Pengertian perbandingan pemerintahan adalah menyejajarkan unsur-unsur pemerintahan baik dalam arti luas maupun sempit untuk mendapatkan persamaan dan perbedaan dengan menggunakan alat perbandingan. Studi ini bertujuan memahami sistem pemerintahan dan manfaatnya untuk mengembangkan sistem yang sesuai. Terdapat berbagai pendekatan seperti institusional, perilaku, pascaperilaku, dan kebudayaan politik.
1. Pengertian Perbandingan
Perbandingan adalah perbuatan menyejajarkan sesuatu
atau beberapa obyek dengan alat pembanding.
Perbandingan dari kata banding, artinya timbang yaitu
menentukan bobot dari sesuatu obyek atau beberapa
obyek.
Perbandingan =pertimbangan yaitu perbuatan
menentukan bobot sesuatu atau beberapa obyek dimana
untuk keperluan tersebut obyek atau obyek-obyek
disejajarkan dengan alat pembandingnya.
2. Pengertian Pemerintah
Samuel Edward Finer (S.E. Finer) menyatakan
bahwa istilah government, paling sedikit mempunyai empat arti :
1. Menunjukan kegiatan atau proses memerintah, yaitu
melaksanakan kontrol atas pihak lain;
2. Menunjukan masalah-masalah (hal ikhwal) negara,
dimana kegiatan atau proses-proses di atas dijumpai;
3. menunjukkan orang-orang (maksudnya pejabat-pejabat)
yang dibebani tugas-tugas untuk memerintah;
4. menunjukan cara, metode atau sistem masyarakat
tertentu diperoleh
3. Lanjutan pengertian pemerintahan
J.A Corry seperti yang dikutip Muchtar Affandi
(1982),
menyatakan bahwa pemerintah merupakan pengejawantahan yang
kongkret dari negara yang terdiri dari badan-badan dan orang-orang
yang melaksanakan tujuan –tujuan negara.
C.F Strong dalam bukunya
Modern Political Constitution, menyatakan pemerintah(an) adalah
organisasi tertinggi, Pemerintah(an) dalam arti luas merupakan
sesuatu yang lebih besar daripada suatu badan atau kementrian-
kementrian, suatu arti yang biasa kita pakai dalam pembicaraan pada
dewasa ini. Pemerintah(an), dalam arti luas, diberi tanggung jawab
pemeliharaan perdamaian dan keamanan negara, di dalam maupun
diluar.
4. Lanjutan pengertian pemerintahan
Pemerintah (an) harus memiliki, kekuasaan militer atau pengawasan
atas angkatan bersenjata; kekuasaan legislatif atau sarana pembuatan
hukum; kekuasaan keuangan yaitu kesanggupan memungut uang yang
cukup untuk membayar biaya untuk mepertahankan negara dan
menegakan hukum yang dibuatnya atas nama negara.
Pemerintahan mempunyai kekuasaan legislatif, kekuasaan eksekutif,
kekuasaan kehakiman
Muchtar Efendi menyatakan bahwa di dalam gerombolan yang
primitif, pemegang kekuasaan itu berwujud pimpinan yang nyata oleh
seseorang yang diangggap oleh seluruh gerombolan itu sebagai
primus inter pares (orang nomor satu), ada authority/gezag
5. Menurut Corry (dalam Affandi, 1986;109) dalam arti umum yang
menyeluruh, pemerintahan menunjukan keseluruhan rangkaian
lembaga-lembaga yang dipakai segolongan orang untuk memerintah
dan yang menyebabkan orang-orang lainnya tunduk.
Pemerintah dalam arti luas adalah kekuasaan Eksekutif, legislatif dan
yudikatif (ajaran montesque)
Pemerintahan dalam arti sempit adalah aktifitas kekuasaan eksekutif.
6. Pengertian Perbandingan
Pemerintahan
pengertian perbandingan pemerintahan adalah
menyejajarkan unsur-unsur pemerintahan baik dalam
arti luas maupun dalam arti sempit untuk
mendapatkan persamaan-persamaan dan perbedaan-
perbedaan dari objek atau objek-objek tadi dengan
alat perbandingannya.
