(1) Dokumen ini membahas peran pendidikan kewirausahaan dan teknologi pendidikan dalam menghadapi perubahan dunia kerja digital. (2) Teknologi memungkinkan pendidikan jarak jauh namun banyak anak Indonesia yang tidak mampu membaca, sehingga perlu transformasi pendidikan untuk kehidupan. (3) Keterampilan tingkat tinggi seperti pengambilan keputusan dan pemecahan masalah kolaboratif diperlukan untuk masa
#2 Three-S Network Series-The use of technology in creating an impactful project
1. The Use of Technology in Creating An Impactful Project
#2
Heru Wijayanto, MM., MBA., M.MT
The Shift in Education :
The Role of Entrepreneurship Education
2. Heru Wijayanto Aripradono
Educator-Entrepreneurs, Technologist
Co-Founder and Operations Manager SociopreneurID – (www.sociopreneur.id)
Mentor Bank Indonesia Innovation and Change Program
Researcher BRI Microfinance Center
Subject Matter Expert Haruka Edu – (www.harukaedu.com)
Lecture (Universitas International Batam, Podomoro University, Surya University,
ITHB Bnadung)
S.Kom. (Information Engineering, STTS), M.M. (International Business
Management, IEU Surabaya), MBA. (International Business Management, IMI
Belgium), M.MT (InformationTechnology Management, ITS Surabaya)
Mail : heru@sociopreneur.id
Phone : 0817-525-5879
2
siheyu
siheyuHeru Wijayantohttps://www.linkedin.com/in/heruwijayanto/
8. ● Started 1951 in Alice Spring,
Australia
● a Correspondence school
● Primary and early secondary
education
● Remote Area
● Using Radio
School of the air
https://www.youtube.com/watch?v=5WKlknzRcUU
9. “Bank Dunia mengatakan lebih dari sepertiga
anak-anak di Indonesia mengalami learning
poverty atau kondisi ketidakmampuan anak
pada usia 10 tahun dalam membaca dan
memahami cerita sederhana.”
“Di negara-negara miskin, learning
poverty mencapai 80 persen. Dan
berdasarkan data
tersebut, Indonesia termasuk di dalamnya
karena lebih dari sepertiga anak-anak
Indonesia mengalami learning poverty.”
Sumber : worldbank.org
10. Sumber :
Laporan Programme for
International Student
Assessment (PISA), inisiasi
oleh Organisation for
Economic Cooperation and
Development (OECD)
12. (i) reading
prociency is an
easily understood
measure of
learning
(ii) reading is a
student’s
gateway to
learning in
every other area
(iii) reading
prociency can serve
as a proxy for
foundational learning
in other subjects
This is an urgent need to
transform from
’Education for school’ to
‘Education for life’
13.
14.
15.
16.
17. TikTok users in India, Indonesia, and South Korea, Android, 2019
32. Redefining The Role Of The Educator
The role of educators will need to move
towards facilitating young people’s
development as contributing members of
society.
Source : World Economic Forum
33. As economic and technological
changes shape the occupational
outlook of today’s students, schools
have begun to embrace “higher-
order thinking” to prepare the 21st
century workforce.
It is NOT enough for University /
school to know just basic facts and
skills.
To be successful, students must master;
1. decision-making,
2. prioritizing,
3. strategizing and
4. Collaborative problem solving.
Lecture must give their students
a lot of experience if they are
going to expect them to be able
to access that strategy when
tackling open-ended problems.
High Order Thinking Skills
36. How Education Needs To Change To Be Able To
Better Prepare Our Young Learners For The
Future
Educating
citizens in an
interconnected
world
Redefining the
role of the
educator
Teaching life
skills needed for
the future
Unlocking
technology to
deliver education
Sumber : World Economic Forum
45. Detail
Aktivitas
Aktivitas minggu ke-3 dan ke-4
1. Materi: Tren Sosial di Indonesia (2 minggu)
2. Mengidentifikasi tren:
• Pelajari berbagai media sosial di Indonesia untuk
menentukan tren, misalnya membaca kolom komen di
Youtube, membaca berita yang paling banyak dibahas
dan diminati di media online, dsb
• Pelajari tren tersebut dan identifikasi ‘portrait of
people’ yang menjadi objek (demografi, geografi,
psikografi)
• Carilah data untuk mendukung fenomena tren tersebut
• Tulis laporan 2 slide yang dikumpulkan sehari sebelum
kelas dimulai untuk memperoleh kesempatan berdiskusi
dengan dosen
3. Tren yang sudah disetujui dosen diangkat menjadi topik
kampanye
@aliandrinade
46. Detail
Aktivitas
Aktivitas minggu ke-5
1. Materi: Merancang Kampanye Digital (1 minggu)
2. Tren yang sudah disetujui dijadikan tema utama dalam
kampanye digital
• Menganalisa data yang diperoleh untuk dijadikan
bahan kampanye
• Menyusun storyboard
• Berdiskusi dengan dosen untuk memperoleh
persetujuan mengenai storyboard
• Membuat video kampanye
• Mendiskusikan hasil video kepada dosen
• Catatan: Video tidak mengandung unsur SARA,
pornografi atau pornoaksi
@aliandrinade
47. Detail
Aktivitas
1. Materi: Melakukan Kampanye Digital (1
minggu)
2. Memviralkan video kampanye
• Video yang sudah disetujui dosen di upload
di Facebook
• Dosen dijadikan salah seorand admin akun
yang dibuat agar bisa mengakses
kampanye
• Tidak boleh menjadikan kampanye berbayar
• Tidak menggunakan kata-kata SARA,
mengandung pornografi dan pornoaksi
• Diviralkan selama 1 minggu
@aliandrinade
49. Format UTS
Laporan Presentasi
1. Latar Belakang
2. Nilai dan Tujuan
3. Target Audience
4. Konten
5. Storyboard
6. Strategi pemasaran
7. Data pemasaran
8. Analisa
9. Kesimpulan (lesson
learned)
Laporan disampaikan
dalam bentuk
presentasi dengan
jumlah slide maksimum
8 slide
@aliandrinade
Understanding Education / current education global / current educational practice
Pertumbuhan Industri 4.0 -> fokus ke human
Teknologi dampaknya
Fatih, pembagian tab.. Anak kecil diajarkan cara menggunakan.. Kita harus menguasai teknologi, jangan sebaliknya
Lomba lomba anak-anak bisa baca... Luar negeri belum, karena yang dipahami critical thinking / discovery learning
Witness.org -> cek youtube (tentang hoax, video yang tidak bisa terverifikasi)
Pecahan ke youtuber, selebgram, twitter kurang laku.. Fokus ke visual
clickbait
Digital darwinism
Secara personal dosen dan mahasiswa mengalami perubahan.. Bagaimana institusi / organisasi kita
Kondisi saat ini pembelajaran fokus pada remember dan understan, apply keatas masih rendah. Ujian masih bersifat teori atau menghafal.
Ganti dengan yang baru
Kurikulum belum beres (masih memorizing), kita hrs menggunakan teknologi.. Harus mengakselereasi.. Solusinya EE
Kurikulum literasi baca dan literasi digital untuk membangun project
Harus membaca peraturan, sebelum ke tahapan selanjutnya
Contoh projectnya