6. 6
Globalization of Industry:
• Worldwide trend toward similar
consumption patterns
(Trend mendunia terhadap pola konsumsi yang sejenis)
• Global buyers & sellers
(Pembeli dan Penjual dalam skala global)
• E-commerce
(Perdagangan elektronik)
• Instant transmission of money &
information across continents
(Transmisi pintas uang dan informasi lintas benua)
7. PERNYATAAN GLOBALISASI
Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang
laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa -
bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal.
Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah
ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah
Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.(Al-Hujuraat: 13)
8. PERNYATAAN GLOBALISASI
Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah
karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung. (Al-Jum’ah: 10)
9. GLOBALISASI DALAM BISNIS (MUAMALAH)
TIDAK DIBATASI OLEH WAKTU DAN AGAMA
Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan
berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada
memerangimu karena agama dan tidak (pula)
mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah
menyukai orang-orang yang berlaku adil. (Al-
Mumtahanah: 8)
10. DAYA SAING YANG DIPERLUKAN DALAM
GLOBALISASI
DAYA SAING
KUALITAS
HARGA PASAR
JEJARING
12. COMPETITIVE FORCES
An important part of an external audit is
identifying rival firms and determining their
strengths, weaknesses, capabilities,
opportunities, threats, objectives, and strategies.
(Bagian paling penting dari sebuah eksternal audit adalah mengidentifikasi perusahaan pesaing
dan menentukan kekuatan, kelemahan, kemampuan, kesempatan, ancaman, tujuan dan strategi
mereka)
Collecting and evaluating information on
competitors is essential for successful strategy
formulation.
(Mengumpulkan dan mengevaluasi informasi pesaing merupakan hal penting Untuk
memformulasikan strategi kesuksesan)
13. Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap
kepadanya. Maka berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan. Di
mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian
(pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Al-Baqarah:148
PERSAINGAN YANG POSITIF
14. COMPETITIVE INTELLIGENCE
Competitive intelligence, as formally defined by
the Society of Competitive Intelligence
Professionals (SCIP), is a systematic and ethical
process for gathering and analyzing information
about the competitor’s activities and general
business trends to further a business’ own goal.
( Persaingan kecerdasan, secara formal didefinisikan oleh SCIP sebagai sebuah proses yang
sistemik dan beretika untuk mengumpulkan dan menganalisis informasi tentang aktivitas pesaing
dan kecenderungan bisnis secara umum untuk lebih jauh lagi mencapai tujuan bisnis perusahaan
sendiri)
(SCIP Web site)
15. COMPETITIVE INTELLIGENCE
(Kecerdasan untuk berkompetisi)
The more information and knowledge a firm can
obtain about its competitors, the more likely it is
that it can formulate and implement effective
strategies.
(Semakin banyak informasi dan pengetahuan yang diperoleh perusahaan dari pesaingnya, maka
kemungkinan perusahaan untuk dapat memformulasikan dan mengimplementasikan strategi yang
efektif semakin besar)
Major competitors’ weaknesses can represent
external opportunities; major competitors’
strengths may represent key threats.
(Kelemahan utama pesaing menunjukkan adanya kesempatan dari luar; kekuatan utama pesaing
menggambarkan petunjuk adanya ancaman
16. COOPERATION AMONG COMPETITORS
(Kerjasama antara pesaing)
For collaboration between competitors to succeed,
both firms must contribute something distinctive,
such as technology, distribution, basic research, or
manufacturing capacity.
(Untuk mencapai kesuksesan kolaborasi antar pesaing, kedua perusahaan harus menyumbangkan
sesuatu yang berbeda, seperti teknologi, penelitian dasar atau kemampuan produksi)
But major risk in that unintended transfers of
importance skill or technology may occur at
organization levels below where the deal was
signed.
