rantai pasokan internasional__universitas_mercu_buana__2019
Similar to Bisnis internasional _14__yulia_ayu_priscilla__prof._dr._hapzi_ali__ir__cma__mm__mpm__operasi global dan manajemen rantai pasokan internasional__universitas_mercu_buana__2019
Similar to Bisnis internasional _14__yulia_ayu_priscilla__prof._dr._hapzi_ali__ir__cma__mm__mpm__operasi global dan manajemen rantai pasokan internasional__universitas_mercu_buana__2019 (20)
Bisnis internasional _14__yulia_ayu_priscilla__prof._dr._hapzi_ali__ir__cma__mm__mpm__operasi global dan manajemen rantai pasokan internasional__universitas_mercu_buana__2019
1. BISNIS INTERNASIONAL
Dosen : Hapzi, Prof. Dr. MM
Disusun Oleh :
YULIA AYU PRISCILLA / 43117010028
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2019
2. 1. Competive advantage, adalah Keunggulan kompetitif atau keunggulan bersaing adalah
kemampuan yang diperoleh melalui karakteristik dan sumber daya suatu perusahaan
untuk memiliki kinerja yang lebih tinggi dibandingkan perusahaan lain pada industri atau
pasar yang sama.
2. Strategi local, adalah membagi kewenangan dengan memberikan otonomi yang cukup
berarti pada setiap bisnis. Strategi : mendirikan perusahaan cabang, menyediakan
waralaba.
- Startegi internasional adalah menggunakan ekspor dan lisensi untuk memasuki pasar
global. Menguntungkan, dimana tingkat tanggapan lokal rendah dan pengurangan biaya
sedikit.
Keuntungan dan kerugian strategi internasional dan nasional :
- Keuntungan : Mampu memperendah biaya operasional, Memberi jalan/cara dengan
menambahkan atau memperkuat pertumbuhan domestic, Proses mengelola secara
strategi menjadi penuh tantangan dan lebih kompleks, Memberi konstribusi dalam
mencapai keuntungan skala ekonomi, Menjadi pesaing yang lebih kuat baik secara
domestic maupun internasional
- Kerugian : Menghadapi risiko ekonomi, strategi dan keuangan yang lebih besar,
Menemukan kesamaan di pasar maupun kapabilitas menjadi lebih sulit Untuk
memperoleh dan mengeksploitasi keuntungan adalah tidak mudah atupun tidak
otomatis.
A. Mengelola Rantai Pasokan Global
Manajemen rantai pasokan telah menjadi topik yang semakin populer dan penting secara
strategis dalam bisnis internasional dalam beberapa tahun belakangan. Rantai pasokan mengacu
pada aktifitas yang ada dalam memproduksi produk dan jasa perusahaan dan bagaimana aktifitas
ini terkait antara satu sama lain. Konsep manajemen rantai pasokan melibatkan penerapan
pendekatan sisitem total sampai pengelolaan aliran bahan baku, informasi, keuangan, dan jasa
keseluruhan di dalam dan di antara perusahaan rantai nilai dari pemasok bahan baku dan
komponen melalui fasilitas manufaktur dan pergudangan dan sampai ke pelanggan utama. Rantai
pasokan merupakan bagian intregal dari kualitas global dan inisiatif manajemen biaya. Sebab
biaya rantai pasokan umum perusahaan bisa mempresentasikan lebih dari 50 % aset dari 80 %
pendapatan. keterikatan persediaan dengan uang , maka ini menjadi suatu argumen bahwa tujuan
3. akhir sistem manajemen rantai pasokan yang efektif adalah untuk mengurangi persediaan ,
konsisten dengan persyaratan awal, yaitu produk perusahaan tersedia saat dibutuhkan dan sesuai
dengan kualitas dan kuantitas yang diinginkan.
Untuk alasan tersebut sangat penting untuk menyingkronkan operasi disetiap tahap rantai
pasokan untuk meminimalkan jumlah buffer dalam persediaan ini. Siklus hidup produk
yang lebih pendek dan kurang bisa diprediksi, serta dampak ekonomi, politik, dan kejadian sosial
yang tidak direncanakan telah menempatkan penekanan lebih jauh pada pencapaian kinerja
rantai pasokan yang efektif . teknologi baru, termasuk peralatan yang diaktifkan melalui web,
untuk perencanaan, eksekusi dan optimalisasi rantai pasokan telah meningkatkan ketersediaan
data dan intregasi dengan pemasok dan pelanggan, membantu meningkatkan daya saing
internasional perusahaan yang telah mengadopsi dan menguasai teknologi – teknologi ini.
