SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
Aksioma Peluang
Eni Sumarminingsih, S.Si, MM
Notasi dan Terminologi
Ruang Contoh : Himpunan semua kemungkinan hasil suatu
percobaan dan dilambangkan dengan huruf S
Contoh
 Perhatikan percobaan pelemparan sebuah dadu bersisi enam.
Bila kita tertarik pada bilangan yang muncul,
ruang contohnya adalah S1 = {1,2,3,4,5,6}
Bila kita tertarik pada apakah bilangan yang muncul genap atau
ganjil
ruang contohnya adalah S2 = {genap, ganjil}
 Sebuah percobaan pelemparan dua koin dan pengamatan pada
sisi mana yang muncul,
ruang contohnya adalah S ={GG, GA, AG, AA}. Dimana G
melambangkan yang muncul adalah Gambar sedangkan A
melambangkan yang muncul adalah Angka
Kejadian : Suatu himpunan bagian dari ruang contoh
Contoh
 Kejadian terambilnya kartu hati dari seperangkat (52
helai) kartu bridge dapat dinyatakan sebagai A =
{hati} yang merupakan himpunan bagian dari ruang
contoh S = {hati, sekop, klaver, wajik}. Kejadian B
yaitu terambilnya kartu merah, B = {hati, wajik}
 Pada percobaan pelemparan 2 koin, E = {GG, GA}
adalah kejadian bahwa pada koin pertama muncul
Gambar. Sedangkan kejadian F = {GA, AA} adalah
kejadian pada koin kedua muncul Angka

 Kejadian

Sederhana : adalah suatu
kejadian yang dapat dinyatakan sebagai
suatu himpunan yang hanya terdiri dari
satu titik contoh.
 Kejadian majemuk : adalah suatu
kejadian yang dapat dinyatakan sebagai
gabungan dari beberapa kejadian
sederhana
Contoh
 Pada contoh pelemparan dua koin dengan S
={GG, GA, AG, AA}, kejadian munculnya
Gambar pada koin pertama dan Gambar pada
koin kedua adalah kejadian sederhana yang
dapat dilambangkan dengan A = {GG}.
Kejadian munculnya Gambar pada koin
pertama adalah kejadian majemuk yang dapat
dilambangkan dengan B = {GG, GA}
Pengolahan Kejadian
 Irisan

dua kejadian (A∩B) : adalah
kejadian yang mengandung semua
unsur persekutuan kejadian A dan
kejadian B
 Gabungan dua kejadian (A∪B) :
adalah kejadian yang mencakup semua
unsur atau anggota A atau B atau
keduanya
 Komplemen suatu kejadian (Ac) :
adalah himpunan semua anggota S
yang bukan anggota A
Contoh
 Misalkan A = {1,2,3,4,5} dan B = {2,4,6,8};
maka A∩B = {2,4}
 Bila R adalah himpunan semua pembayar
pajak dan S adalah himpunan semua orang
yang berusia di atas 65 tahun,
maka R∩S adalah himpunan semua
pembayar pajak yang berusia di atas 65 tahun
 Jika A = {2,3,5,8} dan B = {3,6,8},
maka A∪B = {2,3,5,6,8}





Jika M = {x|3<x<9} dan N = {y|5<y<12},
maka M∪N = {z|3<z<12}
Misalkan S = {buku, anjing, rokok, uang logam, peta,
perang}. Jika A = {anjing, perang, buku, rokok}
maka Ac = {uang logam, peta}
Misalkan K adalah kejadian terambilnya kartu merah
dari seperangkat kartu bridge dan S adalah ruang
contohnya yang berupa seluruh kartu tersebut.
Maka Kc adalah kejadian terambilnya kartu bukan
merah, yang berarti juga terambilnya kartu hitam.
 Dua

kejadian A dan B dikatakan saling
terpisah atau mutually exclusive bila
A∩B = ∅, artinya A dan B tidak
mempunyai unsur persekutuan
 Diagram