(Tetapi resiko utama yang tidak diharapkan dari transfer keahlian utama atau teknologi utama
mungkin terjadi pada organisasi ditingkat bawah ketika perjanjian telah disepakati)
17. COOPERATION AMONG COMPETITORS
dan apabila kamu telah menyelesaikan ibadah haji, maka bolehlah
berburu. Dan janganlah sekali-kali kebencian(mu) kepada sesuatu kaum
karena mereka menghalang-halangi kamu dari Masjidilharam,
mendorongmu berbuat aniaya (kepada mereka). Dan tolong-
menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan
jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan
bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-
Nya. (Al-Maa’idah: 2)
18. RIVALRY
AMONG
COMPETING
FIRTMS
POTENTIAL ENTRY OF
NEW COMPETITORS
BARGAINING POWER
OF CONSUMERS
POTENTIAL DEVELOPMENT
OF SUBSTITUTE PRODUCE
BARGAINING POWER
OF SUPPLIERS
The Porter’s Five-Forces Model of Competition
19. Rivalry Among Competing Firms
(Persaingan antar perusahaan-perusahaan pesaing)
The intensity of rivalry among competing firms
tend to increase as the number of competitors
increases, as competitors become more equal
in size and capability, as demand for the
industry’s products declines, and as price
cutting becomes common.
As rivalry among competing firms intensifies,
industry profits decline. In some cases to the
point where an industry become inherently
unattractive.
20. Intensity of Rivalry Among Competitors
Numerous or equally balanced
competitors
Slow industry growth
High fix or storage costs
Lack of differentiation or low switching
costs
Diverse competitors
High strategic stakes
High exit barriers
21. Rivalry Among Competing Firms
Rivalry also increases when:
Consumers can switch brand easily.
Barriers to leaving the market are high.
Fixed costs are high.
The product is perishable
Rival firms are diverse in strategies.
Mergers and acquisitions are common in the
industry.
22. BARIERS TO ENTRY
Economies of Scale
Product Differentiation
Capital Requirements
Switching Costs
Access to Distribution Channels
Cost Disadvantages Independent of Scale
Government Policy
23. Bargaining Power of Suppliers
It is dominated by a few large companies and is more
concentrated than the industry to which it sells.
Satisfactory substitute products are not available to
industry firms.
Industry firms are not a significant customer for the
supplier group
Supplier’s goods are critical to buyer’ marketplace
success
The effectiveness of supplier’s products has created
high switching costs for industry firms.
Supplier are a credible threat to integrate forward into
the buyers’ industry .
24. Bargaining Power of Buyers
They purchase a large portion of an
industry’s total output
The product being purchased from an
industry accounts for a significant
portion of the buyers’ costs
They could switch to another product at
little
The industry’s products are
undifferentiated or standardize
25. Threat of Substitute Products
Substitute products are different goods or
services that can perform similar or the
same functions as the focal product.
The threat of substitute products is strong
when: customer face few, substitute
product’s price is lower, quality and
performance capabilities are equal to or
greater than the industry’s product.
27. PELUANG BISNIS
PADA UMUMNYA:
PERENCANAAN BISNIS DILANDASI OLEH
PERTIMBANGAN BAHWA BISNIS
TERSEBUT LAYAK ATAU TIDAK LAYAK
DARI SUDUT PANDANG; EKONOMI,
FINANSIAL, TEKNOLOGI, DAN
LINGKUNGAN.
28. PELUANG BISNIS
MENURUT AJARAN ISLAM:
BISNIS YANG MENGUNTUNGKAN MENURUT AL-
QURAN, SETIDAKNYA MENGANDUNG BEBERAPA
ELEMEN DASAR, YAKNI:
Knowing the best investment (sangat memahami investasi
yang terbaik).
Making the sound judgement (membuat keputusan yang
masuk akal).
Following the right conduct (mengikuti perilaku yang benar).
Back up by condusiveness institutional system (didukung
oleh system kelembagaan atau lingkungan yang yang
kondusif)
29. Harapan dari suatu bisnis
Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab
Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian
dari rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan
diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan
perniagaan yang tidak akan merugi; agar Allah
menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan
menambah kepada mereka dari karunia-Nya.
Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha
Mensyukuri. (Faathir: 29-30)
30. Mencari Reward dari Allah
Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, dan
barangsiapa bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan
mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari
arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang
bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan
(keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan
yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah
mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.
32. Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah", kemudian
mereka tetap istiqamah, maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka
tiada (pula) berduka cita. (Al-Ahqaaf: 13)
ISTIQAMAH
33. Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar- benar akan Kami
tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta
orang-orang yang berbuat baik. (Al-Ankabuut: 69)
MUJAHADAH