SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
METODE NEWTON
Dalam analisis numerik, metode Newton (juga dikenal sebagai metode Newton-
Raphson), yang mendapat nama dari Isaac Newton dan Joseph Raphson, merupakan metode
yang paling dikenal untuk mencari hampiran terhadap akar fungsi riil. Metode Newton-
Raphson adalah metode pencarian akar suatu fungsi f(x) dengan pendekatan satu titik, dimana
fungsi f(x) mempunyai turunan.
Metode ini dianggap lebih mudah dari Metode Bagi-Dua (Bisection Method) karena
metode ini menggunakan pendekatan satu titik sebagai titik awal. Semakin dekat titik awal yang
kita pilih dengan akar sebenarnya, maka semakin cepat konvergen ke akarnya. Metode Newton
merupakan metode iterasi untuk menyelesaikan persamaan f(x) = 0 dengan mengasumsikan f
mempunyai turunan kontinu f’. Metode ini menggunakan garis lurus sebagai hampiran fungsi
pada suatu selang. Tapi garis lurus yang digunakan adalah garis singgung.
Metode Newton-Raphson dapat diturunkan berdasarkan interpretasi geometrik ( sebuah
metode alternatif yang didasarkan pada Deret Taylor ). Seperti pada gambar, turunan pertama
pada xn adalah ekuivalen terhadap kemiringan :
𝑓′(𝑥 𝑛) =
𝑓(𝑥 𝑛) − 0
𝑥 𝑛 − 𝑥 𝑛+1
yang dapat diatur kembali menjadi :
𝑥 𝑛+1 = 𝑥 𝑛 −
𝑓(𝑥 𝑛)
𝑓′(𝑥 𝑛)
yang dinamakan formula Newton-Raphson.
Penjelasan: Garis singgung terhadap fungsi pada 𝑥 𝑛 [ yakni 𝑓′(𝑥 𝑛)] diekstrapolasikan kebawah
terhadap sumbu x untuk mem,berikan sebuah taksiran akar pada 𝑥 𝑛+1.
Gagasan dasar dari metode ini adalah grafik f dihampiri oleh garis-garis singgung yang
sesuai. Dengan menggunakan 𝑥0 sebagai aproksimasi pertama terhadap akar ( diperoleh dari
lokalisasi akar-akar dari f(x) = 0 ), tetapkan 𝑥1 sebagai absis titik potong antara sumbu x dan
garis singgung pada kurva f yang melalui ( 𝑥0, 𝑓(𝑥0)). Nilai 𝑥1 tersebut merupakan aproksimasi
kedua dari akar f (x) yang lebih baik dari aproksimasi pertama. Maka 𝑓′(𝑥0) =
𝑓(𝑥0)
𝑥0−𝑥1
, sehingga
diperoleh 𝑥1 = 𝑥0 −
𝑓(𝑥0)
𝑓′(𝑥0)
. Langkah kedua adalah menghitung 𝑥2 dari 𝑥1, yaitu diperoleh 𝑥2 =
𝑥1 −
𝑓(𝑥1)
𝑓′(𝑥1)
dengan menggunakan 𝑓′(𝑥1) =
𝑓(𝑥1)
𝑥1−𝑥2
. Langkah ketiga menghitung 𝑥3 dari 𝑥2, dan
seterusnya sehingga diperoleh aproksimasi yang lebih baik.
Iterasi dihentikan jika dua iterasi berurutan menghasilkan hampiran akar yang sama.
Dalam rumus iterasi tesebut terdapat pembagian dengan 𝑓′(𝑥 𝑛). Dengan demikian agar metode
