Dokumen tersebut membahas penggunaan media Power Point dalam meningkatkan keterampilan bercerita siswa. Penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan media Power Point dan teknik bercerita dapat meningkatkan prestasi dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran bercerita.
Teaching vocabulary through pictures to the kindergarten students
MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERCERITA
1. PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA
MELALUI MEDIA POWER POINT DENGAN TEKNIK
BERCERITA
Dibuat oleh : Ni Made Kristianti
Npm : 09-3180
Kelas : VI. E
PROGRAM BAHASA INGGRIS
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
2012
1
2. ABSTRAK
Media pemebelajaran memegang peranan penting dalam proses pembelajaran,
salah satunya untuk meningkatkan minat belajar siswa. Pada pokok bahasan
pertumbuhan dan perkembangan dibutuhkan media yang tepat sehingga pemahaman
aplikasi yang disampaikan dapat dicapa oleh siswa secara optimal.
Kemampuan belajar siswa di Indonesia masih sangat rendah. Hal ini terlihat
saat siswa masih mengalami beberapa kendala, yaitu siswa masih bercerita dengan
alur yang kurang runtut, kurang lancar dan tersendat-sendat. Saat bercerita di depan
kelas, siswa terlihat malu, takut dan kurang percaya diri. Selain itu, siswa juga belum
mampu bercerita dengan teknik bercerita yang baik. Selain masih mengalami
beberapa kendala, siswa juga terlihat kurang tertarik mengikuti saat proses
pembelajaran.
Siswa masih mengalami kendala, ini terlihat saat siswa kurang tertarik
mengikuti pembelajaran. Hal ini disebabkan guru kurang melakukan variasi dalam
pembelajaran sehingga sering timbil rasa bosan dan malas pada diri siswa untuk
mengikuti kegiatan pembelajaran. Pemilihan melalui media Microsoft power point ini,
diharapkan dapat merangsang siswa lebih tertarik mengikuti pembelajaran bercerta.
Melalui media power point gambar siswa dapat mengetahui alur cerita dengan melihat
gambar yang menjadi pokok-pokok dongeng atau cerita-cerita lainnya.. Sehingga
siswa mengetahui, tertarik dan termotivasi untuk mengikuti pembelajaran.
2
3. PENDAHULUAN
Kemajuan teknologi dan informasi sangat begitu pesat. Perkembangan dan
perubahan peradaban manusia akan terus berlangsung. Perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi menuntut masyarakat cenderung memasuki era
globalisasi. Tuntutan layanan profesional diberbagai sector kehidupan kian mendalam
dan kualitas sumber daya manusia yang memenuhi harapan masyarakat kian
diperlukan. Peningkatan kualitas sumber daya manusia perlu disiapkan sejak dini
guna menghadapi tuntutan perubahan zaman.
Peningkatan kualitas sumber daya manusia akan terwujud jika menempatkan
pendidikan sebagai sarana pemacu dan alat bantu pendidikan akan mempunyai arti
serta tujuan dalam peningkatan sumber daya apabila pendidikan tersebut memiliki
sistem yang relevan dengan pembangunan dan kualitas yang baik dalam proses
maupun hasilnya. Penggunaan media dalam proses pembelajaran merupakan salah
satu upaya meningkatkan kualitas proses pembelajaran yang pada akhirnya dapat
meningkatkan kualitas hasil belajar para siswa. Dengan menggunakan media
pengajaran dalam proses belajar mengajar akan diperoleh manfaat diantaranya
pengajaran akan lebih baik menarik perhatian siswa dan materi pengajaran akan lebih
dipahami oleh para siswa. Motivasi belajar siswa juga menentukan keberhasilan
proses pembelajaran. Apabila siswa mempunyai motivasi belajar yang tinggi maka
siswa akan siap menerima dan menguasai materi yang disampaikan guru.
