SlideShare a Scribd company logo
1 of 47
SRI SUWANTI – AKUNTANSI PEMERINTAHAN
DAERAH
PERSEDIAAN, ASET TETAP
DAN KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN
LAMPIRAN 1 PP NOMOR 71/2010
2
AKUNTANSI PERSEDIAAN
(PSAP NO. 05)
PERSEDIAAN
LAMPIRAN 1 PP NOMOR 71/2010
3
Persediaan adalah aset lancar dalam
bentuk barang atau perlengkapan yang
dimaksudkan untuk mendukung
kegiatan operasional pemerintah, dan
barang-barang yang dimaksudkan untuk
dijual dan/atau diserahkan dalam
rangka pelayanan kepada
masyarakat.(PSAP 05 Par. 4)
LAMPIRAN 1 PP NOMOR 71/2010
4
Persediaan dapat terdiri dari :
 Barang konsumsi
 Amunisi
 Bahan untuk pemeliharaan
 Suku cadang
 Persediaan untuk tujuan strategis/berjaga-jaga
 Pita Cukai dan leges
 Bahan baku
 Barang dalam proses/setengah jadi
 Tanah/bangunan untuk dijual atau diserahkan
kepada masyarakat
 Hewan dan tanaman, untuk dijual atau
diserahkan kepada masyarakat
CONTOH PERSEDIAAN
LAMPIRAN 1 PP NOMOR 71/20105
PENGAKUAN PERSEDIAAN
Persediaan diakui :
pada saat potensi manfaat ekonomi
masa depan diperoleh pemerintah
dan mempunyai nilai atau biaya
yang dapat diukur dengan andal
pada saat diterima atau hak
kepemilikannya dan/ atau
kepenguasaannya berpindah
LAMPIRAN 1 PP NOMOR 71/20106
Biaya perolehan
Harga pokok
produksi
Nilai wajar
Persediaan
diperoleh dengan
pembelian
Persediaan
diperoleh dengan
memproduksi
sendiri
Persediaan
diperoleh dengan
cara lain,
misalnya
donasi/rampasan
=
=
=
Harga pembelian + biaya
pengangkutan + biaya penanganan –
potongan harga – rabat
Biaya Langsung + biaya tidak
langsung
Nilai tukar aset secara wajar
PENGUKURAN PERSEDIAAN
LAMPIRAN 1 PP NOMOR 71/20107
PENGUKURAN PERSEDIAAN (2)
Persediaan dapat dinilai dengan
menggunakan:
 Metode sistematis seperti FIFO atau
rata-rata tertimbang
 Harga pembelian terakhir apabila
setiap unit persediaan nilainya tidak
material dan bermacam-macam jenis
8
PENGUKURAN BEBAN PERSEDIAAN
 Beban persediaan dicatat sebesar pemakaian (use of
goods). Penghitungan beban persediaan untuk
disajikan dalam LO.
 Dalam hal persediaan dicatat secara perpetual, maka
pengukuran pemakaian dihitung berdasarkan catatan
jumlah unit yang dipakai dikalikan nilai per unit sesuai
metode penilaian yang digunakan
 Dalam hal persediaan dicatat secara periodik, maka
pengukuran dihitung berdasarkan inventarisasi fisik,
yaitu dengan cara saldo awal persediaan ditambah
pembelian atau perolehan persediaan dikurangi
dengan saldo akhir persediaan dikalikan nilai per unit
LAMPIRAN 1 PP NOMOR 71/20109
PENGUNGKAPAN PERSEDIAAN
Laporan Keuangan mengungkapkan:
 Kebijakan akuntansi;
 Penjelasan lebih lanjut tentang persediaan,
seperti barang atau perlengkapan yang
digunakan dalam pelayanan masyarakat,
barang atau perlengkapan yang digunakan
dalam proses produksi, barang yang
disimpan untuk dijual atau diserahkan
kepada masyarakat, dan barang yang masih
dalam proses produksi yang dimaksudkan
untuk dijual atau diserahkan kepada
masyarakat
 Jenis, jumlah, dan nilai persediaan dalam
kondisi rusak atau usang
LAMPIRAN 1 PP NOMOR 71/201010
AKUNTANSI ASET TETAP
PSAP NO. 07
DAN
BULETIN TEKNIS NOMOR 5 TENTANG
AKUNTANSI PENYUSUTAN
RUANG LINGKUP PSAP 07
Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 2010
1
1
 PSAP 07 diterapkan untuk seluruh unit
pemerintahan yang menyajikan laporan
keuangan untuk tujuan umum dan mengatur
tentang perlakuan akuntansinya, termasuk
pengakuan, penilaian, penyajian dan
pengungkapan yang diperlukan
 PSAP 07 tidak diterapkan untuk:
 Hutan dan sumber daya alam yang dapat
diperbaharui (regenerative natural resources)
 Kuasa pertambangan, eksplorasi dan
penggalian mineral, minyak, gas alam dan
sumber daya alam serupa yang tidak dapat
diperbaharuhi (non-regenerative natural
resources)
KLASIFIKASI ASET TETAP
Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 2010
1
2
 Tanah
 Peralatan dan Mesin
 Gedung dan Bangunan
 Jalan, Irigasi, dan Jaringan
 Aset Tetap Lainnya
 Konstruksi dalam Pengerjaan
PENGAKUAN ASET TETAP
Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 2010
1
3
Aset Tetap diakui pada saat manfaat ekonomi masa
depan dapat diperoleh dan nilainya dapat diukur
dengan handal;
Kriteria suatu aset diakui sebagai aset tetap :
a)Berwujud;
b)Mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas)
bulan;
c)Biaya perolehan aset dapat diukur secara andal;
d)Tidak dimaksudkan untuk dijual dalam operasi
normal entitas; dan
e)Diperoleh atau dibangun dengan maksud untuk
digunakan.
Pengakuan aset tetap akan andal bila aset tetap
telah diterima atau diserahkan hak kepemilikannya
PENGUKURAN ASET TETAP
Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 2010
1
4
 Aset tetap dinilai dengan biaya
perolehan
 Aset tetap yang tidak diketahui
harga perolehannya disajikan
dengan nilai wajar pada saat
perolehan
PENILAIAN AWAL ASET TETAP
Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 2010
1
5
 Penilaian awal aset tetap harus
diukur berdasarkan biaya
perolehan
 Bila aset tetap diperoleh dengan
tanpa nilai, biaya aset tersebut
adalah sebesar nilai wajar pada
saat aset tersebut diperoleh
 Untuk penyusunan neraca awal
suatu entitas, biaya perolehan aset
tetap adalah nilai wajar pada saat
KOMPONEN BIAYA
Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 2010
1
6
Biaya perolehan suatu aset tetap
terdiri dari harga belinya atau
konstruksinya, termasuk bea
impor dan setiap biaya yang dapat
diatribusikan secara langsung
dalam membawa aset tersebut ke
kondisi yang membuat aset tersebut
dapat bekerja untuk penggunaan
yang dimaksudkan.
Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 2010
1
7
Biaya persiapan tempat
Biaya pengiriman awal (initial
delivery) dan biaya simpan dan
bongkar muat (handling cost)
Biaya pemasangan (instalation
cost)
Biaya profesional seperti arsitek
dan insinyur (bukan training
operator lanjutan)
Biaya konstruksi
CONTOH BIAYA
YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN SECARA LANGSUNG
Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 2010
1
8
Biaya Administrasi dan biaya umum
lainnya bukan merupakan suatu komponen
biaya aset tetap sepanjang biaya tersebut
tidak dapat diatribusikan secara langsung
pada biaya perolehan aset atau membawa
aset ke kondisi kerjanya.
Biaya permulaan (start-up cost) dan pra-
produksi serupa tidak merupakan bagian
biaya suatu aset kecuali biaya tersebut perlu
untuk membawa aset ke kondisi kerjanya.
PENGECUALIAN KOMPONEN
BIAYA PEROLEHAN ASET TETAP
PEROLEHAN SECARA GABUNGAN
Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 2010
1
9
Biaya perolehan dari masing-masing
aset tetap yang diperoleh secara
gabungan ditentukan dengan
mengalokasikan harga gabungan
tersebut berdasarkan perbandingan
nilai wajar masing-masing aset yang
bersangkutan.
PERTUKARAN ASET
Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 2010
2
0
 Biaya suatu aset tetap yang diperoleh melalui
pertukaran yang tidak serupa atau aset lainnya diukur
berdasarkan nilai wajar aset yang diperoleh yaitu nilai
ekuivalen atas nilai tercatat aset yang dilepas setelah
disesuaikan dengan jumlah setiap kas atau setara
kas dan kewajiban lain yang ditransfer/diserahkan.
 Suatu aset tetap dapat diperoleh melalui pertukaran
atas suatu aset yang serupa yang memiliki manfaat
yang serupa dan memiliki nilai wajar yang serupa.
Suatu aset tetap juga dapat dilepas dalam pertukaran
dengan kepemilikan aset yang serupa. Dalam keadaan
tersebut tidak ada keuntungan dan kerugian yang diakui
dalam transaksi ini. Biaya aset yang baru diperoleh
dicatat sebesar nilai tercatat (carrying amount) atas
aset yang dilepas.
ASET DONASI
Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 2010
2
1
 Aset tetap yang diperoleh dari sumbangan
(donasi) harus dicatat sebesar nilai wajar
pada saat perolehan.
 Perolehan suatu aset tetap yang memenuhi
kriteria perolehan aset donasi, maka
perolehan tersebut diakui sebagai
pendapatan operasional.
PENGELUARAN SETELAH PEROLEHAN
Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 2010
2
2
Pengeluaran setelah perolehan awal suatu aset
tetap yang memperpanjang masa manfaat atau
yang kemungkinan besar menambah manfaat
ekonomi di masa yang akan datang dalam
bentuk kapasitas, mutu produksi, atau
peningkatan standar kinerja, harus ditambahkan
pada nilai tercatat aset yang bersangkutan
PENYUSUTAN
Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 2010
2
3
 Penyusutan adalah alokasi yang sistematis
atas nilai suatu aset tetap yang dapat
disusutkan (depreciable assets) selama
masa manfaat aset.
 Nilai penyusutan untuk masing-masing
periode diakui sebagai pengurang nilai
tercatat aset tetap dalam neraca dan beban
penyusutan dalam laporan operasional.
 Selain tanah dan konstruksi dalam
pengerjaan, seluruh aset tetap dapat
disusutkan sesuai dengan sifat dan
karakteristik aset tersebut
PRASYARAT PENYUSUTAN
(Bultek SAP No. 05)
Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 2010
2
4
 Identifikasi aset yang nilainya menurun.
 Diketahui nilai buku yang dapat disusutkan
 Harus diketahui masa manfaatnya
 Diketahui Kondisi yang menyebabkan
penurunan aset tetap (misalnya yang mudah
obsolet)
METODE PENYUSUTAN
Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 2010