berhasil maka selama proses iterasi 𝑓′(𝑥 𝑛) tidak boleh sama dengan nol.
TEOREMA:
Misalkan f dapat dideferensialkan dua kali pada suatu I, dan r adalah akar dari f(x) pada selang I.
Asumsikan terdapat bilangan positif m dan M sedemikian sehingga │𝑓′(𝑥)│≥ m dan │𝑓′
′(𝑥)│≤
M pada I. Jika 𝑥1 berada dalam I dan cukup dekat ke │𝑥1 − 𝑟│< 2
m
𝑀
maka │𝑥 𝑛+1 − 𝑟│≤
𝑀
2𝑚
(𝑥 𝑛 − 𝑟)2
dan 𝑥 𝑛 konvergen ke r untuk n →∞.
Contoh :
Tentukan akar dari persamaan 4𝑥3
–15𝑥2
+ 17x – 6 = 0 menggunakan Metode Newton Raphson.
Penyelesaian :
f (x) = 4𝑥3
–15𝑥2
+ 17x – 6
f’(x) = 12𝑥2
− 30𝑥 + 17
iterasi 1 :
ambil titik awal x0 = 3
f (3) = 4(3)3
–15(3)2
+ 17(3) – 6 = 18
f’(3) = 12(3)2
− 30(3) + 17 = 35
x1 = 3 – 18/35 = 2.48571
iterasi 2 :
f(2.48571) = 4(2.48571)3
–15(2.48571)2
+ 17(2.48571) – 6 = 5.01019
f’(2.48571) = 12(2.48571)2
− 30(2.48571) + 17 = 16.57388
x2 = 2.48571 – 5.01019/16.57388 = 2.18342
iterasi 3 :
f (2.18342) = 4(2.18342)3
–15(2.18342)2
+ 17(2.18342) – 6 = 1.24457
f’(2.18342) = 12(2.18342)2
− 30(2.18342) + 17 = 8.70527
x3 = 2.18342 – 1.24457/8.70527 = 2.04045
iterasi 4 :
f (2.04045) = 4(2.04045)3
–15(2.04045)2
+ 17(2.04045) – 6 = 0.21726
f’(2.04045) = 12(2.04045)2
− 30(2.04045) + 17 = 5.74778
x4 = 2.04045 – 0.21726/5.74778 = 2.00265
iterasi 5 :
f (3) = 4(2.00265)3
–15(2.00265)2
+ 17(2.00265) – 6 = 0.01334
f’(2.00265) = 12(2.00265)2
− 30(2.00265) + 17 = 5.04787
x5 = 2.00265 – 0.01334/5.04787 = 2.00001
iterasi 6 :
f (2.00001) = 4(2.00001)3
–15(2.00001)2
+ 17(2.00001) – 6 = 0.00006
f’(2.00001) = 12(2.00001)2
− 30(2.00001) + 17 = 5.00023
x6 = 2.00001 – 0.00006/5.00023 = 2.00000
iterasi 7 :
f(2) = 4(2)3
–15(2)2
+ 17(2) – 6 = 0
jika disajikan dalam tabel, maka seperti tabel dibawah ini.
karena pada iteasi ketujuh f(x6) = 0 maka akar dari persamaan tersebut adalah x = 2.
DAFTAR PUSTAKA
Chaptra, Steven C. dan Canale, Raymond P. 1991. Metode Numerik Untuk Teknik.. UI
Press:Jakarta.
http://darkzone7.blogspot.com/2013/04/pengertian-metode-newton-raphson.html
http://fairuzelsaid.wordpress.com/2010/11/21/penyelesaian-persamaan-non-linier-menggunakan-
metode-newton-raphson/
http://muhammadagungsantoso.wordpress.com/tag/metode-iterasi/
Subarinah, Sri. 2006. Metode Numerik. FKIP Press:Mataram.
METODE NEWTON
OLEH
KELOMPOK 4 :
1. APRIYANA SUSENO ( E1R 112 006 )
2. MILA KAMALASARI ( E1R 112 042 )
3. ST. ZULVA RAHMATIA ( E1R 112 074 )
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MATARAM
2014