Venn : Representasi secara
grafis untuk mengilustrasikan logical
relations di antara kejadian – kejadian
Diagram Venn
 Bagian

yang diarsir : E∪F

 Bagian

yang diarsir E∩F
E



⊂F

Bagian yang diarsir Ec
Hukum – hukum operasi dari
gabungan, irisan dan komplemen
 Hukum

komutatif : A∪B = B∪A, A∩B =

B∩A
 Hukum Asosiatif : (A∪B) ∪C = A∪(B
∪C), (A∩B)∩C=A∩(B∩C)
 Hukum Distributif : (A∪B) ∩C = (A∩C) ∪
(B∩C), (A∩B) ∪C = (A∪C) ∩ (B∪C)
 Hukum De Morgan
c



  Ei  =  Eic


i =1
 i =1 
n

n

c

n


  Ei  =  Eic


i =1
 i =1 
n
Definisi Peluang dan Sifat – sifatnya
 Definisi

dalam term frekuensi relatif

n( E )
P( E ) = lim
n→∞ n

dengan P(E) = peluang kejadian E
n(E) = banyaknya kejadian E
n = banyak percobaan
 Definisi

berdasar pendekatan
aksiomatik modern
 Misalkan sebuah percobaan dengan
ruang contoh S. Untuk setiap kejadian E
dari ruang contoh S diasumsikan P(E)
terdefinisi dan memenuhi tiga aksioma
berikut :
 Aksioma 1 : 0 ≤ P(E) ≤ 1
 Aksioma 2 : P(S) = 1
 Aksioma

3 : Untuk barisan kejadian yang
saling lepas (mutually eksklusive) E1,
E2, …( yaitu kejadian kejadian dimana
Ei∩Ej = ∅ di mana i ≠ j),
∞
∞ 
P U Ei  = ∑P ( Ei )
i =1  i =1

dimana P(E) adalah peluang kejadian E
Contoh


Dalam percobaan pelemparan koin, jika kita mengasumsikan
bahwa peluang munculnya Gambar dan Angka sama besar,
maka P({G}) = P({A}) = ½. Tetapi jika kita mengasumsikan
bahwa koin tersebut tidak setimbang sehingga peluang
munculnya Gambar adalah dua kali peluang muncul Angka,
maka P({G}) = 2/3 dan P({A}) = 1/3



Jika sebuah dadu bermata 6 dilemparkan dan misalkan peluang
munculnya tiap sisi adalah sama, maka P({1}) = P({2}) = P({3}) =
P({4}) = P({5}) = P({6}) = 1/6. Dari aksioma 3, kita akan dapat
mengetahui peluang kejadian munculnya mata dadu genap
adalah
P({2,4,6}) = P({2}) + P({4}) + P({6}) = 1/6 + 1/6 + 1/6 = 3/6 = 1/2
Proposisi yang berkaian dengan
peluang
 Proposisi

1:
P(Ec) = 1 – P(E)
 Proposisi 2
Jika E ⊂ F, maka P(E) ≤ P(F)
 Proposisi 3 :
P(E∪F)= P(E) + P(F) – P(E∩F)
Contoh
 Misalkan P = {a, i, u ,e ,o} dan R adalah {b, c, d, f, g},
maka P∩R = ∅. P dan R adalah dua kejadian yang
saling terpisah atau mutually exlusive.


Pada percobaan pelemparan dadu bermata 6, A
adalah kejadian munculnya mata dadu genap dan B
adalah kejadian munculnya mata dadu 3.
A dan B adalah dua kejadian yang mutually exclusive.
 Proposisi

4:

P(E1∪E2∪…∪En)
= ∑P( E ) −∑P( E  E ) +... +
(−1)
∑ P( E ∩ E ∩ ... ∩ E ) +
…+(-1)n+1P(E1∩E2∩…∩En)
 Penjumlahan
P(Ei1∩Ei2∩…∩Eir)
diambil dari semua himpunan bagian
berukuran r yang mungkin dari himpunan
{1,2,…,n}
n

i =1

i

r +1

i1

i1 <i2

i1 <i2 <...<ir

i1

i2

i2

ir
 Diasumsikan

bahwa semua hasil dalam ruang
contoh mempunyai peluang terjadi yang sama.
 Misalkan suatu percobaan dengan ruang
contoh terbatas, S = {1,2,…,N}, maka
diasumsikan