2
5
 Metode garis lurus (straight line
method); atau
 Metode saldo menurun ganda (double
declining method); atau
 Metode unit produksi (unit of
production method).
Metode penyusutan yang digunakan
harus dapat menggambarkan manfaat
ekonomi atau kemungkinan jasa (service
potential) yang akan mengalir ke
pemerintah
PENILAIAN KEMBALI (REVALUATION)
Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 2010
2
6
 Penilaian kembali atau revaluasi aset
tetap pada umumnya tidak
diperkenankan karena Standar
Akuntansi Pemerintahan menganut
penilaian aset berdasarkan biaya
perolehan atau harga pertukaran.
Penyimpangan dari ketentuan ini
mungkin dilakukan berdasarkan
ketentuan pemerintah yang berlaku
secara nasional.
 Selisih antara nilai revaluasi dengan nilai
tercatat dibukukan dalam akun ekuitas
ASET BERSEJARAH
Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 2010
2
7
 Aset bersejarah merupakan aset tetap yang
dimiliki atau dikuasai oleh pemerintah yang
karena umur dan kondisinya aset tetap
tersebut harus dilindungi oleh peraturan
yang berlaku dari segala macam tindakan
yang dapat merusak aset tetap tersebut
 Diungkapkan dalam CaLK saja tanpa nilai
 Beberapa aset bersejarah juga memberikan
potensi manfaat lainnya kepada pemerintah
selain nilai sejarahnya, misalnya untuk ruang
perkantoran. Untuk kasus tersebut, aset ini
akan diterapkan prinsip-prinsip yang sama
seperti aset tetap yang lain.
PENGHENTIAN/PELEPASAN
Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 2010
2
8
 Suatu aset tetap dieliminasi dari neraca ketika
dilepaskan atau bila aset secara permanen
dihentikan penggunaannya dan tidak ada
manfaat ekonomi masa yang akan datang.
 Aset tetap yang secara permanen dihentikan
atau dilepas harus dieliminasi dari Neraca
dan diungkapkan dalam Catatan atas Laporan
Keuangan.
 Aset tetap yang dihentikan dari penggunaan
aktif pemerintah tidak memenuhi definisi aset
tetap dan harus dipindahkan ke pos aset
lainnya sesuai dengan nilai tercatatnya.
PENGUNGKAPAN
Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 2010
2
9
Laporan Keuangan harus mengungkapkan
untuk masing-masing jenis aset tetap sbb:
(a) Dasar penilaian yang digunakan untuk menentukan
nilai tercatat (carrying amount);
(b) Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir
periode yang menunjukkan:
(1) Penambahan;
(2) Pelepasan;
(3) Akumulasi penyusutan dan perubahan nilai, jika ada;
(4) Mutasi aset tetap lainnya.
(c)Informasi penyusutan, meliputi:
(1) Nilai penyusutan;
(2) Metode penyusutan yang digunakan;
(3) Masa manfaat atau tarif penyusutan yang digunakan;
(4) Nilai tercatat bruto dan akumulasi penyusutan pada awal dan
akhir periode;
PENGUNGKAPAN
Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 2010
3
0
Laporan keuangan juga harus
mengungkapkan:
(a)Eksistensi dan batasan hak milik atas
aset tetap;
(b)Kebijakan akuntansi untuk kapitalisasi
yang berkaitan dengan aset tetap;
(c)Jumlah pengeluaran pada pos aset tetap
dalam konstruksi; dan
(d)Jumlah komitmen untuk akuisisi aset
tetap.
LAMPIRAN 1 PP NOMOR 71/201031
AKUNTANSI
KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN
(PSAP NO. 08)
DEFINISI
32
 Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP) adalah aset-
aset dari kelompok aset tetap yang sedang
dalam proses pembangunan.
 KONTRAK KONSTRUKSI adalah perikatan yang
dilakukan secara khusus untuk konstruksi suatu
aset atau suatu kombinasi yang berhubungan
erat satu sama lain atau saling tergantung dalam
hal rancangan, teknologi, dan fungsi atau tujuan
atau penggunaan utama.
33
Seluruh Klasifikasi Aset Tetap selain KDP yang
proses perolehannya dan/atau pembangunannya
membutuhkan suatu periode tertentu dan belum
selesai
CAKUPAN KDP
CAKUPAN KONTRAK KONSTRUKSI
34
a. kontrak untuk perolehan jasa yang
berhubungan langsung dengan perencanaan
konstruksi aset, seperti jasa arsitektur;
b. kontrak untuk perolehan atau konstruksi aset;
c. kontrak untuk perolehan jasa yang
berhubungan langsung dengan pengawasan
konstruksi aset yang meliputi manajemen
konstruksi dan value engineering;
d. kontrak untuk membongkar atau merestorasi
aset dan restorasi lingkungan.
PENGAKUAN KDP
35
Suatu benda berwujud diakui sebagai KDP jika:
 besar kemungkinan bahwa manfaat
ekonomi masa yang akan datang
berkaitan dengan aset tersebut akan
diperoleh;
 biaya perolehan tersebut dapat diukur
secara andal; dan
 aset tersebut masih dalam proses
pengerjaan.
PENGUKURAN BIAYA KONSTRUKSI
36
 Secara Swakelola, al:
biaya yang berhubungan langsung
dengan konstruksi;
biaya yang dapat diatribusikan pada
kegiatan pada umumnya dan dapat
dialokasikan ke konstruksi tersebut;
biaya lain yang secara khusus dibebankan
sehubungan konstruksi ybs.
 Secara Kontrak:
Termin yang telah dibayarkan;
Kewajiban yang msh harus dibayar;
Pembayaran klaim kepada
kontraktor/pihak ketiga, misalnya klaim
karena keterlambatan yang disebabkan
oleh pemberi kerja
KAPITALISASI BIAYA PINJAMAN
37
 Jika konstruksi dibiayai dari pinjaman maka biaya
pinjaman yang timbul selama masa konstruksi
dikapitalisasi dan menambah biaya konstruksi,
sepanjang biaya tersebut dapat diidentifikasikan dan
ditetapkan secara andal.
 Jumlah biaya pinjaman yang dikapitalisasi tidak boleh
melebihi jumlah biaya bunga yang dibayar dan yang
masih harus dibayar pada periode yang bersangkutan.
 Apabila pinjaman digunakan untuk membiayai
beberapa jenis aset yang diperoleh dalam suatu
periode tertentu, biaya pinjaman periode yang
bersangkutan dialokasikan ke masing-masing
konstruksi dengan metode rata-rata tertimbang atas
total pengeluaran biaya konstruksi.
KAPITALISASI BIAYA PINJAMAN
38
 Apabila kegiatan pembangunan konstruksi
dihentikan sementara tidak disebabkan oleh hal-
hal yang bersifat force majeur maka biaya
pinjaman yang dibayarkan selama masa
pemberhentian sementara pembangunan
konstruksi dikapitalisasi.
 Kontrak konstruksi yang mencakup beberapa
jenis pekerjaan yang penyelesaiannya jatuh pada
waktu yang berbeda-beda, maka jenis pekerjaan
yang sudah selesai tidak diperhitungkan biaya
pinjaman. Biaya pinjaman hanya dikapitalisasi
untuk jenis pekerjaan yang masih dalam proses
pengerjaan.
PENYAJIAN KDP
39
Konstruksi dalam Pengerjaan
disajikan dalam Neraca masuk
dalam kelompok Aset Tetap
(Konstruksi Dalam Pengerjaan biasanya
merupakan aset yang dimaksudkan
digunakan untuk operasional pemerintah
atau dimanfaatkan oleh masyarakat dalam
jangka panjang dan oleh karenanya
diklasifikasikan dalam aset tetap.)
PENGUNGKAPAN KDP
40
Entitas harus mengungkapkan informasi mengenai
KDP pada akhir periode akuntansi:
 Rincian kontrak konstruksi dalam pengerjaan
berikut tingkat penyelesaian dan jangka waktu
penyelesaian
 Nilai kontrak konstruksi dan sumber
pendanaannya
 Jumlah biaya yang telah dikeluarkan dan yang
masih harus dibayar
 Uang muka kerja yang diberikan
 Retensi
LAMPIRAN 1 PP NOMOR 71/2010
41
TERIMA KASIH
KOMPONEN BIAYA PEROLEHAN TANAH
Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 2010
4
2
 Tanah diakui pertama kali sebesar biaya perolehan
 Biaya perolehan mencakup:
 Harga pembelian atau biaya pembebasan tanah
 Biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh hak
 Biaya pematangan, penimbunan, dan biaya
lainnya yang dikeluarkan ,maupun yang masih
harus dikeluarkan sampai tanah tersebut siap
pakai
 Nilai tanah juga meliputi nilai bangunan tua yang
terletak pada tanah yang dibeli tersebut jika
bangunan tua tersebut dimaksudkan untuk
dimusnahkan
KOMPONEN BIAYA PEROLEHAN PERALATAN DAN
MESIN
Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 2010
4
3
 Biaya perolehan peralatan dan mesin
menggambarkan jumlah pengeluaran yang telah
dan yang masih harus dilakukan untuk memperoleh
peralatan dan mesin tersebut sampai siap pakai
 Biaya perolehan peralatan dan mesin antara lain:
 Harga pembelian
 Biaya pengangkutan
 Biaya instalasi
 Serta biaya langsung lainnya untuk memperoleh
dan mempersiapkan sampai peralatan dan mesin
tersebut siap untuk digunakan
KOMPONEN BIAYA PEROLEHAN GEDUNG DAN
BANGUNAN
Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 2010
4
4
 Biaya perolehan gedung dan bangunan
menggambarkan seluruh biaya yang
dikeluarkan dan yang masih harus dikeluarkan
untuk memperoleh gedung dan bangunan
sampai siap pakai
 Biaya perolehan gedung dan bangunan antara
lain meliputi:
 Harga pembelian atau biaya konstruksi,
 Biaya pengurusan IMB, notaris dan pajak
KOMPONEN BIAYA PEROLEHAN JALAN,
IRIGASI DAN JARINGAN
Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 2010
4
5
Biaya perolehan jalan, irigasi, dan jaringan
menggambarkan seluruh biaya yang dikeluarkan
dan masih harus dikeluarkan untuk memperoleh
gedung dan bangunan sampai siap pakai.
Biaya perolehan jalan, irigasi, dan jaringan
antara lain meliputi:
Biaya perolehan atau biaya konstruksi, dan
Biaya-biaya lain yang dikeluarkan sampai
jalan, irigasi dan jaringan tersebut siap pakai
KOMPONEN BIAYA PEROLEHAN ASET TETAP LAINNYA
Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 2010
4
6
Biaya perolehan aset tetap lainnya
menggambarkan seluruh biaya yang
dikeluarkan dan yang masih harus
dikeluarkan untuk memperoleh aset
tersebut sampai siap pakai
47
SELESAI,
dech….,

