1. PAPER ICT
PEMANFAATAN ICT SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DALAM
MENDUKUNG KEMAJUAN PENDIDIKAN INDONESIA
OLEH :
EVA FATHIA AMALIA (031112180)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENGETAHUAN
UNIVERSITAS PAKUAN
BOGOR
2012
2. Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT,. karena dengan rahmat-Nya serta karunia-Nyalah
sehingga penyusunan paper yang berjudul “Pemanfaatan ICT sebagai Media Pembelajaran
dalam Mendukung Kemajuan Pendidikan Indonesia” dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Paper yang berjudul “Pemanfaatan ICT sebagai Media Pembelajaran dalam
Mendukung Kemajuan Pendidikan Indonesia” memaparkan tentang banyaknya manfaat
pemakaian ICT sebagai Media Pembelajaran demi memajukan pendidikan di Indonesia.
Terima kasih kepada Bapak Aries Maesya, S. Kom, M. Kom yang telah memberikan
tugas ini sehingga tugas ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya dan teman-teman yang
telah menginformasikan tugas ini sehingga saya dapat mengerjakan tugas ini sebaik mungkin.
Paper ini jauh dari kesempurnaan sehingga segala kriICT dan saran akan kami terima
dengan lapang hati.
Bogor, Oktober 2012
Eva Fathia Amalia
3. Pemanfaatan ICT sebagai Media Pembelajaran dalam Mendukung Kemajuan Pendidikan
Indonesia
Teknologi Informasi dan Komunikasi merupakan bagian yang tidak kalah penting
dalam kehidupann sehari – hari. Dengan adanya Teknologi Informasi dan Komunikasi, segala
informasi dengan mudahnya didapat melalui media elektronik seperti Televisi, Radio, dan
Internet serta media cetak seperti Koran, Majalah, dan Brosur. Informasi dengan cepatnya
menyebar ke seluruh penjuru dunia melalui Teknologi Informasi yang semakin canggih.
Dapat dipasICTan, seluruh warga dunia dapat dengan cepat menerima informasi dari
berbagai negara melalui Teknologi Informasi.
Pendidikan merupakan salah satu elemen yang begitu penting dalam kehidupan
manusia. Melalui pendidikan, manusia mampu membuka cakrawala dunia dengan ilmu yang
dimilikinya. Dengan adanya pendidikan, manusia mampu memikirkan dan membayangkan
akan menjadi apakah setelah lulus sekolah nanti.
Untuk meningkatkan kualitas pendidikan harus dipenui berbagai persyaratan salah
satunya adalah memiliki saran dan prasarana yang memenuhi standar seperti pemanfaatan
ICT dalam dunia pendidikan. Dengan hadirnya ICT dalam dunia pendidikan dapat membawa
dampak positif apabila teknologi tersebut dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran, tetapi bisa menjadi masalah baru apabila sekolah atau kampus tidak siap.
Untuk itu, perlu dilakukan suatu kajian tentang dampak positif dan negatif dari pemanfaatan
Teknologi Informasi dan Komunikasi (ICT) sebagai media pembelajaran untuk
meningkatkan kualitas pendidikan.
Berbagai hasil penelitian menujukkan bahwa media yang paling efektif digunakan
untuk mencapai mutu pendidikan dalam memasuki era globalisasi sekarang ini adalah dengan
menggunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi (ICT).
ICT adalah istilah umum yang mengacu pada teknologi yang digunakan untuk
mengumpulkan, mengedit, mendapatkan informasi dalam berbagai bentuk. Ada lima
perspektif yang bisa dilihat dalam peranan ICT dalam peranannya sebagai media
pembelajaran yaitu: 1) media sebagai teknologi, 2) media sebagai alat tutor atau guru, 3)
media sebagai agen sosialisasi, 4) media sebagai motivator untuk belajar, dan 5) media
sebagai alat mental untuk berpikir dan memecahkan masalah.
4. Arti ICT bagi dunia pendidikan seharusnya berarti tersedianya saluran atau
sarana yang dapat dipakai untuk menyiarkan program pendidikan. Namun hal
Pemanfaatan ICT ini di Indonesia baru memasuki tahap mempelajari berbagai
kemungkinan pengembangan dan penerapan ICT untuk pendidikan memasuki
milenium ketiga ini. Padahal penggunaan ICT ini telah bukanlah suatu
wacana yang asing di negeri Paman Sam sana. Pemanfaatan IT dalam
bidang pendidikan sudah merupakan kelaziman di Amerika Serikat pada
dasawarsa yang telah lalu. Ini merupakan salah satu bukti utama ketertinggalan bangsa
Indonesia dengan bangsa-bangsa di dunia. Informasi yang diwakilkan oleh komputer
yang terhubung dengan internet sebagai media utamanya telah mampu memberikan
kontribusi yang demikian besar bagi proses pendidikan. Teknologi interaktif ini
memberikan katalis bagi terjadinya perubahan medasar.