P{1}= P{2}=…= P{N}
 sehingga P({i}) = 1/N
 dan P(E) = banyaknya titik dalam E/
banyaknya titik dalam S
Contoh
 Dalam pelemparan dua koin, ruang contohnya adalah {GG, GA,
AG, AA}. Sehingga masing – masing titik contoh memiliki peluang
¼ untuk terjadi. Peluang terjadinya kejadian A yaitu munculnya
Gambar pada koin pertama 2/4 karena kejadian A mengandung
dua titik contoh.


Dalam kejadian pelemparan dua dadu, terdapat 36 titik contoh
dalam ruung contohnya sehingga masing – masing titik contoh
mempunyai peluang 1/36 untuk terjadi. Kejadian C yaitu kejadian
penjumlahan mata dadu yang keluar adalah tujuh mengandung 6
titik contoh yaitu (1,6), (2,5), (3,4), (4,3), (5,2) dan (6,1). Sehingga
peluang kejadian C adalah 6/36 = 1/6.
 Definisi

berdasar term ukuran
keyakinan: peluang merupakan ukuran
keyakinan seseorang pada pernyataan
yang dinyatakan olehnya
 Bersifat sangat subyektif dan
dipengaruhi oleh pengetahuan dan
pengalaman orang yang menyatakan
peluang tersebut
Soal - soal
1. Sebuah koin dilempar tiga kali dan sisi
apa yang muncul diamati (Gambar
atau Angka)



Daftarkan ruang contohnya.
Daftarkan unsur yang menyusun kejadian
A = kejadian muncul sedikitnya dua
Gambar, kejadian B = kejadian muncul
Gambar pada dua koin pertama dan C =
kejadian muncul Angka pada pelemparan
terakhir
2. Dari 5 orang laki – laki dan 4 orang
perempuan akan dipilih 3 orang
sebagai wakil dari suatu partai yang
akan dikirim untuk menghadiri suatu
konferensi. Berapa peluang yang
terpilih adalah (a) ketiganya laki – laki
(b) ketiganya perempuan dan (c) 1 laki
– laki dan 2 perempuan

More Related Content

What's hot

Jenis dan operasi matriks
Jenis dan operasi matriksJenis dan operasi matriks
Jenis dan operasi matriksSafran Nasoha
 
Analisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1cAnalisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1cUmmu Zuhry
 
Homomorfisma grup
Homomorfisma grupHomomorfisma grup
Homomorfisma grupYadi Pura
 
Integral Riemann Stieltjes
Integral Riemann StieltjesIntegral Riemann Stieltjes
Integral Riemann StieltjesJoko Soebagyo
 
Persamaan Diferensial Orde 2 Variasi Parameter
Persamaan Diferensial  Orde 2 Variasi ParameterPersamaan Diferensial  Orde 2 Variasi Parameter
Persamaan Diferensial Orde 2 Variasi ParameterDian Arisona
 
Supremum dan infimum
Supremum dan infimum  Supremum dan infimum
Supremum dan infimum Rossi Fauzi
 
Makalah geseran (translasi)
Makalah geseran (translasi)Makalah geseran (translasi)
Makalah geseran (translasi)Nia Matus
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1Arvina Frida Karela
 
geometri analitik
geometri analitikgeometri analitik
geometri analitikputriyani13
 
Distribusi hipergeometrik
Distribusi hipergeometrikDistribusi hipergeometrik
Distribusi hipergeometrikAniklestari1997
 
Analisis Vektor ( Bidang )
Analisis Vektor ( Bidang )Analisis Vektor ( Bidang )
Analisis Vektor ( Bidang )Phe Phe
 
Centralizers, normalizers, center, stabilizers
Centralizers, normalizers, center, stabilizersCentralizers, normalizers, center, stabilizers
Centralizers, normalizers, center, stabilizerswahyuhenky
 