B. Rancangan Produk Dan Jasa
Sebuah pendekatan tradisional rancangan produk disebut pendekatan over the wall. Hal
ini melibatkan pendekatan berurut ntuk merancang langkah pertama yaitu perancang
menyiapkan rancangan produk, diikuti dengan mengirimkan rancangan yang baru di buat ke
teknisi produksi perusahaan yang kemudian harus mengatasi permasalahan terkait produksi yang
sering kali disebabkan oleh pengabaian mereka dari aktifitas rancangan awal.
Sebuah pendekatan alternatif untuk merancang adalah mempromosikan partisipasi antar
fungsi pada tahap merancang, sehingga membantu mengidentifikasi dan menghindari banyaknya
potensi dalam pencarian sumber, manufaktur dan kesulitan lain yang bisa di kaitkan dengan
rancangan tertentu. Banyak perusahaan juga melibatkan perusahaan penting dalam aktifitas
perancangan untuk memastikan bahwa rancangan konsisten dengan kebutuhan pelanggan.
Menggunakan jenis pendekatan concurrent engineering ini memungkinkan rancangan yang
diajurkan menjadi subjek penilaian awal mengenai biaya, kualitas, dan dimensi kemampuan
untuk berproduksi, sehingga meningkatkan efisiensi dan efektifitas aktifitas produksi dan
manajemen rantai pasokan berkelanjutan. Tentu saja, keputusan merancang sering kali harus
diintregasikan dengan penilaian berbagai pertimbangan rantai pasokan.
C. Alasan Pencarian Sumber Secara Global
Sebuah hubungan yang erat terbentuk antara sumber global dan kepemilikan sumber –
sumber asing. Perdagangan antar perusahaan yang meliputi perdagangan antara perusahaan
4. induk dan afiliasi asingnya, berkontribusi 30 hingga 40% ekspor barang dan 35 hingga 45%
impor diAmerika Serikat.
Selain itu, tekanan persaingan dan penurunan siklus waktu konsep ke pasar dalam banyak
sektor produk dan jasa telah menyebabkan peningkatan pesat jumlah produk baru yang tersedia
dipasar. Telah diperkirakan bahwa setidaknya 50% produk yang saat ini beredar dipasar tidak
tersedia lima tahun lalu. Perkembangan ini telah menciptakan tekanan tambahan untuk mencari
pemasok diseluruh dunia yang bisa menyediakan input dengan harga dan kualitas bersaing serta
dengan respons cepat terhadap perubahan pasar.
D. Rancangan Sistem Manufaktur
Faktor- faktor yang terkait dalam operasi dari sistem manufaktur yang efisien mencakup :
1. Lokasi pabrik
Lokasi pabrik amat penting karena dampaknya pada biaya produksi dan distribusi yang
sering kali bertentangan. Keuntungan dari insentif pemerintah serta biaya lahan dan tenaga kerja
yang lebih rendah yang diperoleh dengan menempatkan pabrik jauh dari kota besar, mungkin di
imbangi oleh naiknya biaya gudang dan transportasi untuk melayani pasar tersebut. Setelah
memastikan bahwa ada cukup tenaga kerja, bahan baku, air dan energi yang tersedia mencari
lokasi dengan biaya terendah, atau lokasi dengan jumlah biaya produksi dan pengirimanya dapat
diminimalkan. Pilihan pertama manajemen mungkin akan dimodifikasi oleh permintaan pasar,
pengaruh lokasi pesaing, preferensi pegawai, dan kondisi yang ditetapkan oleh pihak berwenang
setempat.
Perusahaan yang datang ke sebuah negara untuk mengambil keuntungan dari biaya
tenaga kerja yang rendah dan mengekspor produksi memiliki produksi pabrik yang terbatas .
perusahaan – perusahaan tersebut harus terletak dizona pemrosesan ekspor.
2. Tata Letak Pabrik
Praktik modern menetapkan bahwa pengaturan mesin, personel dan fasilitas pelayanan harus
dibuat sebelum mendirikan bangunan. Dengan cara ini diakomodasi ketata letak yang dinilai
paling mampu untuk mencapai sistem produksi yang berfungsi dengan lancar.
Perancang harus berusaha untuk mencapai kegunaan maksimum dari ruang bangunan yang
mahal sekaligus menyediakan ruang untuk ekspansi setiap departemen dimasa mendatang.
Ruangan bisa dengan cepat menjadi penting jika proyeksi terutama untuk produk baru terbukti
terlalu pesimistis. Manajemen pabrik yang terletak dinegara berkembang bisa saja berusaha
5. untuk membatasi ruang fasilitas pegawai, dengan alasan bahwa standar hidup pekerja dinegara
tersebut rendah dan mereka akan memperoleh lebih sedikit hanya penghasilan hanya untuk
tenaga kerja. Namun sering kali hukum tenaga kerja asing lebih menuntut dibandingkan yang
ada dinegara asal.