Pemanfaatan ICT Bagi Institut Pendidikan Pesatnya perkembangan ICT,
khususnya internet, memungkinkan pengembangan layanan informasi yang
lebih baik dalam suatu institusi pendidikan. Dilingkungan perguruan
tinggi, pemanfaatan ICT lainnya yaitu diwujudkan dalam suatu sistem
yang disebut electronic university (e-University). Pengembangan e-
University bertujuan untuk mendukung penyelenggaraan pendidikan, sehingga
perguruan tinggi dapat menyediakan layanan informasi yang lebih baik
kepada komunitasnya, baik didalam maupun diluar perguruan tinggi
tersebut melalui internet. Layanan pendidikan lain yang
biasa.Pendidikan Indonesia yang mengenal alias sudah akrab dengan Implikasi ICT
di bidang Pendidikan adalah UI dan ITB. Di UI, misalnya, hampir
setiap Fakultas telah memiliki jaringan yang dapat di akses oleh masyarakat,
memberikan informasi bahkan bagi yang sulit mendapatkannya karena
problema ruang dan waktu. Hal ini juga tentunya sangat membantu bagi
calon mahasiswa maupun mahasiswa atau bahkan alumni yang membutuhkan
informasi tentang biaya kuliah, kurikulum, dosen pembimbing, atau
banyak yang lainnya. Contoh lain adalah Univer sitas Swasta Bina
Nusantara juga memiliki jaringan Internet yang sangat mantap, yang
melayakkan mereka mendapatkan penghargaan akademi pendidikan
Indonesia dengan situs terbaik. Layanan yang disediakan pada situs mereka
dapat dibandingkan dengan layanan yang disediakan oleh situs-situs
pendidikan luar negeri seperti Institut Pendidikan Califor nia atau Institut
Pendidikan Virginia, dan sebagainya. Pada tingkat pendidikan SMA implikasi
ICT juga sudah mulai dilakukan walau belum mampu menjajal dengan
implikasi-implikasinya pada tingkatan pendidikan lanjutan. Di SMA ini rata-rata
penggunaan internet hanyalah sebagai fasilitas tambahan dan lagi ICT belum
menjadi kurikulum utama yang diajarkan untuk siswa. ICT belum menjadi
media database utama bagi nilai-nilai, kurikulum, siswa, guru atau yang
lainnya. Namun prospek untuk masa depan, penggunaan ICT di SMA cukup
cerah. Selain untuk melayani Institut pendidikan secara khusus, adapula yang
untuk dunia pendidikan secara umum di indonesia. Ada juga layanan situs
5. internet yang menyajikan kegi atan sistem pendidikan di indonesia. situs ini
dimaksudkan untuk merangkum informasi yang berhubungan dengan
perkembangan pendidikan yang terjadi dan untuk menyajikan sumber
umum serta jaringan komunikasi (forum) bagi administrator sekolah,
para pendidik dan para peminat lainnya. Tujuan utama dari situs ini
adalah sebagai wadah untuk saling berhubungan yang dapat menampung semua
sektor utama pendidikan.
Contoh dari situs ini adalah www.pendidikan.net disamping lingkungan pendidikan,
misalnya pada kegiatan penelitian kita dapat memanfaatkan internet guna mencari
bahan atau pun data yang dibutuhkan untuk kegiatan tersebut melalui mesin pencari
pada internet. Situs tersebut sangat berguna pada saat kita membutuhkan arICTel,
jurnal ataupun referensi yang dibutuhkan.
Situs tersebut contohnya seperti google.com atau searchindonesia.com atau
sumpahpalapa.netInisiatif-inisiatif penggunaan IT dan Internet di luar institusi
pendidikan formal tetapi masih berkaitan dengan lingkungan pendidikan di Indonesia
sudah mulai bermunculan. Salah satu inisiatif yang sekarang sudah ada adalah
situs penyelenggara komunitas Sekolah Indonesia”. Situs yang menyelenggarakan
kegiatan tersebut contohnya plasa.com dan smu-net.com.