KONSEP DASAR PROBABILITAS
KONSEP DASAR PROBABILITASKONSEP DASAR PROBABILITAS
KONSEP DASAR PROBABILITASHusna Sholihah
 
Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2Charro NieZz
 

What's hot (20)

Jenis dan operasi matriks
Jenis dan operasi matriksJenis dan operasi matriks
Jenis dan operasi matriks
 
Analisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1cAnalisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1c
 
Homomorfisma grup
Homomorfisma grupHomomorfisma grup
Homomorfisma grup
 
Grup siklik
Grup siklikGrup siklik
Grup siklik
 
Integral Riemann Stieltjes
Integral Riemann StieltjesIntegral Riemann Stieltjes
Integral Riemann Stieltjes
 
Matematika diskrit
Matematika diskritMatematika diskrit
Matematika diskrit
 
Persamaan Diferensial Orde 2 Variasi Parameter
Persamaan Diferensial  Orde 2 Variasi ParameterPersamaan Diferensial  Orde 2 Variasi Parameter
Persamaan Diferensial Orde 2 Variasi Parameter
 
Supremum dan infimum
Supremum dan infimum  Supremum dan infimum
Supremum dan infimum
 
Makalah geseran (translasi)
Makalah geseran (translasi)Makalah geseran (translasi)
Makalah geseran (translasi)
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1
 
geometri analitik
geometri analitikgeometri analitik
geometri analitik
 
Distribusi hipergeometrik
Distribusi hipergeometrikDistribusi hipergeometrik
Distribusi hipergeometrik
 
Analisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1cAnalisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1c
 
Analisis Vektor ( Bidang )
Analisis Vektor ( Bidang )Analisis Vektor ( Bidang )
Analisis Vektor ( Bidang )
 
Polinomial tak tereduksi
Polinomial tak tereduksiPolinomial tak tereduksi
Polinomial tak tereduksi
 
Centralizers, normalizers, center, stabilizers
Centralizers, normalizers, center, stabilizersCentralizers, normalizers, center, stabilizers
Centralizers, normalizers, center, stabilizers
 
Prinsip Inklusi Eksklusi
Prinsip Inklusi EksklusiPrinsip Inklusi Eksklusi
Prinsip Inklusi Eksklusi
 
KONSEP DASAR PROBABILITAS
KONSEP DASAR PROBABILITASKONSEP DASAR PROBABILITAS
KONSEP DASAR PROBABILITAS
 
Geometri analitik ruang
Geometri analitik ruangGeometri analitik ruang
Geometri analitik ruang
 
Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2
 

Viewers also liked (19)

Ch20
Ch20Ch20
Ch20
 
Proses stokastik
Proses stokastikProses stokastik
Proses stokastik
 
Hci [1]introduction
Hci [1]introductionHci [1]introduction
Hci [1]introduction
 
E3 chap-07
E3 chap-07E3 chap-07
E3 chap-07
 
Imk pertemuan-2-compress
Imk pertemuan-2-compressImk pertemuan-2-compress
Imk pertemuan-2-compress
 
E3 chap-17-extra
E3 chap-17-extraE3 chap-17-extra
E3 chap-17-extra
 
Kitab sistem operasi 4.0 [masyarakat digital gotong royong]
Kitab sistem operasi 4.0 [masyarakat digital gotong royong]Kitab sistem operasi 4.0 [masyarakat digital gotong royong]
Kitab sistem operasi 4.0 [masyarakat digital gotong royong]
 
