Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
YAMIN_LK. 2.2 Menentukan Solusi.pdf
1. NAMA : YAMIN.
NIM : A3S1 223 82
LK : 2.2
No
.
Eksplorasi alternatif solusi Solusi yang relevan Analisis penentuan
solusi.
Analisis alternatif
solusi
1 Masalah:
Kondisi kelas yang heterogen dimana
terdapat Peserta Didik
Berkebutuhan Khusus (PDBK).
Akar:
- Pemberlakuan kebijakan tentang
inclusiveness di sekolah
-
- Tidak dilaksanakannya identifikasi
terhadap PDBK.
-
- Digunakannya RPP one-size-fit-for-
all.`
Kajian Literatur:
UUD 1945 Pasal 31 ayat (1)
menyebutkan bahwa setiap warga
negara berhak mendapatkan
pendidikan termasuk anak-anak
Solusi yang relevan untuk
memenuhi tuntutan atau
amanat UUD 1945 terkait hak
pendidikan setiap anak dan
juga turunannya yaitu PP no.
13 tahun 2020 tentang
akomodasi yang layak untuk
peserta didik penyandang
disabilitas adalah
dilaksanakanya identifkasi
terhadap peserta didik
berkebutuhan khusus dan
dibuatnya RPP Akomodatif
untuk mengakomodasi PDBK.
Berdasarkan kajian
literatur:
Model Problem
Based Learning (PBL)
layak digunakan
untuk PDBK kelas
VII karena
merupakan salah
satu model
pembelajaran
tematik dan fleksibel
yang akan
disesuaikan dengan
kemampuan dari
hasil identifikasi.
Dengan menerapkan
model Problem
Based Learning
(PBL) dapat
Solusi dari tidak
terakomodirnya
layanan pendidikan
PDBK sesuai
kebutuahannya
pada kelas VII SMP
yang mempelajari
bahasa Inggris pada
materi kelas VII
adalah dengan
membuat RPP
Akomodatif dengan
menerapkan model
Problem Based
Learning (PBL).
2. yang memiliki keterbatasan atau
yang berada dalam kondisi kurang
beruntung.
Selanjutnya PP No. 13 Tahun 2020
tentang Akomodasi yang Layak
untuk Peserta Didik Penyandang
Disabilitas menyatakan bahwa salah
satu pemberian fasilitasi akomodasi
yang layak oleh pemerintah bagi
peserta didik dengan kebutuhan
khusus adalah penyiapan dan
penyediaan Pendidik dan Tenaga
Kependidikan yang cakap dan
profesional.
Taufiqurahman Kula dalam
bukunya Universal Learning
mengatakan pelaksanaan
pembelajaran bagi peserta didik
berkebutuhan khusus (PDBK)
idealnya selalu didasarkan pada
hasil identifikasi dan asesmen
sebelumnya. Hasil identifikasi yang
berbeda dari satu peserta didik
dengan peserta didik lainnya,
menjadikan adanya kebutuhan yang
RPP akomodatif yang dibuat
akan menggunakan Model
Pembelajaran Problem Based
Learning (PBL).
meningkatkan hasil
belajar siswa kelas
rendah
berkebutuhan
khusus.
Berdasarkan
beberapa hasil
penelitian yang
dibaca, dengan
menggunakan model
Problem Based
Learning (PBL) siswa
bisa mencapai KKM.
Penerapan model
Problem Based
Learning (PBL) di
kelas rendah,
dengan
mengemukakan
masalah sederhana
sesuai dengan
tujuan pembelajaran
yang akan
diajarkan.
3. berbeda sesuai dengan hambatan
yang mereka miliki.
Sejalan dengan hal tersebut, Dede
Khoeriah dalam bukunya modul
pembelajar Tunagrahita mengatakan
strategi pelaksanaan pembelajaran
yang akomodatif bagi keberagaman
peserta didik adalah implementasi
pembelajaran yang didasarkan pada
profil belajar siswa (PBS).
Berdasarkan hasil wawancara dan
pengamatan pada proses belajar
mengajar (PBM) di kelas, penulis
mendapati bahwa siswa dengan
PDBK ini tidak dapat mengikuti PBM
dengan normal seperti temannya
yang lain. Oleh karena itu
dibutuhkan intervensi atau
penyesuaian terhadap daya tangkap
dan cara belajar siswa tersebut.