More Related Content

What's hot

Ringkasan Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintah
Ringkasan Pernyataan Standar Akuntansi PemerintahRingkasan Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintah
Ringkasan Pernyataan Standar Akuntansi PemerintahEnvaPya
 
Laporan realisasi anggaran
Laporan realisasi anggaranLaporan realisasi anggaran
Laporan realisasi anggaranUlan Safitri
 
Laporan keuangan pemerintah daerah
Laporan keuangan pemerintah daerahLaporan keuangan pemerintah daerah
Laporan keuangan pemerintah daerahRatna Raissa
 
Standar akuntansi pemerintahan berbasis akrual
Standar akuntansi pemerintahan berbasis akrualStandar akuntansi pemerintahan berbasis akrual
Standar akuntansi pemerintahan berbasis akrualNadia Amelia
 
Materi 1 Akuntansi Pemerintahan
Materi 1 Akuntansi PemerintahanMateri 1 Akuntansi Pemerintahan
Materi 1 Akuntansi PemerintahanRaka Aprizal
 
1. konsep sistem akuntansi & sap edit
1. konsep sistem akuntansi & sap edit1. konsep sistem akuntansi & sap edit
1. konsep sistem akuntansi & sap editFerie Sulistiono
 
Lampiran ii permendagri-64-tahun-2013
Lampiran ii permendagri-64-tahun-2013Lampiran ii permendagri-64-tahun-2013
Lampiran ii permendagri-64-tahun-2013UNIDHA
 
Konsep dasar akuntansi pemerintahan berbasis akrual ppt
Konsep dasar akuntansi pemerintahan berbasis akrual pptKonsep dasar akuntansi pemerintahan berbasis akrual ppt
Konsep dasar akuntansi pemerintahan berbasis akrual pptRisda Hamsuri
 
Perbandingan cash dan accrual basis
Perbandingan cash dan accrual basisPerbandingan cash dan accrual basis
Perbandingan cash dan accrual basisharionolj
 
Kerangka umum Standar Akuntansi Pemerintah Pusat
Kerangka umum Standar Akuntansi Pemerintah PusatKerangka umum Standar Akuntansi Pemerintah Pusat
Kerangka umum Standar Akuntansi Pemerintah PusatDian N
 
13-Laporan Keuangan Daerah
13-Laporan Keuangan Daerah13-Laporan Keuangan Daerah
13-Laporan Keuangan DaerahWahyu Wijanarko
 

What's hot (20)

Ringkasan Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintah
Ringkasan Pernyataan Standar Akuntansi PemerintahRingkasan Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintah
Ringkasan Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintah
 
Laporan realisasi anggaran
Laporan realisasi anggaranLaporan realisasi anggaran
Laporan realisasi anggaran
 
Ppt bab 4 fix
Ppt bab 4 fixPpt bab 4 fix
Ppt bab 4 fix
 
Laporan keuangan pemerintah daerah
Laporan keuangan pemerintah daerahLaporan keuangan pemerintah daerah
Laporan keuangan pemerintah daerah
 
Standar akuntansi pemerintahan berbasis akrual
Standar akuntansi pemerintahan berbasis akrualStandar akuntansi pemerintahan berbasis akrual
Standar akuntansi pemerintahan berbasis akrual
 
Akuntansi Pemerintahan
Akuntansi PemerintahanAkuntansi Pemerintahan
Akuntansi Pemerintahan
 
Materi 1 Akuntansi Pemerintahan
Materi 1 Akuntansi PemerintahanMateri 1 Akuntansi Pemerintahan
Materi 1 Akuntansi Pemerintahan
 
1. konsep sistem akuntansi & sap edit
1. konsep sistem akuntansi & sap edit1. konsep sistem akuntansi & sap edit
1. konsep sistem akuntansi & sap edit
 
Lampiran ii permendagri-64-tahun-2013
Lampiran ii permendagri-64-tahun-2013Lampiran ii permendagri-64-tahun-2013
Lampiran ii permendagri-64-tahun-2013
 
Konsep dasar akuntansi pemerintahan berbasis akrual ppt
Konsep dasar akuntansi pemerintahan berbasis akrual pptKonsep dasar akuntansi pemerintahan berbasis akrual ppt
Konsep dasar akuntansi pemerintahan berbasis akrual ppt
 
Akuntansi pemerintahan
Akuntansi pemerintahanAkuntansi pemerintahan
Akuntansi pemerintahan
 
Persamaan akuntansi
Persamaan akuntansiPersamaan akuntansi
Persamaan akuntansi
 
Perbandingan cash dan accrual basis
Perbandingan cash dan accrual basisPerbandingan cash dan accrual basis
Perbandingan cash dan accrual basis
 
Bagan Akun Standar
Bagan Akun StandarBagan Akun Standar
Bagan Akun Standar
 
Restatement 2014
Restatement 2014Restatement 2014
Restatement 2014
 
Langkah restatement
Langkah restatementLangkah restatement
Langkah restatement
 
Kerangka Konseptual SAP
Kerangka Konseptual SAPKerangka Konseptual SAP
Kerangka Konseptual SAP
 
Kerangka umum Standar Akuntansi Pemerintah Pusat
Kerangka umum Standar Akuntansi Pemerintah PusatKerangka umum Standar Akuntansi Pemerintah Pusat
Kerangka umum Standar Akuntansi Pemerintah Pusat
 
AKUNTANSI PEMERINTHAN
AKUNTANSI PEMERINTHANAKUNTANSI PEMERINTHAN
AKUNTANSI PEMERINTHAN
 
13-Laporan Keuangan Daerah
13-Laporan Keuangan Daerah13-Laporan Keuangan Daerah
13-Laporan Keuangan Daerah
 

Viewers also liked

Sri Suwanti - Pendekatan sistemik ilmu pemerintahan pendekatan paradigmatik
Sri Suwanti - Pendekatan sistemik ilmu pemerintahan   pendekatan paradigmatikSri Suwanti - Pendekatan sistemik ilmu pemerintahan   pendekatan paradigmatik
Sri Suwanti - Pendekatan sistemik ilmu pemerintahan pendekatan paradigmatikSri Suwanti
 
AKUNTANSI PEMERINTAHAN PENYUSUNAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
AKUNTANSI PEMERINTAHAN PENYUSUNAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANAKUNTANSI PEMERINTAHAN PENYUSUNAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
AKUNTANSI PEMERINTAHAN PENYUSUNAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANLetifa Wahyuni
 
SRI SUWANTI - ISU DAN PROGRAM TIM PENGGERAK PKK JAWA TENGAH 2016 - 2017
SRI SUWANTI - ISU DAN PROGRAM TIM PENGGERAK PKK JAWA TENGAH 2016 - 2017 SRI SUWANTI - ISU DAN PROGRAM TIM PENGGERAK PKK JAWA TENGAH 2016 - 2017
SRI SUWANTI - ISU DAN PROGRAM TIM PENGGERAK PKK JAWA TENGAH 2016 - 2017 Sri Suwanti
 
akuntansi pemerintahan
akuntansi pemerintahanakuntansi pemerintahan
akuntansi pemerintahanHanna Febriani
 