3. Penanganan Bahan Baku
Penghematan yang cukup besar dalam biaya produksi bisa diperoleh dengan perencanaan
bahan baku yang matang. Manajer operasional sering kali tidak bisa mengapresiasi bahwa
penanganan bahan baku dapat menyebabkan cadangan berlebihan persediaan suku cadang yang
sebagian selesai menumpuk dibeberapa stasiun kerja, sementara dimesin mahal lainya
menganggur karena kekurangan pekerjaan. Hal ini juga mengkhawatirkan para pemasar karena
penanganan bahan baku yang buruk bisa mengakibatkan keterlambatan pengiriman dan
kerusakan barang yang pada akhirnya akan mengakibatkan pembatalan pesanan dan kehilangan
pelanggan. Oleh karena itu, pemasar harus disertakan dalam pendekatan pengendalian kualitas
total.
4. Unsur Manusia
Efektifitas sitem manufaktur tergantung pada manusia yang pada giliranya dipengaruhi oleh
sistem itu pula. Produktifitas menjadi buruk ketika kondisi cuaca sangat panas atau dingin,
kebisingan yang berlebihan atau kesalahan pencahayaan. Warna juga memengaruhi perilaku
manusia, warna yang pucat memberikan perasaan tenang dan tidak mengganggu, sementara
warna terang menarik perhatian. Untuk keamananan dan kemudahan operasi pengendalian mesin
– mesin yang diimpor harus diubah secara berkala untuk menampung lebih sedikit pekerja. Alat-
alat ekstra yang tidak diperlukan dinegara asal mungkin dibutuhkan.
Kritik Saya Mengenai Operasi Global Dan Manajemen Rantai Pasokan Internasional:
Persaingan global semakin meningkat seiring berjalannya usaha suatu perusahaan untuk
dapat masuk ke dalam pasar global. Oleh sebab itu, manajemen perusahaan internasional
maupun domestik mencari cara untuk dapat menurunkan biaya sambil tetap meningkatkan
produk dan jasa mereka agar tetap mampu berdaya saing.
Sebuah perusahaan akan menjadi perusahaan multinasional berdasarkan keuntungan
untuk mendirikan produksi dan kegiatan lainnya di lokasi asing. Perusahaan mengggoblasasikan
kegiatan mereka baik untuk memasok pasar dalam negeri-negeri mereka, dan untuk melayani
6. pasar luar negeri secara langsung. Menjaga kegiatan asing dalam struktur perusahaan
memungkinkan perusahaan menghindari biaya yang melekat oleh perantara, dengan entitas yang
terpisah sambil memanfaatkan pengetahuan perusahaan mereka sendiri
IMPLEMENTASI
Studi kasus industri otomotif PT Toyota.
A. Sejarah perusahaan Toyota
Toyota motors corporation didirikan pada september 1933 sebagai divisi mobil pabrik
tenun otomatis toyoda. Divisi mobil perusahaan tersebut kemudian dipisahkan pada 27 agustus
1937 untuk menciptakan toyota motor corporationseperti saat ini. Toyota merupakan pabrikan
mobil terbesar di dunia dalam unit sales dan net sales. Pabrikan terbesar di jepang ini
menghasilkan 8-8,5 juta unit mobil di seluruh dunia tiap tahunnya.
Dibandingkan dengan industri-industri otmaotif lain yang menggunakan nama pendirinya
sebagai meek dagang seperti honda yang didirikan oleh Soichiro Honda. Daimler Benz (Gottlieb
Daimler dan Kad Benz). Eord (Henry Eord), nama Toyoda tidaklah dipakai sebagai merek.
Karena berangkat dari pemikiran sederhana dan visi waktu itu, penyebutan Toyoda kurang enak
didengar dan tidak akrab dikenal sehingga diplesetkan menjadi Toyota.
B. Strategi rancangan produksi toyota
Berikut ini adalah beberapa srategi produksi yang dilakukan toyota motor corporation.
1. Inovasi produk tanpa henti
Inovasi baik dari segi mesin, kerangka, dan terutama desain mobil terus dikembangkan dengan
menyesuaikan pada hasil riset teerhadap perkembangan selera atau kebutuhan konsumen
desetiap region wilayah. Inovasi ini dilakukan agar toyota Motor CORPORATION dapat
memenuhi tujuan utamanya yaitu untuk menciptakan ever better cars untuk para pelanggan.