ICT Sebagai Media Pembelajaran Multimedia Kerjasama antar pakar dan juga
dengan mahasiswa yang letaknya berj auhan secara fisik dapat dilakukan
dengan lebih mudah. Dahulu, seseorang harus berkelana
atau berjalan jauh menempuh ruang dan waktu untuk menemui seorang
pakar untuk mendiskusikan sebuah masalah. Saat ini hal ini dapat dilakukan
dari rumah dengan mengirimkan email. Mungkin sekarang ini Virtual
University layanannya belum efektif karena teknologi yang masih minim.
Namun diharapkan di masa depan Virtual University ini dapat menggunakan
teknologi yang lebih handal semisal Video Streaming yang dimasa
mendatang akan dihadirkan oleh ISP lokal, sehingga tercipta suatu sistem
belajar mengajar yang efektif yang diimpi-impikan oleh setiap ahli ICT di
dunia Pendidikan. Virtual School juga diharapkan untuk hadir pada jangka
waktu satu dasawarsa ke depan. Bagi Indonesia, manfaat- manfaat yang
disebutkan di atas sudah dapat menjadi alasan yang kuat untuk
menjadikan Internet sebagai i nfrastruktur bidang pendidikan. Untuk
merangkumkan manfaat Internet bagi bidang pendidikan di Indonesia:
Kendala-Kendala Pengimplikasian di Indonesia Jika memang ICT dan Internet
memiliki banyak manfaat, tentunya ingin kita gunakan secepatnya. Namun ada
beberapa kendala di Indonesia yang menyebabkan ICT dan Internet belum
dapat digunakan seoptimal mungkin. Kesiapan pemerintah Indonesia masih
patut dipertanyakan dalam hal ini. Salah satu penyebab utama adalah
kurangnya ketersediaan sumber daya manusia, proses transformasi
teknologi, infrastruktur telekomunikasi dan perangkat hukumnya yang
mengaturnya. Apakah infrastruktur hukum yang melandasi operasional
pendidikan di Indonesia cukup memadai untuk menampung perkembangan baru
berupa penerapan IT untuk pendidikan ini. Sebab perlu diketahui bahwa
Cyber Law bel um diterapkan pada dunia Hukum di Indonesia. Selain itu
masih terdapat kekurangan pada hal pengadaan infrastruktur
6. teknologi telekomunikasi , multimedia dan informasi yang merupakan prasyarat
terselenggaranya IT untuk pendidikan sementara penetrasi komputer (PC) di
Indonesia masih rendah. Biaya penggunaan jasa telekomunikasi juga masih
mahal bahkan jaringan telepon masih belum tersedia di berbagai tempat di
Indonesia.. Untuk itu perlu dipikirkan akses ke Internet tanpa melalui
komputer pribadi di rumah. Sementara itu tempat akses Internet dapat
diperlebar jangkauannya melalui fasilitas di kampus, sekolahan, dan bahkan
melalui warung Internet.Hal ini tentunya dihadapkan kembali kepada pihak
pemerintah maupun pihak swasta; walaupun pada akhirnya terpulang juga
kepada pemerintah. Sebab pemerintahlah yang dapat menciptakan iklim
kebijakan dan regulasi yang kondusif bagi investasi swasta di bidang
pendidikan.
Namun sementara pemerintah sendiri masih demikian pelit untuk
mengalokasikan dana untuk kebutuhan pendidikan. Saat ini baru Institut-institut
pendidikan unggulan yang memiliki fasilitas untuk mengakses jari ngan ICT yang
memadai. Padahal masih banyak institut-institut pendidikan lainnya yang belum
dilengkapi dengan fasilitas IT.Harapan kita bersama hal ini dapat diatasi sejalan
dengan perkembangan telekomunikasi yang semakin canggih dan semakin murah.
ICT mempunyani peran yang luar biasa dalam bidang pendidikan. Berbagai perangkat lunak
seperti microsoft office atau OpenOffice memudahkan para pelajar dalam negerjakan tugas,
seperti laporan praktikum dan artike, juga ketika mempresentasikan tugas di kelas.
Sistem pengajaran berbasi multimedia (teknologi yang melibatkan teks, gambar, suara, dan
video) mampu membuat penyajian suatu topik bahasan menjadi menarik, tidak monoton dna
mudah dicerna. Seorang murid atau mahasiswa dapat mempelajari materi tertentu secara
mandiri dengan menggunakan komputer yang dilengkapi program yang berbasis multimedia.