More Related Content

What's hot

Transformasi laplace
Transformasi laplaceTransformasi laplace
Transformasi laplacedwiprananto
 
Teorema green dalam bidang
Teorema green dalam bidangTeorema green dalam bidang
Teorema green dalam bidangokti agung
 
Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 )
Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 )Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 )
Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 )Kelinci Coklat
 
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)Dyas Arientiyya
 
metode euler
metode eulermetode euler
metode eulerRuth Dian
 
Barisan dan Deret ( Kalkulus 2 )
Barisan dan Deret ( Kalkulus 2 )Barisan dan Deret ( Kalkulus 2 )
Barisan dan Deret ( Kalkulus 2 )Kelinci Coklat
 
Modul persamaan diferensial 1
Modul persamaan diferensial 1Modul persamaan diferensial 1
Modul persamaan diferensial 1Maya Umami
 
Metode interpolasi linier
Metode  interpolasi linierMetode  interpolasi linier
Metode interpolasi linierokti agung
 
Fungsi Gamma dan Beta (Kalkulus Peubah Banyak)
Fungsi Gamma dan Beta (Kalkulus Peubah Banyak)Fungsi Gamma dan Beta (Kalkulus Peubah Banyak)
Fungsi Gamma dan Beta (Kalkulus Peubah Banyak)Kelinci Coklat
 
Metode numerik pertemuan 7 (interpolasi lagrange)
Metode numerik pertemuan 7 (interpolasi lagrange)Metode numerik pertemuan 7 (interpolasi lagrange)
Metode numerik pertemuan 7 (interpolasi lagrange)Nerossi Jonathan
 
integral fungsi kompleks
integral fungsi kompleksintegral fungsi kompleks
integral fungsi kompleksmarihot TP
 
Nilai Egien Dan Vektor Eigen
Nilai Egien Dan Vektor EigenNilai Egien Dan Vektor Eigen
Nilai Egien Dan Vektor EigenRizky Wulansari
 
Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )
Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )
Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )Kelinci Coklat
 
Metode Numerik Trapesium
Metode Numerik TrapesiumMetode Numerik Trapesium
Metode Numerik TrapesiumWahyu Priyanti
 

What's hot (20)

Transformasi laplace
Transformasi laplaceTransformasi laplace
Transformasi laplace
 
Teorema green dalam bidang
Teorema green dalam bidangTeorema green dalam bidang
Teorema green dalam bidang
 
Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 )
Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 )Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 )
Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 )
 
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
 
Bilangan kompleks
Bilangan kompleksBilangan kompleks
Bilangan kompleks
 
metode euler
metode eulermetode euler
metode euler
 
Barisan dan Deret ( Kalkulus 2 )
Barisan dan Deret ( Kalkulus 2 )Barisan dan Deret ( Kalkulus 2 )
Barisan dan Deret ( Kalkulus 2 )
 
Modul persamaan diferensial 1
Modul persamaan diferensial 1Modul persamaan diferensial 1
Modul persamaan diferensial 1
 
Integral Garis
Integral GarisIntegral Garis
Integral Garis
 
Metode interpolasi linier
Metode  interpolasi linierMetode  interpolasi linier
Metode interpolasi linier
 
Fungsi Gamma dan Beta (Kalkulus Peubah Banyak)
Fungsi Gamma dan Beta (Kalkulus Peubah Banyak)Fungsi Gamma dan Beta (Kalkulus Peubah Banyak)
Fungsi Gamma dan Beta (Kalkulus Peubah Banyak)
 
Metode numerik pertemuan 7 (interpolasi lagrange)
Metode numerik pertemuan 7 (interpolasi lagrange)Metode numerik pertemuan 7 (interpolasi lagrange)
Metode numerik pertemuan 7 (interpolasi lagrange)
 
Turunan numerik
Turunan numerikTurunan numerik
Turunan numerik
 
interpolasi
interpolasiinterpolasi
interpolasi
 
integral fungsi kompleks
integral fungsi kompleksintegral fungsi kompleks
integral fungsi kompleks
 