Jenis jenis badan usaha
Jenis jenis badan usahaJenis jenis badan usaha
Jenis jenis badan usahaTeddy Teddy
 
Beban dan Belanja Akuntansi Sektor Publik
Beban dan Belanja Akuntansi Sektor PublikBeban dan Belanja Akuntansi Sektor Publik
Beban dan Belanja Akuntansi Sektor PublikArshad Liantono
 
Standar akuntansi pemerintahan
Standar akuntansi pemerintahanStandar akuntansi pemerintahan
Standar akuntansi pemerintahanAnggun Jayanti
 
Tips trik menyusun laporan keuangan yang berkualitas
Tips trik menyusun laporan keuangan yang berkualitasTips trik menyusun laporan keuangan yang berkualitas
Tips trik menyusun laporan keuangan yang berkualitasandixa90
 
Modul 4 pemerintah sbg sistem sosil
Modul 4 pemerintah sbg sistem sosilModul 4 pemerintah sbg sistem sosil
Modul 4 pemerintah sbg sistem sosilSri Suwanti
 
Pemusnhan Barang Milik Negara
Pemusnhan Barang Milik NegaraPemusnhan Barang Milik Negara
Pemusnhan Barang Milik NegaraRusdiman
 
Struktur dasar ekonomi akuntansi
Struktur dasar ekonomi akuntansiStruktur dasar ekonomi akuntansi
Struktur dasar ekonomi akuntansiKhairun Najmi
 
pengalihan sarana prasarana aset bidang kelautan dan perikanan
pengalihan sarana prasarana aset bidang kelautan dan perikananpengalihan sarana prasarana aset bidang kelautan dan perikanan
pengalihan sarana prasarana aset bidang kelautan dan perikananNoorvita Ika Mardianti
 
Sri suwanti 01- konsep dan siklus akuntansi
Sri suwanti   01-  konsep dan siklus akuntansiSri suwanti   01-  konsep dan siklus akuntansi
Sri suwanti 01- konsep dan siklus akuntansiSri Suwanti
 
SRI SUWANTI- Perkembangan sistem-pemerintahan-indonesia
SRI SUWANTI- Perkembangan sistem-pemerintahan-indonesiaSRI SUWANTI- Perkembangan sistem-pemerintahan-indonesia
SRI SUWANTI- Perkembangan sistem-pemerintahan-indonesiaSri Suwanti
 
sri suwanti - LKPJ ATA 2015 - ANNUAL REPORT ON LOCAL GOVERNMENT - KABUPATEN K...
sri suwanti - LKPJ ATA 2015 - ANNUAL REPORT ON LOCAL GOVERNMENT - KABUPATEN K...sri suwanti - LKPJ ATA 2015 - ANNUAL REPORT ON LOCAL GOVERNMENT - KABUPATEN K...
sri suwanti - LKPJ ATA 2015 - ANNUAL REPORT ON LOCAL GOVERNMENT - KABUPATEN K...Sri Suwanti
 
SRI SUWANTI - Kebenaran ilmiah dan metodologinya - Metodologi Ilmu Pemerintahan
SRI SUWANTI - Kebenaran ilmiah dan metodologinya - Metodologi Ilmu PemerintahanSRI SUWANTI - Kebenaran ilmiah dan metodologinya - Metodologi Ilmu Pemerintahan
SRI SUWANTI - Kebenaran ilmiah dan metodologinya - Metodologi Ilmu PemerintahanSri Suwanti
 
SRI SUWANTI -Metode Study Perbandingan- Metodologi Ilmu Pemerintahan
SRI SUWANTI -Metode Study Perbandingan- Metodologi Ilmu PemerintahanSRI SUWANTI -Metode Study Perbandingan- Metodologi Ilmu Pemerintahan
SRI SUWANTI -Metode Study Perbandingan- Metodologi Ilmu PemerintahanSri Suwanti
 
SRI SUWANTI - PERBANDINGAN PEMERINTAHAN
SRI SUWANTI - PERBANDINGAN PEMERINTAHAN SRI SUWANTI - PERBANDINGAN PEMERINTAHAN
SRI SUWANTI - PERBANDINGAN PEMERINTAHAN Sri Suwanti
 
Sri Suwanti - Peran lsm dan ormas dalam peningkatan kemandirian generasi
Sri Suwanti - Peran lsm dan ormas dalam peningkatan kemandirian generasiSri Suwanti - Peran lsm dan ormas dalam peningkatan kemandirian generasi
Sri Suwanti - Peran lsm dan ormas dalam peningkatan kemandirian generasiSri Suwanti
 

Viewers also liked (20)

Sri Suwanti - Pendekatan sistemik ilmu pemerintahan pendekatan paradigmatik
Sri Suwanti - Pendekatan sistemik ilmu pemerintahan   pendekatan paradigmatikSri Suwanti - Pendekatan sistemik ilmu pemerintahan   pendekatan paradigmatik
Sri Suwanti - Pendekatan sistemik ilmu pemerintahan pendekatan paradigmatik
 
AKUNTANSI PEMERINTAHAN PENYUSUNAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
AKUNTANSI PEMERINTAHAN PENYUSUNAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANAKUNTANSI PEMERINTAHAN PENYUSUNAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
AKUNTANSI PEMERINTAHAN PENYUSUNAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
 
SRI SUWANTI - ISU DAN PROGRAM TIM PENGGERAK PKK JAWA TENGAH 2016 - 2017
SRI SUWANTI - ISU DAN PROGRAM TIM PENGGERAK PKK JAWA TENGAH 2016 - 2017 SRI SUWANTI - ISU DAN PROGRAM TIM PENGGERAK PKK JAWA TENGAH 2016 - 2017
SRI SUWANTI - ISU DAN PROGRAM TIM PENGGERAK PKK JAWA TENGAH 2016 - 2017
 
Laporan keuangan lengkap
Laporan keuangan lengkapLaporan keuangan lengkap
Laporan keuangan lengkap
 
akuntansi pemerintahan
akuntansi pemerintahanakuntansi pemerintahan
akuntansi pemerintahan
 
Jenis jenis badan usaha
Jenis jenis badan usahaJenis jenis badan usaha
Jenis jenis badan usaha
 
Beban dan Belanja Akuntansi Sektor Publik
Beban dan Belanja Akuntansi Sektor PublikBeban dan Belanja Akuntansi Sektor Publik
Beban dan Belanja Akuntansi Sektor Publik
 
Standar akuntansi pemerintahan
Standar akuntansi pemerintahanStandar akuntansi pemerintahan
Standar akuntansi pemerintahan
 
Tips trik menyusun laporan keuangan yang berkualitas
Tips trik menyusun laporan keuangan yang berkualitasTips trik menyusun laporan keuangan yang berkualitas
Tips trik menyusun laporan keuangan yang berkualitas
 
Modul 4 pemerintah sbg sistem sosil
Modul 4 pemerintah sbg sistem sosilModul 4 pemerintah sbg sistem sosil
Modul 4 pemerintah sbg sistem sosil
 
Pemusnhan Barang Milik Negara
Pemusnhan Barang Milik NegaraPemusnhan Barang Milik Negara
Pemusnhan Barang Milik Negara
 
Struktur dasar ekonomi akuntansi
Struktur dasar ekonomi akuntansiStruktur dasar ekonomi akuntansi
Struktur dasar ekonomi akuntansi
 
pengalihan sarana prasarana aset bidang kelautan dan perikanan
pengalihan sarana prasarana aset bidang kelautan dan perikananpengalihan sarana prasarana aset bidang kelautan dan perikanan
pengalihan sarana prasarana aset bidang kelautan dan perikanan
 
Sri suwanti 01- konsep dan siklus akuntansi
Sri suwanti   01-  konsep dan siklus akuntansiSri suwanti   01-  konsep dan siklus akuntansi
Sri suwanti 01- konsep dan siklus akuntansi
 
SRI SUWANTI- Perkembangan sistem-pemerintahan-indonesia
SRI SUWANTI- Perkembangan sistem-pemerintahan-indonesiaSRI SUWANTI- Perkembangan sistem-pemerintahan-indonesia
SRI SUWANTI- Perkembangan sistem-pemerintahan-indonesia
 
sri suwanti - LKPJ ATA 2015 - ANNUAL REPORT ON LOCAL GOVERNMENT - KABUPATEN K...
sri suwanti - LKPJ ATA 2015 - ANNUAL REPORT ON LOCAL GOVERNMENT - KABUPATEN K...sri suwanti - LKPJ ATA 2015 - ANNUAL REPORT ON LOCAL GOVERNMENT - KABUPATEN K...
sri suwanti - LKPJ ATA 2015 - ANNUAL REPORT ON LOCAL GOVERNMENT - KABUPATEN K...
 