7. Lanjutan…
Ilmu perbandingan politik/pemerintahan berkaitan
dalam hal teori dan metode
Maurice Duverger (1964) menawarkan tiga hal dalam mengatasi masalah
teori dan metode yaitu;
1. menggali gagasan dasar ilmu sosial, dan melacak perkembangan
historis ilmu-ilmu sosial tersebut.
2. menguraikan dan membahas teknik-teknik observasi yang berkaitan
dengan kajian terhadap dokumen-dokumen tertulis.
3. menelaah penggunaan teori dan hipotesis dan juga klasifikasi serta
konseptualisasi dalam penelitian
Duverger di dukung Frohock
8. Meyer dan Meehan
Meyer berusaha menegaskan keilmiahan ilmu politik
pertama-tama melalui tinjauannya terhadap landasan
empiris ilmu pengetahuan, penjelasan dan daya
prediksi dari ilmu, hukum-hukum, generalisasi dan
teori-teori politik. (fokus perhatian atau penekanan
utama dari studi perbandingan )
9. Ruang Lingkup P.Pemerintahan
Pemerintahan dapat dibedakan dalam tiga fase:
1. Fase konstitusionalisme yang terjadi hingga kira-kira PD
II. Konstitusi-konstitusi secara berangsusr-angsur
diperkenalkan di Eropa dan Amerika Latin. Mereka yang
memiliki konstitusi dianggap sebagai sistem politik yang
berkarakter “modern” bahkan jika mereka melakukan
penyimpangan.
2. Fase Behavioralisme, terutama selama tahun 1940-an
hingga tahun 1960an.
10. Behavioralisme awalnya berhasil dalam studi politik nasional,
khususnya di Amerika Serikat. Hal tersebut didasarkan kepada
pengakuan bahwa apa yang penting untuk dipelajari adalah
yang kerja di dalam kenyataan, bahkan yang dinyatakan secara
formal (yang tertulis secara formal). Pendekatan tersebut secara
alamiah diterapkan pada perbandingan pemerintahan, dimana
banyak konstitusi tidak diterapkan lagi dan kediktatoran sering
terjadi.
3. Fase Neo-Institusionalisme, yang dimulai tahun 1970-an
dengan pengakuan bahwa tidak setiap hal dapat
dimengerti/dipahami melalui studi perilaku, namun struktur-
struktur juga penting.
11. Lanjutan ruang lingkup…
Suprastruktur politik meliputi :
1. Legislatif
3. Yudikatif
2. Eksekutif
Infrastruktur politik meliputi :
a. Partai politik (political party ),
b. kelompok kepentingan (interst group),
c. kelompok penekan (pressure group),
d. media komunikasi politik (political communication
media) dan
e. tokoh politik (political figure).
13. Tujuan Perbandingan Pemerintahan
Menurut Drs. Pamudji, MPA, tujuan studi perbandingan
pemerintahan ialah mencoba memahami latar belakang,
asas-asas yang melandasi, kelemahan-kelemahan dan
keuntungan-keuntungan dari masing-masing sistem
pemerintahan.
14. Manfaat Perbandingan Pemerintahan
Manfaat studi / ilmu Perbandingan Pemerintahan adalah
melalui studi / ilmu ini dapat dikembangkan dan dibina
suatu sistem pemerintahan yang sesuai benar dengan
waktu, ruang, dan lingkungan yang ada di sekitar kita, dan
lebih khusus lagi sesuai dengan kepribadian kita.
Studi suatu negara tidak memberikan contoh-contoh yang
cukup bagi pembentukan kesimpulan, dan dalam ilmu
sosial lebih khusus ilmu politik, untuk mendapat suatu
kesimpulan harus ada peristiwa berulang-ulang dapat
dilihat keteraturan dan regulitasnya sehingga memenuhi
syarat keilmuan untuk diambil sebagai kesimpulan.
16. Pendekatan Kelembagaan/Institusional/Tradisional
(1920-1930)
Pendekatan tradisional umumnya dipergunakan pada masa
sebelum Perang dunia ke II
membahas kekuasaan serta wewenang yang dimiliki seperti
tertuang dalam naskah-naskah (Undang-Undang Dasar,
undang-undang, atau peraturan tata tertib); hubungan formal
dengan badan eksekutif; struktur organisasi.
Bercirikan deduktif induktif, legal formal dan historical
comparative
Berfokus pada struktur-struktur formal (institusi dan
pemerintah)
Pengkritik : David Easton dan Macridis.