2. Peningkatan kapasitas pengembangan produk dan rantai penawaran (supply chain) untuk
meningkatkan kompetitif internasional
Toyota terus maju dengan meningkatkan kapasitas produksi yaitu dengan menambah lokasi
pabrik mobil diberbagai region/wilayah sesuai dengan tagline toyota :local procurement, locally
produced unit. Terkait hal ini, toyota telah menargetkan akan melakukan peningkatan kapasitas
produksi sebesar30% di akhir 2013 dibandingkan dengan kondisi akhir tahun 2009.
7. Pengembangan kapasitas produksi ini diharapkan akan mendorong terciptanya peningkatan
efisiensi produksi TMC
3. Reforming the monozukuri structure for making better cars
Penggunaan konsep ini dilakukan dalam rangka menciptakan produk yang semakin berkualitas
namun dengan harga terjangkau bagi masyarakat,. Ini penting dalam upaya TMC untuk bertahan
menghadapi persaingan di Competitive Marketyang semakin padat oleh pesaing.
Pada praktiknya terdapat tiga pilar dari struktur monozkuri yang dilaksanakan pada divisi
produksiTMC, yaitu :
a) One by one production
b) produce at the minimum speed for sale
c) selanjutnya konsep ini akan diaplikasikan pada sistem JIT Perusahaan dalam
memproduksi produk-produknya. Dengan demikian, lead time akan dipertahankan
seminimal mungkin dengan meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan.
4. pemasaran produk berdasarkan region
pemasaran produk toyota berbeda untuk setiap region/wilayah. Hal ini dilakukan dalam upaya
untuk memenuhi permintaan lokal. Sebagai contoh, antara perancis yang menjual 14 jenis
mobil Toyota dengan amerika yang menjual 18 jenis mobil toyota, hanya ada empat (4) jenis
mobil yang sama. Empat jenis mobil tersebut adalah yaris, RAV 4,Prius dan dan land cruiser.
Namun tidak hanya sampai disitu, dari empat jenis mobil tersebut pun ternyata harganya sampai
lebih murah 20.000 euro di Amerika daripada diperancis. Lebih lanjut untuk, penjualan di
Amerika mobil yang ditawarkan rata-rata adalah SUV atau crossover yaitu mobil-mobil yang
memang lebih sering digunakan di Amerika, daripada di Eropa yang rata-rata adalah mobil
compact yang didesain untuk perkotaan (e.g. Yaris,Auris)
berdasarkan EPRG Framework, toyota menggunakan pendekatan regiocentric artinya
menawarkan produk yang serupa untuk suatu region/wilayah yang disesuikan dengan budaya
dan kondisi ekonomi region/wilayah tersebut dalam upaya untuk memenuhi permintaan lokal .
Secar global, TMC Membagi region/wilayah pemasarnnya ke dalam 6 region wilayah, yaitu :
North America
Latin Amerika
Europa
Africa
8. Asia
Ocenia
5. Memperluas saluran produksi dengan menambah jumlah dealer
Toyota terus menambah dealer produk disetiapm wilayah dalam upaya untuk menguasai pasar di
wilayah tersebut. Untuk daerah pemasaran Indonesia, sampai dengan bulan maret 2012 lalu,
Toyota memiliki227 jumlah dealer yang bertambah sebesar 2% daripada jumlah dealer pada
tahun 2011. Pada tahun 2013 secara umum toyota merencanakan sebesar 48 dealer. Hal in
dilakukan salah satunya ialah demi memenuhikebutuhan pelanggan. Dealer toyota memang
memiliki peranan terhadap kepuasaan pelanggan karena dealer memiliki hubungan secara
langsung dengan pelanggan.
6. Memperluas pasar dengan Bekerja sama dengan perusahaan automobile
Lokal. Contoh dari strategi ini ialah ketika Toyota bekerja samadengan perusahaanautomobile
PSA Peugeot Kirloskar Group di Perancis. Contoh lainnya ialah pada TMC melakukan joint
venture dengan kirloskar group di Inidia yang memudahkan toyota dalam melakukan penetrasi
pasar di India.
DAFTAR PUSTAKA:
1. https://id.wikipedia.org/wiki/Keunggulan_kompetitif
2. (Abdul,2014)https://www.academia.edu/9710567/Bisnis_International_Operasi_Global_dan_Ra
ntai_Pasokan_International (4 Juli 2019, jam 11:31)
3. (Fajrin,2015) http://fajrinkhusnulkhotimah.blogspot.com/2015/05/v-
behaviorurldefaultvmlo_29.html (4 Juli 2019,Jam 11:57)