SRI SUWANTI - Kebenaran ilmiah dan metodologinya - Metodologi Ilmu Pemerintahan
SRI SUWANTI - Kebenaran ilmiah dan metodologinya - Metodologi Ilmu PemerintahanSRI SUWANTI - Kebenaran ilmiah dan metodologinya - Metodologi Ilmu Pemerintahan
SRI SUWANTI - Kebenaran ilmiah dan metodologinya - Metodologi Ilmu Pemerintahan
 
SRI SUWANTI -Metode Study Perbandingan- Metodologi Ilmu Pemerintahan
SRI SUWANTI -Metode Study Perbandingan- Metodologi Ilmu PemerintahanSRI SUWANTI -Metode Study Perbandingan- Metodologi Ilmu Pemerintahan
SRI SUWANTI -Metode Study Perbandingan- Metodologi Ilmu Pemerintahan
 
SRI SUWANTI - PERBANDINGAN PEMERINTAHAN
SRI SUWANTI - PERBANDINGAN PEMERINTAHAN SRI SUWANTI - PERBANDINGAN PEMERINTAHAN
SRI SUWANTI - PERBANDINGAN PEMERINTAHAN
 
Sri Suwanti - Peran lsm dan ormas dalam peningkatan kemandirian generasi
Sri Suwanti - Peran lsm dan ormas dalam peningkatan kemandirian generasiSri Suwanti - Peran lsm dan ormas dalam peningkatan kemandirian generasi
Sri Suwanti - Peran lsm dan ormas dalam peningkatan kemandirian generasi
 

Similar to Sri suwanti - Akuntansi Pemerintahan Daerah neraca persediaan,at dan kdp

PSAP NO. 05 AKUNTANSI PERSEDIAAN
PSAP NO. 05 AKUNTANSI PERSEDIAANPSAP NO. 05 AKUNTANSI PERSEDIAAN
PSAP NO. 05 AKUNTANSI PERSEDIAANIndra Yu
 
akuntansi aset tetap & penyusutan
akuntansi aset tetap & penyusutanakuntansi aset tetap & penyusutan
akuntansi aset tetap & penyusutanMuhammad Amri
 
Akuntansi penyusutan dalam Akuntansi Pemerintahan
Akuntansi penyusutan dalam Akuntansi PemerintahanAkuntansi penyusutan dalam Akuntansi Pemerintahan
Akuntansi penyusutan dalam Akuntansi PemerintahanToyib Abdulloh
 
Akuntansi Persediaan.pptx
Akuntansi Persediaan.pptxAkuntansi Persediaan.pptx
Akuntansi Persediaan.pptxputriirtup1
 
Persediaan (akuntansi pemerintahan)
Persediaan (akuntansi pemerintahan) Persediaan (akuntansi pemerintahan)
Persediaan (akuntansi pemerintahan) Hasunah Hans
 
ppt persediaan dan investasi.pptx
ppt persediaan dan investasi.pptxppt persediaan dan investasi.pptx
ppt persediaan dan investasi.pptxlusisusrianti1
 
IAS 40 (Properti) & 41(Pertanian)
IAS 40 (Properti) & 41(Pertanian)IAS 40 (Properti) & 41(Pertanian)
IAS 40 (Properti) & 41(Pertanian)Putri Yulia R
 
Contoh jurnal-akuntansi-belanja-barang
Contoh jurnal-akuntansi-belanja-barangContoh jurnal-akuntansi-belanja-barang
Contoh jurnal-akuntansi-belanja-barangDicky Setiawan
 
PRESENTASI ASET TETAP PTPN V (REV).pptx
PRESENTASI ASET TETAP PTPN V (REV).pptxPRESENTASI ASET TETAP PTPN V (REV).pptx
PRESENTASI ASET TETAP PTPN V (REV).pptxAIdilHelbet
 
Psak 10-pengaruh-perubahan-valuta-asing-ias-21-240911
Psak 10-pengaruh-perubahan-valuta-asing-ias-21-240911Psak 10-pengaruh-perubahan-valuta-asing-ias-21-240911
Psak 10-pengaruh-perubahan-valuta-asing-ias-21-240911Sri Apriyanti Husain
 
Akuntansi Pajak atas Aktiva Tetap Berwujud
Akuntansi Pajak atas Aktiva Tetap BerwujudAkuntansi Pajak atas Aktiva Tetap Berwujud
Akuntansi Pajak atas Aktiva Tetap BerwujudWawan Dwi Hadisaputro
 

Similar to Sri suwanti - Akuntansi Pemerintahan Daerah neraca persediaan,at dan kdp (20)

PSAP NO. 05 AKUNTANSI PERSEDIAAN
PSAP NO. 05 AKUNTANSI PERSEDIAANPSAP NO. 05 AKUNTANSI PERSEDIAAN
PSAP NO. 05 AKUNTANSI PERSEDIAAN
 
PSAP 07.pptx
PSAP 07.pptxPSAP 07.pptx
PSAP 07.pptx
 
akuntansi aset tetap & penyusutan
akuntansi aset tetap & penyusutanakuntansi aset tetap & penyusutan
akuntansi aset tetap & penyusutan
 
Akuntansi penyusutan dalam Akuntansi Pemerintahan
Akuntansi penyusutan dalam Akuntansi PemerintahanAkuntansi penyusutan dalam Akuntansi Pemerintahan
Akuntansi penyusutan dalam Akuntansi Pemerintahan
 
Akuntansi Persediaan.pptx
Akuntansi Persediaan.pptxAkuntansi Persediaan.pptx
Akuntansi Persediaan.pptx
 
Rangkuman aset tetap
Rangkuman aset tetapRangkuman aset tetap
Rangkuman aset tetap
 
Psak14
Psak14Psak14
Psak14
 
Persediaan (akuntansi pemerintahan)
Persediaan (akuntansi pemerintahan) Persediaan (akuntansi pemerintahan)
Persediaan (akuntansi pemerintahan)
 
ppt persediaan dan investasi.pptx
ppt persediaan dan investasi.pptxppt persediaan dan investasi.pptx
ppt persediaan dan investasi.pptx
 
presentasi ok.pptx
presentasi ok.pptxpresentasi ok.pptx
presentasi ok.pptx
 
148977774 akuntansi-pemerintahan-indonesia
148977774 akuntansi-pemerintahan-indonesia148977774 akuntansi-pemerintahan-indonesia
148977774 akuntansi-pemerintahan-indonesia
 
Psak 16
Psak 16Psak 16
Psak 16
 
Aset vs akrual
Aset vs akrualAset vs akrual
Aset vs akrual
 
Aset-tetap.pptx
Aset-tetap.pptxAset-tetap.pptx
Aset-tetap.pptx
 
IAS 40 (Properti) & 41(Pertanian)
IAS 40 (Properti) & 41(Pertanian)IAS 40 (Properti) & 41(Pertanian)
IAS 40 (Properti) & 41(Pertanian)
 
Tugas 2 asp
Tugas 2 aspTugas 2 asp
Tugas 2 asp
 
Contoh jurnal-akuntansi-belanja-barang
Contoh jurnal-akuntansi-belanja-barangContoh jurnal-akuntansi-belanja-barang
Contoh jurnal-akuntansi-belanja-barang
 
PRESENTASI ASET TETAP PTPN V (REV).pptx
PRESENTASI ASET TETAP PTPN V (REV).pptxPRESENTASI ASET TETAP PTPN V (REV).pptx
PRESENTASI ASET TETAP PTPN V (REV).pptx
 
Psak 10-pengaruh-perubahan-valuta-asing-ias-21-240911
Psak 10-pengaruh-perubahan-valuta-asing-ias-21-240911Psak 10-pengaruh-perubahan-valuta-asing-ias-21-240911
Psak 10-pengaruh-perubahan-valuta-asing-ias-21-240911
 
Akuntansi Pajak atas Aktiva Tetap Berwujud
Akuntansi Pajak atas Aktiva Tetap BerwujudAkuntansi Pajak atas Aktiva Tetap Berwujud
Akuntansi Pajak atas Aktiva Tetap Berwujud
 

More from Sri Suwanti

Dr zul materi webinar kudus 1 agustus 2020
Dr zul materi webinar kudus 1 agustus 2020Dr zul materi webinar kudus 1 agustus 2020
Dr zul materi webinar kudus 1 agustus 2020Sri Suwanti
 
Presentasi pelatihan guru dr ayat
Presentasi pelatihan guru dr ayatPresentasi pelatihan guru dr ayat
Presentasi pelatihan guru dr ayatSri Suwanti
 
Pengumuman kabupaten kudus.scan
Pengumuman kabupaten kudus.scanPengumuman kabupaten kudus.scan
Pengumuman kabupaten kudus.scanSri Suwanti
 
islamic worldview 15 feb upload slideshare
islamic worldview 15 feb upload slideshareislamic worldview 15 feb upload slideshare
islamic worldview 15 feb upload slideshareSri Suwanti
 
Jadwal latsar CPNS
Jadwal  latsar CPNSJadwal  latsar CPNS
Jadwal latsar CPNSSri Suwanti
 
3 manaj-islami-2 + trans
3   manaj-islami-2 + trans3   manaj-islami-2 + trans
3 manaj-islami-2 + transSri Suwanti
 
2 manajemen islami
2  manajemen islami2  manajemen islami
2 manajemen islamiSri Suwanti
 
1 managing in global environment
1 managing in global environment1 managing in global environment
1 managing in global environmentSri Suwanti
 
Sri suwanti - PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN KERJA & JAMINAN KEMATIAN APARATUR...
Sri suwanti   - PROGRAM JAMINAN  KECELAKAAN KERJA & JAMINAN KEMATIAN APARATUR...Sri suwanti   - PROGRAM JAMINAN  KECELAKAAN KERJA & JAMINAN KEMATIAN APARATUR...
Sri suwanti - PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN KERJA & JAMINAN KEMATIAN APARATUR...Sri Suwanti
 
SRI SUWANTI - MIP - Latihan 44
SRI SUWANTI - MIP - Latihan 44SRI SUWANTI - MIP - Latihan 44
SRI SUWANTI - MIP - Latihan 44Sri Suwanti
 