Penganut Eric Voegelin, Leo Strauss, dan John Hallowell
17. Pendekatan Behavioral
Sebab munculnya :
1.Sikap deskriptif ilmu politik
2.Ilmu politik dianggap tidak realistis
3.Ilmu politik tidak mampu menjelaskan komunisme da
fasisme
4.Kekhawatiran jika ilmu politik tidak berkembang seperti
ilmu yang lain
5. Keraguan pemerintah AS akan kemampuan para sarjana
ilmu politik
18. Lanjutan Pendekatan behavioral…..
Meneliti tentang bagaimana pola pemberian suaranya
(voting behavior) terhadap rancangan undang-undang
tertentu (apakah pro atau anti dan mengapa
demikian), pidato-pidatonya, giat tidaknya
memprakarsai rancangan undang-undang, bagaimana
berinteraksi dengan teman sejawat, kegiatan
lobbying,latar belakang sosialnya.
Umumnya meneliti tidak hanya tingkah laku dan
kegiatan-kegiatannya (action), melainkan juga
orientasi terhadap kegiatan tertentu seperti sikap,
motivasi, persepsi, evaluasi, tuntutan, harapan.
19. Lanjutan Pendekatan Behavioral …..
Satuan analisis bergeser dari lembaga ke manusia
atau pelaku (aktor), dan dari struktur ke proses.
Sehingga muncul penelitian rekrutmen politik,
kepemimpinan, masalah perwakilan (representation),
sosialisasi politik, struktur kekuasaan dalam suatu
komunitas, kebudayaan politik, konsensus, konflik
dan komposisi sosial, serta elite politik.
20. Lanjutan Pendekatan Behavioral…..
ciri khas pendekatan perilaku ini ialah pandangan
bahwa masyarakat dapat dilihat sebagai suatu sistem
sosial dan negara sebagai suatu sistem politik yang
menjadi subsistem dari sistem sosial
Tokoh Almond dan Verba
21. Perbandingan pendekatan tradisional-behavioral
saling mengaitkan fakta dan
nilai
Perspektif dan normatif
Kualitatif
Berkaitan dengan
ketidakteraturan dan
keteraturan
Konfiguratif dan non
komparatif, berfokus pada
negara-negara individual
Etnosentris, secara khusus
berfokus pada ‘demokrasi-
demokrasi’ Eropa Barat
Deskriftif; sempit dan statis
Memisahkan fakta dari nilai
Nonperspektif, objektif dan empiris
Kuantitatif
Berkaitan dengan keseragaman dan
keteraturan
Komparatif; berfokus
pada beberapa negara
Etnosentris; secara khusus berkaitan
dengan model Anglo-Amerika
Abstrak; beridiologi konservatif dan
statis
Berfokus pada struktur-struktur dan
fungsi-fungsi (kelompok)
Formal dan informal
23. Lanjutan pendekatan pasca…..
Fakta dan nilai diikat pada tindakan dan relevansi
Bersifat humanistik dan berorientasi masalah;
Normatif
Kualitatif dan kuantitatif
Berkaitan dengan keteraturan dan ketidakteraturan
Komparatif;
Berfokus pada beberapa negara
Secara khusus berorientasi pada dunia ketiga
Teoreitis, radikal dan berorientasi hasil
Berfokus pada hubungan dan konflik kelas serta kelompok
24. Kebudayaan politik
Adalah cara pandang yang mendasari tindakan suatu
masyarakat terhadap sesuatu politik.
Skala F = suatu teori penghitungan dalam research
yang dapat digunakan untuk mengukur
kecenderungan otoriter individu
Kurva J = alat ukur untuk menggambarkan kondisi
kecenderungan ke arah kekerasan yang
mengakibatkan revolusi/menggambarkan suatu
sindrom / pola revolusioner.
25. Lanjutan….
Ambang pintu toleransi (tolerance threshold): suatu
teori dalam masyarakat dimana kebudayaan warganya
adalah demokratis, maka konflik lebih dapat
ditengahi maka akan diketahui tingkat ambang pintu
toleransi.
Variabel tolerance threshold yaitu jangkauan
individualisasi, penswastaan dan atomisasi.
Kerugian relatif : kesenjangan antara aspirasi dan
realisasi