Ch10
Ch10Ch10
Ch10
 
E3 chap-19
E3 chap-19E3 chap-19
E3 chap-19
 
Ch14 security
Ch14   securityCh14   security
Ch14 security
 
Ch19
Ch19Ch19
Ch19
 
E3 chap-04-extra
E3 chap-04-extraE3 chap-04-extra
E3 chap-04-extra
 
Hci [2]human
Hci [2]humanHci [2]human
Hci [2]human
 
Hci [3]computer
Hci [3]computerHci [3]computer
Hci [3]computer
 
Ch23
Ch23Ch23
Ch23
 
Ch3 processes
Ch3   processesCh3   processes
Ch3 processes
 
Ch18
Ch18Ch18
Ch18
 
Ch3 a
Ch3 aCh3 a
Ch3 a
 
E3 chap-05
E3 chap-05E3 chap-05
E3 chap-05
 

Similar to Aksioma Peluang

STD BAB 7 ATURAN PENCACAHAN DAN PELUANG.pptx
STD BAB 7 ATURAN PENCACAHAN DAN PELUANG.pptxSTD BAB 7 ATURAN PENCACAHAN DAN PELUANG.pptx
STD BAB 7 ATURAN PENCACAHAN DAN PELUANG.pptxdindaspd2000
 
Peluang suatu kejadian kelompok 7 ok
Peluang suatu kejadian kelompok 7 okPeluang suatu kejadian kelompok 7 ok
Peluang suatu kejadian kelompok 7 okAnha Anha
 
Matematika Kelas 9 - BAB PELUANG
Matematika Kelas 9 - BAB PELUANGMatematika Kelas 9 - BAB PELUANG
Matematika Kelas 9 - BAB PELUANGnissayyo
 
Ruang sampel dan titik sampel plus contoh soal
Ruang sampel dan titik sampel plus contoh soalRuang sampel dan titik sampel plus contoh soal
Ruang sampel dan titik sampel plus contoh soalMakna Pujarka
 
ITP UNS SEMESTER 2 Teori peluang 1
ITP UNS SEMESTER 2 Teori peluang 1ITP UNS SEMESTER 2 Teori peluang 1
ITP UNS SEMESTER 2 Teori peluang 1Fransiska Puteri
 
Statistika: Peluang
Statistika: PeluangStatistika: Peluang
Statistika: PeluangJidun Cool
 
5c mia-ap-peluang
5c mia-ap-peluang5c mia-ap-peluang
5c mia-ap-peluangN0Uli
 
Lukman matstat
Lukman matstatLukman matstat
Lukman matstatLukman
 
Lukman matstat
Lukman matstatLukman matstat
Lukman matstatLukman
 
PEMBAHASAN MATEMATIKA PELUANG SUATU KEJADIAN
PEMBAHASAN MATEMATIKA PELUANG SUATU KEJADIANPEMBAHASAN MATEMATIKA PELUANG SUATU KEJADIAN
PEMBAHASAN MATEMATIKA PELUANG SUATU KEJADIANDLucas2
 
Makalah peluang new
Makalah peluang newMakalah peluang new
Makalah peluang newYusrin21
 
Presentasi Materi Peluang
Presentasi Materi PeluangPresentasi Materi Peluang
Presentasi Materi Peluangermamagdalena
 
fdokumen.com_presentasi-materi-peluang.ppt
fdokumen.com_presentasi-materi-peluang.pptfdokumen.com_presentasi-materi-peluang.ppt
fdokumen.com_presentasi-materi-peluang.pptAugusSitumorang1
 

Similar to Aksioma Peluang (20)

Aksioma peluang
Aksioma peluangAksioma peluang
Aksioma peluang
 
STD BAB 7 ATURAN PENCACAHAN DAN PELUANG.pptx
STD BAB 7 ATURAN PENCACAHAN DAN PELUANG.pptxSTD BAB 7 ATURAN PENCACAHAN DAN PELUANG.pptx
STD BAB 7 ATURAN PENCACAHAN DAN PELUANG.pptx
 
Peluang suatu kejadian kelompok 7 ok
Peluang suatu kejadian kelompok 7 okPeluang suatu kejadian kelompok 7 ok
Peluang suatu kejadian kelompok 7 ok
 
Matematika Kelas 9 - BAB PELUANG
Matematika Kelas 9 - BAB PELUANGMatematika Kelas 9 - BAB PELUANG
Matematika Kelas 9 - BAB PELUANG
 
Materi Peluang
Materi PeluangMateri Peluang
Materi Peluang
 
Ruang sampel dan titik sampel plus contoh soal
Ruang sampel dan titik sampel plus contoh soalRuang sampel dan titik sampel plus contoh soal
Ruang sampel dan titik sampel plus contoh soal
 