Nilai Egien Dan Vektor Eigen
Nilai Egien Dan Vektor EigenNilai Egien Dan Vektor Eigen
Nilai Egien Dan Vektor Eigen
 
2 deret fourier
2 deret fourier2 deret fourier
2 deret fourier
 
Eliminasi gauss
Eliminasi gaussEliminasi gauss
Eliminasi gauss
 
Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )
Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )
Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )
 
Metode Numerik Trapesium
Metode Numerik TrapesiumMetode Numerik Trapesium
Metode Numerik Trapesium
 

Viewers also liked

Penyelesaian persamaan-non-linear
Penyelesaian persamaan-non-linearPenyelesaian persamaan-non-linear
Penyelesaian persamaan-non-linearAlvin Setiawan
 
Metode Newton Raphson
Metode Newton RaphsonMetode Newton Raphson
Metode Newton RaphsonNita Maulina
 
Konsep nilai waktu dari uang
Konsep nilai waktu dari uangKonsep nilai waktu dari uang
Konsep nilai waktu dari uangVj Dwi ShiNoda
 
Makalah Metode Numerik : Sistem Persamaan Linear
Makalah Metode Numerik : Sistem Persamaan Linear Makalah Metode Numerik : Sistem Persamaan Linear
Makalah Metode Numerik : Sistem Persamaan Linear Kannal Bakti Pakinde
 

Viewers also liked (6)

Penyelesaian persamaan-non-linear
Penyelesaian persamaan-non-linearPenyelesaian persamaan-non-linear
Penyelesaian persamaan-non-linear
 
Metode Newton Raphson
Metode Newton RaphsonMetode Newton Raphson
Metode Newton Raphson
 
Polinomial
PolinomialPolinomial
Polinomial
 
Regula falsi
Regula falsiRegula falsi
Regula falsi
 
Konsep nilai waktu dari uang
Konsep nilai waktu dari uangKonsep nilai waktu dari uang
Konsep nilai waktu dari uang
 
Makalah Metode Numerik : Sistem Persamaan Linear
Makalah Metode Numerik : Sistem Persamaan Linear Makalah Metode Numerik : Sistem Persamaan Linear
Makalah Metode Numerik : Sistem Persamaan Linear
 

Similar to Metode Newton Akar Fungsi

BAB II AKAR-AKAR PERSAMAAN.pptx
BAB II AKAR-AKAR PERSAMAAN.pptxBAB II AKAR-AKAR PERSAMAAN.pptx
BAB II AKAR-AKAR PERSAMAAN.pptxNaufalDhiyaulhaq2
 
3. newton raphson method
3. newton raphson method3. newton raphson method
3. newton raphson methodokti agung
 
materi matkul MetNum3-PersNonLInier (1).ppt
materi matkul MetNum3-PersNonLInier (1).pptmateri matkul MetNum3-PersNonLInier (1).ppt
materi matkul MetNum3-PersNonLInier (1).pptasmaun4
 
Newton gregory mundur
Newton gregory mundurNewton gregory mundur
Newton gregory mundurAdi Moel
 
MetNum3-Sistem_Persamaan_Non_Linier.ppt
MetNum3-Sistem_Persamaan_Non_Linier.pptMetNum3-Sistem_Persamaan_Non_Linier.ppt
MetNum3-Sistem_Persamaan_Non_Linier.pptssuserb7d229
 
Aplikasi dari turunannya
Aplikasi dari turunannyaAplikasi dari turunannya
Aplikasi dari turunannyachairudin pebri
 
Aplikasi dari turunannya bac
Aplikasi dari turunannya bacAplikasi dari turunannya bac
Aplikasi dari turunannya bacBobby Okvriansyah
 
Persamaan non linier
Persamaan non linierPersamaan non linier
Persamaan non liniersoniyora1
 