Dengan sentuhan teknologi komputer, berbagai pelajaran yang sering dianggap sulit, seperti
fisika ataupun matematika, dapat disajikan dengan cara yang menarik sehingga siswa
menyenangi sekaliugus memahaminya dengan lebih mudah. Teknlogoi berbasis flash biasa
digunakan untuk keperluan ini. Bahkan yang namanya belajar bahasa asing pun bisa
dilakukan dengan menggunakan komputer.
Berbagai program pembelajaran bahasa asing yang dikemas dalam bentuk CD maupun
mengevaluasi ucapan pembelajar. Program bisa mengomentari lafal pembelajar, sesuai
dengan penutur asli atau tidak. Karean tidak berinteraksi dengan orang lain, seseorang yang
sedang belajar bahasa asing tidak merasa malu mengucapkan kata-kata secara salah. Tanpa
terasa mereka pun menguasai cara melafalkan kata-kata tersebut.
7. Agar proses belajar berlangsung menarik, program bisanya memadukan pendidikan dengan
hiburan. onsep ini melahirkan perangkat lunak yang tergolong sebagai edutainment, yang
merupakan perpaduan antara education dan entertainement.
Teknologi internet ikut berperan dalam neciptakan e-learning atau pendidikan jarak jauh.
Belajar tidak lagi harus dilakukan di kelas, tetapi dari mana saja, sepanjang komputer yang
digunakan bisa terhubung ke internet. Bahkan, seseorang bisa kuliah di universitas yang
berada di negara lain tanpa harus tinggal di negara bersangkutan.
Berkat internet pula, berbagai buku dalam bentuk digital atau yang diebut sebagai ebook
ataupun beragam hasilnya penelitian bisa diperoleh dengan mudah sehingga memudahkan
setiap oerang yang bermaksud mencari atau mengembangkan pengetahuan.
Menurut pemanfaatannya, ICT di dalam pendidikan dapat dikategorisasikan menjadi
4 (empat) kelompok manfaat.
Pertama, ICT sebagai Gudang Ilmu Pengetahuan, di kelompok ini ICT dimanfaatkan sebagai
sebagai Referensi Ilmu Pengetahuan Terkini, Manajemen Pengetahuan, Jaringan Pakar
Beragam Bidang Ilmu, Jaringan Antar Institusi Pendidikan, Pusat Pengembangan Materi
Ajar, Wahana Pengembangan Kurikulum, dan Komunitas Perbandingan Standar Kompetensi.
Kedua, ICT sebagai Alat bantu Pembelajaran, di dalam kelompok ini sekurang-kurangnya
ada 3 fungsi ICT yang dapat dimanfaatkan sehari-hari di dalam proses belajar-mengajar,
yaitu (1) ICT sebagai alat bantu guru yang meliputi: Animasi Peristiwa, Alat Uji Siswa,
Sumber Referensi Ajar, Evaluasi Kinerja Siswa, Simulasi Kasus, Alat Peraga Visual, dan
Media Komunikasi Antar Guru. Kemudian (2) ICT sebagai Alat Bantu Interaksi Guru-Siswa
yang meliputi: Komunikasi Guru-Siswa, Kolaborasi Kelompok Studi, dan Manajemen Kelas
Terpadu. Sedangkan (3) ICT sebagai Alat Bantu Siswa meliputi: Buku Interaktif , Belajar
Mandiri, Latihan Soal, Media Illustrasi, Simulasi Pelajaran, Alat Karya Siswa, dan media
Komunikasi Antar Siswa.
Ketiga, ICT sebagai Fasilitas Pembelajaran, di dalam kelompok ini ICT dapat dimanfaatkan
sebagai: Perpustakaan Elektronik, Kelas Virtual, Aplikasi Multimedia, Kelas Teater
Multimedia, Kelas Jarak Jauh, Papan Elektronik Sekolah, Alat Ajar Multi-Intelejensia, Pojok
Internet, dan Komunikasi Kolaborasi Kooperasi (Intranet Sekolah). dan
Keempat, ICT sebagai Infrastruktur Pembelajaran, di dalam kelompok ini ICT kita temukan
dukungan teknis dan aplikatif untuk pembelajaran – baik dalam skala menengah maupun luas
– yang meliputi: Ragam Teknologi Kanal Distribusi, Ragam Aplikasi dan Perangkat Lunak,
8. Bahasa Pemrograman, Sistem Basis Data, Komputer Personal, Alat-Alat Digital, Sistem
Operasi, Sistem Jaringan dan Komunikasi Data, dan Infrastruktur Teknologi Informasi
(Media Transmisi).