ITP UNS SEMESTER 2 Teori peluang 1
ITP UNS SEMESTER 2 Teori peluang 1ITP UNS SEMESTER 2 Teori peluang 1
ITP UNS SEMESTER 2 Teori peluang 1
 
Statistika: Peluang
Statistika: PeluangStatistika: Peluang
Statistika: Peluang
 
5c mia-ap-peluang
5c mia-ap-peluang5c mia-ap-peluang
5c mia-ap-peluang
 
peluang by
peluang by peluang by
peluang by
 
Kaidah pencacahan dan peluang
Kaidah pencacahan dan peluangKaidah pencacahan dan peluang
Kaidah pencacahan dan peluang
 
Lukman matstat
Lukman matstatLukman matstat
Lukman matstat
 
Lukman matstat
Lukman matstatLukman matstat
Lukman matstat
 
Peluang
PeluangPeluang
Peluang
 
peluang
peluangpeluang
peluang
 
Peluang SUPM.pptx
Peluang SUPM.pptxPeluang SUPM.pptx
Peluang SUPM.pptx
 
PEMBAHASAN MATEMATIKA PELUANG SUATU KEJADIAN
PEMBAHASAN MATEMATIKA PELUANG SUATU KEJADIANPEMBAHASAN MATEMATIKA PELUANG SUATU KEJADIAN
PEMBAHASAN MATEMATIKA PELUANG SUATU KEJADIAN
 
Makalah peluang new
Makalah peluang newMakalah peluang new
Makalah peluang new
 
Presentasi Materi Peluang
Presentasi Materi PeluangPresentasi Materi Peluang
Presentasi Materi Peluang
 
fdokumen.com_presentasi-materi-peluang.ppt
fdokumen.com_presentasi-materi-peluang.pptfdokumen.com_presentasi-materi-peluang.ppt
fdokumen.com_presentasi-materi-peluang.ppt
 

Recently uploaded

KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 

Recently uploaded (20)

KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 

Aksioma Peluang

  • 2. Notasi dan Terminologi Ruang Contoh : Himpunan semua kemungkinan hasil suatu percobaan dan dilambangkan dengan huruf S Contoh  Perhatikan percobaan pelemparan sebuah dadu bersisi enam. Bila kita tertarik pada bilangan yang muncul, ruang contohnya adalah S1 = {1,2,3,4,5,6} Bila kita tertarik pada apakah bilangan yang muncul genap atau ganjil ruang contohnya adalah S2 = {genap, ganjil}  Sebuah percobaan pelemparan dua koin dan pengamatan pada sisi mana yang muncul, ruang contohnya adalah S ={GG, GA, AG, AA}. Dimana G melambangkan yang muncul adalah Gambar sedangkan A melambangkan yang muncul adalah Angka
  • 3. Kejadian : Suatu himpunan bagian dari ruang contoh Contoh  Kejadian terambilnya kartu hati dari seperangkat (52 helai) kartu bridge dapat dinyatakan sebagai A = {hati} yang merupakan himpunan bagian dari ruang contoh S = {hati, sekop, klaver, wajik}. Kejadian B yaitu terambilnya kartu merah, B = {hati, wajik}  Pada percobaan pelemparan 2 koin, E = {GG, GA} adalah kejadian bahwa pada koin pertama muncul Gambar. Sedangkan kejadian F = {GA, AA} adalah kejadian pada koin kedua muncul Angka 
  • 4.  Kejadian Sederhana : adalah suatu kejadian yang dapat dinyatakan sebagai suatu himpunan yang hanya terdiri dari satu titik contoh.  Kejadian majemuk : adalah suatu kejadian yang dapat dinyatakan sebagai gabungan dari beberapa kejadian sederhana
  • 5. Contoh  Pada contoh pelemparan dua koin dengan S ={GG, GA, AG, AA}, kejadian munculnya Gambar pada koin pertama dan Gambar pada koin kedua adalah kejadian sederhana yang dapat dilambangkan dengan A = {GG}. Kejadian munculnya Gambar pada koin pertama adalah kejadian majemuk yang dapat dilambangkan dengan B = {GG, GA}
  • 6. Pengolahan Kejadian  Irisan dua kejadian (A∩B) : adalah kejadian yang mengandung semua unsur persekutuan kejadian A dan kejadian B  Gabungan dua kejadian (A∪B) : adalah kejadian yang mencakup semua unsur atau anggota A atau B atau keduanya  Komplemen suatu kejadian (Ac) : adalah himpunan semua anggota S yang bukan anggota A
  • 7. Contoh  Misalkan A = {1,2,3,4,5} dan B = {2,4,6,8}; maka A∩B = {2,4}  Bila R adalah himpunan semua pembayar pajak dan S adalah himpunan semua orang yang berusia di atas 65 tahun, maka R∩S adalah himpunan semua pembayar pajak yang berusia di atas 65 tahun  Jika A = {2,3,5,8} dan B = {3,6,8}, maka A∪B = {2,3,5,6,8}
  • 8.    Jika M = {x|3<x<9} dan N = {y|5<y<12}, maka M∪N = {z|3<z<12} Misalkan S = {buku, anjing, rokok, uang logam, peta, perang}. Jika A = {anjing, perang, buku, rokok} maka Ac = {uang logam, peta} Misalkan K adalah kejadian terambilnya kartu merah dari seperangkat kartu bridge dan S adalah ruang contohnya yang berupa seluruh kartu tersebut. Maka Kc adalah kejadian terambilnya kartu bukan merah, yang berarti juga terambilnya kartu hitam.
  • 9.  Dua kejadian A dan B dikatakan saling terpisah atau mutually exclusive bila A∩B = ∅, artinya A dan B tidak mempunyai unsur persekutuan
  • 10.  Diagram Venn : Representasi secara grafis untuk mengilustrasikan logical relations di antara kejadian – kejadian
  • 11. Diagram Venn  Bagian yang diarsir : E∪F  Bagian yang diarsir E∩F
  • 13. Hukum – hukum operasi dari gabungan, irisan dan komplemen  Hukum komutatif : A∪B = B∪A, A∩B = B∩A  Hukum Asosiatif : (A∪B) ∪C = A∪(B ∪C), (A∩B)∩C=A∩(B∩C)  Hukum Distributif : (A∪B) ∩C = (A∩C) ∪ (B∩C), (A∩B) ∪C = (A∪C) ∩ (B∪C)  Hukum De Morgan c     Ei  =  Eic   i =1  i =1  n n c n     Ei  =  Eic   i =1  i =1  n
  • 14. Definisi Peluang dan Sifat – sifatnya  Definisi dalam term frekuensi relatif n( E ) P( E ) = lim n→∞ n dengan P(E) = peluang kejadian E n(E) = banyaknya kejadian E n = banyak percobaan