7905 bab 3
7905 bab 37905 bab 3
7905 bab 3muli ani
 
Praktikum2 7
Praktikum2 7Praktikum2 7
Praktikum2 7Alen Pepa
 
Tugas matematika - Kelompok 3 (15-21)
Tugas matematika - Kelompok 3 (15-21)Tugas matematika - Kelompok 3 (15-21)
Tugas matematika - Kelompok 3 (15-21)nikmahpolman
 
Tugas matematika - Kelompok 3 (15-21)
Tugas matematika - Kelompok 3 (15-21)Tugas matematika - Kelompok 3 (15-21)
Tugas matematika - Kelompok 3 (15-21)mizhaphisari
 
Tugas matematika - Kelompok 3 (15-21)
Tugas matematika - Kelompok 3 (15-21)Tugas matematika - Kelompok 3 (15-21)
Tugas matematika - Kelompok 3 (15-21)riaayu12345
 
Tugas matematika - Kelompok 3
Tugas matematika - Kelompok 3Tugas matematika - Kelompok 3
Tugas matematika - Kelompok 3tia206
 
Gradien garis singgung
Gradien garis singgungGradien garis singgung
Gradien garis singgungrickyandreas
 

Similar to Metode Newton Akar Fungsi (20)

BAB II AKAR-AKAR PERSAMAAN.pptx
BAB II AKAR-AKAR PERSAMAAN.pptxBAB II AKAR-AKAR PERSAMAAN.pptx
BAB II AKAR-AKAR PERSAMAAN.pptx
 
3. newton raphson method
3. newton raphson method3. newton raphson method
3. newton raphson method
 
Deret fourier
Deret fourierDeret fourier
Deret fourier
 
materi matkul MetNum3-PersNonLInier (1).ppt
materi matkul MetNum3-PersNonLInier (1).pptmateri matkul MetNum3-PersNonLInier (1).ppt
materi matkul MetNum3-PersNonLInier (1).ppt
 
Newton gregory mundur
Newton gregory mundurNewton gregory mundur
Newton gregory mundur
 
MetNum3-Sistem_Persamaan_Non_Linier.ppt
MetNum3-Sistem_Persamaan_Non_Linier.pptMetNum3-Sistem_Persamaan_Non_Linier.ppt
MetNum3-Sistem_Persamaan_Non_Linier.ppt
 
Aplikasi dari turunannya
Aplikasi dari turunannyaAplikasi dari turunannya
Aplikasi dari turunannya
 
Aplikasi dari turunannya bac
Aplikasi dari turunannya bacAplikasi dari turunannya bac
Aplikasi dari turunannya bac
 
Persamaan non linier
Persamaan non linierPersamaan non linier
Persamaan non linier
 
Makalah Optimasi Numerik
Makalah Optimasi NumerikMakalah Optimasi Numerik
Makalah Optimasi Numerik
 
Metnum p 2 compressed
Metnum p 2 compressedMetnum p 2 compressed
Metnum p 2 compressed
 
text book
text booktext book
text book
 
text book
text booktext book
text book
 
7905 bab 3
7905 bab 37905 bab 3
7905 bab 3
 
Praktikum2 7
Praktikum2 7Praktikum2 7
Praktikum2 7
 
Tugas matematika - Kelompok 3 (15-21)
Tugas matematika - Kelompok 3 (15-21)Tugas matematika - Kelompok 3 (15-21)
Tugas matematika - Kelompok 3 (15-21)
 
Tugas matematika - Kelompok 3 (15-21)
Tugas matematika - Kelompok 3 (15-21)Tugas matematika - Kelompok 3 (15-21)
Tugas matematika - Kelompok 3 (15-21)
 
Tugas matematika - Kelompok 3 (15-21)
Tugas matematika - Kelompok 3 (15-21)Tugas matematika - Kelompok 3 (15-21)
Tugas matematika - Kelompok 3 (15-21)
 
Tugas matematika - Kelompok 3
Tugas matematika - Kelompok 3Tugas matematika - Kelompok 3
Tugas matematika - Kelompok 3
 