Berangkat dari optimalisasi pemanfaatan ICT untuk pembelajaran tersebut kita berharap hal
ini akan memberi sumbangsih besar dalam peningkatan kualitas SDM Indonesia yang cerdas
dan kompetitif melalui pembangunan masyarakat berpengetahuan (knowledge-based society).
Masyarakat yang tangguh karena memiliki kecakapan: (1) ICT and media literacy skills, (2)
critical thinking skills, (3) problem-solving skills, (4) effective communication skills, dan (5)
collaborative skills yang diperlukan untuk mengatasi setiap permasalahan dan tantangan
hidupnya.
Peran Guru & Siswa
Di dalam proses belajar-mengajar tentunya ada subjek dan objek yang berperan secara aktif,
dinamik dan interaktif di dalam ruang belajar, baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Guru
& Siswa sama-sama dituntut untuk membuat suasana belajar dan proses transfer of
knowledge–nya berjalan menyenangkan serta tidak membosankan. Oleh karena itu penataan
peran Guru & Siswa di dalam kelas yang mengintegrasikan ICT di dalam pembelajaran perlu
dipahami dan dimainkan dengan sebaik-baiknya.
Kini di era pendidikan berbasis ICT, peran Guru tidak hanya sebagai pengajar semata namun
sekaligus menjadi fasilitator, kolaborator, mentor, pelatih, pengarah dan teman belajar bagi
Siswa. Karenanya Guru dapat memberikan pilihan dan tanggung jawab yang besar kepada
siswa untuk mengalami peristiwa belajar. Dengan peran Guru sebagaimana dimaksud, maka
peran Siswa pun mengalami perubahan, dari partisipan pasif menjadi partisipan aktif yang
banyak menghasilkan dan berbagi (sharing) pengetahuan/keterampilan serta berpartisipasi
sebanyak mungkin sebagaimana layaknya seorang ahli. Disisi lain Siswa juga dapat belajar
secara individu, sebagaimana halnya juga kolaboratif dengan siswa lain.
Untuk mendukung proses integrasi ICT di dalam pembelajaran, maka Manajemen Sekolah,
Guru dan Siswa harus memahami 9 (sembilan) prinsip integrasi ICT dalam pembelajaran
yang terdiri atas prinsip-prinsip:
[1] Aktif: memungkinkan siswa dapat terlibat aktif oleh adanya proses belajar yang menarik
dan bermakna.
9. [2] Konstruktif: memungkinkan siswa dapat menggabungkan ide-ide baru kedalam
pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya untuk memahami makna atau keinginan tahuan
dan keraguan yang selama ini ada dalam benaknya.
[3] Kolaboratif: memungkinkan siswa dalam suatu kelompok atau komunitas yang saling
bekerjasama, berbagi ide, saran atau pengalaman, menasehati dan memberi masukan untuk
sesama anggota kelompoknya.
[4] AntusiasICT: memungkinkan siswa dapat secara aktif dan antusias berusaha untuk
mencapai tujuan yang diinginkan.
[5] Dialogis: memungkinkan proses belajar secara inherent merupakan suatu proses sosial
dan dialogis dimana siswa memperoleh keuntungan dari proses komunikasi tersebut baik di
dalam maupun luar sekolah.
[6] Kontekstual: memungkinkan situasi belajar diarahkan pada proses belajar yang bermakna
(real-world) melalui pendekatan ”problem-based atau case-based learning”
[7] Reflektif: memungkinkan siswa dapat menyadari apa yang telah ia pelajari serta
merenungkan apa yang telah dipelajarinya sebagai bagian dari proses belajar itu sendiri.
(Jonassen (1995), dikutip oleh Norton et al (2001)).
[8] Multisensory: memungkinkan pembelajaran dapat disampaikan untuk berbagai modalitas
belajar (multisensory), baik audio, visual, maupun kinestetik (dePorter et al, 2000).
[9] High order thinking skills training: memungkinkan untuk melatih kemampuan berpikir
tingkat tinggi (seperti problem solving, pengambilan keputusan, dll.) serta secara tidak
langsung juga meningkatkan ”ICT & media literacy” (Fryer, 2001).