  • 15.  Definisi berdasar pendekatan aksiomatik modern  Misalkan sebuah percobaan dengan ruang contoh S. Untuk setiap kejadian E dari ruang contoh S diasumsikan P(E) terdefinisi dan memenuhi tiga aksioma berikut :  Aksioma 1 : 0 ≤ P(E) ≤ 1  Aksioma 2 : P(S) = 1
  • 16.  Aksioma 3 : Untuk barisan kejadian yang saling lepas (mutually eksklusive) E1, E2, …( yaitu kejadian kejadian dimana Ei∩Ej = ∅ di mana i ≠ j), ∞ ∞  P U Ei  = ∑P ( Ei ) i =1  i =1 dimana P(E) adalah peluang kejadian E
  • 17. Contoh  Dalam percobaan pelemparan koin, jika kita mengasumsikan bahwa peluang munculnya Gambar dan Angka sama besar, maka P({G}) = P({A}) = ½. Tetapi jika kita mengasumsikan bahwa koin tersebut tidak setimbang sehingga peluang munculnya Gambar adalah dua kali peluang muncul Angka, maka P({G}) = 2/3 dan P({A}) = 1/3  Jika sebuah dadu bermata 6 dilemparkan dan misalkan peluang munculnya tiap sisi adalah sama, maka P({1}) = P({2}) = P({3}) = P({4}) = P({5}) = P({6}) = 1/6. Dari aksioma 3, kita akan dapat mengetahui peluang kejadian munculnya mata dadu genap adalah P({2,4,6}) = P({2}) + P({4}) + P({6}) = 1/6 + 1/6 + 1/6 = 3/6 = 1/2
  • 18. Proposisi yang berkaian dengan peluang  Proposisi 1: P(Ec) = 1 – P(E)  Proposisi 2 Jika E ⊂ F, maka P(E) ≤ P(F)  Proposisi 3 : P(E∪F)= P(E) + P(F) – P(E∩F)
  • 19. Contoh  Misalkan P = {a, i, u ,e ,o} dan R adalah {b, c, d, f, g}, maka P∩R = ∅. P dan R adalah dua kejadian yang saling terpisah atau mutually exlusive.  Pada percobaan pelemparan dadu bermata 6, A adalah kejadian munculnya mata dadu genap dan B adalah kejadian munculnya mata dadu 3. A dan B adalah dua kejadian yang mutually exclusive.
  • 20.  Proposisi 4: P(E1∪E2∪…∪En) = ∑P( E ) −∑P( E  E ) +... + (−1) ∑ P( E ∩ E ∩ ... ∩ E ) + …+(-1)n+1P(E1∩E2∩…∩En)  Penjumlahan P(Ei1∩Ei2∩…∩Eir) diambil dari semua himpunan bagian berukuran r yang mungkin dari himpunan {1,2,…,n} n i =1 i r +1 i1 i1 <i2 i1 <i2 <...<ir i1 i2 i2 ir
  • 21.  Diasumsikan bahwa semua hasil dalam ruang contoh mempunyai peluang terjadi yang sama.  Misalkan suatu percobaan dengan ruang contoh terbatas, S = {1,2,…,N}, maka diasumsikan  P{1}= P{2}=…= P{N}  sehingga P({i}) = 1/N  dan P(E) = banyaknya titik dalam E/ banyaknya titik dalam S
  • 22. Contoh  Dalam pelemparan dua koin, ruang contohnya adalah {GG, GA, AG, AA}. Sehingga masing – masing titik contoh memiliki peluang ¼ untuk terjadi. Peluang terjadinya kejadian A yaitu munculnya Gambar pada koin pertama 2/4 karena kejadian A mengandung dua titik contoh.  Dalam kejadian pelemparan dua dadu, terdapat 36 titik contoh dalam ruung contohnya sehingga masing – masing titik contoh mempunyai peluang 1/36 untuk terjadi. Kejadian C yaitu kejadian penjumlahan mata dadu yang keluar adalah tujuh mengandung 6 titik contoh yaitu (1,6), (2,5), (3,4), (4,3), (5,2) dan (6,1). Sehingga peluang kejadian C adalah 6/36 = 1/6.
  • 23.  Definisi berdasar term ukuran keyakinan: peluang merupakan ukuran keyakinan seseorang pada pernyataan yang dinyatakan olehnya  Bersifat sangat subyektif dan dipengaruhi oleh pengetahuan dan pengalaman orang yang menyatakan peluang tersebut
  • 24. Soal - soal 1. Sebuah koin dilempar tiga kali dan sisi apa yang muncul diamati (Gambar atau Angka)   Daftarkan ruang contohnya. Daftarkan unsur yang menyusun kejadian A = kejadian muncul sedikitnya dua Gambar, kejadian B = kejadian muncul Gambar pada dua koin pertama dan C = kejadian muncul Angka pada pelemparan terakhir
  • 25. 2. Dari 5 orang laki – laki dan 4 orang perempuan akan dipilih 3 orang sebagai wakil dari suatu partai yang akan dikirim untuk menghadiri suatu konferensi. Berapa peluang yang terpilih adalah (a) ketiganya laki – laki (b) ketiganya perempuan dan (c) 1 laki – laki dan 2 perempuan