Gradien garis singgung
Gradien garis singgungGradien garis singgung
Gradien garis singgung
 

Recently uploaded

Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 

Recently uploaded (20)

Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 

Metode Newton Akar Fungsi

  • 1. METODE NEWTON Dalam analisis numerik, metode Newton (juga dikenal sebagai metode Newton- Raphson), yang mendapat nama dari Isaac Newton dan Joseph Raphson, merupakan metode yang paling dikenal untuk mencari hampiran terhadap akar fungsi riil. Metode Newton- Raphson adalah metode pencarian akar suatu fungsi f(x) dengan pendekatan satu titik, dimana fungsi f(x) mempunyai turunan. Metode ini dianggap lebih mudah dari Metode Bagi-Dua (Bisection Method) karena metode ini menggunakan pendekatan satu titik sebagai titik awal. Semakin dekat titik awal yang kita pilih dengan akar sebenarnya, maka semakin cepat konvergen ke akarnya. Metode Newton merupakan metode iterasi untuk menyelesaikan persamaan f(x) = 0 dengan mengasumsikan f mempunyai turunan kontinu f’. Metode ini menggunakan garis lurus sebagai hampiran fungsi pada suatu selang. Tapi garis lurus yang digunakan adalah garis singgung. Metode Newton-Raphson dapat diturunkan berdasarkan interpretasi geometrik ( sebuah metode alternatif yang didasarkan pada Deret Taylor ). Seperti pada gambar, turunan pertama pada xn adalah ekuivalen terhadap kemiringan : 𝑓′(𝑥 𝑛) = 𝑓(𝑥 𝑛) − 0 𝑥 𝑛 − 𝑥 𝑛+1 yang dapat diatur kembali menjadi : 𝑥 𝑛+1 = 𝑥 𝑛 − 𝑓(𝑥 𝑛) 𝑓′(𝑥 𝑛) yang dinamakan formula Newton-Raphson. Penjelasan: Garis singgung terhadap fungsi pada 𝑥 𝑛 [ yakni 𝑓′(𝑥 𝑛)] diekstrapolasikan kebawah terhadap sumbu x untuk mem,berikan sebuah taksiran akar pada 𝑥 𝑛+1.
  • 2. Gagasan dasar dari metode ini adalah grafik f dihampiri oleh garis-garis singgung yang sesuai. Dengan menggunakan 𝑥0 sebagai aproksimasi pertama terhadap akar ( diperoleh dari lokalisasi akar-akar dari f(x) = 0 ), tetapkan 𝑥1 sebagai absis titik potong antara sumbu x dan garis singgung pada kurva f yang melalui ( 𝑥0, 𝑓(𝑥0)). Nilai 𝑥1 tersebut merupakan aproksimasi kedua dari akar f (x) yang lebih baik dari aproksimasi pertama. Maka 𝑓′(𝑥0) = 𝑓(𝑥0) 𝑥0−𝑥1 , sehingga diperoleh 𝑥1 = 𝑥0 − 𝑓(𝑥0) 𝑓′(𝑥0) . Langkah kedua adalah menghitung 𝑥2 dari 𝑥1, yaitu diperoleh 𝑥2 = 𝑥1 − 𝑓(𝑥1) 𝑓′(𝑥1) dengan menggunakan 𝑓′(𝑥1) = 𝑓(𝑥1) 𝑥1−𝑥2 . Langkah ketiga menghitung 𝑥3 dari 𝑥2, dan seterusnya sehingga diperoleh aproksimasi yang lebih baik. Iterasi dihentikan jika dua iterasi berurutan menghasilkan hampiran akar yang