SRI SUWANTI - MIP - Latihan 43
SRI SUWANTI - MIP - Latihan 43SRI SUWANTI - MIP - Latihan 43
SRI SUWANTI - MIP - Latihan 43Sri Suwanti
 
SRI SUWANTI - MIP - Latihan 42
SRI SUWANTI - MIP - Latihan 42SRI SUWANTI - MIP - Latihan 42
SRI SUWANTI - MIP - Latihan 42Sri Suwanti
 
SRI SUWANTI - MIP - Latihan 41
SRI SUWANTI - MIP - Latihan 41SRI SUWANTI - MIP - Latihan 41
SRI SUWANTI - MIP - Latihan 41Sri Suwanti
 
SRI SUWANTI - MIP - Latihan 40
SRI SUWANTI - MIP - Latihan 40SRI SUWANTI - MIP - Latihan 40
SRI SUWANTI - MIP - Latihan 40Sri Suwanti
 
SRI SUWANTI - MIP - Latihan 39
SRI SUWANTI - MIP - Latihan 39SRI SUWANTI - MIP - Latihan 39
SRI SUWANTI - MIP - Latihan 39Sri Suwanti
 
SRI SUWANTI - MIP - Latihan 38
SRI SUWANTI - MIP - Latihan 38SRI SUWANTI - MIP - Latihan 38
SRI SUWANTI - MIP - Latihan 38Sri Suwanti
 
SRI SUWANTI- MIP - Latihan 37
SRI SUWANTI- MIP - Latihan 37SRI SUWANTI- MIP - Latihan 37
SRI SUWANTI- MIP - Latihan 37Sri Suwanti
 
SRI SUWANTI - MIP - Latihan 36
SRI SUWANTI - MIP - Latihan 36SRI SUWANTI - MIP - Latihan 36
SRI SUWANTI - MIP - Latihan 36Sri Suwanti
 
SRI SUWANTI - MIP - Latihan 36
SRI SUWANTI - MIP - Latihan 36SRI SUWANTI - MIP - Latihan 36
SRI SUWANTI - MIP - Latihan 36Sri Suwanti
 
SRI SUWANTI - MIP - Latihan 35
SRI SUWANTI - MIP - Latihan 35SRI SUWANTI - MIP - Latihan 35
SRI SUWANTI - MIP - Latihan 35Sri Suwanti
 

More from Sri Suwanti (20)

Dr zul materi webinar kudus 1 agustus 2020
Dr zul materi webinar kudus 1 agustus 2020Dr zul materi webinar kudus 1 agustus 2020
Dr zul materi webinar kudus 1 agustus 2020
 
Presentasi pelatihan guru dr ayat
Presentasi pelatihan guru dr ayatPresentasi pelatihan guru dr ayat
Presentasi pelatihan guru dr ayat
 
Pengumuman kabupaten kudus.scan
Pengumuman kabupaten kudus.scanPengumuman kabupaten kudus.scan
Pengumuman kabupaten kudus.scan
 
islamic worldview 15 feb upload slideshare
islamic worldview 15 feb upload slideshareislamic worldview 15 feb upload slideshare
islamic worldview 15 feb upload slideshare
 
Jadwal latsar CPNS
Jadwal  latsar CPNSJadwal  latsar CPNS
Jadwal latsar CPNS
 
3 manaj-islami-2 + trans
3   manaj-islami-2 + trans3   manaj-islami-2 + trans
3 manaj-islami-2 + trans
 
2 manajemen islami
2  manajemen islami2  manajemen islami
2 manajemen islami
 
1 managing in global environment
1 managing in global environment1 managing in global environment
1 managing in global environment
 
Sri suwanti - PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN KERJA & JAMINAN KEMATIAN APARATUR...
Sri suwanti   - PROGRAM JAMINAN  KECELAKAAN KERJA & JAMINAN KEMATIAN APARATUR...Sri suwanti   - PROGRAM JAMINAN  KECELAKAAN KERJA & JAMINAN KEMATIAN APARATUR...
Sri suwanti - PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN KERJA & JAMINAN KEMATIAN APARATUR...
 
SRI SUWANTI - MIP - Latihan 44
SRI SUWANTI - MIP - Latihan 44SRI SUWANTI - MIP - Latihan 44
SRI SUWANTI - MIP - Latihan 44
 
SRI SUWANTI - MIP - Latihan 43
SRI SUWANTI - MIP - Latihan 43SRI SUWANTI - MIP - Latihan 43
SRI SUWANTI - MIP - Latihan 43
 
SRI SUWANTI - MIP - Latihan 42
SRI SUWANTI - MIP - Latihan 42SRI SUWANTI - MIP - Latihan 42
SRI SUWANTI - MIP - Latihan 42
 
SRI SUWANTI - MIP - Latihan 41
SRI SUWANTI - MIP - Latihan 41SRI SUWANTI - MIP - Latihan 41
SRI SUWANTI - MIP - Latihan 41
 
SRI SUWANTI - MIP - Latihan 40
SRI SUWANTI - MIP - Latihan 40SRI SUWANTI - MIP - Latihan 40
SRI SUWANTI - MIP - Latihan 40
 
SRI SUWANTI - MIP - Latihan 39
SRI SUWANTI - MIP - Latihan 39SRI SUWANTI - MIP - Latihan 39
SRI SUWANTI - MIP - Latihan 39
 
SRI SUWANTI - MIP - Latihan 38
SRI SUWANTI - MIP - Latihan 38SRI SUWANTI - MIP - Latihan 38
SRI SUWANTI - MIP - Latihan 38
 
SRI SUWANTI- MIP - Latihan 37
SRI SUWANTI- MIP - Latihan 37SRI SUWANTI- MIP - Latihan 37
SRI SUWANTI- MIP - Latihan 37
 
SRI SUWANTI - MIP - Latihan 36
SRI SUWANTI - MIP - Latihan 36SRI SUWANTI - MIP - Latihan 36
SRI SUWANTI - MIP - Latihan 36
 
SRI SUWANTI - MIP - Latihan 36
SRI SUWANTI - MIP - Latihan 36SRI SUWANTI - MIP - Latihan 36
SRI SUWANTI - MIP - Latihan 36
 
SRI SUWANTI - MIP - Latihan 35
SRI SUWANTI - MIP - Latihan 35SRI SUWANTI - MIP - Latihan 35
SRI SUWANTI - MIP - Latihan 35
 

Recently uploaded

bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah okebsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah okegaluhmutiara
 
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh CityAbortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh Cityjaanualu31
 
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.pptPresentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.pptzulfikar425966
 
kasus audit PT KAI 121212121212121212121
kasus audit PT KAI 121212121212121212121kasus audit PT KAI 121212121212121212121
kasus audit PT KAI 121212121212121212121tubagus30
 
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5SubhiMunir3
 
1. PERMENDES 15 TH 2021 SOSIALISASI.pptx
1. PERMENDES 15 TH 2021 SOSIALISASI.pptx1. PERMENDES 15 TH 2021 SOSIALISASI.pptx
1. PERMENDES 15 TH 2021 SOSIALISASI.pptxloegtyatmadji
 
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsung
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsungSaham dan hal-hal yang berhubungan langsung
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsunghaechanlee650
 
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.pptKarakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.pptmuhammadarsyad77
 

Recently uploaded (15)

bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah okebsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
 
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptxMETODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
 
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptxMODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
 
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh CityAbortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
 
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.pptPresentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
 
kasus audit PT KAI 121212121212121212121
kasus audit PT KAI 121212121212121212121kasus audit PT KAI 121212121212121212121
kasus audit PT KAI 121212121212121212121
 
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
 
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotecAbortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
 
1. PERMENDES 15 TH 2021 SOSIALISASI.pptx
1. PERMENDES 15 TH 2021 SOSIALISASI.pptx1. PERMENDES 15 TH 2021 SOSIALISASI.pptx
1. PERMENDES 15 TH 2021 SOSIALISASI.pptx
 
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptxMODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
 
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get CytotecAbortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
 
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsung
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsungSaham dan hal-hal yang berhubungan langsung
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsung
 
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptxTEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
 
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.pptKarakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
 
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptxPEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
 