4. 2. Masalah:
Siswa tidak dapat membuat Recount
Text sederhana dengan baik.
Akar:
- Guru tidak menggunakan media
belajar yang baik dalam
mengajarkan materi Recount Text.
- Siswa menghafal daftar verb II yang
panjang dari kamus dan tidak
usable.
Kajian Literatur:
Gambar Berseri (Pictures Series)
adalah salah satu jenis media
pembelajaran yang termasuk dalam
kategori gambar.
Mengutip dari Wright (1997,
sebagaimana dikutip dari Hakim
2010:34), mengatakan “pictures
series are pictures, which show some
actions or events in chronological
order. They tend to range from four to
eight pictures”
Solusi yang sesuai untuk
meningkatkan kemampuan
siswa dalam membuat recount
text sederhana adalah dengan
menerapkan Model
Pembelajaran Project Based
Learning (PjBL) dengan
menggunakan media Picture
Series dimana masalah yang
ada akan digunakan
sebagai starting point
dalam belajar. Siswa akan
mengikuti pembelajaran
dengan model PjBL
secara berkelompok dimana
mereka akan membuat gambar
berseri yang akan mereka
gunakan dalam memahami dan
membuat Recount Text. Guru
juga akan membuat daftar Verb
II yang relevan (useful dan
Dengan
mengoptimalkan model
pembelajaran PjBL
(Project Based Learning)
sebagai model
pembelajaran di kelas
dengan menggunakan
media Picture Series,
maka akan
memberikan dampak
diantaranya:
Meningkatkan
pemahaman dan
kemampuan siswa
dalam membuat
jenis recount text
yang sederhana.
Meningkatkan
keterampilan guru
dalam
melaksanakan
pembelajaran
berbasis proyek.
Penggunaan model
pembelajaran Project
Based Learning (PjBL)
yang dimana produk
yang dihasilkan
adalah media picture
series akan
meningkatkan
pemahaman siswa
terkait Recoount text.
PjBL berbasis media
Picture Series akan
menjawab masalah
dari rendahnya
pemahaman siswa
kelas VII SMP 6
Batauga dakam
membuat Recount
Text sederhana.
5. Sebih lanjut Lindstormberg (2004)
mengatakan bahwa “by using picture
series, the students will be interested
and will enjoy the teaching and
learning process. The pictures lead
the students to focus directly on
words” . Penggunaan Gambar
berseri akan membuat siswa lebih
tertarik dan lebih menikmati proses
belajar mengajar.
Langkah-langkah pengajaran Teks
Recount dengan menggunakan
gambar berseri menurut Nunan
(1991):
- - Berikan setiap anggota kelompok
sebuah gambar tentang, misalnya,
My Last Week Activity.
-
- - Setiap kelompok mendapat gambar
yang berbeda dengan gambar
anggota kelompok lainnya.
-
- - Jadi, dalam satu kelompok akan
ada empat gambar yang berbeda.
usable) serta mendesain LKPD
(Lembar Kerja Peserta
Didik) untuk memandu
aktivitas siswa
secara berkelompok selama p
embelajaran/selama
mengerjakan projek mereka.
Meningkatkan
kreatifitas dan
keterampilan siswa.
Siswa akan semakin
terampil dalam
membuat proyek
kebahasaan
Pembelajaran lebih
berpusat pada siswa
(student center)
6. -
- - Kemudian, berdasarkan gambar
yang diberikan, setiap kelompok
membuat satu kalimat atau lebih;
- Setiap kelompok mempresentasikan
pekerjaannya di depan kelas.
Firma Pradesta (2020) dalam
penelitiannya menemukan bahwa
siswa mengalami kesalahan
Misformation (misformation) dalam
membuat Recount Text. Kesalahan
salah formasi ditandai dengan
penggunaan struktur yang tidak
tepat atau penggunaan bentuk
morfem atau struktur yang salah.
Contoh: He gived me grapes. Dalam
sampel ini, siswa melakukan
kesalahan karena dia menggunakan
kata kerja yang salah dari bentuk
lampau yang seharusnya
menggunakan gave (He gave me
grapes). Dalam hal ini siswa salah
menggunakan morfem infleksional.
7. 3. Masalah:
Siswa kelas VII memiliki motivasi
belajar yang rendah dalam belajar
bahasa Inggris.