sama. Dalam rumus iterasi tesebut terdapat pembagian dengan 𝑓′(𝑥 𝑛). Dengan demikian agar metode berhasil maka selama proses iterasi 𝑓′(𝑥 𝑛) tidak boleh sama dengan nol. TEOREMA: Misalkan f dapat dideferensialkan dua kali pada suatu I, dan r adalah akar dari f(x) pada selang I. Asumsikan terdapat bilangan positif m dan M sedemikian sehingga │𝑓′(𝑥)│≥ m dan │𝑓′ ′(𝑥)│≤ M pada I. Jika 𝑥1 berada dalam I dan cukup dekat ke │𝑥1 − 𝑟│< 2 m 𝑀 maka │𝑥 𝑛+1 − 𝑟│≤ 𝑀 2𝑚 (𝑥 𝑛 − 𝑟)2 dan 𝑥 𝑛 konvergen ke r untuk n →∞. Contoh : Tentukan akar dari persamaan 4𝑥3 –15𝑥2 + 17x – 6 = 0 menggunakan Metode Newton Raphson. Penyelesaian : f (x) = 4𝑥3 –15𝑥2 + 17x – 6 f’(x) = 12𝑥2 − 30𝑥 + 17 iterasi 1 : ambil titik awal x0 = 3 f (3) = 4(3)3 –15(3)2 + 17(3) – 6 = 18 f’(3) = 12(3)2 − 30(3) + 17 = 35 x1 = 3 – 18/35 = 2.48571 iterasi 2 : f(2.48571) = 4(2.48571)3 –15(2.48571)2 + 17(2.48571) – 6 = 5.01019 f’(2.48571) = 12(2.48571)2 − 30(2.48571) + 17 = 16.57388 x2 = 2.48571 – 5.01019/16.57388 = 2.18342 iterasi 3 : f (2.18342) = 4(2.18342)3 –15(2.18342)2 + 17(2.18342) – 6 = 1.24457
  • 3. f’(2.18342) = 12(2.18342)2 − 30(2.18342) + 17 = 8.70527 x3 = 2.18342 – 1.24457/8.70527 = 2.04045 iterasi 4 : f (2.04045) = 4(2.04045)3 –15(2.04045)2 + 17(2.04045) – 6 = 0.21726 f’(2.04045) = 12(2.04045)2 − 30(2.04045) + 17 = 5.74778 x4 = 2.04045 – 0.21726/5.74778 = 2.00265 iterasi 5 : f (3) = 4(2.00265)3 –15(2.00265)2 + 17(2.00265) – 6 = 0.01334 f’(2.00265) = 12(2.00265)2 − 30(2.00265) + 17 = 5.04787 x5 = 2.00265 – 0.01334/5.04787 = 2.00001 iterasi 6 : f (2.00001) = 4(2.00001)3 –15(2.00001)2 + 17(2.00001) – 6 = 0.00006 f’(2.00001) = 12(2.00001)2 − 30(2.00001) + 17 = 5.00023 x6 = 2.00001 – 0.00006/5.00023 = 2.00000 iterasi 7 : f(2) = 4(2)3 –15(2)2 + 17(2) – 6 = 0 jika disajikan dalam tabel, maka seperti tabel dibawah ini. karena pada iteasi ketujuh f(x6) = 0 maka akar dari persamaan tersebut adalah x = 2.
  • 4. DAFTAR PUSTAKA Chaptra, Steven C. dan Canale, Raymond P. 1991. Metode Numerik Untuk Teknik.. UI Press:Jakarta. http://darkzone7.blogspot.com/2013/04/pengertian-metode-newton-raphson.html http://fairuzelsaid.wordpress.com/2010/11/21/penyelesaian-persamaan-non-linier-menggunakan- metode-newton-raphson/ http://muhammadagungsantoso.wordpress.com/tag/metode-iterasi/ Subarinah, Sri. 2006. Metode Numerik. FKIP Press:Mataram.
  • 5. METODE NEWTON OLEH KELOMPOK 4 : 1. APRIYANA SUSENO ( E1R 112 006 ) 2. MILA KAMALASARI ( E1R 112 042 ) 3. ST. ZULVA RAHMATIA ( E1R 112 074 ) FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MATARAM 2014