Sri suwanti - Akuntansi Pemerintahan Daerah neraca persediaan,at dan kdp

  • 1. SRI SUWANTI – AKUNTANSI PEMERINTAHAN DAERAH PERSEDIAAN, ASET TETAP DAN KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN LAMPIRAN 1 PP NOMOR 71/2010
  • 3. PERSEDIAAN LAMPIRAN 1 PP NOMOR 71/2010 3 Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah, dan barang-barang yang dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat.(PSAP 05 Par. 4)
  • 4. LAMPIRAN 1 PP NOMOR 71/2010 4 Persediaan dapat terdiri dari :  Barang konsumsi  Amunisi  Bahan untuk pemeliharaan  Suku cadang  Persediaan untuk tujuan strategis/berjaga-jaga  Pita Cukai dan leges  Bahan baku  Barang dalam proses/setengah jadi  Tanah/bangunan untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat  Hewan dan tanaman, untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat CONTOH PERSEDIAAN
  • 5. LAMPIRAN 1 PP NOMOR 71/20105 PENGAKUAN PERSEDIAAN Persediaan diakui : pada saat potensi manfaat ekonomi masa depan diperoleh pemerintah dan mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal pada saat diterima atau hak kepemilikannya dan/ atau kepenguasaannya berpindah
  • 6. LAMPIRAN 1 PP NOMOR 71/20106 Biaya perolehan Harga pokok produksi Nilai wajar Persediaan diperoleh dengan pembelian Persediaan diperoleh dengan memproduksi sendiri Persediaan diperoleh dengan cara lain, misalnya donasi/rampasan = = = Harga pembelian + biaya pengangkutan + biaya penanganan – potongan harga – rabat Biaya Langsung + biaya tidak langsung Nilai tukar aset secara wajar PENGUKURAN PERSEDIAAN
  • 7. LAMPIRAN 1 PP NOMOR 71/20107 PENGUKURAN PERSEDIAAN (2) Persediaan dapat dinilai dengan menggunakan:  Metode sistematis seperti FIFO atau rata-rata tertimbang  Harga pembelian terakhir apabila setiap unit persediaan nilainya tidak material dan bermacam-macam jenis
  • 8. 8 PENGUKURAN BEBAN PERSEDIAAN  Beban persediaan dicatat sebesar pemakaian (use of goods). Penghitungan beban persediaan untuk disajikan dalam LO.  Dalam hal persediaan dicatat secara perpetual, maka pengukuran pemakaian dihitung berdasarkan catatan jumlah unit yang dipakai dikalikan nilai per unit sesuai metode penilaian yang digunakan  Dalam hal persediaan dicatat secara periodik, maka pengukuran dihitung berdasarkan inventarisasi fisik, yaitu dengan cara saldo awal persediaan ditambah pembelian atau perolehan persediaan dikurangi dengan saldo akhir persediaan dikalikan nilai per unit
  • 9. LAMPIRAN 1 PP NOMOR 71/20109 PENGUNGKAPAN PERSEDIAAN Laporan Keuangan mengungkapkan:  Kebijakan akuntansi;  Penjelasan lebih lanjut tentang persediaan, seperti barang atau perlengkapan yang digunakan dalam pelayanan masyarakat, barang atau perlengkapan yang digunakan dalam proses produksi, barang yang disimpan untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat, dan barang yang masih dalam proses produksi yang dimaksudkan untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat  Jenis, jumlah, dan nilai persediaan dalam kondisi rusak atau usang
  • 10. LAMPIRAN 1 PP NOMOR 71/201010 AKUNTANSI ASET TETAP PSAP NO. 07 DAN BULETIN TEKNIS NOMOR 5 TENTANG AKUNTANSI PENYUSUTAN
  • 11. RUANG LINGKUP PSAP 07 Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 2010 1 1  PSAP 07 diterapkan untuk seluruh unit pemerintahan yang menyajikan laporan keuangan untuk tujuan umum dan mengatur tentang perlakuan akuntansinya, termasuk pengakuan, penilaian, penyajian dan pengungkapan yang diperlukan  PSAP 07 tidak diterapkan untuk:  Hutan dan sumber daya alam yang dapat diperbaharui (regenerative natural resources)  Kuasa pertambangan, eksplorasi dan penggalian mineral, minyak, gas alam dan sumber daya alam serupa yang tidak dapat diperbaharuhi (non-regenerative natural resources)
  • 12. KLASIFIKASI ASET TETAP Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 2010 1 2  Tanah  Peralatan dan Mesin  Gedung dan Bangunan  Jalan, Irigasi, dan Jaringan  Aset Tetap Lainnya  Konstruksi dalam Pengerjaan
  • 13. PENGAKUAN ASET TETAP Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 2010 1 3 Aset Tetap diakui pada saat manfaat ekonomi masa depan dapat diperoleh dan nilainya dapat diukur dengan handal; Kriteria suatu aset diakui sebagai aset tetap : a)Berwujud; b)Mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan; c)Biaya perolehan aset dapat diukur secara andal; d)Tidak dimaksudkan untuk dijual dalam operasi normal entitas; dan e)Diperoleh atau dibangun dengan maksud untuk digunakan. Pengakuan aset tetap akan andal bila aset tetap telah diterima atau diserahkan hak kepemilikannya
  • 14. PENGUKURAN ASET TETAP Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 2010 1 4  Aset tetap dinilai dengan biaya perolehan  Aset tetap yang tidak diketahui harga perolehannya disajikan dengan nilai wajar pada saat perolehan
  • 15. PENILAIAN AWAL ASET TETAP Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 2010 1 5  Penilaian awal aset tetap harus diukur berdasarkan biaya perolehan  Bila aset tetap diperoleh dengan tanpa nilai, biaya aset tersebut adalah sebesar nilai wajar pada saat aset tersebut diperoleh  Untuk penyusunan neraca awal suatu entitas, biaya perolehan aset tetap adalah nilai wajar pada saat
  • 16. KOMPONEN BIAYA Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 2010 1 6 Biaya perolehan suatu aset tetap terdiri dari harga belinya atau konstruksinya, termasuk bea impor dan setiap biaya yang dapat diatribusikan secara langsung dalam membawa aset tersebut ke kondisi yang membuat aset tersebut dapat bekerja untuk penggunaan yang dimaksudkan.
  • 17. Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 2010 1 7 Biaya persiapan tempat Biaya pengiriman awal (initial delivery) dan biaya simpan dan bongkar muat (handling cost) Biaya pemasangan (instalation cost) Biaya profesional seperti arsitek dan insinyur (bukan training operator lanjutan) Biaya konstruksi CONTOH BIAYA YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN SECARA LANGSUNG
  • 18. Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 2010 1 8 Biaya Administrasi dan biaya umum lainnya bukan merupakan suatu komponen biaya aset tetap sepanjang biaya tersebut tidak dapat diatribusikan secara langsung pada biaya perolehan aset atau membawa aset ke kondisi kerjanya. Biaya permulaan (start-up cost) dan pra- produksi serupa tidak merupakan bagian biaya suatu aset kecuali biaya tersebut perlu untuk membawa aset ke kondisi kerjanya. PENGECUALIAN KOMPONEN BIAYA PEROLEHAN ASET TETAP
  • 19. PEROLEHAN SECARA GABUNGAN Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 2010 1 9 Biaya perolehan dari masing-masing aset tetap yang diperoleh secara gabungan ditentukan dengan mengalokasikan harga gabungan tersebut berdasarkan perbandingan nilai wajar masing-masing aset yang bersangkutan.
  • 20. PERTUKARAN ASET Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 2010 2 0  Biaya suatu aset tetap yang diperoleh melalui pertukaran yang tidak serupa atau aset lainnya diukur berdasarkan nilai wajar aset yang diperoleh yaitu nilai ekuivalen atas nilai tercatat aset yang dilepas setelah disesuaikan dengan jumlah setiap kas atau setara kas dan kewajiban lain yang ditransfer/diserahkan.  Suatu aset tetap dapat diperoleh melalui pertukaran atas suatu aset yang serupa yang memiliki manfaat yang serupa dan memiliki nilai wajar yang serupa. Suatu aset tetap juga dapat dilepas dalam pertukaran dengan kepemilikan aset yang serupa. Dalam keadaan tersebut tidak ada keuntungan dan kerugian yang diakui dalam transaksi ini. Biaya aset yang baru diperoleh dicatat sebesar nilai tercatat (carrying amount) atas aset yang dilepas.
  • 21. ASET DONASI Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 2010 2 1  Aset tetap yang diperoleh dari sumbangan (donasi) harus dicatat sebesar nilai wajar pada saat perolehan.  Perolehan suatu aset tetap yang memenuhi kriteria perolehan aset donasi, maka perolehan tersebut diakui sebagai pendapatan operasional.
  • 22. PENGELUARAN SETELAH PEROLEHAN Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 2010 2 2 Pengeluaran setelah perolehan awal suatu aset tetap yang memperpanjang masa manfaat atau yang kemungkinan besar menambah manfaat ekonomi di masa yang akan datang dalam bentuk kapasitas, mutu produksi, atau peningkatan standar kinerja, harus ditambahkan pada nilai tercatat aset yang bersangkutan
  • 23. PENYUSUTAN Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 2010 2 3  Penyusutan adalah alokasi yang sistematis atas nilai suatu aset tetap yang dapat disusutkan (depreciable assets) selama masa manfaat aset.  Nilai penyusutan untuk masing-masing periode diakui sebagai pengurang nilai tercatat aset tetap dalam neraca dan beban penyusutan dalam laporan operasional.  Selain tanah dan konstruksi dalam pengerjaan, seluruh aset tetap dapat disusutkan sesuai dengan sifat dan karakteristik aset tersebut
  • 24. PRASYARAT PENYUSUTAN (Bultek SAP No. 05) Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 2010 2 4  Identifikasi aset yang nilainya menurun.  Diketahui nilai buku yang dapat disusutkan  Harus diketahui masa manfaatnya  Diketahui Kondisi yang menyebabkan penurunan aset tetap (misalnya yang mudah obsolet)