Media pembelajaran berdasarkan realitasnya dapat dibedakan atas dua
golongan, yaitu media nyata dan media buatan. Media nyata yaitu segala jenis benda
atau objek nyata (tidak secara khusus dirancang untuk dijadikan media) yang
dimanfaatkan sebagai alat bantu pembelajaran atau sumber belajar di dalam upaya
mengefektifkan proses belajar mengajar. Sebaliknya, media buatan yaitu benda atau
objek yang secara khusus dirancang dan dibuat untuk dijadikan sebagai alat bantu
pembelajaran atau sebagai sumber belajar di dalam upaya mengefektifkan proses
belajar mengajar.
Salah satu cara meningkatkan motivasi siswa adalah penggunaan media
pembelajaran atau komputer. Komputer sebagai media berbasis teknologi informasi
dan komunikasi yang dapat digunakan sebagai alat bantu dalam menyiapkan bahan
ajar maupun dalam proses pembelajaran agar lebih efektif dan efisien. Software dalam
komputer yang digunakan dalam pengembangan media pembelajaran ini adalah
Microsoft Power Point. Program ini dapat menampilkan informasi yang berupa
tulisan, gambar, animasi, serta suara sehingga siswa dapat lebih tertarik dalam
mengikuti pembelajaran.
3
4. LATAR BELAKANG
Teknologi informasi dan komunikasi berkembang dengan pesat yang dipicu
oleh temuan dalam bidang rekayasa material mikroelektronika. Perkembangan ini
berpengaruh besar terhadap berbagai aspek kehidupan, bahkan perilaku dan aktivitas
manusia kini banyak tergantung kepada teknologi informasi dan komunikasi. Mata
pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi dimaksudkan untuk mempersiapkan
peserta didik agar mampu mengantisipasi pesatnya perkembangan tersebut.
Mata pelajaran ini perlu diperkenalkan, dipraktikkan dan dikuasai peserta
didik sedini mungkin agar mereka memiliki bekal untuk menyesuaikan diri dalam
kehidupan global yang ditandai dengan perubahan yang sangat cepat. Untuk
menghadapi perubahan tersebut diperlukan kemampuan dan kemauan belajar
sepanjang hayat dengan cepat dan cerdas.
Hasil-hasil teknologi informasi dan komunikasi banyak membantu manusia
untuk dapat belajar secara cepat. Dengan demikian selain sebagai bagian dari
kehidupan sehari-hari, teknologi informasi dan komunikasi dapat dimanfaatkan untuk
merevitalisasi proses belajar yang pada akhirnya dapat mengadaptasikan peserta didik
dengan lingkungan dan dunia kerja.
Fenomena seperti ini sudah barang tentu merupakan hal yang sangat
menguntungkan, dan harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya guna mendukung
segala tugas dan kewajibannya sehari-hari. Contoh nyata dari pemanfaatan
perkembangan teknologi ini adalah dengan pembuatan media pembelajaran yang
memanfaatkan program aplikasi Microsoft Power Point. Program ini memiliki
kemampuan yang sangat baik dalam menyajikan sebuah materi presentasi, dan sudah
banyak digunakan dalam dunia pendidikan. Penggunaan media ini di kalangan
Pamong Belajar sendiri masih menjadi sebuah hal yang menarik perhatian.
TUJUAN
Sesuai dengan motivas, siswa yang diharapkan timbul tujuan sebagai berikut:
1. Mendeskripsi peningkatan keterampilan bercerita setelah mengikuti pemebelajaran
bercerita melalui media power point gambar dengan teknik bercerita.
2. Untuk mengetahui prestasi belajar dari motivasi belajar siswa.
3. Untuk mengetahui interaksi antara media dan motivasi belajar siswa terhadap prestasi
belajar.
MANFAAT
Manfaat yang diharapkan adalah :
1. Manfaat Teori
Secara teori dapat memberikan sumbangan kepada peningkatan mutu pendidikan.
2. Manfaat Praktis
4
5. • Memberikan informasi bagi guru bahwa media Microsoft Power Point dapat
digunakan dalam proses pembelajaran bercerita.
• Menambah wawasan dan pandangan lingkungan pendidikan.
• Untuk meningkatkan motivasi belajar siswa sehingga prestasinya dapat meningkat.