Akar:
Model pembelajaran yang digunakan
cenderung monoton berupa ceramah
serta kurang inovatif
Kajian Literatur:
Model pembelajaran Problem Based
Learning (PBL)
Anggraini, V. D.,& Mukhadis, A.
(2013) dalam penelitian mereka
mengemukakan bahwa penggunaan
model pembelajaran Problem Based
Learning dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa
dan hasil
belajar siswa.
http://journal.um.ac.id/index.php/ji
p/article/view/4211
Solusi yang relevan untuk
menyelesaikan masalah
rendahnya motivasi belajar
bahasa Inggris siswa kelas VII
SMPN 6 Batauga adalah dengan
menerapkan Model Problem
Based Learning (PBL) dengan
Menggunakan media
pembelajaran audio visual
berupa video pembelajaran.
PBL adalah metode
yang mengaitkan
materi belajar dengan
pengalama dunia nyata
atau kegiatan sehari-
hari peserta didik.
Pendekatan ini diyakini
akan dapat
meningkatkan motivasi
peserta didik karena
mereka dapat belajar
langsung masalah yang
terjadi dalam dunia
nyata sebagai sebuah
konteks bagi para siswa
dalam berlatih
bagaimana cara berfikir
kritis.
Adapun karakteristik
dari Problem Based
Learning yang juga
merupakan
kelebihannya adalah
sebagai berikut:
PBL yang
dikombinasikan dengan
media audio visual
kami yakini akan dapat
meningkatkan motivasi
belajar siswa karena
proses pembelajaran
dalam metode PBL
mengaitkan materi
dengan kehidupan nyata
siswa atau kegiatan
sehari-hari siswa.
Penggunaan Audio Visual
juga akan membuat PBM
menjadi lebihmenarik
sebab pada umumnya
peserta didik akan lebih
tertarik apabila
pembelajaran tidak
hanya terpusat pada apa
yang dikatakan guru dan
8. Menerapkan metode pembelajaran
kooperatif (Cooperative Learning)
Berdasarkan hasil penelitian Nasri,
Mehdi, dkk (2019) penerapan
pembelajaran Cooperative Learning
terbukti menunjukkan hasil yang
signifikan dalam meningkatkan
kemampuan Bahasa Inggris
sekaligus motivasi siswa.
https://cyberleninka.ru/article/n/th
e-impact-of-cooperative-learning-on-
developing-speaking-ability-and-
motivation-toward-learning-english
Memanfaatkan media pembelajaran
berbasis aplikasi mobile-game
Menurut Al-Haiqi (2019), salah satu
media pembelajaran menarik dan
inovatif yang dapat dimanfaatkan
guru guna menunjang proses
pembelajaran di kelas sekaligus
meningkatkan motivasi peserta didik
adalah penggunaan aplikasi mobile-
game.
- Learning becomes
more student-
centered
- The authentic
problems in the
readl word shape
the organizing
focus for learning
- Teachers act more
as fascilitator
then as the
leaders in the
classroom
- New information
is acquired
through self-
directed learning
- Learning occurs in
small group
Dari sini, dapar pula
disimpulkan bawah
kelebihan dari PBL
adalah manfaat metode
PBL antara lain :
- Memberikan
tantangan
buku, tetapi ada media
atau sumber lain yang
dapat dilihat dan
didengar seperti sebuah
video bersuara.
9. Hasil penelitian Al-Haiqi
menunjukkan bahwa motivasi dan
tingkat kepercayaan diri siswa
meningkat secara signifikan setelah
diterapkannya aplikasi mobile-game
dalam pembelajaran Bahasa Inggris.
https://ieeexplore.ieee.org/documen
t/8611332
Memanfaatkan media pembelajaran
berbasis video/Youtube
Menurut Yusri (2018) dalam
penelitiannya yang berjudul
“Efektivitas Penggunaan Media
Youtube berbasis Various
Approaches dalam Meningkatkan
Motivasi Belajar Bahasa Inggris”,
dapat disimpulkan bahwa
penggunaan media Youtube memiliki
pengaruh yang besar terhadap
meningkatnya motivasi siswa dalam
belajar Bahasa Inggris
https://ojs.unm.ac.id/eralingua/arti
cle/view/676
kepada peserta
didik serta
memberikan
kepuasan untuk
menemukan
pengetahuan
baru bagi peserta
didik.
- Motivasi yang
meningkat dalam
mengikuti PBL.