  • 25. METODE PENYUSUTAN Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 2010 2 5  Metode garis lurus (straight line method); atau  Metode saldo menurun ganda (double declining method); atau  Metode unit produksi (unit of production method). Metode penyusutan yang digunakan harus dapat menggambarkan manfaat ekonomi atau kemungkinan jasa (service potential) yang akan mengalir ke pemerintah
  • 26. PENILAIAN KEMBALI (REVALUATION) Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 2010 2 6  Penilaian kembali atau revaluasi aset tetap pada umumnya tidak diperkenankan karena Standar Akuntansi Pemerintahan menganut penilaian aset berdasarkan biaya perolehan atau harga pertukaran. Penyimpangan dari ketentuan ini mungkin dilakukan berdasarkan ketentuan pemerintah yang berlaku secara nasional.  Selisih antara nilai revaluasi dengan nilai tercatat dibukukan dalam akun ekuitas
  • 27. ASET BERSEJARAH Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 2010 2 7  Aset bersejarah merupakan aset tetap yang dimiliki atau dikuasai oleh pemerintah yang karena umur dan kondisinya aset tetap tersebut harus dilindungi oleh peraturan yang berlaku dari segala macam tindakan yang dapat merusak aset tetap tersebut  Diungkapkan dalam CaLK saja tanpa nilai  Beberapa aset bersejarah juga memberikan potensi manfaat lainnya kepada pemerintah selain nilai sejarahnya, misalnya untuk ruang perkantoran. Untuk kasus tersebut, aset ini akan diterapkan prinsip-prinsip yang sama seperti aset tetap yang lain.
  • 28. PENGHENTIAN/PELEPASAN Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 2010 2 8  Suatu aset tetap dieliminasi dari neraca ketika dilepaskan atau bila aset secara permanen dihentikan penggunaannya dan tidak ada manfaat ekonomi masa yang akan datang.  Aset tetap yang secara permanen dihentikan atau dilepas harus dieliminasi dari Neraca dan diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.  Aset tetap yang dihentikan dari penggunaan aktif pemerintah tidak memenuhi definisi aset tetap dan harus dipindahkan ke pos aset lainnya sesuai dengan nilai tercatatnya.
  • 29. PENGUNGKAPAN Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 2010 2 9 Laporan Keuangan harus mengungkapkan untuk masing-masing jenis aset tetap sbb: (a) Dasar penilaian yang digunakan untuk menentukan nilai tercatat (carrying amount); (b) Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode yang menunjukkan: (1) Penambahan; (2) Pelepasan; (3) Akumulasi penyusutan dan perubahan nilai, jika ada; (4) Mutasi aset tetap lainnya. (c)Informasi penyusutan, meliputi: (1) Nilai penyusutan; (2) Metode penyusutan yang digunakan; (3) Masa manfaat atau tarif penyusutan yang digunakan; (4) Nilai tercatat bruto dan akumulasi penyusutan pada awal dan akhir periode;
  • 30. PENGUNGKAPAN Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 2010 3 0 Laporan keuangan juga harus mengungkapkan: (a)Eksistensi dan batasan hak milik atas aset tetap; (b)Kebijakan akuntansi untuk kapitalisasi yang berkaitan dengan aset tetap; (c)Jumlah pengeluaran pada pos aset tetap dalam konstruksi; dan (d)Jumlah komitmen untuk akuisisi aset tetap.
  • 31. LAMPIRAN 1 PP NOMOR 71/201031 AKUNTANSI KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN (PSAP NO. 08)
  • 32. DEFINISI 32  Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP) adalah aset- aset dari kelompok aset tetap yang sedang dalam proses pembangunan.  KONTRAK KONSTRUKSI adalah perikatan yang dilakukan secara khusus untuk konstruksi suatu aset atau suatu kombinasi yang berhubungan erat satu sama lain atau saling tergantung dalam hal rancangan, teknologi, dan fungsi atau tujuan atau penggunaan utama.
  • 33. 33 Seluruh Klasifikasi Aset Tetap selain KDP yang proses perolehannya dan/atau pembangunannya membutuhkan suatu periode tertentu dan belum selesai CAKUPAN KDP
  • 34. CAKUPAN KONTRAK KONSTRUKSI 34 a. kontrak untuk perolehan jasa yang berhubungan langsung dengan perencanaan konstruksi aset, seperti jasa arsitektur; b. kontrak untuk perolehan atau konstruksi aset; c. kontrak untuk perolehan jasa yang berhubungan langsung dengan pengawasan konstruksi aset yang meliputi manajemen konstruksi dan value engineering; d. kontrak untuk membongkar atau merestorasi aset dan restorasi lingkungan.
  • 35. PENGAKUAN KDP 35 Suatu benda berwujud diakui sebagai KDP jika:  besar kemungkinan bahwa manfaat ekonomi masa yang akan datang berkaitan dengan aset tersebut akan diperoleh;  biaya perolehan tersebut dapat diukur secara andal; dan  aset tersebut masih dalam proses pengerjaan.
  • 36. PENGUKURAN BIAYA KONSTRUKSI 36  Secara Swakelola, al: biaya yang berhubungan langsung dengan konstruksi; biaya yang dapat diatribusikan pada kegiatan pada umumnya dan dapat dialokasikan ke konstruksi tersebut; biaya lain yang secara khusus dibebankan sehubungan konstruksi ybs.  Secara Kontrak: Termin yang telah dibayarkan; Kewajiban yang msh harus dibayar; Pembayaran klaim kepada kontraktor/pihak ketiga, misalnya klaim karena keterlambatan yang disebabkan oleh pemberi kerja
  • 37. KAPITALISASI BIAYA PINJAMAN 37  Jika konstruksi dibiayai dari pinjaman maka biaya pinjaman yang timbul selama masa konstruksi dikapitalisasi dan menambah biaya konstruksi, sepanjang biaya tersebut dapat diidentifikasikan dan ditetapkan secara andal.  Jumlah biaya pinjaman yang dikapitalisasi tidak boleh melebihi jumlah biaya bunga yang dibayar dan yang masih harus dibayar pada periode yang bersangkutan.  Apabila pinjaman digunakan untuk membiayai beberapa jenis aset yang diperoleh dalam suatu periode tertentu, biaya pinjaman periode yang bersangkutan dialokasikan ke masing-masing konstruksi dengan metode rata-rata tertimbang atas total pengeluaran biaya konstruksi.
  • 38. KAPITALISASI BIAYA PINJAMAN 38  Apabila kegiatan pembangunan konstruksi dihentikan sementara tidak disebabkan oleh hal- hal yang bersifat force majeur maka biaya pinjaman yang dibayarkan selama masa pemberhentian sementara pembangunan konstruksi dikapitalisasi.  Kontrak konstruksi yang mencakup beberapa jenis pekerjaan yang penyelesaiannya jatuh pada waktu yang berbeda-beda, maka jenis pekerjaan yang sudah selesai tidak diperhitungkan biaya pinjaman. Biaya pinjaman hanya dikapitalisasi untuk jenis pekerjaan yang masih dalam proses pengerjaan.
  • 39. PENYAJIAN KDP 39 Konstruksi dalam Pengerjaan disajikan dalam Neraca masuk dalam kelompok Aset Tetap (Konstruksi Dalam Pengerjaan biasanya merupakan aset yang dimaksudkan digunakan untuk operasional pemerintah atau dimanfaatkan oleh masyarakat dalam jangka panjang dan oleh karenanya diklasifikasikan dalam aset tetap.)
  • 40. PENGUNGKAPAN KDP 40 Entitas harus mengungkapkan informasi mengenai KDP pada akhir periode akuntansi:  Rincian kontrak konstruksi dalam pengerjaan berikut tingkat penyelesaian dan jangka waktu penyelesaian  Nilai kontrak konstruksi dan sumber pendanaannya  Jumlah biaya yang telah dikeluarkan dan yang masih harus dibayar  Uang muka kerja yang diberikan  Retensi
  • 41. LAMPIRAN 1 PP NOMOR 71/2010 41 TERIMA KASIH
  • 42. KOMPONEN BIAYA PEROLEHAN TANAH Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 2010 4 2  Tanah diakui pertama kali sebesar biaya perolehan  Biaya perolehan mencakup:  Harga pembelian atau biaya pembebasan tanah  Biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh hak  Biaya pematangan, penimbunan, dan biaya lainnya yang dikeluarkan ,maupun yang masih harus dikeluarkan sampai tanah tersebut siap pakai  Nilai tanah juga meliputi nilai bangunan tua yang terletak pada tanah yang dibeli tersebut jika bangunan tua tersebut dimaksudkan untuk dimusnahkan
  • 43. KOMPONEN BIAYA PEROLEHAN PERALATAN DAN MESIN Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 2010 4 3  Biaya perolehan peralatan dan mesin menggambarkan jumlah pengeluaran yang telah dan yang masih harus dilakukan untuk memperoleh peralatan dan mesin tersebut sampai siap pakai  Biaya perolehan peralatan dan mesin antara lain:  Harga pembelian  Biaya pengangkutan  Biaya instalasi  Serta biaya langsung lainnya untuk memperoleh dan mempersiapkan sampai peralatan dan mesin tersebut siap untuk digunakan
  • 44. KOMPONEN BIAYA PEROLEHAN GEDUNG DAN BANGUNAN Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 2010 4 4  Biaya perolehan gedung dan bangunan menggambarkan seluruh biaya yang dikeluarkan dan yang masih harus dikeluarkan untuk memperoleh gedung dan bangunan sampai siap pakai  Biaya perolehan gedung dan bangunan antara lain meliputi:  Harga pembelian atau biaya konstruksi,  Biaya pengurusan IMB, notaris dan pajak
  • 45. KOMPONEN BIAYA PEROLEHAN JALAN, IRIGASI DAN JARINGAN Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 2010 4 5 Biaya perolehan jalan, irigasi, dan jaringan menggambarkan seluruh biaya yang dikeluarkan dan masih harus dikeluarkan untuk memperoleh gedung dan bangunan sampai siap pakai. Biaya perolehan jalan, irigasi, dan jaringan antara lain meliputi: Biaya perolehan atau biaya konstruksi, dan Biaya-biaya lain yang dikeluarkan sampai jalan, irigasi dan jaringan tersebut siap pakai
  • 46. KOMPONEN BIAYA PEROLEHAN ASET TETAP LAINNYA Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 2010 4 6 Biaya perolehan aset tetap lainnya menggambarkan seluruh biaya yang dikeluarkan dan yang masih harus dikeluarkan untuk memperoleh aset tersebut sampai siap pakai