• Menunjukkan adanya respon positif terhadap pemebelajran dengan menggunakan
media power point
LANDASAN TEORI / KAJIAN TEORI
Peningkatan keterampilan bercerita melalui media power point dengan teknik
bercerita, pada umumnya sudah banyak digunakan untuk berbagai macam keperluan,
tetapi seiring perkembangannya, sekarang ini sudah mulai digunakan untuk proses
pembelajaran di dunia Pendidikan.
Microsoft Power Point merupakan sebuah software yang dibuat dan
dikembangkan oleh perusahaan Microsoft, dan merupakan salah satu program
berbasis multi media. Didalam komputer, biasanya program ini sudah dikelompokkan
dalam program Microsoft Office. Program ini dirancang khusus untuk menyampaikan
presentasi, baik yang diselenggarakan oleh perusahaan, pemerintahan, pendidikan,
maupun perorangan, dengan berbagai fitur menu yang mampu menjadikannya sebagai
media komunikasi yang menarik.
Beberapa hal yang menjadikan media ini menarik untuk digunakan sebagai
alat presentasi adalah berbagai kemampuan pengolahan teks, wana, dan gambar, serta
animasi-animasi yang bisa diolah sendiri sesuai kreatifitas penggunanya.
Pada prinsipnya program ini terdiri dari beberapa unsur rupa, dan pengontolan
operasionalnya. Unsur rupa yang dimaksud, terdiri dari slide, teks, gambar dan
bidang-bidang warna yang dapat dikombinasikan dengan latar belakang yang telah
tersedia. Unsur rupa tersebut dapat kita buat tanpa gerak, atau dibuat dengan gerakan
tertentu sesuai keinginan kita.
Seluruh tampilan dari program ini dapat kita atur sesuai keperluan, apakah
akan berjalan sendiri sesuai timing yang kita inginkan, atau berjalan secara manual,
yaitu dengan mengklik tombol mouse. Biasanya jika digunakan untuk penyampaian
bahan ajar yang mementingkan terjadinya interaksi antara peserta didik dengan tenaga
pendidik, maka kontrol operasinya menggunakan cara manual.
Penggunaan program ini pun memiliki kelebihan sebagai berikut:
a. Penyajiannya menarik karena ada permainan warna, huruf dan animasi, baik
animasi teks maupun animasi gambar.
b. Lebih merangsang anak untuk mengetahui lebih jauh informasi tentang bahan ajar
yang tersaji.
c. Pesan informasi secara visual mudah dipahami peserta didik.
d. Tenaga pendidik tidak perlu banyak menerangkan bahan ajar yang sedang
disajikan.
5
6. e. Dapat diperbanyak sesuai kebutuhan, dan dapat dipakai secara berulang-uang.
f. Dapat disimpan dalam bentuk data optik atau magnetik. (CD / Disket / Flashdisk),
sehingga paraktis untuk di bawa ke mana-mana.
Kajian teori dalam masalah ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana peningkatan keterampilan bercerita siswa melalui media power point
gambar dengan teknik bercerita?
2. Bagaimana perubahan perilaku siswa saat mengikuti pembelajaran bercerita melalui
media power pointgamabr melalui teknik bercerita?
3. Apakah ada interaksi antara penggunaan media Power point dan motivasi belajar
siswa terhadap prestasi belajar siswa?
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pembahasan ini menggunakan desain penelitian tindakan kelas. Penelitian ini
dilakukan dengan dua tahap yaitu siklus Idan siklus II dengan target nilai rata-rata
kelas atau ketuntasan minimal yaitu 70. Subjek penelitian ini adalah keterampilan
bercerita sebanyak 34 siswa. Penelitian ini menggunakan dua variable, yaitu
keterampilan bercerita dan penggunaan media power point gambar dan teknik
bercerita. Pengumpulan data pada siklus I dan sklus II menggunakan teknik tes dan
nontes.
1. Teknik Tes
Teknik tes berupa tes berbicara yaitu siswa diminta bercerita di depan kelas.
2. Teknik Nontes
Teknik nontes berupa pedomn observasi, pedoman wawancara, pedoman jurnal,
dan pedoman dukumentasi foto.