- Membantu
peserta didik
dalam
mentransfer
pengetahuan
peserta didik
untuk
memahami
masalah dunia
nyata.
- Membantu
peserta didik
untuk
mengembangkan
pengetahuan
barunya dan
11. 4. Masalah:
Peserta didik kelas VII SMPN 6
Batauga kesulitan dalam
memperkenalkan diri (Introducing
Myself) pada materi About Me.
Akar Masalah.
Eksposure bahasa Inggris yang
sangat kurang.
Siswa hanya belajar bahasa Inggris
dalam bentuk teori tanpa praktik.
Kajian literatur.
Menurut Al Ta’lim dalam journal
(2021) berjudul using language
games to enhance EFL students’s
speaking skill in indonesia
menyatakan bahwa
speaking is very important to learn
and mastering a speaking skill is one
of someone’s dreams in learning
english , it is one way of finding
Dari permasalahan sulitnya
peserta didik kelas VII SMP
Negeri 6 Batauga dalam
berbicara berbahasa Inggris
dalam memperkenalkan diri
pada materi About Me secara
lisan dengan baik dan benar
maka kami akan menyelesaikan
masalah dengan menggunakan
model pembelajaran problem
based Learning tekniknya
menggunakan game
(Permainan) ”Just A Minute ”
Dari hasil kajian
literatur dan seperti
yang disampikan oleh
Pasaribu Rosita
(2019) dalam jurnal
berjudul ‘pengaruh
penggunaan permainan
permainan Just a
Minute teknik pada
peningkatan
kelancaran siswa
berbicara’ menyatakan
bahwa permainan atau
games adalah
perpaduan latihan
bahasa dan juga
aktivitas yang
menyenangkan.
Sehingga dari kajian
literatur disimpulkan
bahwa Kelebihan
menggunakan games
adalah siswa akan
menjadi tertarik dan
akan menjadi lebih
aktif dalam bahasa
Inggris sedangkan
Solusi yang sesuai
untuk meningkatkan
kemampuan siswa
dalam mendorong
siswa agar mudah
memperkenalkan diri
pada materi About Me
mata pelajaran bahasa
Inggris adalah dengan
menerapkan Model
Pembelajaran
Problem Based
Learning (PBL)
dengan menggunakan
teknik Games Just A
minute untuk
mencairkan suasana
pembelajaran di dalam
kelas.
12. information through oral
communication.
Mariningsih Iyang jurnal (2020)
menyatakan bahwa berbicara adalah
merupakan keterampilan berbahasa
berbahasa yang bertujuan untuk
mengungkapkan dan
mengekspresikan ide, gagasan, serta
perasaan secara lisan.
Menurut Hartiwi jurnal (2021)
Pengaruh Pengaruh Game Hide a
word terhadap kemampuan
berbicara berbicara bahasa inggris
inggris siswa menyatakan bahwa
pembelajaran bahasa Inggris
ditujukan ditujukan tidak hanya
dalam penguasaan penguasaan
aturan grammar,tetapi juga dapat
menggunakan bahasa Inggris
aktif dengan baik.
kelemahannya adalah
guru menggunakan
banyak waktu untuk
mencari menyiapkan
dan menjelaskan
permainan tersebut.
Kelebihan
menggunakan problem
based learning
diantaranya: Peserta
didik dilatih untuk
berpikir kritisdan
terampil dalam
menyelesaikan suatu
permasalahan, bisa
nmeningkatkan
aktivitas peserta didik
di kelas, kegiatan
pembelajaran berjalan
berjalan lebih kondusif
dan efektif karena
peserta peserta didik
dtuntut untuk aktif
sedang kekurangannya
adalah memerlukan
banyak waktu
Siswa akan
mengikuti pembelajar
an dengan model PBL
secara berkelompok
dimana mereka akan
mendiskusikan hal-
ahal apa saja yang
akan disampaikan
ketika
memperkenalkan diri
dalam bahasa Inggris.
Dan lalu mencari
informasi yang relevam
dari sumber-sumber
yang ada termasuk
dari guru mereka.
13. menyelesaikan
materi,bagi peserta
didik yang tidak
terbiasa menganalisis
suatu masalah,
biasanya enggan untuk
mengerjakan, jika
jumlah peserta didik
dalam satu kelas
terlalu guru akan
kesulitan untuk
mengkondisikan
penugasan