Teknik analisis data hasil tes disajikan dalam bentk data kuantitatif, sedangkan
hasil nontes disajikan dalam bentuk deskrptif kualitatif. Hasil analisis data pada siklus
I nilai rata-rata kelas yang diperoleh 68,26 dalam kategori cukup. Pada siklus II
terjadi peningkatan nilai rata-ratadari siklus I sebesar 15,47% dengan nilai rata-rata
kelas sebesar 78,82.
Peningkatan keterampilan bercerita tersebut diikuti dengan perubahan
perilaku siswa ke arah positif, yaitu siswa semakin aktif dan antusias dalam
pembelajaran bercerita karena media power point gambar dan teknik bercerita dapat
membantu siswa bercerita dan proses pembelajaran menjadi lebh menyenangkan.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, penulis menyarankan keada guru
menggunakan media power point gambar dan teknik bercerita dalam pembelajaran
bercerita dan guru hendaknya sering melatih siswa untuk terbiasa tampil berbicara di
depan kelas sehingga siswa menjadi lebih terampilbercerita dengan baik tanpa rasa
takut, malu, dan grogi. Selain itu, guru harus pandai-pandai mengatur waktu
6
7. pembelajran berbicara, khususnya bercerita secara efektif, karena berbicara
menentukan praktek langsung.
KESIMPULAN
Adanya pengaruh penggunaan media power point terhadap keterampilan
bercerita siswa pada pembelajaran. Hal tersebut dapat dilihat dari adanya peningkatan
keterampilan bercerita yang terlihat dari nilai atau motivasi yang diperoleh siswa pada
tatap kelas. Keterampilan bercerita lisan siswa pada sebagian indikator
kemunculannya sangat sering.
Hal ini secara umum disebabkan karena siswa belum terbiasa untuk
memunculkan kemampuan bercerita lisan. Akan tetapi ada beberapa indikator pada
kelas yang persentasenya lebih tinggi. Hal ini disebabkan adanya penggunaan media
power point pada pembelajaran dimana siswa dituntut untuk belajar mandiri dan aktif.
Secara umum, power point ini memberikan pengaruh terhadap pembelajaran. Siswa
dan guru memberikan respon positif terhadap penggunaan power point, dilihat dari
motivasi hamper seluruh siswa memberikan respon positif.
SARAN
Sehubungan dengan hasil ini disarankan sebagai berikut :
1. Bagi para guru, power point dapat disajikan sebagai salah satu media pembelajran
alternative dalam menyampaikan materi yang cukup abstrak kepada siswa.
Adapun untuk menggali keterampilan bercerita lisan siswa, dapat dilakukan
dengan memodifikasi power point agar lebih menarik sedemikian rupa sehingga
siswa akan menemukan banyak bahan untuk didiskusi dengan siswa lain sehingga
keterampilan bercerita lisan siswa akan banyak muncul.
2. Pada waktu kegiatan pembelajaran berlangsung, guru sebaiknya melakukan
mobilisasi secara efektif di dalam kelas. Hal ini dilakukan untuk memberikan
bimbingan pada siswa ketika melakukan kegiatan belajar. Selain itu hal tersebut
juga dapat memudahkan siswa ketika mengalami kesulitan terutama dalam
pembelajaran seperti ini dimana siswa mengoperasikan media secara mandiri.
3. Bagi siswa, yang tertarik dengan pembelajaran menggunakan power point, dapat
menggunakan keterampilan lain sebagai variable yang akan diukur. Selain itu
dapat juga dilakukan dengan memodifikasi power point agar lebih menarik dan
dapat mengukur keterampilan-keterampilan lain dalam diri siswa.
7
8. DAFTAR PUSAKA
S, Nasution Metodologi Reset, Tarsito Bandung 1987
Winarno, Suharmad Pengantar Penelitian Ilmiah, Tarsito, Bandung 1980
Sadiman, Arif S. DR, M.Sc. dkk.1984 Media Pendidikan, Pustekom Dikbud, PT Raja
rafindo Persada, Jakarta.
Grant, Doreen Learning Relations, Routledge, London and New York. 1989 Twyford,
John Graphic Communication, Bastford Academic and Education.1985 Limited
London.
Syamsuri, Heris, S.T. Teknologi Informasi sebagai Penunjang PBM, Koran TAJUK
8